56
L/O/G/O Kelas Pajak Bendahara Makin Mahir dan Canggih Menghitung Pajak KP2KP Muara Enim – Hotel Grand Zuri, Muara Enim, 10-12 Juni 2014

L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

  • Upload
    dinhanh

  • View
    223

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

L/O/G/O

Kelas Pajak Bendahara Makin Mahir dan Canggih Menghitung Pajak

KP2KP Muara Enim – Hotel Grand Zuri, Muara Enim, 10-12 Juni 2014

Page 2: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Diskusi Perpajakan

Pemotongan dan Pemungutan Pajak

Jenis Belanja & Kewajiban Perpajakan

Pengadaan Barang dan Jasa

APBD & Bendahara

Pajak dan Manfaatnya

Susunan Bahasan

Sekilas tentang PP No. 46 Tahun 2013

Page 3: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

PAJAK

Definisi

Yang bersifat memaksa berdasarkan UU

Kontribusi Wajib Warga Negara – Orang Pribadi &

Badan Usaha

tidak mendapatkan imbalan secara langsung

digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat

Page 4: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa
Page 5: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Komposisi Penerimaan Pajak PenghasilanBerdasarkan APBN-P Tahun 2012

36%

43%

21%

PPh Badan

Withholding Tax Lainnya

PPh Pasal 21 & OP

Withholding Tax Lainnya PPh Badan

PPh Pasal 15, 22, 23, 26, 4 ayat (2)

PPh Pasal 25/29 Badan

PPh 21 & OP

PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 25/29 OP

Page 6: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Tax Gap and Tax AdministrastionMeasures

apabila masyarakat dan wajib pajak mematuhi dengan sungguh -sungguhperundang-undangan perpajakan, maka negara dapat mengum pulkanseluruh potensi penerimaan yang bersumber dari pajak ( potential tax collections).

Page 7: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Sebaliknya, semakin tinggi ketidakpatuhan WP, menga kibatkan compliance cost tinggi, karena biaya yang dikeluarkan WP tidak hany a uang, tetapi waktu dan tenaga untuk memenuhi panggi lan dan lain sebagainya, begitu juga dengan cost of administration.

WP

Tid

ak

Pat

uh

Model Penegakan Hukum & Kepatuhan

Criminal Penalty

Civil Penalty

Warning Letter

Persuasion

InvestigationInvestigation

Special AuditingSpecial Auditing

General AuditingGeneral Auditing

Taxpayer ServiceTaxpayer Service

Semakin tinggi kepatuhan WP memberikan dampak biaya kepatuhan (compliance costi) yang rendah, juga biaya administrasi perpajakan juga rendah.

Civil Penalty

WP

Pat

uh

Bia

ya K

epat

uhan

T

ingg

i

Bia

ya K

epat

uhan

R

enda

h

Page 8: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Fungsi APBDOtorisasi• anggaran daerah menjadi dasar untuk

merealisasi pendapatan dan belanja pada tahun bersangkutan.

Perencanaan• anggaran daerah menjadi pedoman bagi

manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan

Pengawasan• anggaran daerah menjadi pedoman untuk

menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan pemerintah daerah

Alokasi• anggaran daerah harus diarahkan untuk

menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan pemborosan sumberdaya, serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas perekonomian daerah

Distribusi• kebijakan-kebijakan dalam penganggaran

daerah harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan

Stabilisasi• anggaran daerah menjadi alat untuk

memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah

Page 9: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Komponen Penerimaan APBD

PAD Dana Perimbangan Lain-lain

• Pajak Daerah

• Restribusi Daerah

• PengelolaanKekayaanDaerah yang Dipisahkan

• Lain-lain

• Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

• DAU

• DAK

• Hibah

• Dana Bagi HasilPajak Provinsi & Pemda Lainnya

• Dana Penyesuaian & Otonomi Khusus

• BantuanKeuanganProvinsi/ atauPemda Lainnya

Page 10: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Kewajiban Bendahara sebagai Pemotong/Pemungut

PPh Pasal 22Sebagaimana Pasal 1 ayat (1) huruf b Peraturan Menteri KeuanganNomor 224/PMK.011/2012 tentang Perubahan atas Peraturan MenteriKeuangan Nomor 154/PMK.03/2010 tentang Pemungutan PajakPenghasilan Pasal 22 Sehubungan Dengan Pembayaran atasPenyerahan Barang dan Kegiatan di Bidang Impor atau Kegiat anUsaha di Bidang Lain , disebutkan bahwa Pemungut pajaksebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 Undang-Undang Nomor 7 Tahun1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, adalaha. bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

sebagai pemungut pajak pada Pemerintah Pusat, PemerintahDaerah , Instansi atau lembaga Pemerintah dan lembaga-lembaganegara lainnya, berkenaan dengan pembayaran atas pembelianbarang; dan

b. bendahara pengeluaran berkenaan dengan pembayaran ataspembelian barang yang dilakukan dengan mekanisme uangpersediaan (UP).

Page 11: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Kewajiban Bendahara sebagai Pemotong/Pemungut

PPh Pasal 23Atas penghasilan tersebut di bawah ini dengan nama dan dalam bentukapa pun yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuhtempo pembayarannya oleh badan pemerintah , subjek pajak badandalam negeri, penyelenggara kegiatan , bentuk usaha tetap, atauperwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalamnegeri atau bentuk usaha tetap , dipotong pajak oleh pihak yang wajibmembayarkan

PPh Pasal 26

Atas penghasilan tersebut di bawah ini, dengan nama dan dalam bentukapa pun, yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuhtempo pembayarannya oleh badan pemerintah , subjek pajak dalamnegeri, penyelenggara kegiatan , bentuk usaha tetap, atau perwakilanperusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak luar negeri selainbentuk usaha tetap di Indonesia dipotong pajak sebesar 20% (dua puluhpersen) dari jumlah bruto oleh pihak yang wajib membayarkan

Page 12: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Kewajiban Bendahara sebagai Pemotong/Pemungut

PPh Pasal 4 ayat (2)� Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri

dan bentuk usaha tetap dari usaha di bidang jasa konstruksiberdasarkan Pasal 10 huruf c PP No. 40 Tahun 2009, penghasilan dikenakan pemotongan pajak yang bersifat final sesuai dengan ketentuan dalam huruf d oleh pengguna jasa, dalam hal pengguna jasa adalah badan Pemerintah , Subjek Pajak badan dalam negeri, bentuk usaha tetap, atau orang pribadi sebagai Wajib Pajak dalam negeri yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak sebagai pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan pada saat pembayaran uang muka dan termin.

� Atas sewa berdasarkan Pasal 2 ayat (1) PP No. 5 Tahun 2002, atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dari persewaan tanah dan/atau bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun, apartemen, kondominium, gedung perkantoran, rumah kantor, toko, rumah toko, gudang dan industri yang diterima atau diperoleh dari penyewa yang bertindak atau ditunjuk sebagai Pemoto ng Pajak , wajib dipotong Pajak Penghasilan oleh penyewa.

Page 13: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Kewajiban Bendahara sebagai Pemotong/Pemungut

Pajak Pertambahan NilaiPasal 1 angka 27 UU PPN, menyebutkan bahwa Pemungut Pajak Pertambahan Nilai adalah bendaharawan Pemerintah , badan, atau instansi pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk memungut, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang oleh Pengusaha Kena Pajak atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak kepada bendahara pemerintah, badan, atau instansi Pemerintah tersebut.

PPh Pasal 21Pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri wajib dilakukan oleh bendahara pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan.

Page 14: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Syarat-syarat Penyedia Barang /Jasa

MemilikiNPWP

Memenuhikewajibanperpajakan

tahunterakhir

Memilikilaporanbulanan

terkait dengan perpajakan menurut Pasal 19 ayat (1) huruf l PeraturanPresiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas PeraturanPresiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/JasaPemerintah.

PPh Pasal 21

PPh Pasal 23

PPh Pasal 25/29 (4 ayat (2)

PPN, bagi PKP

paling kurang 3 (tiga) bulan

terakhir

Page 15: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Pentingnya NPWP dan Identitas Penyedia Barang/Jasa

sebagai alat kontrol bagi KPP untuk memastikan bahwapelaku usaha yang bertindak sebagai rekanan membayardengan benar.

Karena adanya Dana Bagi Hasil yang bersumber dari pajak, untukPPh Pasal 25/29 Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21 (Pasal 11 ayat (1) dan (2), pasal 13 UU Nomor 33 Tahun 20 04.

Terhadap pajak-pajak seperti PPh Pasal 22, 23, 4 ayat (2) , termasuk yang terkait dengan PP 46, dan PPN, dapatdijadikan dasar dalam meminta bagian DAU dan DAK.

Alat kontrol pelaporan pajak rekanan

Kepentingan pemerintah daerah

Kontribusi pajak-pajak yang lain

Page 16: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Jenis Belanja dan PajaknyaJenis

Belanja

Pegawai

Barang

Jasa

Sewa

Konstruksi

Kegiatan

Gaji & Honorarium

Operasional Kantor

Operasional Kantor

Operasional Kantor

-Perencanaan-Pelaksanaan-Pengawasan

PPh

PPh Ps. 21

PPh Ps. 22(1,5%)

PPh Ps. 23(2%)

PPh Ps. 4 (2)(10%)

PPh Ps. 4 (2)(4%, 2%, 4%)

PPN

PPN(10%)

PPN(10%)

PPN(10%)

PPN(10%)

Page 17: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

PPh Pasal 21 u/ BendaharaSUMBER DANA: APBD/APBN

Penghasilan Tetap dan Teratur setiap bulan

Penghasilan Lainnya (honorarium, uang makan, dan lainnya)

Diterima Oleh

Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI, Anggota POLRI dan Pensiunannya(PP No. 80 Tahun 2010)

Terutang PPh Pasal 21Ditanggung Pemerintah

(KECUALI atas PPh Pasal 21 atas tambahan tarif 20% karena belum

punya NPWP)

Tidak Ditanggung Pemerintah

Tidak Bersifat Final Bersifat FinalKepada Pegawai yang menerima diberikan Bukti Potong

Form 1721 A2 diberikan paling lama 1 bulan setelah akhir tahun atau

pegawai berhenti

Dibuat setiap kali ada pemotongan. Jika dalam satu bulan lebih dari 1

kali pembayaran, maka bukti potong dapat dibuat sekali dalam satu

bulan.

Page 18: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

PPh Pasal 21 Final bagi Pejabat Negara, PNS, TNI & POLRI (PP 80/2010 )

Pajak Penghasilan Pasal 21 bersifat final dengan tarif

sebesar 0% (nol persen) dari jumlah bruto

honorarium atau imbalan lain bagi PNS Golongan

I dan Golongan II, Anggota TNI dan Anggota POLRI

Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara,

dan Pensiunannya;

sebesar 5% (lima persen) dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi PNS Golongan

III, Anggota TNI dan Anggota POLRI

Golongan Pangkat Perwira Pertama, dan

pensiunannya;

sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto honorarium atau imbalan

lain bagi Pejabat Negara, PNS Golongan

IV, Anggota TNI dan Anggota POLRI

Golongan Pangkat Perwira Menengah dan

Perwira Tinggi, dan Pensiunannya.

Page 19: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Skema Penghitungan Dasar PengenaanPPh Pasal 21 (1)

Pegawai

Tetap Ph. Neto -PTKP

Tidak Tetap

Bulanan Ph. Bruto -PTKP

Harian

Ph Bruto -200.000

Ph. Bruto (2,025jt-7jt) -

PTKP

Ph. Neto -PTKP

Penerima Pensiun Berkala Ph. Neto -

PTKP

Page 20: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Bukan Pegawai

Berkesinambungan (Tidak mempunyai penghasilan lain)

(50% x Ph. Bruto -PTKP per bulan)

kumulatif

Berkesinambungan (dan mempunyai penghasilan lain)

(50% x Ph. Bruto) kumulatif

Tidak Berkesinambungan 50% x Ph. Bruto

Komisaris, Mantan Pegawai,

Penarikan Dapen oleh Pegawai

Ph. Bruto kumulatif

Peserta Kegiatan Ph. Bruto

Penerima Uang Manfaat Pensiun,

THT, atau JHTSekaligus Ph. Bruto

Skema Penghitungan Dasar PengenaanPPh Pasal 21 (2)

Page 21: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

PPh Pasal 22Atas pembelian barang bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai pemungut pajak pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,

Instansi atau lembaga Pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang; bendahara pengeluaran

untuk pembayaran yang dilakukan dengan mekanisme uang persediaan (UP); dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat penerbit Surat Perintah Membayar

yang diberi delegasi oleh KPA, untuk pembayaran kepada pihak ketiga yang dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (LS) dipungut PPh Pasal

22 sebesar 1,5% (satu setengah persen) dari harga p embelian tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai.

Pemungutan PPh Pasal 22 atas belanja barang tidak d ilakukan apabila:

pembelian barang dengan nilai maksimal

pembelian Rp2.000.000,00

dengan tidak dipecah-pecah dalam

beberapa faktur

pembelian bahan bakar minyak, listrik,

gas, pelumas, air minum/PDAM dan benda-benda pos

pembayaran untuk pembelian barang

sehubungan dengan penggunaan dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Page 22: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

PPh Pasal 23

Atas penghasilan tersebut di bawah ini dengan nama dan dalam bentuk apapun yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah,

subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap,

dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan sebesar:

15% (lima belas persen) dari jumlah bruto atas

dividen, bunga, royalti dan hadiah, penghargaan, bonus dan sejenisnya

selain yang telah dipotong PPh Pasal 21

2% (dua persen) dari jumlah bruto atas sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan

penggunaan harta kecuali sewa dan penghasilan lain

sehubungan dengan penggunaan harta yang

telah dikenai PPh Pasal 4 ayat (2)

2% (dua persen) dari jumlah bruto atas imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen,

jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah

dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21

Page 23: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

PPh Pasal 26

Atas penghasilan tersebut di bawah ini, dengan nama dan dalam bentuk apapun, yang dibayarkan,

disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, Subjek

Pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak luar negeri selain bentuk

usaha tetap di Indonesia, dipotong pajak sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto oleh pihak

yang wajib membayarkan

deviden

bunga, termasuk premium, diskonto, & imbalan sehubungan dgn jaminan

pengembalian utang

royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta

imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan

hadiah dan penghargaan

pensiun dan pembayaran berkala lainnya

premi swap dan transaksi lindung nilai lainnya

keuntungan karena pembebasan utang

Page 24: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

PPh Pasal 4 ayat (2)

PPh Pasal 4 ayat (2) merupakan salah satu cara pelunasan pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan/pemungutan dan/atau penyetoran sendiri pajak yang bersifat final

atas penghasilan tertentu yang diatur dengan Peraturan Pemerintah

Bunga Deposito dan Tabungan

Lainnya

Bunga Obligasi dan Surat Utang

Negara

Transaksi Saham

Bunga Simpanan yang Dibayarkan Koperasi

kepada Anggota Koperasi Orang Pribadi

Hadiah Undian

Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi

Dalam Negeri

Pengalihan Hak atas Tanah

dan/atau Bangunan

Jasa Konstruksi

Persewaan Tanah dan/atau

Bangunan

PP 46/2013

Page 25: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

PPh Pasal 4 ayat (2) - Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan

Objek PPh yang bersifat final adalah penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan meliputi

penjualan, tukarmenukar, perjanjian pemindahan hak, pelepasan hak, penyerahan hak, lelang, hibah, atau cara lain yang

disepakati.

Usaha Pokok Pengalihan Hak atas Tanah/Bangunan

1% dari jumlah bruto nilai pengalihan

Rumah Sederhana dan Rumah Susun

Sederhana

5% dari jumlah bruto nilai pengalihan

untuk pengalihan lainnya

Bukan Usaha Pokok

5% dari jumlah bruto nilai pengalihan

Page 26: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

PPh Pasal 4 ayat (2) - Persewaan Tanah dan/atau Bangunan

Objek PPh yang bersifat final adalah penghasilan dari sewa tanah dan/atau bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun, apartemen,

kondominium, gedung perkantoran, rumah kantor, toko, rumah toko, gudang dan industri.

Tarif PPh yang bersifat final adalah 10% dari jumlah bruto nilai

persewaan, baik yang menyewakan Wajib Pajak Orang

Pribadi maupun Wajib Pajak Badan.

Jumlah bruto nilai persewaan adalah jumlah yang

dibayarkan/terutang oleh penyewa termasuk biaya perawatan,

pemeliharaan, keamanan, fasilitas lainnya, dan service charge (baik

perjanjiannya dibuat secara terpisah maupun disatukan).

Page 27: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

PPh Pasal 4 ayat (2) - Jasa Konstruksi

Objek PPh yang bersifat final adalah penghasilan dari usaha jasa konstruksi. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan

perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta

kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain.

Perencanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau

badan yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang

perencanaan jasa konstruksi yang mampu mewujudkan pekerjaan dalam bentuk dokumen perencanaan bangunan

fisik lain.

Pelaksanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi

atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pelaksanaan

jasa konstruksi yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk

fisik lain, termasuk di dalamnya pekerjaan konstruksi terintegrasi yaitu penggabungan fungsi layanan dalam model penggabungan perencanaan,

pengadaan, dan pembangunan (engineering, procurement and

construction) serta model penggabungan perencanaan dan pembangunan (design and build).

Pengawasan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh

orang pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang

profesional di bidang pengawasan jasa konstruksi, yang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal pelaksanaan pekerjaan

konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan.

Page 28: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

PPh Pasal 4 ayat (2) - Skema tarif PPh Jasa Konstruksi

Page 29: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Pajak Pertambahan Nilai

Pemungut Pajak Pertambahan Nilai adalah Bendahara Pemerintah, badan, atau Instansi Pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk memungut, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang oleh Pengusaha Kena Pajak atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak kepada Bendahara Pemerintah, badan, atau instansi Pemerintah tersebut.

• Pasal 1 angka 27 UU PPN

Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN merupakan pelunasan pajak yang dikenakan atas setiap transaksi pembelian barang atau perolehan jasa dari pihak ketiga, misal pembelian alat tulis kantor, pembelian seragam untuk keperluan dinas, pembelian komputer, pembelian mesin absensi pegawai, perolehan jasa konstruksi, perolehan jasa pemasangan mesin absensi, perolehan jasa perawatan AC kantor, dan perolehan jasa atas tenaga keamanan.

• Pasal 16A ayat (1) UU PPN

Page 30: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Pajak Pertambahan Nilai

PPN menganut konsep “negative list” dimana semua penyerahan baik barang maupun jasa pada prinsipnya dikenakan PPN.

PPN menganut konsep “negative list” dimana semua penyerahan baik barang maupun jasa pada prinsipnya dikenakan PPN.

• Pasal 4 ayat (1) UU PPN

Negative list-nya sendiri dituangkan di dalam pasal 4A UU PPN beserta penjelasannya , yang memuat secara detil jenis barang/jasa tertentu yang tidak dikenakan PPN . Karena di UU PPN sebelum perubahan terakhir, jenis barang/jasa yang tidak dikenakan PPN ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Negative list-nya sendiri dituangkan di dalam pasal 4A UU PPN beserta penjelasannya , yang memuat secara detil jenis barang/jasa tertentu yang tidak dikenakan PPN . Karena di UU PPN sebelum perubahan terakhir, jenis barang/jasa yang tidak dikenakan PPN ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

• Pasal 4A UU PPN

Page 31: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Selain tertuang di dalam Pasal 4A UU PPN, jenis-jenis barang/jasa tertentu yang

tidak dikenakan PPN, untuk menjadi perhatian bendahara dalam melakukan

transaksi pembelian barang/jasa, sebagaimana pasal 4 ayat (1) Keputusan

Menteri Keuangan Nomor 563/KMK.03/2003, beberapa transaksi pembelian barang dan perolehan jasa

dari pihak ketiga yang tidak perlu dipungut PPN oleh bendahara yaitu:

• pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah;

• pembayaran untuk pembebasan tanah, kecuali pembayaran atas penyerahan tanah oleh real estate atau industrial estate;

• pembayaran atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku, mendapat fasilitas Pajak Pertambahan Nilai tidak dipungut dan/atau dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai;

• pembayaran atas penyerahan Bahan Bakar Minyak dan Bukan Bahan Bakar Minyak oleh PT Pertamina (Persero);

• pembayaran atas rekening telepon;• pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh

perusahaan penerbangan;• pembayaran lainnya untuk penyerahan barang atau jasa yang

menurut ketentuan perundangundangan yang berlaku tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai.

Pajak Pertambahan Nilai

Page 32: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Pajak Pertambahan Nilai –Kesalahan Pemungutan

Apabila terjadi kesalahan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai berupa pemungutan Pajak Pertambahan Nilai yang lebih besar daripada yang seharusnya atau kesalahan pemungutan yang bukan merupakan objek Pajak Pertambahan Nilai, maka atas kelebihan pembayaran PPN yang seharusnya tidak terutang tersebut dapat dimintakan pengembalian.

Pada prinsipnya, permohonan pengembalian kelebihan pembayaran PPN yang seharusnya tidak terutang hanya dapat diajukan oleh pihak yang benar-benar menanggung paj ak yaitu pihak yang harus menanggung pemungutan pajak terseb ut .

Dalam hal PPN dan/atau PPnBM yang telah dipungut oleh bendahara Pemerintah lebih besar daripada pajak yang seharusnya dipungut, maka atas kelebihan pemungutan PPN dan/atau PPnBM tersebut hanya dapat diajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang oleh bendahara Pemerintah selaku pihak yang dipungut ke KPP tempat bendahara terdaftar.

Page 33: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Jenis Pajak Tanggal Penyetoran Tanggal Pelaporan

PPh Pasal 21 Paling lama tanggal 10 bulanberikutnya setelah Masa Pajak berakhir

Paling lama 20 hari setelah MasaPajak berakhir

PPh Pasal 22 Disetor pada hari yang sama denganpelaksanaan pembayaran

Paling lama 14 hari setelah MasaPajak berakhir

PPh Pasal 23 Paling lama tanggal 10 bulanberikutnya setelah Masa Pajak berakhir

Paling lama 20 hari setelah MasaPajak berakhir

PPh Pasal 4 ayat (2) Paling lama tanggal 10 bulanberikutnya setelah Masa Pajak berakhir

Paling lama 20 hari setelah MasaPajak berakhir

PPN Bendahara pengeluaran sebagaiPemungut PPN paling lama tanggal 7(tujuh) bulan berikutnya setelah MasaPajak berakhir;

Paling lama akhir bulan berikutnyasetelah Masa Pajak berakhir;

Pejabat Penandatangan Surat PerintahMembayar sebagai Pemungut PPNharus disetor pada hari yang samadengan pelaksanaan pembayarankepada Pengusaha Kena PajakRekanan Pemerintah melalui KantorPelayanan Perbendaharaan Negara.

Paling lama akhir bulan berikutnyasetelah Masa Pajak berakhir.

Penyetoran dan Pelaporan

Page 34: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Penyetoran dan Pelaporan

perlu diperhatikan terkait pelaporan SPT Masa

SPT Masa PPh Pasal 21, Wajib e-SPT apabila:

pemotongan PPh Pasal 21 terhadap pegawai tetap/penerima pensiun/PNS, TNI/POLRI,

Pejabat Negara lebih dari 20 orang

pemotongan PPh Pasal 21 (tidak final) dan/atau Pasal 26 dengan bukti pemotongan

lebih dari 20 dokumen

pemotongan PPh Pasal 21(final) dengan bukti pemotongan lebih dari 20 dokumen

penyetoran pajak dengan SSP dan/atau bukti Pbk lebih dari 20 dokumen

SPT Masa PPN Pemungut

Menggunakan formulir 1107 PUT dengan Lampiran 1 Daftar PPN dan PPnBM Yang

Dipungut Oleh Bendaharawan Pemerintah –Formulir 1107 PUT 1, yang wajib diisi oleh

Setiap Pemungut PPN

Page 35: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

Transaksi terkait dengan PP 46/2013

Untuk diketahui Bendahara

atas SSP Pemungutan PPh Pasal 22

dapat diajukan permohonan pemindahbukuan ke setoran Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2)

dapat diajukan permohonan pengembalian pajak yang seharusnya tidak terutang

dapat diajukan permohonan pengembalian pajak yang seharusnya tidak terutang

bukti pemotongan dan/atau pemungutan

dapat diajukan permohonan pengembalian pajak yang seharusnya tidak terutang

dikreditkan terhadap Pajak Penghasilan yang terutang untuk Tahun Pajak yang bersangkutan

tidak melakukan pemotongan dan/atau

pemungutan Pajak Penghasilan

telah menerima fotokopi Surat Keterangan Bebas yang telah dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat Waj ib Pajak

menyampaikan kewajiban Surat Pemberitahuan Tahunan

Page 36: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

L/O/G/O

Terima kasih !Pajak Menyatukan Hati, Membangun Negeri

KP2KP Muara EnimTwitter: @KP2KP_MuaraEnimEmail: [email protected]: 0734-421275, 4244242

Page 37: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 1

MATERI KELAS PAJAK KP2KP MUARA ENIM

BENDAHARA MAKIN MAHIR DAN CANGGIH MENGHITUNG PAJAK Hotel Grand Zuri, Muara Enim, 10-12 Juni 2014

A. PAJAK

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang

bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Siapakah pihak yang mengadministrasikan pajak?

Pihak yang mengadministrasikan pajak adalah:

1. Pemerintah Pusat

Pemerintah Pusat, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak (DJP), mengadministrasikan pajak-

pajak sebagai berikut:

a. Pajak Penghasilan (PPh);

b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN);

c. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM);

d. Pajak Bumi dan Bangunan Perkebunan, Perhutanan, dan Pertambangan (PBB-P3); dan

Page 38: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 2

e. Bea Meterai.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) bertugas mengadminitrasikan penerimaan negara sektor pajak

yang menjadi komposisi utama APBN. Dana APBN dialokasikan untuk mewujudkan

kesejahteraan masyarakat diantaranya pembangunan fasilitas publik yang memadai untuk

masyarakat Indonesia melalui pengguna anggaran yaitu Kementerian/Lembaga Negara dan

Pemerintah Daerah.

Kepatuhan dan Biaya Kepatuhan

2. Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah, dalam hal ini Dinas Pendapatan Daerah atau dinas lainnya,

mengadministrasikan pajak-pajak daerah antara lain:

Provinsi:

a. Pajak Kendaraan Bermotor;

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;

d. Pajak Air Permukaan;

e. Pajak Rokok.

Kota/Kabupaten:

a. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2);

b. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);

c. Pajak Hotel;

d. Pajak Restoran;

e. Pajak Hiburan;

f. Pajak Reklame;

g. Pajak Penerangan Jalan;

h. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;

i. Pajak Parkir;

j. Pajak Air Tanah;

k. Pajak Sarang Burung Walet.

B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

APBD dalam satu tahun anggaran meliputi:

Page 39: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 3

a. hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih;

b. kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih;

c. penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik

pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

Fungsi APBD:

� Fungsi otorisasi bermakna bahwa anggaran daerah menjadi dasar untuk merealisasi pendapatan

dan belanja pada tahun bersangkutan. Tanpa dianggarkan dalam APBD sebuah kegiatan tidak

memiliki kekuatan untuk dilaksanakan.

� Fungsi perencanaan bermakna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen

dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.

� Fungsi pengawasan mengandung makna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman untuk

menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan pemerintah daerah.

� Fungsi alokasi mengandung makna bahwa anggaran daerah harus diarahkan untuk menciptakan

lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan pemborosan sumberdaya, serta meningkatkan

efisiensi dan efektifitas perekonomian daerah.

� Fungsi distribusi memiliki makna bahwa kebijakan-kebijakan dalam penganggaran daerah harus

memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

� Fungsi stabilitasi memliki makna bahwa anggaran daerah menjadi alat untuk memelihara dan

mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah

APBD Muara Enim:

(dalam jutaan rupiah)

TA 2013 Proyeksi

2014

PENDAPATAN 1.549.678 1.714.066

Pendapatan Asli Daerah 101.100 133.627

1. Hasil Pajak Daerah 20.304 34.349

2. Hasil Retribusi Daerah 12.855 13.306

3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 11.319 13.616

4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 56.623 72.356

Dana Perimbangan 1.305.802 1.406.864

1. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 580.786 753.696

2. Dana Alokasi Umum 678.488 593.564

3. Dana Alokasi Khusus 46.528 59.604

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 142.777 173.575

1. Pendapatan Hibah 0 0

2. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah

Lainnya

35.726 52.032

3. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 79.327 106.727

4. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah

Lainnya

27.724 14.816

Page 40: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 4

Ini sebagai satu contoh kecil dari APBD dan proyeksi dari Kabupaten Muara Enim, meskipun

sumbangan PAD dalam APBD relatif kecil, tapi bisa dijadikan triger/pemicu bagi penerimaan pajak

secara nasional yang nantinya akan berdampak pada dana perimbangan yang akan diberikan untuk

Kab. Muara Enim.

Pembelanjaan yang bersumber dari APBD yang dilakukan Kabupaten Muara Enim diharapkan

menarik investor untuk melakukan investasi di wiliayah Muara Enim, dengan demikian diharapkan

kegiatan ekonomi juga akan berputar, memperluas lapangan pekerjaan, menumbuhkembangkan

kegiatan usaha kecil menengah dan mikro (UMKM) yang akan memberikan support terhadap adanya

multiplier effect berkembanganya kegiatan ekonomi.

Selanjutnya, akan berdampak meningkatnya pendapatan per kapita penduduk di wilayah Kabupaten

Muara Enim. Penghasilan meningkat, sehingga PPh Orang Pribadi yang dibayarkan secara langsung

melalui PPh Pasal 25 atau melalui perusahaan yang ada di wilayah Muara Enim, yaitu PPh Pasal 21

juga akan meningkat dan akan meningkatkan jumlah bagi hasil dana pajak.

C. Bendahara

1. Definisi danTugas Bendahara:

Pasal 1 UU Perbendaharaan:

� Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama

negara/daerah, menerima, menyimpan, dan membayar/menyerahkan uang atau surat

berharga atau barang-barang negara/daerah.

� Pejabat Pengelola Keuangan Daerah adalah kepala badan/ dinas/biro keuangan/bagian

keuangan yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai

Bendahara Umum Daerah.

� Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,

membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan

belanja negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja

kementerian negara/lembaga/ pemerintah daerah.

Page 41: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 5

� Sebagaimana Pasal 1 ayat (1) huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor

224/PMK.011/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

154/PMK.03/2010 tentang Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Sehubungan Dengan

Pembayaran atas Penyerahan Barang dan Kegiatan di Bidang Impor atau Kegiatan Usaha di

Bidang Lain, disebutkan bahwa Pemungut pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, adalah

(a) bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai pemungut pajak

pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi atau lembaga Pemerintah dan

lembaga-lembaga negara lainnya, berkenaan dengan pembayaran atas pembelian

barang; dan

(b) bendahara pengeluaran berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang yang

dilakukan dengan mekanisme uang persediaan (UP).

� Menteri/ pimpinan lembaga/ gubernur/bupati/walikota mengangkat Bendahara

Pengeluaran untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran

belanja pada kantor/satuan kerja di lingkungan kementerian negara/lembaga/satuan kerja

perangkat daerah.

� Bendahara Penerimaan/Pengeluaran dilarang melakukan, baik secara langsung maupun

tidak langsung, kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau

bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan tersebut.

� Bendahara Pengeluaran melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelolanya

setelah :

a. meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;

b. menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah pembayaran;

c. menguji ketersediaan dana yang bersangkutan.

� Bendahara Pengeluaran wajib menolak perintah bayar dari Pengguna Anggaran/Kuasa

Pengguna Anggaran apabila persyaratan pada ayat (3) tidak dipenuhi.

� Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran yang

dilaksanakannya.

2. Pertanggungjawaban

a. Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab secara fungsional atas

pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya kepada Kuasa Bendahara Umum

Negara/Bendahara Umum Daerah.

b. Bendahara Umum Daerah bertanggung jawab kepada gubernur/bupati/walikota dari segi

hak dan ketaatan kepada peraturan atas pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran yang

dilakukannya.

c. Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab secara formal dan material kepada Pengguna

Anggaran atas pelaksanaan kegiatan yang berada dalam penguasaannya.

d. Pengguna Anggaran bertanggung jawab secara formal dan material kepada

Presiden/gubernur/bupati/walikota atas pelaksanaan kebijakan anggaran yang berada

dalam penguasaannya.

3. Pelaporan

Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

menyusun laporan keuangan pemerintah daerah untuk disampaikan kepada

Page 42: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 6

gubernur/bupati/walikota dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

4. Penyelesaian Kerugian

a. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

menyusun laporan keuangan pemerintah daerah untuk disampaikan kepada

gubernur/bupati/walikota dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD.

b. Bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, atau pejabat lain yang karena perbuatannya

melanggar hukum atau melalaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya secara langsung

merugikan keuangan negara, wajib mengganti kerugian tersebut.

c. Pengenaan ganti kerugian negara/daerah terhadap bendahara ditetapkan oleh Badan

Pemeriksa Keuangan.

d. Bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, dan pejabat lain yang telah ditetapkan untuk

mengganti kerugian negara/daerah dapat dikenai sanksi administratif dan/atau sanksi

pidana. Putusan pidana tidak membebaskan dari tuntutan ganti rugi.

e. Kewajiban bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, atau pejabat lain untuk membayar

ganti rugi, menjadi kedaluwarsa jika dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diketahuinya kerugian

tersebut atau dalam waktu 8 (delapan) tahun sejak terjadinya kerugian tidak dilakukan

penuntutan ganti rugi terhadap yang bersangkutan.

D. Pengadaan Barang/Jasa

Syarat-syarat Penyedia Barang/Jasa terkait dengan perpajakan menurut Pasal 19 ayat (1) huruf l

Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor

54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, terdiri dari:

1. Memiliki NPWP;

2. Memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (PPTK Tahunan);

3. Memiliki laporan bulanan, palng kurang 3 (tiga) bulan terakhir:

a. PPh Pasal 21,

b. PPh Pasal 23 (jika ada transaksi),

c. PPh Pasal 25/29 (atau PPh Pasal 4 ayat (2) atas PP 46 Tahun 2013),

d. PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak)

Untuk mengetahui bahwa Wajib Pajak tersebut telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun

terakhir, maka Wajib Pajak tersebut diwajibkan untuk memberikan Surat Keterangan Fiskal (SKF)

kepada Bendahara. SKF tersebut diperoleh Wajib Pajak (rekanan) dari KPP tempat Wajib Pajak

terdaftar.

� Pentingnya NPWP dan/atau PKP adalah sebagai alat kontrol bagi KPP untuk memastikan bahwa

pelaku usaha yang bertindak sebagai rekanan membayar dengan benar. Sehingga identitas

rekanan harus jelas.

� Pemerintah daerah juga sangat berkepentingan secara langsung maupun tidak langsung terkait

kejelasan identitas WP, dalam hal ini NPWP dan/atau PKP. Karena adanya Dana Bagi Hasil yang

bersumber dari pajak, untuk PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21 (Pasal

11 ayat (1) dan (2), pasal 13 UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah.

� Jika yang bertransaksi dengan pemerintah daerah adalah orang pribadi dalam negeri, apabila

diakumulasi dari berbagai transaksi dengan beberapa SKPD menghasilkan jumlah peredaran

Page 43: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 7

usaha yang melebihi Rp 4.800.000.000,00, maka WP OP tersebut wajib menyelenggarakan

pembukuan, dan wajib meyetorkan PPh Pasal 25/29. Begitu juga dengan WP Badan, apabila

jumlah peredaran usaha di atas Rp 4.800.000.000,00. Maka wajib meyetorkan PPh Pasal 25/29.

Selain itu, baik WP OP dan Badan yang peredaran usaha besar, akan dimungkinkan memiliki

karyawan, sehingga ada pembayaran PPh Pasal 21 untuk karyawan yang gajinya di atas PTKP.

� Terhadap pajak-pajak yang lain yang kemudian disetorkan oleh WP di wilayahnya seperti PPh

Pasal 22, 23, 4 ayat (2), termasuk yang terkait dengan PP 46, dan PPN, dapat dijadikan dasar

dalam meminta bagian perimbangan keuangan pusat dengan daerah melalui Dana Alokasi

Umum dan Dana Alokasi Khusus, yang nantinya akan dipergunakan untuk pembangunan daerah

masing-masing.

E. Jenis Belanja dalam APBD

Jenis Belanja Kewajiban Perpajakan

Pegawai PPh Pasal 21

Barang PPh Pasal 22 – PPN

Jasa PPh Pasal 23 – PPN

Sewa PPh Pasal 4 (2) – PPN

Konstruksi:

- Perencanaan

- Pelaksanaan

- Pengawasan

PPh Pasal 4 (2) – PPN

F. Kewajiban Perpajakan

1. PPh Pasal 21

Pasal 21 ayat (1) huruf b:

”Pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan

nama dan dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam

negeri, wajib dilakukan oleh Bendahara pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium,

tunjangan, dan pembayaran lain, sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan.”

SUMBER DANA: APBD/APBN

Penghasilan Tetap dan Teratur setiap

bulan

Penghasilan Lainnya (honorarium, uang

makan, dan lainnya)

Diterima Oleh

Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI, Anggota POLRI dan Pensiunannya

(PP No. 80 Tahun 2010)

Terutang PPh Pasal 21

Ditanggung Pemerintah

(KECUALI atas PPh Pasal 21 atas

tambahan tarif 20% karena belum punya

NPWP)

Tidak Ditanggung Pemerintah

Tidak Bersifat Final Bersifat Final

Kepada Pegawai yang menerima diberikan Bukti Potong

Form 1721 A2 diberikan paling lama 1

bulan setelah akhir tahun atau pegawai

berhenti

Dibuat setiap kali ada pemotongan. Jika

dalam satu bulan lebih dari 1 kali

pembayaran, maka bukti potong dapat

dibuat sekali dalam satu bulan.

Page 44: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 8

PP 80 2010, Pajak Penghasilan Pasal 21 bersifat final dengan tarif:

a. sebesar 0% (nol persen) dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi PNS Golongan

I dan Golongan II, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara,

dan Pensiunannya;

b. sebesar 5% (lima persen) dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi PNS Golongan

III, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Perwira Pertama, dan pensiunannya;

c. sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi Pejabat

Negara, PNS Golongan IV, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Perwira

Menengah dan Perwira Tinggi, dan Pensiunannya.

Skema Penghitungan Dasar Pengenaan PPh Pasal 21

Pegawai

Tetap Ph. Neto - PTKP

Tidak Tetap

Bulanan Ph. Bruto - PTKP

Harian

Ph Bruto - 200.000

Ph. Bruto (2,025jt-7jt) - PTKP

Ph. Neto - PTKP

Penerima Pensiun Berkala Ph. Neto - PTKP

Bukan Pegawai

Berkesinambungan (Tidak mempunyai penghasilan lain)

(50% x Ph. Bruto -PTKP per bulan)

kumulatif

Berkesinambungan )dan mempunyai penghasilan lain)

(50% x Ph. Bruto) kumulatif

Tidak Berkesinambungan

50% x Ph. Bruto

Komisaris, Mantan Pegawai, Penarikan Dapen oleh Pegawai

Ph. Bruto kumulatif

Peserta Kegiatan Ph. Bruto

Penerima Uang Manfaat Pensiun,

THT, atau JHTSekaligus Ph. Bruto

Page 45: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 9

Lapisan Tarif

Lapisan PKP Tarif Pajak

s.d. Rp50.000.000,00 5%

Di atas Rp50.000.000,00 s.d. Rp250.000.000,00 15%

Di atas Rp250.000.000,00 s.d. Rp500.000.000,00 25%

Di atas Rp500.000.000,00 30%

2. PPh Pasal 22

Pasal 22 ayat (1):

”Menteri Keuangan dapat menetapkan bendahara pemerintah untuk memungut pajak

sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang, dan badan-badan tertentu untuk

memungut pajak dari Wajib Pajak yang melakukan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha

dibidang lain, serta Wajib Pajak badan tertentu untuk memungut pajak dari pembeli atas

penjualan barang yang tergolong sangat mewah.”

Tarif:

Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor 175/PMK.011/2013

tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.03/2010 tentang

Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Sehubungan Dengan Pembayaran atas Penyerahan

Barang dan Kegiatan di Bidang Impor atau Kegiatan Usaha di Bidang Lain, bahwa Atas pembelian

barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d, dan pembelian

barang dan/atau bahan-bahan untuk keperluan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 1 ayat (1) huruf e, sebesar 1,5% (satu setengah persen) dari harga pembelian tidak

termasuk Pajak Pertambahan Nilai.

Pemungutan PPh Pasal 22 atas belanja barang tidak dilakukan apabila:

a. pembelian barang dengan nilai maksimal pembelian Rp2.000.000,00 dengan tidak dipecah-

pecah dalam beberapa faktur;

b. pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, pelumas, air minum/PDAM dan benda-benda

pos; dan

c. pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan dana Bantuan

Operasional Sekolah (BOS).

Catatan:

Bagi Wajib Pajak yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, maka besarnya pemungutan PPh

Pasal 22 lebih tinggi 100% (seratus persen) daripada tarif yang diterapkan kepada Wajib Pajak

yang dapat menunjukkan NPWP.

3. PPh Pasal 23

Pasal 23 ayat (1) huruf c:

”Atas penghasilan tersebut di bawah ini dengan nama dan dalam bentuk apapun yang

dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan

pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau

perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha

tetap, dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan sebesar:

i. 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto atas dividen, bunga, royalti dan hadiah,

penghargaan, bonus dan sejenisnya selain yang telah dipotong PPh Pasal 21;

Page 46: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 10

ii. 2% (dua persen) dari jumlah bruto atas sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan

penggunaan harta kecuali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan

harta yang telah dikenai PPh Pasal 4 ayat (2),

iii. 2% (dua persen) dari jumlah bruto atas imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa

manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong

Pajak Penghasilan Pasal 21.

Catatan:

Dalam hal Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan tidak memiliki Nomor

Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen)

daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang dapat menunjukkan Nomor Pokok

Wajib Pajak.

4. PPh Pasal 26

Pasal 26 ayat ( 1 ):

”Atas penghasilan tersebut di bawah ini, dengan nama dan dalam bentuk apapun, yang

dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan

pemerintah, Subjek Pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau

perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha

tetap di Indonesia, dipotong pajak sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto oleh pihak

yang wajib membayarkan:

a. deviden;

b. bunga, termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan dengan jaminan

pengembalian utang;

c. royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;

d. imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan;

e. hadiah dan penghargaan;

f. pensiun dan pembayaran berkala lainnya;

g. premi swap dan transaksi lindung nilai lainnya dan atau;

h. keuntungan karena pembebasan utang.

Catatan :

Apabila terdapat Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) antara Pemerintah Indonesia

dengan Negara Mitra, maka pengenaan PPh Pasal 26 mengacu pada ketentuan yang terdapat

dalam P3B tersebut.

5. PPh Pasal 4 (2)

PPh Pasal 4 ayat (2) merupakan salah satu cara pelunasan pajak dalam tahun berjalan melalui

pemotongan/pemungutan dan/atau penyetoran sendiri pajak yang bersifat final atas

penghasilan tertentu yang diatur dengan Peraturan Pemerintah.

1) Bunga Deposito dan Tabungan Lainnya Objek PPh yang bersifat final adalah bunga deposito,

bunga tabungan lainnya, dan diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

2) Bunga Obligasi dan Surat Utang Negara

Objek PPh yang bersifat final adalah Bunga Obligasi, berupa imbalan yang diterima

pemegang Obligasi dalam bentuk bunga dan/atau diskonto. Obligasi adalah surat utang dan

surat utang negara, yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan.

3) Bunga Simpanan yang Dibayarkan Koperasi kepada Anggota Koperasi Orang Pribadi

Page 47: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 11

Objek PPh yang bersifat final adalah bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi yang

didirikan di Indonesia kepada anggota koperasi orang pribadi.

Besarnya tarif pemotongan PPh yang bersifat final adalah:

4) Hadiah Undian

Objek PPh yang bersifat final adalah hadiah undian, dengan nama dan dalam bentuk apa pun.

Tarif pemotongan PPh yang bersifat final adalah 25% dari jumlah bruto hadiah undian dan

dipotong oleh penyelenggara undian.

5) Transaksi Saham

Objek PPh yang bersifat final adalah penghasilan dari penjualan saham di bursa.

Tarif pemungutan PPh yang bersifat final adalah 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi

penjualan saham.

6) Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan

Objek PPh yang bersifat final adalah penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau

bangunan meliputi penjualan, tukarmenukar, perjanjian pemindahan hak, pelepasan hak,

penyerahan hak, lelang, hibah, atau cara lain yang disepakati.

Tarif PPh:

7) Jasa Konstruksi

Objek PPh yang bersifat final adalah penghasilan dari usaha jasa konstruksi.

Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan

dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil,

mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya untuk

mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain.

- Perencanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan yang

dinyatakan ahli yang profesional di bidang perencanaan jasa konstruksi yang mampu

mewujudkan pekerjaan dalam bentuk dokumen perencanaan bangunan fisik lain.

- Pelaksanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan yang

dinyatakan ahli yang profesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksi yang mampu

menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi

bentuk bangunan atau bentuk fisik lain, termasuk di dalamnya pekerjaan konstruksi

terintegrasi yaitu penggabungan fungsi layanan dalam model penggabungan

Page 48: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 12

perencanaan, pengadaan, dan pembangunan (engineering, procurement and

construction) serta model penggabungan perencanaan dan pembangunan (design and

build).

- Pengawasan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan yang

dinyatakan ahli yang profesional di bidang pengawasan jasa konstruksi, yang mampu

melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi

sampai selesai dan diserahterimakan.

Skema tarif PPh Jasa Konstruksi:

8) Persewaan Tanah dan/atau Bangunan

Objek PPh yang bersifat final adalah penghasilan dari sewa tanah dan/atau bangunan berupa

tanah, rumah, rumah susun, apartemen, kondominium, gedung perkantoran, rumah kantor,

toko, rumah toko, gudang dan industri.

Tarif PPh yang bersifat final adalah 10% dari jumlah bruto nilai persewaan, baik yang

menyewakan Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Wajib Pajak Badan.

Jumlah bruto nilai persewaan adalah jumlah yang dibayarkan/terutang oleh penyewa

termasuk biaya perawatan, pemeliharaan, keamanan, fasilitas lainnya, dan service charge

(baik perjanjiannya dibuat secara terpisah maupun disatukan).

9) Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri

Objek PPh yang bersifat final adalah dividen, termasuk dividen dari perusahaan asuransi

kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.

Tarif PPh yang bersifat final adalah 10% dari jumlah bruto dividen yang diterima.

Page 49: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 13

10) Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran

Bruto Tertentu (PP 46/2013)

6. PPN

Pasal 1 angka 27:

”Pemungut Pajak Pertambahan Nilai adalah Bendahara Pemerintah, badan, atau Instansi

Pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk memungut, menyetor, dan melaporkan

pajak yang terutang oleh Pengusaha Kena Pajak atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau

penyerahan Jasa Kena Pajak kepada Bendahara Pemerintah, badan, atau instansi Pemerintah

tersebut.”

Pasal 16A ayat (1):

Pajak yang terutang atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak kepada

Pemungut Pajak Pertambahan Nilai dipungut, disetor dan dilaporkan oleh Pemungut Pajak

Pertambahan Nilai.

Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN merupakan pelunasan pajak yang dikenakan atas

setiap transaksi pembelian barang atau perolehan jasa dari pihak ketiga, misal pembelian alat

tulis kantor, pembelian seragam untuk keperluan dinas, pembelian komputer, pembelian mesin

absensi pegawai, perolehan jasa konstruksi, perolehan jasa pemasangan mesin absensi,

perolehan jasa perawatan AC kantor, dan perolehan jasa atas tenaga keamanan.

Terdapat beberapa transaksi pembelian barang dan perolehan jasa dari pihak ketiga yang tidak

perlu dipungut PPN oleh bendahara yaitu:

a. pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan tidak

merupakan pembayaran yang terpecah-pecah;

b. pembayaran untuk pembebasan tanah, kecuali pembayaran atas penyerahan tanah oleh real

estate atau industrial estate;

c. pembayaran atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang menurut

ketentuan perundang-undangan yang berlaku, mendapat fasilitas Pajak Pertambahan Nilai

tidak dipungut dan/atau dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai;

d. pembayaran atas penyerahan Bahan Bakar Minyak dan Bukan Bahan Bakar Minyak oleh PT

Pertamina (Persero);

e. pembayaran atas rekening telepon;

f. pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan penerbangan;

g. pembayaran lainnya untuk penyerahan barang atau jasa yang menurut ketentuan

perundangundangan yang berlaku tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai.

Jenis barang yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana pasal 4A ayat (2) UU PPN

beserta penjelasannya, adalah barang tertentu dalam kelompok barang sebagai berikut:

a. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya,

meliputi:

� minyak mentah (crude oil);

� gas bumi, tidak termasuk gas bumi seperti elpiji yang siap dikonsumsi langsung oleh

masyarakat;

� panas bumi;

� asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur, batu apung, batu permata,

bentonit, dolomit, felspar (feldspar), garam batu (halite), grafit, granit/andesit, gips,

kalsit, kaolin, leusit, magnesit, mika, marmer, nitrat, opsidien, oker, pasir dan kerikil,

pasir kuarsa, perlit, fosfat (phospat), talk, tanah serap (fullers earth), tanah diatome,

tanah liat, tawas (alum), tras, yarosif, zeolit, basal, dan trakkit;

Page 50: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 14

� batubara sebelum diproses menjadi briket batubara; dan

� bijih besi, bijih timah, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel, bijih perak, serta bijih bauksit;

b. barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak, meliputi:

� beras;

� gabah;

� jagung;

� sagu;

� kedelai;

� garam, baik yang beryodium maupun yang tidak beryodium;

� daging, yaitu daging segar yang tanpa diolah, tetapi telah melalui proses disembelih,

dikuliti, dipotong, didinginkan, dibekukan, dikemas atau tidak dikemas, digarami,

dikapur, diasamkan, diawetkan dengan cara lain, dan/atau direbus;

� telur, yaitu telur yang tidak diolah, termasuk telur yang dibersihkan, diasinkan, atau

dikemas;

� susu, yaitu susu perah baik yang telah melalui proses didinginkan maupun dipanaskan,

tidak mengandung tambahan gula atau bahan lainnya, dan/atau dikemas atau tidak

dikemas;

� buah-buahan, yaitu buah-buahan segar yang dipetik, baik yang telah melalui proses

dicuci, disortasi, dikupas, dipotong, diiris, di-grading, dan/atau dikemas atau tidak

dikemas; dan

� sayur-sayuran, yaitu sayuran segar yang dipetik, dicuci, ditiriskan, dan/atau disimpan

pada suhu rendah, termasuk sayuran segar yang dicacah;

c. makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan

sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak,

termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering

(Ketentuan ini dimaksudkan untuk menghindari pengenaan pajak berganda karena sudah

merupakan objek pengenaan Pajak Daerah); dan

d. uang, emas batangan, dan surat berharga.

Jenis barang yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana pasal 4A ayat (3) UU PPN

beserta penjelasannya, adalah jasa tertentu dalam kelompok jasa sebagai berikut:

a. jasa pelayanan kesehatan medis, meliputi:

1) jasa dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi,

2) jasa dokter hewan,

3) jasa ahli kesehatan seperti ahli akupunktur, ahli gigi, ahli gizi, dan ahli fisioterapi,

4) jasa kebidanan dan dukun bayi,

5) jasa paramedis dan perawat,

6) jasa rumah sakit, rumah bersalin, klinik kesehatan, laboratorium kesehatan, dan

Sanatorium,

7) jasa psikolog dan psikiater, dan

8) jasa pengobatan alternatif, termasuk yang dilakukan oleh paranormal;

b. jasa pelayanan sosial, meliputi:

1) jasa pelayanan panti asuhan dan panti jompo,

2) jasa pemadam kebakaran,

3) jasa pemberian pertolongan pada kecelakaan,

4) jasa lembaga rehabilitasi,

5) jasa penyediaan rumah duka atau jasa pemakaman, termasuk krematorium, dan

6) jasa di bidang olah raga kecuali yang bersifat komersial;

Page 51: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 15

c. jasa pengiriman surat dengan perangko, meliputi jasa pengiriman surat dengan

menggunakan perangko tempel dan menggunakan cara lain pengganti perangko tempel;

d. jasa keuangan, meliputi:

1) jasa menghimpun dana dari masyarakat berupa giro, deposito berjangka, sertifikat

deposito, tabungan, dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu,

2) jasa menempatkan dana, meminjam dana, atau meminjamkan dana kepada pihak lain

dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek,

atau sarana lainnya;

3) jasa pembiayaan, termasuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, berupa:

a) sewa guna usaha dengan hak opsi,

b) anjak piutang,

c) usaha kartu kredit, dan/atau

d) pembiayaan konsumen;

e. jasa asuransi, adalah jasa pertanggungan yang meliputi asuransi kerugian, asuransi jiwa, dan

reasuransi, yang dilakukan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis asuransi, tidak

termasuk jasa penunjang asuransi seperti agen asuransi, penilai kerugian asuransi, dan

konsultan asuransi;

f. jasa keagamaan, meliputi:

1) jasa pelayanan rumah ibadah,

2) jasa pemberian khotbah atau dakwah,

3) jasa penyelenggaraan kegiatan keagamaan, dan

4) jasa lainnya di bidang keagamaan;

g. jasa pendidikan, meliputi:

1) jasa penyelenggaraan pendidikan sekolah, seperti jasa penyelenggaraan pendidikan

umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan

keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan profesional, dan

2) jasa penyelenggaraan pendidikan luar sekolah;

h. jasa kesenian dan hiburan, semua jenis jasa yang dilakukan oleh pekerja seni dan hiburan;

i. jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan, meliputi meliputi jasa penyiaran radio atau televisi

yang dilakukan oleh instansi pemerintah atau swasta yang tidak bersifat iklan dan tidak

dibiayai oleh sponsor yang bertujuan komersial;

j. jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri yang menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri;

k. jasa tenaga kerja, meliputi:

1) jasa tenaga kerja,

2) jasa penyediaan tenaga kerja sepanjang pengusaha penyedia tenaga kerja tidak

bertanggung jawab atas hasil kerja dari tenaga kerja tersebut, dan

3) jasa penyelenggaraan pelatihan bagi tenaga kerja;

l. jasa perhotelan, meliputi:

1) jasa penyewaan kamar, termasuk tambahannya di hotel, rumah penginapan, motel,

losmen, hostel, serta fasilitas yang terkait dengan kegiatan perhotelan untuk tamu yang

menginap, dan

2) jasa penyewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel, rumah

penginapan, motel, losmen, dan hostel;

m. jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara

umum, meliputi jenis-jenis jasa yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah, antara lain

pemberian Izin Mendirikan Bangunan, pemberian lzin Usaha Perdagangan, pemberian

Nomor Pokok Wajib Pajak, dan pembuatan Kartu Tanda Penduduk;

Page 52: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 16

n. jasa penyediaan tempat parkir, adalah jasa penyediaan tempat parkir yang dilakukan oleh

pemilik tempat parkir dan/atau pengusaha kepada pengguna tempat parkir dengan dipungut

bayaran;

o. jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam, adalah jasa telepon umum dengan

menggunakan uang logam atau koin, yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta;

p. jasa pengiriman uang dengan wesel pos; dan

q. jasa boga atau katering

Kesalahan Pemungutan

Apabila terjadi kesalahan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai berupa pemungutan Pajak

Pertambahan Nilai yang lebih besar daripada yang seharusnya atau kesalahan pemungutan yang

bukan merupakan objek Pajak Pertambahan Nilai, maka atas kelebihan pembayaran PPN yang

seharusnya tidak terutang tersebut dapat dimintakan pengembalian.

Pada prinsipnya, permohonan pengembalian kelebihan pembayaran PPN yang seharusnya tidak

terutang hanya dapat diajukan oleh pihak yang benar-benar menanggung pajak yaitu pihak

yang harus menanggung pemungutan pajak tersebut.

Dalam hal PPN dan/atau PPnBM yang telah dipungut oleh bendahara Pemerintah lebih besar

daripada pajak yang seharusnya dipungut, maka atas kelebihan pemungutan PPN dan/atau

PPnBM tersebut hanya dapat diajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak

yang seharusnya tidak terutang oleh bendahara Pemerintah selaku pihak yang dipungut ke KPP

tempat bendahara terdaftar.

G. Penyetora dan Pelaporan

Jenis Pajak Tanggal Penyetoran Tanggal Pelaporan

PPh Pasal 21 Paling lama tanggal 10

bulan berikutnya setelah

Masa Pajak berakhir

Paling lama 20 hari setelah

Masa Pajak berakhir

PPh Pasal 22 Disetor pada hari yang

sama dengan pelaksanaan

pembayaran

Paling lama 14 hari setelah

Masa Pajak berakhir

PPh Pasal 23 Paling lama tanggal 10

bulan berikutnya setelah

Masa Pajak berakhir

Paling lama 20 hari setelah

Masa Pajak berakhir

PPh Pasal 4 ayat (2) Paling lama tanggal 10

bulan berikutnya setelah

Masa Pajak berakhir

Paling lama 20 hari setelah

Masa Pajak berakhir

PPN Bendahara pengeluaran

sebagai Pemungut PPN

paling lama tanggal 7

(tujuh) bulan berikutnya

setelah Masa Pajak

berakhir;

Paling lama akhir bulan

berikutnya setelah Masa

Pajak berakhir;

Page 53: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 17

Pejabat Penandatangan

Surat Perintah Membayar

sebagai Pemungut PPN

harus disetor pada hari

yang sama dengan

pelaksanaan pembayaran

kepada Pengusaha Kena

Pajak Rekanan Pemerintah

melalui Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara.

Paling lama akhir bulan

berikutnya setelah Masa

Pajak berakhir.

Yang perlu diperhatikan terkait pelaporan SPT Masa, yaitu:

1. SPT Masa PPh Pasal 21

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 14/PJ/2013 tentang Bentuk, Isi, Tata Cara

Pengisian dan Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau

Pasal 26 serta Bentuk Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26.

Wajib e-SPT apabila dalam satu masa pajak terdapat:

� pemotongan PPh Pasal 21 terhadap pegawai tetap/penerima pensiun/PNS, TNI/POLRI,

Pejabat Negara lebih dari 20 orang; dan/atau

� pemotongan PPh Pasal 21 (tidak final) dan/atau Pasal 26 dengan bukti pemotongan lebih

dari 20 dokumen; dan/atau

� pemotongan PPh Pasal 21(final) dengan bukti pemotongan lebih dari 20 dokumen;

dan/atau

� penyetoran pajak dengan SSP dan/atau bukti Pbk lebih dari 20 dokumen.

Apabila telah e-SPT, tidak diperbolehkan lagi menyampaikan SPT kertas untuk masa-masa pajak

berikutnya.

Apabila tidak memenuhi ketentuan, SPT dianggap tidak disampaikan.

2. SPT Masa PPN Put

Menggunakan formulir 1107 PUT dengan Lampiran 1 Daftar PPN dan PPnBM Yang Dipungut Oleh

Bendaharawan Pemerintah – Formulir 1107 PUT 1, yang wajib diisi oleh Setiap Pemungut PPN.

Pemungut PPN dapat menyesuaikan bentuk Lampiran SPT sesuai dengan kebutuhannya atau

sesuai dengan banyaknya transaksi yang dilakukan.

Penyesuaian bentuk Lampiran SPT tetap mencantumkan identitas Pemungut PPN dan

memperhatikan unsur-unsur kolom yang ada dalam Lampiran SPT.

Dalam hal SPT dilaporkan NIHIL karena Pemungut PPN tidak melakukan pemungutan PPN atau

PPN dan PPn BM, maka Lampiran SPT tidak perlu disampaikan.

H. PP 46/2013

1. Objek Pajak

a. Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dengan peredaran bruto

tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam 1 tahun.

b. Tidak termasuk Penghasilan dari usaha adalah:

(1) penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas,

(2) penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar negeri;

(3) usaha yang atas penghasilannya telah dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan tersendiri; dan

Page 54: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 18

(4) penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak.

c. Peredaran bruto merupakan peredaran bruto dari usaha, termasuk dari usaha cabang.

2. Subjek Pajak

a. Orang Pribadi

b. Badan, tidak termasuk BUT,

yang menerima penghasilan dari usaha dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8 miliar

dalam 1 (satu) Tahun Pajak.

3. Pengecualian dari Subjek Pajak

a. WP OP yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dan/atau jasa yang dalam usahanya

menggunakan sarana atau prasarana yang dapat dibongkar pasang, baik yang menetap

maupun tidak menetap dan menggunakan sebagian atau seluruh tempat untuk kepentingan

umum yang tidak diperuntukkan bagi tempat usaha atau berjualan, misalnya pedagang

makanan keliling, pedagang asongan, warung tenda di trotoar, dan sejenisnya.

b. WP Badan yang belum beroperasi secara komersial atau yang dalam jangka waktu 1 (satu)

tahun setelah beroperasi secara komersial memperoleh peredaran bruto melebihi Rp4,8

miliar.

4. Atas pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 oleh bendahara pemerintah dengan menggunakan

Surat Setoran Pajak yang telah diisi atas nama rekanan:

a. dapat diajukan permohonan pemindahbukuan ke setoran Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2)

sesuai dengan ketentuan mengenai tata cara pembayaran pajak melalui pemindahbukuan;

atau

b. dapat diajukan permohonan pengembalian pajak yang seharusnya tidak terutang sesuai

dengan ketentuan mengenai tata cara pengembalian atas kelebihan pembayaran pajak yang

seharusnya tidak terutang; atau

c. dikreditkan terhadap Pajak Penghasilan yang terutang untuk Tahun Pajak yang

bersangkutan.

5. Atas pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan oleh pihak lain dengan bukti

pemotongan dan/atau pemungutan, termasuk pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas

import:

a. dapat diajukan permohonan pengembalian pajak yang seharusnya tidak terutang sesuai

dengan ketentuan mengenai tata cara pengembalian atas kelebihan pembayaran pajak yang

seharusnya tidak terutang; atau

b. dikreditkan terhadap Pajak Penghasilan yang terutang untuk Tahun Pajak yang

bersangkutan.

6. Permohonan pembebasan dari pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan oleh pihak

lain sebagaimana dimaksud dalam huruf E butir 8 dapat diajukan sesuai dengan ketentuan

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2013 tentang Tata Cara Pembebasan dari

Pemotongan dan/atau Pemungutan Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak yang Dikenai Pajak

Penghasilan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak

Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki

Peredaran Bruto Tertentu.

7. Pembebasan dari pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan yang dapat dikreditkan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberikan oleh Direktur Jenderal Pajak melalui Surat

Keterangan Bebas yang berlaku sampai dengan berakhirnya Tahun Pajak yang bersangkutan.

8. Pemotong dan/atau pemungut pajak tidak melakukan pemotongan dan/atau pemungutan

Pajak Penghasilan untuk setiap transaksi yang merupakan objek pemotongan dan/atau

pemungutan Pajak Penghasilan yang tidak bersifat final apabila telah menerima fotokopi Surat

Page 55: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 19

Keterangan Bebas yang telah dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak

menyampaikan kewajiban Surat Pemberitahuan Tahunan.

Daftar Pustaka:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6

Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-undang Nomor 7

Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

3. Undang-Undang Nomor 42 TAHUN 2009 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang

Mewah.

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat

dan Pemerintahan Daerah.

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha

yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2010 tentang Tarif Pemotongan dan Pengenaan Pajak

Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan yang Menjadi Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

10. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor

54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

11. Pemerintah Kabupaten Muara Enim, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Muara Enim Tahun 2013-2018, Muara Enim, 2013.

Page 56: L/O/G/O - pajak.go.id · PDF filePerencanaan • anggaran daerah ... Stabilisasi • anggaran daerah menjadi alat untuk ... jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa

[email protected] | 20

KANTOR PELAYANAN PENYULUHAN DAN KONSULTASI PERPAJAKAN

MUARA ENIM JL. PRAMUKA III NO. 08, MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN 31315

TELEPON (0734) 421275, 424424; FAKSIMILI (0734) 421275; SITUS www.pajak.go.id

LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 500200

EMAIL : [email protected]