21
03/29/22 F ORM OLLOWS UNCTION Oleh : Hilda Masito Tanjung (130406004) L O U I S H E N R Y S U L L I V A N

Louis Henry Sullivan

  • Upload
    hilda

  • View
    242

  • Download
    72

Embed Size (px)

DESCRIPTION

01

Citation preview

Page 1: Louis Henry Sullivan

04/28/23

F ORMOLLOWSUNCTION

Oleh :Hilda Masito Tanjung

(130406004)

L O U I S H E N R Y S U L L I V A N

Page 2: Louis Henry Sullivan

DESCRIPTION

Louis Henry Sullivan (1856-1824)

Louis Henry Sullivan dilahirkan pada tanggal 3 September 1856, di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Sullivan memiliki kepribadian yang sukar berkompromi namun memiliki pemikiran yang cermerlang dan pendirian yang kuat. Ia menciptakan suatu bentuk arsitektur yang bebas dari kaidah-kaidah klasik atau historic stlye. Hal ini ia terapkan pada rancangan dan sikap hidupnya. Sullivan mengangap bahwa gaya arsitektur merupakan ekspresi dari budaya dan lingkungan dimana ia diciptakan.

Page 3: Louis Henry Sullivan

Menurut Sullivan fungsi dalam alam merupakan suatu kekuatan yang disebut sebagai : “semangat kreatifitas yang tidak terbatas dan fungsi dari pada fungsi”. Setiap objek yang ada dibumi adalah ekspresi dari fungsi. Sehingga muncul suatu prinsip dasar Sullivan; “form follows function” ( bentuk mengikuti fungsi). Sullivan memandang arsitektur sebagai seni dan wujud dari suatu yang hidup, tumbuh dan berkembang. Sullivan berpegang teguh pada sifat kebijaksanaan dan dasar seni arsitektur. Maka dalam bentuk arsitektur modern ia tidak lepas dari kemegahan, prinsip keselarasan, keseimbangan, simetris. Hal ini dicapai dengan sumbu bangunan yang jelas, tata ruang, komposisi, kemurniaan material, penyusunan unit bangunan dan lain sebagainya.

Page 4: Louis Henry Sullivan

Louis Sullivan mempunyai kecendrungan dalam memandang arsitektur sebagai ekspresi yang agung dan kuat dari daya-daya alam seperti halnya Ruskin. Seperti ungkapan teori dan konsep seni arsitektur dari Sullivan: “Seni adalah suatu bentuk organisme (sesuatu yang hidup) oleh karena itu, hendaknya dilihat pertumbuhannya sebagai bagian dari kehidupan manusia, kelahiran dalam lingkungannya, menjaga dan memeliharanya, untuk penggunaan masa akan datang. Arsitektur baru juga suatu bentuk seni, bagaikan bayi lahir, menangis, merengek, dipelihara, diberi makan, tidur, dibesarkan , berjalan kemudian tumbuh dan berkembang hingga dapat membawa sinar matahari dalam hati kita”.

Page 5: Louis Henry Sullivan

Sullivan mencoba mendefenisikan arsitektur sebagai analog dengan bentuk alam sebagai ekspresi dari suatu daya hidup batin dan logika sturktural manusia ;”fungsi menciptakan dan mengorganisasi bentuk dan bahwa bentuk haruslah mengekpresikan fungsi tersebut”. Dari beberapa penjelasan maka sangat jelas bahwa Sullivan lebih mendahulukan fungsi, berkosentrasi dan kembali pada kemurnian dan kesederhanaan yang akan menghasilkan suatu bentuk bangunan yang cantik dan mendapatkan nilai tinggi walau tanpa hiasan.

Page 6: Louis Henry Sullivan

• Form Follow Function muncul pada abad ke-20. Form follows function sering diasosiasikan dengan modern architecture dan industrial design.

• Form follows function itu sendiri diartikan sebagai:

• Yaitu bentuk bangunan atau suatu object harus disesuaikan dengan fungsi atau kegunaannya.

Gambar : Wainwright Building

Page 7: Louis Henry Sullivan

Modern adalah efisien, bentuk indah hanya sah jika memiliki fungsi yang berguna bukan hanya sekedar hiasan, segala tambahan atau ornamen yang tidak memiliki fungsi sebaiknya dipangkas (reduce). Kegenitan dianggap haram, semuanya bergerak cepat dan tidak ada waktu untuk lengkungan di tiang atau ukiran di atas pintu.

Slogan form follows function (bentuk mengikuti fungsi) menjadi dasar filosofi modernisasi. Minimalisme adalah puncak dari semua itu. Lurus, Polos, dan Dingin.

Gambar : Wainwright Building

Page 8: Louis Henry Sullivan

Perbedaan Gaya Arsitektur Sullivan dengan Gaya Arsitektur Lainnya

• Tetapi ada arsitek-arsitek yang memiliki pendapat berbeda dengan Rohe. Mereka mendesain bentuk bangunan terlebih dahulu kemudian baru mengatur layout dalamnya. Salah satu arsitek “function follows form” adalah Tom Wright (arsitek Al-Burj, Dubai) ia mengatakan bahwa:

• “If you can draw a building with a few sweeps on the pen, and everyone recognizes not only structure but also associates it with a place on earth, you have gane a long way towards creating something iconic”.

Gambar : Burj Al-Arab

Page 9: Louis Henry Sullivan

• Contoh lain dari arsitek “ function follows form” adalah Frank O Gehry. Contoh bangunan MIT Strata Center. Ia membuat ionic building yang bergaya arsitektur dekonstruktif. Namun pada akhirnya, Gehry mendapat klaim atas bangunanya.

• Dari hal diatas kita dapat melihat kebenaran dari kata-kata Mies Van de Rohe bahwa bangunan sangat mengesankan pada bagian luar, tapi kita tidak tahu bagaimana dengan bagian dalamnya.

Gambar : Strata Centre

Page 10: Louis Henry Sullivan

Berikut Beberapa Karya Ternama Louis Sullivan:1. The Auditorium Building di Chicago

• Lokasi The Auditorium Building sangat strategis yaitu terletak di Persimpangan Jalan Congress Parkway, Michigan Avenue dan Wabash Avenue. Gedung ini dibangun pada tahun 1887 sampai 1889 atas kerjasama dari Insinyur Danmark Adler dan Louis Sullivan sebagai perancang bangunan.

• Inti dari The Auditorium Building adalah 4.200 kursi konser aula, untuk menghasilkan ruang dengan akustik yang sangat baik dan ornamen dramatis, terkenal untuk penggunaan perintis pencahayaan dengan menggunakan listrik.

Gambar : The Auditorium Building di

Chicago

Page 11: Louis Henry Sullivan

Gambar : Building Plan

• Pada interior dan eksterior dari bangunan, ia menggunakan gaya Art Noveaux. Terlihat dari kolom Kayu yang dipahat, dan balustrade yang mencirikan gaya Art Noveaux yang terinspirasi dari alam. Ornamen digunakan pada bagian atas atau kepala bangunan. Ornamen dapat mempertinggi kualitas bangunan.

• Gambar di samping adalah denah bangunan dari The Auditorium Building. Dengan gaya yang sederhana namun dengan perhitungan yang tepat sehingga menghasilkan suatu keindahan tersendiri yang dapat dinikmati pada masa itu. Bisa dilihat di denah bahwa bangunan ini memiliki sumbu yang jelas sehingga tercapai prinsip keselarasan dan simetris seperti konsep arsitektur modern saat itu.

Page 12: Louis Henry Sullivan

Gambar : Building Elevation

Dapat dilihat bahwa bukaan-bukaan mempunyai pola yang berulang dan simetris. Pada pola-pola simetris itulah keindahannya.

Page 13: Louis Henry Sullivan

• Bisa dilihat bukaan yang berupa jendela memiliki pola. Dari satu bagian jendela terpecah menjadi dua, dan dari dua terpecah menjadi tiga.

• Dan jendelanya makin ke atas makin mengecil. Berarti, jendela yang di desain oleh Sullivan memiliki pola dan irama.

Gambar : The Rhythm Of A Building

Page 14: Louis Henry Sullivan

Masih ada sedikit sentuhan arsitektur klasik pada bangunan (dilihat dari Congress Parkway).Tetapi bukaan yang dibuat tetap berpola seperti sisi bangunan yang lain.

Dilihat dari sketsa perspektif bangunan di samping, dapat dilihat bahwa sekeliling bangunan mempunyai tampak yang hampir sama. Ini menunjukkan konsistensi Sullivan terhadap konsep yang ia pakai. Beliau memperhitungkan pola, irama dan proporsi pada setiap detail yang ia buat. Mulai dari entrance, jendela dan detail-detail lain yang lebih kompleks.

Page 15: Louis Henry Sullivan

Gambar :Auditorium Theatre

Dalam bangunan ini terdapat beberapa ruangan yang detail-detailnya patut diekspos. Ruangan tersebut adalah Auditorium Theatre, Hotel Lobby, Ganz Hall, Grand Dining Hall dan O’Malley Theatre.

Gambar : Detail pada Auditorium Theatre

Page 16: Louis Henry Sullivan

Lobby menggunakan kolom-kolom yang selain sebagai struktur, juga berfungsi untuk estetika. Selain itu, juga mengesankan kemegahan pada hotel ini. Ditambah dengan penggunaan material bahan yang mendukung seperti marmer.

Gambar : Lobby End Pada tangga lobby, terasa sekali gaya Art Noveauxnya. Terlihat dari balustradenya. Ukiran-ukiran yang rumit seperti tangkai pohon yang menjulur. Pada tangga ini diberi pencahayaan alami yang tembus dari atap kaca. Pada bagian bawah tangga juga diberi ornamen.

Gambar : Tangga Lobby

Page 17: Louis Henry Sullivan

Gambar : Ganz Hall

Tiang kolom pada Ganz Hall memperlihatkan ornamen dari pahatan kayu dengan bentuk seperti tumbuhan

Page 18: Louis Henry Sullivan

Grand Dinding HallSaat Hotel berubah menjadi Roosevelt

University, Grand Dining Hall telah berubah menjadi perpustakaan milik Roosevelt University.

Pada plafond, terdapat ornamen-ornamen sederhana namun berirama sehingga memancarkan keindahan, dengan pilihan warna yang tepat serta pencahayaan yang mendukung.

Gambar : Grand Dining Hall

Page 19: Louis Henry Sullivan

• Louis Sullivan secara luas dianggap sebagai arsitek modern pertama Amerika. Alih-alih meniru gaya sejarah, ia menciptakan bentuk asli dan detail. Gaya arsitektur tua yang dirancang untuk bangunan yang luas, tetapi Sullivan mampu menciptakan kesatuan estetika pada bangunan yang tinggi.

• Louis Sullivan percaya bahwa bagian luar gedung kantor harus mencerminkan struktur interior dan fungsi interior. Ornamen, di mana ia digunakan, harus berasal dari alam, bukan dari arsitektur klasik masa lalu. Karya Louis Sullivan sering dikaitkan dengan gerakan Art Nouveau dalam arsitektur.

Kesimpulan Gaya Arsitektur Louis Sullivan

Page 20: Louis Henry Sullivan

• Art Nouveau : kebebasan imajinasi serta inspirasi dalam ekspresi bentuk alami, dipadukan dengan seni yang cenderung kepada penyederhanaan bentuk tumbuhan dan organik kedalam bentuk seni dekorasi.

• Art Nouveau berkembang menjadi sebuah gaya arsitektur dan interior yang mendunia. Gaya ini banyak dicirikan oleh garis-garis, rancangan yang organik karena mengambil inspirasi dari alam.

Page 21: Louis Henry Sullivan

Art Nouveau memiliki ciri-ciri:• menggunakan bentuk-bentuk geometri• ekspresi arsitektur logam dengan inspirasi bentuk alami• penyederhanaan bentuk tumbuhan dan hewan (flora dan

fauna)• menggunakan material modern seperti kaca, baja cetak,

logam, beton dan lain-lain.

• Aliran lainnya dalam karya-karya Louis Sullivan yaitu Funsionalisme dan Rasionalisme karena pada hampir semua karyanya mengutamakan funsi, keindahan timbul karena fungsi elemen bangunan yang berdasarkan rasio atau pemikiran logis danu juga menghilangkan elemen-elemen tanpa fungsi dan memperjelas struktur dan program ruangnya.