9
RUNNING 7” LINER HANGER (MBR 2012-2) Aktivitas pengeboran yang dilakukan di MBR 2012-2 menggunakan teknologi liner hanger system dengan harapan dapat menurunkan biaya dari sumur tersebut. Pada pengerjaannya, production casing menggunakan casing dengan spesifikasi sebagai berikut: casing 7”, 26 ppf, K-55 (63 jts) dan casing 7”, 26 ppf, L-80 (25 jts). Dimana production casing akan digantung di casing 9-5/8” dengan menggunakan liner hanger system. Pendahuluan Liner hanger merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menggantungkan casing yang akan menutupi lubang terbuka pada kedalaman yang diinginkan, disamping salah satu fungsi penggunaan liner hanger adalah untuk cost reduction. Untuk sumur-sumur dalam, penggunaan liner dinilai lebih ekonomis dibandingkan dengan pemasangan casing 7” sampai ke permukaan. Cara kerja liner hanger dapat berupa mechanical setting maupun hydraulic setting. Untuk MBR 2012-2, liner hanger yang digunakan adalah jenis hydraulic setting. Liner Hanger Running Process 1. Proses penurunan liner Proses pemasangan liner dimulai dari penurunan casing 7” dengan menggunakan bantuan DP dan HWDP. Casing 7” di run dari bottom hingga casing shoe 9-5/8”, dengan kondisi overlap casing 7” sekitar 232 ft dari casing 9-5/8”. Setelah itu, dilanjutkan dengan hydraulic set liner hanger assembly sebelum disambung dengan HWDP dan DP ke surface. Hydraulic set liner hanger assembly terdiri dari running tool, tie back sleeve, packer, dan hydraulic liner hanger.

Liner Hanger System in MBR 2012-2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Liner Hanger System in MBR 2012-2

RUNNING 7” LINER HANGER (MBR 2012-2)

Aktivitas pengeboran yang dilakukan di MBR 2012-2 menggunakan teknologi liner hanger system dengan harapan dapat menurunkan biaya dari sumur tersebut. Pada pengerjaannya, production casing menggunakan casing dengan spesifikasi sebagai berikut: casing 7”, 26 ppf, K-55 (63 jts) dan casing 7”, 26 ppf, L-80 (25 jts). Dimana production casing akan digantung di casing 9-5/8” dengan menggunakan liner hanger system. Pendahuluan Liner hanger merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menggantungkan casing yang akan menutupi lubang terbuka pada kedalaman yang diinginkan, disamping salah satu fungsi penggunaan liner hanger adalah untuk cost reduction. Untuk sumur-sumur dalam, penggunaan liner dinilai lebih ekonomis dibandingkan dengan pemasangan casing 7” sampai ke permukaan. Cara kerja liner hanger dapat berupa mechanical setting maupun hydraulic setting. Untuk MBR 2012-2, liner hanger yang digunakan adalah jenis hydraulic setting. Liner Hanger Running Process 1. Proses penurunan liner

Proses pemasangan liner dimulai dari penurunan casing 7” dengan menggunakan bantuan DP dan HWDP. Casing 7” di run dari bottom hingga casing shoe 9-5/8”, dengan kondisi overlap casing 7” sekitar 232 ft dari casing 9-5/8”. Setelah itu, dilanjutkan dengan hydraulic set liner hanger assembly sebelum disambung dengan HWDP dan DP ke surface. Hydraulic set liner hanger assembly terdiri dari running tool, tie back sleeve, packer, dan hydraulic liner hanger.

Page 2: Liner Hanger System in MBR 2012-2

Gambar 1. Running tool

Gambar 2. Tie back sleeve

Page 3: Liner Hanger System in MBR 2012-2

Gambar 3. Packer

Gambar 4. Liner hanger

Page 4: Liner Hanger System in MBR 2012-2
Page 5: Liner Hanger System in MBR 2012-2

Gambar 5. Hydraulic set liner hanger assembly

Page 6: Liner Hanger System in MBR 2012-2

Berikut adalah bagian rangkaian-rangkaian liner 7” dari atas sampai bawah:

No.

Item Length

(ft)

Total Length

(ft)

Setting Depth (ft) Remarks

Bottom Top

1. Pup Joint 5.00 6887.69 1.31 (3.69)

2. 5” HWDP 49.3 ppf (18 jts) 537.32 6882.69 538.63 1.31

3. 5” DP IF 19.5 ppf (89 jts) 2797.29 6345.37 3335.92 538.63

4. 5” Running and Setting

Tool 8.71 3548.08 3344.63 3335.92

5. 7” Tie Back Sleeve (TOL) 15.10 3539.37 3359.73 3344.63

6. 7” x 9-5/8” Compression

Liner Packer 3.97 3524.27 3363.70 3359.73

7. 7” x 9-5/8” Hydraulic Liner

Hanger 7.25 3520.30 3370.95 3363.70

8. 7” Casing, 26 ppf, K-55,

BTC (63 jts) 2469.64 3513.05 5840.59 3370.95 5th cent

9. 7” Casing, 26 ppf, L-80,

BTC (25 jts) 961.75 1043.41 6802.34 5840.59

2nd,3rd , & 4th cent

10. 7” Landing Collar, BTC 1.27 81.66 6803.61 6802.34

11. 7” Casing, 26 ppf, L-80,

BTC 38.16 80.39 6841.77 6803.61

12. 7” Float Collar, BTC 1.34 42.23 6843.11 6841.77

13. 7” Casing, 26 ppf, L-80,

BTC 38.74 40.89 6881.85 6843.11 1st cent

14. 7” Reamer Shoe, BTC 2.15 2.15 6884.00 6881.85 6 ft extra

hole

2. Pengesetan liner hanger Setelah run casing 7”, hydraulic set liner hanger assembly, HWDP, dan DP, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemasangan cementing head dan cementing line. Selanjutnya dilakukan sirkulasi pada lubang hingga bersih. Tahapan berikutnya adalah release setting ball. Tujuan dari release setting ball ini adalah untuk melakukan pengesetan liner hanger. Setting ball yang dijatuhkan akan duduk di landing collar dan menutup aliran sirkulasi sehingga menyebabkan peningkatan pressure. Tekanan yang meningkat akan memutuskan 5 buah shear pin pada liner hanger dimana tekanan aktivasi 5 shear pin tersebut adalah 1700 psi +/- 15%. Putusnya shear pin tersebut diiringi dengan slip hanger yang bergerak menggigit dinding casing 9-5/8”. Pada perhitungan secara gravitasi, waktu tempuh ball adalah 5 menit/1000 ft pada sumur vertical. Setelah itu, dilakukan slack off untuk memastikan slip sudah di-set dengan baik. Indikasi terpasangnya liner hanger dapat dilihat dari berat indikator dimana pembacaan yang tersisa hanyalah berat DP dan HWDP (berkurang).

Page 7: Liner Hanger System in MBR 2012-2

Gambar 6. Landing collar & Ball

3. Pelepasan setting tool

Tahap selanjutnya adalah menaikkan tekanan hingga sekitar 2200 psi +/- 15% untuk merelease setting tool agar running tool dapat segera diangkat setelah cementing job. Kemudian rangkaian HWDP dan DP diangkat sekitar 10 ft untuk memastikan setting tool telah terlepas atau tidak. Rangkaian tersebut tidak boleh diangkat melebihi 10 ft, karena jika ini terjadi, maka packer dapat terset sebelum proses cementing dilakukan. Dalam proses release setting tool ini dilakukan sampai tiga kali untuk memastikan bahwa setting tool sudah benar terelease. Adapun emergency release yaitu dengan memutar rangkaian (mekanikal). Indikasi setting tool telah terlepas adalah dapat diangkatnya string sebesar 3 ft.

4. Pelepasan landing collar

Pada tahap berikutnya adalah pelepasan landing collar, dimana tujuannya agar dapat dilakukan sirkulasi kembali. Landing collar dapat di release apabila diberikan tekanan sekitar 3600 psi +/-15%. Landing collar yang terlepas akan jatuh di float shoe. Indikasi landing collar telah terlepas adalah dengan melihat adanya aliran pada saat sirkulasi.

Gambar 7. Landing collar

Shear pin

Page 8: Liner Hanger System in MBR 2012-2

5. Pelepasan liner wiper plug

Sebelum pelepasan liner wiper plug, dilakukan pemompaan spacer dan cement. Setelah dilakukan pemompaan, kemudian drill pipe wiper plug yang telah berada di dalam cementing head dilepaskan. Setelah itu, dilanjutkan dengan displace dengan menggunakan mud. Drill pipe wiper plug ini akan menumbuk liner wiper plug yang terdapat pada bagian bawah hydraulic set liner hanger assembly. Dengan displace mud sebanyak volume mud dalam drill pipe tersebut, maka akan terjadi kenaikan pressure sekitar 1650 psi +/-15% yang dapat memutuskan 5 shear pin yang berada di liner wiper plug. Proses bertumbuknya drill pipe wiper plug dan liner wiper plug dinamakan bump plug pertama. Proses displace tetap dilanjutkan sampai didapatkan final bump plug. Displacement fluid yang digunakan untuk mendisplace drill pipe wiper plug dan liner wiper plug adalah sebesar volume mud dalam casing 7”. Dengan volume tersebut, menyebabkan drill pipe wiper plug dan liner wiper plug menumbuk landing collar. Proses bump plug final ditahan selama 5 menit sebelum pressure di bleed off dan diamati aliran baliknya. Umumnya aliran balik sekitar 1-2 bbl, seandainya aliran balik melebihi angka tersebut terdapat indikasi bahwa float valve tidak bekerja dengan baik atau rusak. Indikasi terjadinya pelepasan liner wiper plug adalah terdapatnya kondisi bump plug.

Gambar 8. Drill pipe wiper plug

Page 9: Liner Hanger System in MBR 2012-2

Gambar 9. Liner wiper plug

Gambar 10. Cementing head

6. Pengesetan packer

Proses pengesetan packer dilakukan dengan melakukan pengangkatan pada rangkaian drill pipe sekitar 10-15 ft untuk mengeluarkan plat dan didudukkan dengan beban sekitar 40 klbs agar dapat menekan packer (set). Kemudian dilakukan reverse circulate diatas top of liner, melalui kill line dan keluar dari drill string. Tujuan dari reverse circulate adalah untuk membersihkan excess cement yang berada diatas top of liner.

Shear pin

Tempat bump plug pertama