Click here to load reader
Upload
rusdi-ariawan
View
527
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Linear Motor
Citation preview
LINEAR MOTOR
SISTEM PENGATURAN
PUTU RUSDI ARIAWAN (0804405051)
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2010
PUTU RUSDI ARIAWAN
LINEAR MOTOR
Gambar 1. Linear Motor
Linear servo motor pada dasarnya mempunyai prinsip kerja yang sama dengan rotary
servo motor, hanya pada bagian rotor disatukan pada bodi motor dan pada bagian stator
dibentangkan dan dipanjangkan hingga disatukan pada kedua ujung base liniernya.
Sehingga yang melakukan pergerakan liniernya adalah rotor dengan bodi motornya yang
bergerak sepanjang stator.
Setiap linear motor terdiri dari dua bagian utama, yaitu sebuah stator magnet permanen
dan dan sebuah lilitan rotor. Lilitan rotor merupakan tembaga berlaminasi yang dililitkan
pada suatu inti baja. Stator magnet permanen mempunyai banyak kutub-kutub magnet
yang dibentuk sedemikian rupa sehingga akan membangkitkan kerapatan flux magnet.
Dengan memberikan arus 3 fasa pada lilitan rotor,maka secara periodik akan
menimbulkan gaya tarik-menarik dan gaya tolak-menolak secara bersamaan, diantara
pole-pole dengan magnet permanennya, sehingga akan menghasilkan gaya dorong pada
linear motor.
blok diagram sistem model dinamik linear motor ditunjukkan seperti dibawah ini :
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 2. Blok Diagram Open Loop Sistem Posisi Linear Motor
HASIL SIMULASI DAN ANALISA
Dari blok diagram pemodelan dinamik linear motor pada Gambar 2 dan berdasarkan data
riel linear motor[6], maka akan didapatkan hasil seperti dibawah ini.
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 4. a). Diagram Blok Sistem Kontrol PID Linear Motor
b). Grafik Respons Sistem Kontrol PID Linear Motor
c). Grafik Respons Kecepatan dan Gangguan
Dari hasil respons diatas, terlihat bahwa spesifikasi linear motor mempunyai respons
transient yang sangat cepat, sekitar 0.45 detik mencapai steady state. Sedangkan simulasi
kontroler PID Direct Synthesis pada sistem plant berorde 3 ini juga dibandingkan dengan
metode tuning PID konvensional, yaitu metode Ziegler-Nichols dan metode Cohen-Coon.
Dengan menentukan τm sebesar 0.02 detik pada kontroler PID Direct Synthesis,
memberikan respons steady state sebesar 0.32 detik dengan maximum overshoot 0.8%.
Respons steady state pada metode Direct Synthesis ini 1.5 kali lebih cepat dibandingkan
dengan metode Ziegler-Nichols dan 1.4 kali lebih cepat dibandingkan dengan metode
Cohen-Coon. Sedangkan overshoot yang terjadi pada metode Ziegler-Nichols sebesar
12% dan pada metode Cohen-Coon sebesar 7%.
PUTU RUSDI ARIAWAN
Model Motor DC
Model motor DC yang akan dijadikan referensi adalah model motor DC
yang ada di Matlab seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Dari Gambar 1, diperoleh
parameter-parameter motor DC yaitu K=0.1, La=0.5 Henry , Ra=2.0 Ohm, J=0.02
kg.m2/s
2 dan F=0.2 nms dan konstanta gangguan sebesar 10. Hasil respon kecepatan
angular yang dihasilkan seperti tampak pada Gambar 2.
Gambar 1. Model Motor DC Referensi
Gambar 2. Kurva kecepatan angular motor DC
PUTU RUSDI ARIAWAN
Model Motor DC
Model motor DC yang akan dijadikan referensi adalah model motor DC yang ada di Matlab
seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Dari Gambar 1, diperoleh parameter-parameter motor DC yaitu K=0.2,
La=0.5 Henry , Ra=2.5 Ohm, J=0.05 kg.m2/s
2 dan F=0.25 nms dan konstanta gangguan sebesar 15.
Hasil respon kecepatan angular yang dihasilkan seperti tampak pada Gambar 2.
Gambar 1. Model Motor DC Referensi
PUTU RUSDI ARIAWAN
PUTU RUSDI ARIAWAN
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 2. Kurva kecepatan angular motor DC
PUTU RUSDI ARIAWAN
PUTU RUSDI ARIAWAN
PUTU RUSDI ARIAWAN
Pengaruh terhadap respon sistem bila input merupakan Fungsi Step
PUTU RUSDI ARIAWAN
PUTU RUSDI ARIAWAN
Tiga jenis controller
Fungsi transfer dari PID Controller adalah sebagai berikut
s
KsKsKsK
s
KK
IpD
Dp
2
1
Kp = Proportional gain
KI = Integral gain
Kp = Derivative gain
Cara kerja PID pada sistem loop tertutup menggunakan skema sebagai berikut.
Variabel (e)
menggambarkan
tracking error, nilai
masukan yang berbeda (R), keluaran aktual(Y). Signal error ini akan dikirim ke PID controller dan
controller akan menghitung keseluruhan turunandan integral dari signal error ini. Sinyal (u) yang telah
melewati controller, sekarang sama dengan proporsional penguatan (Kp) dikalikan ukuran kesalahannya
ditambah penguatan integral (Ki) dikalikan ukuran kesalahan integralnya ditambah penguatan turunan (Kd)
dikalikan ukuran kesalahan derivasinya.
Karakteristik P, I, D controller
Proportional controller (Kp) akan memberikan efek mengurangi waktu naik, tetapi tidak menghapus
kesalahan keadaan tunak. Integral controller (Ki) akan memberikan efek mengahpus kesalahan keadaan
tunak, tetapi berakibat memburuknya respon transient. Derivatif controller (Kd) akan memberikan efek
meningkatkan stabilitas sistem, mengurangi overshoot dan menaikkan respon transfer. Efek dari setiap
controller (Kp, Ki, Kd) dalam sistem loop tertutup dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Respon Loop
Tertutup Waktu Naik OVERSHOOT Waktu Turun
Kesalahan
Keadaan Tunak
Kp Menurun Meningkat Perubahan Kecil Menurun
Ki Menurun Meningkat Meningkat Hilang
Kd Perubahan Kecil Menurun Menurun Perubahan Kecil
Controller PlantR e u Y
+-