Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    1/22

     

    UPAYA MENCIPTAKAN GENERASI KIMIA

    BERKARAKTER YANG BERLANDASKAN PANCASILA

    DISUSUN OLEH :

    1. LINA WAHYUNI

    2. TARIDATIN NUGRAHENI

    SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI

    2013

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    2/22

    LEMBAR PENGESAHAN

    Telah diterima dan disahkan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Siswa

    Se-Provinsi Jambi, dengan:

    Judul : Upaya Menciptakan Generasi Kimia Berkarakter Yang

    Berlandaskan Pancasila

    Bidang karya tulis : Pendidikan

     Nama penulis : 1. Lina Wahyuni

    2. Taridatin Nugraheni

    Alamat rumah : JL. Widuri II

     No. HP : 0898 4719 864

    Jurusan : IPA

     Nama sekolah : SMA Negeri 8 Kota Jambi

    Pembina : Linda Reflita,S.Pd,M.Pd.I

     No. Hp : 0813 6639 4842

    Jambi, 17 Maret 2013

    Mengetahui

    Ketua Tim Pembina

    Lina Wahyuni Linda Reflita,S.Pd,M.Pd.I

     NIP 196908162007012004

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    3/22

    KATA PENGANTAR

    Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan sekalian

    alam yang selalu melimpahkan petunjuk rahmat serta hidayah-Nya sehingga

     penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Upaya

    Menciptakan Generasi Kimia Berkarakter Yang Berlandaskan Pancasila”.

    Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini dalam rangka memenuhi

     persyaratan lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa

    Kimia (IMKI) Universitas Jambi. Selama proses penulisan karya ilmiah ini hingga

    selesai banyak sekali kesulitan – kesulitan yang penulis temui baik dalam proses

    mencari sumber maupun dalam mencari kata demi kata. Namun berkat usaha yang

    gigih dan tidak pernah menyerah serta adanya bantuan dari berbagai pihak

    akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu,

    dalam kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih dan

     penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang membantu dan

    membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tuli ilmiah ini.

    Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada :

    1.  Yth, Drs. H Wirman, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 8 KOTA JAMBI.

    2. 

    Yth, Ibu Linda Reflita, S.Pd, M.Pd. I, selaku Pembina.

    3.  Yth, Mr. Yazid Salman,S.pd selaku Wali Kelas XI IPA 2.

    4. 

    IKATAN MAHASISWA KIMIA (IMKI) UNIVERSITAS JAMBI yang telah

     berkenan menyelenggarakan lomba sehingga penulis termotivasi untuk

    menyelesaikan Karya Tulis Imiah ini.

    5.  Orang tua dan keluarga tercinta.

    6.  Teman-teman sekolah.

    Mudah-mudahan amal dan jasa baik mereka semua diterima oleh AllahSWT, dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda, Aamiin. Dan semoga karya

    tulis ilmiah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

    Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari

    kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, baik dari

    segi penulisan, penyusunan kata demi kata maupun dalam penyusunan bahasa.

    Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan

    iii

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    4/22

    sumbangan pemikiran berupa kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya

    membangun yang akan penulis terima dengan senang hati demi penyempurnaan

    karya tulis ini di masa yang akan datang.

    Jambi, 17 Maret 2013

    Penulis,

    Lina Wahyuni

    iv

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    5/22

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

    LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... v

    BAB I PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang Maasalah ................................................................ 1

    B.  Rumusan Masalah ........................................................................... 3

    C. 

    Tujuan ............................................................................................. 3

    D.  Manfaat Penulisan ........................................................................... 3

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A.  Pengertian Pendidikan Karakter ....................................................... 5

    B. 

    Cara Menciptakan Generasi Kimia Berkarakter Yang Berlandas

    kan Pancasila ................................................................................... 7

    C.  Peran Generasi Muda Dalam Membentuk Generasi Kimia

    Berkarakter Yang Berlandaskan Pancasila ....................................... 9

    D.  Peran Pemerintah Dalam Membentuk Generasi Kimia

    Berkarakter Yang Berlandaskan pancasila ..................................... 10

    BAB III PENUTUP

    A. 

    Kesimpulan ................................................................................... 13

    B.  Saran ............................................................................................. 13

    DAFTAR PUSTAKA

    BIODATA PENULIS

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    6/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. 

    LATAR BELAKANG MASALAH

    Pada era globalisasi kualitas pendidikan di Indonesia kian hari kian

    merosot, berdasarkan data dalam Education For All (EFA) pada 2010 lalu

    Indonesia berada diperingkat 65, sedangkan di tahun 2011 Indonesia merosot

    ke peringkat 69 dari 127 negara di dunia1 .

    Menurut Joseph hal tersebut terjadi bukan dikarenakan oleh tingkat

    kecerdasan otak yang menurun melainkan karakter, yaitu rasa percaya diri,

    kemampuan bekerja sama, kemampuan bergaul, kemampuan berkonsentrasi,

    rasa empati, dan kemampuan berkomunikasi2.

    Indonesia belum menerapkan pendidikan yang berkarakter, mungkin

    dikarenakan pada saat ini Indonesia belum siap. Karena pendidikan

     berkarakter bukan hanya dilakukan di sekolah, melainkan juga di lingkungan

    keluarga serta masyarakat. Dengan demikian lingkungan keluarga merupakan

     pembentukan dan pendidikan karakter pertama dan harus lebih diberdayakan

    yang kemudian didukung oleh lingkungan dan kondisi pembelajaran di

    sekolah yang memperkuat siklus pembentukan tersebut.Sebagaimana

    diungkapkan Philips bahwa keluarga hendaklah kembali menjadi school of

    love, sekolah untuk kasih sayang3.

    Belum diterapkannya pendidikan yang berkarakter tentunya memberikan

    dampak yang negatif terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Faktanya,

    telah sering terjadi tawuran antar pelajar, meningkatnya kebiasaan

    menyontek, kekerasan terhadap sesama teman. Dalam EducationDevelopment Index yang dikeluarkan UNESCO tahun 2011, Indonesia

    mengalami penurunan pada tingkat Sekolah Dasar (SD) yaitu sebesar -0,066.

    1 http://edukasi.kompas.com/2013/03/17

    2 http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/2013/03/17

    3 http://mustafatope.wordpress.com/2013/03/17

    1

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    7/22

    Tercatat 720.000 (18,4 %) lulusan SD yang tidak mampu melanjutkan

     pendidikan ke jenjang menengah pertama tiap tahunnya4.

    Selain itu, dampak negatif yang ditimbulkan akibat belum diterapkannya

     pendidikan berkarakter ialah rendahnya prestasi siswa. Sebagai misal

     pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia

    internasional sangat rendah. Siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35

    dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44

    negara dalam hal prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di

     bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat.

    Selain itu, diantara 38 negara peserta, prestasi siswa SLTP kelas 2 Indonesia

     berada pada urutan ke-32 untuk IPA, ke-34 untuk Matematika. Dalam dunia

     pendidikan tinggi menurut majalah Asia Week dari 77 universitas yang

    disurvai di asia pasifik ternyata 4 universitas terbaik di Indonesia hanya

    mampu menempati peringkat ke-61, ke-68, ke-73 dan ke-755.

    Jika ada permasalahan, tentunya ada solusi. Dari masalah yang telah di

     jabarkan di atas, maka solusinya ialah meningkatkan minat baca pelajar di

    Indonesia, ada ungkapan yang menyatakan  Reading is the key to success in

    school6

    . Kedua, pembuatan inovasi pendidikan dengan cara program belajar

     jarak jauh (distance learning), Distance Learning merupakan salah satu solusi

    dalam mencetak sumber daya manusia unggul yang berpengetahuan, cerdas,

    mandiri, kreatif, inovatif dan produktif. Dan yang paling penting ialah,

    dengan menerapkan pendidikan berkarakter.

    Hasil studi Dr. Marvin Berkowitz dari University of Missouri- St. Louis,

    menunjukan peningkatan motivasi siswa sekolah dalam meraih prestasi

    akademik pada sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter 7.

    4 http://armiakadir.blogspot.com/2013/03/17

    5 http://Van88.wordpress.com/2013/03/17

    6 http://www.pnri.go.id /2013/03/17

    7 http://mustafatope.wordpress.com

    2

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    8/22

    Dengan melihat fenomena-fenomena di atas maka penulis tertarik untuk

    menuliskanya ke dalam karya ilmiah yang berjudul “Upaya Menciptakan

    Generasi Kimia Berkarakter Yang Berlandaskan Pancasila”.

    B. 

    RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang di atas , maka rumusan masalah dalam penulisan

    ini “Upaya Menciptakan Generasi Kimia Berkarakter Yang Berlandaskan

    Pancasila” adalah sebagai berikut :

    1.  Apakah yang dimaksud dengan pendidikan karakter?

    2.  Bagaimanakah cara menciptakan generasi kimia berkarakter yang

     berlandaskan Pancasila?

    3.  Bagaimana peran generasi muda dalam membentuk generasi kimia

     berkarakter yang berlandaskan pancasila ?

    4.  Bgaimanakah peran pemerintah dalam membentuk generasi kimia

     berkarakter yang berlandaskan pancasila?

    C.  TUJUAN

    Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah untuk:

    1.  Mengungkapkan pengertian pendidikan karakter

    2. 

    Mengungkapkan cara menciptakan generasi kimia berkarakter yang

     berlandaskan Pancasila

    3. 

    Mengungkapkan peran generasi muda dalam membentuk generasi kimia

     berkarakter yang berlandaskan pancasila

    4.  Mengungkapkan peran pemerintah dalam membentuk generasi kimia

     berkarakter yang berlandaskan pancasila

    D.  MANFAAT PENULISAN

    1.  Mengikuti lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan oleh Ikatan

    Mahasiswa Kimia (IMKI) Universitas Jambi tahun 2013

    2.  Bagi Mahasiswa IMKI Universitas Jambi

    Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa IMKI Universitas

    3

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    9/22

    Jambi yaitu, sebagai bahan masukan serta mendapatkan ide-ide baru dan

    dapat menemukan generasi muda yang kreatif dengan gagasan

     pengetahuan mereka tentang kualitas pendidikan negaranya sendiri.

    3. 

    Bagi Generasi Muda

    Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi generasi muda dalam rangka

    mengetahui tingkat kualitas pendidikan di Indonesia serta melaksanakan

    solusi yang di berikan oleh pemerintah untuk menciptakan generasi kimia

    yang berkarakter.

    4.  Bagi Orang Tua, Guru dan Masyarakat

    Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi orang tua, guru dan masyarakat

    sebagai bahan masukan untuk mendukung program pemerintah dalam

    rangka menciptakan generasi kimia yang berkarakter.

    4

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    10/22

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. 

    Pengertian Pendidikan Karakter

    Secara umum istilah “karakter” yang sering disamakan dengan istilah

    “temperamen” ,”tabiat”, “watak” atau “akhlak” yang memberinya sebuah

    definisi sesuatu yang menekankan unsur psikososial yang dikaitkan dengan

     pendidikan dan konteks lingkungan. Secara harfiah menurut beberapa bahasa,

    karakter memiliki berbagai arti seperti : “kharacter” (latin) berarti instrument

    of marking, “charessein” (Prancis) berarti to engrove (mengukir), “watek”

    (Jawa) berarti ciri wanci; “watak” (Indonesia) berarti sifat pembawaan yang

    mempengaruhi tingkah laku, budi pekerti, tabiat, dan peringai. Dari sudut

     pandang behavioral yang menekankan unsur somatopsikis yang dimiliki sejak

    lahir 8 

    The core of any army is its soldiers, no matter how sophisticated its

    equipment, its performance is solely dependent on its soldiers9 

    Sehingga Doni Kusuma (2007:80) istilah karakter dianggap sebagai ciri

    atau karakteristik atau gaya atau sifat dari diri seseorang yang bersumber dari

     bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan10.

    Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1995:445), istilah “karakter”

     berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan

    seseorang dari yang lain: tabiat, watak 11.

    Berikut pengertian pendidikan karakter menurut beberapa ahli:

    1.  Menurut DR. Achmad Husen, M.Pd dkk, pendidikan karakter

    merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secarasistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai

     perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa,

    8 http://blog.dianmas.com/2013/03/29

    9  Douglas MacArthur, General, US Army, 1945 

    10 Doni Kusuma, 2007:80

    11 Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995:445

    5

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    11/22

    diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang

    terwujud dalam pikiran, sikap perasan, perkataan dan perbuatan

     berdasarkan norma-norma agama, hokum, tata karma, budaya dan adat

    istiadat12.

    2. 

    Menurut Thomas Lickone, pendidikan karakter adalah pendidikan

    untuk membentuk kepribadian melalui pendidikan budi pekerti, yang

    hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku

    yang baik, jujur bertanggung jawab, menghormati hak orang lain,

    kerja keras, dan sebagainya13.

    3.  Menurut David Elkind & Freddy Sweet Ph.D. (2004), pendidikan

    karakter adalah: “the deliberate effort to help people understand, care

    about, and act upon core ethical values. When we think about the kind

    of character we want for our children, it is clear that we want them to

    be able to judge what is right, care deeply about what is right, and

    then do what they believe to be right, even in the face of pressure from

    without and temptation from within”14

    .

    4.  Menurut Suyanto, pendidikan karakter ialah cara berpikir dan

     berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan

     bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa,

    maupun Negara15 

    Dari berbagai pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

    karakter ialah suatu sistem yang dirancang dan dilaksanakan untuk

    membentuk kepribadian seseorang agar sesuai dengan norma-norma

    agama,hokum,tata karma, budaya dan adat istiadat.

    12 http://blog.dianmas.com/2013/03/29

    13 Thomas Lickone, 1991

    14 David Elkind & Freddy Sweet Ph.D, 2004

    15 Suyanto, 2009

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    12/22

    B.  Cara Menciptakan Generasi Kimia Berkarakter Yang Berlandaskan Pancasila

    Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan pendidikan

    karakter di sekolah. Konsep karakter jangan hanya diterapkan sebagai suatu

     poin dalam silabus dan rencana pembelajaran di sekolah, melainkan harus

     benar-benar diterapkan. Dengan cara tenaga pendidik yang lebih awal

    menerapkan konsep tersebut yang kemudian akan dicontoh oleh peserta didik.

    Doni dalam artikelnya pendidikan karakter integral menyatakan bahwa

     pendidikan karakter jika ingin efektif mesti menyertakan tiga basis desain

    dalam pemrogramannya. Pertama, desain pendidikan karakter berbasis kelas.

    Desain ini berbasis pada relasi guru sebagai pendidik dan siswa sebagai

     pembelajar di dalam kelas. Relasi guru-pembelajar bukan monolog,

    melainkan dialog dengan banyak arah sebab komunitas kelas terdiri dari guru

    dan siswa yang sama-sama berinteraksi dengan materi.16

    .

    Kedua, desain pendidikan karakter berbasis kultur sekolah. Desain ini

    mencoba membangun kultur sekolah yang mampu membentuk karakter anak

    didik dengan bantuan pranata sosial sekolah agar nilai tertentu terbentuk dan

    terbatinkan dalam diri siswa. Untuk menanamkan nilai kejujuran tidak cukup

    hanya dengan memberikan pesan-pesan moral kepada anak didik. Pesan

    moral ini mesti diperkuat dengan penciptaan kultur kejujuran melalui

     pembuatan tata peraturan sekolah yang tegas dan konsisten terhadap setiap

     perilaku ketidakjujuran.

    Ketiga, desain pendidikan karakter berbasis komunitas. Dalam mendidik,

    komunitas sekolah tidak berjuang sendirian. Masyarakat di luar lembaga

     pendidikan, seperti keluarga, masyarakat umum, dan negara, juga memiliki

    tanggung jawab moral untuk mengintegrasikan pembentukan karakter dalamkonteks kehidupan mereka. Ketika lembaga negara lemah dalam penegakan

    hukum, ketika mereka yang bersalah tidak pernah mendapatkan sanksi yang

    setimpal, negara telah mendidik masyarakatnya untuk menjadi manusia yang

    tidak menghargai makna tatanan sosial bersama.

    16 Doni Koesoema:Pendidikan karakter integral, 2011

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    13/22

    Hal lain mengenai hal ini diungkapkan oleh Nurokhim (dalam artikelnya

    mengenai membangun karakter dan watak bangsa melalui pendidikan mutlak

    diperlukan) pendidikan karakter melalui sekolah, tidak semata-mata

     pembelajaran pengetahuan semata, tetapi lebih dari itu, yaitu penanaman

    moral, nilai-nilai etika, estetika, budi pekerti yang luhur dan lain sebagainya.

    Ada beberapa panduan tindakan yang dapat dilakukan, berupa17

    .

    1.  Pemberian penghargaan kepada yang berprestasi

    2.  Hukuman kepada yang melanggar

    3.  Menumbuhsuburkan nilai-nilai baik

    4.  Mengecam dan mencegah berlakunya nilai-nilai yang buruk

    5. 

    Menerapkan ke dalam setiap pelajaran yangada di samping nata pelajaran

    khusus untuk mendidik karakter, seperti: pekajaran Agama, Sejarah, Moral

    Pancasila dan sebagainya.

    17 Nurokhim: membangun karakter dan watak bangsa melalui pendidikan

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    14/22

    C.  Peran Generasi Muda Dalam Membentuk Generasi Kimia Berkarakter Yang

    Berlandaskan Pancasila

    Pembentukan karakter generasi muda sebagai penerus bangsa sangat

    mutlak diperlukan, karena hal ini menyangkut kemajuan Indonesia di masa

    depan. Apalagi, di zaman era globalisasi seperti saat ini, baik disadari ataupun

    tidak disadari nilai-nilai asing telah masuk dan mempengaruhi nilai-nilai

     pancasila.

    Sehingga upaya strategis yang harus dilakukan oleh generasi muda

    Indonesia untuk menghadapi globalisasi adalah dengan melakukan sebuah

    koordinasi gerakan revitalisasi kebangsaan yang diarahkan terutama pada

     penguatan ketahanan masyarakat dan bangsa terhadap segenap upaya

    nihilisasi dari pihak luar terhadap nilai-nilai budaya bangsa. Berikut 3 peran

     penting generasi muda dalam melaksanakan koordinasi gerakan revitalisasi

    kebangsaan:18 

    1. 

    Generasi muda sebagai pembangun kembali karakter bangsa (character

    builder ). Di era globalisasi ini, peran generasi muda adalah membangun

    kembali karakter positif bengsa seperti misalnya meningkatkan dan

    melestarikan karakter bangsa yang positif sehingga pembangunan

    kemandirian bangsa sesuai pancasila dapat tercapai sekaligus dapat

     bertahan ditengah hantaman globalisasi.

    2.  Generasi muda sebagai pemberdaya karakter (character enabler ).

    Pembangunan kemabali karakter bangsa tentu tidak cukup, jika tidak

    dilakukan pemberdayaan secara terus menerus. Sehingga generasi muda

     juga dituntut untuk mengambil peran sebagai pemberdaya karakter.

    Misalnya dengan kemauan yang kuat dan semangat juang generasi mudauntuk menjadi role model dari pengembangan dan pembangunan karakter

     bangsa Indonesia yang positif di masa depan agar menjadi bangsa yang

    mandiri.

    3.  Generasi muda sebagai perekayasa karakter (character engineer ) sejalan

    dengan dibutuhkannya adaptifitas daya saing generasi muda untuk

    18 http://sekneg.com 2013/03/29

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    15/22

    memperkuat ketahanan bangsa Indonesia. Character engineer  menuntut

    generasi muda untuk terus melakukan pembelajaran. Pengembangan dan

     pembangunan karakter positif generasi muda bangsa juga menuntut adanya

    modifikasi dan rekayasa yang sesuai dengan perkembangan dunia.

    Contohnya adalah karakter pejuang dan patriotism yang tidak harus

    diartikulasikan dalam konteks fisik, tetapi dapat dalam konteks lainnya

    yang bersifat non-fisik. Esensinya adalah peran genarasi muda dalam

     pemberdayaan karakter tersebut.

    D.  Peran Pemerintah Dalam Membentuk Generasi Kimia Berkarakter Yang

    Berlandaskan pancasila

    Demokrasi suatu system pemerintahan rakyat. Sudah seharusnya

    menjadikan Hak rakyat sebagai orientasi perubahan, termasuk dalam

     pendidikan. Pendidikan sebagai saluran perubahan masyarakat harusnya

    dijadikan prioritas. Pemerintah sebgai pilar demokrasi harus menjadikan

     pendidikan sebagai orientasi perubahan .Tentunya prioritas ini tercermin dari

    usaha pemerintah untuk membuat Undang – Undang atau Instrumen politik,

    guna mendukung pelaksanaan pendidikan berdasarkan hakikat pendidikan

    dan amanah UUD.

    Secara historis dan sosio-kultural pembangunan bangsa dan

     pembangunan karakter (nation and character building) merupakan komitmen

    nasional yang telah lama dan berkembangan dalam kehidupan masyarakat,

     berbangsa, dan bernegara Indonesia. Kata-kata mutiara yang tertuang dalam

     berbagai dokumen sejarah politik dan ketatanegaraan, seperti dalam naskah

    Sumpah Pemuda, Proklamasi, Pembukaan UUD 1945, serta tercermin dalamlagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu-lagu perjuangan lainnya

    merupakan bukti yang tak terbantahkan bahwa pembangunan bangsa dan

     pembangunan karakter merupakan komitmen bangsa Indonesia yang harus

    diwujudkan sepanjang hayat.

    Pembangunan karakter bangsa merupakan kebutuhan mendasar dalam

    kehidupan berbangsa dan bernegara. Di awal kemerdekaan, para founding

    10

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    16/22

     father   negeri ini telah bertekad untuk menjadikan pembangunan karakter

     bangsa sebagai sesuatu yang urgen dan tidak bisa lepas dari pembangunan

    nasional.19

     

    Pembukaan UUD 1945 pada paragraph terakhir telah mengamanatkan

     bahwa pemerintah diwajibkan untuk mengusahakan dan menyelenggarakan

    satu system pendidikan nasional bagi seluruh warga Indonesia. System

     pendidikan nasional dimaksud harus mampu menjamin pemerataan

    kesempatan dan peningkatan mutu pendidikan, terutama bagi anak-anak,

    generasi penerus keberlangsungan dan kejayaan Bangsa dan Negara Kesatuan

    Republik Indonesia (NKRI)20.

    Peran pemerintah sangat dibutuhkan guna meningkatkan kualitas

     pendidikan anak, utamanya kualitas pendidikan dasar sebagaimana amanat

    UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) yang berbunyi “setiap warga negara berhak

    mendapat pendidikan” dan ayat (2) “setiap warga negara wajib mengikuti

     pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya” 21.

    Pemerintah saat ini telah bekerja dengan baik termasuk dengan

    membangun infrastruktur sekolah, memberikan bea siswa, pendidikan gratis

     bagi siswa sekolah dasar, menyediakan buku-buku pelajaran, dan terus

    meningkatkan kesejahteraan para guru. Meskipun alokasi APBN mencapai

    20% untuk dunia pendidikan sesungguhnya belum cukup untuk

    menyelesaikan berbagai persoalan dana di dunia pendidikan. pemerintah telah

    mengalokasikan anggaran bea siswa sebesar Rp 2,7 triliun untuk 3,9 juta

    siswa kurang mampu; dan sekitar Rp 1,1 Triliun untuk 220 ribu mahasiswa

    kurang mampu. Kenyataan itu menunjukkan komitmen tegas pemerintah

    memajukan pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

     22

    Berdasarkan Undang-undang Pendidikan Nasional No. 2/1989.

    Pemerintah berupaya meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan

    19 Dasim Budimansyah, 2009: 2

    20 Paragraf 4 UUD 1945

    21 Pasal 31 ayat 1 dan 2

    22 http://demokrat.or.id/2013/03/29

    11

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    17/22

    mewajibkan semua warga negara Indonesia yang berusia 7- 12 tahun dan 12-

    15 tahun untuk menamatkan pendidikan dasar dengan program 6 tahun di SD

    dan 3 tahun di SLTP secara merata. Tidak relevan bila di zaman modern ini

    masih ada anak-anak Indonesia yang tidak bersekolah dan ada pula yang

    masih buta huruf. Oleh karena itu pemerintah berusaha meningkatkan kualitas

    manusia melalui jenjang pendidikan dasar 23

     

    23 Undang-undang Pendidikan Nasional No. 2/1989

    12

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    18/22

    BAB III

    PENUTUP

    A. 

    Kesimpulan

    1. 

    Pendidikan karakter ialah suatu sistem yang dirancang dan dilaksanakan

    untuk membentuk kepribadian seseorang agar sesuai dengan norma-norma

    agama,hukum,tata karma, budaya dan adat istiadat.

    2.  Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan generasi kimia

     berkarakter pertama, desain pendidikan karakter berbasis kelas. Kedua,

    desain pendidikan karakter berbasis kultur sekolah, serta menerapkan

     pelajaran yang ada di samping mata pelajaran khusus untuk mendidik

    karakter.

    3.  Era globalisasi telah membawa perubahan besar pada generasi muda, salah

    satunya karakter. Generasi muda harus mampu membuat dirinya

     berkarakter dengan melakukan sebuah koordinasi gerakan revitalisasi

    kebangsaan yang diarahkan terutama pada penguatan ketahanan

    masyarakat dan bangsa,

    4. 

    Upaya pembangunan karakter sudah ada sejak awal kemerdakaan Indonesia

    dan hingga saat ini pemerintah masih berusaha untuk membangun karakter

    anak bangsa.

    B. 

    Saran

    1.  Pendidikan karakter di sekolah sudah sewajarnya direncanakan dengan

    matang serta didukung semua pihak sekolah dengan menekankan

     pembentukan kerakter melalui desain pendidikan yang tepat.2.  Konsep pendidikan karakter jangan hanya dijadikan silabus dan rencana

     pembelajaran sekolah. Melainkan benar-benar diterapkan, terutama oleh

    tenaga pendidik agar dicontoh oleh peserta didik.

    3.  Generasi muda harus mendukung dan ikut serta terhadap program

     pemerintah untuk membangun karakter generasi muda demi kemajuan

    Indonesia kedepannya.

    13

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    19/22

    4.  Sebaiknya, sebelum pemerintah membuat program untuk membangun

    karakter generasi mud. Pemerintah harus member contoh kepada generasi

    muda bagaimana karakter yang baik. Jika pemerintah tidak terlebih dahulu

    memiliki karakter, maka tipis kemungkinan generasi muda Indonesia

    memiliki karakter yang sesuai norma-norma serta pancasila.

    14

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    20/22

    DAFTAR PUSTAKA

    http://edukasi.kompas.com/indeks pendidikan Indonesia menurun/ Ester Lince

     Napitupulu /2013/03/17

    http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/urgensi pendidikan karakter/Prof.

    Suyanto Ph.D/2013/03/17

    http://mustafatope.wordpress.com/pendidikan karakter/Mustafa/2013/03/17

    http://armiakadir.blogspot.com/Globalisasi Dampaknya Terhadap Manajemen

    Pendidikan Pada Otonomi Sekolah/Armiakadir/2013/03/17

    http://Van88.wordpress.com/permasalahan pendidikan di indonesia/2013/03/17

    http://www.pnri.go.id /perpustakaan dan krisis ekonomi/JNB Tairas/2013/03/17

    http://blog.dianmas.com/pengertian pendidikan karakter menurut para ahli/Dian

    Mas/2013/03/29

    http://sosbud.kompasiana.com/Pembangunan Karakter Bangsa/Diah Ayu Intan

    Sari/2013/03/29

    http://budiutomo79.blogspot.com/Peran pemerintah Dalam Peningkatan Kualitas

    Pendidikan Anak Indonesia/Dr. Budi Utomo/2013/03/28

    http://demokrat.or.id/Pemerintah Telah Maksimal Majukan Pendidikan/Jefri

    Riwu/2013/03/29

    http://lib.atmajaya.ac.id/Wajib Belajar Pendidikan 9 Tahun Sebagai Upaya

    Pemerataan Pendidikan Dasar di Indonesia/Renata/2013/03/29

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    21/22

    BIODATA PENULIS

     Nama : Lina Wahyuni

    Tampat/tanggal Lahir :Jambi, 16 Juli 1996

    Agama : Islam

     Nama Sekolah : SMAN 8 KOTA JAMBI

    Alamat Sekolah : Jl. Marsda surya dharma Km 9 kenali asam bawah

    Kelas : XI IPA 2

     NISN : 9968254731

    Alamat Rumah : JL.Widuri II, Kecamatan Kota Baru

    Alamat e-mail : [email protected]

     Nomor Handphone : 08984719864

    Cita-Cita : Guru

     Nama Ayah : Novriandi

     Nama Ibu : Elmayeni

    Kata mutiara : if people Can’t give you a motivation so give that

    motivation from “your self alone”

    Prestasi

    1. 

    Juara 1 kelas X semester 1 dan 2

    2.  Juara 1 kelas XI Ipa semester 1

    3. 

    Sebagai peserta OPSI se Kota Jambi

    4.  Sebagai peserta lomba mengarang dalam rangka hari Kartini di Kantor Dinas

    Pendididkan Kota Jambi

    5. 

    Sebagai peserta lomba pidato se Provinsi Jambi6.  Sebagai peserta OSN bidang TIK

    7.  Sebagai peserta olimpiade biologi se provinsi Jambi di kampus IAIN

  • 8/16/2019 Lkti Himapemia Unja 2013, Juara 3 Provinsi Jambi

    22/22

    BIODATA PENULIS

     Nama  : Taridatin NugraheniTampat/tanggal Lahir :Jambi, 12 September 1997

    Agama : Islam

     Nama Sekolah : SMAN 8 KOTA JAMBI

    Alamat Sekolah : Jl. Marsda surya dharma Km 9 kenali asam bawah

    Kelas : X A

     NISN : 9978355369

    Alamat Rumah : JL.Multatuli kelurahan mayang mangurai Nomor Handphone : 081927571715

    Cita-Cita : Guru

     Nama Ayah : Saleh,S.pd

     Nama Ibu : Tati Amsinar,A.Ma

    Kata mutiara : lebih cepat lebih baik

    Prestasi

    1.  Juara 2 kelas X semester 1