15
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA HARGA DIRI RENDAH Disusun Oleh : Faridatun Nikmah 010112a032 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

LP HDR docx

  • Upload
    farida

  • View
    217

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rgrg

Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN JIWA HARGA DIRI RENDAH

Disusun Oleh :

Faridatun Nikmah

010112a032

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NGUDI WALUYO

UNGARAN

2015

LAPORAN PENDAHULUAN

MASALAH UTAMA

Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

PROSES TERJADINYA MASALAH

A. Pengertian

Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri atau cita cita atau harapan langsung menghasilkan perasaan bahagia. (Keliat, 2005).

Harga diri rendah dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri. Harga diri rendah dapat terjadi secara situasional (trauma) atau kronis (negatif self evaluasi yang telah berlangsung lama). Dan dapat di ekspresikan secara langsung atau tidak langsung (nyata atau tidak nyata). Stuart dan Sundeen, 2006; hal. 228).

Harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Umumnya disertai oleh evaluasi diri yang negative membenci diri sendiri dan menolak diri sendiri

Jadi dapat disimpulkan bahwa perasaan negatif terhadap diri sendiri yang dapat diekspresikan secara langsung dan tak langsung

B. Rentang Respon konsep diri

Menurut Stuart (2007) respon konsep diri sepanjang rentang sehat sakit berkisar dari status aktualisasi diri dari yang paling adptif sampai status kerancuan identitas serta depersonalisasi yang lebih maladptive. Kerancuan identitas merupakan suatu kegagalan individu untuk mengintegrasikan berbagai identifikasi masa kanak-kanak ke dalam kepribadian psikososial dewasa yang harmonis. Depersonalisasi adalah suatu perasaan yang tidak realistis dan merasa asing dengan diri sendiri. Hal ini berhubungan dengan tingkat ansietas panic dan kegagalan dalam uji realistis. Individu mengalami kesulitan membedakan diri sendiri dari orang lain, dan tubuhnya sendiri terasa tidak nyata dan asing bagi dirinya.

(Mal Adaptif) (Adaptif)Rentang Respon Konsep Diri

(Aktualisasi Diri) (Depersonalisasi) (Kerancuan Identitas) (Harga Diri Rendah) (Konsep Diri)

C. Etiologi

Harga diri merupakan penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri. Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetapi merasa sebagai seorang yang penting dan berharga.

Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999).

Harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Umumnya disertai oleh evaluasi diri yang negative membenci diri sendiri dan menolak diri sendiri. Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara :

1. Situasional

Yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja dll. Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pemasangan kateter, pemeriksaan perianal, dll), harapan akan struktur, bentuk dan ffungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.

2. Kronik

Yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum sakit/dirawat. Klien mempunyai cara berfikir yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan emnambah persepsi negatif terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan respons yang maladaptif. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang kronis atau pada klien gangguan jiwa.

Faktor predisposisi yang mempengaruhi perubahan harga diri meliputi; penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistik, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistik.

D. Tanda Dan Gejala

Ada 10 cara individu mengekspresikan secara langsung harga diri rendah (Stuart dan Sundeen, 1995)

1. Mengejek dan mengkritik diri sendiri

2. Merendahkan atau mengurangi martabat diri sendiri

3. Rasa bersalah atau khawatir

4. Manisfestasi fisik : tekanan darah tinggi, psikosomatik, dan penyalahgunaan zat.

5. Menunda dan ragu dalam mengambil keputusan

6. Gangguan berhubungan, menarik diri dari kehidupan sosial

7. Menarik diri dari realitas

8. Merusak diri

9. Merusak atau melukai orang lain

10. Kebencian dan penolakan terhadap diri sendiri

MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI1. Harga diri rendah.

Data Obyektif :

Perasaan malu terhadap diri sendiri. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik diri). Merendahkan martabat. Gangguan hubungan social, menarik diri, lebih suka sendiri. Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan) Menciderai diri akibat harga diri rendah serta tatapan yang suram.

Data Subyektif

Klien mengatakan : saya tidak bisa, tidak mampu, bodoh, tidak tahu apa-apa. Klien megungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri2. Gangguan citra tubuh

Data Obyektif :

Menolak melihat, menyentuh bagian tubuh yang berubah.

Menolak penjelasan perubahan tubuh.

Persepsi negative terhadap perubahan tubuh.

Mengungkapkan keputusasaan.

Mengungkapkan ketakutan.

Data Subyektif

Klien mengatakan malu terhadap dirinya sendiri.

POHON MASALAH

Isolasi sosial : menarik diri akibat

Gangguan konsep diri : harga diri rendah core problem

Gangguan citra tubuh penyebab

(Keliat, 1998)

DIAGNOSA KEPERAWATAN Harga diri rendah. Isolasi social Menarik diri

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Jual. (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC, Jakarta.

Keliat, Budi Anna. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC. Jakarta.

Stuart, G.W. dan Sundeen, S.J. ( 2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperewatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC

Keliat, B.A. dan Akemat. (2005). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC

Maramis, W.F. (2005). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University Press

B. STRATEGI PELAKSANAAN

Pertemuan ke ;

a. Kondisi Pasien : klien dengan harga diri rendah yang terjadi akibat tidak efektifnya koping individu sehingga kemampuan bersosialisasi menurun (Keliat, 1998). Klien sering menunjukkan tanda dan gejala merasa tidak mampu melakukan sesuatu, mengkritik/menyalahkan diri sendiri, pandangan hidup yang pesimis, dan penolakan terhadap kemampuan diri.

b. Diagnosa Keperawatan :

Harga diri rendah

c. Tujuan:

1) Klien dapat membina hubungan saling percaya

2) Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki

3) Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan

4) Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat.

6) Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada.

d. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan :

SP1 PASIEN :

Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.

FASE ORIENTASI

Assalamualaikum,,,bagaimana keadaan Tn hari ini ? Tn terlihat segar

Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang pernah kita lakuakan ? setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat Tn dilakukan dirumah sakit. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan untuk kita latih

Dimana kita duduk ? bagaimana kalau diruang tamu ? berapa lama ? bagaimana kalau 20 menit ?

FASE KERJA

Tn, apa saja kemampuan yang tn dimiliki ? Bagus, apa lagi ? saya buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa Tn lakukan ? bagaimana dengan merapihkan kamar ? menyapu ? mencuci piring,,,dst wah bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang Tn miliki,

Tn, dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masihh dapat dikerjakan di rumah sakit ? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang kedua....sampai 5 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada 3 yang masih bisa dikerjakan dirumah sakit ini.

Sekarang, coba Tn pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini. O yang nomor satu, merapikan tempat tidur? Kalau begitu bagaimana sekarang kita latihan merapikan tempat tidur Tn. Mari kita lihat tempat tidur Tn Coba lihat, sudah rapikah tempat tidurnya ?

Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan selimutnya. Bagus ! sekarang kita angkat seprainya, dan kasurnya kita balik. Nah, sekarang kita pasang lagi seprainya, kita mulai dari dari arah atas, ya bagus !. sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil bantal, rapikan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus !

Tn sudah bisa merapihkan tempat tidur denag baik sekali. Coba perhatikan bedakah sebelum dirapikan ? Bagus

Coba Tn lakukan dan jangan lupa memberi tanda MMM (mandiri) kalau Tn lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan Tn (tidak) melakukan.

FASE TERMINASI

Bagaimana perasaan Tn setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapihkan tempat tidur ? Yah. Tn ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan dirumah sakit ini. Salah satunya, merapihkan tempat tidur, yang sudah Tn praktekkan dengan baik sekali. Nah kemampuan ini dapat dilakukan juga dirumah setelah pulang

Sekarang mari kita masukkan pada jadwal harian. Tn mau berapa kali sehari merapaihkann tempat tidur. Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa ? Lalu sehabis istirahat , jam 16.00

Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua, Tn masih ingat kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah sakit selain merapihkan tempat tidur? Ya bagus, cuci piring.. kalau begitu kita akan latihan mencuci piring besok jam 8 pagi di dapur ruangan ini sehabis makan pagi. Sampai jumpa ya.