Upload
tessa-tan
View
104
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan kkn desa padangan
1
I. DESKRIPSI KEGIATAN
Judul Kegiatan Pokok Tema Interdisipliner : Melalui KKN-PPM V Unud, Kita
Tingkatkan Mutu dan Kualitas Sumberdaya Desa Padangan, Menuju Desa yang
Terkemuka dan Inovatif
A. Lokasi Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan Bali
B. Bidang Kegiatan KKN PPM 1. Fisik
2. Peningkatan Produksi
3. Sosial Budaya
4. Kesehatan
C. Latar Belakang Desa Padangan merupakan salah satu dari 14 Desa yang terdapat di Kecamatan
Pupuan, Kabupaten Tabanan. Dilihat secara geografis Desa Padangan mempunyai batas
batas wilayah tertentu dengan desa desa lain disekitarnya.
Batas batas tersebut adalah sebagai berikut :
Di sebelah Utara : Desa Batungsel
Di sebelah Timur : Desa Sanda
Di sebelah Selatan : Desa Kebon Padangan
Di sebelah Barat : Desa Pujungan dan Pajahan
Desa Padangan terletak diketinggian 650 850 meter di atas permukaan laut.
Ketinggian tersebut menjadikan desa Padangan memiliki hawa yang sejuk dan juga
mempengaruhi mata pencaharian penduduk nya. Dari luas Desa Padangan, sebagian
besar wilayahnya merupakan tanah perkebunan dan tanah hutan. Tingkat kesuburan
tanah yang cukup baik dimanfaatkan oleh penduduk untuk lahan perkebunan dan
pertanian. Lahan perkebunan sebagian besar ditanami coklat, kopi, manggis, durian, dan
sebagian kecil lahan sawah. Selain mata pencaharian dari hasil kebun dan sawah,
masyarakat Desa Padangan juga mengaandalkan hasilnya dari berternak, seperti sapi,
kambing, ayam dan babi. Dalam pembangunan desa Padangan dan upaya
pengembangan potensi desa tersebut tentu tidak lepas dari penduduk desa setempat.
Jumlah penduduk yang besar tidak selalu memberikan pengaruh positif terhadap
2
pembangunan apabila tidak diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM)
nya, tentu akan menjadi beban pembangunan. Mata pencaharian pokok penduduk desa
Padangan sebagian besar merupakan petani, buruh tani, maupun peternak, namun ada
juga penduduk yang mata pencahariannya sebagai buruh atau swasta, pegawai negeri,
pengrajin, pedagang, montir maupun dokter.
Dari deskripsi diatas dapat kita lihat potensi desa Padangan yang sangat
beragam baik di bidang sumber daya alamnya maupun sumber daya manusianya. Kedua
potensi tersebut saling berkaitan dan tidak bisa berjalan sendiri sendiri. Dengan adanya
potensi sumber daya alam yang terpelajar dan memiliki pemikiran maju, tentu hal ini
menjadi potensi besar demi mengembangkan potensi sumber daya alam yang telah
dimiliki desa Padangan sejak dahulu. Dengan potensi perkebunan dan pertanian di lahan
yang sangat luas, Pertanian dan Perkebunan dapat dikembangkan dengan mudah di desa
Padangan karena potensi alam yang mendukung baik luasnya, jenis tanah, sistem irigasi,
maupun iklim. Potensi tersebut menjadi salah satu faktor pendukung guna
mengembangkan sebuah sistem pengolahan sampah menjadi pupuk agar berguna bagi
kehidupan penduduk. Bahan makanan organik yang sebagian besar diproduksi oleh
setiap KK dan langsung dikonsumsi, akan sangat berguna apabila diolah kembali
dijadikan pupuk ataupun hasil produksi lainnya. Iklim, lahan yang luas dan banyaknya
sampah organik yang belum dimanfaatkan karena belum diketahui cara yang tepat untuk
pengolahannya, akan menjadi potensi besar di desa ini.
Potensi sumber daya manusia yang terpelajar tidak lepas dari pendidikan. Melalui
sumbangan buku buku untuk di perpustakaan sekolah diharapkan mampu membuka
wawasan anak anak di desa Padangan demi masa depan mereka. Dengan didukung
oleh beberapa faktor yang menjadi faktor pendukung dalam mengembangkan potensi
pendidikan di desa Padangan, salah satu faktor terpenting yaitu kesadaran masyarakat
akan pentingnya mengemban pendidikan. Dengan kesadaran tersebut masyarakat akan
berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi anak anaknya. Selagi masih kecil, akan
sangat baik apabila anak anak diajarkan untuk sering membaca, karena buku adalah
gudang ilmu, buku bisa membuka wawasan anak anak yang selalu berkembang hingga
dewasa nantinya.
Selain faktor wajah desa dan pengembangan segala potensi sumber daya alam desa
Padangan, tentu ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu potensi sumber daya
manusia. Potensi ini dapat dikembangkan melalui sebuah organisasi lembaga
3
kemasyarakatan yang ada di desa Padangan yaitu organisasi perempuan (PKK) ,
organisasi pemuda dan organisasi profesi (petani) sebagai dari wadah dari seluruh
masyarakat.
Demi menuju desa yang terkemuka dan inovatif, kekayaan alam yang melimpah
dan potensi-potensi wisata yang ada di Desa Padangan akan dipublikasikan ke Seluruh
Indonesia khususnya, dan dunia pada umunya, melalui sebuah Website. Dengan
pendataan yang detail dan akurat, serta dokumentasi yang menarik maka Sumberdaya
dan potensi yang ada di Padangan akan diketahui oleh banyak orang sehingga pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kunjungan Wisatawan ke Desa Padangan, dan
juga menarik Produsen/Distributor di luar Desa Padangan untuk membeli Sumberdaya
alam yang melimpah dari Desa Padangan.
Berdasarkan potensi potensi yang dapat dikembangkan tersebut, maka desa
Padangan dapat menjadi salah satu Desa Binaan Universitas Udayana dalam program
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) 2012. Kuliah
Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu
kegiatan dalam Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan
Undang Undang N0.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No.60 tahun 1992 tentang Pendidikan Tinggi. Demi cita
cita yang mulia itu, pendidikan di perguruan tinggi dilaksanakan dengan cara
membekali dan mengembangkan religius, kecakapan, keterampilan, kepekaan, dan
kecintaan mahasiswa terhadap pemuliaan kehidupan umat manusia pada umumnya dan
masyarakat Indonesia pada khususnya. Pembekalan dan pengembangan hal hal tersebut
terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, dan
pengabdian kepada masyarakat. Ketiga aspek dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi
tersebut dilaksanakan dengan proporsi seimbang, harmonis, dan terpadu dengan harapan
agar kelak para lulusan perguruan tinggi dapat menjadi manusia yang berilmu
pengetahuan, memadai dalam bidang masing masing, mampu melakukan penelitian,
dan bersedia mengabdikan diri demi umat manusia pada umumnya dan masyarakat
Indonesia pada khususnya.
KKN PPM adalah suatu kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman
belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN
PPM jug merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi
4
dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu.
Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia
akademik teoritik dan dunia empirik praktis. Dengan demikian akan terjadilah
interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara
mahasiswa dan masyarakat.
D. Mahasiswa yang Terlibat
No. Nama NIM Fak Jur
1. Sintha Dewi Aryaningrat 0902205038 FK Psikologi
2. Ayu Andini 0902205005 FK Psikologi
3. I Gst Bgs Wisma Adiputra 0920025008 FK IKM
4. Bagus Mayun Pradita Jaya 0920025050 FK IKM
5. Gst Ayu Emi Prastika Yuli 0911105002 FTP ITP
6. Sagung Tri Diah Purwani 0908505067 MIPA Farmasi
7. Lia Puspitasari 0908505025 MIPA Farmasi
8. Komang Kusuma Hendra 0908605006 MIPA Ilkom
9. Gst Ayu Primandari Utami 0908105010 MIPA Kimia
10. Ni Luh Meri Handayani 0908205004 MIPA Fisika
11. Ni Putu Tessa Intaran 0908605028 MIPA Ilkom
12. I Gede Ari Sudana 0908405050 MIPA Matematika
13. Ni Wayan Ginna Astarina 0908505060 MIPA Farmasi
14. Pande Nym Karismawan 0908505006 MIPA Farmasi
15. I Putu Adnya Pratama 0905105017 FP Agroekoteknologi
16. IGA Dian Wulandari 0901305101 FS Inggris
17. Gede Suwiyoga 0901305004 FS Inggris
18. Aziz Suryoputro Pribadi 0901505006 FS Sejarah
19. Wandana Narayana Putra 0804505010 FT TI
20. I Made Bayu Dwi Putra 0804505045 FT TI
21. AA Gd Bagus Nareswara 0804505068 FT TI
22. Yudistira Adi Nugraha P 0804505042 FT TI
23. I Nyoman Purnawan 0920025051 FK IKM
5
1.1. Judul Kegiatan Bidang Prasarana Fisik : Memperindah, Mengeksplorasi,
Mendokumentasikan, dan Mempublikasikan Fasilitas dan Sumberdaya Desa
Padangan dengan Sentuhan Teknologi, Menuju Desa yang Terkemuka dan
Inovatif
Sub tema 1
Memperindah Tampilan Fasilitas Desa, Demi Menuju Desa Padangan yang
Indah, Asri, dan Sehat
A. Latar Belakang
Desa menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi permukiman di area
perdesaan (rural) (Wikipedia, 2012). Di Indonesia, istilah desa adalah
pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang
dipimpin oleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa
unit pemukiman kecil yang disebut kampung {Banten, Jawa Barat} atau dusun
{Yogyakarta} atau banjar (Bali) atau jorong (Sumatera Barat). Kepala Desa
dapat disebut dengan nama lain misalnya Kepala Kampung atau Petinggi di
Kalimantan Timur, Pambakal di Kalimantan Selatan, Hukum Tua di Sulawesi
Utara.
Di dalam Desa, terdapat kumpulan masyarakat yang tinggal dan menetap
di Desa tersebut. Untuk menunjang kegiatan sehari-hari masyarakat Desa, maka
diciptakan Fasilitas Sarana dan Prasarana umum. Dengan adanya aarana dan
prasarana, tentu diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa
tersebut. Di Desa Padangan, terdapat beberapa Fasilitas umum, seperti Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Area Olahraga (Sepakbola, dan
Voli), Pura, Gapura dan Batas Desa, dan lain sebagainya.
Sebagai desa yang terletak di atas ketinggian, tentu suhu di Desa Padangan
cukup dingin. Suhu tersebut mempengaruhi tampilan Fasilitas umum yang ada
di Desa tersebut, misalnya warna cat yang yang cepat memudar dan kusam.
Untuk itu, pada KKN-PPM V UNUD di Desa Padangan ini, akan dilakukan
pengecatan ulang beberapa fasilitas umum di Desa Padangan agar menjadi
Indah dan Asri, diantaranya pengecatan ulang batas desa, gapura, dan sarana
olahraga (tiang gawang dan tiang Net Voli). Selain itu juga dilakukan
6
pembuatan batas garis pada lapangan sepak bola dan Voli untuk menuju desa
padangan yang sehat.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari program bidang Fisik ini antara lain :
1. Memperindah batas-batas Desa Padangan sehingga terlihat lebih indah dan
Asri
2. Memperbaiki sarana dan prasarana olahraga Desa Padangan demi meuju
Desa Padangan yang sehat
3. Memberi sumbangasih dan peninggalan Fisik yang berarti bagi masyarakat
Desa Padangan
C. Hasil yang Diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai
berikut :
1. Makin indah dan asrinya tampilan batas-batas Desa Padangan
2. Meningkatkan minat masyarakat dalam berolahraga melalui tampilan sarana
dan prasarana olahraga yang telah diperindah
3. Makin eratnya hubungan sosial antara Masyarakat Desa Padangan dengan
Mahasiswa/i Universitas Udayana
D. Mahasiswa yang Terlibat
No. Nama NIM Fak Jur
1. Wandana Narayana 0804505010 FT TI
2. Yudhistira Adi Nugraha P. 0804505042 FT TI
3. Made Bayu Dwi Putra 0804505045 FT TI
4. A.A. Gd. Bagus Nareswara 0804505068 FT TI
5. Bagus Mayun Pradita Jaya 0920025050 FK IKM
6. Gst Bgs Wisma Adiputra 0920025008 FK IKM
7. Komang Kusuma Hendra 0908605006 MIPA Ilkom
8. Pande Nym Karismawan 0908505006 MIPA Farmasi
9 I Gede Ari Sudana 0908405050 MIPA Matematika
10 I Nyoman Purnawan 0920025051 FK IKM
7
11 Gede Suwiyoga 0901305004 FS Inggris
12 Aziz Suryoputro Pribadi 0901505006 FS Sejarah
13 I Putu Adnya Pratama 0905105017 FP Agroekoteknologi
Sub tema 2
Meningkatkan Kebersihan Desa Padangan, Melalui Pengadaan Tempat
Sampah Demi Desa Padangan yang Sehat
A. Latar Belakang Sebagai desa besar dengan sumberdaya alam yang melimpah ditunjang dengan
fasilitas umum, tentu Desa Padangan sangat padat dengan aktivitas sehari-hari
warganya, seperti berdagang, bertani, dan lain sebagainya. Hal itu dilakukan
untuk memperoleh penghasilan yang digunakan untuk menghidupi keluarga.
Selain itu, sebagai umat yang beragama tentu masyarakat Desa memiliki
tempat-tempat ibadah, seperti Pura Dalem, Pura Puseh, dan Kedaton. Pusat-
pusat kegiatan aktivitas warga tersebut terletak di dekat Kantor Perbekel Desa.
Dengan banyaknya warga dengan pimikiran yang berbeda-beda, tentu terdapat
cara pandang yang berbeda tentang kebersihan. Sebagai pusat kegiatan warga,
Area sekitar Kantor Perbekel Desa tentu harus bersih agar dapat menjaga
kesehatan warga yang beraktivitas di sana.
Setelah diamati, area di sekitar kantor perbekel Desa, seperti Sekolah,
Pura, dan Pasar, terlihat bersih. Namun demi mempermudah dan menjaga
kebersihan di sekitar tersebut, belum terdapat tempat sampah. Untuk itu pada
KKN-PPM V Universitas Udayana ini akan dilakukan penyerahan tempat
sampah kepada Masyarakat yang ditempatkan di sekitar area umum, seperti
Pura, Sekolah, area pasar, dan sekitar kantor perbekel Desa.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari program KKN-PPM di bidang fisik ini antara lain :
1. Meningkatkan kesehatan masyarakat
2. Menjaga kebersihan lingkungan
8
3. Memberi sumbangasih fisik yang berarti bagi Desa Padangan
C. Hasil yang Diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatnya kesehatan masyarakat
2. Mempermudah masyarakat dalam mengatur pembuangan sampah di tengah
padatnya aktivitas
3. Mempererat hubungan sosial antara masyarakat Desa Padangan dengan
Mahasiswa/i Universitas Udayana
D. Mahasiswa yang Terlibat
No. Nama NIM Fak Jur
1. Wandana Narayana 0804505010 FT TI
2. Yudhistira Adi Nugraha P. 0804505042 FT TI
3. Made Bayu Dwi Putra 0804505045 FT TI
4. A.A. Gd. Bagus Nareswara 0804505068 FT TI
Sub tema 3
Pendokumentasian Kondisi Lingkungan dan Kependudukan dengan Sentuhan
Teknologi, Menuju Desa Padangan yang Inovatif
A. Latar Belakang Desa Padangan terdiri atas sekitar 525 KK, yang di dalamnya terdapat kurang
lebih 1500 penduduk. Itu merupakan sumber daya manusia yang dapat
menunjang kemajuan Desa. Selain itu, desa padangan juga memiliki potensi
sumber daya alam yang melimpah yang dapat dijadikan daya tarik investor,
produsen, ataupun distributor hasil pertanaian/perkebunan ataupun menjadi daya
tarik tersendiri bagi wisatawan. Kekayaan sumber daya alam dan manusia ini
harus terdokumentasi dengan baik agar dapat mempermudah pengaturan sumber
daya tersebut. Setelah dilakukan survei ke lokasi dan juga wawancara terhadap
9
Perbekel Desa, ternyata Desa Padangan memiliki dokumentasi hal-hal tersebut
namun masih manual atau belum tersentuh sistem canggih yang
terkomputerisasi yang kina telah banyak digunakan di seluruh Indonesia.
Melihat kondisi itu, pada KKN-PPM V UNUD ini akan dibuat sebuah Sistem
Terkomputerisasi yang dapat mendokumentasikan data penduduk dan sumber
daya alam di Desa Padangan. Selain itu, melalui sistem ini, perangkat desa akan
lebih mudah dalam manajemen surat yang sering digunakan oleh Kantor Desa.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari program KKN-PPM di bidang fisik ini antara lain :
1. Mendokumentasikan Sumber daya alam dan Manusia Desa Padangan
2. Mempermudah kantor desa dalam pendataan penduduk dan sumberdaya,
serta mempermudah dalam manajemen surat
3. Memberi sumbangasih fisik yang berarti bagi Desa Padangan
C. Hasil yang Diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai
berikut:
1. Mendapatkan data yang jelas mengenai sumber daya alam dan manusia Desa
Padangan
2. Mengefisienkan kinerja Kantor Desa dalam pendataan dan surat menyurat
3. Mempererat hubungan sosial antara masyarakat Desa Padangan dengan
Mahasiswa/I Universitas Udayana
D. Mahasiswa yang Terlibat
No. Nama NIM Fak Jur
1. Wandana Narayana 0804505010 FT TI
2. Yudhistira Adi Nugraha P. 0804505042 FT TI
3. Made Bayu Dwi Putra 0804505045 FT TI
4. A.A. Bagus Nareswara 0804505068 FT TI
5. Komang Kusuma Hendra 0908605006 MIPA Ilkom
6. Ni Putu Tessa Intaran 0908605028 MIPA Ilkom
10
Sub tema 4
Pendokumentasian dan Pemublikasian Sumberdaya alam dan Manusia
Melalui Sentuhan Teknologi, Menuju Desa Padangan yang Inovatif dan
Terkemuka
A. Latar Belakang Setelah seluruh kegiatan KKN-PPM V UNUD di Desa Padangan ini dilakukan,
tentu setiap Mahasiswa/i yang telah bersentuhan langsung dengan masyarakat
akan mengetahui bagaimana kondisi seseungguhnya sumberdaya alam dan
manusia yang ada di Desa Padangan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh
masing-masing bidang KKN-PPM UNUD ini akan didokumentasikan dengan
baik. Data-data yang telah didapatkan dan didokumentasikan melalui
wawancara dan pengentryan ke Sistem, tentu lebih bermanfaat jika diolah
dengan tetap menjaga privasi dan keajegan Desa Padangan, agar Masyarakat di
luar Padangan mengetahui Potensi Desa tersebut. Untuk itu diperlukan media
yang mampu memanajemen informasi dan mempublikasikannya ke Masyarakat
luas. Berdasarkan hal itu, pada KKN-PPM V UNUD ini akan dibuatkan sebuah
website sebagai media publikasi kondisi sumberdaya alam dan manusia Desa
Padangan. Tentu dalam pemublikasiannya tetap dijaga privasi masyarakat Desa
Padangan, dan juga terbatas pada Informasi yang diijinkan untuk
dipublikasikan. Dengan data-data yang akurat, penyusunan kalimat yang
komunikatif, dan Foto-foto langsung dari Desa Padangan, akan membuat
Website menarik sehingga pada akhirnya dapat menjadikan Desa Padangan
lebih Inovatif dan Terkemuka.
11
B. Tujuan Adapun tujuan dari program KKN-PPM di bidang fisik ini antara lain :
1. Mendokumentasikan secara keseluruhan situasi dan kondisi sumberdaya
alam dan manusia di Desa Padangan melalui kegiatan KKN-PPM V UNUD
2. Mempublikasikan Situasi, dan kondisi Sumber Daya alam dan manusia Desa
Padangan melalui sebuah media yang mudah digunakan dan mengglobal
3. Memberi sumbangasih fisik yang berarti bagi Desa Padangan
C. Hasil yang Diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai
berikut:
1. Mendapatkan data yang akurat dan Objektif mengenais situasi dan kondisi
Desa Padangan
2. Mempublikasikan Potensi dan Sumberdaya yang terdapat di Desa Padangan
ke masyarakat luas dengan tetap memperhatikan keajegan Desa
3. Mempererat hubungan sosial antara masyarakat Desa Padangan dengan
Mahasiswa/i Universitas Udayana
D. Mahasiswa yang Terlibat
No. Nama NIM Fak Jur
1. Sintha Dewi Aryaningrat 0902205038 FK Psikologi
2. Ayu Andini 0902205005 FK Psikologi
3. I Gst Bgs Wisma Adiputra 0920025008 FK IKM
4. Bagus Mayun Pradita Jaya 0920025050 FK IKM
5. Gst Ayu Emi Prastika Yuli 0911105002 FTP ITP
6. Sagung Tri Diah Purwani 0908505067 MIPA Farmasi
7. Lia Puspitasari 0908505025 MIPA Farmasi
8. Komang Kusuma Hendra 0908605006 MIPA Ilkom
9. Gst Ayu Primandari Utami 0908105010 MIPA Kimia
10. Ni Luh Meri Handayani 0908205004 MIPA Fisika
11. Ni Putu Tessa Intaran 0908605028 MIPA Ilkom
12. I Gede Ari Sudana 0908405050 MIPA Matematika
13. Ni Wayan Ginna Astarina 0908505060 MIPA Farmasi
12
14. Pande Nym Karismawan 0908505006 MIPA Farmasi
15. I Putu Adnya Pratama 0905105017 FP Agroekoteknologi
16. IGA Dian Wulandari 0901305101 FS Inggris
17. Gede Suwiyoga 0901305004 FS Inggris
18. Aziz Suryoputro Pribadi 0901505006 FS Sejarah
19. Wandana Narayana Putra 0804505010 FT TI
20. I Made Bayu Dwi Putra 0804505045 FT TI
21. AA Gd Bagus Nareswara 0804505068 FT TI
22. Yudhistira Adi Nugraha P 0804505042 FT TI
23. I Nyoman Purnawan 0920025051 FK IKM
1.2. Judul Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi : Peningkatan Mutu, Kualitas
serta Kuantitas Hasil Produksi Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Alam Di
Desa Padangan
Subtema 1
Pelatihan Pembuatan MOL (MikroOrganisme Lokal) Dan Pemanfaatan
Limbah Kopi Dan Kotoran Ternak Kambing Sebagai Pupuk Organik Guna
Meningkatkan Kwantitas dan Kwalitas Hasil Kopi Di Desa
Padangan,Pupuan,Tabanan.
A. Latar Belakang
Kopi merupakan buah yang lazim dijadikan minuman penghilang rasa ngantuk.
Di Indonesia terutama di bali sendiri kopi sudah menjadi minuman yang selalu
disajikan dalam setiap kegiatan. Produksi kopi di bali umumnya berasal dari dua
jenis kopi yaitu kopi robusta dan kopi arabika, kopi robusta dapat tumbuh di
sebagian besar dataran rendah sampai tinggi, sedangkan arabika kebanyakan
ditanaman di dataran tinggi seperti di daerah bangle. Berdasarkan data Dinas
Perkebunan Bali, penurunan produksi kopi Arabika di Bali mencapai 55 persen,
sementara kopi Robusta mencapai 45 persen. Sebelumnya tingkat produksi kopi
di Bali mencapai 3200 ton per tahun untuk kopi Arabika dan 13.000 ton per
tahun untuk kopi Robusta. Dampak perubahan iklim menyebabkan
pembentukan bunga tidak terjadi, bahkan bunga yang terbentuk tidak
mengalami persarian sehingga gugur. Sehingga buah yang jadi itu sejak awal
13
jumlahnya sedikit. akibat penurunan produksi harga kopi di Bali saat ini
mengalami kenaikan yang signifikan. Kopi Robusta yang biasanya Rp. 13.000
per kilogram, kini telah mencapai harga Rp. 22.000 per kilogram. Sedangkan
untuk kopi arabika sebelumnya hanya Rp. 31.000 perkilogram, saat ini telah
menyentuh harga Rp. 57.000 per kilogram. Selain itu serangan berbagai jenis
hama serta penyakit yang menyerang tanaman kopi ikut memicu terjadinya
penurunan produksi kopi di bali. Berbagai jenis hama dan penyakit seperti
penyakit Karat Daun, Jamur Upas, Jamur Akar Putih serta hama
nematode,penggerek buah kopi, gangguan hama dan penyakit tersebut dapat
mengakibatkan gangguan produksi yang mampu menurunkan hasil signifikan
pada buah kopi. Alternative pengendalian yang saat ini paling efektif dan efisien
adalah penggunaan pestisida, namun resiko penggunaan pestisida bagi
lingkungan dan ekosistem sekitar aka member dampak yang merugikan. Maka
dari itu dikembangkan system PHT atau Integrated Pest Management yang
dimana dalam pengendalian hama diterapkan berbagai cara atau metode namun
penggunaan pestisida merupakan pilihan terakhir. Untuk mengurangi atau
bahkan menghindari kerusakan yang ditimbulkan oleh hama tidak hanya perlu
penanganan dari luar, namun juga perlu adanya penanganan dari dalam, yang
dalam hal ini penguatan tumbuhan kopi, hal ini dapat dilakukan dengan cara
penggunaan pupuk yang berimbang. Desa padangan merupakan salah satu
sentra penghasil kopi yang terletak di Kecamatan Pupuan,Kabupaten Tabanan,
Bali. Desa ini memiliki ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut.
Sebagian besar petani membudidayakan kopi robusta, disamping karena jumlah
produksinya yang lebih banyak dari kopi arabika, juga karena kopi jenis ini
lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Salah satu alternative
pemupukan yang berbasis masyarakat adalah penggunaan MOL
mikroorganisme local yang selanjutnya dikombinasikan dengan memanfaatkan
sisa ampas kopi,kotoran serta urine sapi untuk pembuatan pupuk cari. MOL
adalah mikroorganisme lokal yang dapat di buat dengan sangat sederhana yakni
dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar kita yakni dapat
memanfaatkan limbah dari rumah tangga atau memanfaatkan sisa dari tanaman
misalnya bonggol pisang , buah nanas , daun nimba ,gedebog pisang. MOL atau
mikroorganisme lokal dapat digunakan sebagai pengganti bioaktivator dalam
14
pembuatan kompos atau langsung diaplikasikan ke tanaman. Dengan
menggunakan bahan yang tersedia di lingkungan sekitar, MOL murah sehingga
menghemat biaya produksi tanaman. Pohon Gamal, bahasa latinnya adalah
Gliricidia Sepium. Sama halnya dengan Kaliandra maka jenis tanaman ini
masuk ke dalam kelompok polong-polongan atau Leguminoseae. Gamal
merupakan akronim dari Ganyang Mati Alang-Alang yang dikarenakan
bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan alang-alang. Daun Gamal dapat
diberikan sebagai Pakan Ternak dengan Kandungan Gizi adalah 3 6,4%
Nitrogen, 0,31% P, 0,77% K, 15 30% serat kasar dan 10% Abu. Daun Gamal
yang rontok dan jatuh ke tanah pada musim kemarau sangat bermanfaat juga
untuk meningkatkan bahan organik serta kadar nitrogen tanah.Pohon Gamal
yang dijadikan pohon rambatan Vanili di lahan perkebunan & peternakan Villa
Domba. Daunnya dapat diberikan sebagai Pakan Ternak saat dilakukan
Pemangkasan. Menurut Hadinata (2008), bahan utama dalam pembuatan MOL
terdiri dari tiga komponen antara lain : (1) karbohidrat berasal dari air cucian
beras, nasi basi, singkong, kentang, gandum, rebung, rumput gajah, dan daun
gamal; (2) glukosa dari gula merah, cairan gula pasir, dan air kelapa; (3) sumber
mikroorganisme berasal dari keong mas, kulit buah-buahan, air kencing, dan
terasi. Pembuatan MOL dilakukan dengan memanfaatkan daun gamal
dikombinasikan dengan air kelapa sebagai sumber glukosa, dan urin sapi
sebagai sumber mikroorganisme. Pemanfaatan daun gamal sebagai bahan baku
dalam penelitian karena tanaman gamal (Gliricidia sepium) merupakan salah
satu jenis tanaman leguminoceae dengan kandungan unsur hara yang tinggi.
Purwanto (2007) menguraikan gamal yang berumur satu tahun mengandung 3-
6% N; 0,31 % P; 0,77% K; 15-30% serat kasar; dan 10% abu K. Berdasarkan
hasil penelitian Sutari (2009), kandungan unsur hara yang terdapat dalam larutan
MOL daun gamal lebih tinggi daripada larutan MOL dengan bahan dasar
rebung, dan rumput gajah. Kandungan unsur hara yang terdapat dalam larutan
biourine daun gamal terdiri dari 2,8 % N; 48,11 mg L-1 P; 14,469 mg L-1 K;
520 mg L-1 S; 48,5 mg L-1 Ca; 224 mg L-1 Mg; 125 mg L-1 Na; 3,75 mg L-1
Fe; 54,60 mg L-1 Mn; 0,83 mg L-1 Zn; 0,241 mg L-1 Cu, dan 7455 mg L-1 Cl.
Air kelapa merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme
selama proses fermentasi karena air kelapa mengandung 7,27% karbohidrat;
15
0,29% protein; beberapa mineral antara lain 312 mg L-1 kalium; 30 mg L-1
magnesium; 0,1 mg L-1 besi; 37 mg L-1 fosfor; 24 mg L-1 belerang; dan 183
mg L-1 klor (Budiyanto, 2002). Urin sapi dimanfaatkan sebagai sumber
mikroorganisme dalam pembuatan MOL, karena kotoran ternak mengandung
mikroorganisme selulolitik yang membantu proses pencernaan. Menurut
Wanapat (2001 dalam Wahyudi, 2009), bakteri dan jamur lignoselulolitik
memiliki peran penting dalam proses perombakan pakan ternak dalam bentuk
selulosa di dalam rumen. Populasi mikroorganisme selulolitik berkembang
dengan baik pada ruminansia yang diberi pakan utama berupa hijauan dengan
serat yang tinggi. Menurut Lingga (1991 dalam Syaifudin, 2010), kotoran
ternak sapi cair memiliki kandungan unsur hara yang lebih tinggi daripada
kotoran ternak sapi padat. Urin sapi mengandung 1,00% N; 0,50% P, dan 1,50%
K sedangkan kotoran sapi padat mengandung 0,14% N; 0,20% P, dan 0,10% K.
Faktor-faktor yang berperan penting dalam proses fermentasi antara lain media
fermentasi, kadar bahan baku atau substrat, pH, temperatur, waktu, bentuk dan
sifat mikroorganisme yang aktif di dalam proses fermentasi, dan rasio C/N
dalam bahan (Suriawiria,1996; Hidayat, 2006). Mikroorganisme dalam larutan
MOL melakukan perombakan terhadap bahan organik yang terdapat dalam
MOL sehingga terbentuk senyawa yang lebih sederhana. Menurut Hidayat
(2006), fermentasi merupakan perubahan kimia beberapa enzim dengan
memanfaatkan bakteri dan jamur sebagai dekomposer. Perubahan kimia dari
fermentasi meliputi proses pengasaman, dan dekomposisi gula menjadi alkohol
dan karbondioksida, serta dekomposisi senyawa organik. Suriawiria (1996)
menyatakan bahwa proses pengomposan alami membutuhkan waktu yang
sangat lama, antara 6 bulan hingga 12 bulan, sampai bahan organik tersebut
benar-benar tersedia bagi tanaman. Penggunaan mikroorganisme dapat
mempersingkat proses dekomposisi dari beberapa bulan menjadi beberapa
minggu. Menurut Lukitaningsih (2010), mikroorganisme mampu mempercepat
proses pengomposan menjadi sekitar 2-3 minggu. Hidayat (2006)
menyatakan, bahwa lama fermentasi berkisar 4-14 hari, lama fermentasi yang
disarankan adalah 14 hari karena bahan organik telah mengalami proses
dekomposisi.
16
Berdasarkan hasil penelitian Sutari (2009), pembuatan MOL starter dilakukan
dengan proses fermentasi daun gamal dan air kelapa dengan konsentrasi 250 g
L-1 air kelapa. Perlakuan menggunakan bio-urine daun gamal menunjukkan
hasil yang paling baik pada pertumbuhan tanaman sawi dibandingkan dengan
bio-urine rebung dan bio-urine rumput gajah. Penggunaan MOL sangat murah
dan efisien karena larutan MOL menggunakan bahan alami yang terdapat di
lingkungan sekitar, serta proses pembuatannya yang sederhana. Bahanbahan
yang terdiri dari daun gamal, urin sapi, dan air kelapa dimasukkan dalam wadah
tertutup, dan difermentasi selama beberapa minggu, setelah itu larutan MOL
dapat digunakan sebagai aktivator dalam pembuatan pupuk kompos atau dapat
langsung digunakan sebagai pupuk cair.
B. Tujuan
`Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Peningkatan produksi kopi
2. Memberi alternatif solusi bagi petani kopi di Desa Padangan
3. Memberdayakan hal-hal yang ada disekitar lingkungan petani
4. Pemanfaatan limbah pertanian menjadi menguntungkan
C. Hasil yang Diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai
berikut :
4. Peningkatan produksi kopi.
5. Meminimalisir penggunaan pupuk sintetis yang dapat meninggalkan residu
kimia di dalam tanah.
6. Masyarakat mampu mengelola kebun kopi secara mandiri,terutama dalam hal
pemupukan.
7. Peningkatan taraf ekonomi atau kesejahteraan petani sejalan dengan
peningkatan produksi kopi.
17
Subtema 2
Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Desa Padangan Menjadi Produk
Fungsional
A. Latar Belakang Dewasa ini, tampak kecenderungan masyarakat dalam mengonsumsi makanan
untuk mempertimbangkan pengaruh makanan yang dikonsumsi terhadap
kesehatan tubuhnya disamping kelezatan dan nilai gizi produk tersebut
(Goldberg 1994). Semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan kesehatan
dan maraknya gaya hidup sehat menempatkan fungsi pangan tidak lagi terbatas
hanya dua tetapi menjadi tiga macam. Pangan selain berfungsi untuk mensuplai
kebutuhan gizi dan kelezatan dengan cita rasanya, pangan juga berfungsi untuk
menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Bahkan bila dimungkinkan dapat
menyembuhkan atau menghilangkan efek negatif dari penyakit tertentu.
Kenyataan ini menuntut suatu bahan tidak lagi sekedar bergizi dan lezat tetapi
juga dapat bersifat fungsional. Fenomena pangan fungsional melahirkan
paradigma baru dalam modifikasi berbagai produk olahan pangan yang
memberikan sifat fungsional. Tujuan pengembangan pangan fungsional antara
lain untuk memperbaiki fungsi-fungsi fisiologi agar dapat melindungi tubuh dari
penyakit, khususnya penyakit degeneratif seperti atherosklerosis, katarak,
kanker, autoimun, dan penuaan dini. Salah satu sumber buah-buahan yang
dapat digunakan sebagai produk fungsional yaitu jeruk yang memiliki
kandungan gizi yang baik bagi tubuh namun cepat rusak jika tidak dilakukan
penanganan yang tepat. Jeruk, khususnya jeruk lemon selain dimakan segar,
merupakan bahan baku industri pembuatan asam sitrun, pektin, dan minyak
jeruk. Jenis jeruk ini juga dapat dibuat selai. Selain itu, pektin yang terkandung
di dalam daging buahnya menurunkan kolesterol darah. Jeruk lemon
mengandung substansi yang diketahui sebagai limonene yang digunakan untuk
menghilangkan batu empedu dan dipercaya pula sebagai agen anti kanker.
Kandungan limonene tertinggi berada pada bagian spon putih dari daging lemon
(buletin teknopro hortikultura, 2004). Selain dari buah, rempah-rempah juga
dapat berfungsi sebagai pangan fungsional. Beberapa dari rempah-rempah yang
sudah lama dikenal di adalah kunyit dan asam. Minuman fungsional kunyit
asam telah lama dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat. Minuman kunyit
18
asam adalah suatu minuman yang diolah dengan bahan utama kunyit dan asam
(Limananti dan Triratnawati, 2003). Selain itu dijelaskan bahwa minuman
kunyit asam sebagai pengurang rasa nyeri pada dismenorea primer memiliki
efek samping minimal dan tidak ada bahaya jika dikonsumsi sebagai suatu
kebiasaan (Limananti dan Triratnawati, 2003). Menurut Sastroamidjojo (1997),
kunyit mempunyai khasiat sebagai penghilang gatal, antipasmodikum, obat
gingivitis (radang gusi), obat radang selaput mata, obat sesak napas, obat sakit
perut, dan sebagai astrigentia serta analgetika (penghilang rasa nyeri). Selain itu,
kunyit juga mempunyai aktivitas antioksidan yang cukup tinggi yang terutama
disebabkan oleh senyawa kurkumin. Asam merupakan sejenis bumbu
tradisional yang kaya akan zinc dan kandungan L-tartaric acid yang
menurunkan resiko terbentuknya batu Kristal dalam saluran kemih (Winarno
1997). Asam juga dapat digunakan sebagai obat disentri, demam, lepra, radang
mata, infeksi oral, penyakit pernapasan, dan luka-luka (Lewis dan Elvin 1977).
Dengan berbagai manfaat tersebut jeruk lemon, kunyit dan asam jawa sangat
berpotensi untuk dikembangkan sebagai produk fungsional. Oleh karena itu,
diusulkan untuk dilakukan optimasi produk fungsional berbahan dasar jeruk
lemon dalam pembuatan selai, serta kunyit dan asam sebagai minuman
tradisional.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari program ini :
1. Memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Desa Padangan
2. Mengenalkan manfaat dari jeruk lemon dan minuman kunyit asam
3. Membantu masyarakat dalam meningkatkan pengolahan jeruk lemon dan
minuman kunyit asam yang tepat agar kandungan gizinya tidak hilang
4. Membantu masyarakat membuka peluang usaha baru dari jeruk lemon,
kunyit dan asam untuk meningkatkan penghasilan
C. Hasil yang Diharapkan
Melalui pelaksanaan program ini, adapun hasil yang kami harapkan antara lain
adalah:
1. Dapat lebih memberdayakan sumber daya alam khususnya rempah-rempah yang ada di Desa Padangan
19
2. Meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi jeruk lemon dan rempah-rempah dari kunyit dan asam sebagai minuman
kunyit asam
3. Meningkatnya kesehatan masyarakat
D. Mahasiswa yang Terlibat
No. Nama NIM Fak Jur
1. Gst Ayu Emi Prastika Yuli 0911105002 FTP ITP
2. Gst Ayu Primandari Utami 0908105010 MIPA Kimia
3. Ni Luh Meri Handayani 0908205004 MIPA Fisika
4. I Putu Adnya Pratama 0905105017 FP Agroekoteknologi
1.3. Judul Kegiatan Bidang Sosial Budaya :Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
di Desa Padangan Melalui Penyuluhan Pemahaman Pentingnya Pendidikan
Tinggi dan Teknologi Informasi Komputer, Kegiatan Games Edukatif Untuk
Murid - Murid SD, dan Melengkapi Sarana Pendidikan di SD dan Menambah
Koleksi Buku Bacaan
A. Latar Belakang
Sebagai wujud dari pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas
Udayana mewajibkan kepada mahasiswa melaksanakan KKN-PPM (Kuliah
Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat). Disini kami
ditempatkan di Desa Padangan, kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Dalam
survey kami, berbagai masalah sosial budaya ditemukan menjadi sorotan di
Desa Padangan, khususnya dalam proses meningkatkan sumber daya
manusianya. Dalam kesempatan kali ini, sorotan akan dititik beratkan pada
masalah Pendidikan sebagai dasar peningkatan sumber daya manusia. Masih
banyaknya jumlah rumah tangga miskin (RTM) di Desa Padangan ini dapat
diakibatkan oleh tidak meratanya tingkat pendidikan masyarakat karena
terbatasnya sarana pendidikan di daerah tersebut. Di Desa Padangan sendiri
hanya terdapat sekolah SD dan SMP, sedangkan untuk SMA harus dilanjutkan
di luar Desa Padangan yang jarak tempuhnya lumayan jauh dengan infrastruktur
jalan yang kurang baik sehingga menyebabkan rendahnya minat murid untuk
melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagai langkah awal
20
mengurangi jumlah RTM di Desa Padangan ini adalah meningkatkan mutu dan
kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) dengan cara meningkatkan tingkat
pendidikan penduduk. Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan tingkat pendidikan di Desa Padangan adalah melaksanakan
penyuluhan mengenai pentingnya pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi
merupakan suatu jalan lebar yang dapat membantu mengurangi jumlah RTM,
melalui pendidikan yang tinggi seseorang akan mendapatkan ilmu yang dpat
berguna bagi dirinya, keluarga dan lingkungannya, serta dengan mendapatkan
pendidikan yang tinggi maka akan ada peluang memperoleh pekerjaan yang
lebih baik. Keinginan untuk menempuh pendidikan sampai ke tingkat yang
setinggi-tingginya diawali oleh minat sang murid. Murid yang sedang
melaksanakan pendidikannya di tingkat SMP merupakan seorang anak yang
sedang tumbuh menjadi ramaja. Pada proses ini anak akan mulai berpikir untuk
menentukan masa remaja yang akan ditempuh, akan ada banyak faktor yang
akan menentukan pilihan sang anak mulai dari keluarga, lingkungan, dan
pergaulannya. Di Desa Padangan pada proses ini sangat rentang murid SMP
tidak melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi karena berbagai
alasan terutama kurangnya minat anak anak tersebut. Sehingga perlunya
diberikan penyuluhan pemahan pentingnya pendidikan tinggi sebagai dorongan
dan motivasi agar adanya minat dari anak anak di sini untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pad kegiatan penyuluhan ini juga akan
diberikan penuluhan tentang pentingnya teknologi informasi komputer dan cara
ber internet sehat. Selain faktor minat yang memengaruhi seorang anak untuk
melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, terdapat juga faktor
kebosanan belajar sang anak karena menganggap belajar itu tidak
menyenangkan. Ini sering dirasakan oleh siswa siswa SD yang pada dasarnya
mereka merupakan anak anka yang masih menyukai bermain. Untuk
mengatasi hal ini perlu adanya suatu kegiatan yang dapat membuat kesan bahwa
belajar itu menyenangkan melalui kegiatan lomba tingkat SD yang dilaksanakan
secara menarik dan kreatif sehingga akan memberikan kesan menyenagkan
kepada siswa siswa tersebut. Diharapkan dengan kegiatan lomba tersebut akan
memacu semangat mereka untuk belajar. Pada pelakasanaan survey yang kami
laksanakan ke SD yang ada di Desa Padangan terlihat bahwa infrastrukur
21
gedung SD disana sudah baik. Namun dilihat dari suasana ruangan, sarana dan
prasarana di sana masih kurang. Terlihat bahwa di beberapa ruang kelas kurang
lengkapnya foto presiden dan wakil presiden. Serta suasana ruangan yang masih
terlihat baku, perlu kiranya ada penambahan beberapa sarana seperti poster
poster bahasa inggris, tabel tabel perkalian, serta kelengkapan sarana
pendukung pendidikan yang lainnya juga. Secara keseluruhan aspek sosial
budaya akan menjadi ujung tombak daya saing Desa Padangan kedepannya.
Berbagai program telah secara konkrit kami rancang untuk medukung
pengembangan tersebut. KKN-PPM ini akan menjadi kesempatan pengabdian
yang tepat guna membantu Desa Padangan mencapai daya saing yang
diinginkan.
B. Tujuan Adapun tujuan dari program bidang sosial budaya ini adalah :
1. Berbagi dan meningkatkan wawasan di bidang pendidikan di Desa
Padangan
2. Mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan Pendidikan di Desa
Padangan.
3. Memberikan pemahaman kepada Siswa siswa di Desa Padangan mengenai
pentingnya pendidikan tinggi.
4. Meningkatkan mutu dan kualitas Lembaga Pendidikan di Desa Padangan.
C. Hasil yang Diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatnya kualitas dan mutu pendidikan siswa di Desa Padangan.
2. Meningkatnya pemahaman masyarakat di bidang pendidikan mengenai
pentingnya pendidikan tinggi..
3. Meningkatnya semangat belajar siswa siswa di Desa Padangan.
4. Meningkatnya mutu dan kualitas Lembaga Pendidikan di Desa Padangan.
22
D. Mahasiswa yang Terlibat
No. Nama NIM Fak Jur
1. I Gede Ari Sudana 0908405050 MIPA Matematika
2. IGA Dian Wulandari 0901305101 FS Inggris
3. Gede Suwiyoga 0901305004 FS Inggris
4. Aziz Suryoputro Pribadi 0901505006 FS Sejarah
5. Komang Kusuma Hendra 0908605006 MIPA Ilkom
6. Ni Putu Tessa Intaran 0908605028 MIPA Ilkom
7. Sintha Dewi Aryaningrat 0902205038 FK Psikologi
8. Ayu Andini 0902205005 FK Psikologi
1.4. Judul Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat : Meningkatkan Kesehatan
Masyarakat melalui Kesadaran akan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dan Penggunaan Potensi Alam sebagai Obat Tradisional di Desa Padangan
Sub tema 1
21 hari Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) guna
Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan,
Kabupaten Tabanan
A. Latar Belakang Menurut WHO (1946), sehat adalah suatu keadaan yang baik fisik, mental,
maupun sosial, dan tidak hanya sekedar tanpa penyakit atau kecacatan. Dalam
undang-undang kesehatan disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan
adalah agar masyarakat mempunyai kemampuan untuk menjaga dan
meningkatkan derajat kesehatannya. Kesehatan itu penting untuk setiap orang,
termasuk pula masyarakat Padangan yang terdiri dari kelompok anak-anak yang
masih bersekolah, remaja, dan orang-orang dewasa atau sebuah rumah tangga.
Bagi sebagian besar orang, sehat adalah hal yang sangat mahal. Maka dari itu,
kesehatan perlu dijaga. Salah satunya dengan PHBS. PHBS dapat berlaku secara
universal dan dapat dilakukan di rumah, di sekolah, tempat kerja, maupun
tempat-tempat umum. Maka, untuk mencapai suatu hal yang disebut dengan
sehat, setiap orang, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa hendaknya
memahami, menerapkan, dan membiasakan diri dengan PHBS dalam kehidupan
sehari-hari. Kebiasaan adalah suatu hal yang biasa dilakukan oleh seseorang
23
sehingga saraf-sarafnya secara refleks telah mampu melakukan hal tersebut
dengan baik tanpa harus mengeluarkan energi yang terlalu banyak. Menurut
teori psikologi kognitif, kebiasaan baru dapat dibentuk dalam 21 hari dengan
didahului perubahan pada sistem kognitif dari seseorang. Selain itu,
permasalahan yang ditemukan di desa padangan untuk sarana kesehatan boleh
dibilang cukup terbatas, dimana disana hanya terdapat posyandu dan puskesmas
pendamping. Jika hanya mengharapkan peranan dari posyandu dan puskesmas
pembantu saja rasanya kesehatan masyarakat sulit untuk tercapai secara merata
dan maksimal di seluruh keluarga yang ada di desa padangan. Maka dari itu,
kelompok kami mengusulkan suatu program pembiasaan perilaku hidup bersih
dan sehat dalam 21 hari guna meningkatkan kesehatan masyarakat yang berada
di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Kegiatan yang
akan dilakukan seperti self control, pembentukan dan pembinaan dokter kecil.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari program bidang kesehatan ini antara lain :
1. Meningkatkan kesehatan masyarakat
2. Mengefektifkan pengeluaran biaya masyarakat agar dapat dialokasikan
untuk pemenuhan gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk
peningkatan pendapatan
3. Mengupayakan masyarakat untuk mampu menciptakan dan
mempertahankan lingkungan sehat
4. Memberdayakan masyarakat agar mampu mencegah dan menanggulangi
masalah kesehatan
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat agar bersedia memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang ada
6. Masyarakat mampu mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber
masyarakat seperti Posyandu, tabungan bersalin, kelompok pemakai air.
7. Peningkatan kinerja dan citra alokasi biaya penanganan masalah
kesehatan dapat di alihkan untuk pengembangan lingkungan sehat dan
penyediaan sarana kesehatan merata, bermutu dan terjangkau.
8. Menjadi pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pengembangan
PHBS
24
9. Meningkatkan pengeloloaan lingkungan yang bersih dan mendukung
dalam peningkatan kesehatan keluarga secara merata.
C. Hasil yang Diharapkan Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatnya Kesehatan masyarakat
2. Pengeluaran biaya masyarakat dapat dialokasikan untuk pemenuhan gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan
3. Masyarakat mampu menciptakan dan mempertahankan lingkungan sehat
4. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan
5. Masyarakat bersedia memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
6. Masyarakat mampu mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber
masyarakat seperti Posyandu, tabungan bersalin, kelompok pemakai air.
7. Peningkatan kinerja dan citra alokasi biaya penanganan masalah kesehatan
dapat di alihkan untuk pengembangan lingkungan sehat dan penyediaan
sarana kesehatan merata, bermutu dan terjangkau
8. Menjadi pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pengembangan PHBS
9. Melalui pembentukan dan pembinaan dokter kecil diharapkan dapat
membentuk anak yang memiliki kemampuan yang cukup akan hidup sehat
dan pemahaman akan pengeloloaan lingkungan yang bersih dan mendukung
dalam peningkatan kesehatan keluarga secara merata
Sub tema 2
Peningkatan Kesehatan Warga Desa Padangan melalui Pemanfaatan Potensi
Alam sebagai Obat Tradisional
A. Latar Belakang Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau galenik, atau campuran dari
bahan tersebut, yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman (BPOM RI, 2005). Obat tradisional telah diterima
secara luas di hampir seluruh negara di dunia. Menurut WHO, negara-negara di
Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan obat tradisional sebagai
pelengkap pengobatan primer yang mereka terima. WHO merekomendasikan
25
penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit
kronis, penyakit regeneratif dan kanker. WHO juga mendukung upaya-upaya
dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari obat tradisional (WHO, 2003).
Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat
obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan.
Penggunaan obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang
kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya naskah lama pada daun
lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak Pabbura (Sulawesi Selatan),
dokumen Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang Dalem dan relief
candi Borobudur yang menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu)
dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya (Sari, 2006). Penggunaan obat
tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern.
Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki banyak keuntungan
diantaranya efek samping obat tradisional relatif kecil, adanya efek
komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat tradisional atau
komponen bioaktif tanaman obat, pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari
satu efek farmakologi, dan obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit
metabolik dan degeneratif (Pramono dan Katno, 2008).
B. Tujuan
Adapun tujuan dari program KKN-PPM di bidang kesehatan ini antara lain :
4. Meningkatkan kesehatan masyarakat
5. Memanfaatkan potensi alam sebagai obat tradisional untuk masyarakat
6. Mengurangi efek samping obat sintetis yang dikonsumsi masyarakat
7. Memberdayakan masyarakat agar mampu mencegah dan menanggulangi
penyakit melalui pengobatan secara tradisional
C. Hasil yang Diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai
berikut:
4. Meningkatnya kesehatan masyarakat
5. Termanfaatkannya potensi alam Desa Padangan untuk pengobatan
masyarakat
26
6. Masyarakat tidak merasakan efek samping obat yang dikonsumsi
7. Masyarakat dengan segera mampu mencegah dan menanggulangi penyakit
D. Mahasiswa yang Terlibat
No. Nama NIM Fak Jur
1. Sintha Dewi Aryaningrat 0902205038 FK Psikologi
2. Ayu Andini 0902205005 FK Psikologi
3. Gst Bgs Wisma Adiputra 0920025008 FK IKM
4. Bagus Mayun Pradita Jaya 0920025050 FK IKM
5. Sagung Tri Diah Purwani 0908505067 MIPA Farmasi
6. Lia Puspitasari 0908505025 MIPA Farmasi
7. Ni Wayan Ginna Astarina 0908505060 MIPA Farmasi
8 Pande Nym Karismawan 0908505006 MIPA Farmasi
9. I Nyoman Purnawan 0920025051 FK IKM
27
II. LINGKUP KKN-PPM
2.1. Lingkup Kegiatan Bidang Prasarana Fisik A. Kelompok Sasaran
. Masyarakat
B. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN-PPM Persiapan
a. Melakukan perizinan dengan instansi-instansi terkait dilingkup Desa
Padangan.
b. Melakukan kerjasama dengan instansi-instansi terkait dilingkup Desa
Padangan.
c. Survei potensi alam ke masyarakat di Desa Padangan.
d. Pembagian tugas untuk pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan
a. Melakukan Survei-survei ke Fasilitas Desa, pendataan dan pengamatan
langsung terhadap situasi dan kondisi masyarakat Desa Padangan
b. Perbaikan Fasilitas Desa
c. Pendokumentasian dan Pendataan Kondisi dan situasi sumberdaya alam dan
manusia Desa Padangan
d. Pemublikasian Potensi Desa Padangan
Evaluasi
Dilakukan melalui wawancara pada masyarakat umum Desa Padangan
2.2. Lingkup Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi A. Kelompok Sasaran
Kelompok-kelompok tani di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten
Tabanan
B. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN-PPM Persiapan
28
Melakukan perizinan dengan instansi-instansi terkait dilingkup Desa
Padangan
Melakukan kerjasama dengan instansi-instansi terkait
Survei ke masyarakat di Desa Padangan.
Pembagian tugas untuk pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan
Melakukan pembuatan MOL
Melakukan penyuluhan
Melakukan pembuatan pupuk organik
Evaluasi
Dilakukan melalui penyebaran kuisioner pada kelompok tani di Desa
Padangan
2.3. Lingkup Kegiatan Bidang Sosial Budaya A. Kelompok Sasaran
Siswa-siswi SD
Siswa-siswi SMP
B. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN-PPM Persiapan
Melakukan pendekatan dengan instansi terkait yaitu pihak sekolah
Mengadakan kerjasama dengan instansi
Menyusun program-program dan materi sosial budaya yang akan diberikan
Pelaksanaan
Melakukan penyuluhan pentingnya pendidikan tinggi dan informasi
komputer
Melakukan games edukatif untuk siswa-siswa SD
Melengkapi sarana pendidikan di SD dan menambah buku bacaan
Evaluasi
29
Dilakukan dengan metode wawancara kepada beberapa orang dari siswa SD
dan SMP.
2.4. Lingkup Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat
A. Kelompok Sasaran - Siswa-siswi SDN 1 Padangan
- Masyarakat umum Desa Padangan
B. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN-PPM Persiapan
e. Melakukan perizinan dengan instansi-instansi terkait dilingkup Desa
Padangan.
f. Melakukan kerjasama dengan instansi-instansi terkait dilingkup Desa
Padangan.
g. Survei potensi alam ke masyarakat di Desa Padangan.
h. Pembagian tugas untuk pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan
a. Melakukan survei ke rumah warga Desa Padangan untuk melihat taman yang
berpotensi sebagai obat.
b. Melakukan sosialisasi mengenai manfaat dan cara pengolahan obat
tradisional
c. Menyebarkan leaflet terkait dengan pengobatan tradisional
Evaluasi
Dilakukan melalui penyebaran kuesioner serta wawancara pada masyarakat
umum Desa Padangan.
30
III. METODE PELAKSANAAN KKN PPM
3.1. Metode Pelaksanaan Kegiatan Bidang Prasarana Fisik
A. Rencana Program Kegiatan Bidang Prasarana Fisik
1. Perbaikan Fasilitas Desa Program ini berupa perbaikan terhadap identitas desa berupa gapura, batas
Desa, dan tulisan-tulisan yang menyangkut keberadaan desa tersebut.
Dilakukan dengan mengecat ulang (menebalkan) Fasilitas tersebut. Selain itu
juga akan dilakukan pengecatan ulang terhadap sarana dan prasarana
Olahraga, seperti tiang gawang Sepak Bola, tiang penyangga Net Voli, dan
pembuatan garis lapangan.
2. Pengadaan Alat Kebersihan Program ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam pembuangan
sampah di Desa. Tempat sampah diletakkan di sekitar area Umum Desa.
3. Pembuatan Website Desa Padangan Program ini bertujuan untuk mempublikasikan potensi-potensi Alam dan
Wisata yang ada di Desa Padangan dalam bentuk Website sehingga dapat
diketahui oleh masyarakat, terutama calon Wisatawan.
4. Pembuatan Aplikasi Sistem Manajemen Surat Program ini bertujuan untuk mempermudah perangkat desa dalam
memanajemen surat masuk dan keluar di Kantor Perbekel Desa
B. Rundown Rencana Kegiatan Bidang Prasana Fisik
No. Program Tempat Tim Jam/Individu Jumlah
1 Survei atribut desa yang akan diperbaiki Desa
Padangan 10
Orang 5 jam 50 jam
2 Persiapan alat-alat untuk pembenahan atribut desa yang akan diperbaiki
Desa Padangan
11 Orang 5 jam 55 jam
3 Perbaikan atribut desa Desa Padangan 21
Orang 15 jam 315 jam
4 Penyiapan alat bantuan Kebersihan Desa
Padangan 10
Orang 5 jam 50 jam
5 Penyerahan dan penempatan alat kebersihan Desa
Padangan 21
Orang 15 jam 315 jam
31
6 Survei dan dokumentasi Potensi alam dan Wisata Desa untuk dimasukkan ke Website
Desa Padangan
6 Orang 10 Jam 60 Jam
7 Pembuatan Website Desa Padangan Desa
Padangan 6
Orang 10 Jam 60 Jam
8 Sosialisasi Website Desa Padangan Desa
Padangan 6
Orang 5 Jam 30 Jam
9 Survei Kondisi S.O.P. Surat masuk Keluar di Kantor Desa Desa
Padangan 6
Orang 10 Jam 60 Jam
10 Pembuatan Sistem Manajemen Surat Kantor Desa Padangan Desa
Padangan 6
Orang 10 Jam 60 Jam
11 Sosialisasi Sistem Manajemen Surat Kantor Desa Padangan Desa
Padangan 6
Orang 5 Jam 30 Jam
TOTAL 1080 jam
3.2. Metode Pelaksanaan Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi
A. Rencana Program Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi
1. Pembuatan MOL 2. Pembuatan Pupuk Organik 3. Penyuluhan
Pertama-tama, kami akan melakukan penyuluhan kepada kelompok-kelompok
yang ada di masyarakat wilayah Padangan tentang manfaat jeruk lemon,
kunyit dan asam serta produk apa saja yang dihasilkan. Metode ini dilakukan
dengan bantuan media proyektor dan materi penyuluhan akan dibuat dalam
bentuk Microsoft Powerpoint.
Dalam sesi penyuluhan, kami sekaligus akan mempraktekkan cara pengolahan
jeruk lemon untuk dibuat selai dan pengolahan minuman kunyit asam.
B. Rundown Rencana Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi
No. Program Tempat Tim Jam/Individu Jumlah
1
Survei potensisektor pertanian (teknologi pertanian, budidaya,pengolahan pasca panen,hama dan penyakit, kondisi topografi desa Padangan }
Desa Padangan
10 Orang 5 jam 50 jam
32
2 Persiapan alat-alat untuk pelatihan pembuatan MOL dan pupuk organik
Desa Padangan
11 Orang 5 jam 55 jam
3
Persiapan alat-alat untuk pelatihan pembuatan selai jeruk dan minuman kunyit asam
Desa Padangan
15 Orang 15 jam
225 jam
4
Pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan selai jeruk dan minuman kunyit asam
Desa Padangan
10 Orang 5 jam 50 jam
5 Pembuatan MOL dan pupuk organik Desa
Padangan 10
Orang 5 jam 50 jam
JUMLAH 430 jam
3.3. Metode Pelaksanaan Kegiatan Bidang Sosial Budaya
A. Rencana Program Kegiatan Bidang Sosial Budaya
1. Penyuluhan Pemahaman Pentingnya Pendidikan Tinggi dan Teknologi Informasi Komputer
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di salah satu ruangan SMP N 4 Pupuan
atas persetujuan perangkat sekolah, dengan peserta adalah murid SMP kelas
3. Ada 2 pokok materi yang disampaikan yaitu pemahaman tentang
pentingnya pendidikan tinggi dan Materi tentang teknologi informasi
komputer, sehingga akan ada 2 pembicara. Pembicara berasal dari mahasiswa
KKN-PPM V Unud. Pada akhir sesi akan diadakan sesi tanya jawab, dan
untuk lebih meningkatkan minat siswa untuk bertanya maka akan diberikan
hadiah bagi siswa yang mau bertanya.
2. Games Edukatif Untuk Murid - Murid SD Kegiatan games edukatif untuk murid SD ini akan diadakan di halaman
sekolah SD dengan gambaran acara seperti lomba. Point gamesnya terdapat
pada jalannya perlombaan seperti maraton, yaitu akan ada pos-pos yang akan
dilaui oleh Peserta, dan di setiap pos akan diberikan pertanyaan untuk
peserta. Pada pos pertanyaan yang diberikan mengenai mata pelajaran,
namun dikemas dengan menarik dan unik. Sehingga diharapkan games akan
33
dijalani dengan senang. Untuk pemenangnya akan diberikan hadih sesuai
juara yang didapatkan dan juga piagam penghargaan.
3. Melengkapi Sarana Pendidikan di SD dan Menambah Koleksi Buku Bacaan
Kegiatan ini dilaksanakan di SD desa Padangan, dimana semua barang yang
dibutuhkan merupakan sumbangan dari para donatur dan mahasiswa KKN-
PPM V UNUD, sebelumnya akan dilaksanakan survey untuk mengetahui
sarana apa yang dibutuhkan di SD sehingga pemberiannya akan tepat
sasaran.
B. Rundown Rencana Kegiatan Bidang Sosial Budaya
No Program Tempat Tim Jam/Individu Jumlah
1 Penyuluhan Pemahaman Pentingnya Pendidikan Tinggi dan Teknologi Informasi Komputer
Desa
Padanagn
23 Orang 3 jam 69 Jam
2 Games Edukatif Untuk Murid - Murid SD
Desa
Padngan
23 Orang 4 jam 92 Jam
3 Melengkapi Sarana Pendidikan di SD dan Menambah Koleksi Buku Bacaan
Desa
Padngan
23 Orang 2 Jam 46 Jam
Total Volume JKEM 9 Jam 207 jam
3.4. Metode Pelaksanaan Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat
A. Rencana Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat
1. Penyuluhan Penyuluhan dilakukan kepada siswa-siswi SDN 1 Padangan yaitu siswa
kelas 4 dan 5. Dalam penyuluhan, mahasiswa akan memberikan fakta-fakta
mengenai penyakit-penyakit yang kiranya dapat ditimbulkan karena
kebiasaan yang tidak sehat, khususnya di sekolah. Hal ini bertujuan agar
siswa-siswi tersebut memiliki rasa takut dengan kebiasaan buruknya dan
34
mencari cara untuk menghilangkan kebiasaan tersebut. Kemudian,
diberikan cara-cara sederhana dalam penerapan PHBS sekaligus memberi
pemahaman bahwa PHBS adalah hal yang mudah dilakukan namun
memberi manfaat yang sangat baik bagi kehidupan mereka. Adapun PHBS
yang akan diberikan adalah cara mencuci tangan yang benar, membuang
sampah pada tempatnya, dan menyikat gigi. Selain itu, kami juga akan
melakukan pembekalan dokter kecil terkait dengan PHBS sehingga mereka
dapat pula mengajari teman-teman dan keluarganya mengenai cara-cara
sederhana hidup bersih dan sehat. Selain itu, kegiatan ini juga mampu
meningkatkan rasa percaya diri anak dan mengembangkan konsep diri
positif bagi anak yang nantinya akan membuat anak mampu lebih mudah
membentuk suatu kebiasaan baik dalam hidupnya, salah satunya PHBS.
2. Monitoring Proses monitoring akan dilakukan dengan memberikan sebuah form kepada
masing-masing siswa-siswi yang berisi kontrol kegiatan mereka. Berapa
kali mereka menyikat gigi, pada saat kapan mereka mencuci tangan, dan
bagaimana pola hidup sehat yang telah mereka terapkan selama 21 hari.
Jika kebiasaan PHBS telah dapat diterapkan dalam 21 hari, maka suatu
kebiasaan baru akan dapat terbentuk sesuai dengan teori psikologi kognitif
bahwa mengubah perilaku seseorang haruslah didahului dengan perubahan
pada pola pikirnya. Proses monitoring akan dilakukan oleh tim dari
mahasiswa dengan melihat form yang telah diisi oleh siswa setiap satu
minggu sekali.
B. Rundown Rencana Kegiatan
Kegiatan Tempat Tim Jam Jumlah
Briefing dan pembagian tugas Desa
padangan 23 orang 2 jam 46 jam
Kegiatan surat menyurat ke klian banjar dan Kepala sekolah SD
Desa
padangan 23 orang 2 jam 46 jam
Kegiatan survey tempat dan waktu diadakannya penyuluhan
Desa
padangan 23 orang 3 jam 69 jam
Pembagian brosur PHBS Desa 23 orang 3 jam 69 jam
35
padangan
Penyuluhan kesehatan PHBS Desa
padangan 23 orang 16 jam 368 jam
Menyumbangkan buku mengenai kesehatan dasar seadanya.
Desa
padangan 23 orang 1 jam 23 jam
Dokumentasi Desa
padangan 23 orang 2 jam 46 jam
Total 667 jam
36
IV. RINCIAN ANGGARAN BIAYA 7.1 Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Bidang Prasarana Fisik
4.2 Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi
Pengeluaran Satuan Jumlah
(Rp) Vol. Total
Air Kelapa Liter 25.000 2 50.000
Ragi Buah 2.500 2 5.000
Jerigen (besar) Buah 60.000 2 120.000
Air Mineral Dos 20.000 6 120.000
Kotoran kambing Kilogram 10.000 10 100.000
Kunyit Gram 60 250 15.000
Asam Jawa Gram 50 300 15.000
Gula pasir Kilogram 15.000 1 15.000
Garam Gram 5 100 500
Biaya tak terduga 100.000
Total 540.500
Pengeluaran Satuan Jumlah (Rp) Vol. Jml. Sat.
(Rp)
Cat Kaleng 50.000 5 250.000
Kuas Buah 10.000 2 20.000
Tiner Kaleng 30.000 2 60.000
Amplas Buah 10.000 5 50.000
Kapur Serbuk Karung 50.000 1 50.000
Domain website
Desa Padangan Tahun 100.000 1 100.000
Tempat Sampah Buah 100.000 4 100.000
Total 930.000
37
4.1. Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Bidang Sosial Budaya
Pengeluaran Satuan Jumlah
(Rp) Vol. Total
Sewa LCD Buah 50.000 1 50.000
Konsumsi Bungkus 5.000 40 200.000
Perlengkapan lomba
Buah 200.000 1 200.000
Poster Lembar 10.000 5 50.000
Foto presiden Lembar 30.000 1 30.000
Kapur & penghapus papan
Buah 20.000 4 80.000
Biaya hadiah Buah 25.000 6 150.000
Biaya tak terduga 100.000 100.000
Total 860.000
4.2. Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Kesehatan Masyarakat
Pengeluaran Satuan Jumlah
(Rp) Vol. Total
Sewa LCD Buah 200.000 2 400.000
Cetak leaflet Lembar 2.000 100 200.000
Fotocopy form Lembar 200 100 20.000
Total 620.000