164
SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengan) Terhadap Tingkat Rasio Non Performing Financing (NPF) Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia) llllllll 11111 11111 - Ulll Universltas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Oleh: Riyana Sari NIM: 106046101687 KONSENRASI PERBANKAN SYAIUAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKUL TAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M AKAAN UT AMA I <>v.11.u1n 1.11.l<'ai:lT.ll.

llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

  • Upload
    vuliem

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

SKRIPSI

Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

(Usaha Mikro, Kecil, dan Menengan)

Terhadap Tingkat Rasio Non Performing Financing (NPF)

Bank Syariah

(Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia)

llllllll 11111 11111 -

Ulll Universltas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh:

Riyana Sari

NIM: 106046101687

KONSENRASI PERBANKAN SYAIUAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKUL TAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDATULLAH

JAKARTA 1431 H/2010 M

~:~PUST AKAAN UT AMA I I"":';~., <>v.11.u1n 1.11.l<'ai:lT.ll.

Page 2: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

PENGARUH PENYALURAN PEMBIAYAAN SEKTOR UMKM

(USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH)

TERHADAP TINGKAT RASIO NON PERFORMING FINANCING (NPF)

PADA BANK MUAMALAT INDONESIA

Oleh:

Riyana Sari u1.terin.

~,~~'. : iff :~g}.~~:~~:u~~;~::::::~:: No. Jmluk : .i:l!!!~.R.l:..'i\!l!'il...." ................ . khigifikalit : ············"········ .... , ................. .

KONSENRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAII DAN HUI(UM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYAIUF HIDATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010

Page 3: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

.psi yang berjudul Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM (Usaha Kccil, lro, dan Menengah) Terhadap Tingkat Rasio No11 Pe1forming Financing (NPF) Pada tk Muamalat Indonesia, telah diL~jikan clalam siclang munaqasyah Fakultas Syariah dan ~um UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pacla tanggal I 0 Desember 20 I 0. Skripsi ini telah rima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saijana Program Strata I (SI) pada gram Studi Muamalat.

tua

cretaris

Jakarta, lO Desember 2010 Dekan,

P of. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM NIP. 195505051982031012

Panitia Ujian Munaqasyah

: Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM. NIP. 195505051982031012 _..-

: Mu'min Rouf, S.Ag., MA. NIP. 150281979

11bimbing I : Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd. NIP. 195607121.981131003

mbimbing II : Yuke Ralunawati, MA. NIP.197509032007011016

nguji I : Dr. Syahrul A' dam, M1Ag.

NIP. 19730504200031002

ng~ji II : Ahmad Choirul Hadi, M.Ag. NIP. 1504111184

(.......... . .... )

(:IA'.~ C)

Page 4: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Lembar Pernyataan

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

I. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata I (SI) di Universitas Islam

Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universi1as Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakatia.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplak dari orang lain, maka saya bernedia menerima sanksi

yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 November 2010

Page 5: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

~;;.1~,~~----~~ KATA PENGANTAR

Maha Suci Allah SWT yang telah memberikan jalan hidup setiap insan yang

berbeda-beda. Sungguh Maha Indah karunia-Nya yang telah membekali setiap insan

dengan begitu banyak potensi dan bakat yang beraneka ragam. Dan atas ridho, kasih

sayang dan cinta-Nya pula penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka

memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah pada Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta.

Salawat serta salam tidak luput penulis panjatkan kepada kekasih Allah,

Muhammad Saw. beserta para keluarga, sahabat, dah bahkan umatnya selurnh dunia

hingga akhir zaman, Insya Allah dan mudah-mudahan kita pun termasuk salah satu

kedalam umatnya, Amiin.

Alhamdulillah skripsi yang be1judul "Pengaruh Penyaluran Pembiayaan

Sektor UMKM Terhadap Tingkat Rasia Non Performing Financing (NPF) Bank

Syariah (Studi kasus pada Bank Muamalat Indonesia)" dapat penulis selesaikan.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi dan melengkapi persyaratan untuk

memperoleh gelar sarjana (Sl) pada jurusan Muamalat prodi Perbankan Syariah

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta.

Sepenuhnya penulis meyadari bahwa banyak pihak dan orang-orang yang

terlibat dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, semoga Allah memberikan balasan

yang terbaik dan berlipat ganda. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan untaian

terima kasih, khususnya kepada:

I. Ibunda tercinta dan tersayang, Nurhayati, atas segala doa, pengorba:nan, ribuan

kasih sayang dan cintanya, keringat dan cucuran air mata yang telah banyak

mengalir. Tiada untaian kata yang sanggup untuk dilukiskan. Semoga Allah

Page 6: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

memberikan balasan yang terindah dan berlipat ganda, serta membangunkan

sebuah rumah yang indah di surga-Nya nanti.

2. Ayahanda yang selalu dirindukan, Kasiyanto, terima kasih atas pengorbanan clan

kasih sayangnya selama ini. Semoga Allah selalu memberikan ampunan,

menyelimuti dengan kehangatan, memberikan kesejukkan, clan cahaya-Nya di

alam barkzah sana.

3. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH. MA. MM., selaku dekan

Fakultas Syariah clan Hukum

4. !bu Dr. Enis Amalia, M. Ag. clan bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag selaku

ketua dan sekretaris jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum

5. Bapak Ors. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd. dan Yuke Rahmawati, MA., selaku

dosen pembimbing atas kesediaan clan kesabarannya dalam memberikan

bimbingan, bantuan, arahan, dan sarannya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Semoga Allah senantiasa menaungi dalam keberkahan, kabaikan, dan

kebahagiaan dunia akhirat.

6. Para dosen Fakultas Syariah clan Hukum yang telah banyak memberikan ilmu

dan inspirasinya yang sangat bermanfaat kepada penulis semasa perkuliahan.

7. Pimpinan clan staf Perpustakaan Utama clan Perpustakaan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta yang telah banyak membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi dengan berbagai referensi.

8. Mba Narti, mba Abela, dan mas priyo yang banyak membantu penulis untuk

melakukan penelitian baik permohonan data maupun wawancara yang

dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Ors. Syaffrudin, HR. selaku paman yang telah bersedia untuk menjadi sosok

seorang ayah, tulus clan ikhlas memberikan kasih sayang, perhatian, dan nasehat

kehidupan.

I 0. Adikku tersayang, Donny Ariyanto, atas pengorbanan, bantuan, dan

kesediaannya selama ini mengantar jemput penulis kemana saja.

Page 7: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

11. !bu Nana, Bapak Sunarto, ka Dewi, ka HaiTy, Encing Evi, dan nenek ku yang

telah banyak memberikan bantuan, doa, semangat, kasih sayang, perhatian, dan

pinjaman komputernya untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Ly, Lia, dan Eti, yang selalu memberikan kesediaam1ya mendengarkan keluh

kesah dan berbagi dalam keadaan suka, senang, sedih, dan duka. Semoga Allah

selalu memberikan segala sesuatu yang terbaik dai1 terindah.

13. Teman-teman sepe1juanganjurnsal1 perbankan syariah angkatan 2006, khususnya

kelas PS D. Semoga persahabatan ini tidak akan pernah luntur oleh waktu dan

tetap abadi hingga akhirat kelak.

14. Para ustad dall ustadzah di YISC Al-Azhar, yang telah ballyak memberikan

arahan, bimbingai1, dan berperan besar dalam perubahan di.ri penulis.

15. Teman-temall YISC Al-Azhar yang selalu ceria, khususnya untuk Yuli, Titik,

Rusda, Dini, Aulia, Azka, Nuris, Nuri, Nurhayati, dan teman-teman lainnya yang

tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Kalian turut membantu dan mendukung

dalam perubahan diri penulis. Semoga Allah selalu menguatkan keimanan .dan

menaungi kita dalam keistiqamahan.

16. Dan pihak-pihak yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata, penulis sadar tentu ada kekurangan pada skripsi ini. Oleh karena

itu, diharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak yallg

membacanya, karena hanya Allah-lah yang Maha Benar. Penulis pun berharap

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat clan wawasan untuk kita semua. Amiin

Allahumma Amiin.

Jakarta, 26 November 2010

Riyana Sa:ri

Page 8: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

DAFTARISI

LEMBAR PERNYAT AAN ........................................................ .

KATA PENGANTAR ... ... ... ... ... . .. . ........... ...... ... . .. ... ................... 11

DAFTAR ISi ......... ... ...... .......... ........ ...... ......... ...... .............. ... VI

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. . 6

C. Tujuan Penelitian .... .. . . . .... .. .. .... .... . . .. .. .. .. .. .. ...... .. .... .. ... 7

D. Manfaat Penelitian . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. 7

E. Kajian Pustaka .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... 8

F. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep .......................................... 9

G. Metode Penelitian ....................... ......... ....................... 12

H. Sistematika Penulisan .. . . .. .. .. .. .. .. .. .. . . . .. .. . . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 19

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)

a. Pengertian UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) 21

b. Karakteristik UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) . . . 23

Page 9: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

c. Kelemahan dan Keunggulan UMKM (Usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah) . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. 26

B. Pengertian Pengamh . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . .. . . . . . . . . .. .. . . .. .. . . . . . .. . .. 29

C. Pembiayaan

a. Pengertian Pembiayaan . . . .. .. . . . . . .. . . .. . . . . . . . .. . . . .. . . . . .. . .. .. . .. 29

b. Tujuan Pembiayaan .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . . . . . . .. . . .. .. .. .. .. . . . . .. .. ... 30

c. Jenis-jenis Pembiayaan . .. . .. . .. .. . . .. .. . . . .. .. .. .. . . .. .. . . .. .. .. . . .. 32

d. Prinsip-prinsip Pemberian Pembiayaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36

e. Prosedur Pemberian Pembiayaan . . . .. .. .. . . . . . . .. .. . .. . .. .. .. .. .. . 38

f. Tujuan Analisis Pembiayaan . .. .. . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . .. . . . . . . . . . . 41

g. Pembiayaan Sektor UMKM .. . .. .. .. .. .. .. .. .. . . . . . .. .. . . .. . . . . .. .. 42

D. Non Performing Financing (NPF)

a. Definisi Non Pe(forming Financing (NPF) 44

b. Penggolongan Kolektabilitas Pembiayaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... 46

c. Penyebab Non Pe1forming Financing (NPF) ... .... .. ............. 49

d. Upaya Penanganan Non Pe1forming Financing (NP F) . . . . . . . . . 51

BAB III GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA

A. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 53

B. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia .. .. .. . . . . . .. . . . . . .. . .. .. ... 57

C. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 57

D. Tujuan Bank Muamalat Indonesia .. .. .. .. .. .. . . . .. . . . . . .. .. .. .. .. . . .. 59

Page 10: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

E. Strategi Usaha Bank Muamalat Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59

F. Produk-Produk Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia ........ ... 62

G. Kriteria Sektor UMKM Pada Pembiayaan Bank Muamalat

Indonesia .. . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . .. .. .. . .. . .. . .. . . .. .. . . .. .. .. .. ... 65

H. Prosedur Pembiayaan di Bank Muamalat Indonesia .. .. .. .. .. .. .. .. 68

BAB IV HASIL ANALISIS

A. Peta Penyaluran Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia

B. Perkembangan Pembiayaan Sektor UMKM Pada Bartle Muamalat

Indonesia.

73

a. Berdasarkan Porsi Pembiayaan .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 77

b. Berdasarkan Komposisi Pembiayaan .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. 78

c. Berdasarkan Jumlah Nasabah .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. 81

d. Berdasarkan Jenis Akad Pembiayaan ............ ...... ............ 84

C. Strategi Bank Muamalat Indonesia Dalam Penyaluran Pembiayaan

Sektor UMKM ..................... ........... .... .. . .... ........... ..... 91

D. Perkembangan Non Pe1forming Financing (NPF} Pada Bank

Muamalat Indonesia .. . .. . .. . .. . .. . . .. . .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. . .. ... 94

E. Strategi Bartl( Muamalat Indonesia Dalam Mengatasi Non Pe1forming

Financing (NPF) . . . . . . ... . .. .. . . . . . . . . . ..... . . . ... .. . ... .. . ............ 99

F. Analisis penyaluran pembiayaan sektor UMKM terhadap tingkat

rasio Non Performing Financing bank syariah (NP F) . . . . . . . . . . . . . . . I 01

Page 11: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 117

B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . .... 122

DAFT AR PUST AKA

LAMP IRAN

Page 12: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

DAFTAR TABEL

Tabel I.I Tabel Pembiayaan Bank Syariah Berdasarkan Golongan Tahun

2006-2007 (Rp triliyun) . . . . . . . .. . . . . . . .. .. . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . .. . I 0

Tabel 1.2 Tabel Tingkat Hubungan ... ............ ...... ...... ... ......... .. ....... 18

Tabel 2.1 Tabel Kriteria UMKM ................................................................... 23

Tabel 4.1 Tabel Perkembangan Pembiayaan Sektor UMKM dan NPF

Bank Muamalat Indonesia Per Triwulan Tahun 2007-2009 . .. .... 102

Tabel 4.2 Tabel Model Summary and Parameter Estimates . .. . . . .. . . . . . . ...... 104

Tabel 4.3 Tabel Uji Kolmogorov-Smirnov . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 107

Tabel 4.4 Tabel Korelasi (Product Moment) .. . . . . . .. .. .. . . . .. . . .. . . . . . .. . . . . . . . .. 110

Tabel 4.5 Tabel Koefisien Determinasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 112

Tabel 4.6 Tabel Regresi . . . . . . . . . . . . .. ................. .. .. . .. . .. . .. .. . . .. . .. . . . . . . .. 113

Tabel 4.7 Tabel Uji F ......... ..................... ... ............................... 116

Page 13: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Gambar I.I

Gainbar 4.1

Gambar4.2

Gambai·4.3

Gambar 4.4

DAFTAR GAMBAR

Gambar Flow Chaii Alur Penelitian ................................. .

Kurva Komposisi Pembiayaan Bank Muainalat Indonesia

Berdasai·kan Golongannya Tahun 2007 .............................. .

Kurva Komposisi Pembiayaai1 Ba!lk Muamalat Indonesia

Berdasarka11 Golongam1ya Tahun 2008 ............................... .

Kurva Komposisi Pembiayaan Ba11k Muainalat Indonesia

Berdasarka11 Golonga!lllya Tahun 2009 ............................. .

Kurva Perbandingan Komposisi Pembiayaan Bank Muainalat

Indonesia Berdasarkan Golongannya Tahun 2007-2009 .......... .

13

74

74

75

76

Gambar 4.4 Diagrain Perkembangan Pembiayaan sektor UMKM Tahun

2007 - 2009 . . . . .. . .. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . . .. . . .. . . . .. .. .. .. 77

Gambar 4.5 Kurva Perkembangan Komposisi Pembiayaa11 sektor UMKM

Pada Bank Muamalat Indonesia Tahun 2007 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79

Gambar 4.6 Kurva Perkembangan Komposisi Pembiayaan sektor UMKM

Pada Bank Muamalat Indonesia Tahun 2008 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79

Gambar 4.7 Kurva Perkembangan Komposisi Pembiayaan sektor UMKM

Pada Bank Muamalat Indonesia Tahun 2009 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 80

Gambar 4.8 Diagram Perkembanga11 Jumlah Nasabah UMKM Bank Muamalat

Indonesia Tahun 2007 . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. 8 I

Gambar 4.9 Diagram Perkembangan Jumlah Nasabah UMKM Bank Muainalat

Indonesia Tahun 2007 - 2008 . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. .. . . . . .. . .. . . . ... . . . 83

Page 14: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Gambar 4.10 Diagram Perkembangan Jumlah Nasabah UMKM Bank Muamalat

Indonesia Tahun 2007 - 2009 .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. 83

Gambar 4.11 Kurva Perkembangan Jumlah Pembiayaan UMKM Berdasarkan

Jenis Akadnya Tahun 2007 ............................................. 85

Gambar 4.12 Kurva Perkembangan Jumlah Pembiayaan UMKM Berdasarkan

Jenis Akadnya Tahun 2008 .. .. . . .. .. . .. .. . . . .. . .. .. .... .. .. .. . .. .. .. ... 86

Gambar 4.13 Diagram Perkembangan Jumlah Pembiayaan UMKM Pada Tahun

2007-2008 .. "" ... """ """ """ .. """"" .. """. """""" "" 87

Gambar 4 .14 Diagram Perkembangan Jumlah Pembiayaan UMKM Berdasarkan

Jenis Akadnya Tahun 2009 .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... 88

Gambar 4.15 Diagram Perkembangan Jumlah Pembiayaan sektor UMKM Pada

Bank Muamalat Indonesia Berdasarkan Akadnya Tahun

2007 - 2009 . "".""" .. """""""" ... "" ..... """" ..... ". .... 89

Gambar 4.16 Diagram Perkembangan Non Performing Financing Tahun

2005 - 2007 ............................................................ " 95

Gambar 4.17 Diagram Perkembangan Non Pe1forming Financing Tahun

2005 - 2008 ............................................................ " 96

Gambar 4.18 Diagram Perkembangan Non Performing Financing Tahun

2005 - 2009 ".". " .... " ... " .. " ..... " """ ... """."" .. "."" ... 97

Gambar 4.20 Gambar Flow Chart Alur Analisis .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 103

Gambar 4.21 Grafilc sebaran data .. .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. . .. .. . ...... ...... 105

Gambar 4.22 Grafik Sebaran Data Pembiayaan Sektor UMKM .. .. .. .. . ........... 108

Gambar 4 .23 Grafilc Sebaran Data NPF .. . .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. 109

Page 15: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

dari tahun ke tahun terns mengalami kenaikan, tetapi Bank Muamalat Indonesia dapat majaga dan menekan tingkat pembiayaan bermasalahnya dibawah batas toleran yang ditetapkan oleh BI sebesar 5%.

Kemudian berdasarkan output yang dihasilkan dapat diketahui bahwa ternyata antara variabel pembiayaan sektor UMKM dengan variabel NPF memiliki hubungan yang positif yaitu sebesar 64,4% yang berarti hubungan ini bersifat kuat.Model persamaan regresi sederhana yang dihasilkan yaitu Y= -0,047 + 0,0000000165 X yang berarti hal ini menunjukkan bahwa antara variabel pembiayaan sektor UMKM (X) dan variabel NPF (Y) memiliki arah hubungan yang searah sehingga setiap terjadi peningkatan terhadap pembiayaan sektor UMKM maka akan meningkatkan pula nilai NPF pada Bank Muamalat Indonesia.

Berdasarkan hasil tersebut diatas, dapat diketahui bahwa walaupun dari sisi profit, pembiayaan sektor UMKM memberikan kontribusi yang cuknp menguntungkan bagi Bank Muamalat Indonesia, tetapi di sisi lain juga memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap risiko pembiayaan bermasalah atau tingkat rasio Non Performing Financing (NPF) pada Bank Muamalat Indonesia. Sehingga dalam penyalurannya pun Bank Muamalat Indonesia tidak se11a merta hanya melihat dari sisi profit yang diperoleh.

Page 16: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Islam, manusia diwajibkan untuk berusaha agar ia mendapatkan

rezeki guna memenuhi kebutuhan kehidupannya. Untuk memulai usaha

diperlukan modal, seberapa pun kecilnya. Adakalanya orang mendapatkan modal

dari simpanannya atau dari keluarganya. Ada pula yang meminjam kepada rekan-

rekannya. Jika tidak tersedia, peran institusi keuangan 'menjadi sangat penting

karena dapat menyediakan modal bagi orang yang ingin berusaha. 1

Institusi keuangan khususnya sektor perbankan, baik bank konvensional

maupun bank syariah, dalam melakukan kegiatan usahanya memerlukan dana dari

masyarakat, dan kemudian dana terse but dioperasikan kem bali kepada masyarakat

dalam bentuk pembiayaan yang pada akhirnya akan menghasilkan pendapatan.2

Dalam perkembangannya, sektor perbankan syariah di Indonesia

menunjukkan perkembangan yang makin pesat dan fantastis. Krisis keuangan

global tahun 2008 di satu sisi telah membawa hiklhah bagi perkembangan

perbankan syariah. Penetapan sistem syariah sebagai pola alternatif yang tepat

1 Muhammad Syafi'I Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktek, Jakm1a, Gema Insani, 2001, h. 169

2 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1995, edisi IV, h. 88.

Page 17: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

2

dalam menghadapi berbagai persoalan ekonomi di [ndonesia. 3 Karenanya,

penekanan pada aspek pemberdayaan ekonomi kerakyata11 di sektor riil membuat

perbankan syariah lebih realistis dalam prakteknya. Misalnya, mengenai

mekanisme pembiayaan yang membuat keseimbangan antara pertumbuhan di

sektor moneter dan sektor riil. 4

Salah satu target pencapaian sistem perbankan syariah nasional yang

tercantum pada blue print Perbankan Syariah Indonesia adalah memiliki peran

signifikan dalam sistem perekonomian nasional, serta mampu melakukan

perbaikan kesejahteraan rakyat. Sekaligus berdasarkan nilai-nilai syariah, salah

sati visi pengembangan perbankan syariah di Indonesia adalah "Terwujudnya

sistem perbankan syariah yang kompetitif, efisien dan memenuhi prinsip kehati-

hatian yang mampu mendukung sektor riil secara r.yata melalui kegiatan

pembiayaan berbasis bagi has ii (share-based financing) dan transaksi riil dalam

kerangka keadilan, to/ong-meno/ong dan menuju kebaikan guna mencapai

kemashlahatan masyarakat".' Perbankan syariah yang menyalurkan pembiayaan

ke sektor riil, termasuk diantaranya usaha kecil dan menengah (UKM) berperan

besar meningkatkan kemajuan UKM. Dengan prinsip bagi hasil membuat

lembaga keuangan syariah dinilai tepat untuk menyalurkan pembiayaan kepada

j en is us aha i tu.

3 K. H. Ma'ruf Amin, Prospek Cerah Perbankan Syariah, Cet. I, Jakarta, LeKAS, 2007, h. 134 4 Ibid., h. 142-143 5 M Showam Azmy dan M. Mahrus, "Bank Syariah: Bank Yang Ramah UMKM', artikel ini

diakses pada hari Rabu tanggal 11 November 2008 dari http://ekisonline.com/index. php?option=eom content&task=view&id= 15 5&Itemid=27

Page 18: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

3

Dalam konteks Indonesia, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) adalah kelompok yang masih sangat penting peranannya dalam

pembangunan ekonomi nasional.6 Peningkatan peran dan kegiatan usaha UMKM

semakin nampak sejak !crisis tahun 1997, UMKM telah menunjukkan

perkembangan yang terus meningkat dan bahkan mampu menjadi penopang

peiiumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut dapat dilihat dari data BPS 2003,

yang menunjukkan populasi UMKM mencapai sekitar 48,39 juta unit atau

99 ,85% dari keseluruhan pelaku bisnis di Indonesia. Disamping itu, UMKM juga

memberikan kontribusi besar dalan1 penyerapan tenaga kerja yaitu 99,4% dan

mernberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp.

1.013,5 triliun atau 56,73%.7

Meskipun UMKM menjanjikan bagi masa depan ekonomi nasional,

namun, dalam perkembangmmya seringkali diperhadapkan oleh berbagai

dilema. 8 Dalam mengembangkan usahanya, UMKM menghadapi berbagai kendala

baik yang bersifat internal maupun eksternal, permasalahan-permasalahan tersebut

antara lain: 1) manajemen, 2) permodalan, 3) teknologi, 4) bahan baku, 5) info1masi

dan pemasaran, 6) infrastruktur, 7) birokrasi dan pungutan, 8) kemitraan.9 Dari

6 "Tak Punya Utang Luar Negeri, UMKM Ma/ah Tahan Krisis ". Kompas, 27 November 2008. 7

Sri Lestari Hs, "Perkembangan dan Strategi Pengembagan Pembiayaan Usaha Mikro, Keci/, dan Menengah (UMKM"), artikel 1m diakses pada 2 Februari 20 IO dari www .smecda.com/deputi7 /file _Infokop/V 0L15 .. ./6 _ %20 lestari.pdf

8 Muhammad Ghafur W., Protet Perbankan Syariah Indonesia Terkini (Kajian Kritis Perkembangan Perbankan Syariah), Yogyakarta, Biruni Press, Cet. Pertama, 2007, h. 118-119

9 Sri Lestari Hs, "Perkembangan dan Strategi Pengembagan Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)", artikel m1 diakses pada 2 Februari 2010 dari www.smecda.com/deputi7 /file lnfokop/VOL 15 .. ./6 %201estari.pdf

Page 19: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

4

beragamnya permasalahan yang dihadapi UMKM, nampaknya persoalan pendanaan

merupakan salah satu dilema yang sangat krusial bagi kelanjutan usaha UMKM.

Sehingga lembaga keuangan formal (bank) memandang bahwa usaha mikro

sebagai unit ekonomi yang not bankable. 10

Namnn semenjak berdiri, bank syariah sudah memfokuskan diri dalam

melakukan penyaluran pembiayaan ke sektor UMKM dalam rangka

pemberdayaan ekonomi ummat. 11 Hal ini bisa dilihat dari beberapa bulan

menjelang pecahnya krisis global, industri perbankan syariah tampak

menunjukkan keberpihakan pada sektor UMKM yang ditunjukkan dengan

naiknya agregat pembiayaan, 12 dimana bank syariah memberikan porsi

pembiayaan kepada UMKM mencapai nominal Rp27,18 Trilyun (72,13%)

sampai dengan posisi September 2008, dengan pertumbuhan pembiayaan pada

sektor UMKM sebesar 38,91% dan pembiayaan untuk sektor non UMKM

mencapai Rpl0,5 triliun (27,87%). (Data BI, oktober 2008)13

Sedangkan kegiatan bank dalam menyalurkan dana kepada

masyarakat/nasabah tidak terlepas dari adanya risiko pembiayaan macet (Non

Performing Financing/NPF). Dalam upaya untuk meminimalkan risiko

'0 Ghafur W., Protet Perbankan Syariah Indonesia Terkini (Kajian Kritis Perkembangan

Perbankan Syariah), h. I 18-1I9 11 Aku dan Tugas Ku, "Ana/is is Kebijakan Bank Syariah Terhadap Pembiayaan UKM'', aitikel

ini di akses pada 16 Juni 2010 di http://akudantugasku.wordpress.com/2009/06/26/analisis-kebijakan­bank-syariah-terhadap-pe1nbiayaan-ukm/

12 A. Riawan An1in, Perbankan Syariah Sebagai Solusi Perekono111ia11 Nasional, Jakarta, UIN Press, 2009, h. 30-3 I.

13 Agustianto, "Perkembangan dan Proyeksi bank Syariah 2009", artikel ini di akses pada hari 09 Januari 2009 dari http://indonesiafile.com/content/view/6 I 1147/

Page 20: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

5

pembiayaan tersebut, bank perlu melakukan analisis pada potensi usaha

b k d l b I. b. 14 nasa ahnya, khususnya emampuan a am pengem a 1an pem iayaan.

Sepandai apa pun analisis kredit yang dilakukan dalam menganalisis setiap

permohonan kredit, kemungkinan kredit tersebut macet pasti ada. Hanya saja

dalam hal ini, bagaimana meminimalkan resiko tersebut seminimal mungkin. 15

Sejak !crisis keuangan global melanda, perbankan syariah bersikap lebih

hati-hati dalam melakukan pembiayaan untuk mencegah meningkatnya angka

non performing finance (NPF). Angka NPF perbankan syariah di November

2008 pun tercatat 4,97 persen, meningkat dibanding Oktober 2008 yang sebesar

4,49 persen. Oleh karena itu, bank syariah menahan ekspansi pembiayaan dalam

kondisi ekonomi yang masih tidak menentu.

Untuk itu perbankan syariah pun harus lebih selektif dalam memilih usaha

yang dibiayai agar tidak membuat NPF semakin tinggi. Untuk melakukan

pembiayaan ke sektor mikro pun, perbankan sym-iah harus menyiapkan

infrastruktur yang memadai. Pasalnya, pembiayaan ke sektor mikro tak terlalu

besar, namun jumlahnya sangat banyak. 16

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai pengaruh pembiayaan sektor UMKM terhadap tingkat rasio

Non Performing Financing (NPF) yang ada dalam Bank Umum Syariah (BUS)

14 Faisal Afiff, Yoso Aripurnomo, dkk, Strategi & Operasional Bank, (Bandung: PT Eresco, 1996), h. 246.

15 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan", Cet. 3, (Jakarta: PT RajaGrafmdo Persada, 2004), h. 128 16 Alfi Wijaya (Kepala Divisi Riset dan Manajemen Proyek Karim Business Consulting),

"Pengurangan Parsi Pembiayaan Bank Syariah Mega", artikel ini di akses pada 24 Maret 2008 dari !ll!Jl:i/www.sebi.ac.id/index.php?option=com content&task=view&id=53 l&Itemid=46

Page 21: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

6

melalui penulisan karya ilmiah, yang berupa skripsi dengan judul "Pengaruh

Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM Terhadap Tingkat Rasio Non

Performing Financing (NPF) Pada Bauk Muamalat Indonesia".

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

I. Pembatasan Masalah

Penulis hanya akan membahas mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan kegiatan bank syariah dalam melakukan penyaluran pembiayaan, yaitu

pembiayaan sektor UMKM dan perkembangan tingkat rasio Non Pe1forming

Financing (NPF) pada bank syariah tahun 2007-2009.

2. Perumusan Masalah

Dari pokok permasalahan tersebut penulis merumuskan beberapa

rincian permasalahan dalam penelitian ini, yaitu :

I. Bagaimana kriteria UMKM yang mendapatkan persetujuan permohonan

pembiayaan di Bank Muamalat Indonesia?

2. Bagaimana strategi Bank Muamalat Indonesia dalam menyalurkan

pembiayaan sektor UMKM?

3. Bagaimana pengaruh pembiayaan sektor UMKM tersebut terhadap tingkat

rasio Non Pe1forming Financing (NP F)?

4. Bagaimana strategi yang di ambil oleh Bank Muamalat Indonesia dalam

menjaga tingkat rasio Non Pe1forming Financing (NPF)?

Page 22: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

7

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

I. Mengetahui kriteria UMKM yang mendapatkan persetujuan permohonan

pembiayaan di Bank Muamalat Indonesia.

2. Mengetahui strategi Bank Muamalat Indonesia dalam menyalurkan

pembiayaan sektor UMKM.

3. Mengetahui besarnya pengarnh pembiayaan sektor UMKM terhadap tingkat

rasio Non Performing Financing (NPF).

4. Mengetahui strategi Bank Muamalat Indonesia dalam menjaga tingkat rasio

Non Pe1:forming Financing (NP F) sehingga tetap berada dalam batas toleran

yang ditetapkan oleh BL

D. Kegunaan/Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

I. Diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi yang bermanfaat bagi

pengembangan dan peningkatan penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan,

khususnya lee sektor riil.

2. Meningkatkan kompetisi penyaluran dana diantara bank syariah yang nantinya

akan memberikan pengaruh terhadap market share perbankan syariah di

Indonesia.

3. Meningkatkan peran bank syariah dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan pembangunan ekonomi secara makro.

Page 23: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

8

E. Kajian Pustaka

Penelitian tentang pembiayaan dan Non Pe1forming Financing telah diteliti

oleh sejurnlah Peneliti. Dari sekian banyak Peneliti yang membahasnya, ada

beberapa yang meqjadi fokus tinjauan pustaka bagi Penulis berkenaan dengan

topik yang dipilih dalam penelitian ini, yaitu :

• Penelitian yang dilakukan oleh M. Irfansyah (2007), yang berjudul "Pengaruh

Jumlah Pembiayaan Terhadap Tingkat Rasia Non Performing Financing

(NPF) Pada Bank DK! Syariah", hasil penelitian ini memaparkan tentang

factor-faktor yang menyebabkan pembiayaan bemmsalah, pengaruh jumlah

pembiayaan yang disalurkan teradap tingkat rasio Non Pe1forming Financing

(NPF), dan memaparkan langkah-langkah yang dilakukan oleh bank syariah

dalam upaya penanganan pembiayaan bermasalah.

• Penelitian yang dilakukan oleh Dian Agustina Prameswari (2007), yang

berjudul "Peranan Studi Kelayakan Pembiayaan Terhadap Tingkat NPF",

hasil dari penilitian ini yaitu memaparkan akan pentingnya pelaksanaa studi

kelayakan pembiayaan terhadap tingkat NPF di bank syariah dan

mempengarnhi fluktuasi tingkat rasio NPF bank syariah.

• Penelitian yang dilakukan oleh Ria Julianti (2008), yang berjudul "Kebijakan

Bank Muamalat Indonesia dalam Pembiayaan kepada UMKM Tahun 2003-

2007", hasil dari penelitian ini adalah memaparkan beberapa kebijakan yang

Page 24: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

9

diterapkan oleh Bank Muamalat Indonesia dalam melakukan penyaluran

pembiayaan ke sektor UMKM.

Dari penelitian tersebut di atas, belum ada yang memaparkan tentang

pengaruh penyaluran pembiayaan sektor UMKM terhadap tingkat rasio Non

Performing Financing (NPF) pada Bartle Muamalat Indonesia. Sehingga dalam

hal ini, Penulis tertarik untuk menganalisis pengaruh penyaluran pembiayaan

sektor UMKM terhadap perkembangan tingkat rasio Non Performing Financing

(NPF) dan apa pengaruh penyaluran pembiayaan sektor UMKM tersebut

memberikan kontribusi terhadap tingkat rasio Non Pe1forming Financing (NP F)

di bank syariah.

F. Kerangka Tcori dan Kerangka Konsep

I. Kerangka Teori

Sektor ekonomi di Indonesia secara faktual sebagian besar didukung

oleh sektor usaha Mikro, kecil dan menengah atau dikenal dengan singkatan

UMKM. 17 Pada saat krisis ekonomi terjadi, ternyata sektor Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM) memperlihatkan ke:mampuan nntuk tetap

survive meskipun mereka diterpa badai krisis. 18 Meskipun seperti itu, sektor

UMKM selalu dihadapkan oleh permasalahan utama yang dihadapi yaitu

17 Khotibul Umam, SH, "Optima/isasi Peranan Perbankan Syariah Dalam Pembiayaan Produktif Bagi Sek/or UKM", mtikel m1 http://sharialaearn.wikidot.com/khotibulumam003

18 Muhammad, Bank Syariah Problem don Pertama, (Yogyakmta: Graha llmu, 2007), h. 109

diakses pada 27 April 20 I 0 dari

Prospek Perkembcmgan Di Indonesia, Edisi

Page 25: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

10

berupa permodalan, dimana terkadang dalam memperoleh modal dari bank

mengalami kesulitan dan yang membuatnya menjadi non bankable.

Namun dalam perkembangan usaha bank syariah justru lebih

memfokuskan diri untuk melakukan penyaluran pembiayaan ke sektor

UMKM. Hal ini dibuktikan dengan terns meningkatnya pembiayaan sektor

UMKM dari tahun ke tahun.

Tabel I. I Pembiayaan Bank Syariah Berdasarkan Golongan

Tahun 2006-2007 (Rp triliyun) :19

Ket Juli Agust Sept Okt Nov Des Jan

UMKM 12,61 12,94 13,74 14,43 14,59 14,87 14,58

NonUMKM 5,91 6,09 5,92 5,66 5,8 5,57 5,64

Feb

14,91

5,55

Hal ini pun dibuktikan kembali ketika beberapa bulan menjelang

pecalmya !crisis global, industri perbankan syariah tampak menunjukkan

keberpihakan pada sektor UMKM yang ditunjukkan clengan naiknya agregat

pembiayaan. 20 Bank Indonesia (BI) mencatat, pembiayaan yang diberikan

perbankan syariah kepada UMKM per September 2008 mencapai Rp 27,81

triliun atau 72,13 persen. Sedangkan pembiayaan kepada non UMKM

mencapai Rp I 0,5 triliun atau 27,87 persen dengan pertumbuhan pembiayaan

pada sektor UMKM sebesar 38,91 % sampai posisi 2008 (tahun ke tahun). 21

19 Muhammad Ghafur W., Prate/ Perbankan Syariah .Jndonesia Terkini (Kajian Kritis Perkembangan Perbankan Syariah), Cet. Pertama, (Yogyakarta: Biruni Press, 2007), h. 18.

20 Amin, Perbankan Syariah Sebagai Solusi Perekonomian NasionaI'', h. 30-3 I 21 Hary Mmthy Gunawan, "Workshop Perbankan Syariah", artikel ini diakses pada 21

Desember 2008 dari http://www.ssffmp.or.id/berita/21844/Bank Muamalat Naikkan Pembiayaan UMKM

Page 26: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

l l

Bagi industri perbankan syariah, penyaluran pembiayaan ke sektor UMKM

lebih menguntungkan dibandingkan sektor non UMKM. 22

Kegiatan bank dalam menyalurkan dana kepada masyarakat/nasabah

memang tidak terlepas dari adanya risiko pembiayaan bermasalah (Non

Performing Financing). Dalam upaya untuk meninimalkan risiko pembiayaan

tersebut, bank perlu malakukan analisis pada potensi usaha nasabahnya,

khususnya kemampuan dalam pengembalian pembiayaan.23 Karena sepandai

apa pun analisis laedit yang dilakukan oleh bank, kemungkinan laedit tersebut

. d 24 macet past! a a.

Untuk mengetahui besarnya NPF (Non Pe~forming Financing) suatu

bank, BI menginstruksikan perhitungan NPF dalam laporan keuangan

perbankan nasional sesuai dengan surat edaran No. 6/23/DPNP tanggal 31

Mei 2004, tentang perhitungan Rasio Keuangan Bank yang dirumuskan sebagi

berikut:25

Non Performing Financing (NPF) = Pembiavaan Bermasa/ah

Total Pembiayaan

Dalam perkembangannya, kine1ja pembiayaan Bank Syariah cukup baik

dengan tingkat pembiayaan bermasalah yang relatif kecil. Namun sejak krisis

22 Tomi Sujatmiko, "Pembiayaan BSM Rp!2,5 T'', artikel ini di alrnes pada 11 Desember 2007 dari http://www.syariahmandiri.eo.id/berita/details.php?cid=l&id=489

23 Faisal Afiff, Yoso Aripurnomo, dkk, Strategi & Operasiona/ Bank, h. 246 24 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Cet. 3, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 128 25 M. lrfansyah, "Pengaruh Jumlah Pembiayaan Terhadap Tingkat Rasia Non Pe1forming

Financing (NPF) Pada Bank DK/ Syariah", (Skripsi SI Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta, 2007), h. 49

Page 27: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

12

ekonomi global melanda, perbankan syariah pun harus bersikap lebih hati-hati

dalam melakukan pembiayaan untuk mencegah meningkatnya angka non

performingfinance (NPF). 26

2. Kerangka Konsep

I Bank Syariah

'

I Pembiayaan

/ ~. --

Perkembagan NonUMKM UMKM 1----J. Pembiayaan Sektor ~

I UMKM

Anal is is Resiko - Regresi Sederhana

Pembiayaan

l NPF (Non Performing Financing) I Perkembangan

I . -

NPF

G. Metode Penelitian

Penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang

juga merupakan sebuah pemikiran kritis. Pada umumnya, penelitian dilakukan

dengan berbagai metode yang disesuaikan dengan data dan kebutuhan.

26 Aji Dedi Mulawannan, "Krilik Market Share 5% Bank Syariah", artikel ini di akses pada 17 November 2009 dari http://www.ajidedim.com/index.]llJP/ekonomi/ekonomi-islam/65-kritik-market­share-5-bank-syariah

Page 28: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

13

I. .T enis Penelitian

• Berdasarkan J enis Data

Penelitian ini rnerupakan jenis penelitian kuantitatif; dirnana data-data yang

dikumpulkan dinyatakan dalarn bentuk nilai absolute.27

• Berdasarkan tujuan

Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif, yaitu merupakan jenis

penelitian yang rnenjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh antara

variabel be bas dan variabel terikat. 28

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini memakai pendekatan statistik inferensial parametik, artinya

apa yang terjadi pada sarnpel akan diber!akukan kepada populasi dengan

rnernakai skala interval dan rasio yang digunakan berdasarkan pada populasi

yang berdistribusi norma!.29

3. Teknik Pengurnpulan Data

Teknik pengurnpulan data yang dilakukan oleh penulis mencakup

beberapa ha!, yaitu:

• Interview : melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan

penelitian ini.

27 Sukandar Rumidi, Metodologi Penelitian: Petwyuk Prak/is untuk Pene/iti Pemu/a, (Jakarta: Gajah Mada University Press, 2004), h. 112

h.4

28 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif,( Jakarta: Prenada Media, 2005), h. 38. 29 Ali Mauludi, Statistik !: Penelitian Ekonomi !slam Dan Sosial, (Jakarta: Edisi pertama, 2006),

Page 29: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

14

• Dokumentasi : mengumpulkan data berdasarkan laporan yang didapat dari

perusahaan yang diteliti dan laporan lainnya yang berkaitan dengan

masalah penelitian ini.

• Observasi : sebuah metode ilmiah berupa pengamatan dari pencatatan

dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki.

4. Jenis Data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian m1 merupakan data

kuantitatif yang bersumber pada:

1. Data Primer

1. Hasil Observasi

2. Hasil Wawancara

2. Data Sekunder

1. Dokumentasi dari arsip atau data yang berhubungan dengan penelitian.

2. Penelititan kepustakan (Library Research) dari buku, artikel, dan karya­

karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian.30

3. Hipotesis

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel pembiayaan

sektor UMKM (X) dan variabel NPF (Y). Kedua variabel tersebut akan

dianalisis dengan hipotesis sebagai berikut:

H 0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pembiayaan sektor

UMKMdanNPF

'0 Iqbal Hasan, Metodologi Pene!itian dan Ap/iksinya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), h. 11

Page 30: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

15

H, = Terdapat pengaruh yang signifikan antara pernbiayaan sektor UMKM

dan NPF

4. Analisis Data yang Dilakukan

Bentuk analisis yang dipergunakan oleh penulis adalah dengan

menggunakan analisis regresi sederhana. Berikut ini bentuk-bentuk analisis

yang dipergunakan penulis untuk manganalisis data-data tersebut, yaitu:

a. Uj i Linearitas

Uj i linearitas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel

bebas dan variabel terikat terdapat hubungan linear atau tidak. Dalam suatu

penelitian ada kecendrungan pengelompokan data ke jenis data linear,

walaupun tidak semua data memiliki sebaran linear atau berbentuk kurva

sehingga harus digunakan parameter lain, bukan regresi. Kepastian untuk

menentukan linear tidaknya suatu data dapat diuji dengan uji linearitas.

b. Uji No1malitas

Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data yang

digunakan memiliki distribusi nornml, sehingga clapat cligunakan dalam

statistik parametik.31 Sebab data yang berdistribusi ticlak normal tidak clapat

digarap clengan rumus statistik parametik. Dengan demikian, sebelum

dianalisa clengan runms te1ientu normalitas sebaran suatu data harus sudah

31 Agus Eko Sujianto, Ap/ikasi Statistik dengan SPSS 16.0, Cet.l, (Jakarta: Prestasi Pusaka Publisher, 2009), h. 77

Page 31: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

11

16

diketahui. Jadi, uji nom1alitas data hams sudah clitentukan sebelum

penerapan suatu rumus statistik untuk pengujian hipotesis.32

Aclapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini aclalah uji

Kolmogorov Smirnov. Uji ini merupakan uji kecocokan antara data hasil

pengamatan dengan hipotesis. Uji ini akan membanclingkan antara

frekuensi kumulatif sebaran data dengan hipotesis.33

c. Uji Korelasi

Korelasi merupakan angka yang menunjuk:kan arah clan kuatnya

hubungan antara clua variabel atau lebih. Arab clinyatakan dalam besamya

koefisien korelasi. Dalam penelitian ini, uji hipotesis digunakan untuk

mengetahui hubungan antara pembiayaan sektor UMKM yang clisalurkan

dengan tingkat rasio NPF. Rumusaimya adalah sebagai berikut:

Besamya koefisien korelasi yang diperoleh dapat berpedoman pada

keterangan yang teriera pada label 1.2 sebagai berikut:34

32 Burhan Nugroho, Statistik Terapan, (Yogyakarta: Gama Mada Universiats Press, 2004), h.

33 Widayat, Riset Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002), h. 115 34 Sugiono, Statistik Untuk Penelitian, cet. V, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 126

Page 32: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

17

Tabel 1.2 Tabel Tingkat Hubungan

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60- 0,799 Kuat 0,80 - 1,00 Sangat Kuat

d. Koefisien Determinasi

Dalam analisi korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan

koefisien determinasi atau disebut juga dengan R Square yang merupakan

kuadrat dari koefisien korelasi. Koefisien determinasi digunakan untuk

Untuk menentukan besamya pengaruh frekuensi variabel X; terhadap

variabel Y. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel Y

dapat dijelaskan oleh variabel X.

e. Uj i Regresi Sederhana

Uji regresi adalah telmik statistik ayang berguna untuk memeriksa

dan memodelkan hubungan diantara variable-variabel.35 Berikut ini rumus

analisis regresi, yaitu:

• Persamaan Regresi Linear Sederhana36

Keterangan :

35 Sujianto, Aplikasi Stalistik dengan SPSS I 6.0, h. 55 36 Sarwoko, Statistik !nferesi untuk Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2007),

h. 163.

Page 33: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

19

Jika t,,;,,,,,g > t,a,,,1 maka H 0 ditolak

Jika t1,,,,,,," < t,,,,," maka H 0 diterima

• Uji F

Uj i F ini digunakan untuk menguj i ada a tau tidaknya hubungan

linear antar variabel, sehingga model regresi yang dihasilkan dapat

digunakan untuk memprediksi. Dimana hipotesisnya adalah:39

H0 = Tidak ada hubungan yang linear antara variabel pembiayaan

sektor UMKM dengan NPF

H, = Ada hubungan yang linear antara variabel pembiayaan sektor

UMKM dengan NPF

Berdasarkan probabilitas sebagai berikut:

Jika probabilitas < 0,05 malrn H 0 ditolak

Jika probabilitas > 0,05 maka H 0 diterima

H. Sistematika Penulisan

Teknik penulisan ini merujuk pada buku pedoman penulisan skripsi

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang diterbitkan

oleh Fakultas Syariah dan Hukum tahun 2007.

Untuk mendapatkan hasil penulisan yang terstruktur dan sesuai dengan

kaidah penulisan, maka sistematika tulisan ini disusun sebagai berikut :

39 Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0, h. 65

Page 34: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

20

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, kerangka teori,

hipotesis, metodologi penelitian, objek penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN TEORITIS

Pada bab ini alcan dibahas lebih mendalam tiltjauan pustaka atau studi

literatur dan teori-teori yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini.

BAB III. GAMBARAN UMUM BANK MUAMALA T INDONESIA

Bab ini terdiri dari sejarah singkat Bank Muamalat Indonesia, visi dan

misi, struktur organisasi, produk-produk perusal1aan dan perkembangan kinerja

Bank Muamalat Indonesia.

BAB IV. HASIL ANALISIS

Bab ini berisi deskripsi basil penelitian, pengujian hipotesis, korelasi,

korelasi determinasi, regresi, koefisien regresi, dan pembahasan hasil penilitian.

BAB V. PENUTUP

Pada bab ini penulis mencoba membuat kesimpulan dari pembahasan

yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-saran

yang kiranya bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Page 35: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

21

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)

a. Pengertian UMKM (Usaha Mikro, Kecil , dan Menengah)

Kriteria usaha yang termasuk dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah

telah diatur dalam payung hukum berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20

Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Berikut ini

pengertian masing-masing, yaitu: 40

a. Pengertian Usaha Mikro

Usaha Mikro adalah usaha produktifmilik orang perorangan dan/atau badan

usaha perorangan yang memenuhi !criteria Usaha Mikro sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2008.

b. Pengertian Usaha Kecil

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,

atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha

Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008.

40 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, "Kriteria Usaha Mikro, Keci/, dan Menengah Menurul VU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM", artikel ini diakses pada 27 Oktober 20 IO dari !illJl://www.deR!illR.go.id/index.php?option=com content&article&id=129

Page 36: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

22

c. Pengertian Usaha Menengah

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau

hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2008.

Di dalam UU No. 20/2008 tersebut pengertian UMKM tergambar dari

kriteria UMKM, yang dibedakan berdasarkan, pertama : Kekayaan Bersih

(tidak tennasuk tanah dan bangunan), kedua : Hasil Penjualan Tahunan.

Secara ringkas kriteria usaha mikro dan kecil adalah sebagai berikut:41

Tabel 2.1 Tabel Kriteria UMKM

Kriteria UMKM Mikro Kecil Menengah Kekayaan Bersih Paling ban yak Lebih dari Rp. 50 Lebih dari Rp. 500 (tidak termasuk Rp. 50 juta ju ta sampai juta sampai tanah & bangunan) dengan paling dengan paling

ban yak Rp. 500 ban yak Rp. 10 juta Milyar

Hasil Penjualan Paling ban yak Lebih dari Rp.300 Lebih dari Rp. 2,5 Tahunan Rp. 300 juta juta sampai Milyar sampai (Omset/tahun) dengan paling dengan paling

ban yak Rp. 2,5 ban yak Rp. 50 Milyar Milyar

Di kalangan perbankan, pengelompokan/klasifikasi UMKM didasarkan

pada tingkat (plafond) kredit/ pembiayaan yang dapat diberikan kepada

41 Deddy Edward, "UMKM Tulang Punggung Ekonomi Indonesia", artikel ini di akses pada 25 Oktober 20 I 0 dari http://deddyedward.blogdetik.com/page/2/

Page 37: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

23

UMKM, yaitu usaha mikro kredit/pembiayaan sampai dengan Rp. 50 juta,

usaha kecil kredit/pembiayaan antara Rp. 50 juta s/d Rp. 500 juta, sedangkan

usaha menengah kredit/ pembiayaan antara Rp. 500 juta s/d Rp. 5 milyar.42

b. Karakteristik UMKM (Usaha Mikro, Kecil , dan Menengah)

1. Usaha Mikro

Berikut ini ciri-ciri usaha mikro:

• Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat

berganti;

• Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah

tern pat;

• Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan

tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha;

• Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki JIWa

wirausaha yang memadai;

• Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat renclah;

• Umumnya belum akses kepacla perbankan, namun sebagian dari mereka

suclah akses ke lembaga keuangan non bank;

• Umumnya ticlak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya

termasuk NPWP.

42Deddy edward, "UMKM Tulang Punggung Ekonomi Indonesia", artikel ini diakses pada 26 Oktober 20 I 0 dari http://deddyedward.blogdetik.com/page/2/

Page 38: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

24

Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu segmen

pasar yang cukup potensial untuk dilayani da.lam upaya meningkatkan

fungsi intermediasi-nya karena usaha mikro mempunyai karakteristik

positif dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non mikro, antara

lain:

• Perputaran usaha (turn over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap

dana yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih

tetap berjalan bahkan terns berkembang;

• Tidak sensitive terhadap suku bunga;

• Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter;

• Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat menenma

bimbingan asal dilakukan dengan pendekatan yang tepat.

Namun demikian, disadari sepenuhnya bahwa masih banyak usaha

mikro yang sulit rnemperoleh !ayanan kredit perbankan karena berbagai

kendala baik pada sisi usaha mikro rnaupun pada sisi perbankan sendiri.

2. Usaha Kecil

Berikut ini ciri-ciri usaha kecil:

• Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak

gampang berubah;

• Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap ticlak berpindah-pindah;

Page 39: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

25

• Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih

sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan

keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;

• Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk

NPWP;

• Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam

berwirausaha;

• Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;

• Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik

seperti business planning.

3. Usaha Menengah

Berikut ini ciri-ciri usaha menengah:

• Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih

baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang

jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian

produksi;

• Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem

akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan

penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;

• Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan,

telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;

Page 40: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

26

• Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga,

izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dl!;

• Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;

• Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan

terdidik. 43

c. Kelemahan dan Keunggulan UMKM (Usaha Mikro, Kecik , dan

Menengah)

Dalam perkembangannya di Indonesia, UMKM menjumpai banyak

hambatan atau kendala yang dihadapi dalam beberapa aspek yang berkaitan

langsung dengan kegiatan usahanya. Adapun hambatan-hambatan tersebut

antara lain: 44

I. Keterbatasan Pemasaran

Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis

bagi perkembangan UMKM. Salah satu yang terkait dengan masalah

pemasaran yang umum dihadapi oleh UMKM .adalah tekanan-tekanan

persaingan, baik di pasar domestik dari produk-produk serupa buatan

Usaha Besar (UB) maupun di pasar ekspor.

Selain keterbatasan informasi bagi Usaha Kecil dan Menengah

mereka juga mengalami kekurangan modal dan SDM dalam melakukan

43 Deddy edward, "Ciri-ciri UMKM'', artikel ini di akses pada tanggal 05 Agustus 2008 dari hlli! :// usaha-um km . b Io g. co 111/tag/ c iri-c iri-um km/

44 Tulus T.H. Tambunan, Usaha Keci/ dan Menengah Di Indonesia, Beberapa !su Penting, (Jakarta: Salemba, 2002), h. 73-81.

Page 41: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

27

usaha. Di samping itujuga karena daerah mereka yang relatifterisolir dari

pusat-pusat informasi, komunikasi dan transportasi UMKM juga

mengalami kesulitan untuk memenuhi standar-standar internasional yang

berkitan dengan produksi dan perdagangan.

2. Keterbatasan Finansial

UMKM di Indonesia mengalami dua maslah utanm dalam aspek

finansial, yaitu pada mobilisasi modal awal (start-up capital) dan akses

kemodal kerja dan finansial jangka paqjang untuk investasi yang sangaat

diperlukan demi pertumbuhan output jangka panjang. Hal ini disebabkan

lokasi bank terlalu jauh bagi banyak pengusaha yang tinggal di daerah

yang relatif terisolir, persyaratan ter!alu berat, urusan administrasi terlalu

bertele-tele, dan kurang informasi mengenai skim··Skim perkereditan yang

ada dan prosedurya.

3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia

Masalah SDM juga menjadi masalah bagi UMKM di Indonesia,

terutama dalam aspek enterprenurship, manajemen, teknik produksi,

pengembangan produk, engineerig desaign, quality control, organisasi

bisnis, akuntansi, data processing, telmik pemasaran danpenelitian pasar.

Keterbatasan SDM merupakan salah satu ancaman serius bagi UMKM

Indonesia untuk dapat bersaing baik di pasar domestik maupun di pasar

internasional.

Page 42: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

PERPUSTAKAAN UTAMA 28 UIN SYAHID JAKARTA

4. Keterbatasan Bahan Baku

Keterbatasan bahan baku meajdi masalah yang krusial bagi

pertumbuhan output atau kelangsungan produksi bagi banyak UMKM di

Indonesia.

5. Keterbatasan Teknologi

Unrnmnya UMKM di Indonesia masih menggunakan teknologi

lama/tradisional dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi

yang sifatnya manual, keterbelakangan teknologi tidak hanya membuat

total faktor rendah, productivity dan efesiensidi dalam proses produksi,

tetepi juga kualitas produk yang dibuat rendah.

Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak falctor seperti

keterbatasan modal investasi, informasi mengenai teknologi atau alat-alat

produksi yang baru serta keterbatasan SDM yang dimiliki oleh UMKM.

Keterbatasan semua faktor tersebut mengakibatkan kesulitan dalam

modal dan pemasaran produk yang dihasilkan.

Sedangkan keunggulan yang dimiliki oleh UMKM dibanding

dengan U saha Besar antara lain sebagai berikut:

a) Inovasi dalam teknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam

pengembangan produk.

b) Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil.

c) Kemapuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau

penyerapam1ya terhadap tenaga kerja.

Page 43: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

29

d) Fleksibelitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi

pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan

skala besar yang pada umumnya birokratis.

e) Terdapatnya dinamisme manajeril dan peran kewirusahaan.

B. Pengaruh

Dal am bahasa inggris, pengaruh diartikan "irifluence" sedangkan

berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, pengaruh diartikan sebagai daya

yang ada atau timbul dari sesuatu (benda, orang) yang ikut membentuk watak

kepercayaan perbuatan seseorang.45 Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa pengaruh merupakan suatu daya yang dapat membentuk atau mengubah

sesuatu yang lain. Sehubungan dengan penelitian skripsi ini, pengaruh

merupakan suatu bentuk hubungan sebab akibat antar variabel.

Penge1iian pengaruh dalam ha! ini menjelaskan bahwa pemberian

suatu fasilitas pembiayaan/kredit mengandung suatu resiko kemacetan, sepandai

apa pun analisis pembiayaan yang dilakukan kemungkinan pembiayaan

bermasalah itu pasti ada.46 Sehingga setiap kali bank menyalurkan dananya

dalam bentuk pembiayaan, pasti akan selalu dise1iai dengan adanya resiko

pembiayaan bermasalah, termasuk pembiayaan Bank Muamalat Indonesia yang

disalurkan ke sektor UMKM yang tidak akan lepas dari resiko pembiayaan

bermasalah (Non Performing Financing) pula.

45 Depdikbud, "Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)", (Jakarta: Depdikbud, 1995), h. 665 46 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Cet. 3, (Jakarta: PT RajaGrafmdo Persada, 2004), h. 128

Page 44: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

30

C. Pembiayaan

a. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan atau financing merupakan pendanaan yang diberikan

oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain,

pembiayaan adalah pendanaan yang dikelum·kan untuk mendukung investasi

yang telah direncanakan.47

Pembiayaan dalam perbankan syriah atau istilah tekhnisnya aktiva

produktif menutut ketentuan BI adalah penanaman dana Bank Syariah baik

dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang,

qardh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan

modal sementara, komitmen clan kontijensi pada rekening administratif se1ia

SWBI.48

Sedangkan menurut UU Perbankan No. JO Tahun 1998 Pasal I

ayat (12), penge1iian pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan anatara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut, setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.49

47 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Y ogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h. 17.

48 Muhammad, Manajemen dana Bank Syariah, Cet. Ke-I, (Yogyakarta: Ekonesia Fakultas Ekonomi Ull, 2004), h. 183

49 Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, Pasal 1 ayat 12

Page 45: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

31

b. Tujuan Pembiayaan

Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua kelompok

yaitu: 50

a. Tujuan pembiayaan untuk tingkat makro

• secara makro pembiayaan be1iujuan untuk peningkatan ekonomi

ummat, artinya masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi,

dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan akses ekonomi.

Dengan demikian dapat meningkatkan taraf ekonominya.

• Tersedianya dana bagi peningkatan usaha

• Meningkatkan produktifitas

• Membuka lapangan kerja barn

• Te1jadi distribusi pendapatan

b. Tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro

• Upaya memaksimalkan laba

• Upaya meminimilkan risiko

• Pendayagunaan sumber ekonomi

• Penyaluran kelebihan dana

Dalam pelaksanaan pembiayaan, Banlc Syariah hams memenuhi 2

aspek, yaitu:51

so Muhammad, "Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, h. 17-18 51

Ibid., h. 16

Page 46: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

32

(1) Aspek Syariah, berarti dalam setiap realisasi pembiayaan kepada

nasabah, Bank Syariah harus tetap berpedoman pada Syariat Islam (

antara lain tidak mengandung unsur Gharw·, maisir dan riba serta

bidang usahanya harus halal )

(2) Apek Ekonomi, berarti disamping mempertimbangkan hal - ha! syariah

Bank Syariah tetap mempertimbangkan perolehan keuntungan baik bagi

Bank Syariah maupun bagi nasabah Bank Syariah.

Secara prinsip pembiayaan Bank Syariah harus memenuhi dua aspek,

yaitu aspek Syariah dan aspek ekonomi. Artinya selain harus sesuai syariah,

Bank Syariah harus tetap memperhitungkan profitabilitas dari usaha yang

akan dibiayai, agar menguntungkan bagi bank maupun nasabah.

c. Jenis-jenis Pembiayaan

1. Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil

a) Pengertian

Sebagaimana diungkapkan oleh Humayon A. Dar dan John R.

Presley (2000), prinsip bagi hasil adalah pe~janjian kontraktual antara

dua orang atau lebih, yang memperbolehkan mereka untuk

menempatkan sumber daya mereka untuk investasikan dalam sebuah

proyek untuk berbagi dalam keuntungan dan kerugian.52

52Humayon A. Dar dan John R. Presley, "Lack of Profit Loss Sharing in Islamic Banking: Management and Control Imbalances", Economic Research Paper No. 00/24, Loughborough University, 2000

Page 47: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

33

b) Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil

Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat

dilakukan dalam empat akad utama, yaitu al-musyarakah, al-

mudharabah, al-muzara 'ah, dan al-musaqah. Sungguhpun demikian,

prinsip yang paling banyak dipakai adalah al-musyarakah dan al-

mudharabah.

• Al-Musyarakah adalah akad ke1jasama antara dua pihak atau lebih

untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana (atau amal) dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan

kesepakatan. 53

• Al-Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak

dimana pihak pertama (shahibul maal) meny·ediakan seluruh modal,

sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha

secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan

dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik

modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola.

Seandainya kerngian itu diakibatkan karena kecurangan atau

kelalaian si pengelola, si pengelola harus be1tanggung jawab atas

kerugian tersebut. 54

53 Muhammad Syafi'I Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press, 200 I), h.90.

54 Ibid, h. 95.

Page 48: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

34

2. Pembiayaan Prinsip Jual Beli (piutang), meliputi:

a) Penge1tian

Pembiayaan prinsip jual beli adalah pembiayaan dengan akad jual

beli barang pada harga asal dengan adanya tambahan keuntungan

yang disepakati. 55

b) Pembiayaan Prinsip Jual beli

1) Pembiayaan Murabahah adalah perjanjian jual beli antara bank

dengan nasabah dimana bank syariah membeli barang yang

diperlukan nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah

yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan

margin/keuntungan yang disepakai bank syariah dan nasabah.

2) Pembiayaan Salam, adalah pe1janjian jual beli barang dengan cara

pemesanan dengan syarat-syarat te1tentu dan pembayaran harga

terlebih dulu. Aplikasinya pada sektor pertanian dan produk

manufakturimg.

3) Pembiayaan Istishna, adalah perjanjian jual beli dalam bentuk

pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan pernsyaratan

te1tentu melalui pembayaran sewa. Aplikasinya pada pembiayaan

konstruksi/proyek/produk manufakturing.

3. Pembiayaan Berdasarakan Pinjam Meminjam Dal.am Bentuk Piutang

Qardh

55 Ibid., h.101.

Page 49: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

35

Yang dimaksud dengan "Akad qardh" adalah Akad pinjaman dana

kepada Nasabah dengan ketentuan bahwa Nasabah wajib

mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah

disepakati. 55

4. Pembiayaan Prinsip Sewa-Menyewa

a) Pengertia11

Pembiayaan prinsip sewa-menyewa adalah pembiayaan yang

menggunakan akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa,

melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan

kepemilikan (ownershiflmilkiyyah) atas barang itu sendiri.56

b) Pembiayaan Prinsip Sewa-menyewa

I. Pembiayaan Ijarah, adalah pe1janjian sewa menyewa suatu

barang dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa.

Aplikasinya pada pembiayaan sewa.

2. Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bit-tamlik, adalah perjanjian sewa

menyewa suatu barang yang diakhiri dengan perpindahan

kepemilikan barang dari pihak yang memberikan sewa kepada

pihak penyewa. 57

55 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah pada penjelasan Pasal 19 ayat 1 huruf e.

56 Muhammad Syafi'l Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktek, h.117. 57 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, h. 17.

Page 50: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

36

d. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit/Pembiayaan

h.l 17

Sebelum suatu fasilitas kredit/pembiayaan diberikan maka bank

harus merasa yakin bahwa !credit yang diberikan benar-benar akan kembali

keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian/analisis kredit sebelum

kredit tersebut disalurkan. 58 Oleh karena itu, dalam hal penilaian/analisis

!credit, bank melakukan analisis 5 C dan 7 P terhadap kredit yang diajukan

oleh nasabah.

Penilaian dengan analisis 5 C adalah sebagai berikut:59

1. Character

Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari

orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar harus dapat

dipercaya.

2. Capacity

Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam

membayar kredit. Dari penilaian ini terlihat kemampuan nasabah

dalam mengelola bisnis.

3. Capital

Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif atau tidak, dapat

dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan rugi !aha) yang

disajikan.

58 Kasmir, "Dasar-dasar Perbankan ", Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2004, Cetakan ketiga,

59 Kasmir, "Manajemen Perbankan", Jakarta, PT RajaGrafindo Persacla, 2007, h.91-92

Page 51: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

37

4. Colleteral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat

baik fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah

kredit yang diberikan.

5. Condition of Economic

Dalam menilai kredit hendaknya juga menilai kondisi ekonomi, sosial

dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk di masa yang akan

datang.

Sedangkan penilaian dengan 7 P kredit/pembiayaan adalah sebagai

berikut:

!. Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya

sehari-hari maupun masa Ialunya.

2. Party

Y aitu mengklasifikasikan nasbah ke dalam klasifikasi tertentu atau

golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta

karakternya.

3. Perpose

Yaitu untuk mengetahui tujuan nasbah dalam mengambil kredit,

termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.

Page 52: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

38

4. Prospect

Y aitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah

menguntungkan atau tidak, atau denga kata Jin mempunyai prospek

atau sebalilmya.

5. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit

yang telah diambil atau dari sumber ma:na saja dana untuk

pengembalian kredit yang diperolehnya.

6. Profitability

Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari

laba.

7. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh

bank namun melalui suatu perlindungan.

e. Prosedur Pembiayaan

Prosedur pembiayaan adalah suatu gan1baran sifat atau metode untuk

melaksanakan kegiatan pembiayaan. Persetujuan pembiayaan kepada setiap

nasabah harus dilakukan melalui proses penilaian yang obyektif terhadap

berbagai aspek yang berhubungan dengan obyek pembiayaa:n, sehingga

memberika:n keyakina:n kepada semua pihak yang terkait, bahwa nasabah

Page 53: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

39

dapat memenuhi segala kewajibannya sesuai dengan persyaratan dan jangka

waktu yang disepakati. 60

Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara

umum antar bank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh berbeda.

Prosedur pemberian kredit secara unmm dapat dibeclakan antara pinjaman

perseorangan clengan pinjaman oleh suatu badan hukum, kemudian dapat pula

ditinjau dari segi tujuannya apakah untuk komsumtif atau produktif.61

Secara umum prosedur pemberian kredit/pembiayaan oleh badan

hukum sebagai berikut:62

1. Pengajuan Proposal

Untuk memperoleh fasilitas kredit dari bank maka tahap yang

pertama yaitu dengan mengajukan perohonan !credit secara tertulis dalam

suatu proposal. Proposal kredit hams dilampiri dengim dokumen-clokumen

lainnya yang clipersyaratkan.

2. Penyeliclikan Berkas Pinjaman

Tahap selanjutnya yaitu penyelidikan clokumen-clokumen yang

cliajukan. Tujuanya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan

sudah lengkap sesuai persyaratan yang telah clitetapkan clan membuktikan

kebenaran clan keaslian clari berkas-berkas yang clilampirkan.

60 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Cet. 4, (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006), h. 217.

61 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Cet. 3, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 124 62 Kasmir, h. 124-128

Page 54: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

40

3. Penilaian Kelayakan Kredit/ Analisis Pembiayaan

Dalam penilaian layak atau tidak suatu kredit disalurkan maka perlu

dilakukan suatu penilaian kredit. Penilaian kredit ini meliputi aspek lmkum,

pasar dan pemasaran, keuangan, teknis/operasi, manajemen, ekonomi

sosial, dan aspek AMDAL (Analisis Dan1pak Lingkungan).

Dalam pembiayaan syariah, penilaian ini dilakukan dengan

menggunakan prinsip 6 C (Character, Capacity, Capital, Colleteral,

Condition of Economic, dan Constrain) dan 7 P ( Personality, Party,

Purpose, Prospect, Payment, Profitability, dan Protection).

4. Wawancara pe1iama

Taliap ini merupakan penyidikan kepada calon peminjani dengan

cara berhadapan langsung dengan calon peminjam. Tujuam1ya adalah

untuk mendapatkan keyakinan apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan

lengkap seperti yang Bartle inginkan.

5. Peninjauan ke Lokasi

Taliap selanjutnya melakukan peninjauan lee lokasi dengan tujuan

untuk memastikn bahwa objek yang alcan dibiayai benar-benar ada dan

sesuai dengan apa yang tertulis dalam proposal.

6. Wawancara kedua

Wawancara kedua ini merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika

mungin ada keukurangn-kekurangan pada saat setelah dilakukan

peninjauan ke lokasi.

Page 55: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

41

7. Keputusan Kredit

Keputusan kredit dalam ha! ini adalah untuk menentukan apakah

kredit akan diberikan atau ditolak. Dan keputusan kredit biasanya

merupakan keputusan tim di bank.

8. Penandatangan Akad Kredit (pembiayaan)/Perjanjian Lainnya

Ketika pengajuan !credit tersebut telah disetujni oleh bank, maka akan

dilakukan penandatangan alcad kredit antara bank dan nasabah secara

langsung atau bisa melalui notaris.

9. Realisasi Kredit

Talmp selanjutnya yaitu melakukan realisasi kredit dengan earn

mencairkan dana !credit yang diajukan baik secara sekaligus ataupun secara

bertal1ap.

f. Tujuan Analisis Pcmbiayaan

Analisis pembiyaan memiliki dua tujuan, yaitu: tujuan umum dan tujuan

khusus. Tujuan analisis pembiayaan adalah: Pemenuhan jasa pelayaan

terhadap kebutuhan masyarakat dalam rangka menclorong dan melancarkan

perdagangan produksi, jasa-jasa, ballkan konsumsi yang kesemuanya

clitujukan untuk meningkatkan tarafhiclup masyarakat.

Sedangkan tujuan khusus analisis pembiayaan acla.lah:

I. Untuk menilai kelayakan usaha calon peminjam

2. Untuk menekan risiko usaha calon peminjam

Page 56: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

42

3. Untuk menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak.63

g. Pembiayaan Sektor UMKM Pada Bank Syariah

Selama ini bank syariah sangat besar dukungannya pada pelaku

UMKM dibandingkan dengan bank konvensional.64 Karena ha! ini mempakan

salah satu bentuk partisipasi bank syariah dalam rangka pemberdayaan

ekonomi ummat, dengan cara memberikan pembiayaan ke sektor UMKM. Hal

ini pun sejalan dengan tujuan utama pendirian bank syariah di Indonesia yaitu

untuk mendorong ekonomi masyarakat menengah ke bawah. Terbukti bahwa

sampai Februari 2009, lebih dari 71 % penyaluran pembiayaan bank syariah

itu ke segmen UMKM. 65

Selain itu, bank syariah dalam menjalankan kegiatam1ya temtama

dalam menyalurkan pembiayaan benar-benar berdm:arkan kegiatan nyata/riil

sehingga hasil yang didapatkan pun bukan hasil spekulasi seperti yang

terdapat pada bank konvensional. Sehingga basil yang dicapai yaitu

pertumbuhan ekonomi benar-benar mencenninkan kondisi sektor. 66 Sektor

UMKM merupakan cerminan dari sektor riil, karena sektor usaha di Indonesia

di dominasi oleh sektor UMKM.

63 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, h. 305 64 Ascarya, "Perlunya Perubahan Regulator LKS", artikel ini di akses pada 02 April 2009 dari

http://www.pkesinteraktif.com Menggunakan Joomla! 65 Yus!am Fauzi, "Kinerja Bank Syariah Semakin Baik", artikel ini di akses pada tanggal 27

mar et 20 I 0 dari http://www.mediacenterkopukm.com/detail-berita.php?bID=4049 66 Muzamil Misbach, "Ana/isis Strategis Peran Bank Syariah dalam Pembiayaan UMKM",

artikel ini di akses pada IO Juni 2010 dari http://economicsjurnal.blogsgot.com/2010/06/analisis­strategis-peran-bank-syariah.html

Page 57: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

43

Beberapa ha! yang dapat disediakan oleh Bank Syariah untuk UMKM,

kaitannya dengan pencapaian target dan visi di atas, antara lain:

I. Produk altematif yang luas dengan bagi basil sebagai produk utama.

Produk-produk dengan sistem profit and loss sharing yang berparadigma

kemitraan sangat tepat untuk memberdayakan UMKM.

2. Pengelolaan bisnis berdasarkan moral dan transaksi sesuai dengan prinsip

syariah. Keungggulan ini cocok dengan karakteristik orang-orang yang

bergerak di bidang UMKM, yang menginginkan tetap berpegang teguh

pada etika bisnis dan moralitas.

3. Mengelola dan memiliki akses kepada dana-dana di voluntary sektor. Hal

ini sangat sesuai dengan komitmen Bank Syarial1 yang peduli dengan

pengembangan UMKM sebagai bagian dari pengentasan kemiskinan

melalui instrumen Ekonomi Islam (Zakat, Infalc, Shadaqah, Wakaf).

Secara aplikatif, konsep layanan di atas dapat dilaksanakan oleh Bank

Syariah melalui program-program strategis sebagai berikut: Pertama, bank

syariah memberi prioritas yang utama untuk melayani pembiayaan UMKM.

Pembiayaan segmen UMKM ini dapat dieksekusi s1;ndiri langsung oleh

kantor-kantor cabang bank syarial1 atau melakukan c:haill1eling atau joint

pembiayaan dengan BPRS dan BMT melalui linkage program.67

67 M. Showam Azmy dan M. Mahrus, "Bank Syariah yang Ramah UMKM", artikel ini di akses pada 19 November 2008 dari http://ekisopini.blogspot.com/2009/08/menjadi-bank-syariah-yang­ramah-umkm 4496.html

Page 58: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

44

D. No11 Pe1formillg Fi11anci11g (NPF)

a. Definisi No11 Peiformi11g Fi11a11cing (NPF)

Salah satu resiko yang dihadapi oleh bank adalah resiko tidak

terbayarnya pembiayaan yang telah diberikan atau sering disebut resiko

pembiayaan. Resiko pembiayaan umumnya timbul dari berbagai pembiayaan

yang masuk dalam kategori bermasalah atau Non Pe1formi11g Financing

(NP F). Ada beberapa pengertian pembiayaan bermasalah, yaitu:69

1. Pembiayaan yang didalam pelaksanaannya belum mencapai atau

memenuhi target yang diinginkan oleh pihak bank.

2. Pembiayaan yang memiliki kemungkinan timbulnya resiko dikemudian

hari bagi bank dalam arti luas.

3. Mengalami kesulitan didalam penyelesaian kewajiban-kewajibannya,

baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya dan atau pembayaran

bunga, denda keterlambatan serta ongkos-ongkcls bank yang menjadi

beban nasabah yang bersangkutan.

4. Pembiayaan dimana pembayaran kembalinya dalam bahaya, terutama

apabila sumber-sumber pembayaran kembali yang diharapkan

diperkirakan tidak cukup untuk membayar kembali. pembiayaan, sehingga

belum memenuhi target yang diinginkan oleh bank.

69 Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Credit Management Hand Book, Teori, Konsep, Prosedur dan Aplikasi Panduan Praktisi Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 475

Page 59: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

45

5. Pembiayaan dimana terjadi ciderajanji dalam pembayaran kembali sesuai

perjanjian, sehingga terdapat tunggakkan atau ada potensi kerugian di

perusahaan nasabah sehingga memiliki kemungkinan timbulnya resiko di

kemudian hari bagi bank dalam arti luas.

6. Mengalami kesulitan didalam penyelesaian kewajiban-kewajibannya

terhadap bank, baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya,

pembayaran bunga, pembayaran ongkos-ongkos bank yang menjadi

beban nasabah yang bersangkutan.

7. Pembiayaan golongan perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan

mace! serta golongan lancar yang berpotensi menunggak.

Untuk mengetahui besamya NPF suatu bank. BI menginstruksikan

perhitungan NPF dalam laporan keuangan perbankan nasional sesuai dengan

surat edaran No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, tentang perhitungan Rasio

Keuangan Bank yang dirumuskan sebagi berikut:

Non Pe1forming Financing (NPF) = Pembiayaan Bermasalah

Total Pembiayaan

Keterangan:

I. Pembiayaan yang merupakan !credit yang diberikan kepada pihak ketiga

(tidak termasuk !credit pada bank lain)

2. Pembiayaan bermasalah adalah ]credit dengan kualitas kurang lancar,

diragukan dan macet.

3. Pembiayaan bermasalah dihitung secara gross (tidak dikurangi PPAP)

Page 60: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

46

4. Anglea dihitung per posisi (tidak disetahunkan)

b. Penggolongan Kolektabilitas Pembiayaan

Ketidak lancaran nasabah membayar angsuran pokok maupun bagi

basil/pro.fit margin pembiayaan rnenyebabkan adanya kolektabilitas

pembiayan. Secara umurn kolaktabilitas dikategorikan menjadi lirna macarn,

yaitu:

I. Lancar atau kolaktabilitas I

Pembiayaan digolongkan lancar apabila memenubi !criteria dibawah ini:

a. Tidak terdapat tunggakan angsuran pokok, tunggakan bagi hasillprofit

margin, atau cerukan karena penarikan atau

b. Terdapat tunggakan angsuran pokok, tetapi:

• Belum rnelebibi I bulan, bagi pembiayaaan yang ditetapkan masa

angsurannya kurang dari I bulan; atau

• Belurn rnelebibi 3 bulan, bagi pernbiayaan yang ditetapkan masa

angsurannya bulanan, dua bulanan atau tiga bulanan; atau

• Belum rnelarnpaui 6 bulan bagi pembiayaan yang rnasa

angsurannya ditetapkan 4 bulanan atau lebib;

c. Terdapat tunggakan bagi basil/profit margin, tetapi:

• Belum melampaui I bulan bagi pembiayaan yang sarna

angsurannya kurang dari I bulan;

Page 61: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

47

• Belum melampaui 3 bulan bagi pembiayaan yang masa

angsurannya lebih dari 1 bulan; atau

d. Terdapat cerukan karena penarikan tetapi jangka waktunya belum

melampaui 15 hari kerja.

2. Kurang lancar atau kolaktabilitas 2

Pembiayaan digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria di

bawah ini:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok, tetapi:

• Belum melebihi 1 bulan, bagi pembiayaaan yang ditetapkan masa

angsurannya kurang dari 1 bulan; atau

• Belum melebihi 3 bulan, bagi pembiayaan yang ditetapkan masa

angsurannya bulanan, dua bulanan atau tiga bulanan; atau

• Belum melampaui 6 bulan bagi pembiayaan yang masa

angsurannya ditetapkan 4 bulanan atau lebih;

b. Terdapat tunggakan bagi basil/profit margin, tetapi:

• Belmn melampaui bnlan bagi pembiayaan yang sama

angsurannya lrnrang dari 1 bulan;

• Belum melampaui 3 bulan bagi pembiayaan yang masa

angsurannya lebih dari 1 bulan; atau

c. Terdapat cerulean karena penarikan tetapi jangka waktunya belum

melampaui 15 hari kerja.

Page 62: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

48

3. Diragukan atau kolaktabilitas 3

Pembiayan digolongkan diragukan apabila pembiayaan yang

bersangkutan tidak memenuhi !criteria lancar dankurang lancar, sepe1ii

tersebut pada !criteria lancar dan kurang lancar dan tetapi erdasarkan

penilaian dapat disimpulkan, bahwa:

a. Pembiayaan masih dapat diselamatkan dan agunannya bemilai

sekurang-kurangnya 75% dari hutang peminjam termasuk bagi

hasil/profit margin; atau

b. Pembiayaan tidak dapat diselamatkan tetapi angunannya masih berilai

sekurang-kurangnya 100% dari hutang peminjam.

4. Macet atau kolaktabilitas 4

Pembiayaan yang digolongkan macet apabila:

a. Tidak memenuhi !criteria lancar, kurang lancar dan diragukan atau

b. Memehuhi kriteria diragukan tersebut tetapi jangka waktu 21 bulan

sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan atau usaha

penyelamatan; atau

c. Pembiayaan tersebut penyelesaiam1ya telah diserahkan kepada

pengadilan negeri atau Badan Urusan Piutang Negara (BUPN) atau

telab diajukan penggantian rugi kepada perusahan asuransi !credit atau

di Badan Arbitrase Syariah. 70

70 Muhammad, "Manajemen Bank Syariah ", h. 312-315

Page 63: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

49

c. Penyebab Non Pe1forming Financing (NPF)

Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dahulu akan sangat

membahayakan bank. Nasabah dalam ha! ini dengan mudah memberikan

data-data fiktif, sehingga akan memberikan masalah. Kemudian jika salah

dalam menganalisis, maka kredit yang disalurkan yang sebenarnya tidak layak

menjadi layak sehingga akan berakibat sulit untuk ditagih alias macet.71

Penyebab pembiayaan atau kredit bermasalah dapat berhulu pada

beberapa faktor, yaitu:

a. Pihak nasabah

• Manajemen (pengelolaan) usaha yang menunjukkan perubahan,

misalnya terjadi penggantian pengurus, perselisihan, ketidakmampuan

manangani, ekspansi usaha, dan lainnya.

• Operasional usaha yang semakin memburuk, misalnya kehilangan

pelanggan, berkurangnya pasokan bahan baku, mesin-mesin yang

kurang berfungsi, dan lainnya.

• Itikad yang kurang baik, misalnya debitur sudah merecanakan

melakukan pempuan atau pembobolan bank melalui sektor

pembiayaann Dalam hal ini adanya unsur kesengajaan dari pihak

nasabah untuk tidak bermaksud membayar kewajibannya kepada bank. 73

71 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, h. 101-102. 72 Mohammad Nun-ianto Al-Arif, "Pengelolaan Pembiayaan ", Modul pada matakuliah

Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. 73 l(as1nir, Dasar-dasar Perbankan, h. 129

Page 64: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

50

b. Pihak bank

• Ketidakmampuan sumber daya manusia, misalnya pejabat bank kurang

memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola pembiayaan.74

• Kelemahan bank dalam melakukan pembinaan dan pengawasan,

misalnya pejabat bank belum menyadari pentingnya monitoring atau

pembiayan yang telah diberikan kepada nasabah.

• Dapat pula terjadi akibat kolusi dari pihak analisis pembiayaan dengan

pihak nasabah sehingga dalam analisisnya dilakukan secara subjektif

dan akal-akalan. 75 Hal ini te1jadi karena adanya Itikad yang kurang baik

dari pejabat bank. Misalnya te1jadi kolusi dengan pihak nasabah untuk

mengambil keuntungan sendiri

c. Pihak lainnya

• Force majeur, yakni adanya peristiwa yang tidak terduga yang

menimbulkan resiko kemacetan. Keadaan ini terjadi akibat adaya

bencanan alam, kebakaran, perampokan, dan lainnya.

• Kondisi perekonomian negara yang tidak mendukung perkembangan

iklim usaha, misalnya krisis moneter. 76

• Peraturan pemerintah, seperti misalnya kebij akan a tau peraturan

pemerintah mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)

74 Mohammad Nurrianto Al-Arif, "Pengelolaan Pembiayaan", Modul pada matakuliah Manaje1nen Pe1nbiayaan Bank Syariah.

75 Kas1nir, Dasar-dasar Perbankan, h. 128-129 76 Mohammad NmTianto Al-Arif, "Pengelolaan Pembiayaan'', Modul pada matakuliah

Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.

Page 65: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

51

ataupun minyak goreng. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap

usaha nasabah yang berkaitan erat dengan masalah di atas. 77

d. Upaya Penanganan No11 Pe1forming Financing (NPF)

Dalam hal peinbiayan bermasalah pihak bank perlu malakukan

penyelamatan, sehingga tidak alcan menimbulkan kerugian. Penyelamatan

yang dilakukan apakah dengan memberikan keringanan berupa jangka waktu

atau angsuran terutama bagi kredit yang terkena musibah atau melakukan

penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk membayar. 78

Dari hasil yang dilakukan pada bank syariah di Y ogyakarta ditemukan

bahwa dalam proses penanganan pembiayaan bermasalah dilakukan sesuai

dengan kolektibilitas pembiayaannya, yaitu sebagi berikut: 79

a. Pembiayaan lancar, dilalrnkan dengan earn:

1. Pemantauan usaha nasabah

2. Pembinaan anggota dengan pelatihan-pelatihan

b. Pembiayaan potensi bermasalah, dilakukan dengan earn:

1. Pembinaan anggota

2. Pemberitahuan dengan surat teguran

3. Kunjungan lapangan atau silahturahim oleh bagian pembiayaan

77 Hazairin Achmad, "Prob!ematika Kredit Macet dan Kredit Bermasalah Serta Upaya Mengatasinya Ditinjau dari Sudut Perusahaan (Debitu) maupun Bank", Makalah Workshop Tanggung Jawab Pengurus Bank dan Pengurus Perusahaan (Nasabah Debitur), karena kredit macet. (Jakait, 2006), h. I.

78 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, h. 129 79 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syaria, h. 169

Page 66: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

52

4. Upaya preventif dengan penanganan rescheduling, yaitu penjadwalan

kembali jangka waktu angsuran seiia memperkecil jumlah angsuran.

Selain itu juga dapat dilakukan dengan reconditioning, yaitu

memperkecil margin keuntungan atau bagi hasil

c. Pembiayaan kurang lancar, dilakukan dengan cara:

1. Membuat surat teguran atau peringatan

2. Kunjungan lapangan atau silahturahim oleh bagian pembiayaa.n

3. Upaya preventif denga.n penanganan rescheduling, yaitu penjadwalan

kembali jangka waktu angsuran seiia memperkecil jumlah angsuran.

Selain itu juga dapat dilakuka.n dengan reconditioning, yaitu

memperkecil margin keuntungan atau bagi hasil

d. Pembiayaan diragukan dan macet, dilakukan dengan cara:

1. Dilakukan rescheduling, yaitu penjadwalan kembali jangka waktu

angsnran serta memperkecil jumlah angsuran.

2. Dilakukan reconditioning, yaitu memperkecil margin keuntungan atau

bagi hasil usaha.

3. Dilakukan pengalihan a tau pembiayaan ulang dalam bentuk

pembiayaan al-Qardhul Hasan.

Page 67: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

53

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Scjarah Berdiri dan Perkembangan Bank Muamalat Indonesia

Bank Muamalat Indonesia didirikan pada tahun 1991, diprakarsai oleh

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia, dan melalui kegiatan

operasinya pada bulan Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan

Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim,

pendirian Bank Muamalat Indonesia juga menerima dukungan masyarakat,

terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senia:li 84 miliar pada saat

penandatanganan akata pendirian perseroan. Selanjutnya, pada acara

silahturrahim peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan

komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanamkan modal senilai Rp.

106 miliar.

Pada tanggal 27 Oktober 1997, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank

Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini

semakin memperkokoh posisi perseroan sebagai Bank Syariah pe1iama clan

terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa manpun produk yang

dikembangkan. Pada akhir tahun 90-an, Indonesia dilanda. krisis moneter yang

memporakporandakan sebagian besar perkonomian Asia Tenggara. Sektor

perbankan nasional tergulung oleh !credit macet di segmen koperasi. Bank

Muamalat Indonesia pun terimbas dampak !crisis. Di talrnn 1998, rasio

Page 68: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

54

pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencapai

kerugian sebesar 105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp. 39,3

miliar, kurang dari sepertiga modal sektor awal.

Dalam upayanya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat Indonesia

mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic

Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada

RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang

saham Bank Muamalat Indonesia. Oleh karenanya, kunm waktu antara tahun

1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus

keberhasilan bagi Bank Muamalat Indonesia. Dalam kurun waktu tersebut, Bank

Muamalat Indonesia berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat

upaya dan dedikasi setiap !au Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang

kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap

pelaksanaan perbankan syariah secara murni.

Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat Indonesia berhasil bangkit

dari keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan barn dimana seluruh

anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat, Bank Muamalat kemudian

menggeralar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada: (i) tidak

mengandalkan setoran mokdal tambahan dari pemegang saham, (ii) tidak

melakukan PHI( satu pun terhadap sumber daya insani yang ada, dan dalam ha!

pemangkasan biaya, tidak memotong hak kru Muamalat sedikit pun, (iii)

pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri kru Muamalat menjadi prioritas

Page 69: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

55

utama di tahun kepengurusan Direksi baru, (iv) peletakkan landasan usaha baru

dengan menegakkan disiplin kerja Mumalat menjadi agenda utama di tahun

kedua, (v) pembangunan tonggak-tonggak usaha dengan menciptakan serta

menumbuhkan peluang usaha me1tjadi sasaran Bank Muamalat Indonesia pada

tahun ketiga dan seterusnya. 79

Setelah tumbuh sehat selama satu dasawarsa, Bank Muamalat memandang

tahun 2009 sebagai saat yang tepat untuk merestrukturisaisi serta memperkokoh

landasan usaha demi pertumbuhan di masa depan. Sekalipun dunia dilanda krisis

keuangan maupun resesi ekonomi, sektor perbankan syarial1 di Indonesia tetap

kokoh dan bergairah. Prospek pertumbuhannya di masa depan pun sangat

menjanjikan. Sebagai bank pertan1a murni syariah, dan pelopor di pasar

perbankan syariah nasional sejak tahun 1991, Bank Muamalat memiliki posisi

yang strategis guna memanfaatkan peluang pertumbuhan tersebut. Untuk itu,

Bank Muamalat han1s membangun landasan dan infrastruktur yang lebih kokoh.

Pada tahun 2009, Bank Muamalat melakukan beberapa perubahan struktural,

perbaikan sistem operasional, serta penyelarasan lini usalia. 80

Pada tahun 2007, jumlah pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat

Indonesia meningkat sebesar 30,02% dari Rp 6.628,09 miliar pada talmn 2006

menjadi Rp 8.618,05 miliar di tahun 2007. Peningkatan ini terutama didorong

79Bank Muarnalat Indonesia, "Sejarah Singkat Perjalanan Bank Muama/at Indonesia 1991-2009 ", Artikel 1m di akses pada 24 September 20 I 0 dari http://www.rnuarnalatbank.corn/index.php/horne/about/profile.

so Annual Report BM! Tahun 2009

Page 70: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

56

oleh kondisi makroekonomi yang relatif stabil, sehingga membuka peluang lebih

banyak bagi kegiatan usaha. Salah satu ciri khas pembiayaan adalah dukungan

kepada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sekitar 61,92% dari

pembiayaan Bank disalurkan ke nasabah UMKM dan rencananya akan terns

ditingkatkan di masa mendatang. Kemudian seiring dengc.n prinsip kehati-hatian

perbankan yang dianut Bank Muamalat selama ini, rasio NPF (Nonperforming

Financing) bersih terhadap total pembiayaan yang diberikan berhasil diperbaiki,

menjadi 1,33% di tahun 2007 dibandingkan dengan 4,84% tahun 2006.81

Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 2,5 juta

nasabah melalui 275 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan

BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos

Online/SOPP di seluruh Indonesia, 32.000 ATM, serta 95.000 merchant debet.

BM! saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka

cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan

aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan

Malaysia Electronic Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat

diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia.

Sebagai Bank Pertama Murni Syariah, bank muamalat berkomitmen untuk

menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya comply terhadap syariah,

namun juga kompetitif dan aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok nusantara.

Komitmen tersebut diapresiasi oleh pemerintah, media rnassa, lembaga nasional

" Annual Report Bank Muamalat Indonesia Tahun 2007 h. 61

Page 71: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

57

dan internasional serta masyarakat luas melalui lebih dari 70 award bergengsi

yang diterima oleh BM! dalam 5 tahun Terakhir. Penghargaan yang diterima

antara lain sebagai Best Islamic Bank in Indonesia 2009 oleh Islamic Finance .

News (Kuala Lumpur), sebagai Best Islamic Financial Institution in Indonesia

2009 oleh Global Finance (New York) se1ia sebagai The Best Islamic Finance

House in Indonesia 2009 oleh Alpha South East Asia (Hong Kong).

B. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia82

• Visi

Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual,

dikagumi di pasar rasional.

• Misi

Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan

penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggul an manajemen dan

orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi

stakeholder.

C. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia

Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi tersed iri yang memberikan

cirri khas organisasinya, termasuk pula dengan Bartle Muamalat Indonesia.

Struktur organisasi yang ada di Banlc Muamalat Indonesia terdiri dari Dewan

82 Annual Report Bank Muamalat Indonesia Tahun 2009, h. I

Page 72: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

58

Pengawas Syariah, Dewan Komisaris, Direksi, dan bagian-bagian lainnya yang

turut mendukung jalannya kegiatan operasional perbankan Bank Muanmlat

Indonesia. Berikut ini merupakan struktur organisasi yang terdapat pada Bank

Muamalat Indonesia:

• Dewan Pengawas Syariah I Sharia Supervisory Board

K.H. Ma'ruf Amin

Prof. Dr. H. Muardi Chatib

Prof. Dr. H. Umar Shihab

• Dewan Komisaris J Board of Commissioners

Widigdo Suk.arman

Emirsyah Satar

Andre Mirza Hartawan

Irfan Ahmed Akhtar

Abdulla Saud Abdul Azis Al-Mulaifi

Sultan Mohan1med Hasan Abdulrauf

• Direksi J Board of Directors

Arviyan Arifin

Andi Buchari

Farouk. Abdullah Alwyni

Luluk Mahfudah

Adrian Asharyanto Gunadi

Page 73: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

59

D. Tujuan Bank Muamalat Indonesia

Bank Muamalat Indonesia memiliki tujuan yaitu:

I. Memperbaiki kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat dalam rangka

mempersempit jurang pemisah sosial ekonomi melalui:

a. Memperbaiki kualitas kegiatan bisnis

b. Promosi kesempatan kerja

c. Meningkatkan pendapatan masyarakat

2. Mempromosikan partisipasi masyarakat dalam proses pengembangan

terutama dalam bidang keuangan dengan alasan bahwa:

a. Masih banyak masyarakat yang enggan berurusan dengan bank

b. Masih banyak masyarakat yang percaya bahwa bunga bank bertentangan

dengan ajaran agama.

E. Strategi Usaha Bank Muamalat Indonesia

Untuk mencapai tujuannya, Bank Muamalat llndonesia di dalam

operasionalnya akan mendasarkan strategi usaha sebagai berikut:

1. Sasaran Pembinaan

Adalah sasaran pembinaan Bank Muamalat Indonesia meliputi

pengkrajin industri kecil, nelayan, peternak, pekebun petani tanaman dan

holtikultura, pedangang kecil, pengusaha transportasi dan pengusaha

lai1mya. Untuk sasaran tersebut dilakukan kegiatan untuk memebina dan

mempercepat berkembangnya masyarakat kelompok ekonomi menengah

Page 74: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

60

kebawah untuk mengantisipasi dampak negarif dari pembangunan, sehingga

terbentuk landasan. yang kokoh bagi pengembangan manusia seluruhnya

dalam pembangunan nasional jangka panjang kedua.

2. Strategi Pengembangan

Strategi pengembangan Bank Muamalat Indonesia delakukan dengan

kegiatan-kegiatan:

a. Bekerjasama dengan BPR yang telah ada dengan cara:

I. Mengintrodusir dan membina pengembangan produk-produk dalam

sisi perbankan berdasarkan syariah Islam.

2. Mengintrodusir sisi pengembangan usaha berdasarkan kebersamaan

dan peran serta dalam permodalan dan risiko.

3. Merintis dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga swadaya

masyarakat dalam mendukung peningkatan kemampuan manajerial

dan teknologi. Peningkatan nilai dan pengembangan usa11a

pengusaha kecil dan menengah.

b. Mondorong pengembangan bank-bank BPR barn di daerah-daerah

potensial, pengembangan usaha kecil dan mengengah dengan cara:

1. Penyediaan modal perangsang

2. Penyediaan stafBPR dan Pelatihan

3. Penyediaan modal ke1ja dan pembinaan teknis

4. Pembinaan lanjutan

Page 75: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

61

5. Merintis dan mengembangkan kerjasama dengan LSM dalam

mendukung peningkatan kemampuan rnanajerial dan teknologi,

peningkatan nilai tambah dan pengembangan usaha pengusaha kecil

dan menengah.

c. Beke1ja sama dengan badan amil zakar, infaq, shodaqoh (BAZIS)

mengintensifkan pengelolaan dana zakat, infaq, shodaqoh untuk proyek­

proyek pengembangan usaha kecil dan menengah.

d. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-lembaga

penyediaan bantuan tekhnik manajemen usaha pengusaha kecil dan

menengah.

e. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-lembaga

penyediaan teknologi peningkatan produktivitas.

f. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-lembaga

penyediaan bantuan pembianaan keterampilan akuntansi.

g. Mengembankan peranan kelembagaan dan melancarkan jaringan

penyediaan bahan baku.

h. Mengembankan peranan kelembagaan penyediaan teknologi pasca

pan en.

1. Mengembankan peranan kelembagaan pemasaran hasil produksi.

Page 76: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

62

F. Produk-produk Pembiayaau Bank Muamalat Indonesiia

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan

dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakata:n antara Bank Muamalat

Indonesia dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang d'ibiayai dan/atau diberi

fasilitas dana untuk rnengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan ujroh, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

Adapun produk-produk pernbiayaan yang ditawarkan oleh Bank

Mua:malat Indonesia, yaitu:

1. Pembiayaan Jual Beli

a. Murabahah

Adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan

yang disepakati. Harga jual tidak boleh beruba11 se:lama masa perjanjian.

Konsep ini cocok untuk pembiayaan Modal Kerja, Investasi dan

Konsumtif.

b. Salam

Adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari dimana

pembayaran dilakukan dirnuka secara tunai. Konsep Salam cocok untuk

pembiayaan di bidang pertanian.

c. Istishna'

Adalah jual beli dimana produsen (shaani') ditugaskan untuk membuat

suatu barang pesanan dari pemesa:n (mustashni'). fatislma' mirip dengan

Salam yaitu dari segi obyek pesanannya harus dibuat atau dipesan

Page 77: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

63

terlebih dahulu dengan ciri-ciri khusus. Perbedaannya, pembayaran

Istishna' dapat dilakukan di awal, di tengah atau di akhir pesanan.

Konsep Istishna' cocok untuk pembiayaan pembangunan property dan

penyediaan barang atau aset yang memiliki !criteria spesifik.

2. Pembiayaan Bagi Hasil

a. Musyarakah

Adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha

tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana,

pekerjaan atau keahlian dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan

risiko alcan ditanggung bersanm sesuai dengan kesepakatan. Konsep

ini cocok untuk pembiayaan Modal Kerja dan Investasi.

b. Musyarakah Mutanaqisah

Adalah Musyarakah atau Syirkah yang kepemilikan asset (barang)

atau modal salah satu pihak (syarik) berkurang disebabkan

pembelian secara bertahap oleh pihak lairmya. Konsep ini dapat

digunalcan untuk pembelian rumal1, melalui pengajuan pembiayaan

Kongsi Pemilikan Rumah (KPR) Syariah Baiti Jarmati.

c. Mudharabah

Adalah kerja sama antara dua pihak dimana salah satu pihak (Bank)

bertindak sebagai penyedia dana (shahibul maal), dan pihak lain

(nasabah) bertindak sebagai pengelola usaha (mudharib ). Dalam ha!

ini, Bank menyerahkan modalnya kepada nm:abah untuk dikelola.

Page 78: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

64

Pembiayaan Mudharabah banyak digunakan untuk pembiayaan

proyek atau usaha-usaha yang memiliki proyeksi dan pencatatan

pendapatan dan biaya usaha yang definitif Konsep ini cocok untuk

pembiayaan Modal Kerja dan Investasi.

3. Pembiayaan Sewa

a. Ijarah

Adalah pe1janjian antara Bank sebagai pemberi sewa (mu'ajjir)

dengan nasabah selaku penyewa (musta'jir) atas suatu barang atau

aset milik Bank. Bank mendapatkan imbalan jasa atas barang atau

aset yang disewakannya.

b. Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT)

Adalah perjanjian antara Bank sebagai pemberi sewa (Mu'ajjir)

dengan nasabah selaku penyewa (Musta'jir). Dengan konsep IMBT,

nasabah (penyewa) setuju akan membayar uang sewa se!ama masa

sewa yang diperjanjikan dan bila sewa berakhir penyewa

mempunyai hak opsi untuk memindahkan kepemilikan obyek sewa

tersebut dari pemberi sewa. Pembiayaan Ijarah dan IMBT umumnya

digunakan untuk pembiayaan investasi alat-alat berat

4. Pembiayaan Berdasarakan Pinjam Meminjam

a. Qardh

Adalah pemberian haiia kepada orang lain yang dapat ditagih atau

diminta kembali. Menurut teknis perbankan, qardh adalah pemberian

Page 79: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

65

pmJaman dari Bank kepada nasabah yang dipergunakan untuk

kebutuhan mendesak, seperti dana talangan dengan kriteria tertentu

dan bukan untuk pinjaman yang bersifat konsumtif. Pengembalian

piajaman ditentukan dalam jangka waktu tertentu (sesuai

kesepakatan bersama) sebesar pinjaman tanpa ada tambahan

keuntungan dan pembayarannya dilakukan secara angsuran atau

sekaligus. Konsep ini dapat digunakan urntuk Pembiayaan Dana

Talangan Haji. .84

G. Kriteria Scktor UMKM Pada Pembiayaan Bank M11amalat Indonesia

Salah satu ciri khas pembiayaan Bank Muamalat Indonesia adalah

dukungannya kepada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dimana

hal ini sesuai dengan tujuan didirikannya Bank Muamala.t Indonesia itu sendiri.

Dilihat dari porsi pembiayaannya, Bank Muamalat Indonesia selalu memberikan

kontribusi yang jauh lebih besar terhadap sektor UMKM. Perkembanngannya

pun mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.

Adapun kriteria sektor UMKM pada pembiayaan Bank Muamalat

Indonesia, yaitu: 85

1. Usaha Mikro

84 Annual Report Tahun 2009, h. 112-114 85 Wawancara pribadi dengan Bapak Achmad Fuazi, bagian Financing and Suppmi Division

pada tanggal 8 Oktober 2010.

Page 80: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

66

a. Usaha produktif, yaitu merupakan usaha yang menghasilkan dan

memberikan pemasukan berupa keuntungau/pendapatan/penghasilan.

b. Usaha tersebut dijalankan oleh penduduk miskin atau mendekati miskin

(sesuai dengan kriteria BPS) dengan ciri-ciri:

• Dimiliki oleh keluarga

• Mempergunakan teknologi sederhana

• Memanfaatkan sumber daya lokal

• Lapangan usahanya mudah dimasuki dan ditinggalkan

c. Limid plafond yang disediakan maksimal sebesar Rp. 50.000.000

d. Dasar Hukum terhadap pembiayaan sektor usaha mikro didasarkan pada

MOU BI-Menko Kesra tgl 22 April 2002 dan PBI No. 3/1/PBI/2001 tgl 4

Januari 2001 tentang Proyek Kredit Mikro

2. Usaha Kecil

a. Usaha produktif, yaitu merupakan usaha yang menghasilkan dan

memberikan pemasukan berupa keuntungau/pendapatau/penghasilan.

b. Memiliki kekayaan bersih maksimum Rp. 200.000.000 di luar tanah dan

bangunan tempat nsaha atau mempunyai total penjualan Rp. 1 miliar

selama setahun.

c. Dimiiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI)

Page 81: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

67

d. Usahanya merupakan usaha yang berdiri sendiri dan bukan merupakan

cabang atau anak perusahaan dari usaha besar.

e. Berbetuk usaha perseorangan atau baban usaha baik berbaclan hukum

maupun ticlak berbadan hukum

f. Limid plafond yang disediakan anlara di alas Rp. 50.000.000 sampai

dengan Rp. 500.000.000

g. Dasar Hukum yang cligunakan didasarkan pacla UU Non 9 Tahun 1995

lenlang Usaha Kecil, PB! No. 3/2/PBI/2001, clan MOU BI-Menko Kesra

lg! 22 April 2002.

3. Usaha Menengah

a. Usaha produklif, yailu merupakan usaha yang menghasilkan dan

memberikan pemasukan berupa keunlungan/pendapalan/penghasilan.

b. Memiliki kekayaan bersih maksimum kekayaan bersih di alas Rp.

200.000.000 sampai dengan Rp. I 0 miliar di luar lanah clan bagunan

tempat usaha.

c. Dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI).

d. Usahanya merupakan usaha yang berdiri sencliri dan bukan cabang alau

anak perusahaan dari usaha besar.

e. Berbeluk usaha perseorangan alau baban usaha baik berbaclan hukum

maupun lidak berbadan hukum

Page 82: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

68

f. Limid plafond yang disediakan antara Rp. 500.000.000 sampai dengan 5

mi liar.

g. Berdasarkan atas dasar hukum yang meliputi Inpres No. 10 Tahun 1999

dan MOU BI-Menko Kesra tgl 22 April 2002.

H. Proscdur Pembiayaau di Bank Muamalat Indonesia

Prosedur pembiayaan adalah suatu gambaran sifat atau metode untuk

melaksanakan kegiatan pembiayaan. Persetujuan pembiayaan kepada setiap

nasabah hams dilakukan melalui proses penilaian yang obyektif terhadap

berbagai aspek yang berhubungan dengan obyek pembiayaan, sehingga

memberikan keyakinan kepada semua pihak yang terkait, bahwa nasabah dapat

memenuhi segala kewajibannya sesuai dengan persyaratan dan jangka waktu

d. I . s6 yang 1sepa rnt1.

Adapun prosedur pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia, baik untuk

nasabah perorangan maupun kolektif adalah sebagai berikut :87

1. Permohonan : nasabah yang membutuhkan atau permohonan yang diajukan

oleh divisi marketing (Inisiasi) setelah dilakukan observasi langsung. Yang

dilengkapi dengan data-data pada persyaratan sebagaii alat analisis.

86 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Cet. 4, (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006), h. 217.

87 Wawancara pribadi dengan Bapak Achmad Fuazi, bagian Financing and Support Division pada tanggal 8 Oktober 2010.

Page 83: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

69

2. Data pendukung yang diperlukan : Data-data berikut disiapkan oleh

pemohon sebagai alat analisis pihak bank untuk menentukan keputusan atas

proposal yang diajukan yaitu:

a. Legalitas pribadi/ usaha : Nasabah melengkapi pem1ohonannya dengan

surat izin usaha, NPWP, riwayat badan usaha atau data-data manajemen.

b. Laporan keuangan : Mencakup neraca, laporan rugi/laba dan ams kas.

c. Data jaminan : Bila dipandang perlu nasabah dapat menyertakan data

atau akte dari aktiva yang yang akan dijaminkan.

d. Proyeksi Cash Flow : Data ini diperlukan oleh pejabat bank sebagai

dasar pula untuk menentukan besamya nisbah dan juga prospek dari

usaha tersebut.

Bila data-data ini telah terpenuhi oleh nasabah, maka pejabat bank dapat

melakukan analisa yang kemudian dapat dijadikan rujukan untuk menentukan

keputusan.

3. Analisis Awai Pihak Bank : Selain data-data dari nasabah, pihak Bank

dalam ha! ini Administration group (yang termasuk didalamnya Account

officer) bekerjasama dengan Finance Support Group, mengadakan penilaian

tehadap proposal pembiayaan sehingga memenuhi kriteria dan

persyaratannya. Account officer memproses calon debitur dalam

keandalannya (kelayakannya), sedangkan Finance support Group dari segi

keabsahannya, seperti kebenaran lampiran, usaha maupun penggunaan

pembiayaan. Kegiatan-kegiatan berikut dilakukan sebagai usaha untuk

Page 84: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

70

mengetahui secara nyata keadaan dari nasabah yang mengajukan proposal

pembiayaan, seperti :

a. Wawancara : Dengan melakukan wawancarn terhadap nasabah maka

dapat diketahui keadaan sebenamya dari usaha dan nasabah yang

mengajukan proposal tersebut.

b. Call visit (kunjungan lapangan) dimana Account officer melakukan

observasi langsung ke lokasi sesuai waktu yang telah dijadwalkan,

melalui ini akan diketahui keadaan dari usaha yang akan dibiayai secara

nyata, sehingga tidak ada yang disembunyikan oleh nasabah.

c. Call report (Laporan Kunjungan): Langkah selaruutnya, Account officer

membuat laporan dari hasil wawancara dan call visit, sehingga dapat

dibuat suatu analisa dan penarikan kesimpulan yang disusun secara

rapih dan sistematis dalam bentuk laporan.

d. Analisis Lanjutan Pejabat Bank : Laporan yang telah dibuat oleh

Account officer, kemudian dianalisa kembali oleh Finance Support

Group. Analisa-analisa yang dilakukan adalah :

1) Analisis Keuangan : Finance Support Group akan menganalisa

laporan keuangan nasabah dengan memperhatikan pendapat

Akuntan (bila ada) seperi neraca, cash flow dan laporan rugi/laba.

2) Analisis Usaha/ Industri : Analisa tentang kegiatan yang akan

dibiayai, kelayakan usahanya dengan memperhatikan kriteria dari

Page 85: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

71

Bank Muamalat, seperti kehalalan usaha yang tidak menyimpang

dari ajaran agama.

3) Analisis Manajemen : Analisa mengenai tingkat penjualan,

keuntungan atau kerugian serta pemasaran.

4) Analisa Yuri dis U saha : Seperti surat izin usaha clan struktur

organisasi perusahaan.

5) Analisis Karakter : Berkaitan dengan tingkat keimanan nasabah,

sifat clan karakter nasabah.

Setelah analisa-analisa diatas selesai maka Finance Support Group, clapat

menarik suatu kesimpulan atas pengajuan proposal nasabah.

4. Jika kesimpulan clari analisis aclalah kelayakan atas proposal nasabah maka

Account officer ( clalam hal ini mewakili Administration Group) clengan

Finance Support Group akan meminta persetujuan pembiayaan pacla

Komite Pembiayaan (Credit Comitte Member) yaitu komite yang tercliri clari

Administration Group, Finance Support Group, Finance & Administration

Director (kepala cabang atau clewan clireksi yang membawahi urusan

Administration and Financing Director)

5. Apabila Komite Pembiayaan telah menyetujui, makaAdministration Group

akan membuat Offering Letter (Persetujuan Prinsip Bersyarat) atau akacl.

6. Bila nasabah menyetujui akacl tersebut maka clilanjutkan dengan pengikatan

pembiayaan clan jaminan clihaclapan Notaris sekaHgus penandatanganan

akacl/ pe1janjian clengan clisaksikan Ulama.

Page 86: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

72

7. Setelah akad/ perJanJian telah ditandatangani maka nasabah dapat

mencairkan dana.

8. Monitoring: Bagian Finance Support Group ataupun Account officer

melakukan pengawasan/ monitoring untuk memantau pembiayaan, bila

perlu terlibat pula dalam proyek/ usaha sebagai bentuk kepedulian kebijakan

manaJemen.

9. Pelunasan :Maka sejak pencairan dana menjadi tugas dari Administration

Group dalam menangani pelunasan ataupun pembayaran-pembayaran

nasabah.

Page 87: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

PERPUSTAl(AAr~ UTAMA 74 U!N S'!A,Hlf' .. 11\KART A

Muamalat Indonesia disalurkan ke sektor UMKM dan sisanya disalurkan ke

sektor Non UMKM sebesar 36%.

Gambar 4.1 Kurva Komposisi Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia

Berdasarkan Golongannya Tahun 2007

Non lTMK1J

36°/o ,

Di tahun 2008, Bank Muamalat Indonesia pun tetap memprioritaskan

pembiayaan sektor UMKM, dimana porsi pembiayaan yang disalurkan ke

sektor UMKM mengalami pe1iumbuhan sebesar 16,45% dari tahun 2007 dan

memberikan kontribusi sebesar 58% terdadap total pembiayaan Bank

Muamalat Indonesia. Sedangkan untuk pembiayaan sektor Non UMKM

mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yang mencapai 43,44% dari

tahun lalu dan memberikan kontribusi sebesar 42% terdadap total pembiayaan

Bank Muamalat Indonesia.

Gambar 4.2 Kurva Komposisi Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia

Berdasarkan Golongannya Tahun 2008

Sedangkan pada tahun 2009, fokus pembiayaan Bank Muamalat Indonesia

adalah meminimalisasi risiko pembiayaan akibat dampak dari !crisis dengan

Page 88: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

75

mengambil langkah-Iangkah konsolidatif. Hal ini menyebabkan pe1iumbuhan

yang tidak terlalu besar pada sisi pembiayaan. Secara umum strategi

pembiayaan tahun 2009 lebih diarahkan pada perbaikan kualitas daripada upaya

ekspansi. Strategi ini untuk mengantisipasi berbagai ketidakpastian yang

muncul akibat situasi ekonomi yang sepenuhnya belum kondusif, sehingga

pembiayaan lebih difokuskan pada sektor yang tidak berisiko tinggi.

Gambar 4.3 Kurva Komposisi Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia

Berdasarkan Golongannya Tahun 2009

Pada tahun 2009, Barilc Muamalat Indonesia menyalurkan pembiayaan

ke sektor UMKM sebesar Rp. 6.707,46 miliar dan memberikan kontribusi

sebesar 53% terdadap total pembiayaan Bank Muamalat Indonesia. Pada tahun

ini, porsi pembiayaan sektor UMKM hanya mengalami pertumbuhan sebesar

0,54% dari tahun sebelumya. Sedangkan untuk pembiayaan sektor Non UMKM

mengalami periumbuhan yang cukup baik walaupun tidak sebesar tahun Ialu

yaitu sebesar 22,05% dan memberikan kontribusi sebesar 47% terdadap total

pembiayaan Bank Muamalat Indonesia.

Jika dilihat dari perkembangan pertumbuhannya, agregat pembiayaan

sektor UMKM mengalami pertumbuhan yang semakin menunm dari tahun ke

tahun. Pada tahun 2008, pembiayaan sektor UMKM sempat mengalami

Page 89: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

76

pertumbuhan sebesar 16,45% dari tahun 2007, namun pertumbuhan tersebut

ternyata cenderung menurnn pada tahun 2009 yang hanya mengalami

pertumbuhan sebesar 2,79%.

Gambar 4.4 Kurva Perbandingan Komposisi Pembiayaan

Bank Muarnalat Indonesia Berdasarkan Golongannya Tahun 2007-2009

Non UMKM

36o/o

Tahun 2007 Tahun2008

Tahun2009

Sedangkan pembiayaan sektor Non UMKM justru mengalan1i

pertmnbuhan yang cukup baik, dimana pada tahun 2008 mengalami

pertumbuhan sebesar 43,44% dan 22,04% di tahun 2009. Walaupun demikian,

Bank Muamalat Indonesia tetap memberikan porsi pernbiayaan yang lebih

besar untuk sektor UMKM dibandingkan dengan sektor Non UMKM. Hal ini

cukup membuktikan bahwa Bank Muamalat Indonesia tetap me1tjadikan sektor

UMKM sebagai primadona dalam penyaluran pembiayaannya (Pwpose of the

Company).

Page 90: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

77

B. Perkembangan Pembiayaan Sektor UMKM Pada Bank Muamalat Indonesia

Berdasakan perkembangan usahanya, Bank Muamalat Indonesia sangat

konsisten dalam upaya pengembangan usaha UMKM. Hal ini terlihat dari

banyaknya kontribusi pembiayaan yang diberikan kepada sektor UMKM. Hampir

di setiap tahunnya, perkembangan pembiayaan untuk sektor UMKM pun semakin

menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Berikut ini merupakan

perkembangan pembiayaan sektor UMKM pada Bank Muamalat Indonesia

selama tiga tahun terakhir (2007-2009):

a. Berdasarkan Jumlah Pembiayaan

Dalam perkembangannya, rata-rata porsi pembiayaan yang disalurkan

oleh Bank Muamalat Indonesia untuk sektor UMKM lebih dari setengah total

pembiayaan yang disediakan. Hal ini dapat dilihat dari perkembangannya

selama 3 tahun terakhir ini, dimana porsi pembiayaan ke sektor UMKM

cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Gambar 4.4 Diagram Perkembangan Pembiayaan sektor UMKM

Tahun 2007 - 2009

7 J)OOJ.!Ol!

6.000.GOO

-LOOD.00(1

1.000,0CO

•2007

2008

W2009

Page 91: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

78

Berdasarkan gambar grafik diatas, pada tahun 2008 terjadi kenaikan

porsi pembiayaan untuk sektor UMKM sebesar 16,45% dari talmn 2007

sebesar Rp. 56.251,48 miliar menjadi Rp. 65.255,12 miliar. Namun, pada

tahun 2009 kenaikan agregat pembiayaan sektor UMKM tidak sebesar tahun

2008 yaitu hanya sebesar Rp. 356,76 miliar atau sekitar 0,54% saja. Hal ini

dikarenakan, pada tahun 2009 fokus pembiayaan Bank Muamalat Indonesia

lebih diarahkan pada perbaikan kualitas daripada upaya ekspansi.

Strategi ini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai ketidakpastian

yang muncul akibat situasi ekonomi yang sepenuhnya belum kondusif.

Sehingga pembiayaan lebih difokuskan pada sektor yang tidak berisiko tinggi

untuk menjaga tingkat rasio pembiayaan bermasalah (NPF) pada bank. Hal ini

pun menyebabkan pe1tumbuhan yang tidak terlalu besar pada sisi pembiayaan

Bank M uamalat Indonesia.

b. Berdasarkan Komposisi Pembiayaan

Pada tahun 2007, Bank Muamalat Indonesia menyalurkan pembiayaan

ke sektor UMKM sebesar 64%. Dari 64% tersebut, porsi pembiayaan yang

disalurkan Bank Muamalat Indonesia sebagian besar disalurkan ke sektor

usaha menengah dan usaha kecil, dengan masing-masing sebesar 54% dan

37%, sisanya disalurkan ke sektor usaha mikro sebesar Rp. 5,133,99 miliar

atau sekitar 9% saja.

Page 92: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Garn bar 4.5 Kurva Perkembangan Komposisi Pembiayaan sektor UMKM

Pada Bank Muamalat Indonesia Tahun 2007.

79

Kemudian di tahun 2008, Banlc Muamalat Indonesia juga Iebih banyak

menyalurkannya ke sektor usaha kecil dan menengah, dengan masing-masing

pe1iumbnhan sebesar 41,44% dan 26,30% dari tahun lalu, dan memberikan

kontribusi sebesar 40% dan 49% dari total pembiayaan yang disalurkan ke

sektor UMKM yatiu sebesar Rp. 26.856,21 miliar dan Rp. 32.610,86 miliar.

Gambar 4.6 Kurva Perkembangan Komposisi Pembiayaan sektor UMKM

Pada Bank Muamalat Indonesia Tahun 2008

Sedangkan untuk sektor usaha milao, Bank Muamalat Indonesia

menyalurkannya sebesar 11 % dari total pembiayaan yang disalurkan ke sektor

UMKM yaitu sebesar Rp. 7.261,69 miliar. Angka ini menunjukkan adanya

peningkatan pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Muamalat Indonesia

sebesar Rp. 146,08 miliar dibandingkan dengan tahun 2007 yang hanya

sebesar 9% saja.

Page 93: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

80

Pada tahun 2009 pun, Bank Muamalat Indonesia lebih banyak

menyalurkan pembiayaan sektor UMKMnya ke sektor usaha kecil dan

menengah, dengan masing-masing memberikan kon:tribusi terhadap total

pembiayaan sektor UMKM sebesar 43% dan 45% atau sebesar Rp. 30.053,17

miliar dan Rp. 31.615,99 miliar. Sedangkan untuk sektor usaha mikro, Bank

Muamalat Indonesia menyalurkannya sebesar Rp. 8.063,77 miliar dengan

memberikan kontribusi sebesar 12% dari total pembiayaan sektor UMKM.

Gambar 4. 7 Kurva Perkembangan Komposisi Pembiayaan sektor UMKM

Pada Bank Muamalat Indonesia Tahun 2009

Pada tahun 2009, te1jadi peningkatan porsi pembiayaan untuk sektor

usaha kecil dan usaha mikro, dengan masing-masing kenaikan sebesar Rp.

3.196,96 miliar dan Rp. 802,08 miliar atau mengalami pertumbuhan sebesar

11,04% dan 11,90% dibandingkan dengan tahun 2008. Sedangkan untuk

sektor usaha menengah mengalami penurunan porsi pembiayaan sebesar Rp.

994,85 miliar atau 3,05% dari tahun 2008.

Hal ini dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, karena fokus

pembiayaan Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2009 adalah

meminimalisasi risiko pembiayaan pada saat pemulihan ekonomi, sehingga

Page 94: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

81

Bank Muamalat Indonesia pun lebih menekankan sikap hati-hati dan lebih

selektif lagi dalam mengucurkan dananya dengan lebih mengutamakan

pembiayaan yang tidak memiliki resiko tinggi.

c. Berdasarkan Jumlah Nasabab

Pada tahun 2007, berdasarkan gambar grafik komposisi pembiayaan

sektor UMKM, Bank Muamalat Indonesia memang lebih banyak

menyalurkan pembiayaannya ke sektor usaha kecil dan menengah. Namun,

jika dilihat dari besarnya jumlah nasabah, ternyata pembiayaan sektor usaha

mikro memiliki jumlah nasabah yang paling banyak yaitu sebanyak 285.796

orang nasabah. Sedangkan pembiayaan sektor usaha kecil memiliki jumlah

nasabah sebanyak 130.044 orang nasabah dan sebanyak 23.825 orang nasabah

untuk pembiayaan sektor usaha menengah yang memiliki jumlah nasabah

paling sedikit.

Gambar 4.8 Diagram Perkembangan Jumlah Nasabah UMKM

Bank Muamalat Indonesia Tahun 2007

+oo.ooo

.~00,000

200.000

100,000

285.796 t------------ ---------------- ----------- ----------------

Page 95: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

82

Berdasarkan data-data yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan

bahwa sebenamya Bank Muamalat Indonesia lebih banyak menyalurkan

pernbiayaannya ke sektor usaha mikro, walaupun dilihat dari total

pernbiayaannya paling rendah, narnun rnemiliki jumlah nasabah paling banyak

yaitu sekitar 65% dari total jurnlah nasabah UMKM.

Sedangkan untuk sektor usaha rnenengah, terdapat perbedaan yang

cukup signifikan antara total pembiayaan yang disalurkan dengan jumlah

nasabah. Dilihat dari total pembiayaannya yang menernpati posisi yang paling

besar yatiu sekitar 54% dari total pernbiayaan yang disalurkan ke sektor

UMKM, namun temyata rnemiliki jumlah nasabah yang paling sedikit atau

sekitar 5% saja dari total jumlah nasabah UMKM. Sedangkan untuk usaha

kecil, proporsi antara jumlah pembiayaan yang disalurkan dengan jurnlah

nasabah harnpir seirnbang yaitu berkisar antara 37% dan 30%.

Kernudian pada tahun 2008, te1jadi peningkatan pula terhadap jumlah

nasabah usaha rnikro yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan sektor

usaha kecil dan menengah yaitu sebesar 51,11% atau sebesar 431.880 orang

nasabah dari tahun 2007. Jumlah nasabah usaha kecil pun menunjukkan

pertumbuhan yang cukup baik pada tahun ini yaitu sebesar 30,94% dari tahun

lalu, sedangkan untuk jumlah nasabah usaha rnenengah rnengalami

perturnbuhan yang paling kecil atau hanya sebesar 6,35% orang nasabah dari

tahun 2007.

Page 96: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Gambar 4.9 Diagram Perkembangan Jumlab Nasabah UMKM

Bank Muamalat Indonesia Tahun 2007 - 2008

400.01)0

300,000

200.000

l 00.000

lTsaha Ivfikro

--1:;1r;rnr1.1...0~-----------­

""·"··-·"·····-·····1:r.·1r2:5·~!"~·"]·3r .. -·

T:sah<i I(ecil lTsaha J\.1enengah

"2007 2008

83

Peningkatan jumlah nasabah UMKM pun terns berlanjut pada tabun

2009, dimana peningkatan jumlah nasabab untuk usaha mikro dan usaha kecil

mengalami pertumbuhan sebesar 29,55% dan 12,45% dari tahun 2008, dengan

masing-masing sebesar 559.489 orang nasabah dan 191.476 orang nasabab.

Namun jika dilihat dari pertumbuhannya, perkembangan pertumbuhan jumlab

nasabah untuk usaba mikro dan usaha kecil mengalami penurnnan jika

dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2008 lalu yang mencapai 51,11%

dan 30,94%. Sedangkan untuk pertumbuhan jumlah nasabah sektor usaha

menengah justru mengalami peningkatan yang culrnp signifikan yang mencapai

69,27% atau sebesar 42.887 orang nasabab.

Gambar 4.10 Diagran1 Perkembangan Jumlah Nasabah UMKM

Bank Muamalat Indonesia Tahun 2007 - 2009

600.00G

400,000

200.000

2007 2008 2009

ll!UsnhaMikro

lllUsnhaKedl

mTJsnhn I\'Icncngnh

Page 97: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

84

Berdasarkan data-data diatas, peningkatan porsi pembiayaan sektor

UMKM Bank Muamalat Indonesia dari tahun ke tahun, ternyata diclukung pula

dengan semakin meningkatnya jumlah nasabah UMKM. Hal ini menunjukkan

aclanya hubungan berbanding lurus antara porsi pembiayaan sektor UMKM

clengan jumlah nasabah UMKM.

d. Berdasarkan Jenis Akad Pembiayaan

Bank Muamalat Indonesia menyecliakan produk pembiayaan dengan

berbagai akacl yang sesuai syariah, cliantaranya yaitu akacl murabahah, istisna',

salam, musyarakah, muclharabah, ijarah, ijarah muntahia bittamlik (IMBT),

dan qard. Akacl-akacl tersebut disesuaikan penggunaarmya dengan kebutuhan

nasabah.

Pada tahun 2007, jumlah pembiayaan sektor CMKM yang disalurkan

oleh Bank Muamalat Indonesia clidominasi dengan menggunakan akad

murabahah clan mudharabah, dengan masing-masing sebesar Rp. 26.753,76

miliar dan Rp.26.160,69 miliar. Kernudian disusul dengan pernbiayaan yang

menggunakan akad musyarakah, qard, Ijarah, dan Istisna' sedangkan

pembiayaan dengan menggunakan akad salam tidak ada.

Page 98: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Gambar 4.11 Kurva Perkembangan Jumlah Pembiayaan UMKM

Berdasarkan Jenis Akadnya Tahun 2007

Pembiayaan Istisna'

Rp. 75,977 M---<~~~'..::'.

Pembiayaan Pembiayaan Ijarah Musyarakah

Rp. 166,981 Rp. 3,417,664 -......----- M

85

Jika dilihat berdasarkan akadnya, pada tahun 2008 komposisi

pembiayaan sektor UMKM yang disalmkan oleh Bimk Muamalat Indonesia

didominasi oleh pembiayaan dengan menggunakan akad murabahah,

mudharabah, qard, dan musyarakah, sedangkan pembiayaan dengan

menggunakan akad ijarah dan alcad istisna' tetap ada, hanya saja jumlahnya

relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan akad yang lainnya. Pada tahun ini,

te1jadi peningkatan porsi pembiayaan sektor UMKM yang cukup signifikan

dengan menggunakan akad musyarakal1 dan qard, dimana masing-masing

mengalami pe1iumbuhan sebesar 274,6% dan 190,3% dibandingkan dengan

porsi pembiayaan UMKM di talmn 2007.

Page 99: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Gambar 4. 12 Kurva Perkembangan Jurnlah Pembiayaan UMKM

Berdasarkan Jenis Akadnya Tahun 2008

Pe111biayaan fr::tisnar

Rp. 53.15M

Pen1binyaan Ijarnh

Rp. 56.23M

Penibiayann i\!usyarnkah

__ Rp. 2.803.S'il\I

86

Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu tersebut, Bank

Muamalat Indonesia melakukan peningkatan terhadap pembiayaan yang

menggunakan akad qard. Hal ini dilakukan guna mengatasi atau

menanggulangi pembiayaan-pembiayaan usaha nasabah yang mengalami

dampak dari krisis ekonomi global yang terjadi. Sehingga Bank Muamalat

Indonesia mengucurkan dananya dengan menggunakan akad qard/ Al-Qhardul

Hasan sebagai dana talangan terhadap pembiayaan-pembiayaan tersebut.

Khusus untuk bank syariah, istilah Al-Qhardul Hasan dikenal dengan

piqjaman tanpa agunan yang umumya diberikan kepada pengusaha kecil yang

barn tumbuh

Peningkatan juga te1jadi pada akad murabahah tercatat sebesar Rp.

1.6 I 7,99 miliar atau sekitar 6% dari tahun lalu. Peningkatan ini dilakukan oleh

Bank Muamalat Indonesia karena resiko yang ditanggung dari akad

murabahah ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan akad-akad lainnya clan

Page 100: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

87

memiliki nilai keuntungan yang Iebih besar dan bersifat tetap. Namun, pada

akad mudharabah, istisna', dan ijarah te1jadi penurunan porsi pembiayaan,

sebesar 10,74%, 30%, dan 66,33% dari tahun lalu. Penurunan tersebut

dilakukan Bank Muamalat Indonesia karena disesuaikan dengan kondisi

ekonomi yang sedang be1jalan.

Gan1bar 4.13 Diagram Perkembangan Jumlah Pembiayaan UlvfKM

Pada Tahun 2007-2008

30.000,000 ~------·---·----------·--------------25.000.000 20.000.000 15,000.000 -l----···-·--

10.000.000 5.000,000 mt2007

1m2oos

Dilihat dari label diatas, perkembangan pembiayaan sektor UMKM

tahw1 2009 pada Bank Muamalat Indonesia didominasi oleh pembiayaan

dengan menggunakan akad murabahah, musyarakah dan mudharabah, dengan

masing-masing memberikan kontribusi terhadap total pembiayaan sektor

UMKM sebesar 42, 11 %, 28,71 %, dan 24,42%. Sedangkan sisanya diikuti

dengan pembiayaan yang menggunakan akad qard, ijarah, dan istisna'. Ketiga

pembiayaan ini memang selalu menempati porsi yang kecil terhadap total

pembiayaan sektor UMKM di Bank Muamalat Indonesia.

Page 101: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Gambar 4.14 Diagram Perkembangan Jnmlah Pembiayaan UMKM

Berdasarkan Jenis Akadnya Tahun 2009

Pe1ubi<iy;i;.1n Jstisua'

Rp. 71,.\0M ____ _

Pen1biayna11 Ijarah

Rp.118,64M

88

Dari data-data tersebut, menunjukkan bahwa selama ini kebanyakan

akad-akad pembiayaan yang digunakan oleh Bank Muamalat Indonesia

didominasi oleh akad murabahah, mudharabah, dan musyarakah. Hal ini

dikarenakan ketiga akad tersebut memang lebih cocok dan dapat memenuhi

kebutuhan investasi di pasar khususnya untuk sektor UMKM. Selainnya itu,

aplikasinya pun lebih mudah dipraktekkan di dunia perbankan syariah.

Sedangkan untuk jenis akad yang lailmya seperti akad ijarah, salam, dan

istisna' kurang diminati oleh nasabah. Selain apiikasinya cukup rumit, resiko

yang ditanggung oleh bank syariah juga cukup tinggi, sehingga bank syariah

pun belum berani untuk menyediakan dana yang lebih be:sar untuk ketiga akad

tersebut.

Kemudian untuk jenis pembiayaan dengan menggunakan akad qard,

lebih banyak digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang bersifat

sosial, karena dana yang disediakan bersumber dari dmia zakat, infak, dan

Page 102: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

89

sodaqah (ZIS). Dalam aplikasinya di bank syariah, akad qard ini digunakan

sebagai dana talangan terhadap pembiayaan-pembiayaan nasabah yang

mengalami kesulitan mendesak untuk mendapatkan talangan jangka pendek. 85

Gambar 4.15 Diagram Perkembangan Jumlah Pembiayaan sektor UMKM

Berdasarkan Akadnya Tahun 2007 - 2009

35,000,000 30.000,000 25.000,000 10.000.000 15.000,000 10,000,000

5.000,000 M2007

2008

m 2009

Berdasarkan data dari gambar grafik diatas, pembiayaan dengan

menggunakan akad musyarakah mengalami peningkatan yang cukup

signifikan dari tahllll ke talmn, tercatat untuk tahun 2009 mengalami

pe1iumbuhan sehesar 56,38% dibandingkan dengan tahllll 2008 sebesar Rp.

12.803,87 miliar menjadi Rp. 20.023,01 miliyar. Hal ini mence1minkan

adanya semangat untuk menumbuhkan pembiayaan dengan skema profit-

sharing yang dianggap memberikan benefit lebih besar terhadap pembangunan

ekonomi dan masyarakat karena lebih mengedepankan prinsip keadilan dan

kesetaraan.

Peningkatan juga terjadi pada pembiayaan yang menggunakan akad

murabahah, hanya saja peningkatannya tidak sebesar pembiayaan dengan

85 Muhammad Syafi'l Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praklek, (Jakarta: Gema lnsani Press, 2001), h.134.

Page 103: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

90

menggunakan akad musyarakah yaitu sebesar 3,51 % atau Rp. 29.368,46

miliar dari Rp. 28.371,75 miliar di tahun 2008. Namun, jika dilihat dari

jumlah porsi pembiayaannya, pembiayaan dengan menggunakan akad

murabahah ini selalu menempati porsi yang tertinggi dibandingkan dengan

akad-akad yang lainnya dari talmn ke talmn.

Kemudian peningkatan juga terjadi pada pembiayaan dengan

menggunakan akad qard, yaitu sebesar 50,27% dibandingkan tahun lalu

sebesar Rp. 2.081,04 miliar menjadi Rp. 3.127,13 miliar. Hal ini

mengindikasikan bahwa adanya peningkatan penggunaan dana sebagai dana

talangan terhadap pembiayaan-pembiayaan nasabah yang mengalami

kesulitan dan membutuhan dana jangka pendek yang mendesak. Sedangkan

untuk pembiayaan dengan menggunakan akad mu:dharabah mengalami

penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini dilakukan oleh Bauk Muamalat

Indonesia, selain terkait resiko yang ditanggung cukup tinggi juga karena

adanya penyesuaian terhadap kondisi pemulihan perekonomian di Indonesia.

C. Strategi Bank Muamalat Indonesia Dalam Penyaluran Pembiayaan Sektor

UMKM

Dalam menyaluraukan pembiayaannya ke sektor UMKM, Bank

Muamalat Indonesia menyalurkannya dengan cara langsung maupun tidak

langsung. Salah satu strategi yang dijalankan Bauk Muamalat Indonesia adalah

melakukan program aliansi dengan jaringan lembaga keuangan mikro syariah.

Page 104: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

91

Hal ini bertujuan untuk memperluas pelayanan pembiayaan sektor usaha mikro

dan kecil sehingga Bank Muamalat Indonesia dapat menjangkau layanan

pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah melalui program

linkage dan tidak perlu takut menanggung resiko yang sangat besar.

Dalan1 pelaksanaannya, pembiayaan sektor UMKl'vf ini dapat dieksekusi

langsung oleh kantor-kantor cabang atau dengan melakukan channeling atau

joint pembiayaan dengan BPRS dan BMT melalui linkage program. Adapun

pola-pola linkage tersebut adalah sebagai berikut:

• Executing adalah pola kerjasama Bank Umum dengan BPRS dengan

penanggungan risiko oleh BPRS

• Joint Financing adalah pola ke1jasama Bank Umum dengan BPRS dengan

penanggungan risiko oleh BPRS dan Bank Umum.

• Channe!lling adalah pola kerjasanm Bank Umum dengan BPRS dengan

penanggungan risiko oleh Bank Umum.

Linkage Program Bank Muamalat Indonesia dengan BMT merupakan

langkah utama yang dilakukan, karena kondisi UMKM yang berskala kecil,

agunan terbatas, tidak berbadan hukum, letak jauh, dan administrasi lemah,

menyebabkan Bank Muamalat Indonesia mengalami kesulitan untuk

menjangkaunya (biaya tinggi, risiko tinggi, persyaratan legal, sulit menjangkau,

dan kesulitan menilai usaha). Selain itu, karakteristik BMT sangat cocok dengan

kebutuhan UMKM dan merupakan perpanjangan tangan Bank Syariah dalam

Page 105: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

92

menyalurkan pembiayaaimya sehingga Bank Muamalat Indonesia tidak perlu

takut menanggung resiko yang sangat besar.

Dalam Linkage Program tersebut, Bank Muamalat Indonesia bekerja

sama dengan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) melalui

Progran11Gerakan Nasional Pemberdayaan BMT yang mernpakan bentuk

penegasan kembali komitmen Banlc Muamalat dalam pemberdayaan UMKM

(Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Selain itu, salah satu bentuk program

Linkage yang telah dijalankan adalah program linkage yang dai1anya diba!ltu

oleh Dep. Kop dan UMKM melalui prograin P2KER (Program Pemberdayaan

Keua!lgan Ekonomi Rakyat) yang melibatka!l 700 Kopontren dan BMT diselurnh

Indonesia.

Selain itu, Bank Muamalat Indonesia juga bekerja sama denga!l

Kementrian Negara Koperasi dan UMKM dalam kebijakan da!la bergulir dengan

pola syariah. Program dana bergulir syariah ini diatur dalam Peraturan Menteri

Negara Koperasi da!l UKM RI No. 10/Per/M.KUKM/VI/2006 tentang Petunjuk

Teknis Prograin Pembiayaan Produtif Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) pola

syariah dalam pasal 2, dimaiia tujuannya adalah "memberdayakan pengusaha

mif...To me!alui kegiatan usaha ekonomi berbasis pola syariah serta memperkuat

peran dan posisi KJKS!UJKS yang termasuk di dalamnya koperasi yang dekelola

oleh wanita dan melayani anggotanya para wanita penguasaha sebagai

instrumen pemberdayaan usaha mikro agar dapat diperluas kesempatan ke1ja

dan mendukung upaya pengentasn kemiskinan ".

Page 106: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

93

Dalarn program tersebut, Bank Muamalat Indonesia bekerja sama dengan

sejurnlah KJKS dengan menggunakan akad mudharabah, musyrakah, atau

piutang murabahah, dimana Bank Muarnalat Indonesia bertindak sebagai bank

pelaksana Dana Bergulir Syariah (DBS). Dalam ha! ini, bank pelaksana DBS

bertugas untuk rnernfasilitasi terkait administrasi dan keuangan program DBS

se1ia bertanggung jawab terhadap porses penyaluran dan pengelolaan dana yang

ditempatkan pada banknya selama kegiatan program berlangsung baik yang

berasal dari dana awal yang ditempatkan pemerintah maupun dana-dana

simpanan milik KJKS/UJKS penerima.

Disamping itu Bank Muamalat Indonesia juga melakukan kerjasama

penguatan permodalan dengan 53 BMT yang dikoordinir oleh BMM (Baitul

Maal Muamalat) dan memberikan pembiayaan multigun.a dengan memanfaatkan

BMT di Bontang dan Pontianak. Kemudian khnsus untuk usaha mikro, Bank

Muamalat Indonesia menggunakan dana CRS Baitul Maal Muamalat untuk

menyalurkan pembiayaan melalui program KUM3 (Komunitas Usaha Mikro

Muamalat berbasis Masjid).

Bank Muamalat Indonesia pun menjadi agen pemerintah melalui kredit

program yang dicanangkan oleh pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan

dan pemberdayaan masyarakat, seperti Kredit Usaha Ralcyat (KUR). KUR

merupakan program pemerintah yang ditujukan untuk membantu pengusaha

UMKM, khususnya dalam penyediaan jaminan. Karena pada umumnya

Page 107: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

94

pengusaha UMKM tidak memiliki agunan yang memadai untuk dijadikan

jaminan ke bank. Padahal, selama ini bank mensyaratkan adanya agunan yang

memadai untuk menyalurkan pembiayaan/kredit. Dengan KUR, pemerintah

menjamin pembiayaan/kredit tersebut, melalui BUMN penjamin !credit, yaitu

Askrindo dan Jamkrindo.

D. Perkembangan Non Performing Financing (NPF) Pada Bank Mnamalat

Indonesia

Bank Muamalat Indonesia memperhatikan 4P dalam menyalurkan

pembiayaannya yaitu Pe1iumbuhan, Profit, Purpose (Misi.) dan Prudent (kehati­

hatian). Dalan1 ha! ini, selain meningkatkan jumlah pembiayaan, demi

pe1iumbuhan (growth) dan laba (profit), Bank Muamalat Indonesia juga tetap

memperhatikan aspek kehati-hatian (prudential) perbankan, se1ia memperhatikan

agar misi atau pemihakan kepada Usaha Mikro Kecil Me:nengah (UMKM) terns

terpelihara (Purpose of the Company), sehingga pertumbuhan, profit, dan

purpose (misi) bank tetap memperhatikan prudentiality (kehati-hatian) dengan

tujuan kualitas pembiayaan tetap bagus dengan rasio Non-Peiforming Finance

(NP F) yang rendah.

Page 108: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

6.00"·<:.

Gambar 4.16 Diagram Perkembangan Non Pe1forming Financing

Tahun 2005 - 2007

'5.00<"(, t Q=O·:-r!"';~:::::~~~~:;~~~~~~~;~~==~~~·= --1-. 00'! (• 3. oo•:-.', ·~00,0%···· :!.OOC>i.

1.00<>/o +············· 0.00'0!·(.

95

Berdasarkan gambar grafik diatas, dapat dilihat bahwa selama tahun 2005

sampai dengan tahun 2007 Bank Muamalat Indonesia dapat menjaga tingkat

rasio pembiayaan bermasalahnya. Pada tahun 2005, kehati-hatian Bank

Muamalat Indonesia dalam mengelola kegiatan pcmbiayaanya semakin

meningkat, sebagaimana terlihat pada porsi pembiayazm bermasa!ah sebesar

2.00%. Perbaikan rasio pada tahun 2005 terasa sangat signifikan. Pencapaian ini

sangat membantu peningkatan kemampuan Perusahaan dalam meraih laba.

Mai:jin pendapatan bcrsih Bank Muamalat untuk tabun 2005 tcrcatat sebesar

6.29%.

Pada tahun 2006, nilai pembiayaan bennasalab Bank Muamalat Indonesia

mengalami kenaikan sebesar 2,84% dari tahun 2005 sebesar 2,00% menjadi

4,84%. Hal ini dikarenakan kondisi tersebut disebabkan faktor mikro dan makro

ekonomi yang belum kondusif, se1ia diperburuk oleh bencana alam yang terjadi

di beberapa daerah. Namun, tingkat NPF yai1g mencapai 4,84% masih berada di

bawah ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Page 109: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

96

Sedangkan pada tahun 2007, pertumbuhan rasio NPF Bank Muamalat

Indonesia, mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini terlihat dari tingkat

rasio NPF yang dicapai oleh Battle Muamalat Indonesia sebesar 1,33%, dimana

mengalami penurunan sebesar 3 ,51 % dibandingkan dengan talmn 2006 sebesar

4,84%. Namun, pada bulan Juli sempat mengalami kenaikan dan nyaris

menempati batas toleran yang ditetapkan oleh Bl. Namun demikian, seiring

dengan prinsip kehati-hatian perbmtlcan yang dianut Bank Muamalat Indonesia

selama ini, rasio NPF (Non Performing Financing) bersih terhadap total

pembiayaan yang diberikan berhasil diperbaiki, menjadi 1,33% di tahun 2007

dibandingkan dengan 4,84% tahun 2006. Peningkatan ini pun terutama didorong

oleh kondisi makroekonomi yang relatif stabil, sehingga rnembuka peluang lebih

banyak bagi kegiatan usaha.

6.0CY!..C. 5.00?·0 4.0ef!-Q ; ..

Gambar 4.17 Diagram Perkembangan Non Pe1forming Financing

Tahun 2005 - 2008

. 1.00\'o 2.000 0 1.00'?o 0 000-0

f·:? .

Pada tahun 2008, di saat kondisi ekonomi yang tidak menentu Bank

Muamalat Indonesia berhasil mempertahankan dan menjaga tingkat rasio NPF-

nya yaitu sebesar 3,80%. Walaupun terjadi peningkatan sebesar 2,47%

dibandingkm1 dengan tahun 2007 yang hanya sebesar 1,33%, tetapi pada masa

Page 110: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

97

!crisis ekonomi global tersebut, Bank Muamalat Indonesia dapat dikatakan

berhasil menjaga dan bahkan menekan tingkat rasio NPF-nya, sehingga NPF

Bank Muamalat Indonesia tetap berada dibawah batas toleran yang ditentukan

oleh BI.

Sedangkan pada awal tahun 2009, dimana situasi ekonomi masih dilipnti

ketidakpastian, terutama pasca merebaknya krisis keuangan global akhir tahun

2008, dianggap memberikan tekanan pada pembiayaan bermasalah. Tekanan

NPF tersebut meningkat diakibatkan oleh pertumbuhan pembiayaan yang

mengalami stagnasi. Hal ini terlihat pada beberapa bulan di tahun 2009,

dimana pe1tumbuhan tingkat rasio NPF Bank Muamalat Indonesia beberapa

kali sempat mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan bahkan

melewati batas toleran yang ditetapkan oleh BI.

Gambar 4.18 Diagram Perkembangan Non Pe1forming Financing

Tahun 2005 - 2009

Sejauh ini ada dua dampak krisis industri keuangan yang berdapak pada

perbankan syariah. Pertama, kemampuan debitor mengembalikan pinjaman jadi

menurun karena krisis menyebabkan penghasilan mereka juga berkurang.

Kedua, perbankan syariah lebih cenderung berhati-hati dan menahan

Page 111: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

98

pembiayaannya atau lebih memilih untuk tidak melakukan ekspansi

pembiayaan sehingga tingkat rasio NPF menjadi naik. Terntama disaat dunia

perbankan nasional belum sembuh benar dari kemarau likuiditas.

Dilihat dari perkembangannya, tingkat rasio Non Pe1forming Financing

(NPF) Bank Muamalat Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan,

namun seiring dengan prinsip kehati-hatian perbankan yang dianut Bank

Muamalat Indonesia selama ini, dapat menekan tingkat Non Performing

Financing (NP F) di bawah batas toleran yang telah ditetapkan oleh BI menjadi

sebesar 4,11 %. Walaupun angka tersebut masih lebih tinggi jika dibandingkan

dengan tahun 2008 yang hanya sebesar 3,80%.

Tercatat pada tahun 2009, perkembangan NPF Bank Muamalat

Indonesia mengalami peningkatan sebesar 0,31 % dibandingkan dengan tahun

2008 yang hanya sebesar 3,85%. Kenaikan NPF Bank Muamalat Indonesia

sebagai buntut dari !crisis industri keuangan global. Pada tahun ini, Bank

Muamalat Indonesia terns bernsaha untuk menurnnkan posisi NPF ke level

yang lebih rendah lagi dengan menyusun rencana kerja barn untuk melakukan

perbaikan terhadap portofolio bermasalah tersebut.

Upaya yang telah dilakukan antara lain adalah review terhadap

kebijakan pembiayaan dan manajemen risiko yang salah satunya adalah dengan

memperbaharni alur persetujuan pembiayaan dengan memberikan kewenangan

kepada Divisi Manajemen Risiko ikut secara dini mem~ntukan apakah usulan

pembiayaan dapat dilanjutkan atau tidak. Selain itu, telah dilakukan review

Page 112: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

99

terhadap kebijakan dan prosedur pembiayaan, salah satunya adalah penyesuaian

limit Persetujuan Komite Pembiayaan yang disesuaikan dengan kondisi risiko

serta target pertumbuhan bisnis Bank Muamalat.

E. Stratcgi Bank Muamalat Indonesia Dalam Mcnjaga Tingkat Rasio Non

Pe1formi11g Financing (NPF)

Sebagaimana layaknya lembaga keuangan bank, Bank Muamalat

Indonesia senantiasa berusaha menjaga amanah masyarakat lewat penerapan

prinsip kehati-hatian terhadap pembiayaan yang disalurkannya. Dalam ha! ini,

Bank Muamalat Indonesia menerapkan beberapa strategi untuk menjaga dan

menekan tingkat rasio pembiayaan bem1asalah (Non Performing Financing). Hal

ini diberlakukan terhadap semua jenis pembiayaan yang disalurka11nya, termasuk

pembiayaan sektor UMKM.

Jika dilihat dari perkembangan NPF-nya selama i11i, terbukti bahwa Bank

Muamalat Indonesia dapat menjaga da11 bahkan menekan tingkat rasio Non

Pe1forming Financing (NPF). Walaupun pada tahun 2009, tingkat rasio Non

Pe1forming Financing (NP F) Bank Muamalat Indonesia sempat mencapai posisi

yang paling tinggi yaitu sebesar 8,24% pada bulan November, namun pada akhir

tahun Bank Muamalat Indonesia berhasil menekannya h ingga mencapai posisi

sebesar 4, 11 %, sehingga tetap berada dalam batas toleran yang ditetapkan oleh BI

sebesar 5%.

Page 113: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

100

Oleh karena itu, dalam menjaga dan menekan tingkat rasio pembiayaan

bermasalah (Non Pe1forming Financing), Bank Muamalat Indonesia menerapkan

beberapa strategi melalui pengelolaan dan penyebaran risiko dengan cara

menghindari jenis pembiayaan yang terkonsentrasi pada s·ektor ekonomi tertentu

dan jangka waktu yang terlalu lama. Pemberian pembiayaan menurut sektor

ekonomi dilakukan dengan memperhatikan penyebaran risiko yang mampu

melindungi Perseroan dari konsentrasi sektor ekonomi tertentu. Berikut ini

proporsi penyebaran risiko di beberapa sektor usaha:

• Sektor usaha jasa sebesar 43,36%

• Sektor konstruksi 7, 16%

• Sektor perdagangan 6,66%

• Sektor pengangkutan 8,86%

• Sektor sosial masyarakat 12,53%

• Sektor lain porsinya relatif kecil, hanya menyentuh angka 21,43% dari

keseluruhan pembiayaan yang diberikan.

Sedangkan untuk jangka waktu dan komposisi pembiayaannya adalah

sebagai berikut :

• Jangka waktu sampai dengan satu tahun sebesar 14,32%

• J angka waktu I - 3 tahun sebesar 31,50%

• Jangka waktu 3 - 5 tahun sebesar 33,38%

• Jangka waktu di atas 5 tahun sebesar 20,80%

Page 114: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

IOI

Pembiayaan jangka waktu di atas 5 tahun umumnya diperuntukkan bagi proyek­

proyek seperti perkebunan, perumahan, pusat perbelanjaan, dan usaha

pengembangan properti.

Adapun strategi Bank Muamalat Indonesia lainnya dalam menjaga tingkat

rasio Non Pe1forming Financing (NPF) antara lain:

• Merealisasikan skema aliansi pembiayaan dengan memanfaatkan mitra

strategis Muamalat sebagai penyalur pembiayaan

• Penentuan pasar sasaran dan segmen pasar yang jelas untuk memudahkan

kegiatan pemasaran dan penjualan

• Peningkatan kemampuan analisis pembiayaan bagi kru pemasaran dari

seluruh kantor cabang melalui pelatihan dan lokakarya pembiayaan

• Penyempurnaan pancluan kebijakan clan acuan stanclar clalam melakukan

analisis pembiayaan

• Adanya perbaikan proses pengambilan keputusan pembiayaan, sehingga

hasilnya lebih cepat tanpa mengesampingkan aspek kehati-hatian.89

F. Analisis Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM Terhadap

Tingkat Rasio Non Peiforming Financing (NPF) Bank Muamalat Indonesi

Setiap pemberian suatu fasilitas pembiayaan pasti menganclung suatu

resiko kemacetan, sepanclai apa pun analisis pembiayaan yang dilakukan

89 Annual Report BM! Tahun 2007, h. 62-63

Page 115: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

102

kemungkinan pembiayaan bermasalah itu pasti ada.90 Sehingga setiap kali bank

menyalurkan dananya dalam bentuk pembiayaan, pasti akan selalu disertai

dengan adanya resiko pembiayaan bermasalah, termasuk pembiayaan Bank

Muamalat Indonesia yang disalurkan ke sektor UMKM yang tidak akan lepas

dari resiko pembiayaan bermasalah (Non Pe1forming Financing) pula.

Berikut ini merupakan data-data pembiayaan sektor UMKM dan

pembiayaan bennasalah (Non Performing Financing) Bartle Muamalat Indonesia

selama tiga tahun terakhir (2007-2009) yang ditampilkan dalam bentuk laporan

pe1iriwulan, yaitu :

Tabel 4.1 Tabel Perkembangan Pembiayaan Sektor UMKM dan NPF

Bank Muamalat Indonesia Per Triwulan Tahun 2007-2009

Peri ode Pembiayaan

NPF SektorUMKM Januari-Maret'07 Rp 4.338.265 2,80% April-Juni'07 Rp 4.524.071 3,90% Juli-September'07 Rp 5.026.700 4,70%

Oktober-Desember'07 Rp 5.196.496 3,50%

Januari-Maret'08 Rp 4.796.539 1,60% April-Juni'08 Rp 5.534.945 3,60% Juli-September'08 Rp 5.844.939 4,00% Oktober-Desember'08 Rp 5.575.185 3,90% J anuari-Maret'09 Rp 5.725.976 4,40% April-Juni'09 Rp 5.736.933 4,20%

Juli-September'09 Rp 5.882.986 6,90%

Oktober-Desember'09 Rp 5.932.520 6,50%

9° Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Cet. 3, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 128

Page 116: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

103

Selanjutnya data-data tersebut akan diolah kedalam bentuk regresi

sederhana dengan menggunakan SPSS 17.0. Berikut ini beberapa tahapan

yang hams dilalui:

Gambar 4.20 Gambar Flow Chart Alur Analisis

Bank Muamalat Indonesia

Annual Report Talmn

2007-2009

Pembiayaan

SektorUMKM

-~otesis ,.......P_e_n-1b-i-ay_a_a_n,_B_er-m-as_a_la-h]

(NPF)

Uj i linearitas

Uii Nmmalitas

Uii Kolerasi

Uji Kolerasi Determinasi

Uji Regresi Sederhana

Uji Signifikansi

Interpretasi Data Kesimpulan

Page 117: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

104

1. Uji linearitas

Setelah data-data yang dibutuhkan sudah tersedia, maka untuk tahap awal

adalah dengan melakukan uji linearitas. Uji linearitas ini dilakukan untuk

mengetahui apakah antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat

hubungan linear atau tidak, karena merupakan salah satu persyaratan data

dalam analisis statistik inferensial parametik.

Berdasarkan hasil uji linearitas dengan menggunakan program SPSS 17. O

dengan sub menu Curve Estimation diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.2 Tabel Model Summary and Parameter Estimates

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:NPF -Model Summary Parameter Estimates

Equation R Square F dfl dt2 Sig. Constant bl

Linear .415 7.104 1 10 .024 -.047 l.653E-8 -The independent variable is UMKM.

Berdasarkan output yang dihasilkan, selanjutnya dapat dilakukan

perhitungan uji linearitas, dimana diketalmi bal1wa nilai sig. 0,024. Oleh

karena 0,024 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

linear diantara kedua variabel tersebut, yaitu variabel pembiayaan sektor

UMKM dan NPF.

Kemudian untuk mengetahui hubungan linear diantara kedua variabel

tersebut dapat dililhat dari gambar grafik dibawah ini:

Page 118: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

0.070

0.060

0.050

0.040

Gambar 4.21 Grafik sebaran data

NPF

0

0 0

UMKM

0

0 0

0 Observed -linear

!05

Berdasarkan gambar grafik (Curve Fit) diatas, dapat dilihat bahwa

hubungan linear antara variabel bebas (pembiayaan :sektor UMKM) dan

variabel terika (NPF) terdapat hubungan yang berbanding !urns. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa semakin meningkat nilai pernbiayaan sektor UMKM

maka akan semakin besar pula nilai NPF pada Bank Muamalat Indonesia.

Dari gambar grafik (Curve Fit) diatas, terlihat bahwa titik-titik data

(observed) cenderung mengikuti arah dari garis linear, yaitu dari kiri bawah ke

Page 119: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

106

kanan atas dengan kemiringan tertentu, meskipun tidak secara sempurna. Oleh

karena itu, hasil analisis grafik ini dapat dijadikan data pendukung yang

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang linear antara kedua variabel.

2. Uji Normalitas

Untuk tahap selanjutnya adalah dengan melakukan uji normalitas. Uji

normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal

atau tidak yang merupakan persyaratan kedua setelah uji linearitas dilakukan

dalam sebuah analisis statistik inferensial parametrik. Adapun uji no1malitas

ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang bertujuan

untuk menguji kesesuaian (goodness of fit). Dalan1 ha! ini perlu diperhatikan

yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (observation) dengan

distribusi teoritis tertentu. Berikut adalah H0 = hipotesisnya:

• H0 : F(x) = F'o (x), dengan F(x) adalah fungsi distribusi frekuensi hasil

pengamatan dan Fa (x) adalah distribusi frekuensi harapan (teoritis) dalam

artian populasi berdistribusi normal

• H 1 : F(x) * F0 (x) atau distribusi populasi tidak normal

Pengambilan keputusan tersebut berdasarkan nilai probabilitas dengan

a = 0,05, yaitu:

• Jika probabilitas > 0,05, maka Ha diterima.

Page 120: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

107

• Jika probabilitas < 0,05, malca HD ditolak.

Dari hasil pengujian normalitas untuk pembiayaan sektor UMKM dan

NPF (Non Performing Financing) diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3 Tabel Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Tes1t

N

Normal Parametersa.,b Mean

Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Std. Deviation

Absolute

Positive

Negative

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

-·-.-----........ NPF UMKlv:!

12 12

.04168 5342962.97

.014227 554644.304

.199 .219

.199 .144

-.161 -.219

.690 .758

.728 .614

Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel Uji Kolmogorov-Smirnov,

untuk data pembiayaan sektor UMKM diperoleh angka probabilitas sebesar

0.614 dengan taraf signifikansi alpha sebesar 5% (0,05), dapat diketahui

bahwa nilai 0,614 > 0,05, maka Ho diterima. Kemudian untuk data NPF

diperoleh angka probabilitas sebesar 0,728 dimana 0,728 > 0,05 maka Ho

diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data-data tersebut berdistribusi

normal.

Page 121: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

110

3. Uji Korelasi

Kemudian untuk tahap selanjutnya adalah dengan melakukan uji korelasi

untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antar variabel bebas (pembiayaan

sektor UMKM) dengan variabel terikat (NPF). Untuk melakukan uji korelasi

ini dengan menggunakan rumus korelasi Product ,\!foment atau Pearson

Correlation melalui program SPSS 17. 0. Berikut ini hasil uji korelasi yang

dilakukan pada kedua variabel tersebut:

Tabel 4.4 Tabel Korelasi (Product Moment)

Correlations -NP!< UMKM

NPF Pearson Correlation 1 .644'

Sig. (2-tailed) .024

N 12 12

UMKM Pearson Correlation .6 44' 1

Sig. (2-tailed) 024

N 12 12

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil output diatas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi

sebesar 0,644, dimana ha! ini menunjukkan adanya korelasi/hubungan yang

kuat antara variabel pembiayaan sektor UMKM dengan NPF. Kemudian

angka koefisien korelasi antara kedua variabel terse but bertanda positif ( +)

yang berarti menunjukkan adanya hubungan yang bersifat berbanding lurus,

yang aiiinya peningkatan satu variabel akan diikuti oleh penaikkan variabel

Page 122: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

111

lain, sehingga semakin tinggi pembiayaan sektor UMKM maka akan membuat

nilai NPF menjadi semakin tinggi pula.

Pengujian lebih lanjutnya, dapat dilakukan dengan menggunakan

hipotesis sebagai berikut:

• H0 : Tidak terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara

pembiayaan sektor UMKM dengan NPF

Terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara pembiayaan

sektor UMKM dengan NPF

Pengujian tersebut didasarkan pada a = 0,05, sebagai berikut:

• Jika r-hitung > r-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. (2-tailed) < level

of significant (a) maka H0 ditolak.

• Jika r-hitung < r-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. (2-tailed) > level

of significant (a) maka I-I0 diterima.91

Berdasarkan tabel korelasi (Product 1\foment) pada kolom Sig. (2-tailed),

untuk korelasi variabel pembiayaan sektor UMKM dengan NPF diperoleh

angka probabilitas sebesar 0,024, dimana 0,024 < 0,05 yang berarti Ho

ditolak atau menerima H1 yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara

penyaluran pembiayaan sektor UMKM dengan NPF pada Bank Muamalat

Indonesia.

91 Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0, Ce!. I, (Jakarta: Prestasi Pusaka Publisher, 2009), h. 53

Page 123: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

112

4. Uji Korelasi Determinasi

Untuk tahap selanjutnya dapat dilakukan uji korelasi detem1inasi yang

bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel terikat (NPF) dapat

dijelaskan oleh variabel bebasnya (pembiayaan sektor UMKM). Pengujian ini

dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.0, berikut ini hasil dari pengnjian

tersebnt:

Tabel 4.5 Tabel Koefisien Determinasi

Model Summary -Model R R Square Adjusted R Square Std. En-or of the Estimate

1 .644. .415 .357 .011409 -a. Predictors: (Constant), UMKM

Berdasarkan pada tabel koefisien determinasi diatas, diperoleh 1 model

regresi yang memiliki nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,644 atau sebesar

64,4% dengan nilai koefisien detem1inasi (R Square) sebesar 0,415 atau

sebesar 41,5%. Berdasarkan data tersebut, angka koefisien detenninasi

menunjukkan angka sebesar 41,5% yang berarti bahwa variabel NPF dapat

dijelaskan oleh variabel pembiayaan sektor UMKM sebesar 41,5%, sedangkan

sisanya sebesar 48,5% dijelaskan oleh variabel laim1ya.

5. Uji Regresi Sederhana

Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah dengan melakukan uji regresi

sederhana. Uji regresi sederhana ini digunakan untuk mengetahui model

Page 124: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

1!3

regresi yang dapat digunakan. Berikut ini hasil data yang telah diolah dengan

menggunakan program SPSS 17. 0:

Tabel 4.6 Tabel Regresi

Coefficientsa -Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -.047 .033 -1.401 .192

UMKM !.653E-8 .000 .644 2.665 .024 - -a. Dependent Variable: NPF

Berdasarkan output diatas, menunjukkan nilai koefisien dan konstanta

dari persanrnan regresi yang dihasilkan. Berikut ini ben1uk persamaan regresi

sederhana yang dihasilkan:

y = -0,047 + 0,0000000165 x

Berdasarkan bentuk persamaan regresi diatas, dapat dijabarkan sebagai

berikut:

!. Nilai konstanta sebesar -0,047 menyatakan bahwa jika tidak ada

pembiayaan sektor UMKM maka akan memberikan nilai pada NPF

sebesar 0,047%

2. Nilai koefisien regresi sebesar 0,0000000165 menyatakan bahwa setiap

terjadi penambahan pada pembiayaan sektor UMK1v1 sebesar 1 %, maka

akan meningkatkan nilai NPF sebesar 0,0000000165 atau 0,00000165%

Page 125: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

114

Berdasarkan hasil output diatas, dapat diketahui bahwa antara variabel

pembiayaan sektor UMKM (X) dan variabel NPF (Y) memiliki hubungan

yang searah atau memiliki tanda positif ( + ), sehingga hal ini menunjukkan

bahwa setiap te1jadi peningkatan terhadap pembiayaart sektor UMKM maka

akan meningkatkan pula nilai NPF pada Bank Muamalat Indonesia.

Hal ini pun menunjukkan bahwa walaupun jika dilihat dari sisi profit,

pembiayaan sektor UMKM memberikan kontribusi yang cukup

menguntungkan bagi Bank Muamalat Indonesia, tetapi juga memberikan

pengaruh dan kontribusi yang cukup signifikan terhadap risiko pembiayaan

bermasalah atau tingkat rasio Non Performing Financing (NPF) Bank

Muamalat Indonesia. Sehingga dalam penyalurannya pun Barrk Muamalat

Indonesia tidak serta merta hanya melihat sisi profit yang diperoleh.

6. Uji Signifikansi

Kemudian tahap ald1ir adalah dengan melakukan uji signifikansi

terhadap model regresi sederhana yang dihasilkan, dengan tujuan dapat

dipe1ianggungjawabkan. Uji signifikansi yang dilalcukan yaitu:

• Uji t.

Uji t ini digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel

be bas. 88 Dimana hipotesisnya adalal1:

88 Singgih Santoso, Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17, Cet. ke-2, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009), h. 330

Page 126: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

H0 = Koefisien regresi pembiayaan sektor UMKM tidak signifikan

H1 = Koefisien regresi pembiayaan sektor UMKM signifikan

Berdasarkan:

Jika th;""'"> t,abet maka H 0 ditolak

Jika !""""" < t,abet maka H 0 diterima

115

Berdasarkan model regresi sederhana yang dihasilkan, didapatkan

nilai t """"g untuk koefisien regresi pembiayaan sektor UMKM sebesar

2,665 dan t tabet sebesar 2,2281. Maka berdasarkan hasil pengujian

tersebut dapat dijabarkan bahwa t""""g > t tabet (2,665 > 2,2281) yang

berarti H 0 ditolak atau dengan kata lain koefisien regresi pembiayaan

sektor UMKM signifikan, sehingga dapat digunakan untuk

memprediksikan nilai NPF-nya.

• Uji F

Uji F ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya hubungan linear

antar variabel, sehingga model regresi yang dihasilkan dapat digunakan

untuk memprediksi. Dimana hipotesisnya adalah:

H0 = Tidak ada hubungan yang linear antara variabel pembiayaan

sektor UMKM dengan NPF

H 1 = Ada hubungan yang linear antara variabel pembiayaan sektor

UMKM dengan NPF

Page 127: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

116

Berdasarkan probabilitas sebagai berikut:

Jika probabilitas < 0,05 maka H 0 ditolak

Jika probabilitas > 0,05 maka H 0 diterima

Tabel 4. 7 Tabel Uji F

-Sum of

Model Squares df Mean Square F Sig.

I Regression .001 I

o~ 7.104 .0243

Residual .001 10 .000

Total .002 11

a. Predictors: (Constant), UMKM

b. Dependent Variable: NPF

Berdasarkan output diatas, diperoleh nilai F,,"""• sebesar 7,104

dengan tingkat signifikansi 0,024. Oleh karena itu diperoleh probabilitas <

0,05 atau 0,024 < 0,05, maka H 0 ditolak yang berarti ada hubungan yang

linear antara variabel pembiayaan sektor UMKM dengan NPF, sehingga

dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan untuk

memprediksi nilai NPF.

Page 128: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

A. Kesimpulan

BABV

PENUTUP

117

Berdasarkan data-data keuangan Bank Muamalat Indonesia, dapat

disimpulkan bahwa:

a. Berikut ini beberapa kriteria sektor UMKM dalam pembiayaan Bank

Muamalat Indonesia:

I. Usaha Mikro

Merupakan usaha produktif yang dijalankan oleh penduduk miskin atau

mendekati miskin (sesuai dengan !criteria BPS) dengan timid plafond yang

disediakan maksimal sebesar Rp. 50.000.000.

2. Usaha Kecil

Merupakan usaha produktif yang dimiiliki oleh Warga Negara Indonesia

(WNI) dengan kekayaan bersih maksimum Rp. 200.000.000 di luar tanah

dan bangunan tempat usaha atau mempunyai total penjualan Rp. I miliar

selama setahun, usahanya merupakan usaha yang berdiri sendiri dan bukan

merupakan cabang atau anak perusahaan dari usaha besar, berbetuk usaha

perseorangan atau baban usaha baik berbadan hukum maupun tidak

berbadan hukum, dan dengan limid plafond yang disediakan antara di atas

Rp. 50.000.000 sampai dengan Rp. 500.000.00

Page 129: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

118

3. Usaha Menengah

Merupakan usaha produktif yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia

(WNI) dengan kekayaan bersih maksimum kekayaan bersih di atas Rp.

200.000.000 sampai dengan Rp. 10 miliar di luar tanah dan bagunan

tempat usaha, usahanya merupakan usaha yang berdiri sendiri dan bukan

cabang atau anak perusahaan dari usaha besar, berbetuk usaha

perseorangan atau baban usaha baik berbadan hukum maupun tidak

berbadan hukum, dan dengan limid plafond yang disediakan antara Rp.

500.000.000 sampai dengan 5 miliar.

b. Dalam menyalurkan pembiayaannya ke sektor UMKM, Bank Muamalat

Indonesia melakukannya secara langsung maupun tidak langsung dengan cara

melakukan ke1j a sama dengan beberapa pihak yang terkait, yaitu

• Bank Muamalat Indonesia bekerja sama dengan sejumlah BPRS, BMT,

dan sejumlah Lembaga Keuangan Mikro Syariah lainnya dalam

menyaluran pembiayaan sektor UMKM melalui beberapa program seperti

linkage program dan program KUM3 (Komunitas Usaha Mikro Muamalat

berbasis Masjid).

• Bank Muamalat Indonesia pun beke1ja sama pula dengan Dep. Kop dan

UMKM melalui program P2KER (Program Pemberdayaan Keuangan

Ekonomi Rakyat) dan Dana Bergulir Syariah(DBS).

Page 130: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

ll9

• Bank Muamalat Indonesia juga menjadi agen pemerintah melalui kredit

program melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

c. Berdasarkan perkembangan pembiayaannya tahun 2007-2009, pembiayaan

sektor UMKM mengalami penmunan, hal ini terkait dengan krisis ekonomi

global yang terjadi, sehingga Bank Muamalat Indonesia melakukan

penekanan terhadap pembiayaan yang disalurkannya termasuk pembiayaan

sektor UMKM. Namun, walaupun demikian Bank Muamalat Indonesia tetap

memberikan kontribusi yang lebih besar untuk sektor UMKM.

d. Berdasarkan komposisi pembiayaam1ya, pembiayaan sektor UMKM Bank

Muamalat Indonesia didominasi oleh sektor usaha menengali dan usaha kecil,

sedangkan sisanya ditempati oleh sektor usaha mikro. Namun, jika dilihat dari

jumlah nasabahnya, nasabah usaha mikro memiliki jumlah yang paling

ban yak.

e. Jika dilihat berdasarkan akadnya, pembiayaan sektor UMKM Bank Muamalat

Indonesia didominasi oleh akad murabahah, musyarakah, dan mudharabali

kemudian diikuti oleh pembiayaan dengan menggunakan akad qard, istisna',

dan ijarah sedangkan untuk pembiayaan dengan menggunakan akad salam

tidak ada. Ketiga akad itu lebih mendominasi karena lebih sesuai atau cocok

dengan kebutuhan nasabah.

f. Dilihat dari perkembangannya, tingkat ras10 Non Performing Financing

(NP F) Bank Muamalat Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan,

Page 131: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

120

namun semng dengan pnns1p kehati-hatian perbar1kan yang dianut Bank

Muamalat Indonesia selama ini, dapat menekan tingkat Non Performing

Financing (NP F) di bawah batas toleran yang telah ditetapkan oleh BI

menjadi sebesar 4, 11 %. Walaupun angka tersebut masih lebih tinggi jika

dibandingkan dengan tahun 2008 yang hanya sebesar 3,80%.

g. Hasil analisi data pembiayaan sektor UMKM dengan tingkat rasio Non

Performing Financing (NPF) pada Bank Muamalat Indonesia, yaitu:

• Berdasarkan output yang dihasilkar1 ternyata antara variabel pembiayaan

sektor UMKM (X) dan variabel NPF (Y) memiliki hubungan yang positif

yaitu sebesar 64,4% yang berarti ha! ini menunjukkan adanya hubungan

yang bersifat kuat.

• Model persamaan regresi sederhana yang dihasilkan yaitu Y= -0,04 7 +

0,0000000165 X yang menyatakan bahwa antarn variabel pembiayaan

sektor UMKM (X) dan variabel NPF (Y) memiliki hubungan yang searah

karena bertanda positif ( +) sehingga setiap teijadi peningkatan terhadap

pembiayaan sektor UMKM malca akan meningkatkan pula nilai NPF pada

Bank Muamalat Indonesia.

• Berdasarkan basil tersebut, dapat diketahui pula bahwa walaupun dari sisi

profit, pembiayaan sektor UMKM memberikan kontribusi yang cukup

menguntungkan bagi Bank Muamalat Indonesia, tetapi di sisi lain juga

memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap risiko pembiayaan

Page 132: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

121

bermasalah atau tingkat rasio Non Performing Financing (NPF) pada Bank

Muamalat Indonesia. Sehingga dalam penyalurannya pun Bank Muamalat

Indonesia tidak serta merta hanya melihat dari sisi profit yang diperoleh.

h. Strategi yang diterapkan Bank Muamalat Indonesia dalam mengatasi tingkat

pembiayaan bermasalahnya (NPF), yaitu:

• Melakukan penerapan prinsip kehati-hatian melalui pengelolaan dan

penyebaran risiko dengan cara menghindari jenis pembiayaan yang

terkonsentrasi, sektor ekonomi tertentu, dan jangka waktu yang terlalu

lama.

• Membuat dan menerapkan kebijakan untuk menjaga tingkat ras10 Non

Performing Financing (NPF) dengan cara:

> Merealisasikan skema aliansi pembiayaan dengan memanfaatkan mitra

strategis Muamalat sebagai penyalur pembiayaan

)> Penentuan pasar sasaran dan segmen pasar yang jelas untuk

memudahkan kegiatan pemasaran dan penjualan

> Peningkatan kemampuan analisis pembiayaan bagi kru pemasaran dari

seluruh !cantor cabang melalui pelatihan dan lokakarya pembiayaan

> Penyempurnaan panduan kebijakan dan acuan standar dalam melakukan

analisis pembiayaan

> Adanya perbaikan proses pengambilan keputusan pembiayaan, sehingga

hasilnya lebih cepat tanpa mengesampingkan aspek kehati-hatian.

Page 133: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

122

B. Saran

a. Bank Muamalat Indonesia diharapkan dapat meningkatkan prinsip kehati­

hatiannya dalam menyalurkan pembiayaannya ke sektor UMKM, sehingga

dengan melakukan ha! tersebut, Bank Muamalat Indonesia dapat

meminimalisir tingkat risiko pembiayaan bermasalah (NPF) dan

memaksimalkan keuntungan yang diperoleh.

b. Bank Muamalat Indonesia diharapkan melakukan analisa ulang terhadap

setiap pembiayaan sektor UMKM yang disalurkan baik secara langsung

maupun melalui program aliansi. Se1ia membuat controlling periodic terhadap

Lembaga Keuangan Syariah yang terkait dalam program aliansi tersebut,

sehingga pembiayaan pun lebih terpantau dan terawasi.

c. Pemerintah diharapkan dapat mengikutsertakan perbankan syariah dalan1

program penj aminan pembiayaan UMKM, karena terbukti selama ini

pembiayaan bank syariah lebih dominan terhadap sektor UMKM

dibandingkan dengan bank konvensional. Dengan demikian, hal itu dapat

membantu pemerintah dalam membuka lapangan kerj a dan akan

mempengaruhi pencapaian target akselerasi pangsa pasar perbankan syariah

itu sendiri.

d. Untuk para pembaca diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dan mendalam

mengenai pembiayaan sektor UMKM di bank syariah. Selain sangat menarik,

juga memiliki pengaruh yang cukup berarti terhadap pertumbuhan market

share Perbankan Syariah dan pembangunan ekonomi Indonesia.

Page 134: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

DAFT AR PUST AKA

hmad, Hazairin, Problematika Kredit Macet dan Kredit Bermasalah Serta Upaya

Mengatasinya Ditinjau dari Sudut Perusahaan (Debitu) maupun Bank, Makalah

Workshop Tanggung Jawab Pengurus Bank dan Pengurus Perusahaan (Nasabah

Debitur), karena kredit macet. (Jakart, 2006).

ain, A. Riawan, Menata Perbankan Syariah di Indonesia, Cet. 1, (Jalcarta: UIN Press, 2009)

Perbankan Syariah Sebagai Solusi Perekonomian Nasional, (Jakarta: UIN Press, 2009)

ain, Ma'ruf, Prospek Cerah Perbankan Syariah, Cet. 1, (Jakarta: LeKAS, 2007)

1tonio, Muhammad Syafi'I, Bank Syariah Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani, 2001).

ifin, Zainul, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Cet. 4, (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006)

:ngin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Media, 2005).

:pdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (Jalcarta: Depdikbud, 1995).

isal Afiff, Y oso Aripurnomo, dkk, Strategi & Operasional Bank, (Bandung: PT Eresco, 1996).

tafur W, Muhammad, Prate! Perbankan Syariah Indonesia Terkini (Kajian Kritis

Perkembangan Perbankan Syariah), Cet. 1, (Yogyakarta: Biruni Press, 2007).

1san, Iqbal, Metodologi Penelitian dan Apliksinya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002).

unayon A. Dar dan John R. Presley, Lack of Profit Loss Sharing in Islamic Banking:

Management and Control Imbalances, Economic Research Paper No. 00/24,

Loughborough University, 2000

Page 135: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

1smir, Dasar-dasar Perbankan, Cet. 3, (Jakmia: PT RajaGrafindo Persada, 2004).

Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007).

mludi, Ali, Statistik !: Penelitian Ekonomi Islam Dan Sosia/, Edisi pertama, (Jakarta: 2006).

Irfansyah, "Pengaruh .Jumlah Pembiayaan Terhadap Tingkat Rasia Non Pe1forming

Financing (NPF) Pada Bank DK! Syariah ", 2007.

11hammad, Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan Di Indonesia, Edisi Pertama

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005)

~hammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Y ogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005)

1groho, Burhan, Statistik Terapan, (Yogyakarta: Gajah Mada Universiats Press, 2004).

mianto Al-Arif, Mohammad, "Pengelolaan Pembiayaan", Modul pada matakuliah

Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.

1midi, Sukandar, Jvfetodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula, (Jakarta:

Gajah Mada University Press, 2004).

ntoso, Singgih, Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17, Cet. ke-2, (Jakarta:

PT Elex Media Komputindo, 2009).

rwoko, Statistik Inferesi untuk Ekonomi dan Bisnis, (Y ogyakarta: CV. Andi Offset, 2007).

~mat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, edisi IV, (Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 1995).

~ianto, Eko Agus, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.00, Cet. l. (Jakarta: Prestasi Pusaka

Publisher, 2009)

Page 136: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

mbunan, Tulus T.H., Usaha Kecil dan Menengah Di Indonesia, Beberap lsu Penting, (Jakarta:

Salemba, 2002)

tdang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, Pasal 1 ayat 12

tdang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah pada

penjelasan Pasal 19 ayat 1 huruf e.

:ithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Credit Management Hand Book, Teori, Konsep,

Prosedur dan Aplikasi Panduan Praktisi Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2006)

idayat, Riset Bisnis, (Y ogyakarta: Graha Ilmu, 2002)

'ak Punya Utang Luar Negeri, UMKM Malah Tahan Krisis". Kompas, 27 November 2008.

mual Report BMI Tahun 2009

mual Report BMI Tahun 2007

tp://akudantugasku.wordpress.com/2009/06/26/analisis kebijakan bank syariah terhadap pe

mbiayaan ukm/

tp://indonesiafile.com/content/view/611/4 7 I

tp://www.ajidedim.com/index.php/ekonomi/ekonomi-islam/65-kritik-market-share-5-bank­

syariah

tp://www .sebi.ac.id/index. php?option=com content&task=view&id=S 31 &ltemid=46

tp://www.pkesinteraktif.com Menggunakan Joomla!

tp://www.muamalatbank.com/index.php/home/about/profile.

Page 137: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

:tp://deddyedward.blogdetik.com/page/2/

:tp://www.ssffmp.or.id/berita/2 l 844/Bank Muamalat Naikkan Pembiayaan UMKM

:tp://www.depkop.go.id/index.php?option=com content&article&id= 129

:tp://sharialaearn.wikidot.com/khotibulumam003

:tp :// ekisonline. com/index. php? op ti on=com content&task=vi ew &id= 15 5 &Itemid=2 7

:tp :// economi csj um al. blogspot. com/201 0/06/ analisis-strategis-peran-bank-syariah.html

ww.smecda.com/deputi7 /file InfokopNOLI 5 .. ./6 %20\estari.pdf

ttp ://www.syariahmandiri.co .id/beri ta/ details. php ?cid= I &id=489

tp://sharialaearn.wilcidot.com/khotibulumam003

tp://www.mediacenterkopukm.com/detail-berita.php?bID=4049

r ·-

I ll'E!'U"USTA" fAN UT f,/vlJ.

~N SYAHID Jl\KARTA

Page 138: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Lampiran-lam1piran

Page 139: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

nor lpiran

KEMENTERIAN AGAJ\1A UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF IIIDAYATULLAI-I JAI·-::.A.RTA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

: Un.01 / F4/I<M.00.02/L/8'lb/2010 Jakarta, )uni 2010

: Mohon Data/Wawancara

Kepada Yth . . ~!'C.0. \': .. M ~.°.'.::'.'.'.l~i; .. In don es <o Di Tempat

Assalarnu' alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat, Pimpinan Fakultas Syariah dan Hukum UlN Syarif Hidayatultah

Jakarta 1nenerangka11 bal1wa :

Na1na Nomor Pokok Ternpat/Tanggal Lahir Semester Jurusan/ Konsentrasi Alarnat

Telp

Riyana Sari 106046101687 Jakarta, 07 Februari 1988 VIII ( Del.apan) Mu'am!'l!at (Perbankan Syari'ah) JI. Citarum Raya Rt.004/02 No. 45 Cipayung Ciputat Tangerang 15411 085719076741

adalah benar mahasiswa Fakultas Syariah clan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang rnenyelesaikan Skripsi dengan Topik/ Judul:

Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sel<tor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, clan Menengah) Terhadap Tingkat Rasio Non Performiing Financing (NPF)

Bank Syariah U11tui< 1nelengka1-1i bal1a11/ Lia ta yang berktl, tan tic11gan pL'nu!isnn

pembahasan Topik/Judul di atas, dirnohon kiranya 13apak/lbu/Snudara/i c..iapat me1nb2111tu/n1erierima yang bersangkuta11 un!:uk bcrwavva11cara.

Atas kesec..iiaan Bapak/Ibu/Sauc..iara/ i, karni ucai-1l<an banyal< terin1a

kasih. Wnssnln11111 'n/nik11111 Wr. \!Vb.

Page 140: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

" MUAMALAT INSTITUTE ~ RESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

SURAT KETERANGAN RISET No: 73/ PERP/ MI/ XI/ 2010

fssalizmu 'alizil(,um 'Waralimatu[{afii 'Wa6arafi.szatttfi

;esuai dengan surat permohonan riset dari UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AKARTA bahwa mahasiswa yang datanya sebagai berikut :

Nama

NPM/NIRM

Fakultas

Jurusan

Jenjang/Strata

Judul Skripsi

: RIYANA SARI

: 106046101687

: Syariah dan Hukum

: Perbankan Syariah

: Sl

: Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Terhadap Tingkat Rasio Non Performing Financing (NPF) Pada Bank Muamalat

'ELAH SELESAI melaksanakan kegiatan Penelitian / Riset tentang T. Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk di Jakarta dengan judul tersebut di atas. 'emeriksaan skripsi hanya dilakukan oleh Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji, dak dilakukan oleh pihak Muamalat Institute dan PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk.

iemikian Surat Keterangan Riset ini dibuat untul< digunal<an sepertunya oteh pihak­ihak yang terkait dengan kegiatan riset tersebut.

1/assalizmu 'alizi/(,um 'Waralimatu[{afii 'Wa6ara/{,aatuli

akarta, 24 November 2010M I 17 Dzulhijjah 1431H

i' "jtflUAMALAT INSTITUTE

'udi S sworo S. Sos ;upport & Adm. Manager

Head Office I Training Centre Gd. Dana Pcn;;iun Telkom Lt. 2 Kamplck Ruko PinangGia

J~::tj~~~-~· t~;~~~~~a~:.~ ~lif,,i~~~t.;1,,~:;r,a! {!·~~~~'.~~,a ~~:_~~~-~l?k Centru1n-Karawad Office Park

Page 141: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Narasumber Achmad Fauzi

Jabatan Officer FSD (Financing and Support Division)

Alamat email [email protected]

Daftar Wawancara:

a. Informasi mengenai pembiayaan UMKM

• Bagaimana prosedur permohonan pembiayaan Bank Muamalat Indonesia

untuk sektor UMKM?

Jawab:

Secara garis besar, prosedur permohonan pembiayaan yang diterapkan oleh

BMI sama saja untuk semua jenis pembiayaan. Berikut ini prosedur

pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia, baik untuk nasabah perorangan

maupun kolektif adalah sebagai berikut:

1. Pe1mohonan : nasabah yang membutuhkan atau pennohonan yang diajukan

oleh divisi marketing (Inisiasi) setelah dilakukan observasi langsung. Yang

dilengkapi dengan data-data pada persyaratan sebagai alat analisis.

2. Data pendukung yang diperlukan : Data-data berikut disiapkan oleh

pemohon sebagai alat analisis pihak bank untuk menentukan keputusan

alas proposal yang diajukan yaitu:

a. Legalitas pribadi/ usaha : Nasabah melengkapi permohonam1ya dengan

surat izin usaha, NPWP, riwayat badan usaha atau data-data manajemen.

b. Laporan keuangan : Mencakup neraca, laporan rugi/laba dan arus kas.

Page 142: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

c. Data jaminan : Bila dipandang perlu nasabah dapat menye1iakan data

atau akte dari aktiva yang yang akan dijaminkan.

d. Proyeksi Cash Flow : Data ini diperlukan oleh pejabat bank sebagai

dasar pula untuk menentukan besarnya nisbah dan juga prospek dari

usaha tersebut.

Bila data-data ini telah terpenuhi oleh nasabah, maka pejabat bank dapat

melakukan analisa yang kemudian dapat dijadikan rujukan tmtuk menentukan

keputusan.

3. Analisis Awa! Pihak Bank : Selain data-data dari nasabah, pihak Bank

dalam ha! ini Administration group (yang termasuk didalamnya Account

officer) bekerjasama dengan Finance Support Group,. mengadakan penilaian

tehadap proposal pembiayaan sehingga memenuhi !criteria dan

persyaratannya. Account officer memproses calon debitur dalam

keandalannya (kelayakannya), sedangkan Finance support Group dari segi

keabsaham1ya, sepe1ii kebenaran lampiran, usaha maupun penggunaan

pembiayaan. Kegiatan-kegiatan berikut dilakukan sebagai usaha untuk

mengetahui secara nyata keadaan dari nasabah yang mengajukan proposal

pembiayaan, seperti :

a. Wawancara : Dengan melakukan wawancara terhadap nasabah maka

dapat diketahui keadaan sebenarnya dari usaha dan nasabah yang

mengajukan proposal tersebut.

Page 143: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

b. Call visit (kunjungan lapangan) dimana Account officer melakukan

observasi langsung ke lokasi sesuai waktu yang telah dijadwalkan,

melalui ini akan diketahui keadaan dari usaha yarlg akan dibiayai secara

nyata, sehingga tidak ada yang disembunyikan oleh nasabah.

c. Call report (Laporan Kunjungan): Langkah selarijutnya, Account officer

membuat la po ran dari has ii wawancara dan call visit, sehingga dapat

dibuat suatu analisa dan penarikan kesimpulan yang disusun secara rapih

dan sistematis dalam bentuk laporan.

d. Analisis Lanjutan Pejabat Bank : Laporan yang telah dibuat oleh Account

officer, kemudian dianalisa kembali oleh Finance Support Group.

Analisa-analisa yang dilakukan adalah :

I) Analisis Keuangan : Finance Support Group akan menganalisa laporan

keuangan nasabah dengan memperhatikan pendapat Akuntan (bila ada)

seperi neraca, cash flow dan laporan rugi/laba.

2) Analisis Usaha/ Industri : Analisa tentang kegiatan yang akan dibiayai,

kelayakan usahanya dengan memperhatikan !criteria dari Bank

Muamalat, seperti kehalalan usaha yang tidak menyimpang dari ajaran

agama.

3) Analisis Manajemen : Analisa mengenai tingkat penjualan, keuntungan

atau kerugian serta pemasaran.

4) Analisa Yuri dis U saha : Seperti surat izin usaha dan struktur organisasi

perusahaan.

Page 144: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

5) Analisis Karakter : Berkaitan dengan tingkat keimanan nasabah, sifat

dan karakter nasabah.

Setelah analisa-analisa diatas selesai maka Finance Support Group, dapat

menarik suatu kesimpulan atas pengajuan proposal nasabah.

4.Jika kesimpulan dari analisis adalah kelayakan atas proposal nasabah maka

Account officer ( dalam hal ini mewakili Administration Group) dengan

Finan~e Support Group akan meminta persetujuan pembiayaan pada

Ko mite Pembiayaan (Credit Comitte Member) yaitu komite yang terdiri dari

Administration Group, Finance Support Group, Finance & Administration

Director (kepala cabang atau dewan direksi yang membawahi urusan

Administration and Financing Director)

5.Apabila Komite Pembiayaan telah menyetujui, maka Administration Group

akan membuat Offering Leiter (Persetujuan Prinsip Bersyarat) atau akad.

6.Bila nasabah menyetujui akad tersebut maka dilanjutkan dengan pengikatan

pembiayaan dan jaminan dihadapan Notaris sekaligus penandatanganan

akad/ pe1jaajian dengan disaksikan Ulama.

7.Setelah akad/ perjanjian telah ditandatangani maka nasabah dapat

mencairkan dana.

8.Monitoring: Bagian Finance Support Group ataupun Account officer

melakukan pengawasan/ monitoring untuk memantau pembiayaan, bila

perlu terlibat pula dalam proyek/ usaha sebagai bentuk kepedulian kebijakan

manajemen.

Page 145: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

9.Pelunasan :Maka sejak pencairan dana menjadi tugas dari Administration

Group dalam menangani pelunasan ataupun pembayaran-pembayaran

nasabah.

• Bagaimana strategi dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor UMKM?

Jawab:

Untuk sektor UMKM, Bank Muamalat Indonesia banyak melakukan kerja

sama dengan BPRS, BMT, dan sejumlah Lembaga Keuangan Mikro Syariah

laiI111ya melalui beberapa program seperti linkage program, program KUM3

(Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid), dan program P2KER

(Program Pemberdayaan Keuangan Ekonomi Rakyat). Selain itu Bank

Muan1alat Indonesia juga beke1ja sama dengan Kernentrian Negara Koperasi

dan UMKM dalam kebijakan dana bergulir dengan pola syariah, dimana Bank

Muamalat Indonesia menjadi salah satu bank pelaksana Dana Bergulir Syariah

(DBS) dan menjagi agen pemerintah melalui kredit program yang melalui

Kredit Usaha Rakyat (KUR).

• Bagaimana sejauh ini perkembangan pembiayaan Bank Muamalat Indonesia?

Jawab:

Secara garis besar, jika dilihat berdasarkan penggolongaI111ya, pembiayaan

pada Bank Muamalat Indonesia didomisasi oleh sektor UMKM.

• Berapa limit pembiayaan sektor UMKM yang disalurkan oleh Bank Muamalat

Indonesia?

Jawab:

Page 146: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Untuk usaha mikro maksimal Rp. 50 juta, untuk usaha kecil antara di atas Rp.

50 juta sampai dengan Rp. 500 juta, dan untuk usaha menengah diatas Rp.

500 juta sampai dengan Rp. 5 miliar.

• Bagaimana kriteria UMKM yang mendapatkan persetujuan pembiayaan dari

BMI?

Jawab:

No. Jenis Kriteria Plafond DasarHukum

1. Usaha Mikro a. Usaha produktif b. U saha yang dij alankan

oleh penduduk miskin atau mendekati miskin (sesuai dengan kriteria BPS) dengan ciri-ciri: • Dimiliki oleh keluarga • Mempergunakan

teknologi sederhana • Memanfaatkan sumber

daya lokal • Lapangan usahanya

mudah dimasuki dan di tinggalkan

Maks R 50 juta

.p.

2. Usaha Kecil a. Usaha produktif Di at as b. Kekayaan bersih Rp.

maksimum Rp. 200 juta juta s di luar tanah dan Rp. 5 bangunan tempat usaha juta atau total penjualan Rp. I miliar/tahun

c. Milik WNI d. Berdiri sendiri dan

bukan cabang atau anak perusahaan dari usaha besar

e. Berbetuk uasaha perseorangan atau baban usal1a baik berbadan hukum maupun tidak

50 .d. 00

a. MOU BI-Menko Kesra tgl 22 April 2002

b. PBI No. 3/1/PBI/2001 tgl 4 Januari 200 l ten tang Proyek Kredit Mikro

a. uu Non 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil

b. PB! No. 3/2/PBI/200 I

c. MOU BI-Menko Kesra tgl 22 April 2002

Page 147: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

3. berbadan hnkum

Usaha a. U saha produktif Rp. 500 a. In pres No. Menengah b. Kekayaan bersih di atas juta s.d. 5 10 Tahun

Rp. 200 juta s.d. Rp. 10 mi liar 1999 miliar di luar tanah dan b. MOU Bl-bagunan tempat usaha Menko Kesra

c. Milik WNI tgl 22 April d. Berdiri sendiri dan 2002

bukan cabang atau anak perusahaan dari usaha besar

e. Berbetuk uasaha perseorangan atau baban us aha baik berbadan hukum maupun tidak berbadan lmkum

• Jika dilihat dari golongan pembiayaannya, berapa besar porsi pembiayaan

yang disalurkan untuk sektor UMKM?

Jawab:

Bank Muamalat Indonesia selalu memberikan porsi yang lebih besar terhadap

sektor UMKM. Berdasarkan perkembangannya, sekitar lebih dari 50% total

pembiayaan Bank Muamalat Indonesia didominasi oleh sektor UMKM.

• Kenapa Bank Muamalat Indonesia lebih banyak menyalurkan pembiayaan ke

sektor UMKM?

Jawab:

Hal ini dilakukan terkait dengan tujuan didirikannya bank syariah itu sendiri,

dimana bank syariah iknt berperan dalam perekonomian umat khususnya

masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

• Strategi apa yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia dalam

menyalurkan pembiayaan sektor UMKM?

Jawab:

}- Bank Muamalat Indonesia menyalurkannya secara langsung maupun tidak

langsung dengan cara melakukan kerja sama dengan sejumlah BPRS,

Page 148: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

BMT, dan LKMS lainnya dengan linkage program. Salah satnnya bekerja

sarna dengan BMM (Baitul Maal Muarnalat) melalui program KUM3

(Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Ma~jid).

::;- Selain itu, Bartle Muamalat Indonesia pun bekerja sama dengan Dep. Kop

dan UMKM melalui program P2KER (Program Pemberdayaan Keuangan

Ekonomi Rakyat) dan program dana bergulir dengan pola syariah.

• Adakah bentuk kerjasama Bank Muamalat Indonesia dengan pemerintah

dalam aspek pembiayaan sektor UMKM?

Jawab:

Ada, dimana Bartle Muamalat Indonesia menjadi agen pemerintah melalui

kredit program yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR).

• Bagaimanakah sejuah ini perkembangan pembiayaan di sektor UMKM dan

Non UMKM tersebut?

Jawab:

Dilihat dari perkembangan pembiayaannya, Bank Muamalat Indonesia

memberikan kontribusi yang jauh lebih besar terhadap pembiayaan sektor

UMKM dibandingkan dengan sektor Non UMKM.

b. Informasi mengenai pembiayaan Pembiayaan Bermasalab (NPF)

• Bagaimana karakter kolektabilitas suatu pembiayaan dari Bank Muamalat

Indonesia khususnya sektor UMKM?

Jawab:

Dalam ha! ini, BM! tidak memberikan kriteria kolektabilitas tertentu untuk

setiap jenis pembiayaan, termasuk pembiayaan sektor UMKM. Bank

Muamalat Indonesia berpedoman pada peraturan yang dibuat oleh BI yang

tertera pada Lampiran I Surat Edaran Bartle Indonesia No.8/ 22/DPbS Tanggal

I 8 Oktober 2006

Page 149: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

• Bagaimana strategi Bank Muamalat Indonesia dalam mengatasi pembiayaan

Bermasalah (NPF)?

Jawab:

Bank Muamalat Indonesia melakukan penyebaran risiko pembiayaan terhadap

semua sektor ekonomi yang dibiayai dan jangka waktu pembiayaan yang

diberikan. Selain itu BMI juga menerapkan kebijakan dalam menjaga dan

menekan tingkat rasio pembiayaan bermasalah (NPF).

• Kebijakan seperi apa yang diambil oleh bank syariah ketika te1jadi krisis

keuangan global tersebut?khususnya untuk pembiayaan dan NPF Bank

Muamalat Indonesia?

Jawab:

Ketika terjadi krisis keuangan global, strategi pembiayaan yang dilakukan

oleh BMI adalah dengan lebih mengarahkan pada perbaikan kualitas daripada

upaya ekspansi. Strategi ini untuk mengantisipasi berbagai ketidakpastian

yang muncul akibat situasi ekonomi yang sepenuhnya belum kondusif.

Pembiayaan lebih difokuskan pada sektor yang tidak berisiko tinggi.

• Bagaimanakah pengaruh dan dampak yang dirasakan oleh Bank Muamalat

Indonesia?

Jawab:

Sebagai akibat kondisi ekonomi yang tidak menentu tersebut, sempat

membuat tingkat rasio pembiayaan bermasalah (NPF) Bank Muamalat

Indonesia mengalami kenaikan pada beberapa bulan di tahun 2009. Namun,

Bank Muamalat Indonesia terns berusaha untuk meningkatkan prinsip kehati­

hatiannya, sehingga pada akhir tahun nilai NPF bisa diturunkan menjadi

4,11%.

• Upaya apa saJa yang telah dilakukan selama 1111 oleh bank syariah dalam

menekan atau mengurangi tingkat rasio NPF?

Jawab:

Page 150: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Bank Muamalat Indonesia melakukan beberapa upaya untuk menekan atau mengurangi tingkat rasio NPF dengan cara:

>- Merealisasikan skema aliansi pembiayaan dengan memanfaatkan mitra

strategis Muamalat sebagai penyalur pembiayaan

>- Penentuan pasar sasaran dan segmen pasar yang jelas untuk memudabkan

kegiatan pemasaran dan penjualan

>- Peningkatan kemampuan analisis pembiayaan bagi kru pemasaran dari

seluruh kantor cabang melalui pelatihan dan lokakarya pembiayaan

> Penyempurnaan panduan kebijakan dan acuan standar dalam melakukan

analisis pembiayaan

>- Adanya perbaikan proses pengambilan keputusan pembiayaan, sehingga

hasilnya lebih cepat tanpa mengesampingkan aspek kehati-hatian.

Page 151: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Data Non Performing Financing Bank Muamalat Indonesia

Tahun 2007-2009

Bulan NPF Tahun 2007 Januari 2.74% Februari 3.06% Maret 2.70% April 3.82% Mei 3.87% Juni 3.93% Juli 4.96% Agustus 4.00% September 4.96% Oktober 4.65% November 4.56% Desember 1.33%

Bulan NPF Tahun 2008 Januari 1.67% Februari 1.64% Maret 1.61% April 2.39% Mei 4.65% Juni 3.72% Juli 4.41% Agustus 3.71% September 3.88% Oktober 3.88% November 4.06% Desember 3.80%

Page 152: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Bulan NPF Tahun 2009 Januari 3.80% Februari 4.93% Maret 5.99% April 5.80% Mei 3.69% Juni 3.07% Juli 5.61% Agustus 7.72% September 7.32% Oktober 7.34% November 8.24% Desember 4.11%

Pembiayaan Sektor UMKM Bank Muamalat Indonesia

Tahun 2007-2009

I. Berdasarkan Akad Pembiayaan (Dalam Jutaan)

• Tahun2007

2007 Musvarakah Mudharabah Murabahah Januari 143,415 2,101,032 2,055,067

Februari 151,624 2,067,436 2,057,728

Maret 133,965 2,063,092 2,028,913 April 168,515 2,076,230 2,028,913 Mei 191,389 2,124,856 2,136,315 Juni 192,901 2,194,713 2,242,737 Juli 263,447 2,225,413 2,311,658

Agustus 336,812 2,247,695 2,345,170 September 482,281 2,288,678 2,385,140

Oktober 195,658 2,258,903 2,390,404

November 539,472 2,268,890 2,414,521 Desember. 618,185 2,243,751 2,357,192

Salam Istisna' Qard 7,655 33,184

7,397 37,343

7,136 41,118 6,917 42,679 6,574 47,904 6,259 48,318 5,972 59, 111 5,834 67,682 5,725 71,182

5,615 78,533 5,503 91,533 5,390 98,242

ljarah 23,557

27,833

27,300 16,275 13,343 12,728 12,111 8,130 7,519 6,910 4,775 6,500

Page 153: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

• Tahun 2008

2008 Musyarakah Mudharabah Murabahah Salam Istisna' Qard ljarah Januari 697,176 2, 144,990 2,287,661 5,159 138,426 5,865 Februari 697,176 2,144,990 2,287,661 5,159 138,426 5,865 -Maret 780,244 2,063,452 2,282,850 5,041 157,107 5,841 Aoril 859,107 2,041,239 2,348,616 4,922 167,089 6,273 Mei 987,318 2,004,543 2,366,731 4,547 176,206 5,815 --Juni 1,059,220 2,007,093 2,370,270 4,425 188,735 2,235 Juli 1, 140,257 1,912,731 2,487,032 4,301 186,492 2,234 Agustus 1,224,039 1,879,811 2,541,697 4,176 181,608 1,782 September 1,306,957 1,884,940 2,587,943 4,049 183,044 1,718 Oktober 1,324,707 1,814,090 2,554,607 3,920 185,725 1,716 November 1,355,461 1,764,089 1,670,918 3,790 191,689 6,715 Desember 1,372,212 1,689,832 2,585,761 3,657 186,492 10,175

• Tahun 2009

2009 Musvarakah Mud hara bah Murabahah Salam Istisna' Qard ljarah Januari 1,380,702 1,632,014 2,529,024 3,524 203,333 17,500 Februari l,394,645 1,581,978 2,471,513 3,387 216,699 17,433 Maret 1,448,668 1,549,171 2,383,320 4,716 227,208 17,272 April 1,527,733 1,508,758 2,422,202 4,577 225,493 7,202 Mei 1,518,415 1,463,769 2,460,526 4,436 267,291 7,146 Juni 1,613,802 1,444,033 2,445,906 7,850 275,057 7,102 Juli 1,712,470 1,383,855 2,475,542 7,705 275,990 7,086 Agustus 1,776,880 1,349,604 2,442,213 7,559 280,848 7,317 September 1,839,209 1,343,256 2,442,061 8,190 281,712 7,462 Oktober 1,884,791 1,289,546 2,425,601 8,040 282,385 7,695

November 1,931,073 1,264,980 2,455,626 7,918 289,988 7,676

Desember 1,994,623 1,220,423 2,414,929 3,398 301,122 7,750

Page 154: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

2. Berdasarkan Plafon Pembiayaan

• Tahun2007

2007 0 - 50 Juta Januari 362,483 Februari 374,561 Maret 382,478 April 384,434 Mei 390,538 Juni 404,035 Juli 419,365 Agustus 444,131 September 467,125 Oktober 486,401 November 501,486 Desember 516,951

• Tahun 2008

2008 0 - 50 Juta

Januari 543,470 Februari 543,470 Maret 554,792 April 568,302 Mei 578,851 Juni 626,295 Juli 630,971 Agustus 625,001 September 639, 125 Oktober 648,139 November 655,682 Desember 647,594

> 50 - 500 Jt > 0.5 · 1 M > 1 - SM 1,626,241 753,429 1,621,757 1,623,250 749,277 1,602,273 1,622,223 757,811 1,539,012 1,637,582 755,978 1,576,183 1,680,138 775,723 1,673,982 1,744,497 796,729 1,752,395 1,780,710 827,710 1,849,922 1,853,118 835,540 1,878,534 1,919,913 848,745 1,955,282 1,803,030 773,205 1,869,897 1,974,619 859,210 1,989,379 1,998,556 856,531 1,957,222

> 50- 500 Jt >0.5 ·· l M > 1-5M

2,009,799 829,745 1,896,263 2,009,799 829,745 1,896,263 2,028,263 831,854 1,889,626 2,083,027 847,626 1,928,291 2,135,395 855,102 1,975,812 2,204,200 882,348 1,919,586 2,279,727 907,201 1,915,448 2,341,930 900,817 1,965,465 2,442,620 892,058 1,994,898 2,437,036 869,629 1,929,961 2,451,424 855,329 1,030,227 2,432,994 818,424 1,949,117

Page 155: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

• Tahun2009

2009 0-50 Juta > 50 - 500 Jt > 0.5 - IM > 1-5M Januari 652,736 2,386,346 810,748 1,916,767 Februari 656,497 2,381,690 787,559 1,859,909 Maret 650,557 2,400,038 790,597 1,789,163 April 645,660 2,423,192 785,665 1,831,948 Mei 680,953 2,448,088 784,894 1,807,648 Juni 685,035 2,487,182 794,883 1,826,650 Juli 680,871 2,518,662 801,058 1,862,057 Agustus 670,580 2,559,814 804,871 1,829,156 September 664,923 2,589,356 828,726 1,838,885 Oktober 674,081 2,595,178 825,559 1,805,240 November 682,785 2,625,124 835,095 1,814,253 Desember 719,089 2,638,501 830,394 1,754,261

Page 156: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Curve Fit Model Description

Model Name Dependent Variable I Equation I Independent Variable Constant Variable Whose Values Label Observations in Plots

Case Processing Summary

N Total Cases 12 Excluded Cases(a) 0 F orecasted Cases 0 Newly Created

0 Cases

MOD I NPF Linear UMKM Included

Unspecified

a Cases with a mJSsmg value many variable are excluded from the analysis.

Variable Processing Summary

Variables

Depend en Independen t t

NPF UMKM

Number of Positive Values 12 12

Number of Zeros 0 0 Number ofNegative Values 0 0

Number of User-Missing 0 0 Missing Values System-

0 0 Missing

Page 157: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable· NPF

Equatio Model Summary Parameter Estimates ~·

n R Square F dfl df2 Sig. Constant bl Linear

.415 7.104 I 10 .024 -.047 l.65E-

008 The independent vanable is UMKM.

NPF

0 Observed 0.070 0 -Linear

0

0.060

0.050

0

0 0

0.040 0 0 0

0 0

0.030 0

0.020

0

0.010 4000000 4500000 5000000 5500000 6000000

UMKM

Regression Descriptive Statistics

Std. Mean Deviation N

NPF .04168 .014227 12 UMK

5342962.97 554644.304 12 M

Page 158: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Variables Entered/Removed(b)

Mode Variables Variables 1 Entered Removed Method I UMKM(a

Enter )

a All requested variables entered. b Dependent Variable: NPF

Coefficient Correlations(a)

Mode I UMKM 1 Correlation UMK

1.000 s M Covariance UMK 3.85E-s M 017

a Dependent Variable: NPF

Residuals Statistics(a)

Minimu Maximu m m Mean

Predicted Value .02507 .05143 .04168 Std. Predicted Value -1.811 1.063 .000 Standard Error of

.003 .007 .005 Predicted Value Adjusted Predicted

.02306 .05185 .04122 Value Residual -.016314 .018059 .000000 Std. Residual -1.430 1.583 .000 Stud. Residual -1.571 1.737 .018 Deleted Residual -.019692 .021745 .000457 Stud. Deleted

-1.717 1.972 .038 Residual Mahal. Distance .070 3.281 .917 Cook's Distance .006 .308 .107 Centered Leverage

.006 .298 .083 Value

a Dependent Variable: NPF

Std. D eviation N

.009169 12 1.000 12

.001 12

.009771 12

.010878 12 .953 12

1.048 12 .013156 12

1.108 12

.947 12

.111 12

.086 12

Page 159: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N Mean

Normal Parameters(a,b) Std. Deviation

Most Extreme Absolute Differences Positive

Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

a Test d1stnbut10n 1s Normal. b Calculated from data.

Model Description

NPF 12

.04168

.014227

.199

.199 -.161 .690 .728

Ul'v. 1KM 12

2962 .97

534

55" 1644. 304 .219 .144

-.219 .758 .614

.--~~~~~~~~~~~~~~-.-~~~·~~.~~~

Model Name MOD 1 Series or Sequence I NPF

2 UMKM Transfonnation None Non-Seasonal Differencing

Seasonal Differencing Length of Seasonal Period

Standardization Distribution Type

Location Scale

Fractional Rank Estimation Method

No periodicity

Not applied Normal estimated estimated

Blom's

0

0

Rank Assigned to Ties Mean rank of tied values Applying the model specifications from MOD_!

Page 160: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Case Processing Summary

NPF UMKM Series or Sequence Length 12 12

Number of User-Missing 0 0 Missing Values System-Missing

0 0 in the Plot The cases are unweighted.

Estimated Distribution Parameters

NPF UMKM Nonna! Locatio

.04168 5342962

Distribution n .97217 Scale

.014227 554644. 303718

The cases are unweighted.

Normal P-P Plot of NPF

1.0

0.6

.c e 0.

E o.s :::! () .,, ~ ~ 0.4

ill

0.2 0

0 q,

o _o 0

0

0

0

0

o.o•-'--+------------~---r-0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

Page 161: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Normal P-P Plot of UMKM

1.0

0.6

.0 9: 0 - 0 n. 0 E o.6 " ()

" .s 0 ~ 0.4 >< w

0.2 0

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

Model Description

Model Name MOD 2 Series or Sequence I NPF

2 UMKM Transformation None Non-Seasonal Differencing 0

Seasonal Differencing 0 Length of Seasonal Period No periodicity

Standardization Not applied Distribution Type No1mal

Location estimated Scale estimated

Fractional Rank Estimation Method Blom's

Rank Assigned to Ties Mean rank of tied values Applying the model specifications from MOD _2

Page 162: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

Case Processing Summary

NPF Series or Sequence Length 12

Number of User-Missing 0 Missing Values System-Missing

0 in the Plot

The cases are unweighted.

Estimated Distribution Parameters

NPF UMKM Normal Locatio .04168

5342962 Distribution n

Scale

The cases are unweighted.

" "

0.07

0.06

~ 0.05 n; E 0 z 0.04 'O

~ 1l. )( 0.03 w

0.02 0

.97217

.014227 554644. 303718

Normal Q-Q Plot of NPF

0

0

0

0

0

0

UMKM

12

0

0

0

0.01 0.02 0.03 0.04 o.os 0.06 0.07

Observed Value

Page 163: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

"' ::i

~

6,500,000

6,000,000 ID ~

~ ;;; E 5.500.000

~ z "C .'!! g_ 5,000,000

~

4,500,000

Normal Q-Q Plot of UMKM

0

0 0

0

4,ooo,ooo,.L-'r-'~~""'""'-~~.cc--"-'-""-CcC~""-'4=-"-c~~ 4,000,000 4,500,000 5,000,000 5,500,000 6,000,000 6,!i00,000

Observed Value

Normal Q-Q Plot of Pembiayaan_Sektor_UMKM

6,500,000

a

6,000,000 0

a

c;; E 5,500,000

a a.

~

0 z 'tl

~ 5,000,000

"' c. ill

4,500,000

0

a

a

4,ooo,ooo-'-.-,----~---~----r---.-,--~-~...,_-'"

4,000,000 4,500,000 5,000,000 5,500,000 6,000,000 6,500,000

Observed Value

Page 164: llllllll Ulll 11111 11111 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2260/1/RIYANA SARI-FSH.pdf · SKRIPSI Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM

ANOVA(b)

Mode Sum of Mean 1 Squares df Square 1 Regressio

.001 1 .001 11

Residual .001 10 .000 Total .002 11

a Predictors: (Constant), Pembiayaan_Sektor_UMKM b Dependent Variable: NPF

Correlations

NPF UMKM NPF Pearson

1 .644(*) Correlation Sig. (2-tailed) .024 N 12 12

UMK Pearson .644(*) 1

M Conelation Sig. (2-tailed) .024 N 12 12

* C01Telat10n 1s s1gmficant at the 0.05 level (2-tailed).

F Sig.

7.104 .024(a)

, _______ _ l PERPU:STAKAAN UTAMA ~ S'fAHID JAKARTA