87
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

  • Upload
    trannhi

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xiii

Reka Penelitian

No Konsep No Subkonsep No Indikator Harapan Jawaban Pertanyaan

1 Produk 1.1 Content 1.1.1 Isu Aspek Sosial Aspek apa saja yang terdapat dalam

film Jakarta Unfair? mengapa? Aspek Ekonomi

Aspek Politik

1.1.2 News Value Proximity, timelines,

surprise, clarity

Jurnalisme advokasi

Bagaimana unsur news value dalam

film jakarta unfair?

Fungsi pers dalam jakarta unfair?

1.2 Form 1.2.1 Grafis Penggunaan grafis Unsur grafis dalam film jakarta

unfair berfungsi sebagai apa?

1.2.2 Varieties

presentation

Story driven Bagaimana konsep ide cerita

dibangun dalam film jakarta unfair?

Documenter Mengapa memilih documenter?

1.3 Reprographics 1.3.1 Reprographics

Inovasi

Footage Berasal dari mana saja gambar yang

ada di Jakarta Unfair?

Data collective dari

LSM atau komunitas

Data apa saja yang digunakan dalam

film Jakarta Unfair?

1.3.2 Teknologi Penggunaan drone Bagaimana perlengkpan saat

pengambilan gambar? Go pro

2 Proses 2.1 Dsitributive use 2.1.1 Media Distribusi Sistem Nobar Bagaimana strategi distribusi yang

yang digunakan? Medium Promosi

Youtube

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xiv

2.1.2 Jaringan distribusi Kolaborasi dengan

komunitas, LSM

SIapa saja yang terlibat dalam

pendistribusian?

2.2 Transformed

social relations

2.2.1 Pengelola Sistem volunteer

(mahasiswa)

Siapa saja yang terlibat dalam

produksi film jakarta unfair?

2.3 Transformed

communication

processes

2.3.1 Networks CM, UPC Tim Jakarta Unfair berkolaborasi

dengan pihak mana saja? 2.3.2 Khalayak/

Auidience

Penyelanggara nobar

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xv

Tabel Observasi di Kantor Watchdoc Documentery Maker

Tempat : Kampung Akuarium Pasar Ikan, Jakarta Utara

Tanggal Observasi : Rabu, 06 Juli 2016

Waktu : 07:00-15:00 WIB

Konsep Hasil Pengamatan

Reprographics -Penggunaan Drone Dji Panthom 4, dikendalikan oleh dua orang videographer saat pengambilan gambar

Salat Ied di Pasar Ikan

-Perlengkapan drone standar, terdapat dua batrey, satu mini monitor, satu remote control, seperangkat drone

dengan empat baling-baling, memory 64 GB

-Drone dioperasikan oleh mahasiswa yang baru belajar drone H-5 pengambilan gambar. Diambil ole dua

orang videographer, satu bertugas sebagai pilot drone, satu lagi bertugas memantau monitor.

-saat peliputan dilapangan, satu tim dibekali satu set perlengkapan shooting yang disediakan oleh watchdoc

-perlengkapan : satu kamera HXR (Sony HXR-NX1), empat jenis lensa (wide, tele, focus, standar), dua

buah batrey kamera, memmory card 64gb, satu buah lampu tembak, dua buah batrey lampu, satu buah

tripod, kabel data, satu buah charger batrey kamera dan satu buah charger batrey lampu.

-videographer tidak memakai seragam saat turun ke lapangan

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xvi

-videographer tidak memiliki kartu perss dari kantor Watchdoc

-vidographer juga membawa kamera pribadi sebagai cadangan, kamera yang digunakan saat itu adalah

kamera DSLR Canon 70D

Transformed Social

Relations

-saat turun ke lapangan para videographer tidak menggunakan seragam resmi dari Watchdoc, mereka

berpakaian biasa menyesuaikan dengan lokasi yang mereka kunjungi

-para videographer juga tidak dibekali kartu press dari watchdoc sebagai identitas.

-ketika ada pengeluaran di lapangan, para videographer mengandalkan uang pribadi (untuk makan dsb)

-satu lokasi biasanya diterjunkan 2-3 orang untuk mengambil gambar

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xvii

Tabel Observasi di Kantor Watchdoc Documentery Maker

Tempat : Kantor Watchdoc Documentary Maker, Jl.Cempaka Baru Blok A No.3 Komplek Tugu Pratama,

Bekasi

Tanggal Observasi : Senin, 10 Oktober 2016

Waktu : 11:00-20:00 WIB

Konsep Hasil Pengamatan

Reprographics -proses editing menggunakan iMac dengan softwere editing final cut pro

-terdapat empat iMac dan satu PC Dell dalam ruang editing,

-Terdapat tempat penyimpanan harddisk yang masing-masing sudah diberi label sesuai denga nisi harddisk.

-proses pemilihan video di youtube dilakukan oleh sutradara (Dhuha Ramadhani)

-Dhuha menggabungkan foto dan video dalam satu frame. Foto: frame youtube mulai dari bagian atas yang

mencakup judul dan logo youtube, serta bagian bawah yang mencakup informasi kanal youtub yang

digunakan.jadi video menempel di foto.

Transformed Social

Relations

-proses editing dilakukan bergantian dengan computer yang sama

-masing-masing editor didampingi oleh sutradara dan produser ketika mengedit.

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xviii

-terkadang proses editing juga dilakukan oleh sutradara

-proses pemilihan gambar (Rough cut) dilakukan oleh para kordinator lapangan yang turun langsung ke

lapangan.

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xix

Tabel Observasi di Kantor Watchdoc Documentery Maker

Tempat : Kampung Eks. Bukit Duri, Jakarta Selatan (tanah gusuran)

Tanggal Observasi : Jumat, 28 Oktober 2016

Waktu : 15:00-22:00 WIB

Konsep Hasil Pengamatan

Reprographics -Menggunakan infocus watchdoc

-Menggunakan iMac yang dibawa dari watchdoc sebagai monitor saat pemutaran berlangsung

-Menggunakan genset warga sebagai sumber listrik

Distributive use -Gala premier digelar dengan cara layar tancap

-Perlengkapan sebagian berasal dari warga dan watchdoc.

-Layar menggunakan spanduk bekas milik Ciliwug Merdeka

-Acara Gala premier dimulai pukul 19:30 WIB

-dihadiri oleh warga bukit duri, para aktivis, komunitas ciliwung merdeka, awak media (metro tv dan

RCTI), mahasiswa, pengamat media, serta akademisi

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xx

-Warga menyediakan kudapan secara swadaya seperti jajanan pasar, dan kacang rebus juga terdapat kopi

dan teh panas yang dapat dinikmatin oleh penonton secara gratis.

-setelah film selesai, pembawa acara membuka sesi diskusi, sesi ini dibuka secara spontan oleh salah satu

pembawa acara (warga bukit duri) yang menyampaikan perasaan kecewanya kepada pemerintah, suasana

menjadi haru.

-disusul pendapat dari para tokoh yang ada di bukit duri dan kampong baru dadap.

-sesi diskusi juga melibatkan pengaat media M.Haychael (remot tv) yang kebetulan hadir dalam acara Gala

Premier, berbicara mengenai framing di media arus utama.

Transformed

Communication

Process

-tim Jakarta Unfair bekerja sama dengan komunitas Ciliwung Merdeka untuk mengadakan Gala preier di

tanah gusuran Kampung Bukit Duri

-tim Jakarta Unfair tiba dilokasi Gala premier pukul 16:30 WIB, mulai persiapan pada pukul 17:15 WIB

-Pemasangan layer dilakukan oleh warga dan beberapa tim dari Jakarta Unfair

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxi

Tabel Observasi di Kantor Watchdoc Documentery Maker

Tempat : Sekretariat Ciliwung Merdeka

Tanggal Observasi : Jumat, 28 Oktober 2016

Waktu : 22:30-00:30

Konsep Hasil Pengamatan

Transformed

Communication

Process

-Tim Jakarta Unfair melakukan rapat dengan beberapa LSM dan aktivis untuk membicarakan strategi

distribusi

-Tim Jakarta Unfair bekerjasama dengan LSM seperti Ciliwung Merdeka, LBH Jakarta, Gema Demokrasi

serta lsm-lsm yang mendampingi warga tergusur.

-Rapat dimulai pukul 22:40-00:30 WIB

-Rapat dilaksanakan di Sekretariat komunitas ciliwung merdeka

-rapat dilakukan sambil makan malam

-silly, perwakilan dari Gema Demokrasi memimpin rapat.

-rapat dilakukan secara non-formal, duduk lesehan di lantai

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxii

Verbatim Wawancara

Wawancara ke 1

Nama Subjek Nur Qolbi (Mahasiswi Universitas Indonesia)

Peran Videographer dan Kordinator Lapangan di Bukit Duri

Waktu 25 Desember 2016, 14:00-15:00 WIB

Lokasi Starbucks di Kalibata City

Pelaku Uraian Wawancara

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Nama gue nur qolbi, sekarang gue berkuliah ilmu

komunikasi di universitas indonesia semester 5,

kebetulan ambil peminatannya itu jurnalisme, dan di

jakarta unfair ini berpersan sebagai videographernya di

Bukit Duri.

Bagaimana sampai akhirnya sia terlibat dalam project

film kolaborasi ini?

Awalnya kan emang dapet broadcast dari grup line gitu

kaya watchdoc menawarkan untuk magang, bukan

magang sih, istilahnya ikut project film documenter

tentang penggusuran, pas baca broadcast itu ya gue

awalnya ajak-ajak temen spear gitu kan, ada namanya

dian sama dea, untuk ikut ini juga, dan akhirnya

ternayata pas ngajak-ngajak gitu beberapa senior juga

pengen ikut, yaudah akhirnya dating ke kantor watchdoc

terus dijelasin tuh, kalo kita mau bikin film tentang

penggusuran, jadi awalnya gue tuh pengen ikut bikin

film ini pertama ngeliat nama watchdocnya, sebelumnya

kan gue udah nonton film watchdoc yang kaya belakang

hotel sama rayuan pulau palsu dan itu keren beanget

filmnya, dan dari situ ada kesempatan bikin film barang

watchdoc tuh ya kenapa dilewatin gitu, yaudah akhirnya

gue pengen walaupun gue belum terlalu tau bikin film

itu kaya gimana dan segala macemnya. Terus pas sampe

di kantor watchdoc, gue kaget tuh, ternayata yang

awalnya gue kira kita Cuma kaya batuin orang-orang

watchdocnya bikin film, ya paling kita kaya ngintil-

ngintilin orang watchdocnya bikin film kaya mereka

yang lebih kerja, ternyata di hari itu pas ngumpul ada

mas dandhy juga ada anak UMN dan UIN juga, gue

kaget kalo project itu emang diserahin sepenuhnya ke

kita bahkan untuk sutradara pun tu dari kita gitu.

Watchdoc bener-bener Cuma ngawasin dan ngasih

arahan aja gitu.

Sebelumnya apakah sudah tahu tentang watchdoc ?

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxiii

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Sudah tau. Watchdoc itu production house yang emang

bikin fim documenter gitu.

Apa yang diharapkan dari project film documenter

ini?

Yang gue harapkan adalah, pertamanya pengen tau

gimana caranya bikin film documenter, terlebih lagi kan

emang film documenternya watchdoc keren-keren kan

dan isunya yang diangkat, memang isu yang sedang

hangat diperbincangkan gitu, jadi pengen aja mengemas

suatu permasalahan dalam documenter, ya itu sih

pengen belajar documenter.

Tadi kan dibilang yang membuat anda tertarik salah

satunya adalah isu yang diangkat oleh watchdoc,

memang apa sih yang bikin isu watchdoc berbeda dari

media mainstream?

Yang bikin isu watchdoc berbeda,ya dia kebanyakan

berpihkan kepada masyarakat sih, jadi kaya mungkin

yang misalkan di media nih, di media bilangnya apa nih,

di media itu lebih membela kepentingan pemerintah atau

pengembang gitu, tapi watchdoc tuh bisa memberikan

suara dari sisi lain gitu loh, dari sisi rakyat, jadi gue

emang tertariknya di situ dan dikemasnya kan dalam

dukumenter kan, jadi ya kaya kita bener-bener bisa

menyaksikan apa yang gak bisa kita saksikan di media

arus utama gitu.

Berapa banyak dana yang dikeluarkan untuk produksi

ini dan dari mana sumber dananya?

Dana nya itu dari kantong kita masing-masing, kita kan

awalnya ber duapuulh satu, sampe akhirnya yang terus

ada sampe film ini kelar bersembilan, ya itu dari kantong

kita masing-masing sih, dari watchdoc waktu itu pernah

kasih sekitar satu juta tapi itupun udah di akhir udah

setelah filmnya hampir selesai.

Berarti pure uang pribadi?

Pure uang pribadi

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxiv

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Ada penggantian uang kah dari kantor watchdoc

sendiri?

Dari kantor, untuk penggantian kita selama bikin film ini

misalkan diitung-itung ya, misalkan qolbi keluar berapa

si dian keluar berapa segala macem itu gak ada jadi

emang bener-bener pribadi, waktu itupun yang

watchdoc ngasih satu juta itupun buat bantu-bantu biaya

editing sama ya, operasional kita, tapi itupun kaya,

yaudah ini satu juta aja gak diganti yang kaya sesuai kita

keluar berapa.

Bagaimana sistem koordinasi dalam project film

jakarta unfair?

Kalau di produksi film jakarta unfair sendiri kan ada

sutradara sama co-sutradaranya, kemudian nanti orang-

orang selain itu, eh dan selain itu ada editor dua, tapi dua

editor ini juga punya kerja ganda jadi videographer sama

melakukan pendekatan sama warga, nah kan kita punya

beberapa lokasi, buit duri, dadap, pasar ikan, kalijodo

sama rusun, nah itu tuh dibagi-bagi, orangnya dibagi-

bagi ke lima lokasi ini. jadi kaya gue pribadi, gue

megang bukit duri dan disitu gue jadi coordinator

lapangannya. Jadi kalo gue pribadi sih lebih sering

kooridinasinya sama sindy, jadi kaya ‘sin besok di bukit

duri ada siding gugatan nih, gugatan ke pemprovnya,

perlu diliput gak?’ kalo sindy bilang perlu ya gue dating

liput, kaya gitu. Jadi langsung koordinasi ke sindy,

begitu juga yang lainnya, jadi coba dikoordinasiin dulu

ke sutradaranya.

Berarti koordinasinya bersifat langsung ya?

Iya langsung ke sutradara.

Bagaiman dengan orientasi film jakarta unfair

sendiri? Apakah berorientasi profit atau nonprofit?

Kalau orientasinya, enggak sih ya, kita pada awalnya

emang pengen jadi media yang bisa menjadi penyalur

suara warga sih, selama film kita udah banyak ditonton

smaa ornag-orang dari kampong ke kampong terus

selama ini juga ada tawaran, beberapa tawaran yah untuk

istilahnya kita dating ke suatu acara, terus kita dibayar

sekian juta gitu kita malah menolak itu sih.

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxv

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumner

Peneliti

Jadi benar-benar memang untuk warga ya?

Iya emang untuk warga lah, untuk menyuarakan suara

warga yang jarang diliput media, kaya gitu.

Kalau untuk target audience Jakarta Unfair sendiri

siapa saja?

Target audience kita itu emang dari awal kita gak ingin,

apa ya, kita gak mau apa ya, tujuan film ini bukan untuk

menggerakan hati pemerintah atau gimana, cuman kita

kenapa kita memilih pemutaran itu dari kampung ke

kampung, terutama kampung-kampung yang pengen di

gusur. Itu karena untuk konsolidasi warganya sendiri,

jadi diharapkan warga yang rencananya akan digusur itu

jadi makin kuat untuk memperjuangkan hak-hak mereka

dan warga yang udah digusur, itu tuh bisa membantu

atau enggak, seenggaknya mereka bersatu lagi untuk

mencari solusi pemecahan masalah mereka itu

bagaimana.

Apa yang qolbi harapkan sebai videographer untuk

film jakarta unfair sendiri?

Diharapkannya, memang kami gak mengharapkan

respon langsung dari pemerintah ya, tapi diharapkannya

dari film jakarta unfair ini, setelah orang-orang melihat

perspektif yang berbeda, yaitu dar perspektif warga

terkait penggusuran, kalau penggusuran itu gak

selamanya menyediakan kehidupan yang lebih layak

gitu kan, kita pengen orang-orang yang udah nonton ini,

jadi punya persepktif beda, dan orang-orang yang

memang tergerak untuk melakukan istilahnya advokasi

atau membantu warganya, entah aktivis, entah jurnalis,

entah lembaga swadaya masyarakat gitu yang

ngebantuin warga gitu, jadi lebih banyak lagi tenaga

yang emang pengen berjuang untuk warga yang

istilahnya haknya mereka ini dirampas gitu, oleh

kesewenang-wenangan pemerintah lebih banyak yang

bergerak, jadi bukan Cuma dari watchdoc aja tapi kita

lewat film inimencoba mengajak dan merangkul semua

orang yang perduli untuk bergerak bersama.

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxvi

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Bagaimana proses produksi jakarta unfair dari peran

qolbi sendiri sebagai videographer dan kordinator

lapangan di bukit duri?

Jadi awal kita ngumpul yang bulan mei akhir, kita udah

netapin bukdur sebagai salah satu tempat yang memang

dijadaikan ring 1, ring yang paling utama karena

renacananya setelah lebaran itu mau digusur. Dam disitu

waktu kumpul pertama kali mas dandhy udah ngundang

ka muis sam bang deny mereka itu perwakilan dari

ciliwung merdeka, salah satu LSM yang mendampingin

warga-warga bukti duri. Nah lewat mereka kita jadikan

gate keeper di bukit duri, jadi awal gue dating ke bukit

duri, gue juga hubunginnya ka muis nanya alamatnya di

mana dan segala macem, itu lewat ka muis dan ka muis

yang minta bang deni untuk nganterin kita ke warga-

warganya, jadi hari pertama main ke bukti duri itu masih

didampingin bang deni kan, kenal-kenalan sam

awarganya, dikasih tau ini bukit duri, biasanya orang-

orang disini kerjanya apa dan segala macem,

pengenalam pertama dengan bukit duri. Terus kalo

misalan mau ke san juga itu kontaknya lewat ka muis,

misalkan ‘ka saya ma uke bukit duri nih, di bukit duri

lagi ada apa, ada acara apa gitu-gitu’ itu lewat ka muis,

awal-awalnya juga masih dianterin ka muis, kenalan

sama warga dan segala macemnya, lama elamaan karena

emang udah deket dan gak Cuma ka muis aja yang saya

kenal, ya saya main-main aja ke bukit duri, dating-

dateng aja, ters mainnya di sanggar ngobrol-ngobrol sam

ayang ada di sanggar dan segala macemnya aya gitu, jadi

melakukan pendekatan ke wara dulu, sambl ngomong

kita mau bikin film documenter yang memang terkait

penggusuran dan emang tujuannya kta dari awal

ngonmong tuh, bahkan waktu itu kita ngomongnya di

forum warga gitu sih, waktu warga mau persispan

sidang kan kita ngomong kalo kita mau bikin film yang

insyaaloh bisa ngebantu warga dalam istilahnya

melawan penggusuran ini, disitu kita udah ngomong

kalo mau bikin flm, dan warga bukit duri emang sangat

terbuka ya, sama hal-hal kaya gini.

Lalu bagaimana proses pemilihan tokoh di bukit duri?

Jadi awala dating ke bukit duri, tim bukit duri itu

kangsung nemuin tokoh, namanya pak mulyadi atau

pakde mul, nah udah netapin kan tokoh itu, terus pas

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxvii

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

udah fix dan mau shooting dia, dia nya meninggal dunia,

yaudah akhirnya kita nyari tokoh lain yang seenggaknya

aktif di forum warga, suka ikut ke persidangan sama

emang tahu permasalahannya, dan yang paling penting

si tokoh ini tidak dimusuhi oleh warga, nah etemulah

pak supri yang sekrianya cocok pertama dia tau betul

permasalahannya seperti apa, aktif kepersidangan, aktif

forum warga dan dia juga gak gugup sama kamera, jadi

ditetapkanlah pak supri, nah pak supri ni udah lama

tinggal di bukit duri dan emang aktif lah diforum warga,

gitu.

Saat pemilihan tokoh itu dilapangan apa sudah

ditetapkan sebelumnya?

Jadi kita ke lapangan dulu nih, kita kelapangannya

sambal ngobrol-ngobrol juga sam warga, di sini siapa

nih yang ngomongnya jago dan segala macem, terus dari

tim bukit duri kita pingin pak supri dari bukit duri, lalu

pas rapat di kantor kita bilang sama tim, kalo tokoh

dibukit dur itu pak supri, karena alasan yang tadi, jadi

setelah menetapkan tokoh itu langsung di shoot

kehidupan tokohnya itu bagaimana

Proses pengambilan gambar nya apakah sesuia

storyline atau bagaimana?

Yang pasti sebelumnya sutradara udah bikin story line

nih, yang pasti gambarnya harus memuat sehaihari pak

supri, terus wawancara pak supri, terus pak supri pas di

persidangan segala macem, storyline itu kan hanya garis

besarnya aja dan kita pas turun ke lapangan itu mencoba

untuk memenuhi story line itu, kaya ngeshoot

aktifitasnya pa supri, wawancara pak supri, ama setiap

persidangan kita datengin dan coba ambil gambarnya

pak supri.

Pekerjaan pak supri itu apa?

Pak supri pekerjaannya sector iformal, dai itu oengantar

ayam, jadi emang dia kan tinggal di satu rumah, nah satu

rumahnya ini emag masih ada ikatan keluarganya, dia

ini usaha ayam di keluarganya ini, isterinya sendiri itu

motong ayam, nah karena pak suprinya gak bisa motong

ayam jadi dia hnaya nganterin ayam yang udah di potong

dan dibersihin yang sip jual ke pasar dia anterin, dia itu

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxviii

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

biasa nganter ayam ke pasar yang di manggarai, pasar

rumput, jadi peerjaannya tiap hari jam lima subuh dia

anter ayam ke pelanggannya di pasar rumput.

Butuh waktu berapa lama untuk bonding dengan

narasumber/ tokoh?

Bonding sam anarasumber itu dari tur ukelapangan blan

juni, sampe ke penggusuran itu agustus, jadi sekitar dua

bulan, itu dengan intens, seinget gue, gue hapir tiap

minggu sih ke sana, gue ke persidangan juga ikut,

kebetulan kan itu juga lagi libur kuliah yam jadi emang

gk keganggu kuliahnya emang lagi bebas gitu, jadi tiap

persidangan ikut, dan main main ke sanggar atau ke

tempatnya pak supri.

Sanggar itu apa sih?

Sanggar itu nama lengkapnya sanggar ciliwung, jadi itu

dulu kantor pertamanya ciliwung merdeka, jadi disana

ada latihan balet, latihan music segaa macem, tapi

setelah ciliwung merdeka berkembang mereka punya

sanggar lain tuh di kebon pala, dan sekarang latihan

balet dan music di kebon pala, dan sanggar itu jadi

tempat tinggalnya anak asuh room sandyawan, dan

sering dipake buat forum-forum warga gitu.

Kalau tim di bukti duri sendiri ada berapa orang?

Kalau di bukit duri sendiri sebenarnya da empat orang,

qolbi, dian, tania sam gultor, tapi kebetulan yang emang

lebih sering ke sana cume qolbi sama dian karena tania

sama gultor itukan semester tujuh, dan mereka lagi pada

magang ditempat lain juga.

Selama proses produksi hambatan apa aja yang

ditemui?

Kalau hambatan sih, dari warganya sendiri itu sangat

terbukua ya, mereka tau kita mau bikin film tentang

penggusuran dan mereka emang lagi istilahnya mau

bener-bener melawan penggusuran itu, jadi mereka

sangat mendukung kita, kalau kita maintain pendapat

untuk diwawanaara gitu kan , itu juga mereka mau-mau

aja, kalau hambatannya, ya itu tadi sih saya paling

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxix

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

menyesal karena gambar pak supri mengantar ayam itu

gak keambil, kareana memang apa ya waktu itu tim yang

lain, dan tim saya pun gak selalu bisa ke bukit duri jadi

gak ada yang bisa nemenin, sedangkan kan kalo

misalnya ngeshoot pa supri anter ayam harus dua orang

yaa, yang ada di motor sama yang megang kamera, gak

mungkin saya sendirim dan tim tim yang lain lagi gak

bisa semua gitu loh, jadi emang gak bisa diambilnya

gara-gara itu, kekurangan orang.

Kalau hambatan teknis?

Itu ada banget, jadi kan emang karena baru pertama ini

nih, megang kamera buat ambiil video gitu, kalo dulu-

dulu megang kamera paling ucma buat foto aja ternyata

kan alo video gini nanti cahayanya beda-beda jadi harus

di atur, jadi paling awal itu sih hambatannya

penyesuaian kamera ini, misalkan di lcd nya kayanya

cahayanya udah pas nih tapi pas di komputer cahayanya

over gitu. Terus cara nyesuaian sama shutter speed, biar

gambarnya gak patah, jadi kendalanya banget tuh bikin

gambarnya supaya gak patah dan itu musti beberapa kali

diajarin untuk bisa make kamera itu, an tapi setelah

terbiasa kaya megang kamera terus itu jadi lebih bisa

ngerti sih.

Yang mengajarkan itu siapa sih?

Yang ngajarin awanya emang mas dandhy kasih

pelatihan kamera tuh, tapi ya Cuma sekali latihan aja kan

gak bisa langusng bisa tuh, tapi yang waktu itu ngajarin

saya sampe bisa tuh si dhuha co-directornya, kareana dia

juga pernah ikut ambil gambar sama saya di bukit duri.

Berarti sebelumnya pengoperasian kamera untuk

video itu belum pernah ya?

Belum

Saat produksi upaya-upaya apa aja sih yang dilakukan

agar lebih dekat dengan warga?

Biar warga terbuka tuh, saya pernah live in, sempet

sekali live in sdi sana nginep di rumah warga, ada salah

satu warga yang baik banget, namanya the enap, jadi

kontrakannya dia lagi kosong satu, karena saat itu emang

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxx

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

kebanyakan cowo kan yang tidur dan dia gak tega gitu

kalo misalkan masa cewe tidurnya bareng-bareng cowo

gitu kan, nah akhirnya kontrakannya yang kosong itu

disediain buat aku sama dian waktu itu yang tidur di

sana, jadi live in selam atiga hari dua malam di sana tuh

kaya ngeliat aktifitas warga pagi-pagi ngapain, terus ikut

ngonkrong sama warga yang biasanya malem-malem

tuh mereka main gitar, main kartu nonton film, ikut

nongkrong barng sama mereka, yang mita omongin

selain seputar penggusuran itu juga seputar biasanya di

sini warga gapain aja, kehidupan sehari-hari mereka aja

sih kaya gitu.

Ada gak sih scene-scene yang memnag di setting

dalam jakarta unfair?

Gak ada, paling kalo settingan itu sekedar untuk mencari

latar ketika wawancara.

Kenapa yang diangkat adalah perspektif dari warga?

Kenapa yang diangkat warganya yaitu tadi, kita kan mau

menuarakan apa yang dirasakan warga kan, selama ini

soalnya kalau kita lihat di media saya pun sebeum terjun

ke sana pun mikinrya ‘yaudahalah penggusuran bagus,

kaya jakarta jadi bersih segala macem, yang kumuh-

kumuh hilang gitu kan’ tapi ternyata pas di sana gak

kaya gitu kan. Ternyata penggusuran gak selamanya

bikin kehidupan mereka jadi lebih baik. Jadi pada

awalnya yaitu kita memang ingin mengangkat perspektif

dari warga terkait penggusuran, supay orang tau dari

perspektif mereka kaya gimana, karena kan selama ini

yang media arus utama ngeberitainnya misalkan kalo

enggak kerusuhan-kerushuan yang dibuat sama warga

karena melawan penggusuran atau enggak enaknya

kehidupan di rusun, tapi kan warga yang udah kita

deketin dan tanya-tanya kebanyakan responnya gak

kaya gitu, justru mereka lebih sengsara kareana adanya

penggusuran, sebagai istilahnya pembanding,

menyediakan perspektif untuk orang orang diluar sana

yang gak terjun langusng ke wilayah itu agar lebih tau

sebenernya kaya gimana.

Kenapa memilih bukit duri sebagai gala premier

jakarta unfair?

Page 20: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxi

Peneliti

Narasumber

Pertama kita melihat bukit duri strategis, lokasinya di

tebet jakarta selatan, sedangkan kalo pasar ikan kan

adanya di jakarta utarasusah diakses, apalagi dadap yang

ada di Tangerang gitu kan, jadi ya kita pilih bukit duri

yang mudah diakses lokasinya, selain itu bertepatan

banget tuh sama premier kita kalo itu tuh satu bulan

stelah penggusuran di bukit duri gitum jadi emang waktu

itu mereka juga pengen seenggaknya memperingati

gitulah satu buan tergusurnya mereka sama, bukit duri

ini kita lihat sebagai klimaksnya film, karena mereka

kan pas di film itu pas moment digusurnya bukit duri itu

kan yang paling nendang gitu, dan itu emang yang bikin

kita kaya wah cocok banget nih bukit duri untuk dijadin

premier, kaya gitu.

Kenapa bukit duri di jadikan klimaks? Apa

pertimbangnnya memilih bukit duri selain adanya

penggusuran?

Karena kita mau kasih unjuk bahwa, ini loh walaupun

bukit duri udah berjuang untuk mempertahankan

wilayah merekalagi dalam proses persidangan gitu kan,

lagi dalam proses mediasi waktu itu, etelah gugatan

class actionnya diterima tapi ya penggusuran dilakukan

begitu aja, SP keluar begitu aja jadi di sini jug abisa

diliat kalo pemerintahnya sendiri gak menaati hokum,

padahal hakimnya sendiripun waktu itu udah bilang

kalo, ya tahan dulu ya pemerintah ini kan lagi dalam

proses persidangan gak boleh ada tindakan yang

melawan hokum.

Page 21: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxii

Verbatim Wawancara

Wawancara ke 2

Nama Subjek Dhuha Ramadhani, Universitas Indonesia

Peran Sutradara

Waktu 25 Desember 2016, 17:00-18:00 WIB

Lokasi Perpustakaan UI

Pelaku Uraian Wawancara

Narasumber

Penelitti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Nama gue Dhuha Ramadhani dari FISIP UI

Kriminologi, jadi sutradara di Jakarta Unfair

Bagaimana akhirnya bisa terlibat dalam produksi

Jakarta Unfair?

Pertama kali berniat untuk terlibat itu waktu dapet

jarkom/ broadcast message dari grup line yang

nyebarin lupa siapa, isinya tentang ajakan kolaborasi

untuk bikin film dokumenter tentang penggusuran,

terus gue masih ragu awalnya, tapi setelah gue pikir-

pikir ini bisa jadi peluang untuk gerakan sosial

akhirnya gue dateng ke Watchdoc tanggal 31 Mei

dikumpulin ngobrol sama mahasiswa lain, sama ada

beberapa aktivis ada LSM juga ada LBH, tgl 1 Juni

dikumpulin lagi langsung pembagian peran dikasih

peran sutradara

Alasan untuk terlibat dalam produksi jakarta

unfair?

Gue ngerasa, gue sebelumnya aktif di SEMAR UI, itu

kerjaanya juga isu gerakan sosial, kerjaannya ngurusin

hal -ha terkait masyarakat di akar rumput gitu ya, kita

aktifnya di situ, terus pokoknya isu-isu apapun deh

tentang politik juga sebelumnya gue aktif juga di

BEM, di departemen kajian dan aksi strategis, cuma

di kampus gue ngerasa gerakan mahasiswa ini agak

menemui jalan buntu, kita aksi-aksi di jalanan media

itu udah gak tertarik lagi buat ngeliput kecuali aksinya

bakal keos bakal rusuh entar media baru mau ngeliput,

nah artinya apa yang kita perjuangkan ketika kita

lewat jalanan doang orang yang akan tau apa yang kita

perjuangkan itu ya cuma orang-orang disekitar situ aja

gitu, bahkan ketika kita aksi rame-rame, itu malah

ngegganggu lalu lintas dan masyarakat, nah malah

merugikan, nah gue liat film dokumenter ini bisa jadi

peluang untuk gerakan sosial juga akhirnya gue

putuskan untuk bergabung, terlebih ketika briefing itu

Page 22: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxiii

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

isu yang akan diangkat adalah isu penggusuran yang

sangat beriirisan sama kegiatan gue sebelumnya di

BEM sama di SEMAR.

Apa yang diketahui mengenai watchdoc

sebelumnya?

Gue tau Watchdoc itu dari film ‘Samin Vs Semen’,

selain SEMAR sama BEM gue ikut di SIAGA,

SIAGA bikin pemutaran Samin vs Semen dan gue

menilai filmnya punya ideologi yang sma dengan

SEMAR dan SIAGA, dan dengan diri gue sendiri

akhirnya dari situ ketika dapet tawaran dari Watchdoc

gue tertarik banget untuk gabung.

Gerakan seperti apa yang diharapkan dari film

Jakarta Unfair sendiir?

Gerakan bukan dalam arti kita melakukan di lapangan

gitu ya, bukan dalam ariti kita ikut demo segala

macem jadi organisasi baru bukan, tapi lewat film ini

yang dimaksud gerakan adalah new social movement

gitu, jadi isu yang kita angkat perspektif kita apa,

pendapat kita apa, argumen kita apa dan apa yang kita

inginkan itu bisa sampe lewat film dokumenter, dan

akan lebih relevan apalagi kalo gue liat-liat mahasiswa

khususnya mahasiswa gitu, kelas menengah ke atas

katakana secara intelektual aktif banyak megang lewat

hp, jadi mereka aktif di hp dan film dokumenter ini

kan bentuk filenya akan digital suatu saat dan

sekarang udah di rilis ke youtube, akan jadi lebih dekat

untuk nge-reach orang-orang yang jauh dari isu sosial,

mahasiswa FISIP sendiri bahkan gue liat jauh untuk

turun ke lapangan untuk belain masyarakat, nah lewat

film ini lah kita bikin satu argumen istilahnya

menyadarkan ini loh yang terjadi di masyarakat dan

mahasiswa harusnya melakukan A B C D lewat

perspektif yang mereka punya masing-masing.

Berapa banyak dana yang dikeluarkan?

Beberpa kali wawancara sama temen-temen media jug

ditanyain soal asal dananya dari mana gitu, karena ada

tuduhan-tuduhan kalo ini film untuk menjatuhkan

orang, bukan ini persoalan kemanusiaan yang lebih

substansial lagi dari persoalan politik, politik praksis

Page 23: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxiv

Peneliti

Narasumber

yang jauh dari hal-hal substansial. Untuk dana kita

sama sekali gak ditopang sama siapapun, kita gak

pernah dapet sponsor jadi semuanya keluar dari diri

sendiri, dari semua orang-orang yang terlibat,

mungkin kalo misalnya diitung, ongkos transportnya

aja selama produksi abis 6-7 juta perorang, tapi itu

dari uang sendiri.

Bagaiaman peran anda sebagai sutradara untuk

berkoordinasi dengan tim?

Di Jakarta Unfair hampir semua kecuali temen-temen

dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) itu

baru aktif, baru bisa pegang kamera gitu, ya

sebelumnya kita pegang kamera juga cuma untuk

foto-foto yang standar gitu yang emang paham bahwa

satu frame itu harus ada nilai harus ada pesan gitu, nah

jadi ketika kita ke Watchdoc itu hal yang pertama kali

diajarkan sama Watchdoc, Watchdoc sifatnya

fasilitator gak mendanai tadi gue bilang, hanya

mengajari teknis kamera, bagaiaman cara

penggunaannya, gimana cara disatu frame itu ada nilai

apa nilai apa makna apa yang ada dalam satu frame,

nah untuk proses produksi kita sama kurang lebih

dengan cara produksi secara umum, kurang lebih ada

pra produksi, produksi dan pasca produksi terus kalo

untuk pra produksi itu sifatnya lebih kaya ke

pertemuan-pertemuan nah, pertama kali kita

ketemuan itu tanggal 1 Juni, itu kita dibriefing sama

aktivis yang memang sudah terlibat di isu

penggusuran sejak lama gitu ini yang memudahkan

kita untuk paham, kira-kira lokasi mana aja yang bakal

kita pilih jadi tempat shooting kita, nah penentuan tim

itu bener-bener dilakukan secara apa ya, diskusi lah

gitu musyawarah, siapa yang akan jadi apa, kesediaan

waktunya gimana, kesediaan materilnya gimana gitu

ya, sebenernya awalnya jadi co-director, Cuma pas

produksi naik jabatan jadi director gitu.

Pembagiannya itu sederhana ketika pembagian lokasi

kita akan menyesuaikan dengan, teman-teman ini

yang ikut bergabung dia aktvitas sehari-harinya di

mana gitu, kalo misalkan temen-temen UMN

aktivitasnya dikampus kebanyakan, UI juga di

kampus maka kita akan cari lokasi yang terdekat yang

sudah kita pilih yang terdekat dengan orang itu,

temen-temen UMN lebih banyak kita shooting di

Page 24: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxv

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Tangerang karena memang deket di Dadap,

kemudiaan temen-temen UI di area Jakarta yang lain,

dan UIN juga di area Jakarta yang lain, karena biar

kita ngerjainnya juga enak, santai dan gak terbebani

justru.

Lalu bagaimana dengan koordinasi antar tim?

Kalo kordinasi antar tim karena semuanya baru sifat

hirarki itu pasti ada gitu dalam pengambilan

keputusan, akhirnya harus dipegang sama dua

sutradara antara gue dan Sindy, cuma untuk menuju

kearah keputusan itu lewat diskusi, jadi lebih dominan

yang horizontalnya meskipun pada akhirnya harus

diambil keputusan oleh kita berdua. Terus sejauh ini

selain lewat rapat rutin, gak rutin sih tergntung waktu

kita masing-masing lewat grup paling.

Orientasi film jakarta unfair?

Gak profit yang jelas karena kita gak bisa

mengeksploitasi kemiskinan sebagai hiburan karena

itu bukan hiburan, orientasinya justru adalah

advokasi, kita cari suara yang ada di warga yang

selama ini gak pernah ada di media arus utama

kemudian suara-sura itu yang kita jadikan film dan

kita sebarkan gitu, membuat pendapat-pendapat

mereka tentang penggusuran ini jadi diketahui banyak

orang khusunya akan diketahui juga oleh para

pemangku jabatan biar ada perubahan kebijakan

harpannya tentang metode penggusuran metode

penataan kota.

Target audience film Jakarta Unfair?

Target utama audience adalah warga karena warga

yang selama ini gak pernah diberikan ruang oleh

media arus utama untuk berbicara gitu, jadi di film ini

di dominasi oleh perspektif warga, karena ketika kita

terlalu banyak menggunakan perspektif intelektual

perspektif mahasiswa gitu kan perspektif hukum

warga yang sebagai korban itu akan kesulitan utnuk

memahami filmnya, nah makanya film ini

diprioritaskan dilakukan pemutarannya ketika awal-

awal setelah dirilis itu di kampung-kampung di

tempat-tempat yang terancam digusur dan sudah

Page 25: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxvi

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

digusur, biar mereka kembali bersolidaritas,

berkonsolidasi untuk berjuang lagi untuk merebut hak

nya.

Isu apa yang sebenarnya ingin dikedepankan?

Yang jelas isunya penggusuran, isu covernya, cuma

yang lebih deep adalah isu tentang kemanusiaan gitu,

bukan kita katakan penataan kota ini tidak tepat atau

bagaimana, tetapi apa yang ada di balik penataan kota

itu sendiri, jadi makanya kita agak sanksi ketika media

itu mengajukan tesisnya kalo film ini menjatuhkan

salah satu calon, karena isu yang lebih substansial

adalah isu tentang kemanusiaan itu sendiri gitu,

dibalik fenomena penggusuran.

Tujuan dari film Jakarta Unfair?

Tujuan dari film Jakarta Unfair adalah voicing the

voiceless, penilaian kita sebelum kita shooting adalah,

lagi-lagi media arus utama gak menghadirkan gitu

perspektif warga, yang dihadirkan di media arus

utama didominasi oleh pendapat dari negara aparat,

segala macem nah kondisi ini menyebabkan warga

terdampak penggusuran itu jadi korban sekaligus jadi

pelaku untuk kedua kalinya, katakan ketika dikatakan

oleh media warga ini warga ilegal warga yang ada di

berita itu mengutip tempo warga ini adalah tukang

reklamasi sungai, pengemplan sungai, mengutip

gubernur pertahanan. Nah ini menimbulkan yang

namanya misstifikasi gitu, jadi kesalahan makna

tentang pengusuran itu sediri, bahwa penggusuran

yang seharusnya dilihat sebagai suatu bentuk

kejahatan oleh negara karena dilakukan secara tidak

manusiawi tidak memenuhi standar-standar yang ada

tentang penggusuran malah warga jadi pelaku itu

sendiri, padahal sebenarnya warga nih korban jadi

dengan adanya misstifikasi berita itu warga ini

menjadi korban dua kali, pertama korban penggusuran

dan korban misstifikasi dari berita media arus utama.

Bagaiman proses produksi Jakarta Unfair?

Ada tiga tahap utama, pra produksi, poduksi sama

pasca produksi, ketika pra produksi kita lebih ke riset,

Page 26: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxvii

Narasumber

Peneliti

Narasumber

cuma riset kecil-kecilan, kita gak ada tim riset yang

memang dia ditugaskan untuk riset, dan kita lebih

banyak ngobrol sebenarnya sama aktivis-sktivis yang

terlibat dan warga itu sendiri. Kemudian hasil dari

riset dan obrolan kita ini menjadi penentu kita untuk

menentukan lokasi apa yang akan kita ambil dan cerita

apa yang aka kita angkat gitu, kemudian setelah kita

tentukan kita baru masuk ke proses produksi, kita

shooting dari sebenernya gak ada waktu yang streak

gitu ya dari kapan sampe kapan, tapi ketika udah ada

tokoh yang kita inginkan dan cerita yang sesuai

dengan apa yang kita harapkan muncul kita langusng

shooting. Baru selesai itu sekitar bulan

Oktober,September itu kita masih shooting, Oktober

juga ada beberapa shooting tambahan yang harus

diambil, kemudian masuk editing itu trailer kita

tanggal 8 kalo gak salah, editing paling kita gak sampe

dua minggu, disitu baru kita abis-abisan gitu ngerjain

filmnya, pas lagi proses shooting kita ambil gambar

sebanyak-banyaknya kemudian setiap videographer

di lokasi-lokasi tertentu laporan dalam arti setor data

mereka ngelakuin yang kita sebut rough cut gitu, jadi

kekuasaan untuk rough cut itu lebih banyak di

videographer-videographer lokasi masing-masing.

Ini kita kumpulkan ketika itu totalnya hampir 6-8 jam,

baru kita masuk proses editing yang dipotong-potong

sesuai dengan naskah yang udah kita bikin. Nah

setelah itu barulah ketika film jadi kalo gak salah

sekitar tanggal 25 atau 26 kita rivew film bersama

aktivis-aktivis dan LSM yang sebelumnya terlibat di

proses pra produksi termasuk di produksi untuk

memberikan masukan. Dari situ kita dapet masukan

lagi, apa celah-celah yang muncul difilm

nyakemudian setelah kita diskusi, kita edit lagi,

kemudian tanggal 27 sedikit-sedikit di edit tanggal 28

kita launching di bukit duri.

Bagaimana Pemilihan tokoh?

Pemilihan tokoh berangkat dari pandangan pertama

yang kita gunakan bahwa penggusuran ini adalah

salah satu bentuk state crime, kejahatan warga negara,

dan warga adalah korban gitu, dan kondisi sekarang

ketika itu kita shooting, meskipun sampe sekarang itu

terjadi, perspektif warga gak hadir di media arus

utama akhirnya, dan akhirnya tokoh yang akan paling

Page 27: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxviii

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

banyak tentu warga itu sendiri, karena itu yang akan

kita perjuangkan gitu kan voicing the voiceless, nah

untuk pemilihan siapa yang akan menjadi tokoh, siapa

yang tidak akan menjadi tokoh kemudian, nah itu juga

tergantung kondisi di lapangan gitu ketika survei, live

in termasuk, kita berdiskusi dengan warga kira-kira

siapa orang yang tepat untuk dijadikan tokoh, karena

tokoh ini suaranya harus mampu mewakili suara

warga secara umum ketika dia tidak mampu mewakili

suara warga secara umum, maka dia tidak sesuai untuk

dijadikan tokoh. Karena akan dibawa ke konteks yang

lebih luas dari masing-masing wilayah itu akan

dibawa ke konteks jakarta, dan dari jakarta akan

dibawa ke konteks yang lebih luas yaitu konteks

nasional. Jadi untuk pemilihan tokoh sebenernya gak

ada patokan yang streak gitu, paling kita berpatok

sama cerita ini akan kita arahkan dengan cara apa,

apakah dengan visual driven, apakah character driven

atau story driven gitu. Dan yang kita pilih untuk yang

pertama gak memungkinkan unutk visual driven gitu

karena kita semua pemula jadi gambarnya tidak terlalu

berkualitas, jadi yang dipilih adalah story driven dan

character driven. Nah yang penting ada cerita dari

warga gitu meskipun dia vokalnya kurang baik atau

apa, tapi ketika ceritanya itu bagus dia akan jadi tokoh,

dan sebaliknya, ketika meskipun dia suaranya lantang

jelas artikulasinya, tapi dia gak punya cerita itu gak

akan jadi tokoh. Jadi akan disesuaikan dengan cerita.

Apa ada syarat atau pertimbangan lain ketika tokoh

itu dipilih?

Pertama dia harus memahami isu yang terjadi di

lingkungannya, kedua dia harus bisa diterima

pendapatnya sama warga lain.

Siapa aja yang terlibat dalam produksi Jakart

Unfair?

Tanggal 31 mei itu yang terlibat ada sekitar 23 sampai

26 orang, mahasiswa semua kemudian sambil berjalan

akhirnya pada tumbang segala macem, sisa sampe

terakhir ada 16 orang mahasisiwa, paling kalo untuk

keseluruhan film memang ada beberapa gambar yang

kita ambil dari gambar punya Watchdoc gitu ya, yang

emang udah ada, untuk mendukung cerita yang kita

Page 28: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxix

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

angkat gitu ya, dan beberapa juga gambar dari rekan

UPC Cuma yang akan menjadi gambar utama itu di

produksi di ambil oleh 16 mahasiswa tadi.

Apakah semuanya baru dalam hal membuat film

dokuemnter ini?

Beberapa mungkin ada yang udah punya ilmu lebih

gitu ya, Cuma kalo untuk kolaborasi dan bikin

dokumenter yang skalanya agak luas kaya Jakarta

Unfair ini boleh dibilang semuanya baru.

Bagaimana pendekatan sama tokohnya?

Kalau pendekatan mutlak dilakuin karena beberpa

lokasi itu ketika kita nenteng kamera ke sana, mereka

resisten gitu agak sedikit menolak. Penolakan ini

terjadi karena mereka trauma sama media arus utama

yang ketika hadir ke sana dan kemudian wawancara

dana apa yang ditampilkan di televisi atau di media

online itu tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan

makanya ketika ada siapapun bukan cuma kami yang

tiba-tiba membawa kamera ke situ, itu akan ditolak

secara halus oleh warga, bahkan ada juga yang

penolakan secara keras seperti di usir lah apa segala

macemlah, makanya ketika kita survei untuk yang

pertama kali kita gak bawa kamera, kita datang ke

sana, ketika mereka curiga kita jelasin tujuan kita apa,

kita mau bikin film tentan g penggusuran kemudian

perspektif yang kita gunakan itu perspektif warga itu

sendiri, jadi kita ke sana itu dalam bingkai membantu

warga untuk berbicara kepada khalayak umum sama

kepada pemerintah gitu, nah pendekatan kaya gitu kita

jalanin lumayan panjang gitu ya, jadi pelan-pelan,

sampe kita gak bawa kamera sampe kita bawa kamera,

jadi ketika warga sudah terbiasa melihat kamera itu

baru kita mulai shoot wajahnya. Ketika itu warga udah

muali biasa melihat kamera, memang awalnya masih

kagok gitu ya, ngomong apa segala macem, tapi ketika

itu berjalan dan sudah terbiasa bahkan warga ini

meminta gitu, saya mau ngomong ini, saya mau

ngomong ini tolong direkam, ini yang harus

disampein gitu.

Bagaiaman penyususnan story line?

Page 29: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xl

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Storyline awalnya kita punya dua naskah, secara

umum, secara besar gitu ya, naskah pertama itu kita

didominasi oleh data hasil obrolan kita, disitu akan

kita tampilkan bagaimana perubahan RT/RW jakarta

dari tahun ke tahun, dari tahun 1985 ketika itu, sampe

tahun 2005, dan akhirnya banyak perubahan ruang

terbuka hijau itu yang tadinya 30% itu jadi berkurang

dan ini menyebabkan penggusuran gitu kan.

Kemudian di naskah ke dua kita bener-bener isinya

tentang warga gitu, kita diskusi lagi sampai akhirnya

kita putuskan storyline yang akan kita gunakan

sebagai film nanti itu yang di dominasi warga, karena

kita berangkat dari tadi bahwa, perspektif yang data

data itu bukan tugas kita, itu sudah dilakukan sama

media arus utama juga. Nah untuk penyususnannya

sendiri emang awalnya kita buat gambaran kasar gitu

ya kira-kira didepannya itu openingnya apa

masalahnya apa isinya apa klimaksnya di mana

endingnya apa, cuma akhirnya kita juga harus

menyesuaikan sama hasil dari shooting temen-temen

videographer yang ada di lapangan. Nah dari situ baru

kita dapet masukan sebagais utradara gitu ya, ehmm

ditempat ini lebih kuat cerita tentang ini, ditempat ini

lebih kuat cerita tentang ini, dan tugas kita sebagai

sutradara saya dan Sindy adalah cari benang merah

diantara semua tempat, apa nih yang menghubungkan

mereka biar jadi satu cerita yang utuh.

Dan benang merahnya adalah?

Benang merahnya adalah penggusuran ini tidak

menjadi solusi seperti yang dikatakan oleh pemerintah

gitu, memang ada beberapa pendapat yang beliau

sepakat ada penggusuran, bukan penggusuran ya

penataan ya labih ke pembangunan karena memang

diperlukan untuk rapi bersih, karena beliau-beliau pun

butuh tempat yang istilahnya (bersih) untuk mereka

beraktivitas, cuma di sisi lain beliau merasa caranya

tidak tepat gitu untuk penggusuran , kemudian di

lokasi lain ada orang yang bener-bener menganggap

bahwa penggusuran ini suatu hal yang salah, dan

pembangunan tidak seharusnya seperti ini, nah ini kan

agak sedikit kontradiktif gitu ya pendapatnya, tapi

ketika kita tarik lagi ke atas, kita zoom lagi oh ternyata

meskipun agak sedikit berbeda tapi substansi dari

Page 30: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xli

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

pendapat kedua pihak ini adalah penggusuran ini

seharunsyanya dilakukan seperti apa gitu, kalaupun

harus digusur.

Lebih setuju penggusuran, penataan atau

pembangunan?

Saya lebih setuju peggusuran semua yang kita

shooting itu penggusuran, karena kita penataan pasti

ada solusi untuk warga gitu, dan bahkan di Bukit Duri

itu snediri warga itu mengajukan design, jadi mereka

menyepakati gitu ada arsiteknya di film juga ada

bahwa ya sungai perlu dilebarkan, cuma sebagaimana

caranya, akhirnya mereka bikin design sendiri, ini loh

namanya kampung susun, namanya kampung susun

manusiawi Bukit Duri ditawarkan kepada Pemprov

ketika 2012, dan direspon positif oleh gubernur ketika

itu adalah Jokowi, tapi kemudian design itu diabaikan

begitu saja, warga dianggap ilegal dan dilakukan

penggusuran gitu, ya bukan penataan gitu ya ini

penggusuran karena ketika penataan warga pun sdah

punya designnya sendiri dan itu tidak dilakukan.

Sampai sekarang lokas-lokasi tergusur kecuali

Kalijodo seperti di bukit duri itu masih terbengklai,

belum dijadikan apa-apa.

Kenapa memilih dokumenter sebagai outputnya?

Karena yang kuat dari film dokumenter adalah

kejujuran dari tokoh-tokohnya jadi ketika kita coba

ramu dengan tema atau format lain gitu, seolah-olah

ini jadi rekayasa, jadi apa jadi apa gitu. Padahal yang

terjadi kita ingin menghindari tuduhan-tuduhan

bahwa film ini rekayasa. Maknaya format dokumenter

yang lebih etnografis yang kita turun ke lapangan

berhari-hari, berminggu-minggu, itu sebagai jalan

yang kita pilih karena disitu kejujurnanya terlihat dan

gak ada rekayasa sama sekali.

Apakah harus sesuai dengan story line atau

natural?

Kita punya target gitu ya kita melakukan metode yang

disebut verite, kita gak bawa naskah sama sekali ke

lapangan kita bawa target-target apa gambar-gambar

yang harus didapatkan gitu, cuma ternyata apa yang

Page 31: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xlii

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

kita susun itu terlalu semapit daripada apa yang kita

temukan di lapangan, jadi ketika kita di lapangan wah

ini bisa lebih berkembang isunya, temanya dari warga

pendapatnya sebenernya kita anggap cukup-cukup,

tapi ketika dia mengembangkan apa yang dia

sampaikan ternyata itu lebih luas dari naskah yang kita

bikin, akhirnya kita bergeser ke arah naskah yang

menggunakan perspektif warga daripada naskah yang

perspektif hukum dan lain-lain.

Bagaimana komposisi tim jakarta unfair?

Semua orang yang telibat di Jakarta Unfair harus

memegang kamera, artinya siapapun dengan jabatan

apapun dia harus menjadi seorang videographer

karena dengan itu hanya dengan itu lah dia tau apa

yang terjadi di lapangan. Jadi dari 16 orang yang

bertahan semua udah shooting di lapngan, tujuannya

itu tadi kita enggak ketemu kabut ini isunya tentang

apa segala macem gitu, jadi biar kita paham bener-

bener, nah untuk pembagian tugas memang ada pada

akhirya, sutradara ada 2 editor utama ada 2 terus music

dari editor juga, produser ya tentu dari Watchdoc guitu

ya, dibantu terkait penyusunan jadwal yang baik,

gimana cara pendekatan dengan warga itu dibantu,

tapi ditim inti sendiri gak terlalu lengkap kaya penata

Chaya dll, mungkin emang diakhir kita butuh bantuan

translator gitu untuk menerjmahkan ke bahasa inggris,

tapi, bukan bagian dari 16 orang itu.

Jadi pure mahasiswa yang mengerjakan?

Mahasiswa, yang translate pun itu jga mahasiswa, tpai

bukan tim utama yang jakarta unfair.

Kenapa memilih Bukit Duri?

Ketika trailer kita luncurkan sebenarnya ada lima

lokasi yang tertarik bikin nobar perdana, cuma

akhirnya yang menyanggupi sampe hari H ada dua

lokasi dan lokasi utama yang kita pilih di Bukit Duri

selain itu ada juga di Lampung. Nah kenapa Bukit

Duri gitu kan, tanggal 28 Oktober itu bertepatan

dengan satu bulan Bukit Duri di gusur, dan bagi kami

Bukit Duri ini menjadi satu wilayah yang bisa

dicontoh solidaritasnya untuk lokasi-lokasi lain,

Page 32: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xliii

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

makanya difilm juga agak dominan Bukit Duri, dan

dipilih pertama karena warga disitu masih punya

semangat untuk berjuang berbeda dengan beberapa

lokasi yang semangat solidaritasnya udah mulai

luntur, nah makanya Bukit Duri di pilih. Selain itu

juga memang film ini ditujukan untuk warga dan

harus diputar ditempat warga untuk pertama kali.

Apa berniat untuk ke arus utama?

Media arus utama yang saya tangkep itu online atau tv

gitu ya, kalo tv kayanya gak mungkin karena lagi-lagi

akan melalui proses pemotongan lah apa lah, nanti

malah ceritanya berubah ya, ita gak pengan ya ke sana,

makanya alternative yang kita pilih agar ini bisa ke

spread lebih luas daripada skedar layar tancap itu

lewat youtube. Hanya sebatas youtube kita gak

memilki minat untuk ke tv.

Bagiaman sistem pendistribusian film jakrta unfair?

Kita ada tim impact producer tim ini yang akan

menjadi apa ya penghubung kita dengan

penyelenggara, kalo untuk distribusi sebenernya kita

gak punya target ini harus dibikin layar tancep berapa,

ini harus dibikin di daerah mana aja kita gak punya

target itu. Tim itu dibentuk untuk menyebarkan

informasi bahwa ada film tentang isu penggusuran

yang mana LSM yang bergabung di tim produksi dan

distribusi ini concern ke isu penggusuran jadi warga-

warga yang mereka naungi yang mereka ampu itu

diberikan informasi untuk film ini dijadikan tools bagi

warga khususnya dan bagi LSM untuk alat untuk

konsolidasi yang ketika ada tontonan maka

kecenderungannya warga akan menonton dan akan

datang na ketika selesai menonton ini lah saatnya

untuk berdiskusi stelah ini kita mau ngapain gitu,

kalau untuk yang luar kota dan uar negeri itu inisiatif

dari penyelenggara dari wargana kah, dari LSM kah

dari mahasiswa kah, jadi kita gak pernah bikin layar

tancep dari kita sendiri gitu karena concernnya ke

warga.

Bagaimana mengenai ketentuan nobar?

Tujuannya?

Page 33: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xliv

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Dibuat ketentuan yang jadi concern di ketentuan itu

sebenarnya terkait di mana di putarkan oleh siapa, gitu

kan, meskipun disitu ada larangan menyebar dan

segala macemnya. Nah kenapa di film ini kita buat

ketentuan gitu, kita gak pengen kita harus ini juga ya

sadar politik, ketika film ini selesai memang

kondisinya adalah sedang berlangsung pilkada di

Jakarta, jadi ketika yang memutar itu pihak pihak yang

terlibat dipilkada atau calon gubernur atau tim

susksesnya, kita gak mau film ini dijakdikan suatu alat

bagi mereka untuk menyerang calon lain mangkanya

disitu disarankan untuk warga dulu yang putar, dan

kita gak sarankan juga di ruang-ruang mahasiswa,

pertama kenapa warga , lagi balik lagi film ini untuk

warga jadi lokasi lokasi itu setidaknya dapat dihadiri

oleh warga ketika diputar di gedung hotel yg secara

materi warga susah untuk menonton maka film ini

tidak akan mencapai tujuan awalnya, terus kalo

misalkan dilakukan di mahasiswa, sebetulnya kita

juga bukan menolak gitu ya, gak apa-apa, dibikin

mahasiswa tapi setelah itu apa gitu, karena saya pun

akhirnya bergabung di sini berangkat juga dari salah

satunya kekecewaan di mahasiswa bahwa setelah

mereka nonton ketika itu Samin Vs Semen yang tadi

saya ceritakan di SIAGA, udah gak ada apa apa gitu,

nah ketika ini diputer di warga itu akan lebih

bermanfaat, manfaatnya akan lebih luas, nah kenapa

pada akhirnya kita pilih untk launching di youtube

karena kita udah putar di banyak tempat yang itu

warga, jadi ketika launching di youtube udah gak ada

lagi tuduhan yang bisa bilang bahwa film ini berkaitan

dengan pilkada, udah gak ada, karena warga itu yang

bikin yang kumpulin yang bikin pemutaran gitu.

Bagaimana dengan ketentuan nobar yang

diprioritaskan mengadakan diskusi, tujuannya?

Jadi kalau saya ambil konteks lain gitu ya, stand up

comedy misalnya Ari Keriting pun awalnya kaya saya,

dia aktivis mahasiswa di Malang, ketika itu dia

berpikir demo dijalan udah gak bisa, tapi dia punya isu

nih yang harus disampaikan , di dengar akhirnya dia

bawa isu tentang Indonesia timur gitu kan melalui

komedi, dalam penyampaiannya dia itu harapannya

dua pertama orang yaudah lucu karena itu tujuannya

komedia, kemudian kedua lucu lucu kemudian orang

Page 34: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xlv

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

itu berfikir gitu, nah berpikir ini lah yang lebih

substansif daripada sekedar lucu makanya isunya

tersampaikan dan orang berpikir, nah lewat film

dokumenter ini iketika sudah nonton harapan pertama

adalah orang sadar kemudaian harapan kedua adalah

diskusi, nah lewat diskusi ini baru warga bisa konkret

gitu, baru mereka akan berjuang dengan jalan apa lagi

setelah ini.

Sadar di sini sadar apa ya?

Sadar akan isu, karena temen-temen saya sendiripun

di FISIP menganggap bahwa penggusuran itu hal yang

normal hal yang wajar bahkan hal yang harus

dilakukan gitu, ini kan keliru ketika kita liat lagi

ternyata banyak warga yang awalnya dibilang rusun

dibilang solusi, ketika mereka sampe rusun mereka

gak bebas dari keterancaman terusir juga, karena

mereka harus bayar, dan ketika mereka gak bayar

mereka diusir dari rusun gitu kan, nah ini yang pengen

kita sebarkan kalo untuk konteks menengah ke atas

gitu kan mahasiswa dan lain-lain.

Kekeliruannya ada di mana?

Dipemahaman bahwa penggusuran itu adalah solusi,

nah itu bagi kami keliru.

Bagaimana respon atau timbal balik dari khalayak?

Kalau respon dari penonton yang penyelenggara gitu

ya, itu mereka cenderung puas bahkan ada beberapa

yang baru tau apa yang ada di balik penggusuran, dan

misalnya temen-temen Solo nih, mereka baru engeh

isu penggusuran itu pun bukan isu Jakarta doang, jadi

merkea baru tau makna Jakarta Unfair ketika mereka

nonton filmnya, karena selama ini ada yang

menggugat gitu kenapa judulnya jakarta unfair,

padahal ada Tangerang juga ada Dadap gitu kan

kenapa Jakarta doang, bahwa isu isu pembangunan

kota itu terjadi di semua kota gitu, bahkan di Solopun

mereka gak sadar, tingginya pembangunan hotel itu

pada akhirnya akan mengarah kepada penggusuran

gitu kan, nah pertama mereka merasa tersadarkan

merasa tersuarakan khususnya untuk warga, kalau

misalnya untuk khalayak lain yang memang belum

Page 35: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xlvi

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

menonton ketika film ini dilarang di TIM batal di

putar, ternyata orang-orang yang concern ke isu

pembangunan kota akhirnya juga membela film ini

gitu, bahwa ini suatu film yang penting untuk kita

melihat alternative lain pendapat apa yang menyertai

isu-isu penggusuran, jadi positif sih responnya.

Respon pertama kali ketika gala premier?

Pertama kali kita sangat dibantu oleh penyelenggara,

pertama, yang di Bukit Duri itu salah satu inisiatornya

kan Gema Demokrasi, GEDOR di twitter dia punya

followers yang lumayan meskipun gak terlalu banyak,

tapi ketika film itu di putar bagaimana reaksi warga di

situ, kaya pembawa acaranya ampe dia mengenang

ceritanya dari awal dari dia lahir, main dan segala

macem dan itu diberitakan itu, ada beberapa media

arus utama yang dating kesitu, mungkin dari situ

orang-orang penasaran gitu, dana palagi sampe

puncak penasarannya itu dibantu karena kasus

pembatalan waktu di TIM itu sih, jadi emang filmnya

tuh apa gitu, jadi lumayan lah.

Tanggapan dhuha ttg pembatalan film di TIM?

Kalau soal pembatalan film di TIM, kalo kita pake

pendapatnya panitia itu bahwa itu dilarang sama TIM

nya wajar sih, jadi gak kaget akan ada plarangan,

justru pelarangan itu bisa jadi satu tools kita untuk

menyebarkan filmnya, jadi kita biasa-biasa aja, santai-

santai aja.

Setuju kah kalau jakun diktakan sebagai media

alternative?

Yes, setuju. Ini media alternative dari arus utama.

Yang diharapkan dari film jakarta unfair?

Tujuan kita tadi voicing the voiceless, harapannya

adalah voice nya tersampaikan ke orang-orang yang

menganggap penggusuran itu normal, atau orang-

orang menengah ke atas, atau warga lain yang sudah

merasa hampir putus asa karena mereka merasa

sendirian, dengan adanya film ini itu harapannya

warga di lokasi penggusuran itu tidak sendirian karena

Page 36: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xlvii

orang lainpun berjuang dengan isu yang sama, dan

harapannya yang lain pun lebih idealnya lagi untuk

mereka berkolaborasi bikin satu gerakan untuk

mempertanyakan gitu penggusurannya ini tepat atau

enggak. Terus kalau untuk yang menengah ke atas lagi

untuk memberikan alternative pandangan gitu, ini ada

warga yang tergusur dan ini pendapat mereka ini

pendapat korban, karena pendapat korban atau saya

balik lagi ke ilmu yang saya pelajari di kriminologi,

satu kejahatan itu harus didefinisikan oleh berangkat

definisinya dari korban gitu, apa kerugian yang

disebabkan oleh satu tindakan dan seperti seharusnya

harusnya korban inilah yang mampu atau berhak

mendefinisikan penggusurannya itu layak atau tidak

bukan pemerintah dalam hal ini, karena yang

dihadirkan media arus utama itu pemerintah,

penggusuran ini benar, penataan kota, mereka gak

boleh tinggal dibantaran sungai, padahal ketika kita

buka riset lagi banjir paling dekat isu penggusuran ini

daerah sungai bikin banjir daerah warga-warga yang

tinggal disitu. Padahal banjir ini disebabkan oleh

masifnya pertumbuhan mall perumahan, perkantoran

gitu. Hilangnya 30% ruang terbuka hijau di Jakarta itu

disebabkan hampir seluruhnya oleh perkantoran dan

mall dan hotel segala macem. Misalnya Pantai Indah

Kapuk yang tadinya 80 % adalah hutan lindung untuk

bakau gitu kan dijadikan perumahan, tentu kita

kehilangan ruang untuk air itu bisa sampe ke hilir gitu

sampe ke muara dengan bebas gitu kan, terhalang,

kemudaian di Kelapa Gading , Kelapa Gading itu

berubah jadi kawasan perkantoran dan pusat

perbelanjaan gitu, Kelapa Gading ini awalnya daerah

resapan air gitu karena Jakarta ini rendah datarannya

kemudian air itu berasal dari Bogor yag dataran tinggi,

dan dia kehilangan resapan air yang sekarang jadi mall

maka itu yang menyebabkan banjir gitu, jadi bukan

warga-warga yang ada dipinggiran sungai ini yang

bikin banjir tapi kehilangan ruang terbuka hijau itulah

yang bikin banjir, Mall Taman Anggrek yang bangun

di atas ruang terbuka hijau, Tomang Plaza Senayan

yang bangun didaerah RTH di Senayan, nah, ada yang

lebih besar gitu loh pelaku-pelaku yang menyebabkan

banjir, dan itu gak pernah muncul di media arus

utama, selalu warga ini ditempatkan sebagai pelaku

penyebab banjir, dan yang kita harapkan orang sadar

bukan warga, warga ini tinggal disitu karena mereka

Page 37: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xlviii

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

tergeser oleh pembangunan kota yang tidak ramah

bagi mereka gitu, mereka kehilangan tempat tinggal

akhirnya mereka tinggal disitu gitu. Dan kalau kita

kutip Jokowi, negara itu harus melindungi rakyatnya,

dan itu tidak dilakukan.

Tetapi dalam film ini tidak dijelaskan mengenai

RTH itu ya? Kenapa?

Iya, kita gak pilih itu untuk ditampilkan karena kami

membiarkan ada diskursus, jadi ketika kita tampilkan

semuanya ada designnya berubahlah sdari RT RW

1985 ke 2005 berubah, itu filmnya jadi indepth gitu

kan, jadi perspektif warganya, nanti pertarungannya

akan di hitam putih gitu, ini legal atau ilegal gitu kan,

kita gak pengen ada kaya gitu, itu dibiarkan terjadi di

diskusi setelah nonton oleh orang-orang yang

berdiskusi, kalaupun gak terjadi diskusi itu yang

penting perspektif warga nyampe.

Siapa saja yang terlibat dalam distriusi film Jakarta

Unfair?

Yang terlibat dalam distribusi ada beberapa orang,

kemudian ada temen-temen Urban Poor Consortium,

ada dari safe net, ada dari Ciliwung Merdeka dan

pokonya aktivis-aktivis itu dan ada juga LBH gitu, ini

juga perlu diketahui bahwa, ketika kita pendekatannya

dokumenter maka warga yang menjadi tokoh itu

kecenderungan untuk terancam gitu kan , karena dia

kan udah menyatakan pendapatnya, ini kita siasati,

film ini harus di review dulu oleh mereka yang paham

hukum, makanya pada tanggal 26 itu dilakukan untuk

menjamin gitu ketika nanti setelah film ini di produksi

dan warga yang mengatakan pendapat dari hati

nuraninya dipersoalkan secara hukum mereka akan

dibantu oleh temen-temen dari LBH yang bekerja

sama dengan tim Jakarta Unfair.

Mengapa memilih menampilkan cuplikan video dari

berita berita arus utama?

Ini yang istilah mempertegas gitu, apa yang

membedakan kita dengan persepktif yang digunakan,

apa yang dikatakan warga dan apa yang disampaikan

oleh media arus utama, misalnya yang kita ambil salah

satunya dari liputan 6 gitu kan, kita lihat seperti apa

Page 38: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xlix

reporter atau wartawan itu menyampaikan berita, dia

bagaimana memaknai posisi atau kondisi kerusuhan

itu seperti apa gitu kalo misalnya warga ini kan dia

cenderung untuk melakukan kerusuhan karena dia

selfdifense, dia mempertahankan dirinya dan

lingkungannya jadi itu kan yang dilakukan oleh warga

melalui (kekerasan) selfdefense, pertahanan diri

mereka. Nah sedangkan yang dicover atau di frame

oleh media itu bukan selfdefense, itu adalah

kerusuhan gitu. Makanya logika yang digunakan itu

jga gak sinkron gitu. Misalnya gini ada pernyataan

penggusuran mendapatkan perlawanan dari warga,

warga mulai melempari polisi dengan batu gitu kan,

kan itu kalimat yang digunakan, akibatnya jalanan

antara tempat A menuju kampong melayu matraman

macte parah. Itu kan kaya gak berkesinambungan gitu,

isunya apa kemudian yang ditampilkan apa, jadi

double standar gitu lah, jadi gak tepat

pemggambarannya ya mecet ya normal gitu, karena

itupun ditutup oleh polisi gitu kan, jadi bukan karena

kerusuhannya nah harusnya yang ditampilkan kenapa

warga itu rusuh apa yang melatarbelakangi warga itu

rusuh, nah jadi ituloh ukti bahwa media ini, arus utama

menampilkan hal yang gak sesuai dengan yang

dilapangan, dan terlalu di hiperbolik gitu kan ya

memang itu ciri juga di media arus utama untuk

menarik penonton.

Page 39: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

l

Verbatim Wawancara

Wawancara ke 3

Nama Subjek Octi Sundari (Universitas Multimedia

Nusantara/Jurnalistik)

Peran Editor

Waktu

Lokasi Happy Juice, Jl. Margonda

Pelaku Uraian Wawancara

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Nama gue Octi Sundari, dari UMN, angakatan 2013

jurusan jurnalistik, di jakarta unfair saya sebagai editor

& video

Bagaimana bisa terlibat dalam Project kolaborasi

Jakarta Unfair?

Awalnya karena ini ya, ditawarin dari wd, di imelin,

kaya ajakan untuk kolaborasi tentang documenter

penggusuran, dan ternyata bisa sekalian untuk magang,

dan disitulah saya, awalnya sih emang karena magang

saya masuk di sini. Abis itu akhir mei ngadain rapat

dengan mas dandhy dan habis itu diadain lagi

pertemuan besar itu awal juni, awal juni ada dari 3 univ

dari uin ui umn, nah disitu saya dipilih sebagai video di

dadap, namun juga saya membantu teman-teman di

pasar ikan dan tongkol dan duri, tpi emg lbih banyak di

dadap.

Alasan ikut Project kolaborasi Jakarta Unfair?

Alasan saya pribadi saya sebenernya pengen awalnya

saya gak terlalu mengikuti masalah penggusuran,

awalnya mau masuk juga saya mikir-mikir, saya gak

terlalu update dengan berita ini, saya ragu nanti bisa

ikutin atau enggak, pas awalnya ketemu mungkin lebih

tepatnya bisa sebagai pengalaman dan bener-bener

gimana ngerasain liputan yang bener-bener tinggal di

sana dan tinggal sama warga berbaur sama warga sih,

itu yang alasan saya pengen masuk situ, soalnya

penasaran juga?

Apakah sebelumnya tahu tentang Watchdoc?

Kalau wd, enggak terlalu tau banyak, tapi saya ngikutin

satu org dan banyak putar film ttg wd, tapi untuk tau

ideologinya wd seperti apa kurang tau. Jadi saya tau

tapi gak terlalu mendetail.

Page 40: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

li

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Apa saja yang diketahui tentang watchdoc

sebelumnya?

Cuma sekedar di rumah produksi yang lebih banyak

mengangkat isu minoritas dari karya karya dia produksi

film dokum Cuma sebatas itu doing.

Berasal dari mana dana produksi film Jakarta

Unfair?

Kalau untuk dana produksi itu pure dari ibaratnya

disponsori oleh unag jajan mamah papah, jadi bener-

bener unag snediri, gak ada sponsor sama sekali, dari

wd nya sendiri juga dari awal ini pake sistem volunteer

ya.

Bagaimana sistem kordinasi antar tim Jakarta

Unfair?

Kalo sistem kordinasi lebih ke horizontal ya, karena

kita memang mas dandhy sendiri juga ngawasin ke

sutradaranya, sutradara lalu kasih tau ke video yang

terjun lapangan gitu, jadi lebih ke vertical sih

Apakah film Jakarta unfair beroreintasi profit?

Kalo profit sih pasti gak sama sekali ya, karena kita

pake sistemnya bukan sistem yang masuk xxi atau apa,

kita bener-bener gak ada profit sama sekali, kita bener-

bener sdi sini pure mau menampilkan apa yang gak kita

liat di media mainstream gitu, dan pengen

menghadirkan persepktif dari masyrakat yang tergusur

sendiri

Bagaimana target audience dari film Jakarta Unfair?

Menengah sih, karena kalau kita lihat dari sistem

pemutarannya itu memang menengah ke bawah, karena

kalau ke atas pasti dia gak akan melihat dengan layer

tancep gitu.

Bagaimana proses editing Jakarta Unfair?

Awalnya sih konsepnya memang mau penuhin semua

gambar dulu baru edit gitu, kita juga editnya sampe

Page 41: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

lii

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

beberapa kali, dan tapi pada kenyataannya karena kita

juga membutuhkan gambar, saat kita editing juga ada

yang kejar pengambilan gambar ditempat lain, karena

kita juga mencakup banyak tempat kan, dan proses

editingnya dimulaidari awal banget kita punya story

line kaya gimana2, lalu kita nysuun storyline, tapi story

line itu justru bikin kita mentok gitu, terlalu terpaku,

dan kita jga gak dapet moment samsek ibaratnya kaya

film kita terlalu flat, kita berhenti di bulan September,

lalu ada moment nah di situ kita mulai nedit lagi, ada

yang terjenu lapangan, kita mulai ngedit, yang sistem

ngeditnya saat itu kita pnya target mau tayang kapan

dan dibikin sistem rough cut, fine cut standart editing

lah, tapi untuk rough cut di sini itu dilakukan oleh vj yg

ambil tempat tertentu, karena mereka yang tau cerita

dilapanganmereka yang tau gambar apa yang ereka

dapatkan, pas udah rough cut semua gambar perlokasi

baru di situ kita pindah-pindahinjadi satu, saat itu kita

kerjain hampir 40%, lalu diprivew sama mas dandhy itu

ternyata kaya ceritnya masih kurang uta disitu, dan

disitu kita rombak lagi, pas rapat sama mas dan kita

punya pegangan kita punya cerita yang terstruktur,

berdasarkan waktunya gitu, baru kita edit lagi baru final

terus juga ibaratknya rough cut ke dua kita masuk-

masukin abis itu kita perhalus dan atur suara dan

coloring.

Apakah proses editing terpaku pada story line yang

sudah di buat?

Enggak, ko untuk story line yang bener-bener kita

punya itu enggak ya, tapi kita punya gambaran

besarnya secara terstruktur, klo story line biasanya kan

ada Cuma kita bakal ambil ttg dia di rusun misalnya ,

yaudah dia dirusun aja gitu, tapi kita gak ada yang

dirusun lagi ngapain atau ngapain gitu enggak.

Pemelihan alur cerita giamana?

Bagaimana dengan alur cerita Jakarta Unfair?

Dapat alur cerita itu dari sutradara tapi sutradara juga

disitu berdiskusi sama editor tentang enaknya gimana.

Tapi gak kepake pada akhirnya, pas alur cerita kedua

yang dibikin sama mas dandhy itu baru kepake dan itu

melalui rapat, jadi kaya alur ceritnya lebih ke kronologi

waktunya gitu

Page 42: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

liii

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Softwere apa yang digunakan saat mengedet?

Final cut pro 7, karena final cut pro udah standartnya

wd pertama, dan kedua emang aplikasinya lengkap dan

bagus dari segi kualitas gambar, karena ketika di

convert dia nambah space dan itu memang nambah

qulity gambarnya, dan pas edit juga gak mandet-

mandet gitu.

Titik klimaks film?

Pas penggusuran di bukit duri, karena memang topik

ertama tentang penggusuran, kalau misalnya gak

menampilkan penggusuran sebagai klimaks gak

relavan dengan tema besar kita

Apakah ada unsur grafis dalam film Jakarta Unfair?

Ada unsur grafis, alasannya pertama kita mau

menunjukkan tempat untuk memperjelas daerah-daerah

yang kita ambil, itu unsur grafis yangada 4km kita juga

mau menggambarkan seberapa jauh orang dioindahkan

ke rusun, dari jarak dia sebelumnya, terus yang ke dua

kita pake unsur grafis itu nampilin soal pinjaman bak

dunia, untuk memperkuat argument kita digambar itu

sih, karena kalau kita masukn data-data itu di dalam

cerita film itu akan sangat membosankan, dengan

tampilan grafis orang mungkin akan lebih cepat aware

orang akan cepat nangkep maksudnya dengan grafis

Kenapa memilih gambar backhoe dalam grafis

maupun poster jakarta unfair?

Karena setiap penggusruan pasti pake beckhoe, jadi

udah kaya ikon nya gitu, di Pasar Ikan itu ada loh, anak

kecil yang trauma kalo liat backhoe, dia pasti nangis

kalo liat bachoe soalnya inget rumahnya waktu digusur,

jadi backhoe itu udah jadi ciri khasnya dari

penggusuran deh.

Page 43: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

liv

Verbatim Wawancara

Wawancara ke

Nama Subjek Dandhy Dwi Laksono/ Director Program of Watchdoc

Documentary Maker

Peran Produser

Waktu 27 Desember 2016

Lokasi Kantor Watchdoc Documentary Maker

Pelaku Uraian Wawancara

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

Bagaimana sejarah Watchdoc?

Pertama kami gelisah karena setelah belasan tahun kerja

di mainstream media, kita gak punya kepuasan dalam

ruang, durasi terbatas, terus editorial juga dibatasi,

industri media punya agenda editorial sendiri, punya

agenda …kal sendiri, jadi ruang terbatas. Yang kedua

documenter kami anggap format yang paling bisa

menjembatani anatara jurnalisme dan film, sebagai

medium popular. Jadi kalau orang Taiwan itu menyebut

kita , ada orang Taiwan yang bikin festival film

ditaiwan, setelah nonton karya-karya watchdoc dia

komentar begini, kalian bergerak Selincah jurnalisme,

tapi menggali sedalam documenter, jadi kita ini wd ini

dianggap, repon isunya cepat kaya jurnalisme, ada

current affair, ada isu apa, tapi kita juga gak sedangkal

kaya jurnalisme, kira-kira begitu, itu yang mereka

katakan. Nah jadi kalo itu indikatornya apa yang dulu

pernah kami cita-citakan berhasil berarti, karena exactly

ini yang kami jalankan, jurnalisme itu isunya banyak

tapi dangkal-dangkal. Sementara documenter itu isunya

sedikit-sedikit tapi dalam, tapi ya gitu orang bikin

documenter, setahun dua tahun baru rilis. Itupun rilispun

terbatas hanya di festival kalangan mereka sendiri,

bahkan orang yang mereka filmkan aja gak bisa nonton.

Jadi gapnya terlalu luas antara jurnalisme dengan

documenter. Nah wd ingin ada ditengahnya jadi isunya

harus responsive seperti jurnalisme karena ini public

interest public issue harus cepet direspon, tapi kita ingin

juga dalam dan intim seperti documenter, jadilah gaya

wd ini apa namanya pokonya gaya wd aja, itu awal-

awalnya.

Bagaimana struktur organisasi di Watchdoc?

Secara struktur sama dengan media mainstream, kami

mengadopsi struktur dari media mainstream, karena

background kami dari media mainstream, ada produser,

Page 44: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

lv

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

ada reporter campers, bahkan nama-namnya masih

kejurnalistikan, yang gak ada copywriter. Jadi secara

struktur dan penamaan masih mengadopsi media

mainstream. Tetapi karena kondisi keuangan dan skala

industrinya kecil strukturnya gak bisa menyamai

industry media, misalnya mereka puna litbang, library

macem-macem, nah kita gak punya. Kita berusaha

membuat fungsi saya. Jadi misalnya ada editor dan

merangkap librarian. Jadi strukturnya gak persis tapi

yang penting fungsinya ada jadi esensi nya yang kami

ambi, buka strukturnya, itu yang ada di wd sehingga

yang pentingkan fungsinya kan, bukan nama strukturnya

karena kami tidak dalam kapasitas untuk membangun

struktur yang mirip dengan industry media mainstream.

Bagaiaman dengan status hokum watchdoc saat ini?

Nah, itu juga gak jelas, jadi secara badan hokum kami

berbentuk PT. perseroan terbatas, secara tipologi

jasanya kami adalah PH atau konten provider, cara

bekerjanya seperti media, produknya terbagi 2, seperti

LSM dan seperti perusahaan, jadi memang gak tau, aku

juga gak bisa menamai, tapi yang jelas kami bukan

media karena kami tidak dalam kategori media seperti

ketentuan dewan pers, kami bukan PH seperti MD

entertainment, atau seperti Miles gitu bukan jga karena

kami juga memproduksi video2 advokasi, tapi kami juga

jelas bukan LSM karena kami tidak berbasis faunding,

atau public funding, kami comersili founded, jadi uang

dari bikin documenter komersil atau video komersil,

kami gunakan untuk membiayai documenter

documenter alternative, atau documenter documenter

advokasi, itu yang kami lakukan, jadi ya bentuknya apa

ya, ya paling orang nyebutnya PH.

Apakah watchdoc memiliki kartu pers untuk

anggotnya?

Kami bikin, sekedar untuk satu supaya memudahkan

akses, kedua mengikat secara psikologis temen temen

yang kelapangan untuk taat kode etik, tapi produknya

sendiri belum tentu jurnalistik. Waktu wd membuat

untuk tv tv, ya semua karya jurnalistik karena kan untuk

bisa lolos di tv kan emang harus. Ketika mereka turun

sebagai reporter ya melakukan tugas jurnalistik tapi on

behalf tv nya missal randi ke lapangan ‘saya dari wd

Page 45: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

lvi

Peneliti

Narasumber

Penliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

sedang mengerjakan untuk kompas tv’ . tapi ketika bikin

dokmenter kemarin ya gak di pake, atau dipake sekedar

untuk memudahkan akses daripada rebut sama polisi

satpam atau semacamnya, toh mereka gak tau apa

bedanya pers sama gak pers, jadi ini untuk kepentingan

taktis dilapangan aja.

Berasal dari mana saja pemasukan Watchdoc?

Dulu 60% dari menual program ke televisi, dulu. Antara

2011-2015 awal, jadi kan dirintis tahun 2009-2010

banyajan dari NGO, yang pesen banyak NGO, 2011-

2014 televisi 60%, sekarang 100% video komersial,

karena tv udah gak pesen lagi.

Bagaimana dengan copyright terhadap karya-karya

watchdoc?

Sesuai kontrak. Ada yang copyright full dimiliki klien,

itu yang shooting bahan mentahnya maupun yang sudah

jadi milik wwf. Ada yang dimiliki hanya barang jadinya

saja. Ada yang full copyrightnya milik wd.

Bagaimana bertahan di persaingan media

mainstream?

Kami, berusaha menyesuaikan disegala kondisi ya,

kalau dulu jaman masih ada tv, ya kami habis-habisan

untuk menguatkan di televisinya ketika televisi sudah

berubah Bloomberg tutup, padahal kami punya 3

program di Bloomberg, kompas tv berubah jadi news

channel, padahal kami punya 2 program di kompas tv.

Kami harus switch sempet wd belajar menjadi youtuber,

semua anak-anak dilatih bikin video pendek 3 menit dah,

yang lucu yang ringan. Pokonya yang fit buat youtuber

lahuntuk ngejar adsense iklannya google. Tapi gak

berhasil karena youtube kecil banget gak sebanding

dengan ongkos yang dikeluarkan. Nah kami pikir nanti

wah youtube nih masa depan nih, kami bisa hidup dari

youtube, ternyata gak bisa karena karakter ceritanya wd

bertolak belakang dengan semua rumus youtube,

youtube itu rumusnya durasi pendek, isinya harus yang

punya who effect, itu bisa fun, bisa ngeri bisa sex bisa

happy bisa lucu, music pokonya yang who effectnya

kuat. Yang ketiga konten, konten wd itu bertentangan

dengan semua rumus youtube ya, jadi udah durasinya

Page 46: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

lvii

Peneliti

Narasumber

Peneliti

Narasumber

gak dapet, kemasannya gak dapet kontennya jga gak

dapet jadi wd itu gak bis survive di youtube , kalo ernest

prakasa mungkin bisa. Tapi yaudah sementok-

mentoknya wd paling ditonton 200ribu udah

penontonnya. Ada film yang tembus 200ribu, ada kala

benoa, onde mande itu mendekati 200ribu atau 200ribu.

Gak pernah kita ampe 1juta viewers. Bahkan yang kelas

nominasi Oscar kaya jagal atau senyap aja kan 200ribu

2 bulan lalu. Jadi emang documenter serius dengan

onten seperti itu, event yang nominasi Oscar aja gak

sampe sejuta viewrsnya jadi untuk film wd yang lokalan

dapet 200ribu itu udah oke banget lah . Tapi tetap tidak

bisa menghasilkan uang karena memang kecil dapat duit

dari YouTube itu tapi kecil banget 6 bulan itu 300 dolar

Jadi ya nggak worth it tlah, akhirnya kami memutuskan

YouTube stop kita udah nggak berharap dari YouTube,

Kita sekarang Berharap dari video komersial Jadi

sekarang video komersialnya yang mendominasi 100%

datang dari mana saja sih video komersial itu ?

dari NGO ada pemerintah Lembaga pemerintah ada

perusahaan swasta ada.

Apakah project kolaborasi ini sudah menjadi program

watchdoc setiap tahunnya?

Sebenrnya kolaborasi itu kalau di belakang hotel, karena

kami tidak ingin masalah jogja dipecahkan atau dibantu

atau dikerjakan oleh orang jakarta, kami ingin masalah

jogja diselesaikan oleh orang jogja sendiri, wd hanya

membantu, sama dengan kala benoa tadinya. Kami gak

mau di Bali itu kan gudangnya orang documenter orang

film di sana semua kamera, drone teknologi tuh ada di

sana semua, bego aja kalo orang Bali gak bisa membuat

documenter tentang kampungnya mereka sendiri,

sehingga kami gak mau tuh bikin kala benoa waktu itu,

kalo samin semen oke lah orang samin gak ngerti

kamera, badui memfilemkan cipta gelar itu oke, lah ini

di bali di jogja bahkan jakarta. Masa kita bikin reklamasi

di jakarta, mending kita bantu bikin the mahuze gitu di

papua sana, jakarta loh semua documenter ada di sini.

Jogja apalagi festival documenter apa yang gak ada di

jogja, masa jogja kekeringan aja gak ada satupun

documenter, saing sebelnya gua ama anak jogja, bali

juga gitu oke yaw d gak mau terlibat, tapi kalo kalian

Page 47: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

lviii

mau ikin kami bisa bantu, itu intinya, ya jogjakah

belakang hotel kah, tapi temen-temen jogja begini,

masalah jogja ini adalah masalah nasional karena

memang kebanyakan pemilik hotel itu beskala nasional

terus orang jogja kalo enggak disuarakan daya

tekananya juga kurang untuk pemerintah itu, jadi film

ini harus bergaung secara nasional yasudah kita bisa

bikin, kita harus bikin strategi kampanye nasional, gak

cukup mas, harus ada brand nasional suapaya

benderanya kuat, berkibar. Itu jugja, jadi yaudah

sehingga kita bikin kolaborasi. Jakarta Unfair kan jga

begitu sebenarnya kalao andai waktu itu wd punya duit

dan tenaga ya kita akan kerjain sendiri, karena lebih

cepet, penggusurannya terjadi terus, nah gak perlu

ngajarin kalian bikin pegang kameralah apa lah,

shootingnya goyang-goyang pake nama wd kameranya

goyang-goyang malu-maluin. Kalo mikirin itu kan gak

masuk kalian kualifikasinya,tapi wd sedang miskin baru

nyelesain ekspedisi Indonesia biru berapa film tuh, bau

bikin Rayuan pulau palsu, waduuh udah cape bgt tuh

teler, RPP masih digebukin orang kita masih harus bela

film kita sndiri udah ada penggusuran. Jadi gak mungkin

kita sendiri yang ngerjain. Akhirnya yaudah lalu undang

kawan-kawan dari kampus-kampus yang pernah

berhubungan dengan wd, jadilah kalian ini, ceritanya

begitu. Ya kalo nurutin ego dan efisien dan hasil lebih

mending kita yang ngerjain lebih cepet. Secara tehknis

lebih dahsyat, tapi kan kita jadi gak dapet

enggagementnya sampe kapan wd mau jadi pemadam

kebakaran, emang di Indonesia kebakarannya satu ua,

kalo 50, sanggup wd, nah dengan punya kalian ini kan

nanti ada kebakaran kalian sudah bisa jadi pemadam

kebakaran sendiri kan, ya memang dilevel yang kalian

sanggup, jadi itu idenya, jadi model kolaborasi ini

kayanya akan efektif, akan kami lanjutkan. Documenter

itu sudah gak terlalu popular karena dia terlalu nyeni,

ekslusif, hanya bisa dinikmati oleh komunitas-

komunitas tertentu yang bisa mengapresiasi, kaya orang

liat lukisan lah, lukisan sama fotografi, orang kan lebih

seneng kiat fotografi karena dia lebih popular, lukisan

itu butuh subjektifitas untuk menafsrikannya, karena

Cuma pembuatnya sendiri tuh yang ngerti makna warna

dari tarikan garisnya, tapi kalo fotografi kan universal,

tapi fotografi gak ada elemen seninya, vivid, dia gak ada

interpretasi, nah wd ingin menggabungkan ini, fotografi

itu ibaratnya jurnalisme, documenter ibaratnya seni

Page 48: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

lix

lukis, wd itu ingin lu harus jelas pesannya seperti

fotografi, tapi harus punya sentuhan art seperti lukisan

itu wd. Sehingga orang gak menganggapmu sebagai

second grade quality, karena temanya sudah diangap

second grade, temanya kan bukan tema mainstream,

social justice itu kan bukan sesuatu yang bisa diomongin

di café, bisa ditontonkan dimana-mana, jadi ya

sebenrnya ini kan bukan pop clture kan, nah gimana

supaya bisa dapet audience dikalangan pop clture, ya lu

harus bisa bikin kemasannya seperti pop culture.

Kontennya udah gak pop culture jangan sampe

kemasannya juga gak pop culture gitu, kalah dua kali

kita namanya, kehilangan penonton dua kali itu.

Mungkin aka nada penonton yang kecil tapi militant,

tapi kan dalam teori komunikasi massa peperangannya

bukan dalam kecil dan militant, brisik-berisika, iya kan,

untuk apa kita hanya punya masa kecil militant

diapresiasikan ke atas. Banyak yang massanya kecil

militant fanatic, tapi kecil. Militan-militan disbanding

nonton bioskop. Nah tapi ketika kita pertarungannya

adalah public policy, ya lu harus bisa dapet crowd nya

bioskop dong, kalo kita hanya puas dengan segitu ya

mendingan militant. Kita juga gak pengen, maunya kan

besar tapi militant. Masa udah tujuh tahun subscribernya

baru 7000-8000. Ya sgitupun masih kecilkan wd, kita

udah berusaha popular udah berusaha engage tapi tetep

segmentnya kecil tapi bagaimana membuat orang

menjadi lebih melek documenter gitu. Nah jadi boleh

dibilang dalam hal distribusi kami ini mainstreamisasi,

jadi kami mengcapture menghiject ruang-ruang

mainstream. Cuma isu-isu ini kebetulan gak masuk di

ruang mainstream, jadi tujuan kami itu sebenernya

menghiject ruang mainstream, tapi karena kita tau nih

pasti mentok, begitu mentok kami menciptakan ruang

sendiri, ruang alternative itu lah seperti layer tancep,

youtube nobar, itu ruang ruang radic. Karena semakin

kecil bariel entrynya itu akan mainstream ya. Layer

tancep itu mungkin bisa masuk kategori alternative

karena ga semua orang bisa bikin. Indikatornya kalo

bagiku, kalo setiap semua orang bisa bikin berarti itu

mainstream, jadi pintu masuk hambatannya itu kecil itu

mainstream karena crowd ada di situ. Sekarang misalnya

penggusuran, penggusurn juga ada di meda mainstream

yak an, isunya bukan isu alternative ini isu mainstream,

jadi headline, tapi perspektifnya yang alternative.

Pendekatannya juga alternative, ketika mainstream

Page 49: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

lx

Peneliti

Narasumebr

menggunakan voice over, wd gak pake VO, supaya

penonton dan subjeknya gak berjarak, kalo VO itu kan

ada penengahnya sujeknya ngomong A di VO in

penonton menangkapnya, nah wd menghapus VO itu,

udah kalian dialog aja deh. Itu juga alternative. Untuk

pendistribusiannya dengan layer tancep itu juga

alternative, tetpai mainstreamnya juga kami garap,

untuk menangkap crowd, karena tujuannya kan untuk

merubah opini dan public policy, dua itu kan yang mau

disasar. Nah yang satu public opini, advokasi cultural,

yang satu public policy advokasi structural. Nah untuk

masuk ke advokasi sturktural ya ini adanya di ruang-

ruang mainstream.

Kenapa memilih mahasiswa sebagai pelaku produksi

film jakarta unfair?

Satu ketika pertama kami menyasar yang kami punya

saham, ami merasa punya saham di kampus-kampus

yang dulu training atau jadi pembicara, yang kami sudah

punya engagement ya, dengan temen-temen upc atau

segala macem itu ya kenal tapi kami gak punya saham,

gak iktu mewarnai kasarnya kami pernah punya tanam

budi, nah ini saatnya gitu, yang kedua mahasiswa secara

waktu lebih luang, forang documenter sangan time

consuming, gak mungkin bisa dikerjakan oleh

komunitas belum tentu punya waktu untuk ini, sama

kaya wd jadi kalo kami undang komunitas film sama aja,

kami aja gak punya waktu apalagi mereka gitu kan.

Yang ketiga kami berpikir ini efektif karena mahasiswa

mungkin juga butuh transfer knowledge. Jadi

pertimbangannya tiga itu. Dan disini pun seperti

simbiosis mutualisme yaa, artinya kita sama sama saling

membutuhkan, watchdoc punya knowledge yang bisa di

transfer dan temen-temen mahasiswa punya waktu dan

tenaga gitu.

Page 50: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

lxi

[DATA PENGGUSURAN LBH]

SOURCE: http://www.bantuanhukum.or.id/ (20 JUNI 2016) DIAKSES PADA 04 JANUARI 2017

No. Lokasi Jenis Penertiban Sumber

Informasi

1

Penertiban Bangunan Rumah Warga di Atas Saluran air di Rw

010 Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru Rumah APBD

2

penertiban pedagang kaki lima (PKL) di jl. salemba raya, jl.

kramat raya dan jl. pramuka kecamatan senen PKL APBD

3 Penertiban Parkir Liar di Jalan Duri Raya, Kel Duri Pulo Kelurahan APBD

4

Pelaksanaan Penertiban Spanduk Liar Pedagang Kaki Lima,

Gubuk Liar, PMKS, Ojeg Liar. Kelurahan Pegangsaan PKL APBD

5

Penertiban Pedagang K.5, Spanduk Liar, Gubuk Liar, dan

Keping-keping liar, Kelurahan Kebon Kacang PKL APBD

6

Penertiban Bangunan di atas Saluran Air di Jl. Supiori, Kel.

Cideng, Gambir Rumah APBD

7

Penertiban Bangunan Liar di wilayah Kecamatan Grogol

Petamburan Rumah APBD

8

Penertiban Parkir Liar di Jl. Cideng Barat, Jl. Lumatang Kel.

Cideng Kelurahan APBD

9

Pelaksanaan Operasi Penertiban Gubuk Liar, PMKS dan PK5

dan Rumah Kost, Kelurahan Kenari PKL APBD

10

Pelaksanaan Penertiban Lingkungan Tingkat Kelurahan

Mangga Dua Selatan Kelurahan APBD

11

Penertiban bangunan liar diatas saluran Jl. Matraman Dalam II

RT 009 dan 016 RW 08 Kel Pegangsaan Rumah APBD

12

Penertiban dan Pasca Penertiban PKL, Gepeng, PMKS di

Wilayah Kelurahan Tanah Tinggi PKL APBD

13

Penertiban PKL Liar dan Bajaj di Lingkungan Taman Duri

Pulo RW 03, Kel. Duri Pulo PKL APBD

14

Penertiban dan pengawasan Pedagang kaki lima di wilayah

Kec,Grogol Petamburan PKL APBD

15

penertiban bangunan liar di jl. kenanga rt 006 rw 02 kelurahan

kramat kecamatan senen Rumah APBD

16

Pembinaan Ketentraman Umum dan Penertiban PK5, Gubuk

Liar serta PMKS Kelurahan Karet PKL APBD

17

Penertiban K5, Spanduk Liar dan Penduduk Ilegal, Karang

Anyar Rumah APBD

18 Pelaksanaan Penertiban Kelurahan Cempaka Putih Barat Kelurahan APBD

19

Penertiban PKL Liar dan Bajaj di Lingkungan Taman Duri

Pulo RW 03, Kel. Duri Pulo PKL APBD

20

Penertiban K5, Spanduk Liar dan Penduduk Ilegal, Kelurahan

Kartini PKL APBD

21 Pelaksanaan Penertiban di wilayah Kelurahan Rawasari Kelurahan APBD

22

Penertiban Pedagang Kaki Lima Rt 01, 02, 05, 07, 08, 09, 013

dan Rt 014 Rw. 10 Kelurahan Johar Baru PKL APBD

23 Penertiban PKL Jl. Serdang I, Kemayoran PKL APBD

24

Penertiban PKL Liar Jl. Cisadane, Jl. Cimandiri dan Jl.

Cilosari, Kelurahan Cikini PKL APBD

25

penertiban PKL di jl. suprapto, jl. senen raya, jl. stasiun senen

bungur besar kecamatan senen PKL APBD

26 Pelaksanaan Operasi Penertiban Kelurahan Cempaka Baru Kelurahan APBD

27

penertiban pedagang kaki lima (PKL) di rt 009 rw 08

kelurahan paseban kecamatan senen PKL APBD

Page 51: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

lxii

28

Penertiban dan Pasca Penertiban PKL, Gepeng, PMKS di

Wilayah Kampung Rawa, Kampung Rawa PKL APBD

29

Penertiban PKL Jalan Kodam Raya / Jl Howitzer Raya,

Kemayoran PKL APBD

30

Pelaksanaan Penertiban PK5 dan Koordinasi Bidang

Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat Potensi Konflik

Kelurahan Petojo Utara PKL APBD

31

Pelaksanaan Penertiban PK5, Spanduk liar, Gubuk Liar dan

Keping Iklan, Kelurahan Gunung Sahari Utara PKL APBD

32

Penertiban PK 5, spanduk, dan umbul2

Kelurahan Kampung Bali PKL APBD

33

Pelaksanaan Penertiban PK5, Keping dan Spanduk Liar,

Penyelenggaraan Bidang Ketertiban dan Ketentraman

Masyarakat Potensi Konflik, Kelurahan Bendungan Hilir PKL APBD

34

Penertiban Spanduk Liar, Penduduk Ilegal, PMKS dan PK-5

Kelurahan Petojo Selatan PKL APBD

35

Penertiban PKL di Jl Tanjung Selor Kelurahan Cideng

Kecamatan Gambir PKL APBD

36

Penertiban dan Penjagaan Pedagang Kaki Lima (PK5)

Kecamatan Tanah Abang PKL APBD

37

Pelaksanaan Operasi Penertiban Gabungan/Terpadu pada

Bangunan Liar, Rumah Kost, Gubug Liar, Binatang Unggas

dan Pedagang Kaki Lima (PK-5) Kelurahan Kwitang PKL APBD

38

Penertiban pedagang Kaki Lima di Pasar Sumur batu ,

Jembatan Serong Jl. Sumur Batu Raya, Jl. Bendungan Jago,

Kecamatan Kemayoran PKL APBD

39

Penertiban PKL di Jalan Musi, Jl. Lumatang Kel. Cideng

Kecamatan Gambir PKL APBD

40

Pelaksanaan Penertiban Spanduk Liar, PK 5, Penduduk Ilegal

dan PMKS, Kelurahan Kebon Kelapa PKL APBD

41 Pelaksanaan Penertiban Umum, Kelurahan Gondangdia Kelurahan APBD

42 Pelaksanaan Penertiban Kelurahan, Kelurahan Gelora Kelurahan APBD

43 Penertiban PK5, Spanduk Liar, Kelurahan Sumur Batu PKL APBD

44

Penertiban Pedagang kaki 5 yang Melanggar Perda, Kelurahan

Menteng Kelurahan APBD

45

Pelaksanaan Penertiban Tingkat Kelurahan, Kelurahan Karet

Tengsin Kelurahan APBD

46 Pelaksanaan Penertiban, Kelurahan Kebon Kosong Rumah APBD

47 Normalisasi Kali Grogol di Kecamatan Tanah Abang Normalisasi RDTR

48 Normalisasi Kali Krukut di Kecamatan Tanah Abang Normalisasi RDTR

49 Normalisasi Sungai Ciliwung di Kecamatan Gambir Normalisasi RDTR

50 Normalisasi Sungai Ciliwung di Kecamatan Menteng Normalisasi RDTR

51 Normalisasi Sungai Ciliwung di Kecamatan Sawah Besar Normalisasi RDTR

52 Normalisasi Sungai Ciliwung di Kecamatan Senen Normalisasi RDTR

53 Normalisasi Sungai Ciliwung di Kecamatan Senen Normalisasi RDTR

54 Normalisasi Kali Malang di Kecamatan Menteng Normalisasi RDTR

55 Normalisasi Kanal Banjir Barat di Kecamatan Tanah Abang Normalisasi RDTR

56

Normalisasi Waduk Taman Ria Senayan di Kecamatan Tanah

Abang Normalisasi RDTR

57 Normalisasi Waduk Walabi di Kecamatan Tanah Abang Normalisasi RDTR

Page 52: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

lxiii

[DATA LAYAR TANCEP JAKARTA UNFAIR]

SOURCE: doc.TIM JAKRTA UNFAIR

KET:

AKADEMISI 18

RAKYAT KECIL 15

KELAS MENENGAH 14

TANGGAL PENYELENGGARA LOKASI

03-11-16 KOFIMAKE (Komunitas

Film Mahasiswa Kediri) Warung Angkringan Kang Bege.

04-11-16 LPM Ekspresi Depan Gedung Student Center Universitas Negeri Yogyakarta.

05-11-16 GAMMASUTRA Balai Warga Jalan Gebang Kidul, Gebang Putih, Sukolilo, Surabaya.

07-11-16 Kontras Surabaya dan

Warga Kontras

08-11-16 UKSK Univeristas

Pendidikan Indonesia Plasa Gedung Geugeut - Winda UPI Bandung.

08-11-16 Festival Kota Kastrat

BEM UI Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

08-11-16 Komunitas Tamadun Lapangan Olahraga Universitas Hasanuddin.

09-11-16 HIMAPOL UIN Jakarta Teater Merah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

11-11-16

Sikumbang Tenabang

bekerja sama dengan

Sanggar Si Kodrat

Sanggar Si Kodrat.

12-11-16 Ciliwung Merdeka Jl. Kebon Pala II No.7C RT 004/RW 004 Kel. Kamp. Melayu, Kec.

Jatinegara Jakarta Timur.

12-11-16 Arkom Jogja dan

jaringannya Pendopo RT 49 RW 11, Badran Yogyakarta.

12-11-16 Komunitas Anak Kali

Ciliwung Kampung Lodan Komunitas Anak Kali Ciliwung.

14-11-16

Himpunan Mahasiswa

Islam Komisariat Tunas

Bangsa UMY

Komplek Perumahan UMY.

15-11-16 KSPI Training Center FSMPI.

17-11-16 BEM STT Telematika

Telkom Purwekerto Aula STT Telematika Telkom Purwekerto.

17-11-16 GAMAPI FISIPOL UGM Selasar Barat Fisipol UGM/Ged. BE Fisipol UGM.

18-11-16 Komunitas Payung

Semarang dan aliansinya BRI Zone Fak. Hukum Undip.

18-11-16

Serikat Mahasiswa

Progresif UI dan Sekolah

Master Depok

Sekolah Master depok Jl. Margonda No.58 Terminal Terpadu Kota Depok,

15431.

19-11-16 Mulawarman Youth

Leaders Taman Cerdas Samarinda.

21-11-16 Suryakanta Kampus Jogja Film Academy Jl. Ipda Tut Harsono (Timoho) No.26.

23-11-16 Komunitas Kalimetro Galeri Kalimetro, Wisma Kalimetro, Jalan Joyosuko Metro No.42a Merjosari,

Lowokwaru, Kota Malang.

24-11-16 EIN Institute Gedung PEP, Balai Kota Semarang, Jl. Pemuda No.148

Page 53: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

lxiv

24-11-16 Dompet Dhuafa Gedung Institut Management Zakat Perkantoran Ciputat Indah Permai

14-11-16 UMN JUICE Selasar Parkir Universitas Multimedia Nusantara

25-11-16 LPM Kinday Univ.

Lambung Mangkurat SBC(Student Business Center) UNLAM.

25-11-16 Komunitas Bidaracina Jl.Sensus Raya Bidaracina

03-12-16 pekan literasi, indonesia

menggugat Gedung Indonesia Menggugat, Bandung

03-12-16 PPI Kyoto-Shiga Ruang Seminar Universitas Kyoto.

03-12-16 LBH Masyarakat Kampung Nelayan Kali Adem

04-12-16

Karang Taruna RW 02

Kelurahan Kamal,

Kecamatan Kalideres

Pasar Kamal

05-12-16

Fisip Fotografi Club

Univ. Sebelas Maret

Surakarta

Galeri Lantai 2 Pasar Gede.

07-12-16 UKM Persmaha Poros

UAD Kampus I UAD

08-12-16 HMI Komisariat Bahasa

Uin Malang Tangga Besar Parkiran Ged. B UIN Malang

09-12-16 Hamfaro Indonesia

Foundation Discussion Room 1, Gotenshita Building 3rd floor, The University of Tokyo

10-12-16

Forum Film Dokumenter

- Festival Film

Dokumenter Jogyakarta

Ruang Seminar Taman Budaya Yogyakarta

10-12-16 #JogjaDaruratAgraria dan

Warga Jogja Berdaya Kampung Jogoyudan, Yogyakarta.

10-12-16 UNIVERSITAS

SANATA DHARMA Univ. sanata dharma

10-12-16 LBH Jakarta LBH Jakarta Jl. Diponegoro No.74, Menteng, Jakarta Pusat.

12-12-16 Universitas negeri padang

13-12-16 Lentera HAM UIN

14-12-06

Heggy Kearns dan

Patrick dari University

College

Salah Satu Ged. UCL (masih menunggu konfirmasi)

London

15-12-16

Fakultas Hukum

Universitas Islam

Bandung (Anggota

Forum Bias Bahasa)

Pelataran Akuarium Unisba Tamansari No.1

15-12-16 Rumah Baca 0254

Cilegon

Rumah Baca 0254 Cilegon LINK. Tegalcabe RT 05 / RW 02 Kel. Citangkil,

Cilegon, Banten.

15-12-16 Gerakan Indonesia

Berdaulat

Cafe Bjong. Jl. Wahid Hasyim, Caturtunggal, Kec. Depok, Kab. Sleman,

Daerah Istimewa Yogyakarta.

16-12-16 bumipala mmtc

jogjakarta bumipala

16-12-16 lpm uh universitas

hasanudin Univ. Hasanudin

Page 54: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

lxv

20-12-16

BEM Fak. Ekonomi dan

Bisnis Univ

Muhammadiyah

Yogyakarta (Ngobrol

Pintar Intelektual 3)

Mini Theater Ged D Lt.4

22-12-16 festival dokumenter budi

luhur universitas budi luhur

Page 55: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxiii

SUBTITLE BAHASA INDONESIA JAKARTA UNFAIR

By: Tim Jakarta Unfair

Anak-anak:

Halo, halo. Selamat datang di kampung Bukit Duri. Disini ada orang yang bermain burung (burung dara). Namanya Cemet, Rangga, dan Saya yang

bermain burung. Orangnya... orang gila semua.

Nah... ini namanya Faisal. Badannya ceking seperti kecoak. Ini Aryl, bisa dijadikan soto. Disini adalah kampung...kampung untuk bermain.

Nah kenapa perut abang (filmmaker) besar sekali seperti bom?

Ruji:

Cuminya masih hidup. Engap-engapan (sulit bernapas), lihat nih.

Sebenarnya saya tidak bolak-balik (rumah susun) ya. Tetap saja saya di sini. Paling beberapa hari saja saya ke sana.

Apalagi juga memang bekerja di sini dan juga perahu saya bersandarnya di sini...

...mata pencaharian saya di sini. Saya kalau tidak memikirkan anak saya, mungkin bertahan saja di sini.

--- Kampung Akuarium, Jakarta Utara ---

Anak-anak:

Satu...Dua...Tiga!

--- Digusur, April 2016. Untuk Proyek Revitalisasi Kota Tua (Jerofah) ---

--- Pahruji – Nelayan Ikan Teri ---

Filmmaker + Ruji:

Sudah berapa lama pak bertahan di sana?

Page 56: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxiv

Di mana?

DI perahu.

Di perahu? Saya... ya sampai sekarang. Tapi kalau pada saat penggusuran saya bertahan hampir sebulan,

Di sini gubuk, abang saya, orang tua saya, termasuk saya juga sering ke sini.

Bertahannya di bedeng ini. Bedeng-bedeng di pinggir ini “manusia perahu” semua.

Yang tadinya ada di perahu sebagian sudah pindah mereka ke sini.

Ini korban manusia perahu juga.

Tadinya tidur di perahu ini ada 5 keluarga yang tidur di perahu ini.

Ya sampai sekarang juga masih ada yang pada tidur.

Sama, di perahu lain juga masih ada orang masih pada tidur.

Jangan diinget-inget dong “manusia perahu”, sedih tahu.

Ya, memang pada dasarnya kan kita tenarnya di situ.

Ya, tapi kan kita sedih kalau ingat masa lalu.

“Manusia perahu” lagi, “manusia perahu” lagi.

--- Kampung Baru Dadap, Tangerang, Jawa Barat ---

--- Terancam Digusur - Untuk Proyek Jalan Akses Pulau Reklamasi ---

--- Alwi – Nelayan Budidaya Kerang Hijau ---

Alwi:

Saya Muhammad Alwi umur 40 tahun.

Page 57: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxv

Saya menekuni profesi sebagai nelayan budidaya kerang hijau…

...itu tepatnya pada tahun 2005.

...kita bingung dalam menekuni usaha ini.

Termasuk, apakah mau bikin lagi (keramba). Jadi, ya sifatnya ragu.

Karena sampai sekarang belum ada kepastian antara tidak digusur atau pasti digusurnya.

Alwi:

Kalau ini satu kilo tujuh ribu dari nelayannya.

Satu embernya itu tujuh puluh ribu.

Jadi kalau dicampur dengan yang kecil begini harganya jadi jatuh.

Jadi lima puluh ribu enam puluh ribu (per ember).

--- Bukit Duri, Jakarta Selatan ---

--- Terancam Digusur - Untuk Proyek Normalisasi Ciliwung ---

--- Agus – Penjual Ayam Potong ---

Agus:

Kalau digusur begini mau pindah kemana ini?

Motongin (ayam) di jalan raya mungkin.

Tempatnya akan digusur.

--- Kampung Baru Dadap, Tangerang, Jawa Barat ----

“Tolak Penggusuran

Page 58: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxvi

--- Bukit Duri, Jakarta Selatan ---

--- Supri – Penjual Ayam Potong ---

Supri:

Ya walaupun seperti ini, warga bukit duri hidupnya damai.

Anak-anak:

Oke mari kita wawancara.

Di rumah susun tidak enak, sumpek.

Lebih enak di sini, adem. Bisa main bulu tangkis, bisa main bola.

Filmmaker:

Rencananya dipindahkan kemana Pak?

Supri:

Rencananya di rusun Rawa Bebek.

Terus terang kalau warga bukit duri pindah kesana itu mata pencahariannya hilang. Untuk transport nambah biaya.

Sementara di sana akses-akses transportasi itu sangat jauh, sangat susah.

Supri + Warga:

Kita disini bagaimana bisa dibilang illegal (oleh pemerintah)?

Bayar listrik ada, PBB ada, PAM ada.

Iya itu, kita disebut penghuni liar.

Iya, mana mungkin mengurus sertifikat tanahnya 4 x 5 m?

Page 59: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxvii

Pemilu saja kita ikut, mana mungkin tidak tercatat di kelurahan.

Giliran pemilihan (Kepala Daerah hingga Presiden) kita diikutsertakan.

Tetapi, saat mau digusur, kita dianggap penduduk liar.

Kayak mereka yang punya hukum.

Lihat itu yang di Ancol, di depannya kapal pesiar, di belakangnya mobil.

Memang…

Di depan rumahnya kapal pesiar, di belakangnya garasi mobil.

...memang hukum itu, tidak lain…

Sementara masih banyak warga yang susah makan.

...kecuali untuk kepentingan mereka-mereka yang kuat itu.

--- Ivana Lee – Arsitek Komunitas Ciliwung Merdeka ---

...jadi kita di tahun 2012, mengajukan konsep kampung susun di bantaran sungai.

Dengan konsep, sungai tetap dilebarkan sesuai dengan lembar rencana kota saat itu.

Sungai menjadi 35 meter. Kemudian kita memberi jalan...

...seperti untuk lalu lintas, 5 meter.

Dengan bayangan, mobil pemadam kebakaran, ambulans, bisa lewat.

Sisa lahan yang ada, kita bangun kampung susun.

Empat sampai lima lantai.

Bagian lantai dasar dibuat kosong atau terbuka,

Page 60: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxviii

Agar masyarakat bisa tetap beraktivitas.

Seperti berjualan, menyimpan gerobaknya.

Sisa lantainya, untuk hunian.

Satpol PP:

Satu...Dua...Tiga!

--- Penggusuran Kampung Pulo, Agustus 2015 ---

Satpol PP:

Maju, anjing, tai Lo!

Maju woi!

Woi! Kita lebih banyak!

Maju!

Woi! Kita lebih banyak!

Warga Bertopi:

Jangan masuk ke dalam! Anjing!

Gue bunuh Lo!

Warga ber-helm:

Woi apa-apaan Lo?

Pembaca berita Liputan 6:

Page 61: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxix

Pada hari kamis, 19 Agustus 2015, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya merelokasi bangunan di bantaran sungai Ciliwung, kawasan Kampung

Pulo, Kampung Melayu, Jakarta. Upaya relokasi pun mendapatkan perlawanan dari warga setempat dengan melempari petugas kepolisian dan

Satpol PP dengan batu. Akibatnya, lalu lintas dari arah Kampung Melayu menuju Matraman macet parah.

--- Sesudah Penggusuran ---

Penertiban kawasan langganan banjir ini melibatkan sebanyak 2.152 personil gabungan dari Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Transportasi,

Dinas Kebersihan, TNI dan Polri

--- Digusur Agustus 2015 – Untuk Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung ---

Etty:

Ini rumah saya, ini.

Ini yang ada bechoe.

--- Etty – Eks Warga Kampung Pulo ---

Masih kentara, ini bekas rumah tetangga saya, batas rumah saya.

Dulu rumah saya di sini.

--- Rusun Jatinegara ---

Warga:

Ibu sampai dishooting kenapa? Naik lift saja difilmkan.

Etty:

Bisa saja. Hehehe.

--- Rumah/Kamar Etty ---

Etty:

Satu juta seratus (tunggakan sewa), 3 bulan.

Page 62: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxx

Ini surat panggilannya, karena belum bayar 3 bulan.

Filmmaker:

Ini kenapa, bu?

Etty:

Saya belum bayar, dipanggil. Benar tidak suratnya?

Filmmaker:

Iya, memiliki tunggakan selama 3 bulan.

Etty:

Ini panggilan pertama.

Nanti ada panggilan kedua, yang ketiga lalu langsung disegel.

Tanda merah di pintu, kita disegel.

Filmmaker:

Kalau disegel, Ibu mau pindah kemana?

Etty:

Tidak tahu, makanya berusaha cari uang.

Ibaratnya untuk menutupi ini.

Mau tinggal dimana lagi...

Kita tetap berusaha untuk menutupi bayar rusun.

Filmmaker:

Page 63: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxi

Total tunggakannya berapa?

Tetangga Etty:

Satu juta lima ratus

Filmmaker:

Itu belum sempat dibayar sampai sekarang?

Tetangga Etty:

Iya

Filmmaker:

Alasan ibu menunggak itu karena apa Bu?

Tetangga Etty:

Karena kebutuhan ekonomi di rumah. Keperluan anak sekolah, anak saya sekolah swasta semua.

Jadi ada... ada pembayaran sekolah, ada apa.

Jadi, saat ingin mengumpulkan, akhirnya untuk keperluan anak lagi.

Niat untuk bayar ada.

--- Petugas Rusun ----

Ada 160 unit. Variatif keterlambatannya, ada yang tiga bulan, ada yang empat bulan.

Dispensasi tidak ada.

Mutlak...

Bahwa yang tinggal di rusun harus bayar.

Page 64: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxii

--- Sebanyak 6.516 dari 13.896 penghuni rumah susun di Jakarta menunggak lebih dari 3 bulan – Kompas ---

--- Penggusuran Kalijodo – Februari 2016 ---

Pembaca berita NET:

Surat SP 1 atau Surat Peringatan 1 diberikan sekitar 11 hari yang lalu, atau hampir 2 minggu yang lalu. Sambil surat SP 1 ini diberikan, sebagian

warga juga masih terus berupaya untuk bertahan di kawasan Kalijodo ini. Antara lain, dengan membawa pengacara warga di sini yaitu Rasman

Nasution. Yang mengatakan bahwa: “banyak dari mereka sudah tinggal di sini dari berpuluh-puluh tahun dan mempunyai sertifikat tanah yang resmi

dari pemerintah.”

--- Digusur, Februari 2016 – Untuk Pembagunan Taman Kalijodo ---

--- Rumah Susun Marunda – Jakarta Utara ---

Sudirman:

Kalau perbedaannya memang kita hidupnya, tempat tinggalnya memang enak.

Ibarat kata, kita tadinya masih sempit-sempit, sekarang kita sudah leluasa sedikit. Enak. Itu perbedaannya.

--- Sudirman – Eks Warga Kalijodo ---

Namun, kalau enak tidurnya, tetapi usahanya tidak ada... Tetap saja.

Kita ini kalau sudah sampai waktu pembayaran, tidak dibayar, tetap saja tertunda.

Bulan depan kalau tertunda lagi, tertunda lagi, sebentar lagi disegel pintu kita. Sama saja.

Lebih sadis lagi.

Katakan kita tertunda pembayaran, menumpuk, tiga bulan, empat bulan.

Disegel pintunya, lalu kita dikeluarin paksa.

Apa memang itu tujuannya pemerintah?

Saya jujur saja, saya diliput disini udah puluhan kali. Mulai dari pindah.

Page 65: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxiii

Tahunya hanya muncul sekali.

Bicara hal-hal bagus saja.

“Wah bagus, pindah ke sini daerahnya bagus.”

Eh, ada sayanya...

Giliran tadinya saya pindah di sini sengsara, untuk makan pun susah, tidak diliput.

Tidak ada aspirasi yang sampai ke atas (pemerintah).

Saya bilang “Wah ngacau”.

Karenanya, kadang-kadang kalau ada yang seperti ini,

“Kamu ke sini dibayarin apa bagaimana?”

Kadang-kadang seharusnya aspirasi kita disampaikan, tidak ditayangkan.

--- Rusun Rawa Bebek – Jakarta Timur ---

Suhadi:

Nama asli Suhadi.

Tapi, orang-orang umumnya memanggil Kopral.

Saya asal dari Pasar Ikan, Kampung Akuarium RT 12/RW 04.

Ibu-ibu:

Kalau disini enak untuk tinggal, kalau di Pasar Ikan enak mencari uang.

Kalau disini sih enak, lingkungan enak, untuk main enak.

Suhadi:

Page 66: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxiv

Dulu ini tetangga saya, yang dekat Ibu Vera.

Yang ini, agak jauh.

Ibu-ibu:

Pasar Ikan, berjualan sandal.

Suhadi:

Akhirnya tiba di sini, setidaknya kita bisa berbagi duka bersama dan saling membantu.

Ibu-ibu:

Saya di pasar, di dalam pasar, memang kumuh. Di sini untuk tinggal enak, betah.

Filmmaker:

Kalau disuruh milih, lebih baik di sini yang enak atau bagaimana?

Ibu-ibu:

Ya kalau disuruh milih, inginnya di sini enak, uangnya juga banyak.

Ya inginnya tempat yang bersih.

Kalau disuruh milih enakan disana.

Ikan dekat, semua dekat.

Saya di dalam pasar rumahnya. Dekat.

Disini pengangguran, hanya menghabiskan uang sisa kemarin.

...tergantung kepala keluarganya saja.

Ibu di sini tidak punya keterampilan.

Page 67: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxv

Seperti kuliner, untuk menambah pendapatan.

Itu juga belum bisa.

Atau membuat kerajinan, itu juga belum.

Ibu-ibu:

Kalau ada kerajinan apa gitu, ada pekerjaan, saya mau.

Suhadi:

Ibu-ibu di sini belum bisa mendapatkan penghasilan

Tergantung kepala keluarganya saja.

Dan juga tergantung kepala rusun (untuk mengadakan pelatihan).

Kalau Bapaknya tidak bekerja, susah.

Kalau di sana tidak, ya bu?

Banyak job-job, misalnya membungkus mainan.

Nah, itu pun mendapat uang.

Disini mana? Tidak ada.

Kalau disana mudah, tiap gang, misalnya membungkus mainan.

Mereka banyak kegiatan,

jadi menghasilkan pundi-pundi uang agak lumayan...

...untuk anak-anak jajan juga tidak keteteran.

Disana ada saja, asal mau kerja, tidak malas, pasti banyak pekerjaan.

Page 68: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxvi

Kalau disini tidak. Tidak ada ibu-ibu di sini yang bekerja.

Ya seperti ini.

Suhadi:

Coba lihat, penglaris pertama ini. Alhamdulillah.

Saya mendukung pembangunan karena agar rapi, bersih.

Tapi saya minta tolong juga pada pemerintah,

tolong dibenahi dulu warganya.

Ekonominya, sekarang saya jadi begini.

Itu yang perlu dibenahi.

Pedagang kaki lima misalnya, digusurin agar jalanan tidak macet.

Tapi tolong dikasih penampungan.

Pemerintah bilang “sudah dikasih penampungan.

Tetapi faktanya begini.

Gerobak saja, coba lihat. Kirim ke Ahok juga tidak masalah.

Saya tidak dikasih gerobak di sini. Saya beli sendiri.

Katanya kalau dagang dikasih fasilitas.

Memang, mereka dapat.

Tapi saya sampai kapan mau menunggu.

Kedua, saya tinggal terblangsak (sengsara).

Page 69: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxvii

Memang gedungnya megah.

Tapi lihat di dalamnya.

Tidak ada kamar untuk anak-anak.

Saya terpuruk. Saya merasa kecewa.

Kamar tidak ada.

Anak-anak bareng tidurnya. Sudah pada besar.

Sedangkan rumah susun saya juga belum jadi.

Akan begitu sampai kapan Mas?

Katanya tiga bulan. Coba, besok Desember. Tiga bulan, jadi tidak?

Kalau saya disini terus, teraniaya. Bayar sewa 300 ribu, 300 ribu!

Penghasilan berapa, jam segini saja baru dapat 12.000.

Bayangkan.

--- Kampung Akuarium - Tiga bulan setelah digusur ---

((Gema takbir Idul Fitri))

Allahu Akbar, Allahu akbar, Allahu Akbar. Laillahaillallah huallahhuakbar. Allahu akbar walillahhilham.

--- Bang Black – Warga Kampung Akuarium ---

Kalau rusun itu bisa seumur hidup, walaupun kecil.

Tetapi bisa sampai tujuh turunan, mungkin kita masih tidak masalah.

Walaupun jauh.

Page 70: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxviii

Tapi kenyataannya kita bayar.

Gratis tiga bulan, setelah tiga bulan bayar. Usahanya di mana?

Nelayan lebih gampang di sini, pekerjaan lebih gampang di sini.

Itu salah satu pertimbangan kenapa kita tidak mau mengambil rusun…

Perhitungannya, secara tidak langsung kita dibuang ke pinggir.

--- Kolong Tol Kalijodo – Jakarta Utara ---

Nengsih:

Sebagian masih ada yang tinggal di sini, dan sebagian itu ada yang mengontrak di luar.

Karena kami tidak mendapatkan apapun.

Filmmaker:

Rusun tidak dapat, Bu?

Nengsih:

Tidak. Yang mendapatkan rumah susun itu adalah kompleks Kalijodo.

Perumahan yang tinggal di Kalijodo itu.

Yang mendapatkan tawaran untuk tinggal di rumah susun.

Kalau di sini tidak.

Jadi kami dianggapnya tikus.

Jadi main dihancurkan saja seperti hewan.

Main dirubuhkan saja (rumahnya).

Page 71: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxxix

Tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

Enak yang sudah jadi pejabat, enak yang sudah jadi pemerintah.

Dia tinggal uncang-uncang kaki, makan gaji buta.

Sedangkan kami masyarakat kecil mencari makan di pinggiran diusir-usirin.

---- Nengsih – Warga Kolong Tol Kalijodo ---

Tidak ada lagi yang namanya Hak Asasi Manusa. Tidak ada.

Rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (sila ke-5 Pancasila) itu sudah tidak ada sila itu.

Itu yang saya rasakan.

Filmmaker:

Ibu belanjanya setiap hari atau bagaimana?

Nengsih:

Tidak bisa belanja seperti dulu.

Omsetnya segitu ya bisa beli satu becak kalau belanja,

Kalau sekarang ini boro-boro belanja satu becak.

Kecil segini saja belanjanya...ambil-tukar, barter begitu.

Jadi saya beli ikan.

Dia (tukang sayur) minta lauk ke saya. Saya minta mentahnya.

Seperti itu saja setiap hari.

--- Pasar Ikan – Rusun Kapuk Muara – 5 KM ---

Page 72: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xl

--- Pahruji – Nelayan ---

Ruji:

Itu si Ahok bilang, itu manusia perahu memainkan sandiwara, skenario

Kalau saya ketemu orangnya, paling saya ajak

“Ya sudah kamu tidur saja di sini bareng, ayo!”

Agar merasakan.

Sistemnya, kita di perahu bukan kategori sengaja,

bukan rekayasa, bukan, karena kita terpaksa saja.

Orang bekerja di laut, tidak seperti orang kerja di pabrik.

Yang jelas kalau di pabrik, tiap bulan ketahuan di depan mata.

Kita tinggal ambil. “Tiap bulan saya dapat gaji sekian.”

Mereka pun masih kurang.

Apalagi kita yang nelayan.

Kalau menggunakan peribahasa,

nelayan itu seperti kita mencari jarum di dalam jerami.

Jadi seakan-akan hari ini kita dapet rezeki, kadang besok belum tentu.

Kalau dibandingkan dengan habisnya bangunan yang saya bangun berapa uang.

Lalu ditimbang dengan sistem kumpulnya keluarga bersama di rumah…

...masih kalah dengan nilainya kumpul bersama keluarga di rumah.

Page 73: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xli

Kalau hanya harga bangunan,

mungkin kalau ketemu rezekinya lagi

mungkin kita bisa bangun kembali.

Kalau untuk merasakan rasanya kumpul bersama,

rasanya bermain, ketawa, nangis bareng di rumah yang tersebut

mungkin rasanya tidak akan terulang kembali…

...kesan-kesannya seperti apa.

Longmarch:

--- Lawan atau Tertindas ---

...singsingkan lengan baju, singkirkan semua musuh-musuh. Rakyat pasti menang melawan penindasan rakyat kita pasti akan menang

---- Warga Kampung Akuarium – Juli 2016 ---.

Mengapa Bapak Jokowi?

katanya “Tidak mau menyengsarakan masyarakat miskin.”

Buktinya apa? Saya 30 tahun di Kampung Akuarium, habis harta kita Pak.

Satu-satunya itu saja, Pak.

Tidak ada yang tersisa, Pak.

Pak Jokowi, tolonglah. Punya hati nurani atau tidak?

Saya hari ini sudah tidak punya apa-apa lagi, Pak.

Saya tidur di tenda-tenda jalan, Pak.

Page 74: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xlii

Tolong Bapak Jokowi.

--- Warga Kampung Baru Dadap – di kantor Ombudsman RI – Juli 2016 ---

Ibu RW:

Selagi laut masih berwarna biru, selagi karang masih ada di lautan…

...kami tidak akan pernah pindah dari pesisir pantai.

--- Kunjungan Gubernur Jokowi – Kampung Bukit Duri – November 2012 ---

Romo Sandy:

Rencana usulan warga atau komunitas Bukit Duri...

...tentang kampung susun,

Yang kami namakan... Kampung Susun Manusiawi Bukit Duri.

Cinta kasih itu lawan dari rasa takut.

Membuat kita jadi berani.

Berani karena yakin pada kebenaran.

Yang kita tanamkan dalam sanubari kita.

Bapak-bapak dan ibu-ibu yang hebat ini

Para politisi ini…

...berpolitik yang namanya politik artifisial.

Politik yang hanya ada di permukaan,

bukan politik substansial.

Page 75: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xliii

Politik…

...yang menjawab perkara di kehidupan yang nyata.

Jokowi:

Itu sangat membekas di ingatan saya, bahwa...

...yang namanya tergusur it sangat sakit sekali, sangat sakit sekali.

Ingat ya!

Di Undang-Undang Dasar 1945 kita, jelas bahwa pemerintah negara itu melindungi rakyatnya.

--- IYCS – Bandung -12 Februari 2011 ---

Di situ jelas sekali tercantum. Tetapi yang terjadi, pemerintah malah seperti ini...

... ini kekeliruan. Satpol PP dibentuk malah memukuli rakyat seperti ini, keliru.

Romo Sandy:

Urusan cari makan.

Urusan lingkungan hidup

Urusan mencari solusi, jalan keluar untuk perumahan rakyat

Urusan pengalaman keterancaman mau digusur.

Ini politik, orang melakukan usaha-usaha untuk kebaikan, mencari solusi.

Politik yang nyata seharusnya begitu.

--- Upaya Hukum – Warga Bukit Duri, Agustus 2015 ---

Bukan politik tipu-tipu, politik main sandiwara, main sinetron

Page 76: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xliv

Yang hanya bicara lewat Balaikota.

Tidak berani bicara langsung dengan warganya sendiri.

Ini kepengecutan menurut saya.

Sudah saatnya kita bertemu sebagai manusia.

Sama-sama sebagai manusia.

Biarpun kita berbeda latar belakang, tetapi kita bisa bertemu…

…jiwa kita, nurani kita sebagai manusia.

Hakim:

…menunda perkara sampai keputusan akhir.

Demikian ditetapkan dalam rapat permusyawarahan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Pada hari Senin, tanggal 1 Agustus 2016.

--- Supri – Penjual Ayam ---

Mendengar keputusan dari Hakim bahwa class action kita itu diterima.

Saya sebagai warga cukup puas,

hakim menerima gugatan kami.

Lagu:

Hanya bilik bambu, tempat tinggal kita.

Tanpa hiasan, tanpa lukisan.

Beratap jerami, beralaskan tanah.

Page 77: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xlv

Namun, semua itu punya kita.

Memang semua itu milik kita sendiri.

Hanya sungai banjir, pagar rumah kita

Tanpa anyelir, tanpa melati.

Hanya alang-alang tumbuh di halaman

Namun semua itu punya kita,

Memang semua itu milik kita.

Haruskah kita beranjak ke kota

Yang penuh dengan tanya

Lebih baik di Bukit Duri, rumah kita sendiri

Segala nikmat dan anugerah yang kuasa

Semuanya ada disini

Bukit Duri, Rumah Kita

Jokowi:

Pemimpin yang bisa menata kotanya.

Sehingga kotanya menjadi sebuah kota yang nyaman untuk ditinggali, nyaman untuk kita semuanya bekerja mencari rezeki.

Ahok:

Jakarta Baru yang modern tertata rapi, tetap manusiawi.

Karena Jakarta Baru yang dibangun adalah manusianya.

Page 78: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xlvi

--- Bukit Duri -September 2016 ---

Romo Sandy:

Dulu anak anak (belajar) sederhana disini.

Disini juga belajar banyak wartawan,

ketika menjelang menjadi wartawan.

Banyak para aktivis. Banyak para cerdik pandai yang belajar di sini.

--- Penggusuran di Jakarta: 2015 berjumlah 113 Lokasi, 2016 ditargetkan 325 Lokasi ---

--- Poncol, Jakarta Timur – Kontrakan Bersama Warga Eks Bukit Duri yang menolak Rumah Susun ---

Supri:

Alhamdulillah tempatnya cukup layak untuk berteduh.

Berantakan, belum dirapikan.

Filmmaker

Disini berapa orang, Pak?

Supri:

Saya sama istri saja.

Saya belum tahu, mbak (Pekerjaan).

Saya belum tahu kedepannya. Masih berpikir mau bagaimana kedepannya.

--- Kontrakan Agus – Kayumanis, Jakarta Timur ---

Agus:

Page 79: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xlvii

Paling adaptasi lingkungan saja sama tempat kerja baru gitu kan.

Tadinya lega, sekarang sempit.

Lingkungan juga baru lagi.

Makannya saya kalau habis selesai ini (bekerja), pasti saya kesana.

Tiap hari itu. Masih sering kangen sama suasana disana, di Bukit Duri

Suara bu RW:

Ombudsman Republik Indonesia.

Ringkasan Rekomendasi nomor 0004/REG/0461.2016/VII/2016

tentang mal-administrasi dalam proses penataan permukiman Kampung Baru Dadap

oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Pemeriksaan laporan, bahwa dalam pemeriksaan,

Ombudsman RI telah melakukan pemeriksaan dan memperoleh keterangan,

baik dari pelapor, terlapor, maupun pihak terkait.

Bahwa Ombudsman RI juga telah melakukan kunjungan ke lokasi untuk mendapatkan keterangan dari warga.

Pendapat Ombudsman RI:

Ombudsman RI berpendapat bahwa langkah-langkah penataan kawasan pemukiman Kampung Baru Dadap...

...belum memiliki dasar hukum untuk melakukan penataan kawasan kumuh berupa Peraturan Daerah yang disyaratkan.

Ombudsman RI berpendapat bahwa karena luas penataan adalah 10-15 hektare,

maka kewenangan penataan pemukiman kumuh dimaksud merupakan kewenangan pihak terkait 7 yaitu Pemprov Provinsi Banten.

Page 80: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xlviii

--- Ciliwung Nyawa Kita ---

Anak-anak di Bukit Duri:

Nyawa kita karena Ciliwung punya banyak kenangan.

Fungsi dan kenangan, lalu bersama

bermain bersama disini, bernyanyi bersama.

Bisa mandi di kali, bisa latihan musik,

bisa mengenal sejarah-sejarah, menyanyi lagu-lagu.

Filmmaker:

Terus sekarang bagaimana?

Anak-anak:

Sekarang, yah sudah digusur.

Tapi kita tetep semangat ya?

Iya!

--- Program “Kotaku Tanpa Kumuh – Kementerian PUPR – Dibiayai Pinjaman Bank Dunia ---

Supri:

Saya mau ke bawah, ke RT 6. Menghadiri acara...

...memperingati tujuh harinya...

...matinya keadilan untuk rakyat kecil

...masa penggusuran.

Page 81: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xlix

Kita akan memperingati masa matinya keadilan di negeri ini.

Lagu:

Takkan pernah berpisah

Bersatu dalam perjuangan

Satukan jiwa, satukan arah

Meski berbeda-beda

Segala impian bersama

Demi Hak Asasi Manusia

Cinta akan lingkungan, adil sejahtera

Sosial demokrasi Indonesia

Takkan pernah kita ingkari

Akar rumput, tanah tercinta

Takkan pernah kita lupakan

Bermaknanya perjuangan bersama

Kesadaran kita bersama

Solidaritas kita bersama

Swadaya kita bersama

Demi kemerdekaan bersama

Ciliwung nyawa kita

Page 82: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

l

Ciliwung hati kita

Ciliwung nyawa kita

Ciliwung kehidupan kita

Ciliwung nyawa kita

Ciliwung hati kita

Ciliwung nyawa kita

Ciliwung kehidupan kita

Supri:

Hidup Ciliwung!

Hidup Ciliwung!

Page 83: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxiii

[SINOPSIS JAKARTA UNFAIR]

SOURCE: doc. TIM JAKARTA UNFAIR

SINOPSIS “JAKARTA UNFAIR”

Sutradara : Sindy Febriyani, Dhuha Ramadhani

Produksi : Watchdoc Documentary Maker

Penggusuran bukan solusi. Sebuah kalimat yang kerap kali dilontarkan atau pun

tercetak pada kaus dan spanduk warga korban gusuran yang terancam digusur di

Jakarta. Rumah susun selalu menjadi jalan pintas yang ditawarkan pemerintah pasca-

penggusuran. Dipindahkan ke rumah susun (rusun) yang jauh dari tempat mata

pencahariannya, korban gusuran harus berjuang membanting tulang untuk sekadar

mengisi perut dan membayar sewa rusun. Setelah kehilangan tempat tinggal dan usaha,

keterancaman terusir dari rusun juga mereka rasakan.

Dalih pemerintah mengenai penggusuran masih sama: penertiban dan normalisasi

(RTH, waduk, atau sungai) demi kehidupan yang lebih layak. Media arus utama lebih

memilih memberitakan soal kerusuhan warga yang melawan penggusuran. Mereka

terus bersembunyi di ketiak para penguasa. Sementara itu, suara warga terancam dan

terdampak penggusuran semakin tidak diberikan ruang. Jakarta Unfair mencoba

menyuarakan suara mereka yang terbungkam.

Page 84: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxiv

[STORYLINE JAKARTA UNFAIR]

SOURCE: doc. TIM JAKARTA UNFAIR

KONSEP FILM JAKARTA UNFAIR!

PRA PENGGUSURAN

BUKDUR

GUSURAN BUKDUR PASCA GUSURAN

BUKDUR

1. RAWABEBEK

2. KOLONG TOLL

3. PASAR IKAN/

AKUARIUM

4. TONGKOL

5. MARUNDA

6. JATINEGARA

7. DADAP

PENGGUSURAN

BUKIT DURI

1. KONTRAKAN

BUKIT DURI

2. KEHIDUPAN

PARA

TOKOHNYA

TOKOH =

1. PAK SUPRI (BUKDUR) – UTAMA

2. PAK AGUS (BUKDUR) – UTAMA

3. PAK ALWI (DADAP) – UTAMA

4. PAK RUJI (PASAR IKAN)

5. BU ETTY (RUSUN JATINEGARA) – OPTIONAL

STORYLINE JAKARTA UNFAIR!

KETERANGAN:

FONT 14: DURASI PANJANG

FONT 12: DURASI LEBIH PENDEK

FONT 10: KOLASE

BABAK CERITA KETERANGAN

1

OPENING

1. ANAK KECIL BUKIT DURI –

“HALO, SELAMAT DATANG DI

KAMPUNG BUKIT DURI…..”

2. FOOTAGE PENGGUSURAN

PASAR IKAN – DITUTUP

DENGAN PERAHU ANGKUT

BARANG

(DI SELANG SELING.

BACKSOUND = PENGGUSURAN

KECIL; JAKARTA BESAR)

3. GAMBAR KEHIDUPAN GLAMOR

JAKARTA

2

PENGANTAR

CERITA

TUNJUKKAN JABODETABEK –

GUNAKAN MAPS (LOKASI

DADAP ADA DI MANA)

1. DADAP (JUNI, 2016)

PERKENALAN PAK ALWI

Page 85: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxv

- SUASANA DI RUMAH

PAK ALWI, BAWA SOLAR

DIA BERANGKAT

- SAMPAI LAUT BAHAS

MENGENAI

PENGGUSURAN DIA

NYEMPLUNG KE LAUT

- CUT KE PAK ALWI

ANGKAT KERANG +

SOUNDBITE TENTANG

HARGA KERANG

2. BUKIT DURI (JUNI, 2016)

PAK AGUS KASIH AYAM

3. DADAP

- TERIMA UANG

- KUPAS KERANG

- SUASANA KAMPUNG

DADAP

4. BUKIT DURI SUPRI

TENTANG PENGGUSURAN

(AMBIL DARI YANG

SEBELUMNYA)

5. INTERCUT PENGGUSURAN

KAMPUNG PULO

6. BU ETTY, RUSUN

JATINEGARA

- VOX POP

- PENGELOLA

CERITA SUDAH

MULAI PADAT

*OPTIONAL, LIHAT

KONDISI*

3

INTI CERITA

1. PAK RUJI

- SHOOT PENGANTAR YANG

“INI KORBAN MANUSIA

PERAHU”

- PERKENALAN PAK RUJI

- MASUKIN GAMBAR PAK

RUJI MAU KE RUSUN

SETELAH LEBARAN

CERITA SUDAH

MULAI PADAT

*OPTIONAL, LIHAT

KONDISI*

SOUNDBITE FOKUS

SETELAH

PENGGUSURAN SAJA! GAK PERLU

BAHAS TENTANG

PENGGUSURAN

LAIN.

2. INTERCUT PENGGUSURAN

KALIJODO

3. RUSUN MARUNDA

- GAMBAR YANG SAMBIL

NYANGKUL KASIH LIAT

KEGIATANNYA DULU DAN

SEKARANG

INGAT! DURASI

HARUS PENDEK

DAN PADAT

Page 86: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxvi

4. PAK RUJI

- MASUK KE RUSUN SUDAH

BARENGAN SAMA ISTRINYA

- MASUKIN YANG SOAL “ABIS

PENGGUSURAN

KELUARGANYA GIMANA-

GIMANA. PERAHU KARAM,

DSB”

INGAT! DURASI

HARUS PENDEK

DAN PADAT

5. KOLONG TOLL - BU NENGSIH

- AKTIVITASNYA = BELI

SAYUR, DSB

- SOUNDBITENYA =

6. LEBARAN DRONE

7. LEBARAN DADAP

8. INTERCUT RAWABEBEK

9. RAWABEBEK – KOPRAL

- PEKERJAAN DAN

PENDAPATAN DIA

SEKARANG

10. INTERCUT BUKDUR

KOLASE 11. PTUN BUKDUR

12. INTERCUT RUJI JALAN LONG

MARCH

13. LONG MARCH PASAR IKAN

(TRAILER)

KOLASE

14. BAWA OBOR DADAP + ORASI

BU RW

15. RAPAT BUKIT DURI

- KONGRES (CINTA KASIH DI

TRAILER)

- RAPAT WARGA

16. TONGKOL – SOLUSI LANGSUNG

FOKUSNYA SAJA!

ADA SOLUSINYA.

17. RUMAH KITA

- INSERT YANG

MENYATAKAN AKHIR DARI

KEBAHAGIAAN BUKIT DURI

TRANSISI UNTUK

KLIMAKS

4,

KLIMAKS

1. PENGGUSURAN BUKIT DURI

(SEPTEMBER, 2016)

- PAKAI YANG SUDAH ADA

- MASUKAN GAMBAR CLOSE

UP, JANGAN HANYA WIDE

- GRAFIS PENGGUSURAN

(TRAILER)

- GRAFIS RENCANA

PENGGUSURAN DI

Page 87: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2621/7/LAMPIRAN.pdf · ada di Jakarta Unfair? Data collective dari LSM atau komunitas Data apa saja yang digunakan

xxvii

INDONESIA – SUMBER

WORLD BANK

5,

CLOSING

1. ANAK-ANAK BUKIT DURI

PASCA GUSURAN

- YANG CERITA TENTANG

CILIWUNG MERDEKA,

SEKARANG SUDAH NGGAK

ADA SANGGAR LAGI

2. KEHIDUPAN PAK AGUS JUAL

AYAM SETELAH GUSURAN

- DARI PEMOTONGAN

(IKUTIN AKTIVITASNYA)

- PEMASUKAN DIA

SEKARANG

3. PAK SUPRI DI KONTRAKAN

- KASIH TAU

KONTRAKANNYA GIMANA

- PEKERJAANNYA GIMANA

- FOLLOW SHOT KEGIATAN

PAK SUPRI KE TEMPAT

GUSURAN

- ROLL PEMBACAAN SURAT

REKOMENDASI DADAP DARI

OMBUDSMAN

4. PAK ALWI KEMBALI KE LAUT

5. PAK SUPRI KEGIATAN

6. PAK AGUS JUAL AYAM

7. BU ETTY GOLER-GOLERAN

8. PAK RUJI BALIK KE LAUT

CREDIT TITLE