LP Jadi LBP

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 LP Jadi LBP

    1/15

    LAPORAN PENDAHULAN LOW BACK PAIN

    1.1 TINJAUAN MEDIS

    1.1.1 Pengertian

    Low back pain (LBP) adalah nyeri kronik didalam lumbal, biasanya disebabkan oleh

    terdesaknya para vertebral otot, herniasi dan regenerasi dari nucleus pulposus, osteoartritis

    dari lumbal sakral pada tulang belakang.(Brunner & Suddarth.!!)

     "yeri punggung bawah adalah perasaan nyeri di daerah lumbasakral dan sakroiliakal,

    nyeri pinggang bawah ini sering disertai pen#alaran ketungkai sampai kaki. ($arsono,

    !!!%').

    $erniasi diskus (carram) intervertebralis ($"P) merupakan penyebab utama nyeri

     punggung bawah yang berat, kronik dan berulang (kambuh), mungkin sebagai dampak 

    trauma atau perubahan degenerati yang berhubungan dengan proses penuaan. (oenges,

    *arylinn, +%-!)

    1.1.2 Etilgi

    Pembagian etiologi berdasarkan sistem anatomi %

    a. LBP iserogenik (organ abdomen)

    /elainan berasal dari gin#al, viscera pelvis, omentum minor, tumor retroperitoneal,

    ibroid retrouteri

     b. LBP erkulogenik (pembuluh darah)

    0neurisme diabdomen, penyakit vaskuler peries, insuiensi dari arteri glutea superior 

    c. LBP "euvogenik 

    1umor2tumor letaknya ekstradural maupun intradural ekstra medullar sering

    menyebabkan LBP oleh karena #uga menekan radik.

    d. LBP Spondilogenik 

    Berasal dari %

    3 1ulang koluma spinalis (trauma, radang, tumor, metabolic dan spondilolistesis)

    3 Sendi2sendir sakroiliakan

    3 4aringan lunak (degenerasi diskus, aptur diskus, pen#epitan akar sara akibat stenosis

    spinalis.

    e. LBP Psikogenik 

  • 8/17/2019 LP Jadi LBP

    2/15

    apat disebabkan oleh keadaan depresi, kecemasan maupun neurosis. Pembagian lain

    adalah berdasarkan etiologi %

    a. LBP 1raumatik 

    3 LBP pada unsur mioasial

    3 LBP akibat trauma pada komponen keras susunan neuromuskuloskeletal

     b. LBP akibat proses degenerati yang mencakup

    3 Spondilosis

    3 $"P

    3 Stenosis spinalis

    3 5esteoartritis

    c. LBP akibat penyakit inlamasi yaitu

    30rtritis rematoid

    3Spondilitis angkilopoetika

    3Spondylitis

    d. LBP akibat gangguan metabolisme, misalnya osteoporosis tulang

    e. LBP akibat neoplasma

    31umor myelum

    36etikulosis

    . LBP akibat kelainan congenital

    g. LBP sebagai reered pain

    h. LBP akibat gangguan sirkulatorik 

    i. LBP oleh karena psikoneurotik 

    /ebanyakan nyeri punggung bawah disebabkan oleh salah satu dari berbagai masalah

    muskuloskeletal (misal regangan lumbosakral akut, ketidakstabilan ligamen lumbosakral dan

    kelemahan otot, osteoartritis tulang belakang, stenosis tulang belakang, masalah diskus

    intervertebralis, ketidaksamaan pan#ang tungkai). Penyebab lainnya meliputi obesitas,

    gangguan gin#al, masalah pelvis, tumor retroperitoneal, aneurisma abdominal dan masalah

  • 8/17/2019 LP Jadi LBP

    3/15

     psikosomatik. /ebanyakan nyeri punggung akibat gangguan muskuloskeletal akan diperberat

    oleh aktiitas, sedangkan nyeri akibat keadaan lainnya tidak dipengaruhi oleh aktiitas .

    1.1.! Pat"i#ilgi

    +. *ekanisme ter#adinya nyeri pada Low Back Pain

     "yeri yang ada pada low Back Pain macam %

    +. "yeri "osisepti 

    . "yeri "europatik 

    Bangunan peka nyeri yang terdapat di punggung bawah adalah periosteum, +7-

     bangunan luar annulus ibroseptor (bagian ibrosa dari diskus intervertebralis) ligamentum

    kapsula artikularis, asia dan otot. Semua banguan tersebut mengandung nosiseptor yang

     peka terhadap berbagai stimulus(mekanik, termal, kimiawi). Bila reseptor dirangsang oleh

    sebagian stimulus lokal akan, di#awab dengan pengeluaran sebagai mediator inlamasi dan

    substansia lainnya yang menyebabkan timbulnya persepsinyeri., hiperalgesia maupun

    alodinia yang bertu#uan mencegah pergerakan untuk memungkinkan berlangsung proses

     penyembuhan. Salah satu mekanisme untuk mencegah kerusakan yang lebih berat adalah

    spasme otot yang membatasi pergerakan. Spasme otot ini menyebabkan iskemia dan

    sekaligus menyebabkan munculnya titik picu (trigger points) yang merupakan salah satu

    kondisi nyeri. Pembungkus syara #uga, kaya akan nosiseptor yang merupakan akhiran dari

    nervi nervorum yang #uga berperan sebagai sumber nyeri nosisepti inlamasi, terutama nyeri

    yang dalam dan sulit dilokalisir. Berbagai #enis rangsangan tadi akan mengantisipasi

    nosiseptor, langsung menyebabkan nyeri dan sensitisasi menyebabkan hiperalgesia. "yeri

    yang diakibatkan oleh aktivitas nosiseptor ini disebut nyeri nosisepti.

    . *ekanisme "yeri "eurepatik Pada LBP

     "yeri neuropatik adalah nyeri yang didahului atau disebabkan oleh lesi atau disungsi

     primer pada system syara. "yeri neuropatik yang sering ditemukan pada LBP berupa

     penekanan atau #eratan radiks syara oleh karena $ernia "ukleus Pulposus ($"P,

     penyempitan kanalis spinalis, pembengkaan artikulasio atau #aringan sekitarnya, raktur 

    mikro (misalnya penderita osteoporosis), penekanan oleh tumor dan sebagainya.

    Penanganan pada radiks sara, terdapat kemungkinan%

    a. Penekanan hanya ter#adi pada selaput pembungkus syara yang kaya nosiseptor dari nervi

    nervorum, yang menimbulkan inlamasi, nyeri dirasakan distribusi serabut syara tersebut.

    nyeri bertambah #ika terdapat peperangan serabut syarap, misalnya karena pergerakan.

  • 8/17/2019 LP Jadi LBP

    4/15

     b. Penekanan sampai mengenai serabut syara, sehingga ada kemungkinan ter#adi gangguan

    keseimbangan neuron sensorik melalui pelabuhan molekuler. Perubahan molekuler 

    menyebabkan aktivitas SS0 men#adi abnormal, timbul aktiitas ektopik (aktivitas di luar 

    nosiseptor), akumulasi saluran ion "atrium (S82"a dan saluran ion baru di daerah lesi).

    Penumpukan S82"a naupun saluran ion baru didaerah lesi menyebabkan timbulnya mechsno2

    hot2sopt yang sangat peka terhadap rangsangan mekanikal maupun termal(hiperagesia

    mekanikal dan termal). itemukan #uga pembentukan reseptor adrener menyebabkan stress

     psikologi yang mampu memperberat nyeri. 0ktivitas ektopik menyebabkan timbulnya nyeri

    neuropatik baik yang sepontan seperti parestesia, disestisia, nyeri seperti kesetrum dan

    sebagainya, yang membedakan dengan nyeri inlamasi maupun yamg dibangkitkan seperti

    hiperal dan alodinia. 1er#adinya hiperalgesia dan alodinia pada nyeri ncuropatik #uga

    disebabkan oleh adanya enomena wind2up, L1P dan perubahan enotip 0B. Pada nyeri

    nosisepti, inhibisi meningkat sedang pada nyeri neuropatik terutama disebabkan penurunan

    reseptor opioid di neuron kornu dorsalis dan peningkatan cholesystokinin (99/) yang

    menghambat ker#a reseptor opioid.

    1.1.$ Kla#i"i%a#i

    *enurut Bimariote#o (!!), berdasarkan per#alanan kliniknya LBP terbagi men#adi

    dua #enis, yaitu%

  • 8/17/2019 LP Jadi LBP

    5/15

    +. 0cute Low Back Pain

    0cute low back pain ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang secara tiba2tiba dan

    rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. 6asa nyeri

    ini dapat hilang atau sembuh. 0cute low back pain dapat disebabkan karena luka traumatik 

    seperti kecelakaan mobil atau ter#atuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. /e#adian

    tersebut selain dapat merusak #aringan, #uga dapat melukai otot, ligamen dan tendon. Pada

    kecelakaan yang lebih serius, raktur tulang pada daerah lumbal dan spinal dapat masih

    sembuh

    . 9hronic Low Back Pain

    6asa nyeri pada chronic low back pain bisa menyerang lebih dari - bulan. 6asa nyeri ini

    dapat berulang2ulang atau kambuh kembali. :ase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya

    dan sembuh pada waktu yang lama. 9hronic low back pain dapat ter#adi karena osteoarthritis,

    rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan tumor.

    1.1.& Mani"e#ta#i Klini#

    Secara praktis maniestasi klinis diambil dari pembagian berdasarkan sistem anatomi %

    a. LBP iscerogenik 

    1ipe ini sering nyerinya tidak bertambah berat dengan adanya aktivitas maupun

    istirahat. ;mumnya disertai ge#ala spesiik dari organ viseralnya. Lebih sering disebabkan

    oleh aktor ginekologik, kadang2kadang didapatkan spasme otot paravertebralis dan

     perubahan sudut erguson pada pemeriksaan radiologik, nyeri ini disebut #uga nyeri pinggang

    akibat reerred pain.

     b. LBP vaskulogenik 

    1ahap dini nyerinya hanya sakit pinggang sa#a yang dirasakan, nyeri bersiat nyeri

     punggung dalam, nyeri sering men#alar kebokong, belakang paha, dan kedua tungkai. "yeri

    tidak timbul karena adanya stress spesiik pada kolumna vertebralis (membungkuk, batuk dan

    lain2lain). iagnosa ditegakkan apabila ditemukan ben#olan yang berpulpasi.

    c. LBP "eurogenik

     "yeri sangat hebat, bersiat menetap, sedikit berkurang pada saat bediri tenang,

    terutama dirasakan pada saat malam hari. "yeri dapat dibangkitkan dengan aktivitas, dan rasa

    nyeri berkurang saat penderita berbaring, sering didapat kompresi akar sara, ditemukan #uga

    spasme otot paravertebralis.

  • 8/17/2019 LP Jadi LBP

    6/15

    d. LBP Spondilogenik 

  • 8/17/2019 LP Jadi LBP

    7/15

     b. 91 scan adalah sarana diagnostik yang eekti bila vertebra dan level neurologis

    telah #elas dan kemungkinan karena kelainan tulang. *ielograi berguna untuk 

    melihat kelainan radiks spinal, terutama pada pasien yang sebelumnya dilakukan

    operasi vertebra atau dengan alat iksasi metal.

    c. 91 mielograi dilakukan dengan suatu >at kontras berguna untuk melihat dengan

    lebih #elas ada atau tidaknya kompresi nervus atau araknoiditis pada pasien yang

    men#alani operasi vertebra multipel dan bila akan direncanakan tindakan operasi

    terhadap stenosis oraminal dan kanal vertebralis.

    d. *68 (akurasi ?-2@!A) biasanya sangat sensiti pada $"P dan akan menun#ukkan

     berbagai prolaps. "amun para ahli bedah sara dan ahli bedah ortopedi tetap

    memerlukan suatu =* untuk menentukan diskus mana yang paling terkena.

    *68 sangat berguna bila%

      3 vertebra dan level neurologis belum #elas  3 kecurigaan kelainan patologis pada medula spinal atau #aringan lunak 

      3 untuk menentukan kemungkinan herniasi diskus post operasi

      3 kecurigaan karena ineksi atau neoplasma

    e. =lektromiograi (=*) %

    alam bidang neurologi, maka pemeriksaan elektroisiologis7neuroisiologis sangat

     berguna pada diagnosis sindroma radiks. Pemeriksaan =* dilakukan untuk %

    3 *enentukan level dari iritasi atau kompresi radiks

    3 *embedakan antara lesi radiks dengan lesi sara perier 

    3 *embedakan adanya iritasi atau kompresi radiks

    Pemeriksaan =* adalah suatu pemeriksaan yang non2invasi, *otor ;nit 0ction

    Potentials (*;0P) pada iritasi radiks terlihat sebagai %

    3 Potensial yang poliasik 

    3 0mplitudo yang lebih besar dan

    3 urasi potensial yang lebih pan#ang, pada otot2otot dari segmen yang terkena.

    Pada kompresi radiks, selain kelainan2kelainan yang telah disebut diatas, #uga

    ditemukan aktivitas spontan pada pemeriksaan =* berupa ibrilasi di otot2otot segmen

    terkena atau di otot paraspinal atau interspinal dari miotoma yang terkena. Sensiitas

     pemeriksaan =* untuk mendeteksi penderita radikulopati lumbal sebesar ,C?A.

    =* lebih sensiti dilakukan pada waktu minimal +!2+C hari setelah onset deisit

    neurologis, dan dapat menun#ukkan tentang kelainan berupa radikulopati, leksopati ataupun

    neuropati.

    . =lektroneurograi (=")

    Pada elektroneurograi dilakukan stimulasi listrik pada suatu sara perier tertentu

    sehingga kecepatan hantar sara (/$S) motorik dan sensorik ("erve 9onductionelocity7"9) dapat diukur, #uga dapat dilakukan pengukuran dari releks dengan

    masa laten pan#ang seperti :2wave dan $2releD. Pada gangguan radiks, biasanya

     "9 normal, namun kadang2kadang bisa menurun bila telah ada kerusakan akson

    dan #uga bila ada neuropati secara bersamaan.

  • 8/17/2019 LP Jadi LBP

    8/15

    1.1.+ Penatala%#anaan

    a. 1irah baring %

    /ebanyakan nyeri punggung bisa hilang sendiri dan akan sembuh dalam minggu

    dengan tirah baring, pengurangan stress dan relaksasi. Pasien harus tetap ditempat tidur 

    dengan matras yang padat dan tidak membal selama sampai - hari. Posisi pasien dibuat

    sedemikian rupa sehingga leksi lumbal lebih besar yang dapat mengurangi tekanan pada

    serabut sara lumbal. Bagian kepala tempat tidur ditinggikan -! dera#at dan pasien sedikit

    menekuk lututnya atau berbaring miring dengan lutut dan panggul ditekuk dan tungkai dan

    sebuah bantal diletakkan dibawah kepala. Posisi tengkurap dihindari karena akan

    memperberat lordosis. /adang2kadang pasien perlu dirawat untuk penanganan Ekonservati 

    aktiF dan isioterapi. 1raksi pelvic intermiten dengan ? sampai +- kg beban traksi. 1raksi

    memungkinkan penambahan leksi lumbal dan relaksasi otot tersebut.

     b. *edika mentosa %

    5bat2obatan mungkin diperlukan untuk menangani nyeri akut. 0nalgetik narkotik 

    digunakan untuk memutus lingkaran nyeri, relaksan otot dan penenang digunakan untuk 

    membuat relaks pasien dan otot yang mengalami spasme, sehingga dapat mengurangi nyeri.

    5bat antiinlamasi, seperti aspirin dan obat antiinlamasi nonsteroid ("S08), berguna untuk 

    mengurangi nyeri. /ortikosteroid #angka pendek dapat mengurangi respons inlamasi dan

    mencegah timbulnya neuroibrosis yang ter#adi akibat gangguan iskemia.

    c. :isioterapi %

    :isioterapi perlu diberikan untuk mengurangi nyeri dan spasme otot. 1erapi bisa

    meliputi pendinginan (missal dengan es), pemanasan sinar inra merah, kompres lembab dan

     panas, kolam bergolak dan traksi. angguan sirkulasi , gangguan perabaan dan trauma

    merupakan kontra indikasi kompres panas. 1erapi kolam bergolak dikontraindikasikan bagi

     pasien dengan masalah kardiovaskuler karena ketidakmampuan mentoleransi vasodilatasi

     perier massi yang timbul. elombang ultra akan menimbulkan panas yang dapat

    meningkatkan ketidaknyamanan akibat pembengkakan pada stadium akut.

    d. Psikoterapi %

    iberikan pada penderita yang pada pemeriksaan didapat peranan psikopatologi

    dalam timbulnya persepsi nyeri, pemberian psikoterapi dapat digabungkan dengan relaksasi,

    hyprosis maupun bioeedback training.

    e. 0kupuntur %

  • 8/17/2019 LP Jadi LBP

    9/15

    /emungkinan beker#a dengan cara pembentukan >at neurohumoral sebagai neurotras

    mitter dan beker#a sebagai activator serat intibitor desenden yang kemudian menutup gerbang

    nyeri.

    . 1erapi operatic %

    iker#akan apabila tindakan konservati tidak memberikan hasil yang nyata, atau

    kasus raktur yang langsung mengakibatkan deisit neurologik, ataupun adanya gangguan

    spinger 

    g. Latihan %

    Latihan perlu dilakukan dengan hati2hati dan terarah agar tidak memperburuk 

    keadaan, dapat dimulai pada hari ke dan ke - kecuali #ika penyebabnya adalah herniasi

    diskus.

  • 8/17/2019 LP Jadi LBP

    10/15

    1.2 Kn#e, A#)-an Ke,eraatan

    1.2.1 Peng%a*ian

    1.2.1.1 Ana(ne#a

    1. Data Da#ar

    8dentitas pasien (nama,umur,#enis klamin, agama, alamat, pendidikan, peker#aan, diadnosa

    medis, tanggal *6S, tanggal pengka#ian, golongan darah).

    2. Kel)-an Uta(a

    /eluhan yang paling dirasakan pasien saat kita melakukan pengka#ian

    !. Ria/at Pen/a%it #e%arang

    /eluhan yang dirasakan pasien sebelum masuk rumah sakit hingga mendapatkan perawataan

    di rumah sakit (alasan pasien msuk rumah sakit)

    $. Ria/at Pen/a%it Ma#a Lal)

    3 8mmunosupression (supresis imun)

    3 Penurunan berat badan tanpa penyebab yang #elas (kangker)

    3 "yeri yang menetap merupakan pertimbangan untuk kangker atau ineksi.

    3 Pemberatan nyeri di kala terbaraing (tumor instraspinal atau ineksi) atau pengurangan nyeri

    (hernia nudeus pulposus 7 $"P)

    3 "yeri yang paling berat di pagi hari (spondiloartropati seronegati% ankylosing spondyli2tis,

    artristis psoriatic, spondiloartropati reakti, sindroma ibromialgia)

    3 "yeri pada saat duduk ($"P, kelainan aset sendi, stenosis kanal, kelahinan otot paraspinal,

    kelainan sendi sakroilikal, spondilosis 7 spondilolisis 7 spondilolistesis, "PB2spesiik)

    3 0danya demam (ineksi)

    3 angguan normal (dismenore, pasca2monopause 7andropause)

    3 /eluhan visceral (reerred pain)

    3 angguan miksi

    3 Saddle anesthesia

    3 /elemahan motorik ekstremitas bawah (kemungkinan lesi kauda ekwina)

  • 8/17/2019 LP Jadi LBP

    11/15

    3 Lokasi dan pen#alaran nyeri.

    &. Ria/at Ke#e-atan Kel)arga

    0danya anggota keluarga yang menderita penyakit sama dengan pasien saat ini.

    1.2.1.2 Pe(eri%#aan "i#i% 

    0. Pengka#ian

    a. 0ktivitas dan istirahat

    3 e#ala % riwayat peker#aan yang perlu mengangkat benda berat, duduk, mengemudi

    dalam waktu lama, membutuhkan papan7matras waktu tidur, penurunan rentang gerak dari

    ekstrimiter pada salah satu bagian tubuh, tidak mampu melakukan aktivitas yang biasanya

    dilakukan.

    3 1anda% 0tropi otot pada bagian tubuh yang terkena, gangguan dalam ber#alan.

     b. =liminasi

    e#ala % /onstribusi, mengalami kesulitan dalam deekasi, adanya

    inkontenensia7retensi urine

    c. 8ntegritas =go

    3 e#ala % /etakutan akan timbulnya paralysis, ansietas masalah peker#aan, inansial

    keluarga.

    3 1anda% 1ampak cemas, deresi, menghindar dari keluarga7orang terdekat

    d. "eurosensori

    3 e#ala % /esemutan, kekakuan, kelemahan dari tangan7kaki

    3 1anda % Penurunan releks tendon dalam, kelemahan otot, hipotania, nyeritekan7spasme pavavertebralis, penurunan persesi nyeri (sensori)

    e. "yeri7kenyamanan

    3 e#ala % "yeri seperti tertusuk pisau yang akan semakin memburuk dengan adanya

     batuk, bersin, membengkokan badan, mengangkat deekasi, mengangkat kaki, atau leksi

     pada leher, nyeri yang tidak ada hentinya atau adanya episode nyeri yang lebih berat secara

    intermintenG nyeri men#alar ke kaki, bokong (lumbal) atau bahu7lenganG kaku pada leher 

    (servikal). 1erdengar adanya suara EkrekF saat nyeri baru timbul7saat trauma atau merasa

    Epunggung patahF, keterbatasan untuk mobilisasi7membungkuk kedepan3 1anda % Sikap% dengan cara bersandar dari bagian tubuh yang terkena, perubahan cara

     ber#alan dengan terpincang2pincang, pinggang terangkat pada bagian tubuh yang terkena,

    nyeri pada palpasi.

    . /eamanan

    e#ala % 0danya riwayat masalah punggung yang baru sa#a ter#adi

    1.2.2 Ka#)# a#)-an %e,eraatan

      1.2.2.1 Anali#a 0ataa. ata ayut

    S % ata yang didapat saat kita melakukan pengka#ian terhadap pasien

    5 % ata yang diperoleh dari hasil pemeriksaan yang meliputi ( pemeriksan isik,

    tanda2tanda vital )

     b. *asalah

  • 8/17/2019 LP Jadi LBP

    12/15

    *asalah keperawatan yang muncul dan dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernasan

     b. /emungkinan penyebab

    =tiologi dan proses ber#alanya gangguan hingga muncul masalah keperawatan

    1.2.2.2 Diagn#a Ke,eraatan

    a. "yeri akut b7d agen in#uri (isik, kelainan muskuloskeletal dan system syara vaskuler)

     b.$ambatan mobilitas isik b7d nyeri, kerusakan muskuloskeletal, kekakuan sendi atau

    kontraktur 

    1.2.2.! Interen#i T)*)an 0an Kriteria Ha#il Ke,eraatan

    N Diagn#a

    Ke,eraatan

    3NANDA4

    T)*)an

    3NOC4

    Interen#i

    3NIC4

    +. "yeri akut b7d agen

    in#uri (isik, kelainan

    muskuloskeletal dan

    system syara vaskuler)

    Bata#an %ara%teri#ti% 

    erbal

    +. *enarik naas

     pan#ang, merinti

    . *engeluh nyeri

    •  *otorik 

    +. *enyeringaikan

    wa#ah.

    . Langkah yang

    terseok2seok 

    -. Postur yang kaku 7

    tidak stabil

    C. erakan yang amat

    lambat atau terpaksa

    •  6espon autonom

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama - D C

     #am nyeri berkurang 7 hilang

    dengan kriteria %

    Ting%at n/eri 321524

    +. *elaporkan nyeri

     berkurang 7 hilang

    . :rekuensi nyeri

     berkurang 7 hilang

    -. Lama nyeri berkurang

    C. =kspresi oral berkurang 7

    hilang

    '. /etegangan otot

     berkurang 7 hilang

    . apat istirahat

    ?. Skala nyeri berkurang 7

    menurun

    Kntrl N/eri 31'5&4

    Mana*e(en n/eri 31$554

    +. 5bservasi 11

    67 *engetahui keadaan umum

     pasien

    . Lakukan pengka#ian nyeri secara

    komprehensi (lokasi, karateristik,

    durasi, rekuensi, kualitas, dan

    aktor presipitasi).

    67 Berguna untuk pengawasan

    keeektian obat, kema#uan

     penyembuhan perubahan pada

    karakteristik nyeri memerlukan

    upaya evaluasi medis dan intervensi

    -. 5bservasi reaksi non verbal dari

    ketidaknyamanan.

    67 6eaksi non verbal merupakan

    indikasi dari kenyamanan pasien

    serta tindakan selan#utnya

    C. 0#arkan tehnik relaksasi dan

    distraksi

    67 mengalihkan perhatian terhadap

  • 8/17/2019 LP Jadi LBP

    13/15

    .

    2 Perubahan vital sign

    $ambatan mobilitas

    isik b.d nyeri,

    kerusakan

    muskuloskeletal,

    kekakuan sendi atau

    kontraktur

    Batasan karakteristik %

    +. Postur tubuh kaku

    tidak stabil.

    . 4alan terseok2seok 

    -. erak lambat

    C.*embatasi perubahan

    gerak yang mendadak 

    +. *engenal aktor2aktor 

     penyebab

    . *engenal onset nyeri

    -. 4arang 7 tidak pernah

    menggunakan analgetik 

    C. 4arang 7 tidak pernah

    melaporkan nyeri kepada

    tim kesehatan.

    '. "yeri terkontrol

    Ting%at %en/a(anan

    321554

    +. /lien melaporkan

    kebutuhan istirahat tidur 

    tercukupi

    . *elaporkan kondisi isik 

    dan psikis baik 

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama - D C

     #am klien mampu mencapai

    mobilitas isik dengan

    kriteria %

    *obility Level (!!@) %

    +./lien dapat melakukan

    mobilitas secara bertahap

    dengan tanpa merasakannyeri

    . Penampilan seimbang

    -. *enggerakkan otot dan

    sendi

    nyeri yang dirasakan

    '. 9iptakan suasana yang aman dan

    nyaman

    67 Lingkungan yang aman dan

    nyaman dapat mengurangi stimuli

    nyeri

    . unakan teknik komunikasi

    terapeutik untuk mengetahui

     pengalaman nyeri klien.

    67 1ehnik komunikasi terapeutik 

    yang baik dapat mengetahui

    riwayat penyakit pasien

    +. /olaborasi dengan dokter untuk 

     pemberian analgetik untuk 

    mengurangi nyeri.

    67 Pemberian obat analgesik dapat

    mengurangi nyeri

    +. 5bseravsi 11

    67*engetahui keadaan umum

     pasien

    . /oreksi tingkat kemampuan

    mobilisasi dengan skala !2C

    ! % /lien tidak tergantung pada

    orang lain

    + % /lien butuh sedikit bantuan

    % /lien butuh bantuan sederhana

    - % /lien butuh bantuan banyak 

    C %/lien sangat tergantung pada

     pemberian pelayanan

  • 8/17/2019 LP Jadi LBP

    14/15

    atau cepat C. *ampu pindah tempat

    tanpa bantuan

    '. Ber#alan tanpa bantuan

    67 engan skala !2C merupakan

    indikasi seberapa besar tingkat

    kemampuan mobilisasi

    -. 0tur posisi klien

    67*emberikan posisi yang nyaman

    C. 5bservasi kemampuan gerak 

    motorik dan keseimbangan

    678ndikasi untuk tindakan

    selan#utnya

    '. /olaborasi dengan tim

    isioterapi

    67 :isioterapi bertu#uan untuk 

    memulihkan kemampuan gerak 

     pasien

    1.2.2.$ I(,le(enta#i

    8mplementasi merupakan tindakan intervensi keperawatan dimana tindakan

    keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tu#uan dan hasil yang

    diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaiakan. (Perry & Potter, !!')

    1.2.2.& Eal)a#i

  • 8/17/2019 LP Jadi LBP

    15/15

    =valuasi yaitu catatan perkembangan setelah dilaksanakannya tindakan keperawatan

    atau implementasi yang sesuai dengan rencana inervensi keperawatan dengan menggunakan

    ormat S50P atau S50P8=6