Upload
tyo13
View
21
Download
17
Embed Size (px)
DESCRIPTION
signal, jalan rel
Citation preview
Amalia Nurul Farini
11/312910/TK/37707
LAPORAN KEGIATAN
KULIAH LAPANGAN JALAN REL
Laporan kegiatan kuliah lapangan ini akan membahas dua materi yaitu jalan rel dan
sistem palang pintu.
A. Jalan Rel
Jalan Rel adalah suatu lintasan yang terbuat dari baja yang dipergunaan oleh kereta api
yang terdiri dari lokomotif dan gerbong untuk mengangkut manusia dan/atau barang.
Jalan rel merupakan satu kesatuan sistem yang tidak dapat dipisahkan, namun
memiliki beberapa komponen, antara lain :
A. Signal
Signal pada jalan rel hampir sama dengan signal pada jalan raya, memiliki tiga
lampu dengan warna berbeda yaitu merah, kuning dan hijau namun pada jalan rel
lampu signal berwarna merah terletak dibawah lalu diikuti warna kuning dan hijau
berurutan ke atas. Ketiga lampu tersebut memberikan petunjuk yang berbeda beda,
untuk warna merah menandakan bahwa kereta harus berhenti, warna kuning
menandakan bahwa kereta dapat berjalan dengan kecepat yang terbatas atau rendah
dan warna hijau menadakan kereta dapat melaju dengan kecepatan sesuai kriteria
jalan namun tetap dalam batas keselamatan dan keamanan. Setiap jalan rel memiliki 3
kriteria yang memungkinkan kereta untuk berjalan dengan kecepatan 60km/jam,
70km/jam dan 100km/jam. Signal – signal ini dikontrol secara terpusat oleh operator
yang bertugas.
Daerah Operasi VI yogyakarta bertugas untuk mengendalian signal mulai dari
stasiun Tugu, Lempuyangan, Kutoarjo, Djenar, dan Kedungbanteng. Semua rel di
daerah Yogyakarta dialiri arus DC lalu dihubungkan ke travo untuk mendeteksi kereta
api, di bagian operator rel-rel ini akan terlihat apabila dilewati kereta api maka lampu
akan menyala merah, jika tidak akan padam serta jika rel diset untuk dilewati kereta
api maka lampu akan berwarna kuning.
B. Wesel
Wesel merupakan penghubung antara dua jalan rel dan berfungsi untuk
mengalihkan/mengantarkan kereta api dari suatu sepur ke sepur yang lainnya. Karena
sudah menggunakan alat-alat yang elektrik, wesel digerakkan oleh bagian persignalan
menggunakan motor atau mesin dengan tegangan 380 volt. Kecepatan kereta api
ketika melewati wesel maksimal 30km/jam. Di jalan rel juga terdapat suatu alat
komunikasi yang terhubung langsung ke operator, sehingga jika ada keperluan darurat
dapat segera dilakukan tindakan.
C. Excel Counter
Excel counter yang dipasang disepanjang rel berfungsi untuk menghitung
jumlah roda yang masuk di suatu petak. Jalur antara Yogyakarta hingga Solo sudah
menggunakan double track sehingga kereta tidak perlu bergantian untuk melewatinya,
track yang dilewati ini menganut sistem jalur kanan.
D. Signal Langsir
Signal Langsir akan menyala ketika ada langsiran, langsir merupakan kegiatan
pemindahan kereta api dari satu sepur ke sepur yang lain yang dipandu oleh seorang
juru langsir yang berkomunikasi langsung dengan operator persignalan.
E. Signal Emergency
Signal emergency berbentuk segitiga digunakan untuk keadaan darurat apabila
signal-signal yang seharusnya digunakan tidak dapat berfungsi.
F. Signal Berangkat
Signal yang digunakan untuk memberi tanda kereta untuk berangkat, signal ini
ada di semua stasiun.
G. Signal Masuk
Signal yang digunakan untuk memberi tanda kedatangan kereta, signal ini ada
di semua stasiun.
H. Signal Muka
Signal yang memberikan petunjuk kondisi pada signal utama, signal ini
digunakan ketika seorang masinis tidak dapat melihat signal utama pada jarak yang
sudah ditentukan.
I. ATP (automatic Train Protection)
Apabila terjadi pelanggaran signal, maka kereta secara otomatis akan berhenti
sendiri. ATP sudah dipasang sepanjang jalur dari stasiun Tugu hingga Kutoarjo.
J. Radio Lokomotif
Seorang masinis dapat berkomunikasi dengan pusat pengendali yang
mengendalikan seluruh perjalanan kereta api menggunakan radio lokomotif, masinis
tidak dapat berkomunikasi langsung dengan operator di stasiun namun semua
komunikasi harus melewati pusat pengendali.
K. Bantalan
Bantalan yang ada di sepanjang stasiun Tugu menggunakan bantalan kayu dan
beton dikarenakan sistem yang sudah elektrik sehingga tidak memungkinkan
menggunakan baja karena dapat mengganggu sistem persignalan.
Untuk pengendalin sistem jalan rel antara dari stasiun Tugu hingga stasiun Kutoarjo
sudah menggunakan elektrik sedangkan stasiun Tugu hingga stasiun Purwosari masih
menggunakan lengan-lengan mekanik.
B. Sistem Palang Pintu
Palang pintu
Kereta Api yang akan melewati jalan raya secara otomatis akan memberikan signal-
signal kepada penjaga untuk menutup palang pintu, selain itu pihak stasiun juga akan
berkomunikasi oleh penjaga. Palang pintu antara stasiun Tugu hingga stasiun Kutoarjo
ditutup secara mekanik oleh penjaga namun akan terbuka secara otomatis melalui sensor-
sensor yang terletak di sepur-sepur yang telah terinjak oleh kereta api.