Upload
ria-nia
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/27/2019 LP ANAK DHF
1/10
LANDASAN TEORI
A. Pengertian1. Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak
dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi
yang disertai ruam atau tanpa ruam. DHF sejenis virus yang tergolong
arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk
aedes aegipty betina (Soeparman, 1990).
2. Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan olehvirus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan msuk kedalamtubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty (Christian Efendy,
1995) .
3. Dengue Haemorhagic fever (DHF) adalah merupakan penyakit yangdisebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam golongan arbovirus
melalui gigitan nyamuk aedes aegipty betina (Hidayat, Azis Alimul,2006)
4. Demam berdarah merupakan suatu penyakit demam yang sering kali fataldan berat serta disebabkan oleh virus dengue (Nelso, 1998)
5. DHF adalah demam khusus yang dibawa oleh eades aegipty dan beberapanyamuk lain yang menyebabkan terjadinya demam. Biasanya dengan cepat
menyebar secara endemic (Sir Patric Manson,2001)
6. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah contoh dari penyakit yangdisebabkan oleh vector. Penyakit ini disebarkan oleh virus yang disebarkan
melalui populasi manusia yaitu oleh nyamuk aedes aegipty. Nyamuk hidup
di daerah tropis dan berkembang biak pada sumber air yang pendek
(Brunner & Suddart,2001).
7. Dengue Haemorhgic Fever (DHF) adalah penyakit yang terutama terdapatpada anak dan remaja atau orang dewasa dengan tanda dan gejala klinis
berupa : demam, nyeri otot, nyeri sendi yang disertai leucopenia dengan
atau tanpa ruam (rash) dan limfadenopati, demam bifasik, sakit kepala yang
hebat, nyeri pada pergerakan boloa mata, gangguan rasa mengecap,
trobositopenia ringan dan ptekie spontan (Mansjoer arif, 2000).
7/27/2019 LP ANAK DHF
2/10
B. Anatomi dan Fisiologis Darah
Darah adalah medium transport tubuh. Darah terdiri dari komponen cair dan
komponen padat. Komponen cair darah disebut plasma, berwarna kekuning-
kuningan yang terdiri dari:
a. Air : terdiri dari 9192 %\
b. Zat padat yang terdiri dari 79 %. Terdiri dari :
1) Protein ( albumin, globulin, fibrinogen )
2) Bahan anorganik ( natrium, kalsium, kalium, fosfor, besi dan iodium )
3) Bahan organic ( zat-zat nitrogen non protein, urea, asam urat, kreatinin,
xantin, asam amino, fosfolipid, kolesterol, gluksa dll )
Komponen padat darah terdiri dari :
a. Sel darah merah
Eritrosit adalah cakram bikonkaf dengan diameter sekitar 8,6 m. eritrosit
tidak memiliki nucleus. Eritrosit terdiri dari membrane luar, hemoglobin (
ptotein yang mengandung besi ) dan karbon anhidrase ( enzim yang terlibat
dalam transport karbndioksida ). Pembentukan eritrosit dirangsang oleh
glikoprotein dan eritropoetin dari ginjal. Jumlah eritrosit nrmal yaitu : laki-
laki : 4,5 5,5 106 / mm3 dan perempuan : 4,1 5,1 106 / mm3. funsi
eritrosit adalah mengangkut dan melakukan pertukaran oksigen dan
karbondioksida. Pada orang dewasa umur eritrosit adalah 120 hari.
b. Sel darah putih
Pertahanan tubuh melawan infeksi adalah peranan utama sel darah putih.
Jumlah normalnya adalah 4.00011.000 / mm3. 5 jenis sel darah putih yaitu:
1) Neutrofil 55 %
2) Eosinofil 2 %
3) Basofil 0,51 %
4) Monosit 6 %
5) Limfosit 36 %
c. Trombosit
Trombosit bukan merupakan sel melainkan pecahan granular sel, berbentuk
piringan dan tidak berinti, berdiameter 1 4 mm dan berumur kira-kira 10
hari. Sekitar 30 40 % berada dalam limpa sebagai cadangan dan sisanyaberada dalam sirkulasi. Trombosit sangat penting peranannya dalam
7/27/2019 LP ANAK DHF
3/10
hemostasis dan pembekuan. Trombositopenia didefinisikan sebagai jumlah
trombosit kurang dari 100.000 / mm3.
Fungsi darah secara umum yaitu :
a. Respirasi yaitu transport oksigen dari paru-paru ke jaringan dan
karbondioksida dari jaringan ke paru-paru
b. Gizi, transport makanan yang diabsorpsi
c. Ekskresi, transport sisa metablisme ke ginjal, paru-paru, kulit dan usus
untuk dibuang
d. Mempertahankan keseimbangan asam basa
e. Mengatur keseimbangan air
f. Mengatur suhu tubuh
g. Transport hormon
C. Etiologi1. Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue(DBD), Dengue shock
Sindrom (DSS) disebabkan oleh virus dengue.
2. Virus ini termasuk golongan group B Arthropod Born Virus (arbovirus) dansekarang dikenal sebagai genus flavivirus, family Flaviviridae.
3. 4 jenis serotip yaitu, Den -1, Den-2, Den-3, Den-4. Serotip Den-3merupakan serotip yang paling banyak beredar dan berhubungan dengan
kasus berat.
4. Demam Dengue(DD), Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Dengue ShockSindrom (DSS) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang
ditransmisikan melalui nyamuk aedes.
5. Vektor utama dengue di Indonesia adalah nyamuk aedes aegipty dan aedesalbopictus.
Karakteristik nyamuk aedes adalah :
1. Bergaris hitam putih pada badan dan kakinya.2. Menggigit sepanjang siang hari.3. Bertelur di air yang bersih dan tenang.4. Hanya nyamuk aedes betina yang makan dari darah yang dikarenakan
membutuhkan protein yang ada di darah untuk menghasilkan telur.
7/27/2019 LP ANAK DHF
4/10
5. Rata-rata nyamuk aedes betina akan bertelur sebanyak 300 telurselama kehidupannya dari 14 s/d 21 hari.
D. Tanda dan Gejala1. Demam, dapat terjadi dengan kejadian akut, tinggi dan menetap selama 2-7
hari, disertai nyeri hebat otot dan tulang (break bone fever), sakit kepala dan
mual.
2. Manifestasi perdarahan, terjadi baik secara spontan maupun denganmanipulasi uji tourniquet (membendung aliran balik pembuluh darah yang
biasanya dilakukan di lengan atas).
3. Tanda-tanda kegagalan sirkulasi, tejadi akibat kebocoran plasma dalamdarah yang merembes keluar dari pembuluh darah sehingga volume darah
berkurang cukup banyak. Dapat diperberat olah perdarahan spontan yang
terjadi.
4. Hepatomegali. Pembesaran hati pada umumnya dapat ditemukan padapermulaan penyakit, bervariasi dari hanya sekedar dapat diraba sampai 2-4
cm dibawah lingkungan iga kanan. Derajat pembesaran hati sejajar dengan
beratnya npenyakit, namun nyeri tekan pada daerah tepi hati berhubungan
dengan adanya perdarahan. Nyeri perut lebih tampak jelas pada anak dewsa
daripada anak kecil.
E. Patofisiologi
Hal yang terjadi setelah virus masuk kedalam tubuh penderita adalah viremia
yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual , nyeri
otot, pegal-pegal diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit
(petekie). Ruam pada DHF disebabkan karena kongesti pada pembuluh darah
dibawah kulit.
Virus akan masuk kedalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk aedes aegipty
dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus
antibody. Dalam sirkulasi akan mengaktivasi system komplemen. Akibat
aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a c5a, 2 peptida yang berdaya untuk
melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai factor
7/27/2019 LP ANAK DHF
5/10
meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan
plasma melalui endotel dinding itu.
Fenomena patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit dan
membedakan demam dengue dan DHF adalah meningginya permeabilitas
dinding kapiler karena pelepasan zat anafilaktosin, histamine dan serotonin serta
aktivasi system kalikreain yang berakibat akstravasasi cairan intravaskuler. Hal
ini berakibat berkurangnya volume plasma, terjadinya hipotensi,
haemokonsentrasi (peningkatan hematokrit > 20%), hipoproteinemia, efusi dan
renjatan. Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstravaskuler dibuktikan dengan
ditemukannya cairan dalam rongga serosa, yaitu rongga peritoneum, plural dan
pericard. Renjatan hipovolemik yang terjadi sebagaiakibat kehilangan plasma,
bila tidak segera diatasi akan terjadi anoxia jaringan, asidisis metabolic dan
kematian. Sebab lain kematian DHF adalah perdarahan hebat. Perdarahan
umumnya dihubungkan dengan trombositopenia. Gangguan hemostasis pada
DHF menyangkut 3 faktor yaitu vaskuler, trombositopeni dan gangguan
koagulasi. Fungsi agregasi trombosit mungkin menurun disebabkan oleh proses
imunologis terbukti dengan adanya kompleks imundalam peredaran darah.
Kelainan sisten koagulasi disebabkan diantaranya oleh kerusakan hati yangmemang fungsinya terbukti terganggu oleh system kogulasi.
Virus dengue masuk ke dalam tubuh
Viremia
Mediator inflamasi histamine, kinin, bradikinin, serotonin
Permeabilitas dinding kapiler meningkat
Ekstravasasi cairan ekstravaskuler
7/27/2019 LP ANAK DHF
6/10
volume vascular
Hipotensi, hemokonsentrasi, hipoproteinemia, efusi
syock
F.
KLASIFIKASI
Derajat 1 : demam non spesifik dengan uji bendung torniket (+) dan mudahmemar.
Derajat 2 : derajat satu ditambah perdarahan spontan. Derajat 3 : derajat 2 ditambah kegagalan sirkulasi ditandai dengan nadi cepat
dan lemah, tekanan darah turun, gelisah, sianosis disekitar mulut, hidung dan
ujung-ujung jari (tanda dini renjatan).
Derajat 4 : syok berat dengan nadi dan tekanan darah tidak terdeteksi.
G. KOMPLIKASI
1. Perdarahan luas.2. Shock atau renjatan.3. Efusi pleural.4. Penurunan kesadaran.5. Gagal ginjal.6. Gagal hati.7. Kematian.
7/27/2019 LP ANAK DHF
7/10
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Darah lengkap : leucopenia ( hari ke 2 atau hari ke 3), trombositopenia ( 20% dari normal).
2. Peningkatan enzim hati (2-5X/nml).3. Serologi IgM dengue (+).4. Kimia darah : hipoproteinemia dan hiponatremia.5. Thorax foto : efusi pleura.6. USG : hepatomegali dan splenomegali.
I. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan umum penderita DHF adalah sebagai berikut :
1. Tirah baring.2. Diet makanan lunak .3. Minum banyak disesuaikan dengan umur anak, dapat berupa susu, teh
manis,sirup dan oralit.
4. Pemberian terapi cairan intravena contohnya KAEN 3B yang merupakancairan infuse yang paling sering digunakan.
5. Monitor tanda-tanda vital setiap 3 jam, jika kondisi klien memburukobservasi tiap jam.
6. Pemberian obat antipiretik .7. Periksa darah lengkap setiap hari.8. Berikan terapi antibiotic bila dikhawatirkan terjadi infeksi skunder.9. Bila kejang berikan diazepam.10.Monitor tanda-tanda perdarahan.11.Monitor tanda-tanda dini renjatan, meliputi perubahan TTV dan hasil
laboratorium memburuk.
7/27/2019 LP ANAK DHF
8/10
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DHF
Asuhan keperawatan anak dilakukan dengan pendekatan proses keperawatan untuk
meningkatkan, mencegah dan memulihkan kesehatan. Dalam melakukan ASKEP
pada anak tentunya disesuaikan dengan tumbuh kembang anak.
Anak merupakan makhluk yang unik dan utuh, bukan merupakan miniature orang
dewasa. Tujuan keperawatan anak adalah meningkatkan maturasi yang sehat bagi
anak, baik secara fisik, intelektual dan emosional secara social dalam konteks
keluarga.
Hospitalisasi atau sakit dan dirawat di rumah sakit bagi anak dan keluarga akan
menimbulkan stress dan tidak merasa aman. Jumlah dan efek stress tergantung padapersepsi anak dan keluarga terhadap kerusakan penyakit dan pengobatan.
Proses keperawatan merupakan susunan metode pemecacahan masalah yang meliputi
pengkajian keperawatan, Identifikasi/ masalah keperawatan (dagnosa keperawatan),
perencanaan keperawatan, Implementasi keperawatan, Evaluasi keperawatan.
1. Pengkajian
Identitas pasien. Riwayat penyakit sekarang yaitu keluhan utama seperti demam, lemah, nyeri
uluhati, mual dan nafsu makan menurun, anak rewel, sakit kepala.
Riwayat penyakit terdahulu, apakah ada penyakit terdahulu yang spesifik. Riwayat penyakit keluarga, apakah ada anggota keluarga yang satu rumah
menderita sakit DHF juga.
Riwayat kesehatan lingkungan, biasanya lingkungan yang kurang bersih,banyak genangan air bersih seperti kaleng bekas, ban bekas, bakmandi yang
jarang dibersihkan.
Riwayat tumbuh kembang. Pengkajian per system :
1. System pernafasanApakah ada sesak, pernafasan yang cepat dan dangkal, pada bayi apakah
ditemukan nafas cuping hidung, pada auskultasi apakah ditemukan suara
ronkhi, krakles.
7/27/2019 LP ANAK DHF
9/10
2. System persyarafan, pada pasien dengan DHF grade 3 pasien biasanyagelisah dan terjadi penurunan tingkat kesadaran pada grade 4.
3. System cardiovaskuler, pada grade 1 dapat terjadi hemokonsentrasi, ujitourniquet positif, trombositopeni. Pada grade 3 dapat terjadi kegagalan
sirkulasi, nadi cepat, lemah, hipotensi, sianosis sekitar mulut, hidung dan
jari-jari. Pada grade 4 nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak terukur.
4. System pencernaan, selaput mukosa kering, kesulitan menelan, nyeritekan pada daerah epigastrik, pembesaran limpa, pembesaran hati,
abdomen tegang, penurunan nafsu makan, mual muntah, nyeri saat
menelan, hematemesis dan melena.
5. System perkemihan, produksi urine yang menurun, kadang klienmengungkapkan nyeri saat berkemih, urine berwarna kemerahan.
6. System integument, terjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering, terdapatpetekie, pada grade 3 dapat terjadi perdarahan spontan pada kulit.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia b.d proses infeksi virus dengue (viremia).2. Kurangnya volume cairan b.d peningkatan permeabilitas kapiler.3. Risiko tinggi syok hipovolemik yang berhubungan dengan perdarahan4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
intake nutrisi yang tidak adekuat
5. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan fisik6. Kebutuhan pembelajaran mengenai kondisi, prognosis dan program
pengobatan mengenai penyakit DHF yang berhubungan dengan
kurangnya pemajanan informasi
3. Intervensi Keperawatan
1. Hipertermia b.d proses infeksi virus dengueTujuan : klien dapat mempertahankan suhu tubuh normal.
K.H : Klien dapat mencapai suhu tubuh yang normal (36-37derajat celcius).
7/27/2019 LP ANAK DHF
10/10
Intervensi :
1. Observasi tand-tand vital setiap 4 jam.Rasional : mengetahui kemajuan ataupun kemunduran kondisi klien.
2. Berikan kompres dengan air hangat.Rasional : dengan vasodilatasidapat meningkatkan penguapan dan
mempercepat penurunan suhu tubuh.
3. Beri cairan peroral 2-2,5 liter/24 jam atau disesuaikan dengan umurdan berat badan.
Rasional : membantu mengganti cairan tubuh yang hilang akibat
metabolism yang meningkat.
4. Bantu anak menggunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat.Rasional : membantu penguapan tubuh.
5. Catat intake dan output klien.Rasional : untuk mengetahui balance cairan tubuh.
6. Kolaborasi untuk pemberian obat antipiretik, cairan parenteral danantibiotic.
Rasional : membantu untuk menurunkan suhu tubuh pasien.