32
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 SUB UNIT : B UNIT : KP-02 KECAMATAN : Pengasih KABUPATEN : Sleman PROVINSI : DI Yogyakarta Disusun Oleh : Nama Mahasiswa : Hikmah Nur Agustina Nomor Mahasiswa : 13/360585/KU/16781 BAGIAN PENGELOLAAN KKN-PPM LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015

LPK Hikmah 360585

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KKN UGM

Citation preview

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu)

KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA

TAHUN 2015

SUB UNIT : B UNIT : KP-02 KECAMATAN : Pengasih KABUPATEN : Sleman PROVINSI : DI Yogyakarta

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : Hikmah Nur Agustina Nomor Mahasiswa : 13/360585/KU/16781

BAGIAN PENGELOLAAN KKN-PPM

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2015

I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan

Ketika akan menjalani KKN, saya banyak mendengar dari

teman-teman yang sudah KKN sebelum saya bahwa KKN itu ada

bagian yang menyenangkan dan ada pula yang kurang

menyenangkan. Terbatasnya fasilitas, latar pendidikan warga

sekitar yang mungkin tidak terlalu tinggi, lokasi yang mungkin sulit

dijangkau, adalah hal yang awalnya membuat khawatir dalam masa

menjalankan KKN. Saya ditempatkan di Desa Sendangsari,

Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo. Saat penerimaan di

desa kekhawatiran saya mulai berkurang, karena perangkat Desa

kami sangat menerima kami. Beliau sangat ramah dan bersedia

mendukung kegiatan-kegiatan kami selamat itu positif dan berguna

bagi masyarakat. Kekhawatiran saya semakin menghilang ketika

kami sudah bertemu dengan warga sekitar, mereka terlihat senang

dengan adanya kami. Hal ini yang membuat saya ingin berguna

bagi mereka selama saya ditempatkan disini.

Beberapa hal yang sangat terasa berbeda dengan suasana

kota adalah rasa kekeluargaan, gotongroyong, dan saling

membantu yang sangat kental. Ketika ada warga yang punya

hajat, warga lainnya akan senantiasa membantu dengan senang

hati. Ketika dusunnya ditunjuk untuk mewakili lomba kecamatan,

seluruh warga ikut menyiapkan. Mulai dari “menyuguh” tim penilai

dengan senam yang membuat ibu-ibu latihan senam di waktu

malam hampir setiap hari, rapat persiapan segala sesuatunya,

hingga hari sebelum lomba semuanya lembur hingga dini hari untuk

menyiapkan acara keesokan harinya. Padahal warga mayoritas

bermatapencaharian sebagai petani, sehingga mereka bertani

hingga pagi hingga sore, dan kemudian malam harinya mereka

menyiapkan segala sesuatu untuk lomba tersebut. Semua itu

mereka lakukan tanpa ada upah dalam bentuk materi. Mereka

melakukannya dengan senang hati dan justru bisa menjadi ajang

silaturahmi antar warga ketika mereka sedang bertemu melakukan

persiapan-persiapan itu. Begitu pula ketika ada hajat pernikahan

maupun ada orang yang meninggal, mereka begitu ringan

tangannya membantu satu sama lain. Hal itulah yang paling

membuat saya tersentuh sehingga menutupi kekhawatiran dan

kesulitan yang ada selama KKN serta ingin bisa melakukan hal

tersebut juga di lingkungan tempat tinggal saya sendiri.

2. Keterlibatan dalam masyarakat

Pada masa KKN ini saya melakukan beberapa kegiatan,

untuk program pokok saya sendiri lebih banyak masuk ke

pertemuan-pertemuan warga yang sudah ada seperti arisan-arisan

RT maupun RW, PKK, Kelompok Tani, serta dasawisma. Saya juga

mengikuti pengajian, rapat takmir, serta tahlilan. Kegiatan PAUD

dan posyandu juga saya ikuti di beberapa dusun di Desa

Sendangsari. Ketika persiapan lomba dusun mewakili kecamatan

saya juga mengikuti persiapan mulai dari latihan senam sampai

menyiapkan konsumsi sebelum dan saat hari-H. Tim KKN UGM

juga ikut membantu persiapan ketika ada lomba desa, lomba

posyandu, lomba Gerakan Sayang Ibu (GSI), serta gelar budaya

karena Desa Sendangsari termasuk Desa Budaya. Bersama anak-

anak di lingkungan tempat tinggal kami, kami juga mengikuti

kegiatan TPA dan terkadang berolahraga bersama. Silaturahmi

dengan warga di sekitar rumah juga saya lakukan ketika ada waktu

senggang.

3. Hambatan/Tantangan

Desa Sendangsari terdiri dari 10 dusun dan areanya cukup

luas. Keterbatasan waktu serta jumlah mahasiswa yang ada kurang

sebanding dengan luasnya daerah yang harus kami cakup selama

masa KKN. Hal ini menjadi hambatan dalam kami menjalankan

program, sehingga kemungkinan kami tidak bisa menyentuh semua

lapisan warga di setiap dusun dan hanya di beberapa lapisan

warga saja semisal ibu-ibu saja atau bapak-bapak saja atau anak-

anak saja pada pertemuan-pertemuan tertentu. Sedangkan apabila

kami ingin mengadakan program langsung untuk satu desa dengan

mengumpulkan seluruh warga yang menjadi sasaran di satu titik

misalnya di balai desa, targetnya pun akan lebih sulit terpenuhi

karena jarak antar dusun yang cukup jauh sehingga warga yang

bertempat tinggal di dusun yang paling jauh akan kesulitan akses

untuk mencapai tempat dilaksanakannya program.

Adanya masa panen dan masa tanam ketika kami KKN juga

merupakan hambatan tersendiri karena warga menjadi sangat

sibuk dengan pekerjaannya di sawah dari pagi hingga sore hari

sehingga waktu kami sangat terbatas untuk menjalankan program.

Selain itu, adanya berbagai macam lomba seperti lomba desa,

lomba posyandu, dan lomba GSI, serta adanya gelar budaya di

daerah kami juga mengakibatkan semakin terbatasnya waktu kami

untuk persiapan dan pelaksanaan program kami sendiri. Hal ini

menyebabkan kami berpikir untuk memasukkan beberapa program

misalnya program penyuluhan ke pertemuan-pertemuan yang

sudah ada seperti pertemuan RT/RW/dasawisma/PKK, tidak perlu

mengundang warga di waktu yang lain karena hal itu akan

membuat warga perlu menyediakan waktu lagi untuk kami padahal

waktu mereka sudah banyak terambil untuk bekerja. Sedangkan

untuk persiapan program kami sendiri kami sempatkan waktu di

antara kegiatan-kegiatan yang sudah ada sehingga persiapan dan

pelaksanaan program kami dapat terlaksana sesuai rencana.

4. Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat

Program-program kami dapat terlaksana atas bantuan dari

berbagai pihak antara lain perangkat Desa Sendangsari dan

Kecamatan Pengasih, tokoh-tokoh masyarakat, kader kesehatan

dan kader PAUD, staf Puskesmas Pengasih I, serta warga

masyarakat itu sendiri. Penggalian informasi mengenai masalah

yang ada serta bagaimana cara mengatasi masalah tersebut dapat

dilakukan atas bantuan mereka semua. Antusiasme warga ketika

mengetahui dan menjalankan program juga menunjukkan bahwa

warga memang membutuhkan program tersebut, dan itu berarti

kami dapat memberikan manfaat bagi warga.

5. Hasil kegiatan

1. Nama : Pemberian Informasi Mengenai Diabetes

Mellitus di Dusun Pereng

Kode : 4.2.01

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Dusun Pereng, 14 Mei 2015

Sasaran : Warga Dusun Pereng

a. Latar Belakang

Diabetes mellitus/kencing manis/sakit gula adalah penyakit

dimana kadar gula dalam darah seseorang terlalu tinggi.

Terdapat 2 macam diabetes yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes

tipe 2. Mayoritas penderita diabetes mellitus di Desa

Sendangsari adalah orang dewasa yang berarti lebih mengarah

ke diabetes tipe 2 yang penyebab dan pengobatannya sangat

bergantung gaya hidup penderita. Maka dari itu kami ingin

memberikan informasi seputar diabetes mellitus dengan harapan

warga semakin mengerti tentang materi tersebut baik yang

sudah menderita diabetes maupun yang tidak/belum terkena

diabetes, dan bisa memanfaatkan info ini untuk diri sendiri

maupun orang lain.

b. Pelaksanaan

Kami memberikan penyuluhan ini dengan masuk ke

pertemuan salah satu RW di Dusun Pereng. Warga yang

mengikuti pertemuan itu kurang lebih ada 45 orang. Penyuluhan

dimulai dengan membagikan leaflet mengenai materi diabetes

mellitus sehingga warga bisa memperhatikan sambil menyimak

leaflet ketika kami sedang memberikan penyuluhan. Leaflet

berisi tentang definisi, tanda dan gejala, efek jangka panjang,

pencegahan, serta terapi diabetes mellitus. Teknis

penyuluhannya adalah dilakukannya pemberian infromasi

kepada warga kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab

sehingga terdapat diskusi dua arah. Warga nampak antusias

dengan menanyakan beberapa pertanyaan seputar diabetes.

Diharapkan masyarakat yang tidak/belum terkena diabetes bisa

melakukan pencegahan supaya tidak terkena diabetes

sedangkan untuk masyarakat yang sudah terkena diabetes

supaya semakin mengerti tentang informasi mengenai diabetes

mellitus sehingga mengerti apa yang harus dilakukan agar

diabetesnya bisa terkontrol dan tidak sampai ke jenjang

komplikasi.

2. Nama : Pembinaan Ibu Hamil atau Menyusui

Mengenai Cara Memberikan ASI di Dusun

Genunung

Kode : 4.2.01

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Dusun Gegunung, 8 Mei 2015

Sasaran : Ibu-ibu di Dusun Gegunung

a. Latar Belakang

Masa balita merupakan periode emas bagi pertumbuhan dan

perkembangan seorang individu. ASI adalah makanan terbaik

bagi bayi terutama untuk bayi sampai usia 6 bulan. ASI eksklusif

adalah pemberian ASI saja untuk bayi sampai bayi berumur 6

bulan. Selama itu kebutuhan nutrisi bayi harus tercukupi maka

dari itu bayi harus mendapatkan ASI dengan efektif sehingga

penting bagi ibu-ibu untuk mengetahui cara menyusui dengan

benar. Di Dusun Gegunung ini masih ada ibu-ibu yang tidak

melakukan ASI eksklusif dan masih ada anak dengan gizi

kurang. Pemberian ASI dengan efektif diharapkan bisa

memenuhi gizi anak.

b. Pelaksanaan

Penyuluhan kali ini dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan posyandu di Dusun Gegunung. Awalnya kami

membagikan leaflet mengenai ASI ini, kemudian menjelaskan

materi tentang pentingnya ASI dan cara-cara memberikan ASI.

Selanjutnya kami memberikan kesempatan kepada ibu-ibu

untuk bertanya atau apabila ingin berbagi pengalaman. Ibu-ibu

di Dusun Gegunung cukup antusias dan menanyakan beberapa

pertanyaan. Peserta posyandu yang datang di Dusun Gegunung

ada sekitar 40 anak dan ibunya. Setelah pemberian penyuluhan

acara dilanjutkan dengan posyandu. Hal yang menjadi

hambatan adalah karena acara penyuluhan bersamaan dengan

posyandu sehingga terdapat beberapa anak yang akan

berjalan-jalan atau bermain dan ibu dari anak-anak tersebut

akan mengikuti anak mereka sehingga perhatiannya jadi terbagi

antara anaknya dan memperhatikan penyuluhan dari kami.

3. Nama : Pembinaan Kader Kesehatan Mengenai

Cara Mengukur Status Gizi Anak dan Balita

di Dusun Pereng

Kode : 4.2.15

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Balai Desa Sendangsari, 27 April 2015

Sasaran : Kader Kesehatan Dusun Pereng

a. Latar Belakang

Status gizi anak menggambarkan pertumbuhan anak

tersebut apakah sesuai dengan yang seharusnya ataupun tidak.

Status gizi dapat dilihat saat posyandu. Di Dusun Gegunung masih

ada kader yang cara melakukan pengukurannya belum benar

sehingga anak bisa menjadi gizinya dikatakan kurang. Maka dari itu

kami melakukan pembinaan kader tentang cara mengukur status

gizi anak.

b. Pelaksanaan

Program ini dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan

lewat slide power point tentang pentingnya mengetahui status gizi

anak, cara-cara melakukan pengukuran status gizi, dan diakhiri

dengan adanya soal untuk dijawab ibu-ibu kader kesehatan untuk

menilai pemahaman ibu-ibu kader. Terdapat pula video tentang

contoh cara pengukuran panjang/tinggi badan, berat badan, serta

lingkar kepala, sehingga diharapkan ibu-ibu menjadi lebih paham.

Dari soal yang ada di slide tersebut ibu-ibu ada yang belum paham

namun lalu setelah dijelaskan lebih lanjut ibu-ibu kader sudah bisa

menjawab soal dengan benar sehingga diharapkan ibu-ibu kader

sudah mengerti cara mengukur status gizi dengan benar.

4. Nama : Penyuluhan program KB Pria di Dusun

Klegen

Kode : 4.2.01

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Klegen, 20 April 2015

Sasaran : Warga Dusun Klegen

a. Latar Belakang

KB merupakan program dari pemerintah untuk menekan

lajunya pertumbuhan penduduk di Indonesia. Di Kabupaten

Kulonprogo sendiri sedang digalakkan metode KB pria yaitu

vasektomi/Metode Operatif Pria (MOP). Banyak warga yang belum

mendapatkan sosialisasi mengenai metode KB ini sehingga masih

banyak warga yang salah persepsi mengenai metode ini. Warga

perlu mendapatkan sosialisasi tentang metode ini.

b. Pelaksanaan

Program ini dilakukan dengan masuk ke pertemuan bapak-

bapak dan kami membagikan leaflet mengenai KB ini terlebih

dahulu, kemudian kami memberikan sosialisasi tentang pengertian,

cara operasi, efek samping, serta tanda-tanda infeksi yang

membuat pasien sebaiknya segera dibawa ke pelayanan

kesehatan. Di sini juga diberitahukan perbedaan antara vasektomi

dan kebiri karena ternyata masih ada yang beranggapan bahwa

vasektomi adalah kebiri. Warga antusias dalam menerima

sosialisasi ini dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar

vasektomi terutama hal-hal yang mereka takutkan tentang

vasektomi. Terdapat pula warga yang sudah melakukan vasektomi

sehingga bisa memberikan testimoni tentang keadaan setelah

dilakukan operasi vasektomi.

5. Nama : Penyuluhan mengenai pentingnya

pemeriksaan kandungan secara rutin di

Dusun Girinyono

Kode : 4.2.01

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Girinyono, 11 Mei 2015

Sasaran : Ibu-ibu di Dusun Girinyono

a. Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai ketika anak

masih berada di dalam kandungan. Pemeriksaan kandungan

yang rutin dapat mendeteksi secara dini adanya gangguan

pertumbuhan bayi maupun ataupun kelainan-kelainan semasa

kehamilan. Selain itu juga penting bagi ibu untuk melakukan

pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk mengetahui kondisi

kesehatan ibu hamil sehingga apabila ada hal yang tidak sehat

bisa langsung dilakukan intervensi.

b. Pelaksanaan

Penyuluhan ini kami berikan tidak hanya kepada ibu hamil

saja namun kepada seluruh wanita, karena hal mungkin saja saat

ini sang ibu tidak hamil namun masih akan hamil lagi kedepannya,

atau bisa juga supaya informasi ini bisa disebarluaskan ke

kenalan-kenalan yang lain. Penyuluhan ini menggunakan leaflet

dan kami memberikan penyuluhan lalu dibuka sesi tanya jawab.

Penyuluhan yang kami berikan berisi tentang pentingnya

pemeriksaan kehamilan rutin, berapa kali minimal periksa, apa

yang harus dilakukan ketika hamil.

6. Nama : Pembinaan kader kesehatan tentang

penggunaan alat ukur untuk menilai tumbuh

kembang anak dan balita dengan tepat di

dusun Pereng

Kode : 4.2.15

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Balai Desa Sendangsari, 27 April 2015

Sasaran : Kader Kesehatan Dusun Pereng

a. Latar Belakang

Perkembangan anak merupakan salah satu hal yang harus

dinilai dalam masa kecil anak. Saat ini sedang digalakkan juga

mengenai Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang

(SDIDTK) anak, dengan harapan apabila kelainan dapat terdeteksi

secara dini, intervensi dapat dilakukan lebih dini juga dan hasilnya

juga akan lebih baik daripada ketika intervensi dilakukan ketika

kondisi perkembangan anaknya sudah terlalu tertinggal.

Seharusnya kader kesehatan sudah bisa melakukan deteksi dini

ini namun kebanyakan kader belum mengerti cara melakukan

deteksi dini perkembangan.

b. Pelaksanaan

Pelatihan ini dilakukan dengan memberikan informasi

dengan slide powerpoint yang berisi tentang pentingnya

melakukan pemeriksaan perkembangan anak, bagaimana cara

melakukannya, apa saja alat yang diperlukan, serta waktu-waktu

kapan saja kita harus melakukan pemeriksaan perkembangan

anak. Hambatan yang ada adalah belum lengkapnya alat-alat

serta panduan untuk melakukan deteksi dini perkembangan anak.

Diharapkan ibu-ibu kader kesehatan dapat mengerti dan mampu

melakukan deteksi dini perkembangan sebagai lini pertama dari

hidup bermasyarakat walaupun dengan alat yang seadanya

karena alat-alat yang diperlukan biasanya sama dengan mainan-

mainan yang ada di PAUD sehingga adanya alat untuk deteksi

dini perkembangan sebenarnya bisa diusahakan.

7. Nama : Penyuluhan pemeriksaan kesehatan secara

rutin dalam upaya pencegahan penyakit di

Dusun Pereng

Kode : 4.2.01

Kluster : Kesehatan-Kedokteran

Tempat dan Waktu : Dusun Pereng, 29 April 2015

Sasaran : Warga dusun Pereng

a. Latar Belakang

Saat ini masyarakat kita masih banyak yang menggunakan

“paradigma sakit” yaitu baru berobat setelah sakit. Sedangkan

seharusnya saat ini masyarakat sudah berubah menjadi

“paradigma sehat” yaitu mencegah sebelum terjadinya sakit

karena pencegahan itu lebih baik daripada mengobati. Biaya

yang dikeluarkan untuk mengobati suatu penyakit bisa jadi lebih

besar daripada biaya yang dibutuhkan untuk mencegah, dan

biaya mengobati penyakit yang masih ringan akan lebih sedikit

daripada mengobati penyakit yang sudah berat (mencegah

penyakit menjadi lebih parah).

b. Pelaksanaan

Penyuluhan diawali dengan membagikan leaflet dan

bertanya kepada warga mana yang lebih baik antara mencegah

atau mengobati suatu penyakit. Kemudian kami memberikan

penyuluhan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati dan

salah satu cara mencegah penyakit adalah dengan memeriksakan

kesehatannya secara rutin sehingga bila terdeteksi suatu penyakit

akan masih ringan dan pengobatannya menjadi lebih mudah dan

kesempatan untuk sembuh akan menjadi lebih besar. Warga juga

antusias dan menanyakan beberapa hal mengenai keluhan-

keluhan yang dialami warga tersebut dan juga berbagi

pengalaman.

8. Nama : Sosialisasi Perguruan Tinggi bidang

Kedokteran Program Reguler di SMA N 1

Pengasih

Kode : 3.4.10

Kluster : Sosio Humaniora

Tempat dan Waktu : SMA 1 Pengasih, 17 April 2015

Sasaran : Siswa – siswi kelas XII SMA 1 Pengasih

a. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk masa

depan anak. Di Kecamatan Pengasih ini banyak warga yang tidak

melanjutkan ke perguruan tinggi dan langsung bekerja setelah

selesai SMA/SMK dikarenakan berbagai hal mulai dari kondisi

ekonomi yang memaksa anak harus cepat bekerja, tidak ada dana

untuk kuliah, sampai pada tidak adanya keinginan anak untuk

melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

b. Pelaksanaan

Sosialisasi perguruan tinggi di SMA 1 Pengasih dimulai

dengan paparan mengenai pentingnya kuliah, dilanjutkan dengan

cara masuk, beasiswa, dan diakhiri dengan paparan masing-

masing jurusan yang ada di perguruan tinggi. Pemberian motivasi

dilakukan kepada siswa-siswi supaya mereka semakin ingin

masuk ke perguruan tinggi. Siswa-siswi SMA 1 Pengasih antusias

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Diharapkan siswa-

siswi SMA 1 Pengasih dapat meningkat keingingannya untuk

masuk perguruan tinggi setelah mengetahui ada berbagai macam

cara masuk dan bisa menjadi orang yang lebih bermanfaat

dengan tambahan ilmu yang ada.

9. Nama : Pengadaan Leaflet untuk Kader Kesehatan

Mengenai Keluarga Berencana Secara

Umum dan Perawatan Anak Sakit

Kode : 4.2.15

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Dusun Girinyono, 27 April 2015-1 Mei 2015

Sasaran : Kader Kesehatan Dusun Girinyono

a. Latar Belakang

Kader kesehatan selain mengurus posyandu juga

mempunyai tugas tentang promosi kesehatan, yaitu memberikan

penyuluhan. Selama ini kader melakukan penyuluhan dengan

materi dari buku panduan kader kesehatan. Peserta yang diberi

penyuluhan hanya mendengarkan saja, tidak terdapat materi

hardcopy yang bisa dibawa pulang.

b. Pelaksanaan

Pembuatan leaflet dimulai dengan mencari materi apa yang

dibutuhkan oleh kader kesehatan dalam menyuluh. Kemudian

kami mencari bahan-bahan untuk dimasukkan ke dalam leaflet.

Bahan-bahan yang kami cari diusahakan mudah untuk dipahami

dan sesuai dengan tingkat kepemahaman masyarakat awam.

Diharapkan dengan adanya leaflet ini masyarakat bisa semakin

mengerti apa yang disampaikan oleh kader kesehatan karena bisa

menyimak dari leaflet ketika sedang diberikan penyuluhan dan

ada materi yang dibawa pulang untuk bisa digunakan sendiri

ataupun mau disebarluaskan ke kenalan-kenalan.

10. Nama : Pengarsipan Data dalam Rangka

Pendampingan Desa Sendangsari Dalam

Lomba Gerakan Sayang Ibu di Kecamatan

Kode : 4.2.30

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Desa Sendangsari, 29 April 2015-5 Mei 2015

Sasaran : Kader Kesehatan, Staf Puskesmas,

Perangkat Desa dan Kecamatan

a. Latar Belakang

Kecamatan Pengasih mengikuti lomba Gerakan Sayang Ibu.

Desa Sendangsari merupakan salah satu desa di Kecamatan

Pengasih. Kelengkapan data administrasi tentang program-

program Gerakan Sayang Ibu perlu diarsipkan agar lebih mudah

dilihat untuk kemudian hari dan mendukung Gerakan Sayang Ibu

di Kecamatan Pengasih.

b. Pelaksanaan

Lomba Gerakan Sayang Ibu salah satunya adalah mengenai

kelengkapan administrasi data Gerakan Sayang Ibu. Data yang

sudah ada harus diarsipkan agar lebih mudah dilihat di kemudian

hari. Data-data yang dibutuhkan akan dirapikan kemudian

dimasukkan ke dalam buku/bendel arsip sehingga lebih tertata

rapi.

11. Nama : Mengisi Acara Siaran di Radio Binangun

Pengasih

Kode : 4.2.01

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Radio Binangun Pengasih, 6 Mei 2015

Sasaran : Warga Pengasih

a. Latar Belakang

Sangat beragamnya media informasi yang ada saat ini

memungkinkan semua orang untuk mendapatkan informasi dari

manapun. Promosi kesehatan pun salah satunya bisa diberikan

melalui radio. Diharapkan bagi orang-orang yang tidak bisa

mendatangi penyuluhan secara langsung bisa mendengarkan

penyuluhan dari radio.

c. Pelaksanaan

Siaran radio dilaksanakan setelah koordinasi dengan penyiar

radio terlebih dahulu untuk menentukan materi kemudian setelah

materi siap kami melakukan gladi bersih terlebih dahulu dengan

penyiar. Kami melakukan siaran dan melakukan sesi tanya jawab.

Kami berperan sebagai narasumber dari materi tentang

menstruasi. Pada sesi tanya jawab terdapat beberapa pertanyaan

yang ditanyakan via sms dari para pendengar. Diharapkan

penyuluhan lewat radio ini dapat berguna bagi masyarakat.

12. Nama : Screening Hipertensi dan Diabetes Melitus

dan Senam Sehat di Kecamatan Pengasih

(Program Pokok Unit)

Kode : 4.2.23

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Kantor Kecamatan Pengasih, 17 Mei 2015

Sasaran : Warga Kecamatan Pengasih

a. Latar Belakang

Hipertensi dan Diabetes Mellitus adalah penyakit yang bisa

menimbulkan komplikasi apabila tidak terkontrol dengan baik.

Komplikasi yang mungkin terjadi bisa ke ginjal, ke saraf, dan ke

pembuluh darah serta jantung yang tentunya tidak diinginkan oleh

masyarakat. Kedua penyakit ini juga memerlukan gaya hidup

sehat dalam tatalaksananya, salah satu gaya hidup sehat adalah

aktivitas fisik yang bisa diwujudkan dengan senam.

b. Pelaksanaan

Acara screening diabetes dan hipertensi ini dilakukan

dengan pemeriksaan gula darah dan tekanan darah terlebih

dahulu. Di sini kami akan memberitahukan rentang normal kadar

gula darah maupun tekanan darah. Apabila warga mempunyai

nilai yang lebih tinggi dari normal maka kami akan menyarankan

warga untuk periksa lebih lanjut ke pelayanan primer baik ke

puskesmas maupun dokter sehingga bisa diberikan

penatalaksanaan lebih lanjut. Selanjutnya kami melaksanakan

senam bersama warga sebagai wujud pelaksanaan gaya hidup

sehat berupa aktivitas fisik.

6. Temuan baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi

lokal dan budaya

Desa Sendangsari merupakan desa budaya yang memiliki

berbagai macam budaya lokal seperti jathilan, incling, gedrug, dan

gejog lesung. Terdapat pula upacara adat Kutukan di Dusun

Blubuk. Gelar budaya juga dilakukan setiap beberapa waktu

tertentu di balaidesa, berupa guyon maton dan lomba macapatan

serta terkadang pagelaran wayang. Di kulonprogo pun sedang

marak adanya tempat wisata seperti Kalibiru, berbagai macam

embung, Watu Gembel, serta Goa Lawe.

7. Potensi pengembangan/keberlanjutan

Desa Sendangsari memiliki berbagai macam wisata alam,

sejauh ini baru wisata Kalibiru yang sudah terkenal luas, padahal

masih ada obyek wisata yang lain seperti embung, Watu Gembel,

dan Goa Lawe. Untuk wisata-wisata ini bisa dipromosikan dengan

lebih luas lagi sehingga lebih banyak masyarakat yang mengetahui

tentang obyek wisata ini. Selain wisata alamnya juga sejarah atau

cerita jaman dahulu dari obyek wisata tersebut bisa menjadi hal

yang menarik wisatawan untuk wisata Goa Lawe.

II. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, beberapa hal yang saya dapat

disimpulkan yaitu :

1. Pelaksanaan program-program KKN periode genap tahun 2015

dapat berjalan dengan baik dengan segala hambatan yang ada.

2. Program-program pokok, bantu, dan non-program yang

dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan dan telah

disesuaikan sebelumnya dengan keadaan saat itu. Dilakukan

pula beberapa diskusi dengan pihak-pihak terkait sebelum

menjalankan program sehingga diharapkan program yang

dilakukan dapat tepat sasaran dan bermanfaat bagi warga.

3. KKN merupakan sarana dalam melatih mahasiswa untuk

menjadi mahasiswa yang terlatih dalam menghadapi berbagai

keadaan dalam hidup, menghargai sifat kekeluargaan dan

gotong royong.

III. SARAN

Berdasarkan pelaksanaan KKN UGM periode genap 2015, terdapat

beberapa saran untuk program selanjutnya yang dapat

dilaksanakan, antara lain

1. Cakupan area KKN disesuaikan antara luas area, jumlah waktu,

dan jumlah mahasiswa yang ada sehingga lebih optimal dalam

membangun daerah tersebut.

2. Adanya keterlibatan pemerintah dalam pengembangan tiap

padukuhan di pedesaan secara materi sehingga program

pengembangan di padukuhan dapat dilakukan dengan optimal.

IV. LAMPIRAN FOTO

1. Nama : Pemberian Informasi Mengenai Diabetes

Mellitus di Dusun Pereng

Kode : 4.2.01

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Dusun Pereng, 14 Mei 2015

Sasaran : Warga Dusun Pereng

.Gambar 1. Mahasiswa KKN sedang memberikan penyuluhan mengenai

diabetes mellitus

Gambar 2. Warga yang sedang menyimak leaflet ketika diberikan

penyuluhan

2. Nama : Pembinaan Ibu Hamil atau Menyusui

Mengenai Cara Memberikan ASI di Dusun

Genunung

Kode : 4.2.01

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Dusun Gegunung, 8 Mei 2015

Sasaran : Ibu-ibu di Dusun Gegunung

Gambar 1. Mahasiswa KKN sedang memberikan penyuluhan di

posyandu Gegunung mengenai cara memberikan ASI

Gambar 2. Mahasiswa KKN menjawab pertanyaan warga yang dengan

antusias bertanya

3. Nama : Pembinaan Kader Kesehatan Dusun Pereng

Mengenai Cara Mengukur Status Gizi Anak

dan Balita

Kode : 4.2.15

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Balai Desa Sendangsari, 27 April 2015

Sasaran : Kader Kesehatan Dusun Pereng

Gambar 1. Mahasiswa KKN sedang memberikan penyuluhan

Gambar 2. Mahasiswa KKN sedang menjawab pertanyaan dari kader

kesehatan.

4. Nama : Penyuluhan program KB Pria di Dusun

Klegen

Kode : 4.2.01

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Klegen, 20 April 2015

Sasaran : Warga Dusun Klegen

Gambar 1. Mahasiswa KKN sedang mememberikan penyuluhan

tentang program KB Pria

Gambar 2. Warga sedang bertanya mengenai materi KB Pria

Gambar 3. Mahasiswa KKN sedang menjawab pertanyaan warga

5. Nama : Penyuluhan mengenai pentingnya

pemeriksaan kandungan secara rutin di Dusun

Girinyono

Kode : 4.2.01

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Girinyono, 11 Mei 2015

Sasaran : Ibu-ibu di Dusun Girinyono

Gambar 1. Mahasiswa KKN memberikan penyuluhan

Gambar 2. Warga yang sedang memperhatikan penyuluhan.

6. Nama : Pembinaan kader kesehatan Dusun Pereng

penggunaan alat ukur untuk menilai tumbuh

kembang anak dan balita dengan tepat

Kode : 4.2.15

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Balai Desa Sendangsari, 27 April 2015

Sasaran : Kader Kesehatan Dusun Pereng

Gambar 1. Mahasiswa KKN memberikan pembinaan kepada

kader

Gambar 2. Mahasiswa KKN sedang menjawab pertanyaan

kader kesehatan

7. Nama : Penyuluhan pemeriksaan kesehatan secara

rutin dalam upaya pencegahan penyakit di

Dusun Pereng

Kode : 4.2.01

Kluster : Kesehatan-Kedokteran

Tempat dan Waktu : Dusun Pereng, 29 April 2015

Gambar 1. Mahasiswa sedang memberikan penyuluhan

Gambar 2. Warga yang antusias mendengarkan penyuluhan

Gambar 3. mahasiswa KKN menjawab pertanyaan warga

8. Nama : Sosialisasi Perguruan Tinggi bidang

Kedokteran Program Reguler di SMA N 1

Pengasih

Kode : 3.4.10

Kluster : Sosio Humaniora

Tempat dan Waktu : SMA 1 Pengasih, 17 April - selesai

Sasaran : Siswa – siswi kelas XII SMA 1 Pengasih

Gambar 1. Mahasiswa KKN sedang memberikan sosialisasi

Gambar 2. Siswa-siswi SMA terlihat antusias mengikuti sosialisasi.

Gambar 3. Foto bersama perwakilan siswa siswi SMA 1 Pengasih

9. Nama : Pengadaan Leaflet untuk Kader Kesehatan

Mengenai Keluarga Berencana Secara Umum

dan Perawatan Anak Sakit

Kode : 4.2.15

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Dusun Girinyono, 27 April 2015-1 Mei 2015

Sasaran : Kader Kesehatan Dusun Girinyono

Gambar 1. Leaflet tentang keluarga berencana

Gambar 2. Leaflet tentang perawatan anak sakit

10. Nama : Pengarsipan Data dalam Rangka

Pendampingan Desa Sendangsari Dalam

Lomba Gerakan Sayang Ibu di Kecamatan

Kode : 4.2.30

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Desa Sendangsari, 29 April 2015-5 Mei 2015

Sasaran : Kader Kesehatan, Staf Puskesmas,

Perangkat Desa dan Kecamatan

Gambar 1.Koordinasi dengan perangkat desa dan kader kesehatan

Gambar 2. Pembinaan Lomba Gerakan Sayang Ibu di Kantor Kecamatan.

11. Nama : Mengisi Acara Siaran di Radio Binangun

Pengasih

Kode : 4.2.01

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Radio Binangun Pengasih, 6 Mei 2015

Sasaran : Warga Pengasih

Gambar 1. Mahasiswa KKN sedang mencari materi untuk siaran.

Gambar 2. Mahasiswa KKN sedang melakukan siaran radio.

12. Nama : Screening Hipertensi dan Diabetes Melitus

dan Senam Sehat di Kecamatan Pengasih

(Program Pokok Unit)

Kode : 4.2.23

Kluster : Kesehatan Kedokteran

Tempat dan Waktu : Kantor Kecamatan Pengasih, 17 Mei 2015

Sasaran : Warga Kecamatan Pengasih

Gambar 1. Mahasiswa KKN melakukan pemeriksaan kadar gula darah

Gambar 2. Senam bersama warga