Upload
buidieu
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
BAB III
METODOLOGI
3.1. Gambaran Umum
Penelitian ini akan membahas mengenai bagaimana cara merancang lighting dan
warna yang dapat mendukung emosi pada film animasi pendek ALIVE melalui
observasi terhadap film animasi Chicken Little dan film live action seperti
Transcendence dan Total Recall. Penelitian ini menggunakan still frame beberapa
adegan dari film film tersebut.
3.1.1. Sinopsis
Seorang ilmuwan bernama Dave berusaha menghidupkan istrinya bernama Amy
yang tewas dalam kecelakaan, menjadikan istrinya dalam bentuk hologram.
Memori tragis yang selama dua tahun tertutup akhirnya kembali membuka luka
lama. Membuat pikiran dan jiwanya terarah pada suatu keputusan besar.
3.1.2. Storyboard
Penulis tidak mencantumkan semua storyboard dalam film animasi pendek
ALIVE ini, melainkan hanya beberapa storyboard yang mengandung adegan
dimana emosi emosi nya akan diteliti lightingnya oleh penulis sehingga dari
adegan tersebut, lighting yang dirancang akan mempengaruhi mood penonton dan
mendukung emosi adegan tersebut.
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Gambar 3.1. Gambar Gambar Beberapa Storyboard Awal ALIVE
Gambar 3.1 adalah gambar gambar storyboard awal dari ALIVE. Seiring
proses pengerjaan proyek ALIVE, pembuat storyboard dalam kelompok proyek ini
melakukan perubahan pada storyboard sehingga menghasilkan beberapa revisi
storyboard akhir seperti berikut.
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Gambar 3.2. Gambar Gambar Beberapa Revisi Storyboard ALIVE
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
3.1.3. Posisi Penulis
Dalam Proyek ini, penulis bertanggung jawab dalam hal lighting. Dalam
pembahasan lighting, penulis membahas mengenai pengaruh lighting untuk
mendukung emosi yang ada dalam adegan adegan seperti marah, sedih, senang,
dan takut.
3.1.4. Peralatan
Dalam proyek ALIVE ini, penulis menggunakan beberapa piranti lunak atau
software untuk meneliti referensi, seperti Snipping Tools untuk mengambil
screenshot pada layar komputer, adobe after effects untuk merubah video menjadi
sequence gambar atau still frame sehingga gambar tersebut dapat diteliti oleh
penulis.
Penulis menggunakan software adobe photoshop untuk meneliti value
dengan histogram dari suatu gambar dan mengambil sample atau contoh warna
dari objek atau tokoh yang terkena cahaya untuk diteliti. Penulis juga
memanfaatkan generator palet warna pada website
http://www.colorexplorer.com/imageimport.aspx untuk melihat warna apa saja
yang ada dalam gambar. Lalu menggunakan KGamut untuk meneliti gamut warna
atau mengetahui palet warna apa saja yang digunakan dan dominan dalam suatu
gambar.
Untuk pengerjaan lighting pada proyek ALIVE, penulis menggunakan
software 3Ds Max.
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
3.2. Tahapan Kerja
Penelitian ini akan mempelajari bagaimana penggunaan warna dan value pada
lighting film animasi Chicken Little dan film live action Transcendence juga Total
recall yang berkaitan dengan emosi dalam macam macam adegan seperti marah,
senang, sedih, dan takut. Sehingga dapat menemukan perbedaan maupun
persamaan value dari lighting dan warna yang digunakan pada film animasi
dengan film live action untuk menjadi acuan dalam proyek ALIVE.
Lalu melakukan beberapa percobaan lighting, dan membandingkan hasil
valuenya dengan referensi yang sudah diteliti.
3.3. Obyek Penelitian
Agar memiliki gambaran kasar mengenai penggunaan warna dan value pada
cahaya atau lighting, penulis akan mengawali dengan mempelajari hal tersebut
dari referensi film animasi Chicken Little, dan film live action seperti
Transcendence dan Total Recall dengan macam macam emosi seperti marah,
senang, sedih, dan takut, yang terkandung dalam sebuah scene atau adegan.
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
3.3.1. Emosi Marah
Gambar 3.3. Shot Adegan Marah pada Film Chicken Little (Chicken Little, 2005)
Adegan pada gambar 3.3 adalah adegan dimana karakter Chicken Little dan
ayahnya ditangkap oleh alien, karena alien tersebut menyangka Chicken Little
telah menculik anaknya, sehingga sangat marah. Lalu ayah dari Chicken Little
dengan amarahnya juga memberi penjelasan kepada alien yang salah paham
tersebut.
Gambar 3.4. Shot Adegan Marah Transcendence (Transcendence, 2014)
Adegan pada gambar 3.4 adalah adegan dimana karakter Evelyn marah
kepada Will pada saat terjadi perselisihan antara pasukan militer dengan anggota
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
dari proyek yang dijalankan oleh Will. Evelyn meminta Will untuk menghentikan
perselisihan anggotanya dengan pasukan militer tersebut.
Dari kedua shot adegan marah tersebut, penulis mencoba meneliti
mengenai warna cahaya yang digunakan pada kedua shot adegan dengan
menggunakan generator palet warna untuk melihat warna apa saja yang ada pada
kedua gambar tersebut.
Gambar 3.5. Palet Warna pada Shot Marah Chicken Little
Gambar 3.6. Palet Warna pada Shot Marah Transcendence
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Pada gambar 3.5 palet warna dari film Chicken Little terlihat bahwa warna
yang ada dalam shot marah tersebut didominasi oleh warna kemerahan.
Sedangkan pada gambar 3.6 didominasi oleh banyak warna hijau dengan beberapa
warna kecoklatan.
Lalu penulis mencoba melihat gamut warna dari kedua gambar tersebut
untuk memperkuat hasil dari generator palet warna.
Gambar 3.7. Gamut Warna pada Shot Adegan Marah Chicken Little
Gambar 3.8. Gamut Warna pada Shot Adegan Marah Transcendence
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Terlihat bahwa gamut pada Chicken Little cendrung sempit mengarah pada
warna jingga kemerahan dan merah saja dengan tingkatan chroma atau saturasi
yang cukup tinggi mencapai ke tengah dari color wheel pada gamut mapping
tersebut. Sesuai dengan apa yang ditunjukkan pada palet warna yakni didominasi
dengan warna warna kemerahan. Sedangkan pada Transcendence, gamut
cenderung melebar dengan beberapa variasi warna yang digunakan seperti hijau,
coklat kemerahan, dan putih kebiruan. Tingkatan saturasi sangat pendek sehingga
warna warna tersebut memiliki kemurnian yang minimal. Terlihat pada warna
coklat yang jika kemurniannya maksimal, maka warna tersebut akan mengarah ke
merah dan juga warna putih kebiruan pada gambar tersebut akan menjadi biru jika
kemurniannya maksimal.
Selepas penelitian mengenai penggunaan warna pada cahaya dalam
adegan emosi marah yang didominasi oleh warna merah. Penulis juga meneliti
mengenai value melalui histogram dari kedua gambar tersebut.
Gambar 3.9. Histogram pada Shot Adegan Marah Chicken Little
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Gambar 3.10. Histogram pada Shot Adegan Marah Transcendence
Dapat dilihat pada histogram dari shot marah film Chicken Little secara
default, yang menunjukan bahwa grafik dari number of pixels tersebut timbul dari
angka 0 atau shadow menuju angka 1.00 atau midtones, lalu dari midtones grafik
tersebut hanya timbul sampai ditengah dan tidak timbul sampai di angka 255 atau
highlights.
Pada histogram dari shot marah Transcendence hanya memiliki sedikit
perbedaan dimana pada angka 0, grafik dari number of pixels hanya timbul
sedikit, lalu mengalami kenaikan maksimal kemudian turun hingga midtones.
Lalu dari midtones grafik tersebut juga hanya timbul sedikit sampai ketengah
antara midtones dan highlights. Tidak timbul atau menyentuh sampai di angka 255
atau highlights, mirip dengan histogram pada film Chicken little.
Setelah penulis meneliti shot adegan emosi marah. Penulis akan
melanjutkan dengan meneliti adegan emosi senang, sedih dan takut untuk melihat
karakteristik pencahayaan antara macam macam emosi tersebut.
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
3.3.2. Emosi Senang
Gambar 3.11. Shot Adegan Senang pada Film Chicken Little (Chicken Little, 2005)
Adegan pada gambar 3.11 adalah adegan didalam bioskop setelah menonton film
mengenai kisah dongeng karakter Chicken Little sebagai pahlawan yang
menyelamatkan bumi. Dimana sebelumnya, karakter Chicken Little dan ayahnya
juga menjadi pahlawan dengan menyelamatkan penduduk kota dari serangan para
alien yang mengira anaknya telah diculik.
Gambar 3.12. Palet Warna pada Shot Senang Chicken Little
Pada palet warna adegan senang Chicken Little saturasi warna terlihat
sangat tinggi sehingga warna terlihat sangat cerah terutama pada warna kuning.
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Gambar 3.13. Gamut Warna pada Shot Adegan Senang Chicken Little
Terlihat intensitas warna yang ditunjukkan pada gamut dimana saturasi
pada shot adegan senang di film Chicken Little hampir menyentuh pinggiran color
wheel yang berarti memiliki tingkatan yang hampir maksimal dan membuat shot
tersebut terlihat cerah.
Gambar 3.14. Histogram pada Shot Adegan Senang Chicken Little
Pada histogram adegan senang film Chicken Little terdapat grafik number
of pixels di angka 0 namun tidak tinggi. Selepas dari angka nol histogram
menunjukan kenaikan grafik yang tinggi. Bukan berarti pada adegan senang ini
histogram menunjukan suasana yang gelap, karena dapat kita lihat adanya grafik
number of pixels yang timbul dari midtones atau angka 1.00 hingga menyentuh ke
highlights atau angka 255.
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
3.3.3. Emosi Sedih
Gambar 3.15. Shot Adegan Sedih pada Film Transcendence (Transcendence, 2014)
Adegan pada gambar 3.15 adalah adegan dimana Evelyn merasa sedih atas
kehilangan Will dan mencoba berinteraksi dengan program dimana memori Will
diunggah kedalam program tersebut.
Gambar 3.16. Palet Warna pada Shot Sedih Transcendence
Pada shot adegan sedih film Transcendence, warna yang digunakan adalah
warna warna ungu ke biru, hingga coklat dan abu.
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Gambar 3.17. Gamut Warna pada Shot Adegan Sedih Transcendence
Dalam adegan sedih pada film Transcendence, gamut mapping
menunjukkan intensitas atau tingkat saturasi warna yang mengarah pada warna
biru dan hijau dengan intensitas yang mencapai titik tengah dari color wheel.
Gambar 3.18. Histogram pada Shot Adegan Sedih Chicken Little
Pada histogram adegan sedih Transcendence, pada angka 0 tingkat
number of pixels nya kecil, lalu menjadi besar atau naik saat menuju midtones dan
kembali menurun menjadi kecil dari midtones ke highlights.
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
3.3.4. Emosi Takut
Gambar 3.19. Shot Adegan Takut pada Film Total Recall (Total Recall, 2012)
Gambar 3.19 adalah adegan pada saat karakter Douglass Quaid yang tidak
mengenali dirinya sendiri karena ingatan masa lalunya dihapus. Lalu ia terkejut
saat melihat dirinya yang dulu, dengan nama aslinya Carl Hauser yang membuat
rekaman mengenai misi jahat kanselir Coohagen dan apa yang harus ia (Doug)
lakukan.
Gambar 3.20. Palet Warna pada Shot Takut Total Recall
Pada film Total Recall palet warna menunjukkan warna yang digunakan
adalah warna coklat kehijauan dan biru.
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Gambar 3.21. Gamut Warna pada Shot Adegan Takut Total Recall
Gamut menunjukkan tingkat saturasi warna yang sangat rendah sehingga
warna warna yang digunakan pada adegan takut tersebut terkesan pucat dan gelap.
Gambar 3.22. Histogram padaShot Adegan TakutTotal Recall
Pada adegan takut tersebut, histogram menunjukkan tingkat kegelapan
atau shadow di angka 0 yang rendah, lalu tinggi ditengah tengah antara shadow
dan midtones, lalu turun menjadi rendah pada midtones dan number of pixels
berakhir tidak sampai pertengahan antara midtones dan highlights. Sehingga
terlihat bahwa warna yang ada pada gambar tersebut terlihat pucat dan gelap.
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
3.4. Metode Pelaksanaan
Setelah melakukan penelitian terhadap beberapa referensi yang digunakan,
penulis melanjutkan dengan melakukan percobaan merancang lighting yang
nantinya akan di implementasikan pada proyek ALIVE.
Diawali dengan melihat storyboard yang dibuat oleh salah satu anggota
kelompok proyek ALIVE, penulis akan melakukan percobaan lighting dalam
bentuk 3dnya.
Gambar 3.23. Storyboard GrayscaleALIVE
Dari Storyboard tersebut penulis akan mencoba menerapkan pada
storyboard urutan ke 3 dimana karakter sedang duduk di depan komputer dengan
emosi sedih.
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Gambar 3.24. Percobaan 1-1
Pada percobaan 1-1 tersebut, penulis mengawali dengan meletakkan 2
sumber cahaya, yakni pertama pada bagian layar komputer yang menyinari ke
arah karakter sebagai keylight . Kemudian yang kedua di sisi kanan karakter
sebagai fill lightnya. Hasil dari 2 lighting tersebut masih terlihat terlalu gelap dan
jauh dari apa yang digambarkan pada storyboard.
Gambar 3.25. Percobaan 1-2
Pada percobaan 1-2, penulis mencoba menambahkan backlight pada
sebelah kiri dari karakter untuk menegaskan bentuk karakter tersebut dengan
menghasilkan efek rim light. Hasil dari percobaan tersebut jg masih terlihat gelap.
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Gambar 3.26. Percobaan 1-3
Pada percobaan 1-3, penulis mencoba memberi fill light pada sebelah kiri
bagian belakang dari kursi yang diduduki karakter untuk menambah kecerahan,
dan dengan warna biru untuk menunjukkan kesedihan. namun hasil yang dicapai
masih belum sesuai dengan apa yang digambarkan storyboard. Sehingga penulis
mencoba menambahkan lagi fill light pada percobaan berikutnya.
Gambar 3.27. Percobaan 1-4
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Gambar 3.28. Posisi Lighting Percobaan 1 Tampak Atas
Gambar 3.29. Posisi lighting Percobaan 1 Tampak Perspective
Pada gambar 3.27. percobaan 1-4 dengan penambahan fill light tersebut,
detail detail dari objek yang ada dalam frame sudah terlihat dan penulis juga
menambahkan efek glow pada layar komputer untuk memberi kesan layar
komputer tersebut memancarkan cahaya.
Gambar 3.28 dan 3.29 menjelaskan bagaimana posisi lighting yang di atur
atau digunakan oleh penulis pada percobaan ini. Dimana terdapat angka angka
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
pada gambar tersebut sebagai tanda, yakni angka 1 berperan sebagai key light,
angka 2 sebagai fill light, angka 3 sebagai backlight, dan angka 4,5,6 sebagai fill
light.
Selanjutnya penulis mencoba meneliti value dengan histogram dari
percobaan 1-4 tersebut.
Gambar 3.30. Histogram Percobaan 1-4
Pada gambar 3.30 terlihat value yang dihasilkan pada histogram sangat
dominan di sisi kiri atau shadow yang berarti pada gambar tersebut, valuenya
rendah.
Setelah melakukan percobaan pertama pada adegan dengan emosi sedih,
penulis kembali melakukan percobaan yang sama dengan shot storyboard yang
berbeda namun tetap dengan emosi sedih.
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Gambar 3.31. Storyboard Percobaan 2
Gambar 3.32. Percobaan 2-1
Pada gambar 3.32 penulis meletakkan keylight didepan karakter dan fill
light pada tabung atau peti didepan karakter. Hasil yang didapat masih terlalu
gelap.
Gambar 3.33. Percobaan 2-2
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Penulis menambahkan fill light untuk background sehingga detail dinding
dari background dapat terlihat. Namun detail pada karakter masih gelap. Tidak
seperti yang terlihat pada storyboard. Sehingga penulis memutuskan untuk
menambahkan 1 buah fill light yang diarahkan ke karakter.
Gambar 3.34. Percobaan 2-3
Setelah ditambahkan fill light, shadow pada karakter berkurang dan dapat
terlihat detailnya. Sekarang hasil percobaan tersebut sudah mendekati seperti yang
digambarkan pada storyboard. Selanjutnya penulis menambahkan back light atau
biasa juga disebut rim light untuk memberi penekanan bentuk karakter sehingga
tidak menyatu pada background.
Gambar 3.35. Percobaan 2-4
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Gambar 3.36. Posisi Lighting Percobaan 2 Tampak Atas
Gambar 3.37. Posisi Lighting Percobaan 2 Tampak Perspective
Gambar 3.35 adalah hasil dari percobaan kedua, sedangkan gambar 3.36
dan gambar 3.37 adalah posisi lighting dari percobaan tersebut dimana angka 1
adalah key light, angka 2 adalah fill light, angka 3 adalah backlight, angka 4 dan 5
adalah fill light untuk menerangi background dan sekitar peti.
Selanjutnya penulis meneliti value dari percobaan 2-4 tersebut untuk
melihat perbedaan yang ada antara percobaan ini dengan percobaan 1.
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Gambar 3.38. Histogram Percobaan 2-4
Pada gambar 3.38 terlihat value yang dihasilkan pada histogram sangat
dominan di sisi kiri atau shadow. Sama seperti percobaan 1 yang berarti pada
gambar tersebut, valuenya rendah.
Setelah melakukan dua percobaan diatas dengan adegan yang sama yaitu
adegan sedih, yang mana pada kedua percobaan tersebut environment belum
diberi tekstur atau material. Penulis akan melakukan percobaan ketiga dengan
emosi yang sama dengan dua percobaan sebelumnya yakni emosi sedih, dan
meneliti mengenai perbedaan warna antara sebelum dan sesudah diberi tekstur
atau material pada environment tersebut dengan gamut mapping. Juga melihat
adakah pengaruh pada histogramnya antara sebelum dan sesudah diberi tekstur.
Percobaan ketiga ini akan mengacu pada storyboard untuk adegan awal yang
sudah di revisi yaitu sebagai berikut.
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Gambar 3.39. Storyboard Percobaan 3
Gambar 3.40. Percobaan 3 Tanpa Material
Gambar 3.41. Percobaan 3 dengan Menggunakan Material
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Dari hasil pada gambar 3.40 dan 3.41. Penulis melanjutkan dengan melihat
gamut mappingnya.
Gambar 3.42. Gamut Percobaan 3 Tanpa Material
Gambar 3.43. Gamut Percobaan 3 dengan Menggunakan Material
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Percobaan 3 ini di buat dengan setting warna lighting yang sama. posisi
lighting juga dibuat sama dengan posisi atau penempatan lighting seperti pada
gambar berikut.
Gambar 3.44. Posisi Lighting Tampak Atas
Gambar 3.45. Posisi Lighting Tampak Perspective
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015
Dengan setting warna dan posisi yang sama tersebut, percobaan 3 ini
menghasilkan histogram seperti pada gambar berikut.
Gambar 3.46. Histogram Percobaan 3 Tanpa Material
Gambar 3.47. Histogram Percobaan 3 dengan Menggunakan Material
Perancangan Lighting..., Rifki Adiarto, FSD UMN, 2015