Upload
praditya-ardian-hanafi
View
852
Download
83
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN POSYANDU LANSIA
DUSUN NANGSRI DESA SRIHARDONO KECAMATAN PUNDONG KABUPATEN
BANTUL PROVINSI YOGYAKARTA
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Disusun Oleh :
Kelompok Mahasiswa PKL Dusun Nangsri
Program Studi DIII KebidananSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan `Aisyiyah Yogyakarta
2013
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN (LPJ)
PENYULUHAN TENTANG POSYANDU LANSIA
DI DUSUN NANGSRI SRIHARDONO PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA
I. PENDAHULUAN
Perubahan menjadi tua adalah perubahan alami yang akan dialami oleh
setiap orang yang memasuki lanjut usia (lansia). Pada lansia tahapan ini
merupakan suatu perubahan kehidupan yang ditandai dengan menurunnya
kemampuan tubuh untuk menghadapi tekanan baik dari dalam tubuh maupun
dari luar tubuh.
Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan
biologis, fisik, kejiwaan dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh
pada seluruh aspek kehidupan termasuk kesehatannya. Berbagai penyakit yang
terkait dengan perubahan menjadi tua akan muncul seperti rematik, tekanan
darah tinggi, ketidak mampuan malakukan kegiatan sehari-hari.
Pengetahuan Lansia masih sedikit kurang dan banyak yang mengartikan
bahwa lansia sudah tidak bisa berkarya lagi dan melakukan banyak kegiatan.
Sehingga diperlukan adanya penyuluhan tentang kegiatan yang bisa dilakukan
oleh lansia.
Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua
orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh
siapapun. Namun manusia dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya.
Istilah untuk manusia yang usianya sudah lanjut belum ada yang baku. Orang
sering menyebutnya berbeda-beda. Ada yang menyebutnya manusia usia
lanjut(Manula), manusia lanjut usia (Lansia), ada yang menyebut golongan
lanjut umur (Glamur), usia lanjut (Usila), bahkan kalaudi Inggris orang biasa
menyebutnya dengan istilah warna negara senior. Beberapa ahli biasanya
membedakannya menurut 2 macam umur, yaitu umur kronologis dan umur
biologis.Umur kronologis adalah umur yang dicapai seseorang dalam
kehidupannya dihitung dengan tahun almanak atau kalender. Di Indonesia
batasan tadi belum ada, tetapi dengan usia pensiun 55 tahun, berarti usia di
atas 55 tahun barangkali termasuk dalam golongan usia lanjut. Namun, ada
orang lain yang menyebutnya 60 tahun ke atas atau 65 tahun ke atas yang
termasuk kelompok usia lanjut.Umur biologis adalah usia yang sebenarnya.
Pematangan jaringan yang biasanya dipakai sebagai indeks umur biologis.
II. NAMA KEGIATAN
Posyandu Lansia Dusun Nangsri Desa Srihardono Pundong Bantul
III. TEMA KEGIATAN
“Lansia Sehat Sejahtera Nangsri Srihardono”
IV. TUJUAN KEGIATAN
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan para lansia bisa
tetap berkarya dan bersemangat.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, lansial dapat menjelaskan
kembali:
Kegiatan yang bisa dilakukan lansia seperti :
1. Memberi asupan diri dengan makanan yang bergizi
2. Kegiatan social
3. Pola hidup sehat dengan olahraga
4. Perawatan diri
5. Istirahat berkualitas
6. Mendekat dan Berserah diri kepada Allah swt.
III. SASARAN
Lansia di dusun nagsri srihardono pundong bantul berjumlah 25 orang.
IV. WAKTU KEGIATAN
Acara kegiatan penyuluhan didusun nangsri srihardono pundong
Bantul dilaksanakan pada hari Minggu,7 desember 2013
V. TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan Posyandu Lansia di laksnaan di Dusun nagsri srihardono
pundong bantul.
VI. PERSERTA KEGIATAN
Seluruh lansia di dusun nangsri.
VII. SUSUNAN ACARA
Terlampir
VIII. SUSUNAN KEPANITIAN
Terlampir
IX. ESTIMASI DANA
Terlampir
X. HAMBATAN
Peserta terlalu antusias sehingga tidak komunikatif
XI. SARAN
Panitia di harapkan lebih mematangkan persiapan dan lebih aktif
dalam bekerja sama untuk setiap kegiatan.
XII. PENUTUP
Demikian LPJ ini kami susun sebagai laporan dalam pelaksanaan
Praktik Kebidanan Komunitas oleh Mahsiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta, serta untuk memberikan evaluasi
Acara Penyuluhan Posyandu Lansia Dengan rahmat Allah SWT,
semoga kegiatan ini dapat bermanfaat. Kami ucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam acara penyuluhan
posyandu lansia.
Yogyakarta, 7 Desember 2013
Mengetahui,
Pembimbing Kelompok Ketua Panitia
( Nurul Mahmuda S,ST ) (ovilyana )
Lampiran 1
SUSUNAN ACARA
A. Pembukaan
B. Brainstorming
C. Pemberian Materi / isi
1. Pengertian Lansia
2. Kebutuhan hidup pada lansia
3. Relevensi Alquran
4. Manfaat nutrisi
5. Makanan gizi untuk lansia
Lampiran 2
PANITIA PENYULUHAN POSYANDU LANSIA
Pembimbing : Nurul mahmuda S.ST
Komunikator : Nisak Apriliana Ekowati
Moderator : Noviana Putri
Penyaji : Novi Belinda Fridayani
Fasilitator : Nannyk Widyaningrum
Observer : Niken Damayanti
Nofri Nurfitasari
Notulen : Nor Adiyati Arifah Rahmah
Lampiran 3
ANGGARAN DANA
Pemasukan
Iuran Anggota @5000 x 14 = Rp.70000
Pengeluaran.
Fotocopy Leaflet dan Teka-teki silang ( 25 lembar ) = Rp. 10.000
Gula 2 kg = Rp. 26.000
Kacang hijau 2 kg = Rp. 25.000
Print LPJ = Rp. 9.000
Total = Rp. 70000
Lampiran 4
SATUAN ACARA PENYULUHAN
LANJUT USIA
Disusun Oleh:
Kelompok PKL Dusun Nangsri
PKL MAHASISWA DUSUN NAGSRI SRIHARDONO PUNDONG BANTUL
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2013/ 2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
LANJUT USIA
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Perubahan menjadi tua adalah perubahan alami yang akan dialami oleh
setiap orang yang memasuki lanjut usia (lansia). Pada lansia tahapan ini
merupakan suatu perubahan kehidupan yang ditandai dengan menurunnya
kemampuan tubuh untuk menghadapi tekanan baik dari dalam tubuh maupun
dari luar tubuh.
Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan
biologis, fisik, kejiwaan dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh
pada seluruh aspek kehidupan termasuk kesehatannya. Berbagai penyakit yang
terkait dengan perubahan menjadi tua akan muncul seperti rematik, tekanan
darah tinggi, ketidakmampuan malakukan kegiatan sehari-hari.
Pengetahuan Lansia masih sedikit kurang dan banyak yang mengartikan
bahwa lansia sudah tidak bisa berkarya lagi dan melakukan banyak kegiatan.
Sehingga diperlukan adanya penyuluhan tentang kegiatan yang bisa dilakukan
oleh lansia.
II. PENGANTAR
Bidang Studi : Kebidanan Komunitas
Topik : Lansia
Sub Topik : Kegiatan Lansia
Sasaran : Seluruh Lansia
Hari/tanggal : Minggu , 7 desember 2013
Jam : 10.00 WIB
Waktu : 30 menit
Tempat : pendopo dusun nagsri srihardono pundong bantul
Yogyakarta
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan para lansia bisa tetap
berkarya dan bersemangat.
IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, lansial dapat menjelaskan
kembali:
Kegiatan yang bisa dilakukan lansia seperti :
1. Memberi asupan diri dengan makanan yang bergizi
2. Kegiatan social
3. Pola hidup sehat dengan olahraga
4. Perawatan diri
5. Istirahat berkualitas
6. Mendekat dan Berserah diri kepada Allah swt.
V. MATERI
Terlampir
VI. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VII. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan
1. Memberi salam
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Menyebutkan materi/ pokok
bahasan yang akan disampaikan
- menjawab salam
- mendengarkan dan
memperhatikan
2 20 menit Pelaksanaan
- Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur
Materi :
1. Memberi asupan diri
dengan makanan yang
bergizi
2. Kegiatan social
3. Pola hidup sehat dengan
olahraga
4. Perawatan diri
5. Istirahat berkualitas
6. Mendekat dan Berserah
- Menyimak dan
memperhatikan
diri kepada Allah swt.
3 5 menit Evaluasi
- Meminta para lansia menjelaskan
atau menyebutkan kembali :
1. Memberi asupan diri
dengan makanan yang
bergizi
2. Kegiatan social
3. Pola hidup sehat dengan
olahraga
4. Perawatan diri
5. Istirahat berkualitas
6. Mendekat dan Berserah
diri kepada Allah swt
- Memberikan pujian atas
keberhasilan lansia menjelaskan
pertanyaan dan memperbaiki
kesalahan serta menyimpulkan.
- Bertanya dan
menjawab
pertanyaan
4 3 menit Penutup
- Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
- Mengucapkan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah
diberikan peserta
- Mengucapkan salam
- Menjawab salam
I. EVALUASI
Metode evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis pertanyaan : Lisan
II. PENGESAHAN
Yogyakarta, 7 Desember 2013
Sasaran Pemberi Penyuluhan
(seluruh lansia ) ( pkl mahasiwa stikes
aisyiyah)
Mengetahui
Pembimbing PKL
(Nurul Mahmuda S,ST)
I. LAMPIRAN MATERI
GIZI PADA LANSIA
A. Pengertian .
Gizi pada lansia
Menurut Bernice Neugarten masa tua adalah suatu masa dimana orang
dapat merasa puas dengan keberhasilannya. Tetapi bagi orang lain, periode ini
adalah permulaan kemunduran. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran,
masa kelemahan manusiawi dan social sangat tersebar luas dewasa ini. Pandangan
ini tidak memperhitungkan bahwa kelompok lanjut usia bukanlah kelompok
orang yang homogen .
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam
mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu
aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial. Secara biologis penduduk lanjut
usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang
ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap
serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian.
Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel,
jaringan, serta sistem organ. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih
dipandang sebagai beban dari pada sebagai sumber daya. Banyak orang
beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi memberikan banyak manfaat,
bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa kehidupan masa tua, seringkali
dipersepsikan secara negatif sebagai beban keluarga dan masyarakat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi
4 yaitu : Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74
tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90
tahun. Sedangkan menurut Prayitno dalam Aryo mengatakan bahwa setiap orang
yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun ke atas,
tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan
pokok bagi kehidupannya sehari-hari.
B. Relevensi Alquran
‘‘Hai orang-orang yang beriman makanlah diantara rezeki yang baik-baik
yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada allah jika benar-
benar kepadanya kamu menyembah.”(QS.Al Baqarah 172)
C. Kebutuhan Hidup Pada Lanjut Usia
Setiap orang memiliki kebutuhan hidup. Orang lanjut usia juga memiliki
kebutuhan hidup yang sama agar dapat hidup sejahtera. Kebutuhan hidup orang
lanjut usia antara lain kebutuhan akan makanan bergizi seimbang, pemeriksaan
kesehatan secara rutin, perumahan yang sehat dan kondisi rumah yang tentram
dan aman, kebutuhan-kebutuhan sosial seperti bersosialisasi dengan semua orang
dalam segala usia, sehingga mereka mempunyai banyak teman yang dapat diajak
berkomunikasi, membagi pengalaman, memberikan pengarahan untuk kehidupan
yang baik.
Kebutuhan tersebut diperlukan oleh lanjut usia agar dapat mandiri.
Kebutuhan tersebut sejalan dengan pendapat Maslow dalam Koswara (1991) yang
menyatakan bahwa kebutuhan manusia meliputi (1) Kebutuhan fisik
(physiological needs) adalah kebutuhan fisik atau biologis seperti pangan,
sandang, papan, seks dan sebagainya. (2) Kebutuhan ketentraman (safety needs)
adalah kebutuhan akan rasa keamanan dan ketentraman, baik lahiriah maupun
batiniah seperti kebutuhan akan jaminan hari tua, kebebasan, kemandirian dan
sebagainya (3) Kebutuhan sosial (social needs) adalah kebutuhan untuk
bermasyarakat atau berkomunikasi dengan manusia lain melalui paguyuban,
organisasi profesi, kesenian, olah raga, kesamaan hobby dan sebagainya (4)
Kebutuhan harga diri (esteem needs) adalah kebutuhan akan harga diri untuk
diakui akan keberadaannya, dan (5) Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization
needs) adalah kebutuhan untuk mengungkapkan kemampuan fisik, rohani maupun
daya pikir berdasar pengalamannya masing-masing, bersemangat untuk hidup,
dan berperan dalam kehidupan.
D. Manfaat Nutrisi
1. Nutrisi untuk pertumbuhan.
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua
organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit
dan rambut terus berganti, sel - sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak
dan mengolah zat makanan yang masak agar zat makanan dapat dipakai untuk
pekerjaan tubuh
b. Makanan sebagai suku cadang.
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua
organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit
dan rambut terus berganti, sel - sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak
dan mengolah zat makanan yang masak agar zat makanan dapat dipakai untuk
pekerjaan tubuh.
Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak makan makanan bergizi. Begitu
juga untuk yang menjalani operasi atau yang baru melahirkan.
c. Makanan sebagai bensin tubuh.
Makanan juga dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti
mandi, menyapu, juga berkebun. Dalam keadaan tidurpun tubuh tetap
membutuhkan tenaga untuk bernafas, degup jantung, serta tenaga memasak zat
makanan dan memakainya. Namun, makanan perlu diatur agar sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Jumlahnya harus memadai, dan mutunya sesuai dengan
kebutuhan sehari-hari
D. Nutrisi yang diperlukan adalah:
1. Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori
dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian.
2. Mineral sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur -
sayuran.
3. Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung
agar berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji - bijian,
kacang- kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.
4. Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah
lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan
sayuran hijau.
5. Buah, utamakan buah yang bisa dimakan dengan kulitnya karena seratnya
lebih banyak. Apalagi pada lansia sering banyak keluhan soal buang air besar.
Selain mengonsumsi serat, lansia juga harus banyak minum terutama air
putih. Retno mengingatkan konsep minum 'nasgitel' (panas legi kentel, panas,
manis, dan kental) yang umumnya disukai orang Jawa, frekuensinya harus
dikurangi. Jika sebelum lansia sehari minum nasgitel sebanyak 2-
3 kali, maka setelah lansia cukup sekali saja.
E. Makanan/Gizi untuk lansia
1. Untuk mempertahankan kesehatan dan menunda kemunduaran fungsi organ
tubuh.
2. Yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh.
3. Kebiasaan makan
4. Kebutuhan makanan :
- Lemak : 1 gr/hari
- Protein : 1 gr/hari
- Mineral, Kalsium, Zat besi, Vitamin D.
- Air : 5 – 8 gelas per hari.
5. Merencanakan makanan
- Jadwal waktu makan dibuat sering denag porsi kecil, mudah dicerna
dan jangan makan terlau kenyang.
- Minum secukupnya dan konsumsi garam dikurangi.
- Batasi minum kopi atau the
- Hindari BENJOL ( Bayam, Emping, Nanas, Jerohan, Otak , Lemak )
6. Peningkatan spiritual
Mendekatkan diri pada Allah SWT. Keimanan dan ketaqwaan kepeda
Tuhan merupakan benteng yang ampuh untuk melindungi dari ancaman di
masa tua.
7. Aspek Psikologis
- Mencari bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas fisik yang
diperlukan
- Menentukan kondisi hidup yang sesuai dengan perubahan status
ekonomi dan kondisi fisik
- Mencari teman baru untuk menggantikan suami atau isteri yang telah
meninggal atau pergi jauh atau cacat
- Mengembangkan kegiatan baru untuk mengisi waktu luang yang
semakin bertambah
- Belajar untuk memperlakukan anak yang sudah besar sebagai orang
dewasa
- Mulai merasakan kebahagiaan dari kegiatan yang sesuai untuk orang
berusia lanjut dan memiliki kemauan untuk mengganti kegiatan yang
lebih cocok.
AKTIVITAS LANSIA
A. Manfaat Akivitas Fisik Bagi Lansia
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang membutuhkan energy
untuk mengerjakannya, seperti berjalan, menari, mengasuh cucu, dan lain
sebagainya.Aktivitasfisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan
gerakan tubuh yang berulang-ulang serta ditujukan untuk meningkatkan
kebugaran jasmani disebut olahraga (Farizati,2002). Manfaat aktivitas fisik
pada lansia adalah dapat memperpanjang usia, menyehatkan jantung, otot dan
tulang, membuat lansia lebih mandiri, mencegah obesitas, mengurangi
kecemasan dan depresi, dan memperoleh kepercayaan diri yang tinggi.
Aktivitas fisik dikatakan dapat memperbaiki komposisi tubuh, seperti
lemak tubuh, kesehatan tulang, massa otot, serta fleksibilitas sehingga lansia
lebih sehat dan bugar dan resiko jatuh bekurang. Secara umum dikatakan
bahwa aktivitas fisik bagi lansia dapat menunjang kesehatan, yaitu dengan
meningkatkan nafsu makan, membuat kualitas tidur lebih baik, dan
mengurangi kebutuhan terhadap obat-obatan.
B. Jenis Aktivitas Fisik Bagi Lansia
Problem yang ditemui pada lansia adalah kurang nafsu makan, proses
pencernaan yang tidak sempurna, sulit buang air besar, dan pemanfaatan
makanan sebagai sumber energi. Dengan berorientasi pada problem ini, dapat
dirancang suatu latihan fisik yang bertujuan untuk menambah nafsu makan
(input), memperlancar proses pencernaan dan buang air besar (proses), dan
mengefisienkan pemanfaatan energy di tubuh (out put). Seheba tapapun
komposisi gizi yang disediakan, kalau tidak dimakan, diproses, dan
dimanfaatkan oleh tubuh, maka belum dapat member hasil guna. Disamping
problem pencernaan, penurunan daya ingat dan konsentrasi perlu dicegah
dengan aktivitas fisik.
1. Aktivitas Fisik Untuk Menambah Nafsu Makan
Aktivitas fisik yang ditujukan untuk menambah nafsu makan,
terutama dilakukan dengan sasaran lambung.Titik-titik akupunktur
untuk lambung, sepet imisalnya di bahu, dan kanan-kir itulang
belakang, harus dimanipulasi dengan pukulan, pijatan dan
gerakan.Disamping itu lambung perlu didesak, 4 dari segala arah
dengan gerakan membungkuk, menegang kebelakang dan
memuntir perut.
2. Aktivitas Fisik Untuk Memperlancar Proses Pencernaan
Aktivitas fisik ini terutama ditujukan untuk usus. Manipulasi pada
perut bagian tengah dengan arah vertical dan melingkar
dimaksudkan untuk memperlancar aliran darah ke usus dan
merangsang peristaltick usus.Desakan dan tarikan diperut bagian
tengah maupun bawah akan menambah efektif perangsangan
tersebut. Dengan aliran darah yang baik, kelenjar pencernaan akan
dapat memproduksi enzim dengan kuantitas yang cukup dan
kualitas baik. Kesulitan buang air besar pada lansia, selain diatasi
dengan makanan berserat dan banyak minum, perlu ditambah
dengan aktivitas fisik perangsang peristaltic usus.
3. Aktivitas Fisik Untuk Mengatur Pengeluaran Energi
Keseimbangan antara input dan out put perlu banyak
dipertimbangkan pada usila, untuk mendapatkan berat badan yang
sesuai. Kegemukan pada usila akan memperberat atau bahkan
memicu timbulnya berbagai penyakit degeneratif , mulai dari
Diabetes Mellitus sampai Hipertensi dan Penyakit
Jantung Koroner. Disamping itu kegemukan juga akan
memperberat beban sendi penyangga badan terutama lutut dan
pergelangan kaki. Ada lingkaran setan antara kegemukan dengan
aktivitas fisik. Lansia gemuk cenderung malas untuk melakukan
aktivitas fisik, dan kurang aktivitas fisik akan menyebabkan
bertambah gemuk. Hal tersebut terjadi bolak-balik, sehingga akan
semakin melemahkan usila kegemukan. Pengaturan diet dan
aktivitas fisik merupakan kombinasi ideal untuk memutus
lingkaran tersebut.Aktivitas fisik bagi usila yang kegemukan
disarankan untuk menggunakan sepeda stasioner, atau latihan di air
untuk mengurangi beban di sendi lutut.Jenis latihan yang
dilakukan adalah yang bersifat aerobik, yaitu intensitas rendah
dengan waktu minimal 30 menit.Dengan waktu minimal 30menit
diharapkan lebih banyak energy dari lemak akan terbakar, dan
nafsu makan tertekan. Bagi mereka yang terlalu kurus, disarankan
untuk melakukan aktivitas fisik ringan dalam waktu 20 - 30 menit.
Aktivitas yang tidak melelahkan ini akan merangsang nafsu
makan. Lansia dapat menjalankan aktivitas yang menyehatkan di
pagi hari atau di sore hari, antara lain dengan:
1. Berjalan kaki
2. Bersepeda bila memungkinkan
3. Berkebun
4. Olahraga khusus seperti senam lansia, senamjantungsehat,
yoga untuk lansia, atau menahan beban yang intensif.
Lakukan aktivitas fisik tersebut sebanyak 2 x 30 menit setiap hari,
minimal 3 hari dalam seminggu. Dahului dengan pemanasan
ringan sebelum berolahraga dan tutuplah dengan pendinginan.
Olahraga tersebut akan memberikan manfaat bagi jantung lansia,
melancarkan sirkulasi darah dan metabolis metubuh, mengurangi
resiko patah tulang, dan menyehatkan mental. Sebelum dan
sesudah melakukan aktivitas fisik/olahraga, lansia dianjurkan
minum air putih yang cukup agar terhindar dari dehidrasi
DAFTAR PUSTAKA
http://muhamadrezapahlevi.blogspot.com/2012/05/satuan-acara-penyuluhan-sap-hidup sehat.html diakses pada tanggal 22 Nov 2013 pukul 23.30 WIB
http://ainidebruin.multiply.com/journal/item/50 diakses pada tanggal 22 Nov 2013 pukul 23.30 WIB
http://tksponorogo.blogspotcom/2010/03/aktivitas-sehat-lanjut-usia.html?m=1
diakses pada tanggal 22 Nov 2013 pukul 24.00