8
Macam-macam tenaga kesehatan gigi dan mulut 1. Dokter Gigi Spesialis Dokter gigi spesialis adalah dokter gigi yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran gigi tertentu. Program pendidikan dokter gigi spesialis (PPDGS) merupakan program pendidikan profesi lanjutan dari pendidikan dokter gigi umum. Spesialisasi dokter gigi yang ada di Indonesia: a) Spesialis Bedah Mulut (SpBM) : 287 orang Pendidikan SpBM ditempuh selama 10 semester. Keahliannya adalah melakukan tindakan bedah rahang, penanaman implant gigi, operasi gigi M3 (odontektomi), operasi tumor dan keganasan pada kepala, leher, dan rongga mulut, tindakan perawatan celah bibir dan palatum, dll. b) Spesialis Kedokteran Gigi Anak (SpKGA) : 283 orang Pendidikan SpKGA ditempuh selama 5 semester. Keahliannya adalah menangani seluruh masalah kesehatan gigi anak, mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan gigi-gigi anak, dan membantu anak menghindari masalah kesehatan gigi di masa yang akan datang dengan pendekatan sesuai psikologis anak. c) Spesialis Konservasi Gigi (SpKG) : 453 orang Pendidikan SpKG ditempuh selama 5 semester. Keahliannya adalah perawatan dan pencegahan gigi karies, restorasi gigi sesuai dengan kasus (pembuatan veneer, mahkota, pasak, onlay, inlay), perawatan saluran akar, fraktur mahkota gigi, gigi avulsi, dll. d) Spesialis Penyakit Mulut (SpPM) : 55 orang

Macam tenaga kesehatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tenaga kesehatan

Citation preview

Page 1: Macam tenaga kesehatan

Macam-macam tenaga kesehatan gigi dan mulut

1. Dokter Gigi Spesialis

Dokter gigi spesialis adalah dokter gigi yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang

ilmu kedokteran gigi tertentu. Program pendidikan dokter gigi spesialis (PPDGS)

merupakan program pendidikan profesi lanjutan dari pendidikan dokter gigi umum.

Spesialisasi dokter gigi yang ada di Indonesia:

a) Spesialis Bedah Mulut (SpBM) : 287 orang

Pendidikan SpBM ditempuh selama 10 semester. Keahliannya adalah melakukan

tindakan bedah rahang, penanaman implant gigi, operasi gigi M3 (odontektomi),

operasi tumor dan keganasan pada kepala, leher, dan rongga mulut, tindakan

perawatan celah bibir dan palatum, dll.

b) Spesialis Kedokteran Gigi Anak (SpKGA) : 283 orang

Pendidikan SpKGA ditempuh selama 5 semester. Keahliannya adalah menangani

seluruh masalah kesehatan gigi anak, mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan

gigi-gigi anak, dan membantu anak menghindari masalah kesehatan gigi di masa

yang akan datang dengan pendekatan sesuai psikologis anak.

c) Spesialis Konservasi Gigi (SpKG) : 453 orang

Pendidikan SpKG ditempuh selama 5 semester. Keahliannya adalah perawatan dan

pencegahan gigi karies, restorasi gigi sesuai dengan kasus (pembuatan veneer,

mahkota, pasak, onlay, inlay), perawatan saluran akar, fraktur mahkota gigi, gigi

avulsi, dll.

d) Spesialis Penyakit Mulut (SpPM) : 55 orang

Pendidikan SpPM ditempuh selama 5 semester. Keahliannya adalah perawatan

kesehatan mulut pada pasien kompromis medic dan diagnosis serta pengelolaan non

bedah pada kelainan atau penyakit pada region mulut dan sekitarnya, manifestasi

penyakit sistemik di rongga mulut, serta perawatan kesehatan gigi dan mulut bagi

pasien kompromis medic.

e) Spesialis Ortodonsia (SpOrt) : 480 orang

Pendidikan SpOrt ditempuh selama 5 semester. Keahliannya adalah mendiagnosa

kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi dan wajah, serta cara

penanggulangannya melalui upaya preventif, interseptif, kuratif baik secara bedah

maupun non bedah untuk mengembalikan fungsi sistem pengunyahan dan estetika.

f) Spesialis Periodonsia (SpPerio) : 131 orang

Page 2: Macam tenaga kesehatan

Pendidikan SpPerio ditempuh selama 5 semester. Keahliannya adalah perawatan

jaringan pendukung gigi seperti perawatan gusi berdarah, gusi meradang, resesi

gingival, gigi goyang, scaling, bedah periodontal, dll.

g) Spesialis Prostodonsia (SpPros) : 258 orang

Pendidikan SpPros ditempuh selama 5 semester. Keahliannya adalah pembuatan

restorasi gigi asli atau penggantian gigi hilang beserta jaringan lunak rongga mulut

dan maksilofasial (gigi tiruan cekat dan lepasan, pembuatan veneer, perawatan

gangguan sendi rahang, pemasangan implant gigi, dll)

h) Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (SpRKG) : 5 orang

Pendidikan SpRKG ditempuh selama 5 semester. Keahliannya adalah menganalisa

dan menginterpretasikan gambaran radiologi gigi.

Sumber:

http://health.kompas.com/read/2013/09/02/0727572/Mengenal.Spesialisasi.Dokter.Gigi,

http://www.pdgi.or.id/news/detail/jumlah-dan-persebaran-dokter-gigi-di-indonesia

2. Dokter Gigi Keluarga

Adalah dokter gigi yang mempunyai pengetahuan, sikap, dan perilaku professional

dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi dari keluarga binaannya dengan

menyelenggarakan upaya pemeliharaan kesehatan gigi dasar paripurna dengan

pendekatan holistic dan kesisteman serta proaktif dalam antisipasi dan pemecahan

masalah kesehatan yang dihadapi keluarga yang memilihnya sebagai mitra utama

pemeliharaan kesehatan gigi.

Prinsip pelayanan dokter gigi keluarga:

Pelayanan dokter gigi keluarga sebagai upaya kesehatan perorangan strata pertama

merupakan pelayanan paripurna dalam bidang kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan

untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut yang setinggi-tingginya dari

pengguna jasa dalam konteks keluarga. Prinsip pelayanannya:

1) Dokter gigi kontak pertama

Dokter gigi keluarga menjadi pemberi layanan kesehatan yang pertama kali ditemui

oleh kliennya untuk memecahkan masalah kesehatan gigi dan mulut mereka.

2) Layanan bersifat pribadi

Dalam memberikan pelayanan, dokter gigi keluarga memperhatikan bahwa setiap

orang adalah keluarganya. Adanya hubungan baik dengan pasien dan keluarganya

Page 3: Macam tenaga kesehatan

memberi peluang untuk dokter gigi dapat memahami masalah pasien secara luas

sehingga keputusan medis dibuat juga dengan mempertimbangkan aspek sosial,

budaya, dan ekonomi pasien dan keluarga.

3) Pelayanan paripurna (komprehensif)

Dokter gigi keluarga memberikan pelayanan menyeluruh dengan pendekatan

pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitasi).

4) Paradigma sehat

Dokter gigi keluarga mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam

menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang tinggi pada pentingnya

pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.

5) Pelayanan berkesinambungan

Adanya hubungan jangka panjang antara dokter gigi keluarga dan pasiennya dengan

pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang berkesinambungan dalam beberapa tahap

kehidupan pasien.

6) Koordinasi dan kolaborasi

Dokter gigi keluarga bertindak sebagai koordinator yang mengurusi segala hal

megenai kesehatan gigi dan mulut pasiennya. Dokter gigi keluarga harus bisa

memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada pasien, dan jika pasien membutuhkan

pelayanan kesehatan di luar kompetensi dokter gigi keluarganya., maka dokter gigi

keluarga tersebut seharusnya bekerjasama dan mendelegasikan pengelolaan pasien

kepada pihak yang lebih kompeten.

7) Family and community oriented

Dalam mengatasi masalah pasiennya, dokter gigi keluarga mempertimbangkan

kondisi si pasien terhadap keluarga tanpa mengesampingkan pengaruh lingkungan

sosial dan budaya tempat pasien tinggal dan bekerja. Dokter gigi keluarga juga harus

tetap memperhatikan dampak kondisi pasien terhadap komunitas dan sebaliknya.

Sumber: Kemenkes RI No. 039/MENKES/SK/I/2007 tentang Pedoman Penyelenggaran

Kedokteran Gigi Keluarga

Page 4: Macam tenaga kesehatan

3. Perawat Gigi

Perawat gigi adalah adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan perawat gigi sesuai

ketentuan peraturan perundangan-undangan.

Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan

mulut dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana yang diberikan kepada

individu, kelompok, dan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan derajat

kesehatan gigi dan mulut yang optimal.

Perawat gigi yang memiliki Surat Izin Kerja Perawat Gigi (SIKPG) dapat melakukan

pekerjaannya pada fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, klinik, balai

kesehatan masyarakat, rumah sakit, rumah sakit gigi mulut dan dapat melakukan

pekerjaannya secara mandiri.

Dalam menjalankan pekerjaannya, perawat gigi memiliki kewenangan untuk melakukan

pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut yaitu:

a. Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut, meliputi:

1) Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada individu, keluarga, kelompok, dan

masyarakat

2) Pelatihan kader

3) Penggunaan alat peraga gigi

b. Upaya pencegahan penyakit gigi, meliputi:

1) Pemeriksaan plak

2) Teknik sikat gigi yang baik

3) Pembersihan karang gigi (scaling)

4) Pencegahan karies gigi dengan fluor dengan teknik kumur-kumur dan pengolesan

fluor pada gigi

5) Pengisian pit dan fissure gigi dengan bahan fissure sealant

c. Tindakan medik dasar pada kasus penyakit gigi terbatas

1) Tindakan kegawatdaruratan pada kasus gigi dan mulut sesuai dengan standar

pelayanan

2) Perawatan pasca tindakan yang dilakukan atas permintaan dokter gigi

d. Pelayanan higiene kesehatan gigi

1) Higiene petugas kesehatan gigi dan mulut

2) Sterilisasi alat-alat kesehatan gigi

3) Pemeliharaan alat-alat kesehatan gigi

4) Lingkungan kerja

Page 5: Macam tenaga kesehatan

5) Pencegahan infeksi silang

Perawat gigi yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dapat

melaksanakan tindakan medik terbatas dalam bidang kedokteran gigi berdasarkan

pelimpahan tindakan secara tertulis dari dokter gigi atau penugasan Pemerintah sesuai

kebutuhan. Tindakan medis terbatas tersebut yakni:

a. Pencabutan gigi sulung dan gigi tetap satu akar dengan topikal atau infiltrasi anastesi;

b. Penambalan gigi satu atau dua bidang dengan glass ionomer, bahan amalgam atau

bahan lainnya.

Sumber: Permenkes RI No. 58 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat Gigi

4. Teknisi Gigi

Adalah seseorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan akademik dan

pendidikan profesi dalam bidang teknik gigi sesuai dengan peraturan yang berlaku,

mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang dalam bidang pelayanan teknik gigi

baik di masyarakat, individu, ataupun rumah sakit.

Tugas pokok teknisi gigi adalah melaksanakan pelayanan laboratorium teknisi gigi yang

meliputi bidang pembuatan protesa cekat, protesa lepasan, alat ortodonti, dan protesa

maksilofasial.

Kewajiban teknisi gigi antara lain:

1) Menentukan komponen teknisi gigi yang mempengaruhi kesehatan manusia

2) Melaksanakan praktek teknisi gigi dengan komponen-komponen teknisi gigi secara

tepat berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan

3) Menginformasikan hasil dari penelitian praktek teknisi gigi

4) Menetapkan penyimpanan data dan hasil praktek teknisi gigi terhadap standar

praktek teknisi gigi

5) Menganalisis dan menginterpretasikan hasil layanan praktek teknisi gigi yang

mempengaruhi kesehatan manusia

6) Merancang dan mengevaluasi praktek teknisi gigi yang mempengaruhi kesehatan

manusia

Teknisi gigi dapat melakukan pekerjaannya pada fasilitas pelayanan kesehatan berupa

laboratorium teknik gigi di rumah sakit umum, rumah sakit khusus, balai kesehatan

masyarakat, klinik, puskesmas, dan mandiri.

Page 6: Macam tenaga kesehatan

Sumber: Kemenkes RI No. 372/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Teknisi Gigi,

Permenkes No. 54 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Teknisi Gigi