772

LPPD Kabupaten Sukabumi Tahun 2014 Untuk Tahun Anggaran 2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pemerintahan

Citation preview

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH( L P P D )

    KABUPATEN SUKABUMITAHUN 2014

    PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMITAHUN 2015

  • iii

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar i

    Daftar Isi iii

    BAB I Pendahuluan .............. 1

    A. Dasar Hukum 1

    B. Gambaran Umum Daerah ...... 1

    BAB II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ... 21

    A. Visi dan Misi .. 21

    B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah .... 22

    C. Prioritas Daerah 45

    BAB III Urusan Desentralisasi ..... 51

    A. Ringkasan Urusan Desentralisasi ...... 51

    B. Prioritas Urusan Wajib yang Dilaksanakan 63

    C. Prioritas Urutan Pilihan yang Dilaksanakan . 450

    D. Indikator Kinerja Kunci . 526

    BAB IV Tugas Pembantuan ......... 527

    A. Tugas Pembantuan yang Diterima ........ 527

    B. Tugas Pembantuan yang Diberikan .. 533

    BAB V Tugas Umum Pemerintahan .. 534

    A. Kerjasama Antar Daerah .................... 534

    B. Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga .. 536

    C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal di Daerah 541

    D. Pembinaan Batas Wilayah .. 543

    E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana .. 545

    F. Pengelolaan Kawasan Khusus 549

    G. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum ...... 549

    BAB VI Penutup ............................ 555

    Lampiran-Lampiran :

    Lampiran I : Indikator Kinerja Kunci (IKK) LPPD Kabupaten Sukabumi Tahun 2014

    Lampiran II : SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi

    Lampiran III : Realisasi Anggaran Urusan Wajib dan Pilihan Tahun 2014

    Lampiran IV : Rekapitulasi PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi Tahun 2014

  • iLaporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

    limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

    Tahun Anggaran 2014 dapat tersusun. Laporan ini disusun untuk memenuhi ketentuan Peraturan

    Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

    kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD dan

    Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, serta Surat Edaran

    Menteri Dalam Negeri Nomor : SE.120.04/5043/OTDA tentang Pedoman Penyusunan LPPD

    Tahun 2014, bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota diharuskan menyampaikan Laporan

    Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2014 kepada Pemerintah paling lambat tanggal 31

    Maret 2015, serta capaian kinerja dalam LPPD harus bersumber pada elemen data kinerja Satuan

    Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan bukan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS),

    kecuali elemen data produk domestik regional bruto (PDRB). dalam menyajikan data tersebut,

    harus disertai dengan bukti pendukung agar diperoleh data kinerja yang akurat, objektif dan

    akuntabel.

    Laporan kami sajikan dengan sistematika sebagaimana telah diatur dalam ketentuan

    tersebut di atas, sebagai berikut :

    Bab I : Pendahuluan

    Bab II : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

    Sukabumi 2010 2015.

    Bab III : Urusan Desentralisasi

    Bab IV : Tugas Pembantuan

    Bab V : Tugas Umum Pemerintahan

    Bab VI : Penutup

    Lampiran I : Indikator Kinerja Kunci (IKK) LPPD Kabupaten Sukabumi Tahun 2014

    Lampiran II : SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi

    Lampiran III : Realisasi Anggaran Urusan Wajib dan Pilihan Tahun 2014

    Lampiran IV : Rekapitulasi PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi Tahun

    2014

    Laporan ini memberikan gambaran kepada berbagai pihak tentang berbagai capaian

    kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kabupaten

    Sukabumi hingga tahun 2014, sekaligus merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas

    Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam melaksanakan berbagai urusan yang menjadi

    kewenangan dan ketugasan pemerintah daerah.

    Kami menyadari bahwa laporan ini belum sempurna dalam penyajian maupun

    substansi materi yang disajikan. Untuk itu, kami tetap mengharapkan berbagai kritik dan saran

  • ii

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    sebagai masukan bagi pemerintah daerah guna penyempurnaan laporan ini pada khususnya dan

    bagi kemajuan penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kabupaten Sukabumi pada umumnya.

    Akhirnya, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh

    masyarakat Kabupaten Sukabumi yang telah bersama-sama dengan pemerintah daerah

    membangun Kabupaten Sukabumi serta ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

    mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kabupaten Sukabumi.

    Palabuhanratu, Maret 2015

    BUPATI SUKABUMI,

    SUKMAWIJAYA

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH( L P P D )

    KABUPATEN SUKABUMITAHUN 2014

    BAB IPENDAHULUAN

    PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMITAHUN 2015

  • 1Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Dasar Hukum1. Dasar hukum pembentukan Kabupaten Sukabumi adalah Undang-Undang Nomor 14

    Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam LingkunganProvinsi Djawa Barat (Berita Negara tanggal 8 Agustus 1950) sebagaimana telah diubahdengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan KabupatenPurwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan ProvinsiDjawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

    2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1981 tentang PembentukanKecamatan Muaragembong, Kecamatan Tambelang dan Kecamatan Bantargebang diKabupaten Daerah Tingkat II Bekasi, Kecamatan Parakansalak, Kecamatan Gegerbitung,Kecamatan Cidolog, Kecamatan Tegalbuleud, Kecamatan Kalibunder, KecamatanCiracap di Kabupaten Daerah Tingkat II Sukabumi dan Kecamatan Selajambe diKabupaten Daerah Tingkat II Kuningan Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I JawaBarat;

    3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1992 tentang Pembentukan 27(Dua Puluh Tujuh) Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat IIPandeglang, Lebak, Serang, Tangerang, Karawang, Bekasi, Bogor, Kuningan,Indramayu, Cirebon, Tasikmalaya, Sukabumi, Sumedang, Majalengka, Subang, Garut,Ciamis, Purwakarta, dan Cianjur Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat;

    4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1992 tentang Pembentukan27 (Dua Puluh Tujuh) Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat IIPandeglang, Lebak, Serang, Tanggerang, Karawang, Bekasi, Bogor, Kuningan,Indramayu, Cirebon, Tasikmalaya, Sukabumi, Sumedang, Majalengka, Subang, Garut,Ciamis, Purwakarta dan Cianjur Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat;

    5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1995 tentang Perubahan BatasWilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Sukabumi dan Kabupaten Daerah Tingkat IISukabumi;

    6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 1998 tentang PemindahanIbukota Kabupaten Daerah Tingkat II Sukabumi Dari Wilayah Kotamadya Daerah TingkatII Sukabumi ke Kota Palabuhanratu di Wilayah Kecamatan Palabuhanratu;

    7. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 33 Tahun 1995 tentangPengaturan Lebih Lanjut Penetapan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat IISukabumi dan Kabupaten Daerah Tingkat II Sukabumi Sebagai Pelaksana PeraturanPemerintah Nomor 3 Tahun1995;

    8. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 1 Tahun 2001 tentang Pembentukan 15(Lima Belas) Kecamatan di Kabupaten Sukabumi;

    9. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 2 Tahun 2006 tentang PemekaranKecamatan Jampangkulon.

    B. Gambaran Umum Daerah1. Kondisi Geografis

    Kabupaten Sukabumi terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Barat dengan jaraktempuh 96 Km dari Ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung) dan 119 Km dari IbukotaNegara (Jakarta). Wilayah Kabupaten Sukabumi berbatasan dengan Kabupaten BogorProvinsi Jawa Barat di sebelah utara, Samudera Indonesia di sebelah selatan,Kabupaten Lebak Provinsi Banten dan Samudera Indonesia di sebelah barat danKabupaten Cianjur di sebelah timur.

  • 2Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    Selain itu secara administratif Kabupaten Sukabumi juga berbatasan secaralangsung dengan wilayah Kota Sukabumi yang merupakan daerah kantong (enclave)dikelilingi beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Kecamatan tersebutyaitu Kecamatan Sukabumi di sebelah Utara, Kecamatan Cisaat dan KecamatanGunungguruh di sebelah Barat, Kecamatan Nyalindung di sebelah Selatan, KecamatanSukaraja dan Kecamatan Kebonpedes di sebelah Timur.

    Wilayah administrasi Pemerintahan Kabupaten Sukabumi terdiri dari 47Kecamatan, 5 Kelurahan dan 381 Desa. Dari 386 Desa dan Kelurahan yang ada, wilayahyang dikategorikan masuk perkotaan sebanyak 67 desa/kelurahan dan sisanya yaitu 319desa merupakan kategori perdesaan. Kecamatan Cisaat, Cicurug dan Cisolok memilikijumlah desa/kelurahan yang paling banyak yaitu 13 buah, sedangkan kecamatan yangmemiliki jumlah desa/kelurahan terkecil rata-rata hanya mempunyai 5 desa/kelurahan.

    Gambar 1.1Peta Administratif Kabupaten Sukabumi

    Dari tahun 2005 sampai tahun 2008 Kabupaten Sukabumi mengalami pemekarankecamatan dari 45 menjadi 47 kecamatan, pemekaran desa dari 345 desa menjadi 363desa dan 4 kelurahan. Kemudian pada tahun 2012 menjadi 381 desa dan 5 kelurahan.

    Pusat pemerintahan Kabupaten Sukabumi terletak di Kota PalabuhanratuKecamatan Palabuhanratu. Semula pusat pemerintahan terletak di Kota Sukabumi danpada tahun 2001 pusat pemerintahan Kabupaten Sukabumi berpindah ke KotaPalabuhanratu, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1998 tentangPemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Sukabumi dari Wilayah KotamadyaDaerah Tingkat II Sukabumi ke Kota Palabuhanratu di Wilayah Kecamatan Palabuhanratu.Saat ini, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2012 tentang Organisasi

  • 3Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Organisasi Perangkat DaerahPemerintah Kabupaten Sukabumi terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD,Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 17 dinas, lembaga teknis daerahyang meliputi 7 badan, 4 kantor, 3 RSUD, 4 lembaga lain, 47 Kecamatan dan 5 Kelurahan.

    Dengan luas wilayah administrasi pemerintahan sebagaimana tersebut diatas,aparatur Pemerintah Kabupaten Sukabumi didukung dengan jumlah Pegawai Negeri Sipilsebanyak 14.583 orang yang terdiri dari 277 PNS Golongan I, 2.421 PNS Golongan II,5.689 PNS Golongan III dan 6.196 PNS Golongan IV. Anggota DPRD di KabupatenSukabumi saat ini berjumlah 50 orang dengan komposisi 84% laki-laki dan 16%perempuan.

    Secara geografis wilayah Kabupaten Sukabumi terletak antara 6o 57 - 7o 25Lintang Selatan dan 106o 49 - 107o 00 Bujur Timur dan mempunyai luas wilayah 4.162Km2 atau 14,39% dari luas Jawa Barat atau 3,01% dari luas Pulau Jawa.

    Bentuk topografi wilayah Kabupaten Sukabumi pada umumnya meliputipermukaan yang bergelombang di daerah selatan dan bergunung di daerah utara dantengah. Dengan ketinggian berkisar 0 - 2.960 m. (dengan puncak tertinggi terdapat diGunung Salak 2.211 m dan Gunung Gede 2.958 m). Daerah pesisir pantaidenganketinggian 0-25 m seluas 10.455,45 ha meliputi 10 kecamatan di SukabumiSelatan yaitu : Ciemas, Ciracap, Surade, Cibitung, Tegalbuleud, Cidolog,Palabuhanratu, Simpenan, Cisolok, dan Cikakak. Daerah pegunungan dengan ketinggian> 1000 m, umumnya terletak di bagian utara dengan luas 27.568,49 ha. Luas wilayahKabupaten Sukabumi berdasar kemampuan tanah (ketinggian) selengkapnya dapat dilihatpada tabel berikut :

    Tabel 1.1Luas Wilayah Kabupaten Sukabumi

    Menurut Kemampuan Tanah (Ketinggian)

    Ketinggian Luas Wilayah (ha) Persen0-25 10.455,45 2,52%

    25-100 51.759,24 12,48%100-500 183.710,65 44,29%

    500-1000 141.253,85 34,06%>1000 27.568,49 6,65%Jumlah 412.799,54 100,00%

    Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi

    Kabupaten Sukabumi beriklim tropis, pada tahun 2006 curah hujan sebesar 3.247mm dari 124 hari hujan. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan curahhujan 762 mm dengan hari hujan 25 hari, rata-rata hujan setahun adalah 270,6 mm dan10,3 hari ujan. Suhu udara Kabupaten Sukabumi berkisar 19,7o - 31,3o C dan kelembabanrata-rata sebesar 86,2 %.

    Dari aspek kemampuan tanah (kedalaman efektif dan tekstur), daerah KabupatenSukabumi sebagian besar bertekstur tanah sedang (tanah lempung). Kedalamantanahnya dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) golongan besar yaitu kedalamantanah sangat dalam (lebih dari 90 cm) dan kedalaman tanah kurang dalam (kurang dari90 cm). Kedalaman tanah sangat dalam tersebar di bagian utara, sedangkan kedalamantanah kurang dalam tersebar di bagian tengah dan selatan. Hal ini mengakibatkanwilayah bagian utara lebih subur dibanding wilayah bagian selatan.

    Struktur geologi wilayah Kabupaten Sukabumi terbagi menjadi dua zona yaituzona utara dan zona selatan, dengan batas Sungai Cimandiri yang mengalir dari arahTimur Laut ke Barat Daya. Zona Utara merupakan kawasan yang dipengaruhi oleh vulkandan sebagian besar merupakan daerah yang subur, dimana terdapat kawasanperkebunan, persawahan dan kegiatan pertanian lainnya. Sedangkan zona selatanmerupakan kawasan yang berbukit-bukit yang terdiri atas kawasan pertanian lahan

  • 4Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    kering, perkebunan dan kehutanan. Jenis tanah di bagian utara pada umumnya terdiri daritanah latosol, andosol dan regosol. Di bagian tengah pada umumnya terdiri dari tanahlatosol dan podzolik, sedangkan di bagian selatan sebagian besar terdiri dari tanah laterit,grumosol, podzolik dan alluvial. Jenis tanah ini termasuk tanah yang agak peka erosi.

    Kondisi hidrologi dan hidrogeologi wilayah Kabupaten Sukabumi meliputi airtanah terutama berupa mata air, dan air permukaan berupa sungai dan anak-anaksungainya. Di wilayah Kabupaten Sukabumi banyak dijumpai mata air, biasanyatempat pemunculan mata air ini berasal dari dasar lembah atau kaki perbukitan.Munculnya mata air dari tempat-tempat tersebut disebabkan adanya lapisan batuankedap air di bawahnya, sehingga peresapan tidak terus ke dalam melainkan ke arahlateral dan muncul di kaki-kaki tebing/lembah atau kaki perbukitan. Sementara airpermukaan yang sebagian besar terdiri atas sungai-sungai dan anak-anak sungainyamembentuk daerah aliran sungai (DAS) yang mengaliri luas areal persawahan, meliputiDAS Cikaranggeusan (4.038 ha), DAS Ciletuh (6.248 ha), DAS Cisalada (632 ha), DASCimandiri (700 ha), DAS Ciseureuh Cibeureum (1.303 ha), DAS Cikarangnguluwung(1.874 ha), DAS Cikarang Cigangsa (1.025 ha), DAS Cigangsa (1.514 ha), dan 19 DASkecil lainnya (8.909 ha).

    2. Gambaran Umum DemografisBerdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

    Sukabumi, sampai akhir Desember 2014 penduduk Kabupaten Sukabumi berjumlah2.438.389 jiwa yang terdiri dari 1.268.060 laki-laki dan 1.170.329 perempuan dengankepadatan penduduk sebesar 579 orang per km2. Berikut tabel dan grafik gambaranperkembangan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk Kabupaten Sukabumi daritahun 2009-2014 :

    Grafik 1.1Perkembangan Jumlah dan Kepadatan Penduduk

    555

    560

    565

    570

    575

    580

    585

    2.328.804 2.341.409 2.383.450 2.425.887 2.511.501 2.438.3892009 2010 2011 2012 2013 2014

    Jumlah dan Kepadatan Penduduk

  • 5Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    Tabel 1.2Perkembangan Jumlah dan Kepadatan Penduduk

    Tahun Jumlah Jiwa Kepadatan2009 2.328.804 5642010 2.341.409 5672011 2.383.450 5772012 2.425.887 5782013 2.511.501 5822014 2.438.389 579

    Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sukabumi

    Berdasarkan jenis kelaminnya, komposisi penduduk pria dan wanita hampirberimbang. Penduduk Kabupaten Sukabumi sebagian besar adalah pria sebanyak1.268.060 (52,00%) dan sisanya sebanyak 1.170.329 (48,00%) adalah wanita.

    Penduduk Kabupaten Sukabumi sebagian besar berada pada rentang usiaproduktif 15-60 tahun. Struktur penduduk Kabupaten Sukabumi terlihat dalam grafik dantabel sebagai berikut :

    Grafik 1.2Jumlah dan Proporsi Penduduk Kabupaten Sukabumi

    Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014

    Tabel 1.3Jumlah dan Proporsi Penduduk Kabupaten Sukabumi

    Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014

    No Umur Jenis Kelamin JumlahLaki-laki Perempuan1 2 3 4 51 0-4 77,053 72,460 149,5132 5-9 104,839 99,637 204,4763 10-14 122,083 115,714 237,7974 15-19 114,793 108,003 222,7965 20-24 118,994 116,866 235,860

    0

    20,000

    40,000

    60,000

    80,000

    100,000

    120,000

    140,000

    Umur

    Laki-laki

    Perempuan

  • 6Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    1 2 3 4 56 25-29 107,953 105,561 213,5147 30-34 108,271 104,108 212,3798 35-39 94,597 91,569 186,1669 40-44 90,347 84,304 174,65110 45-49 79,751 72,416 152,16711 50-54 70,953 61,299 132,25212 55-59 54,821 44,460 99,28113 60-64 45,689 33,850 79,53914 65-69 27,302 22,306 49,60815 70-74 23,497 17,750 41,24716 75-79 12,347 9,488 21,83517 80-84 8,477 6,376 14,85318 85-89 3,729 2,361 6,09019 90-94 1,762 1,201 2,96320 95-99 435 319 75421 99+ 367 281 648

    Total 1,268,060 1,170,329 2,438,389Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sukabumi

    Tabel 1.4Jumlah dan Proporsi Penduduk Kabupaten Sukabumi

    Berdasarkan Jenis Kelamin Per Kecamatan Tahun 2014

    No Kecamatan Penduduk SeluruhnyaLaki-laki Perempuan L + P1 2 3 4 51 Palabuhanratu 59,357 54,217 113,5742 Simpenan 30,287 27,566 57,8533 Cikakak 21,329 19,225 40,5544 Bantargadung 20,648 18,447 39,0955 Cisolok 37,882 34,105 71,9876 Cikidang 30,781 28,068 58,8497 Lengkong 16,612 15,362 31,9748 Jampangtengah 33,053 30,660 63,7139 Warungkiara 31,334 28,959 60,29310 Cikembar 42,946 39,257 82,20311 Cibadak 59,843 55,974 115,81712 Nagrak 40,799 37,481 78,28013 Parungkuda 34,730 32,585 67,31514 Bojonggenteng 18,402 16,484 34,88615 Parakansalak 20,691 19,241 39,93216 Cicurug 66,056 60,862 126,91817 Cidahu 32,191 29,468 61,65918 Kalapanunggal 23,294 21,479 44,77319 Kabandungan 19,324 17,671 36,99520 Waluran 13,537 12,575 26,11221 Jampangkulon 21,772 21,200 42,97222 Ciemas 24,545 22,517 47,06223 Kalibunder 14,564 12,960 27,52424 Surade 38,486 36,694 75,18025 Cibitung 13,449 12,750 26,19926 Ciracap 26,552 25,039 51,59127 Gunungguruh 26,031 24,186 50,21728 Cicantayan 28,536 26,220 54,75629 Cisaat 62,041 58,490 120,53130 Kadudampit 25,320 23,307 48,62731 Caringin 22,714 20,387 43,10132 Sukabumi 25,143 23,507 48,650

  • 7Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    1 2 3 4 533 Sukaraja 42,115 39,566 81,68134 Kebonpedes 15,575 14,884 30,45935 Cireunghas 16,297 15,497 31,79436 Sukalarang 22,924 21,215 44,13937 Pabuaran 20,134 18,049 38,18338 Purabaya 21,152 19,082 40,23439 Nyalindung 22,914 21,165 44,07940 Gegerbitung 19,177 17,709 36,88641 Sagaranten 25,893 23,816 49,70942 Curugkembar 16,278 14,564 30,84243 Cidolog 8,318 7,644 15,96244 Cidadap 9,293 8,496 17,78945 Tegalbuleud 16,748 15,473 32,22146 Cimanggu 11,448 10,552 22,00047 Ciambar 17,545 15,674 33,219

    Total 1,268,060 1,170,329 2,438,389Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sukabumi

    Tabel 1.5Jumlah dan Proporsi Penduduk Kabupaten Sukabumi

    Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tahun 2014

    No Jenis Pekerjaan Jenis Kelamin JumlahLaki-laki Perempuan1 2 3 4 51 Belum/Tidak Bekerja 331,221 285,996 617,2172 Mengurus Rumah Tangga 760 604,660 605,4203 Pelajar/Mahasiswa 222,528 198,817 421,3454 Pensiunan 8,078 2,334 10,4125 Pegawai Negeri Sipil 12,276 6,148 18,4246 Tentara Nasional Indonesia 1,817 17 1,8347 Kepolisian RI 1,058 47 1,1058 Perdagangan 13,277 2,062 15,3399 Petani/Pekebunan 128,539 9,558 138,09710 Peternak 632 61 69311 Nelayan/Perikanan 3,417 23 3,44012 Industri 3,363 796 4,15913 Konstruksi 1,554 87 1,64114 Transportasi 4,489 100 4,58915 Karyawan Swasta 66,791 28,951 95,74216 Karyawan BUMN 2,336 356 2,69217 Karyawan BUMD 318 78 39618 Karyawan Honorer 3,192 1,854 5,04619 Buruh Harian Lepas 157,069 8,877 165,94620 Buruh Tani/Perkebunan 27,675 1,636 29,31121 Buruh Nelayan/Perikanan 1,243 21 1,26422 Buruh Peternakan 225 14 23923 Pembantu Rumah Tangga 31 731 76224 Tukang Cukur 26 1 2725 Tukang Listrik 33 3 3626 Tukang Batu 147 0 14727 Tukang Kayu 343 1 34428 Tukang Sol Sepatu 32 0 3229 Tukang Las/Pandai Besi 68 1 6930 Tukang Jahit 563 76 63931 Tukang Gigi 4 2 632 Penata Rias 9 30 3933 Penata Busana 4 2 6

  • 8Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    1 2 3 4 534 Penata Rambut 53 6 5935 Mekanik 123 1 12436 Seniman 66 5 7137 Tabib 13 0 1338 Paraji 5 105 11039 Perancang Busana 3 11 1440 Penterjemah 7 1 841 Imam Mesjid 212 0 21242 Pendeta 9 7 1643 Pastor 3 0 344 Wartawan 123 4 12745 Ustadz/Mubaligh 1,206 35 1,24146 Juru Masak 10 10 2047 Promotor Acara 1 0 148 Anggota DPR-RI 2 0 249 Anggota DPD 0 1 150 Anggota BPK 1 0 151 Duta Besar 1 1 252 Wakil Bupati 1 0 153 Walikota 1 0 154 Anggota DPRD Provinsi 3 0 355 Anggota DPRD Kabupaten/Kota 29 2 3156 Dosen 120 34 15457 Guru 4,683 4,120 8,80358 Pilot 4 0 459 Pengacara 24 4 2860 Notaris 11 9 2061 Arsitek 8 2 1062 Akuntan 4 3 763 Konsultan 38 1 3964 Dokter 76 79 15565 Bidan 1 497 49866 Perawat 197 392 58967 Apoteker 11 21 3268 Psikiater/Psikolog 0 2 269 Penyiar Radio 8 1 970 Pelaut 147 1 14871 Peneliti 31 0 3172 Sopir 7,245 14 7,25973 Pialang 29 5 3474 Paranormal 17 3 2075 Pedagang 14,348 1,226 15,57476 Perangkat Desa 1,707 92 1,79977 Kepala Desa 292 12 30478 Biarawati 4 0 479 Wiraswasta 243,882 10,138 254,02080 Lainnya 183 144 327

    Total 1,268,060 1,170,329 2,438,389Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sukabumi

  • 9Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    Tabel 1.6Jumlah dan Proporsi Penduduk Kabupaten Sukabumi

    Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2014

    No Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin JumlahLaki-laki Perempuan1 Akademi/Diploma III/Sarjana Muda 6,195 5,233 11,4282 Diploma I/II 4,125 4,906 9,0313 Diploma IV/Strata I 18,056 11,315 29,3714 SLTA/Sederajat 161,121 108,261 269,3825 SLTP/Sederajat 186,529 170,693 357,2226 Strata II 1,366 443 1,8097 Strata III 113 58 1718 Tamat SD/Sederajat 551,516 548,685 1,100,2019 Tidak Tamat SD/Sederajat 115,793 111,025 226,818

    10 Tidak/Belum Sekolah 222,465 210,491 432,956Total 1,267,279 1,171,110 2,438,389

    Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sukabumi

    3. Kondisi Ekonomia. Potensi Unggulan Daerah

    1) Potensi Sektor PertanianKabupaten Sukabumi merupakan pemasok utama hasil pertanian ke

    kawasan Jakarta dan sekitarnya. Selain sebagai produsen beras, Sukabumi jugamenghasilkan banyak produk hortikultura, daging, dan juga ikan. Sebagaikabupaten terluas di pulau jawa, Sukabumi memiliki sumber daya yang lengkapseperti gunung, hutan, laut, sungai, dan pantai. Berdasarkan data Dinas PertanianTanaman Pangan Kabupaten Sukabumi, adanya kelengkapan sumber daya alamini membuat Sukabumi memiliki potensi yang beragam untuk dikembangkan.Salah satu potensi yang ada adalah bidang pertanian, dan lebih khusus lagiadalah hortikultura.

    a) Buah-Buahan

    Komoditas buah-buahan unggulan yang berada di Kabupaten Sukabumiadalah manggis, pisang, durian, sirsak, papaya, calina, semangka, buahnaga, dan nenas. Sentra penanaman buah manggis berada di kawasanCIGUCI (Cicantayan, Gunungguruh, CIkembar). Adanya ekstensifikasi padatahun 2013 membuat kebun manggis kini seluas 685 Ha. Pasar utamamanggis Sukabumi adalah Cina. Tetapi ada juga yang diekspor ke Australia,Selandia Baru, Timur Tengah, Hongkong dan Eropa. Di dalam negeri,manggis digunakan sebagai buah meja atau juga digunakan sebagai bahanobat.

    Produksi pisang di Sukabumi mencapai 500 ton/hari. Produksi tersebut dapatdicapai karena dilakukan secara intensif di 47 Kecamatan. Jenis pisang yangbanyak diusahakan adalah ambon, tanduk, raja, dan kepok. Sentra buahdurian berada di Kecamatan Cikakak, Cikidang dan Ciemis. Di Cikakak, adabeberapa varietas lokal yang berpotensi menjadi varietas unggul nasional.Durian Gandaria adalah salah satu varietas lokal yang harganya dua kali lipatharga durian montong.

    Sentra Sirsak Ratu di kecamatan Pelabuahanratu. Sirsak Ratu memiliki rasamanis, daging buah kering, dan pulen. Sentra Semangka adalah wilayahSukabumi Selatan yaitu Kecamatan Ciracap dan Surade. Pada musim tanamluasnya dapat mencapai 200 Ha. Musim panen raya terjadi pada bulan

  • 10

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    Oktober. Sentra penanaman papaya calina adalah kecamatan Bantargadungdan Ngarak. Luas kebun papaya mencapai 20 Ha.

    b) Sayuran

    Sayuran unggulan adalah cabai, tomat, sawi putih, caisim, bawang daun,bawang merah, labu siam, jagung manis, dan jagung semi. Wilayah utarapengembang sayuran dataran tinggi adalah Kecamatan Kadudampit,Sukaraja, Goalpara, Gegerbitung, Kabandungan, dan Sukalarang. Luastanaman cabai dan tomat mencapai 1.200 Ha.

    c) Biofarmaka

    Tumbuhan obat yang menjadi unggulan di Kabupaten Sukabumi adalahtemulawak, jahe, kunir, kencur, dengan sentra di Kecamatan Nagrak 40 Ha,Ciemas 30 Ha, dan Cidolog 30 Ha. Potensi ini mencapai 100 Ha.

    d) Tanaman Hias

    Kawasan yang banyak dikembangkan adalah Sukabumi utara yangmerupakan dataran tinggi yang berada di kaki Gunung Gede dan GunungSalak. Agroklimat yang sesuai berpotensi untuk pengembangan tanamanhias. Daerah penghasil tanaman hias adalah Kecamatan Sukabumi, Sukaraja,Cidahu, dan Cicurug. Komoditas unggulan adalah draceana 5 Ha, krisan 20Ha, sedap malam 5 Ha, gladiol dan garbera.

    2) Potensi Sektor PerkebunanSebagai daerah yang sejak abad 18 ditetapkan menjadi pusat

    perkebunan teh dan karet, wajar saja jika sampai sekarang sektor perkebunanmasih menjadi andalan pemasukan pendapatan daerah yang cukup besar,terutama perkebunan karet, teh dan kepala (sawit dan hibrida).

    Areal perkebunan di Kabupaten Sukabumi masih didominasi olehperkebunan rakyat seluas 27.153 ha, perkebunan besar swasta seluas 16.052,75ha dan perkebunan negara (PTPN VIII-Jabar) seluas 13.331,29 ha. Pada tahun2013 total produksi karet yang dihasilkan oleh perkebunan Negara, swasta danrakyat sebanyak 13.275,92 ton, teh sebanyak 17.985,64 ton, kelapa hibridasebanyak 9.680,17 ton dan kelapa sawit sebanyak 1.014,67 ton.

    Luas kawasan hutan negara yang dikelola Perum Perhutani Unit III KPHSukabumi adalah seluas 58.696,70 ha yang terdiri dari hutan produksi seluas57.034,03 ha dan hutan lindung seluas 1.662,67 ha. Luas lahan kritis diKabupaten Sukabumi seluas 14.278 hektar, dengan daerah terluas lahan kritisnyaberada di Kecamatan Tegalbuleud seluas 1.843 hektar. Produksi aneka hasilhutan yang potensial di Kabupaten Sukabumi diantaranya jamur, lebah madu, dansutera alam/kokon. Sedangkan tanaman kehutanan yang cukup menonjol diKabupaten Sukabumi adalah tanaman bambu dengan luas tanam 5.169,54 hektaryang dapat memproduksi sejumlah 18.386.573 batang bambu.

    3) Potensi Sektor PeternakanPeternakan merupakan salah satu komoditi yang sangat dibanggakan,

    dilihat dari letak geografis dan iklim memungkinkan untuk beternak disampingkomoditi lainnya seperti perkebunan, perikanan, holtikultura. Dari hasil ternaktersebut maka ikut pula mendorong pendapatan Kabupaten Sukabumi.

    Potensi sektor peternakan di Kabupaten Sukabumi meliputi ternak besar(sapi dan kerbau), ternak kecil (kelinci dan kambing) dan unggas (ayam raspetelur, ayam pedaging, ayam kampung dan itik). Populasi sapi potong padatahun 2013 sebanyak 16.673 ekor, sapi perah sebanyak 3.705 ekor dan kerbausebanyak 9.086 ekor. Untuk ternak kecil, populasi kambing sebanyak 83.158

  • 11

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    ekor, domba sebanyak 340.344 ekor dan kelinci sebanyak 11.514 ekor.Sedangkan untuk unggas, populasi ayam kampung sebanyak 1.196.314 ekor,ayam petelur sebanyak 2.317.290 ekor, ayam pedaging sebanyak 8.660.777 ekordan itik sebanyak 1.185.352 ekor. Pada tahun 2013 produksi daging keseluruhansebanyak 48.488.198 kg yang terdiri dari sapi potong sebesar 1.337.798 kg,daging sapi perah sebanyak 61.686 kg, daging kerbau sebanyak 68.686 kg,daging kambing sebanyak 127.880 kg dan daging domba sebanyak 569.278 kg.Produksi daging unggas (ayam) sebanyak 40.118.599 kg dan telur sebanyak28.863.359 kg.

    4) Potensi Sektor Industri KerajinanTersedianya bahan baku yang melimpah dan dukungan potensi sumber

    daya manusia yang kreatif, menjadikan sektor industri kerajinan di KabupatenSukabumi berkembang cukup pesat beberapa tahun belakangan ini. Bahkan,produk-produk kerajinan yang dihasilkan para pelaku usaha tidak hanya diminatipasar lokal, namun juga mulai merambah pasar nasional dan juga menembuspasar ekspor ke beberapa negara tetangga. Banyak produk unggulan diKabupaten Sukabumi diantaranya adalah koveksi batik, kerajinan kayu, perabotrumah tangga dari bahan limbah, dan masih banyak lagi industri kreatif lainnyayang berpotensi dalam mensejahterakan kehidupan masyarakat di KabupatenSukabumi, diantaranya adalah sebagai berikut :

    a) Konveksi Batik Sukabumi

    Potensi batik yang menjadi salah satu ciri khas Bangsa Indonesia, bisa kitatemukan juga di Kabupaten Sukabumi. Pengembangan batik khas Sukabumiberada di kawasan Kecamatan Cisaat, tepatnya berlokasi di Jalan Cibatu LIKCisaat Kabupaten Sukabumi yang tidak hanya memproduksi seragam batik,tetapi juga melayani jasa pembuatan seragam busana muslim, seragam anak-anak TK, serta baju wisuda anak-anak lengkap dengan toganya. Untukjangkauan pemasaran, bisnis konveksi batik Sukabumi ini telah merambahluar daerah, seperti misalnya Pulau Sulawesi, Bandung, Jakarta, Cianjur,Bogor, Purwakarta, dan lain sebagainya.

    b) Kerajinan Kayu Sukabumi

    Di Kampung Cibatu Desa Neglasari Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi,terdapat kerajinan yang mengolah kayu menjadi aneka macam barang antikdengan nilai jual yang cukup tinggi, seperti nampan, tempat pisau, tempatgelas, rak buku, meja belajar, meja telepon, papan catur, dan lain sebagainya.

    c) Industri Logam

    Logam menjadi salah satu produk unggulan industri dari KabupatenSukabumi. Produk logam Sukabumi dinilai cukup berkualitas dan sudahterkenal hingga ke luar daerah.

    Data dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan KabupatenSukabumi, keberadaan industri logam dan mesin (ILM) di Sukabumi tersebardi 21 Kecamatan. Di antaranya berlokasi di Kecamatan Cisaat, Nagrak,Sukaraja, Nyalindung, Jampangkulon, Cibitung, dan Kebonpedes.Total pelakuusaha yang bergerak di logam mencapai sebanyak 786 unit usaha. Sebagianbesar di antaranya berada di kawasan Cibatu, Kecamatan Cisaat sebanyak167 unit usaha.

    Peluang pasar industri logam di Sukabumi cukup besar. Saat ini produk logamSukabumi mayoritas untuk pembuatan alat pertanian, kesehatan, dan sukucadang otomotif.

  • 12

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    5) Potensi Sektor Industri PerikananSalah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki potensi perikanan yang

    cukup besar adalah daerah Kabupaten Sukabumi. Kabupaten Sukabumimerupakan salah satu sentra aktivitas sektor perikanan Jawa Barat. Beragamaktivitas pada sektor perikanan dilakukan di Kabupaten Sukabumi, sepertikegiatan perikanan tangkap, kegiatan perikanan budidaya, kegiatan pemasarankomoditas perikanan, kegiatan pengolahan, dan sebagainya.

    Sungai Cimandiri yang membelah wilayah Sukabumi menjadi dua bagianbesar dan anak-anak sungainya, yakni Cipelang, Cicatih, Cibodas, Cikaso, danCibuni, memberikan sumbangan besar bagi berkembangnya perikanan air tawar,terutama kolam air arus deras. Besarnya potensi perikanan air tawar terbuktidengan keberadaan Cibaraja sebagai benih ikan terbesar di Jawa Barat. Aliransungai itupun kini dimanfaatkan untuk membangkitkan tenaga listrik dan sumberair irigasi.

    Dari total luas areal Kabupaten Sukabumi, 40 % diantaranya terdiri dariwilayah pantai. Telur Penyu yang diproduksi di pesisir selatan merupakan salahsatu komoditas laut yang sudah terkenal sampai ke mancanegara. Potensi lestarisektor perikanan Kabupaten Sukabumi didukung oleh letak strategisnya yangberada di bagian selatan Jawa yang berbatasan langsung dengan SamuderaHindia. Kabupaten Sukabumi memiliki pantai sepanjang 117 km yang melintasi 7kecamatan dengan kewenangan daerah sejauh 4 mil laut (702 km2) yangmemanjang dari wilayah kecamatan Cisolok, Palabuhanratu, Ciemas, Ciracap,Surade, Cibitung, dan Tegalbuleud. Adapun jenis potensi sumber daya pesisir dankelautan yang ada antara lain : perikanan, terumbu karang, hutan mangrove,rumput laut, penyu, bahan tambang dan mineral, serta pariwisata. Sejauh ini,pemanfaatan pesisir dan kelautan di wilayah Kabupaten Sukabumi, selaindimanfaatkan untuk pariwisata pantai, juga pelabuhan nelayan sebagai saranabagi penangkapan ikan. Daerah Palabuhanratu dan sekitarnya yang saat inimenjadi pusat kunjungan wisata, merupakan titik tumbuh dalam pengembangandaerah wisata pantai di bagian Selatan Sukabumi.

    Kegiatan perikanan tangkap Kabupaten Sukabumi berpusat diPalabuanratu dengan potensi lestarinya mencapai 14.592 ton. Jumlah nelayanyang menjadikan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuanratu sebagaifishing base sekitar 8.798 orang dan kapal/perahu yang digunakan berjumlah2.674 buah. Pada tahun 2013 jumlah produksi ikan laut tangkap yang didaratkandi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuanratu sebesar 9.814.290 kg.Jumlah produksi perikanan budidaya sebanyak 13.092.260 kg.

    Kabupaten Sukabumi merupakan kabupaten pertama yang ditetapkansebagai kawasan Minapolitan dan menjadi sentra aktifitas sektor perikanan diJawa Barat. Sektor perikanan Kabupaten Sukabumi dapat berperan danberpotensi sebagai penggerak utama perekonomian daerah.

    Produk dari potensi sektor perikanan tersebut, diantaranya adalahsebagai berikut :

    a) Kabayaki

    Kabayaki adalah sidat asap. Produk ini adalah produk ekspor yang diolah olehPT. Jawa Suisan Indah (JSI) yang berlokasi di Stasiun Lapang Kelautan(SLK) Institut Pertanian Bogor (IPB), Kampung Cipatuguran, Jalan PelitaKecamatan Palabuanratu. Kabayaki telah berhasil di ekspor ke Jepang danKorea, dengan harga yang cukup fastastis.

    Sidat menjadi komoditi incaran pembudidaya akhir-akhir ini. Seiring denganpotensialnya pasar ikan sidat di luar negeri, sejumlah masyarakatCipatuguran, Kecamatan Palabuhanratu gencar melakukan usaha budidaya

  • 13

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    sidat. Salah satunya adalah PT. Jawa Suisan Indah yang menanamkan modalsaat ini menjadi pembudidaya sidat terbesar dunia.

    Peluang pasar sidat di luar negeri, saat ini dinilai cukup tinggi, terutama diJepang. Kebutuhan ikan sidat di pasaran luar negeri mencapai sekitar300.000 ton per tahun. Khusus di Jepang, permintaannya mencapai 120.000ton per tahun atau hampir setengahnya kebutuhan dunia Karena itu Jepangmerupakan pasar terbesar untuk pasar sidat.

    b) Berbagai Olahan Belut

    Di Kabupaten Sukabumi terdapat satu kelompok yang bidang usahanyadalam pengolahan belut yaitu Poklahsar Flamboyan yang bertempat diKampung Tugu Desa Pasirhalang Kecamatan Sukaraja. Kelompok inimengolah belut menjadi berbagai macam olahan seperti dendeng belutmentah, dendeng belut matang, pepes belut, belut goreng balut tepung,balado belut, belut kering, abon belut, belut kaleng dan obat kuat yang dibuatdari kepala belut dan lain sebagainya. Pemasaran olahan belut tidak hanya disekitar daerah sukabumi tetapi sudah keluar daerah seperti Cianjur, Bandung,Jakarta dan Bogor. Dendeng belut dijual dengan harga Rp.150.000/kg, belutgoreng balut terigu Rp.150.000/kg, balado belut Rp.150.000/kg dan dendengbelut mentah Rp. 200.000/kg. Bahan baku yang digunakan dalam pengolahandendeng belut ini awalnya adalah belut hasil tangkapan di sawah oleh paraanggota kelompok, tetapi saat ini Poklahsar Flamboyan telah dapatmembudidayakan belut itu sendiri. Poklahsar Flamboyan juga menjual belutsegar dan benih belut dengan harga Rp.50.000,- s/d Rp.60.000/Kg.

    c) Berbagai Olahan Ikan Nila

    Produk unggulan lainnya yang berasal dari Kabupaten Sukabumi adalahberbagai macam olahan berbahan dasar dari ikan nila yaitu berupa baladokepala nila, krispi tulang nila, balado tulang nila, nila krispi, brownis keringnila, brownis kukus nila, sus ikan nila, kerupuk kulit ikan nila, dendeng nila,pilus nila, kripik indas, bakso ikan nila, donat ikan nila, abon ikan nila, simpingnila, empek-empek nila dan olahan lainnya yang berbahan dasar ikan nila.

    Olahan ikan nila tersebut diolah oleh Poklahsar Saluyu yang berlokasi diKampung Babakan Limbangan RT.01/RW.02 Desa Sukaraja KecamatanSukaraja. Poklahsar tersebut memulai usaha dibidang olahan ikan dari tahun2006, sampai saat ini olahan ikan nila telah tersebar di wilayah Sukabumi.Salah satu produk olahannya yaitu kripik indas menjadi juara II TingkatNasional dalam lomba inovasi pengembangan produk perikanan yangdiselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Tahun2012.

    d) Fish Jelly

    Fish Jelly merupakan salah satu produk baru yang dikembangkan diKabupaten Sukabumi. Produk fish jelly ini berupa nugget ikan, kaki naga,bakso, keong mas, ekado, lumpia ikan, lumpia udang, udang gulung, fishfinger, bakwan ikan, otak-otak, siomay ikan, dan lain-lain. Tujuan daripengolahan fish jelly ini bukan adalah meningkatkan nilai jual produk,meningkatkan konsumsi ikan sebagai produk makanan, dan meningkatkanpendapatan pengolah itu sendiri. Pengembangan produk fish jelly inimerupakan program Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumidimana program kegiatan ini berperan strategis dalam rangka selainmeningkatkan nilai ekonomi produk olahan juga dimaksudkan menumbuhkaninovasi teknologi yang lebih baik (modern) dengan sumberdaya manusia yanglebih maju dan professional, dimana tujuan akhirnya adalah untukmeningkatkan taraf hidup pengolah ikan yang berada di KabupatenSukabumi.

  • 14

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    Kelompok pengolah yang sudah berhasil dalam usaha ini adalah PoklahsarRISYA (Rizky Bersama Jaya) yang beralamat di Desa Mangun RejaKecamatan Nyalindung. Bahan utama yang digunakan oleh adalah ikankuniran dan udang. Penjualan produk poklahsar ini sudah menjangkauseluruh daerah di Indonesia. Harga dari olahan fish jelly ini beragam mulaidari 17.000/500 gram sampai 30.000/500 gram. Di Sukabumi poklahsar Risyasudah membuka outlet khusus produknya yaitu berlokasi di depan PomBensin Cimahpar Sukaraja yang bernama eMDe Mart. Jumlah produksi perhari mencapai 1 - 2 ton.

    Poklahsar Risya pernah mendapat penghargaan dari Kementerian Kelautandan Perikanan pada tahun 2011 sebagai juara I Lomba UMKM Terbaik tingkatNasional. Selain itu Poklahsar Risya juga mendapatkan penghargaanGemarikan Award kategori perorangan dimana penghargaan tersebutdiserahkan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2012.

    e) Layur Beku

    Layur beku merupakan komoditas ekspor lainnya selain sidat asap diKabupaten Sukabumi. Peluang untuk mengembangkan ekspor ikan bekusangat besar. Secara umum permintaan terhadap komoditi perikanan terusmeningkat. Dikarenakan meningkatnya jumlah penduduk, pendapatan,bergesernya selera konsumen dari red meat ke white meat dan kebutuhanmanusia akan makanan sehat. Sedangkan tantangan yang akan terusdihadapi pada pasar dunia bagi eksportir ikan beku adalah yang menyangkutmutu dan sanitasi (food safety).

    Ikan layur adalah salah satu jenis ikan demersal ekonomis penting yangbanyak tersebar diperairan Kabupaten Sukabumi, salah satunya diPalabuhanratu, dan Ujunggenteng. Ikan layur menjadi andalan eksportirdi Kabupaten Sukabumi, karena ikan layur sangat diminati bangsa Korea,Jepang dan China sehingga prospeknya sangat menjanjikan. Dengan adanyaperusahaan ekportir layur beku ini, perekonomian masyarakat Palabuhanratupun meningkat. Perusahaan yang sudah berhasil mengembangkan usahadalam pengolahan ekspor ikan beku ini adalah PT. Asia Great Business/PT.AGB, PT. URI/PT. Jiko Gantung Power, PT. Ratu Prima, PT. Bahari Expressdan PT. Duta yang keseluruhannya terletak di Palabuhanratu. Sampaipertengahan tahun ini jumlah layur beku yang telah di ekspor ke Korea danJepang berjumlah hampir 400 ton.

    6) Potensi Sektor PariwisataSektor pariwisata sangat penting dalam menunjang pembangunan dan

    perekonomian di Kabupaten Sukabumi. Banyak objek wisata di KabupatenSukabumi yang menjadi daerah tujuan wisata utama di Provinsi Jawa Barat.Sukabumi mempunyai GURILAPS yang dapat dapat memberikan kesegaran dankenyamanan dalam berekreasi. GURILAPS adalah obyek wisata Gunung RimbaLaut dan Sungai. Jadi Sukabumi tidak hanya memiliki objek. wisata gunung saja,selain gunung ada juga obyek wisata rimba/hutan bagi yang senangberpetualang, tidak itu saja selain rimba ada laut yang dapat digunakan untukolahraga air atau bahkan hanya bermain-main di pantai sambil menikmatipemandangan laut dan merasakan hangatnya sentuhan matahari. Strategipenataan sarana dan prasarana obyek wisata, pembinaan pengusaha, danpromosi secara langsung berdampak positif terhadap perkembangan potensiwisata. Indikator keberhasilan sektor pariwisata ini terlihat pada bertambahnyajumlah wisatawan mancanegara sekitar 7,69 % per tahun.

    Dengan jumlah hotel berbintang di Kabupaten Sukabumi sebanyak 7buah dan hotel non bintang (melati) sebanyak 109 buah yang tersebar di berbagaiwilayah di Kabupaten Sukabumi, semakin mendukung kedatangan para

  • 15

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    wisatawan, dimana jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sukabumi tahun2013 sebanyak 2.708.477 orang terdiri dari 2.660.492 wisatawan domestik (98%)dan 47.985 orang wisatawan mancanegara (2%).

    Beberapa potensi tujuan wisata di Kabupaten Sukabumi yang dapatdikunjungi oleh para wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara,diantaranya adalah sebagai berikut :

    a) Geoparks Ciletuh

    Salah satu lokasi yang patut menjadi pertimbangan bila ingin berwisata alamadalah geopark atau taman alam batuan tua di Ciletuh, Sukabumi, JawaBarat.

    Geopark tersebut bak surga dunia yang menawarkan pemandanganhamparan batu karang laut serta 10 air terjun pegunungan. Daripemandangan yang ditawarkan, sudah pasti lokasi wisata tersebut berlatarbelakang pegunungan dan laut Geopark Ciletuh berlokasi di KecamatanCiemas Kabupaten Sukabumi. Lokasinya tidak jauh dari Jakarta. Dibutuhkanwaktu sekira tiga jam dari Jakarta untuk sampai ke lokasi.

    Geopark Ciletuh dikemas dalam paket wisata, di mana setiap orangnyadikenai biaya Rp. 350.000,-. Dengan biaya tersebut, pengunjung akan diajakberkeliling menggunakan mobil berpenggerak empat roda menyusurihamparan batuan tua hasil proses sedementasi jutaan tahun lalu. Pengunjungjuga akan diajak berkeliling ke pedesaan, termasuk menginap (home stay) dirumah penduduk.

    Menu makanannya pun menggoda selera, yakni masakan tradisional khasSunda. Pengunjung juga akan diajak melihat dari dekat pembuatangula kelapa, termasuk makanan khas seperti kayamang dan cimplung.Kayamang adalah buah kelapa yang dimasukkan ke air wedang saat prosespembuatan gula kelapa, sementara cimplung semacam kue pisang.

    Di perjalanan, pengunjung juga bisa menyaksikan 10 air terjun luar biasa, diantaranya Air Terjun Puncak Manik, Awang, Cimarinjung, Cikanteh, CodongTengah, hingga Ngelay. Pengunjung juga akan diantar ke dataran tinggisambil menikmati keindahan dan panorama alam. Belum cukup, pengunjungjuga akan diajak menyusuri gua-gua di samping laut pantai selatan, termasukair terjun yang jatuh ke laut.

    Semua keindahan tersebut disuguhkan oleh alam dan warga asli. Warga disana juga menyuguhkan kesenian tradsional Sunda, di antaranya pencaksilat, jaipong, calung, hingga laes.

    b) Arung Jeram

    Arung Jeram adalah salah satu olahraga air yang ada di KabupatenSukabumi. Dengan memanfaatkan alur sungai dan derasnya arus sungaiCitarik, menjadikan olahraga ini sangat digemari. Dengan mengambil start diPajagan sekitar 30 km. dari kota Sukabumi dengan rute Sukabumi-Cibadakdan berakhir di Pajajaran. Selain sungai Citarik lokasi sungai yang biasadigunakan untuk Arung Jeram adalah sungai Cicatih Ubrug kurang lebih 17km dari Kota Sukabumi, Sungai Cimandiri Padabeunghar kurang 15 km darikota Sukabumi.

    c) Goa Lalay

    Tempat ini kurang lebih 3 km dari Palabuanatu, dimana pengunjung dapatmenyaksikan keluarnya jutaan burung kelelewar pada pukul 17.00 WIB.Kelelawar ini keluar dari sarangnya setiap hari berganti-ganti tergantung arahangina, dan bila kita telah selesai menyaksikan kelelawar tersebut keluar darisarangnya, maka kita dapat menikmati indahnya matahari terbenam di laut.

  • 16

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    d) Pantai Ujunggenteng

    Kurang lebih 70 km dari Kota Pelabuhanratu terdapat pantai nan eksotik yangtidak kalah indahnya dengan Pelabuhanratu. Terletak di Kecamatan Ciracapdengan pasir putihnya yang menawan menjadikan pantai yang satu inimenjadi surga bagi wisatawan.

    Hamparan perkebunan kelapa yang membentang luas menjadikan suasanateduh dan menarik untuk dilihat. pantai ujung genteng sudah banyak dijadikantujuan wisata bagi banyak orang, namun sayang akses yang masih kurangterutama jalan menuju lokasi dan fasilitas yang masih belum lengkap menjadikendala bagi wisatawan untuk berkunjung ke pantai ini

    Tidak jauh dari Pantai Ujunggenteng terdapat tempat konservasi penyutepatnya di daerah Pangumbahan. Disini kita dapat melihat ribuan anak-anakpenyu yang di tangkar dan dilepaskan kembali ke laut. Apabila beruntungmalam harinya kita bisa melihat penyu dewasa naik untuk bertelor.

    e) Pantai Karanghawu

    Pantai ini paling banyak dikunjungi oleh wisatawan, terletak pada ruas jalanantara Palabuhan Ratu-Cisolok Km 16. Pantai Karang yang menjorok ke lautdengan membentuk tungku atau dalam bahasa sunda disebut Hawu. Dibelakang pantai yang berbukit-bukit kecil yang ditumbuhi dengan pohon-pohon rindang merupakan tempat dimana pengunjung dapat melepaspandang menikmati indahnya panorama serta dapat menyaksikan perahunelayan yang tengah menangkap ikan.

    f) Pantai Cibangban

    Lokasi pantai ini dari kota Palabuanratu kurang lebih 17 km ke arah Cibareno.Di tempat ini wisatawan dapat melakukan kegiatan seperti berenang, bermainjetski dan mancing.

    g) Situ Gunung

    Situ gunung adalah tempat wisata alam termasuk kawasan Taman NasionalGunung Pangrango. Ditempat ini terdapat danau alam. Ditengah-tengah adasebidang tanah khusus untuk berkemah. Dari tempat ini dapat dicapai CurugSawer dan Cimanaracun melalui jalan setapak kurang lebih 2 km.

    7) Potensi Sektor Pertambangan dan EnergiKondisi geologis juga membentuk Kabupaten Sukabumi sebagai daerah

    yang kaya akan bahan tambang dan energi.Potensi energi yang dimiliki di Kabupaten Sukabumi meliputi Energi

    Panas Bumi yang berlokasi di Gn. Halimun Salak dengan potensi 600 MW dantelah termanfaatkan sebesar 377 MW, Cisolok dengan potensi 45 MW, Cikundul,Cibuni Cidadap, dan Simpenan, (Gambar 1.2).

  • 17

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    Gambar 1.2Peta Sebaran Potensi Panas Bumi di Kabupaten Sukabumi

    Selain energi panas bumi, Kabupaten Sukabumi pun berpotensi memilikiEnergi Angin sebagai sumber energi yang terbarukan (renewable). Angin adalahsalah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu(PLTB) mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik denganmenggunakan turbin angin atau kincir angin Cara kerjanya cukup sederhana,energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor padagenerator di bagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energilistrik. Energi listrik ini biasanya akan disimpan ke dalam baterai sebelum dapatdimanfaatkan Kini, teknologi canggih dan ramah lingkungan itu telah dibangun diKabupaten Sukabumi. Tepatnya di Desa Taman Jaya Kecamatan CiemasKabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Proyek pemanfaatan bayu ini adalahyang pertama kali di Indonesia. Nusantara patut bangga karena bisa membangunsumber listrik dari tenaga yang sama sekali tidak mengeluarkan emisi. DiSukabumi ini, PT. Viron Energy sebagai perusahaan pembangun dan pengelolapembangkit tersebut membangun pembangkit listrik dengan kapasitas awal 10MW atau bisa melistriki dua kelurahan. Sepuluh megawatt itu hanya tahap awalsaja. Bertahap nanti akan menjadi 30 MW pada akhirnya dan telah bisamenyalurkan setrum pada tahun 2013. PLTB milik PT. UPC Sukabumi BayuEnergi ini masih dalam tahap pengembangan dengan kapasitas 150 400 MWyang berlokasi di Desa Tamanjaya Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi.PLTB memiliki kharakteristik ramah lingkungan dengan tujuan untuk terciptanyadunia yang lebih baik dengan memproduksi energi hijau, bersih, dapatmengurangi emisi karbon, emisi partikel dan polutan lain, umumnya terkaitdengan produksi bahan bakar fosil yang berasal dari listrik

    Selanjutnya Energi Air juga merupakan potensi yang dimiliki KabupatenSukabumi. Dengan potensi Pembangkit Listrik Mikro Hidro (PLTMH) yangtersebar di Ubrug Kecamatan Warungkiara, Kecamatan Kabandungan,

  • 18

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    Kecamatan Simpenan, Kecamatan Lengkong, Kecamatan Pabuaran, KecamatanCurugkembar, Kecamatan Purabaya, Kecamatan Ciemas, Kecamatan Cibitung,dan Kecamatan Cidolog.

    Di sektor pertambangan, potensi geologi pertambangan KabupatenSukabumi yang teridentifikasi hasil kajian Bahan Galian Gol. C dan LogamKerjasama Dinas Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral KabupatenSukabumi dengan LPM UNPAD (Tahun 2001) meliputi Mineral Logam (Besi,Timbal, Emas, Mangan, Perak, Tembaga, dan Seng), Mineral Bukan Logam(Batugamping, Lempung, Zeolit, Fospat, Bentonit, Feldspar, Kaolin, Batu Apung,Batu sela (Damar), Batubara Muda, Serpentin, Perlit, Dolomit, Kalsit), sertabatuan (Tras, Pasir, Sirtu, Marmer, Diabas, Gabro, Toseki, Andesit, Pasir kuarsa,Obsidian, Granit, dan Rijang).

    Peta sebaran bahan galian unggulan non logam, dan estimasi cadangandapat dilihat Gambar 1.3 berikut :

    Gambar 1.3Peta Sebaran Bahan Galian Unggulan Non Logam

    8) Potensi Sektor PerdaganganSarana perdagangan yang ada di Kabupaten Sukabumi adalah 13 pasar

    tradisional, 84 pasar lokal, 11 pasar kabupaten, 5 pasar hewan, 1 pasar desadan 1 pasar swasta. Secara keseluruhan ekspor non migas di KabupatenSukabumi sebesar 5.657.617 US$. Komoditi terbesar yang diekspor adalahkomoditi boneka sebanyak 3.234.363 US$ dengan negara tujuan Swedia danAmerika Serikat. Selain pakaian jadi komoditi ekspor unggulan lainnya adalahkayu olahan, batu alam, ijuk dan rambut sintetis dengan tujuan ekspor Jepangdan Uni Eropa.

  • 19

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    b. Pertumbuhan Ekonomi/ Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sukabumi Tahun 2013

    bila ditinjau dari sisi harga berlaku pada tahun tersebut mengalami pertumbuhansebesar 10,82% dari tahun sebelumnya dengan memperhitungkan minyak dan gasbumi. Sedangkan bila berpatokan pada harga konstan (Tahun 2000=100), atau yangsering disebut dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) ternyata tumbuh sebesar4,70% dibandingkan tahun 2012.

    Total PDRB atas dasar harga berlaku dengan minyak dan gas bumi tahun2013 sebesar Rp.23.950.807,66,-, sedangkan tanpa minyak dan gas bumi sebesarRp.23.655.492,58,-..

    Kontribusi PDRB terbesar pada sektor pertanian yaitu 27,51%, disusul sektorperdagangan, hotel dan restoran sebesar 26,68%, kemudian sektor industripengolahan 16,65%.

    PDRB perkapita naik sebesar 10,12% yaitu dari Rp.9.030.815,29,- perorang/tahun pada tahun 2012 menjadi Rp.9.944.626,56,- per orang/tahun pada tahun2013.

    Grafik 1.3Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Sukabumi

    Tahun 2013

    Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi KSDA Kabupaten Sukabumi 2014

  • 20

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    PDRB Kabupaten Sukabumi Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) perlapangan usaha selama 3 tahun terakhir tergambarkan dalam tabel 1.7 sebagaiberikut :

    Tabel 1.7PDRB Kabupaten Sukabumi Atas Dasar Harga Berlaku,

    Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 2013 (Jutaan Rupiah)

    No Lapangan Usaha 2011 2012*) 2013**)

    1 Pertanian 5.994.665,49 6.020.951,17 6.589.561,122 Pertambangan & Penggalian 823.125,83 842.530,86 898.142,753 Industri Pengolahan 3.366.034,72 3.656.178,00 3.988.085,395 Konstruksi 776.042,43 879.382,02 999.437,466 Perdagangan, Hotel & Restoran 5.024.027,39 5.634.539,86 6.390.339,307 Pengangkutan & Komunikasi 1.787.888,73 1.958.315,79 2.215.689,128 Keuangan, Real Estate & Jasa

    Perusahaan605.308,38 662.755,39 726.359,57

    9 Jasa-jasa 1.523.813,25 1.680.823,22 1.832.812,24PDRB Dengan Migas 20.160.893,87 21.612.465,88 23.950.807,66PDRB Tanpa Migas 19.875.981,58 21.324.858,74 23.655.492,58

    Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi KSDA Kabupaten Sukabumi 2014Keterangan : *) Angka Sementara, **) Angka Sangat Sementara

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH( L P P D )

    KABUPATEN SUKABUMITAHUN 2014

    BAB IIRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

    MENENGAH DAERAH (RPJMD)

    PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMITAHUN 2015

  • 21

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    BAB IIRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

    Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan dokumen penyelenggaraanpembangunan daerah yang menjadi satu kesatuan sistem dalam perencanaan pembangunannasional. Perencanaan pembangunan daerah disusun secara berjangka meliputi RPJPD, RPJMDdan RKPD. Dalam hal pertanggungjawaban Kepala Daerah, dokumen pertanggungjawabannyaadalah RPJMD yang merupakan penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah sebagaimanadiamanatkan dalam Pasal 5 ayat (20) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam tahun2014 menjalankan amanat yang telah ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) sebagai landasan pembangunan 5 (lima) tahun yang ditetapkanmelalui Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan PeraturanDaerah Kabupaten Sukabumi Nomor 18 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan DaerahNomor 11 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Sukabumi Tahun 2010-2015. Rumusan kebijakan Pemerintahan Kabupaten Sukabumidikonkritkan melalui Visi, Misi, Strategi dan Arah Kebijakan selama tahun 20102015 sebagaiberikut :

    A. Visi dan Misi

    1. VisiBerdasarkan capaian pembangunan yang telah diraih pada periode sebelumnya

    dan tantangan pembangunan yang masih dihadapi, maka dalam kurun waktu periode2010-2015 mendatang VISI Pembangunan Kabupaten Sukabumi adalah : MewujudkanMasyarakat Kabupaten Sukabumi yang Berakhlaq Mulia, Maju, dan Sejahtera.

    Akhlaq Mulia merupakan kualitas sumber daya manusia dengan perilaku tertinggidan terhormat, yang merujuk pada suri tauladan Nabi Muhammad SAW yang memiliki 4(empat) sifat utama yaitu :1. SHIDDIQ yang berarti Jujur;2. AMANAH yang berarti Dapat Dipercaya;3. FATHONAH yang berarti Cerdas;4. TABLIGH yang berarti Menyampaikan/Mentransformasikan.

    Dengan pencapaian kualitas perilaku tertinggi dan terhormat tersebut, diharapkanmasyarakat dan stakeholders di Kabupaten Sukabumi dapat mewujudkan kesatuan geraklangkah sehingga terwujud masyarakat yang berakhlaq mulia, yaitu masyarakat yangberperilaku lurus dan jujur, saling percaya, cerdas, dan saling mengingatkan untukberlomba dalam kebaikan dan kemajuan.

    Maju, merupakan proses melangkah / bergerak ke depan, menuju keadaan yanglebih baik, lebih produktif, lebih menghasilkan, dan lebih memberikan nilai tambah. Majudimulai dari dalam, dengan mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, peduli, danprofesional sehingga pemerintah menjadi yang terdepan dalam memajukan masyarakatKabupaten Sukabumi, guna mencapai dan berada pada tingkat peradaban yang lebihtinggi.

    Sejahtera, adalah kondisi masyarakat dimana tercipta rasa aman, sentosa, danmakmur, tercukupi kebutuhan hidup baik lahir maupun batin.

    Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, maju, dan sejahtera tidak hanyamembangun generasi sekarang dan generasi yang akan datang, namun juga menyiapkandiri sebagai bekal manakala kembali keharibaan Ilaahi nanti.

    2. MisiSejalan dengan VISI di atas, maka ada (tiga) MISI Utama yang akan dijalankan,

    yaitu :

  • 22

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia;

    2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Berkemampuan MemajukanMasyarakat;

    3. Membangun Perekonomian yang Tangguh, Berbasis Potensi Lokal, dan BerwawasanLingkungan.

    Dalam mengoptimalkan potensi yang telah dimiliki, mengantisipasi kondisi danpermasalahan yang masih ada, memanfaatkan peluang, serta menghadapi tantangan,untuk mencapai Masyarakat Kabupaten Sukabumi yang Berakhlak Mulia, Maju, danSejahtera, maka rumusan tiga Misi Kabupaten Sukabumi ditetapkan dalam tujuanoperasional yaitu :

    Misi 1 :Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia, yang bertujuan:1. Meningkatkan kualitas perilaku serta membangun kembali modal sosial masyarakat;

    2. Meningkatkan akses layanan dan kualitas pendidikan;

    3. Meningkatkan akses layanan dan derajat kesehatan;

    4. Mengendalikan perkembangan penduduk, menanggulangi kemiskinan, danpengangguran;

    5. Membangun etos kerja yang produktif berlandaskan IMTAQ dan menguasai IPTEK.

    Misi 2 :Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Berkemampuan MemajukanMasyarakat , yang bertujuan :1. Membangun budaya organisasi pemerintahan yang bersih, peduli, dan profesional;

    2. Meningkatkan kinerja pemerintahan dan kualitas pelayanan publik;

    3. Memajukan masyarakat dan meningkatkan peran serta masyarakat dalampembangunan;

    4. Menyiapkan infrastruktur dan suprastruktur pemekaran wilayah.

    Misi 3 :Membangun Perekonomian yang Tangguh, Berbasis Potensi Lokal, danBerwawasan Lingkungan, yang bertujuan :1. Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat;

    2. Mengembangkan ekonomi berbasis potensi lokal dan lembaga keuangan mikro;

    3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur daerah yang mendukungperekonomian;

    4. Menciptakan iklim investasi yang kondusif serta mendorong pembangunan industri diberbagai sektor yang memiliki daya saing dan berwawasan lingkungan.

    B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah1. Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sukabumi Tahun 2010-2015

    Visi dan Misi Kabupaten Sukabumi yang telah dirumuskan serta dijelaskan tujuanserta sasarannya perlu dipertegas tentang upaya atau cara untuk mencapai tujuan dansasaran misi tersebut melalui strategi pembangunan daerah yang dilaksanakan selamatahun 2010-2015.

  • 23

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    Strategi Pembangunan Daerah tersebut terdiri dari Kebijakan Pembangunan,Program Pembangunan, Program Unggulan (Prioritas), dan Program Kewilayahan.

    Kebijakan pembangunan merupakan penjabaran tujuan dan sasaran misi yangtelah dijelaskan sebelumnya. Berikut adalah keterkaitan misi dengan kebijakanpembangunan :

    Misi 1 : Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Berakhlak MuliaDalam rangka mewujudkan pencapaian misi ke-1, ditempuh melalui 5 (lima)kebijakan pembangunan yaitu:

    1. Kebijakan Peningkatan Kualitas Perilaku dan Modal Sosial Masyarakat;

    2. Kebijakan Peningkatan Akses Layanan dan Kualitas Pendidikan;

    3. Kebijakan Peningkatan Akses Layanan dan Derajat Kesehatan;

    4. Kebijakan Pengendalian Penduduk, Penanggulangan Kemiskinan, danPengangguran;

    5. Kebijakan Pembangunan Etos Kerja dan Produktivitas.

    Misi 2 : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan BerkemampuanMemajukan MasyarakatDalam rangka mewujudkan pencapaian misi ke-2, ditempuh melalui empat (4)kebijakan pembangunan yaitu :

    1. Kebijakan Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintahan yang Bersih,Peduli, dan Profesional;

    2. Kebijakan Peningkatan Kinerja Pemerintahan dan Kualitas PelayananPublik;

    3. Kebijakan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan;

    4. Kebijakan Penyiapan Infrastruktur dan Suprastruktur Pemekaran.

    Misi 3 : Membangun Perekonomian yang Tangguh, Berbasis Potensi Lokal, danBerwawasan LingkunganDalam rangka mewujudkan pencapaian misi ke-3, ditempuh melalui empat(empat) kebijakan pembangunan yaitu :

    1. Kebijakan Peningkatan Daya Beli dan Ketahanan Pangan Masyarakat;

    2. Kebijakan Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal dan LembagaKeuangan Mikro;

    3. Kebijakan Peningkatan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Daerah;

    4. Kebijakan Penciptaan Iklim Investasi yang Kondusif dan PembangunanIndustri di Berbagai Sektor yang Memiliki Daya Saing dan BerwawasanLingkungan.

    Setiap kebijakan pembangunan yang terkait dengan misinya tersebut di atasselanjutnya menjadi pedoman dalam melaksanakan program dan kegiatan selamaperiode tahun 2010- 2015.

    1. Kebijakan Peningkatan Kualitas Perilaku dan Modal Sosial MasyarakatKebijakan ini didasarkan untuk menciptakan pondasi yang kokoh dalam

    pembangunan di Kabupaten Sukabumi.Mengembangkan perilaku akhlak mulia danmemperkuat modal sosial masyarakat.Modal sosial merupakan komunitas yang kuat,masyarakat sipil yang kokoh dengan elemen-elemen kepercayaan, kohesifitas,altruisme, gotong royong, jaringan, dan kolaborasi sosial.

  • 24

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    Kepercayaan adalah harapan yang tumbuh di dalam sebuah masyarakat yangditunjukan oleh adanya perilaku jujur, teratur, kerjasalan berdasar norma-norma yangdianut bersama. Kohesifitas adalah mengenai penyatuan kekuatan. Istilah kohesifuntuk menggambarkan sebuah kekuatan yang menjaga kelompok agar tetap utuhdengan cara menjaga kesatuan anggota-aggotanya. Altruisme adalah perhatianterhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri. Gotong royongadalah bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan.Jaringan memfasilitasi terjadinya komunikasi dan interaksi, memungkinkantumbuhnya kepercayaan dan memperkuat kerjasama, masyarakat yang sehatcenderung memiliki jaringan-jaringan sosial yang kokoh. Kolaborasi adalah bentukkerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu, lembagadan atau pihak-pihak yang terlibat secara langsung dan tidak langsung yangmenerima akibat dan manfaat. Nilai-nilai yang mendasari sebuah kolaborasi adalahtujuan yang sama, kesamaan persepsi, kemauan untuk berproses, saling memberikanmanfaat, kejujuran, kasih sayang serta berbasis masyarakat.

    Modal sosial mirip bentuk-bentuk modal lainnya, dalam arti ia juga bersifatproduktif. Modal sosial dapat dijelaskan sebagai produk relasi manusia satusama lainyang intim dan konsisten. Modal sosial menunjuk pada jaringan, norma, dankepercayaan yang berpotensi pada produktivitas masyarakat. Modal sosial berbedadengan modal finansial, karena modal sosial bersifat kumulatif dan bertambah dengansendirinya (self-reinforcing), karenanya, modal sosial tidak akan habis jikadipergunakan, melainkan semakin meningkat. Rusaknya modal sosial lebih seringdisebabkan bukan karena dipakai, melainkan karena ia tidak dipergunakan.

    Gambar 2.1Model Peningkatan Modal Sosial

  • 25

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    Beberapa strategi guna mempengaruhi tumbuh-kembangnya modal sosialadalah sebagai berikut :

    1) Memperkuat kepercayaan sosial (social trust) melalui : Model integrasi dan relasi di dalam dan di luar lembaga-lembaga

    pemerintahan; Proses-proses yang mampu mengatasi konflik dan pertentangan berdasarkan

    prinsip win-win policy; Desentralisasi dalam pengambilan keputusan.

    2) Menumbuh-kembangkan nilai-nilai bersama, melalui : Kurikulum pendidikan; Hukum dan kebijakan keteraturan; Perasaan bersama mengenai identitas dan kepribadian sebagai satu bangsa -

    satu daerah; Peraturan yang mempromosikan nilai-nilai sosial positif, seperti hak azasi

    manusia, hak-hak publik; Kepastian standar.

    3) Mengembangkan kohesifitas dan altruisme, melalui : Pengurangan pajak bagi perorangan atau perusahaan yang melakukan

    kegiatan sosial; Tanggung jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility); Registrasi dan pengorganisasian kegiatan-kegiatan kedermawanan sosial.

    4) Memperluas partisipasi lokal, melalui : Pendanaan proyek-proyek kemasyarakatan; Dukungan bagi program pengembangan masyarakat (community

    development) guna meningkatkan kapasitas masyarakat dan kepemimpinanlocal;

    Inisiatif-inisiatif yang memperkuat keluarga.5) Menciptakan jaringan dan kolaborasi, melalui :

    Kolaborasi diantara lembaga pemerintah dan antara lembaga pemerintah danlembaga-lembaga swadaya masyarakat sertalembaga usaha

    Dukungan terhadap orgnisasi-organisasi sukarela untuk membangun jaringandan aliansi

    6) Meningkatkan keterlibatan masyarakat warga dalam proses tata pemerintahanyang baik (good governance), melalui : Kampanye agar orang terlibat dalam proses pemilihan secara demokratis; Konsultasi dan advokasi kebijakan bagi warga masyarakat; Pelibatan masyarakat dalam perumusan kebijakan dan penganalisisan

    implementasinya; Promosi dan sosialisasi konsep mengenai masyarakat warga yang aktif; Penyediaan sarana informasi pemerintah yang dapat diakses secara luas oleh

    masyarakat.

    Sasaran utama dari Kebijakan Peningkatan Kualitas Perilaku dan ModalSosial Masyarakat adalah :

    1) Menurunnya jumlah gangguan Kamtibmas (keamanan dan ketertibanmasyarakat);

    2) Meningkatnya frekuensi dan partisipasi kegiatan keagamaan di masyarakat;

    3) Menurunnya jumlah penyandang masalah social;

    4) Meningkatnya partisipasi lembaga-lembaga sosial dan keagamaan;.

    5) Menurunnya kasus asusila dan kenakalan remaja.

  • 26

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    2. Kebijakan Peningkatan Akses Layanan dan Kualitas PendidikanKebijakan Peningkatan Akses Layanan dan Kualitas Pendidikan didasari

    permasalahan yang dihadapi yaitu belum meratanya penyediaan pelayananpendidikan, masih terdapat desa terpencil yang belum terpenuhi layanan pendidikanbaik fasilitas maupun jumlah guru yang tersedia. Capaian indikator pendidikanmeliputi APM SMP, APK SMA, Angka Melanjutkan Sekolah di jenjang menengah dantinggi, dan secara umum Rata-rata Lama Sekolah belum memperoleh hasil yangdiharapkan. Fasilitas belajar berupa ruang kelas yang representatif harus ditingkatkan.

    Sasaran utama dari Kebijakan Peningkatan Akses Layanan dan KualitasPendidikan adalah :1) Mempertahankan APM SD 100%;2) Meningkatnya APM SMP 100%;3) Meningkatnya APK SMA 50%;4) Meningkatkan Angka Melanjukan dari SMA ke PT;5) Meningkatnya Jumlah Ruang Kelas Kondisi Baik;6) Ketersediaan guru dan fasilitas pendidikan di daerah terpencil;7) Meningkatnya AMH;8) Meningkatnya RLS.

    3. Kebijakan Peningkatan Akses Layanan dan Derajat KesehatanPembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan sampai saat ini telah

    cukup baik dalam meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat. Haltersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan beberapa indikator derajat kesehatanmasyarakat antara lain: menurunnya angka kematian bayi, menurunnya angkakematian balita, menurunnya angka kematian ibu, meningkatnya status gizi, danmenurunnya angka kesakitan berbagai penyakit utama, termasuk penyakit menular.Sejalan dengan membaiknya beberapa indikator tersebut, telah terjadi peningkatanangka harapan hidup pada waktu lahir. Namun demikian, fenomena keberhasilanpembangunan kesehatan tersebut masih dirasakan belum optimal terutama karenadihadapkan pada kendala masih terbatasnya tenaga, sarana dan prasarana sertamasih rendahnya tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang lingkungansehat dan perilaku hidup bersih dan sehat. Pembangunan kesehatan sepertidijelaskan di atas pada dasarnya harus memperhatikan berbagai faktor yaitulingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Selanjutnya, pelayanan kesehatanharus memperhatikan faktor antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanankesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan danmanajemen kesehatan.

    Sasaran utama dari Kebijakan Peningkatan Akses Layanan dan DerajatKesehatan adalah :1) Menurunnya kasus kematian bayi;2) Menurunnya kasus balita gizi buruk;3) Menurunya Kasus Kematian Ibu;4) Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat miskin;5) Meningkatnya penggunaan jamban keluarga;6) Meningkatnya jumlah sanitasi air bersih di rumah tangga;7) Meningkatnya PHBS;8) Ketersediaan tenaga dan fasilitas kesehatan di daerah terpencil;9) Meningkatnya kepuasan pelayanan kesehatan.

    4. Kebijakan Pengendalian Penduduk, Penanggulangan Kemiskinan, danPengangguran

    Kebijakan pengendalian penduduk didasari bahwa semakin banyak manusiahidup, kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, perumahan, pendidikan, lapangankerja, persoalan kriminalitas, serta penciptaan kedamaian menjadi tuntutan utama

  • 27

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    umat manusia.Indonesia sebagai negara berkembang masih mengalami tingkatpertambahan penduduk yang tinggi. Saat ini tingkat pertambahan penduduk telahdapat ditekan dari 4% pada tahun 1971 menjadi sekitar 2% pada tahun 2000.Dengan persentase tersebut pertumbuhan masih tetap akan menyebabkan berbagaimasalah dibidang kesehatan, pendidikan, perumahan, perhubungan, lapangan kerjadan peningkatan taraf hidup. Barbagai krisis yang terjadi tidak lepas dari faktorpertambahan penduduk yang tinggi sehingga memberikan beban yang besar dibidangekonomi.

    Kelahiran yang tidak terkontrol, menyebabkan penduduk bertambah menurutderet ukur. Masalahnya sederhana, bahwa seluruh manusia yang ada harus tetapmakan, dengan standar gizi yang meningkat, karena itu produksi makanan harusdinaikkan beberapa ratus persen, dari tingkat produksi saat ini. Dari sini, sektorpertanian secara langsung terkena beban untuk menghasilkan pangan yangmencukupi.

    Untuk itu kebijakan pengendalian penduduk secara komperhensif harusdipadukan dengan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran. Penanggulanganpengangguran bisa menjawab masalah kemiskinan yang terjadi, disamping itupengendalian penduduk harus gencar dilaksanakan untuk mengantipasi kemiskinanpada kondisi jangka panjang.

    Sasaran utama Kebijakan Pengendalian Penduduk, PenanggulanganKemiskinan, dan Pengangguran adalah :1) Mengendalikan jumlah kelahiran;2) Menurunnya jumlah orang miskin;3) Menurunnya jumlah orang yang menganggur;4) Meningkatnya jumlah wirausahawan lokal di berbagai bidang.

    5. Kebijakan Pembangunan Etos Kerja dan ProduktivitasEtos Kerja adalah spirit, ruh, semangat, dan mentalitas yang mewujud

    menjadi seperangkat perilaku kerja yang positif : rajin, hemat, bersemangat, teliti,tekun, ulet, sabar, akuntabel, responsibel, berintegritas, menghargai waktu,menghargai pengetahuan, kreatif, inovatif, dan sebagainya.

    Budaya produktif adalah totalitas kesadaran, pikiran, perasaan, sikap, dankeyakinan yang mendasari, menggerakkan, mengarahkan, serta memberi arti padaseluruh perilaku dan proses produktif dalam suatu sistem produksi, baik yang bersifatekono-komersial, tekno-industrial, atau sosio-kultural. Produktivitas berlangsungdalam konteks kerja, artinya pada setiap peristiwa kerja di dalam ruang kerja (entahitu kerja yang bersifat ekono-komersial, tekno-industrial, atau sosio-kultural) denganmelibatkan seluruh etos kerja kaum pekerja itu bersama dengan perkakas, sistem,dan manajemen kerja mereka.

    Etos Kerja adalah faktor utama bagi Produktivitas. Menggunakan simbolmatematis, hubungan keduanya adalah: P = f(EK), artinya produktivitas adalah fungsietos kerja, sehingga kita bisa mengatakan : Etos Bisnis menghasilkan Produktivitas Ekonomi Etos Keguruan menghasilkan Produktivitas Pendidikan Etos Akademik menghasilkan Produktivitas Ilmiah Etos Kehakiman menghasilkan Produktivitas Keadilan Etos Kedokteran menghasilkan Produktivitas Kesehatan Etos Politik menghasilkan Produktivitas Kesejahteraan Rakyat Etos Birokrasi menghasilkan Produktivitas Pelayanan Publik Etos Masyarakat Sukabumi menghasilkan Produktivitas Kabupaten Sukabumi

  • 28

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    Pendekatan pembangunan etos kerja dan produktivitas adalah :

    1) Kondisi sosial politik sebagai lingkungan makro bagi tumbuh kembangnyaorganisasi dan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat harus ditata secara positif,menumbuhkembangkan organisasi dan lembaga-lembaga ekonomi yang sanggupbermitra dan memiliki daya saing;

    2) Etos kerja baru harus disosialisasikan dan dikaitkan secara tegas dengan upayapeningkatan ilmu dan pengetahuan masyarakat di segala bidang. Meraih gelarkeilmuan setinggi-tingginya harus menjadi cita-cita baru bagi masyarakat. Dengandemikian etos kerja dan etos belajar difungsikan menjadi basis motivasi untukmeraih sukses di segala bidang. Dan dengan ini pula masyarakat akanberkembang menjadi masyarakat yang cerdas dan berpengetahuan;

    3) Pengembangan etos kerja harus dilaksanakan dalam konteks pendidikan danpelatihan manajemen dalam arti seluas-luasnya untuk memperoleh keterampilanorganisasional bermutu tinggi bagi seluruh warga. Ini harus dilakukan mulai daritingkat daerah, birokrasi, dunia bisnis, dunia pendidikan, bahkan semua jenisorganisasi dalam masyarakat. Dengan demikian semua organisasi, besar-kecil,swasta-pemerintah, prolaba-nirlaba, berkembang ke arah profesionalisme yangsemakin tinggi dengan basis pengetahuan dan pembelajaran yangberkesinambungan. Intinya adalah proses pengembangan mutu SDM dalamorganisasi dan masyarakat secara luas. Di sini, pengembangan pribadi,pengembangan organisasi, dan pengembangan sosial berlangsung secarasimultan dan saling mendukung sehingga efek sinergi pengembangan masyarakatakan terjadi secara besar-besaran.

    Sasaran utama Kebijakan Pembangunan Etos Kerja dan Produktivitasadalah :1) Menurunnya tingkat konsumtif masyarakat;2) Meningkatnya partisipasi kegiatan pelatihan produktivitas;3) Meningkatnya pemahaman dan iplementasi IPTEK di pesantren;4) Meningkatnya implementasi IMTAQ di lembaga pendidikan umum.

    6. Kebijakan Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintahan yang Bersih, Peduli,dan Profesional

    Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut olehpara anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasilainnya.Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yangdijunjung tinggi oleh organisasi.

    Kebijakan Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintahan yang Bersih,Peduli, dan Profesional dimaksudkan menjadikan pemerintahan memiliki karakteristikkunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi yaitu Bersih, Peduli, dan Profesional.Bersihberarti bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Peduli adalah suatu tindakan yangdidasari pada keprihatinan terhadap masalah orang lain. Professional mempunyaimakna yang mengacu kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesidan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuaidengan profesinya. Penyandangan dan penampilan profesional ini telah mendapatpengakuan, baik segara formal maupun informal. Pengakuan secara formal diberikanoleh suatu badan atau lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu, atauberdasarkan ketentuan yang berlaku, baik dalam kaitan dengan jabatan ataupun latarbelakang pendidikan formalnya. Sedangkan secara informal pengakuan itu diberikanoleh masyarakat luas dan para pengguna jasa suatu profesi.

    Membangun budaya organisasi pemerintah yang bersih, peduli, danprofesional adalah prasyarat utama dalam upaya pencapaian visi dan misi.

    Sasaran utama Kebijakan Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintahanyang Bersih, Peduli, dan Profesional adalah :

  • 29

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    1) Meningkatnya pemahaman aparatur terhadap visi misi daerah;2) Menurunnya tingkat temuan Inspektorat di OPD-OPD;3) Menurunnya tingkat hukuman bagi PNS;4) Minimnya jumlah kasus korupsi;5) Meningkatnya capaian kinerja bidang/bagian/sub bidang/sub bagian di OPD-OPD;6) Meningkatnya tingkat Kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik.

    7. Kebijakan Peningkatan Kinerja Pemerintahan dan Kualitas Pelayanan PublikKebijakan Peningkatan Kinerja Pemerintahan dan Kualitas Pelayanan Publik

    diarahkan selain untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik juga untukmempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan prinsipdemokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalamsistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tata Pemerintahan yang baik, meliputiantara lain keterbukaan, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi, menjunjung tinggisupremasi hukum, dan membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjaminkelancaran, keserasian dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraanpemerintahan dan pembangunan. Untuk itu diperlukan langkah-langkah kebijakanyang terarah pada perubahan kelembagaan dan sistem ketatalaksanaan; kualitassumber daya manusia aparatur; dan sistem pengawasan dan pemeriksaan yangefektif.

    Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangkapemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undanganbagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayananadministratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Prinsip-prinspipelayanan publik adalah : kepentingan umum; kepastian hukum; kesamaan hak;keseimbangan hak dan kewajiban; keprofesionalan; partisipatif; persamaanperlakuan/tidak diskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas; fasilitas dan perlakuankhusus bagi kelompok rentan; ketepatan waktu; dan kecepatan, kemudahan, danketerjangkauan.

    Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik adalah bagaimanamengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut dalam pelaksanaan layanan publiksecara langsung kepada masyarakat.

    Sasaran utama Kebijakan Peningkatan Kinerja Pemerintahan dan KualitasPelayanan Publik adalah :1) Meningkatnya Indikator good governance;2) Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat;3) Meningkatnya Indeks Persepsi Korupsi.

    8. Kebijakan Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam PembangunanKebijakan Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Pembangunan

    diarahkan untuk mewujudkan peran serta masyarakat seoptimal mungkin dalamrangka mendukung keberhasilan proses dan hasil pembangunan. Partisipasimasyarakat merupakan salah satu prasyarat utama untuk keberhasilanpembangunan. Konsep partisipasi masyarakat yang diharapkan adalah sebagaiberikut :

    a. Patisipasi masyarakat dalam pembangunan bukanlah mobilisasi masyarakatdalam pembangunan. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam merencanakan, melaksanakan,dan membiayai pembangunan;

    b. Untuk mengembangkan dan melembagakan partisipasi masyarakat dalampembangunan harus diciptakan suatu perubahan persepsi pemerintah terhadappembangunan. Pembangunan haruslah dianggap sebagai sebagai suatukewajiban moral dari seluruh masyarakat, bukan suatu ideologi baru yang harusdiamankan;

  • 30

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    c. Untuk membangkitkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan diperlukansikap toleransi dari aparat pemerintah terhadap kritik, pikiran alternatif yangmuncul dalam masyarakat sebagai akibat dinamika pembangunan itu sendiri,karena kritik dan pikiran alternatif itu merupakan satu bentuk partisipasimasyarakat dalam pembangunan;

    d. Untuk membangun saling keterpercayaan antara masyarakat dan pemerintah

    Sasaran utama Kebijakan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalamPembangunan adalah :1) Meningkatnya efektivitas hasil pelaksanaan Musrembang dan hasil reses DPRD;2) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan;3) Meningkatnya partisipasi politik masyarakat;4) Meningkatnya partisipasi kegiatan pemberdayaan masyarakat.

    9. Kebijakan Penyiapan Infrastruktur dan Suprastruktur PemekaranKebijakan Penyiapan Infrastruktur dan Suprastruktur Pemekaran diarahkan

    untuk menyiapkan Pemekaran Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi Utara.Infrastruktur yang disiapkan meliputi infrastruktur fisik dan sosial sebagai kebutuhandasar fisik pengorganisasian sistim struktur yang diperlukan untuk jaminan ekonomisektor publik dan sektor privat sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan agarperekonomian dapat berfungsi dengan baik.Istilah infrastruktur merujuk kepada halinfrastruktur teknis atau fisik yang mendukung jaringan struktur seperti fasilitas antaralain dapat berupa jalan, kereta api, air bersih, bandara, kanal, waduk, tanggul,pengelolahan limbah, perlistrikan, telekomunikasi, pelabuhan secara fungsional,infrastruktur selain fasilitasi akan tetapi dapat pula mendukung kelancaran aktivitasekonomi masyarakat, distribusi aliran produksi barang dan jasa. Infrastruktur termasukpula infrastruktur sosial kebutuhan dasar seperti antara lain termasuk sekolah danrumah sakit.

    Suprastruktur yang disiapkan meliputi semua produksi yang bersifat non-materi yang berasal dari ide masyarakat antara lain, Lembaga-lembaga politik, Hukumatau Undang-undang, Agama, Pemikiran, Filsafat dan Etika.

    10. Kebijakan Peningkatan Daya Beli dan Ketahanan Pangan MasyarakatKebijakan Peningkatan Daya Beli dan Ketahanan Pangan Masyarakat

    didasari fakta bahwa pendapatan masyarakat Kabupaten Sukabumi tergolong rendahnamun di sisi lain kontribusi PDRB tertinggi Kabupaten Sukabumi adalah SektorPertanian meliputi Tanaman Bahan Makanan, Tanaman Perkebunan, Peternakan danHasil-hasilnya, Kehutanan, dan Perikanan. Sehingga potensi pertanian yang adadalam kerangka menjaga ketahanan pangan masyarakat harus secara signifikanmampu meningkatkan pula daya beli masyarakat.

    Sasaran utama Peningkatan Daya Beli dan Ketahanan Pangan Masyarakatadalah :1) Meningkatnya kesempatan kerja di sektor pertanian, kelautan dan perikanan;2) Meningkatnya produktivitas agrobisnis;3) Meningkatnya nilai tukar petani;4) Meningkatnya daya beli/PPP (Power Parity Purchase)l5) Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE);6) Terbangunnya kemitraan pengelolaan HGU antara masyarakat dan pengusaha

    yang saling menguntungkan.

    11. Kebijakan Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal dan LembagaKeuangan Mikro

    Kebijakan Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal dan LembagaKeuangan Mikro diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

  • 31

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    masyarakat melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokaldengan memberikan akses terhadap lembaga keuangan.Pada akhirnya jugakebijakan ini diharapkan punya andil besar dalam peningkatan daya beli masyarakat.

    Sasaran utama Kebijakan Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Lokaldan Lembaga Keuangan Mikro adalah :

    1) Meningkatnya kegiatan pemberdayaan ekonomi oleh Koperasi/LembagaKeuangan Mikro;

    2) Meningkatnya tingkat pengembalian kredit Koperasi/Lembaga Keuangan Mikro;

    3) Meningkatnya jumlah UKM yang sehat.

    12. Kebijakan Peningkatan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur DaerahInfrastruktur dan lingkungan alam merupakan bagian integral yang

    mendukung keberhasilan pembangunan daerah. Infrastruktur (sarana dan prasarana)wilayah merupakan roda penggerak pembangunan wilayah.Sejak lama, infrastrukturdiyakini merupakan pemicu pembangunan di suatu wilayah.Dapat dikatakankesenjangan kesejahteraan antar-wilayah dapat diidentifikasi dari kesenjanganinfrastruktur yang terjadi diantaranya. Ke depan, pendekatan pembangunaninfrastruktur berbasis wilayah semakin penting untuk mendapat perhatian khusus.

    Namun di sisi lain, kondisi pelayanan dan penyediaan infrastruktur yangmeliputi sistem pelayanan sarana dan prasarana wilayah dan penyediaan perumahandan permukiman masih belum memadai. Sistem infrastruktur wilayah mulai darisistem transportasi, jaringan sumber daya air dan irigasi, energi dan kelistrikan,telekomunikasi, sistem jaringan persampahan, air minum, jalur evakuasi bencana,sistem air limbah, dan sistem drainase merupakan infrastruktur dasar wilayah yangharus disediakan. Infrastruktur tersebut pada saat ini mengalami penurunan baikkuantitas maupun kualitasnya. Disamping menurunnya kuantitas dan kualitasinfrastruktur, tertundanya dan rehabilitasi infrastruktur wilayah telah menghambatpembangunan daerah. Dalam penyediaan perumahan dan pelayanan permukiman,persoalan yang dihadapi diantaranya adalah terbatasnya kemampuan ekonomimasyarakat, ketersediaan tanah dan pembiayaan, disamping bantuan bahanbangunan bergulir untuk perumahan swadaya yang belum sepenuhnya dimanfaatkan,perlu dukungan pemberian kredit mikro dari Bank/Lembaga Keuangan, sertadukungan fasilitas sosial dan fasilitas umum seperti listrik dan sebagainya.Permasalahan pembangunan permukiman di Kabupaten Sukabumi, juga dihadapkanpada penanganan permukiman kumuh dan Ilegal, rumah di bantaran sungai, danrumah di daerah bencana.

    Oleh karena itu, melihat pada persoalan yang dihadapi tersebut di atas, makakebijakan yang ditempuh pada periode pembangunan 2010 - 2015 adalahpeningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur daerah. Namun, tidak dapatdipungkiri bahwa pembangunan infrastruktur mendatang juga dihadapkan padaketerbatasan kemampuan Pemerintah/ Pemerintah Daerah untukmenyediakan.Dengan demikian, penyediaan tersebut perlu dilakukan bersama olehpemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Upaya untuk meningkatkan kapasitasinfrastruktur tersebut meliputi :

    1) Sistem Transportasi

    Tertatanya sistem dan fungsi transportasi darat dalam mendukungterwujudnya struktur ruang dan pola ruang dalam RTRW, meningkatkankelancaran lalu lintas dan mendukung pengembangan potensi wilayah;

    Tersedianya sarana dan prasrana pendukung bagi pengembangantransportasi laut dan udara.

    2) Sistem Jaringan Sumber Daya Air dan Irigasi

  • 32

    Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2014

    Terwujudnya sistem pengelolaan sumber daya air yang dapat meningkatkanketerjaminan sediaan air, baik untuk irigasi, air baku maupun air bersih;

    Meningkatnya cakupan pelayanan irigasi; Meningkatnya kualitas sistem pengendalian banjir.

    3) Sistem Jaringan Energi dan Kelistrikan

    Tersedianya instalasi dan jaringan distribusi listrik untuk meningkatkanpasokan listrik ke seluruh wilayah;

    Terwujudnya pendayagunaan energi terbarukan meliputi panas bumi, energipotensial air, energi surya, energi angin dan bioenergy.

    4) Sistem Jaringan Telekomunikasi

    Tersedianya pengembangan telekomunikasi perdesaan; Terwujudnya pengembangan Cyber Regency yang sinergis dengan Cyber

    Province.

    5) Sistem Persampahan

    Tersusunnya rencana induk pengelolaan persampahan Kabupaten; Tersedianya pengembangan teknologi kompositng sampah organik pada

    kawasan permukiman perdesaan dan perkotaan;

    Optimalisasi Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS)yang ada (existing) dan pengembangan TPPAS baru sekaligus sebagaiTPPAS Regional.

    6) Sistem Penyediaan Air Minum

    Terciptanya pengembangan dan peningkatan pelayanan sumber air minumperkotaan melalui :

    Sistem pelayanan sambungan langsung, yaitu pelayanan yang diberikankepada konsumen langsung menuju rumah dan diluar rumah tangga sepertifasilitas peribadatan, perkantoran, tempat kegiatan usaha dan lain-lain; dan

    Sistem pelayanan kran umum, yaitu pelayanan yang ditujukan kepadakonsumen yang tidak dapat dilayani sambungan langsung.

    7) Sistem Jalur Evakuasi Bencana

    Tersedianya jalur evakuasi bencana alamtanah longsor, banjir, gelombangpasang/ tsunami, angin puting beliung.

    8) Sistem Penanganan Air Limbah dan Drainase

    Terpenuhinya prasarana jamban ber-septic tank pada kawasan permukimanperkotaan dan perdesaan;

    Tersed