LO skenario 2 blok 17

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LO Skenario 2

Citation preview

LO SKENARIO 21. Jenis Variabel Variabel Independen. Variable ini sering disebut sebagai variabel predictor, variabel pengaruh, kausa, variabel perlakuan, treatment, variabel risiko, stimulus, dan juga dikenal sebagai variabel bebas dan variabel predictor.Variabel ini merupakan variabel yang menjadi sebab terjadinya perubahan atau mempengaruhi timbulnya variabel terikat (dependen). Oleh karena itu, variabel ini disebut variabel bebas (independent). Variabel bebas juga sering tuliskan dalam Structural Equation Modelling sebagai variabel eksogen. Variabel Dependen sering disebut sebagai variabel konsekuen, variabel kriteria, variabel pengaruh, terikat, tergantung, dan variabel output. Variabel dependen adalah variabel yang dpengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independenBerbeda dengan variabel independet, variabel dependen dalam SEM atau permodelan persamaan struktural, variabel independen juga dikenal sebagai variabel indogen.Alasan variabel dependen disebut variabel terikat adalah karena setiap variabel independen akan mempengaruhi variabel terikat / independen Variable Moderator: Pengertian Variabel Moderator adalah variabel yang berpengaruh baik itu memperkuat maupun memperlemah hubungan (relation) antara variabel bebas dan variabel terikat.Variabel independen kedua merupakan nama lain untuk variabel moderator. Variabel Intervening: Pengertian variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan (relation) antara variabel bebas dengan variabel terikat, tetapi tidak dapat diamati dan diukur.Variabel ini merupakan variabel penyela/Antara yang terletak diantara variabel bebas dan bariabel terikat, sehingga Variabel Bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat.Contoh :Tinggi rendahnya pendapatan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada variabel antaranya yaitu yang berupa gaya hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal. Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel Asing (Extraneous)Variabel extraneous atau variabel asing adalah faktor-faktor dalam lingkungan penelitian yang mungkin memiliki efek terhadap variabel dependent, tetapi tidak diketahui keberadaanya.Variabel asing sangat berbahaya karena dapat merusak validitas sebuah penelitian. Jika memang tidak dapat dikendalikan, variabel asing harus setidaknya dipertimbangkan ketika menafsirkan hasil.2. Perbedaan populasi target dan terjangkau Populasi TargetPopulasi yang merupakan sasaran terakhir penerapan hasil penellitian disebut sebagai populasi target ( target population); sementara ahli menyebutnya ranah atau domain. Contoh populasi target adalah sebgai berikut : Anak sehat Remaja pengguna narkoba Pasangan usia subur Pasien miokard infark dibawah 50 tahun yang mengalami serangan infark berulang. Populasi TerjangakauPopulasi terjangkau (accessible population) atau sering juga disebut populasi sumber (source population) adalah bagian dari populasi target yang dapat dijangkau oleh peneliti. Contoh : pasien morbus yang berobat di RS Dwikora pada tahun 2002. Dengan kata lain populasi terjangkau adalah bagian dari populasi target yang dibatasi oleh waktu dan tempat. Dari populasi terjangkau ini dipilih sampel yang dijadikan sebagai subyek yang akan langsung di teliti.

3. Perbedaan subjek dan sampel Subyek penelitian adalah orang, tempat, atau benda yang diamati dalam rangka pembumbutan sebagai sasaran yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian Sampel penelitian Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:1) Harus meliputi seluruh unsur sampel2) Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali3) Harus up to date4) Batas-batasnya harus jelas5) Harus dapat dilacak dilapangan

Menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi) Ciri-ciri sample yang ideal adalah: dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah...

4. Definisi operasional dan contohnyaDefinisi operasional adalah penjelasan definisi dari variabel yang telah dipilih oleh peneliti. Logikanya, boleh jadi, antara peneliti yang satu dengan yang lain bisa beda definisi operasional dalam 1 judul skripsi yang sama. DO (Definisi Operasional) boleh merujuk pada kepustakaan. Misalnya :VariabelDefinisi operasional

UmurUmur responden yang dihitung sejak tanggal lahir sampai dengan waktu penelitian yang dinyatakan dalam tahun

StresRespon dari kondisi yang terjadi ketika individu merasa tertekan karena ketidakmampuannya menyesuaikan diri dengan tuntutan yang diberikan kepadanya (Mahbubah, 2008)

5. Uji analisis dataAnalisis UnivariatAnalisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran setiap variabel, distribusi frekuensi berbagai variabel yang diteliti baik variabel dependen maupun variabel independen. Dengan melihat distribusi frekuensi dapat diketahui deskripsi masing-masing variabel dalam penelitian .Analisis BivariatUntuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel independen (katagorik) dengan variabel independen (katagorik) dapat digunakan Uji Kai Kuadrat aatau Chi Square.Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variabel independen (numerik) dengan variabel dependen (katagorik) dapat digunakan uji T atau Uji Mann-Whitney U. Untuk menentukan kemaknaan hasil perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan 0,05. Dengan demikian jika p value < 0,05 maka hasil perhitungan secara statistik bermakna dan jika p 0,05 maka hasil perhitungan statistik tidak bermakna. Untuk mengetahui besar/kekuatan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen digunakan Prevalence Ratio (PR) atau OR (odd ratio) dengan 95% CI (Confidence Interval).Uji Chi SquareUntuk menguji hipotesis hubungan variabel independen (kategorik) denganvariabel dependen (kategorik) menggunakan uji Chi Square. Proses pengujian ChiSquare adalah membandingkan frekuensi yang terjadi (observasi) dengan frekuensi harapan (ekspektasi). Bila nilai frekuensi observasi dengan nilai frekuensi harapan sama, maka dikatakan tidak ada perbedaan yang bermakna (signifikan). Sebaliknya bila nilai frekuensi harapan berbeda, maka dikatakan ada perbedaan yang bermakna.Uji Chi Square sangat baik digunakan untuk tabel dengan derajat kebebasan(df) yang besar. Bila tabel yang digunakan 2 x 2 dan tidak ada nilai E < 5, maka ujiyang dipakai sebaiknya Continuity Correction. Sedangkan bila tabel 2 x 2 dijumpai nilai E < 5, maka uji yang dipakai adalah Fisher Exact Test (Hastono, 2007).Keputusan yang diambil dari hasil Chi Square adalah:a. Bila nilai p < , Ho ditolak, berarti data sampel mendukung adanya perbedaanyang bermakna (signifikan)b. Bila nilai p , Ho gagal di tolak, berarti data sampel tidak mendukung adanya perbedaan yang bermakna (tidak signifikan)Hasil uji Chi Square hanya dapat menyimpulkan ada/tidaknya perbedaan proporsi antar kelompok atau dengan kata lain hanya dapat menyimpulkanada/tidaknya hubungan dua variabel kategorik. Dengan demikian uji Chi Squaretidak dapat menjelaskan derajat hubungan, dalam hal ini uji Chi Square tidak mengetahui kelompok mana yang memiliki risiko lebih besar dibandingkan kelompok lain (Hastono, 2007).Uji Mann-Whitney UUji ini merupakan alternatif lain untuk T test parametrik yang digunakan untuk melihat tingkat kemaknaan pada data numerik yang berdistribusi tidak normaldengan data kategorik. Untuk mengetahui suatu data berdistribusi normal atau tidak, dilakukan analisis sebagai berikut:1. Dilihat dari grafik histogram dan kurva normal, bila bentuknya menyerupai belshape, berarti distribusi normal.2. Menggunakan nilai Skewness dan standar errornya, bila nilai Skewness dibagistandar errornya menghasilkan angka 2, maka distribusinya normal.3. Uji Kolmogorov-Smirnov, bila hasil uji signifikan (p value 0,05) makadistribusi normal.(Hastono, 2007)Analisis statistik dari uji Mann-Whitney U adalah:a. Bila nilai p < , Ho ditolak, berarti ada hubungan yang bermaknab. Bila nilai p , Ho gagal di tolak, berarti tidak ada hubungan yang bermaknaAnalisis MultivariatAnalisis multivariat dapat dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistikganda. Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui:1. Variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling besar terhadapvariabel dependen.2. Mengetahui apakah hubungan variabel independen dengan variabel dependen dipengaruhi oleh variabel lain atau tidak.3. Bentuk hubungan beberapa variabel independen dengan variabel dependenapakah berhubungan langsung atau pengaruh tidak langsung.Uji ini mampu memasukkan beberapa variabel independen dalam satu model.Langkah pertama adalah menentukan variabel yang masuk kriteria sebagai kandidat model yaitu variabel dengan nilai p < 0,25 dan nilai 95 % CI di atas 1 atau di bawah 1. Selanjutnya dilihat kemungkinan adanya variabel interaksi pada variabel-variabel kandidat tersebut. Dari hasil pengujian ini ditetapkan model akhir dari regresi logistik ganda yang dilakukan (Hastono, 2007).

6. Fungsi uji normalitas data dan jenis-jenisnyaUji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data yang didapatkan memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik (statistik inferensial). Dengan kata lain, uji normalitas adalah uji untuk mengetahui apakah data empirik yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan distribusi teoritik tertentu. Dalam kasus ini, distribusi normal. Dengan kata lain, apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal.Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Metode klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar.Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji statistik normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu pembuktian. uji statistik normalitas yang dapat digunakan diantaranya Chi-Square, Kolmogorov Smirnov, Lilliefors, Shapiro Wilk. Uji Normalitas dengan uji liliefors apabila data masih disajikan secara individu, maka uji normalitas data sebaiknya dilakukan dengan Uji Liliefors, karena uji Liliefors jauh lebih teliti dibandingkan dengan Uji Chi-Kuadrat.Uji Liliefors dilakukan dengan mencari nilai Lhitung, yakni nilai |F(Zi)-S(Zi)| yang terbesar.Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.H0 : Sampel berdistribusi normalH1 : Sampel tidak berdistribusi normal Dengan kriteria pengujian : Jika L hitung Ltabel tolak Ho Uji Normalitas Chi Kuadrat (Chi Square) Uji chi-kuadrat atau Chi square digunakan jika ukuran sampel 30 data atau lebih (n 30). Metode Chi-Square atau uji goodness of fit distribution normal ini menggunakan pendekatan penjumlahan penyimpangan data observasi tiap kelas dengan nilai yang diharapkan. Uji normalitas data dengan teknik chi-kuadrat digunakan untuk menguji normalitas data yang disajikan secara kelompok.Rumusan HipotesisHo : sampel berasal dari populasi berdistribusi normalHi : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal : taraf nyataData disusun dalam distribusi frekuensi sebagai berikut :KeteranganOi = frekuensi hasil pengamatan pada klasifikasi ke-iEi = Frekuensi yang diharapkan pada klasifikasi ke-iMenentukan Kriteria Pengujian HipotesisKeterangan :dk = Derajat kebebasandk = k 3k = banyak kelas interval Uji Kolmogorv SmirnovKonsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.

Lebih lanjut, jika signifikansi di atas 0,05 maka berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku, artinya.ya berarti data yang kita uji normal, kan tidak berbeda dengan normal baku.

Jika kesimpulan kita memberikan hasil yang tidak normal, maka kita tidak bisa menentukan transformasi seperti apa yang harus kita gunakan untuk normalisasi. Jadi ya kalau tidak normal, gunakan plot grafik untuk melihat menceng ke kanan atau ke kiri, atau menggunakan Skewness dan Kurtosis sehingga dapat ditentukan transformasi seperti apa yang paling tepat dipergunakan. Uji Saphiro WilkMetode Shapiro Wilk menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data diurut, kemudian dibagi dalam dua kelompok untuk dikonversi dalam Shapiro Wilk. Dapat juga dilanjutkan transformasi dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal.

Rumus Persyaratana. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensic. Data dari sampel random SignifikansiSignifikansi dibandingkan dengan tabel Shapiro Wilk. Signifikansi uji nilai T3 dibandingkan dengan nilai tabel Shapiro Wilk, untuk dilihat posisi nilai probabilitasnya (p). Jika nilai p lebih dari 5%, maka Ho diterima ; H1 ditolak. Jika nilai p kurang dari 5%, maka Ho ditolak ; H1 diterima. Jika digunakan rumus G, maka digunakan tabel distribusi normal.7. Bagaimana metode pengumpulan data dan samplinga. Metode Pengumpulan DataI. AngketAngket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain : Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb. Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.II. ObservasiObrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.Participant ObservationDalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.Non participant ObservationBerlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.III. WawancaraWawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.1. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.b. Metode Pengambilan Samplingi. Probability Sampling Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jenis-jenis Probability sampling: Simple Random Sampling Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis). Pengambilan sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak, dsb. Proportionate Stratified Random Sampling ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Dilakukan ini apabila ada anggota populasi yang tidak sejenis (heterogen). Disproportionate stratified random sampling ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi ada sebagian data yang kurang proporsional pembagiannya. Dilakukan ini apabila anggota populasi heterogen. Area sampling ialah teknik sampling yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap wilayah atau daerah geografis yang ada. ii. Non Propability Sampling Adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis-jenis Non Probability Sampling Sistematis Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Sampling Kuota Adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. c) Sampling insidental Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Sampling Purposive Adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi. Sampling Jenuh Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Snowball Sampling Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.

8. Apa saja yang harus dipresentasikan dalam sidang proposal dan hasilPada presentasi dari suatu penelitian, harus menjawab pertanyaan a. Tentang apa penelitian yang kita teliti b. Mengapa hal itu penting untuk diteliti c. Jenis penelitian Atau a. Judul b. Latar belakang , rumusan masalah, tujuan, manfaat c. Hipotesisd. Metode penelitian

9. Naskah publikasiFormat penulisan naskah publikasi Judul Abstract (Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) dan keywords minimal 3 kata Pendahuluan Landasan Teori Metode Penelitian Hasil Analisis dan Pembahasan Penutup (Simpulan, Saran, Implikasi Manajerial, Keterbatasan Penelitian) Daftar Pustaka

Karakteristik Artikel IlmiahArtikel ilmiah adalah tulisan singkat (kurang dari 15 halaman) yang dipublikasikan di jurnal ilmiah. Karakteristik sebagai berikut: Obyektif: hanya dikembangkan dari fenomena yang sudah je;as ekstensinya (diakui banyak orang) Rasional: hasil penilaian kritis, sebagai wahana penyampaian kritis timbal-balik yang berkaitan dengan soal yang dipersoalkan Up to date: membawa suatu yang baru. Karena artikel ilmiah berada di garis depan dalam pengembangan ilmu pengetahuan Menggunakan sikap-sikap ilmiah: menahan diri, hati-hati dan tidak over claiming, jujur, lugas dan tidak menyertakan motif pribadi Orisinalitas gagasan atau temuan. Orisinalitas karya ilmiah akan memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan Memuat diskusi dan referensi. Diskusi terhadap temuan dan gagasan pakar lain akan menunjukkkan posisi penulis, perbedaan dan persamaannya Penyajian dalam berntuk format esai, bukan dalam bentuk enumeratif. Disampaikan secara singkat dan hanya memuat bagian terpenting yaitu metode, hasil dan pembahasan Memenuhi bentuk, struktur dan sifat-sifa tertentu