121
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAUR TAHUN ANGGARAN 2009 DI BINTUHAN Nomor : 04/LK/XVIII.BKL/05/2010 Tanggal : 11 Mei 2010 AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V BPK RI PERWAKILAN PROVINSI BENGKULU

LKPD Kaur 2009

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: LKPD Kaur 2009

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

TAHUN ANGGARAN 2009

DI

BINTUHAN

Nomor : 04/LK/XVIII.BKL/05/2010

Tanggal : 11 Mei 2010

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI BENGKULU

Page 2: LKPD Kaur 2009

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RIPERWAKILAN PROVINSI BENGKULU

Jl. Pembangunan No. 16 Telp. (0736) 349255 Fax. (0736) 349348 Bengkulu 38225

Kepada Yth.Bupati Kaurdi Bintuhan

Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, BPK RI telah melakukan pemeriksaan atas Laporan KeuangPemerintah Kabupaten Kaur Tahun 200Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kaberakhir pada tanggal tersebut.

Tujuan pemeriksaan adalah untuk Keuangan Pemerintah Kabupaten menggambarkan posisi keuangan Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku.

Bupati Kaur bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan dimaksud sesuai SAP, menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai dan mematuhi peraturan perundangyang berlaku.

Untuk memperoleh keyakinan yang RI melakukan pengujian terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap perundangundangan terkait dengan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD oleh Pemerintah Kabupaten Kaur. Pemeriksaan tersebut dilaksanakan berdasarkan staditetapkan BPK RI Tahun 2007

Berdasarkan Neraca per 31 Desember 20031 Desember 2009 adalah jumlah aset sebesar Rp26.655.636,00, dan ekuitas dana sebesar meliputi pendapatan sebesar RpTerhadap Laporan Keuangan PemerinWajar Tanpa Pengecualian.

Nomor : 158/S/XVIII.BKLLampiran : 1 (satu) berkasPerihal : Hasil Pemeriksaan

Keuangan Pemerintah Tahun 2009

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RIPERWAKILAN PROVINSI BENGKULU

Jl. Pembangunan No. 16 Telp. (0736) 349255 Fax. (0736) 349348 Bengkulu 38225

Bengkulu

undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan RI) dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara, BPK RI telah melakukan pemeriksaan atas Laporan KeuangTahun 2009, yang meliputi Neraca per 31 Desember 200

Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang

Tujuan pemeriksaan adalah untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa LaKeuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2009 bebas dari salah saji yang material dan secara wajar menggambarkan posisi keuangan per 31 Desember 2009, dan realisasi anggaran TA 200

tansi Pemerintahan yang berlaku.

Bupati Kaur bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan dimaksud sesuai SAP, menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai dan mematuhi peraturan perundang

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran penyajian laporan keuangan, BPK RI melakukan pengujian terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap perundangundangan terkait dengan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD oleh Pemerintah Kabupaten

sebut dilaksanakan berdasarkan standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang

rkan Neraca per 31 Desember 2009 diketahui posisi keuangan Pemeriadalah jumlah aset sebesar Rp642.833.986.177,19, kewajiban sebesar

, dan ekuitas dana sebesar Rp642.807.330.541,19. Realisasi Anggaran Tahun 2009meliputi pendapatan sebesar Rp293.018.794.929,45 dan belanja sebesar Rp312.788.076.001,06Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2009, BPK RI memberikan pendapat

BKL/06/2010) berkas

Hasil Pemeriksaan atas Laporan Pemerintah Kabupaten Kaur

Jl. Pembangunan No. 16 Telp. (0736) 349255 Fax. (0736) 349348 Bengkulu 38225

Bengkulu, 28 Juni 2010

undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan RI) dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara, BPK RI telah melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan puti Neraca per 31 Desember 2009, Laporan

s, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang

keyakinan yang memadai bahwa Laporan yang material dan secara wajar

, dan realisasi anggaran TA 2009 sesuai dengan

Bupati Kaur bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan dimaksud sesuai SAP, menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai dan mematuhi peraturan perundang-undangan

memadai atas kewajaran penyajian laporan keuangan, BPK RI melakukan pengujian terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap perundang-undangan terkait dengan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD oleh Pemerintah Kabupaten

ndar Pemeriksaan Keuangan Negara yang

diketahui posisi keuangan Pemerintah Daerah per , kewajiban sebesar

Realisasi Anggaran Tahun 2009312.788.076.001,06.

, BPK RI memberikan pendapat

Page 3: LKPD Kaur 2009

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, kami sampaikan hal-hal yang perlu mendapat perhatian Bupati Kaur yaitu :

1. Kelemahan sistem pengendalian intern yaitu :

a. Pengelolaan Dana Bergulir Pemerintah Kabupaten Kaur senilai Rp2.143.850.000,00 tidak tertib sehingga belum dapat dinilai sesuai dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan.

b. Beberapa SKPD belum tertib dalam mengelola dan mengadministrasikan persediaan sehingga sisa persediaan per 31 Desember 2009 belum akurat.

c. Pemberian bantuan sebesar Rp6.141.850.000,00 tidak didukung laporan pertanggung jawaban penggunaannya dan sebesar Rp181.080.000,00 dicairkan melalui anggaran Belanja Barang dan Jasa.

2. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, yaitu :

a. Terjadi kelebihan pembayaran pekerjaan sebesar Rp255.213.222,55 dan jaminan pelaksanaanyang tidak dapat dicairkan sebesar Rp72.765.000,00 pada pekerjaan Pembangunan Tanggul Pengaman Banjir Air Padang Guci Pulau Panggung Kecamatan Padang Guci Hilir.

b. Terdapat kekurangan volume fisik pada beberapa pekerjaan pembangunan jalan di DinasPekerjaan Umum sebesar Rp492.358.814,66.

c. Terdapat kelebihan pembayaran sebesar Rp302.640.903,01 atas pekerjaan Pembangunan Breakwater PPI Muara Sambat.

Kami persilahkan Bupati Kaur menelaah hasil pemeriksaan lengkap terlampir dan selanjutnya BPK RI mengharapkan Bupati Kaur menyampaikan tindak lanjut hasil pemeriksaan tersebut dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak diterimanya hasil pemeriksaan ini

Atas perhatiannya, kami mengucapkan terimakasih.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Kepala Perwakilan,

Ade Iwan Ruswana, SE, MM, Ak

NIP. 19680706 199003 1 003

Page 4: LKPD Kaur 2009

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RIPERWAKILAN PROVINSI BENGKULU

Jl. Pembangunan No. 16 Telp. (0736) 349255 Fax. (0736) 349348 Bengkulu 38225

Kepada Yth.Ketua DPRD Kabupaten Kaurdi Bintuhan

Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, BPK RI telah melakukan pemeriksaan atas Laporan KeuangPemerintah Kabupaten Kaur Tahun 200Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Tujuan pemeriksaan adalah untuk mempKeuangan Pemerintah Kabupaten menggambarkan posisi keuangan per 31 Desember 200Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku.

Bupati Kaur bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan dimaksud sesuai SAP, menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai dan mematuhi peraturan perundangyang berlaku.

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran penyajian laporan keuangan, BPK RI melakukan pengujian terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap perundangundangan terkait dengan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD oleh PemerinKaur. Pemeriksaan tersebut dilaksanakan berdasarkan staditetapkan BPK RI Tahun 2007

Berdasarkan Neraca per 31 Desember 20031 Desember 2009 adalah jumlah Rp26.655.636,00, dan ekuitas dana sebesar meliputi pendapatan sebesar RpTerhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wajar Tanpa Pengecualian.

Nomor : 157/S/XVIII.BKL/Lampiran : 1 (satu) berkasPerihal : Hasil Pemeriksaan atas Laporan

Keuangan Pemerintah Kabupaten Tahun 2009

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RIPERWAKILAN PROVINSI BENGKULU

Jl. Pembangunan No. 16 Telp. (0736) 349255 Fax. (0736) 349348 Bengkulu 38225

Bengkulu,

Kaur

undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan RI) dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara, BPK RI telah melakukan pemeriksaan atas Laporan KeuangTahun 2009, yang meliputi Neraca per 31 Desember 200

Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang

Tujuan pemeriksaan adalah untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2009 bebas dari salah saji yang material dan secara wajar

si keuangan per 31 Desember 2009, dan realisasi anggaran TA 200i Pemerintahan yang berlaku.

Bupati Kaur bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan dimaksud sesuai SAP, menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai dan mematuhi peraturan perundang

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran penyajian laporan keuangan, BPK RI melakukan pengujian terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap perundangundangan terkait dengan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD oleh Pemerin

sebut dilaksanakan berdasarkan standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang

rkan Neraca per 31 Desember 2009 diketahui posisi keuangan Pemerintah Daerah per adalah jumlah aset sebesar Rp642.833.986.177,19, kewajiban sebesar

, dan ekuitas dana sebesar Rp642.807.330.541,19. Realisasi Anggaran Tahun 2009meliputi pendapatan sebesar Rp293.018.794.929,45 dan belanja sebesar Rp312.788.076.001,06

euangan Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2009, BPK RI memberikan pendapat

BKL/06/20101 (satu) berkasHasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur

Jl. Pembangunan No. 16 Telp. (0736) 349255 Fax. (0736) 349348 Bengkulu 38225

Bengkulu, 28 Juni 2010

undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan RI) dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara, BPK RI telah melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan puti Neraca per 31 Desember 2009, Laporan

Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang

eroleh keyakinan yang memadai bahwa Laporan bebas dari salah saji yang material dan secara wajar

, dan realisasi anggaran TA 2009 sesuai dengan

Bupati Kaur bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan dimaksud sesuai SAP, menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai dan mematuhi peraturan perundang-undangan

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran penyajian laporan keuangan, BPK RI melakukan pengujian terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap perundang-undangan terkait dengan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD oleh Pemerintah Kabupaten

ndar Pemeriksaan Keuangan Negara yang

diketahui posisi keuangan Pemerintah Daerah per , kewajiban sebesar

Realisasi Anggaran Tahun 2009312.788.076.001,06.

, BPK RI memberikan pendapat

Page 5: LKPD Kaur 2009

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, kami sampaikan hal-hal yang perlu mendapat perhatian Bupati Kaur yaitu :

1. Kelemahan sistem pengendalian intern yaitu :

a. Pengelolaan Dana Bergulir Pemerintah Kabupaten Kaur senilai Rp2.143.850.000,00 tidak tertib sehingga belum dapat dinilai sesuai dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan.

b. Beberapa SKPD belum tertib dalam mengelola dan mengadministrasikan persediaan sehingga sisa persediaan per 31 Desember 2009 belum akurat.

c. Pemberian bantuan sebesar Rp6.141.850.000,00 tidak didukung laporan pertanggung jawaban penggunaannya dan sebesar Rp181.080.000,00 dicairkan melalui anggaran Belanja Barang dan Jasa.

2. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, yaitu :

a. Terjadi kelebihan pembayaran pekerjaan sebesar Rp255.213.222,55 dan jaminan pelaksanaanyang tidak dapat dicairkan sebesar Rp72.765.000,00 pada pekerjaan Pembangunan Tanggul Pengaman Banjir Air Padang Guci Pulau Panggung Kecamatan Padang Guci Hilir.

b. Terdapat kekurangan volume fisik pada beberapa pekerjaan pembangunan jalan di DinasPekerjaan Umum sebesar Rp492.358.814,66.

c. Terdapat kelebihan pembayaran sebesar Rp302.640.903,01 atas pekerjaan Pembangunan Breakwater PPI Muara Sambat.

Kami persilahkan Ketua DPRD menelaah hasil pemeriksaan lengkap terlampir. Atas perhatiannya, kami mengucapkan terimakasih.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Kepala Perwakilan,

Ade Iwan Ruswana, SE, MM, Ak

NIP. 19680706 199003 1 003

Tembusan :1. Yth. Menteri Dalam Negeri, di Jakarta;2. Yth. Anggota Pembina Utama Keuangan Negara V BPK-RI, di Jakarta;3. Yth. Auditor Utama Keuangan Negara V BPK-RI, di Jakarta;4. Yth. Kepala Ditama Revbang BPK-RI, di Jakarta;5. Yth. Inspektur Utama BPK-RI, di Jakarta;6. Yth. Inspektur Wilayah Kabupaten Kaur di Bintuhan.

Page 6: LKPD Kaur 2009

SISTEMATIKA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

TAHUN 2009

Hasil Pemeriksaan Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2009 terdiri dari 3 (tiga) bagian sebagai berikut :

1. Laporan I : Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2009

Laporan I berisi : (a) Laporan Hasil Pemeriksaan yang memuat opini BPK RI atas kewajaran Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2009; (b) Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2009; dan (c) Gambaran umum pemeriksaan yang berisi dasar hukum pemeriksaan, tujuan pemeriksaan, sasaran pemeriksaan, standar pemeriksaan, metode pemeriksaan, jangka waktu pemeriksaan, dan obyek pemeriksaan.

2. Laporan II : Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Pengendalian Intern Dalam Rangka Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2009

Laporan II berisi : (a) Laporan Hasil Pemeriksaan atas Pengendalian Intern; (b) Gambaran umum atas Pengendalian Intern dalam pencatatan dan pelaporan keuangan instansi; (c) Tindak lanjut temuan pemeriksan atas Pengendalian Intern Tahun 2006, 2007 dan 2008; dan (d) Temuan Pemeriksaan atas Pengendalian Intern Tahun 2009.

3. Laporan III : Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan Dalam Rangka Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2009

Laporan III berisi : (a) Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan; (b) Tindak Lanjut Temuan Pemeriksan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Tahun 2006, 2007 dan 2008; dan (c) Temuan pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Tahun 2009.

Page 7: LKPD Kaur 2009

LAPORAN I

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

TAHUN ANGGARAN 2009

Page 8: LKPD Kaur 2009

iiBPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

DAFTAR ISI

HALAMAN

DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. iii

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ................. 1

LAPORAN KEUANGAN POKOK ............................................................................. 3

1. Neraca Komparatif ................................................................................................... 3

2. Laporan Realisasi Anggaran..................................................................................... 6

3. Laporan Arus Kas..................................................................................................... 9

4. Catatan Atas Laporan Keuangan .............................................................................. 11

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN..................................................................... 43

LAMPIRAN

Page 9: LKPD Kaur 2009

iiiBPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I.1 : Kas Di Bendahara Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Kaur Per 31 Desember 2009

Lampiran I.2 : Daftar Saldo Persediaan Pemerintah Kabupaten Kaur Per 31 Desember 2009

Lampiran I.3 : Laporan Mutasi Konstruksi Dalam Pengerjaan Pemerintah Kabupaten Kaur per 31 Desember 2009

Lampiran I.4 : Penjelasan Selisih Mutasi Aset Tetap dengan Realisasi Belanja Modal Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2009

Lampiran I.5 : Pajak Daerah Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2009

Lampiran I.6 : Retribusi Daerah Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2009

Lampiran I.7 : Lain-Lain PAD Yang Sah Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2009

Lampiran I.8 : Belanja Tak Terduga Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2009

Page 10: LKPD Kaur 2009

iiBPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Page 11: LKPD Kaur 2009

1BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang

Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)

telah memeriksa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2009, yang

meliputi Neraca tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, serta Laporan Realisasi Anggaran dan

Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut serta Catatan

atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah

Kabupaten Kaur. Tanggung jawab BPK RI adalah pada pernyataan pendapat atas laporan

keuangan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.

BPK RI melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara

(SPKN) yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan

BPK RI merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar BPK RI memperoleh keyakinan

memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi

penilaian, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan

pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas Standar

Akuntansi Pemerintahan yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh

Pemerintah Kabupaten Kaur, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara

keseluruhan. BPK RI yakin bahwa pemeriksaan BPK RI memberikan dasar memadai untuk

menyatakan pendapat.

Dalam laporan kami bertanggal 3 Juni 2009, BPK RI menyatakan opini bahwa Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2008, menyajikan secara wajar posisi

keuangan, realisasi anggaran dan arus kas, sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan,

kecuali untuk penyajian akun persediaan dan mutasi aset tetap tahun anggaran 2008.

Menurut pendapat BPK RI, laporan keuangan yang disebut di atas menyajikan secara wajar,

dalam semua hal yang material, posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur per 31 De-

sember 2009, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan

Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi

Pemerintahan.

Page 12: LKPD Kaur 2009

2BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Laporan hasil pemeriksaan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan

sistem pengendalian intern kami sajikan dalam bagian tersendiri yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan ini.

Bengkulu, 2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

Perwakilan Provinsi Bengkulu

Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Ade Iwan Ruswana, SE., MM., Ak.

Akuntan, Register Negara No. D-17.331

11 Mei

Page 13: LKPD Kaur 2009

3BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

LAPORAN KEUANGAN POKOK

1. Neraca Komparatif

PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

NERACA

Per 31 Desember Tahun 2009 dan 2008

(dalam rupiah)

Uraian Catatan 31 Desember 2009 31 Desember 2008

ASET A.1

ASET LANCAR A.1.1

KAS A.1.1.1

Kas di Kas Daerah A.1.1.1.a 5.963.031.312,10 26.561.691.692,96

Kas di Bendahara Penerimaan - -

Kas di Bendahara Pengeluaran A.1.1.1.b 210.976.968,00 529.727.803,75

Jumlah Kas 6.174.008.280,10 27.091.419.496,71

INVESTASI JANGKA PENDEK

PIUTANG A.1.1.2

Piutang PFK 5.779.334,00 -

Piutang Pajak 40.313.560,00 109.434.031,00

Piutang Retribusi 59.812.850,00 59.812.850,00

Piutang Dana Bagi Hasil 1.439.082.744,76 -

Piutang Dana Alokasi Umum - -

Piutang Dana Alokasi Khusus - -

Bagian Lancar Pinjaman Kepada BUMD - -

Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran - -

Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi - -

Piutang Lain-lain - -

Jumlah Piutang 1.544.988.488,76 169.246.881,00

PERSEDIAAN A.1.1.3 1.953.314.386,00 5.723.493.844,00

JUMLAH ASET LANCAR 9.672.311.154,86 32.984.160.221,71

INVESTASI JANGKA PANJANG A.1.2

INVESTASI NON PERMANEN A.1.2.1

Pinjaman kepada Perusahaan Negara - -

Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - -

Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya - -

Investasi dalam Surat Utang Negara - -

Investasi Dana Bergulir 2.143.850.000,00 2.143.850.000,00

Investasi Non Permanen Lainnya - -

Jumlah Investasi Non Permanen 2.143.850.000,00 2.143.850.000,00

INVESTASI PERMANEN A.1.2.2

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 8.150.000.000,00 7.150.000.000,00

Penyertaan Modal dalam Proyek Perusahaan Patungan - -

Investasi Permanen Lainnya - -

Jumlah Investasi Permanen 8.150.000.000,00 7.150.000.000,00

JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 10.293.850.000,00 9.293.850.000,00

Page 14: LKPD Kaur 2009

4BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Uraian Catatan 31 Desember 2009 31 Desember 2008

ASET TETAP A.1.3

Tanah A.1.3.1 39.445.264.540,00 17.050.843.640,00

Peralatan dan Mesin A.1.3.2 93.679.463.143,57 86.156.768.113,34

Gedung dan Bangunan A.1.3.3 218.083.660.263,52 173.051.888.362,52

Jalan, Irigasi dan Jaringan A.1.3.4 255.822.835.870,56 215.164.791.464,00

Aset Tetap Lainnya A.1.3.5 11.078.142.642,00 10.574.295.442,00

Konstruksi dalam Pengerjaan A.1.3.6 4.198.550.296,00 2.291.690.220,00

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap A.1.3.7

Jumlah Aset Tetap 622.307.916.755,65 504.290.277.241,86

DANA CADANGAN

Dana Cadangan - -

Jumlah Dana Cadangan - -

ASET LAINNYA A.1.4

Tagihan Penjualan Angsuran - -

Tagihan Tuntutan Ganti Rugi Kerugian Daerah - -

Kemitraan dengan Pihak Ketiga - -

Aset Tak Berwujud - -

Aset Lain-lain 559.908.266,68 365.908.266,68

Jumlah Aset Lainnya 559.908.266,68 365.908.266,68

JUMLAH ASET 642.833.986.177,19 546.934.195.730,25

KEWAJIBAN A.2

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang Perhitungan Pihak Ketiga - 142.350.811,00

Utang Bunga - -

Utang Pajak - -

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Dalam Negeri - -

Pendapatan Diterima di Muka - -

Utang Jangka Pendek Lainnya A.2.1 26.655.636,00 14.279.136,00

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 26.655.636,00 156.629.947,00

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Utang Dalam Negeri - -

Utang Luar Negeri - -

Utang Jangka Panjang Lainnya - -

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang - -

JUMLAH KEWAJIBAN 26.655.636,00 156.629.947,00

EKUITAS DANA A.3

EKUITAS DANA LANCAR A.3.1

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 6.174.008.280,10 26.949.068.685,71

Cadangan Piutang 1.544.988.488,76 169.246.881,00

Cadangan Persediaan 1.953.314.386,00 5.723.493.844,00

Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran utang

Jangka Pendek

(26.655.636,00) (14.279.136,00)

Jumlah Ekuitas Dana Lancar 9.645.655.518,86 32.827.530.274,71

EKUITAS DANA INVESTASI A.3.2

Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 10.293.850.000,00 9.293.850.000,00

Diinvestasikan dalam Aset Tetap 622.307.916.755,65 504.290.277.241,86

Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 559.908.266,68 365.908.266,68

Page 15: LKPD Kaur 2009

5BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Uraian Catatan 31 Desember 2009 31 Desember 2008

Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran utang

Jangka Panjang

- -

Jumlah Ekuitas Dana Investasi 633.161.675.022,33 513.950.035.508,54

EKUITAS DANA CADANGAN

Diinvestasikan dalam Dana Cadangan - -

Jumlah Ekuitas Dana Cadangan - -

JUMLAH EKUITAS DANA 642.807.330.541,19 546.777.565.783,25

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 642.833.986.177,19 546.934.195.730,25

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan ini

Bintuhan, Juni 2010

2. Laporan Realisasi Anggaran

Page 16: LKPD Kaur 2009

6BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2009

(dalam rupiah)

Uraian Catatan Anggaran Realisasi %

PENDAPATAN B.1

PENDAPATAN ASLI DAERAH B.1.1

Pendapatan Pajak Daerah B.1.1.1 1.009.950.000,00 1.017.018.729,00 100,70

Pendapatan Retribusi Daerah B.1.1.2 2.200.745.000,00 1.488.913.452,00 67,65

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

B.1.1.3 1.842.080.702,00 1.842.080.701,88 100,00

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah B.1.1.4 4.647.682.264,00 4.664.319.927,92 100,36

Jumlah Pendapatan Asli Daerah 9.700.457.966,00 9.012.332.810,80 92,91

PENDAPATAN TRANSFER B.1.2

TRANSFER PEMERINTAH PUSAT – DANA PERIMBANGAN

Dana Bagi Hasil Pajak B.1.2.1 27.152.000.000,00 21.902.530.099,00 80,67

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) B.1.2.2 636.450.000,00 492.226.816,00 77,34

Dana Alokasi Umum B.1.2.3 204.914.100.000,00 204.909.166.000,00 100,00

Dana Alokasi Khusus B.1.2.4 49.004.156.767,00 49.004.000.000,00 100,00

Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan

281.706.706.767,00 276.307.922.915,00 98,08

TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNYA

Dana Otonomi Khusus - -

Dana Penyesuaian B.1.2.5 4.635.957.050,00 3.809.925.000,00 82,18

Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya

4.635.957.050,00 3.809.925.000,00 82,18

TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI

Pendapatan Bagi Hasil Pajak B.1.2.6 5.645.049.500,00 3.888.614.203,65 68,89

Pendapatan Bagi Hasil Lainnya

Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi 5.645.049.500,00 3.888.614.203,65 68,89

Total Pendapatan Transfer 291.987.713.317,00 284.006.462.118,65 97,27

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

Pendapatan Hibah - - -

Pendapatan Dana Darurat - - -

Pendapatan Lainnya - - -

Jumlah Lain-lain Pendapatan yg Sah - - -

JUMLAH PENDAPATAN 301.688.171.283,00 293.018.794.929,45 97,13

BELANJA B.2

BELANJA OPERASI B.2.1

Page 17: LKPD Kaur 2009

7BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Uraian Catatan Anggaran Realisasi %

Belanja Pegawai B.2.1.1 124.439.309.161,00 121.273.796.104,06 97,46

Belanja Barang dan Jasa B.2.1.2 75.803.392.012,00 70.017.170.405,00 92,37

Belanja Bunga B.2.1.3 - -

Belanja Subsidi B.2.1.4 - -

Belanja Hibah B.2.1.5 5.001.890.000,00 5.001.390.000,00 99,99

Belanja Bantuan Sosial B.2.1.6 1.800.000.000,00 1.316.535.000,00 73,14

Belanja Bantuan Keuangan B.2.1.7 11.956.280.000,00 11.889.960.000,00 99,45

Jumlah Belanja Operasi 219.000.871.173,00 209.498.851.509,06 95,66

BELANJA MODAL B.2.2Belanja Tanah B.2.2.1 1.000.000.000,00 800.932.500,00 80,09Belanja Peralatan dan Mesin B.2.2.2 15.794.233.170,00 13.191.451.457,00 83,52Belanja Gedung dan Bangunan B.2.2.3 50.766.348.095,00 50.005.156.871,00 98,50Belanja Jalan, Jembatan, Irigasi dan Jaringan B.2.2.4 38.989.492.780,00 38.132.122.964,00 97,80Belanja Aset Tetap Lainnya B.2.2.5 491.150.000,00 487.147.200,00 99,19Belanja Aset Lainnya B.2.2.6 - -

Jumlah Belanja Modal 107.041.224.045,00 102.616.810.992,00 95,87

BELANJA TIDAK TERDUGA B.2.3

Belanja Tidak Terduga 672.644.748,00 672.413.500,00 99,97

Jumlah Belanja Tidak Terduga 672.644.748,00 672.413.500,00 99,97

TRANSFER

Bagi Hasil Pajak - -

Bagi Hasil Retribusi - -

Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - -

Jumlah Transfer - -

JUMLAH BELANJA 326.714.739.966,00 312.788.076.001,06 95,74

Surplus/(Defisit) B.3 (25.026.568.683,00) (19.769.281.071,61)

PEMBIAYAAN B.4

PENERIMAAN DAERAH B.4.1.

Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)

26.949.068.685,71 26.949.068.685,71 100,00

Pencairan Dana Cadangan

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Pinjaman Daerah

Penerimaan Kembali Pemberian PinjamanDaerah

Penerimaan Piutang Daerah

Jumlah Penerimaan Daerah 26.949.068.685,71 26.949.068.685,71 100,00

PENGELUARAN DAERAH B.4.2

Pembentukan Dana Cadangan - -

Page 18: LKPD Kaur 2009

8BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Uraian Catatan Anggaran Realisasi %

Penyertaan Modal (investasi) Pemda 2.000.000.000,00 1.000.000.000,00 50,00

Pembayaran Pokok Utang - -

Pemberian Pinjaman Daerah - -

Jumlah Pengeluaran Daerah 2.000.000.000,00 1.000.000.000,00 50,00

PEMBIAYAAN NETTO 24.949.068.685,71 25.949.068.685,71 104,01

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) (77.499.997,29) 6.179.787.614,10

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan ini

Bintuhan, Juni 2010

3. Laporan Arus Kas

PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

Page 19: LKPD Kaur 2009

9BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

LAPORAN ARUS KAS

Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2009 dan 2008

(dalam rupiah)

Uraian Catatan 2009 2008ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

ARUS KAS MASUK C.1.aPajak Daerah 907.584.698,00 908.521.397,00Retribusi Daerah 1.488.913.452,00 1.532.483.210,00Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 1.842.080.701,88 798.871.845,00Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 4.664.319.927,92 2.513.576.354,11Dana Bagi Hasil Pajak 21.902.530.099,00 22.685.787.891,00Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 492.226.816,00 665.357.939,00Dana Alokasi Umum 204.909.166.000,00 200.861.633.000,00Dana Alokasi Khusus 49.004.000.000,00 41.924.042.950,00Dana Otonomi Khusus - -Dana Penyesuaian 3.809.925.000,00 -Hibah -Dana Darurat -Pendapatan Lainnya 3.888.614.203,65 10.036.861.502,01

Jumlah Arus Kas Masuk 292.909.360.898,45 281.927.136.088,12

ARUS KAS KELUAR C.1.bBelanja Pegawai 121.273.796.104,06 103.402.127.045,00Belanja Barang 70.017.170.405,00 73.277.054.813,00Belanja Bunga - -Belanja Subsidi - -Belanja Hibah 5.001.390.000,00 -Belanja Bantuan Sosial 1.316.535.000,00 4.109.150.000,00Belanja Bantuan Keuangan 11.889.960.000,00 7.970.800.000,00Belanja Tidak Terduga 672.413.500,00 95.438.000,00Belanja Bagi Hasil - -

Jumlah Arus Kas Keluar 210.171.265.009,06 188.854.569.858,00Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 82.738.095.889,39 93.072.566.230,12

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN

ARUS KAS MASUK C.2.aPendapatan Penjualan atas Tanah - -Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin - -Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan - -Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan - -Pendapatan Penjualan Aset Tetap Lainnya - -

Jumlah Arus Kas Masuk - -

ARUS KAS KELUAR C.2.bBelanja Tanah 800.932.500,00 2.540.198.300,00Belanja Peralatan dan Mesin 13.191.451.457,00 21.098.368.779,00Belanja Gedung dan Bangunan 50.005.156.871,00 39.032.160.768,00Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 38.132.122.964,00 34.130.781.362,00Belanja Aset Tetap Lainnya 487.147.200,00 3.444.701.138,00Belanja Aset Lainnya - -

Jumlah Arus Kas Keluar 102.616.810.992,00 100.246.210.347,00

Page 20: LKPD Kaur 2009

10BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Uraian Catatan 2009 2008Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan

(102.616.810.992,00) (100.246.210.347,00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN C.3ARUS KAS MASUK

Pencairan Dana Cadangan - -Hasil Penjualan Aset/Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - -Penerimaan Pinjaman dan Obligasi - -Penerimaan Kembali Pinjaman - -Penerimaan Piutang 109.434.031,00 -

Jumlah Arus Kas Masuk 109.434.031,00 -

ARUS KAS KELUARPembentukan Dana Cadangan -Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 1.000.000.000,00 2.990.000.000,00Pembayaran Pokok Utang Pinjaman dan Cicilan Obligasi - 5.821.019.881,00Pemberian Pinjaman - -

Jumlah Arus Kas Keluar 1.000.000.000,00 8.811.019.881,00Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (890.565.969,00) (8.811.019.881,00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARANARUS KAS MASUK C.4.a

Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga 9.364.576.075,00 7.029.189.012,00Jumlah Arus Kas Masuk 9.364.576.075,00 7.029.189.012,00

ARUS KAS KELUAR C.4.bPengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga 9.512.706.220,00 6.888.530.344,00

Jumlah Arus Kas Keluar 9.512.706.220,00 6.888.530.344,00Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran (148.130.145,00) 140.658.668,00

Kenaikan (Penurunan) Kas (20.917.411.216,61) (15.844.005.329,88)Saldo Awal 27.091.419.496,71 42.935.424.826,59Saldo Akhir Kas 6.174.008.280,10 27.091.419.496,71Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran 210.976.968,00 529.727.803,75Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan - -Saldo Akhir di Kas Daerah 5.963.031.312,10 26.561.691.692,96

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan ini

Bintuhan, Juni 2010

Page 21: LKPD Kaur 2009

11BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

4. Catatan atas Laporan Keuangan

PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

BAB I

PENDAHULUAN

A. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur adalah memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan dengan :

1. Menyediakan informasi mengenai apakah penerimaan periode berjalan cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran.

2. Menyediakan informasi mengenai apakah cara memperoleh sumber daya dan dana alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.

3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya yang digunakan dalam kegiatan Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur serta hasil-hasil yang telah dicapai.

4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk dari pungutan pajak dan pinjaman.

6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

B. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

3. UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

4. UU Nomor 32 Tahun 2004 yang merupakan revisi UU Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.

5. UU Nomor 33 Tahun 2004 yang merupakan revisi UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Page 22: LKPD Kaur 2009

12BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

C. SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUANA. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan KeuanganB. Landasan Hukum Penyusunan Laporan KeuanganC. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBDA. Ekonomi MakroB. Kebijakan KeuanganC. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGANA. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target APBDB. Ikhtisar Perkembangan Realisasi dan Kinerja Keuangan

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSIA. Entitas Pelaporan Keuangan DaerahB. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan KeuanganC. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan KeuanganD. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang ada

dalam Standar Akuntansi Pemerintahan

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGANA. Penjelasan Pos-pos NeracaB. Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi AnggaranC. Penjelasan Pos-pos Laporan Arus Kas

BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGANA. Domisili, Bentuk Hukum Suatu Entitas serta Jurisdiksi Pemerintah Kabupaten KaurB. Penggantian Manajemen Pemerintahan Selama Tahun BerjalanC. Penggabungan atau Pemekaran Entitas pada Tahun Berjalan

BAB VII PENUTUP

Page 23: LKPD Kaur 2009

13BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN

DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

A. EKONOMI MAKRO

Dalam tahun 2007 kestabilan makro ekonomi dalam skala nasional memiliki dampak yang baik pada perekonomian daerah secara makro. Hal ini dapat dilihat daritingkat pertumbuhan ekonomi, jumlah investasi dan konsumsi pemerintah (pusat, provinsi dan daerah) kecenderungannya meningkat. Kondisi tersebut juga didukung oleh keadaan politik, keamanan dan ketertiban yang kondusif.

Melihat kecenderungan tersebut dalam tahun 2008 kondisinya tidak jauh berbeda. Namun dalam tahun 2009 kondisi ini diperkirakan akan lebih ekstrem berubah sebagai akibat langsung dari penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) yang akan melibatkan seluruh masyarakat baik di tingkat lokal, regional dan nasional.

Kondisi perekonomian daerah dalam tahun 2008 - 2009 akan sedikit terpengaruh oleh kondisi di atas. Namun demikian kebijakan ekonomi daerah harus terimplementasi melalui program yang berkesinambungan (sustainability program). Hal ini untuk menjaga konsistensi dan tuntas dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan di daerah. Arah kebijakan di tahun 2008 memiliki relevansi yang kuat untuk diimplentasikan di tahun 2009. maka kebijakan ekonomi makro pada tahun 2009 diarahkan untuk memelihara momentum yang sudah dicapai pada tahun-tahun sebelumnya. Dalam kaitan itu, langkah-langkah pokok yang ditempuh adalah sebagai berikut :

Pertama, meningkatkan iklim investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (sustainable growth) serta agar dapat menjamin kesinambungan pembangunan (sustainable development). Hal ini penting untuk ikut membantu memecahkan masalah-masalah sosial mendasar seperti penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.

Kedua, mendorong berjalannya fungsi intermediasi perbankan termasuk kepada sektor usaha kecil dan menengah, dengan jaminan yang diberikan pemerintah daerah.

Ketiga, menciptakan keseimbangan fiskal antara belanja tidak langsung dengan belanja langsung melalui penggalian sumber-sumber potensi pendapatan.

Keempat, meningkatkan efektivitas dan efisiensi peran institusi ekonomi dan lembaga pemerintah dalam menunjang tercapainya langkah-langkah di atas.

Penanggulangan kemiskinan berbasis wilayah diarahkan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dan meningkatkan pendapatan masyarakat, dilakukan melalui :

1. Peningkatan pendapatan masyarakat yang bergerak dalam kegiatan usaha ekonomi di sektor informal yang berskala usaha mikro, terutama yang masih berstatus

Page 24: LKPD Kaur 2009

14BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

keluarga miskin dalam rangka memperoleh pendapatan yang tetap, melalui upaya peningkatan kapasitas usaha sehingga menjadi unit usaha yang lebih mandiri, berkelanjutan dan siap untuk tumbuh dan bersaing.

2. Meningkatkan kesempatan kerja produktif serta mendorong mobilitas tenaga kerja dalam rangka mengurangi pengangguran dan setengah pengangguran baik dipedesaan maupun di perkotaan.

3. Meningkatkan keterampilan, keahlian, dan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas. Peningkatan kualitas tenaga kerja dilakukan melalui pendidikan formal, pelatihan kerja, dan pengembangan di tempat kerja sebagai satu kesatuan sistem pengembangan SDM yang komprehensif dan terpadu. Pelatihan kerja akan semakin penting peranannya dalam peningkatan kualitas tenaga kerja di mana dibutuhkan kemampuan dalam mengantisipasi perubahan teknologi dan persyaratan kerja. Pelatihan kerja yang selama ini hanya mempertimbangkan supply driven diarahkan menjadi demand driven.

Dalam rangka mendorong investasi, pemerintah telah melakukan langkah-langkah strategis antara lain dengan terbentuknya kelembagaan perizinan dan investasi yang dapat menyederhanakan prosedur melalui pelayanan satu pintu (one stop service), hal ini perlu didukung dengan mempercepat diterbitkannya peraturan daerah tentang penanaman modal, serta segera menyediakan kawasan industri sesuai dengan peruntukannya, dan perlu meningkatkan konsistensi peraturan perundangan yang terkait dengan penanaman modal melalui sinkronisasi peraturan baik peraturan antar sektor ekonomi maupun antara pemerintah pusat dan daerah; serta menciptakan sistem insentif agar mampu bersaing dengan daerah lain untuk menarik investasi pada sektor/bidang usaha dan lokasi tertentu.

Sementara itu, guna memulihkan fungsi intermediasi perbankan, sektor perbankan terus didorong untuk lebih banyak lagi menyalurkan kredit kepada sektor usaha yang siap dan memiliki resiko yang relatif rendah seperti ekspor dan UKM. Upaya untuk memperkuat infrastruktur perbankan di wilayah dilakukan dengan terus mendorong masuknya bank-bank ke Kabupaten Kaur serta pengembangan bank syariah dan keberadaan BPR.

Peningkatan efektivitas peran institusi ekonomi dan lembaga pemerintah diharapkan dapat mewujudkan terlaksananya prinsip good governance (baik, bersih, dan berwibawa) pada penyelenggaraan tugas institusi dan birokrasi sehingga mampu mengantisipasi dinamika ekonomi dan tuntutan masyarakat yang makin berkembang serta mendorong penghapusan biaya rente ekonomi, serta korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Efektivitas dari langkah-langkah pokok dan kebijakan-kebijakan di atas sangat tergantung pada penciptaan lingkungan usaha yang kondusif bagi percepatan pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah penting lainnya antara lain :

Pertama, menjaga stabilitas keamanan wilayah menjelang pelaksanaan Pemilu dan sesudahnya.

Page 25: LKPD Kaur 2009

15BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Kedua, meningkatkan kepastian hukum yang mendorong tumbuhnya kepastian usaha dan praktek usaha yang sehat.

Ketiga, melaksanakan prinsip penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa (good governance) dalam upaya mewujudkan birokrasi yang efisien dan mampu mengantisipasi dinamika ekonomi serta tuntutan masyarakat yang makin berkembang.

Ringkasan Proyeksi APBD Tahun Anggaran 2009

No. Indikator Proyeksi 2009

1. Pertumbuhan ekonomi (%) 5,62

2. PDRB per Kapita harga konstan (ADHK 2000 – Rp)) 2.123.019

3. Keuangan Daerah:

1. PAD/APBD (%) 2,68

2. PAD (Rp) 7.641.140.000

3. Dana Perimbangan (Rp) 274.206.206.767

- BHP/BHBP (Rp) 20.287.950.000

- DAU (Rp) 204.914.100.000

- DAK (Rp) 49.004.156.767

4. Lain-lain pendapatan yang sah

- BHP Dari Propinsi (Rp) 3.500.000.000

5. SiLPA -

TOTAL APBD (Rp) 285.347.346.767

(Sumber : Peraturan Bupati Kaur Nomor 42 tahun 2008 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Kabupaten Kaur tahun 2009 dan Kebijakan Umum Anggaran Tahun 2009)

B. KEBIJAKAN KEUANGAN

Pada hakekatnya keuangan daerah yang tertuang dalam APBD merupakan aset milik publik masyarakat Kabupaten Kaur. Dalam rangka memenuhi prinsip akuntabilitas, Pemerintah Kabupaten Kaur telah menerbitkan Peraturan Bupati Kaur Nomor 43 Tahun 2008 tanggal 31 Desember 2008 tentang sistem Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kaur dan Peraturan Bupati Tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi. Ketentuan ini mengacu Kepada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007, tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Dengan ketentuan ini, diharapkan agar pengelolaan keuangan daerah maupun APBD dapat mencapai tujuan yang

Page 26: LKPD Kaur 2009

16BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

ditetapkan dan dapat memenuhi kebutuhan pihak-pihak terkait dalam pengambilan keputusan.

Pengelolaan aset fisik berada pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) masing-masing sedangkan pengelolaan kas daerah dipusatkan di Bendahara Umum Daerah. Anggaran kegiatan SKPD tertuang dalam APBD, Penjabaran APBD dan DPA SKPD yang merupakan target atau plafon yang harus dicapai dalam tahun berjalan. Pejabat yang melaksanakan fungsi Tata Usaha Keuangan SKPD adalah Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) yang memiliki peranan penting untuk menetapkan suatu pengeluaran SKPD dinyatakan sah atau tidak sah, sehingga dapat memahami APBD secara definitif. Verifikasi juga meliputi kontrol plafon anggaran terhadap pengeluaran yang dipertanggungjawabkan. Hasil Verifikasi dituangkan dalam lembar pengesahan SPJ (Surat Pertanggungjawaban) yang menjelaskan berapa sisa Uang Persediaan (UP) yang masih menjadi tanggungjawab Bendahara Pengeluaran, selanjutnya diproses pembukuannya sehingga menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran per bulan.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

Rencana Kerja Pembangunan Daerah tahun 2009 merupakan penjabaran tahun keempat dari RPJMD 2006-2010 dengan memperhatikan isu strategis serta agenda dan prioritas pembangunan Provinsi Bengkulu dan Nasional. Menurut RPJMD 2006-2010, sasaran pembangunan pada tahun 2009 diharapkan mampu mencapai target-target pembangunan.

Dengan memperhatikan berbagai upaya dalam rangka mencapai target pembangunan daerah tahun 2008 serta mempertimbangan berbagai perkembangan aspek pembangunan daerah baik sektor maupun wilayah, serta isu strategis daerah tahun 2009, maka prioritas pembangunan daerah tahun 2009 adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan

2. Peningkatan infrastruktur (Sumber Daya Air, Transportasi, Ketenagalistrikan, Informasi dan Telekomunikasi, Perumahan dan Pemukiman)

3. Penanggulangan pengangguran dan kemiskinan melalui Koperasi, UKM, dan Pariwisata

4. Peningkatan pendapatan/kesejahteraan petani melalui Revitalisasi Pertanian dan Pedesaan dengan pola Agribisnis (Tanaman Pangan, Perikanan, Perkebunan, dan Peternakan)

5. Pengembangan kawasan strategis, peningkatan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam

6. Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan kualitas aparatur negara.

Untuk mencapai keberhasilan visi dan misi, Pemerintah bersama DPRD Kabupaten Kaur telah didukung dengan APBD tahun 2009 dan perubahannya, dengan gambaran sebagai berikut :

Page 27: LKPD Kaur 2009

17BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

(dalam rupiah)

No UraianAnggaran Sebelum

Perubahan

Anggaran sesudah

PerubahanNaik/Turun

A. PENDAPATAN

1. PAD 7.641.140.000,00 9.700.457.966,00 2.059.317.966,00

2. Dana Perimbangan 278.306.706.767,00 286.342.663.817,00 8.035.957.050,00

3. Lain – Lain PAD yg sah 3.530.000.000,00 5.645.049.500,00 2.115.049.500,00

TOTAL PENDAPATAN 289.477.846.767,00 301.688.171.283,00 12.210.324.516,00

B. BELANJA

1. Belanja Operasi 218.756.140.383,18 219.000.871.173,00 244.730.789,82

2. Belanja Modal 104.181.913.965,00 107.041.224.045,00 2.859.310.080,00

3. Belanja Tak Terduga 1.000.000.000,00 672.644.748,00 (327.355.252,00)

TOTAL BELANJA 323.938.054.348,18 326.714.739.966,00 2.776.685.617,82

SURPLUS/(DEFISIT) (34.460.207.581,18) (25.026.568.683,00) 9.433.638.898,18

C. PEMBIAYAAN

1. Penerimaan 33.059.165.000,00 26.949.068.685,71 (6.110.096.314,29)

2. Pengeluaran 3.000.000.000,00 2.000.000.000,00 1.000.000.000,00)

JUMLAH PEMBIAYAAN 30.059.165.000,00 24.949.068.685,71 (5.110.096.314,29)

Faktor pendorong tercapainya keberhasilan adalah ketepatan penggunaan anggaran serta dukungan masyarakat Kabupaten Kaur terhadap pencapaian visi kabupaten.

Keberhasilan pencapaian target kinerja APBD tercermin dari penghematan dalam realisasi belanja, sehingga dalam pelaksanaan APBD tahun 2009 diperoleh defisit anggaran sebesar Rp19.769.281.071,61 dari rencana defisit sebesar Rp25.026.568.683,00.

Di sisi pendapatan, anggaran pendapatan yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masih minim yaitu hanya sebesar Rp9.700.457.966,00 atau 3,22% dari total anggaran pendapatan sebesar Rp301.688.171.283,00 dengan perhitungan sebagai berikut:

(dalam rupiah)

Pendapatan Asli Daerah 9.700.457.966,00 3,22%

Dana Perimbangan Pusat dan Provinsi 286.342.663.817,00 94,91%

Lain – Lain Pendapatan yang sah 5.645.049.500,00 1,87%

Jumlah 301.688.171.283,00 100,00%

Upaya meningkatkan pendapatan dari sumber PAD terus dilakukan. Realisasi PAD mengalami Peningkatan yang cukup besar dari tahun sebelumnya sebesar Rp5.753.452.806,11 menjadi Rp9.012.332.810,80 atau meningkat sebesar 56,64%.Peningkatan pendapatan masih sulit dilakukan terutama karena sangat terbatasnya aktivitas dan kegiatan ekonomi di Kabupaten Kaur yang dapat menjadi sumber penerimaan PAD. Pemerintah Kabupaten Kaur dalam membiayai kegiatannya masih sangat tergantung dari

Page 28: LKPD Kaur 2009

18BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

pendapatan yang berasal dari dana perimbangan baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi. Di masa datang Pemerintah Kabupaten Kaur akan berupaya mengembangkan sumber-sumber potensi ekonomi masyarakat dan memanfaatkan sumber daya alam untuk dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Page 29: LKPD Kaur 2009

19BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan digambarkan dari realisasi pencapaian target APBD dan perkembangan realisasi APBD tahun berjalan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

A. IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET APBD

APBD Kabupaten Kaur ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2009 tanggal 16 Januari 2009 dan direvisi dengan Perubahan APBD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 30 Tahun 2009 tanggal 13 Juli 2009. Realisasi pencapaian target kinerja APBD Tahun Anggaran 2009 diikhtisarkan sebagai berikut :

(dalam rupiah)

Uraian

Tahun Anggaran 2009

Anggaran Setelah

PerubahanRealisasi %

Pendapatan

Belanja

301.688.171.283,00

326.714.739.966,00

293.018.794.929,45

312.788.076.001,06

97,13

95,74

Surplus/(Defisit) (25.026.568.683,00) (19.769.281.071,61) 78,99

PEMBIAYAAN :

Penerimaan Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan

26.949.068.685,71

2.000.000.000,00

26.949.068.685,71

1.000.000.00000

100,00

50,00

Pembiayaan Neto 24.949.068.685,71 25.949.068.685,71 104,01

SiLPA (77.499.997,29) 6.179.787.614,10

Tabel di atas menunjukkan pencapaian target APBD Tahun Anggaran 2009 sebagai berikut :

1. Realisasi pendapatan tahun 2009 di bawah pagu anggaran. Target pendapatan tahun 2009 sebesar Rp301.688.171.282,88 sedangkan realisasi tahun 2009 sebesar Rp293.018.794.929,45 atau 97,12% dari target.

2. Realisasi belanja tahun 2009 di bawah pagu anggaran belanja. Anggaran belanja tahun 2009 sebesar Rp326.714.739.966,00 dengan realisasi belanja sebesar Rp312.788.076.001,06 atau 95,74% dari anggaran belanja.

3. Karena realisasi pendapatan lebih kecil daripada realisasi belanja maka terjadi defisit sebesar Rp19.769.281.071,61.

Page 30: LKPD Kaur 2009

20BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

4. Realisasi penerimaan pembiayaan dari penggunaan SiLPA tahun lalu dianggarkan sebesar Rp26.949.068.685,71 dan terealisasi sebesar Rp26.949.068.685,71 atau 100,00% dari anggaran.

5. Realisasi pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp2.000.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp1.000.000.000,00 atau 50,00% dari anggaran.

6. Realisasi SiLPA tahun 2009 adalah surplus sebesar Rp6.179.787.614,10.

B. IKHTISAR PERKEMBANGAN REALISASI DAN KINERJA KEUANGAN

Perkembangan realisasi dan kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2009 adalah sebagai berikut :

(dalam rupiah)

URAIANRealisasi APBD Kenaikan (Penurunan)

2009 2008 Selisih %

PENDAPATAN

1. PAD 9.012.332.810,80 5.753.452.806,11 3.258.880.004,69 56,64

2. Pendapatan Transfer 280.117.847.915,00 266.136.821.780,00 13.981.026.135,00 5,25

Bagi Hasil Pajak 21.902.530.099,00 22.685.787.891,00 (783,257,792.00) (3,45)

Bagi Hsl bkn Pajak 492.226.816,00 665.357.939,00 (173,131,123.00) (26,02)

DAU 204.909.166.000,00 200.861.633.000,00 4,047,533,000.00 2,02

DAK 49.004.000.000,00 41.924.042.950,00 7,079,957,050.00 16,89

Dana Penyesuaian 3.809.925.000,00 0,00 3,809,925,000.00

3. Lain-lain Pendapatan yg Sah 3.888.614.203,65 10.036.861.502,01 (6,148,247,298.36) (61,26)

JML PENDAPATAN 293.018.794.929,45 281.927.136.088,12 11.091.658.841,33 3,93

BELANJA+TRANSFER -

1. Belanja Operasi 209.498.851.509,06 188.759.131.858,00 20.739.719.651,06 10,99

2. Belanja Modal 102.616.810,992,00 100.246.210.347,00 2,370,600,645.00 2,36

3. Belanja Tidak Terduga 672.413.500,00 95.438.000,00 576,975,500.00 604,56

4. Transfer 0,00 0,00 0,00 0,00

JML BELANJA+TRANSFER 312.788.076.001,06 289.100.780.205,00 23.687.295.796,06 8,19

SURPLUS/(DEFISIT) (19.769.281.071,61) (7.173.644.116,88) (12.595.636.954,73) 175,58

PENERIMAAN PEMBIAYAAN 26.949.068.685,71 42.933.732.683,59 (15,984,663,997.88) (37,23)

PENGELUARAN PEMBIAYAAN 1.000.000.000,00 8.811.019.881,00 (7,811,019,881.00) (88,65)

PEMBIAYAAN NETTO 25.949.068.685,71 34.122.712.802,59 (8,173,644,116.88) (23,95)

Tabel di atas menunjukkan pencapaian target APBD Tahun Anggaran 2009 dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2008 sebagai berkut :

1. Pendapatan Tahun 2009 sebesar meningkat sebesar Rp11.091.658.841,33 atau meningkat 3,93% dibandingkan realisasi pendapatan tahun 2008 yang hanya sebesar

Page 31: LKPD Kaur 2009

21BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Rp281.927.136.088,12. Bila dilihat dari komposisi sumber pendapatan, secara nominal peningkatan pendapatan terbesar berasal dari sumber pendapatan transfer yang meningkat sebesar Rp13.981.026.135,00 atau 5,25% dibandingkan tahun lalu.

2. Belanja Tahun 2009 mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar Rp23.687.295.796,06 atau mencapai 8,19% dibandingkan realisasi belanja tahun 2008. Bila dilihat dari komposisi belanja di atas, secara nominal belanja operasi mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu sebesar Rp20.739.719.651,06 atau sebesar 10,99% sebagai akibat dari meningkatnya belanja pegawai. Sedangkan belanja modal meningkat sebesar Rp2,370,600,645.00 atau 2,36% dibandingkan dengan tahun 2008 yang berdampak pada peningkatan aset Kabupaten Kaur.

3. Penerimaan pembiayaan tahun 2009 sebesar Rp26.949.068.685,71 atau menurun sebesar 37,23% dibandingkan dengan tahun 2008 berasal dari SiLPA 2008 dan pengeluaran pembiayaan tahun 2009 sebesar Rp1.000.000.000,00 yang berdampak pada peningkatan investasi Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur.

Page 32: LKPD Kaur 2009

22BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

A. ENTITAS PELAPORAN KEUANGAN DAERAH

Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2009 tersentral di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Kaur pada Bidang Pembukuan dan Pelaporan dengan data yang dilaporkan dari 40 perangkat daerah, terinci sebagai berikut :

No. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

1. Sekretariat Daerah

2. Sekretariat DPRD

3. Inspektorat Daerah

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

5. Dinas Pekerjaan Umum

6. Dinas Kesehatan

7. Dinas Pendidikan

8. DPPKAD

9. Dinas Kelautan dan Perikanan

10. Dinas Pertanian dan Peternakan

11. Dinas Kehutanan Perkebunan Pertambangan dan ESDM

12. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM

13. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

14. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

15. Dinas Sosial, Kependudukan dan Capil

16. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

17. Badan Kepegawaian Daerah

18. Badan Pemberdayaan, Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana

19. Badan Ketahanan Pangan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan

20. Kantor Lingkungan Hidup dan Kebersihan Tata Kota

21. Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat

22. Kantor Perpustakaan dan arsip Daerah

23. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Page 33: LKPD Kaur 2009

23BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

No. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

24. RSUD Kaur

25. Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu

26. Kecamatan Kinal

27. Kecamatan Lungkang Kule

28. Kecamatan Maje

29. Kecamatan Kelam Tengah

30. Kecamatan Kaur Utara

31. Kecamatan Tetap

32. Kecamatan Kaur Selatan

33. Kecamatan Padang Guci Hilir

34. Kecamatan Muara Sahung

35. Kecamatan Luas

36. Kecamatan Kaur Tengah

37. Kecamatan Nasal

38. Kecamatan Tanjung Kemuning

39. Kecamatan Padang Guci Hulu

40. Kecamatan Semidang Gumay

B. BASIS AKUNTANSI YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Basis Akuntansi yang diterapkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur adalah Basis Kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dan Basis Akrual untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana.

C. BASIS PENGUKURAN YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Pengukuran pos-pos laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur dinilai dengan satuan uang dengan mata uang Rupiah. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan nilai historis :

1. Aset

Pengukuran nilai aset dalam laporan keuangan Pemerintahan Kabupaten Kaur berdasarkan perolehan nilai historis yaitu aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas.

Page 34: LKPD Kaur 2009

24BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

2. Kewajiban

Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban atau nilai sekarang dari jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut.

3. Ekuitas Dana

Ekuitas Dana dicatat /diukur sebesar nilai selisih antara aset dengan kewajiban.

D. PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI BERKAITAN DENGAN KETENTUAN YANG ADA DALAM STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

1. Telah sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan :

a. Pengakuan pendapatan menurut basis kas.

b. Pengakuan belanja menurut basis kas.

c. Kas dicatat sebesar nilai nominal.

d. Piutang dicatat sebesar nilai nominal.

e. Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan.

f. Pengakuan asset tetap berdasarkan harga perolehan untuk perolehan aset tetap tahun 2006 ke atas dan telah ditetapkan batas kapitalisasi belanja

g. Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan.

h. Kewajiban diakui pada saat dana dipinjam atau pada saat kewajiban timbul.

2. Belum mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan :

a. Pengakuan aset tetap tidak berdasarkan harga perolehan namun berdasarkan harga pasar untuk perolehan tahun 2005 ke bawah.

b. Aset Tetap belum disusutkan.

c. Belum terdapat pengklasifikasian dan penghapusan piutang yang tak tertagih.

Page 35: LKPD Kaur 2009

25BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

A. PENJELASAN POS-POS NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan mengenai aset, kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Pada Neraca Pemerintah Kabupaten Kaur per 31 Desember 2009 diketahuibahwa nilai posisi aset sebesar Rp642.833.986.177,19, kewajiban sebesar Rp26.655.636,00 dan ekuitas dana sebesar Rp642.807.330.541,19. Penjelasan atas pos-pos Neraca diuraikan sebagai berikut :

1. Aset Rp 642.883.986.177,19

1.1. Aset Lancar Rp 9.672.311.154,86

Aset lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu) periode akuntansi yang terdiri atas :

1.1.1. Kas Rp 6.174.008.280,10

Merupakan saldo kas dan setara kas Pemerintah Kabupaten Kaur yang berada di rekening kas daerah yaitu pada PT Bank Bengkulu Cabang Bintuhan dan Kas di Bendahara Pengeluaran yang masih harus dipertanggungjawabkan per 31 Desember 2009, terdiri dari :

a. Kas di BUD (Rek.No.302.01.01.10001-9)

Kas Daerah Rp 5.963.031.312,10

b. Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 210.976.968,00

Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan saldo kas dalam pengelolaan Bendahara Pengeluaran pada SKPD per 31 Desember 2009 yang masih harus dipertanggungjawabkan kepada Bendahara Umum Daerah. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran masing-masing SKPD dimuat dalam Lampiran I.1.

1.1.2. Piutang Rp 1.544.988.488,76

Merupakan piutang retribusi pasar dan retribusi terminal yang belum dibayar dari tahun 2007 ditambah dengan piutang PPJ, PFK tahun 2009 dan piutang bagi hasil pajak provinsi yang terdiri dari :

(dalam rupiah)

No Uraian Nilai1.2.3.4.5.

Perhitungan Pihak KetigaPajak Penerangan JalanRetribusi PasarRetribusi TerminalPiutang Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi

5.779.334,0040.313.560,0042.232.750,0017.580.100,00

1.439.082.744,76Jumlah 1.544.988.488,76

Page 36: LKPD Kaur 2009

26BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Pada Neraca Per 31 Desember 2008, Kabupaten Kaur mempunyai Utang Perhitungan Pihak Ketiga sebesar Rp142.350.811,00 dan utang tersebut telah dibayar pada Tahun 2009 sebesar Rp148.130.145,00, sehingga terdapat kelebihan bayar PFK sebesar Rp5.779.334,00.

1.1.3. Persediaan Rp 1.953.314.386,00

Merupakan barang pakai habis per 31 Desember 2009 yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk pelayanan kepada masyarakat dan aparatur. Saldo persediaan sebesar Rp1.953.314.386,00 terdiri atas :

(dalam rupiah)

No. Jenis Persediaan Nilai

1.

2.

3.

Barang Konsumsi

Karcis dan Leges

Hewan dan Tanaman

1.888.987.386,00

64.262.000,00

65.000,00

Jumlah 1.953.314.386,00

Rincian persediaan per satuan kerja dimuat pada Lampiran I.2.

1.2. Investasi Jangka Panjang Rp 10.293.850.000,00

1.2.1. Investasi Non Permanen Rp 2.143.850.000,00

Investasi Non Permanen lainnya merupakan saldo dana untuk program pemberian pinjaman dana bergulir yang terdiri atas :

Saldo awal Tahun 2007 Rp 1.653.850.000,00

Penambahan Tahun 2008 Rp 490.000.000,00

Saldo Akhir Tahun 2009 Rp 2.143.850.000,00

Dari saldo Rp2.143.850.000,00 terdiri atas :

Dana bergulir dibawah pengelolaan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM.

Rp 1.982.100,000,00

Penempatan dana pinjaman program dana bergulirPemerintah Kabupaten Kaur yang dilaksanakan oleh PT. Bank Bengkulu

Rp 161.750.000,00

Jumlah Rp 2.143.850.000,00

Dana bergulir yang dikelola oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah disalurkan kepada pengusaha kecil dan pinjaman dana bergulir yang dikelola oleh PT. Bank Bengkulu seluruhnya baru terealisasi pada bulan Januari 2007. Dana Bergulir yang dikelola oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM telah terealisasi pada bulan Desember 2008 dan telah disalurkan kepada Koperasi Nelayan Kabupaten Kaur. Pelaksanaan Program Dana Bergulir oleh PT. Bank

Page 37: LKPD Kaur 2009

27BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Bengkulu dan penempatan dana oleh Pemerintah Kabupaten Kaur di PT. Bank Bengkulu sebagai dana penjaminan dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja sama, dengan nomor :

027/05/B.III/KK/2006Tanggal 19 Desember 2006

53/PK.01.01/D.4

1.2.2. Investasi Permanen Rp 8.150.000.000,00

Investasi permanen merupakan investasi yang diadakan dengan maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomi atau manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi yang terdiri atas :

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah merupakan penyertaan modal Pemerintah Daerah pada Perusahaan Negara/Daerah, Lembaga Keuangan Negara, Badan Internasional dan Badan Usaha lainnya yang bukan milik Negara.

Saldo Per 31 Desember 2009, berasal dari :

Saldo awal Tahun 2009 Rp 7.150.000.000,00

Penambahan Tahun 2009 Rp. 1.000.000.000,00

Saldo Akhir Tahun 2009 Rp 8.150.000.000,00

Penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Kaur sebesar Rp8.150.000.000,00 terdiri atas :

Institusi Bisnis Nilai Penyertaan

PT. Bank Bengkulu Rp 8.150.000.000,00

Jumlah Penyertaan Rp 8.150.000.000,00

1.3. Aset Tetap Rp 622.307.916.755,65

Aset Tetap merupakan harta berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Posisi Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Kaurper 31 Desember 2009 sebesar Rp622.307.916.755,65 yang terdiri dari :

(dalam rupiah)

Jenis Per 31/12/2008Mutasi 2009

Per 31/12/2009Tambah Kurang

Tanah 17.050.843.640,00 22.394.420.900,00 - 39.445.264.540,00Peralatan & Mesin 86.156.768.113,34 10.427.425.162,00 2.904.730.131,77 93.679.463.143,57Gedung & Bangunan 173.051.888.362,52 45.031.771.901,00 - 218.083.660.263,52Jalan, Irigasi & Jaringan 215.164.791.464,00 40.658.044.406,56 - 255.822.835.870,56Aset Tetap Lainnya 10.574.295.442,00 503.847.200,00 - 11.078.142.642,00Konstruksi dlm Pengerjaan 2.291.690.220,00 3.979.306.296,00 2.072.446.220,00 4.198.550.296,00Akumulasi Penyusutan - - - -

Jumlah 504.290.277.241,86 122.994.815.865,56 4.977.176.351,77 622.307.916.755,65

Page 38: LKPD Kaur 2009

28BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

1.3.1. Tanah Rp 39.445.264.540,00

Tanah menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh tanah sampai dengan tanah tersebut siap pakai. Biaya ini meliputi antara lain harga pembelian, biaya untuk memperoleh hak, serta biaya yang berhubungan dengan pengukuran dan penimbunan. Nilai tanah juga meliputi biaya pembelian bangunantua yang terletak pada sebidang tanah yang dibeli untuk melaksanakan pem-bangunan sebuah gedung baru jika bangunan tua itu dimaksudkan untuk dibong-kar. Nilai tanah Pemerintah Kabupaten Kaur per 31 Desember 2009 sebesar Rp39.445.264.540,00.

1.3.2. Peralatan dan Mesin Rp 93.679.463.143,57

Peralatan dan Mesin menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh peralatan dan mesin sampai siap pakai. Nilai Peralatan dan Mesin Pemerintah Kabupaten Kaur per 31 Desember 2009 sebesar Rp93.679.463.143,57.

Saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp86.156.768.113,34 dengan mutasi tambah selama tahun 2009 sebesar Rp10.427.425.162,00 dan mutasi kurang sebesar Rp2.904.730.131,77. Nilai mutasi kurang tersebut terdiri dari mutasi aset sebelum tahun 2008 yang mempunyai nilai di bawah Rp500.000,00 yang berdasarkan kebijakan kapitalisasi tidak tercatat sebagai asset tetap dalam neraca sebesar Rp604.730.131,77 serta dana pendamping PNPM tahun 2008 yang dicatat menambah aset peralatan dan mesin sebesar Rp2.300.000.000,00.

1.3.3. Gedung dan Bangunan Rp 218.083.660.263,52

Gedung dan Bangunan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi antara lain harga beli, biaya pembebasan, biaya pengurusan IMB, Notaris dan Pajak. Atas belanja modal Gedung dan Bangunan yang mencakup biaya perencanaan, biaya konstruksi dan biaya pengawasan yang telah dikeluarkan dicatat sebagai penambahan aset atas Gedung dan Bangunan tersebut. Nilai Gedung dan Bangunan Pemerintah Pemerintah Kabupaten Kaur per 31 Desember 2009 sebesar Rp218.083.660.263,52.

1.3.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 255.822.835.870,56

Jalan, Irigasi dan Jaringan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi dan jaringan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi antara lain biaya perolehan dan biaya-biaya lain sampai jaringan tersebut siap pakai. Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan Pemerintah Pemerintah Kabupaten Kaur per 31 Desember 2009 dengan nilai sebesar Rp255.822.835.870,56.

1.3.5. Aset Tetap Lainnya Rp 11.078.142.642,00

Aset Tetap Lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap lainnya sampai siap pakai. Biaya ini meliputi perolehan semua aset tetap lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan dengan tepat ke dalam

Page 39: LKPD Kaur 2009

29BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

aset tetap yang telah diuraikan sebelumnya. Nilai Aset Tetap Lainnya Pemerintah Kabupaten Kaur per 31 Desember 2009 sebesar Rp11.078.142.642,00.

1.3.6. Konstruksi dalam Pengerjaan Rp 4.198.550.296,00

Konstruksi dalam Pengerjaan menggambarkan biaya yang diakumulasikan sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan dari semua jenis aset tetap dalam pengerjaan/belum selesai dibangun. Nilai Konstruksi dalam Pengerjaan Pemerintah Kabupaten Kaur per 31 Desember 2009 sebesar Rp4.198.550.296,00. Rincianmutasi Konstruksi dalam Pengerjaan pada Tahun Anggaran 2009 dimuat pada Lampiran I.3.

1.3.7. Akumulasi Penyusutan Rp 0

Pemerintah Kabupaten Kaur belum melakukan penyusutan atas aset tetap yang dimilikinya.

Adapun penjelasan perbandingan mutasi aset tetap per 31 Desember 2009 dengan realisasi belanja modal Tahun Anggaran 2009 dimuat pada Lampiran I.4.

1.4. Aset Lainnya Rp 559.908.266,68

Saldo Aset Lainnya merupakan nilai dari Aset Lain-lain sebesar Rp559.908.266,68. Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2009 sebesar Rp559.908.266,68 merupakan reklasifikasi dari rekening Aset Tetap ke Rekening Aset lain-lain atas nilai perolehan gedung yang rusak terbakar akibat amuk masa tanggal 25 Juli 2005 sebesarRp365.908.266,68 serta pemcurian Alat Kantor dan Rumah Tangga di kantor DPPKAD pada tanggal 16 Agustus 2009 dengan nilai kerugian sebesar Rp194.000.000,00. Aset tersebut sudah tidak dapat berfungsi lagi dan belum diterbitkan SK Bupati tentang Penghapusannya.

2. Kewajiban Rp 26.655.636,00

Kewajiban Jangka Pendek adalah kewajiban dengan jangka waktu kurang atau sama dengan satu tahun dengan persyaratan bahwa pembayaran kembali pinjaman berupa pokok pinjaman yang harus dilunasi dalam tahun anggaran yang bersangkutan. Kewajiban Jangka Pendek terdiri atas :

2.1. Utang Jangka Pendek Lainnya Rp 26.655.636,00

Merupakan saldo utang jangka pendek yang terdiri dari :

Utang kepada CV Tania Selatan sesuai dengan Keputusan Bupati Kaur No. 314Tahun 2009 Sebesar Rp7.662.500,00.

Utang kepada CV. Ratu Cipta Utama sesuai dengan Keputusan Bupati Kaur No. 315 Tahun 2009 sebesar Rp4.714.000,00.

Setoran Tindak Lanjut Atas PPh tunjangan perumahan yang kurang dipungut sebesar Rp1.000.000,00 yang seharusnya disetorkan ke Kas Negara tetapi di setorkan ke Kas Daerah.

Pembayaran Upah Pungut atas penerimaan dari Pajak Penerangan Jalan Umum sebesar Rp13.279.136,00.

Page 40: LKPD Kaur 2009

30BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

3. Ekuitas Dana Rp 642.807.330.541,19

Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Ekuitas Dana Pemerintah Kabupaten Kaur per 31 Desember 2009 sebesar Rp642.807.330.541,19, yang meliputi Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana yang Diinvestasikan dengan rincian sebagai berikut :

3.1. Ekuitas Dana Lancar Rp 9.645.655.518,86

Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah nilai kewajiban lancar. Ekuitas Dana Lancar Pemerintah Kabupaten Kaur per 31 Desember 2009 sebesar Rp9.645.655.518,86 dengan rincian sebagai berikut :

Sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) Rp 6.174.008.280,10

Cadangan Piutang Rp 1.544.988.488,76

Cadangan Persediaan Rp 1.953.314.386,00

Dana yang Harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

Rp (26.655.636,00)

Rp 9.645.655.518,86

3.2. Ekuitas Dana Investasi Rp 633.161.675.022,33

Ekuitas Dana Yang Diinvestasikan merupakan selisih antara jumlah nilai investasi permanen, aset tetap dan aset lainnya (tidak termasuk dana cadangan) dengan jumlah nilai utang jangka panjang per 31 Desember 2009 sebesar Rp633.161.675.022,33, dengan rincian sebagai berikut:

Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Rp 10.293.850.000,00

Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp 622.307.916.755,65

Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Rp 559.908.266,68

Dana yang Harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang

Rp 0,00

Rp 633.161.675.022,33

B. PENJELASAN POS-POS REALISASI ANGGARAN

1. Pendapatan Rp 293.018.794.929,45

1.1. Pendapatan Asli Daerah Rp 9.012.332.810,80

Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2009 dianggarkan sebesar Rp9.700.457.966,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp9.012.332.810,80 atau 92,91% dari anggaran. Rincian Pendapatan Asli Daerah sebagai berikut :

1.1.1. Pendapatan Pajak Daerah Rp 1.017.018.729,00

Pendapatan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2009 dianggarkan sebesar Rp1.009.950.000,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar

Page 41: LKPD Kaur 2009

31BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Rp1.017.018.729,00 atau 100,70% dari anggaran. Rincian Pendapatan Pajak Daerah dimuat pada Lampiran I.5.

1.1.2. Pendapatan Retribusi Daerah Rp 1.488.913.452,00

Pendapatan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2009 dianggarkan sebesar Rp2.200.745.000,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp1.488.913.452,00 atau 67,65% dari anggaran. Rincian Pendapatan Retribusi Daerah dimuat pada Lampiran I.6.

Nilai pendapatan retribusi tersebut belum termasuk penerimaan dari Jamkesmas dan Kapitasi Askessos yang pencatatannya dilakukan di luar mekanisme APBD tahun 2009 sebesar Rp1.043.228.259,00.

1.1.3. Pendapatan Bagian Laba Usaha Daerah Rp 1.842.080.701,88

Pendapatan Bagian Laba BUMD dan Investasi Lainnya Tahun Anggaran 2009 dianggarkan sebesar Rp1.842.080.702,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp1.842.080.701,88 atau 100% dari anggaran. Pendapatan bagian laba usaha daerah tersebut bersumber penerimaan dividen sebesar Rp1.507.156.937,90 dan Dana Pembangunan Daerah sebesar Rp334.923.763,98 dari PT Bank Bengkulu.

1.1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Rp 4.664.319.927,92

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2009 dianggarkan sebesar Rp4.647.682.264,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009sebesar Rp4.664.319.927,92 atau 100,36% dari anggaran. Rincian Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dimuat pada Lampiran I.7.

1.2. Pendapatan Transfer Rp 284.006.462.118,65

Pendapatan Transfer Tahun Anggaran 2009 dianggarkan sebesar Rp291.987.713.317,00 dengan realisasi sampai sampai dengan 31 Desember 2009sebesar Rp284.006.462.118,65 atau 97,27% dari anggaran. Pendapatan Transfer tersebut berasal dari dari transfer Pemerintah Pusat berupa Dana Perimbangan,tunjangan pendidikan guru PNSD dan bagi hasil pajak provinsidengan rincian sebagai berikut :

1.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak Rp 21.902.530.099,00

Pendapatan Transfer Dana Bagi Hasil Pajak selama Tahun Anggaran 2009 dianggarkan sebesar Rp27.152.000.000,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp21.902.530.099,00 atau 80,67% dari anggaran. Pendapatan transfer ini terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak PBB, BPHTB dan Pajak Penghasilan Orang Pribadi/PPh 21 dengan anggaran dan realisasi dirinci sebagai berikut :

Page 42: LKPD Kaur 2009

32BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

(dalam rupiah)

No. Jenis Bagi Hasil Pajak Anggaran Realisasi %

1. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 20.400.000.000,00 18.701.828.919,00 91,68

2.Bea Perolehan Hak atas Tanah & Bangunan (BPHTB)

6.000.000.000,00 2.490.198.055,00 41,50

3. Pajak Penghasilan Orang Pribadi 752.000.000,00 710.503.125,00 94,48

Jumlah 27.152.000.000,00 21.902.530.099,00 80,67

1.2.2. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam (SDA) Rp 492.226.816,00

Pendapatan Transfer Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA selama Tahun Anggaran 2009 dianggarkan sebesar Rp636.450.000,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp492.226.816,00 atau 77,34% dari anggaran. Pendapatan transfer ini terdiri dari dari Bagi Hasil Sumber Daya Hutan, Iuran Produksi (Royalti) dan Iuran Tetap (Landrent) dengan rincian sebagai berikut:

(dalam rupiah)

No. Jenis Bagi Hasil Bukan Pajak Anggaran Realisasi %

1. Iuran Tetap Landrent 3.000.000,00 51.183,00 1,71

2. Iuran Eksploitasi/Royalty 200.000.000,00 395.658.356,00 197,83

3. Penerimaan Pungutan Hasil Perikanan 248.450.000,00 96.517.277,00 38,85

4. Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) 35.000.000,00 - -

5. Penerimaan Pungutan Pengusahaan Perikanan 150.000.000,00 - -

Jumlah 636.450.000,00 492.226.816,00 77,34

1.2.3. Dana Alokasi Umum Rp 204.909.166.000,00

Pendapatan Transfer Dana Alokasi Umum selama Tahun Anggaran 2009dianggarkan sebesar Rp204.914.100.000,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp204.909.166.000,00 atau 100% dari anggaran.

1.2.4. Dana Alokasi Khusus Rp 49.004.000.000,00

Dana Alokasi Khusus (DAK) berasal dari DAK Non DR yang dianggarkan sebesar Rp49.004.156.767,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp49.004.000.000,00 atau 100% dari anggaran.

1.2.5. Dana Penyesuaian Rp 3.809.925.000,00

Dana penyesuaian berupa tambahan penghasilan guru PNSD Kabupaten Kaur TA 2009 dianggarkan sebesar Rp4.635.957.050,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp3.809.925.000,00 atau 82,18% dari anggaran.

1.2.6. Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi Rp 3.888.614.203,65

Pendapatan bagi hasil pajak provinsi Tahun Anggaran 2009 dianggarkan sebesar Rp5.645.049.500,00 dan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp3.888.614.203,65 atau 68,89% dari anggaran, dengan rincian sebagai berikut :

Page 43: LKPD Kaur 2009

33BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

(dalam rupiah)

No. Bagi Hasil Pajak Provinsi Nilai

1. Bagi Hasil dari PKB 745.596.303,20

2. Bagi Hasil dari BBN-KB 985.683.981,28

3. Bagi Hasil dari PBB-KB 2.045.049.290,34

4. Bagi Hasil dari ABT 81.340.821.40

5. Bagi Hasil dari AP 30.943.807,43

Jumlah 3.888.614.203,65

2. Belanja Rp 312.788.076.001,06

Pada Tahun Anggaran 2009, Pemerintah Kabupaten Kaur mengalokasikan Belanja dengan anggaran sebesar Rp 326.714.739.966,00 dan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp312.788.076.001,06 atau 95,74% dari anggaran. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja adalah sebagai berikut :

2.1. Belanja Operasi Rp 209.498.851.509,06

Pemerintah Kabupaten Kaur mengalokasikan Belanja Operasi dengan anggaran sebesar Rp219.000.871.173,00 dan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp209.498.851.509,06 atau 95,66% dari anggaran. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Operasi adalah sebagai berikut :

(dalam rupiah)

No. Uraian Belanja Operasi Anggaran Realisasi %1. Belanja Pegawai 124.439.309.161,00 121.273.796.104,06 97,462. Belanja Barang dan Jasa 75.803.392.012,00 70.017.170.405,00 92,373. Belanja Bunga - - -4. Belanja Subsidi - - -5. Belanja Hibah 5.001.890.000,00 5.001.390.000,00 99,996. Belanja Bantuan Sosial 1.800.000.000,00 1.316.535.000,00 73,147. Belanja Bantuan Keuangan 11.956.280.000,00 11.889.960.000,00 99,45

Jumlah 219.000.871.173,00 209.498.851.509,06 95,66

2.1.1. Belanja Pegawai Rp 121.273.796.104,06

Pemerintah Kabupaten Kaur mengalokasikan Belanja Pegawai dengan anggaran sebesar Rp124.439.309.161,00 dan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009sebesar Rp121.273.796.104,06 atau 97,46% dari anggaran.

2.1.2. Belanja Barang dan Jasa Rp 70.017.170.405,00

Belanja Barang dan Jasa merupakan pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintah.

Page 44: LKPD Kaur 2009

34BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Pada Tahun Anggaran 2009, Kabupaten Kaur mengalokasikan anggaran untuk Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp75.803.392.012,00 dan telah terealisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp70.017.170.405,00 atau 92,37% dari anggaran.

2.1.3. Belanja Bunga Rp 0

Pemerintah Kabupaten Kaur tidak mengalokasikan dan merealisasikan anggaran untuk belanja bunga.

2.1.4. Belanja Subsidi Rp 0

Pemerintah Kabupaten Kaur tidak mengalokasikan dan merealisasikan anggaran untuk belanja subsidi.

2.1.5. Belanja Hibah Rp 5.001.390.000,00

Belanja ini dianggarkan untuk pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, dan kelompok masyarakat/perorangan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya. Pemerintah Kabupaten Kaur telah menetapkan 8 (delapan)badan/lembaga/organisasi swasta penerima hibah berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kaur Nomor 96 Tahun 2009 tanggal 6 April 2009 dan Surat Keputusan Bupati Kaur Nomor 218 Tahun 2009 tanggal 12 Agustus 2009.

Pemerintah Kabupaten Kaur mengalokasikan Belanja Hibah dengan anggaran sebesar Rp5.001.890.000,00,00 dan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009sebesar Rp5.001.390.000,00 atau 99,99% dari anggaran, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam rupiah)

No. Uraian Anggaran Realisasi %

1. Bantuan Beasiswa Mahasiswa pada Fakultas Kedokteran Universitas Bengkulu

2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 100,00

2. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) 1.061.390.000,00 1.061.390.000,00 100,003. Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 100,004. KORPRI 73.000.000,00 73.000.000,00 100,005. PKK 700.000.000,00 700.000.000,00 100,006. Pramuka 7.500.000,00 7.000.000,00 93,337. PMI 10.000.000,00 10.000.000,00 100,008. Badan Narkotika Kabupaten Kaur 150.000.000,00 150.000.000,00 100,00

Jumlah 5.001.890.000,00 5.001.390.000,00 99,99

Bantuan beasiswa mahasiswa pada Fakultas Kedokteran Universitas Bengkulu sebesar Rp2.000.000.000,00 didasarkan pada kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Kaur dengan Universitas Bengkulu tentang Penyelenggaraan Pendidikan Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Bengkulu Nomor : 187 Tahun 2009/Nomor 6226/H30/KS/2009 tanggal 10 Juli 2009. Dana hibah tersebut digunakan untuk biaya pendidikan 4 orang mahasiswa selama 5 tahun mulai tahun 2009 s.d 2013 dengan besaran masing-masing Rp500.000.000,00. Penunjukkan 5 orang penerima beasiswa tersebut berdasarkan seleksi yang dilakukan oleh

Page 45: LKPD Kaur 2009

35BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Universitas Bengkulu dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai pembina.

2.1.6. Belanja Bantuan Sosial Rp 1.316.535.000,00

Belanja Bantuan sosial merupakan pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Termasuk di dalam Belanja Bantuan Sosial ini adalah bantuan yang diberikan kepada Partai Politik.

Pada Tahun Anggaran 2009, Pemerintah Kabupaten Kaur mengalokasikan anggaran untuk Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp1.800.000.000,00 dan direalisasikan sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp1.316.535.000,00 atau73,14% dari anggaran. Adapun rincian penyaluran dana Bantuan Sosial tersebut sebagai berikut :

(dalam rupiah)

No Belanja Bantuan Sosial Anggaran Realisasi %1. Bantuan Partai Politik 500.000.000,00 500.000.000,00 1002. Bantuan Organisasi Kemasyarakatan/

Profesi/Kepemudaan/ Keagamaan 650.000.000,00 507.665.000,00 78,103. Bantuan Kegiatan Sosial 650.000.000,00 308.870.000,00 47,52

Jumlah 1.800.000.000,00 1.316.535.000,00 73,14

2.1.7. Belanja Bantuan Keuangan Rp 11.889.960.000,00

Belanja Bantuan Keuangan dianggarkan untuk bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah desa dan pemerintah daerah lainnya dalam rangka pemerataan dan / atau peningkatan kemampuan keuangan. Hingga 31 Desember 2009, realisasi dari anggaran Belanja Bantuan Keuangan mencapai 99,45% atau Rp11.889.960.000,00,00. Realisasi atas Belanja Bantuan Keuangan ini didasarkan atas Keputusan Bupati Nomor 56 Tahun 2009 tanggal 24 Pebruari 2009 tentang Dana Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan dan Keputusan Bupati Kaur Nomor 217 Tahun 2009 tanggal 12 Agustus 2009 tentang Perubahan Lampiran Keputusan Bupati Nomor 56 Tahun 2009 tentang Dana Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan.

2.2. Belanja Modal Rp 102.616.810.992,00

Pada Tahun Anggaran 2009, Pemerintah Kabupaten Kaur mengalokasikan Belanja Modal dengan anggaran sebesar Rp107.041.224.045,00 dan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp102.616.810.992,00 atau 95,87% dari anggaran. Rincian dari Belanja Modal adalah sebagai berikut :

(dalam rupiah)

No Uraian Belanja Modal Anggaran Realisasi %

1. Belanja Tanah 1.000.000.000,00 800.932.500,00 80,09

2. Belanja Peralatan dan Mesin 15.794.233.170,00 13.191.451.457,00 83,52

3. Belanja Gedung dan Bangunan 50.766.348.095,00 50.005.156.871,00 98,50

Page 46: LKPD Kaur 2009

36BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

No Uraian Belanja Modal Anggaran Realisasi %

4. Belanja Jalan,Irigasi dan Jaringan 38.989.492.780,00 38.132.122.964,00 97,80

5. Belanja Aset tetap lainnya 491.150.000,00 487.147.200,00 99,19

6. Belanja Aset Lainnya - - -

Jumlah 107.041.224.045,00 102.616.810.992,00 95,87

2.2.1. Belanja Tanah Rp 800.932.500,00

Pemerintah Kabupaten Kaur mengalokasikan Belanja Tanah dengan anggaran sebesar Rp1.000.000.000,00 dan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009sebesar Rp800.932.500,00 atau 80,09% dari anggaran.

2.2.2. Belanja Peralatan dan Mesin Rp 13.191.451.457,00

Pemerintah Kabupaten Kaur mengalokasikan Belanja Peralatan dan Mesin dengan anggaran sebesar Rp15.794.233.170,00 dan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp13.191.451.457,00 atau 83,52% dari anggaran.

2.2.3. Belanja Gedung dan Bangunan Rp 50.005.156.871,00

Pemerintah Kabupaten Kaur mengalokasikan Belanja Gedung dan Bangunan dengan anggaran sebesar Rp50.766.348.095,00 dan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp50.005.156.871,00 atau 98,50% dari anggaran.

2.2.4. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 38.132.122.964,00

Pemerintah Kabupaten Kaur mengalokasikan Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan dengan anggaran sebesar Rp38.989.492.780,00 dan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp38.132.122.964,00 atau 97,80% dari anggaran.

2.2.5. Belanja Aset Tetap Lainnya Rp 487.147.200,00

Pemerintah Kabupaten Kaur mengalokasikan Belanja Aset Tetap Lainnya dengan anggaran sebesar Rp491.150.000,00 dan realisasi sampai dengan 31 Desember2009 sebesar Rp487.147.200,00 atau 99,19% dari anggaran.

2.2.6. Belanja Aset Lainnya

Pemerintah Kabupaten Kaur tidak mengalokasikan dan merealisasikan anggaran untuk belanja aset lainnya.

2.3. Belanja Tak Terduga Rp 672.413.500,00

Belanja ini merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup. Pada Tahun Anggaran 2009, Pemerintah Kabupaten Kaur mengalokasikan Belanja Tidak Terduga dengan anggaran sebesar Rp672.644.748,00 dan telah direalisasikan sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp672.413.500,00 atau 99,97% dari anggaran. Belanja Tidak Terduga Pemerintah Kabupaten Kaur tersebut direalisasikan berdasarkan Surat Keputusan Bupati tentang Persetujuan Penggunaan Dana Belanja Tidak Terduga. Adapun rincian

Page 47: LKPD Kaur 2009

37BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

kegiatan yang didanai dari Belanja Tidak Terduga dan realisasinya dimuat pada Lampiran I.8.

3. Surplus/Defisit

Pada Tahun Anggaran 2009, Pemerintah Kabupaten Kaur menetapkan defisit anggaran dari pendapatan dikurangi belanja sebesar Rp25.026.568.683,00. Dari realisasi pendapatan yang diterima dikurangi belanja yang telah dikeluarkan sampai dengan 31 Desember 2009 nilai defisit riil menjadi Rp19.769.281.071,61 atau 78,99% dari anggaran.

4. Pembiayaan

4.1. Penerimaan Pembiayaan Rp 26.949.068.685,71

Pada Tahun Anggaran 2009, Pemerintah Kabupaten Kaur mentargetkan anggaran Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp26.949.068.685,71 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp26.949.068.685,71 atau 100% dari anggaran yang berasal dari penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa).

4.2. Pengeluaran Pembiayaan Rp 1.000.000.000,00

Pada Tahun Anggaran 2009, Pemerintah Kabupaten Kaur mengalokasikan Pengeluaran Pembiayaan dengan anggaran sebesar Rp2.000.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp1.000.000.000,00 atau 50% dari anggaran yang berupa penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Kaur ke PT. Bank Bengkulu.

C. PENJELASAN POS-POS LAPORAN ARUS KAS

1. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp 82.738.095.889,39

Arus kas bersih dari aktivitas operasi merupakan arus kas masuk ke Bendahara Umum Daerah dan arus kas keluar dari Bendahara Umum Daerah yang berasal dari aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi. Arus kas bersih sebesar di atas merupakan selisih antara arus kas masuk berupa pendapatan dengan arus kas keluar berupa belanja kecuali belanja modal selama tahun anggaran 2009, dengan uraian sebagai berikut :

a. Arus Kas Masuk

Arus kas masuk dari aktivitas operasi sebesar Rp292.909.360.898,45 merupakan arus kas masuk yang berasal dari :

(dalam rupiah)

Uraian Jumlah

Pendapatan Pajak Daerah 907.584.698,00

Hasil Retribusi Daerah 1.488.913.452,00

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 1.842.080.701,88

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 4.664.319.927,92

Bagi Hasil Pajak 21.902.530.099,00

Page 48: LKPD Kaur 2009

38BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Uraian Jumlah

Bagi Hasil Bukan Pajak 492.226.816,00

Dana Alokasi Umum 204.909.166.000,00

Dana Alokasi Khusus 49.004.000.000,00

Dana Penyesuaian 3.809.925.000,00

Pendapatan Lainnya 3.888.614.203,65

Jumlah Arus Kas Masuk 292.909.360.898,45

b. Arus Kas Keluar

Arus kas keluar dari aktivitas operasi sebesar Rp210.171.265.009,06 merupakan arus kas keluar yang digunakan untuk :

(dalam rupiah)

Uraian Jumlah

Belanja Pegawai 121.273.796.104,06

Belanja Barang dan Jasa 70.017.170.405,00

Belanja Hibah 5.001.390.000,00

Belanja Bantuan Sosial 1.316.535.000,00

Belanja Bantuan Keuangan 11.889.960.000,00

Belanja Tidak Terduga 672.413.500,00

Jumlah Arus Kas Keluar 210.171.265.009,06

2. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan Rp (102.616.810.992,00)

Arus kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan merupakan arus kas masuk ke Bendahara Umum Daerah dan arus kas keluar dari Bendahara Umum Daerah yang berasal dari aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset nonkeuangan lainnya.

Arus kas bersih sebesar di atas merupakan selisih antara penjualan aset tetap kabupaten Kaur dengan belanja modal aset di tahun anggaran 2009, dengan uraian sebagai berikut:

a. Arus Kas Masuk

Arus kas masuk dari aktivitas investasi aset non keuangan sebesar Rp0,00.

b. Arus Kas Keluar

Arus kas keluar dari aktivitas investasi aset nonkeuangan sebesarRp102.616.810.992,00 merupakan arus kas keluar yang digunakan untuk :

(dalam rupiah)

Uraian Jumlah

Belanja Tanah 800.932.500,00

Belanja Peralatan dan Mesin 13.191.451.457,00

Page 49: LKPD Kaur 2009

39BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Uraian Jumlah

Belanja Gedung dan Bangunan 50.005.156.871,00

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 38.132.122.964,00

Belanja Aset Tetap Lainnya 487.147.200,00

Belanja Aset Lainnya

Jumlah Kas Keluar 102.616.810.992,00

3. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan Rp (890.565.969,00)

Arus kas dari aktivitas pembiayaan merupakan arus kas masuk ke Bendahara Umum Daerah dan arus kas keluar dari Bendahara Umum Daerah yang berasal dari aktivitas penerimaan kas yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi investasi jangka panjang, piutang jangka panjang, dan utang pemerintah sehubungan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran.

Dalam tahun 2009, arus kas dari aktivitas pembiayaan sebesar (Rp890.565.969,00) dengan rincian sebagai berikut:

(dalam rupiah)

Uraian Jumlah

Arus Kas Masuk

Penerimaan Piutang 109.434.031,00

Jumlah Arus Kas Masuk 109.434.031,00

Arus Kas Keluar

Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 1.000.000.000,00

Jumlah Arus Kas Keluar 1.000.000.000,00

Arus Kas bersih dari Aktivitas Pembiayaan (890.565.969,00)

4. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran Rp (148.130.145,00)

Arus kas dari aktivitas nonanggaran merupakan arus kas masuk ke Bendahara Umum Daerah dan arus kas keluar dari Bendahara Umum Daerah yang berasal dari aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan pemerintah, sebagai berikut :

a. Arus Kas Masuk

Arus kas masuk dari aktivitas nonanggaran sebesar Rp9.364.576.075,00 merupakanarus kas masuk yang berasal dari Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) berupa potongan PPh pasal 21, Iuran Wajib Pegawai (IWP) dan tabungan perumahan serta premi asuransi kesehatan.

b. Arus Kas Keluar

Arus kas keluar dari aktivitas nonanggaran sebesar Rp9.512.706.220,00 merupakan arus kas keluar yang digunakan untuk penyetoran ke Kas Negara dan PT Askes atas

Page 50: LKPD Kaur 2009

40BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

potongan PPh pasal 21, IWP dan tabungan perumahan serta premi asuransi kesehatan.

Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Kaur sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 tersebut menggambarkan pergerakan dari saldo kas dari saldo awal sebesar Rp27.091.419.496,71 dengan penambahan bersih dari penerimaan sebesar Rp302.383.371.004,45 dan pengurangan bersih dari pengeluaran sebesarRp323.300.782.221,06 untuk aktivitas operasi, aktivitas investasi aset non keuangan, aktivitas pembiayaan dan aktivitas non-anggaran selama Tahun Anggaran 2009sehingga masih terdapat saldo akhir kas sebesar Rp6.174.008.280,00 yang berasal dari transaksi penerimaan dan pengeluaran kas di Kas Daerah selama tahun 2009 yang terdiri dari Kas di BUD sebesar Rp5.963.031.312,10 dan Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp210.976.968,00.

Page 51: LKPD Kaur 2009

41BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

BAB VI

PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN

A. DOMISILI, BENTUK HUKUM SUATU ENTITAS SERTA JURISDIKSI PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

Kabupaten Kaur dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Muko-Muko, Kabupaten Kaur dan Kabupaten Seluma di Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4266). Kabupaten Kaur merupakan pemekaran Kabupaten Bengkulu Selatan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka Kabupaten Kaur merupakan daerah otonom.

B. PENGGANTIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN SELAMA TAHUN BERJALAN

Pada tahun 2006, manajemen Pemerintah Kabupaten Kaur mengalami perubahan berdasarkan SK Mendagri Nomor : 131.17-246 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pengesahan Pemberhentian Bupati dan Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati menjadi Bupati Kaur Provinsi Bengkulu yang pelantikannya dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2006. Penggantian Bupati yang semula dijabat oleh Ir. Syaukani Saleh tersebut adalah karena yang bersangkutan berhalangan tetap sejak tanggal 10 April 2006.

C. PENGGABUNGAN ATAU PEMEKARAN ENTITAS PADA TAHUN BERJALAN

Berdasarkan APBD tahun 2009 maupun perubahannya, jumlah entitas akuntansi sebanyak 42 (empat puluh dua) atau sama dengan jumlah entitas akuntansi dengan tahun anggaran 2008 yang berjumlah 42 (empat puluh dua). Artinya tidak penambahan entitas akuntansi tetapi hanya terjadi perubahan salah satu nama entitas akuntansi yang semula Kantor Pelaksana Penyuluhan Petanian dan Ketahanan Pangan (KP3KP) menjadi Badan Ketahanan Pangan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan.

Page 52: LKPD Kaur 2009

42BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

BAB VII

P E N U T U P

Laporan keuangan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Kaur terhadap pelaksanaan APBD tahun 2009.

Dalam Penyusunan Pertanggungjawaban Keuangan Tahun Anggaran 2009, Pemerintah Kabupaten Kaur telah mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006, yang telah dirancang agar outputnya memenuhi Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dengan disusunnya laporan ini, diharapkan dapat memberikan bahan masukan bagi para pihak terkait dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan dan berjalannya roda pemerintahan di masa mendatang. Dengan laporan ini juga diharapkan terjadi transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah yang ditujukan sebesar-besarnya untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kaur.

Walaupun penyusunan laporan keuangan ini telah diusahakan secara maksimal agar sesuai dengan standar, tidak mustahil masih ditemui kelemahan dan kekeliruan. Oleh karenanya, diharapkan agar pihak-pihak terkait dapat mengkritisi dan mengoreksi kelemahan dan kekeliruan tersebut.

Bintuhan, Juni 2010

Page 53: LKPD Kaur 2009

43BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Dasar Hukum Pemeriksaan

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan danTanggung Jawab Keuangan Negara.

d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

2. Tujuan Pemeriksaan

Tujuan pemeriksaan LKPD TA 2009 adalah untuk memberikan opini atas tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria:

a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures).

c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

d. Efektivitas sistem pengendalian intern.

3. Sasaran Pemeriksaan

Pemeriksaan LKPD TA 2009 meliputi pengujian atas :

a. Efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern termasukpertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya;

b. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Penyajian saldo akun-akun dan transaksi-transaksi pada Laporan Realisasi Anggaran(LRA) dan Laporan Arus Kas TA 2009 sesuai dengan SAP;

d. Penyajian saldo akun-akun dalam neraca per 31 Desember 2009;

e. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan Atas Laporan Keuangan.

Pengujian atas Laporan Keuangan bertujuan untuk menguji semua pernyataan manajemen(asersi manajemen) dalam informasi keuangan, efektifitas pengendalian intern dankepatuhan terhadap peraturan perundang–undangan yang berlaku meliputi :

a. Keberadaan dan Keterjadian

Bahwa seluruh aset dan kewajiban yang disajikan dalam neraca per 31 Desember 2009dan seluruh transaksi penerimaan, belanja dan pembiayaan anggaran yang disajikan dalam LRA TA 2009 benar-benar ada dan terjadi selama periode tersebut serta telah didukung dengan bukti-bukti yang memadai.

Page 54: LKPD Kaur 2009

44BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

b. Kelengkapan

Bahwa semua aset, kewajiban, dan ekuitas dana yang dimiliki telah dicatat dalam neraca dan seluruh transaksi penerimaan negara, belanja daerah dan pembiayaan yang terjadi selama Tahun 2009 telah dicatat dalam LRA.

c. Hak dan Kewajiban

Bahwa seluruh aset yang tercatat dalam neraca benar-benar dimiliki atau hak dari pemerintah daerah dan utang yang tercatat merupakan kewajiban pemerintah daerah pada tanggal pelaporan.

d. Penilaian dan Alokasi

Bahwa seluruh aset, utang, penerimaan dan belanja daerah, serta pembiayaan telah disajikan dengan jumlah dan nilai semestinya; diklasifikasikan sesuai dengan standar/ketentuan yang telah ditetapkan; dan merupakan alokasi biaya/anggaran TA 2009.

e. Penyajian dan Pengungkapan

Bahwa seluruh komponen laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan ketentuan dan telah diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

4. Standar Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2009berpedoman pada Peraturan BPK RI Nomor 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).

5. Metodologi Pemeriksaan

Metodologi pemeriksaan atas LKPD Tahun 2009 meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil pemeriksaan, yaitu sebagai berikut:

a. Perencanaan Pemeriksaan

1) Pemahaman Entitas dan Sistem Pengendalian Intern

Pemahaman atas entitas dan sistem pengendalian intern dapat diperoleh dari laporan hasil pemeriksaan sebelumnya, laporan hasil pemeriksaan interim, catatan atas laporan keuangan yang diperiksa, pemantauan tindak lanjut, dan database yang telah dimiliki serta peraturan atau kebijakan tertulis/formal kepala daerah terkait.

Pemahaman atas entitas tersebut meliputi pemahaman atas latar belakang/dasar hukum pendirian pemerintah daerah, kegiatan utama entitas termasuk sumber pendapatan daerah, lingkungan yang mempengaruhi, pejabat terkait sampai dengan dua (2) tingkat vertikal ke bawah di bawah kepala daerah, dan kejadian luar biasa yang berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah. Pemeriksa perlu mengidentifikasi kelemahan-kelemahan signifikan atau area-area kritis yang

Page 55: LKPD Kaur 2009

45BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

memerlukan perhatian mendalam, sehingga membantu pemeriksa untuk (1) mengidentifikasi jenis potensi kesalahan, (2) mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salah saji yang material, (3) mendesain pengujian sistem pengendalian intern, dan (4) mendesain prosedur pengujian substantif. Pemahaman pemeriksa atas entitas dan SPI dilaksanakan pada saat pemeriksaan interim atas LKPD.

2) Pertimbangan Hasil Pemeriksaan Sebelumnya

Pemeriksa harus mempertimbangkan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan sebelumnya. Pemeriksa harus meneliti pengaruh hasil pemeriksaan sebelumnya dan tindak lanjutnya terhadap LKPD yang diperiksa, terutama terkait dengan kemungkinan temuan-temuan pemeriksaan yang berulang dan keyakinan pemeriksa atas saldo awal akun atau perkiraan pada neraca yang diperiksa.

3) Penentuan Tingkat Materialitas

Pertimbangan atas tingkat materialitas meliputi kegiatan: (1) Penetapan Tingkat Materialitas Perencanaan (Planning Materiality/PM) dan (2) Penetapan Kesalahan tertolerir (Tolerable Error/TE). PM merupakan tingkat materialitas pada keseluruhan laporan keuangan, sementara TE merupakan materialitas pada tingkat transaksi akun.

Untuk pemeriksaan LKPD Tahun 2009, PM ditetapkan sebesar 2% dari total realisasi belanja. Sedangkan TE ditetapkan sebesar 50% dari PM.

4) Penentuan Metode Uji Petik

Penentuan metode uji petik berdasarkan pertimbangan profesional pemeriksa dengan memperhatikan beberapa aspek antara lain:

a) Tingkat risiko

Jika hasil pengujian SPI disimpulkan pengendalian intern suatu akun lemah, maka sampel untuk pengujian substantif atas akun tersebut harus lebih besar. Jika akun-akun tertentu mempunyai risiko bawaan (inheren risk) yang lebih tinggi dari akun-akun lainnya, maka sampel untuk pengujian substantif untuk akun-akun tersebut harus lebih besar.

b) Tingkat materialitas yang telah ditentukan. Jika tingkat materialitas kecil, maka sampel yang diambil harus lebih besar dan begitu juga sebaliknya.

c) Jumlah sampel tidak hanya didasarkan pada nilai saldo akun, tetapi memperhatikan transaksi-transaksi yang membentuk saldo tersebut. Saldo akun yang kecil bisa dibentuk dari transaksi-transaksi positif dan negatif yang besar.

d) Cost and benefit, manfaat uji petik atas suatu transaksi atau saldo akun harus lebih besar dari biaya pengujian tersebut.

b. Pelaksanaan Pemeriksaan

1) Pengujian Analitis

Page 56: LKPD Kaur 2009

46BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Pengujian analitis dalam pelaksanaan pemeriksaan dapat dilakukan dengan (1) Analisa Data, (2) Analisa Rasio dan Trend, sesuai dengan area yang telah ditetapkan sebagai uji petik.

Pengujian analitis terinci ini diharapkan dapat membantu pemeriksa untuk menemukan hubungan logis penyajian akun pada LKPD dan menilai kecukupan pengungkapan atas setiap perubahan pada pos/akun/unsur pada laporan keuangan yang diperiksa, serta membantu menentukan area-area signifikan dalam pengujian sistem pengendalian intern dan pengujian substantif atas transaksi dan saldo.

2) Pengujian Pengendalian

Petunjuk pengujian pengendalian meliputi pengujian yang dilakukan pemeriksa terhadap efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Dalam pengujian desain sistem pengendalian intern, pemeriksa mengevaluasi apakah sistem pengendalian intern telah didesain secara memadai dan dapat meminimalisasi secara relatif salah saji dan kecurangan. Sementara, pengujian implementasi sistem pengendalian intern dilakukan dengan melihat pelaksanaan pengendalian pada kegiatan atau transaksi yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

Pengujian sistem pengendalian intern merupakan dasar pengujian substantif selanjutnya. Pengujian tersebut dilakukan baik pada saat pemeriksaan interim, maupun pemeriksaan laporan keuangan.

3) Pengujian Substantif atas transaksi dan saldo

Pengujian substantif meliputi pengujian atas transaksi dan saldo-saldo akun/perkiraan serta pengungkapannya dalam laporan keuangan yang diperiksa. Pengujian tersebut dilakukan setelah pemeriksa memperoleh LKPD (unaudited) dan dilakukan untuk meyakini asersi manajemen atas LKPD, yaitu: (1) keberadaan dan keterjadian, (2) kelengkapan, (3) hak dan kewajiban, (4) penilaian dan pengalokasian, serta (5) penyajian dan pengungkapan.

4) Penyelesaian Penugasan

Penyelesaian penugasan pemeriksaan keuangan merupakan kegiatan yang meliputi reviu kewajiban kontinjensi, reviu kontrak/komitmen jangka panjang, identifikasi kejadian setelah tanggal Neraca (subsequent event), penyusunan ikhtisar koreksi, penyusunan dan pembahasan konsep temuan pemeriksaan, penyampaian temuan pemeriksaan atas LKPD dan perolehan surat representasi.

c. Pelaporan

Setelah melakukan pengujian terinci di atas, pemeriksa menyimpulkan hasil pemeriksaan dan dituangkan dalam laporan hasil pemeriksaan.

6. Jangka Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2009dilakukan pada tanggal 7 April sampai dengan 11 Mei 2010.

Page 57: LKPD Kaur 2009

47BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

7. Obyek Pemeriksaan

Obyek Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2009 meliputi pengujian atas:

a. Neraca per Tanggal 31 Desember 2009

b. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2009

c. Laporan Arus Kas Tahun Anggaran 2009

d. Catatan Atas Laporan Keuangan

Page 58: LKPD Kaur 2009

48BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Page 59: LKPD Kaur 2009

Lampiran I.1

No. Uraian Nilai (Rp)

1 KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH 450,000.002 DINAS PEKERJAAN UMUM 1,251,106.003 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 82.004 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 21,900,830.005 KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT 19,500.006 SEKRETARIAT DPRD 105,981,070.007 KECAMATAN TANJUNG KEMUNING 10,800.008 KECAMATAN KINAL 800.009 KECAMATAN MAJE 1,563,180.00

10 KECAMATAN KELAM TENGAH 100,300.0011 KECAMATAN PADANG GUCI HILIR 250.0012 KECAMATAN LUNGKANG KULE 50,700.0013 KECAMATAN SEMIDANG GUMAY 500.0014 KECAMATAN MUARA SAHUNG 2,000.0015 DINAS KEHUTANAN, PERKEBUNAN, PERTAMBANGAN DAN ESDM 20.0016 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN 5,735,000.0017 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM 73,910,830.00

210,976,968.00JUMLAH

KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN

PER 31 DESEMBER 2009PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

Page 60: LKPD Kaur 2009

Lampiran I.2

(dalam rupiah

1 DINAS PENDIDIKAN 865,000 - - 865,000 2 KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH 2,194,600 - - 2,194,600 3 DINAS KESEHATAN 1,178,840,102 - - 1,178,840,102 4 RSUD 352,799,654 - - 352,799,654 5 DINAS PEKERJAAN UMUM - - - - 6 BAPPEDA - - - - 7 DINAS PERHUBUNGAN - - - - 8 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP - - - - 9 DINAS SOSIAL - - - - 10 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT - - - - 11 DINAS NAKERTRANS - - - - 12 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA - - - - 13 KESBANGPOL 1,005,000 - - 1,005,000 14 KPTSP - - - - 15 BADAN NARKOTIKA DAERAH - - - - 16 SEKRETARIAT DAERAH 3,606,950 - - 3,606,950 17 SEKRETARIAT DPRD - - - - 18 DPPKAD 3,432,750 64,262,000 - 67,694,750 19 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH - - - - 20 INSPEKTORAT DAERAH 4,057,500 - - 4,057,500 21 KP3KP / BKP5K 266,000 - - 266,000 22 KANTOR SATUAN POLISI PAMOMG PRAJA - - - - 23 KECAMATAN KAUR UTARA - - - - 24 KECAMATAN KAUR TENGAH 511,000 - - 511,000 25 KECAMATAN KAUR SELATAN 1,208,000 - - 1,208,000 26 KECAMATAN TANJUNG KEMUNING - - - - 27 KECAMATAN KINAL - - - - 28 KECAMATAN MAJE - - - - 29 KECAMATAN NASAL - - - - 30 KECAMATAN KELAM TENGAH - - - - 31 KECAMATAN PADANG GUCI HULU - - - - 32 KECAMATAN PADANG GUCI HILIR 893,500 - - 893,500 33 KECAMATAN LUNGKANG KULE - - - - 34 KECAMATAN SEMIDANG GUMAY - - - - 35 KECAMATAN LUAS - - - - 36 KECAMATAN MUARA SAHUNG - - - - 37 KECAMATAN TETAP 1,898,300 - - 1,898,300 38 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN 224,897,630 - - 224,897,630 39 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA - - - - 40 DINAS KEHUTANAN 112,511,400 - - 112,511,400 41 DINAS KELAUTAN - - 65,000 65,000 42 DINSPERINDAG - - - -

1,888,987,386 64,262,000 65,000 1,953,314,386 JUMLAH

DAFTAR SALDO PERSEDIAAN

PER 31 DESEMBER 2009

No. Nama Satuan KerjaJenis Persediaan

JumlahBarang Konsumsi Karcis dan Leges Hewan & Tanaman

PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

Page 61: LKPD Kaur 2009

Lampiran I.3

(dalam rupiah)

1 Pembangunan Jalan Tinggi Ari - Pancur Negara Kec. Tj. Kemuning/Lanjutan 2008 382,983,000 382,983,000.00 Bel. Modal2 Pembangunan Jalan Datar tempedak Tanjung Bulan/Lanjutan 2008 88,109,700 88,109,700.00 Bel. Modal3 Peningkatan Jalan Halaman Kantor Bupati (Hotmix)/Lanjutan 2008 277,621,920 277,621,920.00 Bel. Modal4 Peningkatan Jalan Bandar-Pahlawan Ratu (Hotmik)/Lanjutan 2008 312,953,677 312,953,677.00 Bel. Modal5 Peningkatan Jalan Merpas-Trijaya Nasal/Lanjutan 2008 256,275,300 256,275,300.00 Bel. Modal6 Pembangunan Oprit Jembatan Tanjung Agung Tetap/Lanjutan 2008 78,944,559 78,944,559.00 Bel. Modal7 Tanggul Pengaman Sungai Air Tetap Desa Kepahyang/Lanjutan 2008 615,798,664 615,798,664.00 Bel. Modal8 Sumur Bor Desa Tg. Kemuning/Lanjutan 2008 59,759,400 59,759,400.00 Bel. Modal9 Pembangunan Jembatan Gantung Tangga Manik Kaur Utara/Lanjutan 2008 219,244,000.00 570,034,400.00 789,278,400.00 Bel. Modal

10 Pembangunan Landscap Taman Lantas 776,082,700.00 776,082,700.00 Bel. Modal11 Pagar Depan dan Samping DPRD 200,473,175.00 200,473,175.00 Bel. Modal12 Masjid Agung Tahap I 994,720,000.00 994,720,000.00 Bel. Modal13 Pembangunan Jalan Penghubung Kantor DPRD Kaur 52,326,000.00 52,326,000.00 Bel. Modal14 Tanggul Pengaman Banjir Air Pdg. Guci Pulau Panggung Kec. Pg.Hilir 1,150,516,521.00 1,150,516,521.00 Bel. Modal15 Perbaikan Sarpras Air Bersih Desa Merpas Lama Kec. Nasal 145,587,500.00 145,587,500.00 Bel. Tak Terduga16 Pembuatan Tanggul Pengaman Bendung Air Bersih Desa Datar Lebar Kec. Lungkang Kule 89,566,000.00 89,566,000.00 Bel. Tak Terduga

2,291,690,220.00 3,979,306,296.00 4,198,550,296.00 2,072,446,220.00

Ket

LAPORAN MUTASI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

PER 31 DESEMBER 2009

Jumlah

No. UraianNilai KDP Tahun

2008Realisasi Belanja

Tahun 2009Nilai KDP Tahun

2009

KDP telah selesai dan menjadi Aset

2009

PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

Page 62: LKPD Kaur 2009

Lampiran I.4

(dalam rupiah)

Uraian 2009 2008 Mutasi Aset Realisasi Belanja

Modal

Selisih Mutasi Aset dengan Belanja

Modal

Tanah 39,445,264,540.00 17,050,843,640.00 22,394,420,900.00 800,932,500.00 21,593,488,400.00 Peralatan dan Mesin 93,679,463,143.57 86,156,768,113.34 7,522,695,030.23 13,191,451,457.00 (5,668,756,426.77) Gedung dan Bangunan 218,083,660,263.52 173,051,888,362.52 45,031,771,901.00 50,005,156,871.00 (4,973,384,970.00) Jalan, Irigasi dan Jaringan 255,822,835,870.56 215,164,791,464.00 40,658,044,406.56 38,132,122,964.00 2,525,921,442.56 Aset Tetap Lainnya 11,078,142,642.00 10,574,295,442.00 503,847,200.00 487,147,200.00 16,700,000.00

Keterangan Selisih Mutasi Aset Tetap dengan realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2009 :

Tanah

Peralatan dan Mesin

Gedung dan Bangunan

Jalan, Irigasi dan Jaringan

Aset Tetap Lainnya

PENJELASAN SELISIH MUTASI ASET TETAP DENGAN REALISASI BELANJA MODALPEMERINTAH KABUPATEN KAUR TAHUN 2009

Selisih sebesar Rp21.593.488.400,00 merupakan penambahan aset dari belanja jasa konsultansi, land clearing, perataan dan penimbunan tanahsebesar Rp2.173.258.600,00 dan penambahan nilai aset tanah atas jalan sebesar Rp19.420.229.800,00.

Selisih sebesar Rp5.668.756.426,77 merupakan penambahan yang berasal dari reklasifikasi aset jalan, irigasi dan jaringan ke peralatan dan mesinsebesar Rp46.630.000,00 dan penambahan aset dari realisasi belanja barang sebesar Rp170.848.200,00 serta pengurangan realisasi belanja modalyang bernilai di bawah Rp500.000,00 untuk periode sebelum tahun 2008 dan periode tahun 2009 sebesar Rp784.234.626,77; pengurangan kelebihanpencatatan belanja modal sebesar Rp2.000.000,00 dan pengurangan dana pendamping PNPM yang dicatat menambah aset peralatan dan mesinsebesar Rp5.100.000.000,00.

Selisih sebesar Rp4.973.384.970,00 merupakan pengurangan belanja gedung dan bangunan yang belum selesai dan menjadi konstruksi dalampengerjaan sebesar Rp1.891.375.875,00; reklasifiksasi gedung dan bangunan ke jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp2.347.041.000,00; danapendamping yang tidak menjadi aset Rp540.600.000,00; dan pengembalian atas kelebihan pembayaran pekerjaan sebesar Rp194.368.095,00.

Selisih sebesar Rp2.525.921.442,56 merupakan penambahan yang berasal dari reklasifikasi gedung dan bangunan ke jalan, irigasi dan jaringansebesar Rp2.347.041.000; penambahan dari belanja barang dan jasa (jasa konsultansi) yang dikapitalisasi menambah aset jalan, irigasi dan jaringansebesar Rp56.185.143,56; KDP yang telah menjadi aset tetap jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp33.695.299,00 dan penambahan aset dari belanjatak terduga sebesar Rp89.000.000,00.

Selisih sebesar Rp16.700.000,00 merupakan penambahan aset dari belanja barang dan jasa di DKP sebesar Rp47.100.000,00; serta penguranganyang berasal reklasifikasi aset lainnya ke peralatan dan mesin sebesar Rp2.500.000,00; dan pengurangan belanja aset tetap lainnya yang telahdiserahkan ke masyarakat sebesar Rp27.900.000,00.

Page 63: LKPD Kaur 2009

1 .20 05 4 1 1 01 09 Pajak Hotel 5,400,000.00 2,010,000.00 37.22 1 .20 05 4 1 1 02 02 Pajak Rumah Makan 8,100,000.00 4,068,500.00 50.23 1 .20 05 4 1 1 02 06 Pajak Restoran Kegiatan Dinas/Instansi 300,000,000.00 360,493,992.00 120.16 1 .20 05 4 1 1 03 02 Pajak Hiburan 30,000,000.00 15,012,500.00 50.04 1 .20 05 4 1 1 04 01 Pajak Reklame 39,450,000.00 19,810,000.00 50.22 1 .20 05 4 1 1 03 02 Pajak Balap Kendaraan Bermotor 2,000,000.00 0.00 - 1 .20 05 4 1 1 05 05 Pajak Penerangan Jalan Umum/PLN 375,000,000.00 423,569,578.00 112.95 1 .20 05 4 1 1 06 06 Pajak Peng, Bahan Galian Gol, C 250,000,000.00 192,054,159.00 76.82

Jumlah 1,009,950,000.00 1,017,018,729.00 100.70

%

Lampiran I.5

KODE REKENING URAIAN TARGET REALISASI

(dalam rupiah)

PAJAK DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KAURTAHUN ANGGARAN 2009

Page 64: LKPD Kaur 2009

1 .02 01 4 1 2 01 01 Ret. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas 54,000,000.00 53,922,000.00 99.86 1 .02 02 4 1 2 01 02 Ret. Pelayanan Kesehatan di RSUD 60,000,000.00 56,276,000.00 93.79 1 08 01 4 1 2 01 02 Ret.Pelayanan Persampahan/Kebersihan 10,240,000.00 6,000,000.00 58.59 1 .10 01 4 1 2 01 03 Ret. Penggantian Biaya Cetak KTP 25,000,000.00 2,270,000.00 9.08 1 .10 01 4 1 2 01 03 Ret. Peng, Biaya Cetak Akte 30,000,000.00 25,710,000.00 85.70 1 .07 01 4 1 2 01 05 Ret. Parkir ditepi Jalan Umum 5,000,000.00 1,000,000.00 20.00 1 .20 05 4 1 2 01 06 Ret. Pelayanan Pasar 271,500,000.00 249,376,300.00 91.85 1 .20 05 4 1 2 01 12 Ret. Uang Leges 300,000,000.00 389,528,341.00 129.84 1 .10 01 4 1 2 01 13 Ret. Pengembalian Biaya Cetak KK 7,100,000.00 29,835,000.00 420.21 2 .01 01 4 1 2 01 14 Ret. Keur Kesehatan Hewan ke luar Daerah 22,500,000.00 0.00 - 1 .03 01 4 1 2 02 01 Ret. Pemakaian Kekayaan Daerah 380,150,000.00 89,600,000.00 23.57 1 .20 03 4 1 2 02 02 Ret. Pemakaian Aula pemda 12,600,000.00 6,950,000.00 55.16 2 .05 01 4 1 2 02 03 Ret. Tempat Pelelangan Ikan 20,000,000.00 20,100,000.00 100.50 1 .07 01 4 1 2 02 04 Ret.Jasa Usaha Terminal 20,000,000.00 8,550,000.00 42.75 1 .07 01 4 1 2 02 05 Ret. Jasa Usaha Tempat Khusus Parkir 10,000,000.00 1,300,000.00 13.00 1 01 01 4 1 2 02 10 Ret. Pemakaian Lapangan Tenis 9,200,000.00 9,800,000.00 106.52 2 .02 01 4 1 2 02 13 Ret. Jasa Usaha Penjualan Produksi Usaha Daerah 400,000,000.00 293,010,000.00 73.25 1 20 10 4 1 2 03 01 Ret, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 200,000,000.00 79,415,111.00 39.71 1 .20 10 4 1 2 03 03 Ret. Izin Gangguan (HO) 156,475,000.00 107,334,000.00 68.59 2 .05 01 4 1 2 03 05 Ret. Izin Usaha Perikanan 2,000,000.00 2,000,000.00 100.00 1 20 10 4 1 2 03 06 Ret. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 16,860,000.00 17,470,000.00 103.62 1 20 10 4 1 2 03 07 Ret. Wajib Daftar Perusahaan (TDP) 53,120,000.00 23,070,000.00 43.43 1 20 10 4 1 2 03 08 Ret. Izin Usaha Industri dan Tanda Daftar Industri 2,500,000.00 4,220,000.00 168.80 2 .02 01 4 1 2 03 09 Ret. Hasil Hutan Ikutan 90,000,000.00 526,700.00 0.59 1 20 10 4 1 2 03 10 Ret. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 15,000,000.00 11,250,000.00 75.00 1 20 10 4 1 2 03 11 Ret. Izin Usaha Perikanan dan Izin Perahu Motor/Kapal Ikan 4,000,000.00 400,000.00 10.00

Jumlah 2,177,245,000.00 1,488,913,452.00 68.39

Lampiran I.6

%KODE REKENING URAIAN TARGET REALISASI

RETRIBUSI DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KAURTAHUN ANGGARAN 2009

Page 65: LKPD Kaur 2009

Lampiran I.7

4 1 4 01 Hasil Penjualan Aset Daerah yang tidak dipisahkan 211,600,000.00 160,192,937.00 75.71 2 02 01 4 1 4 01 18 Penjualan Hasil Sitaan/ Lelang Kayu 50,000,000.00 0.00 - 2 02 01 4 1 4 01 19 Sumbangan Pengusahaan IPK/IPKTM 100,000,000.00 6,500,000.00 6.50 2 02 01 4 1 4 01 20 Sumbangan Pengusahaan Sarang Burung Walet 5,000,000.00 500,000.00 10.00 2 02 01 4 1 4 01 21 Sumbangan Pengusahaan Kayu Rakyat 50,000,000.00 147,242,937.00 294.49 2 02 01 4 1 4 01 22 Sumbangan Pengusahaan Penggunaan Kayu Olahan 2,000,000.00 925,000.00 46.25 1 20 12 4 1 4 01 23 Lalu Lintas Penjualan Hewan ternak Sapi/Kerbau di Kec. Kaur Utara 200,000.00 200,000.00 100.00 1 20 13 4 1 4 01 24 Lalu Lintas Penjualan Hewan ternak Sapi/Kerbau di Kec. Kaur Tengah 250,000.00 250,000.00 100.00 1 20 14 4 1 4 01 25 Lalu Lintas Penjualan Hewan ternak Sapi/Kerbau di Kec. Kaur Selatan 400,000.00 400,000.00 100.00 1 20 15 4 1 4 01 26 Lalu Lintas Penjualan Hewan ternak Sapi/Kerbau di Kec. Tj. Kemuning 500,000.00 575,000.00 115.00 1 20 16 4 1 4 01 27 Lalu Lintas Penjualan Hewan ternak Sapi/Kerbau di Kec. Kinal 250,000.00 250,000.00 100.00 1 20 17 4 1 4 01 28 Lalu Lintas Penjualan Hewan ternak Sapi/Kerbau di Kec. Maje 300,000.00 300,000.00 100.00 1 20 18 4 1 4 01 29 Lalu Lintas Penjualan Hewan ternak Sapi/Kerbau di Kec. Nasal 350,000.00 350,000.00 100.00 1 20 19 4 1 4 01 30 Lalu Lintas Penjualan Hewan ternak Sapi/Kerbau di Kec. Kelam tengah 250,000.00 250,000.00 100.00 1 20 20 4 1 4 01 31 Lalu Lintas Penjualan Hewan ternak Sapi/Kerbau di Kec. Pd.Guci Hulu 250,000.00 250,000.00 100.00 1 20 21 4 1 4 01 32 Lalu Lintas Penjualan Hewan ternak Sapi/Kerbau di Kec. Pd.Guci Hilir 250,000.00 250,000.00 100.00 1 20 22 4 1 4 01 33 Lalu Lintas Penjualan Hewan ternak Sapi/Kerbau di Kec. L.Kule 250,000.00 300,000.00 120.00 1 20 23 4 1 4 01 34 Lalu Lintas Penjualan Hewan ternak Sapi/Kerbau di Kec. S.Gumay 300,000.00 600,000.00 200.00 1 20 24 4 1 4 01 35 Lalu Lintas Penjualan Hewan ternak Sapi/Kerbau di Kec. Luas 300,000.00 300,000.00 100.00 1 20 25 4 1 4 01 36 Lalu Lintas Penjualan Hewan ternak Sapi/Kerbau di Kec. M.Sahung 250,000.00 250,000.00 100.00 1 20 26 4 1 4 01 37 Lalu Lintas Penjualan Hewan ternak Sapi/Kerbau di Kec. Tetatp 500,000.00 500,000.00 100.00

4 1 4 Penerimaan Jasa Giro 1,800,000,000.00 820,291,046.00 45.57 1 20 05 4 1 4 02 01 Jasa Giro Kas Daerah 1,800,000,000.00 820,291,046.00 45.57

4 1 4 06 Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan 140,000,000.00 161,529,579.00 115.38 1 01 01 4 1 4 06 01 Bidang Pendidikan 5,000,000.00 0.00 - 1 01 01 4 1 4 06 02 Bidang Kesehatan 5,000,000.00 10,169,298.00 203.39 1 01 01 4 1 4 06 03 Bidang Pekerjaan Umum 5,000,000.00 5,995,100.00 119.90 1 01 01 4 1 4 06 10 Bidang Pertanian 15,000,000.00 34,156,658.00 227.71 1 01 01 4 1 4 06 11 Bidang Pembangunan 5,000,000.00 7,955,523.00 159.11 1 01 01 4 1 4 06 11 Bidang Kehutanan 95,000,000.00 103,253,000.00 108.69 1 01 01 4 1 4 06 12 Bidang Kelautan 5,000,000.00 0.00 - 1 01 01 4 1 4 06 13 Perindag dan UKM 5,000,000.00 0.00 -

4 1 4 10 Pendapatan Dari Pengembalian 43,000,000.00 26,914,302.00 62.59 1 20 05 4 1 4 10 Pendapatan dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Askes 5,000,000.00 2,319,435.00 46.39 1 20 05 4 1 4 10 Pendapatan Dari Kelebihan Pembayaran Gaji 38,000,000.00 24,594,867.00 64.72

4 1 4 12 Pendapatan Dari Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan 36,000,000.00 5,386,000.00 14.96 1 14 01 4 1 4 12 04 Ret.Untuk Pelatihan tenaga Skill 2,500,000.00 0.00 - 1 14 01 4 1 4 12 05 Pendaftaran Tenaga Kerja Perusahaan dan Usaha lainnya 25,000,000.00 2,521,000.00 10.08 1 20 10 4 1 4 12 06 Izin Penelitian 2,500,000.00 1,840,000.00 73.60 1 20 10 4 1 4 12 07 Perizinan Badan Hukum Koperasi 4,500,000.00 0.00 - 1 20 10 4 1 4 12 08 Izin Buka Praktek Dokter/Bidan 750,000.00 425,000.00 56.67 1 20 10 4 1 4 12 09 Perizinan Buka Apotik/Toko Obat 750,000.00 600,000.00 80.00

4 1 4 12 Penerimaan Lain-lain 2,440,582,264.00 3,490,006,063.92 143.00 1 19 01 4 1 4 14 01 Penerimaan Pendaftaran Partai Politik 3,750,000.00 3,750,000.00 100.00 1 20 10 4 1 4 14 02 Penerimaan Izin Penggunaan Gergaji Rantai 17,500,000.00 2,800,000.00 16.00 1 02 01 4 1 4 14 03 Sektor Kesehatan 5,000,000.00 5,000,000.00 100.00 1 01 02 4 1 4 14 04 Sektor Perpustakaan 2,000,000.00 1,500,000.00 75.00 1 01 02 4 1 4 14 05 Sektor Penyuluh Pertanian 2,000,000.00 2,000,000.00 100.00 1 11 01 4 1 4 14 06 Sektor Pemberdayaan Masyarakat dan KB 5,000,000.00 5,000,000.00 100.00 2 06 01 4 1 4 14 07 Sektor Perindustrian.Perdagangan dan UKM 5,000,000.00 2,725,000.00 54.50 1 20 07 4 1 4 14 08 Sektor Kepegawaian 5,000,000.00 5,000,000.00 100.00 1 06 01 4 1 4 14 09 Sektor Perencanaan Pembangunan 5,000,000.00 5,000,000.00 100.00 1 20 11 4 1 4 14 10 Sektor Satuan Polisi Pamong Praja 2,000,000.00 2,000,000.00 100.00 1 20 05 4 1 4 14 11 Sektor Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan 2,388,332,264.00 3,455,231,063.92 144.67

Jumlah 4,671,182,264.00 4,664,319,927.92 99.85

%

LAIN-LAIN PAD YANG SAH PEMERINTAH KABUPATEN KAURTAHUN ANGGARAN 2009

KODE REKENING URAIAN TARGET REALISASI

Page 66: LKPD Kaur 2009

Lampiran I.8

No. Uraian Realisasi (Rp) SK Bupati

1 Perbaikan Sarpras Air Bersih Desa Merpas Lama Kec. Nasal Kabupaten Kaur

145,587,500.00 Keputusan Bupati Nomor 102 Tahun 2009

2 Perbaikan Jaringan Irigasi Air Luas Benua Ratu Kec. Luas Kabupaten Kaur

89,000,000.00 Keputusan Bupati Nomor 135 Tahun 2009

3 Pembuatan Tanggul Pengaman Bendung Air Bersih Desa Datar Lebar Kec. Lungkang Kule Kabupaten Kaur

89,566,000.00 Keputusan Bupati Nomor 101 Tahun 2009

4 Bantuan kepada korban kebakaran di Kel Simpang Tiga Kec. Kaur Utara sebanyak 11 KK

220,000,000.00 Kep Bup Kaur No. 237 Tahun 2009

5 Biaya transportasi calon jemaah haji Kab Kaur Tahun 2009 dari Bintuhan ke Embarkasi Padang Sumatera Barat PP

128,260,000.00 Keputusan Bupati Nomor 250 Tahun 2009

672,413,500.00 Jumlah

BELANJA TAK TERDUGA PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

TAHUN ANGGARAN 2009

Page 67: LKPD Kaur 2009

LAPORAN II

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS PENGENDALIAN INTERN

DALAM RANGKA

PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

TAHUN ANGGARAN 2009

Page 68: LKPD Kaur 2009

iiBPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

DAFTAR ISI

HALAMAN

DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. iii

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS PENGENDALIAN INTERN ........... 1

BAB I GAMBARAN UMUM ATAS PENGENDALIAN INTERN ........................ 3

A. Organisasi................................................................................................................. 3

B. Kebijakan ................................................................................................................. 5

C. Sumber Daya Manusia (SDM)................................................................................. 5

D. Perencanaan.............................................................................................................. 6

E. Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi ................................................................... 9

F. Pelaporan.................................................................................................................. 12

G. Pengawasan.............................................................................................................. 13

BAB II TEMUAN PEMERIKSAAN ATAS PENGENDALIAN INTERN ............. 14

A. Tindak lanjut temuan pemeriksaan atas pengendalian intern tahun 2006 sampai dengan 2008................................................................................................. 14

B. Temuan Pemeriksaan atas Pengendalian Intern Tahun 2009................................... 14

1. Pengelolaan Dana Bergulir Pemerintah Kabupaten Kaur senilai Rp2.143.850.000,00 tidak tertib sehingga belum dapat dinilai sesuai dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan............................................................... 14

2. Beberapa SKPD belum tertib dalam mengelola dan mengadministrasikan persediaan sehingga sisa persediaan per 31 Desember 2009 belum akurat...... 16

3. Pemerintah Kabupaten Kaur belum menutup 46 rekening yang keberadaannya tidak jelas................................................................................. 17

4. Pemberian bantuan sebesar Rp6.141.850.000,00 tidak didukung laporan pertanggungjawaban penggunaannya dan sebesar Rp181.080.000,00 dicairkan melalui belanja barang dan jasa.................................................... 19

LAMPIRAN

Page 69: LKPD Kaur 2009

iiiBPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran II.1 : Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2006 s.d 2008

Lampiran II.2 : Saldo Rekening Tabungan Dana Bergulir

Lampiran II.3 : Daftar Rekening Koran SKPD

Lampiran II.4 : Daftar Rekening Koran Tanpa Pengesahan

Lampiran II.5 : Rekapitulasi Belanja Hibah dan Bantuan Sosial Kabupaten Kaur TA 2009

Page 70: LKPD Kaur 2009

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

LAPORAN HASIL PEME

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan UndangPemeriksa Keuangan, BPK RIDesember 2009 dan 2008, Laporan Realisasi Anggaran,Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas pengendalian intern Pemerintahmerupakan tanggung jawab manajemen Pemerintah terletak pada pengungkapan kelemahan pengendalian intern berdasarkan pemeriksaan BPK RI. Namun, laporan hasil pemeriksaan menyatakan pendapat atas keseluruhan efektivitas pengendalian intern.

BPK RI menemukan kelemahan berkaitan dengan desain dan pelaksanaan pengendalian intern yang merupakan kondisi yang dapat dilaporkan. Kondisi yang dilkelemahan-kelemahan yang berdampak terhadap kemampuan entitas dalam mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan yang konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan.

Pokok-pokok temuan kelemahan pengendalian inter

1. Pengelolaan Dana Bergulir Pemerintah Kabupaten Kaur senilai Rp2.143.850.000,00 tidak tertib sehingga belum dapat dinilai sesuai dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan

2. Beberapa SKPD belum tertib dalam mengelola dan mengadmisehingga sisa persediaan per 31 Desember 2009

3. Pemberian bantuan sebesar jawaban penggunaannya dan sebesar Rp181.080.000,00 dicairkan melalui anggaran Belanja Barang dan Jasa

Sehubungan temuan tersebut, BPK RI merekomendasikan kepada manajemen Pemerintah Kabupaten Kaur di antaranya agar

1. Memerintahkan Tim Pengelola Dana Bergulir untuk melakukan pengelolaan dana bergulir sesuai ketentuan antara lain dengan menyusun laporan dana bergulir (mengelola pembukuan dan keuangan (kas harian), melakukan monitoring kredit dan menyusun laporan neraca saldo, keuangan neraca dan rugi laba, serta melakukan

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

HASIL PEMERIKSAAN ATAS PENGENDALIAN INTERN

Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan awab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan

Pemeriksa Keuangan, BPK RI telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Kaur, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas

Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Kaur. Pengendalian intern merupakan tanggung jawab manajemen Pemerintah Kabupaten Kaur. Tanggung jawab BPK RI terletak pada pengungkapan kelemahan pengendalian intern berdasarkan pemeriksaan BPK RI.

pemeriksaan atas pengendalian intern tidak dimaksudkan untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan efektivitas pengendalian intern.

menemukan kelemahan berkaitan dengan desain dan pelaksanaan pengendalian intern yang merupakan kondisi yang dapat dilaporkan. Kondisi yang dilaporkan merupakan

kelemahan yang berdampak terhadap kemampuan entitas dalam mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan yang konsisten dengan asersi manajemen

pokok temuan kelemahan pengendalian intern adalah sebagai berikut :

Dana Bergulir Pemerintah Kabupaten Kaur senilai Rp2.143.850.000,00 tidak tertib sehingga belum dapat dinilai sesuai dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan

SKPD belum tertib dalam mengelola dan mengadministrasikan persediaan sehingga sisa persediaan per 31 Desember 2009 belum akurat

sebesar Rp6.141.850.000,00 tidak didukung laporan pertanggung jawaban penggunaannya dan sebesar Rp181.080.000,00 dicairkan melalui anggaran

Sehubungan temuan tersebut, BPK RI merekomendasikan kepada manajemen Pemerintah antaranya agar :

Memerintahkan Tim Pengelola Dana Bergulir untuk melakukan pengelolaan dana bergulir sesuai ketentuan antara lain dengan menyusun laporan dana bergulir (revolving fund)mengelola pembukuan dan keuangan (kas harian), melakukan monitoring kredit dan

n laporan neraca saldo, keuangan neraca dan rugi laba, serta melakukan

1

RIKSAAN ATAS PENGENDALIAN INTERN

Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan

Kabupaten Kaur per 31 Laporan Arus Kas dan Catatan atas

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) mengharuskan BPK RI melaksanakan . Pengendalian intern

. Tanggung jawab BPK RI terletak pada pengungkapan kelemahan pengendalian intern berdasarkan pemeriksaan BPK RI.

alian intern tidak dimaksudkan untuk

menemukan kelemahan berkaitan dengan desain dan pelaksanaan pengendalian intern aporkan merupakan

kelemahan yang berdampak terhadap kemampuan entitas dalam mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan yang konsisten dengan asersi manajemen

Dana Bergulir Pemerintah Kabupaten Kaur senilai Rp2.143.850.000,00 tidak tertib sehingga belum dapat dinilai sesuai dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan

nistrasikan persediaan

didukung laporan pertanggung jawaban penggunaannya dan sebesar Rp181.080.000,00 dicairkan melalui anggaran

Sehubungan temuan tersebut, BPK RI merekomendasikan kepada manajemen Pemerintah

Memerintahkan Tim Pengelola Dana Bergulir untuk melakukan pengelolaan dana bergulir revolving fund),

mengelola pembukuan dan keuangan (kas harian), melakukan monitoring kredit dan n laporan neraca saldo, keuangan neraca dan rugi laba, serta melakukan

Page 71: LKPD Kaur 2009

2BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

penatausahaan dana bergulir sesuai dengan jatuh temponya (aging schedule) sehingga akan diketahui jumlah dana bergulir yang benar-benar tidak dapat ditagih, dana bergulir yang masuk kategori diragukan dapat ditagih, dan dana bergulir yang dapat ditagih.

2. Memberikan teguran dan instruksi secara tertulis kepada seluruh SKPD untukmenyelenggarakan buku/kartu persediaan atau catatan lainnya berdasarkan realisasi belanja barang dan hibah untuk mengetahui mutasi dan saldo persediaan pada saat tertentu, serta melakukan stock opname atau pemeriksaan fisik persediaan pada tanggal pelaporan.

Temuan dan rekomendasi secara lebih rinci dapat dilihat pada hasil pemeriksaan dalam laporan ini.

Selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas LKPD Kabupaten Kaur Tahun 2008 yang memuat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan Tahun 2009 yang memuat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) serta Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Laporan tersebut disajikan pada bagian lain yang tidak terpisahkan dari laporan ini.

Bengkulu, 2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

Perwakilan Provinsi Bengkulu

Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Ade Iwan Ruswana, SE, MM, Ak.Akuntan, Register Negara Nomor D-17.331

11 Mei

Page 72: LKPD Kaur 2009

3BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

BAB I

GAMBARAN UMUM ATAS PENGENDALIAN INTERN

A. Organisasi

Berdasarkan Perda Nomor 14 Tahun 2007 tanggal 28 November 2007, organisasi Pemda Kabupaten Kaur meliputi 44 Satuan Kerja, yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan, 13 Dinas, 4 Badan, 6 Kantor, 15 Kecamatan, dan 1 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) serta 3 Kelurahan.

Struktur organisasi Pemerintah Daerah tersebut telah berubah berdasarkan Perda No. 31 Tahun 2009 tanggal 24 Agustus 2009 tentang Perubahan Pertama Perda Kabupaten Kaur Nomor 14 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kaur di mana organisasi Pemerintah Kabupaten Kaur yang baru meliputi 46 satuan kerja, yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan, Inspektorat Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 12 Dinas, 12 Lembaga Teknis Daerah, 15 Kecamatan dan 3 Kelurahan. Meskipun demikian, khusus untuk sistem pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah (APBD) Tahun 2009 masih mengacu kepada struktur organisasi yang lama.

Secara umum, struktur organisasi pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Kaur adalah :

Bupati Kaur selaku kepala pemerintah daerah adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. Bupati Kaur mempunyai kewenangan menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBD dan pengelolaan barang daerah, serta menetapkan para pejabat pengelola keuangan daerah, seperti pengguna anggaran/pengguna barang, Kuasa BUD, bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran, dan lain-lain.

Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah mempunyai tugas koordinasi di bidang penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD dan pengelolaan barang daerah, termasuk penyusunan rancangan APBD dan perubahannya;

BUPATI

PPKD/BUDSKPKD

KEPALA DINASSKPD

SEKDAKOORDINATOR

PPTK SKPD PPK SKPDBENDAHARA

PENERIMAAN & PENGELUARAN

BENDAHARA PENERIMAAN & PENGELUARAN

Page 73: LKPD Kaur 2009

4BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; dan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah. Sebagai koordinator pengelolaan keuangan daerah, Sekretaris Daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset Daerah (DPPKAD) sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) bertugas menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah, termasuk melaksanakan fungsi BUD, dan menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaran/pengguna barang diantaranya mempunyai tugas mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya; dan menyusun serta menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya. Kepala DPPKAD bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.

Kepala SKPD selaku pengguna anggaran/pengguna barang mempunyai tugas :

1. menyusun RKA-SKPD dan DPA-SKPD;

2. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja; dan melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;

3. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran serta menandatangani SPM;

4. melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;

5. mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan.

Pengguna anggaran/pengguna barang dan kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang dalam melaksanakan program dan kegiatan menunjuk pejabat pada unit kerja SKPD selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), yang bertugas mengendalikan dan melaporkan pelaksanaan kegiatan, serta menyiapkan dokumen anggaran.

Untuk melaksanakan anggaran yang dimuat dalam DPA-SKPD, Kepala SKPD dibantu oleh Kasubag Keuangan sebagai pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD, yang mempunyai tugas :

1. meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui/ disetujui oleh PPTK;

2. meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara pengeluaran;

3. melakukan verifikasi SPP dan menyiapkan SPM.

Masing-masing SKPD di lingkungan Pemkab Kaur telah memiliki unit akuntansi tetapi belum sepenuhnya melaksanakan prosedur pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan. Masing-masing SKPD sudah mempertanggungjawabkan keuangan dalam bentuk Laporan Keuangan yang disampaikan pada akhir tahun kepada Bupati dan tembusannya kepada Bagian Keuangan di DPPKAD melalui Sub Bagian Verifikasi.

Page 74: LKPD Kaur 2009

5BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Bupati Kaur atas usul Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset Daerah menetapkan bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran pada SKPD.

Dalam rangka penegakan kode etik dan disiplin dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kaur belum menetapkan kode etik, tetapi masih berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Dalam implementasinya, pada Tahun 2009, Kepala Daerah atau pejabat yang berwenang lainnya telah melakukan sanksi berupa hukuman kepada 4 (empat)pegawai karena pelanggaran kode etik atau disiplin.

B. Kebijakan

Pemerintah Kabupaten Kaur telah menetapkan Peraturan Daerah No 21 Tahun 2007 tanggal 1 November 2007 yang mengatur tentang kebijakan akuntansi pemerintah daerah terutama berkaitan dengan dasar pengakuan, pengukuran dan pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta laporan keuangan. Selain itu, Pemda telah menetapkan Peraturan Bupati Kaur Nomor 43 Tahun 2008 tanggal 31 Desember 2008 yang mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 tahun 2006 Jo. Permendagri No.59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Bupati tersebut mengatur tentang sistem akuntasi, yang meliputi: prosedur akuntansi penerimaan kas; prosedur akuntansi pengeluaran kas; prosedur akuntansi aset tetap/barang milik daerah; dan prosedur akuntansi selain kas. Perda dan peraturan tersebut belum sepenuhnya diterapkan dalam akuntansi keuangan daerah.

C. Sumber Daya Manusia (SDM)

Untuk menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Kaur, Bupati dibantu oleh pimpinan dan staf pada SKPD dan Satker lainnya. Kepala SKPD ditetapkan oleh Bupati atas persetujuan DPRD. Dari jumlah SDM sebanyak 3204 orang yang berada di lingkunganPemkab Kaur, sebanyak 450 orang merupakan tenaga pengelola keuangan, yang meliputi :

1. Sebanyak 45 orang sebagai tenaga pengelola keuangan di lingkungan DPPKAD.

2. Sebanyak 405 orang sebagai tenaga pengelola keuangan di lingkungan SKPD, badan-badan, kantor, dan satker lainnya, yaitu 39 orang sebagai Pengguna Anggaran/Barang, 43 Kuasa Pengguna Anggaran/Barang, sebanyak 129 orang sebagai PPTK, dan sebanyak 39 orang sebagai PPK-SKPD, sebanyak 14 orang sebagai bendahara penerimaan, sebanyak 39 orang sebagai bendahara pengeluaran, sebanyak 63 orang sebagai bendahara pengeluaran pembantu dan sebanyak 39 orang sebagai bendahara barang.

Sebagai komitmen terhadap peningkatan kompetensi SDM, khususnya sebagai tenaga pengelola keuangan dan akuntansi, pemda belum menetapkan kebijakan intern yang mengharuskan tenaga pengelola keuangan dan akuntansi untuk mengikuti kegiatan pelatihan/bimbingan teknis/workshop terkait. Namun demikian, pada TA 2009, Pemerintah Kabupaten Kaur telah menyelenggarakan pelatihan bimbingan teknis bagi penyimpan dan pengurus barang yang diikuti oleh 59 orang.

Page 75: LKPD Kaur 2009

6BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Selain itu, dari jumlah SDM pengelola keuangan tersebut, hanya sebanyak 10 orang yang berlatar belakang pendidikan akuntansi, dan 31 orang berlatar belakang ekonomi non akuntansi, sehingga, baik dilihat dari kuantitas dan kualitas SDM pengelola keuangan masih belum memadai. Masing-masing SKPD telah mencatat dan melaporkan setiap transaksi keuangan dalam pelaporan keuangan SKPD sebagai entitas akuntansi.

D. Perencanaan

Secara umum, perencanaan keuangan daerah dimulai dengan penetapan rencana pembangunan jangka menengah dengan bagan sebagai berikut :

Sebelum penetapan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan rencana strategis masing-masing SKPD, pemerintah daerah telah menetapkan visi dan misinya yang harus dicapai sebagai landasan utama dalam penyusunan RPJMD dan renstra tersebut. Visi pemda Kaur adalah “Membangun daerah Kabupaten Kaur menuju masyarakat makmur, sejahtera dan berkeadilan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki secara optimal, berkelanjutan, berwawasan lingkungan menjadi pusat industri agribisnis tahun 2010”. Sedangkan misinya adalah “pemberdayaan masyarakat dengan mewujudkan meningkatkan kesejahterahan rakyat dengan perbaikan tingkat kualitas hidup yang layak dan bermartabat, pemerataan pertumbuhan ekonomi, mewujudkan aparatur negara di daerah yang berakhlak”. Dengan visi dan misi tersebut maka Kabupaten Kaur akan menitikberatkan pengembangan potensi di bidang pemanfaatan sumber daya alam agro yang meliputi produksi, pemanfaatan dan pemasaran sumber daya hayati serta mengolah hasil sumber daya hayati sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomisnya.

Dari renstra tersebut kemudian dijabarkan dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) dan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) untuk setiap tahunnya. Dalam menyiapkan rancangan APBD Tahun Anggaran 2009, pemerintah daerah bersama DPRD menyusun

RPJMD RENSTRA SKPD

RKPD RENJA SKPD

KUA PPAS

PEDOMAN PENYUSUNAN RKA-SKPD

RKA-SKPD

NOTA KEUANGAN & RANCANGAN APBD

APBD & PENJABARAN APBD

Page 76: LKPD Kaur 2009

7BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

arah dan kebijakan umum APBD dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Berdasarkan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Kaurdengan DPRD Nomor 225/674.e tanggal 6 September 2008, diketahui arah dankebijakan umum pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah Tahun Anggaran 2009, adalah sebagai berikut :

1. Kebijakan Umum Pendapatan Daerah

Kebijakan umum pendapatan daerah adalah meningkatkan efektivitas dan optimalisasi sumber-sumber pendapatan, melalui :

a. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber penerimaan daerah dan sumber-sumber penerimaan lainnya yang sah.

b. Peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat untuk membayar pajak dan retribusi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Pengelolaan dan pemanfaatan aset-aset daerah yang potensial.

d. Pendapatan daerah pada tahun 2009 diupayakan kurang lebih sebesar Rp285,37milyar dengan perincian sebagai berikut :

1) Pendapatan asli daerah sebesar Rp7,64 milyar

2) Dana perimbangan sebesar Rp274,20 milyar

3) Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp3,53 milyar

e. Peningkatan manajemen pengelolaan keuangan daerah.

f. Peningkatan pelayanan kepada wajib/obyek pajak dan retribusi.

g. Peningkatan sosialisasi/penyuluhan tentang pajak dan retribusi kepada masyarakat.

h. Pembangunan infrastruktur pendukung peningkatan pendapatan daerah.

2. Kebijakan Umum Belanja Daerah

Kebijakan umum belanja daerah adalah untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing satuan kerja perangkat daerah serta untuk memenuhi kebutuhan anggaran sesuai dengan prioritas yang ditetapkan. Anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) pada tahun 2009 diperkirakan mencapai Rp324,37 milyar yang dipergunakan untuk belanja tidak langsung sebesar Rp133,20 milyar dan belanja langsung sebesar Rp191,17 milyar. Anggaran belanja tidak langsung tersebut dipergunakan untuk membiayai gaji dan tunjangan pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga. Sedangkan belanja langsung dipergunakan untuk membiayai program dan kegiatan masing-masing SKPD sesuai dengan fungsi dan urusan pemerintah daerah yang harus dilaksanakan. Sehingga pada TA 2009 terjadi defisit sebesar Rp39 milyar atau sebesar 13,67% dari pendapatan.

APBD Kabupaten Kaur ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2009 tanggal 16 Januari 2009 dan direvisi dengan Perubahan APBD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 30 Tahun 2009 tanggal 13 Juli 2009. APBD-P tersebut disusun dengan mempertimbangkan kondisi perkembangan ekonomi pada saat itu. Kebijakan

Page 77: LKPD Kaur 2009

8BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

umum yang mendasari perubahan APBD tersebut dituangkan dalam Nota Kesepakatan No. 173 Tahun 2009/170/142.a/B.1/2009 tanggal 20 Juni 2009. Kebijakan umum perubahan APBD TA 2009 tersebut meliputi perubahan asumsi-asumsi dalam penyusunan kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan yaitu sebagai berikut :

1. Perubahan kebijakan pendapatan daerah

Pendapatan daerah Kabupaten Kaur bersumber dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan serta lain-lain pendapatan daerah yang sah. Dari ketiga sumber pendapatan daerah tersebut semuanya mengalami perubahan pada tahun 2009. Ada beberapa komponen pendapatan asli daerah Kabupaten Kaur yang diperkiraka mengalami perubahan. Komponen-komponen pendapatan asli daerah yang mengalami peningkatan adalah hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, sedangkan pajak daerah dan retribusi daerah tidak mengalami perubahan. Secara keseluruhan, pendapatan asli daerah Kabupaten Kaur setelah perubahan diperkirakan naik sebesar 27% dibandingkan target pada saat penyusunan APBD tahun 2009 yang lalu.

Dana perimbangan juga mengalami peningkatan perubahan pada dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak sebesar 14% dari yang ditargetkan pada saat penyusunan APBD tahun 2009. Jumlah lain-lain pendapatan daerah yang sah meningkat sebesar 191% dibandingkan jumlah yang semula ditetapkan dalam KUA. Peningkatan tersebut berasal dari dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya serta lain-lain pendapatan yang sah. Meskipun belum diikuti oleh komponen-komponen yang lain, besaran kenaikan tersebut dimanfaatkan bagi pelaksanaan pembanguna pada tahun 2009.

2. Perubahan kebijakan belanja daerah

Perubahan kebijakan belanja daerah terjadi pada belanja tidak langsung dan belanja langsung. Perubahan kebijakan yang terjadi pada belanja tidak langsung hanya bertambah 4% dibandingkan sebelum perubahan, akibat ditetapkannya pemberian tunjangan daerah bagi tenaga kependidikan dan kesehatan. Kebijakan tersebut diambil sebagai bagian dari percepatan pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Kaur.

Kebijakan pada belanja langsung mengalami peningkatan sebesar 1% dibandingkan sebelum perubahan. Peningkatan belanja langsung tersebut sebagain besar terjadi akibat perubahan kebutuhan pada Sekretariat Daerah, Dinas Kehutanan, perkebunan, pertambangan dan ESDM, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana serta beberapa dinasi lainnya. Selain itu, perubahan kebijakan belanja langsung juga sebagai akibat adanya perkembangan situasional yang mengharuskan dilakukannya perubahan belanja daerah.

3. Perubahan kebijakan pembiayaan daerah

Pembiayaan terdiri dari dua komponen yaitu penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan pembiayaan mengalami penurunan sebesar 18% dibandingkan jumlah sebelum perubahan. Satu-satunya komponen penerimaan pembiayaan yang mengalami perubahan adalah sisa perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya

Page 78: LKPD Kaur 2009

9BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

(SILPA). Sementara komponen-komponen penerimaan pembiayaan lainnya, seperti pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang daerah semuanya tidak mengalami perubahan. Sedangkan untuk pengeluaran pembiayaan daerah mengalami penurunan sebesar 33% pada penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah.

E. Prosedur penatausahaan dan akuntansi

1. Prosedur penatausahaan

a. Prosedur penerimaan

1) Prosedur penerimaan melalui Bendahara Penerimaan

a.) Pihak ketiga/bendahara penerimaan mengisi surat tanda setoran (STS) sesuai dengan Surat Setoran Retribusi Daerah (SSRD) dan Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD). Pengenaan tarif pajak/retribusi belum didasarkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Ketetapan Retribusi (SKR).

b) Bendahara penerimaan menerima uang dan mencocokkan antara STS dengan tanda bukti penerimaan lainnya yang sah.

c) Dokumen-dokumen yang digunakan oleh bendahara penerimaan adalah BKU Penerimaan, Buku Kas penerimaan harian pembantu, STS, SSRD, SSPD dan bukti lainnya yang sah.

d) Bendahara penerimaan mencatat penerimaan di BKU Penerimaan, dan mencatat di rekapitulasi penerimaan harian.

e) Setoran yang diterima disetorkan ke rekening kas umum daerah pada bank pemerintah yang ditunjuk oleh pemerintah daerah.

f) Bukti penerimaan dan bukti setoran harus dipertanggungjawabkan kepada PPKD selaku BUD.

2) Prosedur Penerimaan Setoran Melalui Bendahara Penerimaan Pembantu

a) Pihak ketiga/bendahara penerimaan pembantu mengisi STS berdasarkan dan tanda bukti lainnya yang sah sesuai ketentuan berlaku.

b) Bendahara penerimaan pembantu menerima uang dan mencocokkan antaraSTS dengan tanda bukti penerimaan lainnya yang sah.

c) Dokumen-dokumen yang digunakan oleh Bendahara Penerimaan Pembantu adalah BKU Penerimaan, Buku Kas penerimaan harian pembantu, SKPD, SKR, STS, bukti lainnya yang sah.

d) Bendahara Penerimaan Pembantu mencatat penerimaan di Buku Kas UmumPenerimaan Pembantu dan bukti penerimaan dan bukti setoran harus dipertanggungjawabkan kepada Bendahara Penerimaan.

Page 79: LKPD Kaur 2009

10BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

3) Prosedur penerimaan melalui badan, lembaga keuangan atau kantor pos

Penerimaan daerah berupa DAU, DAK dan Dana Bagi Hasil langsung disetor ke rekening Kasda di Bank Bengkulu. Sedangkan penerimaan Jamkesmas dan Askes telah ditentukan oleh instansi vertikal yaitu melalui Kantor Pos.

b. Prosedur Pengeluaran

Dalam rangka manajemen kas, setelah penetapan anggaran kas, Kabag Keuangan sebagai PPK-SKPD, menerbitkan Surat Penyediaan Dana (SPD). Berdasarkan SPD tersebut, bendahara pengeluaran mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Kasubbag Keuangan SKPD. Pengajuan SPP dilampiri dengan daftar rincian rencana penggunaan dana sampai dengan jenis belanja. SPP tersebut terdiri dari SPP Uang Persediaan (SPP-UP), SPP Ganti Uang (SPP-GU), SPP Tambahan Uang (SPP-TU), dan SPP Langsung (SPP-LS).

Dokumen yang digunakan oleh bendahara pengeluaran dalam menatausahakan pengeluaran mencakup: buku kas umum; buku pajak; buku rekapitulasi pengeluaran per rincian obyek; dan register SPP-UP/GU/TU/LS.

Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran mengesahkan dokumen SPP yang diajukan oleh bendahara pengeluaran. Penelitian kelengkapan dokumen SPP dilaksanakan oleh Kasubbag Keuangan SKPD. Jika tidak lengkap, Kasubbag Keuangan SKPD mengembalikan dokumen SPP kepada bendahara pengeluaran untuk dilengkapi. Jika dinyatakan lengkap dan sah, PA/KPA menerbitkan SPM paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak diterimanya SPP. Penolakan penerbitan SPM paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak diterimanya SPP. SPM yang telah diterbitkan diajukan kepada Kepala DPPKAD (sebagai Kuasa BUD) untuk penerbitan SP2D. Dokumen-dokumen yang digunakan oleh PA/KPA dalam menatausahakan pengeluaran perintah membayar mencakup register SPM dan register surat penolakan penerbitan SPM.

Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM yang diajukan oleh PA/KPA agar tidak melampaui pagu melalui penerbitan SPD dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Kelengkapan dokumen SPM-UP dan TU untuk penerbitan SP2D adalah surat pernyataan tanggung jawab PA/KPA. Kelengkapan dokumen SPM-GU untuk penerbitan SP2D mencakup:

1) surat pernyataan tanggung jawab PA/KPA;

2) surat pengesahan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran periode sebelumnya;

3) ringkasan pengeluaran per rincian objek yang disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap; dan bukti atas penyetoran PPN/PPh.

Kelengkapan dokumen SPM-LS untuk penerbitan SP2D mencakup:

1) surat pernyataan tanggungjawab PA/KPA; dan

Page 80: LKPD Kaur 2009

11BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

2) bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap sesuai dengan kelengkapan persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Dalam hal dokumen SPM dinyatakan lengkap, kuasa BUD menerbitkan SP2D paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPM. Kuasa BUD menyerahkan SP2D yang diterbitkan untuk keperluan UP/GU/TU kepada PA/KPA. Kuasa BUD menyerahkan SP2D yang diterbitkan untuk keperluan pembayaran langsung kepada pihak ketiga. Dokumen yang digunakan kuasa BUD dalam menatausahakan SP2D mencakup register SP2D dan buku kas penerimaan dan pengeluaran.

2. Prosedur pencatatan/akuntansi

Prosedur pencatatan/akuntansi di lingkungan Pemkab Kaur masih dilakukan secara manual. Secara umum prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada SKPKD adalah sebagai berikut:

a. Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas

1) Bagian Pelaporan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mencatat realisasi penerimaan dalam LRA berdasarkan laporan realisasi penerimaan yang disampaikan oleh Bendahara penerimaan DPPKAD. Bendahara penerimaan tersebut menyusun laporan realisasi penerimaan dengan menggunakan dokumen sumber berupa bukti transaksi penerimaan kas, baik yang berasal dari DPPKAD maupun SKPD, yaitu STS, bukti transfer, dan bukti penerimaan lainnya. Bukti-bukti tersebut dicatat dalam Buku Kas Umum dan Buku besar (Rekapitulasi Penerimaan per Obyek Penerimaan).

2) Bendahara penerimaan DPPKAD secara berkala melakukan posting ke Buku Besar dan setiap akhir periode semua buku besar ditutup dan disampaikan kepada Bagian Pelaporan DPPKAD sebagai dasar penyusunan laporan keuangan Pemda.

b. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas

1) Bagian Pelaporan DPPKAD mencatat realisasi belanja daerah menggunakan data sumber berupa SP2D, SPJ, dan rekening koran untuk selanjutnya dicatat dalam daftar realisasi belanja daerah.

2) Bagian tersebut, secara periodik, atau berkala melakukan rekonsiliasi setiap bulan yaitu dengan mencocokkan jumlah penerimaan dan pengeluaran dengan masing-masing SKPD. Hal tersebut dilakukan sebagai kontrol fungsi akuntansi untuk mengantisipasi adanya perbedaan pencatatan dengan SKPD. Setiap akhir periode semua buku besar ditutup sebagai dasar penyusunan LKPD.

Page 81: LKPD Kaur 2009

12BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

c. Prosedur Akuntansi Aset dan Persediaan

Aset tetap per 31 Desember 2009 sebesar Rp622.307.916.755,65 diperoleh dari Aset tetap per 31 Desember 2008 sebesar Rp504.290.277.241,86 ditambah mutasi Tahun 2009. Secara kronologis, Pemkab Kaur telah melakukan inventarisasi Aset tetap per 31 Desember 2006 dengan pendampingan dari BPKP. Sejak tanggal 21 April 2008 Pemkab Kaur melakukan penilaian ulang atas aset tersebut dengan menggunakan konsultan PT. Dhimar Manggala Miyazawa sebagai tindak lanjut dari hasil pemeriksaan BPK RI TA 2006. Sampai dengan akhir tahun anggaran 2008 proses penilaian Aset Tetap tersebut telah selesai dilaksanakan.

Bagian Aset pada DPPKAD menyusun Laporan Barang Milik Daerah(LBMD) berdasarkan laporan mutasi aset dan laporan realisasi belanja modal yang dilaporkan secara periodik oleh masing-masing SKPD.

Dalam hal prosedur akuntansi persediaan bagian aset DPPKAD secara periodik membuat laporan persediaan dengan berdasar laporan mutasi persediaan dan laporan realisasi belanja barang dan jasa dari masing-masing SKPD. Laporan tersebut kemudian menjadi dasar penentuan nilai saldo akhir persediaan secara periodik.

Bagian pelaporan pada DPPKAD menjadikan LBMD dan laporan persediaan sebagai dasar penyusunan nilai aset tetap dan persediaan di dalam neraca.

d. Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas, dan Akuntansi Aset pada SKPD

Fungsi akuntansi penerimaan kas dan akuntansi pengeluaran kas masih dilakukan oleh bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran dengan menggunakan buku kas umum, belum menggunakan buku jurnal, buku besar, dan buku besar pembantu. Sedangkan fungsi akuntansi untuk mencatat dan melaporkan asetdilaksanakan oleh bendahara barang berdasarkan realisasi belanja modal pada tahun anggaran bersangkutan. Secara periodik, bendahara pengeluaran, bendahara penerimaan dan bendahara barang melakukan rekonsiliasi dengan DPPKAD.

F. Pelaporan

Entitas pelaporan keuangan daerah adalah Pemda Kabupaten Kaur secara keseluruhan.Sedangkan entitas akuntansi adalah DPRD, Sekretariat Daerah, Badan, Dinas, Kantor, Lembaga Teknis Daerah dan Kecamatan. Entitas akuntansi tersebut sudah menyusun laporan keuangan. Satuan kerja yang menyusun laporan keuangan secara keseluruhan adalah Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset Daerah (DPPKAD).

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Kaur Tahun 2009 terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK), dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK), tidak dilampiri dengan laporan keuangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) karena sampai dengan tahun 2009 Pemkab Kaur tidak memiliki BUMD. Selain laporan keuangan tersebut, setiap akhir tahun anggaran, kepala satuan kerjamenyampaikan juga laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran kepada Bupati melalui Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah berupa laporan pencapaian kinerja.

Page 82: LKPD Kaur 2009

13BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Sedangkan laporan pengelolaan keuangan daerah dan pemanfaatan sumber daya ekonomis serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, dan laporan perbandingan antara anggaran dan realisasi serta penyebab terjadinya selisih disampaikan melalui Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

G. Pengawasan

Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan APBD Kabupaten Kaur dilakukan olehInspektorat. Laporan Hasil Pengawasan dan rekomendasi disampaikan kepada Kepala Daerah dan secara berkala belum disampaikan pula kepada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI). Selain itu, Inspektorat Kabupaten Kaur, telah meriviu LKPD tahun 2009, yang tertuang dalam Surat No. 505/83/I/KK/2010 tanggal 18 Maret 2010 perihal Laporan Hasil Review.

Page 83: LKPD Kaur 2009

14BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

BAB II

TEMUAN PEMERIKSAAN ATAS PENGENDALIAN INTERN

A. Tindak lanjut temuan pemeriksaan atas pengendalian intern tahun 2006 sampai dengan 2008

Hasil pemantauan tindak lanjut temuan pemeriksaan SPI tahun-tahun sebelumnya menunjukkan dari 21 temuan pemeriksaan kepatuhan dan 38 rekomendasi, telah ditindaklanjuti 37 rekomendasi, masih dalam proses 1 rekomendasi. Rincian rekomendasi yang masih ditindaklanjuti dimuat pada lampiran II.1.

B. Temuan Pemeriksaan atas Pengendalian Intern Tahun 2009

1. Pengelolaan Dana Bergulir Pemerintah Kabupaten Kaur senilai Rp2.143.850.000,00 tidak tertib sehingga belum dapat dinilai sesuai dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan

Dana bergulir merupakan dana yang dipinjamkan untuk dikelola dan digulirkan kepada masyarakat oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi rakyat dan tujuan lainnya.

Saldo Investasi Dana Bergulir dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Kaur per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp2.143.850.000,00. Saldo Investasi Dana Bergulir tersebut berasal dari saldo tahun 2007 sebesar Rp1.653.850.000,00 dan penambahan investasi dana bergulir tahun 2008 sebesar Rp490.000.000,00. Investasi dana bergulir tersebut dikelola oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM dengan tahapan penyaluran sebagai berikut :

No. Tahun Nilai Penyaluran (Rp) Jml Penerima Pengelola Ket

1. 2006 161.750.000,00 19 Bank Bengkulu UKM

2006 100.000.000,00 14 Dinas PerindagKop & UKM UKM

2. 2007 892.100.000,00 13 Tim Pokja & Unit Pengelola Nelayan

2007 500.000.000,00 60 Tim Pokja & Unit Pengelola UKM

3. 2008 490.000.000,00 3 Tim Pokja & Unit Pengelola Koperasi

Nelayan

Jumlah 2.143.850.000,00

Berdasarkan pemeriksaan diketahui hal-hal sebagai berikut :

a. Sampai dengan tahun anggaran 2009, Disperindagkop (Tim Pokja & Unit Pengelola baik untuk UKM maupun nelayan) belum melakukan pengelolaan dana bergulir dengan baik. Sesuai dengan tupoksinya, tim tersebut antara lain bertugas

Page 84: LKPD Kaur 2009

15BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

melaksanakan pemantauan dan pengawasan pengelolaan dana bergulir, menyusun laporan dana bergulir (revolving fund), mengelola pembukuan dan keuangan (kas harian), melakukan monitoring kredit dan menyusun laporan neraca saldo, keuangan neraca dan rugi laba, serta melakukan penatausahaan dana bergulir sesuai dengan jatuh temponya (aging shcedule) sehingga akan diketahui jumlah dana bergulir yang benar-benar tidak dapat ditagih, dana bergulir yang masuk kategori diragukan dapat ditagih, dan dana bergulir yang dapat ditagih. Hal tersebut mengakibatkan Disperindagkop UKM tidak dapat mengetahui nilai investasi tersebut yang benar-benar dapat direalisasikan.

b. Pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen dana bergulir diketahui terdapat penyaluran kembali dana bergulir minimal sebesar Rp104.000.000,00 tanpa disertai dengan surat keputusan dari Kepala Daerah, dengan rincian sebagai berikut :

No. Penerima Nilai (Rp) Bidang Usaha Th Penyaluran

1. Dana Bergulir Thp II 41.000.000,00 UKM 2006

2. Adam 31.000.000,00 Pembuatan alat RT dari Kayu

2009

3. Desti Yulita 15.000.000,00 Rental & Kursus Komputer 2009

4. Sumarni 10.000.000,00 Dagang Manisan 2009

5. Herwan 7.000.000,00 Dagang Manisan 2009

Jumlah 104.000.000,00

c. Dana bergulir ditampung dalam 8 rekening tabungan di Bank Bengkulu dengan saldo per Maret 2010 atas 7 (tujuh) rekening adalah sebesar Rp113.780.114,00 (rincian dimuat pada lampiran II.2). Terhadap 1 rekening yang lain, sampai dengan pemeriksaan berakhir BPK RI tidak memperoleh data tersebut.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Buletin Teknis Standar Akuntansi pemerintahan No. 7 – Akuntansi Dana Bergulir yang menyatakan bahwa :

a. Satuan kerja melakukan pengelolaan dana, melakukan pengendalian penagihan dana dari masyarakat, menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat/kelompok masyarakat, melaporkan dan mempertanggungjawabkan dana tersebut.

b. Secara periodik, Kementerian Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah harus melakukan penyesuaian terhadap dana bergulir sehingga nilai dana bergulir yang tercatat di neraca menggambarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). Nilai yang dapat direalisasikan ini dapat diperoleh jika satker pengelola dana bergulir melakukan penatausahaan dana bergulir sesuai dengan jatuh temponya (aging schedule). Berdasarkan penatausahaan tersebut, akan diketahui jumlah dana bergulir yang benar-benar tidak dapat ditagih, dana bergulir yang masuk kategori diragukan dapat ditagih, dan dana bergulir yang dapat ditagih.

Kondisi tersebut mengakibatkan nilai saldo dana bergulir per 31 Desember 2009 sebesar Rp2.143.850.000,00 diyakini belum sesuai dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan.

Page 85: LKPD Kaur 2009

16BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Hal ini disebabkan karena :

a. Tim Pengelola Keuangan Dana Bergulir yang terdiri dari Kasi Investasi dan UKM, Kasi Pembina Koperasi, dan Kasi Simpan Pinjam beserta staf tidak melakukan pengelolaan dana bergulir dengan baik yaitu dengan mengelola pembukuan dan keuangan (kas harian), melakukan monitoring kredit dan menyusun laporan neraca saldo, keuangan neraca dan rugi laba, melakukan penatausahaan dana bergulir sesuai dengan jatuh temponya (aging shcedule) sehingga akan diketahui jumlah dana bergulir yang benar-benar tidak dapat ditagih, dana bergulir yang masuk kategori diragukan dapat ditagih, dan dana bergulir yang dapat ditagih.

b. Tim Teknis Daerah yang terdiri dari Sekretaris Daerah, Asisten I, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Kabag Keuangan Setda, Kabag Ekonomi dan LH Setda, Kabag Hukum Setda, Kabid Koperasi dan UKM dan Kabid Pendaftaran Koperasi tidak melakukan tugas pengawasan yang memadai atas dana bergulir yang telah ditetapkan dan digulirkan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM menyatakan bahwa Dinas Perindagkop UKM, di antaranya bekerja sama dengan pihak Bank Bengkulu, akan memberikan teguran dan melakukan upaya penagihan kepada peminjam. Selain itu, Dinas Perindagkop melakukan upaya pendekatan kepada Koperasi yang mendapat dana pinjaman.

BPK RI merekomendasikan Bupati agar :

a. Memberikan teguran kepada Tim Teknis Daerah yang tidak melakukan pemantauan pengelolaan dana bergulir dan Tim Pengelola Dana Bergulir yang tidak melakukan pengelolaan dana bergulir sesuai ketentuan yang berlaku.

b. Memerintahkan Tim Pengelola Dana Bergulir untuk melakukan pengelolaan dana bergulir sesuai ketentuan antara lain dengan menyusun laporan dana bergulir (revolving fund), mengelola pembukuan dan keuangan (kas harian), melakukan monitoring kredit dan menyusun laporan neraca saldo, keuangan neraca dan rugi laba, serta melakukan penatausahaan dana bergulir sesuai dengan jatuh temponya (aging schedule) sehingga akan diketahui jumlah dana bergulir yang benar-benar tidak dapat ditagih, dana bergulir yang masuk kategori diragukan dapat ditagih, dan dana bergulir yang dapat ditagih.

2. Beberapa SKPD belum tertib dalam mengelola dan mengadministrasikan persediaan sehingga sisa persediaan per 31 Desember 2009 belum akurat

Nilai persediaan yang disajikan dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Kaur per 31 Desember 2009, adalah sebesar Rp1.953.314.386,00 yang meliputi persediaan obat pada Dinas Kesehatan Rp1.178.840.102,00; persediaan obat di RSUD sebesar Rp352.799.654,00; persediaan di Dishutbun, pertambangan dan ESDM sebesar Rp112.511.400,00; persediaan di Dinas Pertanian dan Peternakan sebesar Rp224.897.630,00; persediaan barang konsumsi dan leges di DPPKAD sebesar Rp67.694.750,00 dan persediaan pada 10 SKPD lainnya sebesar Rp16.570.850,00.

Page 86: LKPD Kaur 2009

17BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Berdasarkan review dokumen persediaan diketahui beberapa SKPD tidak melaporkan sisa persediaan yang berasal dari atk, cetak, alat kebersihan, dan obat-obatan. Selain itu, belum semua SKPD melakukan prosedur stock opname yang memadai untuk mengetahui saldo persediaan pada tanggal pelaporan secara akurat yang dibuktikan dengan berita acara stock opname.

Sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Pernyataan No. 05 tentang Akuntansi Persediaan yang menyatakan bahwa persediaan mencakupbarang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang habis pakai seperti alat tulis kantor, barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas. persediaan dapat meliputi barang konsumsi, amunisi, bahan untuk pemeliharaan, suku cadang, persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga, pita cukai dan leges, bahan baku, barang dalam proses/setengah jadi, tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dan hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.

Hal tersebut mengakibatkan saldo persediaan dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Kaur per 31 Desember 2009 sebesar Rp1.953.314.386,00 belum seluruhnya dapat diyakini keakuratannya.

Permasalahan tersebut terjadi karena SKPD belum seluruhnya membuat laporan persediaan berdasarkan prosedur stock opname yang memadai untuk mengetahui saldo persediaan pada tanggal pelaporan secara akurat.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala DPPKAD menyatakan bahwa saldo persediaan dalam Neraca pemerintah Kabupaten Kaur per 31 Desember 2009 sebesar Rp1.953.314.386,00 diinput dari laporan persediaan per SKPD yang disampaikan ke DPPKAD melalui bidang aset daerah. Terhadap laporan persediaan per SKPD yang disampaikan ke DPPKAD melalui bidang aset yang belum lengkap akan segera diminta untuk dilengkapi sesuai dengan persediaan sebenarnya.

BPK RI merekomendasikan Bupati agar memberikan teguran dan instruksi secara tertulis kepada seluruh SKPD untuk menyelenggarakan buku/kartu persediaan atau catatan lainnya berdasarkan realisasi belanja barang dan hibah untuk mengetahui mutasi dan saldo persediaan pada saat tertentu, serta melakukan stock opname atau pemeriksaan fisik persediaan pada tanggal pelaporan.

3. Pemerintah Kabupaten Kaur belum menutup 46 rekening yang keberadaannya tidak jelas

Untuk menyelenggarakan pengurusan uang milik daerah, dalam tahun anggaran 2009 Pemerintah Kabupaten Kaur telah menunjuk PT Bank Bengkulu sebagai tempat penyimpanan Kas Daerah sesuai dengan Keputusan Bupati No. 3 Tahun 2009. Saldo di Rekening Kas Umum Daerah (No.Rek. 302.01.01.10001-9) per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp5.963.031.312,10. Selain Rekening Kas Daerah tersebut, sampai dengan 31 Desember 2009, Pemerintah Kabupaten Kaur memiliki 86 rekening operasional bendahara pengeluaran dengan saldo sebesar Rp193.050.416,63 yang tersebar di berbagai SKPD

Page 87: LKPD Kaur 2009

18BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

untuk menampung uang persediaan (UP) ataupun belanja kegiatan dengan rincian sebagai berikut :

a. Rekening yang masih aktif yang pembentukannya sesuai dengan Keputusan Bupati No. 5 Tahun 2009 sebanyak 40 rekening senilai Rp177.283.838,00 (rincian dimuat pada lampiran II.3).

b. Rekening yang sudah tidak aktif, yang semula dipergunakan untuk penampungan uang kegiatan, sebanyak 46 rekening senilai Rp15.766.578,63 (rincian dimuat pada lampiran II.4). Pembentukan rekening tersebut tidak berdasarkan Keputusan Bupati Kaur, sehingga status dan keberadaanya tidak jelas.

Sampai dengan pemeriksaan berakhir tanggal 11 Mei 2010, Pemerintah Kabupaten Kaur belum menutup ke-46 rekening tersebut.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan :

a. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pasal 32 ayat (1) menyatakan bahwa gubernur/bupati/walikota dapat memberikan ijin pembukaan rekening untuk keperluan pelaksanaan pengeluaran di lingkungan satuan kerja perangkat daerah.

b. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah :

1) Pasal 30 ayat (2) yang menyatakan bahwa gubernur/bupati/walikota dapat memberikan izin pembukaan rekening pengeluaran pada bank umum untuk menampung uang persediaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada satuan kerja perangkat daerah.

c. Pasal 31 ayat (3) yang menyatakan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) serta penetapan besaran, tara cara penggunaan, pembukaan dan penutupan rekening, pembukuan, pelaporan, dan pertanggungjawaban uang persediaan diatur dengan Peraturan Kepala Daerah.

Hal tersebut mengakibatkan masing-masing SKPD dan/atau Bendahara Pengeluaran dapat membuka dan mengoperasikan rekening bank tanpa sepengetahuan Kepala Daerah dan satuan kerja terkait lainnya untuk menampung uang milik daerah sehingga berpotensi terjadinya penyalahgunaan keuangan daerah.

Hal itu terjadi karena Pemerintah Kabupaten Kaur belum mempunyai kebijakan intern yang mewajibkan masing-masing Kepala SKPD atau Bendahara Pengeluaran untuk melaporkan dan mendapatkan ijin tertulis dari Bupati sebelum melakukan pembukaan, penutupan, dan pengoperasian rekening bank sebagai tempat penyimpanan kas milik daerah.

Sehubungan dengan hal tersebut, Sekretaris Daerah akan menginstruksikan kepada semua SKPD agar kepala SKPD dan Bendahara Pengeluaran dalam melakukan pembukaan, penutupan, dan pengoperasian rekening bank sebagai penyimpanan kas milik daerah, sebelumnya harus meminta izin secara tertulis dari Bupati. Begitu juga dalam pengoperasiannya harus dilaporkan secara rutin setiap bulan kepada Bupati melalui Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD). Dan bagi SKPD hanya

Page 88: LKPD Kaur 2009

19BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

diperkenankan membuka rekening untuk menampung Uang Persediaan (UP) ataupun belanja kegiatan. Terhadap 46 rekening SKPD yang tanpa izin Bupati akan diminta kepada Bank Bengkulu cabang Bintuhan untuk menutup rekening tersebut. Selanjutnya, akan secepatnya ditetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang tata cara penggunaan, pembukuan, dan penutupan rekening.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati agar :

a. Secepatnya menutup ke-46 rekening operasional bendahara pengeluaran yang status dan keberadaannya tidak jelas dan memindah bukukan saldonya ke rekening umum kas daerah.

b. Untuk masa mendatang setiap pembukaan rekening bank untuk menampung kas daerah dan/atau untuk keperluan operasional bendahara harus memperoleh izin tertulis dari Bupati.

4. Pemberian bantuan sebesar Rp6.141.850.000,00 tidak didukung laporan pertanggung jawaban penggunaannya dan sebesar Rp181.080.000,00 dicairkan melalui anggaran Belanja Barang dan Jasa

Pada TA. 2009, Pemerintah Kabupaten Kaur menganggarkan Belanja Hibah dan Bantuan Sosial sebesar Rp6.801.890.000,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp6.317.925.000,00 (92,88%) dengan rincian sebagai berikut :

No. Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1. Belanja Hibah 5.001.890.000,00 5.001.390.000,00 99,99

2. Belanja Bantuan Sosial 1.800.000.000,00 1.316.535.000,00 73,14

Jumlah 6.801.890.000,00 6.317.925.000,00 92,88

Berdasarkan pemeriksaan atas dokumen belanja hibah dan belanja bantuan sosial diketahui hal-hal sebagai berikut :

a. Belanja Hibah

Pada Tahun 2009, Pemerintah Kabupaten Kaur telah menetapkan 8 (delapan) badan/lembaga/organisasi swasta penerima hibah berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 218 Tahun 2009 tanggal 12 Agustus 2009. Sebagai tindak lanjut atas Surat Keputusan Bupati tersebut telah ditandatangani naskah perjanjian pemberian hibah antara Pemerintah Daerah dengan 5 lembaga/organisasi yaitu Kedokteran UNIB, KPUD, TMMD, Korpri, dan PKK. Sedangkan terhadap 3 organisasi lainnya (Pramuka, PMI, dan Badan Narkotika) belum didukung naskah perjanjian hibah.

Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, telah direalisasikan Belanja Hibah kepada 8 lembaga/instansi/Orsos melalui SP2D LS sebesar Rp5.001.390.000,00, dengan rincian sebagai berikut :

No. Lembaga/Instansi/Orsos Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %1. Kedokteran UNIB 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 100,002. KPUD 1.061.390.000,00 1.061.390.000,00 100,003. TMMD 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 100,00

Page 89: LKPD Kaur 2009

20BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

No. Lembaga/Instansi/Orsos Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %4. Korpri 73.000.000,00 73.000.000,00 100,005. PKK 700.000.000,00 700.000.000,00 100,006. Pramuka 7.500.000,00 7.000.000,00 93,337. PMI 10.000.000,00 10.000.000,00 100,008. Badan Narkotika Kabupaten Kaur 150.000.000,00 150.000.000,00 100,00

Jumlah 5.001.890.000,00 5.001.390.000,00 99,99

Dari jumlah realisasi Belanja Hibah tersebut, semua penerima bantuan hibah belum menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaannya, namun demikian hasil konfirmasi secara lisan kepada beberapa penerima hibah yaitu UNIB, TMMD,dan KPUD diketahui bahwa dana tersebut secara utuh telah diterima.

b. Belanja Bantuan Sosial

Belanja Bantuan Sosial dianggarkan sebesar Rp1.800.000.000,00 dan telah direalisasikan sampai dengan 31 Desember 2008 sebesar Rp1.316.535.000,00 (73,14%), dengan rincian sebagai berikut :

No. Belanja Bantuan Sosial Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1. Belanja bantuan parpol 500.000.000,00 500.000.000,00 100,00

2. Belanja bantuan kepada ormas 40.000.000,00 40.000.000,00 100,00

3. Belanja bantuan kepada organisasi profesi

55.000.000,00 30.700.000,00 55,82

4. Belanja bantuan kepada kegiatan promosi daerah

50.000.000,00 35.000.000,00 70,00

5. Belanja bantuan kepada organisasi kepemudaan, pramuka, olah raga dan pendidikan

110.000.000,00 24.375.000,00 21,96

6. Belanja bantuan kepada kegiatan keagamaan

445.000.000,00 412.590.000,00 92,72

7. Belanja bantuan kepada kegiatan sosial 300.000.000,00 95.250.000,00 31,75

8. Belanja bantuan peringatan hari-hari bersejarah

300.000.000,00 178.620.000,00 59,54

Jumlah 1.800.000.000,00 1.316.535.000,00 73,14

Sesuai ketentuan, Belanja Bantuan Sosial diberikan kepada masyarakat atau lembaga kemasyarakatan dan partai politik dalam bentuk uang dan/atau barang.

Hasil pemeriksaan atas bukti-bukti pertanggungjawaban keuangan diketahui bahwa jumlah realisasi bantuan sosial sebesar Rp176.075.000,00 telah disampaikan pertanggungjawaban penggunaannya oleh penerima bantuan dan sisanya sebesar Rp1.140.460.000,00 belum dipertanggungjawabkan penggunaannya (rincian dimuat pada lampiran II.5).

Selain realisasi Belanja Bantuan di atas, terdapat kegiatan pemberian bantuan beasiswa dan transportasi pada Badan Kepegawaian Daerah sebesar Rp181.080.000,00 yang dicairkan dari anggaran Belanja Barang dan Jasa (rincian dimuat pada lampiran II.6).

Page 90: LKPD Kaur 2009

21BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Keadaan tersebut di atas tidak sesuai dengan :

a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 50 ayat (1) menyatakan bahwa belanja barang dan jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah.

b. Keputusan Bupati Kaur Nomor 96 Tahun 2009 tanggal 6 April 2009 tentang Pemberian Dana Hibah Kepada Lembaga, Instansi dan Organisasi Sosial menyatakan bahwa setiap dana hibah yang sudah diterima wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana dan untuk penyerahan bantuan hibah perlu dibuat surat perjanjian hibah antara Pemerintah Kabupaten Kaur dalam hal ini Kepala DPPKAD yang bertindak atas nama Bupati Kaur diketahui Sekretaris Daerah dengan si penerima hibah.

c. Keputusan Bupati Kaur Nomor 56 Tahun 2009 tanggal 24 Pebruari 2009 tentang Dana Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan yang menyatakan bahwa setiap pemberian dana bantuan sosial dan bantuan keuangan yang sudah diterima wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana.

Kondisi tersebut di atas mengakibatkan :

a. Pemberian hibah yang tidak disertai dengan naskah perjanjian tidak mempunyai ikatan yang jelas terutama mengenai tugas dan bentuk partisipasi yang harus dilakukan penerima hibah dalam penyelenggaraan pembangunan daerah.

b. DPPKAD tidak dapat mengevaluasi ketepatan sasaran penggunaan bantuan sosial sebagai bahan pertimbangan pemberian bantuan sosial pada tahun-tahun berikutnya.

c. Pemberian bantuan dengan menggunakan pos anggaran belanja pegawai, belanja barang dan jasa, atau belanja lainnya melemahkan pengendalian intern dan tidak dapat mengontrol jumlah bantuan senyatanya yang diberikan. Selain itu, terjadinya kesalahan pembebanan mata anggaran dalam pencatatan dan pelaporan realisasi anggaran tahun 2009.

Keadaan tersebut disebabkan :

a. Sekretaris Daerah dan Kepala DPPKAD tidak membuat naskah perjanjian hibah sebelum pencairan dana hibah.

b. Kepala DPPKAD dan pejabat pengelola keuangan yang terkait tidak proaktif untuk meminta dan mengevaluasi laporan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan sebagai dasar pemberian bantuan pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

c. Panitia Anggaran lalai dan tidak tertib/disiplin anggaran dalam menyusun rencana anggaran belanja.

Sehubungan dengan hal tersebut, Sekretaris Daerah menyatakan sebagai berikut :

a. Mengakui bahwa benar ada pengeluaran dana hibah kepada lembaga/organisasi yang belum ditindaklanjuti dengan naskah hibah. Hal ini akan menjadi perhatian kami pada

Page 91: LKPD Kaur 2009

22BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

tahun-tahun mendatang dalam artian setiap penyaluran dana hibah kepada lembaga/organisasi sebelumnya akan dibuat dan ditandantangani bersama naskah hibahnya.

b. Untuk penyaluran bantuan sosial, kami akan melakukan review terhadap Keputusan Bupati Kaur Nomor 56 Tahun 2009 tanggal 24 Februari 2009 tentang Dana Bantuan Sosial dan Keuangan yang menyatakan bahwa setiap pemberian dana bantuan sosial dan bantuan keuangan yang sudah diterima wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana:- Mengklasifikasikan jumlah bantuan yang harus / tidak perlu

dipertanggungjawabkan penerima bantuan.- Klasifikasi penerima bantuan yang wajib atau tidak harus

mempertanggungjawabkan atas bantuan yang diterima.

c. Bagi yang tidak diharuskan untuk mempertanggungjawabkan pengeluaran atas dana bantuan yang diterimanya, sebagai pertanggungjawabannya cukup dengan proposal dan kuitansi penerima dari Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

Bendahara pengeluaran DPPKAD telah menyampaikan 3 (tiga) naskah perjanjian hibah antara Pemerintah Kabupaten Kaur dengan Pramuka, PMI dan Badan Narkotika Kabupaten Kaur dan melengkapi pertanggungjawaban belanja hibah dan bantuan sosial sebesar Rp3.686.650.000,00.

BPK RI merekomendasikan Bupati agar :

a. Sekretaris Daerah dan/atau pejabat pengelola keuangan yang terkait harus proaktif untuk meminta dan mengevaluasi laporan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan untuk meminimalkan penyalahgunaan anggaran.

b. Mempertimbangkan kembali pemberian bantuan sosial kepada lembaga atau organisasi yang tidak menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaannya.

c. Memberikan teguran tertulis kepada Sekretaris Daerah dan Panitia Anggaran atas kelalaiannya dalam perencanaan anggaran dan pengelolaan dana bantuan.

BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

Page 92: LKPD Kaur 2009

Lampiran II.1

TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAUR TAHUN ANGGARAN 2006 S.D 2008

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

I LHP BPK RI Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Nomor 02/LK/XVIII.BKL/06/2009 tanggal 2 Juni 2009

1. Pemerintah Kabupaten Kaur belum melaksanakan mekanisme pencatatan dan pengakuan utang

Bupati Kaur agar memberikan instruksi tertulis kepada DPPKAD agar menyelenggarakan pencatatan utang sebagai dasar pelaporan di Neraca dan dasar penganggaran di tahun mendatang

Tindak lanjut belun sesuai dengan rekomendasi karena sampai dengan pemeriksaan LKPD TA 2009, DPPKAD belum menyelenggarakan pencatatan utang sebagai dasar pelaporan di Neraca dan dasar penganggaran di tahun mendatang.

BS

Keterangan: TS : Tindak Lanjut Sesuai Rekomendasi BS : Tindak Lanjut Belum Sesuai Rekomendasi BT : Belum Ditindaklanjuti

Page 93: LKPD Kaur 2009

Lampiran II.2

No Rekening Dana Bergulir Saldo Ket

1 302 02.01.11493-4 1,369,152.00 Penampungan PAD Dana Bergulir

2 303 02.01.11278-1 91,953,073.00 Penjamin Dana Bergulir Kaur

3 304 02.01.11492-2 1,993,105.00 Operasional dan Pengembalian

4 305 02.01.11597-6 16,251,371.00 Dana Bergulir UKM

5 306 02.01.11596-4 1,625,424.00 Dana Bergulir Koperasi Nelayan

6 302 02.01.11058-6 568,558.00 Dana Bergulir Dinas Perindag

7 307 02.01.11599-1 19,431.00 Dana Bergulir UKM

113,780,114.00 Total

Saldo Rekening Tabungan Dana Bergulir

Page 94: LKPD Kaur 2009

Lampiran II.4

No Nama Rekening Kas Daerah dan SKPD Nomor RekeningSaldo per 31 Desember '09

1 DRS. JONI ERSANI, M.Si. KABAG KEUANGAN KAB. KAUR BINTUHAN 302 01.02.20054-0 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

2 BEND POS BANTUAN PEMDA KAUR 302 01.02.20056-4 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

3 KANTOR DINAS HUTBUN NAKERTRANS 302 01.02.20029-6 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

4 RUMAH SAKIT UMUM KAUR 302 01.02.20122-9 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

5 DANA ALOKASI KHUSUS NON DR 302 01.02.20013-3 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

6 DANA PENYEIMBANG 302 01.02.20014-0 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

7 PEMEGANG KAS DPRD KAUR 302 01.02.20015-5 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan 300.00

8 PEMEGANG KAS SEKRT DPRD KAUR 302 01.02.20016-6 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan 300.00

9 DINAS KESBANG LINMAS KAUR 302 01.02.20017-5 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

10 PEMEGANG KAS DINAS KELAUT PERIKNN 302 01.02.20007-1 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan 116,425.63

11 DINAS NAKERTRANS KAUR (APBN) 302 01.02.20105-9 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

12 PEMBANGUNAN IGD RSUD KAB.KAUR 302 01.02.20106-0 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

13 BEND. PENG. DISHUTBUNESDM KAUR 302 01.02.20123-0 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

14 BENDAHARA BAGIAN KESRA 302 01.02.20113-8 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

15 DINKES/PPTK P2P-PL 302 01.02.20114-1 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

16 ADM.PENG.G.FARR.JAGA KAB. KAUR 302 01.02.20107-3 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

17 PEMEGANG KAS SKB KAB. KAUR 302 01.02.20108-5 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

18 DIKMEN DIKNAS KABUPATEN KAUR 302 01.02.20109-7 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

19 PEMDA KAUR (PERIKANAN KELAUTAN) 302 01.02.20099-1 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

20 PEMDA KAUR (PERTANIAN) 302 01.02.20100-9 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

21 PEMDA KAUR (DINAS PENDIDIKAN) 302 01.02.20101-0 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

22 PEMDA AUR (KESEHATAN) 302 01.02.20102-3 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

23 DANA STIMULAN PP KAB KAUR 2006 302 01.02.20095-2 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan 100,000.00

24 PEMDA KAUR (SEKRETARIAT) 302 01.02.20096-4 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

25 PEMDA KAUR (PRASARANA PEMDA) 302 01.02.20097-6 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

26 ADM. PEMB. POLO KLINIK RSUD KAUR 302 01.02.20080-9 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

27 BEND. PENG. FORMASI CPNS 2005 302 01.02.20081-0 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

28 PEMEGANG KAS PERTAMBANGAN 302 01.02.20082-3 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

29 PEMEGANG KAS DINAS KOP. UKM 302 01.02.20083-5 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

30 PUM PROGRAM KESEHATAN IBU 302 01.02.20077-1 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

31 DANA DEKON PKD DAN RUJUKAN 302 01.02.20078-2 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

32 PUM PROGRAM KESEHATAN ANAK 302 01.02.20079-4 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

33 TIM PENGAWASAN PKSBS BBM KAUR 302 01.02.20072-1 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan 500,000.00

34 PEMEGANG KAS BINA MARGA (PU) 302 01.02.20066-5 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan 85,000.00

35 PEMEGANG UANG MUKA DISKOP KAUR 302 01.02.20067-7 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

36 PEMEGANG KAS SUBDIN PENGAIRAN 302 01.02.20069-0 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan 185,000.00

37 PUMK DANA DEKON DINAS PERTANIAN KAUR 302 01.02.20070-6 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

38 BENDAHARA PENERIMAAN CPNS 302 01.02.20064-0 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan 8,100.00

39 PEMDA KAUR (LINGKUNGAN HIDUP) 302 01.02.20098-8 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan 9,632,000.00

40 TIM TEKNIS DINAS KOPERASI DAN UKM 302 01.02.20073-2 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan 5,139,153.00

41 JURU BAYAR CABDIN MAJE 302 01.02.20075-6 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

42 JURU BAYAR CABDIN K/S 303 01.02.20074-4 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

43 KANTOR CABDIN TJ KEMUNING 304 01.02.20031-9 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

44 PEMEGANG KAS CABDIN K/T 305 01.02.20032-0 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan 300.00

45 CABDIN MAJE 306 01.02.20034-6 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

46 KANTOR CABDIN KAUR SELATAN 307 01.02.20033-5 PT. Bank Bengkulu Capem Bintuhan -

15,766,578.63

Nama Bank

Jumlah

DAFTAR REKENING SKPD TANPA PENGESAHAN

Page 95: LKPD Kaur 2009

Bulan Uraian Kegiatan Nama Penerima Nama Institusi Nilai Bantuan

Maret Belanja Beasiswa Tugas Belajar S1 Albert Ady Putra STIA LAN Jakarta 10,000,000

Juni Belanja Bantuan Pendidikan IPDN Nisma Wahyunisa IPDN 7,500,000

Engga Taria Metri IPDN 7,500,000

Agustus Belanja Bantuan Pendidikan IPDN Monica Wulandari IPDN 7,500,000

Hera Saputra IPDN 7,500,000

Destri Gandalia IPDN 7,500,000

Nolan Dahri IPDN 7,500,000

Belanja Beasiswa Tugas Belajar S1 Titi Uripah UNIB - Bintuhan 3,627,500

Suyatmitun 3,627,500

Miftahul Janah 3,627,500

Ichwan Santoso 3,627,500

Leni Marlina 3,627,500

Desminiarti 3,627,500

Nazariah 3,627,500

Septizaminarti 3,627,500

Usadi Dinata 3,627,500

Yustiwati 3,627,500

Istiyar Warni 3,627,500

Sidiq 3,627,500

Sularmi 3,627,500

Tajudin 3,627,500

Anita Fabiani 3,627,500

Partini 3,627,500

Antoni 3,627,500

Zamyana Nengsi 3,627,500

Agus Salim 3,627,500

Rahima 3,627,500

Yulida Utami 3,627,500

Marsis Hartipah 3,627,500

Rexa Turyana 3,627,500

Sulistri Melfina 3,627,500

Rafika 3,627,500

Yetmi Haslina 3,627,500

Nuripah 3,627,500

Bihusni 3,627,500

Nopi Yasmi 3,627,500

Samsul Aprizal 3,627,500

Sudiman 3,627,500

Marten Fitriana 3,627,500

Sub Jumlah 171,080,000

Bantuan Transpor Calon Mahasiswa UNIB

1 Bayu Pratama 2,000,000

2 Sevri Yunita 2,000,000

3 Fendri M 2,000,000

4 Mario Okta 2,000,000

5 Istika Dora 2,000,000

Sub Jumlah 10,000,000

181,080,000

REALISASI BELANJA BANTUAN DICAIRKAN MELALUI BELANJA BARANG DAN JASA

Lampiran II.6

Jumlah Bantuan

Page 96: LKPD Kaur 2009

LAPORAN III

HASIL PEMERIKSAAN

ATAS KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

DALAM RANGKA

PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

TAHUN ANGGARAN 2009

Page 97: LKPD Kaur 2009

iiBPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

DAFTAR ISI

HALAMAN

DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. iii

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAPKETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ................................... 1

TEMUAN PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP KETENTUANPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.............................................................. 3

A. Tindak lanjut temuan pemeriksaan atas kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan tahun 2006 sampai dengan 2008............................................ 3

B. Temuan pemeriksaan atas kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan tahun 2009................................................................................................ 3

1. Sisa Uang Persediaan (UP) Tahun Anggaran 2009 terlambat disetor oleh bendahara pengeluaran masing-masing SKPD sebesar Rp210.792.011,00...... 3

2. Terjadi kelebihan pembayaran pekerjaan sebesar Rp255.213.222,55 dan jaminan pelaksanaan yang tidak dapat dicairkan sebesar Rp72.765.000,00 pada pekerjaan Pembangunan Tanggul Pengaman Banjir Air Padang Guci Pulau Panggung Kecamatan Padang Guci Hilir ............................................... 4

3. Terdapat kekurangan volume fisik pada beberapa pekerjaan pembangunan jalan di Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp492.358.814,66............................ 7

4. Terdapat kelebihan pembayaran sebesar Rp302.640.903,01 atas pekerjaan Pembangunan Break Water PPI Muara Sambat ............................................... 11

LAMPIRAN

Page 98: LKPD Kaur 2009

iiiBPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran III.1 : Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2006 s.d 2008

Lampiran III.2 : Setoran Uang Persediaan (UP) Setelah Tanggal 10 Januari 2010

Lampiran III.3 : Perhitungan Kekurangan Volume Pembangunan Jalan Samping Polres –Pengubaian dan Padang Kempas - Latihan

Page 99: LKPD Kaur 2009

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATASTERHADAP KETENTUAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan UndangPemeriksa Keuangan, BPK RIDesember 2009 dan 2008, Laporan Realisasi Anggaran,Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas kepatuhan Kabupaten KaurKepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundangmanajemen Pemerintah Kabupaten Kaurketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturanBPK RI. Namun, laporan hasil menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan undangan.

BPK RI menemukan adanya ketidakpatuhpada Pemerintah Kabupaten Kaursebagai berikut :

1. Terjadi kelebihan pembayaran pekerjaan sebesar Rp255.213.222,55 dan pelaksanaan yang tidak Pembangunan Tanggul Pengaman Banjir Air Padang Guci Pulau Panggung Kecamatan Padang Guci Hilir.

2. Terdapat kekurangan volume fisik pada beberapa pekerjaan pembangunan jalan di Pekerjaan Umum sebesar Rp492.358.

3. Terdapat kelebihan pemBreakwater PPI Muara Sambat

Sehubungan temuan tersebut, BPK RI merekomendasikan kepada manajemen Kabupaten Kaur di antaranya agar

1. Memberikan teguran kepada Pekerjaan Umum dan Dinas Kelautan dan Perikanan yang lalai dalam melakukan

BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan awab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan

Pemeriksa Keuangan, BPK RI telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Kaur , Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas

Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) mengharuskan BPK RI melaksanakan Kabupaten Kaur terhadap ketentuan peraturan perundang

terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan merupakan tanggung jawab erintah Kabupaten Kaur. Tanggung jawab BPK RI terletak pada pengungkapan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan berdasarkan pemeriksaan

BPK RI. Namun, laporan hasil pemeriksaan atas kepatuhan tidak dimaksudkan untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang

menemukan adanya ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundangerintah Kabupaten Kaur. Pokok-pokok temuan ketidakpatuhan di antaranya adalah

Terjadi kelebihan pembayaran pekerjaan sebesar Rp255.213.222,55 dan yang tidak dapat dicairkan sebesar Rp72.765.000,00 pada pekerjaan

Pembangunan Tanggul Pengaman Banjir Air Padang Guci Pulau Panggung Kecamatan

kekurangan volume fisik pada beberapa pekerjaan pembangunan jalan di sebesar Rp492.358.814,66.

kelebihan pembayaran sebesar Rp302.640.903,01 atas pekerjaan Pembangunan Breakwater PPI Muara Sambat.

Sehubungan temuan tersebut, BPK RI merekomendasikan kepada manajemen antaranya agar :

emberikan teguran kepada Kuasa Pengguna Anggaran, PPTK dan Pengawas pada Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kelautan dan Perikanan yang lalai dalam melakukan

1

UNDANGAN

Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan

Pemerintah Kabupaten Kaur per 31 Laporan Arus Kas dan Catatan atas

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) mengharuskan BPK RI melaksanakan dap ketentuan peraturan perundang-undangan.

undangan merupakan tanggung jawab . Tanggung jawab BPK RI terletak pada pengungkapan

berdasarkan pemeriksaan atas kepatuhan tidak dimaksudkan untuk

terhadap ketentuan peraturan perundang-

terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan antaranya adalah

Terjadi kelebihan pembayaran pekerjaan sebesar Rp255.213.222,55 dan jaminan sebesar Rp72.765.000,00 pada pekerjaan

Pembangunan Tanggul Pengaman Banjir Air Padang Guci Pulau Panggung Kecamatan

kekurangan volume fisik pada beberapa pekerjaan pembangunan jalan di Dinas

atas pekerjaan Pembangunan

Sehubungan temuan tersebut, BPK RI merekomendasikan kepada manajemen Pemerintah

Kuasa Pengguna Anggaran, PPTK dan Pengawas pada Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kelautan dan Perikanan yang lalai dalam melakukan

Page 100: LKPD Kaur 2009

2BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

pengendalian dan pengawasan, serta Panitia Penerima Barang/Hasil Pekerjaan yang tidak teliti dalam melakukan perhitungan akhir volume pekerjaan.

2. Meminta pertanggungjawaban kepada :a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan

Umum atas kelalaiannya tidak mengajukan klaim pencairan jaminan pelaksanaan sehingga terjadi kerugian daerah sebesar Rp72.765.000,00 dan menarik kembali kelebihan pembayaran kepada PT Senata Jati Putra sebesar Rp255.213.222,55 dan menyetorkannya ke Kas Daerah.

b. Kuasa Pengguna Anggaran Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum untuk atas kekurangan fisik pekerjaan dengan menarik kembali kelebihan pembayaran yang disebabkan kekurangan fisik pekerjaan senilai Rp492.358.814,66.

c. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dinas Kelautan dan Perikanan untuk menarik kembali kelebihan pembayaran senilai Rp302.640.903,01.

Temuan dan rekomendasi secara rinci dapat dilihat pada hasil pemeriksaan dalam laporan ini.

Selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas kepatuhan terhadap perundang-undangan, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas LKPD Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2008 yang memuat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan Tahun 2009 yang memuat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) serta Laporan Hasil Pemeriksaan atas sistem pengendalian intern. Laporan tersebut disajikan pada bagian lain yang tidak terpisahkan dari laporan ini.

Bengkulu, 2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

Perwakilan Provinsi Bengkulu

Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Ade Iwan Ruswana, SE., MM., Ak.Akuntan, Register Negara Nomor D-17.331

11 Mei

Page 101: LKPD Kaur 2009

3BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

TEMUAN PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

A. Tindak lanjut temuan pemeriksaan atas kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan tahun 2006 sampai dengan 2008

Hasil pemantauan tindak lanjut temuan pemeriksaan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tahun-tahun sebelumnya menunjukkan dari 40 temuan pemeriksaan kepatuhan dan 78 rekomendasi, telah ditindaklanjuti 64 rekomendasi, masih dalam proses 14 rekomendasi. Rincian rekomendasi yang masih ditindaklanjuti dimuat pada lampiran III.1.

B. Temuan Pemeriksaan atas kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan tahun 2009

1. Sisa Uang Persediaan (UP) Tahun Anggaran 2009 terlambat disetor oleh bendahara pengeluaran masing-masing SKPD sebesar Rp210.792.011,00

Dalam TA 2009, Pemerintah Kabupaten Kaur mengalokasikan anggaran belanja daerah sebesar Rp326.714.739.966,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp312.788.076.001,06 atau 95,74%.

Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa realisasi pencairan SP2D sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp314.610.765.802,00. Dari jumlah tersebut telah dipertanggungjawabkan sebesar Rp312.788.076.001,06, sehingga masih terdapat sisa uang persediaan yang harus disetorkan kembali ke Kas Daerah sebesar Rp1.822.689.800,94. Dari jumlah sisa uang persediaan tersebut, di antaranya sebesar Rp1.612.566.583,94 telah disetorkan ke Kas Daerah sebelum tanggal 10 Januari 2010 dan sisanya sebesar Rp210.792.011,00 disetorkan setelah tanggal 10 Januari 2010 serta kurang setor sebesar Rp19.525,00. Dari setoran uang persediaan sebesar Rp1.612.566.583,94 terdapat kelebihan setoran sebesar Rp688.319,00 (rincian dimuat pada lampiran III.2).

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 220 ayat (1) yang menyatakan bahwa bendahara pengeluaran secara administratif wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang persediaan kepada Kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Hal tersebut dapat mengganggu likuiditas keuangan Kasda dan membuka peluang terjadinya penyimpangan dan/atau penggunaan uang yang tidak sesuai dengan peruntukannya.

Hal ini terjadi karena Pengguna Anggaran dan Bendahara Pengeluaran masing-masing SKPD terkait lalai tidak mematuhi ketentuan yang berlaku dalam mempertanggungjawabkan sisa UP.

Page 102: LKPD Kaur 2009

4BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Sehubungan dengan hal tersebut, Bupati Kaur akan menerbitkan Peraturan Bupati yang mengatur sanksi berupa penindakan disiplin pegawai sesuai PP No. 30 Tahun 2008 bagi Pengelola Keuangan SKPD yang tidak menyetor sisa UYHD sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menegur secara tertulis bagi Pengelola Keuangan SKPD yang menyetorkan sisa UP Tahun 2009 setelah 10 Januari 2010 agar tidak terulang lagi untuk tahun-tahun mendatang.

BPK RI merekomendasikan Bupati Kaur agar memberikan teguran kepada pengguna anggaran dan bendahara pengeluaran yang lalai tidak mematuhi ketentuan yang berlaku dalam mempertanggungjawabkan sisa uang persediaan.

2. Terjadi kelebihan pembayaran pekerjaan sebesar Rp255.213.222,55 dan jaminan pelaksanaan yang tidak dapat dicairkan sebesar Rp72.765.000,00 pada pekerjaanPembangunan Tanggul Pengaman Banjir Air Padang Guci Pulau Panggung Kecamatan Padang Guci Hilir

Dalam TA. 2009, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kaur mengadakan pekerjaan pembangunan tanggul pengaman banjir Air Padang Guci Pulau Panggung kecamatan Padang Guci Hilir yang dilaksanakan dengan cara pelelangan umum. Berdasarkan surat keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kaur No. 01.9 Tahun 2009 tanggal 24 Juli 2009, PT Senata Jati Putra ditetapkan sebagai pemenang lelang dengan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) No. 610/02.9/PU-AIR/KK/2009 tanggal 29 Juli 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp1.455.300.000,00 dan Surat Perintah Melaksanakan Kerja (SPMK) No. 610/04.9/PU-AIR/KK/2009 tanggal 29 Juli 2009. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 120 (seratus dua puluh hari) hari kalender, terhitung mulai tanggal 29 Juli sampai dengan 25 Nopember 2009.

Kontrak pekerjaan tersebut mengalami dua kali addendum, yaitu :a. Addendum Kontrak I (pertama) Nomor 610/64.5/PU-AIR/KK/2009 tanggal 19

Agustus 2009 mengenai penambahan dan pengurangan pekerjaan proyek.

b. Addendum Kontrak II (kedua) Nomor 610/110.5/PU-AIR/KK/2009 tanggal 25 Nopember 2009 yang menambah jangka waktu pelaksanaan selama 24 hari kalender terhitung mulai tanggal 26 Nopember 2009 s.d 19 Desember 2009.

Sesuai dengan persyaratan kontrak, rekanan telah menyerahkan surat jaminan kontrak berupa :a. Jaminan uang muka sebesar Rp291.060.000,00 yang diterbitkan oleh Asuransi Puri

Asih dan berlaku mulai tanggal 24 Juli sampai dengan 20 Nopember 2009.

b. Jaminan pelaksanaan senilai Rp72.765.000,00 yang diterbitkan oleh Bank Bengkuluyang berlaku mulai tanggal 24 Juli 2009 sampai dengan 21 Nopember 2009.

Berdasarkan Surat No. 610/153.3/PPTK/PU-AIR/KK/2009 tanggal 16 Desember 2009, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) melakukan pemutusan kontrak pekerjaan tersebut karena sampai dengan akan berakhirnya kontrak tidak ada kemajuan pekerjaan dan juga tidak mengindahkan instruksi dari pihak direksi.

Page 103: LKPD Kaur 2009

5BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

Sampai dengan saat pemutusan kontrak, realisasi fisik pekerjaan baru mencapai 79,057% dan realisasi keuangan mencapai 79,057% atau sebesar Rp 1.150.516.521,00 yaitu meliputi uang muka sebesar Rp291.060.000,00 dan pembayaran termin sebesar Rp859.456.521,00.

Sehubungan dengan pemutusan kontrak tersebut, sampai dengan tanggal 4 Mei 2010, Dinas Pekerjaan Umum tidak mengajukan klaim pencairan jaminan pelaksanaan sebesar Rp72.765.000,00. Berdasarkan wawancara dengan Pihak Bank Bengkulu Cabang Pembantu Bintuhan diketahui bahwa sampai dengan 30 hari setelah berakhirnya jaminan pelaksanaan (tanggal 21 Desember 2009) Dinas Pekerjaan Umum tidak mengklaim pencairan jaminan pelaksanaan tersebut. Sesuai ketentuan dalam bank garansi, setiap pengajuan ganti rugi terhadap bank garansi harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya masa berlaku jaminan tersebut. Dengan demikian, jaminan pelaksanaan tersebut telah kadaluwarsa dan tidak dapat dicairkan.

Dari hasil pemeriksaan dokumen kontrak, dokumen pembayaran dan pemeriksaan fisik di lapangan diketahui terdapat kelebihan pembayaran pekerjaan sebesar Rp255.213.222,55dengan rincian sebagai berikut :a. Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan Tim Peneliti Kontrak (TPK) No.

610/14/TPK/PU-AIR/KK/2009 tanggal 19 Desember 2009, volume aktual pekerjaan tanggul pengaman banjir berupa pasangan bronjong kawat diameter 4 mm adalah 2.394,75 m3 dengan harga satuan Rp316.129,00 per m3 atau senilai Rp757.049.922,75. Hasil pemeriksaan fisik di lapangan diketahui bahwa volume pasangan bronjong kawat diameter 4 mm yang dikerjakan hanya sebesar 2.293,8 m3 atau senilai Rp725.136.700,20. Dengan demikian terjadi kelebihan pembayaran atas pekerjaan pasangan bronjong kawat diameter 4 mm sebesar Rp31.913.222,55 (Rp757.049.922,75 - Rp725.136.700,20).

b. Berdasarkan pemeriksaan fisik, volume pasangan bronjong terpasang hanya sebesar 2.293,8 m3 dengan kebutuhan batu kali sebanyak 2.293,8 m3 atau senilai Rp229.380.000,00 (2.293,8 m3 x Rp100.000,00). Berdasarkan analisa harga satuan, untuk setiap 1 m3 pasangan bronjong dibutuhkan komponen kawat, penganyam, batu kali, 2 orang pekerja dan 2 orang mandor. Pada saat pemutusan kontrak, PT Senata Jati Putra telah membayar pajak galian golongan C sebesar Rp6.080.000,00. Berdasarkan berita acara pemeriksaan, PPTK mengakui bahwa batu kali yang digunakan untuk mengisi bronjong diperoleh dari sungai setempat bukan dari pembelian. Dengan demikian terjadi kelebihan pembayaran atas batu kali yang diperoleh dengan mengambil langsung dari sungai sebesar Rp223.300.000,00 (Rp229.380.000,00 - Rp6.080.000,00).

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :

a. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah:

Page 104: LKPD Kaur 2009

6BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

1) Pasal 33 ayat (2) yang menyatakan bahwa pembayaran dilakukan atas dasar prestasi pekerjaan yang penilaiannya dilakukan dengan sistem sertifikat bulanan atau sistem termin, dengan memperhitungkan uang muka dan kewajiban pajak.

2) Penjelasan pasal 33 ayat (2) yang menyatakan bahwa khusus untuk pekerjaan konstruksi, pembayaran hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk bahan-bahan, alat-alat yang ada di lapangan

b. Surat Perjanjian Kontrak Pekerjaan pembangunan tanggul pengaman banjir Air Padang Guci Pulau Panggung Kecamatan Padang Guci Hilir No. 610/02.9/PU-AIR/PKK/2009 yang menyatakan bahwa pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemajuan pekerjaan yang dicapai yang dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan.

Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kerugian daerah sebesar Rp327.978.222,55 karena kelebihan pembayaran sebesar Rp255.213.222,55 dan jaminan pelaksanaan yang kadaluarsa sebesar Rp72.765.000,00.

Kondisi tersebut terjadi karena :

a. Pengawasan yang lemah dari Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Pengawas dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

b. Kabid Sumber Daya Air selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan PPTK lalai dan tidak tegas untuk secepatnya mengklaim jaminan pelaksanaan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum menyatakan sebagai berikut :

a. Kami mengakui adanya kelalaian tidak mengklaim jaminan pelaksanaan karena sebelumnya kami telah berkonsultasi secara lisan dengan pihak Bank Bengkulu Cabang Pembantu Bintahan masalah klaim tersebut. Jawaban lisan dari pihak Bank Bengkulu Cabang Pembantu Bintuhan kalau progress fisik sudah di atas uang muka maka jaminan pelaksanaan tidak bisa diklaim.

b. Kami mengakui pengawasan yang lemah dari KPA dan PPTK, di mana kami melakukan pembayaran kemajuan pekerjaan berdasarkan laporan progress fisik yang dibuat oleh kontraktor dan telah diperiksa oleh pengawas lapangan dan mengacu kepada hasil pemeriksaan lapangan Tim Peneliti Kontrak Nomor 610/14/TPK/PU-Air/2009 tanggal 19 Desember 2009.

c. Berdasarkan berita acara pemeriksaan, PPTK Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kaur mengakui bahwa batu kali yang digunakan untuk mengisi bronjong diperoleh dari sungai setempat, tetapi batu kali yang dipakai untuk mengisi bronjong tersebut dibeli/dibayar oleh kontraktor dari pengumpul batu sebesar Rp 100,000,-/m3 karena batu yang dimasukkan oleh pekerja ke dalam bronjong sebanyak 2.394,75 m3 masih perlu diangkat manual ke dekat lokasi pengisian bronjong dan sebagian batu tersebut tidak ada di permukaan, sehingga perlu digali terlebih dahulu dan dipilih yang ukurannya memenuhi syarat untuk pengisian bronjong.

Page 105: LKPD Kaur 2009

7BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

d. Sedangkan pekerja yang dimaksud di dalam upah pekerja hanya untuk pekerja pengisian bronjong saja, tidak termasuk upah pengumpulan/pengangkutan manual ke dekat tempat pengisian bronjong dan semua perusahaan yang ikut memasukkan penawaran pada Paket Pekerjaan ini memperhitungkan biaya pengangkutan manual/pengumpulan batu tersebut. Begitu juga di dalam perencanaan yang dibuat oleh Konsultan Perencana tetap memperhitungkan biaya pengumpul/pengangkutan secara manual.

BPK RI merekomendasikan Bupati agar :

a. Memberikan teguran secara tertulis dan meminta pertanggungjawaban kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atas kelalaiannya tidak mengajukan klaim pencairan jaminan pelaksanaan sehingga terjadi kerugian daerah sebesar Rp72.765.000,00;

b. Menarik kembali kelebihan pembayaran kepada PT Senata Jati Putra sebesar Rp255.213.222,55 dan menyetorkannya ke Kas Daerah. Copy bukti setor disampaikan ke BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu.

c. Memberikan teguran secara tertulis kepada Kuasa Pengguna Anggaran, PPTK dan Pengawas yang lemah dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

3. Terdapat kekurangan volume fisik pada beberapa pekerjaan pembangunan jalan di Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp492.358.814,66

Dalam Tahun Anggaran 2009, Sub Dinas Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum memperoleh alokasi anggaran untuk pekerjaan/pembangunan jalan sebesar Rp17.167.098.403,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp17.052.057.553,00. Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap 3 paket pekerjaan jalan ditemukan kekurangan volume fisik pekerjaan sebesar Rp492.358.814,66, dengan rincian sebagai berikut :

a. Pekerjaan Rehabilitasi Jalan Rigangan – Pancur Negara

Pekerjaan rehabilitasi jalan Rigangan - Pancur Negara dilaksanakan oleh PT. Suci Karya Badinusa berdasarkan kontrak No. 620/08/KONT.BM/PU/KK/2009 tanggal 25 Mei 2009 senilai Rp3.827.229.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 180 hari kalender terhitung mulai tanggal 25 Mei 2009 sampai dengan 21 Oktober 2009. Pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan diserahterimakan berdasarkan berita acara serah terima pertama pekerjaan (PHO) No. 620/28/BA.PHO/BM.PU/KK/2009 tanggal 19 Oktober 2009.

Berdasarkan pemeriksaan fisik yang dilakukan pada tanggal 4 Mei 2010 ditemukan beberapa kekurangan pekerjaan base sebesar Rp399.099.591,45 dengan rincian sebagai berikut :

Page 106: LKPD Kaur 2009

8BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

(dalam rupiah)

No Uraian P L T Vol Fisik Volume RAB

Selisih Harga Satuan

Total

1 2 3 4 5 6 = 3x4x5 7 8 = 7-6 9 10 = 8x9

1 Base C 4.650 2,319 0,074273 800,91 1.108 307,09 202.389,04 62.151.295,19

2 Base B 4.650 4,5 0,055705 1.165,63 1.569,38 403,75 364.006,43 146.968.642,63

3 Base A 4.650 4 0,075855 1.410,90 1.860 449,1 423.025,88 189.979.653,63

Total 399.099.591,45

b. Pembangunan Jalan Samping Polres - Pengubaian

Proyek pembangunan ini dilaksanakan oleh PT. Bunda berdasarkan surat perjanjian kerja No.620/03/KONT.BM/PU/KK/2009 tanggal 25 Mei 2009 senilai Rp1.104.893.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 150 hari kalender terhitung mulai tanggal 25 Mei 2009 dan berakhir sampai dengan 22 Oktober 2009. Selama pelaksanaan pekerjaan terjadi dua kali perubahan kontrak yaitu :1) Amandemen kontrak No. 620/03.1/AMD/KONT.BM/PU/KK/2009 tanggal 7

September 2009 yang berisi perubahan tambah kurang volume item pekerjaan dalam kontrak.

2) Addendum kontrak No. 620/ADK/KONT.BM/PU/KK/2009 tanggal 22 Oktober 2009 terjadi perubahan jangka waktu pelaksanaan menjadi 195 hari kalender atau bertambah 45 hari kalender terhitung mulai tanggal 25 Mei 2009 sampai dengan 6 Desember 2009.

Pekerjaan pembangunan jalan telah selesai dilaksanakan dan telah diserahterimakan berdasarkan berita acara serah terima pertama (PHO) No. 620/52/BA.PHO/BM-PU/KK/2009 tanggal 5 Desember 2009. Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilaksanakan pada tanggal 29 April 2010 ditemukan kekurangan volume fisik pekerjaan sebesar Rp18.183.288,21 (rincian dimuat pada lampiran III.3).

c. Pembangunan Jalan Padang Kempas - Latihan

Proyek pembangunan ini dilaksanakan oleh PT. Guru Agung Mandiri berdasarkan surat perjanjian kerja No.620/04/KONT.BM/PU/KK/2009 tanggal 27 Mei 2009 senilai Rp1.864.112.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 150 hari kalender terhitung mulai tanggal 27 Mei 2009 dan berakhir sampai dengan 24 Oktober 2009. Selama pelaksanaan pekerjaan terjadi dua kali perubahan kontrak yaitu :1) Amandemen kontrak No. 620/04.1/AMD/KONT.BM/PU/KK/2009 tanggal 7

September 2009 yang berisi perubahan tambah kurang volume item pekerjaan dalam kontrak.

2) Addendum kontrak No. 620/042/ADK/KONT.BM/PU/KK/2009 tanggal 24 Oktober 2009 yang merubah jangka waktu pelaksanaan pekerjaan menjadi 195 hari kalender terhitung mulai tanggal 27 Mei 2009 sampai dengan 8 Desember 2009.

Pekerjaan pembangunan jalan ini telah selesai dilaksanakan dan telah diserahterimakan berdasarkan berita acara serah terima pertama (PHO) No. 620/141/BA.PHO/BM-PU/KK/2009 tanggal 7 Desember 2009. Dari hasil pemeriksaan fisik yang

Page 107: LKPD Kaur 2009

9BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

dilaksanakan tanggal 29 April 2010 ditemukan kekurangan volume fisik atas beberapa item pekerjaan yang telah dilaksanakan sebesar Rp75.075.935,00 (rincian dimuat padalampiran III.3).

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2007, pasal 33 ayat 2 beserta penjelasannya yang menyatakan bahwa pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan sistem sertifikasi bulanan atau sistem termyn, khusus untuk pekerjaan konstruksi, pembayaran hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang terpasang.

Kondisi tersebut mengakibatkan adanya kekurangan volume fisik pekerjaan yang merugikan daerah sebesar Rp492.358.814,66.Hal tersebut terjadi karena :

a. Para Penyedia Barang dan Jasa tidak Profesional, kurang bertanggung jawab, dan kurang mempunyai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan.

b. Panitia penerima barang/hasil pekerjaan tidak teliti dalam melakukan perhitungan akhir volume pekerjaan.

c. Kuasa Pengguna Anggaran, PPTK, dan Pengawas Lapangan tidak cermat dalam melakukan pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan fisik di lokasi.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum menyatakan sebagai berikut :a. Memang benar terdapat kekurangan ketebalan lapisan pada item pekerjaan jalan

khususnya pekerjaan Lapis Pondasi Bawah Kelas C, Lapis Pondasi Bawah Kelas B, dan Lapis Pondasi Atas Kelas A yang menyebabkan kekurangan volume, dengan rincian penjelasan sebagai berikut :1) Lapis Pondasi Bawah Kelas C, material yang digunakan kerikil sungai tak

disaring (sirtu). Pada waktu dilakukan penggalian di samping/tepi badan jalan aspal terjadinya pengurangan ketebalan pada LPB Kelas C yang materialnya terdiri dari kerikil dan pasir dengan ketebalan T = 10 cm yang telah dikerjakan di lapangan sangat memungkinkan. Khususnya untuk material pasir akan hanyut terbawa air akibat pengaruh hujan sehingga LPB Kelas C hasil pemeriksaan di lapangan menjadi T = 7,4273 cm.

2) Lapis Pondasi Bawah Kelas B, material yang digunakan kerikil pecah tersaring dan pasir urug. Pada waktu dilakukan penggalian di samping/tepi badan jalan aspal terjadinya pengurangan ketebalan pada LPB Kelas B yang materialnya terdiri dari kerikil pecah tersaring dan pasir urug sangat dimungkinkan, karena untuk perbandingan prosentase kedua macam material tersebut yaitu terdiri dari pasir urug sebesar T = 2,566 cm dan untuk kerikil pecah tersaring 4,934 cm.

Hasil pemeriksaan di lapangan ditemukan T = 5, 5705 cm, jadi ketebalan total material base B yang telah dikerjakan di lapangan T = 7,5 cm – ketebalan base B (hasil pemeriksaan di lapangan) T = 5,5705 cm = 1,9295 cm. Sehingga selisih ketebalan material base B yang telah dikerjakan dengan material base B (hasil

Page 108: LKPD Kaur 2009

10BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

pemeriksaan di lapangan) masih di ambang batas wajar karena lebih kecil dari komposisi material pasir urug dengan T = 2,566 cm.

Faktor kekurangan material pasir urug dan kerikil pecah tersaring yang akan lolos ayakan No. 40 dan lolos ayakan No. 200 disebabkan karena material tersebut hanyut terbawa air akibat pengaruh hujan sehingga ketebalan LPB Kelas B hasil pemeriksaan di lapangan menjadi T = 5,5705 cm.

3) Lapis Pondasi Atas Kelas A, material yang digunakan kerikil pecah tersaring dan pasir urug. Pada waktu dilakukan penggalian di samping/tepi badan jalan aspal terjadinya pengurangan ketebalan pada LPA Kelas A yang materialnya terdiri dari kerikil pecah tersaring dan pasir urug sangat dimungkinkan, karena untuk perbandingan prosentase kedua macam material tersebut yaitu terdiri dari pasir urug = 9,0909% dan kerikil pecah tersaring 90,9091% sehingga dengan ketebalan yang telah dikerjakan di lapangan T = 10 cm, maka komposisi untuk pasir urug sebesar T = 0,909 cm dan untuk kerikil pecah tersaring T = 9,091 cm.

Hasil pemeriksaan di lapangan ditemukan T = 7,5855 cm, jadi ketebalan total material base A yang telah dikerjakan di lapangan T = 10 cm – ketebalan base A (hasil pemeriksaan di lapangan) T = 7,5855 cm = 2,4145 cm. Faktor kekurangan material pasir urug dan kerikil pecah tersaring yang lolos ayakan No. 40 dan lolos ayakan No. 200 disebabkan karena material tersebut hanyut terbawa air akibat pengaruh hujan sehingga ketebalan LPA kelas A hasil pemeriksaan di lapangan menjadi T = 7,5855 cm.

b. Pekerjaan pasangan batu kali untuk talud pada Jalan Samping Polres – Pengubaian menurut hemat kami sebenarnya tinggi pasangan batu kali tersebut sudah sesuai dengan rencana, akan tetapi akibat tertimbun oleh tanah galian pasangan itu sendiri maka menyebabkan kekurangan tinggi pasangan yang tampak pada permukaan tanah sehingga seolah-olah kurang.

c. Pekerjaan pengoralan Jalan Padang Kempas – Latihan mohon pertimbangannya dikarenakan dalam kurun waktu 1 tahun pasti ada pengikisan air hujan. Oleh karena itu, maka volume ketebalan pengoralan otomatis berkurang.

Terhadap tanggapan Dinas Pekerjaan Umum tersebut dapat kami jelaskan bahwa pada saat pemeriksaan fisik, Tim Pemeriksa didampingi oleh PPTK, Pengawas Lapangan dan rekanan telah memeriksa pekerjaan jalan berupa pekerjaan pengoralan, talud dan base yang didukung dengan berita acara pemeriksaan fisik.

BPK RI merekomendasikan Bupati agar :

b. Memberikan teguran secara tertulis kepada Kuasa Pengguna Anggaran, PPTK dan Pengawas yang lalai dalam melakukan pengendalian dan pengawasan, serta Panitia Penerima Barang/Hasil Pekerjaan yang tidak teliti dalam melakukan perhitungan akhir volume pekerjaan.

c. Memerintahkan Kuasa Pengguna Anggaran untuk mempertanggungjawabkan kekurangan fisik pekerjaan dengan menarik kembali kelebihan pembayaran yang

Page 109: LKPD Kaur 2009

11BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

disebabkan kekurangan fisik pekerjaan senilai Rp492.358.814,66 dan Copy bukti setor ke Kas Daerah disampaikan ke BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu.

d. Memerintahkan Kepala Dinas PU untuk menegur para penyedia barang dan jasa dan mempertimbangkan kembali keikutsertaannya dalam proses pengadaan di masa mendatang.

4. Terdapat kelebihan pembayaran sebesar Rp302.640.903,01 atas pekerjaan Pembangunan Breakwater PPI Muara Sambat

Pada tahun anggaran 2009, Dinas Kelautan dan Perikanan mengadakan proyek pembangunan pemecah ombak (breakwater) di area Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Sambat. Pekerjaan pembangunan breakwater ini dilaksanakan oleh PT. Panji Pratama berdasarkan kontrak No. 523/103/B.II/BWT/DKP/2009 tanggal 22 Juli 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp1.311.842.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 120 hari kalender terhitung mulai tanggal 22 Juli 2009 sampai dengan tanggal 19 November 2009.

Dalam pelaksanaannya, pekerjaan mengalami perpanjangan waktu selama 42 hari terhitung mulai tanggal 22 Juli 2009 sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 dan tambah kurang pada beberapa item pekerjaan tanpa mengubah nilai kontrak, yang dituangkan dalam addendum kontrak No.523/589.G/B.II/BWT/DKP/2009. Pekerjaan pembangunan break water telah selesai dan telah diserahterimakan berdasarkan berita acara serah terima pertama pekerjaan (PHO) No. 523/723/PHO/PPI/DKP/2009 tanggal 30 Desember 2009.

Berdasarkan pemeriksaan fisik pekerjaan, dokumentasi pekerjaan, dan dokumen analisa harga satuan pekerjaan diketahui terdapat kelebihan pembayaran atas beberapa item pekerjaan galian dan transportasi serta cetakan kubus barang dari hasil pekerjaan breakwater yang dikuasai oleh rekanan sebesar Rp302.640.903,00 dengan rincian sebagai berikut :

a. Dalam analisa harga satuan, pekerjaan galian seabed memerlukan tenaga operator, pembantu operator, mandor dan tukang gali. Pekerjaan ini berupa penggalian dasar laut yang nantinya akan dipasang geotextile. Berdasarkan review dokumen, sifat pekerjaan, wawancara dengan konsultan perencana dan PPTK serta pemeriksaan di lapangan diketahui bahwa tukang gali tidak diperlukan dalam pekerjaan galian seabed dan secara teknis tidak memungkinkan menggali dasar laut dengan menggunakan tukang gali. Dengan demikian terdapat kelebihan pembayaran atas penggunaan tukang gali sebesar Rp9.557.284,00 {(181,37 m3 + 106,50 m3) x Rp33.200,00}. Selain itu, terdapat pembayaran atas beberapa item pekerjaan transportasi yang seharusnya tidak diperlukan di lapangan tetapi dicantumkan dalam analisa harga satuan yaitu pekerjaan langsiran + penataan dengan alat berat, transportasi material beton dan transportasi batu inti dari sumber ke stockyard sebesar Rp150.703.844,01 dengan rincian sebagai berikut :

Page 110: LKPD Kaur 2009

12BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

(dalam rupiah)

No Uraian Vol Sat Hrg Sat/kg/unit

Vol Per Unit

Jumlah

1 Lapis Inti Batu

a. Langsiran + Penataan dengan alat berat 379,75 m3 64.580,00 1,00 24.524.255,00

2 Beton Kubus

a. Langsiran + Penataan dengan alat berat 612 Unit

126.282,48

1,00 77.284.877,76

3 Transportasi Material Beton 401,45 m3 64.400,00 1,00 25.853.380,00

4 Transportasi Batu Inti

a. Dari Sumber ke stock yard 379,75 m3 60.675,00 1,00 23.041.331,25

Total 150.703.844,01

b. Pada pekerjaan Breakwater Section 1 Head dan Section 2 = 10 m terdapat item pembuatan besi cetakan kubus head dan besi cetakan kubus trunk masing-masing sebanyak 14 unit senilai Rp79.732.674,00 dan 11 unit senilai Rp62.647.101,00. Berdasarkan hasil konfirmasi dengan PPTK diketahui bahwa besi cetakan kubus sebanyak 25 unit senilai Rp142.379.775,00 tersebut tidak diserahkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan, dan fisiknya dimiliki oleh rekanan.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :

a. Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2007,

1) Pasal 5 huruf f yang menyatakan bahwa pengguna barang/jasa, penyedia jasa/barang, dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika antara lain menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan Negara dalam pengadaan barang/jasa.

2) Pasal 30 ayat 3 menyatakan bahwa kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.

3) Pasal 33 ayat 2 beserta penjelasannya yang menyatakan bahwa pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan sestem sertifikasi bulanan atau sistem termin, khusus untuk pekerjaan konstruksi, pembayaran hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang terpasang.

b. Surat Perjanjian Pekerjaan No. 523/103/B.II/BWT/DKP/2009 pasal 8 point iv menyatakan bahwa setiap permohonan pembayaran angsuran harus disertakan atau

Page 111: LKPD Kaur 2009

13BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

dilampirkan dengan kwitansi tagihan, pajak, surat setoran pajak, berita acara pembayaran harus ditandatangani oleh Pihak Kedua dan Pihak Pertama, dengan melampirkan foto dokumentasi sesuai dengan kemajuan dan prestasi pekerjaan.

Kondisi tersebut menyebabkan adanya kelebihan pembayaran sebesar Rp302.640.903,01yang merugikan daerah.

Hal itu terjadi karena :

a. Konsultan perencana dengan sengaja memasukkan item-item pekerjaan dalam analisa harga satuan yang secara teknis tidak diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Panitia pengadaan barang dan jasa lalai dengan tidak melakukan review atas hasil penyusunan RAB yang dilakukan konsultan perencana.

c. Pengawasan yang lemah dari Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan menyatakan bahwa :

a. Memang benar besi cetakan kubus head dan besi cetakan kubus trunk masing-masing sebanyak 14 unit senilai Rp79.732.674,00 dan 11 unit senilai Rp62.647.101,00 masih disimpan oleh rekanan, namun kondisi besi bekas cetakan break water tersebut sudah rusak dan karatan, kami akan meminta pada rekanan untuk segera menyerahkan besi bekas cetakan tersebut kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kaur.

b. Dalam analisa harga satuan, pekerjaan galian seabed memerlukan tenaga operator, pembantu operator, mandor, dan tukang gali. Pekerjaan ini berupa penggalian dasar laut yang akan dipasang geotextile. Memang benar pada galian seabed tidak menggunakan tenaga manusia, akan tetapi yang dimaksud tenaga di sini adalah tenaga untuk menggali tanah atau pasir dari dasar laut. Pada pekerjaan ini diperlukan alat berupa excavator untuk menggali seabed. Dalam menggunakan excavator terjadi pengeluaran berupa sewa alat dan pembelian bahan bakar, sehingga menurut kami tidak terjadi kelebihan pembayaran terhadap rekanan.

c. Adapun beberapa item pekerjaan transportasi yang dimaksud dapat kami jelaskan sebagai berikut :

1) Pada pekerjaan lapis inti batu (lansiran + penataan dengan alat berat), pekerjaan ini dilakukan karena dalam penataan lapis inti batu pada pembangunan breakwater dilakukan dengan dump truck dan penataannya menggunakan excavator karena pekerjaan tersebut sangat berisiko tinggi. Dalam penggunaan alat berat tersebut, diperlukan biaya dan bahan bakar sehingga menurut kami pekerjaan lapis inti batu (langsiran+penataan dengan alat berat) sangat diperlukan dalam pekerjaan tersebut.

2) Pekerjaan beton kubus (lansiran + penataan dengan alat berat) dilakukan untuk melangsir beton kubus sebanyak 612 buah. Pekerjaan langsiran beton dilakukan 2 tahap. Yang pertama dilakukan dari tempat pencetakan beton ke bibir pantai, tahap kedua dari bibir pantai ke laut dengan lewat di atas break water yang sudah ada. Pekerjaan tersebut sangat berisiko tinggi, kemudian dilakukan penataan kubus

Page 112: LKPD Kaur 2009

14BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu

pada dinding penahan break water. Dalam pekerjaan tersebut, dilakukan dengan alat berat sehingga memerlukan biaya sewa dan bahan bakar, sehingga rekanan mengalami pengeluaran yang harus dibayar.

3) Pekerjaan transportasi material beton sebanyak 401,45 m3 menurut hemat kami pekerjaan transportasi material beton telah dilaksanakan oleh pihak rekanan untuk mengangkut material dari sumber ke lokasi pekerjaan dengan perkiraaan jarak 45 km, sehingga rekanan mengalami pengeluaran yang harus dibayarkan.

4) Pekerjaan transportasi batu inti (dari sumber ke stockyard) dilakukan oleh rekanan untuk mengangkut material berupa batu inti ke stok yard yang lokasinya berada di lingkungan PPI Muara Sambat dengan jarak dari sumber ke lokasi sekitar 45 km, sehingga rekanan memerlukan transportasi yang harus dibayar.

Sehubungan dengan tanggapan Dinas Kelautan dan Perikanan tersebut dapat kami jelaskansebagai berikut :

a. Pekerjaan lansiran dan penataan lapis inti batu dan beton kubus tidak diperlukan karena sudah termasuk dalam pekerjaan transportasi batu inti dari sumber ke stockyard, transportasi batu inti dari stockyard ke lokasi pekerjaan, transportasi tetrapod dari sumber ke stockyard dan transportasi tetrapod dari stockyard ke lokasi pekerjaan.

b. Analisa harga satuan material beton dan batu inti sudah memasukkan biaya transportasi.

BPK RI merekomendasikan Bupati agar :

a. Memberikan teguran kepada Kuasa Pengguna Anggaran, PPTK dan Pengawas yang lalai dalam melakukan pengendalian dan pengawasan, serta Panitia pengadaan barang dan jasa yang tidak melakukan review atas hasil penyusunan RAB yang dilakukan konsultan perencana.

b. Memerintahkan Kuasa Pengguna Anggaran untuk menarik kembali kelebihan pembayaran senilai Rp302.640.903,01 dan Copy bukti setor ke Kas Daerah disampaikan ke BPK-RI Perwakilan Provinsi Bengkulu.

c. Memerintahkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan untuk menegur konsultan perencana yang dengan sengaja memasukkan item-item pekerjaan dalam analisa harga satuan yang secara teknis tidak diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.

BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

Page 113: LKPD Kaur 2009

1

Lampiran III.1

TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAUR TAHUN ANGGARAN 2006 S.D 2008

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

I LHP BPK RI Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Nomor 158.a.2/S/XIV.2/07/2007 tanggal 9 Juli 2007

1. Pembayaran Tunjangan Perumahan Pimpinan dan Anggota DPRD Kurang Dipungut Pajak Penghasilan Pasal 21 Sebesar Rp36.850.000,00

Bupati Kaur agar memerintahkan Sekretaris DPRD untuk Membuat teguran tertulis Bendahara Sekretariat DPRD untuk lebih cermat dalam tugasnya sebagai wajib pungut pajak dan menagih kekurangan pajak kepada Pimpinan dan Anggota DPRD sebesar Rp36.850.000,00 untuk disetorkan ke kas negara.

Ditindaklanjuti dengan rekapitulasi PPh Tunjangan Perumahan Th 2006 yang harus disetor ke kas daerah bagi Anggota DPRD Kaur yang dilampiri dengan SSP PPh Tunjangan Perumahan Th 2006 sejumlah Rp27.725.000,00.Tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi karena masih ada PPh Tunjangan Perumahan yang belum disetor ke kas daerah sebesar Rp 9.125.000,00 (Rp36.850.000,00 – Rp27.725.000,00).

BS

2. Pembayaran Kekurangan Biaya Transportasi Perjalanan Dinas Pimpinan dan Anggota DPRD Sebesar Rp195.300.000,00 Tidak Sesuai Dengan Ketentuan

Bupati Kaur agar memerintahkan Sekretaris DPRD untuk menagih kekurangan pembayaran biaya transportasi dan akomodasi kepada Pimpinan dan Anggota DPRD yang telah terlanjur dibayarkan sebesar Rp195.300.000,00 dan menyetorkannya ke kas daerah.

Ditindaklanjuti dengan rekapitulasi bantuan biaya transportasi perjalanan dinas yang harus disetor ke kas daerah yang dilampiri dengan bukti setornya ke kas daerah sejumlah Rp145.900.000,00. Tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi karena masih terdapat bantuan biaya transportasi perjalanan dinas Pimpinan dan Anggota DPRD Kab. Kaur yang belum disetor ke kas daerah sebesar Rp49.400.000,00 (Rp195.300.000,00 - Rp145.900.000,00)

BS

3. Realisasi Biaya Pemungutan/Insentif Belum Dipotong Pajak Sebesar Rp43.695.871,27

Bupati Kaur agar Memerintahkan secara tertulis Kepala Dinas Pendapatan Daerah supaya menegur secara tertulis Pemegang Kas Dinas Pendapatan Daerah

Tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi karena PPh pasal 21 yang harus dibayar sebesar Rp43.695.871,27, dari bukti setor yang ada sudah dibayar sebesar Rp33.258.835,79, sehingga masih ada sisa yang belum dibayar sebesar

BS

Page 114: LKPD Kaur 2009

2

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

atas kelalaiannya tidak memungut dan menyetorkan PPh pasal 21 dan selanjutnya diperintahkan supaya menagih PPh Pasal 21 yang belum dipungut sebesarRp43.695.871,27 untuk disetorkan ke kas negara

Rp10.437.035,48 (Rp43.695.871,27 - Rp33.258.835,79)

4. Pelaksanaan Beberapa Pekerjaan Pada Dinas Pekerjaan Umum Sebesar Rp390.640.090,45 Tidak Sesuai Dengan Kontrak.

Bupati Kaur agar memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk menagih kelebihan pembayaran kepada para kontraktor sebesar Rp390.690.090,45 untuk selanjutnya disetorkan ke kas daerah.

Ditindaklanjuti dengan surat tanggapan dari Kepala Dinas PU No. 800/198.6/PU/KK/2009 tanggal 3Agustus 2009 yang ditujukan kepada Bupati Kaur yang berisi pengembalian dana kelebihan bayar pada kegiatan tahun 2006 telah dilakukan sebagian namun belum semuanya dapat melunasi. Untuk itu akan ditindaklanjuti kembali kepada pihak rekanan yang menerima kelebihan bayar dan denda keterlambatan.

Tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi karena masih ada kekurangan penyetoran ke kasda atas kelebihan pembayaran sebesar Rp279.516.401,69 (Rp390.640.090,45 - Rp111.123.688.76).

BS

5. Beberapa Keterlambatan Pengerjaan Proyek Dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum Belum Dipungut Denda Sebesar Rp52.546.739,00

Bupati Kaur agar memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk menagih denda keterlambatan kepada para kontraktor sebesar Rp52.546.739,00 untuk selanjutnya disetorkan ke kas daerah.

Ditindaklanjuti dengan surat Bupati Kaur No.700/3675/TL/KK/2008 tanggal 16 Desember 2008 yang ditujukan kepada Kadis PU Kab. Kaur untuk segera menagih denda keterlambatan kepada para kontraktor sebesar Rp52.546.739,00 dan menyetorkannya ke kas daerah. Ditindaklanjuti dengan Ditindaklanjuti dengan surat Kadis PU Kab. Kaur No.900/221.3/PU/KK/2008 tanggal 31 Desember 2008 yang ditujukan kepada Bupati Kaur perihal penyampaian daftar nama kontraktor atas proyek

BS

Page 115: LKPD Kaur 2009

3

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

tahun 2006 yang dikenai denda sebesar Rp52.546.739,00 serta bukti setor atas denda sebesar Rp1.000.000,00.Tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi karena masih ada kekurangan penyetoran dendasebesar Rp51.546.739,00 ( Rp52.546.739,00 –Rp1.000.000,00)

Selanjutnya tanggal 19 Mei 2009 ditindaklanjuti dengan bukti setor dari CV.Heru Putra sebesar Rp4.595.100,00 dan CV.Rekamas sebesar Rp8.281.429,00 sehingga masih terdapat kekurangan penyetoran denda sebesar Rp38.670.210,00 {Rp51.546.739,00 –(Rp4.595.100,00 + Rp8.281.429,00)}

II LHP BPK RI Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Nomor 224.a.2/S/XVII.PLG/07/2008 tanggal 11 Juli2008

1. Pemungutan Pajak atas Jasa Giro Rekening Kas Daerah di PT. Bank Bengkulu Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp61.352.647,00

Bupati Kaur agar memerintahkan Kepala Bagian Keuangan selaku BUD supaya melakukan koordinasi dengan Bank Bengkulu untuk menagih pajak yang telah terlanjur dipungut.

Ditindaklanjuti dengan surat Bupati Kaur No.700/3655/TL/KK/2008 tanggal 16 Desember 2008 yang ditujukan kepada Kabag Keuangan Kab. Kaur selaku BUD supaya berkoordinasi dengan Bank Bengkulu untuk menagih pajak yang telah terlanjur dipungut.Ditindaklanjuti dengan surat Sekda No. 700/03.a/TL/KK/2008 yang ditujukan kepada Pimpinan PT. Bank Bengkulu untuk segera mengembalikan pemungutan pajak jasa giro sebesar Rp61.352.647,00 pada TA 2007 ke kasda Pemkab Kaur.Ditindaklanjuti dengan Surat Pernyataan Pimpinan PT. BPD Bengkulu Capem Bintuhan No.151/CP.02/IV/2008 tanggal 10 April 2008 yang menyatakan bahwa tidak keberatan memindahbukukan setoran pajak. Ditindaklanjuti dengan surat dari Pimpinan Bank Bengkulu Capem Bintuhan No. 339/CP.02/VII/2009 tanggal 27 Juli

BS

Page 116: LKPD Kaur 2009

4

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

2009 yang ditujukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bengkulu yang menyampaikan agar pajak jasa giro sebesar Rp61.352.647,00 tersebut dapat segera disetor kembali ke Kas Daerah.

Tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi karena belum ada bukti sudah dipindahbukukan.

2. Kelebihan Pembayaran Tunjangan Komunikasi Intensif dan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan dan Anggota DPRD Sebesar Rp518.782.000,00

Bupati Kaur agar menegur secara tertulis Sekretaris DPRD selaku atasan Bendahara Pengeluaran atas kelalaiannya dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahannya dan segera menyetorkan kelebihan pembayaran Tunjangan Komunikasi Intensif dan Belanja Penunjang Operasional ke Kas Daerah sebesar Rp518.782.000,00.

Bukti setor yang telah dapat divalidasi adalah sebesar Rp206.206.500,00 (setoran tahun 2009 s.d Maret 2010). Tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi karena masih ada kekurangan sebesar belum ada bukti setor sebesar Rp312.575.500,00 (=Rp518.782.000,00 – 206.206.500,00).

BS

III LHP BPK RI Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur Nomor 02/LK/XVIII.BKL/06/2009 tanggal 2 Juni 2009

1. Penerimaan dan penggunaan dana Jamkesmas dan Kapitasi Askes Sosial masing-masing sebesar Rp775.498.000,00 dan Rp64.536.990,00 tidak dikelola melalui mekanisme APBD

Bupati Kaur agar membuat kebijakan pencatatan dan pelaporan dana Jamkesmas dengan mengakomodasikanketentuan pengelolaan keuangan daerah dan ketentuan pengelolaan dana Jamkesmas dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :a) Meskipun secara fisik

pengelolaan dana Jamkesmas berada di puskesmas tetapi

Tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi karena belum ada bukti bahwa pengelolaan dana Jamkesmas dan Kapitasi Askes Sosial telah melalui mekanisme APBD

BS

Page 117: LKPD Kaur 2009

5

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

penerimaan dan penggunaan dana tersebut harus dilaporkan dalam laporan realisasi anggaran.

b) Dalam merencanakan anggaran penerimaan dan pengeluaran untuk pelayanan kesehatan, setiap tahun anggaran Pemkab Kaur merencanakan juga anggaran penerimaan dan pengeluaran dana Jamkesmas dalam APBD dengan besaran berdasarkan prediksi dan/atau realisasi penerimaan dana Jamkesmas tahun-tahun sebelumnya.

c) Secara berkala setelah terjadi penerimaan dan penggunaan dan Jamkesmas, puskesmas menyampaikan pertanggungjawaban keuangannya untuk selanjutnya dibuatkan SP2D nihil yang dapat dijadikan sebagai dokumen sumber pencatatan dan pelaporan dana Jamkesmas dalam realisasi APBD.

2. Sisa Uang Persediaan TA 2008 terlambat disetor ke Kas Daerah sebesar Rp192.626.872,00

Bupati Kaur agar untuk masa mendatang, memberikan sanksi yang tegas terhadap Kepala SKPD dan/atau Bendahara

Tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi karena Pemerintah Kabupaten Kaur belum menerapkan sanksi atas keterlambatan penyetoran sisa UP tersebut dan pada pemeriksaan LKPD TA

BS

Page 118: LKPD Kaur 2009

6

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

Pengeluaran yang dengan sengaja memperlambat penyetoran Uang Persediaan ke Kas Daerah

2009, kejadian tersebut berulang lagi.

3. Terjadi kekurangan volume fisik sebesar Rp570.910.131,39 dan keterlambatan pekerjaan yang belum dikenakan sanksi denda sebesar Rp26.799.360,00 pada beberapa pekerjaan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kaur

Bupati Kaur agar meminta Kepala Dinas PU dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan untuk mempertang-gungjawabkan kekurangan fisik sebesar Rp570.910.131,39 yang menimbulkan kualitas hasil pekerjaan kurang memadai dan/atau kelebihan pembayaran kepada penyedia barang dan jasa. Pertanggungjawaban tersebut dapat berupa pengembalian kelebihan pembayaran ke Kas daerah. Copy bukti setor disampaikan ke BPK RI.

Tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi, karena dari kekurangan fisik sejumlah Rp570.910.131,39 telah dilakukan pemotongan pembayaran sebesar Rp33.552.376,79 sehingga kekurangan atas pengembalian kelebihan pembayaran menjadi sebesar Rp537.357.754,60 (Rp570.910.131,39 - Rp33.552.376,79).

BS

4. Pajak penghasilan Pasal 21 atas premi asuransi pimpinan dan anggota DPRD serta beasiswa belum dipotong sebesarRp25.299.180,00

Bupati Kaur agar memerintahkan Bendahara pengeluaran BKD dan Sekretariat Dewan untuk menyetorkan kekurangan PPh 21 ke Kas Negara sebesar Rp25.299.180,00 dan bukti setor di sampaikan ke BPK RI.

Tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi karena belum ada bukti setoran pajak sebesar Rp23.499.180,00 dari Sekretariat DPRD.

Sedangkan bukti setoran pajak dari BKD sejumlah Rp1.800.000,00 belum ada bukti validasi dari bank sehingga masih belum bisa diyakini kebenarannya.

BS

5. Pajak penghasilan pengalihan hak atas tanah sebesar Rp81.796.592,50 belum dipungut dalam belanja pembebasan tanah

Bupati Kaur agar memerintahkankepada BUD dan/atau Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah untuk menyetorkan kekurangan pemotongan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau

Tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi karena belum ada bukti setoran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan ke Kas NegaraRp81.796.592,50 dari BUD atau dari Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah.

BS

Page 119: LKPD Kaur 2009

7

No LHP Temuan Pemeriksaan Rekomendasi Tindak Lanjut Status

Bangunan ke Kas Negara sebesar Rp81.796.592,50

6. Terjadi kelebihan pembayaran biaya non personil pada kegiatan jasa konsultasi perencanaan sebesar Rp34.048.000,00

Bupati Kaur agar meminta pertanggungjawaban Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk mengembalikan kelebihan pembayaran tersebut ke Kas Daerah sebesar Rp34.048.000,00.

Tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi karena belum ada bukti setor pengembalian kelebihan pembayaran biaya non personil pada kegiatan jasa konsultansi perencanaan ke Kas Daerah sebesar Rp34.048.000,00.

BS

7. Biaya langsung personil dan biaya langsung non personil pada Kegiatan Jasa Konsultan Penilaian Aset Daerah Kabupaten Kaur TA 2008 tidak didukung pertanggungjawaban berupa daftar gaji yang telah diperiksa

Bupati Kaur agar meminta pertanggung-jawaban Kepala Dinas untuk mempertang-gungjawabkan pengeluaran Biaya Langsung nonpersonil (Direct Reimbursable Cost) atas jasa konsultasi sebesar Rp291.500.000,00. Jika tidak ditemukan bukti-bukti pertanggung-jawaban yang absah, pengeluaran tersebut disetorkan kembali ke Kas Daerah

Tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi karena bukti-bukti pertanggungjawab-an Biaya Langsung nonpersonil (Direct Reimbursable Cost) atas jasa konsultasi sebesar Rp291.500.000,00belum dilampirkan/disampaikan.

BS

Keterangan : TS : Tindak Lanjut Sesuai Rekomendasi BS : Tindak Lanjut Belum Sesuai Rekomendasi BT : Belum Ditindaklanjuti

Page 120: LKPD Kaur 2009

Lampiran III.2

No SETORAN Setelah 10 Januari '10

1 KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH 450,000.002 DINAS PEKERJAAN UMUM 1,251,106.003 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 21,900,830.004 SEKRETARIAT DPRD 105,981,070.005 KECAMATAN MAJE 1,563,175.006 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN 5,735,000.007 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM 73,910,830.00

210,792,011.00JUMLAH

Uraian

SETORAN UANG PERSEDIAAN (UP) SETELAH TANGGAL 10 JANUARI 2010

Page 121: LKPD Kaur 2009

Lampiran III.3

PEKERJAAN TALUD

Lb. AtasLb.

BawahTinggi Panjang

1 2 3 4 5 6 78 = {(3+4)/2)

x5x6)+79 10 = 9-8 11 12= 10x11

1 Pembangunan Jalan Samping Polres - Pengubaian

1) 0.300 1.000 0.400 29.500 0.000 7.670

0.300 1.000 1.230 23.100 11.550 30.018

0.080 0.530 9.000 0.300 0.000 0.824

2) 0.300 0.800 1.182 61.000 24.400 64.056

3) 0.300 1.000 1.557 36.000 27.000 63.427

4) 0.300 1.000 1.120 22.000 11.000 27.016

5) 0.300 1.000 2.500 47.000 70.500 146.875

6) 0.300 1.000 1.591 68.500 65.000 135.826

7a) 0.300 0.500 0.826 103.300 25.825 59.964

7b) 0.300 0.500 0.533 47.000 7.050 17.076

552.751 583.570 30.819 590,009.65 18,183,288.21

2 Pembangunan Jalan Padang Kempas - Latihan

STA 0+000 0.4 0 0.8 2.5 0 1.6

0.4 0 1.2 2.5 0 2.056

STA 1+700 0.4 0.8 1.1 5.6 2.24 5.936

0.4 0.8 1.1 5.6 2.24 5.936

STA 1+100 10.21 49.195

TALUD1) 0.4 1 0.9143 47.1 17 47.144

2/3) 0.4 1 1.502 28 14 43.439

4) 0.4 1 1.474 32.8 20 53.843

1/2) 0.4 1 1.458 28.7 12 41.291

3) 0.4 1 1.1475 43.5 21.5 56.441

1) 0.4 1 2.174 26 25 64.567

2) 0.4 1 2.15 23.3 23 58.067

3) 0.4 1 1.97 16.7 15 38.029

467.54 565.80 98.26 581,538.73 57,139,142.58

PEKERJAAN PENGORALAN JALAN PADANG KEMPAS - LATIHAN

No. Uraian P L T Vo. Fisik Vol. RAB Selisih1 2 3 4 5 6 = 3x4x5 7 8 = 7 - 6

1,626.7 9 0.144 2,108.2 2,166 57.80

Vo. RABVol. TaludVol.

Pondasi

PERHITUNGAN KEKURANGAN VOLUME PEMBANGUNAN JALAN SAMPING POLRES - PENGUBAIAN DAN PADANG KEMPAS - LATIHAN

9 10

310,342.31 17,936,792.42

75,322,430.796 TOTAL KEKURANGAN FISIK

No. Uraian

38.985

Total (Rp)Harga Satuan (Rp)

Vol. Pasangan Batu AtasKekurangan Vol.

(Rp)Harga SatuanSelisih