15
M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab.docx Page 1 A. Mengenal Sastra Arab Secara umum اﻷدبbererti berhias diri dengan akhlak yang luhur seperti jujur, amanah dsb. Orang bijak mengatakan : أدﺑﻨﻲ رﺑﻲ ﻓﺄﺣﺴﻦ ﺗﺄدﯾﺒﻲ“ Tuhanku telah mendidikku dengan sebaik- baiknya pendidikan.” Dalam definisinya, Al-Jurjani meletakkan Adab sebagai sesuatu yang setara dengan Ma’rifah yang mencegah pemiliknya dari terjerumus kedalam berbagai bentuk kesalahan. Secara khusus “Al-Adab” bererti: اﻟﻜ م اﻹ ﻧﺸ ﺎﺋ اﻟﺒ ﻴﻎ اﻟ ي ﻘﺼ إ اﻟﺘﱠ اﻃ اﻟﻘ اء و اﻟﺴ ﺎﻣ ، ﺳ اء ﻛ ﺎن ﺷﻌﺮ أ ا م ﺜﺮ اErtinya: “Ia tu perka ta a nyang inda h da njela s,dima ksudka nuntuk menyentuh jiwa mereka ya ng meng uca pka na ta umend eng a rnya b a ikb erupa sya irma hupunna tsr/prosa . Perkataan sastra, bahasa Arabnya adalah: "al-Adab", sedangkan menurut bahasa Arab, makna kata "al-Adab" dua: iaitu makna secara khusus dan umum. Makna "al-Adab" secara umum adalah "Berperilaku dengan akhlak karimah", saperti jujur, dan amanah. Adapun maknanya secara khusus adalah: "Ucapan yang indah, yang menyentuh (perasaan), dan memberi pengaruh pada jiwa. Syarat suatu ucapan masuk dalam kategori adab dengan makna khusus ini adalah: 1. Lafaz-lafaznya mudah dan indah. 2. Maknanya bagus. 3. Memberi pengaruh dalam jiwa. Dalam mendefinisikan adab (sastra) para Udaba’ berbeza-beza, antaranya mendefinisikan: اﻷ دب ﺻ ﺎﻏ ﻓـ ﺠﺮ ﻳﺔungkapan puitis tentang pengalaman manusia Sebahagian mendefinisikan: اﻷ د ب ﻌﺒ ﲑ ﻋ اﳊ ﺎة و اﻟﻠ ﻴﻠﺘﻪ ﻐﺔungkapan puitis tentang pengalaman yang indah dengan menggunakan media bahasa اﻷ د ب ﻣ ﻦ ﻣﻮﻟﺪ ات اﻟﻔ ﻜﺮ اﻟﺒ ي اﳌﻌﱪ ﻨﻬ ﺳﻠ ﻮب ﻓـ ﻴﻞHasil pemikiran manusia yang diungkapkan dengan ungkapan yang mengandung seni dan keindahan atau seni ungkapan yang indah. Dari berbagai macam definisi ini dapat disimpulkan bahwa sastra merupakan seni ungkapan yang indah.

M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Puisi, Prosa, Bahasa, Arab, Balaghah

Citation preview

Page 1: M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab

M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab.docx Page 1

A. Mengenal Sastra Arab

Secara umum األدب bererti berhias diri dengan akhlak yang luhur seperti jujur, amanahdsb.

Orang bijak mengatakan : “أدبني ربي فأحسن تأدیبي Tuhanku telah mendidikku dengan sebaik-baiknya pendidikan.”

Dalam definisinya, Al-Jurjani meletakkan Adab sebagai sesuatu yang setara denganMa’rifah yang mencegah pemiliknya dari terjerumus kedalam berbagai bentukkesalahan.

Secara khusus “Al-Adab” bererti:

اثر م ن ا أ شعر ان اء ك و ، س ني ع ام الس و اء ر ف الق اط و ع يف ري أ ث الت ىل إ ه ب د قص ي ي ذ ال يغ ل ي الب ائ نش اإل م ال الك

Ertinya:

“Ia tu pe rka ta a n ya ng ind a h d a n je la s,d im a ksud ka n untuk m e nye ntuh jiwa m e re ka ya ngm e ng uca pka na ta u m e nd e ng a rnya b a ik b e rupa sya irm a hupunna tsr/prosa .“

Perkataan sastra, bahasa Arabnya adalah:

"al-Adab", sedangkan menurut bahasa Arab, makna kata "al-Adab" dua: iaitu maknasecara khusus dan umum.

Makna "al-Adab" secara umum adalah

"Berperilaku dengan akhlak karimah", saperti jujur, dan amanah.

Adapun maknanya secara khusus adalah:

"Ucapan yang indah, yang menyentuh (perasaan), dan memberi pengaruh pada jiwa.

Syarat suatu ucapan masuk dalam kategori adab dengan makna khusus ini adalah:

1. Lafaz-lafaznya mudah dan indah.

2. Maknanya bagus.

3. Memberi pengaruh dalam jiwa.

Dalam mendefinisikan adab (sastra) para Udaba’ berbeza-beza, antaranyamendefinisikan:

ب ص األ يةر ش ة ب ب جر ت ة ل ي ن ة فـ اغ ي د

ungkapan puitis tentang pengalaman manusia

Sebahagian mendefinisikan:غةيلته الل س و اة ي احل ن ري ع عب ب ت د األ

ungkapan puitis tentang pengalaman yang indah dengan menggunakan media bahasa

ت ن مولد ب م د األ � نه ع املعربي ر ش الب كر الف ا يل مج ين فـ وب سل ا

Hasil pemikiran manusia yang diungkapkan dengan ungkapan yang mengandung senidan keindahan atau seni ungkapan yang indah.

Dari berbagai macam definisi ini dapat disimpulkan bahwa sastra merupakan seniungkapan yang indah.

Page 2: M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab

M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab.docx Page 2

B. Sejarah Sastra Arab

Sastra merupakan segala aktiviti manusia atau prilakunya, baik yang berbentukperbualan mahupun fisik, yang berusaha difahami oleh ilmu pengetahuan.

Aktiviti itu berupa fakta manusia yang melahirkan aktiviti sosial tertentu, aktiviti politiktertentu, mahupun kreasi kebudayaan saperti falsafah, seni rupa, seni gerak, senipatung, seni musik, seni sastra dan yang lainnya.

Setiap kita hidup dan melakukan aktiviti, kita tidak sedar bahawa sebenarnya duniasastra sangat berkaitan erat dengan kita semua.

Teuw pernah berpendapat bahwa sastra berada dalam urutan keempat setelah agama,falsafah, ilmu pengetahuan, sebagai disiplin ilmu ia menempati tempat keempat keranamenurut hemat penulis keempat-empat bidang tersebut saling bertransformasi danmerugulasi diri (self regulating) bidang mereka masing masing.

Pengaruhnya jelas terasa hingga saat ini dan bangsa Arab menyebutnya “miratul haya”sebagai cerminan kehidupan mereka, bukan hanya itu dengan bersastra ia akanmengetahui rekaman sejarah kehidupan mereka pada masa lalu.

Pada masa jahiliyah (pra Islam) sudah ada dan terdapat tradisi keilmuaan yang tinggiyakni bersyair dan penyair yang terkenal pada masa itu disebut dengan penyairmu’alaqat.

Seluruh hasil karya dari kesepuluh orang penyair itu semunya dianggap hasil karyasyair yang terbaik dari karya syair yang pernah dihasilkan oleh bangsa Arab.

Hasil syair karya mereka terkenal dengan sebutan Muallaqat.

Dinamakan muallaqat (kalung perhiasan) kerana indahnya puisi-puisi tersebutmenyerupai perhiasan yang dikalungkan oleh seorang wanita.

Sedangkan secara umum muallaqat mempunyai erti yang tergantung, sebab hasil karyasyair yang paling indah dimasa itu, pasti digantungkan di sisi Ka’bah sebagaipenghormatan bagi penyair atas hasil karyanya.

Dan dari dinding Ka’bah inilah nantinya masyarakat umum akan mengetahuinya secarameluas, hingga nama penyair itu akan dikenal oleh segenap bangsa Arab secara kaffahdan turun temurun.

Kerana bangsa Arab sangat gemar dan menaruh perhatian besar terhadap syair,terutama yang paling terkenal pada masa itu.

Seluruh hasil karya syair digantungkan pada dinding Ka’bah selain dikenal dengansebutan Muallaqat juga disebut Muzahabah iaitu syair ditulis dengan tinta emas.

Sebab setiap syair yang baik sebelum digantungkan pada dinding Ka’bah ditulis dengantinta emas terlebih dahulu sebagai penghormatan terhadap penyair.

Biarpun pada masa ini disebut sebagai zaman Jahiliyah (pra Islam), tetapi merekamempunyai kebudayaan tinggi.

Bersyair merupakan sebuah karya yang sangat asli di kalangan bangsa Arab pada masaitu menjadi sumber hukum yang pertama.

Baru setelah datangnya masa Islam semua itu berubah sama sekali.

Page 3: M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab

M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab.docx Page 3

Islam sebagai rahmatan lil alamin dengan Quran dan Hadis sebagai sumber hukumnya,menyeru kepada kebaikan, menghormati sesama jenis, saling mencintai dan salingmengenal, yang bertitik beratkan kepada aspek moral yakni makarimal akhlak.

Dari masa Rasuluah, Khufahurasidin, sampai keruntuhan Abasiyah akibat ekspedisiHulagukhan(pemimpin Monggol) dengan berimbas berdirinya kerajaan mamluk diTurki (Konstantinopel) sastra Arab masih tetap bertahan meskipin mengalami pasangsurut pada dinasti keruntuhan Abasiyah dan mamluk.

Setelah hampir 5 abad berada dalam masa surut bahkan keterpurukan di berbagaibidang, maka pada akhir abad ke-18 M bangsa Arab mulai memasuki fasa sejarah“kesadaran dan kebangkitan.”

Kesadaran ini semakin mendapat energinya setelah mereka terkesan dengankebudayaan Barat melalui ekspedisi Napoleon Bonaparte ke Mesir pada tahun 1798.

Kesedaran dan tambahan energi itu lantas diimplementasikan di masa Muhammad Alidengan cara mengirimkan banyak sarjana ke Barat.

Penterjemahan pelbagai karya asing Barat, baik tentang kesusastraan atau ilmupengetahuan lainnya digalakkan oleh Rifa’ah Rafi’ al Tahtawy (1801-1873 M).

Banyak percetakan dan penerbitan majalah atau surat kabar muncul.

Dalam kondisi penuh semangat pembaharuan ini, kesusastraan Arab merangkakbangkit.

Era baru kesusastraan modern pun dimulai.

Baru pada masa modern ini sastra Arab mulai berkembang kerana semangat dankesedaran akan pentingnya khazanah peradaban yang di pelopori oleh Al-Barudi, KhalilMutaran Ahmad Syauki dll.

Pada masa ini sudah terjadi transformasi intelektual dengan berpuncak pada revolusiMesir.

C. Zaman/Kronologi Sejarah Sastra Arab

Berbicara mengenai periodesasi/kronologi sejarah kesusastraan Arab, seringkali kitadibuat bingung dengan adanya perbezaan penulisan periodesasi yang ditulis masing-masing penulis sejarah kesusastraan Arab, baik dari segi peristilahannya mahupun darisegi waktunya.

Pada umumnya, periodesasi kesusastraan dibagi sesuai dengan perubahan politik.

Sastra dianggap sangat tergantung pada revolusi sosial atau politik suatu negara danpermasalahan menentukan periode diberikan pada sejarawan politik dan sosial, danpembagian sejarah yang ditentukan oleh mereka itu biasanya diterima begitu sajatanpa dipertanyakan lagi (Wellek, 1989:354).

Penentuan mulainya atau berakhirnya masa setiap periodesasi hanyalah perkiraan,tidak dapat ditentukan dengan pasti, dan biasanya untuk mengetahui perubahan dalamsastra itu biasanya akibat perubahan sosial dan politik (Jami'at, 1993:18).

Di bawah ini akan dipaparkan bentuk penulisan periodesasi yang dilakukan oleh paraahli kesusastraan Arab, antara lain:

Hana al-Fakhuriyyah membahaginya ke dalam lima periodesasi, iatu:

Page 4: M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab

M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab.docx Page 4

1. Zaman Jahiliyyah, perkembangan kesusastraan Arab pada masa ini dibagi atasdua bahagian, iaitu masa sebelum abad ke-5, dan masa sesudah abad ke-5sampai dengan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah (1 H/622 M).

2. Zaman Islam, perkembangan kesusastraan Arab pada masa ini berlangsung sejaktahun 1 H/622 M hinggga 132 H/750 M, yang meliputi: masa Nabi MuhammadSAW dan Khalifah ar-Rasyidin (1-40 H/662-661 M), dan masa Bani Umayyah(41-132 H/661-750 M).

3. Zaman Abbasiyah, perkembangan kesusastraan Arab pada masa ini berlangsungsejak 132 H/750M sampai 656 H/1258 M.

4. Zaman kemunduran kesusastraan Arab (656-1213 H/1258-1798 M), periode inidi mulai sejak Baghdad jatuh ke tangan Hulagu Khan, pemimpin bangsa Mongol,pada tahun 1258 M, sampai Mesir dikuasai oleh Muhammad Ali Pasya (1220H/1805 M).

5. Zaman kebangkitan kembali kesusastraan Arab; zaman kebangkitan ini dimulaidari masa pemerintahan Ali Pasya (1220 H/1805 M) hingga masa sekarang.

Adapun Muhammad Sa'id dan Ahmad Kahil (1953: 5-6) membahagikan tempoh zamankesusastraan Arab ke dalam enam periode sebagai berikut:

1. Zaman Jahiliyyah, dimulai sekitar satu tengah abad sebelum kedatangan Islamsekitar dan berakhir sampai kedatangan Islam.

2. Zaman permulaan Islam (shadrul Islam); dimulai sejak kedatangan Islam danberakhir sampai kejatuhan Daulah Umayyah tahun 132 H.

3. Zaman Abbasiyah I, dimulai sejak berdirinya Daulah Abbasiyah tahun 132 H danberakhir sampai banyak berdirinya daulah-daulah atau negara-negara bagianpada tahun 334 H.

4. Zaman Abbasiyah II, dimulai sejak berdirinya daulah-daulah dalampemerintahan Abbasiyah dan berakhir dengan jatuhnya Baghdad di tanganbangsa Tartar atau Mongol pada tahun 656 H.

5. Zaman Turki, dimulai sejak jatuhnya Baghdad di tangan bangsa Mongol danberakhir dengan datangnya kebangkitan modern sekitar tahun 1230 H.

6. Zaman Modern, dimulai sejak datangnya kebangkitan modern sampai sekarang.

Sedangkan Ahmad Al-Iskandi dan Mustafa Anani dalam Al-W a sitAl-Ad a b Al-Arob iya h W aTa rikhihi(1916:10) membahagi periodesasi kesusastraan Arab ke dalam lima zaman,iaitu:

1. Za m a n Ja hiliya h, periode ini berakhir dengan datangnya agama Islam, danrentang waktunya sekitar 150 tahun.

2. Za m a n pe rm ula a n Isla m a ta u sha d rulIsla m , di dalamnya termasuk juga periodeBani Umayyah, yakni dimulai dengan datangnya Islam dan berakhir denganberdirinya Daulah Bani Abbas pada tahun 132 H.

3. Za m a n Ba ni Ab b a s, dimulai dengan berdirinya dinasti mereka dan berakhirdengan jatuhnya Bagdad di tangan bangsa Tartar pada tahun 656 H.

Page 5: M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab

M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab.docx Page 5

4. Za m a n d ina sti-d ina sti ya ng b e ra d a d i b a wa h ke kua sa a n ora ng -ora ng Turki, dimulai dengan jatuhnya Baghdad dan berakhir pada permulaan masa Arabmodern.

5. Za m a n M od e rn, dimulai pada awal abad ke-19 Masehi dan berlangsung sampaisekarang ini.

Adanya perbezaan istilah dalam penulisan periodesasi kesusastraan Arab seperti duacontoh di atas, merupakan suatu hal yang wajar, seperti yang dikemukakan Teeuw(1988: 311-317) bahwa perbezaan itu disebabkan empat pendekatan utama, iaituberdasarkan:

1. pada perkembangan sejarah umum, politik atau budaya.

2. pada karya atau tokoh agung atau gabungan dari kedua hal tersebut

3. Mengacu pada motif atau tema yang terdapat dalam karya sepanjang zaman.

4. pada asal-usul karya sastra.

D. Unsur-Unsur Sastra Arab

Unsur-Unsur Karya Sastra Arab Karya sastra terdiri dari pelbagai jenis, saperti cerita,drama, puisi, dan esei.

Masing2 mempunyai unsur yang membangunnya. tetapi, ada pula unsur-unsur yangsama, seperti halnya di bawah ini:

1. al-Lafaz

Yang dimaksud dengan Lafaz adalah sarana pengungkapan sastra.

Lafaz yang unik dan tepat akan sangat berpengaruh pada fikiran dan hati danmenambah kualitas makna.

Sebaliknya, jika lafaznya berlebihan perasaan kita tidak akan tertarik.

Pandangan para pengkritik pada lafaz hampir sama hanya mungkin istilahnyasaja yang berbeza.

Menurut mereka, lafaz yang baik harus fashih, iaitu cara penyampaiannya sesuaidengan kondisi, strukturnya baik, tidak ada huruf-huruf yang bertentangan,dikenal dan digunakan pada masa si pengarang, tidak menggunakan bahasasehari-hari, maknanya dekat, tidak perlu menggunakan kamus, mudahdiucapkan dan enak didengar, terhindar dari kesalahan tata bahasa, tidak susahuntuk mencari subjek yang digantikan oleh kata ganti, dan terhindar darikesalahan menempatkan kata sambung.

2. al-Ma’naYang dimaksud dengan al-Ma'na adalah tema yang ditampilkan dalam teks.

Kadang-kadang berupa satu fikiran, kadang-kadang berupa satu masalah, berupasuatu perasaan tertentu yang dialami penulis.

Penulis harus memilih tema yang menarik, yang ditulis dalam bentuk sastra(untuk menyampaikan fikiran, masalah atau perasaan yang dialaminya).

Page 6: M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab

M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab.docx Page 6

3. al 'Athifat

Adalah perasaan yang tumbuh dalam diri manusia, seperti gembira, sedih, cinta,benci, sakit, dan marah.

Bentuk Aathifah ini ada dua, iaitu

a. al Athifah adz dzatiyah > yang terikat dengan hubungan khusus, sepertisedih atas kehilangan salah satu kerabatnya, senang kerana bertemudengan kekasih.

b. al Athifah al Ghoyriyyat > yang ditujukan kepada orang lain, tanah airatau bangsa, nilai kemanusiaan yang mulia, seperti keimanan, cinta tanahair, dan penderitaan orang-orang yang terzholimi.

Pada dasarnya al Athifah ini ada pada tiap manusia tetapi pada sastrawandorongannya lebih kuat kerana ia biasanya sensitif.

Athifah juga ada pada semua jenis seni sastra, tetapi yang paling tampak adalahpada Syi'r al Wujdaniy.

4. al Khoyyal dan ash Shuurot

Khoyal adalah kemampuan yang diberikan Allah kepada manusia, sehingga iadapat menggambarkan segala sesuatu yang tidak ada.

Menghadirkan Ash Shuurot yakni deskripsi seakan-akan kita berada dihadapannya dan dapat menciptakan segala sesuatu yang tidak ada.

Dari mana datangnya imaginasi?

Jawabnya, sumber yang paling besar dalam imaginasi pengarang adalahpengalaman-pengalaman yang pernah dialaminya dan tersimpan di dalampikirannya, segala sesuatu yang dilihat atau didengarnya dan berakar dalamdirinya.

Imaginasilah yang membuat nilai puisi itu menjadi lebih estetis dan tinggi.

5. al Liqoo' Ass Showtiy

Sastra adalah hasil kreasi manusia yang menggunakan bahasa.Bahasa adalah kata dan ungkapan yang menunjukkan makna.

Kata dan ungkapan mempunyai Liqoo' sawtiy atau struktur bunyi.Struktur bunyi akan membuat karya enak didengar di telinga dan mempengaruhijiwa. Struktur bunyi ada dalam puisi dan prosa.

Dalam puisi terdapat pola, rima dan hubungan antar huruf dan harokat.Sementara struktur bunyi dalam prosa terdapat dalam susunan huruf danharokat yang bentuknya indah dan berirama.

Page 7: M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab

M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab.docx Page 7

E. Sastra Arab Jahiliyah

Batasan waktu zaman Jahiliyah adalah 150 tahun sebelum kedatangan Islam.

Para pengkaji sastra tidak memasuki fase waktu sebelum itu tetapi memfokuskan masapada 150 tahun sebelum kenabian, suatu masa di mana bahasa Arab mengalamikematangan dan puisi jahili mengalami kematangan.

Kata Jahiliyah yang kita kenal pada masa sekarang ini bukan berasal dari kata a l-ja hl,yang merupakan lawan kata a l-ilm . Akan tetapi jahiliyah berasal dari kata a l-ja hlyang berarti angkuh, kasar, marah yang merupakan lawan kata a l-isla m yangberarti tunduk, pasrah dan ta’at kepada Allah yang melahirkan sikap dan akhlak yangmulia.

Tetapi walaupun demikian sastra pada periode ini mengalami perkembangan yangdisebabkan beberapa faktor, di antaranya:

1. Iklim dan tabi’at alam

2. Ciri khas etnik bangsa Arab yang menjadi bangsa yang lahir untuk memujadan memuji sastra

3. Peperangan

4. Agama

5. Ilmu pengetahuan

6. Politik

7. Interaksi dengan berbagai bangsa dan budaya

Selain itu, ada faktor-faktor lain yang mendukung perkembangan sastra, yaitu pasarsastra (al-Aswaq) dan ayyam al-‘Arab (hari-hari orang Arab).

Puisi adalah salah satu jenis sastra Arab Jahiliyah yang sangat menonjol karenamemiliki puncak keindahan dalam sastra.

Sebab puisi itu adalah gubahan yang dihasilkan dari kehalusan perasaan dan keindahandaya khayal,

Para penyair pada zaman Jahiliyah mewakili kelas terdidik (intelegensia), karena sya’irdalam bahasa Arab memiliki arti al-‘ilm (pengetahuan).

Pada masa ini sastra memiliki cirri-ciri, adapun ciri-ciri itu adalah:

1. Mementingkan ilm u ‘Arud h karena disepakati sebagai suatu tradisiseni dalam sastra Arab yang melekat kuat pada pendengaran orang-orangArab yang tak bisa dipisahkan

2. Mereka menilai wa za nsebagai sesuatu yang penting dalam syair

3. Dalam prosa, mereka mementingkan fa sa ha h (ketepatan diksi)dan b a ya n(suatu gaya bahasa indah yang menyentuh rasa dan mampumemnggambarkan makna dengan jelas).

Puisi pada zaman jahiliyah diartikan sebagai kata-kata yang berirama dan berqafiahyang mengungkapkan imajinasi yang indah dan bentuk-bentuk ungkapan yangmengesankan lagi mendalam.

Page 8: M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab

M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab.docx Page 8

Adapun di antara penyair-penyair pada masa Jahiliyah adalah:

1. Im ru’ulQa is

2. Zuha irIb nAb iSulm a

3. Na b ig ha h Zib ya ni

4. A’sya Ib nQa is

Dan salah satu contoh puisi pada zaman jahiliyah adalah:�والر يح تسأل من ا

� روحها احلريان أنكرىن الزمان ا

� مثلها ىف ال مكان ا

نبقى نسري وال انتها

نبقى منر وال بقاء

إذا بلغنا املنحىن

خلناه خامتة الشقاء

فإذا فضاء

Ang inb e rta nya ,sia pa a kuAku a d a la h jiwa nya ya ng b ing ung ,d iing ka riza m a nAku se pe rtid irinya ,tid a k punya te m pa tSe la lu b e rja la n,ta npa a khirSe la lu b e rla njut,ta npa he ntiBila a ku sa m pa id itikung a n,Aku m e ng ira ,itu a d a la h a khirpe nd e rita a nTa pi,itu te rnya ta ta na h la pa ng

F. Pembahagian Sastra

Sya’ir (Puisi)

Puisi sudah dikenal pada masa Jahiliyah karena pada masa ini genre sastra yang palingindah ialah puisi.

Saat itu puisi yang paling populer ialah Puisi-puisi)المعلقات Yang Tergantung).

Disebut demikian karena puisi-puisi tersebut digantungkan di dinding Ka’bah.

Dinding Ka’bah kala itu kurang lebih juga berfungsi sebagai “majalah dinding”.

Penyair yang paling terkenal pada masa Jahiliyyah ialah Imru’ul Qais.

Disamping itu tercatat pula nama-nama seperti Al-A’syaa, Al-Khansa, dan NabighahAdz-Dzibyani.

Berdasarkan temanya, puisi zaman Jahiliyah dibedakan atas الفخر (membangga-banggakan diri atau suku), الحماسة (kepahlawanan), المدح (puji-pujian), الرثاء (rasa putusasa, penyesalan, dan kesedihan), الھجاء (kebencian dan olok-olok), الوصف (tentangkeadaan alam), الغزل (tentang wanita), العتذارا (permintaan maaf).

Setelah Islam datang, tidak berarti bahwa puisi-puisi menjadi dilarang. Islam datanguntuk memelihara yang sudah baik, memperbaiki yang kurang baik, menghilangkanyang buruk-buruk saja, dan melengkapi yang masih lowong.

Page 9: M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab

M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab.docx Page 9

Tentang puisi, Nabi bersabda,”إن من الشعر حكمة (Sesungguhnya diantara puisi itu terdapathikmah)”.

Ketika Hasan ibn Tsabit شاعر اإلسالم) ) mengajak untuk mencemuh musuh-musuh Islam,Nabi berkata, ھجاھم و جبریل معك” (Cemuhlah mereka, Jibril bersamamu)”.

Nabi pernah memuji puisi Umayyah ibn Abu Shalti, seorang penyair Jahiliyah yangmenjauhi khamr dan berhala.

Nabi juga pernah memuji puisi Al-Khansa, seorang wanita penyair zaman Jahiliyyah.

Bahkan, Nabi pernah menghadiahkan burdah (gamis)-nya kepada Ka’ab ibn Zuhair saatKa’ab membacakan qasidahnya yang berjudul بنات سعاد .

Karena itu, muncullah apa yang disebut dengan Qasidah Burdah.

Di masa permulaan Islam ini, berkembang pula genre pidato dan surat korespondensi.

Surat-surat pada mulanya dibuat oleh Nabi untuk menyeru raja-raja di sekitar Arabagar masuk Islam.

Contoh Pusi Arab Modernت عيىن من الدموع جف

ف ت قلىب من النزي وجف

ك ومازال قلىب اثري حبب

ت ليالىي ومازال

ب قلىب الشوق تعذ

ومازال حىب يصارع امواج الزمان

ب ىف دمعى وجرا سفن احل

وجرت سفن الشوق ىف دمى

ك وانتظاركحتمل حب

ت عيىن تنتظر اللقاء ومازل

�تى ومتسحى دمو عى وتنتظر ان

ومازال قلىب ينتظر الرجوع

ب العمر.. وح

ب قلىب � حبي ت انتظرك ومازل

ك ت عيىن تبكى من بعد رحيل ومازل

ك ض حبب ومازال قلىب ينب

ك � حبيىب انتظرك وانتظر حب انتظرك

ك وقلىب ينتظر قلب

ك وعيىن تشتاق لعين

Ertinya:

Airm a ta inite la h ha b isLuka d iha tipunte la h ke ringAku m a sih m e na ntim uM a la m -m a la m ku se la lu m e nya paDe ng a nke rind ua nya ng m e nyiksa

Page 10: M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab

M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab.docx Page 10

Cinta ku m a sih b e rg um uld e ng a nza m a nAd a pe ra hu cinta m e nd a ta ng ia irm a ta iniBe g itupund e ng a npe ra hu rind uDa ta ng m e m b a wa cinta m uYa ng se la lu a ku tung g uAku se la lu ing inb e rte m uM e ng ha ra pe ng ka u d a ta ngDa nm e ng usa pa irm a ta ku,sa ya ngH a tiinim e nung g u e ng ka u ke m b a liM e nuju cinta ya ng a b a d iKu ka nse la lu m e na ntim u,cintaAirm a ta inise la lu d a ta ngSe m e nja k e ng ka u m e ng hila ngTa pi,ha tita k pe rna h la yuM e ng ha ra pcinta m uAku se la lu m e nung g um u ka sihH a tiku m e na ntiha tim uM a ta ku m e rind uka nm uAku m e nung g u cinta m u

Pada masa Bani Umayyah, muncul tema-tema politik dan polemiknya sebagai dampakdari ramainya pergelutan politik dan aliran keagamaan.

Namun, pada masa ini Islam juga mencapai prestasi pembebasan (القتوح) yang luar biasa,sehingga banyak memunculkan شعر الفتوح و الدعوة اإلسالمیة (Puisi Pembebasan dan DakwahIslam).

Para penyair yang terkenal pada masa ini antara lain Dzur Rimah, Farazdaq, Jarir,Akhtal, dan Qais ibn Al-Mulawwih (terkenal dengan sebutan Majnun Laila).

Nastr (Prosa)

Adapun prosa ada zaman Bani Abbasiyah, surat menyurat menjadi semakin pentingdalam rangka penyelenggaraan sistem pemerintahan yang semakin kompleks.

Dalam genre prosa, muncul prosa pembaruan (النثر التجدیدي) yang ditokohi oleh Abdullahibn Muqaffa dan juga prosa lirik yang ditokohi oleh antara lain Al-Jahizh.

Salah satu prosa terkenal dari masa ini ialah Kisah Seribu Satu Malam ( لیلةألف لیلة و ).

Dalam dunia puisi juga muncul puisi pembaruan yang ditokohi oleh antara lain AbuNuwas dan Abul Atahiyah.

Masa Bani Abbasiyah sering disebut-sebut sebagai Masa Keemasan Sastra Arab.

Karena Islam juga eksis di Andalusia (Spanyol), maka tidak ayal lagi kesusastraan Arabjuga berkembang disana.

Pada zaman Harun Al-Rasyid, berdiri Biro Penerjemahan Darul Hikmah.

Namun hal lain yang perlu dicatat ialah bahwa pada masa ini banyak terjadi kekeliruanberbahasa di tengah masyarakat akibat pergumulan yang kuat bangsa Arab denganbangsa ajam (non-Arab).

Page 11: M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab

M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab.docx Page 11

Contoh Natsr:Dalam bentuk khutbah (lihat teks arabnya dalam majalah adz-Dzakhirrah edisi 5)

Khutbah Abu Bakar Ash Shiddiq ketika menjadi khalifah.

Sesudah meninggalnya Rasulullah , kaum muslimin memilih Abu Bakar Ash Shiddiquntuk menjadi khalifah, karena keutamaan dan kedudukannya dalam Islam.

Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang pertama kali beriman kepada Rasulullah darikalangan laki-laki, beliau adalah orang yang menemani Rasulullah dalam gua (ketikabersembunyi dari kejaran orang kafir), dan beliau adalah seorang yang menemaniRasulullah hijrah dari Makkah ke Madinah.

Dan Rasulullah memerintahkan kepada Abu Bakar (ketika Rasulullah sakit) untukmenjadi imam kaum Muslimin.

Dan ketika Abu bakar menjadi khalifah ia berkhutbah kepada manusia.

Ia memulai khuthbahnya dengan ucapan tahmid (memuji kepada Allah ) lalu berkata :(Teks bahasa Arab )

Terjemahannya:

"W a ha i m a nusia ka lia n te la h m e nja d ika nku se b a g a i kha lifa h, d a n ka lia n te la hm e m b e b a niku d e ng a n sua tu pe rka ra pa d a ha l a ku b uka nla h ora ng ya ng te rm ulia d ia nta ra ka lia n,m a ka jika ka lia n m e liha tku b e ra d a d ia ta ske b e na ra n b a ntula h a ku,d a njika ka lia n m e liha tku b e rja la n d i a ta s ja la n ke se sa ta n m a ka tunjukila h a ku ke pa d ake b e na ra n,d a nhe nd a kla h ka lia nta a tke pa d a ku se la m a a ku ta a tke pa d a Alla h ".Da njikaa ku d urha ka ke pa d a Alla h d a n pe rinta hku m e nye lisihi pe rinta h Alla h m a ka ja ng a nla hm e nta a tiku".

"Ing a tla h (se sung g uhnya ) ukura n kua td a n le m a h m e nurutku a d a la h ke b e na ra n.Ora ngya ng b e ra d a d ia ta ske b e na ra na d a la h ora ng kua twa la upun ia ora ng ya ng le m a h hing g aa ku m e ng a m b ilka n untuknya ke b e na ra n,d a n ora ng ya ng b e ra d a d a la m ke b a tila n a d a la hle m a h wa la upunia kua thing g a a ku m e ng a m b ild a rinya ke b e na ra n(ya ng ia ra m pa s)"."Inila h pe rka ta a nku,d a na ku m ohona m puna nb a g id iriku d a nb a g ika lia n".

Maraji': Diterjemahkan dari kitab silsilah.

G. Bentuk-Bentuk Sastra

Al-adab Al-wasfi

Sering juga disebut dengan al-‘ulum al-adabiyah dan al-adab al-insya’i.

Al-adab al-wasfi terdiri dari tiga bagian yakni:

1. Sejarah sastra (tarikh adab)

2. Kritik sastra (naqd al-adab)

3. Teori sastra (nazariyah al-adab)

Sejarah sastra adalah bagian al-adab al-wasfi yang memperlihatkan perkembangankarya sastra (kontinuitas dan perubahan sastra sepanjang sastra), tokoh-tokoh, danciri-ciri dari masing-masing tahap perkembangan tersebut.

Kritik sastra adalah bagian dari al-adab al-wasfi yang memperbincangkan pemahaman,penghayatan, penafsiran, dan penilaian terhadap karya sastra.

Page 12: M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab

M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab.docx Page 12

Teori sastra adalah bagian al-adab al-wasfi yang memperbincangkan pengertian-pengertian dasar tentang sastra, unsur-unsur yang membangun karya sastra, jenis-jenissastra, dan perkembangan serta kerangka pemikiran para pakar tentang apa yangmereka namakan sastra dan cara mengkajinya.

Al-adab Al-insyai

Adalah ekpresi bahasa yang indah dalam bentuk puisi, prosa atau drama yangmenggunakan gaya bahasa yang berbeda dari gaya bahasa biasa, karena mengandungaspek estetika bentuk dan makna (memuat rasa, imajinasi, dan pikiran).

Sahingga mempengaruhi terutama rasa, bahkan juga pikiran penikmatnya (pembacaatau pendengar) dan kekuatan isi sebagiannya mengajak mereka pada hal-hal etis.

Sementara itu al-adab al-insya’i dibagi ke dalam tiga bagian besar yakni:

1. Puisi (as-syi’r)

2. Prosa (nasr)

3. Drama (al-masrahiyyah)

Kendati al-adab al-wasfi dan al-adab al-insya’I sama-sama sastra, tetapi keduanyamemiliki beberapa sisi perbedaan.

Diantaranya adalah pertama meskipun dalam membaca dan memproduksi al-adab al-wasfi membutuhkan unsure rasa dan imajinasi, tetapi dua hal ini didalamnya lebih kecildisbanding pada al-adab al-insyai.

Kedua, al-adab al-insyai menjelaskan realitas secara langsung dan bersifat subjektif,sementara al-adab al-wasfi menjelaskan realitas secara tidak langsung, karena yangdibahasnya adalah realitas yang ada pada al-adab al-insyai dan harus bersifat objektif(positif), meski dalam karya sastra yang bukan fantasi (tidak logis), seperti pada karyabetepatan realiti, harus juga dirujuk pada realiti di luar karya sastra (kebenaraneksternalnya) juga.

Dalam mempelajari tarikh adalah untuk mendapatkan tiga manfaat (faedah):

1. Untuk mendapatkan pelajaran

2. Mencari pengalaman

3. Membuat fatwa.

Faedah Pertama : Untuk Mendapatkan Pelajaran.

Dalam hal ini Allah menganjurkannya kepada orang-orang kafir sebagaimana jugamenganjurkannya kepada orang-orang mukmin, Allah Swt berfirman – sebagaiancaman bagi orang-orang kafir.

قبلھم كانوا ھم أشد منھم أولم یسیروا في األرض فینظروا كیف كان عاقبة الذین كانوا من ن هللا من واق {} ذلك بأنھ ة وءاثارا في األرض فأخذھم هللا بذنوبھم وماكان لھم م م كانت قو

ي شدید العقاب تأتیھم رسلھم بالبینات فكفروا فأخذھم هللا إنھ قو

Page 13: M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab

M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab.docx Page 13

“Da na pa ka h m e re ka tid a k b e rja la nd im uka b um ila lu m e m pe rha tika nb e ta pa ke sud a ha nora ng -ora ng se b e lum m e re ka ,m e re ka itu le b ih he b a tke kua ta nnya d a ripa d a m e re ka(le b ih b a nya k) b e ka s-b e ka sa m e re ka d im uka b um i,m a ka Alla h m e ng a d za b m e re kad ise b a b ka nd osa -d osa m e re ka d a nm e re ka tid a k m e m punya ipe lind ung d a ria d za b Alla h.Ya ng d e m ikia nitu a d a la h ka re na te la h d a ta ng pa ra Ra sulke pa d a m e re ka d e ng a nm e m b a wa b ukti-b uktiya ng nya ta la lu m e re ka ka fir,m a ka Alla h m e ng a d za b m e re ka ,se sung g uhnya Dia m a ha ke ra sla g im a ha b e ra tsiksa nya ” (QS.AlM ukm in:21-22).

Faedah Kedua : Untuk Mencari Pengalaman.

Belajar tarikh adalah salah satu cara untuk mencari pengalaman, dari sini kamudapatkan pembelajaran tarikh dalam satu bidang pokok kemiliteran berupa methode(manhaj) belajar pada seluruh bidang militer, sebagai pelajaran tentang berbagaimacam peperangan dan bagaimana perang ini bisa mendapatkan kemenangan danperang ini bisa kalah?

Dengan belajar tarikh akan kamu ketahui sebab-sebab kebangkitan umat dan negaraserta sebab-sebab kehancuran dan kekalahannya.

Dengan mempelajari tarikh kamu akan mengetahui karakter-karakter (sifat-sifat)masayarakat dan negara.

Dan bentuk-bentuk yang lainnya dalam mencari pengalaman, semua itu kembali kepadasatu hakekat saja yaitu bahwa tarikh akan berulang kembali, karena sesungguhnyasejarah adalah sunnah Allah yang ka uniya h dan qa d a riya h.

Dan sunnah-sunnah ini akan tetap dan tidak akan berubah, sebagaiman firman AllahSWT:

ء إال بأھلھ فھل ینظرون إال سنت استكبارا في األرض ومكر ال ء والیحیق المكر السى سىلین فلن تجد لسنت هللا تبدیال ولن تجد لسنة هللا تحویال األو

“Tia d a la h m e re ka m e na nti-na ntika n m e la inka n b e rla kunya sunna h (Alla h ya ng te la hb e rla ku) ke pa d a ora ng -ora ng te rd a hulu,m a ka ka m u se ka li-ka li tid a k a ka n m e nd a pa tpe ng g a nti d a ri sunna h Alla h d a n se ka li-ka li ka m u tid a k a ka n m e ne m ui pe nyim pa ng a nb a g isunna h Alla h itu” (QS.AlFa a thir:43)

Allah SWT juga berfirman:

ة هللا في الذین خلوا من قبل ولن تجد لسنة هللا تبدیال سن

“Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang terdahulu sebelummu dankamu sekali-kali tidak akan mendapat perubahan pada sunnah Allah” (QS. Al Ahzaab :62)

Serta firman Allah SWT:

سنة هللا التي قد خلت من قبل ولن تجد لسنة هللا تبدیال

“Se b a g a isua tu sunna h Alla h ya ng te la h b e rla ku se ja k d a hulu ka m u se ka li-ka litid a k a ka nm e ne m uka npe rub a ha nb a g isunna h Alla h itu” (QS.AlFa th:23).

Page 14: M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab

M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab.docx Page 14

Faedah Ketiga : Untuk Mengeluarkan Fatwa dan Hukum-Hukum.

Ibnul Qayyim Rhm berkata diberbagai pembahasan di dalam kitabnya (I’laamulMuwaaqi’iin):

(Sesungguhnya fatwa adalah memahami yang wajib dalam kondisi sebelumnya) danyang wajib artinya apa-apa yang dihukumi oleh syareat, sedangkan AlW a a qi’adalahkeadaan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap hukum syareat di dalamnya.

Kadang-kadang kondisi sebenarnya ini bisa menjadi sejarah yang akan datang maupunyang telah lalu.

Dan diharuskan di dalam mengeluarkan fatwa untuk melihat di dalam tarikh sesuatutertentu dan menelitinya.

Tidakkah kamu melihat bahwa untuk menghukumi sha hihnya (benarnya) haditsatau d ha ifnya (lemahnya) harus melihat kepada sejarah-sejarah sejumlah orang yangmereka adalah merupakan rantai sa na d hadits tersebut.Tidakkah anda melihat disana ada orang-orang yang diandalkan oleh thaghut hari iniuntuk memerangi generasi kaum muslimin dan bahwa mereka adalah orang-orang yangmemiliki kelebihan dan reformis.

Padahal jika kamu meneliti dalam sejarah-sejarah mereka kamu dapatkan bahwamereka adalah orang-orang yang m ujrim (jahat) yang pekerjaannya adalah merusakkaum muslimin dan menghancurkan akal-akal mereka.

Dan apabila kamu membaca buku (Al Ittijaahaat Al Wathaniyyah Fil Adaab AlMu’aashirah) dan kitab (Hu-shuununaa Muhaddidah min Daakhiliha) keduanyakarangan Dr. Muhammad Muhammad Husain maka kamu akan mengetahui banyaknama-nama orang yang jahat.

Pemahaman itulah yang mengakibatkan untuk menghukumi mereka diantaranya adalahmengetahui wali-wali (penolong-penolong) mereka yang mengikuti manhaj mereka,dan diantaranya juga peringatan dari kesesatan dan kerusakan mereka, juga laranganmelihat kepada buku-buku mereka dan dosa bagi orang yang ikut serta dalammenerbitkan dan menyebarkannya.

Kemudian tidakkah kamu melihat dengan melihat kepada tarikh yang lampaumemungkinkan untuk menghukumi akan haramnya mengedarkan beberapa buku-bukuyang ada di pasar-pasar kaum Muslimin sekarang ini yang sangat banyak mengandungkekufuran yang jelas, saperti buku-buku Arabi Muhyiddin bin (Al Futuuhaat AlMakkiyah) dan (Fu-shuushul Hukmi) yang Ibnu Taimiyah berkata tentangnya bahwaorang itu lebih kafir daripada orang Yahudi dan Nashrani.

Ibnu Taimiyyah berkata: (Syaikh Ibraahiim Al Ja’bari berkata ketika dia berkumpulbersama Ibnu Arabi – pengarang buku ini – beliau berkata: Aku melihanya dia adalahseorang syaikh yang najis yang berdusta dengan setiap kitab yang diturunkan oleh Allahdan setiap nabi yang diutus oleh Allah).

Dan Al Faqiih Muhammad bin Abdus Salaam berkata – ketika datang ke Kaherah danorang-orang menanyakan tentang dia – Beliau menjawab: Dia adalah syaikh yang jelekdan pendusta yang buruk, dia berkata bahwa alam itu tidak bermula (terjadi dengansendirinya), dan tidak mengharamkan zina).

Ibnu taimiyyah berkata: (perkataannya bahwa: Dia berkata bahwa terjadi dengansendirinya, karena itu adalah perkataannya dan hal ini jelas-jelas merupakan kekufuran.

Page 15: M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab

M18 AB-K5 131124 03 Mengenal Sastra Arab.docx Page 15

Maka Al Faqiih Abu Muhammad juga mengkafirkannya, tidak ada yang lebih jelasdaripada apa yang telah dia katakan: Bahwa sesungguhnya alam adalah Allah – hinggaperkataannya – dan para Syaikh berkata tentang dia: Sesungguhya dia adalah pendustalagi pembohong) (Majmu’ Fataawa II / 130-131).

Hal ini juga jangan tertipu dengan pujian As Suyuuthi 911 H dan Ibnu Abidin 1202 H,serta selain keduanya kepada Ibnu Arabi 630 H, lihat (Hasyiyah Ibnu Abidin III / 294).

Karena mereka hidup beberapa ratus tahun setelahnya dan bukanlah khabar itu sepertimelihat secara langsung dan a lja rh (kecacatan) lebih dikedepankan daripada AtTa ’d iil(pengesahan), sedangkan orang yang semasa dengannya dari para ulama’-ulama’ tsiqqa h (yang terpercaya) mereka telah menghukuminya kafir, seperti Izzuddiinbin Abdus Salaam 660 H, beliau adalah Abu Muhammad bin Abdus Salaam sebagaimanayang diberi kunyah saperti Ibnu Taimiyyah.

Dan masih saja beberapa manusia melakukan kekafiran hingga hari ini disebabkanmembaca buku-buku Muhyiddin bin Arabi dan orang-orang yang semisalnya.

Inilah beberapa faedah di dalam mempelajari tarikh baik yang dahulu maupun yangsekarang; mendapatkan pelajaran, mencari pengalaman dan mengeluarkan fatwa yangdidasarkan pada pemahaman tentang keadaan-keadaan yang sebenarnya.

Inilah keterangan tentang pentingnya mempelajari tarikh, para ulama’ dan pelajar lebihmembutuhkan daripada yang lainnya dan pelajaran ini supaya betul-betul dapatmenegakkan kewajiban-kewajiban syar’I mereka dengan cara yang benar.

Karena itulah kamu dapatkan bahwa para penulis sejarah dari para salaf itu merekaadalah para ulama’ ahli fiqih seperti Ibnu Jariir, Al Haafidz Adz-Dzahabi, Ibnu Katsiirdan Ibnu Khaldun serta yang lainnya, mereka adalah orang-orang yang paling pintar(alim) dengan apa yang telah berlalu dan kondisi yang mana mereka hidup di dalamnya.

Setelah memahami akan pentingnya mempelajari tarikh maka berpindah kepadapemaparan tentang rujukan-rujukan dari hal-hal yang perlu untuk dipelajari, karenabanyaknya berbagai macam tarikh dan cabang-cabangnya, maka tidak ada satu kitabpun yang mencangkup seluruhnya.

Untuk itu hendaknya kita bagi pembahasan-pembahasan tarikh yang penting untukseorang pelajar menjadi empat bagian disertai dengan penyebutan rujukan-rujukanpada setiap bagiannya.

Empat macam pembagian ini adalah:

1. Kaedah-kaedah umum untuk memahami tarikh

2. Tarikh Islam

3. Tarikh negara-negara modern

4. Kondisi yang sebenarnya pada hari ini.

Selanjutnya inilah rujukan-rujukan pada setiap bagiannya.