8
EnviroScienteae 8 (2012) 127-134 ISSN 1978-8096 KONSENTRASI DAN WAKTU PENDEDAHAN EFEKTIF EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L) SEBAGAI LARVASIDA HAYATI JENTIK Aedes aegypti Luluk Kusnatin 1) , M. Arief Soendjoto 2) , Eko Rini Indriyatie 2) , Taufiqur Rohman 3) 1) Progam Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat. 2) Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. 3) Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat. Keywords : Annona Muricata L, Aedes Aegypti, concentration, time Abstract Crop Sirsak (Annona Muricata L.) having potency as larvasida involve. use Larvasida involve the peaceful relative because the residu easy to degradasi and non relative contaminate the environment. This research aim to specify the concentration of extract Annona muricata L leaf effective kill to wiggler of Aedes aegypti, specifying concentration influence with the disclosure time and specify of concentration and disclosure time of extract Annona muricata L leaf with the death wiggler of Aedes aegypti. Kind of Research experimental, by using Complete Random Device two factor , that is concentration of extract Annona muricata L leaf and disclosure time. Result of analysis probit show the concentration of extract Annona muricata L leaf effective kill to wiggler of Aedes aegypti at LC90 with the concentration 459,82 ppm with the disclosure time 24 clock. From research result show the excelsior of concentration of extract Annona muricata L leaf hence longer disclosure time faster. Correlation test show there is correlation betwen concentration of extract Annona muricata L leaf with the death wiggler of Aedes aegypti, level correlation is medium ( r=0,432). While time of disclosure and death wiggler of Aedes aegypti show the strong relation ( r=0,743). Test the regresi show the existence of positive influence concentration of extract Annona muricata L leaf and disclosure time to death wiggler. Pendahuluan Insektisida alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan merupakan bahan yang baik untuk dikembangkan karena mempunyai potensi sebagai pengendali vektor penyakit. Insektisida alami relatif aman dan lebih menguntungkan dalam penggunaannya, hal ini karena residunya mudah terdegradasi dan relatif tidak mudah mencemari lingkungan. Daya bunuh insektisida alami berasal dari zat toksik yang terkandung dalam tumbuhan. Zat tersebut dapat berperan sebagai racun perut maupun racun kontak (Krisdayanta, 2002). Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki angka kejadian DBD cukup tinggi. Data Depkes RI tahun 2009 menunjukkan jumlah kejadian DBD di Indonesia Bulan Januari September 2009 sebanyak 114.736 penderita dan meninggal dunia 945 kasus dengan case fatality rate (CFR) 0,82 per 1000 penduduk,. sedangkan data kasus DBD di Propinsi Kalimantan Selatan pada periode yang sama sebanyak 284 penderita dan meninggal dunia 5 org dengan CFR 1,76 per 1000 penduduk. Novizan (2003) menyatakan tanaman sirsak (Annona muricata L.) merupakan salah satu tanaman yang dapat dipakai sebagai insektisida alami. Selanjutnya Kurniadhi (2001) dalam Septerina (2002) menyatakan daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, antara lain asimisin, bulatacin dan squamosin. Pada konsentrasi tinggi, senyawa acetogenin memiliki

Luluk Kusnatin %28127-134%29

Embed Size (px)

DESCRIPTION

luluk

Citation preview

  • EnviroScienteae 8 (2012) 127-134 ISSN 1978-8096

    KONSENTRASI DAN WAKTU PENDEDAHAN EFEKTIFEKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L)

    SEBAGAI LARVASIDA HAYATI JENTIK Aedes aegypti

    Luluk Kusnatin1), M. Arief Soendjoto2), Eko Rini Indriyatie2), Taufiqur Rohman3)

    1)Progam Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Program PascasarjanaUniversitas Lambung Mangkurat.

    2) Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat.3) Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat.

    Keywords : Annona Muricata L, Aedes Aegypti, concentration, time

    Abstract

    Crop Sirsak (Annona Muricata L.) having potency as larvasida involve. use Larvasida involvethe peaceful relative because the residu easy to degradasi and non relative contaminate theenvironment. This research aim to specify the concentration of extract Annona muricata Lleaf effective kill to wiggler of Aedes aegypti, specifying concentration influence with thedisclosure time and specify of concentration and disclosure time of extract Annona muricataL leaf with the death wiggler of Aedes aegypti. Kind of Research experimental, by usingComplete Random Device two factor , that is concentration of extract Annona muricata Lleaf and disclosure time. Result of analysis probit show the concentration of extract Annonamuricata L leaf effective kill to wiggler of Aedes aegypti at LC90 with the concentration459,82 ppm with the disclosure time 24 clock. From research result show the excelsior ofconcentration of extract Annona muricata L leaf hence longer disclosure time faster.Correlation test show there is correlation betwen concentration of extract Annona muricata Lleaf with the death wiggler of Aedes aegypti, level correlation is medium ( r=0,432). Whiletime of disclosure and death wiggler of Aedes aegypti show the strong relation ( r=0,743).Test the regresi show the existence of positive influence concentration of extract Annonamuricata L leaf and disclosure time to death wiggler.

    Pendahuluan

    Insektisida alami yang berasal daritumbuh-tumbuhan merupakan bahan yangbaik untuk dikembangkan karenamempunyai potensi sebagai pengendalivektor penyakit. Insektisida alami relatifaman dan lebih menguntungkan dalampenggunaannya, hal ini karena residunyamudah terdegradasi dan relatif tidak mudahmencemari lingkungan. Daya bunuhinsektisida alami berasal dari zat toksikyang terkandung dalam tumbuhan. Zattersebut dapat berperan sebagai racun perutmaupun racun kontak (Krisdayanta, 2002).

    Indonesia merupakan negara tropisyang memiliki angka kejadian DBD cukuptinggi. Data Depkes RI tahun 2009

    menunjukkan jumlah kejadian DBD diIndonesia Bulan Januari September 2009sebanyak 114.736 penderita dan meninggaldunia 945 kasus dengan case fatality rate(CFR) 0,82 per 1000 penduduk,. sedangkandata kasus DBD di Propinsi KalimantanSelatan pada periode yang sama sebanyak284 penderita dan meninggal dunia 5 orgdengan CFR 1,76 per 1000 penduduk.

    Novizan (2003) menyatakan tanamansirsak (Annona muricata L.) merupakansalah satu tanaman yang dapat dipakaisebagai insektisida alami. SelanjutnyaKurniadhi (2001) dalam Septerina (2002)menyatakan daun sirsak mengandungsenyawa acetogenin, antara lain asimisin,bulatacin dan squamosin. Pada konsentrasitinggi, senyawa acetogenin memiliki

  • 128 Luluk K, et al/EnviroScienteae 8 (2012) 127-134

    keistimewaan sebagai anti feedent. Dalamhal ini, serangga hama tidak lagi bergairahuntuk melahap bagian tanaman yangdisukainya. Sedangkan pada konsentrasirendah, bersifat racun perut yang bisamengakibatkan serangga hama menemuiajalnya.

    Hasil penelitian Luna et al.(2006)menyatakan ekstrak ethanol daun sirsakmempunyai efek toksik terhadap siputBiomphalaria glabrata dengan LC50 padakonsentrasi 9,32 ppm dan larva udangartemia salina dengan LC50 padakonsentrasi 0,49 ppm. Senyawa yangdiduga sebagai molluscicidal ini yakniacetogenin terdiri dari annonacin 90%,isoannocin 6% dan goniothalamicin 4%.

    Penelitian ini bertujuan : (1)Menetapkan konsentrasi ekstrak daunAnnona muricata L yang efektif membunuhjentik Aedes aegypti. (2) Menetapkanpengaruh konsentrasi ekstrak daun Annonamuricata L dengan waktu pendedahandalam membunuh jentik Aedes aegypti. (3)Menetapkan hubungan konsentrasi danwaktu pendedahan ekstrak daun Annonamuricata L dengan kematian jentik Aedesaegypti.

    Metode

    Jenis penelitian ini adalaheksperimental, dengan menggunakanRancangan Acak Lengkap (RAL) duafaktor, yaitu konsentrasi ekstrak daunAnnona muricata L dan waktu pendedahan.Jumlah rangkaian konsentrasi dan replikasiyang diuji yakni 6 konsentrasi dan 4ulangan

    Populasi dalam penelitian ini adalahjentik Aedes aegypti yang dikolonisasi dilaboratorium BBTKL-PPM Banjarbaru.Sampel penelitian yaitu jentik Aedesaegypti instar III dengan sampel tiapperlakuan sebanyak 25 ekor. Bahan ujipenelitian ini adalah ekstrak daun Annonamuricata L yang diperoleh dengan caramaserasi menggunakan ethanol 70%.

    Variabel penelitian ini meliputivariabel independen (variasi konsentrasiekstrak daun Annona muricata L dan waktupendedahan); variabel dependen (kematianjentik Aedes aegypti), dan variabelpengaruh terkendali (spesies, faseperkembangan, umur, suhu, udara, suhu air,pH air, kepadatan populasi).

    Tahapan penelitian terdiri dari :1. Tahap Persiapan

    Pengukuran suhu ruangan, suhu dan pHmedia baik pada uji pendahuluan danperlakuan bertujuan untuk mengetahuiapakan kondisi lingkungan jentik Aedesaegypti pada waktu pemberian perlakuanpada semua tahapan pengujian dalamkondisi yang sama.

    2. Uji PendahuluanUji ini merupakan rangkaian kegiatanyang dilakukan untuk menetapkankisaran konsentrasi ekstrak daun sirsak,yang akan dibuat pada perlakuan.

    3. PerlakuanKonsentrasi ekstrak daun Annonamuricata L yang digunakan padaperlakuan ditetapkan berdasarkan darihasil uji pendahuluan, dengan jalanmenetapkan 6 seri konsentrasi barudibawah konsentrasi ekstrak daun yangmenyebabkan kematian tertinggi jentikpada uji pendahuluan. Pada uji ini dibuat6 perlakuan (variasi konsentrasi) dengan4 kali replikasi (ulangan).

    Data primer yang dikumpulkanberupa jumlah kematian jentik Aedesaegypti pada masing-masing perlakuan danulangan dengan waktu, suhu dan pH airserta suhu udara sebagai data pendukung.Data diolah dengan menggunakan programSPSS versi 12.0. Analisis statistik yangdigunakan : analisis Probit, Analisis ofvarians (ANOVA), uji Regresi bergandadan uji Korelasi.

  • Luluk K, et al/EnviroScienteae 8 (2012) 127-134 129

    Hasil dan Pembahasan

    Uji Pendahuluan

    Pada uji pendahuluan dilakukan 6variasi konsentrasi dan tanpa ulangan.Konsentrasi larutan ekstrak daun Annonamuricata L yang diuji efektivitasnya adalah0,5 ppm, 3,5 ppm, 6,5 ppm, 9,5 ppm, 12,5ppm dan 15,5 ppm. Konsentrasiditingkatkan yaitu 20 ppm, 40 ppm, 60ppm, 80 ppm, 100 ppm dan 120 ppm. Hasilpengamatan terhadap kematian jentik Aedesaegypti menunjukkan bahwa padakonsentrasi tersebut belum menimbulkankematian jentik Aedes aegypti. Kemudiankonsentrasi ditingkatkan menjadi 200 ppm,250 ppm, 300 ppm, 350 ppm, 400 ppm dan450 ppm. Dari uji pendahuluan tersebutdapat dibuat Grafik sebagai berikut.

    816

    28

    48

    68

    92

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    200 250 300 350 400 450

    Konsentrasi ekstrak daun Annona muricata L (ppm)

    Kem

    atia

    nje

    nti

    kA

    edes

    aeg

    yp

    ti(%

    )

    Gambar 1. Persentasi kematian jentikAedes aegypti pada berbagaikonsentrasi ekstrak daunAnnona muricata L saat ujipendahuluan

    Perlakuan

    Enam konsentrasi pada perlakuanyaitu 350 ppm, 375 ppm, 400 ppm, 425ppm, 450 ppm dan 475 ppm. Hasilpengamatan kematian jentik Aedes aegyptipada perlakuan bisa dilihat pada Gambar 2berikut.

    4751

    6369

    9197

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    350 375 400 425 450 475

    Konsentrasi ekstrak daun Annona muricata L (ppm)

    Kem

    atia

    nje

    nti

    kA

    edes

    aeg

    yp

    ti(%

    )

    Gambar 2. Persentasi kematian jentik Aedesaegypti pada berbagaikonsentrasi ekstrak daunAnnona muricata L saatperlakuan.

    Dari Gambar 2 di atas terlihatsemakin tinggi konsentrasi ekstrak daunAnnona muricata L daya bunuh terhadapjentik Aedes aegypti semakin tinggi. Dari 6seri konsentrasi pada perlakuan padakonsentrasi 475 ppm mempunyai dayabunuh tertinggi yakni 97% , sedangkankonsentrasi 350 ppm mempunyai dayabunuh terendah yakni 47%.

    Dari hasil penelitian tersebut, untukmengetahui daya bunuh ekstrak daunAnnona muricata L dilakukan analisisprobit. Hasil analisis probit menunjukkanekstrak daun Annona muricata L memilikidaya bunuh terhadap jentik Aedes aegyptisebanyak 50% (LC50) pada konsentrasi365,96 ppm.

    Pengukuran suhu dan pH air serta suhuruangan

    Hasil pengukuran suhu dan pH airserta suhu ruangan dapat dilihat pada Tabel2 berikut.

    Tabel 2. Kisaran suhu air, pH air dan suhuruangan pada uji pendahuluan danperlakuan

    Tahapanpengujian

    Suhuair (C)

    pHair

    Suhuruangan

    (C)Ujipendahuluan

    25-27 6,2 26-28

    Perlakuan 25-27 6,2 26-28

  • 130 Luluk K, et al/EnviroScienteae 8 (2012) 127-134

    Dari hasil pengukuran terhadap suhuair, pH air dan suhu ruangan menunjukkankondisi yang sama pada semua tahapanpengujian. Suhu air berkisar 25-27 C, pHair 6,2 dan suhu ruangan berkisar 26-28 C.

    Konsentrasi efektif ekstrak daun Annonamuricata L

    Untuk mengetahui perbedaan dayabunuh ekstrak daun Annona muricata Lterhadap jentik Aedes aegypti dilakukan ujistatistik analysis of varian (Anova), danhasil uji anova menunjukkan prosentasekematian jentik Aedes aegypti antarkonsentrasi ekstrak daun Annona muricataL terdapat perbedaan yang sangat nyata,baik pengaruh konsentrasi, waktupendedahan maupun interaksi keduanyadengan taraf signifikan 5% maupun 1%,dengan F hitung berturut-turut 340,53,1151,38 dan 15,94. Dari hasil F hitungtersebut terlihat bahwa waktu pendedahanmempunyai pengaruh yang lebih besar padakematian jentik.

    Dari hasil penelitian menunjukkankematian jentik yang melebihi 90% yaitupada range konsentrasi 450 ppm dan 475ppm pada waktu pendedahan jam ke 24,berdasarkan hasil uji BJND menunjukkankedua konsentrasi tersebut pada waktupendedahan 24 jam tidak berbeda nyatapada taraf uji 5%. Sedangkan untukmengetahui nilai pastinya dilakukan ujiprobit dan didapatkan hasil ekstrak daunAnnona muricata L memiliki daya bunuhterhadap jentik Aedes aegypti sebanyak90% (LC90) pada konsentrasi 459,82 ppmdengan waktu pendedahan 24 jam.

    Pengaruh konsentrasi ekstrak daun Annonamuricata L dengan waktu pendedahandalam membunuh jentik Aedes aegypti

    Dari data-data hasil penelitianmenunjukkan bahwa untuk menyebabkankematian jentik diperlukan waktupendedahan yang lebih cepat seiringdengan meningkatnya konsentrasi. Untuk

    lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3berikut.

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    350 375 400 425 450 475 500

    konsentrasi (ppm)

    waktu

    (jam

    )

    Gambar 3. Konsentrasi dan waktupendedahan ekstrak daunAnnona muricata L dengankematian jentik Aedes aegypti.

    Dari Gambar 3 terlihat bahwa untukmenyebabkan kematian jentik denganjumlah yang sama pada konsentrasi 350ppm dibutuhkan waktu 24 jam, sedangkandengan konsentrasi 475 ppm waktu yangdibutuhkan hanya 4 jam.

    Hubungan konsentrasi dan waktupendedahan ekstrak daun Annona muricataL dengan kematian jentik Aedes aegypti

    Hasil uji regresi berganda modelsummary diperoleh angka R sebesar 0,738,artinya bahwa 73,8% kematian jentik Aedesaegypti dijelaskan oleh variabel konsentrasiekstrak daun Annona muricata L dan waktupendedahan. Dengan kata lain adapengaruh positif konsentrasi ekstrak daunAnnona muricata L dan waktu pendedahanterhadap kematian jentik Aedes aegypti.Sisanya 26,2% disebabkan oleh faktor lain.Bila dilihat dari uji F yang menunjukkannilai p sebesar 0,000, berarti pada alpha 5%kita dapat menyatakan bahwa model regresicocok dengan data yang ada. Maka dapatdiartikan variabel konsentrasi ekstrak daunAnnona muricata L dan waktu pendedahansecara signifikan dapat untuk memprediksikematian jentik. Adapun persamaan regresiyang diperoleh sebagai berikut :

  • Luluk K, et al/EnviroScienteae 8 (2012) 127-134 131

    Y = -23,336 + 0,065 X1 + 0,646 X2

    Dimana X1 = KonsentrasiX2 = Waktu pendedahanY = Kematian jentik

    Untuk mengetahui keeratan hubunganantar variabel dilakukan uji korelasi. Hasiluji korelasi untuk variabel kematian jentikdan konsentrasi didapatkan nilai r=0,432dan nilai p=0,004. Karena nilai p

  • 132 Luluk K, et al/EnviroScienteae 8 (2012) 127-134

    berarti konsentrasi yang efektif dari ekstrakdaun Annona muricata L yakni 450 ppmdan 475 ppm dengan waktu pendedahan 24jam yang mengakibatkan kematian jentiksebesar 91% dan 97%. Hasil analisis probitmenunjukkan ekstrak daun Annonamuricata L memiliki daya bunuh terhadapjentik Aedes aegypti sebanyak 90% (LC90)pada konsentrasi 459,82 ppm dengan waktupendedahan 24 jam. Untuk dosis aplikasisetara dengan 459,82 mg per liter.

    Pada penelitian lain menunjukkanefektifitas ekstrak biji sirsak terhadap larvaCulex quinquefasciatus di laboratoriumdengan LD50 = 795 ppm (Prabowo &kuat,1999 dalam Adam, 2005). SelanjutnyaHasil penelitian Widanti (2007)menyatakan efektifitas infusa biji sirsak(Annona Muricata L) terhadap kematianlarva Aedes aegypti, dengan menggunakananalisa Probit diperoleh LD50 sebesar3,41ml/100ml dan LD90 sebesar 8,77ml/100ml. Sedangkan Hasil penelitian Santos, etal (2001) menunjukkan ekstrak daunAnnona muricata mempunyai efek toksikterhadap siput Biomphalaria glabratadengan LC50 pada konsentrasi 8,75 ppmdan hasil penelitian Luna et al.(2006)menyatakan ekstrak ethanol daun sirsakmempunyai efek toksik terhadap siputBiomphalaria glabrata dengan LC50 padakonsentrasi 9,32 ppm dan larva udangartemia salina dengan LC50 padakonsentrasi 0,49 ppm.

    Penelitian terhadap tanaman yangmempunyai genus yang sama yaitutanaman srikaya menunjukkan ekstrak bijisrikaya (Annona squamasa Linn)mempunyai daya bunuh terhadap kematianlarva Aedes aegypti dengan LD50 padadosis 503,230 ppm dan LD90 pada dosis876,205 ppm setelah 12 jam pengamatan(Adam, 2005). Senyawa bioaktif yangterkandung pada tumbuhan srikaya dansirsak mempunyai kesamaan. Hal inididasarkan pada pendapat Kardinan (1999)yang menyatakan bahwa senyawa bioaktifpada tumbuhan srikaya terdapat pada daun,kulit dan biji srikaya. Senyawa bioaktifyang ada pada biji srikaya adalah senyawa

    alkaloid acetogenin yang terdiri dariasimisin, bulatacin dan squamisin.

    Dibandingkan dengan tanaman lainyakni kelor (Moringa oleifera) dankemangi (Ocinum santum) yang jugamempunyai daya bunuh terhadap larvaAedes aegypti, menunjukkan ekstrak daunAnnona Muricata L mempunyai dayabunuh yang lebih tinggi dibandingkandengan tanaman kelor, hal ini didasarkanpada penelitian Ferreira, et al (2009) yangmenyebutkan tumbuhan kelor mempunyaidaya bunuh terhadap larva Aedes aegyptiinstar III pada LC 50 = 1260 g/ml. Namunapabila dibandingkan dengan ekstrak daunkemangi (Ocinum santum), ekstrak daunAnnona Muricata L mempunyai dayabunuh yang lebih rendah, hal didasarkanhasil penelitian Anees (2008) yangmenunjukkan ekstrak daun Ocimumsanctum (kemangi) mempunyai daya bunuhterhadap kematian larva Aedes aegyptiinstar IV dengan LC50 = 175,67 ppm.

    Dari hasil penelitian-penelitiantersebut menunjukkan adanya perbedaandosis letal, kemungkinan dikarenakan adaperbedaan bagian tumbuhan yangdigunakan. Hal ini didukung oleh pendapatGrainge and Ahmed (1987) dalam Sarjan(2008) menyatakan bahwa efektivitas suatubahan-bahan alami yang digunakan sebagaiinsektisida hayati sangat tergantung daribahan tumbuhan yang dipakai, karena satujenis tumbuhan yang sama tetapi berasaldari daerah yang berbeda dapatmenghasilkan efek yang berbeda pula, inidikarenakan sifat bioaktif atau sifatracunnya tergantung pada kondisi tumbuh,umur tanaman dan jenis dari tumbuhantersebut. Disamping itu menurut Soedarto(1992) menyatakan daya kerja racun perutdipengaruhi oleh spesies yang berbedameskipun jumlah racun yang menembussaluran pencernaan sama. Selanjutnyapendapat Lu (1990) menyebutkan toksisitasinsektisida pada suatu spesies dipengaruhioleh tinggi rendahnya kadar senyawa kimiainsektisida tersebut pada tubuh spesiessasaran.

  • Luluk K, et al/EnviroScienteae 8 (2012) 127-134 133

    Kesimpulan

    Dari hasil penelitian didapatkanbeberapa kesimpulan sebagai berikut :1. Konsentrasi Ekstrak daun Annona

    muricata L efektif membunuh jentikAedes aegypti yakni pada LC90 dengankonsentrasi 459,82 ppm dengan waktupendedahan 24 jam.

    2. Semakin tinggi konsentrasi ekstrakdaun Annona muricata L maka lamawaktu pendedahan ekstrak daunAnnona muricata L semakin cepat.

    3. Ada hubungan konsentrasi ekstrakdaun Annona muricata L terhadapkematian jentik Aedes aegypti dengankeeratan hubungan sedang. Sedangkanhubungan antara waktu pendedahanekstrak daun Annona muricata Lterhadap kematian jentik Aedes aegyptidengan keeratan hubungan kuat.

    Saran

    Pada penelitian ini sudah terjadiperubahan warna setelah ekstrakdimasukkan dalam air, sehingga diperlukanupaya lebih lanjut jika ekstrak inidiaplikasikan sebagai larvasida. Perubahanwarna ini akan mengganggu dan kurangmenarik dari segi estetika.

    Daftar Pustaka

    Adam. 2005. Uji Toksisitas Ekstrak BijiSrikaya (Annona squamosa linn)Terhadap Nyamuk Aedes aegypti.Tesis S-2 Ilmu KesehatanLingkungan. Universitas GadjahMada, Yogyakarta.

    Anees, A.M. 2008. Larvicidal activity ofOcimum sanctum Linn (Labiatae)against Aedes aegypti (L.) and Culexquinquefasciatus (Say). ParasitolRes.103(6) : 1451-1453.

    Dekpes RI. 2005. Demam BerdarahDengue. Departemen Kesehatan RI.Jakarta.

    Deptan. 1995. Metode Standar PengujianEfikasi Pestisida. Komisi Pestisida.Departemen Pertanian RI. Jakarta.

    Ferreira, P.M., A.F. Carvalho, D.F. Farias,N.G. Cariolano, V.M. Melo, A.M.Martins and J.G. Machado Neto.2009. Larvicidal activity of the waterextract of Moringa oleifera seedsagainst Aedes aegypti and its toxicityupon laboratory animals. An AcadBras Cienc. 81(2) : 207-216.

    Kardinan. 2005. Pestisida Nabati Ramuandan Aplikasinya, PT. PenebarSwadaya. Jakarta.

    Kasumbogo, U. 1993. PengantarPengolahan Hama Terpadu. GadjahMada University Press. Yogyakarta.

    Krisdayanta. 2002. Efikasi InsektisidaBerbagai Ekstrak Etanol daunTumbuhan Terhadap Nyamuk Aedesaegypti dan Anopheles aconitus diLaboratorium. Tesis S-2 IlmuKesehatan Lingkungan, UniversitasGadjah Mada, Yogyakarta.

    Laetamia and Isman. 2001. Crude seedextract of Annona squamosa(Annonaceae) as a potential botanicalinsecticide. Faculty of AgriculturalSciences. Plant Science. 248-2357Main Mall. University of BritishColumbia. Vancouver. BC. Canada.

    Lu, F.C. 1991. Basic Toxicology.Hemisphere, Publishing CorporationSecond Edition. Washington.

    Luna Jde S, J.M. De Carvalho, M.R. DeLima, L.W. Bieber, S. Bento Ede, X.Franck and A.E. Santana. 2006.Acetogenins in Annona muricata L.(annonaceae) leaves are potentmolluscicides. Nat. Prod. Res. 3 :253-257.

    Novizan. 2003. Kiat MengatasiPermasalahan Praktis. Membuat danmemanfaatkan Pestisida RamahLingkungan. Agro Media Pustaka.Jakarta.

    Sarjan. 2008. Potensi pemanfaataninsektisida nabati dalampengendalian hama pada budidayasayuran organik.

  • 134 Luluk K, et al/EnviroScienteae 8 (2012) 127-134

    http://simchungwei.blogspot.com/2008/05/potensipemanfaataninsektisida-nabati_16.html. Diakses tanggal 25Desember 2009.

    Septerina. 2002. Pengaruh Ekstrak DaunSirsak sebagai Insektisida Rasionalterhadap Pertumbuhan dan HasilTanaman Paprika Varietas Bell Boy.Tesis S-2 Fakultas Pertanian.Universitas Muhammadiyah,Malang.

    Soedarto. 1992. Entomologi Kedokteran.Penerbit Buku Kedokteran EGC.Jakarta.

    Wardhana dan Husein. 2005. EfekLarvasidal Ekstrak Biji Srikaya(Annona squamosa L) terhadapLarva lalat Chrysomya bezziana.Balai Penelitian Veteriner, Bogor.

    Widanti. 2007. Uji Efektivitas Infusa BijiSirsak (Annona muricata/L) TerhadapKematian Larva Aedes aegypti.http://www.unissula.ac.id/perpustakaan/index.php?option=com_content&view=article&id=307:ujiefektivitasinfusabijisirsakannonamuricatal-terhadapkematianlarvaaedesaegypti&catid=37:skripsikedokteran&Itemid=58. Diakses tanggal 28Desember 2009.