17
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN I. Konsep Dasar Teori A. Pengertian Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungannya (Stuart dan Sundeen, 1995). Perilaku kekerasan adalah suatu tindakan kekerasan yang dinyatakan secara verbal yang ditunjukkan kepada benda,orang lain maupun dirinya sendiri. Prilaku tersebut sering kali berkaitan dengan perasaan marah, bermusuhan, melakukan ide- ide dorongan membunuh atau prosese psikotik lainnya seperti halusinasi, waham yang sering dijumpai pada pasien Schizoprenik. Prilaku terzsebut dapat berkembang secara lambat laun dan dapat pula secara mendadak tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Pasien Schizoprenik dengan prilaku agresif destruktif pada umumnya tidak mengendalikan dirinya,oleh karena itu pengendalian dan kontrol dari pasien tersebut sepenuhnya berada ditangan perawat dan petugas lainnya.

Lp PK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asds

Citation preview

Page 1: Lp PK

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

PERILAKU KEKERASAN

I. Konsep Dasar Teori

A. Pengertian

Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang

melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap

diri sendiri, orang lain, maupun lingkungannya (Stuart dan Sundeen,

1995).

Perilaku kekerasan adalah suatu tindakan kekerasan yang dinyatakan

secara verbal yang ditunjukkan kepada benda,orang lain maupun dirinya

sendiri. Prilaku tersebut sering kali berkaitan dengan perasaan marah,

bermusuhan, melakukan ide-ide dorongan membunuh atau prosese

psikotik lainnya seperti halusinasi, waham yang sering dijumpai pada

pasien Schizoprenik. Prilaku terzsebut dapat berkembang secara lambat

laun dan dapat pula secara mendadak tanpa ada tanda-tanda sebelumnya.

Pasien Schizoprenik dengan prilaku agresif destruktif pada umumnya

tidak mengendalikan dirinya,oleh karena itu pengendalian dan kontrol dari

pasien tersebut sepenuhnya berada ditangan perawat dan petugas lainnya.

B. Tanda Dan Gejala Prilaku Kekerasan :

1. Fisik : mata melotot/ pandangan tajam, tangan mengepal, rahang

mengatup, wajah memerah dan tegang, serta postur tubuh kaku.

2. Verbal : mengancam, mengumpat dengan kata-kata kotor, berbicara

dengan nada keras, kasar dan ketus.

3. Perilaku : menyerang orang lain, melukai diri sendiri/orang lain,

merusak lingkungan, agresif.

4. Emosi : tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, merasa terganggu,

dendam, jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk dan

menuntut.

Page 2: Lp PK

5. Intelektual : mendominasi, cerewet, kaar, berdebat, meremehkan,dan

tidak jarang berkata bernada sarkasme.

6. Spiritual : merasa diri berkuasa, merasa diri benar, tidak bermoral, dan

kreativitas terhambat.

7. Sosial : menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan,

sindiran.

8. Perhatian : bolos, melarikan diri, dan melakukan penyimpangan seksual.

D. Faktor yang Berhubungan

1. Mungkin kecendrungan keluarga

2. Trauma pad sistem saraf pusat

3. Tidak berfungsinya system keluarga, mengakibatkan prilaku

seperti:

a. Penganiayaan atau pegabaian anak

b. Penolakan atau meninggalkan orang tua

c. Disiplin keras atau tidak konsisten

d. Deprivasi emsional

e. Orang tua penyalah guna zat

f. Orang tua tidak dapat diduga

E. Penyebab Terjadinya Prilaku Kekerasan

1. Dari klien

Kelemahan fisik

Keputusasaan

Ketidaberdayaan

Percaya diri kurang

2. Dari lingkungan atau intaglase dengan orang lain

Situasi lingkungan yang rebut

Situasi yang padat

Kritikan yang mengarah pada penghinaan

Kehilangan orang yang dicintai

Interaksi sosial dengan provokatif dan konflik

Page 3: Lp PK

F. Rentang Respon

Respon adaptif Respon Maladaptif

Arsetif Frustasi Pasif Agresif Kekerasan

G. Pohon Masalah

Resiko menncederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Gangguan konsep diri ; harga diri rendah

II. Konsep Asuhan Keperawatan

A. Masalah keperawatan dan data yang perlu

dikaji

1. Masalah Keperawatan

a. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

b. Prilaku kekerasan

c. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

2. Data yang perlu dikaji

a. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

1) Data subjektif

a) Klien mengatakan benci atau kesal kepada seseorang

b) Klien suka membentak dan menyerang orang yang

mengusiknya jika sedang kesal atau marah

c) Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa

Perilaku Kekerasan

Page 4: Lp PK

2) Data objektif

a) Mata merah, wajah agak merah

b) Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak,

menjerit, memukul diri sendiri atau orang lain

c) Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam

d) Merusak dan melempar barang-barang

b. Prilaku kekerasan

1) Data subjektif

a) Klien mengatakan benci atau kesal kepada seseorang

b) Klien suka membentak dan menyerang orang yang

mengusiknya jika sedang kesal atau marah

c) Klien mengatakan ingin berkelahi

d) Klien menyalahkan dan menuntut

e) Klien meremehkan

2) Data objektif

a) Mata melotot/pandangan tajam

b) Tangan mengepal

c) Rahang mengatup

d) Wajah memerah dan tegang

e) Postur tubuh kaku

f) Suara keras

c. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

1) Data subjektif

Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu,

bodoh, mengkritik diri sendiri, mengatakan perasaan malu

terhadap diri sendiri

2) Data objektif

Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih

alternative tindakan, ingin mencederai diri atau ingin mengakhiri

hidup

B. Diagnosa Keperawatan

Page 5: Lp PK

1. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

2. Prilaku kekerasan

3. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

C. INTERVENSI

1. Resiko tinggi menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

berhubungan dengan perilaku kekerasan.

2. Perilaku kekerasan berhubungan dengan gangguan konsep diri: harga

diri rendah.

No No

Dx

Tujuan Kriteria hasil Intervensi

1 I TUM:

Klien dapat

melanjutkan peran

sesuai dengan

tanggung jawab.

TUK 1:

Klien dapat

membina hubungan

saling percaya.

TUK 2:

Klien dapat

mengidentifikasi

kemampuan

penyebab

kekerasan

1.    Klien mau membalas

salam

2.    Klien mau menjabat

tangan

3.    Klien mau menyebut

nama

4.    Klien mau tersenyum

5. Klien mau kontak mata

6. Klien mau mengetahui

nama perawat

1. Klien mengungkapkan

perasaanya

2. Klien dapat

mengungkapkan

penyebab perasaan

marah dari lingkungan

atau orang lain

1.       Beri salam panggil

nama

2.        Sebutkan nama perawat

sambil jabat tangan

3.        Jelaskan maksud

hubungan interaksi

4.        Jelaskan kontrak yang

akan dibahas

5.        Beri rasa aman dan

simpati

6.        Lakukan kontak mata

singkat tapi sering

1.     Beri kesempatan untuk

mengungkapkan

perasaan

2.     Bantu klien untuk

mengungkapkan

penyebab perasaan

jengkel/kesal

Page 6: Lp PK

TUK 3 :

Klien dapat

mengidentifikasi

tanda-tanda

perilaku kekerasan

TUK 4;

Klien dapat

mengidentifikasi

perilaku kekerasan

yang biasa

dilakukan

TUK 5;

Klien dapat

mengidentikasi

akibat perilaku

kekerasan

1.      Klien mampu

mengungkapkan

perasaan saat

marah/jengkel

2.      Klien dapat

menyimpulkan tanda-

tanda marah yang

dialami.

1.    Klien dapat

mengungkapkan

perilaku kekerasan yang

biasa dilakukan

2.    Klien dapat bermain

peran dengan perilaku

kekerasan yang biasa

dilakukan

3.    Klien dapat mengetahui

cara yang biasa

dilakukan untuk

menyelesaikan masalah

1. Klien dapat menjelaskan

akibat dari cara yang

digunakan

Akibat pada klien

sendiri

Akibat pada orang

lain

Akibat pada

1.      Anjurkan klien

mengungkapkan apa

yang dialami dan

dirasakan saat marah

2.      Observasi tanda-tanda

perilaku kekerasan pada

klien

3.      Simpulkan bersama

klien tanda dan gejala

kesal yang di alami

1.   Anjurkan klien untuk

mengungkapkan perilaku

kekerasan yang biasa

dilakukan klien .

2.   Bantu klien bermain

peran sesuai dengan

perilaku kekerasan yang

biasa dilakukan.

3.   Bicarakan dengan klien

apakah dengan cara yang

dilakukan klien

masalahnya selesai

1.   Bicarakan akibat dan

cara yang dilakukan klien

2.   Bersama klien

menyimpulkan akibat

cara yang digunakan oleh

klien

3.   Tanya pada klien apakah

ia ingin mempelajari cara

Page 7: Lp PK

TUK 6 :

Klien dapat

mendefinisikan

cara konstruktif

dalam berespon

kemarahan

lingkungan

1. Klien dapat melakukan

cara berespon terhadap

kemarahan

yang baru dan yang

sehat.

1. Tanyakan pada klien

“apakah ia ingin

mempelajari cara baru

yang sehat”

2. Berikan pujian jika klien

tahu tentang cara lain

yang sehat

3. Diskusikan dengan klien

tentang cara lain yang

sehat:

a. Secara fisik: tarik nafas

dalam jika sedang

kesal/memukul

bantal/kasur atau

olahraga atau pekerjaan

yang memerlukan tenaga

b. Secara verbal: katakana

bahwa anda sedang

kesal/tersinggung/jengkel

(saya kesal anda berkata

seperti itu)

c. Secara sosial: lakukan

dalam kelompok cara-

cara marah yang sehat,

latihan asertif, latihan

manajemen perilaku

kekerasan

d. Secara spiritual: anjurkan

klien sembahyang

Page 8: Lp PK

TUK 7 :

Klien dapat

mendemonstrasika

n cara mengontrol

perilaku kekerasan

TUK 8 :

Klien dapat

menggunakan obat

1. Klien dapat

menyebutkan contoh

pencegahan perilaku

kekerasan secara :

Fisik: Tarik nafas

dalam , olah raga,

memukul bantal

Verbal: Mengatakan

secara langsung

dengan tidak

menyakiti.

2. Klien dapat

mendemonstrasikan cara

fisik (memukul bantal)

untuk mencegah perilaku

kekerasan.

1.    Klien dapat menyebut

kan obat – obat yang di

minum dan kegunaanya

berdoa/ibadah: meminta

kepada Tuhan untuk

diberikan kesabaran,

mengadu kepada Tuhan

tentang kejengkelan.

1.    Bantu klien memilih

cara yang paling tepat

untuk klien

2.    Bantu klien

mengidentifikasi

manfaat cara yang telah

dipilih

3.    Bantu klien untuk

menstimulasikan cara

tersebut atau dengan role

play

4.    Beri reinforcement

positif atas keberhasilan

klien menstimulasikan

cara tersebut

5.    Anjurkan klien untuk

menggunakan cara yang

dipelajari saat jengkel

atau marah.

1. Jelaskan jenis-jenis obat

yang di minum pada

klien dan keluarga.

Page 9: Lp PK

dengan benar

( sesuai dengan

program )

TUK 9 :

Klien mendapat

dukungan keluarga

mengontrol

perilaku kekerasan

(jenis ,waktu,dosis,dan

efek.

2.    Klien dapat minum obat

sesuai program

pengobatan

1. Keluarga klien dapat

menyebutkan :

Cara merawat klien yang

berperilaku kekerasan,

mengungkapkan rasa puas

dalam merawat klien

2. Diskusikan manfaat

minum obat dan

kerugian berhenti

minum obat tanpa seijin

dokter.

3. Jelaskan prinsip benar

minum obat(baca nama

yg tertera pd botol

obat,dosis obat ,waktu

dan cara minum)

1. Anjurkan klien minum

obat tepat waktu

2. Anjurkan klien

melaporkan pada

perawat atau dokter jika

merasakan efek yang

tidak menyenang kan

3. Beri pujian jika klien

minum obat dengan

benar.

1. Identifikasi kemampuan

keluarga dalam merawat

klien dari sikap apa yang

telah dilakukan keluarga

terhadap klien selama ini

2. jelaskan peran serta

keluarga dalam merawat

klien

3. Jelaskan cara-cara

merawat klien:

Page 10: Lp PK

a. Terkait dengan cara

mengontrol perilaku marah

secara konstruktif

b. Sikap tenang, bicara

tenang dan jelas

c. Membantu klien

mengenal penyebab marah

4. Bantu keluarga

mendemonstrasikan cara

merawat klien

5. Bantu keluarga

mengungkapkan perasaan

setelah melakukan

demonstrasi

D. IMPLEMENTASI

Implementasi dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang dibuat.

E. EVALUASI

Evaluasi dilakukan untuk mengukur tujuan dan kriteria yang sudah tercapai dan yang belum tercapai sehingga dapat menentukan intervensi lebih lanjut. Bentuk evaluasi yang positif adalah sebagai berikut.a) Identifikasi situasi yang dapat membangkitkan kemarahan

b) Bagaimana keadaan klien saat marah dan benci pada orang tersebut

c) Sudahkah klien menyadari akibat dari marah dan pengaruhnya pada orang

lain

d) Buatlah komentar yang kritikal

e) Apakah klien sudah mampu mengekspresikan sesuatu yang berbeda

f) Klien mampu menggunakan aktivitas secara fisik untuk mengurangi

perasaan marahnya

g) Konsep diri klien sudah meningkat

h) Kemandirian berfikir dan aktivitas meningkatkan

Page 11: Lp PK

DAFTAR PUSTAKA

Amsikan.2013.Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Perilaku Kekerasan.

(dalam:http://amsikan-jr.blogspot.com/2013/11/laporan-pendahuluan-pada-

pasien-dengan_6631.html). Diakses Pada Tanggal 11 Oktober 2014 Pukul

10.05 Wita.

Fitria,Nita.2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( LP & SP ) untuk 7 Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat bagi Program S1 Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta

Irwan.2013. Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan .(dalam :

http://irwansbgj514.blogspot.com/2013/11/laporan-pendahuluan-

kekerasan.html). Diakses Pada Tanggal 11 Oktober 2014. Pukul 11.00 Wita.

Nanda.2013.Laporan Pendahuluan Askep PerilakuKesehatan (dalam :

http://nandarnurse.blogspot.com/2013/11/laporan-pendahuluan-askep-

perilaku.html#axzz3FnpNcYlD). Diakses Pada Tanggal 11 Oktober

2014.Pukul 10.15 Wita.

Wiwing.2013.Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan.(dalam :

http://lpkeperawatan.blogspot.com/2013/12/laporan-pendahuluan-perilaku-

kekerasan.html). Diakses Pada Tanggal 11 Oktober 2014. Pukul 10.30 Wita.