LP mola

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 LP mola

    1/11

    LAPORAN PENDAHULUAN

    A. DEFINISI

    Hamil mola adalah suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi hasil

    konsepsitidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi proliferasi

    dari vili korialesdisertai dengan degenerasi hidropik (Hamilton, 1995).

    Mola hidatidosa adalah kehamilan dini akan berkembang secara

    abnomal dan uterus terisi oleh gelembunggelembung mirip buah anggur 

    !ang menghasilkan hormon korionik gonadotropin dalam jumlah !ang saat

     besar ("arrer, 1999).Hamil mola adalah suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi hasil

    konsepsitidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi proliferasi

    dari vili korialesdisertai dengan degenerasi hidropik (Heller, 19#$).

    M ol a h id at id os a a da la h k eh am il an a bn or ma l d im an a

    ha mp ir se lu ru h vi li korialisn!a mengalami perubahan hidrofik 

    (Mansjoer, 1999).

    Mola hidatidosa adalah pen!akit !ang berasal dari kelainan

     per tumbuhantrofob las plas en ta ata u calo n plasenta dan diserta i

    den gan degenerasi kis tik villi dan perubahan hidropik.

    B. ETIOLOGI

    %elum diketahui pasti , ada !ang men!atakan akibat infeksi,

    defisiensi makanan,dan genetik. &ang paling cocok ialah teori 'costa sison,

    !aitu defisiensi protein."aktor resiko terdapat pada golongan

    sosioekonomi rendah, usia * tahun dan paritas tinggi.

    M e n ur u t H e l le r ( 1 9 #$ ) , p e n !e b ab d a r i m o la h i da t i do s a

    ad a la h an om al i !a it ukarena pembengkakan edematosa pada villi

    (degenerasi hidrofik) dan proliferasitrofoblast.

    C. PATOFISIOLOGI

    "aktor ovum, imunoselektif dari tropoblas, sosialekonomi !ang

    rendah, paritas tinggi, keurangan protein, infeksi virus, faktor 

    kromosom !ang belum jelas men!ebabkan chorionic vili berganda.

    1

  • 8/15/2019 LP mola

    2/11

    +ebagian dari vili berubah menjadi gelembunggelembung berisi

    ca iran jernih. %iasan!a tidak ada janin. +ecara histopatologik kadangkadang

    ditemukan jaringan mola pada plasenta dengan ba!i normal. +uatu agonesis

    !ang lengkapdegenerasi dini dari sistem vaskularisasi buah kehamilan pada

    kehamilanminggu ke --- /.

    +irkulasi !ang terus menerus tanpa adan!a fetus men!ebabkan sel

    trofoblasmemproduksi hormon. 0airan ini dapat berupa gelembung

    !ang dapat sebesar butir kacang hijau sampai sebesar buah anggur.

    elembung in i dapat mengi sikavum uteri.

    +troma vili dan kelembaban, terlambat atau hilangn!a pembuluh darahdanstroma, adan!a proliferasi dari trofoblast. 2ada pemeriksaan kromosom

     poliploididan hampir pada semua kasus mola susunan se3 kromatin adalah

    4anita.

    2ada mola hidatidosa ovarium dapat mengandung kista lutein

    kad angkadanghan!a ada satu ovarium, kadangkadang pada keduan!a.

    ista ini berdinding tipis dan berisikan cairan kekuningkuningan dan dapat

    mencapai ukuran tinjukepala ba!i. ista lutein terjadi karena

     perangsangan ovarium oleh kadar gonadotrop in chorion !ang tinggi .

    ista akan menghilang dengan sendirin!a setelah mola dilahirkan.

    (Mansjoer, 1999 6 $$ dan Mochtar, 199# 6 79).

    2

  • 8/15/2019 LP mola

    3/11

    D. PATHWAY

    2erdarahan pervaginam 8efisiensi eadaan sosial eko 2aritas tinggi 'kibat infeksi "aktor vum

      %erulang protein !ang rendah

    :rofoblas ekstra embrionik 

      Mola hidatidosa

    2engaruh anastesi 0uretage :indakan pembedahan h!strektomi

      'dan!a luka operasi, :erputusn!a 2erdarahan %edrest total, 2engaruh anastesi

    Motalitas usus urang pengetahuan pera4atan jaringan s!araf malas bergerak Motalitas usus

      luka ;!eri luka operasi :akut akan 8istensi abdomen8istensi abdomen -nvasi mikroorganisme lukan!a MualMuntah

      ;afsu makan <

    Mualmuntah elemahan 

     ;afsu makan <

     

    3

    =esiko

    tinggi

    kekurangan

    volume

     ;!eriurang

     pera4atan

    diri

    =esiko tinggi

    infeksi2erubahan

    nutrisi

    kurang dari

    kebutuhan

    tubuh

    angguan

    aktivitas

    2erubahan

    nutrisi kurang

    dari kebutuhan

    tubuh

  • 8/15/2019 LP mola

    4/11

    E. MANIFESTASI KLINIK 

    Menurut "arrer (1999) dan Mansjoer (1999) 6

    1. 'menore dan tandatanda kehamilan.. >terus berukuran lebih besar daripada ukuran untuk kehamilan

    !ang normaldan teraba lunak serta bundar.

    7. ?antung janin tidak terdengar.

    @. %agian tubuh janin tidak teraba.

    5. Hiperemisis karena peningkatan H0- melampaui nilai normal dan

     preeklamsia timbul secara dini dan pada keadaan ini bila ditemukan

     perdarahan pervaginam mendekati akhir bulan ketiga !ang sedikit dan

     ber4arna gelap

    $. adangkadang gelembung seperti buah anggur tampak keluar 

    dari dala mvagina

    A. :es urine untuk kehamilan menunjukkan hasil positif 

    F. KOMPLIKASI

    1. 2erdarahan !ang hebat sampai s!ok,

    . 2erdarahan !ang berulangulang !ang dapat men!ebabkan anemia,

    7. -nfeksi sekunder,

    @. 2erforasi karena tindakan atau keganasan.

    G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    1. > j i s o nd e ut e r us ( Ha n i fa )

    :andan!a !aitu sonde !ang dimasukkan tanpa tahanan dan dapat diputar 

    7$*B dengan deviasi sonde kurang dari 1*B.

    . 2 e ni n gk a t an k a d ar b e t a H 0 da r a h a t au u r i n

    7. >+ menunjukkan gambaran badai salju (sno4 flake pattern)

    @. "oto thora3 ada gambaran emboli udara.

    5. 2emeriksaan : dan :@ bila ada gejala tirotoksikosis.ɜ

    $. Hitung darah lengkap dengan apusan darah 6 laCimn!a ditemukananemia difesiensi besi, eritropoesis megaloblastik jarang.

    A. >rinalisis 6 biasan!a normal proteinuria memberi kesan adan!a

    kaitan dengan preeklamsi.

    H. PENATALAKSANAAN

    :erapi mola hidatidosa ada 7 tahapan, !aitu 6

    1. 2erbaikan keadaan umum

    a. oreksi dehidrasi

     b. :ransfusi darah bila anemia ( Hb # grD atau kurang ).

    4

  • 8/15/2019 LP mola

    5/11

    c. %ila ada gejala pre eklamsia dan hiperemesis gravidarum,

    diobati sesuaidengan protokol penanganan dibagian obstetri

    d. %ila ada gejalagejala tirotoksikosis, dikonsul ke bagian pen!akit

    dalam.

    . 2engeluaran jaringan mola dengan cara kuretase dan histerektomi.

    uretase pada pasien mola hidatidosa 6

    a. 8ilakukan setelah pemeriksaan persiapan selesai (pemeriksaan darah

    rutindan kadar beta H0 dan foto toraks) , kecuali b ila

     jaringan mola telah keuar spontan

     b. %ila kanalis servikal belum terbuka maka dilakukan pemasangan

    laminaria dan kuretase dilakukan @ jam kemudian.c. +ebelum melakukan kuretase, sediakan darah 5**cc dan pasang infus

    dengan tetesan o3!tosin 1* -> dalam 5** cc 85D.

    d. uretase dilakukan 3 dengan interval minimal 1 minggu.

    Histerektomi.

    +!arat melakukan histerektomi 6

    a. >mur ibu 75 tahun atau lebih

     b. +udah memiliki anak hidup 7 orang atau lebih.

    7. 2emeriksaan tindak lanjut.

    Meliputi 6

    a. Eama penga4asan 1 tahun

     b. +elama penga4asan, pasien dianjurkan untuk memakai alat

    kontrasepsi kondom, pil kombinasi atau diafragma. 2emeriksaan fisik 

    dilakukan tiap kali pasien datang untuk kontrol

    c. 2emeriksaan kadar beta H0 dilakukan setiap satu minggu sampai

    ditemukan kadarn!a !ang normal 73 berturutturut.

    d. +telah itu pemeriksaan dilakukan tiap bulan sampai ditemukan

    kadarn!a normal $3 berturutturut.

    e. %ila telah terjadi remisi spontan (kadar beta H0, pemeriksaan fisik dan foto

    thora3 semuan!a normal) setelah 1 tahun maka pasien tersebut

     berhenti menggunakan kontrasepsi dan dapat hamil kembali.

    f. %ila selama masa observasi, kadar beta H0 tetep atau meningkat dan

     pada pemeriksaan foto thora3 ditemukan adan!a tandatanda

    metastasis maka pasien harus dievaluasi dimulai pemberian

    kemoterapi.

    5

  • 8/15/2019 LP mola

    6/11

    ASUHAN KEPERAWATAN

    A. PENGKAJIAN

    Menurut doengoes 6

    1. 'ktivitas istirahat

      ejala 6 insomnia, sensitivitas F, otot lemah, gangguan koordinasi,

    kelelahan berat.

      :anda 6 atrofi otot, tremor  

    . +irkulasi

    ejala 6 2erdarahan pervaginam

    :anda 6 F tekanan darah, takikardi saat istirahat

    7. Gliminasi

    ejala 6 >rin dalam jumlah ban!ak, perubahan bentuk fases

    @. -ntegritas ego

    ejala 6 Mengalami steres !ang berat baik emosional maupun fisik 

    :anda 6 emosi labil, depresi

    5. Makanan0airan

    ejala 6ehilangan %% mendadak, nafsu makan

  • 8/15/2019 LP mola

    7/11

    #. 2ernafasan

    ejala 6 frekuensi pernafasan F, takipnea, dispnea, edem paru

    :anda 6 kegelisahan, kesadaranrileks9. eamanan

    ejala 6 tidak torelansi terhadap panas, keringat berlebih

    :anda 6 suhu F diatas 7A,@Bc, diaporesis, hangat dan kemerahan.

    1*. +eksualitas

    :anda 6 penurunan libino, hipominorhea

    11. -ntegumen

    :anda 6 adan!a luka bekas operasi

    1. /erbal

    ejala 6 pern!ataan tidak mengerti

    :anda 6 kerusakan kemampuan untuk bicara, gagap, disastria, afasia

    17. 2en!uluhan pembelajaranejala 6 adan!a ri4a!at keluarga !ang mengalami masalah, masalah

     pen!akit trofoblast, terutama mola hidatidosa.

    B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    1. angguan rasa n!aman (n!eri) berhubungan dengan kerusakan jaringan

    intrauteri

    . =esiko tinggi terhadap divisite volume cairan berhubungan dengan

     perdarahan

    7. =esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuat

     pertahanan skunder 

    @. etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

    masukan !ang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme

    (mual,anoreksia, pembatasan medis)

    5. angguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sirkulasi.

    $. urang pera4atan diri berhubungan dengan kelelahan n!eri atau

    ketidakn!amanan.

    C. INTERVENSI KEPERAWATAN

    8iagnosa

    epera4atan

    :ujuan dan kriteria

    Hasil

    -ntervensi

    angguan rasa +etelah dilakukan 1. aji kondisi n!eri !ang

    7

  • 8/15/2019 LP mola

    8/11

    n!aman (n!eri)

     berhubungan dengan

    kerusakan jaringan

    intrauteri

    tindakan kepera4atan

    diharapkan klien dapat

     beradaptasi dengan

    n!eri !ang dialami.

    dialami klien

    . :erangkan n!eri !ang

    diderita klien dan

     pen!ebabn!a

    7. olaborasi pemberian

    analgetik 

    =esiko tinggi

    terhadap divisite

    volume cairan

     berhubungan dengan

     perdarahan

    tidak terjadi devisite

    volume cairan,

    seimbang antara intake

    dan output baik jumlah

    maupun kualitas

    1. aji kondisi status

    hemodinamika

    . >kur pengeluaran harian

    7. 0atat pengeluaran dan

     pemasukan@. bservasi nadi dan

    tekanan darah

    5. %erikan diet halus

    $. olaborasi pemberian

    cairan -/ sesuai indikasi

    =esiko tinggi

    terhadap infeksi

     berhubungan dengan

    tidak adekuat

     pertahanan skunder 

    :idak terjadi infeksi

    selama pera4atan

     pendarahan

    1. aji kondisi keluaran

    !ang keluar ( jumlah,

    4arna dan bau)

    . :erangkan kepada klien

     pentingn!a pera4atan

    vulva selama

     pendarahan

    7. Eakukan pera4atan

    vulva

    @. :erangkan kepada klien

    cara mengidentifikasi

    tanda infeksi5. %atasi pengunjung bila

     perlu

    $. bservasi suhu tubuh

    klien

    A. olaborasi pemberian

     pengobatan antibiotika

    etidakseimbangan

    nutrisi kurang dari

    +etelah dilakukan

    tindakan kepera4atan

    1. +ajikan makanan !ang

    hangat

    8

  • 8/15/2019 LP mola

    9/11

    kebutuhan

     berhubungan dengan

    masukan !ang tidak 

    cukup untuk  

    memenuhi

    kebutuhan

    metabolisme

    (mual,anoreksia,

     pembatasan medis)

    diharapkan nutrisi

    dapat tercukupi dengan

    kriteria hasil 6

    1. lien

    memenuhi

    kebutuhan

    nutrisi

    . 0atat pemasukan diet

    dan kemampuan pasien

    dalam memenuhi

    kebutuhan nutrisi

    7. 'njurkan untuk makan

    sedikit tapi sering

    @. olaborasi dengan ahli

    giCi

    angguan aktivitas

     berhubungan dengan

    kelemahan,

     penurunan sirkulasi

    +etelah dilakukan

    tindakan kepera4atan

    klien dapat melakukan

    aktivitas tanpa adan!a

    komplikasi

    1. aji tingkat kemampuan

    klien untuk melakukan

    aktivitas

    . aji pengaruh aktivitas

    terhadap kondisi uterus

    7. %antu klien untuk  

    melakukan aktivitas

    seharihari

    @. %antu klien melakukan

    tindakan sesuai

    kemampuan

    5. Gvaluasi kemampuan

    klien untuk melakukan

    aktivitas

    urang pera4atan

    diri berhubungan

    dengan kelelahan

    n!eri atau

    ketidakn!amanan

    +etelah dilakukan

    tindakan kepera4atan

    diharapkan pera4atan

    diri klien terpenuhi

    dengan kriteria hasil 6

    1. Mendemostrasikan

    diri dan

    melaksanakan

     peningkatan

    1. 8ekatkan barangbarang

    milik klien. aji tingkat keterbatasan

    klien dalam pera4atan

    diri

    7. %antu keperluan klien

    dalam pera4atan diri

    klien

    @. :entukan kemampuan

    saat ini ( skala *@)

    9

  • 8/15/2019 LP mola

    10/11

    tanggung ja4ab

    untuk pera4atan

    diri

    5. oordinasi dengan ahli

    terapi fisik 

    DAFTAR PUSTAKA

    %agian bstetri dan inekologi ". >npad. (19#1). bstetri 2atologi.

    ?akarta 6 Glstar ffset

    Mansjoer, '. dkk. Mola Hidatidosa. '2-:' +GEG:' G8:G=';.

    "akultas edokteran >niversitas -ndonesia. ?ilid -. Media 'esculapius.

    ?akarta.**1. Hal $5$AMochtar. =. 2en!akit :rofoblas. +-;2+-+ %+:G:=-. ?ilid -. Gdisi.

    2enerbit %uku edokteran. G0. ?akarta. 199#. Hal. 7#@7.

     ;';8'. (**$). ;ursing 8iagnosis 6 8ifinition and classification.

    2hiladelphia 6 ;ort 'merican ;ursing 'ssociation.

    2ra4irohadjo, +. Iiknjosastro, H. Mola Hidatidosa. -EM>

    ';8>;';. &a!asan %ina 2ustaka +'=I; 2='I-=H'8?. ?akarta.

    1999. Hal . $$@

    10

  • 8/15/2019 LP mola

    11/11

    11