12
A. Peng B. Penyebab Penyebab dari penyakit ini tidak diketahui secara pasti bagaimanapun, penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang dengan factor-faktor resiko tertentu lebih mungkin daripada yang lain-lain mengembangkan leukemia. Suatu factor resiko adalah apa saja yang meningkatkan kesempatan seseorang mengembangkan suatu penyakit. Factor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia yaitu : 1. Radiasi Berdasarkan laporan riset menunjukkan bahwa : - Para pegawai radiologi lebih berisiko untuk terkena leukemia - Pasien yang menerima radioterapi berisiko terkena leukemia - Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang 2. Factor leukemogenik Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia : - Racun lingkunagn seperti benzene -> paparan pada tingkat- tingkat yang tinggi dari benzene pada tempat kerja dapat menyebabkan leukemia

Lp Leukimia Anak

  • Upload
    raka

  • View
    17

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

g6tytuytcytctcct6cjyfvyhvkiytcvyviuhbyjkbkjjhfytdytjg

Citation preview

Page 1: Lp Leukimia Anak

A. Peng

B. Penyebab

Penyebab dari penyakit ini tidak diketahui secara pasti bagaimanapun, penelitian telah

menunjukkan bahwa orang-orang dengan factor-faktor resiko tertentu lebih mungkin daripada

yang lain-lain mengembangkan leukemia. Suatu factor resiko adalah apa saja yang

meningkatkan kesempatan seseorang mengembangkan suatu penyakit.

Factor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia yaitu :

1. Radiasi

Berdasarkan laporan riset menunjukkan bahwa :

- Para pegawai radiologi lebih berisiko untuk terkena leukemia

- Pasien yang menerima radioterapi berisiko terkena leukemia

- Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki,

Jepang

2. Factor leukemogenik

Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi

leukemia :

- Racun lingkunagn seperti benzene -> paparan pada tingkat-tingkat yang tinggi dari

benzene pada tempat kerja dapat menyebabkan leukemia

- Bahan kimia industry seperti insektisida dan Formaldehyde

- Obat untuk kemoterapi -> pasien-pasien kanker yang dirawat dengan obat-obat

melawan kanker tertentu andakalanya dikemudian hari mengembangkan leukemia.

Contohnya, obat-obat yang dikenal sebagai agen-agen alkylating dihubungkan dengan

pengembangan leukemia bertahun-tahun kemudian.

3. Herediter

Page 2: Lp Leukimia Anak

Penderita sindrom down suatu penyakit yang disebabkan oleh kromosom-kromosom

abnormal mungkin meningkatkan risiko leukemia. Ia memiliki insidensi leukemia akut 20 kali

lebbih besar dari orang normal

CARI KENAPA PENYEBAB INI MEMPERBESAR FAKTOR RESIKONYA??

4. Virus

Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada

dewasa.

C. Tipe-Tipe Leukimia

1. Berdasarkan kecepatan perkembangannya leukemia dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Leukemia Akut

Perjalanan penyakit pada leukemia akut sangat cepat, mematikan dan memburuk.

Dapat dikatakan waktu hidup penderita tanpa pengobatan hanya dalam hitungan

minggu bahkan hari. Leukima akut merupakan akibat dari terjadinya komplikasi pada

neoplasma hematopoietiksecara umum.

b. Leukimia Kronis

Berbeda dengan akut, leukimi kronis memiliki perjalanan peyakit yang idak begitu cepat,

sehingga dapat dikatakan bahwa waktu hidup penderita tanpa pengobatan dalam

hitungan sampai 5 tahun

2. Berdasarkan jenis sel kanker, leukemia diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu :

a. Myelocitic/Myelogeneus leukemia

Sel kanker yang berasal dari sel darah merah, granulocytes, macrophages dan keeping

darah

b. Lymphocytic Leukimia

Page 3: Lp Leukimia Anak

Sel kanker yang berasal dari lymphocyte cell

3. Berdasarkan kedua klasifikasi diatas, maka leukemia dibagi menjadi 2 macam yaitu :

a. Leukemia limfositik akut (LLA)

Merupakan tipe leukemia yang sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat

pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.

b. Leukemia mielositik akut (LMA)

Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini sebelumnya disebut

dengan leukemia nonlimfositik akut.

c. Leukemia limfositik kronis (LLK)

Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-

kadang juga diderita oleh dewasa muda dan hampir tidak ada pada anak-anak. Sebagian

besar leukosit pasien di atas 50.000/

d. Leukemia mielositik kronis (LMK)

Serimg terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak namun sangat

sedikit. Leukosit dapat mencapai lebih dari 150.000/ yang memerlukan pengobatan.

Cari mengapa anak lebih banyak terseag leukemia lla??

D. Tanda dan Gejala

Seperti semua sel-sel darah, sel-sel leukemia berjalan keseluruh tubuh. Tergantung pada jumlah

sel abnormal dan dimana sel-sel ini berkumpul, pasien-pasien dengan leukemia mungkin

mempunyai sejumlah gejala-gejala

Gejala-gejala umum dari leukemia

1. Demam atau keringat waktu malam

2. Infeksi yang seringkali

Page 4: Lp Leukimia Anak

3. Perasan lemah atau lelah, pucat

4. Sakit kepala

5. Perdarahan dan mudah memar (gusi-gusi yang berdarah, tanda-tanda keungu unguan pada

kulit, atau titik-titik merah yang kecil dibawah kulit)

6. Nyeri pada tulang-tulang atau persendian-persendian dan abdomen

7. Pembengkakkan nodus-nodus getah bening, terutama pada leher atau ketiak

8. Limphadenophaty

9. Hepatosplenomegaly

10. Abnormal WBC

11. Kehilangan berat badan

Gejala-gejala semacam ini buaknlah tanda-tanda yang pasti dari leukemia. Suatu infeksi atau

persoalna lain juga dapat menyebabkan gejala-gejala ini harus mengunjungi dokter sesegera

mungkin. Hanya seorang dokter dapat mendiagnosa dan merawat persoalannya.

Pada tingkat-tingkat awal dari leukemia kronis, sel-sel leukemia berfungsi hampur secara

normal. Gejaka-gejala mungkin tidak Nampak untuk suatu waktu yang lama. Dokter-dokter

seringkali menemukan leukemia kronis sewaktu suatu checkuo rutin, sevelum ada gejala-gejala

apa saja. Ketika gejala-gejala Nampak, mereka umumnya adalah ringan pada permulaan dan

memburuk secara berangsur-berangsur.

Pada leukemia akut, gejala-gejala Nampak dan memburuk secara cepat. Orang-orang dengan

penyakit ini pergi ke dokter karena merekamerasa sakit. Gajala-gejala lain dari leukemia kaut

adalah muntah, bingung, kehilangan control otot dan serangan serangan (epilepsy). Sel-sel

leukemia juga dapat berkumpul pada buah-buah pelir (testikel) dan menyebabkan

pembengkakkan. Jugabeberapapasien pasien mengembangkan luka-luak pada mata atau pada

Page 5: Lp Leukimia Anak

kulit pasien. Leukemia juga dapat mempengaruhi saluran pencernaan, ginjal, paru-paru, atau

bagian lain tubuh

KENAPALEUKIMIA BISA MENYERAG BAGIAN TUBUH ITU??

E. Pohon Masalah

F. Pemeriksaan Diagnostik

1. Pemeriksaan laboratorium

Gejala yang terlihat pada darah tepi berdasarkan pada kelainan sumsum tulang belakang

berupa adanya pansitopenia, limfositosis yang kadang-kadang menyebabkan gambaran

darah tepi monoton dan terdapat sel blas. Terdapatnya sel blas dalam darah tepi

merupakan gejala patognomik untuk leukemia. Kolesterol mungkin rendah, asam urat dapat

meningkat, hipogamaglobinemia. Dari pemeriksaan sumsum tulang belakang akan

ditemukan gambaran yang monoton, yaitu hanya terdiri dari sel limfopoietik patologis

sedangkan sistem lain terdesak (aplasia sekunder). Pada LMA selain gambaran yang

monoton, terlihat pula adanya hiatus leukemia ialah keadaan yang memperlihatkan banyak

sel blas (mieloblas), beberapa sel tua (segmen) dan sangat kurang bentuk pematangan sel

yang berada diantaranya (promielosit, mielosit, metamielosit, dan sel batang)

CARI CONTOH PEMERIKSAAN LAB ANAK LEUKIMIA

2. Biopsy limpa

Sumsum tulang dari tulang pinggul atau tuang besar lainnya diangkat. Seorang ahli patologi

memeriksa contoh dibawah mikroskop. Pengangkatan jaringan untuk mencari sel-sel kanker

disebut suatu biopsy.suatu biopsy adalah cara satu-satunya yang pasti untuk mengetahui

apakah sel-sel leukemia da di dalam sumsum tulang. Pemeriksaan ini memperlihatkan

Page 6: Lp Leukimia Anak

proliferasi sel leukemia dan sel yang berasal dari jaringan limpa yang terdesak, seperti

limfosit normal, RES, granulosit, dan pulp sel

CARI PENGERTIAN BIOPSI LIMPA DAN CONTOH PEMERIKSAAN

3. Cairan serebrospinalis

Bila terdapat peninggian jumlah sel patologis dan protein, berarti suatu leukemia meningeal.

Kelainan ini dapat terjadi setiap saat pada perjalanan penyakit baik dalam keadaan remissi

maupun keadaan kambuh. Untuk mencegahnya diberikan metotreksat (MTX) secara

intratekal secara rutin pada setiap pasien baru atau pasien yang menunjukkan gejala

tekanan intracranial meninggi.

4. Sitogenik

Pada kasus LMK 70-90% menunjukkan kelainan kromosom, yaitu kromosom 21 (kromosom

Philadelphia atau PH 1). 50-70% dari pasien LLA dan LMA mempunyai kelainan berupa :

a. Kelainan jumlah kromosom seperti diploid (2n), haploid (2n-a), hiperploid (2n+a)

b. Kariotip yang pseudodiploid pada kasus dengan jumlah kromosom yang diploid

c. Bertambahnya atau hilangnya bagian kromosom (partial depletion)

d. Terdapatnya marker cromosomr yaitu elemen yang secara morfologis bukan merupakan

kromosom normal; dari bentuk yang sangat besar sampai yang sangat kecil

Cari penyebab kelainan kromosom, cari leboh banyak tntang pemeriksaan sitogenik

Untuk menentukan pengobatannya harus diketahui jenis kelainan yang ditemukan. Pada

leukemia biasanya didapatkan dari hasil darah tepi berupa limfositosis lenih dari 80% atau

terdapat sel blas. Juga diperlukan pemeriksaan dari sumsum tulang dengan menggunakan

mikroskop electron akan terlihat adanya sel patologis

Page 7: Lp Leukimia Anak

Cari gambar dengan sel darah yang terkenan kanker

5. Chest X-Ray

X-ray dapat mengungkap tanda-tanda dari penyakit di dada

G. Penatalaksanaan Medis

1. Tranfusi darah, biasanya diberikan jika kadar Hb kurang dari 6g%. pada trombositopenia

yang berat dan perdarahan massif, dapat diberikan tranfusi trombosit dan apabila terdapat

tanda-tanda DIC dapat diberikan heparin.

2. Kortikosteroid (prednisone, kortison, deksametason, dan sebagainya). Setelah dicapai remisi

dosis dikurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya dihentikan.

Mengapa dosisnya dikurangi??

3. Sitostatiska. Selain sitostatiska yang lama (6-merkaptopurin atau 6-mp, metotreksat atau

MTX) pada waktu ini dipakai pula yang baru dan lebih poten seperti vinkristin (oncovin),

rubidomisin (daunarubycine) dan berbgai nama obat lainnya. CARI NAMA OBAT LAIN.

Umumnya sitotatiska diberikan dalam kombinasi bersama-sama dengan prednisone. Pada

pemberian obat-obatan ini sering terdapat akibat samping berupa aloppesia (botak),

stomatitis, leucopenia, infeksi sekunder dan kandidiasis. Bila jumlah leukosit kurang dari

2000/mm3 pemberiannya harus hati hati. KENAPA HARUS HATI2 DIBERIKAN, HUB.nya APA.

CARI FUNGSI DAN EFEK SAMPING OBAT

4. Infeksi sekunder dihindarkan (lebih aik pasien dirawat di kamar suci hama)

5. Imunoterapi, merupakan cara pengobatan yang terbaru. Setelah tercapai remisi dan jumlah

sel leukemia cukup rendah (105-106), imunoterapi mulai diberikan (mengenai cara

pengobatan yang terbaru masih dalam pengembangan)

MENGAPA MENUNGGU LEUKIMIA RENDAH DULU BARU DIKASIH TERAPI??

Page 8: Lp Leukimia Anak

cara

pengobatan berbeda-beda pada setiap klinik bergantung dari pengalaman, tetapi prinsipnya sama

yaitu dengan pola dasar :

1. Induksi, dimaksudkan untuk mencapai remisi dengan berbagai obat tersebut sel blas dalam

sumsum tulang kurang dari 5%

2. Konsolidasi, bertujuan agar sel yang tersisa tidak ceat memerbanyak diri lagi

3. Rumat, untuk mempertahankan masa remisi agar lebih lama. Biasanya dengan

memberikansitostika setengan dosis biasa.

4. Reinduksi, dimaksudkan untuk mencegah relaps. Biasanya dilakukan setiap 3-6 bulan dengan

pemberian obat-obat seperti pada induki selama 10-14 hari.

5. Mencegah terjadinya leukemia pada susunan saraf pusat. Diberikan MTX secara intratekal dan

radiasi cranial

6. Pengobatan imunologik

Poila ini dimaksudkan menghilangkan sel leukemia yang ada di dalam tubuh agar pasien dapat

sembuh sempurna. Pengobatan seluruhnya dihentikan setelah 3 tahun remisi terus menerus, pungsi

sumsum tulang diulang secara rutin setelah induksi pengobatan ( setelah 6 minggu)

CARI KENAPA DIHENTIKAN SETELAH 3 TAHUN

H. Pengkajian

I. Diagnosa Keperawatan

J. Perencanaan Keperawatan