36
I. LOGICA SCIENTIA Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos ) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia ) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal. A. Logika sebagai ilmu pengetahuan Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran  yang ditinjau dari segi ketepatannya. B. Logika sebagai cabang filsafat Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis disini berarti logika dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk memasarkan pikiran-pikirannya serta pendapat- pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya. 

Logika

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 1/36

 

I.  LOGICA SCIENTIA

Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos ) yang berarti hasil pertimbangan akal

pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu

cabang filsafat. 

Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia ) atau ilmu logika

(ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan

teratur. Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan

mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan.

Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.

A.  Logika sebagai ilmu pengetahuan

Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir

(khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran

 yang ditinjau dari segi ketepatannya.

B.  Logika sebagai cabang filsafat

Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis disini berarti logika dapat

dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya

filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk memasarkan pikiran-pikirannya serta pendapat-

pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba membantah pikiran yang lain

dengan menunjukkan kesesatan penalarannya. 

Page 2: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 2/36

 

Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk 

inferensi  yang berlaku dan yang tidak. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang

filosofi, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang matematika. logika tidak bisa dihindarkan

dalam proses hidup mencari kebenaran.

II.  Dasar-dasar Logika

Penalaran deduktif dikembangkan oleh Aristoteles,  Thales,  Pythagoras, dan para filsuf 

Yunani lainnya dari Periode Klasik (600-300 SM.). Aristoteles, misalnya, menceritakan

bagaimana Thales menggunakan kecakapannya untuk mendeduksikan bahwa musim panen

zaitun pada musim berikutnya akan sangat berlimpah. Karena itu ia membeli semua alat

penggiling zaitun dan memperoleh keuntungan besar ketika panen zaitun yang melimpah itu

benar-benar terjadi.

Penalaran deduktif tergantung pada premisnya. Artinya, premis yang salah mungkin akan

membawa kita kepada hasil yang salah, dan premis yang tidak tepat juga akan menghasilkan

kesimpulan yang tidak tepat.

Konsep bentuk logis adalah inti dari logika. Konsep itu menyatakan bahwa kesahihan

(validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini

logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan

Page 3: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 3/36

 

bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis). Logika silogistik tradisional Aristoteles dan

logika simbolik modern adalah contoh-contoh dari logika formal.

Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif. Penalaran deduktif  — 

kadang disebut logika deduktif  — adalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi

argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau

merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen deduktif dinyatakan valid atau

tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya

 jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.

Contoh argumen deduktif:

1.  Setiap mamalia punya sebuah jantung

2.  Semua kuda adalah mamalia

3.  ∴ Setiap kuda punya sebuah jantung

Penalaran deduktif didukung oleh logika deduktif.

Misalnya:

Apel adalah buah.

Semua buah tumbuh di pohon.

Karena itu semua apel tumbuh di pohon.

Atau

Page 4: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 4/36

 

Apel adalah buah.

Sebagian apel berwarna merah.

Karena itu sebagian buah berwarna merah.

Premis yang pertama mungkin keliru, namun siapapun yang menerima premis ini dipaksa

untuk menerima kesimpulannya.

Penalaran deduktif memberlakukan  prinsip-prinsip  umum untuk mencapai kesimpulan-

kesimpulan yang spesifik, sementara penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang

mungkin berupa banyak potongan informasi yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan

umu. Dengan memikirakan fenomena bagaimana apel jatuh dan bagaimana planet-planet

bergerak, Isaac Newton menyimpulkan teori daya tarik. 

Pada abad ke-19, Adams dan LeVerrier menerapkan teori Newton (prinsip umum) untuk 

mendeduksikan keberadaan, massa, posisi, dan orbit Neptunus (kesimpulan-kesimpulan

khusus) tentang gangguan (perturbasi) dalam orbit Uranus yang diamati (data spesifik).

Alternatif dari penalaran deduktif adalah penalaran induktif. Perbedaan dasar di antara

keduanya dapat disimpulkan dari dinamika deduktif tengan progresi secara logis dari bukti-

bukti umum kepada kebenaran atau kesimpulan yang khusus; sementara dengan induksi,

dinamika logisnya justru sebaliknya. Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus

 yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap

dapat berlaku secara umum. Penalaran induktif  — kadang disebut logika induktif  — adalah

penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan

umum.

Page 5: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 5/36

 

 

Contoh argumen induktif:

1.  Kuda Sumba punya sebuah jantung

2.  Kuda Australia punya sebuah jantung

3.  Kuda Amerika punya sebuah jantung

4.  Kuda Inggris punya sebuah jantung

5.  ...

6.  ∴ Setiap kuda punya sebuah jantung

Tabel di bawah ini menunjukkan beberapa ciri utama yang membedakan penalaran induktif 

dan deduktif.

Deduktif Induktif

 Jika semua premis benar maka

kesimpulan pasti benar

 Jika premis benar,

kesimpulan mungkin benar,

tapi tak pasti benar.

Semua informasi atau fakta pada

kesimpulan sudah ada,

sekurangnya secara implisit,

dalam premis.

Kesimpulan memuat

informasi yang tak ada,

bahkan secara implisit,

dalam premis.

Page 6: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 6/36

 

 

III.  Sejarah Logika 

Masa Yunani Kuno

Logika dimulai sejak  Thales (624 SM - 548 SM), filsuf Yunani pertama yang

meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada

akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta.

Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe (Yunani) yang berarti prinsip atau asas utama

alam semesta. Saat itu Thales telah mengenalkan logika induktif. 

Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu, yang kemudian disebut logica 

scientica . Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan bahwa air adalah arkhe  

alam semesta dengan alasan bahwa air adalah  jiwa  segala sesuatu. Dalam logika Thales, air

adalah arkhe alam semesta, yang menurut Aristoteles disimpulkan dari:

  Air adalah jiwa tumbuh-tumbuhan (karena tanpa air tumbuhan mati)

  Air adalah jiwa hewan dan jiwa manusia

Page 7: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 7/36

 

  Air jugalah uap

  Air jugalah es

 Jadi, air adalah jiwa dari segala sesuatu, yang berarti, air adalah arkhe alam semesta.

Sejak saat Thales sang filsuf mengenalkan pernyataannya, logika telah mulai

dikembangkan. Kaum Sofis beserta Plato (427 SM-347 SM) juga telah merintis dan

memberikan saran-saran dalam bidang ini.

Pada masa Aristoteles logika masih disebut dengan analitica , yang secara khusus meneliti

berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar, dan dialektika yang secara

khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih diragukan

kebenarannya. Inti dari logika Aristoteles adalah silogisme. 

Buku Aristoteles to Oraganon (alat) berjumlah enam, yaitu:

1.  Categoriae menguraikan pengertian-pengertian

2.  De interpretatione tentang keputusan-keputusan

3.  Analytica Posteriora tentang pembuktian.

4.  Analytica Priora tentang Silogisme. 

5. 

Topica tentang argumentasi dan metode berdebat.

6.  De sohisticis elenchis tentang kesesatan dan kekeliruan berpikir.

Pada 370 SM - 288 SM Theophrastus, murid Aristoteles yang menjadi pemimpin Lyceum, 

melanjutkan pengembangan logika. Istilah logika untuk pertama kalinya dikenalkan oleh Zeno

Page 8: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 8/36

 

dari Citium 334 SM - 226 SM pelopor Kaum Stoa. Sistematisasi logika terjadi pada masa

Galenus (130 M - 201 M) dan Sextus Empiricus 200 M, dua orang dokter medis yang

mengembangkan logika dengan menerapkan metode geometri. Porohyus (232 - 305) 

membuat suatu pengantar (eisagoge ) pada Categoriae , salah satu buku Aristoteles. Boethius

(480-524) menerjemahkan Eisagoge  Porphyrius ke dalam bahasa Latin dan menambahkan

komentar - komentarnnya. Johanes Damascenus (674 - 749) menerbitkan Fons Scienteae .

Abad Pertengahan dan Logika Modern

Pada abad 9 hingga abad 15, buku-buku Aristoteles seperti De Interpretatione , Eisagoge  

oleh Porphyus dan karya Boethius masih digunakan. Thomas Aquinas 1224-1274 dan kawan-

kawannya berusaha mengadakan sistematisasi logika.

Lahirlah logika modern dengan tokoh-tokoh seperti:

  Petrus Hispanus (1210 - 1278) 

  Roger Bacon (1214-1292) 

  Raymundus Lullus (1232 -1315) yang menemukan metode logika baru yang

dinamakan Ars Magna, yang merupakan semacam aljabar pengertian.

  William Ocham (1295 - 1349) 

Pengembangan dan penggunaan logika Aristoteles secara murni diteruskan oleh Thomas

Hobbes (1588 - 1679) dengan karyanya Leviatan dan John Locke (1632-1704) dalam An 

Essay Concerning Human Understanding. Francis Bacon (1561 - 1626) mengembangkan

logika induktif yang diperkenalkan dalam bukunya Novum Organum Scientiarum . J.S. Mills

Page 9: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 9/36

 

(1806 - 1873) melanjutkan logika yang menekankan pada pemikiran induksi dalam bukunya

System of Logic. 

Lalu logika diperkaya dengan hadirnya pelopor-pelopor logika simbolik seperti:

  Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) menyusun logika aljabar berdasarkan Ars

Magna dari Raymundus Lullus. Logika ini bertujuan menyederhanakan pekerjaan akal

budi dan lebih mempertajam kepastian.

  George Boole (1815-1864) 

   John Venn (1834-1923) 

  Gottlob Frege (1848 - 1925) 

Lalu Chares Sanders Peirce (1839-1914), seorang filsuf Amerika Serikat yang pernah

mengajar di John Hopkins University,melengkapi logika simbolik dengan karya-karya tulisnya.

Ia memperkenalkan dalil Peirce (Peirce's Law ) yang menafsirkan logika selaku teori umum

mengenai tanda ( general theory of signs)  

Puncak kejayaan logika simbolik terjadi pada tahun 1910-1913 dengan terbitnya Principia 

Mathematica tiga jilid yang merupakan karya bersama Alfred North Whitehead (1861 - 1914) 

dan Bertrand Arthur William Russel (1872 - 1970).

Logika simbolik lalu diteruskan oleh Ludwig Wittgenstein (1889-1951), Rudolf Carnap

(1891-1970), Kurt Godel (1906-1978), dan lain-lain.

Page 10: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 10/36

 

 

IV.  Logika sebagai matematika murni 

Logika masuk kedalam kategori matematika murni karena matematika adalah logika yang

tersistematisasi. Matematika adalah pendekatan logika kepada metode ilmu ukur yang

menggunakan tanda-tanda atau simbol-simbol matematik  (logika simbolik). Logika

tersistematisasi dikenalkan oleh dua orang dokter medis, Galenus (130-201 M) dan Sextus

Empiricus (sekitar 200 M) yang mengembangkan logika dengan menerapkan metode

 geometri.

Puncak  logika simbolik  terjadi pada tahun 1910-1913 dengan terbitnya Principia 

Mathematica tiga jilid yang merupakan karya bersama Alfred North Whitehead (1861 - 1914) 

dan Bertrand Arthur William Russel (1872 - 1970).

Kegunaan logika

1.  Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis,

lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.

2.  Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.

3.  Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan

mandiri.

4.  Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-

asas sistematis.

5.  Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir,

kekeliruan serta kesesatan.

Page 11: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 11/36

 

6.  Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.

7.  Terhindar dari klenik , gugon-tuhon ( bahasa Jawa )

8.  Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis dan analitis sebagaimana

tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang.

V.  Macam-macam logika

a.  Logika alamiah

Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus

sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang

subyektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir.

b.  Logika ilmiah

Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika ilmiah menjadi

ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat

pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih

Page 12: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 12/36

 

mudah dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau,

paling tidak, dikurangi

Logika modern yang juga dikenal dengan nama logika simbolik atau logika matematik 

adalah corak-corak baru logika. seperti yang terdapat pada:

* Logika modalitas (modal logic)

* Logika bernilai banyak (many-valued logic)

* Sistem implikasi nonstandar (nonstandard system of implication)

* Sistem kuantifikasi nonstandar (nonstandard systems of quantification)

Logika modern tetap berpegang kepada prinsip-prinsip yang dikenalkan oleh logika

tradisional, namun berbeda dengan logika tradisional, logika modern hanya menggunakan

tanda-tanda atau simbol-simbol matematik yang membahas hubungan antar tanda-tanda itu.

c.  Konsistensi (logika)

Konsistensi dalam ilmu logika adalah teori konsistensi merupakan sebuah sematik dengan

sematik yang lainnya tidak mengandung kontradiksi. Tidak adanya kontradiksi dapat diartikan

baik dalam hal semantik atau berhubung dgn sintaksis. Definisi semantik yang menyatakan

bahwa sebuah teori yang konsisten jika ia memiliki model; ini digunakan dalam arti logika

Page 13: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 13/36

 

tradisional Aristoteles walaupun dalam logika matematika kontemporer terdapat istilah

satisfiable  yang digunakan. Berhubungan dgn pengertian sintaksis yang menyatakan bahwa

sebuah teori yang konsisten jika tidak terdpat rumus P seperti yang kedua P dan penyangkalan

adalah pembuktian dari axioma dari teori yang terkait di bawah sistem deduktif.

d.  Pembuktian

Pembuktian dapat mengacu kepada beberapa hal berikut:

  Argumen yang meyakinkan, termasuk:

o  Pembuktian matematika

o  Teori pembuktian

o  Argumen logis

o  Bukti

Dalam bahasa Inggris:

  Berbagai cara pengujian

o  Proofreading  

Pembuktian Matematika adalah sebuah demonstrasi yang meyakinkan atas rumus,

teorema ataupun pernyataan. Namun sebuah pembuktian dapat pula terdiri atas pencarian

proposisi/pernyataan itu benar, dengan bantuan logika dan matematika. Pembuatan bukti telah

lama mendapatkan perhatian besar dalam matematika teoretis.

Page 14: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 14/36

 

 

e.  Jenis pembuktikan

Terdapat sejumlah cara untuk membuktikan sebuah pernyataan pada:

  Induksi: Orang membuktikan teorema itu benar di suatu kejadian tertentu dan

kemudian membuktikan kejadian selanjutnya juga benar.

  Pembuktian kontradiksi: Seseorang menunjukkan bahwa jika beberapa pernyataan

salah, sebuah kontradiksi logika terjadi, karena itu pernyataan harus benar.

  Pembuktian langsung : Seseorang membuktikan suatu implikasi (A → B) dengan asumsi

pada hipotesis A itu benar dan kemudian membuktikan kesimpulan B itu benar.

  Transposisi : Seseorang membuktikan sebuah implikasi (A → B) dengan asumsi pada

kesimpulan B salah atau kemudian menentukan hipotesis itu juga salah.

f.  Akhir bukti

Terkadang, singkatan "Q.E.D." ditulis untuk menandakan akhir bukti. QED adalah

singkatan dari "Quod Erat Demonstrandum", kata Latin untuk "itulah yang ditunjukkan". Cara

lain adalah dengan menggunakan persegi atau segitiga, seperti □ atau∎.

g.  Daftar Pembuktian

Sistem koordinasi

  Persamaan kuadrat

   Jarak (jarak antara 2 titik)

Page 15: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 15/36

 

   Jarak antara titik dan garis

   Jarak antara 2 titik (3 dimensi)

   Jarak antara titik dan diagram

  Hubungan antara garis miring

  Koodinat untuk proyeksi vektor pada vektor lain

  Panjang proyeksi vektor pada vektor lain

Aturan penghitungan diferensial

  Perbandingan diferensial persamaan

  Perbandingan diferensial diferensial

  Perbandingan diferensial produk 

  Perbandingan diferensial logaritma

  Perbandingan diferensial potensial

  Perbandingan diferensial fungsi trigonometri

Pembuktian melalui deduksi adalah sebuah jalan pemikiran yang menggunakan argumen-

argumen deduktif untuk beralih dari premis-premis yang ada, yang dianggap benar, kepada

kesimpulan-kesimpulan, yang mestinya benar apabila premis-premisnya benar.

Contoh klasik dari penalaran deduktif, yang diberikan oleh Aristoteles, ialah :

  Semua manusia fana (pasti akan mati). (premis mayor)

  Sokrates adalah manusia. (premis minor)

Page 16: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 16/36

 

  Sokrates pasti (akan) mati. (kesimpulan)

VI.  KESESATAN

Kesesatan adalah kesalahan yang terjadi dalam aktivitas berpikir karena penyalahgunaan

bahasa (verbal) dan/atau relevansi (materi). Kesesatan (fallacia, fallacy ) merupakan bagian dari

logika yang mempelajari beberapa jenis kesesatan penalaran sebagai lawan dari argumentasi

logis. Kesesatan karena ketidaktepatan bahasa antara lain disebabkan oleh pemilihan

terminologi yang salah sedangkan ketidaktepatan relevansi bisa disebabkan oleh :

1)  Pemilihan premis yang tidak tepat (membuat premis dari proposisi yang salah), atau

Page 17: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 17/36

 

2)  Proses penyimpulan premis yang tidak tepat (premisnya tidak berhubungan dengan

kesimpulan yang akan dicari).

A.  Klasifikasi kesesatan

Dalam sejarah perkembangan logika terdapat berbagai macam tipe kesesatan yang dalam

penalaran. Walaupun model klasifikasi kesesatan yang dianggap baku hingga saat ini belum

disepakati para ahli, mengingat cara bagaimana penalaran manusia mengalami kesesatan,

sangat bervariasi, namun secara sederhana kesesatan dapat dibedakan dalam dua kategori,

 yaitu kesesatan formal dan kesesatan material.

Kesesatan formal adalah kesesatan yang dilakukan karena bentuk (forma) penalaran yang

tidak tepat atau tidak sahih. Kesesatan ini terjadi karena pelanggaran terhadap prinsip-prinsip

logika mengenai term dan proposisi dalam suatu argumen (lihat hukum-hukum silogisme).

Kesesatan material adalah kesesatan yang terutama menyangkut isi (materi) penalaran.

Kesesatan ini dapat terjadi karena faktor bahasa (kesesatan bahasa) yang menyebabkan

kekeliruan dalam menarik kesimpulan, dan juga dapat teriadi karena memang tidak adanya

hubungan logis atau relevansi antara premis dan kesimpulannya (kesesatan relevansi). Setiap

kata dalam bahasa memiliki arti tersendiri, dan masing-masing kata itu dalam sebuah kalimat

mempunyai arti yang sesuai dengan arti kalimat yang bersangkutan. Maka, meskipun kata

 yang digunakan itu sama, namun dalam kalimat yang berbeda, kata tersebut dapat bervariasi

artinya. Ketidakcermatan dalam menentukan arti kata atau arti kalimat itu dapat menimbulkan

kesesatan penalaran.

Page 18: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 18/36

 

Kesesatan Bahasa, setiap kata dalam bahasa memiliki arti tersendiri, dan masing-masing

kata dalam sebuah kalimat mempunyai arti yang sesuai dengan keseluruhan arti kalimatnya.

Maka, meskipun kata yang digunakan itu sama, namun dalam kalimat yang berbeda, kata

tersebut dapat bervanasi artinya. Ketidakcermatan dalam menentukan arti kata atau arti

kalimat itu dapat menimbulkan kesesatan penalaran. Berikut ini adalah beberapa bentuk 

kesesatan karena penggunaan bahasa :

1.  Kesesatan Aksentuasi, pengucapan terhadap kata-kata tertentu perlu diwaspadai

karena ada suku kata yang harus diberi tekanan. Perubahan dalam tekanan terhadap

suku kata dapat menyebabkan perubahan arti. Karena itu kurangnya perhatian

terhadap tekanan ucapan dapat menimbulkan perbedaan arti sehingga penalaran

mengalami kesesatan.

Contoh : 

  Serang (kota)dan serang (tindakan menyerang dalam pertempuran) 

  Apel (buah) dan apel bendera (menghadiri upacara bendera) 

  Mental (kejiwaan)dan mental (terpelanting) 

  Tahu (masakan) dan tahu (mengetahui sesuatu)

2.  Kesesatan aksentuasi non-verbal, Contoh sebuah iklan: “ Dengan 2,5 juta bisa membawa

motor”. Mengapa bahasa dalam iklan ini termasuk kesesatan aksentuasi non-verbal

(contoh kasus): Karena motor ternyata baru bisa dibawa pulang) tidak ahnya dengan uang

2,5 juta tetapi juga dengan menyatakan syarat-syarat lainnya seperti slip gaji, KTP, rekening

listrik, terakhir dan keterangan surat kemilikan rumah. 

Contoh ungkapan: Apa dan Ha, memiliki arti yang berbeda-beda bila:

Page 19: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 19/36

 

  Diucapkan dalam keadaan marah

  Diucapkan dalamkeadaan bertanya

  Diucapkan untuk menjawab panggilan

3.  Kesesatan Ekuivokasi adalah kesesatan yang disebabkan karena satu kata mempunyai

lebih dari satu arti. Bila dalam suatu penalaran terjadi pergantian arti dari sebuah

kata yang sama, maka terjadilah kesesatan penalaran.

Kesesatan Ekuivokasi verbal adalah kesesatan ekuivokasi yang terjadi pada

pembicaraan dimana bunyi yang sama disalah artikan menjadi dua maksud yangberbeda.

Contoh:

* bisa (dapat) dan bisa (racun ular)

“  Seorang pasien berkebangsaan Malaysia berjumpa dengan seorang dokter

Indonesia. Setelah diperiksa, doktor memberi nasihat, "Ibu perlu menjaga

makannya."

Sang pasien bertanya, "Boleh saya makan ayam?". Sang dokter menjawab "Bisa."

Sang pasien bertanya, "Boleh saya makan ikan?". Sang dokter menjawab "Bisa."

Sang pasien bertanya, "Boleh saya makan sayur?". Sang dokter menjawab "Bisa."

Sang pasien merasa marah lalu membentak "Kalau semua bisa (beracun), apa

Page 20: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 20/36

 

 yang saya hendak makan.....?"[2] 

  teh (tumbuhan, jenis minuman) dan teh (basa sunda - kata imbuhan)

  buntut (ekor) dan buntut (anak kecil yang mengikuti kemanapun seorang dewasa pergi)

  menjilat (es krim) dan menjilat (ungkapan yang dikenakan pada seseorang yang m

berlebihan dengan tujuan tertentu) 

Kesesatan Ekuivokasi non-verbal

Contoh:

* Menggunakan kain/ pakaian putih-putih berarti orang suci. Di India wanita yang menggunakan kain

sari putih-putih umumnya adalah janda

  Bergandengan sesama jenis pasti homo

  Menggelengkan kepala (berarti tidak setuju), namun di India menggelengkan kepala dari satu

sisi ke sisi yang lain menunjukkan kejujuran[3]. 

Kesesatan Am fiboli

Kesesatan Amfiboli (gramatikal) adalah kesesatan yang dikarenakan konstruksi kalimat

sedemikian rupa sehingga artinya menjadi bercabang. Ini dikarenakan letak sebuah kata atau

term tertentu dalam konteks kalimatnya. Akibatnya timbul lebih dari satu penafsiran mengenai

maknanya, padalahal hanya satu saja makna yang benar sementara makna yang lain pasti

salah.

Contoh:

Page 21: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 21/36

 

 

Dijual kursi bayi tanpa lengan. 

  Arti 1: Dijual sebuah kursi untuk seorang bayi tanpa lengan.

  Arti 2: Dijual sebuah kursi tanpa dudukan lengan khusus untuk bayi.

Penulisan yang benar adalah: Dijual kursi bayi, tanpa lengan kursi.

Contoh lain:

Kucing makan tikus mati. 

  Arti 1: Kucing makan, lalu tikus mati

  Arti 2: Kucing makan tikus lalu kucing tersebut mati

  Arti 3: Kucing sedang memakan seekor tikus yang sudah mati.

(Inggris) Panda eat shoots and leaves. 

  Arti 1: Panda makan, lalu menembak, kemudian pergi.

  Arti 2: Seekor panda memakan pucuk bambu dan dedaunan.

Ali mencintai kekasihnya, dan demikian pula saya! 

  Arti 1: Ali mencintai kekasihnya, dan saya juga mencintai kekasih Ali.

  Arti 2: Ali mencintai kekasihnya dan saya juga mencintai kekasih saya.

Page 22: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 22/36

 

[sunting] Kesesatan M etaforis

Disebut juga (fallacy of metaphorization ) adalah kesesatan yang terjadi karena pencampur-

adukkan arti kiasan dan arti sebenarnya. Artinya terdapat unsur persamaan dan sekaligus

perbedaan antara kedua arti tersebut. Tetapi bila dalam suatu penalaran arti kiasan disamakan

dengan arti sebenarnya maka terjadilah kesesatan metaforis, yang dikenal juga kesesatan

karena analogi palsu.

Contoh:

Pemuda adalah tulang punggung negara. 

Penjelasan kesesatan: Pemuda disini adalah arti sebenarnya dari orang-orang yang berusia

muda, sedangkan tulang punggung adalah arti kiasan karena negara tidak memiliki tubuh

biologis dan tidak memiliki tulang punggung layaknya mahluk vertebrata. 

Pencampur adukan anti sebenarnya dan anti kiasan dari suatu kata atau ungkapan ini sering

kali disengaja seperti yang terjadi dalam dunia lawak Kesesatan metaforis ini dikenal pula

dengan nama kesesatan karena analogi palsu

Lelucon dibawah ini adalah contoh dari kesesatan metaforis:

Pembicara 1: Binatang apa yang haram?

Pembicara 2: Babi

Page 23: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 23/36

 

P 1: Binatang apa yang lebih haram dari binatang yang haram?

P 2: ?

P 1: Babi hamil! Karena mengandung babi. Nah, sekarang binatang apa yang paling haram?

Lebih haram daripada babi hamil?

P 2: ?

P 1: Babi hamil di luar nikah! Karena anak babinya anak haram.. 

[sunting] Kesesatan Relevansi

Kesesatan Relevansi adalah sesat pikir yang terjadi karena argumentasi yang diberikan tidak 

tertuju kepada persoalan yang sesungguhnya tetapi terarah kepada kondisi pribadi dan

karakteristik personal seseorang (lawan bicara) yang sebenarnya tidak relevan untuk 

kebenaran atau kekeliruan isi argumennya.

Kesesatan ini timbul apabila orang menarik kesimpulan yang tidak relevan dengan premis nya.

Artinya secara logis kesimpulan tersebut tidak terkandung dalam/ atau tidak merupakan

implikasi dari premisnya.

 Jadi penalaran yang mengandung kesesatan relevansi tidak menampakkan adanya hubungan

logis antara premis dan kesimpulan, walaupun secara psikologis menampakkan adanya

hubungan - namun kesan akan adannya hubungan secara psikologis ini sering kali membuat

orang terkecoh.

Page 24: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 24/36

 

[sunting] Argumentum ad Hominem Tipe I (abusif)

Argumentum ad Hominem Tipe I adalah argumen diarahkan untuk menyerang manusianya

secara langsung. Penerapan argumen ini dapat menggambarkan tindak pelecehan terhadap

pribadi individu yang menyatakan sebuah argumen.

Hal ini keliru karena ukuran logika dihubungkan dengan kondisi pribadi dan karakteristik 

personal seseorang yang sebenarnya tidak relevan untuk kebenaran atau kekeliruan isi

argumennya.

Argumen ini juga dapat menggambarkan aspek penilaian psikologis terhadap pribadi

seseorang. Hal ini dapat terjadi karena perkbedaan pandangan.

Ukuran logika (pembenaran) pada sesat pikir argumentum ad hominem jenis ini adalah

kondisi pribadi dan karakteristik personal yang melibatkan: gender, fisik, sifat, dan psikologi.

Contoh 1:

Tidak diminta mengganti bohlam (bola lampu) karena seseorang itu pendek. 

Kesesatan: tingkat keberhasilan pergantian sebuah bola lampu dengan menggunakan alat

bantu tangga tidak tergantung dari tinggi/ pendeknya seseorang.

Contoh 2:

Seorang juri lomba menyanyi memilih kandidat yang cantik sebagai pemenang, bukan karena

suaranya yang bagus tapi karena parasnya yang lebih cantik dibandingkan dengan kandidat lainnya,

Page 25: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 25/36

 

walaupun suara kandidat lain ada yang lebih bagus 

[sunting] Argumentum ad Hominem Tipe II (sirkumstansial)

Berbeda dari argumentum ad hominem Tipe I, ad hominem Tipe II menitikberatkan pada

perhubungan antara keyakinan seseorang dan lingkungan hidupnya. Pada umumnya ad

hominem Tipe II menunjukkan pola pikir yang diarahkan pada pengutamaan kepentingan

pribadi, sebagai contoh: suka-tidak suka, kepentingan kelompok-bukan kelompok, dan hal-hal

 yang berkaitan dengan SARA. 

Contoh 3:

Pembicara G: Saya tidak setuju dengan apa yang Pembicara S katakan karena ia bukan orang Islam [4] 

Kesesatan: ketidak setujuan bukan karena hasil penalaran dari argumentasi, tetapi karena

lawan bicara berbeda agama.

Bila ada dua orang yang terlibat dalam sebuah konflik atau perdebatan, ada kemungkinan

masing-masing pihak tidak dapat menemukan titik temu dikarenakan mereka tidak 

mengetahui apakah argumen masing-masing itu benar atau keliru. Hal ini terjadi ketika

masing-masing pihak beragumen atas dasar titik tolak dari ruang lingkup yang berbeda satu

sama lain.

Contoh 4:

Argumentasi apakah Isa adalah Tuhan Yesus (Kristen) ataukah seorang nabi (Islam). 

Page 26: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 26/36

 

Ini adalah sebuah contoh argumentasi yang tidak akan menemukan titik temu karena

berangkat dari keyakinan dan ilmu agama yang berbeda

Contoh 5:

Dosen yang tidak meluluskan mahasiswanya karena mahasiswanya berasal dari suku yang ia tidak 

suka dan sering protes di kelas, bukan karena prestasi akademiknya yang buruk. 

Argumentum ad hominem Tipe I dan II adalah argumentasi-argumentasi yang mengarah

kepada hal-hal negatif dan biasanya melibatkan emosi.

[sunting] Argumentum ad baculum

Argumentum ad baculum (latin: baculus berarti tongkat atau pentungan) adalah argumen

ancaman mendesak orang untuk menerima suatu konklusi tertentu dengan alasan bahwa jika

ia menolak akan membawa akibat yang tidak diinginkan.

Argumentum ad baculum banyak digunakan oleh orang tua agar anaknya menurut pada apa

 yang diperintahkan, contoh menakut-nakuti anak kecil:

Bila tidak mau mandi nanti didatangi oleh wewe gombel (sejenis hantu yang mengerikan). 

Argumen ini dikenal juga dengan argumen ancaman yang merupakan pernyataan atau

keadaan yang mendesak orang untuk menerima suatu konklusi tertentu dengan alasan jika

menolak akan membawa akibat yang tidak diinginkan.

Page 27: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 27/36

 

Contoh argumentum ad baculum:

1.  Seorang anak yang belajar bukan karena ia ingin lebih pintar tapi karena kalau ia tidak 

terlihat sedang belajar, ibunya akan datang dan mencubitnya.

2.  Pengendara motor yang berhenti pada lampu merah bukan karena ia menaati peraturan tetapi

karena ada polisi yang mengawasi dan ia takut ditilang.

3.  Pegawai bagian penawaran yang berbohong kepada pembeli agar produk yang ia jual laku,

karena ia takut dipecat bila ia tidak melakukan penjualan. 

 Jenis argumentum ad baculum yang juga dapat terjadi adalah mengajukan gagasan (yang

seringkali bersifat tuntutan) agar didengar dan dipenuhi oleh pihak penguasa, namun gagasan

itu didasari oleh penalaran yang samasekali irasional dan argumen yag dikemukakan tidak 

memperlihatkan hubungan logis antara premis dan kesimpulannya.

Penolakan mahasiswa akan skripsi sebagai syarat kelulusan dengan alasan skripsi mahal dan menjadi

"akal-akalan" dosen. 

[sunting] Argumentum ad misericordiam

(Latin: misericordia artinya belas kasihan) adalah sesat pikir yang sengaja diarahkan untuk 

membangkitkan rasa belas kasihan lawan bicara dengan tujuan untuk memperoleh

pengampunan/ keinginan.

Contoh:

1.  Pengemis yang membawa anak bayi tanpa celana dan digeletakkan tidur di trotoar.

Page 28: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 28/36

 

2.  Pencuri motor yang beralasan bahwa ia miskin dan tidak bisa membeli sandang dan pangan. 

[sunting] Argumentum ad populum

(Latin:  populus  berarti rakyat atau massa) Argumentum ad populum adalah argumen yang

menilai bahwa sesuatu pernyataan adalah benar karena diamini oleh banyak orang.

Contoh:

  Satu juta orang Indonesia menggunakan jasa layanan seluler X, maka sudah pasti itu layanan

 yang bagus.

  Semua orang yang saya kenal bersikap pro Presiden. Maka saya juga tidak akan mengkritik 

Presiden.

  Mana mungkin agama yang saya anut salah, lihat saja jumlah penganutnya paling banyak di

muka bumi. 

[sunting] Argumentum auctoritatis (alias: Argumentum ad Verecundiam)

(Latin: auctoritas berarti kewibawaan) adalah sesat pikir dimana nilai penalaran ditentukan

oleh keahlian atau kewibawaan orang yang mengemukakannya. Jadi suatu gagasan diterima

sebagai gagasan yang benar hanya karena gagasan tersebut dikemukakan oleh seorang yang

sudah terkenal karena keahliannya [5]. 

Page 29: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 29/36

 

Sikap semacam ini mengandaikan bahwa kebenaran bukan sesuatu yang berdiri sendiri

(otonom), dan bukan berdasarkan penalaran sebagaimana mestinya, melainkan tergantung

dari siapa yang mengatakannya (kewibawaan seseorang).

Argumentasi ini mirip dengan argumentum ad hominem, bedanya dalam argumentum ad

hominem yang menjadi acuan adalah pribadi orang yang menyampaikan gagasan (dilihat dari

disenangi/ tidak disenangi), maka dalam argumentum auctoritatis ini dilihat dari siapa

(posisinya dalam masyarakat/ keahlianny\a/ kewibawaannya) yang mengemukakan.

Contoh:

  Apa yang dikatakan ulama A pada kampanye itu pasti benar.

  Apa yang dikatakan pastor B dalam iklan itu pasti benar.

  Apa yang dikatakan Rhoma Irama pasti benar.

  Apa yang dikatakan pak dokter pasti benar.

  "Saya yakin apa yang dikatakan beliau adalah baik dan benar karena beliau adalah seorang

pemimpin yang brilian, seorang tokoh yang sangat dihormati, dan seorang dokter yang jenius" 

[sunting] Appeal To Emotion

Appeal to Emotion adalah argumentasi yang diberikan dengan sengaja tidak terarah kepada

persoalan yang sesungguhnya tetapi dibuat sedemikian rupa untuk menarik respon emosi si

lawan bicara. Respon emosi bisa berupa rasa malu, takut, bangga, atau sebagainya.

Page 30: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 30/36

 

Contoh 1:

Pembicara G: Saya merasa aneh mengapa Pejabat X tidak setuju dengan program kesejahteraan

Pembicara S: Mana mungkin orang baik seperti beliau salah. Lihat saja kedermawanannya di

masyarakat. 

Contoh 2:

"Pemuda yang baik dan budi luhur, sudah semestinya turut serta berdemonstrasi!" 

Contoh 3:

"Pejabat Bank Indonesia dituduh korupsi, tapi lihatlah, anaknya mengajukan pembelaan sambil berurai

air mata." 

[sunting] lgnoratio elenchi

Ignoratio elenchi adalah kesesatan yang terjadi saat seseorang menarik kesimpulan yang tidak 

relevan dengan premisnya. Loncatan dari premis ke kesimpulan semacam ini umum

dilatarbelakangi prasangka, emosi, dan perasaan subyektif. Ignoratio elenchi juga dikenal

sebagai kesesatan "red herring".

Contoh:

1.  Kasus pembunuhan umat minoritas difokuskan pada agamanya, bukan pada tindak 

kekerasannya.

2.  Seorang pejabat berbuat dermawan; sudah pasti dia tidak tulus/mencari muka.

Page 31: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 31/36

 

3.  Saya tidak percaya aktivis mahasiswa yang naik mobil pribadi ke kampus.

4.  Sia-sia bicara politik kalau mengurus keluarga saja tidak becus. 

[sunting] Argumentum ad ignoratiam

Adalah kesesatan yang terjadi dalam suatu pernyataan yang dinyatakan benar karena

kesalahannya tidak terbukti salah, atau mengatakan sesuatu itu salah karena kebenarannya

tidak terbukti ada.

Contoh 1:

Saya belum pernah lihat Tuhan, setan, dan hantu; sudah pasti mereka tidak ada. 

Contoh 2:

Karena tidak ada yang berdemonstrasi, saya anggap semua masyarakat setuju kenaikan BBM. 

Contoh 3:

Diamnya pemerintah atas tuduhan konspirasi, berarti sama saja menjawab "ya". (padahal belum tentu) 

Pernyataan diatas merupakan sesat pikir karena belum tentu bila seseorang tidak mengetahui

sesuatu itu ada/ tidak bukan berarti sesuatu itu benar-benar tidak ada.

Page 32: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 32/36

 

[sunting] Petitio principii

Aristoteles dalam Prior Analytics  menulis mengenai petitio principii  

Adalah kesesatan yang terjadi dalam kesimpulan atau pernyataan pembenaran dimana

didalamnya premis digunakan sebagai kesimpulan dan sebaliknya, kesimpulan dijadikan

premis. Sehingga meskipun rumusan (teks/ kalimat) yang digunakan berbeda, sebetulnya sama

maknanya.

Contoh:

“ 

Belajar logika berarti mempelajari cara berpikir tepat, karena di dalam berpikir tepat ada

logika.. ” 

Guru: "Kelas dimulai jam 7:30 kenapa kamu datang jam 8:30?"

Page 33: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 33/36

 

Murid: "Ya, karena saya terlambat.." 

Kesesatan petitio principii juga dikenal karena pernyataan berupa pengulangan prinsip

dengan prinsip.

[sunting] Kesesatan non causa pro causa (post hoc ergo propter hoc/ false cause)

Kesesatan yang dilakukan karena penarikan penyimpulan sebab-akibat dari apa yang terjadi

sebelumnya adalah penyebab sesungguhnya suatu kejadian berdasarkan dua peristiwa yang

terjadi secara berurutan. Orang lalu cenderung berkesimpulan bahwa peristiwa pertamamerupakan penyeab bagi peristiwa kedua, atau peristiwa kedua adalah akiat dari peristiwa

pertama - padahal urutan waktu saja tidak dengan sendirinya menunjukkan hubungan sebab-

akibat.

Kesesatan ini dikenal pula dengan nama kesesatan  post-hoc ergo propter hoc  (sesudahnya

maka karenanya)

Contoh:

Seorang pemuda setelah diketahui baru putus cinta dengan pacarnya, esoknya sakit. Tetangganya

menyimpulkan bahwa sang pemuda sakit karena baru putus cinta. 

Kesesatan: Padahal diagnosa dokter adalah si pemuda terkena radang paru-paru karena

kebiasaannya merokok tanpa henti sejak sepuluh tahun yang lalu.

Page 34: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 34/36

 

[sunting] Kesesatan aksidensi

Adalah kesesatan penalaran yang dilakukan oleh seseorang bila ia memaksakan aturan-

aturan/ cara-cara yang bersifat umum pada suatu keadaan atau situasi yang bersifat

aksidental; yaitu situasi yang bersifat keabetulan, tidak seharusnya ada atau tidak mutlak.

Contoh:

1.  Gula baik karena gula adalah sumber energi, maka gula juga baik untuk penderita diabetes.

2.  Orang yang makan banyak daging akan menjadi kuat dan sehat, karena itu vegetarian juga

seharusnya makan banyak daging supaya sehat. 

[sunting] Kesesatan karena komposisi dan divisi

Kesesatan karena komposisi terjadi bila seseorang berpijak pada anggapan bahwa apa yang

benar (berlaku) bagi individu atau beberapa individu dari suatu kelompok tertentu pasti juga

benar (berlaku) bagi seluruh kelompok secara kolektif.

Contoh:

1.  Badu ditilang oleh polisi lalu lintas di sekitar jalan Sudirman dan Thamrin dan polisi itu

meminta uang sebesar Rp. 100.000 bila Badu tidak ingin ditilang, maka semua polisi lalu lintas

di sekitar jalan sudirman dan thamrin adalah pasti pelaku pemalakan.

2.  Maulana Kusuma anggota KPU sekaligus dosen kriminologi di UI melakukan korupsi, maka

seluruh anggota KPU yang juga dosen di UI pasti koruptor. 

Page 35: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 35/36

 

Kesesatan karena divisi terjadi bila seseorang beranggapan bahwa apa yang benar (berlaku)

bagi seluru kelompok secara kolektif pasti juga benar (berlaku) bagi individu-individu dalam

kelompok tersebut.

Contoh 1:

Banyak pejabat pemerintahan korupsi. Yahya Zaini adalah anggota DPR, maka Yahya Zaini juga

korupsi. 

Contoh 2: Umumnya pasangan artis-artis yang baru menikah pasti lalu bercerai.

Dona Agnesia dan Darius adalah pasangan artis yang baru menikah, pasti sebentar lagi mereka

bercerai. 

[sunting] Kesesatan karena pertanyaan yang kompleks

Kesesatan ini bersumber pada pertanyaan yang sering kali disusun sedemikian rupa sehingga

sepintas tampak sebagai pertanyaan yang sederhana, namun sebetulnya bersifat kompleks.

 Jika diterapkan dalam kehidpan sehari-hari maksud dari kesesatan ini adalah karena

pertanyaan yang diajukan sangat kompleks, bukan hanya pertanyaan yang memerlukan

 jawaban ya atau tidak. Contoh pertanyaan sederhana, dengan pertanyaan ya atau tidak 

Contoh:

Page 36: Logika

5/10/2018 Logika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/logika-55a0bab71d748 36/36

 

“ Apakah kamu yang mengambil majalahku? ... Jawab ya atau tidak  

” 

Pertanyaan ini sulit dijawab hanya dengan ya dan tidak, apalagi bila yang ditanya merasa tidak 

pernah mengambilnya.