Lim Foma

Embed Size (px)

Citation preview

DIABETES MELITUSBAB I Pendahuluan(1,3).Diabetes Melitus (DM ) merupakan penyakit metabolik dengan karakterisrik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,kerja insulin atau kedua-duanya. WHO merumuskan secara singkat sebagai suatu kumpulan problem anatomi dan kimiawi akibat dari sejumlah faktor dimana didapat defisiensi insulinLima hal mendasar mengenai etiologi tentang DMT2 yakni faktor genetik, lingkungan, menurunnya sensitifitas jaringan terhadap insulin ,dan gangguan sekresi insulin pada sel beta pankreas,obese,terutama tipe sentral yang secara genetik bersifat insulin resistant

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1DEFINISIKata diabetes merupakan suatu kata dalam bahasa Greek yang bermaksud melewati dan melitus adalah kata Latin yang bermaksud madu atau manis. Diabetes mellitus adalah sebuah peyakit kelainan pada metabolism karbohidrat, protein, dan lemak akibat dari gangguan ketersediaan kadar insulin dalam tubuh. Diabetes mellitus terbagi kepada empat jenis yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lain-lain dan DM tipe gestasi.DM tipe 2 merupakan suatu kondisi heterogen yang dicirikan dengan hiperglikemia akibat dari defisiensi insulin realtif dan berkomplikasi ke mikrovaskuler (retina, ginjal, neuropati), makrovasculer (koroner, perifer) danneuropati (autonomic, perifer). Kadar insulin pada pasien DM tipe ini bisa tinggi, sedang atau rendah. Namun, apabila terjadinya resisten insulin, insulin tidak bisa berfungsi secara optimal dan berakibat pada hiperglikemia.

2.2EPIDEMIOLOGI90 95% kejadian dari penyakit diabetes adalah DM tipe 2. Di negara-negara Asia, kejadian DM tipe 2 adalah sedikit lebioh kurang dari kejadian di negara-negara Barat karena diet dengan kandungan kalori yang lebih rendah. Di US, prevalensi diabetes adalah sebanyak 7,8 % dan 90-95% dari jumlah tersebut adalah DM tipe 2. DM merupakan salah satu penyakit penyebab morbiditas dan mortalitas yang yang terbanyak karena perannya dalam komplikasi ke mikrovaskuler, makrovaskuler dan penyakit jantung.

2.3PATOGENESISHiperglikemia terjadi akibat dari kekurangan insulin endogen yang realtif. Defisiensi insulin relatif biasanya terjadi akibat adanya resistensi terhadap peran insulin dalam otot, lemak, hepar, dan respon sel beta pancreas yang tidak adekuat. Resistensi insulin yang disebabkan oleh meningkatnya kadar asam lemak bebas dalam plasma, akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar glukosa yang ditranspor dalam otot, produksi glukosa hepar yang meningkat dan kadar pemecahan lemak yang meningkat. Hiperglikemi adalah penentu dari komplikasi metabolic dan makrovaskuler.namun, glikemia adalah kurang terkait dengan penyakit makrovaskuler. Resistensi insulin dengan lipid konkomiten (kadar partikel LDL yang sedikit, kadar HDL yang berkurang dan peningkatan kadar lipoprotein yang kaya trigliserida ) dan gangguan trombosi dan factor konvensional seperti riwayat keluarga, untuk menentukan resiko kardiovaskuler. Sepertinya, DM tipe 2 terjadi karena apabila gaya hidup diabetogenik, yang termasuk konsumsi kalori yang berlebihan, penggunaan kalori yang tidak adekuat, obesitas dan sebagainya, dihubungkan dengan genotip yang suseptibel. Risiko mendapatkan penyakit ini dari segi kadar IMT dan peningkatan BB adalah berbeda pada kelopmok ras yang berbeda.

2.5GAMBARAN KLINISKebanyakan penderita DM tipe 2 adalah asimpatomatik untuk jangka waktu yang lama. Kemungkinan terjadinya DM tipe 2 harus dicurigakan pada penderita obesitas, penderita dari kelompok etnis risiko tingi, wanita dengan DM gestasi, penderita hipertensi, atau penderita dengan trigliserida tinngi atau LDL yang rendah.DM tipe 2 sering timbul insidious, dimana kewujudannya mungkin terdeteksi sewaktu pemeriksaan rutin atau apabila penderita pergi berobat. Tiga gejala yang penting yang terjadi pada penderita DM adalah polidipsia, poliuria dan polifagia. Ketiga-tiga gejala ini terkait erat dengan hiperglikemia dan glikosuria pada diabetes. Selain itu juga terjadi penurunan BB yang drastic, muntah-muntah, penglihatan kabur yang rekuren, fatig, paresthesia dan infeksi kulit.

2.9KOMPLIKASIKomplikasi DM bisa yang akut atau yang kronik. Komplikasi akut yang utama adalah ketoasidosis diabetikum, kondisi hyperglikemi hiperosmls dan hipoglikemi. Manakala komplikasi kronik adalah nefropati diabetikum, retinopati diabetikum, neuropati perifer diabrtikum, kelainan makrovaskuler dan sebagainya.

Diagnosis(2,5,6)Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemikiran kadar glukosa darah,yang diperiksa secara enzimatik dengan bahan darah plasma vena.Kecurigaan DM perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan klasik DM seperti tersebut dibawah : Keluhan klasik DM berupa : poliuria,polidipsia,polifagia dan penurunan BB yang tidak diketahui sebabnya Keluhan lain dapat berupa :lemah badan,kesemutan,gatal,mata kabur dan disfungsi ereksi pada pria,serta pruritus vulvae pada wanita.Kriteria diagnosis DM1. Gejala klasik DM + gula darah sewaktu 200 mg/dl ( glukosa sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu har i tanpa memperhatikan waktu makan terakir),atau2. Gejala klasik DM + kadar glukosa darah puasa 126 mg/dl (puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam ) ,atau3. Kadar glukosa darah 2jam pada TTGO 200 mg/dl (TTGO dilakukan sesuai standar WHO,menggunakan beban glukosa setara dengan 75 g anhidrus yang dilarutkan kedalam air.Pendekatan baru dalam pengobatan DM Tipe 21. Diagnosis dini dan terapi dini serta agresif untuk mencapai sasaran status glikemik.2. Terapi dengan obat kombinasi lebih dini,termasuk pilihan obat-obat baru seperti golongan incretin.3. Terapi insulin lebih dini4. Pengendalian berbagai resiko PKV yang sering terdapat pada penderitaDMT-2Kriteria pengendalian diabetes melitus BaikSedangBuruk

Glukosa darah plasma vena (mg/dl)- puasa-2 jam80-