Lrk Ps Kkn Padangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan kkn desa padangan

Citation preview

  • 1

    I. DESKRIPSI KEGIATAN

    Judul Kegiatan Pokok Tema Interdisipliner : Melalui KKN-PPM V Unud, Kita

    Tingkatkan Mutu dan Kualitas Sumberdaya Desa Padangan, Menuju Desa yang

    Terkemuka dan Inovatif

    A. Lokasi Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan Bali

    B. Bidang Kegiatan KKN PPM 1. Fisik

    2. Peningkatan Produksi

    3. Sosial Budaya

    4. Kesehatan

    C. Latar Belakang Desa Padangan merupakan salah satu dari 14 Desa yang terdapat di Kecamatan

    Pupuan, Kabupaten Tabanan. Dilihat secara geografis Desa Padangan mempunyai batas

    batas wilayah tertentu dengan desa desa lain disekitarnya.

    Batas batas tersebut adalah sebagai berikut :

    Di sebelah Utara : Desa Batungsel

    Di sebelah Timur : Desa Sanda

    Di sebelah Selatan : Desa Kebon Padangan

    Di sebelah Barat : Desa Pujungan dan Pajahan

    Desa Padangan terletak diketinggian 650 850 meter di atas permukaan laut.

    Ketinggian tersebut menjadikan desa Padangan memiliki hawa yang sejuk dan juga

    mempengaruhi mata pencaharian penduduk nya. Dari luas Desa Padangan, sebagian

    besar wilayahnya merupakan tanah perkebunan dan tanah hutan. Tingkat kesuburan

    tanah yang cukup baik dimanfaatkan oleh penduduk untuk lahan perkebunan dan

    pertanian. Lahan perkebunan sebagian besar ditanami coklat, kopi, manggis, durian, dan

    sebagian kecil lahan sawah. Selain mata pencaharian dari hasil kebun dan sawah,

    masyarakat Desa Padangan juga mengaandalkan hasilnya dari berternak, seperti sapi,

    kambing, ayam dan babi. Dalam pembangunan desa Padangan dan upaya

    pengembangan potensi desa tersebut tentu tidak lepas dari penduduk desa setempat.

    Jumlah penduduk yang besar tidak selalu memberikan pengaruh positif terhadap

  • 2

    pembangunan apabila tidak diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM)

    nya, tentu akan menjadi beban pembangunan. Mata pencaharian pokok penduduk desa

    Padangan sebagian besar merupakan petani, buruh tani, maupun peternak, namun ada

    juga penduduk yang mata pencahariannya sebagai buruh atau swasta, pegawai negeri,

    pengrajin, pedagang, montir maupun dokter.

    Dari deskripsi diatas dapat kita lihat potensi desa Padangan yang sangat

    beragam baik di bidang sumber daya alamnya maupun sumber daya manusianya. Kedua

    potensi tersebut saling berkaitan dan tidak bisa berjalan sendiri sendiri. Dengan adanya

    potensi sumber daya alam yang terpelajar dan memiliki pemikiran maju, tentu hal ini

    menjadi potensi besar demi mengembangkan potensi sumber daya alam yang telah

    dimiliki desa Padangan sejak dahulu. Dengan potensi perkebunan dan pertanian di lahan

    yang sangat luas, Pertanian dan Perkebunan dapat dikembangkan dengan mudah di desa

    Padangan karena potensi alam yang mendukung baik luasnya, jenis tanah, sistem irigasi,

    maupun iklim. Potensi tersebut menjadi salah satu faktor pendukung guna

    mengembangkan sebuah sistem pengolahan sampah menjadi pupuk agar berguna bagi

    kehidupan penduduk. Bahan makanan organik yang sebagian besar diproduksi oleh

    setiap KK dan langsung dikonsumsi, akan sangat berguna apabila diolah kembali

    dijadikan pupuk ataupun hasil produksi lainnya. Iklim, lahan yang luas dan banyaknya

    sampah organik yang belum dimanfaatkan karena belum diketahui cara yang tepat untuk

    pengolahannya, akan menjadi potensi besar di desa ini.

    Potensi sumber daya manusia yang terpelajar tidak lepas dari pendidikan. Melalui

    sumbangan buku buku untuk di perpustakaan sekolah diharapkan mampu membuka

    wawasan anak anak di desa Padangan demi masa depan mereka. Dengan didukung

    oleh beberapa faktor yang menjadi faktor pendukung dalam mengembangkan potensi

    pendidikan di desa Padangan, salah satu faktor terpenting yaitu kesadaran masyarakat

    akan pentingnya mengemban pendidikan. Dengan kesadaran tersebut masyarakat akan

    berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi anak anaknya. Selagi masih kecil, akan

    sangat baik apabila anak anak diajarkan untuk sering membaca, karena buku adalah

    gudang ilmu, buku bisa membuka wawasan anak anak yang selalu berkembang hingga

    dewasa nantinya.

    Selain faktor wajah desa dan pengembangan segala potensi sumber daya alam desa

    Padangan, tentu ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu potensi sumber daya

    manusia. Potensi ini dapat dikembangkan melalui sebuah organisasi lembaga

  • 3

    kemasyarakatan yang ada di desa Padangan yaitu organisasi perempuan (PKK) ,

    organisasi pemuda dan organisasi profesi (petani) sebagai dari wadah dari seluruh

    masyarakat.

    Demi menuju desa yang terkemuka dan inovatif, kekayaan alam yang melimpah

    dan potensi-potensi wisata yang ada di Desa Padangan akan dipublikasikan ke Seluruh

    Indonesia khususnya, dan dunia pada umunya, melalui sebuah Website. Dengan

    pendataan yang detail dan akurat, serta dokumentasi yang menarik maka Sumberdaya

    dan potensi yang ada di Padangan akan diketahui oleh banyak orang sehingga pada

    akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kunjungan Wisatawan ke Desa Padangan, dan

    juga menarik Produsen/Distributor di luar Desa Padangan untuk membeli Sumberdaya

    alam yang melimpah dari Desa Padangan.

    Berdasarkan potensi potensi yang dapat dikembangkan tersebut, maka desa

    Padangan dapat menjadi salah satu Desa Binaan Universitas Udayana dalam program

    Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) 2012. Kuliah

    Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu

    kegiatan dalam Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan

    Undang Undang N0.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto Peraturan

    Pemerintah Republik Indonesia No.60 tahun 1992 tentang Pendidikan Tinggi. Demi cita

    cita yang mulia itu, pendidikan di perguruan tinggi dilaksanakan dengan cara

    membekali dan mengembangkan religius, kecakapan, keterampilan, kepekaan, dan

    kecintaan mahasiswa terhadap pemuliaan kehidupan umat manusia pada umumnya dan

    masyarakat Indonesia pada khususnya. Pembekalan dan pengembangan hal hal tersebut

    terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, dan

    pengabdian kepada masyarakat. Ketiga aspek dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi

    tersebut dilaksanakan dengan proporsi seimbang, harmonis, dan terpadu dengan harapan

    agar kelak para lulusan perguruan tinggi dapat menjadi manusia yang berilmu

    pengetahuan, memadai dalam bidang masing masing, mampu melakukan penelitian,

    dan bersedia mengabdikan diri demi umat manusia pada umumnya dan masyarakat

    Indonesia pada khususnya.

    KKN PPM adalah suatu kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan

    pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman

    belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN

    PPM jug merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi

  • 4

    dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu.

    Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia

    akademik teoritik dan dunia empirik praktis. Dengan demikian akan terjadilah

    interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara

    mahasiswa dan masyarakat.

    D. Mahasiswa yang Terlibat

    No. Nama NIM Fak Jur

    1. Sintha Dewi Aryaningrat 0902205038 FK Psikologi

    2. Ayu Andini 0902205005 FK Psikologi

    3. I Gst Bgs Wisma Adiputra 0920025008 FK IKM

    4. Bagus Mayun Pradita Jaya 0920025050 FK IKM

    5. Gst Ayu Emi Prastika Yuli 0911105002 FTP ITP

    6. Sagung Tri Diah Purwani 0908505067 MIPA Farmasi

    7. Lia Puspitasari 0908505025 MIPA Farmasi

    8. Komang Kusuma Hendra 0908605006 MIPA Ilkom

    9. Gst Ayu Primandari Utami 0908105010 MIPA Kimia

    10. Ni Luh Meri Handayani 0908205004 MIPA Fisika

    11. Ni Putu Tessa Intaran 0908605028 MIPA Ilkom

    12. I Gede Ari Sudana 0908405050 MIPA Matematika

    13. Ni Wayan Ginna Astarina 0908505060 MIPA Farmasi

    14. Pande Nym Karismawan 0908505006 MIPA Farmasi

    15. I Putu Adnya Pratama 0905105017 FP Agroekoteknologi

    16. IGA Dian Wulandari 0901305101 FS Inggris

    17. Gede Suwiyoga 0901305004 FS Inggris

    18. Aziz Suryoputro Pribadi 0901505006 FS Sejarah

    19. Wandana Narayana Putra 0804505010 FT TI

    20. I Made Bayu Dwi Putra 0804505045 FT TI

    21. AA Gd Bagus Nareswara 0804505068 FT TI

    22. Yudistira Adi Nugraha P 0804505042 FT TI

    23. I Nyoman Purnawan 0920025051 FK IKM

  • 5

    1.1. Judul Kegiatan Bidang Prasarana Fisik : Memperindah, Mengeksplorasi,

    Mendokumentasikan, dan Mempublikasikan Fasilitas dan Sumberdaya Desa

    Padangan dengan Sentuhan Teknologi, Menuju Desa yang Terkemuka dan

    Inovatif

    Sub tema 1

    Memperindah Tampilan Fasilitas Desa, Demi Menuju Desa Padangan yang

    Indah, Asri, dan Sehat

    A. Latar Belakang

    Desa menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi permukiman di area

    perdesaan (rural) (Wikipedia, 2012). Di Indonesia, istilah desa adalah

    pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang

    dipimpin oleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa

    unit pemukiman kecil yang disebut kampung {Banten, Jawa Barat} atau dusun

    {Yogyakarta} atau banjar (Bali) atau jorong (Sumatera Barat). Kepala Desa

    dapat disebut dengan nama lain misalnya Kepala Kampung atau Petinggi di

    Kalimantan Timur, Pambakal di Kalimantan Selatan, Hukum Tua di Sulawesi

    Utara.

    Di dalam Desa, terdapat kumpulan masyarakat yang tinggal dan menetap

    di Desa tersebut. Untuk menunjang kegiatan sehari-hari masyarakat Desa, maka

    diciptakan Fasilitas Sarana dan Prasarana umum. Dengan adanya aarana dan

    prasarana, tentu diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa

    tersebut. Di Desa Padangan, terdapat beberapa Fasilitas umum, seperti Sekolah

    Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Area Olahraga (Sepakbola, dan

    Voli), Pura, Gapura dan Batas Desa, dan lain sebagainya.

    Sebagai desa yang terletak di atas ketinggian, tentu suhu di Desa Padangan

    cukup dingin. Suhu tersebut mempengaruhi tampilan Fasilitas umum yang ada

    di Desa tersebut, misalnya warna cat yang yang cepat memudar dan kusam.

    Untuk itu, pada KKN-PPM V UNUD di Desa Padangan ini, akan dilakukan

    pengecatan ulang beberapa fasilitas umum di Desa Padangan agar menjadi

    Indah dan Asri, diantaranya pengecatan ulang batas desa, gapura, dan sarana

    olahraga (tiang gawang dan tiang Net Voli). Selain itu juga dilakukan

  • 6

    pembuatan batas garis pada lapangan sepak bola dan Voli untuk menuju desa

    padangan yang sehat.

    B. Tujuan

    Adapun tujuan dari program bidang Fisik ini antara lain :

    1. Memperindah batas-batas Desa Padangan sehingga terlihat lebih indah dan

    Asri

    2. Memperbaiki sarana dan prasarana olahraga Desa Padangan demi meuju

    Desa Padangan yang sehat

    3. Memberi sumbangasih dan peninggalan Fisik yang berarti bagi masyarakat

    Desa Padangan

    C. Hasil yang Diharapkan

    Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai

    berikut :

    1. Makin indah dan asrinya tampilan batas-batas Desa Padangan

    2. Meningkatkan minat masyarakat dalam berolahraga melalui tampilan sarana

    dan prasarana olahraga yang telah diperindah

    3. Makin eratnya hubungan sosial antara Masyarakat Desa Padangan dengan

    Mahasiswa/i Universitas Udayana

    D. Mahasiswa yang Terlibat

    No. Nama NIM Fak Jur

    1. Wandana Narayana 0804505010 FT TI

    2. Yudhistira Adi Nugraha P. 0804505042 FT TI

    3. Made Bayu Dwi Putra 0804505045 FT TI

    4. A.A. Gd. Bagus Nareswara 0804505068 FT TI

    5. Bagus Mayun Pradita Jaya 0920025050 FK IKM

    6. Gst Bgs Wisma Adiputra 0920025008 FK IKM

    7. Komang Kusuma Hendra 0908605006 MIPA Ilkom

    8. Pande Nym Karismawan 0908505006 MIPA Farmasi

    9 I Gede Ari Sudana 0908405050 MIPA Matematika

    10 I Nyoman Purnawan 0920025051 FK IKM

  • 7

    11 Gede Suwiyoga 0901305004 FS Inggris

    12 Aziz Suryoputro Pribadi 0901505006 FS Sejarah

    13 I Putu Adnya Pratama 0905105017 FP Agroekoteknologi

    Sub tema 2

    Meningkatkan Kebersihan Desa Padangan, Melalui Pengadaan Tempat

    Sampah Demi Desa Padangan yang Sehat

    A. Latar Belakang Sebagai desa besar dengan sumberdaya alam yang melimpah ditunjang dengan

    fasilitas umum, tentu Desa Padangan sangat padat dengan aktivitas sehari-hari

    warganya, seperti berdagang, bertani, dan lain sebagainya. Hal itu dilakukan

    untuk memperoleh penghasilan yang digunakan untuk menghidupi keluarga.

    Selain itu, sebagai umat yang beragama tentu masyarakat Desa memiliki

    tempat-tempat ibadah, seperti Pura Dalem, Pura Puseh, dan Kedaton. Pusat-

    pusat kegiatan aktivitas warga tersebut terletak di dekat Kantor Perbekel Desa.

    Dengan banyaknya warga dengan pimikiran yang berbeda-beda, tentu terdapat

    cara pandang yang berbeda tentang kebersihan. Sebagai pusat kegiatan warga,

    Area sekitar Kantor Perbekel Desa tentu harus bersih agar dapat menjaga

    kesehatan warga yang beraktivitas di sana.

    Setelah diamati, area di sekitar kantor perbekel Desa, seperti Sekolah,

    Pura, dan Pasar, terlihat bersih. Namun demi mempermudah dan menjaga

    kebersihan di sekitar tersebut, belum terdapat tempat sampah. Untuk itu pada

    KKN-PPM V Universitas Udayana ini akan dilakukan penyerahan tempat

    sampah kepada Masyarakat yang ditempatkan di sekitar area umum, seperti

    Pura, Sekolah, area pasar, dan sekitar kantor perbekel Desa.

    B. Tujuan

    Adapun tujuan dari program KKN-PPM di bidang fisik ini antara lain :

    1. Meningkatkan kesehatan masyarakat

    2. Menjaga kebersihan lingkungan

  • 8

    3. Memberi sumbangasih fisik yang berarti bagi Desa Padangan

    C. Hasil yang Diharapkan

    Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai

    berikut:

    1. Meningkatnya kesehatan masyarakat

    2. Mempermudah masyarakat dalam mengatur pembuangan sampah di tengah

    padatnya aktivitas

    3. Mempererat hubungan sosial antara masyarakat Desa Padangan dengan

    Mahasiswa/i Universitas Udayana

    D. Mahasiswa yang Terlibat

    No. Nama NIM Fak Jur

    1. Wandana Narayana 0804505010 FT TI

    2. Yudhistira Adi Nugraha P. 0804505042 FT TI

    3. Made Bayu Dwi Putra 0804505045 FT TI

    4. A.A. Gd. Bagus Nareswara 0804505068 FT TI

    Sub tema 3

    Pendokumentasian Kondisi Lingkungan dan Kependudukan dengan Sentuhan

    Teknologi, Menuju Desa Padangan yang Inovatif

    A. Latar Belakang Desa Padangan terdiri atas sekitar 525 KK, yang di dalamnya terdapat kurang

    lebih 1500 penduduk. Itu merupakan sumber daya manusia yang dapat

    menunjang kemajuan Desa. Selain itu, desa padangan juga memiliki potensi

    sumber daya alam yang melimpah yang dapat dijadikan daya tarik investor,

    produsen, ataupun distributor hasil pertanaian/perkebunan ataupun menjadi daya

    tarik tersendiri bagi wisatawan. Kekayaan sumber daya alam dan manusia ini

    harus terdokumentasi dengan baik agar dapat mempermudah pengaturan sumber

    daya tersebut. Setelah dilakukan survei ke lokasi dan juga wawancara terhadap

  • 9

    Perbekel Desa, ternyata Desa Padangan memiliki dokumentasi hal-hal tersebut

    namun masih manual atau belum tersentuh sistem canggih yang

    terkomputerisasi yang kina telah banyak digunakan di seluruh Indonesia.

    Melihat kondisi itu, pada KKN-PPM V UNUD ini akan dibuat sebuah Sistem

    Terkomputerisasi yang dapat mendokumentasikan data penduduk dan sumber

    daya alam di Desa Padangan. Selain itu, melalui sistem ini, perangkat desa akan

    lebih mudah dalam manajemen surat yang sering digunakan oleh Kantor Desa.

    B. Tujuan

    Adapun tujuan dari program KKN-PPM di bidang fisik ini antara lain :

    1. Mendokumentasikan Sumber daya alam dan Manusia Desa Padangan

    2. Mempermudah kantor desa dalam pendataan penduduk dan sumberdaya,

    serta mempermudah dalam manajemen surat

    3. Memberi sumbangasih fisik yang berarti bagi Desa Padangan

    C. Hasil yang Diharapkan

    Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai

    berikut:

    1. Mendapatkan data yang jelas mengenai sumber daya alam dan manusia Desa

    Padangan

    2. Mengefisienkan kinerja Kantor Desa dalam pendataan dan surat menyurat

    3. Mempererat hubungan sosial antara masyarakat Desa Padangan dengan

    Mahasiswa/I Universitas Udayana

    D. Mahasiswa yang Terlibat

    No. Nama NIM Fak Jur

    1. Wandana Narayana 0804505010 FT TI

    2. Yudhistira Adi Nugraha P. 0804505042 FT TI

    3. Made Bayu Dwi Putra 0804505045 FT TI

    4. A.A. Bagus Nareswara 0804505068 FT TI

    5. Komang Kusuma Hendra 0908605006 MIPA Ilkom

    6. Ni Putu Tessa Intaran 0908605028 MIPA Ilkom

  • 10

    Sub tema 4

    Pendokumentasian dan Pemublikasian Sumberdaya alam dan Manusia

    Melalui Sentuhan Teknologi, Menuju Desa Padangan yang Inovatif dan

    Terkemuka

    A. Latar Belakang Setelah seluruh kegiatan KKN-PPM V UNUD di Desa Padangan ini dilakukan,

    tentu setiap Mahasiswa/i yang telah bersentuhan langsung dengan masyarakat

    akan mengetahui bagaimana kondisi seseungguhnya sumberdaya alam dan

    manusia yang ada di Desa Padangan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh

    masing-masing bidang KKN-PPM UNUD ini akan didokumentasikan dengan

    baik. Data-data yang telah didapatkan dan didokumentasikan melalui

    wawancara dan pengentryan ke Sistem, tentu lebih bermanfaat jika diolah

    dengan tetap menjaga privasi dan keajegan Desa Padangan, agar Masyarakat di

    luar Padangan mengetahui Potensi Desa tersebut. Untuk itu diperlukan media

    yang mampu memanajemen informasi dan mempublikasikannya ke Masyarakat

    luas. Berdasarkan hal itu, pada KKN-PPM V UNUD ini akan dibuatkan sebuah

    website sebagai media publikasi kondisi sumberdaya alam dan manusia Desa

    Padangan. Tentu dalam pemublikasiannya tetap dijaga privasi masyarakat Desa

    Padangan, dan juga terbatas pada Informasi yang diijinkan untuk

    dipublikasikan. Dengan data-data yang akurat, penyusunan kalimat yang

    komunikatif, dan Foto-foto langsung dari Desa Padangan, akan membuat

    Website menarik sehingga pada akhirnya dapat menjadikan Desa Padangan

    lebih Inovatif dan Terkemuka.

  • 11

    B. Tujuan Adapun tujuan dari program KKN-PPM di bidang fisik ini antara lain :

    1. Mendokumentasikan secara keseluruhan situasi dan kondisi sumberdaya

    alam dan manusia di Desa Padangan melalui kegiatan KKN-PPM V UNUD

    2. Mempublikasikan Situasi, dan kondisi Sumber Daya alam dan manusia Desa

    Padangan melalui sebuah media yang mudah digunakan dan mengglobal

    3. Memberi sumbangasih fisik yang berarti bagi Desa Padangan

    C. Hasil yang Diharapkan

    Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai

    berikut:

    1. Mendapatkan data yang akurat dan Objektif mengenais situasi dan kondisi

    Desa Padangan

    2. Mempublikasikan Potensi dan Sumberdaya yang terdapat di Desa Padangan

    ke masyarakat luas dengan tetap memperhatikan keajegan Desa

    3. Mempererat hubungan sosial antara masyarakat Desa Padangan dengan

    Mahasiswa/i Universitas Udayana

    D. Mahasiswa yang Terlibat

    No. Nama NIM Fak Jur

    1. Sintha Dewi Aryaningrat 0902205038 FK Psikologi

    2. Ayu Andini 0902205005 FK Psikologi

    3. I Gst Bgs Wisma Adiputra 0920025008 FK IKM

    4. Bagus Mayun Pradita Jaya 0920025050 FK IKM

    5. Gst Ayu Emi Prastika Yuli 0911105002 FTP ITP

    6. Sagung Tri Diah Purwani 0908505067 MIPA Farmasi

    7. Lia Puspitasari 0908505025 MIPA Farmasi

    8. Komang Kusuma Hendra 0908605006 MIPA Ilkom

    9. Gst Ayu Primandari Utami 0908105010 MIPA Kimia

    10. Ni Luh Meri Handayani 0908205004 MIPA Fisika

    11. Ni Putu Tessa Intaran 0908605028 MIPA Ilkom

    12. I Gede Ari Sudana 0908405050 MIPA Matematika

    13. Ni Wayan Ginna Astarina 0908505060 MIPA Farmasi

  • 12

    14. Pande Nym Karismawan 0908505006 MIPA Farmasi

    15. I Putu Adnya Pratama 0905105017 FP Agroekoteknologi

    16. IGA Dian Wulandari 0901305101 FS Inggris

    17. Gede Suwiyoga 0901305004 FS Inggris

    18. Aziz Suryoputro Pribadi 0901505006 FS Sejarah

    19. Wandana Narayana Putra 0804505010 FT TI

    20. I Made Bayu Dwi Putra 0804505045 FT TI

    21. AA Gd Bagus Nareswara 0804505068 FT TI

    22. Yudhistira Adi Nugraha P 0804505042 FT TI

    23. I Nyoman Purnawan 0920025051 FK IKM

    1.2. Judul Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi : Peningkatan Mutu, Kualitas

    serta Kuantitas Hasil Produksi Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Alam Di

    Desa Padangan

    Subtema 1

    Pelatihan Pembuatan MOL (MikroOrganisme Lokal) Dan Pemanfaatan

    Limbah Kopi Dan Kotoran Ternak Kambing Sebagai Pupuk Organik Guna

    Meningkatkan Kwantitas dan Kwalitas Hasil Kopi Di Desa

    Padangan,Pupuan,Tabanan.

    A. Latar Belakang

    Kopi merupakan buah yang lazim dijadikan minuman penghilang rasa ngantuk.

    Di Indonesia terutama di bali sendiri kopi sudah menjadi minuman yang selalu

    disajikan dalam setiap kegiatan. Produksi kopi di bali umumnya berasal dari dua

    jenis kopi yaitu kopi robusta dan kopi arabika, kopi robusta dapat tumbuh di

    sebagian besar dataran rendah sampai tinggi, sedangkan arabika kebanyakan

    ditanaman di dataran tinggi seperti di daerah bangle. Berdasarkan data Dinas

    Perkebunan Bali, penurunan produksi kopi Arabika di Bali mencapai 55 persen,

    sementara kopi Robusta mencapai 45 persen. Sebelumnya tingkat produksi kopi

    di Bali mencapai 3200 ton per tahun untuk kopi Arabika dan 13.000 ton per

    tahun untuk kopi Robusta. Dampak perubahan iklim menyebabkan

    pembentukan bunga tidak terjadi, bahkan bunga yang terbentuk tidak

    mengalami persarian sehingga gugur. Sehingga buah yang jadi itu sejak awal

  • 13

    jumlahnya sedikit. akibat penurunan produksi harga kopi di Bali saat ini

    mengalami kenaikan yang signifikan. Kopi Robusta yang biasanya Rp. 13.000

    per kilogram, kini telah mencapai harga Rp. 22.000 per kilogram. Sedangkan

    untuk kopi arabika sebelumnya hanya Rp. 31.000 perkilogram, saat ini telah

    menyentuh harga Rp. 57.000 per kilogram. Selain itu serangan berbagai jenis

    hama serta penyakit yang menyerang tanaman kopi ikut memicu terjadinya

    penurunan produksi kopi di bali. Berbagai jenis hama dan penyakit seperti

    penyakit Karat Daun, Jamur Upas, Jamur Akar Putih serta hama

    nematode,penggerek buah kopi, gangguan hama dan penyakit tersebut dapat

    mengakibatkan gangguan produksi yang mampu menurunkan hasil signifikan

    pada buah kopi. Alternative pengendalian yang saat ini paling efektif dan efisien

    adalah penggunaan pestisida, namun resiko penggunaan pestisida bagi

    lingkungan dan ekosistem sekitar aka member dampak yang merugikan. Maka

    dari itu dikembangkan system PHT atau Integrated Pest Management yang

    dimana dalam pengendalian hama diterapkan berbagai cara atau metode namun

    penggunaan pestisida merupakan pilihan terakhir. Untuk mengurangi atau

    bahkan menghindari kerusakan yang ditimbulkan oleh hama tidak hanya perlu

    penanganan dari luar, namun juga perlu adanya penanganan dari dalam, yang

    dalam hal ini penguatan tumbuhan kopi, hal ini dapat dilakukan dengan cara

    penggunaan pupuk yang berimbang. Desa padangan merupakan salah satu

    sentra penghasil kopi yang terletak di Kecamatan Pupuan,Kabupaten Tabanan,

    Bali. Desa ini memiliki ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut.

    Sebagian besar petani membudidayakan kopi robusta, disamping karena jumlah

    produksinya yang lebih banyak dari kopi arabika, juga karena kopi jenis ini

    lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Salah satu alternative

    pemupukan yang berbasis masyarakat adalah penggunaan MOL

    mikroorganisme local yang selanjutnya dikombinasikan dengan memanfaatkan

    sisa ampas kopi,kotoran serta urine sapi untuk pembuatan pupuk cari. MOL

    adalah mikroorganisme lokal yang dapat di buat dengan sangat sederhana yakni

    dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar kita yakni dapat

    memanfaatkan limbah dari rumah tangga atau memanfaatkan sisa dari tanaman

    misalnya bonggol pisang , buah nanas , daun nimba ,gedebog pisang. MOL atau

    mikroorganisme lokal dapat digunakan sebagai pengganti bioaktivator dalam

  • 14

    pembuatan kompos atau langsung diaplikasikan ke tanaman. Dengan

    menggunakan bahan yang tersedia di lingkungan sekitar, MOL murah sehingga

    menghemat biaya produksi tanaman. Pohon Gamal, bahasa latinnya adalah

    Gliricidia Sepium. Sama halnya dengan Kaliandra maka jenis tanaman ini

    masuk ke dalam kelompok polong-polongan atau Leguminoseae. Gamal

    merupakan akronim dari Ganyang Mati Alang-Alang yang dikarenakan

    bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan alang-alang. Daun Gamal dapat

    diberikan sebagai Pakan Ternak dengan Kandungan Gizi adalah 3 6,4%

    Nitrogen, 0,31% P, 0,77% K, 15 30% serat kasar dan 10% Abu. Daun Gamal

    yang rontok dan jatuh ke tanah pada musim kemarau sangat bermanfaat juga

    untuk meningkatkan bahan organik serta kadar nitrogen tanah.Pohon Gamal

    yang dijadikan pohon rambatan Vanili di lahan perkebunan & peternakan Villa

    Domba. Daunnya dapat diberikan sebagai Pakan Ternak saat dilakukan

    Pemangkasan. Menurut Hadinata (2008), bahan utama dalam pembuatan MOL

    terdiri dari tiga komponen antara lain : (1) karbohidrat berasal dari air cucian

    beras, nasi basi, singkong, kentang, gandum, rebung, rumput gajah, dan daun

    gamal; (2) glukosa dari gula merah, cairan gula pasir, dan air kelapa; (3) sumber

    mikroorganisme berasal dari keong mas, kulit buah-buahan, air kencing, dan

    terasi. Pembuatan MOL dilakukan dengan memanfaatkan daun gamal

    dikombinasikan dengan air kelapa sebagai sumber glukosa, dan urin sapi

    sebagai sumber mikroorganisme. Pemanfaatan daun gamal sebagai bahan baku

    dalam penelitian karena tanaman gamal (Gliricidia sepium) merupakan salah

    satu jenis tanaman leguminoceae dengan kandungan unsur hara yang tinggi.

    Purwanto (2007) menguraikan gamal yang berumur satu tahun mengandung 3-

    6% N; 0,31 % P; 0,77% K; 15-30% serat kasar; dan 10% abu K. Berdasarkan

    hasil penelitian Sutari (2009), kandungan unsur hara yang terdapat dalam larutan

    MOL daun gamal lebih tinggi daripada larutan MOL dengan bahan dasar

    rebung, dan rumput gajah. Kandungan unsur hara yang terdapat dalam larutan

    biourine daun gamal terdiri dari 2,8 % N; 48,11 mg L-1 P; 14,469 mg L-1 K;

    520 mg L-1 S; 48,5 mg L-1 Ca; 224 mg L-1 Mg; 125 mg L-1 Na; 3,75 mg L-1

    Fe; 54,60 mg L-1 Mn; 0,83 mg L-1 Zn; 0,241 mg L-1 Cu, dan 7455 mg L-1 Cl.

    Air kelapa merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme

    selama proses fermentasi karena air kelapa mengandung 7,27% karbohidrat;

  • 15

    0,29% protein; beberapa mineral antara lain 312 mg L-1 kalium; 30 mg L-1

    magnesium; 0,1 mg L-1 besi; 37 mg L-1 fosfor; 24 mg L-1 belerang; dan 183

    mg L-1 klor (Budiyanto, 2002). Urin sapi dimanfaatkan sebagai sumber

    mikroorganisme dalam pembuatan MOL, karena kotoran ternak mengandung

    mikroorganisme selulolitik yang membantu proses pencernaan. Menurut

    Wanapat (2001 dalam Wahyudi, 2009), bakteri dan jamur lignoselulolitik

    memiliki peran penting dalam proses perombakan pakan ternak dalam bentuk

    selulosa di dalam rumen. Populasi mikroorganisme selulolitik berkembang

    dengan baik pada ruminansia yang diberi pakan utama berupa hijauan dengan

    serat yang tinggi. Menurut Lingga (1991 dalam Syaifudin, 2010), kotoran

    ternak sapi cair memiliki kandungan unsur hara yang lebih tinggi daripada

    kotoran ternak sapi padat. Urin sapi mengandung 1,00% N; 0,50% P, dan 1,50%

    K sedangkan kotoran sapi padat mengandung 0,14% N; 0,20% P, dan 0,10% K.

    Faktor-faktor yang berperan penting dalam proses fermentasi antara lain media

    fermentasi, kadar bahan baku atau substrat, pH, temperatur, waktu, bentuk dan

    sifat mikroorganisme yang aktif di dalam proses fermentasi, dan rasio C/N

    dalam bahan (Suriawiria,1996; Hidayat, 2006). Mikroorganisme dalam larutan

    MOL melakukan perombakan terhadap bahan organik yang terdapat dalam

    MOL sehingga terbentuk senyawa yang lebih sederhana. Menurut Hidayat

    (2006), fermentasi merupakan perubahan kimia beberapa enzim dengan

    memanfaatkan bakteri dan jamur sebagai dekomposer. Perubahan kimia dari

    fermentasi meliputi proses pengasaman, dan dekomposisi gula menjadi alkohol

    dan karbondioksida, serta dekomposisi senyawa organik. Suriawiria (1996)

    menyatakan bahwa proses pengomposan alami membutuhkan waktu yang

    sangat lama, antara 6 bulan hingga 12 bulan, sampai bahan organik tersebut

    benar-benar tersedia bagi tanaman. Penggunaan mikroorganisme dapat

    mempersingkat proses dekomposisi dari beberapa bulan menjadi beberapa

    minggu. Menurut Lukitaningsih (2010), mikroorganisme mampu mempercepat

    proses pengomposan menjadi sekitar 2-3 minggu. Hidayat (2006)

    menyatakan, bahwa lama fermentasi berkisar 4-14 hari, lama fermentasi yang

    disarankan adalah 14 hari karena bahan organik telah mengalami proses

    dekomposisi.

  • 16

    Berdasarkan hasil penelitian Sutari (2009), pembuatan MOL starter dilakukan

    dengan proses fermentasi daun gamal dan air kelapa dengan konsentrasi 250 g

    L-1 air kelapa. Perlakuan menggunakan bio-urine daun gamal menunjukkan

    hasil yang paling baik pada pertumbuhan tanaman sawi dibandingkan dengan

    bio-urine rebung dan bio-urine rumput gajah. Penggunaan MOL sangat murah

    dan efisien karena larutan MOL menggunakan bahan alami yang terdapat di

    lingkungan sekitar, serta proses pembuatannya yang sederhana. Bahanbahan

    yang terdiri dari daun gamal, urin sapi, dan air kelapa dimasukkan dalam wadah

    tertutup, dan difermentasi selama beberapa minggu, setelah itu larutan MOL

    dapat digunakan sebagai aktivator dalam pembuatan pupuk kompos atau dapat

    langsung digunakan sebagai pupuk cair.

    B. Tujuan

    `Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah:

    1. Peningkatan produksi kopi

    2. Memberi alternatif solusi bagi petani kopi di Desa Padangan

    3. Memberdayakan hal-hal yang ada disekitar lingkungan petani

    4. Pemanfaatan limbah pertanian menjadi menguntungkan

    C. Hasil yang Diharapkan

    Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai

    berikut :

    4. Peningkatan produksi kopi.

    5. Meminimalisir penggunaan pupuk sintetis yang dapat meninggalkan residu

    kimia di dalam tanah.

    6. Masyarakat mampu mengelola kebun kopi secara mandiri,terutama dalam hal

    pemupukan.

    7. Peningkatan taraf ekonomi atau kesejahteraan petani sejalan dengan

    peningkatan produksi kopi.

  • 17

    Subtema 2

    Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Desa Padangan Menjadi Produk

    Fungsional

    A. Latar Belakang Dewasa ini, tampak kecenderungan masyarakat dalam mengonsumsi makanan

    untuk mempertimbangkan pengaruh makanan yang dikonsumsi terhadap

    kesehatan tubuhnya disamping kelezatan dan nilai gizi produk tersebut

    (Goldberg 1994). Semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan kesehatan

    dan maraknya gaya hidup sehat menempatkan fungsi pangan tidak lagi terbatas

    hanya dua tetapi menjadi tiga macam. Pangan selain berfungsi untuk mensuplai

    kebutuhan gizi dan kelezatan dengan cita rasanya, pangan juga berfungsi untuk

    menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Bahkan bila dimungkinkan dapat

    menyembuhkan atau menghilangkan efek negatif dari penyakit tertentu.

    Kenyataan ini menuntut suatu bahan tidak lagi sekedar bergizi dan lezat tetapi

    juga dapat bersifat fungsional. Fenomena pangan fungsional melahirkan

    paradigma baru dalam modifikasi berbagai produk olahan pangan yang

    memberikan sifat fungsional. Tujuan pengembangan pangan fungsional antara

    lain untuk memperbaiki fungsi-fungsi fisiologi agar dapat melindungi tubuh dari

    penyakit, khususnya penyakit degeneratif seperti atherosklerosis, katarak,

    kanker, autoimun, dan penuaan dini. Salah satu sumber buah-buahan yang

    dapat digunakan sebagai produk fungsional yaitu jeruk yang memiliki

    kandungan gizi yang baik bagi tubuh namun cepat rusak jika tidak dilakukan

    penanganan yang tepat. Jeruk, khususnya jeruk lemon selain dimakan segar,

    merupakan bahan baku industri pembuatan asam sitrun, pektin, dan minyak

    jeruk. Jenis jeruk ini juga dapat dibuat selai. Selain itu, pektin yang terkandung

    di dalam daging buahnya menurunkan kolesterol darah. Jeruk lemon

    mengandung substansi yang diketahui sebagai limonene yang digunakan untuk

    menghilangkan batu empedu dan dipercaya pula sebagai agen anti kanker.

    Kandungan limonene tertinggi berada pada bagian spon putih dari daging lemon

    (buletin teknopro hortikultura, 2004). Selain dari buah, rempah-rempah juga

    dapat berfungsi sebagai pangan fungsional. Beberapa dari rempah-rempah yang

    sudah lama dikenal di adalah kunyit dan asam. Minuman fungsional kunyit

    asam telah lama dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat. Minuman kunyit

  • 18

    asam adalah suatu minuman yang diolah dengan bahan utama kunyit dan asam

    (Limananti dan Triratnawati, 2003). Selain itu dijelaskan bahwa minuman

    kunyit asam sebagai pengurang rasa nyeri pada dismenorea primer memiliki

    efek samping minimal dan tidak ada bahaya jika dikonsumsi sebagai suatu

    kebiasaan (Limananti dan Triratnawati, 2003). Menurut Sastroamidjojo (1997),

    kunyit mempunyai khasiat sebagai penghilang gatal, antipasmodikum, obat

    gingivitis (radang gusi), obat radang selaput mata, obat sesak napas, obat sakit

    perut, dan sebagai astrigentia serta analgetika (penghilang rasa nyeri). Selain itu,

    kunyit juga mempunyai aktivitas antioksidan yang cukup tinggi yang terutama

    disebabkan oleh senyawa kurkumin. Asam merupakan sejenis bumbu

    tradisional yang kaya akan zinc dan kandungan L-tartaric acid yang

    menurunkan resiko terbentuknya batu Kristal dalam saluran kemih (Winarno

    1997). Asam juga dapat digunakan sebagai obat disentri, demam, lepra, radang

    mata, infeksi oral, penyakit pernapasan, dan luka-luka (Lewis dan Elvin 1977).

    Dengan berbagai manfaat tersebut jeruk lemon, kunyit dan asam jawa sangat

    berpotensi untuk dikembangkan sebagai produk fungsional. Oleh karena itu,

    diusulkan untuk dilakukan optimasi produk fungsional berbahan dasar jeruk

    lemon dalam pembuatan selai, serta kunyit dan asam sebagai minuman

    tradisional.

    B. Tujuan

    Adapun tujuan dari program ini :

    1. Memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Desa Padangan

    2. Mengenalkan manfaat dari jeruk lemon dan minuman kunyit asam

    3. Membantu masyarakat dalam meningkatkan pengolahan jeruk lemon dan

    minuman kunyit asam yang tepat agar kandungan gizinya tidak hilang

    4. Membantu masyarakat membuka peluang usaha baru dari jeruk lemon,

    kunyit dan asam untuk meningkatkan penghasilan

    C. Hasil yang Diharapkan

    Melalui pelaksanaan program ini, adapun hasil yang kami harapkan antara lain

    adalah:

    1. Dapat lebih memberdayakan sumber daya alam khususnya rempah-rempah yang ada di Desa Padangan

  • 19

    2. Meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi jeruk lemon dan rempah-rempah dari kunyit dan asam sebagai minuman

    kunyit asam

    3. Meningkatnya kesehatan masyarakat

    D. Mahasiswa yang Terlibat

    No. Nama NIM Fak Jur

    1. Gst Ayu Emi Prastika Yuli 0911105002 FTP ITP

    2. Gst Ayu Primandari Utami 0908105010 MIPA Kimia

    3. Ni Luh Meri Handayani 0908205004 MIPA Fisika

    4. I Putu Adnya Pratama 0905105017 FP Agroekoteknologi

    1.3. Judul Kegiatan Bidang Sosial Budaya :Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

    di Desa Padangan Melalui Penyuluhan Pemahaman Pentingnya Pendidikan

    Tinggi dan Teknologi Informasi Komputer, Kegiatan Games Edukatif Untuk

    Murid - Murid SD, dan Melengkapi Sarana Pendidikan di SD dan Menambah

    Koleksi Buku Bacaan

    A. Latar Belakang

    Sebagai wujud dari pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas

    Udayana mewajibkan kepada mahasiswa melaksanakan KKN-PPM (Kuliah

    Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat). Disini kami

    ditempatkan di Desa Padangan, kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Dalam

    survey kami, berbagai masalah sosial budaya ditemukan menjadi sorotan di

    Desa Padangan, khususnya dalam proses meningkatkan sumber daya

    manusianya. Dalam kesempatan kali ini, sorotan akan dititik beratkan pada

    masalah Pendidikan sebagai dasar peningkatan sumber daya manusia. Masih

    banyaknya jumlah rumah tangga miskin (RTM) di Desa Padangan ini dapat

    diakibatkan oleh tidak meratanya tingkat pendidikan masyarakat karena

    terbatasnya sarana pendidikan di daerah tersebut. Di Desa Padangan sendiri

    hanya terdapat sekolah SD dan SMP, sedangkan untuk SMA harus dilanjutkan

    di luar Desa Padangan yang jarak tempuhnya lumayan jauh dengan infrastruktur

    jalan yang kurang baik sehingga menyebabkan rendahnya minat murid untuk

    melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagai langkah awal

  • 20

    mengurangi jumlah RTM di Desa Padangan ini adalah meningkatkan mutu dan

    kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) dengan cara meningkatkan tingkat

    pendidikan penduduk. Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk

    meningkatkan tingkat pendidikan di Desa Padangan adalah melaksanakan

    penyuluhan mengenai pentingnya pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi

    merupakan suatu jalan lebar yang dapat membantu mengurangi jumlah RTM,

    melalui pendidikan yang tinggi seseorang akan mendapatkan ilmu yang dpat

    berguna bagi dirinya, keluarga dan lingkungannya, serta dengan mendapatkan

    pendidikan yang tinggi maka akan ada peluang memperoleh pekerjaan yang

    lebih baik. Keinginan untuk menempuh pendidikan sampai ke tingkat yang

    setinggi-tingginya diawali oleh minat sang murid. Murid yang sedang

    melaksanakan pendidikannya di tingkat SMP merupakan seorang anak yang

    sedang tumbuh menjadi ramaja. Pada proses ini anak akan mulai berpikir untuk

    menentukan masa remaja yang akan ditempuh, akan ada banyak faktor yang

    akan menentukan pilihan sang anak mulai dari keluarga, lingkungan, dan

    pergaulannya. Di Desa Padangan pada proses ini sangat rentang murid SMP

    tidak melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi karena berbagai

    alasan terutama kurangnya minat anak anak tersebut. Sehingga perlunya

    diberikan penyuluhan pemahan pentingnya pendidikan tinggi sebagai dorongan

    dan motivasi agar adanya minat dari anak anak di sini untuk melanjutkan

    pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pad kegiatan penyuluhan ini juga akan

    diberikan penuluhan tentang pentingnya teknologi informasi komputer dan cara

    ber internet sehat. Selain faktor minat yang memengaruhi seorang anak untuk

    melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, terdapat juga faktor

    kebosanan belajar sang anak karena menganggap belajar itu tidak

    menyenangkan. Ini sering dirasakan oleh siswa siswa SD yang pada dasarnya

    mereka merupakan anak anka yang masih menyukai bermain. Untuk

    mengatasi hal ini perlu adanya suatu kegiatan yang dapat membuat kesan bahwa

    belajar itu menyenangkan melalui kegiatan lomba tingkat SD yang dilaksanakan

    secara menarik dan kreatif sehingga akan memberikan kesan menyenagkan

    kepada siswa siswa tersebut. Diharapkan dengan kegiatan lomba tersebut akan

    memacu semangat mereka untuk belajar. Pada pelakasanaan survey yang kami

    laksanakan ke SD yang ada di Desa Padangan terlihat bahwa infrastrukur

  • 21

    gedung SD disana sudah baik. Namun dilihat dari suasana ruangan, sarana dan

    prasarana di sana masih kurang. Terlihat bahwa di beberapa ruang kelas kurang

    lengkapnya foto presiden dan wakil presiden. Serta suasana ruangan yang masih

    terlihat baku, perlu kiranya ada penambahan beberapa sarana seperti poster

    poster bahasa inggris, tabel tabel perkalian, serta kelengkapan sarana

    pendukung pendidikan yang lainnya juga. Secara keseluruhan aspek sosial

    budaya akan menjadi ujung tombak daya saing Desa Padangan kedepannya.

    Berbagai program telah secara konkrit kami rancang untuk medukung

    pengembangan tersebut. KKN-PPM ini akan menjadi kesempatan pengabdian

    yang tepat guna membantu Desa Padangan mencapai daya saing yang

    diinginkan.

    B. Tujuan Adapun tujuan dari program bidang sosial budaya ini adalah :

    1. Berbagi dan meningkatkan wawasan di bidang pendidikan di Desa

    Padangan

    2. Mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan Pendidikan di Desa

    Padangan.

    3. Memberikan pemahaman kepada Siswa siswa di Desa Padangan mengenai

    pentingnya pendidikan tinggi.

    4. Meningkatkan mutu dan kualitas Lembaga Pendidikan di Desa Padangan.

    C. Hasil yang Diharapkan

    Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai

    berikut :

    1. Meningkatnya kualitas dan mutu pendidikan siswa di Desa Padangan.

    2. Meningkatnya pemahaman masyarakat di bidang pendidikan mengenai

    pentingnya pendidikan tinggi..

    3. Meningkatnya semangat belajar siswa siswa di Desa Padangan.

    4. Meningkatnya mutu dan kualitas Lembaga Pendidikan di Desa Padangan.

  • 22

    D. Mahasiswa yang Terlibat

    No. Nama NIM Fak Jur

    1. I Gede Ari Sudana 0908405050 MIPA Matematika

    2. IGA Dian Wulandari 0901305101 FS Inggris

    3. Gede Suwiyoga 0901305004 FS Inggris

    4. Aziz Suryoputro Pribadi 0901505006 FS Sejarah

    5. Komang Kusuma Hendra 0908605006 MIPA Ilkom

    6. Ni Putu Tessa Intaran 0908605028 MIPA Ilkom

    7. Sintha Dewi Aryaningrat 0902205038 FK Psikologi

    8. Ayu Andini 0902205005 FK Psikologi

    1.4. Judul Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat : Meningkatkan Kesehatan

    Masyarakat melalui Kesadaran akan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

    dan Penggunaan Potensi Alam sebagai Obat Tradisional di Desa Padangan

    Sub tema 1

    21 hari Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) guna

    Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan,

    Kabupaten Tabanan

    A. Latar Belakang Menurut WHO (1946), sehat adalah suatu keadaan yang baik fisik, mental,

    maupun sosial, dan tidak hanya sekedar tanpa penyakit atau kecacatan. Dalam

    undang-undang kesehatan disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan

    adalah agar masyarakat mempunyai kemampuan untuk menjaga dan

    meningkatkan derajat kesehatannya. Kesehatan itu penting untuk setiap orang,

    termasuk pula masyarakat Padangan yang terdiri dari kelompok anak-anak yang

    masih bersekolah, remaja, dan orang-orang dewasa atau sebuah rumah tangga.

    Bagi sebagian besar orang, sehat adalah hal yang sangat mahal. Maka dari itu,

    kesehatan perlu dijaga. Salah satunya dengan PHBS. PHBS dapat berlaku secara

    universal dan dapat dilakukan di rumah, di sekolah, tempat kerja, maupun

    tempat-tempat umum. Maka, untuk mencapai suatu hal yang disebut dengan

    sehat, setiap orang, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa hendaknya

    memahami, menerapkan, dan membiasakan diri dengan PHBS dalam kehidupan

    sehari-hari. Kebiasaan adalah suatu hal yang biasa dilakukan oleh seseorang

  • 23

    sehingga saraf-sarafnya secara refleks telah mampu melakukan hal tersebut

    dengan baik tanpa harus mengeluarkan energi yang terlalu banyak. Menurut

    teori psikologi kognitif, kebiasaan baru dapat dibentuk dalam 21 hari dengan

    didahului perubahan pada sistem kognitif dari seseorang. Selain itu,

    permasalahan yang ditemukan di desa padangan untuk sarana kesehatan boleh

    dibilang cukup terbatas, dimana disana hanya terdapat posyandu dan puskesmas

    pendamping. Jika hanya mengharapkan peranan dari posyandu dan puskesmas

    pembantu saja rasanya kesehatan masyarakat sulit untuk tercapai secara merata

    dan maksimal di seluruh keluarga yang ada di desa padangan. Maka dari itu,

    kelompok kami mengusulkan suatu program pembiasaan perilaku hidup bersih

    dan sehat dalam 21 hari guna meningkatkan kesehatan masyarakat yang berada

    di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Kegiatan yang

    akan dilakukan seperti self control, pembentukan dan pembinaan dokter kecil.

    B. Tujuan

    Adapun tujuan dari program bidang kesehatan ini antara lain :

    1. Meningkatkan kesehatan masyarakat

    2. Mengefektifkan pengeluaran biaya masyarakat agar dapat dialokasikan

    untuk pemenuhan gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk

    peningkatan pendapatan

    3. Mengupayakan masyarakat untuk mampu menciptakan dan

    mempertahankan lingkungan sehat

    4. Memberdayakan masyarakat agar mampu mencegah dan menanggulangi

    masalah kesehatan

    5. Meningkatkan kesadaran masyarakat agar bersedia memanfaatkan

    pelayanan kesehatan yang ada

    6. Masyarakat mampu mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber

    masyarakat seperti Posyandu, tabungan bersalin, kelompok pemakai air.

    7. Peningkatan kinerja dan citra alokasi biaya penanganan masalah

    kesehatan dapat di alihkan untuk pengembangan lingkungan sehat dan

    penyediaan sarana kesehatan merata, bermutu dan terjangkau.

    8. Menjadi pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pengembangan

    PHBS

  • 24

    9. Meningkatkan pengeloloaan lingkungan yang bersih dan mendukung

    dalam peningkatan kesehatan keluarga secara merata.

    C. Hasil yang Diharapkan Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai

    berikut :

    1. Meningkatnya Kesehatan masyarakat

    2. Pengeluaran biaya masyarakat dapat dialokasikan untuk pemenuhan gizi

    keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan

    3. Masyarakat mampu menciptakan dan mempertahankan lingkungan sehat

    4. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan

    5. Masyarakat bersedia memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

    6. Masyarakat mampu mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber

    masyarakat seperti Posyandu, tabungan bersalin, kelompok pemakai air.

    7. Peningkatan kinerja dan citra alokasi biaya penanganan masalah kesehatan

    dapat di alihkan untuk pengembangan lingkungan sehat dan penyediaan

    sarana kesehatan merata, bermutu dan terjangkau

    8. Menjadi pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pengembangan PHBS

    9. Melalui pembentukan dan pembinaan dokter kecil diharapkan dapat

    membentuk anak yang memiliki kemampuan yang cukup akan hidup sehat

    dan pemahaman akan pengeloloaan lingkungan yang bersih dan mendukung

    dalam peningkatan kesehatan keluarga secara merata

    Sub tema 2

    Peningkatan Kesehatan Warga Desa Padangan melalui Pemanfaatan Potensi

    Alam sebagai Obat Tradisional

    A. Latar Belakang Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,

    bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau galenik, atau campuran dari

    bahan tersebut, yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan

    berdasarkan pengalaman (BPOM RI, 2005). Obat tradisional telah diterima

    secara luas di hampir seluruh negara di dunia. Menurut WHO, negara-negara di

    Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan obat tradisional sebagai

    pelengkap pengobatan primer yang mereka terima. WHO merekomendasikan

  • 25

    penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan

    masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit

    kronis, penyakit regeneratif dan kanker. WHO juga mendukung upaya-upaya

    dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari obat tradisional (WHO, 2003).

    Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat

    obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan.

    Penggunaan obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang

    kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya naskah lama pada daun

    lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak Pabbura (Sulawesi Selatan),

    dokumen Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang Dalem dan relief

    candi Borobudur yang menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu)

    dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya (Sari, 2006). Penggunaan obat

    tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern.

    Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki banyak keuntungan

    diantaranya efek samping obat tradisional relatif kecil, adanya efek

    komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat tradisional atau

    komponen bioaktif tanaman obat, pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari

    satu efek farmakologi, dan obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit

    metabolik dan degeneratif (Pramono dan Katno, 2008).

    B. Tujuan

    Adapun tujuan dari program KKN-PPM di bidang kesehatan ini antara lain :

    4. Meningkatkan kesehatan masyarakat

    5. Memanfaatkan potensi alam sebagai obat tradisional untuk masyarakat

    6. Mengurangi efek samping obat sintetis yang dikonsumsi masyarakat

    7. Memberdayakan masyarakat agar mampu mencegah dan menanggulangi

    penyakit melalui pengobatan secara tradisional

    C. Hasil yang Diharapkan

    Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai

    berikut:

    4. Meningkatnya kesehatan masyarakat

    5. Termanfaatkannya potensi alam Desa Padangan untuk pengobatan

    masyarakat

  • 26

    6. Masyarakat tidak merasakan efek samping obat yang dikonsumsi

    7. Masyarakat dengan segera mampu mencegah dan menanggulangi penyakit

    D. Mahasiswa yang Terlibat

    No. Nama NIM Fak Jur

    1. Sintha Dewi Aryaningrat 0902205038 FK Psikologi

    2. Ayu Andini 0902205005 FK Psikologi

    3. Gst Bgs Wisma Adiputra 0920025008 FK IKM

    4. Bagus Mayun Pradita Jaya 0920025050 FK IKM

    5. Sagung Tri Diah Purwani 0908505067 MIPA Farmasi

    6. Lia Puspitasari 0908505025 MIPA Farmasi

    7. Ni Wayan Ginna Astarina 0908505060 MIPA Farmasi

    8 Pande Nym Karismawan 0908505006 MIPA Farmasi

    9. I Nyoman Purnawan 0920025051 FK IKM

  • 27

    II. LINGKUP KKN-PPM

    2.1. Lingkup Kegiatan Bidang Prasarana Fisik A. Kelompok Sasaran

    . Masyarakat

    B. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN-PPM Persiapan

    a. Melakukan perizinan dengan instansi-instansi terkait dilingkup Desa

    Padangan.

    b. Melakukan kerjasama dengan instansi-instansi terkait dilingkup Desa

    Padangan.

    c. Survei potensi alam ke masyarakat di Desa Padangan.

    d. Pembagian tugas untuk pelaksanaan kegiatan.

    Pelaksanaan

    a. Melakukan Survei-survei ke Fasilitas Desa, pendataan dan pengamatan

    langsung terhadap situasi dan kondisi masyarakat Desa Padangan

    b. Perbaikan Fasilitas Desa

    c. Pendokumentasian dan Pendataan Kondisi dan situasi sumberdaya alam dan

    manusia Desa Padangan

    d. Pemublikasian Potensi Desa Padangan

    Evaluasi

    Dilakukan melalui wawancara pada masyarakat umum Desa Padangan

    2.2. Lingkup Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi A. Kelompok Sasaran

    Kelompok-kelompok tani di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten

    Tabanan

    B. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN-PPM Persiapan

  • 28

    Melakukan perizinan dengan instansi-instansi terkait dilingkup Desa

    Padangan

    Melakukan kerjasama dengan instansi-instansi terkait

    Survei ke masyarakat di Desa Padangan.

    Pembagian tugas untuk pelaksanaan kegiatan.

    Pelaksanaan

    Melakukan pembuatan MOL

    Melakukan penyuluhan

    Melakukan pembuatan pupuk organik

    Evaluasi

    Dilakukan melalui penyebaran kuisioner pada kelompok tani di Desa

    Padangan

    2.3. Lingkup Kegiatan Bidang Sosial Budaya A. Kelompok Sasaran

    Siswa-siswi SD

    Siswa-siswi SMP

    B. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN-PPM Persiapan

    Melakukan pendekatan dengan instansi terkait yaitu pihak sekolah

    Mengadakan kerjasama dengan instansi

    Menyusun program-program dan materi sosial budaya yang akan diberikan

    Pelaksanaan

    Melakukan penyuluhan pentingnya pendidikan tinggi dan informasi

    komputer

    Melakukan games edukatif untuk siswa-siswa SD

    Melengkapi sarana pendidikan di SD dan menambah buku bacaan

    Evaluasi

  • 29

    Dilakukan dengan metode wawancara kepada beberapa orang dari siswa SD

    dan SMP.

    2.4. Lingkup Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat

    A. Kelompok Sasaran - Siswa-siswi SDN 1 Padangan

    - Masyarakat umum Desa Padangan

    B. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN-PPM Persiapan

    e. Melakukan perizinan dengan instansi-instansi terkait dilingkup Desa

    Padangan.

    f. Melakukan kerjasama dengan instansi-instansi terkait dilingkup Desa

    Padangan.

    g. Survei potensi alam ke masyarakat di Desa Padangan.

    h. Pembagian tugas untuk pelaksanaan kegiatan.

    Pelaksanaan

    a. Melakukan survei ke rumah warga Desa Padangan untuk melihat taman yang

    berpotensi sebagai obat.

    b. Melakukan sosialisasi mengenai manfaat dan cara pengolahan obat

    tradisional

    c. Menyebarkan leaflet terkait dengan pengobatan tradisional

    Evaluasi

    Dilakukan melalui penyebaran kuesioner serta wawancara pada masyarakat

    umum Desa Padangan.

  • 30

    III. METODE PELAKSANAAN KKN PPM

    3.1. Metode Pelaksanaan Kegiatan Bidang Prasarana Fisik

    A. Rencana Program Kegiatan Bidang Prasarana Fisik

    1. Perbaikan Fasilitas Desa Program ini berupa perbaikan terhadap identitas desa berupa gapura, batas

    Desa, dan tulisan-tulisan yang menyangkut keberadaan desa tersebut.

    Dilakukan dengan mengecat ulang (menebalkan) Fasilitas tersebut. Selain itu

    juga akan dilakukan pengecatan ulang terhadap sarana dan prasarana

    Olahraga, seperti tiang gawang Sepak Bola, tiang penyangga Net Voli, dan

    pembuatan garis lapangan.

    2. Pengadaan Alat Kebersihan Program ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam pembuangan

    sampah di Desa. Tempat sampah diletakkan di sekitar area Umum Desa.

    3. Pembuatan Website Desa Padangan Program ini bertujuan untuk mempublikasikan potensi-potensi Alam dan

    Wisata yang ada di Desa Padangan dalam bentuk Website sehingga dapat

    diketahui oleh masyarakat, terutama calon Wisatawan.

    4. Pembuatan Aplikasi Sistem Manajemen Surat Program ini bertujuan untuk mempermudah perangkat desa dalam

    memanajemen surat masuk dan keluar di Kantor Perbekel Desa

    B. Rundown Rencana Kegiatan Bidang Prasana Fisik

    No. Program Tempat Tim Jam/Individu Jumlah

    1 Survei atribut desa yang akan diperbaiki Desa

    Padangan 10

    Orang 5 jam 50 jam

    2 Persiapan alat-alat untuk pembenahan atribut desa yang akan diperbaiki

    Desa Padangan

    11 Orang 5 jam 55 jam

    3 Perbaikan atribut desa Desa Padangan 21

    Orang 15 jam 315 jam

    4 Penyiapan alat bantuan Kebersihan Desa

    Padangan 10

    Orang 5 jam 50 jam

    5 Penyerahan dan penempatan alat kebersihan Desa

    Padangan 21

    Orang 15 jam 315 jam

  • 31

    6 Survei dan dokumentasi Potensi alam dan Wisata Desa untuk dimasukkan ke Website

    Desa Padangan

    6 Orang 10 Jam 60 Jam

    7 Pembuatan Website Desa Padangan Desa

    Padangan 6

    Orang 10 Jam 60 Jam

    8 Sosialisasi Website Desa Padangan Desa

    Padangan 6

    Orang 5 Jam 30 Jam

    9 Survei Kondisi S.O.P. Surat masuk Keluar di Kantor Desa Desa

    Padangan 6

    Orang 10 Jam 60 Jam

    10 Pembuatan Sistem Manajemen Surat Kantor Desa Padangan Desa

    Padangan 6

    Orang 10 Jam 60 Jam

    11 Sosialisasi Sistem Manajemen Surat Kantor Desa Padangan Desa

    Padangan 6

    Orang 5 Jam 30 Jam

    TOTAL 1080 jam

    3.2. Metode Pelaksanaan Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi

    A. Rencana Program Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi

    1. Pembuatan MOL 2. Pembuatan Pupuk Organik 3. Penyuluhan

    Pertama-tama, kami akan melakukan penyuluhan kepada kelompok-kelompok

    yang ada di masyarakat wilayah Padangan tentang manfaat jeruk lemon,

    kunyit dan asam serta produk apa saja yang dihasilkan. Metode ini dilakukan

    dengan bantuan media proyektor dan materi penyuluhan akan dibuat dalam

    bentuk Microsoft Powerpoint.

    Dalam sesi penyuluhan, kami sekaligus akan mempraktekkan cara pengolahan

    jeruk lemon untuk dibuat selai dan pengolahan minuman kunyit asam.

    B. Rundown Rencana Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi

    No. Program Tempat Tim Jam/Individu Jumlah

    1

    Survei potensisektor pertanian (teknologi pertanian, budidaya,pengolahan pasca panen,hama dan penyakit, kondisi topografi desa Padangan }

    Desa Padangan

    10 Orang 5 jam 50 jam

  • 32

    2 Persiapan alat-alat untuk pelatihan pembuatan MOL dan pupuk organik

    Desa Padangan

    11 Orang 5 jam 55 jam

    3

    Persiapan alat-alat untuk pelatihan pembuatan selai jeruk dan minuman kunyit asam

    Desa Padangan

    15 Orang 15 jam

    225 jam

    4

    Pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan selai jeruk dan minuman kunyit asam

    Desa Padangan

    10 Orang 5 jam 50 jam

    5 Pembuatan MOL dan pupuk organik Desa

    Padangan 10

    Orang 5 jam 50 jam

    JUMLAH 430 jam

    3.3. Metode Pelaksanaan Kegiatan Bidang Sosial Budaya

    A. Rencana Program Kegiatan Bidang Sosial Budaya

    1. Penyuluhan Pemahaman Pentingnya Pendidikan Tinggi dan Teknologi Informasi Komputer

    Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di salah satu ruangan SMP N 4 Pupuan

    atas persetujuan perangkat sekolah, dengan peserta adalah murid SMP kelas

    3. Ada 2 pokok materi yang disampaikan yaitu pemahaman tentang

    pentingnya pendidikan tinggi dan Materi tentang teknologi informasi

    komputer, sehingga akan ada 2 pembicara. Pembicara berasal dari mahasiswa

    KKN-PPM V Unud. Pada akhir sesi akan diadakan sesi tanya jawab, dan

    untuk lebih meningkatkan minat siswa untuk bertanya maka akan diberikan

    hadiah bagi siswa yang mau bertanya.

    2. Games Edukatif Untuk Murid - Murid SD Kegiatan games edukatif untuk murid SD ini akan diadakan di halaman

    sekolah SD dengan gambaran acara seperti lomba. Point gamesnya terdapat

    pada jalannya perlombaan seperti maraton, yaitu akan ada pos-pos yang akan

    dilaui oleh Peserta, dan di setiap pos akan diberikan pertanyaan untuk

    peserta. Pada pos pertanyaan yang diberikan mengenai mata pelajaran,

    namun dikemas dengan menarik dan unik. Sehingga diharapkan games akan

  • 33

    dijalani dengan senang. Untuk pemenangnya akan diberikan hadih sesuai

    juara yang didapatkan dan juga piagam penghargaan.

    3. Melengkapi Sarana Pendidikan di SD dan Menambah Koleksi Buku Bacaan

    Kegiatan ini dilaksanakan di SD desa Padangan, dimana semua barang yang

    dibutuhkan merupakan sumbangan dari para donatur dan mahasiswa KKN-

    PPM V UNUD, sebelumnya akan dilaksanakan survey untuk mengetahui

    sarana apa yang dibutuhkan di SD sehingga pemberiannya akan tepat

    sasaran.

    B. Rundown Rencana Kegiatan Bidang Sosial Budaya

    No Program Tempat Tim Jam/Individu Jumlah

    1 Penyuluhan Pemahaman Pentingnya Pendidikan Tinggi dan Teknologi Informasi Komputer

    Desa

    Padanagn

    23 Orang 3 jam 69 Jam

    2 Games Edukatif Untuk Murid - Murid SD

    Desa

    Padngan

    23 Orang 4 jam 92 Jam

    3 Melengkapi Sarana Pendidikan di SD dan Menambah Koleksi Buku Bacaan

    Desa

    Padngan

    23 Orang 2 Jam 46 Jam

    Total Volume JKEM 9 Jam 207 jam

    3.4. Metode Pelaksanaan Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat

    A. Rencana Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat

    1. Penyuluhan Penyuluhan dilakukan kepada siswa-siswi SDN 1 Padangan yaitu siswa

    kelas 4 dan 5. Dalam penyuluhan, mahasiswa akan memberikan fakta-fakta

    mengenai penyakit-penyakit yang kiranya dapat ditimbulkan karena

    kebiasaan yang tidak sehat, khususnya di sekolah. Hal ini bertujuan agar

    siswa-siswi tersebut memiliki rasa takut dengan kebiasaan buruknya dan

  • 34

    mencari cara untuk menghilangkan kebiasaan tersebut. Kemudian,

    diberikan cara-cara sederhana dalam penerapan PHBS sekaligus memberi

    pemahaman bahwa PHBS adalah hal yang mudah dilakukan namun

    memberi manfaat yang sangat baik bagi kehidupan mereka. Adapun PHBS

    yang akan diberikan adalah cara mencuci tangan yang benar, membuang

    sampah pada tempatnya, dan menyikat gigi. Selain itu, kami juga akan

    melakukan pembekalan dokter kecil terkait dengan PHBS sehingga mereka

    dapat pula mengajari teman-teman dan keluarganya mengenai cara-cara

    sederhana hidup bersih dan sehat. Selain itu, kegiatan ini juga mampu

    meningkatkan rasa percaya diri anak dan mengembangkan konsep diri

    positif bagi anak yang nantinya akan membuat anak mampu lebih mudah

    membentuk suatu kebiasaan baik dalam hidupnya, salah satunya PHBS.

    2. Monitoring Proses monitoring akan dilakukan dengan memberikan sebuah form kepada

    masing-masing siswa-siswi yang berisi kontrol kegiatan mereka. Berapa

    kali mereka menyikat gigi, pada saat kapan mereka mencuci tangan, dan

    bagaimana pola hidup sehat yang telah mereka terapkan selama 21 hari.

    Jika kebiasaan PHBS telah dapat diterapkan dalam 21 hari, maka suatu

    kebiasaan baru akan dapat terbentuk sesuai dengan teori psikologi kognitif

    bahwa mengubah perilaku seseorang haruslah didahului dengan perubahan

    pada pola pikirnya. Proses monitoring akan dilakukan oleh tim dari

    mahasiswa dengan melihat form yang telah diisi oleh siswa setiap satu

    minggu sekali.

    B. Rundown Rencana Kegiatan

    Kegiatan Tempat Tim Jam Jumlah

    Briefing dan pembagian tugas Desa

    padangan 23 orang 2 jam 46 jam

    Kegiatan surat menyurat ke klian banjar dan Kepala sekolah SD

    Desa

    padangan 23 orang 2 jam 46 jam

    Kegiatan survey tempat dan waktu diadakannya penyuluhan

    Desa

    padangan 23 orang 3 jam 69 jam

    Pembagian brosur PHBS Desa 23 orang 3 jam 69 jam

  • 35

    padangan

    Penyuluhan kesehatan PHBS Desa

    padangan 23 orang 16 jam 368 jam

    Menyumbangkan buku mengenai kesehatan dasar seadanya.

    Desa

    padangan 23 orang 1 jam 23 jam

    Dokumentasi Desa

    padangan 23 orang 2 jam 46 jam

    Total 667 jam

  • 36

    IV. RINCIAN ANGGARAN BIAYA 7.1 Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Bidang Prasarana Fisik

    4.2 Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi

    Pengeluaran Satuan Jumlah

    (Rp) Vol. Total

    Air Kelapa Liter 25.000 2 50.000

    Ragi Buah 2.500 2 5.000

    Jerigen (besar) Buah 60.000 2 120.000

    Air Mineral Dos 20.000 6 120.000

    Kotoran kambing Kilogram 10.000 10 100.000

    Kunyit Gram 60 250 15.000

    Asam Jawa Gram 50 300 15.000

    Gula pasir Kilogram 15.000 1 15.000

    Garam Gram 5 100 500

    Biaya tak terduga 100.000

    Total 540.500

    Pengeluaran Satuan Jumlah (Rp) Vol. Jml. Sat.

    (Rp)

    Cat Kaleng 50.000 5 250.000

    Kuas Buah 10.000 2 20.000

    Tiner Kaleng 30.000 2 60.000

    Amplas Buah 10.000 5 50.000

    Kapur Serbuk Karung 50.000 1 50.000

    Domain website

    Desa Padangan Tahun 100.000 1 100.000

    Tempat Sampah Buah 100.000 4 100.000

    Total 930.000

  • 37

    4.1. Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Bidang Sosial Budaya

    Pengeluaran Satuan Jumlah

    (Rp) Vol. Total

    Sewa LCD Buah 50.000 1 50.000

    Konsumsi Bungkus 5.000 40 200.000

    Perlengkapan lomba

    Buah 200.000 1 200.000

    Poster Lembar 10.000 5 50.000

    Foto presiden Lembar 30.000 1 30.000

    Kapur & penghapus papan

    Buah 20.000 4 80.000

    Biaya hadiah Buah 25.000 6 150.000

    Biaya tak terduga 100.000 100.000

    Total 860.000

    4.2. Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Kesehatan Masyarakat

    Pengeluaran Satuan Jumlah

    (Rp) Vol. Total

    Sewa LCD Buah 200.000 2 400.000

    Cetak leaflet Lembar 2.000 100 200.000

    Fotocopy form Lembar 200 100 20.000

    Total 620.000