Upload
wafi
View
232
Download
4
Embed Size (px)
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 1/35
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN BENIGNA
PROSTAT HIPERPLASIA (BPH)
DI RUANG RAWAT INAP MAWAR
RSD Dr. SOEBANDI JEMBER
LAPORAN PENDAHULUAN
disusun guna memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profesi Ners (P3N)
Stase Keperawatan Medikal Bedah (KMB)
oleh
Fuad Hasim Wai.! S.K"#.
NIM $$%&$$$'$'$
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIERSITAS JEMBER
%'$*
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 2/35
A. REIEW ANATOMI DAN FISIOLOGI
Kelenjar prostat terletak dibawah kandung kemih, mengelilingi uretra
posterior dan disebelah proksimalna berhubungan dengan buli!buli, sedangkan
bagian distalna kelenjar prostat ini menempel pada diafragma urogenital ang
sering disebut sebagai otot dasar panggul ("ibowo # Parana, $%%&)'
ambar *natomi Kelenjar Prostat
Prostat terdiri atas kelenjar majemuk, saluran!saluran, dan otot polos' Prostat
dibentuk oleh jaringan kelenjar dan jaringan fibromuskular' Prostat dibungkus
oleh kapsula fibrosa dan bagian lebih luar oleh fas+ia prostati+a ang tebal'
iantara fas+ia prostati+a dan kapsula fibrosa terdapat bagian ang berisi
anaman -ena ang disebut ple.us prostati+us' /as+ia prostati+a berasal dari
fas+ia pel-i+ ang melanjutkan diri ke fas+ia superior diaphragmati+ urogenital,
dan melekat pada os pubis dengan diperkuat oleh ligamentum puboprostati+um'
Bagian posterior fas+ia prostati+a membentuk lapisan lebar dan tebal ang disebut
fas+ia enon-illiers' /as+ia ini sudah dilepas dari fas+ia re+talis dibelakangna'
0al ini penting bagi tindakan operasi prostat (Purnomo, $%)'
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 3/35
ambar $ *natomi prostat
Kelenjar prostat merupakan suatu kelenjar ang terdiri dari 3%!1% kelenjar
ang terbagi atas empat lobus, lobus posterior, lobus lateral, lobus anterior, dan
lobus medial' 2obus posterior ang terletak di belakang uretra dan dibawah
duktus ejakulatorius, lobus lateral ang terletak dikanan uretra, lobus anterior atau
isthmus ang terletak di depan uretra dan menghubungkan lobus dekstra dan
lobus sinistra, bagian ini tidak mengandung kelenjar dan hana berisi otot polos,
selanjutna lobus medial ang terletak diantara uretra dan duktus ejakulatorius,
banak mengandung kelenjar dan merupakan bagian ang menebabkan
terbentukna u-ula -esi+ae ang menonjol kedalam -esi+a urinaria bila lobus
medial ini membesar' Sebagai akibatna dapat terjadi bendungan aliran urin pada
waktu berkemih ("ibowo dan Parana, $%%&)'Kelenjar ini pada laki!laki dewasa kurang lebih sebesar buah walnut atau
buah kenari besar' kuran, panjangna sekitar 4 ! 5 +m, lebar 3 ! 4 +m, dan
tebalna kurang lebih $ ! 3 +m dengan berat sekitar $% gram' Bagian! bagian
prostat terdiri dari 1% 6 7% 8 jaringan kelenjar, 3% 6 1% 8 adalah jaringan stroma
(penangga) dan kapsul9muskuler' Bagian prostat terlihat di gambar $
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 4/35
ambar 3 Bagian Prostat
:askularisasi pada prostat berasal dari arteri dan -ena' *rteri -esikal inferior,
arteri pudendal interna, dan arteri hemoroid menuplai darah ke prostat'
Sedangkan -ena dari prostat akan berlanjut ke pleksus periprostatik ang
terhubung dengan -ena dorsal dalam dari penis dan -ena iliaka interna'
Prostat merupakan iner-asi otonomik simpatik dan parasimpatik dari pleksus
prostatikus atau pleksus pel-ikus ang menerima masukan serabut parasimpatik
dari korda spinalis dan simpatik dari ner-us hipogastrikus' ;angsangan
parasimpatik meningkatkan sekresi kelenjar pada epitel prostat, sedangkan
rangsangan simpatik menebabkan pengeluaran +airan prostat kedalam uretra
posterior, seperti pada saat ejakulasi' Sstem simpatik memberikan iner-asi pada
otot polos prostat, kapsula prostat, dan leher buli!buli' itempat itu terdapat
banak reseptor adrenergi+' ;angsangan simpatik menebabkan dipertahankan
tonus otot tersebut' Pada usia lanjut sebagian pria akan mengalami pembesaran
kelenjar prostat akibat hiperplasi jinak sehingga dapat menumbat uretra posterior
dan mengakibatkan terjadina obstruksi saluran kemih (Purnomo, $%)'
Kelenjar prostat mengeluarkan +airan basa ang menerupai susu untuk
menetralisir keasaman -agina selama senggama dan meningkatkan motilitas
sperma ang optimum pada p0 5,% sampai 5,1' <airan ini dialirkan melalui
duktus sekretorius dan bermuara di uretra posterior untuk kemudian dikeluarkan
bersama +airan semen ang lain pada saat ejakulasi' :olume +airan prostat
merupakan $18 dari seluruh -olume ejakulat (Purnomo, $%)
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 5/35
Purnomo ($%) mengatakan bahwa fisiologi prostat adalah suatu alat tubuh
ang tergantung kepada pengaruh endokrin' Pengetahuan mengenai sifat endokrin
ini masih belum pasti' Bagian ang peka terhadap estrogen adalah bagian tengah,
sedangkan bagian tepi peka terhadap androgen, oleh karena itu pada orang tua
bagian tengahlah ang mengalami hiperplasi karena sekresi androgen berkurang
sehingga kadar estrogen relatif bertambah' Sel!sel kelenjar prostat dapat
membentuk en=im asam fosfatase ang paling aktif bekerja pada p0 1' Kelenjar
prostat mensekresi sedikit +airan ang berwarna putih susu dan bersifat alkalis'
<airan ini mengandung asam sitrat, asam fosfatase, kalsium dan koagulase serta
fibrinolisis' Selama pengeluaran +airan prostat, kapsul kelenjar prostat akan
berkontraksi bersamaan dengan kontraksi -as deferen dan +airan prostat keluar
ber+ampur dengan semen ang lainna' <airan prostat merupakan 7%8 -olume
+airan ejakulat dan berfungsi memberikan makanan spermato=on dan menjaga
agar spermato=on tidak +epat mati di dalam tubuh wanita, dimana sekret -agina
sangat asam (p0> 3,1!4)'
<airan ini dialirkan melalui duktus skretorius dan bermuara di uretra posterior
untuk kemudian dikeluarkan bersama +airan semen ang lain pada saat ejakulasi'
:olume +airan prostat kurang lebih $18 dari seluruh -olume ejakulat' engan
demikian sperma dapat hidup lebih lama dan dapat melanjutkan perjalanan
menuju tuba uterina dan melakukan pembuahan, sperma tidak dapat bergerak
optimal sampai p0 +airan sekitarna meningkat 5 sampai 5,1 akibatna mungkin
bahwa +aira prostat menetralkan keasaman +airan dan lain tersebut setelah
ejakulasi dan sangat meningkatkan pergerakan dan fertilitas sperma ("ibowo dan
Parana, $%%& )'
B. BENIGNA PROSTATE HIPERPLASIA (BPH)
$. P"+,"r-ia+
Benigna Prostate Hiperplasia (BP0) merupakan perbesaran kelenjar prostat,
memanjang ke atas ke dalam kandung kemih dan menumbat aliran urin dengan
menutupi orifisium uretra akibatna terjadi dilatasi ureter (hidroureter) dan ginjal
(hidronefrosis) se+ara bertahap (Smelt=er dan Bare, $%%$)' Pri+e # "ilson ($%%5)
menjelaskan bahwa BP0 merupakan pertumbuhan nodul!nodul fibroadenomatosa
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 6/35
majemuk dalam prostat, pertumbuhan tersebut dimulai dari bagian periuretral
sebagai proliferasi ang terbatas dan tumbuh dengan menekan kelenjar normal
ang tersisa, prostat tersebut mengelilingi uretra dan, dan pembesaran bagian
periuretral menebabkan obstruksi leher kandung kemih dan uretra parsprostatika
(Pri+e dan "ilson, $%%5)' BP0 juga didefisisikan sebagai suatu keadaan ang
sering terjadi pada pria umur 1% tahun atau lebih ang ditandai dengan terjadina
perubahan pada prostat aitu prostat mengalami atrofi dan menjadi nodular,
pembesaran dari beberapa bagian kelenjar ini dapat mengakibatkan obstruksi
urine ( Baradero dan arit, $%%7)' ari beberapa pernataan di atas dapat
disimpulkan, bahwa Benigna Prostate Hiperplasia (BP0) adalah suatu penakit
ang diakibatkan oleh pembesaran kelenjar prostat ang dapat menumbat aliran
urin dengan menutupi orifisium uretra akibat terjadina dilatasi ureter dan ginjal,
sehingga menghambat pengosongan kandung kemih dan menebabkan gangguan
perkemihan'
ambar 4 BP0
%. E-i/,i
Penebab pasti BP0 belum diketahui' Smelt=er dan Bare ($%%$)
menebutkan bahwa beberapa bukti ang dapat menebabkan BP0 adalah
hormon ang menebabkan hperplasia jaringan dan penuaan' Beberapa bukti
lain menebutkan bahwa penebab BP0 ini berhubungan dengan adana
beberapa teori, aitu ?eori ehidrotestosteron (0?), teori hormon
(ketidakseimbangan antara estrogen dan testosteron), faktor interaksi stroma dan
epitel!epitel, teori berkurangna kematian sel (apoptosis), teori sel stem'
a' ?eori ehidrotestosteron (0?)
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 7/35
ehidrotestosteron (0?) adalah hormon pria ang aktif dalam kelenjar
prostat' 0ormon ini dibuat ketika en=im 1!alpha reduktase mengubah
testosteron menjadi dehidrotestosteron, ang merangsang pertumbuhan
kelenjar prostat' 0? adalah metabolit androgen ang sangat penting pada
pertumbuhan sel!sel kelenjar prostat' *ksis hipofisis testis dan reduksi
testosteron menjadi dehidrotestosteron (0?) dalam sel prostat merupakan
faktor terjadina penetrasi 0? kedalam inti sel ang dapat menebabkan
gangguan pada ;N*, sehingga dapat menebabkan terjadina sintesis
protein ang menstimulasi pertumbuhan sel prostat' Pada berbagai
penelitian dikatakan bahwa kadar 0? pada BP0 tidak jauh berbeda
dengan kadarna pada prostat normal, hana saja pada BP0, akti-itas en=im
1alfa6reduktase dan jumlah reseptor androgen lebih banak pada BP0' 0al
ini menebabkan sel!sel prostat pada BP0 lebih sensitif terhadap 0?
sehingga replikasi sel lebih banak terjadi dibandingkan dengan prostat
normal'
b' ?eori 0ormon (Ketidakseimbangan antara estrogen dan testosteron)
Penurunan kadar testosteron sering terjadi pada pria dengan usia lanjut'
Penurunan produksi testosteron dan kon-ersi testosteron menjadi estrogen
pada jaringan adiposa di perifer dapat merangsang terjadina hiperplasia
pada stroma' @strogen berberan dalam perkembangan stroma ang awalna
terjadi akibat proliferasi sel oleh testosteron' Pada keadaan normal hormon
gonadotropin hipofise akan menebabkan produksi hormon androgen testis
ang akan mengontrol pertumbuhan prostat' engan makin bertambahna
usia, akan terjadi penurunan dari fungsi testikuler (spermatogenesis) ang
akan menebabkan penurunan ang progresif dari sekresi androgen ang
dapat berpengaruh pada estrogen dan testosteron'
+' /aktor interaksi Stroma dan @pitel
iferensiasi dan pertumbuhan sel epitel prostat se+ara tidak langsung
dikontrol oleh sel!sel stroma melalui suatu mediator ang disebut Growth
factor ' Setelah sel!sel stroma mendapatkan stimulasi dari 0? dan
estradiol, sel!sel stroma mensintesis suatu growth factor ang selanjutna
mempengaruhi sel!sel stroma itu sendiri' Stimulasi itu menebabkan
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 8/35
terjadina poliferasi sel!sel epitel maupun sel stroma' Basic Fibroblast
Growth Factor (b//) dapat menstimulasi sel stroma dan ditemukan
dengan konsentrasi ang lebih besar pada pasien dengan pembesaran prostat
jinak' b// dapat diakibatkan oleh adana mikrotrauma karena miksi,
ejakulasi atau infeksi'
d' ?eori berkurangna kematian sel (apoptosis)
*poptosis pada sel prostat adalah mekanisme fisiologik untuk
mempertahankan homeostatis kelenjar prostat' Pada apoptosis terjadi
kondensasi dan fragmentasi sel, ang selanjutna sel!sel ang mengalami
apoptosis akan difagositosis oleh sel!sel di sekitarna, kemudian didegradasioleh en=im lisosom' Pada jaringan normal, terdapat keseimbangan antara
laju poliferasi sel dengan kematian sel' Pada saat terjadi pertumbuhan
prostat sampai pada prostat dewasa, penambahan jumlah sel!sel prostat baru
dengan ang mati dalam keadaan seimbang' Berkurangna jumlah sel!sel
prostat baru dengan prostat ang mengalami apoptosis menebabkan jumlah
sel!sel prostat se+ara keseluruhan menjadi meningkat, sehingga terjadi
pertambahan masa prostat'
e' ?eori Sel Stem
Sel!sel ang telah apoptosis selalu dapat diganti dengan sel!sel baru'
idalam kelenjar prostat istilah ini dikenal dengan suatu sel stem, aitu sel
ang mempunai kemampuan berpoliferasi sangat ekstensif' Kehidupan sel
ini sangat tergantung pada keberadaan hormone androgen, sehingga jika
hormon androgen kadarna menurun, akan terjadi apoptosis' ?erjadina
poliferasi sel!sel BP0 diper+aai sebagai ketidaktepatan akti-itas sel stem
sehingga terjadi produksi ang berlebihan sel stroma maupun sel epitel'
&. K/asii0asi
erajat berat BP0 menurut Sjamsuhidajat ($%%1) dibedakan menjadi 4
stadium>
' Stadium A
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 9/35
*da obstruktif tapi kandung kemih masih mampu mengeluarkan urine
sampai habis'
$' Stadium AA
*da retensi urine tetapi kandung kemih mampu mengeluarkan urine
walaupun tidak sampai habis, masih tersisa kira!kira 5%!1% ++' *da rasa
ridak enak B*K atau disuria dan menjadi no+turia'
3' Stadium AAA
Setiap B*K urine tersisa kira!kira 1% ++'
4' Stadium A:
;etensi urine total, buli!buli penuh pasien tampak kesakitan, urine
menetes se+ara periodik (over flowin continent )'
Pembagian berdasarkan tingkat keparahan penderita BP0 dapat diukur
dengan skor APSS ( Internasional Prostate Symptom Score) untuk membantu
diagnosis dan menentukan tingkat beratna penakit'
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 10/35
?abel ?ingkatan Keparahan BP0
N K"/u1a+ #ada 2u/a+
-"ra01ir
Tida0
#"r+a1
3$4
da/am 50a/i
3dari
s"-"+,a1
Kada+,6
0ada+,s"0i-ar
(5'7)
8dari
s"-"+,a1
Ham#ir
S"/a/u
Seberapa sering anda
merasa tidak puas saat
selesai berkemih
% $ 3 4 1
$ Seberapa sering
anda harus ken+ing dalam
waktu C$ jam setelah
selesai berkemih
% $ 3 4 1
3 Seberapa sering
anda mendapatkanken+ing anda terputus!putus
% $ 3 4 1
4 Seberapa sering
anda mendapatkan bahwa
anda sulit menahan ken+ing
% $ 3 4 1
1 Seberapa sering pan+aran
ken+ing anda lemah
% $ 3 4 1
5 Seberapa sering anda
harus mengedan untuk
mulai berkemih
% $ 3 4 1
7 Seberapa sering anda
harus bangun untuk
berkemih sejak mulaitidur pada malam hari
hingga bangun di pagi
hari
% $ 3 4 1
?otal APSS S+ore >
' ;ingan ( Mild ) > % 6 7
$' Sedang ( Moderate) > D!&
3' Berat (Severe) > $% ! 31
9. Ma+i"s-asi K/i+is
Manifestasi klinis ang dapat ditimbulkan oleh BP0 salah satuna adalahadana obstuksi' Ebstruksi prostat ini dapat menimbulkan keluhan pada saluran
kemih maupun keluhan diluar saluran kemih' Purnomo ($%) mengatakan bahwa
manifestasi klinis BP0 adalah keluhan pada saluran kemih bagian bawah, gejala
pada saluran kemih bagian atas, dan gejala di luar saluran kemih'
a' Keluhan pada saluran kemih bagian bawah
Manifestasi klinis ang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut>
) ejala obstruksi meliputi retensi urin (urin tertahan dikandung kemih
sehingga urin tidak bisa keluar), straining9harus mengejan, hesitansi (sulit
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 11/35
memulai miksi), pan+aran miksi lemah, Antermiten (ken+ing terputus!
putus), dan miksi tidak puas (menetes setelah miksi9terminal dribling )F
$) ejala iritasi meliputi frekuensi, nokturia, urgensi (perasaan ingin miksi
ang sangat mendesak) dan disuria (neri pada saat miksi)'
b' ejala pada saluran kemih bagian atas
Keluhan akibat hiperplasi prostat pada sluran kemih bagian atas berupa
adana gejala obstruksi, seperti neri pinggang, benjolan dipinggang
(merupakan tanda dari hidronefrosis), atau demam ang merupakan tanda
infeksi atau urosepsis'
+' ejala diluar saluran kemih
Pasien datang ke petugas kesehatan biasana diawali dengan keluhan penakit hernia inguinalis atau hemoroid' ?imbulna penakit ini
dikarenakan sering mengejan pada saat miksi sehingga mengakibatkan
tekanan intraabdominal' *dapun gejala dan tanda lain ang tampak pada
pasien BP0, pada pemeriksaan prostat didapati membesar, kemerahan,
dan tidak ada neri tekan, keletihan, anoreksia, mual dan muntah, rasa
tidak naman pada epigastrik, dan gagal ginjal dapat terjadi dengan
retensi kronis dan -olume residual ang besar'
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 12/35
ambar 1 ?anda gejala BP0
5. Pa-isi/,i
0iperplasi prostat adalah pertumbuhan nodul!nodul fibroadenomatosa
majemuk dalam prostat, pertumbuhan tersebut dimulai dari bagian periuretral
sebagai proliferasi ang terbatas dan tumbuh dengan menekan kelenjar normal
ang tersisa' Garingan hiperplastik terutama terdiri dari kelenjar dengan stroma
fibrosa dan otot polos ang jumlahna berbeda!beda' Proses pembesaran prosta
terjadi se+ara perlahan!lahan sehingga perubahan pada saluran kemih juga terjadi
se+ara perlahan!lahan' Pada tahap awal setelah terjadi pembesaran prostad,
resistensi pada leher buli!buli dan daerah prostat meningkat, serta otot destrusor
menebal dan merenggang sehingga timbul sakulasi atau di-ertikel' /ase penebalan
destrusor disebut fase kompensasi, keadaan berlanjut, maka destrusor menjadi
lelah dan akhirna mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 13/35
berkontraksi9terjadi dekompensasi sehingga terjadi retensi urin' Pasien tidak bisa
mengosongkan -esika urinaria dengan sempurna, maka akan terjadi statis urin'
rin ang statis akan menjadi alkalin dan media ang baik untuk pertumbuhan
bakteri (Baradero at al, $%%7)'
Ebstruksi urin ang berkembang se+ara perlahan!lahan dapat mengakibatkan
aliran urin tidak deras dan sesudah berkemih masih ada urin ang menetes,
ken+ing terputus!putus (intermiten), dengan adana obstruksi maka pasien
mengalami kesulitan untuk memulai berkemih (hesitansi)' ejala iritasi juga
menertai obstruksi urin' :esika urinariana mengalami iritasi dari urin ang
tertahan tertahan didalamna sehingga pasien merasa bahwa -esika urinariana
tidak menjadi kosong setelah berkemih ang mengakibatkan inter-al disetiap
berkemih lebih pendek (nokturia dan frekuensi), dengan adana gejala iritasi
pasien mengalami perasaan ingin berkemih ang mendesak9 urgensi dan neri saat
berkemih 9disuria (Purnomo, $%)'
?ekanan -esika ang lebih tinggi daripada tekanan sfingter dan obstruksi,
akan terjadi inkontinensia parado. (keadaan dimana tekanan -esika urinaria
menjadi lebih tinggi daripada tekanan sfingter dan terjadi obstruksi)' ;etensi
kronik menebabkan refluk -esika ureter, hidroureter, hidronefrosis dan gagal
ginjal' Proses kerusakan ginjal diper+epat bila terjadi infeksi' Pada waktu miksi
pasien harus mengejan sehingga lama kelamaan menebabkan hernia atau
hemoroid' Karena selalu terdapat sisa urin, dapat menebabkan terbentukna batu
endapan didalam kandung kemih' Batu ini dapat menambah keluhan iritasi dan
menimbulkan hematuria' Batu tersebut dapat juga menebabkan sistitis
(peradangan kandung kemih) dan bila terjadi refluk akan mengakibatkan
pielonefritis (inflamasi pada pel-is ginjal dan parenkim ginjal ang disebabkan
karena adana infeksi oleh bakteri) (Sjamsuhidajat dan e jong, $%%1)'
*. P"m"ri0saa+ 01usus da+ #"+u+:a+,
ntuk menegakkan diagnosis BP0 dilakukan beberapa +ara antara lain
sebagai berikut'
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 14/35
a' *namnesa'
Kumpulan gejala pada BP0 dikenal dengan 2?S (2ower rinar ?ra+t
Smptoms) antara lain > hesitansi, pan+aran urin lemah, intermittensi,
terminal dribbling, terasa ada sisa setelah miksi disebut gejala obstruksi
dan gejala iritatif dapat berupa urgensi, frekuensi serta disuria'
b' Pemeriksaan /isik
) ;e+tal tou+h atau pemeriksaan +olok dubur bertujuan untuk
menentukan konsistensi sistem persarafan unit -esiko uretra dan
besarna prostat' engan re+tal tou+her dapat diketahui derajat dari
BP0, aitu >a) % 6 +m HHHH' I grade %
b) 6 $ +m HHHH' I grade
+) $ 6 3 +m HHHH' I grade $
d) 3 6 4 +m HHHH' I grade 3
e) J 4 +mHHHHH I grade 4
ambar 1' ;ektal tou+her
ambar 5' Posisi saat ;ektal ?ou+her
$) <lini+al grading
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 15/35
Patokan banakna sisa urine dilakukan dengan +ara pagi hari pasien
bangun tidur disuruh ken+ing sampai selesai kemudian masukkan
kateter : mengukur sisa urine
' Sisa urine % ++ HHHH' I normal
$' Sisa urine % 6 1% ++ HH I grade
3' Sisa urine 1% 6 1% ++H' I grade $
4' Sisa urine J 1% ++ HH' I grade 3
+' Pemeriksaan 2aboratorium
a' Pemeriksaan darah lengkap, faal ginjal, serum elektrolit dan kadar
gula digunakan untuk memperoleh data dasar keadaan umum klien'
b' Pemeriksaan urin lengkap dan kultur'+' PS* (Prostatik Spesifi+ *ntigen) penting diperiksa sebagai
kewaspadaan adana keganasan'
d' Pemeriksaan roflowmetri
Salah satu gejala dari BP0 adalah melemahna pan+aran urin' Se+ara
objektif pan+aran urin dapat diperiksa dengan uroflowmeter dengan
penilaian>
) /low rate maksimal J 1 ml 9 dtk I non obstruktif'
$) /low rate maksimal % 6 1 ml 9 dtk I border line'3) /low rate maksimal C % ml 9 dtk I obstruktif'
e' Pemeriksaan Amaging dan ;ontgenologik
) BE/ (Buik E-er=i+h /oto) untuk melihat adana batu dan metastase
pada tulang'
$) S (ltrasonografi), digunakan untuk memeriksa konsistensi,
-olume dan besar prostat juga keadaan buli6buli termasuk residual
urin' Pemeriksaan dapat dilakukan se+ara transrektal, transuretral
dan suprapubik'3) A:P (Pielografi Antra-ena), digunakan untuk melihat fungsi ekskresi
ginjal dan adana hidronefrosis'
. Km#/i0asi
Sjamsuhidajat dan e Gong ($%%1) menebutkan bahwa komplikasi BP0
adalah sebagai berikut>
a' retensi urin akut, terjadi apabila buli!buli menjadi dekompensasiF
b' infeksi saluran kemihF
+' in-olusi kontraksi kandung kemihF
d' refluk kandung kemihF
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 16/35
e' hidroureter dan hidronefrosis dapat terjadi karena produksi urin terus
berlanjut maka pada suatu saat buli!buli tidak mampu lagi menampung
urin ang akan mengakibatkan tekanan intra-esika meningkatF
f' gagal ginjal bisa diper+epat jika terjadi infeksiF
g' hematuri, terjadi karena selalu terdapat sisa urin, sehingga dapat terbentuk
batu endapan dalam buli!buli, batu ini akan menambah keluhan iritasi'
Batu tersebut dapat pula menibulkan sistitis, dan bila terjadi refluks dapat
mengakibatkan pielonefritisF
h' hernia atau hemoroid lama!kelamaan dapat terjadi dikarenakan pada waktu
miksi pasien harus mengedan'
;. P"+a-a/a0sa+aa+
Penatalaksanaan ang dapat dilakukan tergantung dengan penebab,
keparahan obstruksi, dan kondisi pasien (Smelt=er dan Bare, $%%$)'
Penatalaksanaan ang dapat dilakukan adalah sebagai berikut>
' Ebser-asi
Ebser-asi biasana dilakukan pada pasien dengan keluhan ringan' Pasien
dianjurkan untuk mengurangi minum setelah makan malam ang ditujukan
agar tidak terjadi nokturia, menghindari obat!obat dekongestan
(parasimpatolitik), mengurangi minum kopi, dan tidak diperbolehkan minum
alkohol agar tidak terlalu sering miksi' Pasien dianjurkan untuk menghindari
mengangkat barang ang berat agar perdarahan dapat di+egah' *njurkan
pasien agar sering mengosongkan kandung kemih (jangan menahan ken+ing
terlalu lama) untuk menghindari distensi kandung kemih dan hipertrofi
kandung kemih' Pasien dianjurkan untuk melakukan kontrol keluhan,
pemeriksaan laboratorium, sisa ken+ing dan pemeriksaan +olok dubur
(Purnomo, $%)'
Pemeriksaan derajat obstruksi prostat menurut Purnomo ($%) dapat
diperkirakan dengan mengukur residual urin dan pan+aran urin'
a' ;esidual urin
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 17/35
;esidul urin aitu jumlah sisa urin setelah miksi' Sisa urin dapat diukur
dengan +ara melakukan kateterisasi setelah miksi atau ditentukan dengan
pemeriksaan S setelah miksi'
b' Pan+aran urin ( flow rate)
Flow rate dapat dihitung dengan +ara menghitung jumlah urin dibagi dengan
lamana miksi berlangsung (ml9detik) atau dengan alat urofometri ang
menajikan gambaran grafik pan+aran urin'
$' ?erapi medikamentosa
Baradero at al ($%%7) megatakan bahwa tujuan dari obat!obat ang diberikan
pada pasien BP0 adalah sebgai berikut>a' mengurangi pembesaran prostat dan membuat otot!otot berelaksasi untuk
mengurangi tekanan pada uretraF
b' mengurangi resistensi leher buli!buli dengan obat!obatan golongan alfa
blo+ker (penghambat alfa adrenergenik)F
+' mengurangi -olum prostat dengan menentuan kadar hormone testosterone
atau disebut dengan dehidrotestosteron (0?)'
*dapun obat!obatan ang sering digunakan pada pasien BP0, menurut
Purnomo ($%) diantarana adalah sebagai penghambat adrenergenik alfa,
penghambat en=in 1 alfa reduktase, dan fitofarmaka'
) Penghambat adrenergenik alfa
Ebat!obat ang sering dipakai diantarana adalah pra=osin, do.a=osin,
tera=osin, aflu=osin atau ang lebih selektif alfa a (?amsulosin)' osis
dimulai mg9hari sedangkan dosis tamsulosin adalah %,$!%,4 mg9hari'
Penggunaaan antagonis alfa adrenergenik karena se+ara selektif dapat
mengurangi obstruksi pada buli!buli tanpa merusak kontraktilitas detrusor'
Ebat ini menghambat reseptor!reseptor ang banak ditemukan pada otot
polos di trigonum, leher -esika, prostat, dan kapsul prostat sehingga terjadi
relakasi didaerah prostat' Ebat!obat golongan ini dapat memperbaiki keluhan
miksi dan laju pan+aran urin' 0al ini akan menurunkan tekanan pada uretra
pars prostatika sehingga gangguan aliran air seni dan gejala!gejala berkurang'
Biasana pasien mulai merasakan berkurangna keluhan dalam !$ minggu
setelah ia mulai memakai obat' @fek samping ang mungkin timbul adalah
pusing, sumbatan di hidung dan lemah' *da beberapa obat!obat ang
menebabkan ekasaserbasi retensi urin maka perlu dihindari seperti
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 18/35
antikolinergenik, antidepresan, transuili=er, dekongestan, obatobat ini
mempunai efek pada otot kandung kemih dan sfingter uretra'
$) Penghambat en=im 1 alfa reduktase
Ebat ang dipakai adalah finasteride (pros+ar) dengan dosis L1 mg9hari'
Ebat golongan ini dapat menghambat pembentukan 0? sehingga prostat
ang membesar akan menge+il' Namun obat ini bekerja lebih lambat dari
golongan alfa bloker dan manfaatna hana jelas pada prostat ang besar'
@fektifitasna masih diperdebatkan karena obat ini baru menunjukkan
perbaikan sedikit atau $D 8 dari keluhan pasien setelah 5!$ bulan
pengobatan bila dilakukan terus menerus, hal ini dapat memperbaiki keluhanmiksi dan pan+aran miksi' @fek samping dari obat ini diantarana adalah
libido, impoten dan gangguan ejakulasi'
3) /itofarmaka atau fitoterapi
Penggunaan fitoterapi ang ada di Andonesia antara lain e-iprostat'
Substansina misalna pgeum afri+anum, saw palmetto, serenoa repeus'
@fekna diharapkan terjadi setelah pemberian selama ! $ bulan dapat
memperke+il -olum prostat'
3' ?erapi bedah
Pembedahan adalah tindakan pilihan, keputusan untuk dilakukan pembedahan
didasarkan pada beratna obstruksi, adana ASK, retensio urin berulang,
hematuri, tanda penurunan fungsi ginjal, ada batu saluran kemih dan
perubahan fisiologi pada prostat' "aktu penanganan untuk tiap pasien
ber-ariasi tergantung pada beratna gejala dan komplikasi' Smelt=er dan Bare
($%%$) mengatakan bahwa inter-ensi bedah ang dapat dilakukan meliputi
pembedahan terbuka dan pembedahan endourologi'
a) Pembedahan terbuka
Beberapa teknik operasi prostatektomi terbuka ang biasa digunakan adalah
sbegai berikut>
) Prostatektomi suprapubik
*dalah salah satu metode mengangkat kelenjar melalui insisi abdomen' Ansisi
dibuat dikedalam kandung kemih, dan kelenjar prostat diangat dari atas'
?eknik demikian dapat digunakan untuk kelenjar dengan segala ukuran, dan
komplikasi ang mungkin terjadi ialah pasien akan kehilangan darah ang
+ukup banak dibanding dengan metode lain, kerugian lain ang dapat terjadi
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 19/35
adalah insisi abdomen akan disertai bahaa dari semua prosedur bedah
abdomen maor'
$) Prostatektomi perineal
*dalah suatu tindakan dengan mengangkat kelenjar melalui suatu insisi
dalam perineum' ?eknik ini lebih praktis dan sangat berguan untuk biops
terbuka' Pada periode pas+a operasi luka bedah mudah terkontaminasi karena
insisi di lakukan dekat dengan rektum' Komplikasi ang mungkin terjadi dari
tindakan ini adalah inkontinensia, impotensi dan +edera re+tal'
3) Prostatektomi retropubik
*dalah tindakan lain ang dapat dilakukan, dengan +ara insisi abdomenrendah mendekati kelenjar prostat, aitu antara arkus pubis dan kandung
kemih tanpa memasuki kandung kemih' ?eknik ini sangat tepat untuk kelenjar
prostat ang terletak tinggi dalam pubis' Meskipun jumlah darah ang hilang
lebih dapat dikontrol dan letak pembedahan lebih mudah dilihat, akan tetapi
infeksi dapat terjadi diruang retropubik'
ambar' 5 ?erapi Bedah
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 20/35
b) Pembedahan endourologi
Pembedahan endourologi transurethral dapat dilakukan dengan memakai
tenaga elektrik diantarana>
) ?ransurethral Prostati+ ;ese+tion (?;P)
Merupakan tindakan operasi ang paling banak dilakukan, reseksi kelenjar
prostat dilakukan dengan transuretra menggunakan +airan irigan (pembilas)
agar daerah ang akan dioperasi tidak tertutup darah' Andikasi ?;P ialah
gejala!gejala sedang sampai berat, -olume prostat kurang dari &% gr'?indakan
ini dilaksanakan apabila pembesaran prostat terjadi dalam lobus medial ang
langsung mengelilingi uretra' Setelah ?;P ang memakai kateter threewa'Arigasi kandung kemih se+ara terus menerus dilaksanakan untuk men+egah
pembekuan darah' Manfaat pembedahan ?;P antara lain tidak
meninggalkan atau bekas saatan serta waktu operasi dan waktu tinggal
dirumah sakit lebih singkat'Komplikasi ?;P adalah rasa tidak enak pada
kandung kemih, spasme kandung kemih ang terus menerus, adana
perdarahan, infeksi, fertilitas (Baradero at al, $%%7)' ;eseksi prostat
transurethral sering membuka jaringan ekstensif sinus -ena pada prostatdan
memungkinkan absorbsi sistemik dari +airan irigasi' *bsorbsi dari +airan
dalam jumlah ang besar ($ liter atau lebih) menghasilkan konstelasi
gejala dan tanda ang disebut dengan sindrom?;P'
$) ?ransurethral An+ision of the Prostate (?AP)
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 21/35
*dalah prosedur lain dalam menangani BP0' ?indakan ini dilakukan apabila
-olume prostat tidak terlalu besar atau prostat fibroti+' Andikasi dari
penggunan ?AP adalah keluhan sedang atau berat, dengan -olume prostat
normal atau ke+il (3% gram atau kurang)' ?eknik ang dilakukan adalah
dengan memasukan instrument kedalam uretra' Satu atau dua buah insisi
dibuat pada prostat dan kapsul prostat untuk mengurangi tekanan prostat pada
uretra dan mengurangi konstriksi uretral' Komplikasi dari ?AP adalah pasien
bisa mengalami ejakulasi retrograde (%!378) (Smelt=er dan Bare, $%%$)'
3) ?erapi in-asi-e minimal
Purnomo ($%) terapai in-asi-e minimal dilakukan pada pasien denganresiko tinggi terhadap tindakan pembedahan' ?erapi in-asi-e minimal
diantarana ?ransurethral Mi+ro-awe ?hermotherap (?M?), ?ransuretral
Ballon ilatation (?B), ?ransuretral Needle *blation9*blasi jarum
?ransuretra (?N*), Pemasangan stent uretra atau prostat+att'
a) ?ransurethral Mi+ro-awe ?hermotherap (?M?)
Genis pengobatan ini hana dapat dilakukan di beberapa rumah sakit besar'
ilakukan dengan +ara pemanasan prostat menggunakan gelombang mikro
ang disalurkan ke kelenjar prostat melalui transdu+er ang diletakkan di
uretra pars prostatika, ang diharapkan jaringan prostat menjadi lembek'
b) ?ransuretral Ballon ilatation (?B)
?ehnik ini dilakukan dilatasi (pelebaran) saluran kemih ang berada di prostat
dengan menggunakan balon ang dimasukkan melalui kateter' ?eknik ini
efektif pada pasien dengan prostat ke+il, $3 kurang dari 4% +m3' Meskipun
dapat menghasilkan perbaikan gejala sumbatan, namun efek ini hana
sementar, sehingga +ara ini sekarang jarang digunakan'+) ?ransuretral Needle *blation (?N*)
Pada teknik ini memakai energ dari frekuensi radio ang menimbulkan
panas men+apai %% derajat selsius, sehingga menebabkan nekrosis jaringan
prostat' Pasien ang menjalani ?N* sering kali mengeluh hematuri, disuria,
dan kadang!kadang terjadi retensi urine (Purnomo, $%)'
Pemasangan stent uretra atau prostat+atth ang dipasang pada uretra
prostatika untuk mengatasi obstruksi karena pembesaran prostat, selain itu
supaa uretra prostatika selalu terbuka, sehingga urin leluasa melewati lumen
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 22/35
uretra prostatika' Pemasangan alat ini ditujukan bagi pasien ang tidak
mungkin menjalani operasi karena resiko pembedahan ang +ukup tinggi'
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 23/35
<. </i+i=a/ Pa-1>a?
Perubahan keseimbangan antara hormon
testosteron dan etrogen
ehidrotestosteron (0?)
iikat reseptor (dalam sitoplasma sel
prostat
Mempengaruhi inti sel (;N*)
Proliferasi selAnteraksi sel epitel
dan stromaAnflamasiPeningkatan
sel stem
Ketidakseimbangan
hormon
Proses menua
0iperplasia pada epitel dan
stroma ada kelen ar rostat
Penempitan lumen uretra
ars rostatika
Menghambat aliran urin
Bendungan -esi+a urinaria
Peningkatan tekanan intra -esikal
0iperiritabel pada bladder
Peningkatan kontraksi otot
destrusor dan buli!buli
0ipertrofi otot destrusor
trabekulasi
?erbentukna selula, sekula, dan
di-ertikel buli!buli
ejala obtruktif ( intermiten,
hesistansi, terminal dribling,
pan+aran lemah, B*K tidak puas)
Ga+,,ua+ "/imi+asi uri+"
Kontraksi otot
suprapubik
?ekanan mekanis
Merangsang nosiseptor
Persepsi neri
N?"ri a0u-
R"si0 i+"0si
Media bekembangna
bakteri
Statis urin
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 24/35
@@@@@
Pembedahan ?;P
Post operasiAntra o erasiPre E erasi
Kurang informasi
akan kondisi
penakit dan
embedahan
Khawatir akan prosedur
pembedahan
A+si"-as
Kura+,
P"+,"-a1ua+
?indakan in-asif
Pendarahan
?idak terkontrol
R"si0 S?0
R"si0 <"d"ra
@fek anastesi
Menumpukna
sekret di jalan
B"rsi1a+
:a/a+ +aas
-ida0 ""0-i
@fek anastesi
hilang
Sakit pada
bekas reseksi
N?"ri a0u-
Kurangna informasi
proses penembuhan
Kura+, #"+,"-a1ua+
Pemasangan kateter
Bekuan darah
;etensi urin
R"si0 i+"0si
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 25/35
Asu1a+ K"#"ra>a-a+
P"+,0a:ia+ Umum
' *namnesa
a) ata demografi
ikaji terkait data nama, umur (terjadi pada usia lanjut diatas 41
tahun), jenis kelamin (laki!laki), pekerjaan (pekerjaan berisiko tinggi
terjadina BP0 adalah orang ang pekerjaana mengangkat barang!
barang berat), ras (Erang dari ras kulit hitam memiliki risiko $ kali
lebih besar untuk terjadi BP0 dibanding ras lain), penddikan, dan
status perkawinan
b) ;iwaat Penakit KlienKumpulan gejala ang ditimbulkan oleh BP0> pan+ar urin lemah,
intermitensi, terasa ada sisa setelah selesai miksi, urgensi, frekuensi
dan disuria' Perlu ditanakan mengenai permulaan timbulna
keluhan, hal!hal ang dapat menimbulkan keluhan dan ketahui pula
bahwa mun+ulna gejala untuk pertama kali atau berulang'
ikaji riwaat penakit dahulu klien aitu penakit ang dapat
menebabkan BP0 salah satuna adalah pasien pernah mengalami
ASK atau pembedahan prostat atau hernia sebelumna
+) Keluhan tama
Keluhan utama ang biasa mun+ul pada klien BP0 adalah sering
miksi pada siang hari dan nokturia, urgensi, disuria, dan rasa tidak
puas saat miksi'
d) Pola /ungsi Kesehatan
Pengkajian pada klien dengan BP0 menurut Pola /ungsional ordon
adalah sebagai berikut >' Pola persepsi dan Manajemen kesehatan
Biasana kasus BP0 terjadi pada pasien laki!laki ang sudah tua, dan
pasien biasana tidak memperdulikan hal ini, karena sering
mengatakan bahwa sakit ang dideritana pengaruh umur ang sudah
tua' Perawat perlu mengkaji apakah klien mengetahui penakit apa
ang dideritana an apa penebab sakitna saat ini
$' Pola nutrisi dan metabolik
katarak
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 26/35
?ergangguna sistem pemasukan makan dan +airan aitu karena efek
penekanan9neri pada abomen (pada preoperasi), maupun efek dari
anastesi pada postoperasi BP0, sehingga terjadi gejala> anoreksia,
mual, muntah, penurunan berat badan, tindakan ang perlu dikaji
adalah awasi masukan dan pengeluaran baik +airan maupun
nutrisina'
3' Pola eliminasi
angguan eliminasi merupakan gejala utama ang seringkali dialami
oleh pasien dengan preoperasi, perlu dikaji keragu!raguan dalam
memulai aliran urin, aliran urin berkurang, pengosongan kandung
kemih inkomplit, frekuensi berkemih, nokturia, disuria dan hematuria'
Sedangkan pada postoperasi BP0 ang terjadi karena tindakan in-asif
serta prosedur pembedahan sehingga perlu adana ober-asi drainase
kateter untuk mengetahui adana perdarahan dengan menge-aluasi
warna urin' @-aluasi warna urin, +ontoh > merah terang dengan bekuan
darah, perdarahan dengan tidak ada bekuan, peningkatan -iskositas,
warna keruh, gelap dengan bekuan' Selain terjadi gangguan eliminasi
urin, juga ada kemugkinan terjadina konstipasi' Pada post operasi
BP0, karena perubahan pola makan dan makanan'
4' Pola latihan! akti-itas
*dana keterbatasan akti-itas karena kondisi klien ang lemah dan
terpasang traksi kateter selama 5 6 $4 jam' Pada paha ang dilakukan
perekatan kateter tidak boleh fleksi selama traksi masih diperlukan,
klien juga merasa neri pada prostat dan pinggang' Klien dengan BP0
akti-itasna sering dibantu oleh keluarga'
1' Pola istirahat dan tidur
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 27/35
Pada pasien dengan BP0 biasana istirahat dan tidurna terganggu,
disebabkan oleh neri pinggang dan B*K ang keluar terus menerus
dimana hal ini dapat mengganggu kenamanan klien'
5' Pola konsep diri dan persepsi diri
Pasien dengan kasus penakit BP0 seringkali terganggu integritas
egona karena memikirkan bagaimana akan menghadapi pengobatan
ang dapat dilihat dari tanda!tanda seperti kegelisahan, ka+au mental,
perubahan perilaku'
7' Pola kognitif! perseptual
Klien BP0 umumna adalah orang tua, maka alat indra klien biasana
terganggu karena pengaruh usia lanjut' Namun tidak semua pasien
mengalami hal itu'
D' Pola peran dan hubungan
Pada pasien dengan BP0 merasa rendah diri terhadap penakit ang
diderita na' Sehingga hal ini menebabkan kurangna sosialisasi
klien dengan lingkungan sekitar' Perawat perlu mengkaji bagaimana
hubungan klien dengan keluarga dan masarakat sekitar apakah ada
perubahan peran selama klien sakit
&' Pola reproduksi! seksual
Pada pasien BP0 baik preoperasi maupun postoperasi terkadang
mengalami masalah tentang efek kondisi9terapi pada kemampuan
seksualna, takut inkontinensia9menetes selama hubungan intim,
penurunan kekuatan kontraksi saat ejakulasi, dan pembesaran atau
neri tekan pada prostat'%' Pola pertahanan diri dan toleransi stres
Klien dengan BP0 mengalami peningkatan stres karena memikirkan
pengobatan dan penakit ang dideritana menebabkan klien tidak
bisa melakukan akti-itas seksual seperti biasana, bisa terlihat dari
perubahan tingkah laku dan kegelisahan klien'
' Pola keakinan dan nilai
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 28/35
Pasien BP0 mengalami gangguan dalam hal keakinan, seperti
gangguan dalam beribadah shalat, klien tidak bisa melaksanakanna,
karena B*K ang sering keluar tanpa disadari'
$' Pemeriksaan fisik
) ilakukan dengan pemeriksaan tekanan darah, nadi dan suhu' Nadi dapat
meningkat pada keadaan kesakitan pada retensi urin akut, dehidrasi sampai
sok pada retensi urin serta urosepsis sampai sok ! septik'
$) Pemeriksaan abdomen dilakukan dengan tehnik bimanual untuk
mengetahui adana hidronefrosis, dan pelonefrosis' Pada daerah supra
simfiser padakeadaan retensi akan menonjol' Saat palpasi terasa adana
ballotemen dan klien akan terasa ingin miksi' Perkusi dilakukan untuk
mengetahui ada tidakna residual urin'
$) ;e+tal tou+h atau pemeriksaan +olok dubur bertujuan untuk menentukan
konsistensi sistim persarafan unit -esiko uretra dan besarna prostat'
engan re+tal tou+her dapat diketahui derajat dari BP0, aitu >
a) ' % 6 +m HHHH' I grade %
b) $' 6 $ +m HHHH' I grade
+) 3' $ 6 3 +m HHHH' I grade $
d) 4' 3 6 4 +m HHHH' I grade 3
e) 1' J 4 +mHHHHH I grade 4
3) <lini+al grading
Patokan banakna sisa urine dilakukan dengan +ara pagi hari pasien
bangun tidur disuruh ken+ing sampai selesai kemudian masukkan
kateter : mengukur sisa urine
' Sisa urine % ++ HHHH' I normal
$' Sisa urine % 6 1% ++ HH I grade
3' Sisa urine 1% 6 1% ++H' I grade $
4' Sisa urine J 1% ++ HH' I grade 3
3' Pemeriksaan Penunjang
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 29/35
a' Pemeriksaan darah lengkap, faal ginjal, serum elektrolit dan kadar gula
digunakan untuk memperoleh data dasar keadaan umum klien'
b' Pemeriksaan urin lengkap dan kultur'
+' PS* (Prostatik Spesifi+ *ntigen) penting diperiksa sebagai kewaspadaan
adana keganasan'
d' Pemeriksaan roflowmetri
Salah satu gejala dari BP0 adalah melemahna pan+aran urin' Se+ara
objektif pan+aran urin dapat diperiksa dengan uroflowmeter dengan
penilaian>
) /low rate maksimal J 1 ml 9 dtk I non obstruktif'$) /low rate maksimal % 6 1 ml 9 dtk I border line'
3) /low rate maksimal C % ml 9 dtk I obstruktif'
e' Pemeriksaan Amaging dan ;ontgenologik
) BE/ (Buik E-er=i+h /oto)> untuk melihat adana batu dan metastase
pada tulang'
$) S (ltrasonografi), digunakan untuk memeriksa konsistensi,
-olume dan besar prostat juga keadaan buli6buli termasuk residual
urin' Pemeriksaan dapat dilakukan se+ara transrektal, transuretral
dan suprapubik'
3) A:P (Pielografi Antra-ena), digunakan untuk melihat fungsi ekskresi
ginjal dan adana hidronefrosis'
Dia,+sa K"#"ra>a-a+
a' Pre Eperasi
) Neri akut berhubungan dengan distensi kandung kemih
$) *nsietas berhubungan dengan prosedur pembedahan ang akan
dilakukan, krisis situational
3) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangna informasi
terkait kondisi ang dialami9prosedur pembedahan
b' Antra Eperatif
) ;esiko +edera berhubungan dengan tindakan operasi
$) ;esiko sok berhubungan dengan tindakan operasi
+' Pas+a Eperasi
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 30/35
) Neri berhubungan dengan insisi bedah, pemasangan kateter, dan
spasme kandung kemih
$) ;isiko infeksi berhubungan dengan insisi operasi
3) Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan paskaoperatif dan
masa penembuhan
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 31/35
R"+=a+a -i+da0a+ 0"#"ra>a-a+
N. Dia,+sa Tu:ua+ Kri-"ria Hasi/ I+-"r@"+si Rasi+a/
Neri kepala akut
berhubungan dengan
peningkatan tekanan
intra+ranial (?AK) (N*N*>
44%)
NE<> Pain Control (NE<> 51b)
Pain Level (NE<> 3&$b)
Comfort Stats (NE<> 1Db)
Setelah dilakukan tinfakan
keperawatan selama 3.$4 Gam Pasien
tidak mengalami neri, dengan kriteria
hasil>
• Mampu mengontrol neri (tahu
penebab neri, mampu
menggunakan tehnik nonfarmakologi
untuk mengurangi neri, men+ari
bantuan)
• Melaporkan bahwa neri berkurang
dengan menggunakan manajemen
neri
• Mampu mengenali neri (skala,
intensitas, frekuensi dan tanda neri)
• Menatakan rasa naman setelah
neri berkurang
• ?anda -ital dalam rentang normal
(Suhu > 35,1!3,1<F ?> %%97%!
4%9&% mm0gF nadi> 5%!%% .9menitF;;> 5!$4 .9menit)
• ?idak mengalami gangguan tidur
NA<>
Pain Management
' 2akukan pengkajian neri se+ara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi
$' Ebser-asi reaksi non-erbal dari
ketidaknamanan
3' Bantu pasien dan keluarga untuk men+ari
dan menemukan dukungan
4' Kontrol lingkungan ang dapat
mempengaruhi neri seperti suhu ruangan,
pen+ahaaan dan kebisingan
1' Kurangi faktor presipitasi neri
5' Kaji tipe dan sumber neri
7' *jarkan tentang teknik non farmakologi>
napas dada, relaksasi, distraksi, kompres
hangat9 dingin
D' Berikan analgetik untuk mengurangi
neri> HH'''
&' ?ingkatkan istirahat
%' Berikan informasi tentang neri seperti penebab neri, berapa lama neri akan
berkurang dan antisipasi ketidaknamanan
dari prosedur
' Mengetahui gambaran klinis neri
ang dirasakan
$' Mem-alidasi ketidaknamanan klien
melalui subjektif dan objektif 3' ukungan untuk kesembuhan klien4' Memberikan kenamanan klien agar
tidak fokus pada neri
1' Menghindari timbulna neri
5' ntuk menentukan inter-ensi7' Memberikan kenamanan klien agar
tidak fokus pada neri
D' Bantuan farmakologis dasar
&' Mengurangi timbulna neri%' Meningkatkan koping diri klien
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 32/35
$ angguan eliminasi urin
berhubungan dengan
hipertrofi otot destrusor
trabekulasi
NE< >
NE<>
rinar elimination
rinar <ontiunen+e
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3.$4 Gam retensi
urin pasien teratasi dengan kriteria
hasil>
Kandung kemih kosong
se+arapenuh
?idak ada residu urine J%%!$%% ++
Antake +airan dalam rentang normal
Bebas dari ASK
?idak ada spasme bladder
Balan+e +airan seimbang
'
NA< >
rinar ;etention <are
! Monitor intake dan output
! Monitor penggunaan obat antikolinergik
! Monitor derajat distensi bladder
! Anstruksikan pada pasien dan keluarga
untuk men+atat output urine
! Sediakan pri-a+ untuk eliminasi
! Stimulasi reflek bladder dengan
kompres dingin pada abdomen'
! Kateterisaai jika perlu
! Monitor tanda dan gejala ASK (panas,
hematuria, perubahan bau dan
konsistensi urine)
W"i,1- Ma+a,"m"+-
' Memberikan pengetahuan bagi klien
$' Memberikan pengetahuan bagi klien
3' Memberikan pengetahuan bagi klien
4' Penurunan BB menebabkan
kekurangan nutrisi untuk
peningkatan kesembuhan
1' Mengontrol BB
5' Mengetahui target peningkatan BB
3 ;esiko infeksi berhubungan
dengan statis urin
NO<
Immne Stats
!nowledge " Infection control
#is$ control
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3.$4 Gam pasien
tidak mengalami infeksi dengan
kriteria hasil>
a' Klien bebas dari tanda dan gejalainfeksi
b' Menunjukkan kemampuan untuk
men+egah timbulna infeksi
+' Gumlah leukosit dalam batas
NA<>
a' Pertahankan teknik aseptif
b' Batasi pengunjung bila perlu
+' <u+i tangan setiap sebelum dan sesudah
tindakan keperawatan
d' unakan baju, sarung tangan sebagai alat
pelindung
e' anti letak A: perifer dan dressing sesuai
dengan petunjuk umumf' unakan kateter intermiten untuk
menurunkan infeksi kandung ken+ing
g' ?ingkatkan intake nutrisi
h' Berikan terapi
Exercise therapy : ambulatio
' Mengontrol kemampuan klien
$' Melakukan terapi sesuai dengan
kemampuan klien
3' Men+egah +idera
4' Melatih klien untuk melakukan
rentang gerak minimal1' Menentukan terapi mobilisasi
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 33/35
normal
d' Menunjukkan perilaku hidup sehat
e' Status imun, gastrointestinal,
genitourinaria dalam batas norm
antibiotik>'''''''''''''''''''''''''''''''''
i' Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik
dan lokal
j' Pertahankan teknik isolasi k9p
k' Anspeksi kulit dan membran mukosa
terhadap kemerahan, panas, drainase
l' Monitor adana luka
m' orong masukan +airan
n' orong istirahat
o' *jarkan pasien dan keluarga tanda dangejala infeksi
p' Kaji suhu badan pada pasien neutropenia
setiap 4 jam
selanjutna5' Memandirikan klien untuk
melakukan activity daily living
(*2)7' Memberikan dukungan bagi
kemajuan klien
D' Membantu klien terbiasa se+ara
pelahan dengan kondisi tubuhna&' Membantu klien terbiasa se+ara
pelahan dengan kondisi tubuhna
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 34/35
!" #ischar$e Plai$ (NA<> 1%)
a' Kaji kemampuan klien untuk
meninggalkan ;S
b' Kolaborasikan dengan
terapis, dokter, ahli gi=i, atau petugas kesehatan lain tentang kebelanjutan
perawatan klien di rumah
+' Adentifikasi bahwa pelaanan
kesehatan tingkat pertama (puskesmas atau petugas kesehatan di rumah
klien) mengetahui keadaan klien
d' Adentifikasi pendidikankesehatan apa ang dibutuhkan oleh klien aitu hindari penebab
peningkatan ?AK, kontrol tekanan darah dengan diet hipertensi dan gaa
hidup sehat, hindari benturan pada kepala, dan mengenali tanda dan
gejala timbulna perdarahan serebral'
e' Komunikasikan dengan klien
tentang peren+anaan pulang
f' okumentasikan
peren+anaan pulangg' *njurkan klien untuk
melakukan pengontrolan kesehatan se+ara rutin
Da-ar Pus-a0a
8/17/2019 LP Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-benigna-prostat-hyperplasia-bph 35/35
Baradero, M dan arit, M' $%%7' Seri %shan !eperawatan Pasien Ganggan
Sistem #eprod$si & Se$salitas' Gakarta> @<'
Bas=ora' $%' Anstrumentasi ?eknik 0ernia' serial on lineO'
http>99id'sh-oong'+om9medi+ine!and!health9orthopedi+!surger9$$$D54D!
instrumentasi!teknik!herniotomi9
As+an, 0endri=al' $%%' Perbandingan Neri Pas+a Eperasi 0erniorrhaph Se+ara
2ightenstein dengan ?rabu++oQ' ?idak iterbitkan' Penelitian *khir' Padang>
Bagian Almu Bedah, /akultas Kedokteran, ni-ersitas *ndalas, ;SP r' M'
jamil'
Mars=alek, M' dkk' $%%&' ?ransurethral ;ese+tion of the Prostate' http>99eu!
a+me'org9europeanurolog9uploadRarti+les9Mars=alek'pdf diakses pada 3Ektober $%1O
Nurarif, *'0, # Kusuma, 0'K' $%3' %pli$asi %shan !eperawatan Berdasar$an
'iagnosa Medis & (%('% (IC)(*C+ ogakarta > Media *+tion
Publishing'
Eeswari, "' $%%1' Bedah dan Perawatannya' Gakarta> Balai Penerbit /K!A'
Pri+e, S # "ilson, 2, $%%5' Patofisiologi" !onsep !linis Proses)Proses Penya$it+
,disi - ' Gakarta> @<'
Purnomo, B' $%' 'asar)dasar .rologi,' Gakarta> Sagung Seto'
Sabiston' &&4' B$ %/ar Bedah 0,ssentials of Srgery1 Bagian 2' <etakan '
Gakarta> @<'
S+hwart= et al ' $%%%' Intisari Prinsip)Prinsip Ilm Bedah' @disi 5' Gakarta> @<'
Smelt=er, S<', Bare B'' $%%$' !eperawatan Medi$al Bedah Brnner dan
Sddarth' Gakarta > @<'
Swart= M0' &&1' B$ %/ar 'iagnosti$ Fisi$ ' Gakarta> @<Sjamsuhidajat, ;'
dan e Gong "' $%%1' B$ %/ar Ilm Bedah' Gakarta> @<'
Tuint 0ealth <are (T0<)' tanpa tahun' 3ransrethral #esection of Prostate
(?;P)' http>99www'h+'on'+a9photos9+ustom9T0<?ransurethral
8$%;ese+tion8$%of8$%Prostate8$%(?;P)'pdf diakses pada 3 Ektober
$%1O
"ant= '@' &&4' %bdominal 4all Hernias in Principles of Srgery ed - th'
?oronto> M+ raw 0ill'
"ibowo, dan Parana, "' $%%&' %natomi 3bh Mansia+ ogakarta> raha
Almu'
'