2
LO 1. Hernia Reponibel Hernia reponibel adalah bila isi hernia dapat keluar masuk, tetapi kantungnya menetap . Isinya tidak serta merta muncul secara spontan, namun terjadi bila disokong gayagravitasi atau tekanan intraabdominal yang meningkat. Usus keluar jika berdiri ataumengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masukperut, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. Gejala dan tanda klinis hernia banyak ditentukan oleh keadaaan isi hernia. Pada hernia reponibel didapatkan keluhan antara lain: Adanya benjolan di lipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk bersin, atau mengejan dan menghilang setelah berbaring. Keluhan nyeri jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan di daerah epigastrium atau paraumbilikal berupa nyeri viseral karena regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus halusmasuk ke dalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau muntah barutimbul kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosisatau gangren. Tanda klinis pada pemeriksaan fisik bergantung pada isi hernia. Pada inspeksi saat pasien mengedan, dapat dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan di regio ingunalis yang berjalan dari lateral atas ke medial bawah. Kalau kantong hernia berisi organ,tergantung isinya, pada palpasi mungkin teraba usus,omentum (seperti karet), atau ovarium. Dengan jari telunjuk atau kelingking pada anak, dapat dicoba mendorong isi hernia dengan menekan

DocumentLO

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LO

Citation preview

LO1. Hernia Reponibel

Hernia reponibel adalahbila isi hernia dapat keluar masuk, tetapi kantungnya menetap. Isinya tidak serta merta muncul secara spontan, namun terjadi bila disokong gayagravitasi atau tekanan intraabdominal yang meningkat. Usus keluar jika berdiri ataumengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masukperut, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.Gejala dan tanda klinis hernia banyak ditentukan oleh keadaaan isi hernia. Pada hernia reponibel didapatkan keluhan antara lain: Adanya benjolan di lipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk bersin, atau mengejan dan menghilang setelah berbaring. Keluhan nyeri jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan di daerah epigastrium atau paraumbilikal berupa nyeri viseral karena regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus halusmasuk ke dalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau muntah barutimbul kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosisatau gangren.Tanda klinis pada pemeriksaan fisik bergantung pada isi hernia. Pada inspeksi saat pasien mengedan, dapat dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan di regio ingunalis yang berjalan dari lateral atas ke medial bawah. Kalau kantong hernia berisi organ,tergantung isinya, pada palpasi mungkin teraba usus,omentum (seperti karet), atau ovarium. Dengan jari telunjuk atau kelingking pada anak, dapat dicoba mendorong isi hernia dengan menekan kulit skrotum melalui anulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat direposisi atau tidak. Dalamhal hernia dapat direposisi, pada waktu jari masih berada dalam anulus eksternus, pasien diminta mengedan. Kalau ujung jari menyentuh hernia, berarti hernia inguinalis lateralis, disebut hernia inguinalis lateralis karena menonjol dari perut di lateral pembuluh epigastrika inferior. Pada pemeriksaan hernia lateralis akan tampak tonjolan berbentuk lonjong, sedangkan hernia medialis berbentuk tonjolan bulat. Dan kalau sisi jari yang menyentuhnya, berarti hernia inguinalis medialis.Untuk penatalaksanaan pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Reposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri memegang hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan sedikit tekanan perlahan yang tetap sampai terjadi reposisi. Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahanhernia yang telah direposisi dan tidak pernah menyembuhkan, sehingga harus dipakai seumur hidup.Grace, Pierce A., Borley , Neil R . 2003. At a Glance Ilmu Bedah, edisi 3. Jakarta: Erlangga.