Upload
phamkhue
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN
TEAM GAMES TOURNAMENT BERVISI SETS PADA
PEMBELAJARAN IPA YANG MENGINTEGRASIKAN
MATERI KEBENCANAAN
skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
oleh
Edining Puspitawati
4201409006
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi yang berjudul “Keefektifan Model Pembelajaran Team Games
Tournament Bervisi SETS pada Pembelajaran IPA yang Mengintegrasikan Materi
Kebencanaan” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang ujian
skripsi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Semarang.
Semarang, 15 Agustus 2013
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd. Dr. Agus Yulianto, M.Si. NIP. 19601219 198503 2 002 NIP. 19660705 199003 1 002
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Keefektifan Model Pembelajaran Team Games Tournament Bervisi SETS
pada Pembelajaran IPA yang Mengintegrasikan Materi Kebencanaan
disusun oleh
Edining Puspitawati
4201409006
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada
tanggal 21 Agustus 2013.
Panitia: Ketua Sekretaris Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. Dr. Khumaedi, M.Si. NIP. 19631012 198803 1 001 NIP. 19630610 198901 1 002 Ketua Penguji Dr. Khumaedi, M.Si. NIP. 19630610 198901 1 002 Anggota Penguji / Anggota Penguji / Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd. Dr. Agus Yulianto, M.Si. NIP. 19601219 198503 2 002 NIP. 19660705 199003 1 002
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagaian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 15 Agustus 2013
Edining Puspitawati NIM 4201409006
v
PERSEMBAHAN
♥ Untuk Allah SWT.
♥ Untuk kedua orang tuaku tercinta Sunarto dan Sri Hartati yang tiada
letihnya memberikan do’a dan semangat di setiap langkahku
♥ Untuk Alm. Nenek dan Kakekku atas kasih sayang kalian, doa’ku selalu
menyertai kalian
♥ Untuk kedua adikku tercinta Edita Pusparatri dan Osadha Bungsu Putra
atas doa dan dukungannya
♥ Untuk teman-teman Kos Az-Zahra (Ana, Reny, Nunik, Septi, Vaya, Nurul,
Erni, Windah, Mita, dll) sebagai teman berbagi suka maupun duka
♥ Untuk Reny, Ratna, Nunik, Santika, Amel, Nurul, Pras, Dimas, Lutfia,
Riza dan teman-teman rombel 1 atas bantuan dan dukungannya selama ini
♥ Untuk teman-teman senasib dan seperjuangan Pendidikan Fisika angkatan
2009
vi
MOTTO
Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen dan
keyakinan bersama untuk menyelesaikan
Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan,
istiqomah dalam menghadapi cobaan( TGKH. Muhammad Zainuddin
Abdul Madjid)
Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah
menjadi manusia yang berguna ( Albert Einstein)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang
senantiasa tercurah sehingga tersusun skripsi berjudul “Keefektifan Model
Pembelajaran Team Games Tournament Bervisi SETS pada Pembelajaran IPA
yang Mengintegrasikan Materi Kebencanaan”.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak berupa
saran, bimbingan, maupun petunjuk dan bantuan dalam bentuk lain, maka penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., sebagai Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri
Semarang.
3. Dr. Khumaedi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Negeri Semarang.
4. Dr. Putut Marwoto, M.Si., selaku dosen wali.
5. Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd., selaku dosen pembimbingan utama yang
telah dengan sabar dan penuh tanggung jawab memberikan bimbingan dan
motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
6. Dr. Agus Yulianto, M.Si., selaku dosen pembimbing pendamping yang telah
banyak meluangkan waktu dan penuh tanggung jawab memberikan
bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Ibu dosen Universitas Negeri Semarang atas ilmu dan pelajaran yang
diberikan selama kuliah.
viii
8. H. Purwanto, S.Pd., MM., selaku Kepala SMP Negeri 1 Gabus yang telah
memberikan ijin penelitian dan kemudahan saat melaksanaan penelitian.
9. Dyah Ernawati, S.Pd., selaku guru IPA SMP Negeri 1 Gabus, atas bantuan
dan kerjasamanya dalam penelitian.
10. Sri Sadini, S.Pd., selaku guru IPA SMP Negeri 1 Gabus, atas bantuan dalam
penelitian.
11. Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gabus yang telah membantu proses
penelitian.
12. Ayahanda Sunarto dan Ibunda Sri Hartati yang tak pernah letih memberikan
nasehat, semangat, do’a, pengorbanan dan kasih sayang kepada penulis.
13. Dek Edita Pusparatri dan dek Osadha Bungsu Putra yang memberikan
semangat dan do’a.
14. Teman-teman Kos Az-Zahra, atas dukungan dan do’a.
15. Teman-teman Pendidikan Fisika 2009 yang telah berjuang bersama,
memberikan motivasi dan do’a.
16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebut satu persatu.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa skripsi ini belum
sempurna, tidak menutup kemungkinan bahwa ada saran dan kritik yang diberikan
kepada penulis untuk menyempurnakan skrisi ini. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat dan kontribusi bagi pembaca.
Semarang, 15 Agustus 2013
Penulis
ix
ABSTRAK
Puspitawati, Edining. 2013. Keefektifan Model Pembelajaran Team Games Tournament Bervisi SETS pada Pembelajaran IPA yang Mengintegrasikan Materi Kebencanaan. Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama: Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd, Pembimbing Pendamping: Dr. Agus Yulianto, M.Si. Kata Kunci : Model pembelajaran Team Games Tournament, SETS, Kebencanaan, Hasil Belajar, Karakter
Bencana alam yang sering terjadi menuntut adanya karakter kepedulian lingkungan yang diperoleh siswa melalui pendidikan di sekolah. Berdasarkan observasi dan wawancara di SMP Negeri 1 Gabus, para siswanya dinilai memiliki karakter kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab yang minim. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi menyebabkan siswa jenuh, pasif dan memperoleh nilai kurang. Salah satu model pembelajaran yang mendukung keberhasilan pembelajaran dan pembentukan karakter adalah model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS pada pembelajaran IPA yang mengintegrasikan materi kebencanaan terhadap hasil belajar dan karakter siswa dibanding dengan model pembelajaran diskusi bervisi SETS. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain Posttest-Only Control Design. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan tes tertulis. Analisis yang digunakan adalah uji kesamaan dua proporsi dan uji perbedaan dua rata-rata.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) siswa yang tuntas belajar kelas eksperimen lebih dari siswa yang tuntas belajar pada kelas kontrol yang ditunjukkan dengan > . pada tiap ranah belajar, (2) rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih dari hasil belajar kelas kontrol ditunjukkan dengan < , (3) karakter pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol ditunjukkan dengan pada aspek karakter < .
Berdasarkan hasil penelitian penggunaan model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS pada kelas eksperimen memperoleh hasil belajar dan karakter yang lebih baik, sehingga disimpulkan bahwa pengajaran melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih efektif terhadap hasil belajar dan karakter siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gabus pada pembelajaran IPA materi tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran diskusi bervisi SETS.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iii
PERNYATAAN ............................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................ v
MOTTO ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB
1. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 6
1.3 Pembatasan Masalah .......................................................................... 7
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
1.6 Penegasan Istilah ................................................................................ 9
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................ 11
xi
2. LANDASAN TEORI .................................................................................. 14
2.1 Definisi Belajar .................................................................................. 14
2.2 Pembelajaran ...................................................................................... 15
2.3 Pembelajaran IPA .............................................................................. 16
2.4 Hasil Belajar ....................................................................................... 17
2.4.1 Ranah Kognitif .............................................................................. 17
2.4.2 Ranah Afektif ................................................................................ 18
2.4.3 Ranah Psikomotorik ...................................................................... 18
2.5 Model Pembelajaran Team Games Tournament ................................ 19
2.6 Pembelajaran Bervisi SETS ................................................................ 22
2.7 Kebencanaan ...................................................................................... 24
2.8 Karakter .............................................................................................. 25
2.9 Tinjauan Materi Tekanan ................................................................... 27
2.9.1 Tekanan pada Zat Padat .............................................................. 27
2.9.2 Tekanan pada Zat Cair ................................................................ 27
2.9.2.1 Hukum Archimides ............................................................... 28
2.9.2.2 Bejana Berhubungan ........................................................... 33
2.9.2.3 Hukum Pascal ...................................................................... 35
2.9.3 Tekanan Udara ............................................................................ 36
2.9.3.1 Hukum Boyle ........................................................................ 37
2.10 Keterkaitan Materi, Unsur SETS, dan Kebencanaan ......................... 37
2.10.1 Konsep Tekanan pada Zat Padat ................................................. 37
xii
2.10.2 Konsep Tekanan pada Zat Cair ................................................... 38
2.10.3 Konsep Tekanan pada Zat Gas ................................................... 38
2.11 Kerangka Berfikir .............................................................................. 39
2.12 Hipotesis ............................................................................................ 42
3. METODE PENELITIAN ............................................................................ 43
3.1 Populasi dan Sampel .......................................................................... 43
3.2 Variabel Penelitian ............................................................................. 44
3.2.1 Variabel Bebas ............................................................................ 44
3.2.2 Variabel Terikat .......................................................................... 44
3.2.2 Variabel Kontrol ......................................................................... 44
3.3 Data dan Metode Pengumpulan Data ................................................ 44
3.3.1 Data ............................................................................................. 45
3.3.2 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 45
3.3.2.1 Metode Dokumentasi ........................................................... 45
3.3.2.2 Metode Observasi ................................................................ 45
3.3.2.3 Teknik Tes ............................................................................ 45
3.4 Desain Penelitian ............................................................................... 46
3.5 Instrumen Penelitian .......................................................................... 47
3.5.1 Penyusunan Instrumen ................................................................ 48
3.5.1.1 Penyusunan Tes ................................................................... 48
3.5.2 Analisis Instrumen ...................................................................... 48
3.5.2.1 Validitas Isi .......................................................................... 49
3.5.2.2 Daya Pembeda ..................................................................... 49
xiii
3.5.2.3 Tingkat Kesukaran ............................................................... 50
3.5.2.4 Reliabilitas ........................................................................... 51
3.6 Analisis Data ...................................................................................... 54
3.6.1 Analisis Data Tahap Awal .......................................................... 54
3.6.1.1 Uji Homogenitas Varians Populasi ..................................... 54
3.6.1.2 Uji Normalitas ..................................................................... 56
3.6.1.3 Uji Kesamaan Dua Rata-rata .............................................. 57
3.6.2 Analisis Data Tahap Akhir ......................................................... 59
3.6.2.1 Uji Kesamaan Dua Varians ................................................. 59
3.6.2.2 Uji Normalitas ..................................................................... 60
3.6.2.3 Uji Kesamaan Dua Proporsi ............................................... 61
3.6.2.4 Uji Perbedaan Dua Rata-rata ............................................. 62
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 65
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 65
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 65
4.1.1.1 Proses pemebelajaran pada kelas eksperimen .................... 66
4.1.1.2 Proses pemebelajaran pada kelas kontrol ........................... 67
4.1.2 Analisis Tahap Akhir .................................................................... 67
4.1.2.1 Uji Kesamaan Dua Varians ................................................. 68
4.1.2.2 Uji Normalitas ..................................................................... 69
4.1.2.3 Uji Kesamaan Dua Proporsi ............................................... 70
4.1.2.4 Uji Perbedaan Rata-rata ..................................................... 70
4.1.2.5 Uji Perbedaan Perbandingan Karakter .............................. 71
xiv
4.2 Pembahasan ........................................................................................ 73
5. PENUTUP ................................................................................................... 82
5.1 Simpulan ............................................................................................... 82
5.2 Saran ..................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 84
LAMPIRAN ..................................................................................................... 87
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Perbandingan Nilai antara model TGT dan konvensional ...................... 22
3.1 Rincian Populasi Penelitian .................................................................... 43
3.2 Desain penelitian .................................................................................... 46
3.3 Klasifikasi daya pembeda ....................................................................... 50
3.4 Klasifikasi tingkat kesukaran .................................................................. 51
3.5 Rekapitulasi hasil uji coba instrumen ..................................................... 53
3.6 Hasil uji normalitas data awal ................................................................ 57
4.1 Hasil uji homogenitas hasil belajar ......................................................... 68
4.2 Hasil uji normalitas nilai posttest ........................................................... 69
4.3 Hasil uji kesamaan dua proporsi hasil belajar ........................................ 70
4.4 Hasil uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar ........................................ 71
4.5 Hasil analisis tiap aspek karakter pada kelas eksperimen ...................... 72
4.6 Hasil analisis tiap aspek karakter pada kelas kontrol ............................. 72
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Bagan deskripsi komponen TGT ............................................................ 10
2.1 Keterkaitan Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat .................. 24
2.2 Benda tercelup dalam air ........................................................................ 27
2.3 Pengukuran berat benda di udara dan di air ............................................ 29
2.4 Gaya-gaya yang bekerja pada kubus yang tercelup dalam air ................ 29
2.5 Gaya-gaya yang bekerja pada benda tenggelam ..................................... 31
2.6 Gaya-gaya yang bekerja pada benda melayang ...................................... 32
2.7 Gaya-gaya yang bekerja pada benda terapung ....................................... 33
2.8 Permukaan zat cair dalam bejana berhubungan...................................... 34
2.9 Pipa U yang diisi air dan minyak goreng ............................................... 34
2.10 Skema alat sederhana aplikasi hukum Pascal ......................................... 35
2.11 Bagan kerangka berpikir pembelajaran model pembelajaran TGT bervisi
SETS dan model diskusi bervisi SETS .................................................... 41
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data Nilai Populasi Kelas VIII B, VIII C, VIII D .................................. 87
2. Uji Homogenitas ..................................................................................... 88
3. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ................................................... 89
4. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ......................................................... 90
5. Uji Normalitas Sampel Kelas Eksperimen ............................................. 91
6. Uji Normalitas Sampel Kelas Kontrol .................................................... 92
7. Uji Kesamaan Dua Rata-rata .................................................................. 93
8. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba ....................................................... 94
9. Kisi-kisi Soal Uji Coba ........................................................................... 95
10. Soal Uji Coba .......................................................................................... 99
11. Jawaban Soal Uji Coba ........................................................................... 108
12. Tabel Analisis Butir Soal Uji Coba ........................................................ 109
13. Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba ............................................ 115
14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ...................................... 116
15. Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba .................................................. 117
16. Silabus Pembelajaran .............................................................................. 118
17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................... 121
18. Lembar Kegiatan Siswa .......................................................................... 143
19. Soal Turnamen ........................................................................................ 159
20. Lembar Pembagian Tim dalam pembelajaran Team Games Tournament 161
xviii
21. Lembar Pembagian Tim dalam Pembelajaran TGT kelas Eksperimen .. 162
22. Lembar Rangkuman Tim ........................................................................ 163
23. Lembar Penempatan Meja Turnamen ..................................................... 166
24. Aspek Penilaian Afektif Siswa ............................................................... 167
25. Aspek Penilaian Psikomotorik Siswa ..................................................... 168
26. Soal Posttest Materi Tekanan ................................................................. 170
27. Jawaban Soal Posttest ............................................................................. 176
28. Data Hasil Test Kognitif ......................................................................... 177
29. Uji Kesamaan Dua Varians Hasil Belajar Kognitif ................................ 178
30. Uji Normalitas Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen ...................... 179
31. Uji Normalitas Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol ............................ 180
32. Uji Kesamaan Dua Proporsi Hasil Belajar Kognitif ............................... 181
33. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Hasil Belajar Kognitif .............................. 182
34. Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen................................................. 183
35. Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol ....................................................... 185
36. Uji Kesamaan Dua Varians Hasil Belajar Afektif .................................. 187
37. Uji Normalitas Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen ........................ 188
38. Uji Normalitas Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol .............................. 189
39. Uji Kesamaan Dua proporsi Hasil Belajar Afektif ................................. 190
40. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Hasil Belajar Afektif ................................ 191
41. Hasil Belajar Psikomotik Kelas Eksperimen .......................................... 192
42. Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol ............................................. 194
43. Uji Kesamaan Dua Varians Hasil Belajar Psikomotorik ........................ 196
xix
44. Uji Normalitas Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen ....................... 197
45. Uji Normalitas Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol .............................. 198
46. Uji Kesamaan Dua Proporsi Hasil Belajar Psikomotorik ....................... 199
47. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Hasil Belajar Psikomotorik ...................... 200
48. Foto Penelitian ........................................................................................ 201
49. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing .................................... 203
50. Surat Ijin Penelitian ................................................................................ 204
51. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ..................................... 205
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang rawan
bencana alam. Berbagai bencana sering terjadi, misalnya dari banjir, kekeringan,
tanah longsor, angin puting beliung, gempa, serta tsunami. Hampir seluruh
wilayah Indonesia tergolong rawan bencana dengan potensi yang berbeda-beda
tergantung kondisi wilayahnya.
Kondisi Indonesia sebagai wilayah rawan bencana disebabkan oleh posisi
geografisnya. Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik dunia,
mempunyai lebih dari 128 gunung berapi aktif, dan memiliki sekitar 150 sungai,
baik besar maupun kecil, yang melintasi wilayah padat penduduk (sumber :
BNPB). Hal tersebut menuntut warga di semua wilayah di Indonesia harus siaga
dan tanggap terhadap bencana alam.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat mahasiswa
kependidikan fisika perlu memberikan pemahaman kebencanaan kepada
masyarakat melalui jalur pendidikan formal dan non formal. Upaya yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui pembelajaran di sekolah. Materi
kebencanaan tidak harus dijadikan mata pelajaran tersendiri, cukup diintegrasikan
ke dalam mata pelajaran, salah satunya yaitu dalam mata pelajaran IPA
(Rusilowati et al., 2012).
2
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya tujuan
pendidikan bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa
sebagai peserta didik (Slameto, 2010:1). Keberhasilan pengajaran ditentukan oleh
besarnya partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, makin aktif siswa
mengambil bagian dalam kegiatan pembelajaran maka makin berhasil kegiatan
pembelajaran tersebut. Dalam pembelajaran di sekolah menengah banyak
digunakan model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu dari ilmu pengetahuan alam (Sains) dasar yang banyak
digunakan sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yang lain adalah Fisika. Mata pelajaran
Fisika mempelajari gejala alam yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir
analitis induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan penggunaan matematika, serta dapat mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap percaya diri. Fisika sering dianggap sebagai mata
pelajaran yang sulit dan terlalu banyak rumus, sehingga banyak siswa yang
kurang tertarik dan sering tidak tuntas dalam mata pelajaran ini.
Dewasa ini banyak bermunculan kasus-kasus sosial yang melibatkan kaum
remaja, baik secara individu maupun kelompok. Dapat dilihat seperti kasus gang,
tawuran antar remaja, sering bolos, berkata kasar dan tidak sopan, merusak
lingkungan dan kegiatan negatif lainnya. Selain para remaja sebagai pelakunya,
para pejabat pun ikut andil dalam kasus sosial tersebut, yaitu maraknya kegiatan
korupsi yang dilakukan pejabat di Indonesia. Kegelisahan muncul di kalangan
orang tua, masyarakat, tokoh masyarakat, pemuka agama dan tentunya para
3
pendidik. Untuk itu perlu di terapkannya pendidikan karakter sejak usia dini.
Sebagai tenaga pendidik, dalam mewujudkan pembentukan karakter tersebut
perlu diselipkannya pendidikan karakter dalam proses pembelajaran di sekolah.
Dalam mendukung keberhasilan pembelajaran dan pembentukan karakter
siswa perlu diterapkan penggunaan model pembelajaran yang tepat. Model
pembelajaran yang digunakan tidak hanya membantu siswa untuk memahami
konsep-konsep pelajaran yang sulit, tetapi juga dapat membentuk karakter siswa,
yaitu karakter disiplin, bekerjasama, tanggung jawab dan peduli terhadap
lingkungan. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar (Santyasa, 2007).
Model pembelajaran Team Games Tournament merupakan salah satu
model pembelajaran kooperatif yang melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa
perbedaan status, melibatkan teman sebagai tutor sebaya, dan mengandung unsur
permainan. Charlton et al. (2005) mengemukakan bahwa pembelajaran dengan
games dapat membuat siswa lebih aktif dan merasa senang untuk belajar.
Pembelajaran tersebut terlihat menarik ketika penjelasan guru dikombinasikan
dengan games sehingga penyampaian materi menjadi lebih cepat tersampaikan.
Dengan menggunakan model tersebut diharapkan siswa saling bekerjasama dalam
memahami materi pembelajaran dan tidak merasa tegang dalam mengikuti
pelajaran karena ada unsur permainannya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Rahmawati (2011) tentang
penggunaan model pembelajaran Team Games Tournament bahwa dengan
4
menggunakan model kooperatif tipe TGT menghasilkan prestasi belajar yang
lebih baik. Melalui TGT siswa dilatih untuk bersaing secara sehat dan sekaligus
bekerjasama untuk mencapai prestasi terbaik mereka. Siswa juga belajar bahwa
setiap orang memiliki potensi untuk memberikan kontribusi terhadap keberhasilan
kelompok, sekecil apapun dengan potensi yang mereka milik secara individual.
Dalam pemberian pemahaman kebencanaan kepada siswa SMP diperlukan
suatu pendekatan. Pendekatan yang sesuai untuk pemberian pemahaman
kebencanan adalah pendekatan SETS (Science, Enviroment, Technology and
Society) (Amaliya et al., 2011:1). Sesuai dengan Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah untuk tingkat SMP/MTS diharapkan ada
penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat) secara terpadu yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk
merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan
kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
Model pembelajaran bervisi SETS, menuntun peserta didik untuk
mengaitkan konsep sains dengan unsur lain dalam SETS. Cara ini memungkinkan
peserta didik memperoleh gambaran lebih jelas tentang keterkaitan konsep
tersebut dengan unsur lain dalam SETS, baik dalam bentuk kelebihan ataupun
kekurangannya.
SMP Negeri 1 Gabus merupakan salah satu sekolah menengah pertama
yang terletak di Kabupaten Grobogan. Di wilayah Kabupaten Grobogan sendiri
sering terjadi bencana alam dan sosial. Beberapa data laporan bencana
5
berdasarkan data yang diunduh dari kesbanglinmas.grobogan.go.id adalah sebagai
berikut:
a. Bencana tanah longsor yang terjadi pada 21 Februari 2009 di Dusun
Mojoroto dan Dusun Gadon Kecamatan Kradenan. Sebanyak 19 kepala
keluarga (KK) terkena dampak hal tersebut dikarenakan derasnya hujan yang
mengguyur sehingga tanah menjadi longsor.
b. Bencana banjir karena tanggul sungai Jajar jebol pada 18 Februari 2010 di
Desa Anggaswangi Kecamatan Godong. Sebanyak 50 rumah tergenang, area
persawahan yang tergenang seluas 200 Ha.
c. Bencana angin puting beliung pada tanggal 26 September 2010 di Desa
Bendoharjo Kecamatan Gabus. Satu rumah warga roboh akibat tertimpa
pohon besar yang tumbang akibat angin ribut.
Berdasarkan wawancara singkat dengan ibu Erna guru mata pelajaran IPA
Fisika di SMP N 1 Gabus, proses pembelajaran di SMP tersebut masih sering
menggunakan metode ceramah dilanjutkan diskusi kelas dengan tanya jawab.
Ketika guru ceramah, beberapa siswa asyik bermain dan bicara tidak
memperhatikan guru. Dalam diskusi kelas tidak semua siswa terlibat aktif. Ketika
ditanya apakah sudah paham siswa serentak menjawab sudah paham, hal ini
bertolak belakang dengan ketika ulangan nilainya kurang memuaskan. Terbukti
pada nilai UAS semester gasal nilai rata-rata mata pelajaran IPA kelas VIII adalah
6,50 dan sebagian besar siswa masih memiliki nilai dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 70. Berdasarkan observasi juga diperoleh data bahwa siswa
di SMP N 1 Gabus karakternya kurang, misalnya dalam aspek kepedulian
6
lingkungan siswa kurang, terbukti kondisi ruang kelas yang kotor, pada aspek
disiplin masih banyak siswa yang terlambat masuk kelas.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang hasil belajar IPA, pemahaman kebencanaan, dan karakter siswa
pada materi Tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan yang
ditunjukkan pada penggunaan model pembelajaran Team Games Tournament
bervisi SETS bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gabus. Penelitian ini terangkum
dalam judul “Keefektifan Model pembelajaran Team Games Tournament
Bervisi SETS pada Pembelajaran IPA yang Mengintegrasikan Materi
Kebencanaan”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, masalah yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
a. Apakah ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team
Games Tournamnet bervisi SETS lebih baik dari ketuntasan hasil belajar
siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS?
b. Apakah rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team
Games Tournament bervisi SETS lebih baik dari rata-rata hasil belajar melalui
model pembelajaran diskusi bervisi SETS?
c. Apakah karakter siswa melalui model pembelajaran Team Games
Tournament bervisi SETS lebih baik daripada melalui model pembelajaran
diskusi bervisi SETS?
7
1.3. Pembatasan Masalah
Masalah-masalah dalam penelitian ini terfokus pada efektifitas model
pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS terhadap hasil belajar materi
tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan, dan karakter (disiplin,
tanggung jawab, peduli lingkungan dan kerjasama) siswa. Adapun materi yang
diteliti adalah materi Tekanan dan materi kebencanaan yang diberikan pada
peserta didik SMP Negeri 1 Gabus kelas VIII semester II tahun ajaran 2012/2013.
Hasil belajar dalam penelitian ini dilihat dari aspek kognitif yang didukung oleh
aspek afektif (aspek karakter) dan aspek psikomotorik.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran
Team Games Tournamnet bervisi SETS lebih baik dari ketuntasan hasil
belajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS.
b. Untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran
Team Games Tournament bervisi SETS lebih baik dari rata-rata hasil belajar
melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS.
c. Untuk mengetahui karakter siswa melalui model pembelajaran Team Games
Tournament bervisi SETS lebih baik daripada melalui model pembelajaran
diskusi bervisi SETS.
8
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.5.1. Bagi Siswa
a. Hasil belajar IPA pokok bahasan Tekanan lebih baik.
b. Mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan.
c. Materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.
d. Memberikan pemahan kepada siswa tentang bahaya, pencegahan, dan
penanganan ketika terjadi bencana alam.
e. Membentuk karakter siswa.
1.5.2. Bagi Guru
a. Dapat digunakan sebagai rujukan dalam melaksanakan pembelajaran
pada pokok bahasan Tekanan.
b. Sebagai masukan dalam memilih model pembelajaran bervariasi yang
dapat memperbaiki sistem pembelajaran sehingga memberikan layanan
terbaik bagi siswa.
1.5.3. Bagi Peneliti
Mendapat bekal tambahan sebagai mahasiswa dan calon guru IPA
sehingga siap melaksanakan tugas di lapangan.
9
1.6. Penegasan Istilah
Untuk menghindari salah pengertian dalam penafsiran judul penelitian ini,
maka perlu dijelaskan istilah-istilah penting yang digunakan dalam penelitian ini:
1.6.1. Keefektifan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006:207), keefektifan
merupakan keadaan berpengaruh, keberhasilan terhadap usaha atau tindakan.
Keefektifan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan dalam
mencapai tujuan dengan menggunakan model pembelajaran Team Games
Tournament bervisi SETS.
Jadi yang dimaksud dengan efektif dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games
Tournamnet bervisi SETS lebih baik dari ketuntasan hasil belajar siswa
melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS, dengan nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal 70 untuk semua ranah hasil belajar
b. Rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games
Tournamet bervisi SETS lebih baik dari rata-rata hasil belajar melalui model
pembelajaran diskusi bervisi SETS
c. Karakter siswa melalui model pembelajaran Team Games Tournamet bervisi
SETS lebih baik daripada melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS
10
1.6.2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial (Trianto, 2007: 1).
1.6.3. TGT ( Team Games Tournament )
Model pembelajaran Team Games Tournament merupakan model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.
Menurut Slavin (2005:163) deskripsi dari komponen-komponen TGT
adalah seperti pada gambar 1.1 sebagai berikut:
1.6.4. Pembelajaran bervisi SETS
Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:1004) visi adalah
kemapuan untuk melihat pada inti persoalan; pandangan luas.
SETS (Science, Environment, Technology, and Society) adalah
pembelajaran yang menghubungkan sains dengan unsur lain, yaitu teknologi,
Gambar 1.1 Bagan deskripsi komponen TGT
11
lingkungan, maupun masyarakat. Jadi pembelajaran bervisi SETS adalah
pembelajaran yang memiliki cara pandang untuk menerapkan unsur-unsur SETS
pada setiap elemen pembelajaran.
1.6.5. Integrasi
Mengintegrasikan berasal dari kata dasar integrasi yang menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2006:303) berarti pembauran hingga menjadi kesatuan
yang utuh atau bulat, sedangkan mengintegrasikan memiliki arti menggabungkan
atau menyatukan.
1.6.6. Materi Kebencanaan
Materi Kebencanaan merupakan materi yang berisi tentang kebencanaan.
Dalam penelitian ini difokuskan pada materi kebencanaan alam, yaitu bencana
tanah longsor, banjir, dan angin ribut. Pada materi tersebut berisi apa saja yang
termasuk bencana alam itu, bagaimana pencegahan, penanganannya ketika
bencana terjadi maupun pasca bencana.
1.7. Sistematika Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yang dapat dirinci sebagai
berikut :
1.7.1. Bagian Awal
Berisi halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan, pernyataan,
persembahan, motto, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar
dan daftar lampiran.
12
1.7.2. Bagian Isi
Bagian isi terdiri dari lima bab yakni sebagai berikut:
Bab 1 : Pendahuluan
Berisi latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika
skripsi.
Bab 2 : Landasan teori
Berisi teori-teori yang mendukung dan berkaitan dengan
permasalahan, yang meliputi: Definisi Belajar, Pembelajaran,
Pembelajaran IPA, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Team Games
Tournament, Pembelajaran Bervisi SETS, Kebencanaan, Karakter,
Tinjauan Materi Tekanan, Keterkaitan Materi, Unsur SETS, dan
Kebencanaan, dan Kerangka Berfikir.
Bab 3 : Metode Penelitian
Berisi Populasi dan Sampel, Variabel Penelitian, Data dan Metode
Pengumpulan Data, Desain Penelitian, Instrumen Penelitian, dan
Analisis Data.
Bab 4 : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian yang
diperoleh meliputi pendeskripsian penerapan model pembelajaran
pada materi tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan.
13
Bab 5 : Penutup
Berisi tentang simpulan dari analisis data yang telah dibahas pada Bab
4 dan saran yang perlu diberikan dengan melihat hasil penelitian yang
telah dilakukan.
1.7.3. Bagian Akhir
Bagian ini berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
14
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Definisi Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami
oleh siswa sebagai anak didik. Belajar merupakan aktivitas mental yang
berlangsung dalam interaksi anak dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan nilai
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,
2010:2).
Menurut Dimyati & Mudjiono (2009:18) belajar merupakan proses
internal yang kompleks, yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah
seluruh mental yang meliputi ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap,
keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang.
Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP), tidak hanya
menempatkan peserta didik untuk sekedar menerima pengetahuan dan materi
pelajaran, tetapi yang diutamakan adalah kemampuan peserta didik untuk
memperoleh pengetahuannya sendiri. Peserta didik telah mengalami belajar jika
15
peserta didik ikut terlibat secara langsung atau mengalami sendiri proses
pembelajaran sehingga dalam diri peserta didik tersebut terjadi perubahan baik
dalam hal penambahan pengetahuan, keterampilan maupun terjadi perubahan
tingkah laku ataupun sikap.
Dalam melakukan aktivitas belajar terdapat beberapa unsur belajar, antara
lain pembelajar, rangsangan, memori, dan respon. Pembelajar menerima
rangsangan atau stimulus melalui indranya kemudian menyimpan pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang diperolehnya melalui aktivitas belajar. Hasil dari
aktualisasi memori pembelajar berupa tindakan yang diamati pada akhir aktivitas
belajar yang disebut perubahan perilaku.
2.2. Pembelajaran
Menurut Gagne sebagaimana dikutip oleh Rifa’i & Anni (2009:192)
menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal
peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa
belajar ini dirancang untuk memungkinkan peserta didik memproses informasi
nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika aktifitas belajar
itu dirancang dengan baik, maka perolehan tujuan belajar itu akan dapat dicapai
secara efektif dan efisien.
16
Menurut Rifa’i & Anni (2009:193) pembelajaran yang berorientasi
bagaimana perilaku pendidik yang efektif, beberapa teori belajar mendeskripsikan
pembelajaran sebagai berikut:
a. Usaha pendidik membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan
lingkungan, agar terjadi hubungan stimulus (lingkungan) dengan tingkah laku
peserta didik.
b. Cara pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir
agar memahami apa yang dipelajari.
c. Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih bahan pelajaran
dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pendidik
dengan peserta didik, atau antar peserta didik. Dalam proses komunikasi itu dapat
dilakukan secara verbal (lisan), dan dapat pula secara nonverbal. Komunikasi
dalam pembelajaran ditujukan untuk membantu proses belajar.
2.3. Pembelajaran IPA
Menurut Trianto (2007:99) pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pembelajaran IPA termasuk fisika, lebih menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi, agar siswa mampu
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara alamiah. Pendidikan IPA
diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk
17
memperoleh pemahaman yang lebih mendasar tentang alam sekitar. Dengan
adanya pembelajaran IPA diharapkan peserta didik dapat mempelajari diri sendiri
dan alam sekitar, serta prospek untuk pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
2.4. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan semua perubahan perilaku yang diperoleh setelah
mengalami aktivitas belajar. Pemerolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari (Rifa’i & Anni, 2009:85).
Hasil belajar berperan penting dalam proses belajar mengajar. Penilaian
terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi sejauh mana keberhasilan
seorang siswa dalam belajar. Dari informasi tersebut, guru menganalisis kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan baik untuk keseluruhan kelas maupun
individu.
Benyamin S. Bloom menyampaikan tiga klasifikasi hasil belajar menjadi
tiga kategori yang disebut ranah belajar, yaitu :
2.4.1. Ranah kognitif (cognitive domain)
Hasil belajar kognitif siswa pada dasarnya berkaitan dengan hasil berupa
pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif meliputi :
pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5)
dan penilaian (C6). Sebagai contoh, kemampuan siswa dalam menyebutkan
faktor-faktor pada tekanan zat padat, dan kemampuan siswa dalam menentukan
besarnya tekanan hidrostatis suatu benda di air pada kedalaman tertentu.
18
2.4.2. Ranah afektif (affective domain)
Ranah afektif berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai.
Kategori tujuannya mencerminkan hirarki yang berentangan dengan pembentukan
pola hidup. Tujuan pembelajaran ranah afektif meliputi : penerimaan,
penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. Ranah
afektif dapat berupa sikap kesadaran siswa akan pentingnya bekerjasama setelah
mengikuti pembelajaran, pentingnya disiplin, pentingnya kepedulian terhadap
lingkungan agar tidak terjadi bencana.
Dalam penelitian ini, karakter siswa dimasukkan ke dalam penilaian ranah
afektif, karena keduanya berhubungan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai.
2.4.3. Ranah psikomotorik (psychomotoric domain)
Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) atau kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi
objek, dan koordinasi syaraf. Ranah psikomotorik sebenarnya merupakan
kelanjutan dari hasil belajar kogitif dan afektif yang baru tampak dalam bentuk
kecenderungan untuk berperilaku.
Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Simpson
sebagaimana dikutip oleh Rifa’i & Anni (2009:89) adalah persepsi (perception),
kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided response), gerakan terbiasa
(mechanism), gerakan kompleks (complex overt response), penyesuaian
(adaptation), dan kreativitas (originality).
Ranah psikomotorik dalam pembelajaran dapat berupa keterampilan siswa
dalam melakukan kegiatan praktikum, seperti dalam menyusun alat, melakukan
19
pengamatan dan pengambilan data, dan menuliskan data hasil percobaan yang
dilakukan.
Hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang
dalam belajar. Hasil belajar seseorang sering tidak langsung kelihatan tanpa orang
itu melakukan sesuatu untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya
melalui belajar. Namun demikian, karena hasil belajar adalah perubahan yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa hasil belajar pada hakikatnya
merupakan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil interaksi
dengan lingkungan. Hasil belajar tentu perlu dikaitkan dengan tujuan pendidikan
yang telah dicantumkan dalam garis-garis program pengajaran di sekolah. Oleh
sebab itu tujuan pelajaran menggambarkan hasil belajar yang harus dimiliki siswa
dan cara siswa memperoleh hasil belajar tersebut.
2.5. Model Pembelajaran Team Games Tournament
Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil
penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang
berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada
tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran digunakan untuk penyusunan
kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Model
pembelajaran harus diterapkan dengan tepat, menarik dan tidak meninggalkan
keefektifan kegiatan belajar mengajar sehingga siswa dapat aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan dapat menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah
proses pembelajaran berlangsung.
20
Team Games Tournament merupakan salah satu tipe model pembelajaran
kooperatif yang menggunakan turnamen akademik, kuis-kuis dan sistem skor
kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan
anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin,
2005: 163).
Model pembelajaran Team Games Tournament merupakan model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.
Berdasarkan hasil penelitian Wyk (2011: 9) tentang model TGT bahwa
“that it is important to conduct a study for a longer period of time in order to be
able to determine changes in academic performances, retention and attitudes”.
Menurut Slavin (2005:163) deskripsi dari komponen-komponen TGT
adalah sebagai berikut:
a. Presentasi Kelas
Materi dalam TGT pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam
kelas. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan
memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja
lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan
menentukan skor kelompok.
b. Team
Tim terdiri dari 4-5 siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam
hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama tim adalah
21
memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya
lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mempersiapkan
anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik.
c. Game
Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang isinya relevan yang
dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di
kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan di atas meja dengan
tiga atau lima orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda.
d. Tournament
Tournament adalah sebuah struktur di mana game berlangsung. Biasanya
berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah guru memberikan
presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar
kegiatan.
e. Rekognisi Tim
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain
apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga
digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari tingkat mereka.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran
kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks dan
menumbuhkan karakter kerjasama, disiplin, kepedulian dan tanggung jawab
siswa. Terbukti berdasarkan penelitian Rohendi et al. (2010) bahwa antara kelas
yang menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament dengan kelas
22
yang menggunakan model konvensional terdapat hasil yang signifikan, seperti
pada tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1 Perbandingan Nilai antara model TGT dan konvensional
2.6. Pembelajaran Bervisi SETS
Visi SETS merupakan cara pandang ke depan yang membawa ke arah
pemahaman bahwa segala sesuatu yang kita hadapi dalam kehidupan ini
mengandung aspek sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat sebagai satu
kesatuan serta saling mempengaruhi secara timbal balik. Dengan demikian, SETS
dapat dianggap sebagai simpul pertemuan (hub) antar berbagai (ilmu)
pengetahuan yang telah dan akan diketahui oleh manusia (Binadja et al., 2008).
Pembelajaran bervisi SETS (Science, Environment, Technology, and
Society) merupakan cara pembelajaran dengan cara mengaitkan hal yang
dipelajari dengan aspek IPA, lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat yang sesuai
secara timbal balik sebagai satu bentuk keterkaitan terintegratif. SETS merupakan
akronim dari Science, Environment, Tecnology, and Society, bila diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia memiliki kepanjangan IPA, Lingkungan, Teknologi dan
Masyarakat. SETS diturunkan dengan landasan filosofis yang mencerminkan
kesatuan unsur-unsur SETS dengan mengingat urutan unsur-unsur SETS dalam
Kelas Rata-rata Nilai terbesar
TGT 78,7 90
konvensional 66,8 83
23
susunan akronim tersebut. Karakteristik pembelajaran IPA bervisi SETS adalah: 1)
pembelajaran konsep IPA tetap diberikan; 2) peserta didik dibawa ke situasi untuk
melihat teknologi yang terkait; 3) peserta didik diminta untuk menjelaskan
keterhubungkaitan antara unsur IPA yang dibincangkan dengan unsur-unsur lain
dalam SETS yang mempengaruhi berbagai keterkaitan antar unsur tersebut; 4)
peserta didik dibawa untuk mempertimbangkan manfaat atau kerugian
menggunakan konsep IPA tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi; 5) peserta
didik diajak mencari alternatif pengatasan terhadap kerugian (bila ada) yang
ditimbulkan oleh penerapan IPA ke bentuk teknologi tersebut terhadap
lingkungan dan masyarakat; 6) dalam konteks konstruktivisme, peserta didik
diajak berbincang tentang SETS berkaitan dengan konsep IPA yang dibelajarkan,
dari berbagai macam arah dan berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan
dasar yang dimiliki peserta didik.
Di dalam pembelajaran bervisi SETS siswa diminta menghubungkan antar
unsur SETS. Maksudnya adalah siswa menghubungkaitkan antara konsep sains
yang dipelajari dengan benda-benda yang berkenaan dengan konsep tersebut pada
unsur lain dalam SETS, sehingga memungkinkan siswa memperoleh gambaran
yang lebih jelas tentang keterkaitan konsep tersebut dengan unsur lain dalam
SETS baik dalam bentuk kelebihan maupun kekurangannya.
24
Hubungan tersebut dapat digambarkan pada Gambar 2.1 berikut :
2.7. Kebencanaan
Berdasarkan UU No. 24 tahun 2007 bencana didefinisikan sebagai
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta penghidupan
masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam termasuk faktor
manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Berdasarkan waktunya bencana dikelompokkan sebagai berikut:
a. Bencana yang terjadi secara tiba-tiba, misalnya gempa bumi, tsunami, angin
topan/badai, letusan gunung api, banjir bandang dam tanah longsor.
Environment Technology
Society
Science
Gambar 2.1 : Keterkaitan Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat
25
b. Bencana yang terjadi secara perlahan, biasanya disertai munculnya tanda-tanda
sehingga bisa melakukan tindakan untuk pencegahan, misalnya banjir,
kekeringan dll.
Berdasarkan penyebabnya, menurut Mulyadi et al.(2008:1) bencana
dikelompokkan sabagai berikut:
a. Bencana yang disebabkan gejala alam. Pergeseran lapisan bumi menimbulkan
ancaman gempa bumi dan tsunami; letusan gunung api menimbulkan gempa
vulkanik, letusan, semburan awan panas,hujan abu dll; perubahan iklim
menimbulkan perubahan pola musim dan angin topan; sedangkan kemarau bisa
menimbulkan kebakaran.
b. Bencana yang disebabkan oleh manusia. Misalnya berhubungan dengan
lingkungan seperti penebangan hutan yang mengakibatkan erosi, kelalaian
seperti kebocoran nuklir, kebakaran kilang minyak dll.
2.8. Karakter
Pendidikan karakter merupakan salah satu hal penting untuk memebangun
karakter bangsa. Sayangnya, pendidikan karakter di Indonesia selama ini baru
menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai. Pendidikan karakter
yang dilakukan belum sampai pada tingkatan interalisasi dan tindakan nyata
dalam kehidupan sehari-hari. Istilah karakter sering dihubungkan dengan istilah
akhlak, etika, moral, atau nilai. Karakter juga sering dikaitkan dengan masalah
kepribadian, atau paling tidak ada hubungan yang cukup erat antara karakter
dengan kepribadian seseorang.
26
Mengacu pada pengertian dan definisi karakter tersebut di atas, serta
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi karakter, maka karakter dapat dimaknai
sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena
pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan
orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan
sehari-hari (Samani, 2012:43).
Pengembangan karakter di sekolah menjadi sangat penting mengingat di
sinilah peserta didik mulai berkenalan dengan berbagai bidang kajian keilmuan.
Pada masa ini pula peserta didik mulai sadar akan jati dirinya sebagai manusia
yang mulai beranjak dewasa dengan berbagai problem yang menyertainya.
Dengan berbekal nilai-nilai karakter mulia yang diperoleh melalui proses
pembelajaran di kelas dan di luar kelas, peserta didik diharapkan menjadi manusia
yang berkarakter sekaligus memiliki ilmu pengetahuan yang siap dikembangkan
pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Marzuki, 2012).
Menurut Pala (2011) terdapat 5 kunci sukses pendidikan karakter, yaitu:
1. Instruction Must be Planed
2. Application
3. Teacher Friendly
4. Supported by All
5. Prepare the Students
Berdasarkan substansi Nilai/Karakter yang ada pada SKL
SMP/MTs/SMPLB*/Paket B permendiknas, karakter yang ingin dicapai dalam
27
penelitian ini adalah sikap disiplin, tanggung jawab, kerjasama dan peduli
terhadap lingkungan.
2.9. Tinjauan Materi Tekanan
2.9.1. Tekanan pada Zat Padat
Tekanan didefinisikan sebagai gaya persatuan luas (Giancoli 2001:326).
Secara matematis, besaran tekanan dapat dituliskan dalam persamaan sebagai
berikut:
AFP = (2.1)
dengan
P: tekanan (Pa)
F: gaya (N)
A: luas bidang tekan (m2)
2.9.2. Tekanan pada zat cair
Misal selapis tipis elemen fluida berada pada kedalaman h di bawah
permukaan fluida. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair pada kedalaman h
(tertentu) disebabkan oleh berat zat cair di atasnya, seperti pada Gambar 2.2
berikut:
h A
Gambar 2.2 Benda tercelup dalam air
28
Dengan demikian besar gaya yang bekerja pada luas daerah A (luas zat
cair pada kedalaman h) adalah gh A ρg mwF === dengan Ah adalah volume
zat cair di atas elemen, ρ adalah kerapatan zat cair dan g adalah percepatan
gravitasi (Giancoli, 2001:327). Jadi tekanan berbanding lurus dengan massa jenis
zat cair dan kedalaman di dalam zat cair sehingga diperoleh besarnya tekanan P
adalah
AFP =
AAhgP ρ
=
ghP ρ= (2.2)
P merupakan tekanan dalam zat cair (Pa), ρ adalah kerapatan zat cair
(kg/m3), g adalah percepatan gravitasi (m/s2) dan h adalah kedalaman zat cair dari
permukaannya (m).
2.9.2.1. Hukum Archimedes
Benda yang tenggelam di dalam fluida memiliki berat lebih kecil daripada
ketika benda tersebut berada di luar fluida. Sebagai contoh, sebuah batu besar
yang sulit diangkat dari tanah, dapat dengan mudah diangkat dari dasar sungai.
Ketika batu keluar dari permukaan air akan terasa menjadi berat. Banyak benda
seperti kayu mengapung pada permukaan air. Pada benda tersebut bekerja gaya
berat yang dinyatakan dengan arah ke bawah dan bekerja pula gaya apung ke atas
oleh air. Sebuah benda ditimbang di udara, berat yang ditunjukkan neraca adalah
berat yang sesungguhnya (w) (Gambar 2.3a).
29
Bila benda ditimbang di dalam zat cair, berat yang ditunjukkan neraca
adalah berat semu (w’) (Gambar 2.3b). Maka dapat dituliskan secara matematis
berat benda di dalam zat cair sebagai berikut:
Berat dalam zat cair = berat di udara – gaya apung
w'= w − FA
atau
wwF A ′−= (2.3)
Perhatikan sebuah kubus yang tingginya h, luas alasnya A, tercelup
seluruhnya di dalam zat cair dengan massa jenis ρf. Zat cair melakukan tekanan
hidrostatis P1= ρf gh pada bagian atas kubus. Gaya yang berhubungan dengan
tekanan ini adalah F1= P1A= ρfgh1A berarah kebawah. Zat cair juga melakukan
tekanan hidrostatis F2= P2A= ρfgh2A dengan arah ke atas, seperti pada Gambar 2.4
berikut:
ba
Gambar 2.3 Pengukuran berat benda di udara dan di air.
a. Berat benda di udara ; b. Berat benda didalam
h1
F2
F1
h=h2-h1
h2
A
Gambar 2.4 Gaya-gaya yang bekerja pada kubus yang tercelup dalam air
30
Resultan kedua gaya pada Gambar 2.4 adalah gaya apung FA, yang
persamaannya dapat diturunkan sebagai berikut
FA=F2-F1 karena F2>F1
= ρfgh1A - ρfgh2A
= ρfgA (h2- h1)
= ρfgAh sebab h2- h1=h
FA = ρfgVbf (2.4)
sebab Ah=Vbf adalah volume kubus yang tercelup dalam zat cair
Gaya apung dapat dijelaskan dengan prinsip Archimedes yang berbunyi : “
Gaya apung pada suatu benda yang dicelupkan dalam fluida sama dengan berat
fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut” (Giancoli, 2001:333). Fluida yang
dipindahkan adalah sama dengan volume benda atau bagian benda yang terendam
fluida jika benda tersebut mengapung atau terendam. Jika benda diletakkan dalam
gelas atau tabung yang berisi fluida penuh, fluida yang tumpah menunjukkan
fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Dengan demikian diperoleh bahwa
Vb = Vp, dengan Vp adalah volum fluida yang dipindahkan, dan Vb adalah volume
benda yang terendam dalam fluida.
Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup dalam zat
cair akan mengalami dua gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya
ke atas (FA) dari zat cair itu. Dalam hal ini ada tiga peristiwa yang berkaitan
dengan besarnya kedua gaya tersebut yaitu peristiwa tenggelam, melayang, dan
terapung.
31
a. Tenggelam
Untuk benda tenggelam, gaya-gaya yang bekerja pada benda adalah gaya
normal, gaya apung dan gaya berat. Dalam keadaan diam, resultan gaya pada
benda adalah nol.
Sehingga gaya-gaya yang bekerja pada benda dapat dianalisis seperti pada
Gambar 2.5 berikut:
∑ F = 0 sehingga
wFNwF
FwN
A
A
A
<−=−=
wFA < (2.5)
mzat cair g < m benda g
ρzat cair V dipindahkan < ρ benda V benda
Karena V dipindahkan = V benda, maka syarat tenggelam:
ρzat cair < ρbenda
Gambar 2.5 Gaya-gaya yang bekerja pada benda tenggelam
32
b. Melayang
Untuk benda melayang dalam keadaan diam, resultan gaya pada benda
adalah nol, sehingga gaya-gaya yang bekerja pada benda dapat dianalisis seperti
pada Gambar 2.6 berikut:
∑ F = 0 sehingga
wFwF
A
A
==− 0
wFA = (2.6)
mzat cair g = m benda g
ρzat cair V dipindahkan =ρ benda V benda
Karena V dipindahkan = V benda,
maka syarat benda melayang: ρzat cair =ρbenda
c. Terapung
Pada peristiwa ini, hanya sebagian volume benda yang tercelup di dalam
zat cair sehingga volume zat cair yang dipindahkan(Vbf) lebih kecil dari volume
total benda yang mengapung (Vb).
Gambar 2.6 Gaya-gaya yang bekerja pada benda melayang
33
Sehingga berlaku:
∑ F = 0 sehingga
wFwF
A
A
==− 0
wFA = (2.7)
mzat cair g = m benda g
ρzat cair V dipindahkan =ρ benda V benda dengan Vb ≠ Vf
maka syarat benda terapung: ρzat cair > ρbenda
Peristiwa benda terapung dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.7
berikut :
2.9.2.2. Bejana Berhubungan
Bejana berhubungan adalah dua bejana atau lebih yang bagian atasnya
terbuka dan bagian bawahnya saling berhubungan. Hukum bejana berhubungan
menyatakan bahwa “Jika dalam bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang
sejenis dan dalam keadaan diam dan seimbang maka permukaan zat cair terletak
pada satu bidang datar”.
Gambar 2.7 Gaya-gaya yang bekerja pada benda terapung
34
Hukum bejana berhubungan dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.8
berikut:
Jika dalam bejana berhubungan terdapat dua jenis cairan yang berbeda,
tinggi permukaan kedua zat tersebut dalam bejana berhubungan tidak akan sama.
Pada Gambar 2.9 terlihat bahwa tinggi permukaan air dan minyak goreng
tidak sama. Titik p adalah titik khayal yang terletak di perbatasan antara minyak
goreng dan air. Titik q adalah titik khayal pada air di ujung bejana lain. Tinggi
titik p dan q sama jika diukur dari dasar bejana. Di titik p dan q, tekanannya
adalah sama. Dengan demikian, dapat dituliskan sebagai berikut.
Pp = Pq
2211 hghg ××=×× ρρ
2211 hh ×=× ρρ (2.8)
Gambar 2.8 Permukaan zat cair dalam bejana berhubungan.
Gambar 2.9 Pipa U yang diisi air dan minyak goreng
35
Keterangan :
ρ1= massa jenis zat cair 1
ρ2 = massa jenis zat cair 2
h1 = tinggi permukaan zat cair 1
h2 = tinggi permukaan zat cair 2
Persamaan 2.8 merupakan formulasi untuk menyelesaikan masalah dalam
bejana berhubungan yang berisi dua jenis zat cair. Untuk penerapan prinsip bejana
berhubungan dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya cerek.
2.9.2.3. Hukum Pascal
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair di
ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata. Hukum Pascal
dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.10 berikut :
Keterangan :
P1(masuk) = tekanan yang bekerja pada pipa kecil
A1 = luas penampang pipa kecil
P2(keluar) = tekanan yang bekerja pada pipa besar
A2 = luas penampang pipa besar
Gambar 2.10 Skema alat sederhana aplikasi hukum Pascal
36
Pada Gambar 2.10 dengan mengganggap piston masukan dan keluaran
berada pada ketinggian yang sama (mendekati sama) kemudian gaya input luar
Fmasuk, dengan prinsip pascal, menambah tekanan dengan sama ke semua bagian
pada ketinggian yang sama sehingga
Pkeluar = Pmasuk (2.9)
Dimana besaran-besaran masukan dinyatakan dengan indeks “masuk” dan
keluaran dengan “keluar”. Dengan demikian
masuk
masuk
keluar
keluar
AF
AF
= (2.10)
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan efek
gaya yang besar dari gaya yang kecil, maka luas penampangnya harus diperbesar.
Konsep tersebut yang digunakan pompa hidrolik serta rem hidrolik pada
kendaraan bermotor dan masih banyak lagi alat-alat lain yang menggunakan
konsep itu (Giancoli, 2001:330).
2.9.1. Tekanan Udara
Tekanan udara (tekanan atmosfer) disebabkan oleh berat udara yang menekan
lapisan atmosfer bagian bawah sampai ke ketinggian tertentu. Semakin rendah
permukaan bumi dari permukaan laut, semakin besar tekanan udaranya.
Sebaliknya, semakin tinggi permukaan bumi dari permukaan, semakin rendah
tekanan udaranya. Untuk setiap kenaikan 100 m suatu tempat maka tekanan udara
berkurang sebesar 1 cmHg. Untuk mengetahui besarnya tekanan udara di suatu
tempat digunakan barometer. Sedangkan untuk mengetahui tekanan udara di
dalam ruang tertutup digunakan manometer.
37
2.9.1.1. Hukum Boyle
“Hasil kali tekanan dan volume gas ruang tertutup adalah konstan jika suhu
tidak berubah”, pernyataan tersebut dikenal sebagai Hukum Boyle. Hukum Boyle
menjelaskan tentang hubungan antara tekanan gas dan volume gas dalam ruang
tertutup. Secara matematis hukum Boyle dapat ditulis sebagai berikut:
P × V= konstan
P1 x V1 = P2 x V2 (2.11)
Keterangan:
P1 = tekanan gas mula-mula (Pa)
P2 = tekanan gas sekarang (Pa)
V1 = volume gas mula-mula (m3)
V2 = volume gas sekarang (m3)
2.10. Keterkaitan Materi, Unsur SETS, dan Kebencanaan
2.10.1. Konsep Tekanan pada Zat Padat
Dari unsur sains tentang tekanan pada zat padat dapat kita lihat konsep
tersebut dapat diaplikasikan dalam bentuk teknologi seperti sepatu, paku, dan
pisau. Peralatan tersebut bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Selain
bermanfaat unsur sains tentang tekanan pada zat padat juga ada dampak
negatifnya pada lingkungan, misalnya bencana amblesnya tanah dan penurunan
tanah. Bencana tersebut terjadi karena adanya tekanan yang berat dari
pembangunan rumah atau gedung yang tidak memperhatikan kondisi tanah. Selain
pembangunan gedung, tanah longsor juga bisa terjadi karena derasnya hujan yang
38
mengguyur tanah, dan bisa terjadi karena penggalian pegunungan kapur yang
terus menerus mengingat wilayah Grobogan sebagai daerah pegunungan kapur.
2.10.2. Konsep Tekanan pada Zat Cair
Dari unsur sains tentang tekanan pada zat cair dapat kita lihat konsep
tersebut dapat diaplikasikan dalam bentuk teknologi seperti dongkrak hidrolik,
kapal selam, water pass. Peralatan tersebut bermanfaat bagi masyarakat dan
lingkungan. Selain bermanfaat unsur sains tentang tekanan pada zat cair juga ada
dampak negatifnya, misalnya bencana banjir yang terjadi akibat jebolnya
bendungan atau tanggul. Tekanan zat cair di bawah lebih besar sehingga jika
tanggul tidak dibuat sedemikian rupa air akan mencoba menekan tanggul dan
maengakibatkan banjir.
2.10.3. Konsep Tekanan pada Zat Gas
Dari unsur sains tentang tekanan pada zat gas dapat kita lihat konsep
tersebut dapat diaplikasikan dalam bentuk teknologi seperti barometer dan
manometer. Peralatan tersebut bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Selain bermanfaat unsur sains tentang tekanan pada zat gas juga ada dampak
negatifnya, misalnya bencana angin ribut. Gerakan udara dari daerah yang
bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan bertekanan rendah. Angin
memberikan banyak manfaat, misalnya membantu penyerbukan tanaman dan
sebagai sumber energi. Namun ketika kekuatanya besar, angin dapat
mengakibatkan bencana.
39
2.11. Kerangka Berfikir
Indonesia merupakan negara yang rawan akan bencana. Kabupaten
Grobogan adalah salah satu dari wilayah yang sering dilanda bencana alam
maupun sosial. Karakter kepedulian lingkungan dan pengetahuan tentang
kebencanaan sangat penting diberikan sejak dini mengingat bencana yang sering
terjadi belakangan ini. Materi kebencanaan tidak perlu dijadikan mata pelajaran
tersendiri melainkan dapat diintregasikan ke dalam mata pelajaran, misalnya mata
pelajaran IPA. Dalam penelitian ini terfokuskan pada bencana alam yang sering
terjadi di wilayah Kabupaten Grobogan, yaitu bencana tanah longsor, bencana
banjir, dan bencana angin ribut.
Belakangan terdengar kabar banyaknya kasus sosial yang melibatkan para
pelajar. Misalnya tawuran, merusak lingkungan, dan bolos sekolah. Hal ini
menimbulkan kegelisahan di kalangan orang tua dan para pendidik tentunya.
Untuk itu perlu di terapkannya pendidikan karakter sejak usia dini. Sebagai tenaga
pendidik, dalam mewujudkan pembentukan karakter tersebut perlu menyelipkan
pendidikan karakter dalam proses pembelajaran di sekolah.
SMP Negeri 1 Gabus merupakan salah satu sekolah menengah pertama
yang terletak di Kabupaten Grobogan. Di SMP Negeri 1 Gabus para siswanya
kurang aktif dalam mengikuti pelajaran IPA khususnya Fisika. Para Guru masih
sering menggunakan metode ceramah dilanjutkan diskusi kelas dengan tanya
jawab, dalam diskusi kelas tidak semua siswa terlibat aktif. Ketika guru ceramah,
beberapa siswa asyik bermain dan bicara tidak memperhatikan guru di depan, jika
ditanya apakah sudah paham siswa serentak menjawab sudah paham, hal ini
40
bertolak belakang dengan ketika ulangan nilainya kurang memuaskan. Selain itu
pada beberapa aspek karakter siswa dirasa kurang, yaitu pada aspek disiplin,
peduli lingkungan, tanggung jawab dan kerjasama.
Kurangnya variasi model pembelajaran yang digunakan menjadi sebab
utama nilai dan karakter siswa kurang. Faktor yang berperan dalam tercapainya
tujuan pembelajaran adalah model pembelajaran yang digunakan. Model
pembelajaran yang digunakan haruslah sesuai dengan situasi dan kondisi siswa
saat ini, yang bisa membuat siswa aktif dan nyaman dalam belajar. Pada tingkatan
usia mereka yang dalam masa peralihan dari anak-anak menuju remaja, mereka
masih senang dalam bermain-main. Dalam pemberian materi pelajaran dan
kebencanaan kepada siswa SMP diperlukan suatu pendekatan. Dengan adanya
pendekatan siswa mudah dalam menerima materi yang diajarkan oleh guru.
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti akan mengadakan penelitian
tentang keefektifan model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS
terhadap hasil belajar dan karakter siswa pada pokok bahasan Tekanan yang
mengintegrasikan materi kebencanaan. Dalam penelitian ini, akan diterapkan
model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS pada kelas
eksperimen, sedangkan model pembelajaran diskusi bervisi SETS diterapkan pada
kelas kontrol.
Dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, diharapkan hasil belajar
materi tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan dan karakter siswa
lebih baik melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS.
41
Secara ringkas, gambaran penelitian disajikan pada Gambar 2.11 berikut :
Gambar 2.11 : Bagan kerangka berpikir pembelajaran model pembelajaran TGT
bervisi SETS dan model diskusi bervisi SETS
Pembentukan karakter optimal
Hasil belajar lebih baik
Pemahaman materi tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan lebih baik
a. Terjadinya bencana alam hampir di seluruh wilayah Grobogan
b. Tidak disisplin, kepedulian lingkungan, tanggung jawab dan kerjasama kurang
c. Siswa jenuh, pasif, nilai kurang
Penerapan Model Pembelajaran TGT bervisi SETS
Penerapan Model Pembelajaran diskusi bervisi SETS
Fakta
a. Letak geografis Indonesia yang rawan akan bencana alam
b. Karakter siswa yang minim c. Penggunaan model
pembelajaran yang kurang bervariasi
Pemahaman materi tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan kurang
Pembentukan karakter tidak optimal
Hasil belajar minim
42
2.12. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah :
a. Ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games
Tournamnet bervisi SETS lebih baik dari ketuntasan hasil belajar siswa
melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS.
b. Rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games
Tournament bervisi SETS lebih baik dari rata-rata hasil belajar melalui model
pembelajaran diskusi bervisi SETS.
c. Karakter siswa melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi
SETS lebih baik daripada melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS.
43
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah sebagai keseluruhan subyek penelitian, semua elemen
yang ada dalam wilayah penelitian (Arikunto, 2010:130). Populasi penelitian ini
adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gabus Kabupaten Grobogan tahun Ajaran
2012/2013. Jumlah anggota populasi dalam penelitian ini 111 siswa yang terdiri
atas 3 kelas dengan rincian seperti disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Rincian Populasi Penelitian
Kelas Jumlah siswa
VIII B 37
VIII C 37
VIII D 37
Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling,
yaitu mengambil dua kelompok secara acak dari populasi dengan syarat populasi
harus bersifat homogen. Salah satu kelas bertindak sebagai kelas eksperimen dan
satu kelas lainnya menjadi kelas kontrol. Setelah dilakukan pemilihan dan
beberapa pertimbangan diantaranya adalah kondisi anggota kelas, jadwal
penelitian, dan lain-lain diperoleh kelas VIII C sebagai kelas eksperimen yang
44
mendapat perlakuan dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol yang tidak mendapat
perlakuan.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu dan ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2007:3).
3.2.1. Variabel Bebas
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu penggunaan
model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS dan penggunaan
model diskusi biasa bervisi SETS .
3.2.2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar materi pokok
Tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan, dan karakter siswa pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol semester 2 siswa SMP Negeri 1 Gabus.
3.2.3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu kurikulum, guru, materi dan
jumlah jam pelajaran.
3.3. Data dan Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dengan
pengumpulan data yang tepat dapat diperoleh data yang relevan, akurat dan dapat
dipercaya terhadap apa yang diteliti.
45
3.3.1. Data
Sumber data penelitian siswa yang diambil antara lain adalah :
1) Nilai ulangan harian siswa pada materi mata pelajaran IPA Fisika
sebelumnya.
2) Nilai akhir siswa.
3.3.2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
3.3.2.1. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data data awal siswa berupa
daftar nama siswa dan nilai ulangan harian mata pelajaran IPA Fisika pada materi
sebelum materi penelitian kelas VIII SMP Negeri 1 Gabus tahun ajaran
2012/2013 yang akan digunakan untuk perhitungan homogenitas.
3.3.2.2. Metode Observasi
Observasi dalam penelitian ini adalah pengamatan langsung pada saat
kegiatan pembelajaran untuk mengungkap aktivitas dan sikap siswa selama
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Aktivitas dan sikap siswa tersebut yang
menggambarkan pembentukan karakter mereka.
3.3.2.3. Teknik Tes
Teknik ini digunakan untuk menilai hasil belajar kognitif yang dicapai
oleh siswa pada materi Tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan. Tes
yang disusun dalam bentuk tes obyektif dengan empat pilihan jawaban.
46
3.4. Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan menggunakan jenis True Experimental
Design yaitu Posttest-Only Control Design. Dalam penelitian ini terdapat dua
kelas yang dipilih secara simple random sampling , kelas pertama diberi perlakuan
dan kelas kedua tidak diberi perlakuan. Kelas yang diberi perlakuan disebut kelas
eksperimen, sedangkan kelas yang tidak diberi perlakuan disebut kelas kontrol
(Sugiyono, 2009:76).
Desain penelitian dapat dijabarkan seperti pada Tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.2 Desain penelitian
Kelompok X
Posttest
A Kelas Eksperimen
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament bervisi
SETS
Tt
B Kelas Kontrol
Pembelajaran menggunakan model diskusi bervisi SETS
Tt
Keterangan :
X : Perlakuan.
Tt : Tes hasil belajar kelompok A/B setelah diberi perlakuan.
Sebelum melakukan penelitian pada kedua kelas tersebut dilakukan
analisis awal untuk mengetahui kedua kelas dimulai dari keadaan yang sama atau
ada perbedaan. Analisis menggunakan uji homogenitas, uji normalitas, dan uji
kesamaan dua rata-rata (uji t).
47
Dalam penelitian ini, antara kelas kontrol dan kelas eksperimen diberikan
posttest. Nilai posttest dapat memberikan kesimpulan mengenai permasalahan
pada penelitian. Untuk melihat adanya keefektifan model pembelajaran yang
digunakan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan
akan dianalisis dengan uji proporsi dan uji t.
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari dua macam, yaitu
instrumen pembelajaran dan instrumen evaluasi.
(a) Instrumen Pembelajaran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
2. Lembar Kerja Siswa.
3. Lembar Diskusi Siswa.
4. Kartu Soal TGT.
(b) Instrumen Evaluasi
1. Lembar observasi.
2. Test.
Sebelum instrumen evaluasi data yang berupa tes objektif digunakan untuk
pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Hasil uji coba dianalisis
untuk mengetahui apakah memenuhi syarat sebagai alat pengambilan data.
Instrumen dalam penelitian ini meliputi penyusunan instrumen dan
analisis instrumen.
48
3.5.1. Penyusunan Instrumen
3.5.1.1. Penyusunan tes
Langkah-langkah dalam penyusunan tes adalah.
1) Menetapkan materi (Tekanan dan Kebencanaan).
2) Membuat indikator pembelajaran.
3) Membuat kisi-kisi soal.
4) Menentukan alokasi waktu yang digunakan untuk menyelesaikan soal tes (75
menit).
5) Menentukan bentuk tes, berupa pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban.
6) Menentukan jumlah butir soal sebanyak 40 butir terdiri dari soal materi
tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan.
7) Membuat soal tes sesuai dengan kisi-kisi.
Sebelum perangkat soal tes dipakai dalam mengambil data, diuji cobakan
terlebih dahulu kepada siswa di luar sampel. Uji dilakukan di siswa kelas VIII A
SMP Negeri 1 Gabus yang berjumlah 36 siswa. Kelas tersebut sudah pernah
menerima materi yang akan digunakan pada kelas penelitian.
3.5.2. Analisis Instrumen
Analisis instrumen diperlukan untuk mengetahui instrumen tes memenuhi
syarat atau tidak jika digunakan sebagai alat pengambilan data. Analisis instrumen
terdiri atas analisis validitas isi, daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas.
49
3.5.2.1. Validitas Isi
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
suatu instrumen. Sebuah instrumen atau soal tes dikatakan valid jika instrumen
tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2007:348).
Dalam penelitian ini digunakan validitas isi. Untuk instrumen berbentuk
tes, maka pengujian validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi
instrumen dengan mata pelajaran yang telah diajarkan. Secara teknis pengujian
validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-
kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir
(item) pertanyaan atau petanyaan yang telah dijabarkan dalam indikator. Dengan
kisi-kisi validitas instrumen dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.
3.5.2.2. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal
mampu membedakan antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi
dengan peserta didik yang belum atau kurang menguasai kompetensi.
Rumus yang dipakai adalah:
Keterangan:
DP = daya pembeda soal
JA = banyaknya peserta kelas atas
JB = banyaknya peserta kelas bawah
50
BA = banyaknya kelas atas yang menjawab benar
BB = banyaknya kelas bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto (2002:218) dapat dilihat
pada Tabel 3.3 berikut :
Tabel 3.3. Klasifikasi daya pembeda
Interval Daya Pembeda Kriteria
0,00≤ DP ≤ 0,20
0,21 ≤ DP ≤ 0,40
0,41≤ DP ≤ 0,70
0,71≤ DP ≤ 1,00
Negatif
Jelek
Cukup
Baik
Baik sekali
Sangat jelek
Setelah dilakukan perhitungan analisis uji coba soal. Hasil analisis
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.
3.5.2.3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah persentase jumlah siswa yang menjawab soal
dengan benar. Untuk menghitung besarnya tingkat
kesukaran digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
P = tingkat kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab benar
JS = banyaknya peserta tes
51
Klasifikasi tingkat kesukaran menurut Arikunto (2002:210) dapat dilihat
pada Tabel 3.4 berikut :
Tabel 3.4 Klasifikasi tingkat kesukaran
Interval P Kriteria
0,00 ≤ P ≤ 0,30
0,31 ≤ P ≤ 0,70
0,71 ≤ P ≤ 1,00
Sukar
Sedang
Mudah
Setelah dilakukan perhitungan analisis uji coba soal. Hasil analisis
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14.
3.5.2.4. Reliabilitas
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika
tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap sehingga pengertian reliabilitas tes
berhubungan dengan masalah ketepatan hasil tes atau seandainya hasil berubah-
ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Instrumen yang
reliabel adalah instrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur
obyek yang sama, akan menghasilkan data yang ajeg (Sugiyono, 2007:348).
Reliabilitas instumen dalam penelitian ini menggunakan KR-21, dengan
rumus sebagai berikut:
1
52
dengan :
ri = reliabilitas tes secara keseluruhan
k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
M = mean atau rerata skor soal
= varians total yaitu varians skor total
Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu setelah didapatkan harga ri ,kemudian
dibandingkan dengan r product moment pada tabel, jika rhitung > rtabel, maka item
yang diujikan tersebut dianggap reliabel.
Hasil analisis uji coba instrumen penelitian meliputi uji validitas isi, daya
pembeda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas. Soal yang digunakan dalam uji coba
berjumlah 40 soal pilihan ganda. Berdasarkan hasil analisi uji coba soal diperoleh
26 soal yang memenuhi kriteria dan 14 soal tidak memenuhi kriteria. Dari 26 soal
yang memenuhi kriteria tersebut, soal yang dipakai 25 soal dan 15 soal lainnya
tidak dipakai. Hasil analisis uji coba soal secara keseluruhan dapat dilihat pada
lampiran 15.
53
Rekapitulasi hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5. Rekapitulasi hasil uji coba instrumen
No Aspek soal Hasil uji coba soal
Nomor soal Keterangan
1. Daya pembeda
Baik: 3 Cukup: 23 Jelek: 14
35, 37, 39 2, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 26, 30, 31, 33, 36, 38, 40 1, 6, 8, 10, 12 , 14, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 32, 34
Dipakai Dipakai kecuali no 2 Tidak dipakai
2. Tingkat kesukaran
Mudah: 25 Sedang: 10 Sukar: 5
1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 26, 27, 29, 31, 32, 38, 40 5, 13, 14, 17, 22, 30, 33, 35, 37, 39 15, 25, 28, 34, 36
Dipakai kecuali no 1, 6, 8, 10, 12, 23, 24, 27, 29, 32 Dipakai kecuali no 14 Tidak dipakai kecuali no 15 dan 36
3. Reliabilitas rhitung = 0,58 rtabel = 0,329
rhitung >rtabel ,
maka instrument yang dipakai reliabel
54
3.6. Analisis Data
Analisa data digunakan untuk mengolah data yang diperoleh setelah
mengadakan penelitian, sehingga akan didapat suatu kesimpulan tentang keadaan
yang sebenarnya dari obyek yang diteliti.
3.6.1. Analisis Data Tahap Awal
Analisis tahap awal di uji menggunakan uji homogenitas, uji normalitas,
dan uji kesamaan rata-rata. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah
populasi berasal dari keadaan awal yang sama atau tidak dan selanjutnya untuk
memilih sampel dengan teknik random sampling atau teknik lainnya. Uji
normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil memiliki
data yang ternormalisasi atau tidak, sedangkan uji kesamaan rata-rata dilakukan
guna mengetahui rata-rata sampel berbeda secara signifikan atau tidak. Data yang
digunakan untuk analisis awal ini adalah nilai ulangan harian mata pelajaran IPA
Fisika kelas VIII B, VIII C, VIII D semester II tahun pelajaran 2012/2013.
3.6.1.1. Uji Homogenitas Varians Populasi
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui seragam tidaknya varians
sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Dalam penelitian ini, uji
homogenitas dengan menggunakan nilai ulangan harian IPA Fisika sebelum
materi penelitian pada semester 2 kelas VIII B, VIII C, dan VIII D. Setelah data
homogen, sampel diambil dengan teknik random sampling. Jumlah kelas yang
diuji ada dua. Untuk menguji kesamaan varians dari k buah kelas (k≥2) populasi
digunakan uji Bartlett.
55
Langkah-langkah perhitungan uji Bartlett menurut Sudjana (2002: 263)
sebagai berikut:
1) Menghitung S2 dari masing-masing kelas.
2) Menghitung semua varians gabungan dari semua kelas dengan rumus
dengan rumus:
∑ 1∑ 1
Menghitung harga satuan B dengan rumus:
log 1
3) Menghitung nilai statistik Chi-Kuadrad dengan rumus:
ln 10 ∑ 1 log
Kriteria pengujian dengan taraf nyata α = 5%. Tolak hipotesis Ho jika
≥ χ α dengan ≥ α diperoleh dari distribusi Chi-Kuadrad
dengan peluang (1-α) dan dk= k-1.
Pada uji homogenitas ini digunakan uji Bartlett dengan uji Chi-Kuadrad.
Kriteria populasi dalam keadaan homogen jika χ2hitung untuk setiap data lebih kecil
dari χ2tabel. Berdasarkan hasil perhitungan dengan taraf nyata α = 5% dan dk = 2,
diperoleh nilai χ2hitung = 3,3973 dan diperoleh nilai χ2
tabel = 5,99. Nilai
χ2hitung < χ2
tabel dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi mempunyai
varians yang sama (homogen).
2χ
56
3.6.1.2. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil
berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Penggunaan statistik parametris,
bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis
terdistribusi normal. Untuk data yang tidak terdistribusi normal, maka dapat
menggunakan teknik statistik nonparametris.
Suatu data dikatakan terdistribusi normal jika data di atas dan di bawah
memiliki rata-rata yang sama, demikian juga simpangan (Sugiyono, 2007:79).
Pada penelitian ini, uji normalitas data dilakukan dengan melakukan uji Chi-
Kuadrad ( ).
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.
1) Menentukan jumlah kelas interval.
2) Menentukan panjang kelas interval.
3) Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk menghitung hitung.
4) Menghitung fh, frekuensi harapan.
5) Menghitung dengan rumus:
χf f
f
Keterangan :
f0 = Frekuensi/jumlah data hasil observasi
fh = Jumlah/Frekuensi yang diharapkan
f0-fh = Selisih data f0 dengan fh
57
6) Membandingkan harga dengan . Jika harga kurang
dari harga maka data terdistribusi normal dan sebaliknya.
Untuk menguji normalitas data sampel yang diperoleh digunakan uji Chi-
Kuadrad. Kriteria sampel terdistribusi normal jika harga kurang dari
. Berdasarkan hasil perhitungan dengan dk = 6-1=5 dan taraf signifikasi
5 % diperoleh nilai 11,07.
Hasil analisis uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 3.6
Tabel 3.6. Hasil uji normalitas data awal
Kelas χ2hitung χ2
tabel Kriteria
Eksperimen 7,389 11,07 Normal
Kontrol 5,601 11,07 Normal
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai untuk setiap data lebih
kecil dari . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada kedua
kelas tersebut terdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran
5 dan 6.
3.6.1.3. Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar
ulangan harian materi IPA Fisika sebelum penelitian pada peserta didik kelas
eksperimen dan kelas kontrol sama. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan dengan
menggunakan uji t.
58
Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
: (Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol)
: (Ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol)
Dengan :
rata-rata hasil belajar ulangan harian peserta didik
kelas eksperimen.
rata-rata hasil belajar ulangan harian peserta didik
kelas kontrol.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 1
dengan
1 12
Keterangan:
= rata-rata nilai ulangan harian pada kelas eksperimen
= rata-rata nilai ulangan harian pada kelas kontrol
= jumlah peserta didik pada kelas eksperimen
= jumlah peserta didik pada kelas kontrol
S = simpangan baku
59
= simpangan baku kelas eksperimen
= simpangan baku kelas kontrol
Menurut Sudjana (2002:239) kriteria yang digunakan adalah H0 diterima
jika dengan dk 2 .
Setelah dilakukan perhitungan diperoleh = 1,351. Sedangkan
untuk = 1,996 dengan dk = 6-1=5 dan taraf signifikasi 5 %. Berdasarkan
hasil analisis diperoleh bahwa nilai Hal ini berarti
tidak ada perbedaan rata-rata dari kedua kelas sampel tersebut. Perhitungan uji
kesamaan keadaan awal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7.
3.6.2. Analisis Data Tahap Akhir
Analisis data tahap akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis yang telah
dirumuskan. Perhitungan yang digunakan dalam analisis tahap akhir ini adalah uji
homogenitas, uji normalitas, dan uji hipotesis. Data yang digunakan dalam uji
tersebut adalah data posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3.6.2.1. Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas)
Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui kondisi kelas
eksperimen dan kelas kontrol berangkat pada kondisi yang sama setelah diadakan
penelitian, maka perlu dilakukan uji homogenitas terlebih dahulu.
Rumus yang digunakan adalah:
rkecilVarians teerbesar Varians tFdata =
60
Hasil yang diperoleh, jika besar Fhitung < Ftabel, maka kedua kelompok
homogen atau berangkat pada kondisi awal yang sama (Sugiyono, 2007:140).
3.6.2.2. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
terdistribusi normal. Penggunaan statistik parametris, bekerja dengan asumsi
bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis terdistribusi normal.
Untuk data yang tidak terdistribusi normal, maka dapat menggunakan teknik
statistik nonparametris.
Suatu data dikatakan terdistribusi normal jika data di atas dan di bawah
memiliki rata-rata yang sama, demikian juga simpangan bakunya. Pada penelitian
ini, uji normalitas data dilakukan dengan melakukan uji Chi Kuadrad ( ).
Menurut Sugiyono (2007:82) langkah-langkah yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut :
1) Menentukan jumlah kelas interval.
2) Menentukan panjang kelas interval.
3) Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk menghitung hitung.
4) Menghitung fh, frekuensi harapan.
5) Menghitung dengan rumus:
χf f
f
Keterangan :
f0 = Frekuensi/jumlah data hasil observasi
fh = Jumlah/Frekuensi yang diharapkan
61
f0-fh = Selisih data f0 dengan fh
6) Menbandingkan harga dengan . Jika harga kurang
dari harga maka data terdistribusi normal dan sebaliknya.
3.6.2.3. Uji Kesamaan Dua Proporsi
Uji proporsi ini digunakan untuk menguji hipotesis I yaitu ketuntasan
hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games Tournamnet bervisi
SETS lebih baik dari ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran
diskusi bervisi SETS. Uji proporsi yang digunakan adalah uji proporsi satu pihak,
yaitu uji pihak kanan.
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H0:
Ha :
Dengan :
: ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games
Tournament bervisi SETS
: ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi
SETS
Pasangan Hipotesis:
H0 : ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games
Tournament bervisi SETS sama dengan ketuntasan hasil belajar siswa
melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS
62
Ha : ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games
Tournament bervisi SETS lebih baik dari ketuntasan hasil belajar siswa
melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 1
Keterangan :
dan 1
: banyak siswa yang tuntas pada kelas eksperimen
: banyak siswa yang tuntas pada kelas kontrol
: jumlah keseluruhan siswa pada kelas eksperimen
: jumlah keseluruhan siswa pada kelas kontrol
Kriteria pengujian menurut Sudjana (2002:248) adalah tolak H0 jika
, dimana , diperoleh dari distribusi normal baku dengan peluang
0,5 .
3.6.2.4. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Uji perbedaan dua rata-rata ini digunakan untuk menguji hipotesis II yakni
rata-rata hasil belajar melalui model pembelajaran Team Games Tournament
bervisi SETS lebih dari rata-rata hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi
bervisi SETS. Uji perbedaan dua rata-rata yang digunakan adalah uji t satu pihak,
yaitu uji pihak kanan.
63
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ho :
Ha :
Dengan :
: rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games
Tournament bervisi SETS
: rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi
SETS
Pasangan Hipotesis:
H0 : rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games
Tournament bervisi SETS kurang dari atau sama dengan rata-rata hasil
belajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS
Ha : rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games
Tournament bervisi SETS lebih dari atau sama dengan rata-rata hasil
belajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS
Pengujian hipotesis ini menggunakan rumus uji t. Uji t dipengaruhi oleh
hasil uji kesamaan dua varians, rumus untuk menguji uji t adalah sebagai berikut :
dengan:
= rata-rata posttest pada kelas eksperimen
= rata-rata posttest pada kelas kontrol
64
= jumlah siswa kelas eksperimen
= jumlah siswa kelas kontrol
= varians kelompok eksperimen
= varians kelompok kontrol
Harga t yang sudah dihitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan
harga t tabel dengan ketentuan t hitung ≤ t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
(Sugiyono, 2007:142).
65
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian adalah hasil dari studi di lapangan untuk memperoleh data
dengan teknik tes dan observasi pengamatan setelah dilakukan suatu perlakuan
yang berbeda pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan, hasil penelitian terdiri dari:
4.1.1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang terdiri dari dua kelas
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 1
sampai 12 April 2013 pada kelas VIII tahun pelajaran 2012/2013 SMP Negeri 1
Gabus. Sebagai kelas eksperimen adalah kelas VIII C sedangkan untuk kelas
kontrol adalah kelas VIII D. Pemilihan kelas tersebut berdasarkan hasil analisis
awal yang menyatakan homogen sehingga dipilih dua kelas secara random.
Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti menentukan materi pelajaran dan
menyusun perangkat pembelajaran. Materi yang diajarkan adalah materi Tekanan
yang dikaitkan dengan Kebencanaan alam. Pembelajaran pada kelas eksperimen
menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS,
sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional
yaitu diskusi bervisi SETS.
66
4.1.1.1. Proses pembelajaran pada kelas eksperimen
Proses pembelajaran kelas eksperimen dilaksanakan pada kelas VIII C
yang terdiri dari 37 siswa. Buku acuan yang digunakan adalah buku rangkuman
materi atau yang biasa disebut LKS. Dalam kegiatan pembelajaran sebelumnya
guru menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan diskusi dilanjutkan
tanya jawab. Diskusi yang digunakan adalah diskusi kelas dimana guru bertanya
pada siswa dan siswa yang pandai dan berani yang bisa menjawab, sehingga
hanya siswa yang aktif yang paham dengan materi yang dijelaskan. Hal ini
menyebabkan siswa lain pasif dan kerja sama antar siswa kurang. Kondisi kelas
yang kotor mencerminkan siswa kurang peduli terhadap lingkungan terutama
lingkungan kelas, suasana belajar tidak akan nyaman jika kelas kotor. Karena
faktor-faktor tersebut yang membuat nilai para siswa kurang memuaskan pada
mata pelajaran IPA khususnya Fisika. Selain itu mengingat bahwa sekolah
terletak di kabupaten yang rawan bencana, maka pada pembelajaran IPA tersebut
diselipkan materi tentang kebencanaan.
Penelitian pada kelas eksperimen digunakan model pembelajaran Team
Games Tournament bervisi SETS. Pada model pembelajaran ini guru memberi
presentasi sebagian materi yang akan dipelajari, selanjutnya siswa akan dibentuk
kelompok untuk bereksperimen kelompok ataupun diskusi kelompok. Satu
kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang heterogen. Setelah pembahasan materi
selesai diadakan turnamen antar kelompok, setiap anggota kelompok berdasarkan
prestasi di kelompok masing-masing akan berlomba mewakili kelompoknya
mengerjakan soal turnamen untuk melawan anggota kelompok lain yang memiliki
67
prestasi sama di kelompoknya. Dalam tiap meja turnamen terdapat 5 soal. Cara
main dalam turnamen tersebut adalah tiap perwakilan kelompok wajib
mengerjakan 3 dari 5 soal tersebut dengan mengambil no soal pada kartu yang
sudah disiapkan secara acak. Akhir dari kegiatan tersebut adalah akumulasi nilai,
kelompok dengan nilai tertinggi akan mendapat hadiah dari guru.
4.1.1.2. Proses pembelajaran pada kelas kontrol
Proses pembelajaran kelas kontrol dilaksanakan pada kelas VIII D yang
terdiri dari 37 siswa. Buku acuan yang digunakan adalah buku rangkuman materi
atau yang biasa disebut LKS. Metode pengajaran yang digunakan sebelum
penelitian sama dengan pengajaran pada kelas eksperimen yaitu ceramah dan
diskusi tanya jawab.
Pembelajaran pada kelas kontrol digunakan metode konvensional yaitu
ceramah dan diskusi tanya jawab seperti pembelajaran sebelumnya. Hanya saja
dalam pembelajaran tersebut menggunakan visi SETS seperti pada kelas
eksperimen karena materi yang diajarakan adalah materi tekanan yang
mengintegrasikan materi kebencanaan.
4.1.2. Analisis Tahap Akhir
Analisis data akhir dilakukan setelah kedua kelas sampel yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol diberikan perlakuan yang berbeda. Penyampaian
pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS sedangkan pada kelas
kontrol dengan menggunakan model pembelajaran diskusi bervisi SETS.
68
Setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada beberapa pertemuan,
kemudian kedua kelas diberi posttest. Hasil tes inilah yang dijadikan data akhir
untuk menguji hipotesis-hipotesis yang ada dalam penelitian ini. Adapun langkah-
langkah dalam analisis data akhir adalah menguji homogenitas, normalitas, uji
kesamaan dua proporsi dan uji perbedaan dua rata-rata.
Untuk menjawab uji hipotesis III data yang digunakan adalah data hasil
observasi afektif siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pada data hasil
observasi tersebut dilakukan penilaian dan dijabarkan hasilnya guna menjawab
hipotesis III.
4.1.2.1. Uji Kesamaan Dua Varians
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk mengetahui apakah hasil
posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai keadaan homogen
atau tidak. Pada uji homogenitas ini digunakan uji kesaamaan dua varians.
Berdasarkan perhitungan uji homogenitas data akhir hasil belajar diperoleh seperti
pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1. Hasil uji homogenitas hasil belajar
Hasil Belajar Ftabel Fhitung Keterangan
Kognitif 1,744 1,05 Homogen
Afektif 1,744 1,68 Homogen
Psikomotorik 1,744 1,71 Homogen
Ftabel dengan taraf signifikan 5 %, dk pembilang = 37 -1 = 36 dan dk
penyebut = 37–1 = 36 adalah 1,744. Diperoleh Fhitung < Ftabel pada semua ranah
69
hasil belajar kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Berdasarkan perhitungan
maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai
varians yang sama atau homogen.
4.1.2.2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data hasil belajar
terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas juga dilakukan untuk menentukan
uji selanjutnya apakah menggunakan statistik parametrik atau statistik
nonparametrik. Uji normalitas data akhir pada hasil belajar kelas sampel
menggunakan distribusi χ2(Chi Kuadrat). Kriteria sampel terdistribusi normal jika
harga < maka data terdistribusi normal dan sebaliknya. Dari
perhitungan diperoleh χ2tabel dengan dk = 6-1 = 5 dan taraf signifikasi 5 % adalah
11,07. Hasil analisis uji normalitas data posttest dapat dilihat pada Tabel 4.2 :
Tabel 4.2. Hasil uji normalitas nilai posttest
Hasil Belajar Kelas Kriteria
Kognitif Eksperimen 8,78 11,07 Normal
Kontrol 7,32 11,07 Normal
Afektif Eksperimen 6,00 11,07 Normal
Kontrol 10,80 11,07 Normal
Psikomotorik Eksperimen 2,52 11,07 Normal
Kontrol 11,04 11,07 Normal
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh untuk setiap data pada
semua ranah hasil belajar lebih kecil dari . Hal ini berarti dapat
70
disimpulkan bahwa data pada kedua kelas tersebut terdistribusi normal, karena
data terdistribusi normal maka uji selanjutnya menggunakan statistik parametrik.
4.1.2.3. Uji Kesamaan Dua Proporsi
Uji kesamaan dua proporsi digunakan untuk menguji hipotesis I yaitu
ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games
Tournament bervisi SETS lebih baik dari ketuntasan hasil belajar siswa melalui
model pembelajaran diskusi bervisi SETS. Berdasarkan kriteria uji kesamaan dua
proporsi pihak kanan, untuk taraf signifikansi 5% nilai ztabel adalah 1,65. Hasil
perhitungan uji kesamaan dua proporsi dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3. Hasil uji kesamaan dua proporsi hasil belajar
Hasil Belajar
Kognitif 1,781 1,65
Afektif 1,892 1,65
Psikomotorik 1,778 1,65
Diperoleh zhitung > ztabel pada semua ranah hasil belajar maka Ho ditolak,
sehingga dapat dikatakan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa melalui model
pembelajaran Team Games Tournamnet bervisi SETS lebih baik dari ketuntasan
hasil belajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS.
4.1.2.4. Uji Perbedaan Rata-rata
Uji perbedaan rata-rata digunakan untuk menguji hipotesis II. Uji
perbedaan dua rata-rata ini digunakan untuk menguji hipotesis rata-rata hasil
belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS
71
lebih baik dari rata-rata hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi
SETS. Berdasarkan kriteria uji t pihak kanan, untuk taraf signifikansi 5% dan
dk = 37 + 37 - 2 = 72 nilai ttabel adalah 1,996. Hasil perhitungan uji perbedaan dua
rata-rata hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.4. Hasil uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar
Hasil Belajar
Kognitif 1,975 1,996
Afektif 1,959 1,996
Psikomotorik 1,808 1,996
Diperoleh thitung < ttabel di tiap hasil belajar maka Ho ditolak, sehingga
dapat dikatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran
Team Games Tournament bervisi SETS lebih baik dari rata-rata hasil belajar
melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS.
4.1.2.5. Uji Perbedaan Perbandingan Karakter
Untuk menguji hipotesis III tentang karakter pada kelas yang diajar
melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih baik
daripada melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS dilakukan perhitungan
menggunakan uji perbedaan rata-rata terhadap hasil observasi pada pengamatan
afektif. Aspek yang dinilai antara lain: aspek kedisiplinan, aspek tanggung jawab,
aspek peduli lingkungan, dan aspek kerjasama.
Hasil perhitungan uji pebedaan dua rata-rata hasil belajar afektif diperoleh
thitung = 1,815. Berdasarkan kriteria uji t pihak kanan, untuk taraf signifikansi 5%
72
dan dk = 37 + 37 - 2 = 72 nilai ttabel adalah 1,996. Diperoleh thitung < ttabel maka Ho
ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa karakter siswa melalui
model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih baik daripada
melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS.
Dari hasil analisis, rata-rata hasil belajar tiap aspek karakter pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.5. Hasil analisis tiap aspek karakter pada kelas eksperimen
Aspek Nilai
Skor Total Rata-rata
Kedisiplinan 3250 88
Tanggung Jawab 2831 77
Peduli Lingkungan 2900 78
Kerjasama 2813 76
Tabel 4.6. Hasil analisis tiap aspek karakter pada kelas kontrol
Aspek Nilai
Skor Total Rata-rata
Kedisiplinan 3056 83
Tanggung Jawab 2813 76
Peduli Lingkungan 2775 75
Kerjasama 2763 75
73
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi awal, rata-rata hasil belajar UAS semester
gasal kelas VIII di SMP N 1 Gabus pada mata pelajaran IPA adalah 6,50 dan
sebagian besar siswa masih memiliki nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 70. Nilai yang belum memuaskan tersebut disinyalir karena model
pembelajaran yang digunakan di sekolah tersebut kurang bervariasi. Model
pembelajaran yang digunakan adalah ceramah yang dilanjutkan diskusi tanya
jawab. Dalam model pembelajaran ini tidak semua siswa berperan akftif dalam
mengikuti pembelajaran. Nilai-nilai karakter siswa di sekolah tersebut juga dirasa
kurang, terbukti dari hasil observasi dan wawancara terhadap guru. Misalnya
siswa datang terlambat masuk kelas, tidak rapi dalam berseragam, kondisi kelas
yang kotor, kurangnya kerjasama dalam kerja kelompok. Selain hal tersebut
mengingat bahwa sekolah berada pada kabupaten yang rawan akan bencana,
sehingga dalam pembelajaran IPA diselipkan materi tentang kebencanaan.
Berdasarkan UU No. 24 tahun 2007 bencana didefinisikan sebagai
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta penghidupan
masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam termasuk faktor
manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat mahasiswa
kependidikan fisika perlu memberikan pemahaman kebencanaan kepada
masyarakat melalui jalur pendidikan formal dan non formal. Upaya yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui pembelajaran di sekolah. Materi
74
kebencanaan tidak harus dijadikan mata pelajaran tersendiri, cukup diintegrasikan
ke dalam mata pelajaran, salah satunya yaitu dalam mata pelajaran IPA
(Rusilowati et al., 2012).
Pada penelitian ini menggunakan kelas VIII sebagai populasi, yang terdiri
dari 3 kelas yaitu kelas VIII B, VIII C, dan VIII D. Sebelum menentukan sampel
populasi tersebut di uji homogenitasnya. Uji homogenitas menggunakan nilai
ulangan harian pada materi IPA sebelum dilakukan penelitian. Hasil yang
diperoleh dari uji homogenitas populasi adalah bahwa ketiga kelas tersebut
mempunyai varians yang sama atau homogen.
Uji coba soal diujikan pada kelas VIII A, kelas yang sudah memperoleh
materi tekanan. Uji coba soal dilakukan untuk mendapatkan soal yang memenuhi
kriteria valid, reliabel, memiliki taraf kesukaran dan daya pembeda.
Berdasarkan hasil analisis tahap awal diperoleh data yang menunjukkan
bahwa kelas yang diambil sebagai sampel dalam penelitian mempunyai varians
yang homogen, berdistribusi normal dan mempunyai nilai rata-rata yang tidak
jauh berbeda. Hal ini berarti sampel berasal dari kondisi atau keadaan yang sama
yaitu memiliki pengetahuan yang sama. Kemudian dipilih secara acak kelas VIII
C sebagai kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran Team
Games Tournament bervisi SETS dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol yang
diajar menggunakan model pembelajaran diskusi bervisi SETS.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model
pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS efektif terhadap hasil
belajar dan karakter siswa. Dengan demikian data hasil posttest dianalisis sebagai
75
analisis akhir untuk menguji hipotesis penelitian, yang meliputi uji homogenitas,
uji normalitas, uji kesamaan dua proporsi dan uji perbedaan dua rata-rata.
Setelah diberi perlakuan yang berbeda pada kelas eksperimen yang diajar
melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS dan kelas
kontrol yang diajar melalui model diskusi bervisi SETS, diperoleh data hasil
belajar kemudian dilakukan analisis data akhir. Dari perhitungan pada hasil
penelitian, diperoleh hasil beda proporsi yang cukup signifikan. Siswa yang tuntas
dalam hasil belajar kognitif pada kelas eksperimen sebesar 33 siswa sedangkan
siswa yang tuntas pada kelas kontrol sebesar 27 siswa. Untuk hasil belajar ranah
afektif pada kelas eksperimen siswa yang tuntas sebesar 34 sedangkan pada kelas
kontrol sebesar 28 siswa. Hasil Belajar untuk ranah psikomotorik pada kelas
eksperimen siswa yang tuntas sebesar 35 siswa sedangkan pada kelas kontrol
sebesar 30 siswa. Secara keseluruhan siswa yang telah mencapai ketuntasan hasil
belajar pada kelas eksperimen lebih baik daripada siswa yang telah mencapai
ketuntasan hasil belajar pada kelas kontrol. Sehingga dapat dikatakan bahwa
ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games
Tournamnet bervisi SETS lebih baik dari ketuntasan hasil belajar siswa melalui
model pembelajaran diskusi bervisi SETS.
Pada analisis perbedaan dua rata-rata pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol diperoleh rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen sebesar 77,30,
sedangkan kelas kontrol sebesar 74,05. Rata-rata hasil belajar afektif untuk kelas
eksperimen sebesar 79,70, sedangkan kelas kontrol sebesar 77,11. Untuk rata-rata
hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen adalah 78,26, sedangkan kelas
76
kontrol adalah 75,81. Secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa rata-rata hasil
belajar siswa kelas eksperimen yang diajar melalui model pembelajaran Team
Games Tournament bervisi SETS lebih baik daripada rata-rata hasil belajar kelas
kontrol yang menerapkan model pembelajaran diskusi bervisi SETS. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian Rohendi et al.(2010) yang menyatakan bahwa rata-rata
hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Team
Games Tournament lebih tinggi daripada kelas yang menggunakan model
konvensional.
Belajar merupakan proses internal yang kompleks, yang meliputi ranah-
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar memiliki peranan penting dalam
perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan persepsi
seseorang (Dimyati & Mudjiono, 2009:18). Hasil belajar yang optimal pada kelas
eksperimen merupakan akibat dari pembelajaran menggunakan model Team
games Tournament bervisi SETS, sesuai dengan pernyataan Rifa’i & Anni
(2009:85) bahwa hasil belajar merupakan semua perubahan perilaku yang
diperoleh setelah mengalami aktivitas pembelajaran.
Berdasarkan analisis perbedaan dua rata-rata lembar observasi afektif
kelas eksperimen diperoleh bahwa secara keseluruhan aspek karakter pada kelas
eksperimen yang diajar melalui model pembelajaran Team Games Tournament
bervisi SETS lebih baik dari kelas kontrol yang diajar melalui model pembelajaran
diskusi bervisi SETS. Sikap siswa dalam penelitian ini yang dimaksud adalah
karakter siswa pada kelas eksperimen yang diajar melalui model Team Games
Tournament bervisi SETS memiliki karakter atau sikap yang lebih baik dibanding
77
kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis tiap aspek karakter, pada kelas
eksperimen aspek karakter tertinggi adalah kedisiplinan dan aspek terendah adalah
kerjasama. Rendahnya karakter kerjasama pada siswa di kelas eksperimen
dikarenakan siswa masih belum terbiasa dengan bekerja kelompok, apalagi dalam
kelompok tersebut ada siswa yang tidak cocok satu sama lain maupun siswa yang
sulit untuk bekerjasama. Pada kelas kontrol aspek tertinggi juga pada kedisiplinan
sedangkan aspek terendah adalah aspek peduli lingkungan dan aspek kerjasama.
Secara keseluruhan aspek karakter pada kelas eksperimen yang diajar melalui
model Team Games Tournament bervisi SETS lebih baik dibandingkan aspek
karakter pada kelas kontrol yang diajar melalui model diskusi bervisi SETS. Hal
ini sesuai dengan penelitian Wyk (2011: 9) bahwa model pembelajaran Team
Games Tournament berpengaruh dalam perubahan sikap siswa. Karakter dapat
dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik
karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya
dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam
kehidupan sehari-hari (Samani, 2012:43).
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial (Trianto, 2007: 1). Model pembelajaran digunakan
untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada
guru di kelas. Model pembelajaran harus diterapkan dengan tepat, menarik dan
tidak meninggalkan keefektifan kegiatan belajar mengajar sehingga siswa dapat
78
aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat menghasilkan apa yang harus
dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.
Team Games Tournament merupakan salah satu tipe model pembelajaran
kooperatif yang menggunakan turnamen akademik, kuis-kuis dan sistem skor
kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan
anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin,
2005: 163). Dalam pelaksanaan model ini guru harus berperan aktif dalam
menyiapkan kuis atau pertanyaan yang akan diberikan ketika games dan
turnamen.
Pembelajaran pada kelas eksperimen yang menerapkan model
pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS melibatkan aktivitas
seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran aktif siswa
sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Sesuai
dengan pernyataan Charlton et al.(2005) bahwa pembelajaran dengan games dapat
membuat siswa lebih aktif dan merasa senang untuk belajar. Pembelajaran
tersebut terlihat menarik ketika penjelasan guru dikombinasikan dengan games
sehingga penyampaian materi menjadi lebih cepat tersampaikan.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran
kooperatif model Team Games Tournament memungkinkan siswa dapat belajar
lebih rileks dan menumbuhkan karakter kerjasama, disiplin, kepedulian dan
tanggung jawab siswa. Terbukti pada hasil analisis pada kelas yang menggunakan
model pembelajaran Team Games Tournament sikap atau karakter siswa lebih
baik dibanding kelas yang menggunakan model diskusi.
79
Model pembelajaran bervisi SETS merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society),
yaitu sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Dalam hal ini siswa diminta
untuk menghubungkan antar unsur SETS. Dalam konteks pendidikan, SETS
membawa pesan bahwa untuk menggunakan sains (S-pertama) ke bentuk
teknologi (T) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat (S-kedua) diperlukan pe-
mikiran tentang berbagai implikasinya pada lingkungan (E) secara fisik maupun
mental (Rusilowati et al., 2012). Maksudnya adalah siswa diminta
menghubungkaitkan antara konsep sains yang dipelajari dan ditransformasi dalam
bentuk teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat tanpa harus merusak atau
merugikan lingkungan yang dapat menyebabkan bencana.
Model pembelajarn Team Games Tournament bervisi SETS merupakan
model pembelajaran dengan pendekatan SETS yang menekankan siswa agar
saling bekerjasama dan tanggung jawab dalam belajar kelompok tanpa
memandang status, untuk menyelesaikan tugas atau soal berkaitan dengan materi
tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan. Dengan penerapan model
pembelajaran tersebut siswa bisa rileks dalam belajar sehingga nilai yang didapat
pun memuaskan. Selain itu melalui model pembelajaran Team Games
Tournament bervisi SETS dan materi yang disampaikan yaitu materi tekanan yang
mengintegrasikan kebencanaan siswa bisa paham dan mengerti tentang
pentingnya kepedulian terhadap lingkungan, bahaya bencana, bagaimana
mengatasi dan mencegahnya, mengingat sekolah berada di wilayah yang rawan
akan bencana. Hal ini bisa dilihat dari hasil belajar dan observasi afektif pada
80
siswa, menunjukkan bahwa hasil belajar dan karakter lebih baik jika diajar
melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS.
Hasil di atas sesuai dengan pernyataan Yoruk et al.(2010) bahwa melalui
pendekatan SETS siswa mampu mengenali kemampuan mereka sendiri, dan telah
belajar lebih bermakna dibandingkan dengan pendekatan tradisional. Berdasar
hasil penelitian Yoruk et al.(2010) siswa yang belajar dengan pendekatan SETS
lebih kompeten dalam menghubungkan situasi yang dialamai dengan konsep yang
pernah dipelajari.
Dari hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ketuntasan
hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik dari ketuntasan hasil belajar
siswa pada kelas kontrol, rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas kontrol, dan karakter siswa pada kelas eksperimen lebih baik
daripada karakter siswa pada kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis serta hasil
pembelajaran di kelas eksperimen dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui
model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS merupakan
pembelajaran yang efektif dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA yang
mengintegrasikan materi kebencanaan.
Dalam penerapan model pembelajaran Team Games Tournament bervisi
SETS juga terdapat beberapa kendala. Kendala tersebut antara lain :
1. Ketika bekerja kelompok para siswa berdiskusi dengan suara yang keras
sehingga mengganggu kelompok lain dan kelas lain
2. Ada beberapa tim yang anggotanya sulit diajak kerjasama karena ketidak
cocokan antar anggota.
81
3. Ketika diadakan turnamen ada meja turnamen yang soalnya kurang.
4. Siswa sering melakukan kesalahan dalam kegiatan praktikum terutama dalam
langkah-langkahnya.
Langkah-langkah untuk mengatasi beberapa kendala tersebut antara lain:
1. Selalu memberi nasehat dan pengertian bahwa jika berdiskusi jangan terlalu
keras dan mengganggu kelompok maupun kelas lain.
2. Memberi pengertian terhadap siswa bahwa kerjasama itu penting dalam
mengerjakan tugas dalam tim.
3. Guru maupun peneliti harus menyiapkan segalanya dengan baik agar tidak
terjadi kekurangan soal atau lainnya.
4. Guru maupun peneliti memberi pengarahan terlebih dahulu sebelum siswa
melakukan praktikum dan sabar dalam menuntun siswa melakukan praktikum.
82
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Ketuntasan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games
Tournament bervisi SETS lebih dari ketuntasan hasil belajar siswa melalui
model pembelajaran diskusi bervisi SETS.
b. Rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games
Tournament bervisi SETS lebih baik dari rata-rata hasil belajar melalui model
pembelajaran diskusi bervisi SETS.
c. Karakter siswa melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi
SETS lebih baik daripada melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS.
Berdasarkan ketiga simpulan di atas, maka hasil penelitian telah memenuhi
semua kriteria belajar efektif. Sehingga pembelajaran mata pelajaran IPA Fisika
pada materi Tekanan yang mengintegrasikan materi kebencanaan melalui model
pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS merupakan pembelajaran
yang lebih efektif dibanding model pembelajaran diskusi bervisi SETS.
83
5.2 Saran
(1) Guru maupun peneliti hendaknya melakukan persiapan dengan baik dan
memperhatikan langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran
Team Games Tournament dalam hal diskusi tim maupun dalam turnamen.
(2) Guru maupun peneliti harus mengontrol kerja masing-masing tim agar
berjalan dengan optimal.
(3) Sebelum membagi kelompok guru hendaknya memberi pengertian tentang
pentingnya kerjasama dalam kerja kelompok dan memberi pengertian agar
tidak berdiskusi dengan suara keras yang bisa mengganggu kelompok atau
kelas lain.
(4) Guru maupun peneliti hendaknya memberi pengarahan hingga siswa paham
dalam praktikum dan sabar dalam menuntun siswa melakukan praktikum.
84
DAFTAR PUSTAKA
Amaliya, S., A. Rusilowati, & Supriyadi. 2011. Penerapan PHYSICS Communication Games dengan Pendekatan SETS untuk Meningkatkan Pemahaman Kebencanaan dan Minat Belajar Sains Fisika SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 7: 101-105.
Arikunto, S. 2002. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2012. Defininsi dan Jenis Bencana. Diperoleh 10 Januari 2013, dari http://www.bnpb.go.id/page/read/5/definisi-dan-jenis-bencana.
Binadja, A., S. Wardani, & S. Nugroho. 2008. Keberkesanan Pembelajaran Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS pada Hasil Belajar Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 2(2): 256-267.
Charlton, B., R.L. Williams, & , T.F. McLaughlin. 2005. Educational Games: A Technique to Accelerate the Acquisition of Reading Skills of Children with Learning Disabilities. International Journal of Special Education, 20(2): 66-72.
Chulsum, U. & W. Novia. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Kashiko.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Giancoli, D. C. .2001. Fisika. Jakarta: Erlangga.
Kesbanglinmas Grobogan. 2013. Data Kejadian. Diperoleh pada 11 Februari 2013, dari http://www.kesbanglinmas.grobogan.go.id/data-kejadian.html.
Marzuki. 2012. Pengintegrasian Pendidikan karakter dalam Pembelajaran di Sekolah. Jurnal Pendidikan Karakter, (1): 33-44.
Mulyadi, A., B.D. Meidityawati, B. Suharjo, D. Sujatiningrani, D. Hariadi, E. Sudartama, F. Bakri, L. Nuryanti, M. Amin, Nursalam, R.Sumarno, R. Utami, T. Kristanto, & Warjo. 2008. Ayo Siaga Bencana Palang Merah Remaja Madya. Jakarta: PMI.
85
Pala, A. 2011. The Need For Character Education. International Journal of Social and Studies, 2(3): 1309-8063.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Rahmawati, N.D. . 2011. Eksperimentasi Model Pembelajaran Tipe Team Games Tournament (TGT) dan Numbered Heads Together (NHT) pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linier Dua Variabel ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa SMP Negeri Se-Kabupaten Grobogan. Makalah disajikan pada Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta 24 Juli 2011.
Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Lembaran Negara RI Tahun 2007, No. 4723. Sekretariat Negara. Jakarta.
Rifa’i, A. & C. T. Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS.
Rohendi, D., H. Sutarno, & Nopiyanti. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimedia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Komunikasi (PTIK), 1(3): 19-22.
Rusilowati, A., Supriyadi, A. Binadja, & S.E.S. Mulyani. 2012. Mitigasi Bencana Alam Berbasis Pembelajaran Bervisi Science Environment Technology and Society. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 8: 51-60.
Samani, M. 2011. Pendidikan Karakter .Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Santyasa, I. W. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif. Makalah disajikan dalam pelatihan tentang Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-Guru SMP dan SMA di Nusa Penida, tanggal 29 Juni s.d 1 Juli 2007 16.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R. 2005. Cooperatif Learning. Bandung : Nusa Media.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Tarsito: Bandung.
Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
86
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Prestasi Pustaka Publisher: Jakarta.
Wyk, M.M.V. 2011. The Effects of Teams-Games-Tournaments on Achievement, Retention, and Attitudes of Economics Education Students. Journal of Social Science, 26(3): 183-193.
Yoruk, N., I. Morgil, & N. Secken. 2010. The Effects of Science, Technology, Society, Environment (STSE) interactions on teaching chemistry. Natural Science Journal, 12(2): 1417-1424.
87
VIII B VIII C VIII D1 86 73 772 70 68 673 83 85 764 50 70 935 70 96 706 68 79 817 77 65 758 70 85 689 86 95 70
10 73 94 7711 68 81 6112 50 85 7513 73 87 5514 80 76 9515 70 78 8316 70 79 7817 83 75 9818 70 91 7019 86 88 7620 73 70 7021 70 78 6122 77 87 7723 70 70 8624 83 83 6725 73 66 7026 70 86 6027 73 76 4928 83 73 8429 86 68 6130 70 84 8431 80 85 9632 73 80 7633 70 75 8534 83 76 8335 86 91 9136 90 68 6937 73 59 89
2766 2925 2803n 37 37 37x 74,76 79,05 75,76
79,36 83,61 136,748,91 9,14 11,69
KelasNo
2iS
iS
∑
Lampiran 1
DATA NILAI POPULASI KELAS VIII B, VIII C, VIII D
88
Ho : σ21 = σ2
2 = σ23
Kriteria:Ho diterima jika χ2 hitung < χ2 (1-α) (k-1)
χ2(1-α)(k-1)
KELAS dk=ni-1 1/dk s2 log s2 (dk) log s2 (dk)s2
VIII B 37 36 0,02778 79,36 1,90 68,39 2856,96VIII C 37 36 0,02778 83,61 1,92 69,20 3009,96VIII D 37 36 0,02778 136,74 2,14 76,89 4922,64
? 74 108 0,08333 162,97 5,96 214,48 10789,56
= 99,903
= 1,99958
= 215,95
= 2,30259 ( 215,955 - 214,48 )= 3,39733
Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 3 - 1 = 2 diperoleh χ2tabel = 5,99
3,3973 5,99
Karena χ2 hitung < χ2 tabel maka populasi mempunyai varians yang sama (homogen)
Hipotesis :
Pengujian Hipotesis :
Harga Satuan B
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah :
Daerah penolakan HoDaerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
∑∑
−
−=
)1()1( 2
2
i
ii
nSn
S
2log S
∑ −= )1()(log 2inSB
}log)1(){10(ln 22 ∑ −−= ii SnBχ
Lampiran 2
UJI HOMOGENITAS
89
NO KODE NAMA1 E-01 ABDUL ROHMAN2 E-02 ADHITYA WANRISTA3 E-03 AGAM APRILIA SETIAWAN4 E-04 ALDINO TRI NOVIAN5 E-05 ALFIYATUR RAHMAWATI6 E-06 ALVANDI PUTRA ARIYANTO7 E-07 ANGGA KURNIYANTO8 E-08 ANAM PRAYITNO9 E-09 ARIF SETIYAWAN10 E-10 CANDRA ARIFIANTO PAMUNGKAS11 E-11 DEWI FEBRIANA12 E-12 DITA RAHAYU13 E-13 DWI CAHYO RIFKIE HADY KUMORO14 E-14 DWI PUJO ROBIANTO15 E-15 FANI NOVITASARI16 E-16 FEBRI CAHYONO17 E-17 FEBRI FIJA RIZKI AGUNG18 E-18 HERMANTO19 E-19 ICE TRISNOWATI20 E-20 INDAH IRAWATI21 E-21 MARDIYANSYAH22 E-22 MELISA ANDRIYANI23 E-23 MULYONO24 E-24 NURSITAWATI KUMALA DEWI25 E-25 PUTRI OKTAVIANI26 E-26 RINDUNG GALUH DIMAS TEJO K27 E-27 RISA NOVITASARI28 E-28 RIYAN ATANG FIBRIYANTO29 E-29 SINDI AMELIA30 E-30 SIPUT SUSANTI31 E-31 SITI FARIDATUL HIDAYAH32 E-32 TEGUH ADI NUGROHO33 E-33 TIYA ARIANTI34 E-34 WAHYU TRI FIBRIANINGRUM35 E-35 WISIK RIZKIAWAN36 E-36 WISNU WIJAYA37 E-37 YOFIANA PUTRI
Lampiran 3
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN
90
NO KODE NAMA1 K-01 AGUS OKI SETIAWAN2 K-02 ALMA APRILITA ASTARI3 K-03 ANGGA ARIYANTO4 K-04 BAHRUN DWI NUGROHO5 K-05 CITIYA DETRIANA PUTRI6 K-06 DEWI LIYANA7 K-07 DINA DWI MARSENA8 K-08 EKA ENGGAR OKTIYANIS9 K-09 EPI ERNAWATI
10 K-10 FAISAL ADI PRATAMA11 K-11 FATIMAH12 K-12 FIKKI ARDI ANTO13 K-13 INDRA IRAWAN14 K-14 JAKA SETIAWAN15 K-15 JOKO SUPRIYONO16 K-16 KRISTINA WIDA UTARI17 K-17 KUKUH SUSATYA18 K-18 MOHAMAD SOBIRIN19 K-19 MUHAMMAD YOGA ARYA PRATAMA20 K-20 NALINDA CANTIKA SISKAWAHAYU21 K-21 NOVIA RAHMAWATI22 K-22 PANDU AVELIAN23 K-23 PUPUNG TRIJAYANTO24 K-24 RENDY PRANATA25 K-25 RIRIS PUJI RAHAYU26 K-26 RINI WIJI ASTUTI27 K-27 ROFI ERVIAN28 K-28 SANOVILAN NANDA ALDIANO29 K-29 SEPTIYO PRIYANTO30 K-30 SETYAWAN31 K-31 TYA AYU PRANSISKA DEWI32 K-32 VEDRIK SAFRUDIN33 K-33 VERI GALUH SAPUTRA34 K-34 VIKRI PARULIAN SINURAIT35 K-35 WAHYU SHOLIKIN36 K-36 WINA FEBRIANTO37 K-37 YENI ASTUTI
Lampiran 4
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL
91
NO NILAI Hipotesis :1 73 Ho : data terdistribusi normal2 68 Ha : data tidak terdistribusi normal3 85 Uji Hipotesis :4 70 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :5 966 797 658 859 95 Kreteria :
10 94 Ho diterima jika 11 8112 85 INTERVAL f0 fh f0-fh13 87 59 - 65 2 1 1 1 1,00114 76 66 - 72 7 5 -2 4 0,80015 78 73 - 79 11 13 -2 4 0,31716 79 80 - 86 9 13 -4 16 1,26717 75 87 - 93 5 5 0 0 0,00018 91 94 - 100 3 1 2 4 4,00419 88 JUMLAH 37 37 -4 29 7,38920 7021 78 dk = 6 - 1 = 522 87 Kesalahan = 5%23 70 = 11,0724 83 = 7,38925 6626 8627 7628 7329 6830 84 7,389 11,0731 8532 80 Karena 33 75 maka data tersebut terdistribusi normal34 7635 9136 6837 59
79
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
h
ho
fff 2
2 )( −=χ
22tabelhitung χχ <
2χ20 )( hff −
2tabelχ2hitungχ
22tabelhitung χχ <
X
Lampiran 5
UJI NORMALITAS SAMPEL KELAS EKSPERIMEN
92
NO NILAI Hipotesis :1 77 Ho : data terdistribusi normal2 67 Ha : data tidak terdistribusi normal3 76 Uji Hipotesis :4 93 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :5 706 817 758 689 70 Kreteria :10 77 Ho diterima jika 11 6112 75 INTERVAL f 0 f h f 0 -f h
13 55 59 - 65 2 1 1 1 1,00114 95 66 - 72 4 5 -1 1 0,20015 83 73 - 79 11 13 -2 4 0,31716 78 80 - 86 12 13 -1 1 0,07917 98 87 - 93 5 5 0 0 0,00018 70 94 - 100 3 1 2 4 4,00419 76 JUMLAH 37 37 0 11 5,60120 7021 61 dk = 6 - 1 = 522 77 Kesalahan = 5%23 86 = 11,0724 67 = 5,60125 7026 6027 4928 8429 6130 84 5,601 11,0731 9632 76 Karena 33 85 maka data tersebut terdistribusi normal34 8335 9136 6937 89
76
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
X
h
ho
fff 2
2 )( −=χ
22tabelhitung χχ <
2χ20 )( hff −
2tabelχ2hitungχ
22tabelhitung χχ <
Lampiran 6
UJI NORMALITAS SAMPEL KELAS KONTROL
93
Lampiran 7
UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA
NO EKSP KONTR1 73 77 Hipotesis:2 68 67 Ho :3 85 76 Ha :4 70 93 dengan5 96 70 Rata-rata nilai ulangan kelas eksperimen6 79 81 Rata-rata nilai ulangan kelas kontrol7 65 758 85 68 Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:9 95 70
10 94 7711 81 6112 85 7513 87 55 dengan :14 76 9515 78 8316 79 7817 75 9818 91 70 Kriteria :19 88 76 Ho diterima jika 20 70 7021 78 61 dengan 22 87 7723 70 86 KELAS n 1/n n-124 83 67 EKSPR 37 79,05 83,61 0,027 3625 66 70 KONTR 37 75,76 136,74 0,027 3626 86 6027 76 4928 73 8429 68 6130 84 8431 85 9632 80 7633 75 8534 76 8335 91 9136 68 6937 59 89Σ 2925 2803 dengan taraf nyat α = 0,05n 37 37 harga = 1,996
79,05 75,76 Karena -t tabel< t hitung < t tabel maka Ho diterima83,61 136,74 ini berarti bahwa keadaan rata-rata awal sampel sama9,14 11,69 tidak jauh berbeda
t hitungdk
S
3009,8918924922,81081172110,176426410,496495913
2,44038573
1,35113775572
21 μμ =
21 μμ ≠
=1μ=2μ
21
21
11nn
s
xxt+
−=
2)1()1(
21
222
2112
−+−+−
=nn
SnSnS
)211()
211( αα −−
<<− ttt hitung
X
2iS
iS
X
2tiapkelasS
211 )1( Sn −222 )1( Sn −221 −+ nn
221 −+= nndk
2S
21 xx −
21
11nn
S +
975,0t
94
NO KODE NAMA1 UC-01 ANITA2 UC-02 ANUNG IQBAL ZULFIKAR3 UC-03 DIVIA KANIA PUTRI4 UC-04 DIYAH PARNAMITA5 UC-05 ELA WIJIYANINGRUM6 UC-06 ELFATRIA SRI REJEKI7 UC-07 ERICHA WINDHIYANA PRATIWI8 UC-08 GIGAS JOUHAN ARVYANTO9 UC-09 GRACIA YUDI UTOMO10 UC-10 HANNA SETYA NUGRAHENI11 UC-11 HASAN12 UC-12 HELISA RIZKI BRILLIANI13 UC-13 HERU PRASETYO14 UC-14 IFAN SETYAWAN15 UC-15 KESDHIKAWATI ADWI PARNLESTA16 UC-16 LUWIS DEVIRO17 UC-17 MILA ASTUTI18 UC-18 NANANG INDRAWAN19 UC-19 NANDA FAJAR UTOMO20 UC-20 NOVA DWIYANA21 UC-21 NOVI PRATAMA PUTRI22 UC-22 ONI SETYASARI23 UC-23 PUPUT NOVIANA24 UC-24 RIBKA PRATIWI25 UC-25 RISTIANA ENDRA ANI26 UC-26 RIZKI AYU DAMARA27 UC-27 SANGGITA SEPTIANA28 UC-28 SITI ERMAWATI29 UC-29 SITI MIFTAHUL KHOIROH30 UC-30 SRI MURTI31 UC-31 SRI YUNARTI32 UC-32 SUPRAPTI33 UC-33 WISNU NUGRAHA34 UC-34 YULITA GALUH PRIMA WARDHANI35 UC-35 YUNI RESYANINGSIH36 UC-36 YUSTI NUR ARIPAH
Lampiran 8
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA
95
Lampiran 9
KISI-KISI SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Kelas / Semester : VIII (Delapan)/Semester II Pokok Bahasan : Tekanan Sub Pokok Bahasan : Tekanan Pada Zat Padat
Kompetensi Dasar
Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan pengertian tentang tekanan pada zat padat
1,2
Menjelaskan hubungan antara tekanan, gaya dan luas permukaan
3 4
Menghitung besarnya tekanan pada zat padat
5,6
Mengaplikasikan prinsip tekanan pada zat padat dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat
8 7
Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat padat dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya.
9 10
Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.
11 12
96
KISI-KISI SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Kelas / Semester : VIII (Delapan)/Semester II Pokok Bahasan : Tekanan Sub Pokok Bahasan : Tekanan Hidrostatis dan Bejana Berhubungan
Kompetensi Dasar
Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan tekanan hidrostatis
13 15 14
Menjelaskan prinsip bejana berhubungan
17 18
Mengaplikasikan prinsip bejana berhubungan dan tekanan hidrostatik dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat
19 16
Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat cair dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya.
21 20
Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.
22 23
97
KISI-KISI SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Kelas / Semester : VIII (Delapan)/Semester II Pokok Bahasan : Tekanan Sub Pokok Bahasan : Hukum Arcimides
Kompetensi Dasar
Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan hukum Archimedes
24 26 25
Menjelaskan terapung, melayang dan tenggelam
27 28
Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep benda terapung, melayang dan tenggelam.
29 30
98
KISI-KISI SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Kelas / Semester : VIII (Delapan)/Semester II Pokok Bahasan : Tekanan Sub Pokok Bahasan : Hukum Pascal dan Tekanan Udara
Kompetensi Dasar
Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan hukum pascal
31 33
Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep hukum Pascal
32
Menjelaskan adanya tekanan udara 34 36,37
Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep tekanan udara
35
Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat gas dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya
38
Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.
39 40
99
Lampiran 10
SOAL UJI COBA
1. Besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda tiap satu satuan luas disebut... a. gaya tekan c. usaha b. tekanan d. energi
2. Rumus yang benar untuk menyatakan hubungan tekanan, gaya dan luas bidang sentuh adalah …. a.
b.
c. P
d. 3. Ada empat benda yang massanya sama dan dijatuhkan pada ketinggian sama.
Benda yang akan menimbulkan tekanan terbesar adalah……. a.
b.
4. Grafik di bawah ini yang menunjukkan hubungan antara F dan A apabila P tetap adalah....
c.
d.
A
F
A
F b.
A
F d.
a. F
A
c.
F
100
5. Tekanan maksimal yang dapat dikerjakan balok di atas pada lantai adalah ….(g=10m/s2)
a. 500 N/m2 b. 2500 N/m2 c. 5000 N/m2 d. 10.000 N/m2
6. Sebuah benda beratnya 450 newton akan diletakakan diatas meja. Tekanan
diatas meja sebesar 120 N/m2, maka luas permukaan benda adalah… a. 3,75 m2 c.0,375 m2 b. 37,5 m2 d.375 m2
7. Ketika Ani menggunakan tali tas kecil(sempit) Ani merasakan pundaknya sakit tapi ketika Ani menggunakan tali tas yang lebar Ani tidak merasakan pundaknya sakit. Mengapa terjadi demikian? a. karena tali tas yang lebar memiliki tekanan yang besar sehingga tidak
membuat pundak sakit. b. karena tali tas yang lebar memiliki tekanan yang kecil sehingga tidak
membuat pundak sakit c. karena tali tas yang sempit memiliki tekanan yang kecil sehingga membuat
pundak sakit d. karena tali tas yang sempit memberikan tekanan yang kecil dibandingkan
dengan tali tas yang lebar sehingga tali tas sempit membuat sakit pundak. 8. Perhatikan gambar berikut!
Diantara keempat gambar tersebut, yang sangat memudahkan manusia dalam pekerjaannya adalah gambar……….. a. Gambar 1 c. Gambar 3 b. Gambar 2 d. Gambar 4
9. Bencana atau peristiwa berkaitan dengan konsep materi tekanan pada zat padat adalah…….. a. Tanah Longsor c. Angin ribut b. Tsunami d. Banjir
100 kg 0,2 m
2 m 1 m
101
10. Dampak buruk yang kemungkinan besar akan terjadi jika dilakukan pengerukan batuan kapur di pegunungan kapur oleh pihak asing adalah kecuali………… a. Warga sekitar banyak yang protes c. Penghasilan warga setempat
menurun b. Tanah Longsor d. Angin ribut
11. Solusi dalam pencegahan bencana tanah longsor adalah kecuali…….. a. Melakukan pemetaan daerah rawan longsor b. Kenali tanda-tanda terjadinya tanah longsor c. Pindah tempat tinggal yang lebih aman d. Selalu menjaga kondisi tanah dengan baik dengan penanaman pohon
12. Ketika terjadi bencana tanah longsor yang pertama kali harus dilakukan
adalah….. a. Pergi ke tempat yang aman dan segera menghubungi petugas b. Tetap berlindung di dalam rumah dan menjaga barang-barang berharga c. Menyelamatkan barang-barang dulu, lalu pergi ke tempat yang aman d. Memberi kabar pada orang-orang bahwa telah terjadi tanah longsor
13. Tekanan hidrostatis adalah…… a. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang diam pada suatu kedalaman
tertentu b. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang bergerak pada suatu
kedalaman tertentu c. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang diam ataupun bergerak pada
suatu kedalaman tertentu d. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang diam pada suatu permukaan
tertentu 14. Grafik di bawah ini yang menunjukan hubungan antara tekanan hidrostatik
dengan kedalaman pada zat cair yang sama adalah….
P
h
a.
h
P b.
h
Pd.
c.
h
P
102
15. Perhatikan gambar berikut! Sebuah bak diisi penuh dengn air. Jika massa jenis air 1 g/cm3 dan percepatan gravitasinya 10 m/s2, tekanan hidrostatis di titik A adalah……. a. 8.000 Pa c. 800 Pa b. 2.000 Pa d. 200 Pa
16. Perhatikan gambar berikut!
Prinsip pembangunan bendungan yang benar adalah pada gambar……….. a. Gambar 1 c. Gambar 3 b. Gambar 2 d. Gambar 4
17. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Terdapat pipa yang sempit 2. Jumlah bejana berhubungan lebih dari dua 3. Bejana diisi dengan lebih dari satu jenis zat cair 4. Bejana dalam keadaan tertutup Pernyataan yang menyebabkan Hukum Bejana Berhubungan tidak berlaku adalah nomor………… a. 1, 2, dan 3 c. 1, 3, dan 4 b. 1, 2, dan 4 d. 2, 3, dan 4
A
20 cm
80 cm
Air Air Air Air
1. 2. 3. 4.
103
18. Perhatikan gambar!
Sebuah bejana U berisi raksa dan suatu zat cair yang tidak bercampur dengan raksa. Jika massa jenis raksa 13600 kg/m3 dan massa jenis zat tersebut 3400 kg/m3, maka tinggi zat cair tersebut (h) adalah …. a. 0,1 cm c. 1,6 cm b. 0,625 cm d. 10 cm
19. Cerek, gelas, water pas, air sumur. Dari benda-benda tersebut, yang memanfaatkan prinsip bejana berhubungan adalah …. a. cerek dan gelas c. cerek dan water pas b. gelas dan sumur d. gelas dan water pas
20. Pembangunan bendungan pada waduk yang tidak sesuai dengan konsep tekanan pada zat cair akan mengakibatkan bencana atau peristiwa……… a. Jebolnya bendungan sehingga menyebabkan banjir di sekitar waduk b. Jebolnya bendungan sehingga menyebabkan ikan-ikan didalam waduk
tumpah ke daratan c. Rusaknya bendungan sehingga tanah di sekitar waduk bisa basah dan
longsor d. Rusaknya bendungan sehingga perlu diperbaiki
21. Akibat dari bencana banjir adalah kecuali……… a. Tergenangnya sawah, hanyutnya benda-benda, dan ternak b. Hancurnya bangunan akibat terjangan air dan benda-benda yang
dibawanya c. Epidemi penyakit, seperti diare, DB, gatal-gatal, dll. d. Hanyutnya ikan-ikan dari waduk ke daratan sehingga bisa dimanfaatkan
zat cair h
raksa
2,5cm
104
22. Perhatikan langkah-langkah di bawah ini!
1. Kenalilah lingkungan tempat tinggal kita 2. Kenalilah tanda-tanda terjadinya banjir 3. Ketauhilah tempat-tempat untuk menghibur warga ketika terjadi banjir 4. Ketauhilah tempat-tempat yang aman saat banjir terjadi 5. Kenalilah tetangga agar ada teman untuk mengungsi jika banjir Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk solusi pencegahan bencana banjir adalah…… a. 1,2,3 c. 1,3,4 b. 2,3,4 d. 1,2,4
23. Jika tiba-tiba desa kalian terkena banjir, dan kalian terjebak banjir di dalam rumah. Langkah pertama yang kalian lakukan adalah….. a. Menangis dan berteriak minta tolong b. Tetap diam di rumah melindungi harta benda c. Menghubungi kerabat-kerabat jauh d. Segera mengungsi ke tempat aman dan minta bantuan pihak berwenang
24. Gaya tekan ke atas yang bekerja pada sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair sama dengan berat zat cair yang dipindahkan, merupakan pernyataan…. a. Hukum Newton c. Hukum Pascal b. Hukum Archimedes d. Hukum Boyle
25. Grafik di bawah ini yang menunjukkan hubungan antara gaya tekan ke atas (Fa) dengan volume zat cair yang dipindahkan adalah….
V
FA a.
FA
V
b.
V
FA d.
c.
V
FA
105
26. Sebuah benda ketika ditimbang di udara beratnya 5N. Ketika ditimbang di dalam air ternyata benda mendapat gaya tekan ke atas dari air sebesar 1,5 N. Besarnya berat benda di dalam air benda adalah …. a. 6,5N c. 3,5 N b. 5 N d. 1,5 N
27. Pada gambar dibawah ini urutan benda yang memiliki massa jenis terbesar
hingga terkecil adalah .... a. B,A,C c. C,B,A b. A,B,C d. C,A,B
28. Sebuah benda terapung di atas permukaan air. Jika gaya tekan ke atas yang di alami adalah 40 N maka volume benda yang tercelup di dalam permukaan air adalah …..(ρ air = 1000 kg/m3, g=10 N/Kg) a. 0,004 m3 c. 0,4 m3 b. 0,04 m3 d. 4 m3
29. Benda dibawah ini yang prinsip kerjanya berdasarkan prinsip Archimedes dan bermanfaat bagi manusia adalah…. a. dongkrak hidrolik dan cerek b. kapal selam dan dongkrak hidrolik c. cerek dan balon udara d. jembatan poton dan galangan kapal.
30. Kapal laut yang terbuat dari besi dan baja dapat terapung di atas permukaan laut karena…. a. Berat seluruh kapal diseimbangkan dengan badan kapal yang terdesak air
dan gaya tekan ke atas b. Massa jenis besi lebih kecil daripada massa jenis air laut c. Tidak ada gaya gravitasi laut d. Massa jenis kapal lebih besar daripada massa jenis air laut
31. Tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah merupakan pernyataan dari …. a. hukum Newton b. hukum Archimedes c. hukum Pascal d. hukum Joule
A
B
C
106
32. Perhatikan contoh benda berikut: rem hidrolik, jungkat-jungkit, ayunan, dongkrak hidrolik. Dari benda –benda tersebut yang memanfaatkan hukum pascal adalah…. a. rem hidrolik dan jungkat-jungkit b. rem hidrolik dan dongkrak hidrolik c. rem hidrolik dan ayunan d. jungkat-jungkit dan ayunan
33. Luas penghisap kecil 4 cm2 dan luas penghisap besar adalah 16 cm2 maka gaya minimal (F1) yang dibutuhkan agar truck seberat 30.000 N dapat terangkat adalah .... a. 75 N c. 1500 N b. 750 N d. 7500 N
34. Pernyataan dibawah ini yang merupakan hukum Boyle adalah … a. hasil kali volume dan suhu gas selalu konstan. b. hasil kali tekan dan suhu gas selalu konstan c. hasil kali tekanan , volume, suhu gas selalu konstan d. hasil kali tekanan dan volume gas selalu konstan
35. Jika botol bekas air mineral diisi dengan air panas, kemudian dikosongkan, ditutup dan didiamkan akan penyok karena .... a. tekanan udara di luar botol lebih kecil daripada di dalam b. tekanan udara di luar botol lebih besar daripada tekanan udara di dalam c. tekanan udara di luar botol sama dengan di dalam d. tidak ada hubungannya dengan tekanan
36. Tekanan atmosfer di kota A dari bacaan barometer adalah 69 cmHg, maka tinggi kota A dari permukaan laut adalah….. a. 500 m c. 700 m b. 600 m d. 800 m
37. Volume gas dalam ruang tertutup adalah 4 cm3 tekanannya 1 atm. Jika tekanan diperbesar menjadi dua kali, maka volumenya menjadi…. a. 2,0 cm3 c. 1,0 cm3 b. 1,5 cm3 d. 0,5 cm3
107
38. Angin merupakan gerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Akibat jika kekuatan angin tersebut sangat besar adalah…. a. Tanah longsor c. Angin ribut b. Banjir d. Kebakaran
39. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Memantau prakiraan cuaca dari BMG 2. Mempelajari dan mengenali tanda-tanda akan terjadinya angin ribut 3. Bergerak ke tempat yang aman 4. Memperkuat struktur bangunan rumah 5. Mematikan aliran listrik Pernyataan di atas yang termasuk langkah kesiapsiagaan terhadap bencana angin ribut adalah…… a. 1, 2, dan 3 c. 1, 2, dan 5 b. 2, 3, dan 4 d. 1, 2, dan 4
40. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Memantau prakiraan cuaca dari BMG 2. Mempelajari dan mengenali tanda-tanda akan terjadinya angin ribut 3. Mematikan aliran listrik 4. Segera mengungsi ke tempat aman Pernyataan di atas yang termasuk langkah ketika terjadi bencana angin ribut adalah…… c. 1 dan 2 c. 3 dan 4 d. 2 dan 3 d. 1 dan 4
108
Lampiran 11
JAWABAN SOAL UJI COBA
1. B 21. D 2. B 22. D 3. B 23. D 4. A 24. B 5. A 25. B 6. A 26. C 7. B 27. C 8. A 28. A 9. A 29. D 10. D 30. A 11. C 31. C 12. A 32. B 13. A 33. D 14. A 34. A 15. A 35. B 16. B 36. C 17. C 37. A 18. D 38. C 19. C 39.D 20. A 40. C
109
Lampiran 12
TABEL ANALISIS BUTIR SOAL UJI COBA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 UC-10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 12 UC-36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 UC-31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 UC-21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 UC-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 06 UC-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 07 UC-35 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 08 UC-05 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 UC-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 010 UC-02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 011 UC-24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 112 UC-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 113 UC-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 014 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 115 UC-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 116 UC-19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 017 UC-01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 018 UC-07 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 019 UC-04 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 120 UC-18 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 021 UC-13 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 022 UC-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 023 UC-33 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 024 UC-23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 125 UC-16 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 026 UC-32 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 127 UC-22 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 028 UC-03 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 129 UC-34 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 130 UC-28 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 031 UC-06 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 032 UC-26 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 033 UC-27 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 034 UC-30 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 035 UC-17 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 036 UC-12 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
36 28 28 30 25 36 32 36 31 35 27 34 14
No Soal
JUMLAH
No. Kode Siswa
110
BA 18 16 16 18 16 18 18 18 18 17 16 17 9BB 18 12 12 12 9 18 14 18 13 18 11 17 5JA 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18JB 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18D 0 0,222 0,222 0,333 0,389 0 0,222 0 0,278 -0,06 0,278 0 0,222
Kriteria Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup
B 36 28 28 30 25 36 32 36 31 35 27 34 14JS 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36P 1 0,778 0,778 0,833 0,694 1 0,889 1 0,861 0,972 0,75 0,944 0,389
Kriteria Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang
Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai DipakaiDibuang DipakaiDibuang DipakaiDibuang DipakaiDibuang Dipakai
Day
a Pe
mbe
daT
ingk
at
Kes
ukar
an
KRITERIA SOAL
111
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 281 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 01 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 01 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 01 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 00 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 01 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 01 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 00 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 00 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 00 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 01 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 00 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 01 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 01 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 10 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 00 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 01 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 01 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 00 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 01 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 00 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 01 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 00 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 11 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 00 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 00 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 01 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 00 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 00 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 01 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 01 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 01 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 01 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 020 8 29 16 28 29 28 27 25 36 35 4 32 36 4
No Soal
112
10 7 18 10 17 17 16 16 16 18 17 0 18 18 310 1 11 6 11 12 12 11 9 18 18 4 14 18 118 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 1818 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 180 0,333 0,389 0,222 0,333 0,278 0,222 0,278 0,389 0 -0,06 -0,22 0,222 0 0,111
Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek Jelek Cukup Jelek Jelek
20 8 29 16 28 29 28 27 25 36 35 4 32 36 436 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
0,556 0,222 0,806 0,444 0,778 0,806 0,778 0,75 0,694 1 0,972 0,111 0,889 1 0,111Sedang Sukar Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sukar Mudah Mudah Sukar
Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai DipakaiDibuangDibuangDibuang DipakaiDibuangDibuang
113
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Y Y^21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 34 11561 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 34 11561 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 34 11561 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 32 10241 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 33 10891 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 33 10891 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 33 10891 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 32 10241 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 32 10241 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 32 10241 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 32 10241 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 32 10241 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 32 10241 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 32 10241 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 32 10241 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 31 9611 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 31 9611 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 31 9611 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 29 8411 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 28 7841 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 27 7291 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 27 7291 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 25 6251 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 26 6761 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 24 5761 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 25 6251 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 24 5761 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 24 5761 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 24 5761 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 23 5291 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 22 4841 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 22 4841 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 22 4841 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 23 5291 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 22 4841 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 22 48436 20 27 36 23 0 24 7 21 26 21 31 1021 29625
No Soal
114
18 12 16 18 14 0 18 6 15 15 16 1818 8 11 18 9 0 6 1 6 11 5 1318 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 1818 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 180 0,222 0,278 0 0,278 0 0,667 0,278 0,5 0,222 0,611 0,278
Jelek Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup
36 20 27 36 23 0 24 7 21 26 21 31 k 40
36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 19,09
1 0,556 0,75 1 0,639 0 0,667 0,194 0,583 0,722 0,583 0,861 M 28,36Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sukar Sedang Sukar Sedang Mudah Sedang Mudah 0,58
Dibuang Dipakai DipakaiDibuang DipakaiDibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai DipakaiReliabilitas cukup
2tS
ir
115
Rumus:
Keterangan:DP : Daya PembedaBA : Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benarBB : Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benarJA : Banyaknya siswa pada kelompok atasJB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Klasifikasi Daya Pembeda
0,00 0,200,21 0,400,41 0,700,71 1,00
Sangat tidak baik sebaiknya dibuang
PerhitunganBerikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 5, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal
No Kode Skor No Kode Skor1 UC-10 0 1 UC-04 1
2 UC-36 1 2 UC-18 0 D = (16/18) - (9/18)3 UC-31 1 3 UC-13 0 = 0,388894 UC-21 1 4 UC-29 1
5 UC-11 1 5 UC-33 0 Berdasarkan kriteria, maka soal6 UC-14 1 6 UC-23 1 no 5 mempunyai daya pembeda7 UC-35 0 7 UC-16 0 cukup8 UC-05 1 8 UC-32 1
9 UC-08 1 9 UC-22 0
10 UC-02 1 10 UC-03 1
11 UC-24 1 11 UC-34 1
12 UC-15 1 12 UC-28 1
13 UC-09 1 13 UC-06 1
14 UC-20 1 14 UC-26 1
15 UC-25 1 15 UC-27 0
16 UC-19 1 16 UC-30 0
17 UC-01 1 17 UC-17 0
18 UC-07 1 18 UC-12 0
16 9
NegatifBaik sekali
Jumlah Jumlah
Kelompok Atas Kelompok Bawah
KriteriaJelek
CukupBaik
Interval DP
JBBB
JABADP −=
Lampiran 13
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA
116
Rumus :
Keterangan:P : Tingkat kesukaranB : Banyaknya siswa yang menjawab benarJS : Banyaknya peserta tes
Klasifikasi Tingkat Kesukaran :
0,00 0,300,31 0,700,71 1,00
Perhitungan:Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 5, untuk butir soal yang lain dihitung dengancara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal
No Kode Skor No Kode Skor1 UC-10 0 1 UC-04 1
2 UC-36 1 2 UC-18 0 P = 25 / 363 UC-31 1 3 UC-13 0 = 0,69444 UC-21 1 4 UC-29 1
5 UC-11 1 5 UC-33 0 Berdasarkan kriteria, maka soal6 UC-14 1 6 UC-23 1 no 5 mempunyai tingkat kesukaran7 UC-35 0 7 UC-16 0 sedang8 UC-05 1 8 UC-32 1
9 UC-08 1 9 UC-22 0
10 UC-02 1 10 UC-03 1
11 UC-24 1 11 UC-34 1
12 UC-15 1 12 UC-28 1
13 UC-09 1 13 UC-06 1
14 UC-20 1 14 UC-26 1
15 UC-25 1 15 UC-27 0
16 UC-19 1 16 UC-30 0
17 UC-01 1 17 UC-17 0
18 UC-07 1 18 UC-12 0
16 9
Interval P
Kelompok Atas Kelompok Bawah
Jumlah Jumlah
KriteriaSukar
SedangMudah
JSBP =
Lampiran 14
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL UJI COBA
117
Lampiran 15
PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL UJI COBA Rumus :
1 1
Keterangan: ri = reliabilitas tes secara keseluruhan k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan M = mean atau rerata skor soal
= varians total yaitu varians skor total Kriteria Reliabilitas : Apabila maka instrumen tersebut reliabel Dengan n = 36 α = 5% k = 40 Maka diperoleh harga r tabel = 0,329 Berdasarkan tabel pada analisis uji coba diperoleh: k = 40
= 19,09 M = 28,36
4040 1
128,36 40 28,36
40 19,090,58
Karena maka dapat disimpulkan bahwa uji coba soal tersebut termasuk reliabel.
118
Lampiran 16
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP Kelas : VIII Mata Pelajaran : IPA Semester : 1 (satu) Standar Kompetens : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Karakter
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar Teknik Bentuk
InstrumenContoh
Instrumen 5.5.a. Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Tekanan
• Melakukan
percobaan tentang tekanan sampai menemukan konsep tekanan pada zat padat
• Melakukan
percobaan hukum hidrostatis dan
Disiplin, tanggungjawab, kerjasama, dan peduli terhadap lingkungan
• Menemukan
hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya melalui percobaan
• Mengaplikasikan
prinsip hukum hidrostatis dan bejana
Tes Unjuk Kerja Tes Tertulis Kuis Tes Unjuk Kerja Tes Tertulis
Uji petik kerja prosedur Tes PG Isian Uji petik kerja prosedur Tes PG
Lakukan percobaan untuk menemukan konsep tekanan pada zat padat Sebutkan contoh peristiwa dalam
8 x 40’
Buku siswa, LKS, LDS, Alat-alat praktikum, BSE, Kartu Kuis TGT
119
bejana berhubungan
• Melakukan percobaan tentang hukum Archimides dan mencari informasi tentang alat-alat yang prinsip kerjanya berdasarkan konsep benda terapung, melayang, dan tenggelam
• Melakukan
percobaan tentang Hukum Pascal dan tekanan udara
• Mendiskusikan
berhubungan dalam kehidupan sehari-hari
• Mendeskripsikan
Hukum Archimedes melalui percobaan sederhana dan menunjukkan beberapa produk teknologi dalam kehidupan sehari-hari sehubungan dengan konsep benda terapung, melayang dan tenggelam
• Mendeskripsikan
hukum pascal dan tekanan udara melalui percobaan sederhana
• Memberi contoh
Kuis Tes Unjuk Kerja Tes Tertulis Kuis Tes Unjuk Kerja Tes Tertulis Kuis Tes
Isian Uji petik kerja prosedur Tes PG Isian Uji petik kerja prosedur Tes PG Isian Tes PG
kehidupan sehari-hari berdasarkan prinsip bejana berhubungan. Perhatikan demonstrasi guru di depan kelas untuk menemukan konsep Hukum archimides. Perhatikan demonstrasi guru di depan kelas untuk menemukan konsep hukum Pascal dan konsep tekanan udara Sebutkan
120
penerapan konsep tekanan dalam bentuk teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat.
• Mendiskusikan
tentang bencana alam yang terjadi yang berhubungan dengan konsep tekanan
penerapan konsep tekanan dalam bentuk teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat.
• Mengaplikasikan
konsep tekanan benda padat, cair, dan gas pada peristiwa alam yang relevan (serta dalam penyelesaian masalah sehari- hari)
Tertulis Kuis Tes Tertulis Kuis
Kuis Isian Tes PG Kuis Isian
keterkaiatan antara konsep tekanan dengan unsur-unsur SETS Sebutkan bencana alam yang sering terjadi di daerah kalian yang berdasarkan konsep tekanan
Grobogan, 1 April 2013
Mengetahui,
Guru mata pelajaran Peneliti
Dyah Ernawati, S.Pd. Edining Puspitawati
NIP………………… NIM. 4201409006
121
Lampiran 17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : VIII / 2
Pokok Bahasan : Tekanan
Sub Pokok Bahasa : Tekanan pada Zat Padat
Alokasi Waktu : 2x40 menit
Tahun Ajaran : 2012 / 2013
I. Standar Kompetensi
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-
hari
II. Kompetensi Dasar
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
III. Indikator
1. Menjelaskan pengertian tentang tekanan pada zat padat
2. Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang
dikenai gaya melalui percobaan
3. Menjelaskan hubungan antara tekanan, gaya dan luas permukaan
4. Menghitung besarnya tekanan pada zat padat
5. Mengaplikasikan prinsip tekanan pada zat padat dalam teknologi serta
implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat
6. Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat padat dengan
peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya
7. Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan
ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.
122
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian tentang tekanan pada zat padat
2. Siswa dapat menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas
daerah yang dikenai gaya melalui percobaan
3. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara tekanan, gaya, dan luas
permukaan
4. Siswa dapat menghitung besarnya tekanan pada zat padat
5. Siswa dapat menyebutkan aplikasi prinsip tekanan pada zat padat
dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat
6. Siswa dapat menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat
padat dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di
sekitarnya
7. Siswa dapat menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan,
penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana
alam.
V. Materi Pembelajaran
Tekanan pada Zat Padat
VI. Metode dan Model Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, Eksperimen, Demonstrasi, Diskusi
Kelompok, Permainan kuis
Model Pembelajaran : Time Games Tournament (TGT)
Pendekatan : Science, Environment, Technology,
and Society (SETS)
Media Pembelajaran : LKS, LDS, Kartu Kuis TGT
VII. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Kegiatan Belajar
Aspek Durasi Guru Siswa
Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan salam
b. Apersepsi Apa yang dimaksud dengan gaya ? Perubahan apa saja yang
a. Siswa menjawab salam
b. Siswa menjawab pertanyaan guru
Sains
5 menit
123
disebabkan oleh gaya? c. Motivasi
Rani dan Rina memiliki berat badan yang sama, keduanya berlibur ke pantai dengan memakai sandal berhak tinggi. Sandal Rani memiliki hak yang lebih runcing dibanding sandal Rina. Menurut kalian siapa yang meninggalkan bekas jejak sandal yang lebih dalam di pasir? Mengapa demikian? Apakah diantara kalian tahu penyebab terjadinya tanah longsor?
c. Siswa berfikir
Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan
Inti [Eksplorasi]. a. Guru membagi kelas
dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen
b. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan bahwa skor yang diperoleh pada games dan tournament merupakan salah satu komponen penilaian yang penting
c. Guru membagikan LKS dan membimbing siswa untuk mengambil alat dan bahan
[Elaborasi] a. Guru membimbing
siswa melakukan percobaan sederhana
b. Guru meminta masing-masing kelompok untuk berlomba dalam mendiskusikan dan mengerjakan soal di LKS untuk mendapat
a. Siswa
berkelompok
b. Siswa memperhatikan
c. Siswa mengambil
alat dan bahan sesuai petunjuk
a. Siswa melakukan
percobaan untuk menemukan konsep tekanan pada zat padat
b. Siswa berdiskusi dan mengerjakan soal di LKS tentang konsep tekanan zat padat dan aplikasinya
Sains, Teknologi Sains, Teknologi Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan
70 menit
124
skor sebanyak-banyaknya.
c. Guru mengumpulkan hasil kerja siswa dan meminta tiap kelompok untuk mengembalikan alat dan bahan percobaan.
[Konfirmasi]. a. Guru membahas hasil
diskusi, memberi penguatan jawaban dan menjelaskan materi kebencanaan.
[Eksplorasi]. a. Guru membuat meja-
meja turnamen yang terdiri dari 5-6 orang wakil setiap kelompok yang bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran
b. Guru membagikan beberapa kartu soal dengan pertanyaan sederhana di tiap meja turnamen
[Elaborasi] a. Siswa dari wakil tiap
kelompok berlomba mengerjakan soal yang telah dibagikan.
b. Skor yang diperoleh setiap peserta dalam permainan ini dicatat pada lembar pencatat skor.
c. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang skor nya paling tinggi.
dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat
a. Siswa
memperhatikan penjelasan guru
a. Siswa
memperhatikan penjelasan guru
a. Siswa mengerjakan
soal turnamen tentang konsep tekanan zat padat dan aplikasinya dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat
Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan
Penutup [Konfirmasi]
125
a. Guru memberi penguatan materi dan mereview kembali materi yang sudah disampaikan
b. Guru meminta siswa mempelajari kembali materi yang telah disampaikan dan materi yang akan diajarkan selanjutnya
c. Guru menutup pelajaran.
a. Siswa memperhatikan
Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan
5 menit
VIII. Sumber Belajar
1. Buku Siswa Fisika Kelas VIII Semester
2. Lembar Kerja Siswa
3. Kartu Kuis
4. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar kelas VIII (Saeful
Karim dkk)
5. Contextual Teaching and Learning IPA SMP kelas VIII (Rinie Pratiwi
P. dkk)
6. Ayo Siaga Bencana PMR Madya ( Asep Mulyadi dkk)
IX. Penilaian Hasil Belajar
1. Aspek Penilaian
Hasil Belajar : kognitif, psikomotorik
Pemahaman Kebencanaan : kognitif
Karakter : afektif
2. Teknik Penilaian
Tes Tertulis
Lembar Observasi
3. Bentuk Instrumen
Pilihan Ganda
Uraian
126
Grobogan, April 2013
Mengetahui,
Guru mata pelajaran Peneliti
Dyah Ernawati, S.Pd. Edining Puspitawati
NIP………………….. NIM. 4201409006
127
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : VIII / 2
Pokok Bahasan : Tekanan
Sub Pokok Bahasa : Tekanan Hidrostatis dan Bejana
Berhubungan
Alokasi Waktu : 2x40 menit
Tahun Ajaran : 2012 / 2013
I. Standar Kompetensi
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-
hari
II. Kompetensi Dasar
5.6 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
III. Indikator
1. Menjelaskan tekanan hidrostatik
2. Menjelaskan prinsip bejana berhubungan
3. Mengaplikasikan prinsip bejana berhubungan dan tekanan hidrostatik
dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat
4. Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat cair dengan
peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya.
5. Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan
ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan tekanan hidrostatik
2. Siswa dapat menjelaskan prinsip bejana berhubungan
128
3. Siswa dapat menyebutkan aplikasi prinsip bejana berhubungan dan
tekanan hidrostatik dalam teknologi serta implikasinya dalam
lingkungan dan masyarakat
4. Siswa dapat menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat
cair dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya
5. Siswa dapat menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan,
penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana
alam
V. Materi Pembelajaran
Tekanan Hidrostatik dan Bejana Berhubungan
VI. Metode dan Model Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, Eksperimen, Demonstrasi, Diskusi
Kelompok, Permainan kuis
Model Pembelajaran : Time Games Tournament (TGT)
Pendekatan : Science, Environment, Technology,
and Society (SETS)
Media Pembelajaran : LKS, LDS, Kartu Kuis TGT
VII. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Kegiatan Belajar
Aspek Durasi Guru Siswa
Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan salam
b. Apersepsi Bagaimana perumusan matemastis dari tekanan pada zat padat?
c. Motivasi Ketika kalian menyelam ke dasar kolam renang, apakah telinga kalian merasa sakit? Mengapa demikian? Apa kalian pernah memperhatikan cerek tempat minum di rumah? Mengapa bendungan di waduk bagian bawahnya
a. Siswa menjawab salam
b. Siswa menjawab pertanyaan guru
c. Siswa berfikir dan mencoba menjawab pertanyaan
Sains Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan
5 menit
129
selalu dibuat lebih tebal?Tetapi mengapa masih juga sering jebol oleh air waduk dan menyebabkan banjir?
Inti [Eksplorasi]. a. Guru membagi kelas
dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen
b. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan bahwa skor yang diperoleh pada games dan tournament merupakan salah satu komponen penilaian yang penting
c. Guru membagikan LKS dan meminta siswa untuk memperhatikan demonstrasi di depan kelas
[Elaborasi] a. Guru melakukan
demonstrasi dan membimbing siswa agar mengamati demonstrasi di depan kelas
b. Guru meminta masing-masing kelompok untuk berlomba dalam mendiskusikan dan mengerjakan soal di LKS untuk mendapat skor sebanyak-banyaknya.
c. Guru mengumpulkan hasil kerja siswa dan meminta siswa
a. Siswa
berkelompok
b. Siswa memperhatikan
a. Siswa
memperhatikan demonstrasi tentang konsep tekanan hidrostatis dan bejana berhubungan
b. Siswa berdiskusi dan mengerjakan soal di LKS tentang konsep tekanan hidrostatis dan bejana berhubungan dan aplikasinya dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat
Sains, Teknologi Sains, Teknologi Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan
70 menit
130
membantu merapikan alat dan bahan percobaan.
[Konfirmasi]. b. Guru membahas hasil
diskusi, memberi penguatan jawaban dan menjelaskan materi kebencanaan.
[Eksplorasi]. a. Guru membuat meja-
meja turnamen yang terdiri dari 5-6 orang wakil setiap kelompok yang bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran
b. Guru membagikan beberapa kartu soal dengan pertanyaan sederhana di tiap meja turnamen
[Elaborasi] a. Siswa dari wakil tiap
kelompok berlomba mengerjakan soal yang telah dibagikan.
b. Skor yang diperoleh setiap peserta dalam permainan ini dicatat pada lembar pencatat skor.
c. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang skor nya paling tinggi
a. Siswa
memperhatikan penjelasan guru
a. Siswa
memperhatikan penjelasan guru
a. Siswa mengerjakan
soal turnamen tentang konsep tekanan hidrostatis dan bejana berhubungan dan aplikasinya dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat
Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan
Penutup [Konfirmasi] a. Guru memberi
penguatan materi dan mereview kembali materi yang sudah disampaikan
b. Guru meminta siswa mempelajari kembali
a. Siswa
memperhatikan
Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan
5 menit
131
materi yang telah disampaikan dan materi yang akan diajarkan selanjutnya
c. Guru menutup pelajaran.
VIII. Sumber Belajar
1. Buku Siswa Fisika Kelas VIII Semester
2. Lembar Kerja Siswa
3. Kartu Kuis
4. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar kelas VIII (Saeful
Karim dkk)
5. Contextual Teaching and Learning IPA SMP kelas VIII (Rinie Pratiwi
P. dkk)
6. Ayo Siaga Bencana PMR Madya ( Asep Mulyadi dkk)
IX. Penilaian Hasil Belajar
1. Aspek Penilaian
Hasil Belajar : kognitif, psikomotorik
Pemahaman Kebencanaan : kognitif
Karakter : afektif
2. Teknik Penilaian
Tes Tertulis
Lembar Observasi
3. Bentuk Instrumen
Pilihan Ganda
Uraian
132
Grobogan, April 2013
Mengetahui,
Guru mata pelajaran Peneliti
Dyah Ernawati, S.Pd. Edining Puspitawati
NIP………………….. NIM. 4201409006
133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : VIII / 2
Pokok Bahasan : Tekanan
Sub Pokok Bahasa : Hukum Archimides
Alokasi Waktu : 2x40 menit
Tahun Ajaran : 2012 / 2013
I. Standar Kompetensi
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-
hari
II. Kompetensi Dasar
5.7 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
III. Indikator
1. Menjelaskan hukum Archimedes
2. Menjelaskan terapung, melayang dan tenggelam
3. Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam
lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep benda
terapung, melayang dan tenggelam.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan hukum Archimedes
2. Siswa dapat menjelaskan terapung, melayang dan tenggelam
3. Siswa dapat menunjukkan beberapa produk teknologi serta
implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan
konsep benda terapung, melayang dan tenggelam.
V. Materi Pembelajaran
Hukum Archimides
134
VI. Metode dan Model Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, Demonstrasi, Diskusi
Kelompok, Permainan kuis
Model Pembelajaran : Time Games Tournament (TGT)
Pendekatan : Science, Environment, Technology,
and Society (SETS)
Media Pembelajaran : LKS , Kartu Kuis TGT
VII. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Kegiatan Belajar
Aspek Durasi Guru Siswa
Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan salam
b. Motivasi Mengapa kapal laut bisa terapung, sedangkan batu yang kecil bisa tenggelam ketika kita lempar ke air?
a. Siswa menjawab salam
b. Siswa berfikir dan mencoba menjawab pertanyaan
Sains, Teknologi
5 menit
Inti [Eksplorasi]. a. Guru membagi kelas
dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen
b. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan bahwa skor yang diperoleh pada games dan tournament merupakan salah satu komponen penilaian yang penting
c. Guru membagikan LKS dan meminta siswa untuk memperhatikan demonstrasi di depan kelas
[Elaborasi] a. Guru membimbing
a. Siswa
berkelompok
b. Siswa memperhatikan
a. Siswa
Sains, Teknologi Sains,
70 menit
135
siswa agar mengamati demonstrasi di depan kelas
b. Guru meminta masing-masing kelompok untuk berlomba dalam mendiskusikan dan mengerjakan soal di LKS untuk mendapat skor sebanyak-banyaknya.
c. Guru mengumpulkan hasil kerja siswa dan meminta siswa membantu merapikan alat dan bahan percobaan.
[Konfirmasi] a. Guru membahas hasil
diskusi dan memberi penguatan jawaban
b. Guru menjelaskan konsep melayang, terapung, dan tenggelam
[Eksplorasi] a. Guru membuat meja-
meja turnamen yang terdiri dari 5-6 orang wakil setiap kelompok yang bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran
b. Guru membagikan beberapa kartu soal dengan pertanyaan sederhana di tiap meja turnamen
[Elaborasi] a. Siswa dari wakil tiap
kelompok berlomba mengerjakan soal yang telah dibagikan.
b. Skor yang diperoleh
memperhatikan demonstrasi tentang konsep hukum Archimides
b. Siswa berdiskusi dan mengerjakan soal di LKS tentang konsep hukum Archimides dan aplikasinya dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat
a. Siswa
memperhatikan penjelasan guru
a. Siswa
memperhatikan penjelasan guru
a. Siswa mengerjakan
soal turnamen tentang konsep hukum Archimides dan aplikasinya
Teknologi Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan
136
setiap peserta dalam permainan ini dicatat pada lembar pencatat skor.
c. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang skor nya paling tinggi.
dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat
Penutup [Konfirmasi] a. Guru memberi
penguatan materi dan mereview kembali materi yang sudah disampaikan
b. Guru meminta siswa mempelajari kembali materi yang telah disampaikan dan materi yang akan diajarkan selanjutnya
c. Guru menutup pelajaran.
a. Siswa
memperhatikan
Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan
5 menit
VIII. Sumber Belajar
1. Buku Siswa Fisika Kelas VIII Semester
2. Lembar Kerja Siswa
3. Kartu Kuis
4. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar kelas VIII (Saeful
Karim dkk)
5. Contextual Teaching and Learning IPA SMP kelas VIII (Rinie Pratiwi
P. dkk)
6. Ayo Siaga Bencana PMR Madya ( Asep Mulyadi dkk)
IX. Penilaian Hasil Belajar
1. Aspek Penilaian
Hasil Belajar : kognitif, psikomotorik
Pemahaman Kebencanaan : kognitif
Karakter : afektif
137
2. Teknik Penilaian
Tes Tertulis
Lembar Observasi
3. Bentuk Instrumen
Pilihan Ganda
Uraian
Grobogan, April 2013
Mengetahui,
Guru mata pelajaran Peneliti
Dyah Ernawati, S.Pd Edining Puspitawati
NIP………………….. NIM. 4201409006
138
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : VIII / 2
Pokok Bahasan : Tekanan
Sub Pokok Bahasa : Hukum Pascal dan Tekanan Udara
Alokasi Waktu : 2x40 menit
Tahun Ajaran : 2012 / 2013
I. Standar Kompetensi
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-
hari
II. Kompetensi Dasar
5.8 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
III. Indikator
1. Menjelaskan hukum pascal
2. Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam
lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep hukum Pascal
3. Menjelaskan adanya tekanan udara
4. Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam
lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep tekanan udara
5. Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat gas dengan
peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya
6. Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan
ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan hukum pascal
2. Siswa dapat menunjukkan beberapa produk teknologi serta
implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep
hukum Pascal
139
3. Siswa dapat menjelaskan adanya tekanan udara
4. Siswa dapat menunjukkan beberapa produk teknologi serta
implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan
konsep tekanan udara
5. Siswa dapat menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat
gas dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya.
6. Siswa dapat menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan,
penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana
alam.
V. Materi Pembelajaran
Hukum Pascal dan Tekanan Udara
VI. Metode dan Model Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, Eksperimen, Demonstrasi, Diskusi
Kelompok, Permainan kuis
Model Pembelajaran : Time Games Tournament (TGT)
Pendekatan : Science, Environment, Technology,
and Society (SETS)
Media Pembelajaran : LKS, LDS, Kartu Kuis TGT
VII. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Kegiatan Belajar
Aspek Durasi Guru Siswa
Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan salam
b. Motivasi Jika suatu zat cair dalam ruang tertutup diberi tekanan ke manakah arah tekanan itu diteruskan? Mengapa ketika kita berada di dataran tinggi terasa sesak bernafas? Apa yang terjadi jika terjadi perbedaan tekanan udara yang besar antara dua tempat berbeda?
a. Siswa menjawab salam
b. Siswa berfikir dan mencoba menjawab pertanyaan
Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan
5 menit
140
Inti [Eksplorasi]. a. Guru membagi kelas
dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen
b. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan bahwa skor yang diperoleh pada games dan tournament merupakan salah satu komponen penilaian yang penting
c. Guru membagikan LKS dan meminta siswa untuk memperhatikan demonstrasi di depan kelas
[Elaborasi] a. Guru membimbing
siswa agar mengamati demonstrasi di depan kelas
b. Guru meminta masing-masing kelompok untuk berlomba dalam mendiskusikan dan mengerjakan soal di LKS untuk mendapat skor sebanyak-banyaknya.
c. Guru mengumpulkan
hasil kerja siswa dan meminta siswa membantu merapikan alat dan bahan percobaan
[Konfirmasi]. a. Guru membahas hasil
diskusi dan memberi penguatan jawaban
b. Guru menjelaskan
a. Siswa
berkelompok
b. Siswa memperhatikan
a. Siswa
memperhatikan demonstrasi tentang konsep hukum Pascal dan Tekanan udara
b. Siswa berdiskusi dan mengerjakan soal di LKS tentang konsep hukum Pascal dan Tekanan udara dan aplikasinya dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat
a. Siswa
memperhatikan penjelasan guru
Sains, Teknologi Sains, Teknologi Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan
70 menit
141
materi yang belum dibahas tentang hukum Pascal, tekanan udara, dan materi kebencanaan.
[Eksplorasi] a. Guru membuat meja-
meja turnamen yang terdiri dari 5-6 orang wakil setiap kelompok yang bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran
b. Guru membagikan beberapa kartu soal dengan pertanyaan sederhana di tiap meja turnamen
[Elaborasi] a. Siswa dari wakil tiap
kelompok berlomba mengerjakan soal yang telah dibagikan.
b. Skor yang diperoleh setiap peserta dalam permainan ini dicatat pada lembar pencatat skor. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang skor nya paling tinggi.
a. Siswa
memperhatikan penjelasan guru
a. Siswa mengerjakan
soal turnamen tentang konsep hukum Pascal dan Tekanan udara dan aplikasinya dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat
Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan
Penutup [Konfirmasi] a. Guru memberi
penguatan materi dan mereview kembali materi yang sudah disampaikan
b. Guru meminta siswa mempelajari kembali materi yang telah disampaikan dan materi yang akan diajarkan selanjutnya
c. Guru menutup
a. Siswa
memperhatikan
Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan
5 menit
142
pelajaran.
VIII. Sumber Belajar
1. Buku Siswa Fisika Kelas VIII Semester
2. Lembar Kerja Siswa
3. Kartu Kuis
4. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar kelas VIII (Saeful
Karim dkk)
5. Contextual Teaching and Learning IPA SMP kelas VIII (Rinie Pratiwi
P. dkk)
6. Ayo Siaga Bencana PMR Madya ( Asep Mulyadi dkk)
IX. Penilaian Hasil Belajar
1. Aspek Penilaian
Hasil Belajar : kognitif, psikomotorik
Pemahaman Kebencanaan : kognitif
Karakter : afektif
2. Teknik Penilaian
Tes Tertulis
Lembar Observasi
3. Bentuk Instrumen
Pilihan Ganda
Uraian
Grobogan, April 2013
Mengetahui,
Guru mata pelajaran Peneliti
Dyah Ernawati, S.Pd. Edining Puspitawati NIP………………….. NIM. 420140906
143
Lampiran 18
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) 1
Tekanan pada Zat Padat
I. Standar Kompetensi
5. Memahami peranan usaha,gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
II. Kompetensi Dasar
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
III. Indikator
1. Menjelaskan pengertian tentang tekanan pada zat padat
2. Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang
dikenai gaya melalui percobaan
3. Menjelaskan hubungan antara tekanan, gaya dan luas permukaan
4. Menghitung besarnya tekanan pada zat padat
5. Mengaplikasikan prinsip tekanan pada zat padat dalam teknologi serta
implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat
6. Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat padat dengan
peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya.
7. Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan
ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian tentang tekanan pada zat padat
2. Siswa dapat menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas
daerah yang dikenai gaya melalui percobaan
3. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara tekanan, gaya, dan luas
permukaan
4. Siswa dapat menghitung besarnya tekanan pada zat padat
5. Siswa dapat menyebutkan aplikasi prinsip tekanan pada zat padat
dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat
144
6. Siswa dapat menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat
padat dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di
sekitarnya.
7. Siswa dapat menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan,
penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana
alam.
V. Alat dan Bahan
Plastisin
Paku
Beban (buku)
Penggaris
VI. Prosedur Percobaan
1. Siapkan plastisin dengan bentuk balok
2. Letakkan paku di atas plastisin dengan ujung runcing di bawah
3. Letakkan beban di atas paku tersebut, kemudian mengamati kedalaman paku
yang menancap ke plastisin
4. Ulangi kegiatan 3 dengan beban dua buku
5. Catat hasil percobaan di tabel pengamatan
6. Ulangi kegiatan 2 sampai 6 untuk ujung paku tumpul di bawah
VII. Data Pengamatan
No Beban Posisi
paku Kedalaman
Posisi
paku Kedalaman
1 1 buku Runcing di
bawah
Tumpul di
bawah
2 2 buku
Keterangan untuk mengisi kolom kedalaman:
+ : Dangkal
++ : Sedang
+++ : Dalam
145
VIII. Diskusi dan Pertanyaan
1. Paku yang berujung runcing mempunyai luas penampang (A) yang
…………. (lebih kecil/ lebih besar) daripada paku yang ujungnya
tumpul.
2. Untuk massa beban yang sama, lebih dalam manakah paku yang
menancap untuk posisi paku runcing di bawah atau posisi paku tumpul
di bawah ?……………
3. Dari pertanyaan nomor 2, besarnya tekanan (P)…………..
(sebanding/berbanding terbalik) dengan luas penampang (A).
Sehingga dapat dituliskan secara matematis : P∞ ……….
4. Semakin berat massa beban yang diberikan maka (F) gaya yang
menekan semakin………
5. Untuk posisi yang sama (ujung yang di bawah sama), lebih dalam
manakah paku yang menancap ketika diberi beban satu buku dengan
dua buku?…………
6. Dari pertanyaan nomor 5, tekanan (P)
………………..(sebanding/berbanding terbalik) dengan besarnya
gaya (F) yang diberikan. Sehingga dapat dituliskan secara matematis :
p∞………..
7. Dari pertanyaan nomor 3 dan 6 dapat diketahui : P∞…….. dan P ∞
………… sehingga dapat dituliskan : P ………………
8. Satuan untuk luas penampang (A) adalah m dan satuan dari gaya (F)
adalah N, sehingga satuan untuk tekanan (P) adalah………………..
9. Berdasarkan percobaan diketahui tekanan dipengaruhi oleh………
dan ……….
10. Untuk mendapatkan tekanan yang besar, kita dapat …………
……(memperbesar/memperkecil) gaya (F) dan ………………..…..
(memperbesar/memperkecil) luas penampang (A).
11. Jadi setelah kalian melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa
tekanan
adalah…………………………………………………………………
146
12. Sebutkan aplikasi tekanan pada zat padat dalam teknologi serta
peranannya pada lingkungan dan masyarakat!
Konsep Sains Teknologi Lingkungan Masyarakat
Tekanan pada
Zat Padat
…………… ……………… …………….
13. Sebutkan bencana atau peristiwa alam yang berkaitan dengan konsep
tekanan pada zat
padat!…………………………………………………………………
14. Bagaimana pencegahan bencana atau peristiwa alam
tersebut?…………………..
147
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) 2 Tekanan Hidrosatis dan Bejana Berhubungan
I. Standar Kompetensi
5. Memahami peranan usaha,gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
II. Kompetensi Dasar
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
III. Indikator
1. Menjelaskan tekanan hidrostatik
2. Menjelaskan prinsip bejana berhubungan
3. Mengaplikasikan prinsip bejana berhubungan dan tekanan hidrostatik
dalam teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat
4. Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat cair dengan
peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya
5. Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan
ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan tekanan hidrostatik
2. Siswa dapat menjelaskan prinsip bejana berhubungan
3. Siswa dapat menyebutkan aplikasi prinsip bejana berhubungan dan
tekanan hidrostatik dalam teknologi serta implikasinya dalam
lingkungan dan masyarakat
4. Siswa dapat menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat
cair dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya
5. Siswa dapat menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan,
penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana
alam.
V. Percobaan I
a. Alat dan Bahan
Botol bekas air mineral 600 ml, paku payung, pita isolasi, dan air.
148
b. Prosedur Percobaan
1. Dalam keadaan kosong, lubangi botol bekas air mineral.
2. Perhatikan gambar.
3. Tutuplah lubang-lubang tersebut dengan pita
isolasi.
4. Isilah botol tersebut dengan air sedemikian rupa
sehingga tinggi permukaan air melebihi lubang.
5. Dengan tangan kananmu angkat botol tersebut.
6. Dengan tangan kirimu, lepaskan pita isolasi
secara serentak. Perhatikan air akan memancar
keluar dari lubang-lubang tersebut.
7. Apakah air keluar dari setiap lubang? Bagaimana kekuatan
pancarannya?
c. Pertanyaan Diskusi
1. Apakah air keluar dari setiap lubang?…………………….
2. Lubang manakah yang memiliki pancaran yang paling kuat?…….
3. Lubang manakah yang memiliki pancaran yang paling lemah?…..
4. Dari percobaan, dapat kalian simpulkan bahwa
“Semakin dalam letak lubang semakin………….(kuat/lemah)
pancaran airnya” (Keterangan: pancaran tersebut
mengindikasikan adanya Tekanan Hidrosatik.)
5. Jadi tekanan hidrostatik ……. ( sebanding, berbanding terbalik)
dengan kedalaman lubang.
VI. Percobaan II
Perhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru!
a. Alat dan Bahan
Botol bekas air mineral 600 ml, paku payung, pita isolasi,air dan
sabun cair.
Gambar 1
149
b. Prosedur Percobaan
Guru melakukan langkah-langkah di bawah ini untuk percobaan tekanan
hidrostatik :
1. Menyiapkan dua buah botol bekas air mineral ukuran 600ml.
2. Dalam keadaan kosong, melubangi botol bekas air mineral
tersebut sebanyak 3 lubang dengan jarak antar lubang 4 cm. lihat
pada percobaan I.
3. Menutup lubang-lubang tersebut dengan pita isolasi (plester).
4. Mengisi botol yang pertama dengan sabun cair sampai penuh
dan botol yang lainnya dengan air sampai penuh.
5. Meletakkan botol di atas meja.
6. Melepaskan pita isolasi (plester) secara serentak dan usahakan air
dan sabun cair tetap penuh.
7. Guru meminta murid memperhatikan pancaran sabun cair pada
setiap lubang.
c. Pertanyaan Diskusi
1. Lubang manakah yang memiliki pancaran paling kuat pada kedua
botol tersebut?…………………………………………
2. Lubang manakah yang memiliki pancaran paling lemah pada
kedua botol tersebut?………………………….
3. Berapa jarak pancaran air yang paling kuat?…………
4. Berapa jarak pancaran sabun cair yang paling kuat?……….
5. Berapa jarak pancaran air yang paling lemah?………
6. Berapa jarak pancaran sabun cair yang paling lemah?……
7. Bandingkan kekuatan pancaran antara sabun cair dengan air,
apakah kekuatan pancaran kedua zat cair tersebut sama atau
berbeda?Jika berbeda kekuatan pancarannya besar manakah
antara sabun cair dengan air?…..
8. Besar manakah antara massa jenis sabun cair dengan masa jenis
air?…..
150
9. Berdasarkan percobaan dan pengamatan di atas, dapat
disimpulkan bahwa
“Semakin besar massa jenis suatu zat cair maka
semakin……….(kuat/lemah) pancaran cairannya” (Keterangan :
pancaran tersebut mengindikasikan adanya Tekanan Hidrostatis)
10. Jadi tekanan hidrostatis…….……(sebanding/berbanding terbalik)
dengan massa jenis zat cair
11. Sebutkan aplikasi tekanan hidrostatis dalam teknologi serta
peranannya pada lingkungan dan masyarakat!
Konsep Sains Teknologi Lingkungan Masyarakat
Tekanan
Hidrostatis
…………… ……………… …………….
12. Berdasarkan percobaan di atas, sebutkan bencana atau peristiwa
alam yang berkaitan dengan konsep tekanan
hidrostatis!…………………………………………………………
…………
13. Bagaimana seharusnya pencegahan bencana
tersebut?……………..
VII. Percobaan III
Perhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh
guru!
a. Alat dan Bahan
selang, air, minyak, penggaris, raffia
b. Prosedur Percobaan
Guru melakukan langkah-langkah di bawah
ini untuk percobaan tekanan hidrostatik :
1. Guru merangkai alat tersebut seperti Gambar 2!
Gambar 2
151
2. Masukkan air ke dalam selang dengan
menggunakan corong. Dengan bantuan
salah satu teman, bentangkan benang dari
permukaan air pada salah satu ujung selang
ke permukaan air pada ujung yang lain.
Amati apa yang terjadi!
3. Dengan selang lainnya, memasukkan minyak ke dalam selang
dengan menggunakan corong. Dengan bantuan salah satu siswa,
Guru membentangkan benang dari permukaan minyak pada salah
satu ujung selang ke permukaan minyak pada ujung yang lain.
Amati apa yang terjadi!
4. Pada selang yang berisi air, Guru memasukkan minyak goreng
pada salah satu ujung selang. Dengan bantuan salah satu siswa,
bentangkan benang dari permukaan air lurus sampai selang berisi
minyak. Amati apa yang terjadi !
5. Ukurlah tinggi kolom air dan tinggi kolom minyak pada
demonstrasi yang telah kalian amati!
c. Pertanyaan Diskusi
1. Berdasarkan prosedur percobaan no 2, bagaimana keadaan
permuakaan air pada kedua ujung selang?……………
2. Berdasarkan prosedur percobaan no 3, bagaimana keadaan
permukaan minyak pada kedua ujung selang?………………..
3. Berdasarkan prosedur percobaan no 4, apakah tinggi permukaan
zat cair pada kedua ujung selang sama?………
4. Ukurlah tinggi kolom air dan tinggi kolom minyak pada
percobaan kalian!
Tinggi kolom air (h2) adalah……..
Tinggi kolom minyak (h1) adalah……..
Gambar 3
152
5. Lihat Gambar 4! Berdasarkan
hukum tekanan hidrostatik
bagaimana tekanan pada titik
P dan titik Q. Jika massa jenis
air 1000 kg/m3, PQ (tekanan
pada titik Q) besarnya……
………maka tekanan PP (tekanan pada titikP) besarnya……
6. Dari jawaban kalian diperoleh bahwa PQ…….. PP. dari hal
tersebut masukkan persamaan tekanan hidrostatik sehingga
diperoleh persamaan :
…..X……X…..=…..X……X…..
…..X…… =…..X……
Sehingga massa jenis minyak (ρP) besarnya…….
7. Sebutkan aplikasi bejana berhubungan dalam teknologi serta
peranannya pada lingkungan dan masyarakat!
Konsep Sains Teknologi Lingkungan Masyarakat
Bejana
Berhubungan
…………… ……………… …………….
Gambar 4
153
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) 3 Hukum Archimides
(Terapung, melayang, tenggelam)
I. Standar Kompetensi
5. Memahami peranan usaha,gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
II. Kompetensi Dasar
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
III. Indikator
1. Menjelaskan terapung, melayang dan tenggelam
2. Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam
lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep benda
terapung, melayang dan tenggelam.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan terapung, melayang dan tenggelam
2. Siswa dapat menunjukkan beberapa produk teknologi serta
implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan
konsep benda terapung, melayang dan tenggelam.
V. Percobaan I
a. Alat dan Bahan
Gelas transparan, telur ayam mentah, garam dapur, sendok
b. Kegiatan Pembelajaran
Perhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru!
Guru melakukan langkah-langkah di bawah ini untuk percobaan terapung ,
melayang, tenggelam:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengisi gelas dengan air sampai hampir penuh (mengusahakan
jangan terlalu penuh sehingga apabila telur dimasukkan airnya
tidak tumpah)
3. Memasukkan telur ayam ke dalam gelas berisi air tersebut. Amati
apa yang terjadi!
154
4. Memasukkan sedikit demi sedikit garam dapur ke dalam air
sambil diaduk pelan. Menghentikan memasukkan garam jika
kedudukan telur berubah.Amati dan catat apa yang terjadi!
5. Memasukkan garam lagi sampai kedudukan telur berubah lagi
c. Pertanyaan
1. Setelah kamu amati, berada dalam berapa keadaankah telur
tersebut?
2. Sebutkan masing-masing keadaan telur tersebut!
3. Mengapa hal itu bisa terjadi? Jelaskan untuk setiap keadaan!
155
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) 4 Hukum Pascal dan Tekanan Udara
I. Standar Kompetensi
5. Memahami peranan usaha,gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
II. Kompetensi Dasar
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
III. Indikator
1. Menjelaskan hukum pascal
2. Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam
lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep hukum Pascal
3. Menjelaskan adanya tekanan udara
4. Menunjukkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam
lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep tekanan udara
5. Menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat gas dengan
peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya
6. Menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan, penanganan
ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana alam.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan hukum pascal
2. Siswa dapat menunjukkan beberapa produk teknologi serta
implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan konsep
hukum Pascal
3. Siswa dapat menjelaskan adanya tekanan udara
4. Siswa dapat menunjukkan beberapa produk teknologi serta
implikasinya dalam lingkungan dan masyarakat sehubungan dengan
konsep tekanan udara
5. Siswa dapat menghubungkan antara konsep materi tekanan pada zat
gas dengan peristiwa maupun bencana alam yang terjadi di sekitarnya.
156
6. Siswa dapat menyebutkan beberapa langkah-langkah pencegahan,
penanganan ketika bencana alam, dan penanganan pasca bencana
alam.
V. Percobaan I
a. Alat dan Bahan
Plastik dan air
b. Kegiatan Pembelajaran
Perhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru!
Diskusikan dan Jawablah setiap Pertanyaan!
1. Guru mengambil plastik yang telah disediakan, kemudian mengisi
plastik tersebut dengan air. Mengikat plastik tersebut dengan tali.
Melubangi plastik tersebut dengan paku dan membuat 7 lubang tempat
yang berbeda-beda. Amatilah pancaran air yang keluar. Kemanakah arah pancaran airnya?
……………………………………………………………………………
2. Dari no 1 di atas dapat disimpulkan bahwa tekanan yang diberikan
kepada zat cair di dalam ruangan tertutup diteruskan
ke………………………………………………
3. Dari pengamatan kalian dapat ditarik kesimpulan bahwa”Tekanan yang
diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke
………………dan besarnya……………………”. Pernyatan tersebut
dinamakan HUKUM PASCAL.
4. Sebutkan aplikasi hukum Pascal dalam teknologi serta peranannya
pada lingkungan dan masyarakat!
Konsep
Sains
Teknologi Lingkungan Masyarakat
Hukum
Pascal
…………… ……………… …………….
157
VI. Percobaan II
a. Alat dan Bahan
2 botol kaca bekas, 2 balon karet, ar panas dan air dingin secukupnya
b. Kegiatan Pembelajaran
Perhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru!
Guru melakukan langkah-langkah di bawah ini untuk percobaan
tekanan udara :
Masing-masing botol ditutup dengan balon
karet seperti gambar di samping:
Diskusikan dan Jawablah setiap Pertanyaan!
1. Salah satu botol bertutup balon tersebut dimasukkan ke air panas,
sedangkan yang lain dimasukkan ke air dingin.Apa yang terjadi
dengan kedua botol tersebut?
……………………………………….
2. Mengapa bisa demikian?
……………………………………….
3. Sebutkan aplikasi tekanan udara dalam teknologi serta peranannya
pada lingkungan dan masyarakat!
Konsep
Sains
Teknologi Lingkungan Masyarakat
Tekanan
Udara
…………… ……………… …………….
Gambar 1
158
4. Apa yang terjadi jika udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke
daerah yang bertekanan rendah bergerak dengan sangat
kuat?……………………………..
159
zat cairh
raksa
2,5cm
Lampiran 19
SOAL TURNAMEN
# Turnamen 1
1. Tuliskan hubungan antara tekanan, gaya, dan luas permukaan !
2. Gaya sebesar 60 newton menekan pada bidang seluas 0,2 m2, hitung tekanan
pada bidang itu !
3. Sebutkan aplikasi tekanan pada zat padat dalam teknologi serta peranannya
pada lingkungan dan masyarakat!
4. Bencana atau peristiwa apakah yang akan terjadi jika pada pegunungan kapur
di wilayah kita Kab. Grobogan dilakukan pengerukan terus menerus?
5. Sebutkan solusi dalam pencegahan bencana tanah longsor
# Turnamen 2
1. Tuliskan pengertian dari tekanan hidrostatis!
2. Sebuah koin tenggelam dalam suatu danau pada kedalaman 15 m. Jika massa
jenis air 1000 kg/m3. Hitung tekanan hidrostatis yang dialami koin!(g = 10
m/s2)
3. Perhatikan gambar!
Sebuah bejana U berisi raksa dan suatu zat cair yang
tidak bercampur dengan raksa. Jika massa jenis raksa
13600 kg/m3 dan massa jenis zat tersebut 3400 kg/m3,
maka hitung tinggi zat cair tersebut!
4. Sebutkan benda-benda di sekitarmu yang menggunakan prinsip bejana
berhubungan
5. Pembangunan bendungan pada waduk yang tidak sesuai dengan konsep
tekanan pada zat cair akan mengakibatkan bencana. Sebutkan bencana apa
yang akan terjadi!Beri alasan!
160
# Turnamen 3
1. Sebuah benda ketika ditimbang di udara beratnya 5N. Ketika ditimbang di
dalam air ternyata benda mendapat gaya tekan ke atas dari air sebesar 1,5 N.
Hitung besarnya berat benda di dalam air!
2. Jelaskan, mengapa benda bisa melayang, tenggelam, dan terapung!
3. Jelaskan mengapa kapal laut yang terbuat dari besi bisa mengapung di laut!
4. Sebutkan benda-benda yang bekerja berdasarkan hukum Archimides!
5. Sebutkan beberapa produk teknologi serta implikasinya dalam lingkungan dan
masyarakat sehubungan dengan konsep benda terapung, melayang dan
tenggelam!
# Turnamen 4
1. Tuliskan definisi hukum Pascal!
2. Luas penghisap kecil 4 cm2 dan luas penghisap besar adalah 16 cm2 hitung
gaya minimal (F1) yang dibutuhkan agar truck seberat 30.000 N dapat
terangkat !
3. Jika botol bekas air mineral diisi dengan air
panas, kemudian dikosongkan, ditutup dan didiamkan akan penyok. Mengapa
hal tersebut bisa terjadi?
4. Tekanan atmosfer di kota A dari bacaan barometer adalah 69 cmHg, maka
tinggi kota A dari permukaan laut adalah…..
5. Peristiwa apakah yang terjadi jika gerakan udara dari daerah yang bertekanan
tinggi ke daerah yang bertekanan rendah memiliki kekuatan yang sangat besar?
Sebutkan langkah-langkah kesiapsiagaan bila peristiwa tersebut terjadi!
161
Lampiran 20
Lembar Pembagian TIM dalam Pembelajaran Team Games Tournament
Berdasarkan Nilai Ulangan Harian Sebelumnya Peringkat Nama Tim
Siswa Berprestasi Tinggi 1 2 3 4 5 6 7 8
A B C D E F G H
Siswa Berprestasi Sedang 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
A B C D E F G H
A B C D E F G H
Siswa Berprestasi Rendah 27 28 29 30 31 32 33 34
A B C D E F G H
162
Lampiran 21 Lembar Pembagian TIM dalam Pembelajaran TGT bervisi SETS
kelas Eksperimen
Kelompok Nama Siswa
A ICE TRISNOWATI DITA RAHAYU INDAH IRAWATI ANOM PRAYITNO ALDINO TRI NOVIAN DWI PUJO ROBIANTO
B
ALFIAYATUL RAHMAWATI FEBRI CAHYONO PUTRI OKTAVIANI MULYONO ABDUL ROHMAN ADHITYA WANRISTA
C RIYAN ATANG FIBRIYANTO RINDUNG GALUH DIMAS TEJO K. RISA NOVITASARI DEWI FEBRIANA ANGGA KURNIYANTO
D SITI FARIDATUL HIDAYAH CANDRA ARIFIANTO PAMUNGKAS WISNU WIJAYA DWI CAHYO RIKIE HADI YOFIANA PUTRI
E TEGUH ADI NUGROHO WAHYU TRI FIBRIANINGRUM ALFANDI PUTRA ARIYANTO FEBRI FIJA RIZKI AGUNG MARDIYANSYAH
F ARIF SETIYAWAN AGAM APRILIA SETIAWAN NURSITAWATI KUMALA DEWI SINDI AMELIA TIYA ARIANTI
G WISIK RIZKIAWAN HERMANTO MELISA ANDRIYANI SIPUT SUSANTI FANI NOFITASARI
163
Nama Tim : Kelompok A
ICE TRISNOWATI 10 10 10 10 40DITA RAHAYU 10 10 10 10 40INDAH IRAWATI 10 10 10 10 40ANOM PRAYITNO 10 10 10 10 40ALDINO TRI NOVIAN 10 10 10 10 40DWI PUJO ROBIANTO 2 2 10 2 16
Total Skor Tim 52 52 60 52 216Rata-rata Tim 8,67 8,67 10,00 8,67 36,00
Penghargaan Tim
Turnamen III
Turnamen IV
Turnamen I
Anggota TimSkor
TotalTurnamen II
Nama Tim : Kelompok B
ALFIAYATUL RAHMAWATI 10 2 2 2 16FEBRI CAHYONO 2 10 2 10 24PUTRI OKTAVIANI 10 2 2 2 16MULYONO 2 2 10 10 24ABDUL ROHMAN 10 2 2 2 16ADHITYA WANRISTA 2 2 10 2 16
Total Skor Tim 36 20 28 28 112Rata-rata Tim 6 3,33 4,67 4,67 18,67
Penghargaan Tim
Anggota TimSkor
TotalTurnamen I
Turnamen II
Turnamen III
Turnamen IV
Nama Tim : Kelompok C
RIYAN ATANG F.
RINDUNG GALUH DIMAS 10 10 10 10 40RISA NOVITASARI 2 2 2 2 8DEWI FEBRIANA 10 10 10 10 40ANGGA KURNIYANTO 10 10 10 2 32
0Total Skor Tim 32 32 32 24 120Rata-rata Tim 8 8 8 6 24
Penghargaan Tim
Turnamen I
Turnamen II
Turnamen III
Turnamen IV
TotalSkor
Anggota Tim
Lampiran 22
LEMBAR RANGKUMAN TIM
164
Nama Tim : Kelompok E
TEGUH ADI NUGROHO 10 10 2 2 24WAHYU TRI 10 10 10 10 40ALFANDI PUTRA 10 2 2 2 16FEBRI FIJA RIZKI AGUNG 2 2 10 2 16MARDIYANSYAH 2 10 2 2 16
10 10 10 10 40Total Skor Tim 44 44 36 28 152Rata-rata Tim 7,33 7,33 6,00 4,67 25,33
Penghargaan Tim
Anggota TimSkor
TotalTurnamen I
Turnamen II
Turnamen III
Turnamen IV
Nama Tim : Kelompok D
SITI FARIDATUL HIDAYAH 10 10 2 2 24CANDRA ARIFIANTO P. 10 2 2 2 16WISNU WIJAYA 10 2 2 2 16DWI CAHYO RIKIE HADI 10 2 2 2 16YOFIANA PUTRI 10 2 2 2 16
0Total Skor Tim 50 18 10 10 88Rata-rata Tim 10 3,6 2 2 14,67
Penghargaan Tim
Anggota TimSkor
TotalTurnamen I
Turnamen II
Turnamen III
Turnamen IV
LEMBAR RANGKUMAN TIM
LEMBAR RANGKUMAN TIM
Nama Tim : Kelompok F
ARIF SETIYAWAN 10 2 10 10 32AGAM APRILIA S. 10 10 10 10 40NURSITAWATI KUMALA 10 10 10 10 40SINDI AMELIA 10 10 10 10 40TIYA ARIANTI 10 10 10 10 40
0Total Skor Tim 50 42 50 50 192Rata-rata Tim 10 8,4 10 10 32
Penghargaan Tim
Anggota TimSkor
TotalTurnamen I
Turnamen II
Turnamen III
Turnamen IV
165
LEMBAR RANGKUMAN TIM
Nama Tim : Kelompok G
WISIK RIZKIAWAN 10 10 2 2 24HERMANTO 10 2 2 2 16MELISA ANDRIYANI 2 2 2 2 8SIPUT SUSANTI 10 2 2 2 16FANI NOFITASARI 10 10 10 2 32
0Total Skor Tim 42 26 18 10 96Rata-rata Tim 8,4 5,2 3,6 2 16
Penghargaan Tim
Anggota TimSkor
TotalTurnamen I
Turnamen II
Turnamen III
Turnamen IV
166
Lampiran 23
LEMBAR PENEMPATAN MEJA TURNAMEN
1 2 3 4 5 6ICE TRISNOWATI A √ALFIAYATUL RAHMAWATI B √RIYAN ATANG F. C √SITI FARIDATUL HIDAYAH D √TEGUH ADI NUGROHO E √ARIF SETIYAWAN F √WISIK RIZKIAWAN G √DITA RAHAYU A √FEBRI CAHYONO B √RINDUNG GALUH DIMAS C √CANDRA ARIFIANTO P. D √WAHYU TRI E √AGAM APRILIA S. F √HERMANTO G √INDAH IRAWATI A √PUTRI OKTAVIANI B √RISA NOVITASARI C √WISNU WIJAYA D √ALFANDI PUTRA E √NURSITAWATI KUMALA F √MELISA ANDRIYANI G √ANOM PRAYITNO A √MULYONO B √DEWI FEBRIANA C √DWI CAHYO RIKIE HADI D √FEBRI FIJA RIZKI AGUNG E √SINDI AMELIA F √SIPUT SUSANTI G √ALDINO TRI NOVIAN A √ABDUL ROHMAN B √ANGGA KURNIYANTO C √YOFIANA PUTRI D √MARDIYANSYAH E √TIYA ARIANTI F √FANI NOFITASARI G √DWI PUJO ROBIANTO A √ADHITYA WANRISTA B √
Nama Siswa TimMeja Tournament
167
Lampiran 24
ASPEK PENILAIAN AFEKTIF SISWA
(Karakter : Disiplin, Tanggung Jawab, Peduli Lingkungan, Kerjasama)
Rubrik Penyekoran Aspek yang diamati
Kriteria Skor
Kedisiplinan Waktu
• Selalu hadir dan tidak pernah terlambat • Selalu hadir tetapi pernah terlambat • Pernah tidak masuk dengan keterangan (sakit /
ijin) • Pernah tidak masuk tanpa keterangan
4 3 2 1
Tanggung Jawab • Betanggung jawab terhadap tugas pribadi dan tugas kelompok
• Betanggung jawab terhadap tugas pribadi dan tetapi mengabaikan tugas kelompok
• Mengabaikan tugas pribadi dan namun bertanggung jawab terhadap tugas kelompok
• Tidak bertangung jawab terhadap tugas pribadi maupun kelompok
4 3 2 1
Peduli terhadap Lingkungan
Sekitar
• Menjaga kebersihan dan kerapian isi ruang kelas dan teras kelas
• Menjaga kebersihan dan kerapian isi ruang kelas
• Menjaga kebersihan dan kerapian tempat duduk dan meja sendiri
• Tidak dapat menjaga kebersihan dan kerapian isi ruang kelas, teras kelas, dan tempat duduk serta mejanya
4 3 2 1
Bekerja sama dalam Kelompok
• Selalu • Seringkali • Kadang • Tidak pernah
4 3 2 1
Nilai akhir =
x 100
168
Lampiran 25
ASPEK PENILAIAN PSIKOMOTORIK SISWA
Aspek yang diamati Skor Kriteria Mengamati guru demonstrasi 4
3
2
1
• Mengamati dengan sugguh-sungguh dan aktif melakukan tanya jawab dengan guru
• Mengamati dengan sungguh-sunggguh tetapi tidak aktif melakukan Tanya jawab dengan guru
• Mengamati sambil sesekali bergurau dengan teman dan tidak aktif melakukan Tanya jawab dengan guru
• Tidak mengamati demonstrasi dari guru sama sekali.
Menyiapkan alat dan bahan 4
3 2 1
• Menyiapkan alat dan bahan lengkap tanpa bantuan guru
• Menyiapkan alat dan bahan sampai 50 % memerlukan bantuan guru
• Menyiapkan alat dan bahan lebih dari 50 % memerlukan bantuan guru
• Tidak Menyiapkan alat dan bahanMelakukan percobaan
Menyusun alat dan bahan
4 3 2 1
• Menyusun alat dan bahan dengan benar dan sesuai petunjuk LKS
• Menyusun alat dan bahan sampai dengan 50 % benar
• Menyusun alat dan bahan kurang dari 50 % benar
• Tidak dapat menyusun alat dan bahan Melakukan
pengukuran dan
pengamatan
4 3
2
1
• Melakukan pengamatan dan pengukuran dengan benar
• Melakukan pengamatan dan pengukuran dengan benar sampai dengan 50 %
• Melakukan pengamatan dan pengukuran dengan benar kurang dari 50 %
• Tidak dapat melakukan pengukuran dan pengamatan
Menuliskan data
4 3
• Menuliskan semua data pengamatan dan pengukuran dengan benar
• Menuliskan semua data pengamatan
169
2 1
dan pengukuran sampai dengan 50% benar
• Menuliskan semua data pengamatan dan pengukuran kurang dari 50% benar
• Tidak dapat menuliskan semua data pengamatan dan pengukuran dengan benar
Merapikan kembali alat dan bahan
4 3
2 1
• Mengembalikan alat dan bahan dengan semuanya tersusun rapi sesuai kelompok
• Mengembalikan alat dan bahan tetapi hanya 50% yang tersusun rapi sesuai kelompok
• Mengembalikan alat dan bahan tetapi tidak merapikan sesuai kelompoknya
• Tidak mengembalikan maupun merapikan kembali alat dan bahan sesuai kelompoknya
Nilai akhir = x 100 %
170
Lampiran 26
SOAL POSTTEST MATERI TEKANAN Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Ada empat benda yang massanya sama dan dijatuhkan pada ketinggian sama.
Benda yang akan menimbulkan tekanan terbesar adalah……. c.
d.
2. Grafik di bawah ini yang menunjukkan hubungan antara F dan A apabila P
tetap adalah....
c.
d.
F
A
F b.
A
F d.
a. F
A
c.
A
171
3. Tekanan maksimal yang dapat dikerjakan balok di atas pada lantai adalah ….(g=10m/s2) e. 500 N/m2 f. 2500 N/m2 g. 5000 N/m2 h. 10.000 N/m2
4. Ketika Ani menggunakan tali tas kecil(sempit) Ani merasakan pundaknya
sakit tapi ketika Ani menggunakan tali tas yang lebar Ani tidak merasakan pundaknya sakit. Mengapa terjadi demikian? e. karena tali tas yang lebar memiliki tekanan yang besar sehingga tidak
membuat pundak sakit. f. karena tali tas yang lebar memiliki tekanan yang kecil sehingga tidak
membuat pundak sakit g. karena tali tas yang sempit memiliki tekanan yang kecil sehingga membuat
pundak sakit h. karena tali tas yang sempit memberikan tekanan yang kecil dibandingkan
dengan tali tas yang lebar sehingga tali tas sempit membuat sakit pundak. 5. Bencana atau peristiwa berkaitan dengan konsep materi tekanan pada zat
padat adalah…….. c. Tanah Longsor c. Angin ribut d. Tsunami d. Banjir
6. Solusi dalam pencegahan bencana tanah longsor adalah kecuali…….. e. Melakukan pemetaan daerah rawan longsor f. Kenali tanda-tanda terjadinya tanah longsor g. Pindah tempat tinggal yang lebih aman h. Selalu menjaga kondisi tanah dengan baik dengan penanaman pohon
7. Tekanan hidrostatis adalah…… e. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang diam pada suatu kedalaman
tertentu f. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang bergerak pada suatu
kedalaman tertentu g. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang diam ataupun bergerak pada
suatu kedalaman tertentu h. Tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang diam pada suatu permukaan
tertentu
100 kg 0,2 m
2 m 1 m
172
8. Perhatikan gambar berikut! Sebuah bak diisi penuh dengn air. Jika massa jenis air 1 g/cm3 dan percepatan gravitasinya 10 m/s2, tekanan hidrostatis di titik A adalah……. c. 8.000 Pa c. 800 Pa d. 2.000 Pa d. 200 Pa
9. Perhatikan gambar berikut!
Prinsip pembangunan bendungan yang benar adalah pada gambar……….. c. Gambar 1 c. Gambar 3 d. Gambar 2 d. Gambar 4
10. Perhatikan pernyataan berikut! 5. Terdapat pipa yang sempit 6. Jumlah bejana berhubungan lebih dari dua 7. Bejana diisi dengan lebih dari satu jenis zat cair 8. Bejana dalam keadaan tertutup Pernyataan yang menyebabkan Hukum Bejana Berhubungan tidak berlaku adalah nomor………… a. 1, 2, dan 3 c. 1, 3, dan 4 b. 1, 2, dan 4 d. 2, 3, dan 4
A
20 cm
80 cm
Air Air Air Air
1. 2. 3. 4.
173
11. Perhatikan gambar!
Sebuah bejana U berisi raksa dan suatu zat cair yang tidak bercampur dengan raksa. Jika massa jenis raksa 13600 kg/m3 dan massa jenis zat tersebut 3400 kg/m3, maka tinggi zat cair tersebut (h) adalah …. c. 0,1 cm c. 1,6 cm d. 0,625 cm d. 10 cm
12. Cerek, gelas, water pas, air sumur. Dari benda-benda tersebut, yang memanfaatkan prinsip bejana berhubungan adalah …. c. cerek dan gelas c. cerek dan water pas d. gelas dan sumur d. gelas dan water pas
13. Pembangunan bendungan pada waduk yang tidak sesuai dengan konsep tekanan pada zat cair akan mengakibatkan bencana atau peristiwa……… e. Jebolnya bendungan sehingga menyebabkan banjir di sekitar waduk f. Jebolnya bendungan sehingga menyebabkan ikan-ikan didalam waduk
tumpah ke daratan g. Rusaknya bendungan sehingga tanah di sekitar waduk bisa basah dan
longsor h. Rusaknya bendungan sehingga perlu diperbaiki
14. Akibat dari bencana banjir adalah kecuali……… e. Tergenangnya sawah, hanyutnya benda-benda, dan ternak f. Hancurnya bangunan akibat terjangan air dan benda-benda yang
dibawanya g. Epidemi penyakit, seperti diare, DB, gatal-gatal, dll. h. Hanyutnya ikan-ikan dari waduk ke daratan sehingga bisa dimanfaatkan
15. Perhatikan langkah-langkah di bawah ini! 6. Kenalilah lingkungan tempat tinggal kita 7. Kenalilah tanda-tanda terjadinya banjir 8. Ketauhilah tempat-tempat untuk menghibur warga ketika terjadi banjir 9. Ketauhilah tempat-tempat yang aman saat banjir terjadi 10. Kenalilah tetangga agar ada teman untuk mengungsi jika banjir Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk solusi pencegahan bencana banjir adalah…… c. 1,2,3 c. 1,3,4 d. 2,3,4 d. 1,2,4
zat cair h
raksa
2,5cm
174
16. Sebuah benda ketika ditimbang di udara beratnya 5N. Ketika ditimbang di dalam air ternyata benda mendapat gaya tekan ke atas dari air sebesar 1,5 N. Besarnya berat benda di dalam air benda adalah …. c. 6,5N c. 3,5 N d. 5 N d. 1,5 N
17. Kapal laut yang terbuat dari besi dan baja dapat terapung di atas permukaan laut karena…. a. Berat seluruh kapal diseimbangkan dengan badan kapal yang terdesak air
dan gaya tekan ke atas b. Massa jenis besi lebih kecil daripada massa jenis air laut c. Tidak ada gaya gravitasi laut d. Massa jenis kapal lebih besar daripada massa jenis air laut
18. Tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah merupakan pernyataan dari …. e. hukum Newton f. hukum Archimedes g. hukum Pascal h. hukum Joule
19. Luas penghisap kecil 4 cm2 dan luas penghisap besar adalah 16 cm2 maka gaya minimal (F1) yang dibutuhkan agar truck seberat 30.000 N dapat terangkat adalah .... c. 75 N c. 1500 N d. 750 N d. 7500 N
20. Jika botol bekas air mineral diisi dengan air panas, kemudian dikosongkan, ditutup dan didiamkan akan penyok karena .... e. tekanan udara di luar botol lebih kecil daripada di dalam f. tekanan udara di luar botol lebih besar daripada tekanan udara di dalam g. tekanan udara di luar botol sama dengan di dalam h. tidak ada hubungannya dengan tekanan
21. Tekanan atmosfer di kota A dari bacaan barometer adalah 69 cmHg, maka tinggi kota A dari permukaan laut adalah….. c. 500 m c. 700 m d. 600 m d. 800 m
175
22. Volume gas dalam ruang tertutup adalah 4 cm3 tekanannya 1 atm. Jika tekanan diperbesar menjadi dua kali, maka volumenya menjadi…. c. 2,0 cm3 c. 1,0 cm3 d. 1,5 cm3 d. 0,5 cm3
23. Angin merupakan gerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Akibat jika kekuatan angin tersebut sangat besar adalah…. c. Tanah longsor c. Angin ribut d. Banjir d. Kebakaran
24. Perhatikan pernyataan berikut! 6. Memantau prakiraan cuaca dari BMG 7. Mempelajari dan mengenali tanda-tanda akan terjadinya angin ribut 8. Bergerak ke tempat yang aman 9. Memperkuat struktur bangunan rumah 10. Mematikan aliran listrik Pernyataan di atas yang termasuk langkah kesiapsiagaan terhadap bencana angin ribut adalah…… e. 1, 2, dan 3 c. 1, 2, dan 5 f. 2, 3, dan 4 d. 1, 2, dan 4
25. Perhatikan pernyataan berikut! 5. Memantau prakiraan cuaca dari BMG 6. Mempelajari dan mengenali tanda-tanda akan terjadinya angin ribut 7. Mematikan aliran listrik 8. Segera mengungsi ke tempat aman Pernyataan di atas yang termasuk langkah ketika terjadi bencana angin ribut adalah…… g. 1 dan 2 c. 3 dan 4 h. 2 dan 3 d. 1 dan 4
_____GOOD LUCK_____
176
Lampiran 27
JAWABAN SOAL POSTTEST
1. B 2. A 3. A 4. B 5. A 6. C 7. A 8. A 9. B 10. C 11. D 12. C 13. A 14. D 15. D 16. C 17. A 18. C 19. D 20. B 21. C 22. A 23. C 24. D 25. C
177
Kode Nilai Kode Nilai1 E-01 80 1 K-01 722 E-02 88 2 K-02 883 E-03 76 3 K-03 804 E-04 80 4 K-04 685 E-05 84 5 K-05 886 E-06 72 6 K-06 687 E-07 72 7 K-07 808 E-08 80 8 K-08 729 E-09 84 9 K-09 6810 E-10 80 10 K-10 7611 E-11 80 11 K-11 6412 E-12 92 12 K-12 8013 E-13 84 13 K-13 7214 E-14 64 14 K-14 6815 E-15 88 15 K-15 7216 E-16 72 16 K-16 6417 E-17 76 17 K-17 8018 E-18 76 18 K-18 7619 E-19 72 19 K-19 7620 E-20 76 20 K-20 7621 E-21 68 21 K-21 5622 E-22 92 22 K-22 6823 E-23 76 23 K-23 7624 E-24 72 24 K-24 7225 E-25 72 25 K-25 7626 E-26 64 26 K-26 7227 E-27 80 27 K-27 7628 E-28 84 28 K-28 6029 E-29 72 29 K-29 6830 E-30 72 30 K-30 8031 E-31 72 31 K-31 7632 E-32 80 32 K-32 8033 E-33 68 33 K-33 8834 E-34 76 34 K-34 8035 E-35 72 35 K-35 7236 E-36 80 36 K-36 7637 E-37 84 37 K-37 76
= 2860 = 2740n = 37 n = 37
= 77,30 = 74,05= 48,94 = 51,22
S = 7,00 S = 7,16
No No KontrolEksperimen
X2S
X2S
∑ ∑
Lampiran 28
DATA HASIL TEST KOGNITIF
178
Lampiran 29
UJI KESAMAAN DUA VARIANS HASIL BELAJAR KOGNITIF
Hipotesis:Ho :Ha :
Kriteria:Ho diterima jika harga F hitung < F tabel
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan adalah :
No Kelas Varians 1 Eksperimen 48,942 Kontrol 51,22
F hitung = 51,2248,94
F hitung = 1,05
Untuk a = 5% dengan dk pembilang = 37-1 = 36
dk penyebut = 37-1 = 36maka harga F tabel = 1,744
1,05 1,744
Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima antara kelas eksperimen dengan kelaskontrol mempunyai varians yang sama (homogen)
Daerah penolakan HoDaerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan HoDaerah penolakan
21 σσ =
21 σσ ≠
kecilVariansTerbesarVariansTerFhitung =
179
KODE NILAI Hipotesis :E-01 80 Ho : data terdistribusi normalE-02 88 Ha : data tidak terdistribusi normalE-03 76 Uji Hipotesis :E-04 80 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :E-05 84E-06 72E-07 72E-08 80E-09 84 Kreteria :E-10 80 Ho diterima jika E-11 80E-12 92 INTERVAL f 0 f h f 0 -f h
E-13 84 60 - 65 2 1 1 1 1,00E-14 64 66 - 71 2 5 -3 9 1,80E-15 88 72 - 77 16 13 3 9 0,71E-16 72 78 - 83 9 13 -4 16 1,27E-17 76 84 - 89 5 5 0 0 0,00E-18 76 90 - 95 3 1 2 4 4,00E-19 72 JUMLAH 37 37 0 39 8,78E-20 76E-21 68 dk = 6 - 1 = 5E-22 92 Kesalahan = 5%E-23 76 = 11,07E-24 72 = 8,78E-25 72E-26 64E-27 80E-28 84E-29 72E-30 72 8,785 11,07E-31 72E-32 80 Karena E-33 68 maka data tersebut terdistribusi normalE-34 76E-35 72E-36 80E-37 84Σ 2860n 37
77,3048,94
S 7,00
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
X2S
h
ho
fff 2
2 )( −=χ
22tabelhitung χχ <
2χ20 )( hff −
2tabelχ2hitungχ
22tabelhitung χχ <
Lampiran 30
UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR KOGNITIF KELAS EKSPERI
180
KODE NILAI Hipotesis :K-01 72 Ho : data terdistribusi normalK-02 88 Ha : data tidak terdistribusi normalK-03 80K-04 68 Pengujian Hipotesis :K-05 88 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :K-06 68K-07 80K-08 72K-09 68 Kreteria :K-10 76 Ho diterima jikaK-11 64K-12 80 INTERVAL f 0 f h f 0 -f h
K-13 72 56 - 61 2 1 1 1 1,00K-14 68 62 - 67 2 5 -2 4 0,80K-15 72 68 - 73 13 13 0 0 0,00K-16 64 74 - 79 10 13 -3 9 0,71K-17 80 80 - 85 7 5 2 4 0,80K-18 76 86 - 91 3 1 2 4 4,00K-19 76 JUMLAH 37 37 1 22 7,32K-20 76K-21 56 dk = 6 - 1 = 5K-22 68 Kesalahan = 5%K-23 76 = 11,07K-24 72 = 7,32K-25 76K-26 72K-27 76K-28 60K-29 68K-30 80 7,32 11,07K-31 76K-32 80 Karena K-33 88 maka data tersebut terdistribusi normalK-34 80K-35 72K-36 76K-37 76Σ 2740n 37
74,0551,22
S 7,16
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
22tabelhitung χχ <
2χ20 )( hff −
2tabelχ
2hitungχ
h
ho
fff 2
2 )( −=χ
22tabelhitung χχ <
X2S
Lampiran 31
UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR KOGNITIF KELAS KONTROL
181
Hipotesis :H0 : (siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran
Team Games Tournament bervisi SETS sama dengan siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS)
Ha : (siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih dari siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS)
Pengujian Hipotesis :Rumus yang digunakan adalah :
keterangan :dan
: banyak siswa yang tuntas pada kelas eksperimen: banyak siswa yang tuntas pada kelas kontrol: jumlah keseluruhan siswa pada kelas eksperimen: jumlah keseluruhan siswa pada kelas kontrol
Kriteria :Kriteria yang digunakan yaitu tolak H0 jikadengan taraf nyata α = 0,05 dari daftar normal baku memberikan
p = = 0,811 q = 0,189
z = = 0,162 = 1,7810,091
karena maka Ha diterima dan Ho ditolak dan uji sangat berartiSehingga bisa disimpulkan bahwa siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui modelpembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih dari siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS
1,64 1,781
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
65,145,0 =z
21 ππ =
21 ππ >
⎭⎬⎫
⎩⎨⎧
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
=
21
2
2
1
1
11nn
pq
nx
nx
z
21
21
nnxx
p++
=pq −= 1
1x2x1n
2n
α−≥ 5,0zz
37372733
++
⎭⎬⎫
⎩⎨⎧
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛+⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛×
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
371
371189,0811,0
3727
3733
45,0zz >
Lampiran 32
UJI KESAMAAN DUA PROPORSI HASIL BELAJAR KOGNITIF
182
Hipotesis :Ho : µ1 µ2 (rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team
Games Tournament bervisi SETS kurang dari atau sama dengan rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS )
Ha : µ1 > µ2 (rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih dari rata-rata hasilbelajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS)
Pengujian Hipotesis :Karena data kedua sampel homogen, dari jumlah yang sama dan terdistribusi normal, maka digunakan rumus :
Keterangan :: rata-rata posttest pada kelas eksperimen: rata-rata posttest pada kelas kontrol: jumlah siswa kelas eksperimen: jumlah siswa kelas kontrol: varians kelompok eksperimen: varians kelompok kontrol
Kriteria :Jika t hitung ≤ t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
t = = 3,250 = 1,9751,645
Dengan dk = n1+n2-2 = 37+37-2 = 72 dan α= 5 %maka harga t tabel adalah 1,996Karena t hitung < t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolakSehingga bisa disimplkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih dari rata-rata hasil belajar siswa melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS
1,975 1,997
Daerah penerimaan HoDaerah penolakan
Ho
2
22
1
21
21
nS
nS
xxt
+
−=
1x2x1n2n21S22S
3722,51
3794,48
05,7430,77
+
−
≤
Lampiran 33
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR KOGNITIF
183
Lampiran 34
HASIL BELAJAR AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN
SkorA B C D A B C D A B C D A B C D Total
E-01 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 88 81 88 75 83E-02 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 94 88 75 63 80E-03 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 88 75 69 69 75E-04 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3 81 75 81 81 80E-05 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 81 75 75 81 78E-06 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 81 69 81 81 78E-07 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 100 88 81 94 91E-08 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 81 69 81 69 75E-09 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 88 75 63 75 75E-10 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 63 69 69 75 69E-11 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 81 75 81 81 80E-12 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 75 63 81 81 75E-13 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 81 75 75 75 77E-14 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 100 81 94 81 89E-15 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 88 63 75 75 75E-16 4 3 2 3 4 4 2 3 4 3 2 2 3 3 4 3 94 81 63 69 77E-17 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 88 75 81 75 80E-18 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 100 75 75 88 84E-19 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 94 81 81 81 84E-20 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 81 88 88 88 86E-21 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 88 75 88 75 81E-22 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 100 75 69 75 80E-23 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 81 88 81 75 81E-24 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 100 81 81 75 84E-25 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 81 88 94 75 84E-26 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 69 69 75 63 69E-27 4 2 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 100 63 81 75 80
A BPert II Pert III Pert IV
C DKriteriaPert I
Kel. Kode
1
2
3
4
5
TuntasTuntasTuntasTuntasTuntas
KKMTuntas
Tuntas
TuntasTuntasTuntasTuntasTuntas
TuntasTuntasTuntas
Tidak TuntasTuntas
Tuntas
TuntasTuntasTuntasTuntas
Tidak Tuntas
TuntasTuntasTuntasTuntas
184
E-28 4 3 3 2 3 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 94 69 81 69 78E-29 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 100 88 75 81 86E-30 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 94 75 69 75 78E-31 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 94 88 81 75 84E-32 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 4 3 3 3 2 3 81 69 75 75 75E-33 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 81 88 81 81 83E-34 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 94 81 88 75 84E-35 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 94 69 81 81 81E-36 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 88 75 69 69 75E-37 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 2 88 75 75 63 75
3250 2831 2900 2813 2948 = Σ88 77 78 76 37 = n
79,69 =24,69 =4,97 = S
Keterangan :A : Aspek KedisiplinanB : Aspek Tanggung JawabC : Aspek Peduli LingkuanganD : Aspek Kerjasama Kelompok
7
6
TuntasTuntas
JumlahRata-rata
TuntasTuntasTuntasTuntasTuntas
TuntasTuntasTuntas
X2S
185
Lampiran 35
HASIL BELAJAR AFEKTIF KELAS KONTROL
SkorA B C D A B C D A B C D A B C D Total
K-01 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 75 50 56 75 64K-02 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 75 81 88 88 83K-03 3 3 2 2 3 2 2 2 4 4 3 3 3 2 3 2 81 69 63 56 67K-04 4 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 94 63 75 88 80K-05 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 81 75 69 88 78K-06 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 94 88 94 81 89K-07 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 81 69 69 81 75K-08 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 100 69 69 75 78K-09 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 63 75 81 81 75K-10 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 88 75 88 88 84K-11 3 3 3 2 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 69 81 69 56 69K-12 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 75 63 63 63 66K-13 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 75 81 81 75 78K-14 4 2 2 2 4 2 2 2 3 3 2 2 4 3 3 3 94 63 56 56 67K-15 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 63 81 81 75 75K-16 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 94 75 88 75 83K-17 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 81 75 75 75 77K-18 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 75 75 63 63 69K-19 4 3 3 2 4 3 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 94 69 75 69 77K-20 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 81 81 88 81 83K-21 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 75 81 75 63 73K-22 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 81 75 81 75 78K-23 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 94 81 81 81 84K-24 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 2 3 94 75 63 81 78K-25 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 88 100 81 75 86K-26 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 75 69 88 81 78K-27 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 94 81 81 75 83
C DKriteria
1
2
3
4
5
TuntasTidak Tuntas
TuntasTuntasTuntasTuntas
KKMTidak Tuntas
Pert II Pert III Pert IIIKel. Kode
Pert IA B
Tidak TuntasTuntasTuntasTuntas
Tidak Tuntas
TuntasTuntasTuntas
Tidak TuntasTidak Tuntas
Tuntas
TuntasTuntasTuntasTuntas
TuntasTuntasTuntasTuntasTuntas
186
K-28 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 88 88 81 81 84K-29 3 2 3 2 4 2 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 81 63 69 63 69K-30 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 88 75 81 88 83K-31 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 81 81 81 81 81K-32 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 88 75 81 88 83K-33 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 75 81 69 88 78K-34 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 75 88 81 75 80K-35 4 3 2 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3 3 3 2 88 75 56 56 69K-36 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 75 88 81 75 80K-37 4 3 2 2 3 3 3 2 3 4 2 2 4 3 2 2 88 81 56 50 69
3056 2813 2775 2763 2852 = Σ83 76 75 75 37 = n
77,07 =41,51 =6,44 = S
A :B :C :D :
Keterangan :Aspek KedisiplinanAspek Tanggung JawaAspek Peduli LingkuanganAspek Kerjasama Kelompok
JumlahRata-rata
7
TuntasTuntas
Tidak TuntasTuntas
Tidak Tuntas
6
TuntasTidak Tuntas
TuntasTuntasTuntas
X2S
187
Lampiran 36 UJI KESAMAAN DUA VARIANS HASIL BELAJAR AFEKTIF
Hipotesis:Ho :Ha :
Kriteria:Ho diterima jika harga F hitung < F tabel
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan adalah :
No Kelas Varians 1 Eksperimen 24,692 Kontrol 41,51
F hitung = 41,5124,69
F hitung = 1,68
Untuk a = 5% dengan dk pembilang = 37-1 = 36
dk penyebut = 37-1 = 36maka harga F tabel = 1,744
1,68 1,744
Karena F hitung < F tabel maka antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol mempunyai varians yang sama (homogen)
Daerah penolakan HoDaerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan
21 σσ =
21 σσ ≠
kecilVariansTerbesarVariansTerFhitung =
188
Lampiran 37
UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN
KODE NILAI Hipotesis :E-01 83 Ho : data terdistribusi normalE-02 80 Ha : data tidak terdistribusi normalE-03 75 Uji Hipotesis :E-04 80 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :E-05 78E-06 78E-07 91E-08 75E-09 75 Kreteria :E-10 69 Ho diterima jikaE-11 80E-12 75 INTERVAL f 0 f h f 0 -f h
E-13 77 69 - 72 2 1 1 1 1,00E-14 89 73 - 76 8 5 3 9 1,80E-15 75 77 - 80 12 13 -1 1 0,08E-16 77 81 - 84 11 13 -2 4 0,32E-17 80 85 - 88 2 5 -3 9 1,80E-18 84 89 - 92 2 1 1 1 1,00E-19 84 JUMLAH 37 37 0 25 6,00E-20 86E-21 81 dk = 6 - 1 = 5E-22 80 Kesalahan = 5%E-23 81 = 11,07E-24 84 = 6,00E-25 84E-26 69E-27 80E-28 78E-29 86E-30 78 6,00 11,07E-31 84E-32 75 Karena E-33 83 maka data tersebut terdistribusi normalE-34 84E-35 81E-36 75E-37 75
2949n 37
79,7023,99
S 4,90
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
X2S
h
ho
fff 2
2 )( −=χ
22tabelhitung χχ <
2χ20 )( hff −
2tabelχ
2hitungχ
22tabelhitung χχ <
∑
189
Lampiran 38
UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR AFEKTIF KELAS KONTROL
KODE NILAI Hipotesis :K-01 64 Ho : data terdistribusi normalK-02 83 Ha : data tidak terdistribusi normalK-03 67 Uji Hipotesis :K-04 80 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :K-05 78K-06 89K-07 75K-08 78K-09 75 Kreteria :K-10 84 Ho diterima jika K-11 69K-12 66 INTERVAL f 0 f h f 0 -f h
K-13 78 64 - 68 4 1 3 9 9,01K-14 67 69 - 73 6 5 1 4 0,80K-15 75 74 - 78 12 13 -1 1 0,08K-16 83 79 - 83 10 13 -3 9 0,71K-17 77 84 - 88 4 5 -1 1 0,20K-18 69 89 - 93 1 1 0 0 0,00K-19 77 JUMLAH 37 37 0 24 10,80K-20 83K-21 73 dk = 6 - 1 = 5K-22 78 Kesalahan = 5%K-23 84 = 11,07K-24 78 = 10,80K-25 86K-26 78K-27 83K-28 84K-29 69K-30 83 10,80 11,07K-31 81K-32 83 Karena K-33 78 maka data tersebut terdistribusi normalK-34 80K-35 69K-36 80K-37 69Σ 2853n 37
77,1140,99
S 6,40
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
X2S
h
ho
fff 2
2 )( −=χ
22tabelhitung χχ <
2χ20 )( hff −
2tabelχ2hitungχ
22tabelhitung χχ <
2χ20 )( hff −
∑
190
Lampiran 39
UJI KESAMAAN DUA PROPORSI HASIL BELAJAR AFEKTIF
Hipotesis :H0 : (siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran
Team Games Tournament bervisi SETS sama dengan siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS)
Ha : (siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih dari siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS)
Pengujian Hipotesis :Rumus yang digunakan adalah :
keterangan :dan
: banyak siswa yang tuntas pada kelas eksperimen: banyak siswa yang tuntas pada kelas kontrol: jumlah keseluruhan siswa pada kelas eksperimen: jumlah keseluruhan siswa pada kelas kontrol
Kriteria :Kriteria yang digunakan yaitu tolak H0 jikadengan taraf nyata α = 0,05 dari daftar normal baku memberikan
p = 34+28 = 0,838 q = 0,16237+37
z = = 0,162 = 1,8920,086
karena maka Ha diterima dan Ho ditolak dan uji sangat berartiSehingga bisa disimpulkan bahwa siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui modelpembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih dari siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS
1,64 1,892
Daerah penerimaan HoDaerah penolakan Ho
65,145,0 =z
21 ππ =
21 ππ >
⎭⎬⎫
⎩⎨⎧
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
=
21
2
2
1
1
11nn
pq
nx
nx
z
21
21
nnxxp
++
=pq −= 1
1x2x1n
2n
α−≥ 5,0zz
⎭⎬⎫
⎩⎨⎧
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛+⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛×
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
371
371162,0838,0
3728
3734
45,0zz >
191
Lampiran 40
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR AFEKTIF
Hipotesis :Ho : µ1 µ2 (rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen tidak lebih baik
atau sama dengan kelas kontrol)Ha : µ1 > µ2 (rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik
dibanding kelas kontrol)
Pengujian Hipotesis :Karena data kedua sampel homogen, dari jumlah yang sama dan terdistribusi normal, maka digunakan rumus :
Keterangan : rata-rata: rata-rata posttest pada kelas eksperimen: rata-rata posttest pada kelas kontrol: jumlah siswa kelas eksperimen: jumlah siswa kelas kontrol: varians kelompok eksperimen: varians kelompok kontrol
KriteriaJika t hitung ≤ t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
t =
t = 79,69 - 77,07 = 2,62 = 1,959? 1,78919 1,34
Dengan dk = n1+n2-2 = 37+37-2 = 72 dan α= 5 %maka harga t tabel adalah 1,996Karena t hitung < t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolakIni berarti bahwa hasil belajar afektif materi tekanan yang dikaitkan dengan kebencanaan pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
1,96 1,997
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
2
22
1
21
21
nS
nS
xxt
+
−=
1x2x1n2n2
1S22S
3751,41
3769,24
07,7769,79
+
−
≤
192
Lampiran 41
HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN
Jumlah JumlahSkor Skor
A B C D E F A B C D E FE-01 4 4 3 3 3 3 20 4 3 3 2 3 3 18 19,00 79 TuntasE-02 3 3 3 2 3 4 18 4 3 3 2 3 4 19 18,50 77 TuntasE-03 3 4 3 3 3 4 20 3 3 3 3 3 4 19 19,50 81 TuntasE-04 4 4 3 4 3 3 21 4 4 3 3 3 3 20 20,50 85 TuntasE-05 3 3 2 2 4 4 18 4 3 2 3 3 4 19 18,50 77 TuntasE-06 3 3 2 3 3 3 17 3 3 2 3 3 3 17 17,00 71 TuntasE-07 3 3 3 3 3 4 19 3 4 3 2 3 3 18 18,50 77 TuntasE-08 3 3 3 3 2 3 17 3 2 3 3 2 3 16 16,50 69 Tidak TuntasE-09 4 4 3 3 3 4 21 4 4 3 3 3 4 21 21,00 88 TuntasE-10 3 3 3 4 3 2 18 3 3 3 4 3 3 19 18,50 77 TuntasE-11 4 3 3 3 3 3 19 4 3 3 3 3 3 19 19,00 79 TuntasE-12 4 4 3 3 3 3 20 4 3 3 3 3 3 19 19,50 81 TuntasE-13 4 3 3 3 3 3 19 4 3 3 3 3 3 19 19,00 79 TuntasE-14 4 3 3 2 3 3 18 4 3 3 2 3 3 18 18,00 75 TuntasE-15 4 4 3 3 4 4 22 4 4 3 3 4 3 21 21,50 90 TuntasE-16 4 3 3 3 3 4 20 4 3 3 4 3 4 21 20,50 85 TuntasE-17 3 4 2 3 3 3 18 3 4 2 3 3 3 18 18,00 75 TuntasE-18 4 3 3 3 2 3 18 4 3 3 3 2 3 18 18,00 75 TuntasE-19 3 3 2 3 3 4 18 2 3 3 3 3 3 17 17,50 73 TuntasE-20 3 3 3 3 4 3 19 4 3 3 3 3 3 19 19,00 79 TuntasE-21 3 2 4 3 3 3 18 3 2 4 3 3 3 18 18,00 75 TuntasE-22 4 3 2 3 3 3 18 4 4 3 3 3 3 20 19,00 79 Tuntas
4
3
2
1
Pertemuan I
Penilaian Aspek PsikomotorikSkor Total Keterangan
Penilaian Aspek Psikomotorik
Pertemuan II Rata-rataKelompok Kode
193
E-23 4 3 3 3 3 2 18 4 3 3 3 2 2 17 17,50 73 TuntasE-24 4 3 3 3 2 3 18 4 4 3 2 3 3 19 18,50 77 TuntasE-25 4 4 3 4 3 3 21 3 3 3 3 3 3 18 19,50 81 TuntasE-26 4 3 3 3 4 3 20 3 4 3 3 3 3 19 19,50 81 TuntasE-27 4 4 3 3 3 4 21 4 3 3 3 4 3 20 20,50 85 TuntasE-28 4 3 3 3 3 3 19 4 3 3 3 3 3 19 19,00 79 TuntasE-29 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 2 3 3 17 17,50 73 TuntasE-30 4 3 3 3 3 3 19 3 4 3 2 4 2 18 18,50 77 TuntasE-31 4 3 4 3 3 3 20 3 3 3 3 3 3 18 19,00 79 TuntasE-32 4 4 3 3 3 3 20 4 4 3 3 3 3 20 20,00 83 TuntasE-33 3 2 3 3 2 2 15 3 3 3 3 3 2 17 16,00 67 Tidak TuntasE-34 4 4 3 3 3 2 19 4 3 3 3 3 2 18 18,50 77 TuntasE-35 3 4 3 3 2 3 18 4 3 3 3 2 3 18 18,00 75 TuntasE-36 4 4 3 3 4 4 22 4 3 3 3 3 3 19 20,50 85 TuntasE-37 4 4 3 2 3 2 18 4 3 3 3 4 2 19 18,50 77 Tuntas
Keterangan :A : Aspek dalam mengamati demonstrasi di depan kelasB : Aspek menyiapkan alat dan bahanC : Aspek menyusun alat dan bahanD : Aspek melakukan pengukuranE : Aspek menuliskan dataF : Aspek merapikan kembali alat dan bahan
5
6
7
194
Lampiran 42
HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK
KELAS KONTROL
Jumlah JumlahSkor Skor
A B C D E F A B C D E FK-01 3 3 3 3 2 4 18 4 3 3 3 3 4 20 19,00 79 TuntasK-02 3 3 3 4 3 3 19 3 3 3 3 3 3 18 18,50 77 TuntasK-03 4 3 3 3 2 3 18 4 2 3 2 3 3 17 17,50 73 TuntasK-04 4 3 3 3 3 3 19 4 3 3 3 3 3 19 19,00 79 TuntasK-05 2 2 3 3 3 2 15 2 2 3 3 3 2 15 15,00 63 Tidak TuntasK-06 4 3 2 3 3 2 17 4 3 3 2 3 3 18 17,50 73 TuntasK-07 3 4 3 3 3 3 19 4 4 3 3 4 3 21 20,00 83 TuntasK-08 4 3 3 3 3 4 20 4 3 3 3 2 3 18 19,00 79 TuntasK-09 4 2 4 3 3 3 19 4 2 3 3 3 3 18 18,50 77 TuntasK-10 3 3 3 3 3 3 18 2 4 2 3 3 3 17 17,50 73 TuntasK-11 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 4 3 19 18,50 77 TuntasK-12 3 3 3 2 3 3 17 3 3 2 2 3 3 16 16,50 69 Tidak TuntasK-13 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 3 18 18,00 75 TuntasK-14 3 3 2 2 3 3 16 3 3 2 3 3 3 17 16,50 69 Tidak TuntasK-15 3 3 3 4 4 3 20 3 4 3 3 4 3 20 20,00 83 TuntasK-16 3 4 3 3 3 3 19 4 3 3 3 3 3 19 19,00 79 TuntasK-17 4 3 3 3 2 3 18 4 2 3 3 3 3 18 18,00 75 TuntasK-18 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 2 3 3 17 17,50 73 TuntasK-19 3 2 3 3 3 3 17 3 2 3 2 3 3 16 16,50 69 Tidak TuntasK-20 3 3 3 3 4 3 19 3 3 4 3 4 3 20 19,50 81 TuntasK-21 3 4 4 4 3 3 21 3 3 4 4 3 4 21 21,00 88 TuntasK-22 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 3 18 18,00 75 Tuntas
Kelompok NamaPenilaian Aspek Psikomotorik Penilaian Aspek Psikomotorik
Rata-rata Skor Total KeteranganPertemuan I Pertemuan II
1
2
3
4
195
K-23 3 3 3 2 3 3 17 3 3 3 2 3 3 17 17,00 71 TuntasK-24 3 3 3 3 3 3 18 3 2 3 3 3 3 17 17,50 73 TuntasK-25 3 3 2 3 3 2 16 3 3 2 3 2 2 15 15,50 65 Tidak TuntasK-26 3 3 3 4 4 3 20 3 3 3 4 3 4 20 20,00 83 TuntasK-27 4 3 4 3 3 4 21 4 3 4 3 3 4 21 21,00 88 TuntasK-28 3 4 3 4 3 3 20 3 3 4 3 3 3 19 19,50 81 TuntasK-29 2 2 3 3 3 3 16 2 2 3 2 3 2 14 15,00 63 Tidak TuntasK-30 3 3 3 4 3 3 19 3 3 4 3 3 3 19 19,00 79 TuntasK-31 3 3 3 3 2 3 17 3 3 3 3 2 3 17 17,00 71 TuntasK-32 4 2 3 3 3 3 18 4 3 3 3 3 4 20 19,00 79 TuntasK-33 3 2 3 2 3 3 16 3 2 3 2 3 2 15 15,50 65 Tidak TuntasK-34 3 3 3 2 3 3 17 3 3 3 3 3 3 18 17,50 73 TuntasK-35 3 4 3 3 4 4 21 3 4 3 3 3 4 20 20,50 85 TuntasK-36 4 2 3 4 3 3 19 3 3 4 3 3 4 20 19,50 81 TuntasK-37 3 3 3 3 4 3 19 3 3 3 3 3 4 19 19,00 79 Tuntas
Keterangan :A : Aspek dalam mengamati demonstrasi di depan kelasB : Aspek menyiapkan alat dan bahanC : Aspek menyusun alat dan bahanD : Aspek melakukan pengukuranE : Aspek menuliskan dataF : Aspek merapikan kembali alat dan bahan
5
6
7
196
Lampiran 43
UJI KESAMAAN DUA VARIANS HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK
Hipotesis:Ho :Ha :
Kriteria:Ho diterima jika harga F hitung < F tabel
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan adalah :
No Kelas Varians 1 Eksperimen 25,052 Kontrol 42,88
F hitung = 42,8825,05
F hitung = 1,71
Untuk a = 5% dengan dk pembilang = 37-1 = 36
dk penyebut = 37-1 = 36maka harga F tabel = 1,744
1,71 1,744
Karena F hitung < F tabel maka antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol mempunyai varians yang sama (homogen)
Daerah penolakan HoDaerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan HoDaerah penolakan
21 σσ =
21 σσ ≠
kecilVariansTerbesarVariansTerFhitung =
197
Lampiran 44
UJI NORMALITAS BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN
KODE NILAI Hipotesis :E-01 79 Ho : data terdistribusi normalE-02 77 Ha : data tidak terdistribusi normalE-03 81 Uji Hipotesis :E-04 85 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :E-05 77E-06 71E-07 77E-08 69E-09 88 Kreteria :E-10 77 Ho diterima jika E-11 79E-12 81 INTERVAL f0 fh f0-fhE-13 79 67 - 70 2 1 1 1 1,00E-14 75 71 - 74 4 5 -1 1 0,20E-15 90 75 - 78 13 13 0 0 0,00E-16 85 79 - 82 11 13 -2 4 0,32E-17 75 83 - 86 5 5 0 0 0,00E-18 75 87 - 90 2 1 1 1 1,00E-19 73 JUMLAH 37 37 0 7 2,52E-20 79E-21 75 dk = 6 - 1 = 5E-22 79 Kesalahan = 5%E-23 73 = 11,07E-24 77 = 2,52E-25 81E-26 81E-27 85E-28 79E-29 73E-30 77 2,519 11,07E-31 79E-32 83 KarenaE-33 67 maka data tersebut terdistribusi normalE-34 77E-35 75E-36 85E-37 77Σ 2896n 37
78,2625,05
S 5,00
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
h
ho
fff 2
2 )( −=χ
22tabelhitung χχ <
2χ20 )( hff −
2tabelχ2hitungχ
22tabelhitung χχ <
X2S
X2S
∑
198
Lampiran 45
UJI NORMALITAS BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL
KODE NILAI Hipotesis :E-01 79 Ho : data terdistribusi normalE-02 77 Ha : data tidak terdistribusi normalE-03 73 Uji Hipotesis :E-04 79 Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :E-05 63E-06 73E-07 83E-08 79E-09 77 Kreteria :E-10 73 Ho diterima jikaE-11 77E-12 69 INTERVAL f0 fh f0-fhE-13 75 63 - 67 4 1 3 9 9,01E-14 69 68 - 72 5 5 0 0 0,00E-15 83 73 - 77 11 13 -2 4 0,32E-16 79 78 - 82 10 13 -3 9 0,71E-17 75 83 - 87 5 5 0 0 0,00E-18 73 88 - 92 2 1 1 1 1,00E-19 69 JUMLAH 37 37 0 23 11,04E-20 81E-21 88 dk = 6 - 1 = 5E-22 75 Kesalahan = 5%E-23 71 = 11,07E-24 73 = 11,04E-25 65E-26 83E-27 88E-28 81E-29 63E-30 79 11,039 11,07E-31 71E-32 79 KarenaE-33 65 maka data tersebut terdistribusi normalE-34 73E-35 85E-36 81E-37 79
2805n 37
75,8142,88
S 6,55
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
h
ho
fff 2
2 )( −=χ
22tabelhitung χχ <
2χ20 )( hff −
2tabelχ2hitungχ
22tabelhitung χχ <
X2S
∑
199
Lampiran 46
UJI KESAMAAN DUA PROPORSI HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK
Hipotesis :H0 : (siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran
Team Games Tournament bervisi SETS sama dengan siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS)
Ha : (siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih dari siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS)
Pengujian Hipotesis :Rumus yang digunakan adalah :
keterangan :dan
: banyak siswa yang tuntas pada kelas eksperimen: banyak siswa yang tuntas pada kelas kontrol: jumlah keseluruhan siswa pada kelas eksperimen: jumlah keseluruhan siswa pada kelas kontrol
Kriteria :Kriteria yang digunakan yaitu tolak H0 jikadengan taraf nyata α = 0,05 dari daftar normal baku memberikan
p = 35+30 = 0,878 q = 0,12237+37
z = = 0,135 = 1,7780,076
karena maka Ha diterima dan Ho ditolak dan uji sangat berartiSehingga bisa disimpulkan bahwa siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui modelpembelajaran Team Games Tournament bervisi SETS lebih dari siswa yang tuntas terhadap hasil belajar melalui model pembelajaran diskusi bervisi SETS
1,64 1,778
Daerah penerimaan HoDaerah penolakan Ho
65,145,0 =z
21 ππ =
21 ππ >
⎭⎬⎫
⎩⎨⎧
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
=
21
2
2
1
1
11nn
pq
nx
nx
z
21
21
nnxx
p++
=pq −= 1
1x2x1n
2n
α−≥ 5,0zz
⎭⎬⎫
⎩⎨⎧
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛+⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛×
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
371
371122,0878,0
3730
3735
45,0zz >
200
Lampiran 47
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR PSIKOMOTRIK
Hipotesis :Ho : µ1 µ2 (rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen tidak lebih baik
atau sama dengan kelas kontrol)Ha : µ1 > µ2 (rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik
dibanding kelas kontrol)
Pengujian Hipotesis:Karena data kedua sampel homogen, dari jumlah yang sama dan terdistribusi normal, maka digunakan rumus :
Keterangan :: rata-rata posttest pada kelas eksperimen: rata-rata posttest pada kelas kontrol: jumlah siswa kelas eksperimen: jumlah siswa kelas kontrol: varians kelompok eksperimen: varians kelompok kontrol
KriteriaJika t hitung ≤ t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
t =
t = 78,26 - 75,81 = 2,45 = 1,808? 1,84 1,35
Dengan dk = n1+n2-2 = 37+37-2 = 72 dan α= 5 %maka harga t tabel adalah 1,996Karena t hitung < t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolakIni berarti bahwa hasil belajar psikomotorik materi tekanan yang dikaitkan dengan kebencanaanpada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
1,81 1,997
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
2
22
1
21
21
nS
nS
xxt
+
−=
1n2n2
1S22S
1x2x
3788,42
3705,25
81,7526,78
+
−
≤
201
Lampiran 48
FOTO PENELITIAN
Peneliti memberikan presentasi materi di depan kelas
Peserta didik dalam kelompoknya melakukan percobaan
202
Siswa berdiskusi dalam kelompoknya dan siswa yang sudah paham materi menjadi tutor sebaya teman sekelompoknya
Perwakilan kelompok bertanding mengerjakan soal turnamen di meja turnamen yang telah disediakan