31
LAPORAN STUDY TOUR TRAGEDI KESAKTIAN PANCASILA OLEH KELOMPOK I KELAS VIII-Unggulan SMP NEGERI 1 BUNGAH

(LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

LAPORAN STUDY TOUR

TRAGEDI KESAKTIAN PANCASILA

OLEH KELOMPOK I KELAS VIII-Unggulan

SMP NEGERI 1 BUNGAH

Jl. Raya Bungah No.1 Bungah Kabupaten Gresik

Tahun 2012

Page 2: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

LAPORAN STUDY TOUR

TRAGEDI KESAKTIAN PANCASILA

OLEH KELOMPOK I KELAS VIII-Unggulan

SMP NEGERI 1 BUNGAH

Jl. Raya Bungah No.1 Bungah Kabupaten Gresik

Tahun 2012

Page 3: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

DATA KELOMPOK DAN PEMBIMBING

KELOMPOK I

Kelas : VIII-Unggulan

PEMBIMBING :

KETUA : Cici Susilowati Pan (05)

ANGGOTA :

1. Ahmad Ghoitsan Hasani (01)

2. Dinul Windy Berdia (06)

3. Lanal Abrori Himawan (10)

4. M.Ainun Najib (16)

5. Muhammad Said Jamaluddin (20)

6. Riyadlin Nida Dusturiyah (30)

7. Surya Adi Kurniawan (31)

ii

Page 4: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

HALAMAN PENGESAHANLaporan kinerja ilmiah (studi wisata) telah disahkan

pada tanggal…..bulan….2012 oleh:No. Nama Jabatan Tanda tangan1. Farihatun Najiyah S.pd Wali Kelas

2. Abd.Rozaq S.pd.i Pembimbing

3. Alfan,S.P.d Pendamping

Bungah,12 Maret 2012Ketua panitia Study Tour Koordinator penelitian

Drs.Rahmat Amin NIP: 19661009 199512 1 002

Drs. Tohir NIP: 19630901 199601 1 001

Mengetahui Kepala Sekolah

SMP Negeri 1 Bungah

Munasich , S.Pd.I , M.P.D NIP : 19610406 198512 1 001

iii

KATA PENGANTAR

Page 5: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

Dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan Rahmat, Taufiq, dan Hidayah-nya. Laporan Hasil Study Tour ke Jakarta dengan Objek Penelitian Monumen Lubang Buaya dapat kami susun dan sajikan bagi para pembaca khususnya kami beserta kelompok.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penelitian maupun penyusunan laporan ini, utamanya :

1. Bapak Kepala Sekolah yang telah memprogramkan Study Tour.2. Bapak dan Ibu Guru yang telah membimbing kami dalam

mengadakan penelitian maupun dapat terselesaikannya laporan ini.

3. Orang tua yang telah mendukung kami, baik secara Material maupun Spiritual.

4. Teman-teman yang telah mendukung sepenuhnya agar terselesaikannya penelitian beserta laporan ini.

Kami menyadari bahwa apa yang telah disajikan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun mengharap kritik dan saran dari pembaca agar dikemudian hari dapat lebih sempurna dalam Penelitian maupun Penyusunan Laporan yang serupa.

Semoga usaha dalam menyusun laporan ini mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca semua utamanya bagi diri sendiri dan kelompok. Dan sebagai kata akhir, semoga Allah SWT Meridloinya. Aamiin …

Bungah, 26 Januari 2012

Penyusun

iv

Page 6: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL..........................................................................................................................iDATA KELOMPOK DAN PEMBIMBING...................................................................................iiHALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................................... iiiKATA PENGANTAR.......................................................................................................................ivDAFTAR ISI......................................................................................................................................vABSTRAKSI.....................................................................................................................................viBAB I.

PENDAHULUANA. Latar belakang

masalah................................................................................................1B. Rumusan

masalah..........................................................................................................2

C. Tujuan penelitian...........................................................................................................2

D. Manfaat penelitian.........................................................................................................2BAB II.TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................3BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian.....................................................................................4

B. Cara kerja penelitian.....................................................................................................4

Page 7: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

C. Rancangan tabulasi data..............................................................................................5BAB IV. DATA DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Observasi................................................................................................................6

B.Pembahasan......................................................................................................................7BAB V PENUTUP

A.Simpulan..........................................................................................................................12 B.Saran.................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

v

ABSTRAKSI

Monumen Pancasila Sakti

Monumen Pancasila Sakti. Di bawahnya terdapat 7 orang perwira yang menjadi korban Gerakan 30 September 1965.

Monumen ini dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektar atas prakarsa Presiden ke-2 RI, Soeharto. Dibangun untuk mengingat

Page 8: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis.

Monumen ini terdapat di sebuah Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Di sebelah selatannya terdapat markas besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, sebelah utaranya adalah Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, sebelah timurnya adalah Pasar Pondok Gede, dan sebelah baratnya, Taman Mini Indonesia Indah.

Sumur Tua Lubang Buaya, yang dijadikan sebagai tempat pembuangan jenazah Pahlawan Revolusi.

Sebelum menjadi sebuah museum sejarah, tempat ini merupakan tanah atau kebun kosong yang dijadikan sebagai pusat pelatihan milik Partai Komunis Indonesia. Kemudian, tempat itu dijadikan sebagai tempat penyiksaan dan pembuangan terakhir para korban Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI).

Di kawasan kebun kosong itu terdapat sebuah lubang sumur tua sedalam 12 meter yang digunakan untuk membuang jenazah para korban G30S/PKI. Pada masa itu, tanah di seputar bibir sumur tua berdiameter 75 centimeter itu berwarna merah kecokelatan dan kering.

Sumur Tua Lubang Buaya dari kejauhan. Bagian terdekatnya diberi terali besi bercat merah putih. Di sekelilingnya dipakaikan lantai marmer putih, dan tepat di atas lubang sumur itu tedapat cermin bergantung. Lewat cermin inilah pengunjung bisa menatap dasar sumur yang diberi lampu kecil (pelita).

Nah, setelah dibangun dan diperbaiki, Lubang Buaya dijadikan sebagai museum sejarah, yang di dalamnya terdapat Monumen Pancasila Sakti, museum diorama (miniatur 3D untuk menggambarkan figur para pahlawan revolusi), sumur tua, sebuah ruangan relik, dan lapangan peringatan peristiwa G30 S PKI.

vi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

. P a n c a s i l a m e n g a n d u n g m a k n a y a n g a m a t p e n t i n g b a g i s e j a r a h perjalanan Bangsa Indonesia. Karena itulah Pancasila dijadikan sebagai dasarnega ra i n i . Ar t i nya s ega l a t i ndak t anduk da r i o r ang -o rang yang t e rmak tub s e b a g a i w a r g a n e g a r a d a r i r e p u b l i k y a n g b e r n a m a I n d o n e s i a ,

Page 9: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

H a r u s l a h d i d a s a r k a n p a d a n i l a i - n i l a i d a n s e m a n g a t P a n c a s i l a . A p a k a h d i a s e b a g a i seorang politisi, birokrat, aktivis, buruh, mahasiswa dan lain sebagainya.Akan tetapi banyak kenyataan yang bisa membuktikan bahwa nilai-nilaidan s emanga t Pancas i l a sudah ku rang membumi . Sa l ah s a tu buk t i bahwa semangat dan nilai Pancasila tidak membumi di negeri ini adalah terlihat darikebersamaan dan persaudaraan kita yang mulai melemah. Padahal dilihat daris e j a r ahnya bahwa bangsa i n i da r i awa lnya ada l ah bangsa yang kaya akan keberagaman. Kaya akan perbedaan.

Singkatnya, bangsa ini adalah bangsayang pluralistik. Keberagaman menjadi jati diri kita sebagai sebuah bangsa.Ka rena i t u , kebe ragaman t i dak pe r l u d ih i l angkan . D ia hanya pe r l u d iha rga i , dihormati dan diperlakukan secara adil. Akan tetapi, beberapa waktu yang lalukhususnya ke t i ka men j e l ang P i l kada d i bebe rapa dae rah , kebe ragaman i t u “terkoyak-koyak” oleh karena kepentingan politik sesaat.K e b e r b e d a a n , b a i k d a r i s e g i s u k u , a g a m a , w a r n a k u l i t b u k a n u n t u k dieksploitasi untuk kepentingan sesaat, apalagi yang sifatnya individual. Tetapil e b i h d i j a d i k a n s e b a g a i p o t e n s i u n t u k m e m p e r k a y a k h a s a n a h d e m o k r a s i .

Kemudian, bagaimana eksistensi budaya nasional yang bertumpu pada nilai-nilai budaya yang masih hidup dan dihayati oleh masyarakat dikembangkandan dimanifestasikan dalam praxis kehidupan di masyarakat.B e l a k a n g a n i n i , t e r j a d i p e r d e b a t a n t e n t a n g p e n e m p a t a n P a n c a s i l a sebagai satu-satunya asas dalam pendirian partai. Sebetulnya, jika kita pahamakan makna dan n i l a i -n i l a i ke sak t i an Pancas i l a , maka pe rdeba t an i t u t i dak perlu lagi terjadi. Kita tidak lagi kembali ke belakang. Maka yang seharusnyadiperdebatkan dengan cerdas dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang

1

B. Rumusan masalah

Apakah makna sesunguhnya Tragedi Kesaktian Pancasila dan hubunganya dengan G 30 S PKI ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui sejauh sesunguhnya Tragedi Kesaktian Pancasila dan hubunganya dengan G 30 S PKI.

Page 10: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

D. Manfaat Penelitian 

Beberapa manfaat yang di dapat dari laporan penelitian ini adalah :

Untuk guru : Sebagai tambahan bahan penyampaian materi dan

dapat menambah wawasan. Untuk siswa : Menambah wawasan dan bahan acuan dalam

pembuatan laporan yang akan datang. Untuk umum : Sebagai bahan bacaan dan juga dapat

menambah wawasan.

2

BAB IITinjauan Pustaka

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 11: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.

Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu :

Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut.[1]

Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila". Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni.

Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah :

Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945 Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus

1945 Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat -

tanggal 27 Desember 1949 Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal

15 Agustus 1950

Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959).

3BAB III

METODOLOGI PENELITIAN.

A. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di desa Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Page 12: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

Penelitian ini dilakukan pada :Hari : SeninTanggal : 4 Bulan : JanuariTahun : 2012

B. Cara Kerja Penelitian1. Metode observasi :

Yaitu pengumpulan data dengan mengunjungi secara langsung objek penelitian.

2. Metode tanya jawab :Yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan Tanya jawab dengan para guide-guide mengenai objek penelitian.

3. Metode ceramah :Yaitu pengumpulan data dengan mendengarkan penjelasan para guide-guide mengenai objek penelitian.

4. Metode referensi :Yaitu pengumpulan data melalui buku-buku mengenai objek penelitian.

4

C. Rancangan tabulasi data

LKS

Page 13: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

No

Peristiwa Siapa yang memimpin

Siapa yang diculik dan dibunuh

Siapa yang lolos dalam peristiwa itu

Siapa yang kena sasaran

Keterangan

Diskusikan :

1. Mengapa diculik ?2. Apakah komentar anda tentang peristiwa itu ?3. Apakah akibat dari peristiwa itu ?

5

BAB IVDATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi

Page 14: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

No

Peristiwa Siapa yang memimpin

Siapa yang diculik dan dibunuh

Siapa yang lolos dalam peristiwa itu

Siapa yang kena sasaran

Keterangan

1. G30S/PKI Jendral D.N. Aidit

-Letjen TNI A.Yani-TNI Suprapto-TNI M.T harjono-TNI S.Parman-TNI D.I Pandjaitan-TNI Soetojo siswomiharjo-Lettu Pierre Andries Tendean

Jendral Nasution

-Lettu Pierre Andries Tendean-Ade irma suryani nasution-Ajudan AH nasution

Jendral TNI A.H. juga disebut sebagai salah seoranng target,namun dia selamat dari upaya pembunuhan tersebut.Sebaliknya 3 korban yang tewas dalam usaha pembunuhan tersebut

Diskusikan :

1. Mengapa diculik ?2. Apakah komentar anda tentang peristiwa itu ?3. Apakah akibat dari peristiwa itu ?

Jakarta , 02 januari 2012Peneliti

6

B. Pembahasan

1. Penculikan tersebut disebabkan sebagai suatu upaya pada melawan apa yang

disebut "rencana Dewan Jenderal hendak melakukan coup d‘etat terhadap Presiden Suokarno.Peristiwa tersebut bisa terjadi karena PKI menganggap TNI AD adalah penghalang utama untuk menjadikan Indonesia sebbagai negara

Page 15: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

komunis.Oleh karena itu,PKI segera merencanakan kemudian melancarakan tindakan untuk menghabisi para perwira tinggi negara yang dikenal sebagai G30S/PKI.

2. Komentar seputar peristiwa itu,mestinya menjadi pelajaran bagi kita semua khususnya bangsa Indonesia yang harus memahami arti perbedaan.Bahwa perbedaan tidak harus diatasi dengan kekerasan.Kini,catatan merah sejarah bangsa itu tak perlu lagi terjadi.

3. Akibat dari peristiwa tersebut yaitu sangat merugikan negara,dan berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat ,masyarakat hidup diselimuti oleh rasa ketakutan dan kepedihan.selain itu peristiwa tersebut juga berdampak besar terhadap perekonomian negara.

7

Makna sesunguhnya Tragedi Kesaktian Pancasila dan hubunganya dengan G 30 S PKI

Kesaktian Pascasila bercikal bakal pada peristiwa 30 September 1965, di mana enam jendral senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang dilakukan oleh para pengawal istana (Cakrabirawa) yang dianggap loyal kepada PKI dan pada saat itu dipimpin oleh Letkol. Untung. Keenam pejabat tinggi yang dibunuh tersebut adalah:

Page 16: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

* Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani,* Mayjen TNI R. Suprapto* Mayjen TNI M.T. Haryono* Mayjen TNI Siswondo Parman* Brigjen TNI DI Panjaitan* Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo

Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target namun dia selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan AH Nasution, Lettu Pierre Tandean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.

Selain itu beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban:

* AIP Karel Satsuit Tubun* Brigjen Katamso Darmokusumo* Kolonel Sugiono

Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok Gede, Jakarta yang dikenal sebagai Lubang Buaya. Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober 1965.

Setelah peristiwa percobaan kudeta ini, menyusul pembantaian yang dipimpin oleh Soeharto terhadap para pengikut atau orang yang dianggap berhubungan dengan PKI. Diperkirakan paling tidak 1 juta orang tewas dan ratusan ribu orang dipenjara atau ditahan di camp konsentrasi tanpa melalui pengadilan dan perlawanan. Majalah Time pada saat itu menggambarkan,

“Pembunuhan-pembunuhan itu dilakukan dalam skala yang sedemikian sehingga pembuangan mayat menyebabkan persoalan sanitasi yang serius di Sumatra Utara, di mana udara yang lembab membawa bau mayat membusuk. Orang-orang dari daerah-daerah ini bercerita kepada kita tentang sungai-sungai kecil yang benar-benar terbendung oleh mayat-mayat. Transportasi sungai menjadi terhambat secara serius.”

Namun, berkat kesadaran untuk mempertahankan Pancasila maka upaya tersebut mengalami kegagalan. Pancasila tetap sakti, tidak takluk oleh ideologi komunis.

8

PKI merupakan partai komunis yang terbesar di seluruh dunia, di luar Tiongkok dan Uni Soviet. Anggotanya berjumlah sekitar 3,5 juta, ditambah 3 juta dari pergerakan pemudanya. PKI juga mengontrol pergerakan serikat buruh yang mempunyai 3,5 juta anggota dan pergerakan petani Barisan Tani Indonesia yang mempunyai 9 juta anggota. Termasuk pergerakan wanita (Gerwani), organisasi penulis dan artis dan pergerakan sarjananya, PKI mempunyai lebih dari 20 juta anggota dan pendukung.

Pada bulan Juli 1959 parlemen dibubarkan dan Sukarno menetapkan konstitusi di bawah dekrit presiden - sekali lagi dengan dukungan penuh dari PKI. Ia memperkuat tangan angkatan

Page 17: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

bersenjata dengan mengangkat para jendral militer ke posisi-posisi yang penting. Sukarno menjalankan sistem "Demokrasi Terpimpin". PKI menyambut "Demokrasi Terpimpin" Sukarno dengan hangat dan anggapan bahwa dia mempunyai mandat untuk persekutuan Konsepsi yaitu antara Nasionalis, Agama dan Komunis yang dinamakan NASAKOM.

Pada era "Demokrasi Terpimpin", kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum burjuis nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan independen kaum buruh dan petani, gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak. Pendapatan ekspor menurun, foreign reserves menurun, inflasi terus menaik dan korupsi birokrat dan militer menjadi wabah.

Pada 1 Oktober 1965 dini hari, enam jenderal senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang disalahkan kepada para pengawal istana (Cakrabirawa) yang dianggap loyal kepada PKI dan pada saat itu dipimpin oleh Letkol. Untung. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat saat itu, Mayjen Soeharto kemudian mengadakan penumpasan terhadap gerakan tersebut.

Pasca kejadian

Pasca pembunuhan beberapa perwira TNI AD, PKI mampu menguasai dua sarana komunikasi vital, yaitu studio RRI di Jalan Merdeka Barat dan Kantor Telekomunikasi yang terletak di Jalan Merdeka Selatan. Melalui RRI, PKI menyiarkan pengumuman tentang Gerakan 30 September yang ditujukan kepada para perwira tinggi anggota “Dewan Jenderal” yang akan mengadakan kudeta terhadap pemerintah. Diumumkan pula terbentuknya “Dewan Revolusi” yang diketuai oleh Letkol Untung Sutopo.

Di Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta, PKI melakukan pembunuhan terhadap Kolonel Katamso (Komandan Korem 072/Yogyakarta) dan Letnan Kolonel Sugiyono (Kepala Staf Korem 072/Yogyakarta). Mereka diculik PKI pada sore hari 1 Oktober 1965. Kedua perwira ini dibunuh karena secara tegas menolak berhubungan dengan Dewan Revolusi. Pada tanggal 1 Oktober 1965 Sukarno dan sekretaris jendral PKI Aidit menanggapi pembentukan Dewan Revolusioner oleh para "pemberontak" dengan berpindah ke Pangkalan Angkatan Udara Halim di Jakarta untuk mencari perlindungan.

9

Pada tanggal 6 Oktober Sukarno mengimbau rakyat untuk menciptakan "persatuan nasional", yaitu persatuan antara angkatan bersenjata dan para korbannya, dan penghentian kekerasan. Biro Politik dari Komite Sentral PKI segera menganjurkan semua anggota dan organisasi-organisasi massa untuk mendukung "pemimpin revolusi Indonesia" dan tidak melawan angkatan bersenjata. Pernyataan ini dicetak ulang di koran CPA bernama "Tribune".

Pada tanggal 12 Oktober 1965, pemimpin-pemimpin Uni-Sovyet Brezhnev, Mikoyan dan Kosygin mengirim pesan khusus untuk Sukarno: "Kita dan rekan-rekan kita bergembira untuk

Page 18: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

mendengar bahwa kesehatan anda telah membaik...Kita mendengar dengan penuh minat tentang pidato anda di radio kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan menghindari kekacauan...Imbauan ini akan dimengerti secara mendalam."

Pada tanggal 16 Oktober 1965, Sukarno melantik Mayjen Suharto menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat di Istana Negara. Berikut kutipan amanat presiden Sukarno kepada Suharto pada saat Suharto disumpah[5]:

“ Saya perintahkan kepada Jenderal Mayor Soeharto, sekarang Angkatan Darat pimpinannya saya berikan kepadamu, buatlah Angkatan Darat ini satu Angkatan dari pada Republik Indonesia, Angkatan Bersenjata daripada Republik Indonesia yang sama sekali menjalankan Panca Azimat Revolusi, yang sama sekali berdiri di atas Trisakti, yang sama sekali berdiri di atas Nasakom, yang sama sekali berdiri di atas prinsip Berdikari, yang sama sekali berdiri atas prinsip Manipol-USDEK.

Manipol-USDEK telah ditentukan oleh lembaga kita yang tertinggi sebagai haluan negara Republik Indonesia. Dan oleh karena Manipol-USDEK ini adalah haluan daripada negara Republik Indonesia, maka dia harus dijunjung tinggi, dijalankan, dipupuk oleh semua kita. Oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Angkatan Kepolisian Negara. Hanya jikalau kita berdiri benar-benar di atas Panca Azimat ini, kita semuanya, maka barulah revousi kita bisa jaya.

Soeharto, sebagai panglima Angkatan Darat, dan sebagai Menteri dalam kabinetku, saya perintahkan engkau, kerjakan apa yang kuperintahkan kepadamu dengan sebaik-baiknya. Saya doakan Tuhan selalu beserta kita dan beserta engkau! ”

10

Dalam sebuah Konferensi Tiga Benua di Havana di bulan Februari 1966, perwakilan Uni-Sovyet berusaha dengan segala kemampuan mereka untuk menghindari pengutukan atas penangkapan dan pembunuhan orang-orang yang dituduh sebagai PKI, yang sedang terjadi terhadap rakyat Indonesia. Pendirian mereka mendapatkan pujian dari rejim Suharto. Parlemen Indonesia mengesahkan resolusi pada tanggal 11 Februari, menyatakan "penghargaan penuh" atas usaha-usaha perwakilan-perwakilan dari Nepal, Mongolia, Uni-Sovyet dan negara-negara lain di Konperensi Solidaritas Negara-Negara Afrika, Asia dan Amerika Latin, yang berhasil menetralisir usaha-usaha para kontra-revolusioner apa yang dinamakan pergerakan 30 September, dan para

Page 19: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

pemimpin dan pelindung mereka, untuk bercampur-tangan di dalam urusan dalam negeri Indonesia."

Supersemar

Lima bulan setelah itu, pada tanggal 11 Maret 1966, Sukarno memberi Suharto kekuasaan tak terbatas melalui Surat Perintah Sebelas Maret. Ia memerintah Suharto untuk mengambil "langkah-langkah yang sesuai" untuk mengembalikan ketenangan dan untuk melindungi keamanan pribadi dan wibawanya. Kekuatan tak terbatas ini pertama kali digunakan oleh Suharto untuk melarang PKI. Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, Sukarno dipertahankan sebagai presiden tituler diktatur militer itu sampai Maret 1967.

Kepemimpinan PKI terus mengimbau massa agar menuruti kewenangan rejim Sukarno-Suharto. Aidit, yang telah melarikan diri, ditangkap dan dibunuh oleh TNI pada tanggal 24 November, tetapi pekerjaannya diteruskan oleh Sekretaris Kedua PKI Nyoto.

Sesudah kejadian tersebut, 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September. Hari berikutnya, 1 Oktober, ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

11

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 20: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

1. Monumen pancasila sakti merupakan salah satu pusat wisata yang ada di Indonesia, yang bertujuan untuk pemperkenalkan sejarah Monumen Pancasila Sakti ke daerah sekitar Indonesia.

2. Dengan adanya Monumen Pancasila Sakti diharapkan generasi mudanagar mengetahui dan memahami peninggalan sejarah bangsa pada masa lalu.

3. Monumen Pancasila Sakti adalah tempat yang baik dalam mengadakan pengamatan dan penelitian.

4. Dengan berdirinya Monumen Pancasila Sakti merupakan salahh satu objek wisata bersejarah di Indonesia.

5. Sejarah suatu daerah berarti pula sejarah seluruh bangsa Indonesia.d dengan demikian kita harus memegang teguh semboyan bangsa “Bhineka Tungga Ika” yang diikuti sifat persatuannya.

B. Saran – saran1. Kita harus dapat menjaga sejarah yang sangat tinggi nilainya

karena sejarah adalah cermin kekayaan bangsa.2. Kita harus dapat menjunjung tinggi nama baik Bangsa dan

Negara.3. Monument Pancasila Sakti harus dijaga kelestariannya supaya

tetap utuh keasliannya.4. Kita harus mempelajari serta mengambil hikmah yang terdapat

di Monumen Pancasila Sakti.5. Kita sebagai generasi penerus harus dapat meneruskan cita-cita

bangsa.

12

DAFTAR PUSTAKA

Page 22: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

Monumen Pancasila Sakti

Sumur Maut dikawasan Lubang Buaya

Page 23: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

Rumah Penyiksaan

Museum Penghianatan PKI

Page 24: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

Mobil Tank

Mobil Dinas Mayjen Soeharto

Page 25: (LST) Tragedi Kesaktian Pancasila

Mobil Dinas Jendral Ahmad Yani

Kawasan Lubang Buaya