Click here to load reader
Upload
fajar-nour-cholis
View
176
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
g
Citation preview
ANATOMI KADAL ( Mabouya multifasciata )
Oleh:
Nama : Katherin Ananda PutriNIM : B1J010146Rombongan : IKelompok : 4Asisten : Arfian Hananta F.
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN I
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO
2011
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reptilia adalah hewan pertama dari golongan vertebrata yang
menyesuaikan diri dengan kehidupan di tempat kering. Reptilia yang masih ada
sekarang, masih 4 ordo dan kadal termasuk dalam ordo squamata. Reptilia
menunjukan kemajuan bila dibandingkan dengan amphibia. Reptilia mempunyai
penutup tubuh yang kering dan berupa sisik yang merupakan penyesuaian hidup
menjauhi air, extrimitas reptilia cocok untuk gerak cepat, adanya kecenderungan
kearah pemisahan darah yang beroksigen dan tidak beroksigen dalam jantung,
sempurnanya proses penulangan pada reptilia dan telur reptilia sesuai sekali untuk
pertumbuhan di darat serta mempunyai membran dan cangkang untuk melindungi
embrio. Reptilia mempunyai cirri–ciri khusus yang tidak dimiliki oleh hewan lain.
Tubuh yang dibungkus oleh kulit kering yang menanduk (tidak licin) biasanya
dengan sisik atau berkarapaks. Skeletonnya mengalami penulangan yang
sempurna, terdiri dari dua serambi dan dua bilik. Pernafasan selalu dengan paru-
paru. Reptilia mempunyai 12 nervicranalis dan suhu tubuhnya tergantung pada
lingkungan.
Kadal merupakan vertebrata berdarah dingin yang tergolong reptilia.
Habitat kadal adalah di darat dan biasa terdapat di semak-semak, juga terdapat di
sawah. Kadal menyesuaikan hidupnya di darat, kadal mempunyai dua pasang kaki
yang masing-masing berjari lima dengan cakar di ujungnya. Kelima jari itu sangat
kuat sehingga memungkinkan kadal untuk memanjat, lari dan mencengkeram
pohon. Kulit kadal yang terdiri dari lapisan squamata epidermis yang menanduk
berfungsi untuk pertahanan suhu atau udara yang berubah cepat. Gerakan tubuh
binatang ini sesuai namanya, reptilia yang berarti merangkak atau melata. Otot-
otot dan kerangka banyak berperan, untuk menyesuaikan diri duduk di tempat
yang kasar, di darat maupun di air. Reptil mempunyai susunan otot dan kerangka
yang lebih beragam.
Mabouya multifasciata digunakan sebagai preparat praktikum untuk
mewakili class reptilia. Praktikum ini menggunakan Mabouya multifasciata
karena hewan ini tidak berbisa sehingga tidak berbahaya. Hewan ini mempunyai
struktur morfologi dan anatomi yang mudah diamati.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini untuk mempelajari dan mengamati susunan
anatomi kadal jantan (Mabouya multifasciata ♀) baik bagian luar maupun dalam.
II. KERANGKA PEMIKIRAN
Mabouya multifasciata masuk dalam ordo Lacertilia (sauria) yang
mempunyai ciri-ciri antara lain kuku panjang, tapi kurang dari 30 cm, kaki empat
buah yang kadang-kadang tereduksi atau hilang sama sekali. Mandibula menyatu
dibagian anterior, tulang kuadrat berkontak dengan pterigoid, sehingga terbukanya
mulut terbatas (tidak seperti ular). Kelopak mata biasanya dapat digerakkan.
Sabuk pectoral tumbuh baik atau tinggal sebagai sisa atau vastigum. Bentuk
lidahnya bercabang dan mempunyai kandung kemih. Contoh : kadal, tokek,
bunglon, komodo, kamelion (Brotowidjoyo, 1990).
Kadal adalah reptil yang badannya terdiri atas caput, cervik, truncus dan
cauda. Caput terbentuk agak primidial, meruncing kearah postral, dan memipih
dalam arah dorso ventral. Caput dibatasi lima oris yang dibatasi oleh labium
superius dan labium inferus. Truncus biasanya panjang dan corvek, dimana bagian
dorsalnya berwarna coklat kekuningan dan bagian ventralnya berwarna putih
(Radiopoetro, 1983).
Hewan-hewan reptil mempunyai kulit kering yang menanduk dan biasanya
bersisik atau lempeng tanduk. Umumnya mempunyai dua pasang kaki yang
mempunyai lima jari yang bercakar, tetapi pada jenis-jenis tertentu kakinya
mereduksi atau sama sekali tidak ada. Habitatnya adalah darat, air tawar, atau air
laut. Salah satu ordonya adalah squamata yang mempunyai sisik tanduk dan
tulang kuadrat yang dapat bergerak. Macam-macam hewan dalam ordo ini adalah
cicak, tokek, bunglon, kadal, ular, dan biawak (Djuhanda, 1982).
Paru-paru kadal sudah berkembang dengan baik dan ukurannya cukup
besar. Sistem pencernaan terdiri dari tenggorokan yang panjang dan lambung
yang masih sederhana. Jantung kadal memanjang dan berwarna merah tua yang
didepannya terlihat batang trachea, dan jantung ini terdiri dari tiga kaki lobi yaitu
dua antrium dan satu ventrikel (Djuhanda, 1984).
Darah dari sinus venosus ke aurikel kanan, ventrikel kanan, arteri
pulmonar (bercabang dua), paru-paru, aurikel kiri, kemudian ke ventrikel kiri.
Dari ventrikel kiri keluar lengkung aorta ke dorsal, arteri karnosis ke kepala dan
kaki depan, yang ke belakang memberi darah untuk ruang, kaki belakang dan
ekor. Darah vena berkumpul dalam vena cava anterior (dikedua belah sisi kepala
dan leher), vena cava posterior, vena porta hepatis, yang kemudian menjadi vena
hepatis dan vena epigastrium yang semuanya dialirkan kembali ke sinus venosus
tersebut (Brotowidjoyo, 1990).
Kadal pada umumnya mempunyai dua pasang anggota badan yang bersifat
pentadactil, yaitu ekstrimitas anterior dan ekstrimitas posterior. Bentuk kepala
meruncing pada ujungnya dan pipih. Langit-langit mulut sudah ada langit
sekunder yang lunak. Kadal mempunyai tenggorokan yang panjang karena
lehernya bertambah panjang dan paru-parunya berkembang dengan baik
(Djuhanda, 1984). Lidah kadal dapat bergerak dan memanjang dengan bebas,
yang dapat menangkap serangga yang letaknya beberapa inci dari moncong pada
ujung selaput lendirnya (Storer, 1957).
Ekor kadal cukup kokoh, bersisik, bentuknya bulat memanjang dan
meruncing dan mudah putus. Kadal mempunyai kelopak mata atas dan bawah
yang dapat digerakkan, selain itu juga terdiri dari selaput nictitans (selaput tidur)
yang dapat digerakkan ke atas dan ke bawah. Rahang atas dan bawah yang
membatasi bagian sisi mulut mengandung gigi halus yang sama bentuknya dan
telah tampak adanya tulang hidung yang kecil terletak diujung moncong (Storer,
1997).
Reproduksi perkembangan kadal adalah fertilisasi internal. Kadal jantan
mempunyai hemipenis (seperti pada penyu) didekat kloaka. Hemipenis
dimasukkan dalam kloaka betina pada waktu kopulasi. Kebanyakan
perkembangan telur terjadi dialam bebas, tetapi kadang-kadang jika keadaan tidak
sesuai, kadal betina menahan telur yang sudah dibuahi (ovipar dan ovovipar).
Telur yang diletakkan ditanah berkulit keras. Embrio dikelilingi oleh amonion,
korion, dan allantois. Menetasnya hewan muda seperti pada burung, yaitu kulit
telur dipecahkan. Hewan muda merupakan miniatur hewan dewasa
(Brotowidjoyo, 1990).
III. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA
A. Alat
Alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah,
jarum penususk.
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah kadal betina ( Mabouya multifasciata ), air
kran, kloroform, formalin, dan tissue.
C. Cara Kerja
Cara kerja praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Kadal dimasukkan ke larutan chlorofom dan dibiarkan sampai mati lemas.
2. Setelah mati kadal dibedah. Pembedahan dimulai dengan pengguntingan di
depan lubang kloaka ke sisi kiri dan kanan tubuh kemudian ke arah depan
melewati kaki depan smpai ke tengah rahang atas.
3. Hemipenis kadal dapat diketahui dengan cara menekan pangkal ekor.
4. Bagian-bagian rongga mulut dapat diketahui dengan cara menggunting kedua
sudut mulut lebar-lebar, rahang dibuka kemudian ditarik bagian atas dan
bawah, maka bagian dalam akan kelihatan.
5. Bagian-bagian dalam tubuh reptil diamati dan digambar serta diberi
keterangan gambar.
B. Pembahasan
Hasil pengamatan anatomi kadal didapatkan hasil bahwa tubuh kadal
(Mabouya multifasciata) terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, badan, dan
ekor. Kadal mempunyai dua pasang kaki yang terletak pada bagian bawah,
sepasang di depan, dan sepasang di belakang. Kulit kadal umumnya tertutup oleh
lapisan squama epidermal yang menanduk, di bawahnya disokong oleh lamina
derminalis yang menulang. Lubang pelepasan berupa celah tranversal
(Radiopoetro, 1977).
Mabouya multifasciata mempunyai kulit yang bersisik dan kering.
Kulitnya kurang menembus air, sehingga cairan yang hilang dari badan melalui
kulit sedikit. Tulang rusuk pada kadal dapat bergantian merenggang kemudian
merapat karena terdapat perangkat otot-otot tulang rusuk yang yang berlawanan
(Kimball, 1991).
Sistem sirkulasi dari kadal berupa jantung yang memperlihatkan kemajuan
daripada amphibi meskipun aliran darah arteri dan vena tidak seluruhnya terpisah.
Jantung terbungkus oleh suatu membran transparan, yaitu perikardium, dan
dibatasi oleh endokardium (Parker and Haswell, 1978). Jantung kadal mempunyai
empat ruang, dua atrium, dan dua ventrikel. Sekat dari ventrikel kanan dan kiri
belum sempurna, sehingga terlihat jantung hanya terdiri dari tiga ruang
(Djuhanda, 1982).
Sistem peredaran darah pada kadal adalah peredaran ganda yang
strukturnya hampir sempurna. Menurutt Weichert (1984), pada reptil conusnya
terbagi menjadi tiga saluran,yaitu :
- Truncus pulmonalis,yaitu conus yang mengarah ke paru-paru,
- Truncus sistemik kiri,
- Truncus sistemik kanan,yang keluarnya dari truncus sistemik kiri dan kanan
mengarah ke peredaran darah umum atau seluruh tubuh.
Truncus sistemik yang sebelah kanan pada kadal cenderung berhubungan
pada ventrikel kiri dan atrium kanannya berhubungan dengan ventrikel kiri,
sehingga darah campuran akibatnya cenderung memasuki ke lengkung sistemik
kiri dan darah yang mengangkut oksigen masuk ke dalam lengkung kanan.
Sistem pencernaannya terdiri dari hepar, gastrum, lien, pankreas,
duodenum, ductus choleodocus, rectum dan kloaka. Reptilia selain mempunyai
kelenjar ludah, yang letaknya di dasar rongga mulut, dilengkapi juga kelenjar
rongga mulut di depan antar lidah dan bagian depan dari rahim bawah.
Kerongkongan adalah salah satu organ pencernaan makanan yang terletak di
sebelah dorsal dari tenggorokan, dinding kerongkongan sebagian besar
strukturnya terdiri dari otot polos. Kadal mempunyai bentuk kerongkongan yang
lebih panjang daripada bengsa ikan dan amphibi karena pada kadal sudah
memiliki leher.
Intestinum (usus) adalah salah satu organ sistem pencernaan yang
bentuknya mirip seperti selang atau saluran, mulai dari bagian pylorus sampai
pada bagian kloaka atau anus. Bangsa vertebrata tingkat tinggi bentuk ususnya
panjang dan berkelok-kelok. Pankreas terletak di bagian duodenum. Pankreas
pada umumnya terdiri dari dua bagian : bagian eksokrin yang menghasilkan getah
pankreas dan fungsinya untuk membantu dalam pencernaan makanan, kemudian
bagian endokrin yang menghasilkan hormon insulin yang berfungsi untuk
mengendalikan kadar gula dalam darah. Pankreas pada kadal terdapat pada
pertemuan antara lambung dengan duodenum (Orr, 1976).
Sistem urogenital terdiri dari ginjal sepasang berbentuk tidak teratur,
berwarna merah tua, terdiri dari dua lobi anterior dan posterior (Parker and
Haswell, 1978). Kadal mempunyai kantong kemih atau kantong urine yang
berfungsi membawa air untuk melembabkan tanah yang akan digunakan sebagai
sarang. Ureter bermuara dalam kloaka dan akan diserap kembali ke dalam
kantong urine (Djuhanda, 1982).
Testis pada kadal mempunyai kecenderungan bahwa satu testis terletak
lebih tinggi dari testis yang lain. Bagian dari ductus wolffi dekat testis berkelok-
kelok untuk membentuk epididymis. Ductus wolffi ke arah posterior menjadi
ductus deferens yang biasanya lurus, tetapi ada pula yang berkelok-kelok
(Radiopoetro, 1977).
Hewan yang bertelur seperti aves dan reptil, pasokan oksigen melalui
udara langsung dari lingkungan melalui umbilicus pada telur. Paru-paru kadal
memperlihatkan struktur yang sempurna, bentuknya mirip kantung, pada
permukaan dinding dalam terjadi pembagian ruang berupa kantung-kantung
alveoler. Paru-paru kadal mempunyai struktur yang sempurna karena mempunyai
saluran tengah yang letaknya longitudinal dan merupakan kelanjutan dari
bronchus. Proses pernapasan antara amphibian dan reptilian ada sedikit
perbedaan, pada reptilia proses masuknya udara kedalam paru-paru yaitu dengan
cara dihirup, sedangkan pada amphibi proses pengambilan udara dilakukan
dengan menelan udara yang dibantu oleh rongga mulut (Storer,1957).
Klasifikasi Mabouya multifasciata menurut Brotowidjoyo (1993), adalah
sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Lacertilia
Familia : Scincidae
Genus : Mabouya
Spesies : Mabouya multifasciata
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tubuh kadal terbagi tiga yaitu: kepala, badan, dan ekor. Kadal mempunyai
sistem pernapasan, reproduksi, ekskresi, peredaran darah, dan persyarafan.
3. Sistem pencernaan pada kadal terdiri dari hepar, gastrum, lien, pankreas,
duodenum, ductus choleodocus, rectum dan kloaka.
4. Sistem peredaran darah pada reptil adalah peredaran ganda yang strukturnya
hampir sempurna.
5. Sistem respirasi pada kadal terdiri dari trachea, larink, bronchus dan pulmo.
6. Sistem ekskresi kadal terdiri dari ginjal, kantong kemih, dan ureter.
7. Sistem genitalia kadal jantan terdiri dari testis, epididymis, dan ductus wolffi.
DAFTAR REFERENSI
Anonim. 1982. Ensiklopedia Fauna Indonesia. Ictiar Baru, Jakarta.
Brotowidjoyo, M. 1990. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
___________, M. 1993. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Djuhanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata 1. Armico, Bandung.
Kimball, J. W. 1991. Biologi Jilid 3. Erlangga, Jakarta.
Manter & Miller. 1959. Introduction to Zoology. Harper and Row Publisher, New York.
Orr, T, Robert. 1976. Vertebrate Biology 4th Edition. WB. Sounders Company, Philadelphia.
Parker, T. J. & Haswell, W. A. 1978. Text Book of Zoology II Vertebrates. The Mac Millan Press, New York.
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Storer, I. Tracy; Usinger, Robert L. 1957. General of Zoology. Mc Graw Hill Book Company Inc., New York.
Ville, C. A, Walker, W. F, and Smith, F. E. 1998. General Zoology. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Weichert, Charles K. 1984. Element of Chordate Anatomy 4th Edition. McGraw Hill Publishing Company Limited, New Delhi.