1
SENIN 8 AGUSTUS 2011 Mading Gazeb Mencerahkan Untuk Menggerakkan Lembaga Pers Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta Kabupaten Kutai Timur Edisi 13/Tahun 1 Redaksi Gazebo menerima tulisan dalam bentuk artikel, opini, cerpen atau cerita bersambung. Tulisan max 1250 karakter. Kirim ke email: [email protected] atau langsung diserahkan ke Nur Habibudin - 085742989690 stais news– Lembaga Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta gelar Buka Bareng (Bukbar) ber- sama Ketua STAI Sangatta Kutai Timur (Kutim) di Musholla Kampus STAIS yang baru saja diresmikan, Jalan Apt.Pranoto I Kamis (4/8). Bukbar petang itu menjadi ajang silaturrahim Ketua STAI Sangatta, Prof. Hj. Siti Muri’ah dengan staf administrasi, dosen-dosen pengajar serta pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2011- 2012. Nampak diantaranya Presi- den BEM, Muchtar. Menteri Pem- berdayaan Perempuan, Sri Suryani. Menteri Sosial dan Agama, M. Nur Awalin dan beberapa menteri BEM lainnnya. Selain itu lembaga juga beker- jasama dengan TV Kutim dalam program Jelang Petang. Dimana kegiatan Bukbar petang itu, diisi dengan tausiyah dengan judul “Pua- sa Membentuk Kepribadian yang Tangguh’’. Tausiah yang langsung disampaikan oleh Ketua STAIS pada pukul 17.00 WITA. Ibu Muri’ah menyampaikan beberapa rahasia puasa, nilai-nilai ketuhanan dan beberapa pesan untuk mahasiswa. Diantara pesan yang disampai- kan yakni “Hadirkanlah Allah da- lam setiap aktifitas kita, agar puasa kita lebih bermakna sehingga kita terlatih menjadi kepribadian yang tangguh”, ujarnya. Wiwi Widyana, Mahasiswa Semester III STAIS ADAKAN BUKA PUASA BARENG Demikian juga dalam hal materi istri muda selalu mendapatkan “something special”, den- gan demikian jelas istri pertama yang dirugi- kan. Menilik lebih dalam sebenarnya ayat ini diturunkan untuk melarang orang kawin lebih dari empat, atau membatasi jumlah istri hingga empat orang saja, bukan sengaja membolehkan atau menganjurkan. Hal ini se- suai dengan misi ke-Rasulan. Artinya, bahwa Rasulullah diutus untuk mengubah budaya “kawin banyak” masyarakat jahiliyah, namun Nabi tidak melarang secara total poligami yang membudaya di masyarakat jahiliyah karena akan menyebabkan keguncangan di tengah masyarakat, yang dilakukan beliau ialah memberikan batasan yakni cukup empat orang isteri. Seperti sabda beliau kepada se- orang sahabat yang baru masuk Islam ber- nama Ghaila, yang semula memiliki sepuluh orang istri: “ambil empat saja dan ceraikan yang lain”. Namun disaat sekarang ini banyak orang yang melakukan praktek poligami dengan dalih sunnah rasul dan untuk ibadah den- gan merujuk pada surah An Nisa: 3 serta apa yang telah dipraktekkan Rasulullah, padahal mereka belum memiliki pemahaman yang dalam mengenai poligami yang sesungguhnya. Mereka berani mengambil hukum kebolehan poligami tapi meninggalkan hukum yang lain yakni keadilan (berpoligami tapi tidak adil). Mereka melakukan poligami hanya karena sahwat kemudian dengan “embel embel” iba- dah sebagai pembenaran Jika ingin mengikuti sunnah Rasul maka harus dilaksanakan seutuhnya, jangan sebagian sebagian. Maksudnya, jika ingin berpoligami jangan hanya mengikuti praktek poligaminya tapi meninggalkan konsep kea- dilannya. Karena berdasaarkan ayat 3 sebe- lumnya adil merupakan syarat yang utama. Namun itu hanya dalam tataran teori. Dalam tataran praktis syarat tersebut sangat sulit tercapai. Perlakuan tidak adil tersebut pasti terjadi diantara para istri. Sebagaiman Allah menegaskan dalam An Nisa: 129 dan kamu sekali-kali tidak akan dapat Ber- laku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. dan jika kamu Mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Jadi agama sengaja memasang syarat yang sulit dipenuhi agar manusia tidak semba- rangan melakukan praktek poligami. Apalagi secara serampangan gonta ganti istri semudah gonta ganti baju. Irmayanti, Mahasiswa semester V Kritik dan Saran Mading Gazebo Redaksi Gazebo FOKUS Menggugat POligami (2) Contact : 085255508935 Email : [email protected] Bulan ramadhan bukan menjadi penghalang bagi mahasiswa untuk masuk kuliah. Justru akan lebih baik karena waktu takkan terbuang sia-sia. Apalagi kampus STAIS yang banyak kegiatan-kegiatan yang memacu pada nilai-nilai inspirasi keagamaan. Dalam hal ini bu- lan ramadhan bukan berarti bulan berhentinya suatu kegiatan. Tetapi bulan yang baik untuk mengisi suatu kegiatan yang positif menjurus kepada peningkatan kei- manan dan ketaqwaan. Sebagaimana yang telah dike- tahui bahwasanya bulan ramadhan adalah bulan yang penuh berkah atau yang disebut juga bulan suci. Adapun yang telah diketahui tentang kuliah di bu- lan ramadhan adalah merupakan pengujian tingkat kesabaran dan ketahanan mahasiswa dalam menerima suatu materi pembelajaran. Pada dasarnya otak akan mudah bekerja, jika kondisi tubuh seimbang dan nya- man. Tetapi tidak menutup kemungkinan, jikalau di bulan ramadhan dapat demikian. Justru banyak yang menyatakan bahwasanya di bulan ramadhan ini apapun yang dilakukan atau kegiatan apapun yang dijalankan dengan ikhlas, maka kondisi jasmani dan rohani akan lebih baik. Ada beberapa kecenderungan mahasiswa yang pada saat menjalani kuliah di bulan ramadhan yaitu seperti, perut terasa lapar yang itu merupakan salah satu yang mempengaruhi konsentrasi belajar. Dengan munculnya kecenderungan tersebut mahasiswa dapat berasumsi mengapa harus kuliah di bulan ramadhan? Selain te- lah diketahui kondisi tubuh kurang vit, pastinya juga system otak kurang bisa menerima materi sepenuhnya. Kenyataan itu mungkin secara tidak langsung melatih pola pikiran kita, bagaimana menyikapi kecenderungan tersebut. Maka pertanyaan-pertanyaan tersebuat akan terjawab apabila mahasiswa telah menjalani dan mera- sakan sendiri. Sampai saat ini STAIS memiliki tujuan untuk mem- bangun suatu karakter komitmen yang cerdas yang memiliki nilai-nilai keislaman. Dan ditulis dengan ka- limat “walaupun perut boleh kosong, tetapi ilmu dan pikiran harus tetap maju.” Artinya walaupun perut kosong, pikiran tidak harus ikut kosong. Tubuh boleh puasa karena puasa merupakan sunah Rosulullah. Tetapi ilmu tidak harus puasa karena dalam hidup ilmu dan pendidikan lah yangpling utama yang akan menun- tun ke dalam suatu kepribadian yang beradab, dalam jalinan keimanan dan ketaqwaan. Eka Ariyani, Mahasiswa Semester I MASUK STAIS, KULIAH DI BULAN RAMADHAN Mempunyai tugas menyiap- kan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupaya- kan seirama dengan tuntutan za- man. Perkembangan zaman selalu emunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terfikirkan sebelumnya. Bab ini akan meng- kaji mengenai permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersebut. Faktor yang mempengaruhi perkembangan dan masalah-masalah aktual serta cara penagggulangannya. Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang penidikan? Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi bidang ekonomi akan ber- masalah karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana Negara dan bangsa ini akan hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini. Pemerintah dan solusi per- masalahan pendidikan Mengenai masalah pendidikan perhatian pemerintah kita masih sangat minim. Gambaran ini ter- cermin dari beragam masalah pen- didikan yang makin rumit. Kuali- tas siswa makin rendah, pendidik kurang professional, biaya pendidi- kan yang mahal, bahkan aturan UU pendidikan yang kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu Negara kita ke depannya makin terpuruk. Keterpurukan ini terjadi juga karena akibat kecilnya alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi maupun kota dan kabupaten. Penyelesaian masalah pendidi- kan tidak seharusnya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh dengan langkah-langkah yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan pada kenaikan anggaran saja. Se- bab hal itu akan percuma saja jika kualitas SDM dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan wajib belajar Sem- bilan tahunsejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang kurang memadai. Dengan terbe- langkainya program pendidikan wajib Sembilan tahunmenjadikan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mer- eka pendidikanya selama Sembilan tahun tersebut. Dengan kondisi tersebut, dengan masalah pendidi- kan yang ada, maka tidak akan ber- tahan terhadap kompetensi di Era global. Kondisi Ideal dalam bidang pen- didikan di Indonesia adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan. Jika mencermati per- masalahan di atas, maka terjadi adanya ketidak adilan antara si kaya dan si miskin. Seolah sekolah hanya milik orang kaya saja seh- ingga orang yang kekurangan akan merasa minder untuk bersekolah dan bergaul dengan mereka. Ditam- bah lagi publikasi dari sekolah men- genai beasiswa sangatlah minim. Sekolah-sekolah gratis di In- donesia seharusnya mempunyai fasilitas yang memadai, staf penga- jar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat dan memiliki sistim administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan tetapi pada kenyataanya, sekolah- sekolah gratis adalah sekolah yang terdapat di daerah terpencil serta kumuh dan segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku perseko- lahan sehingga timbul perkataan “Benarkah sekolah tersebut gratis? Kalaupun iya, itu wajar karena kondisi sekolah itu sangatlah mem- prihatinkan”. Kundori, Mahasiswa Semester III Peranan Pendidikan dalam Pembangunan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Gazebo STAI Sangatta Kutai Timur mengucapkan: selamat menunaikan ibadah puasa «Takaballahu mina waminkum, mina waminkum takobal ya karim»

Mading Edisi 13

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kritik dan Saran Mading Gazebo Redaksi Gazebo Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Gazebo STAI Sangatta Kutai Timur mengucapkan: selamat menunaikan ibadah puasa «Takaballahu mina waminkum, mina waminkum takobal ya karim» Kundori, Mahasiswa Semester III Irmayanti, Mahasiswa semester V Eka Ariyani, Mahasiswa Semester I Wiwi Widyana, Mahasiswa Semester III Lembaga Pers Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta Kabupaten Kutai Timur Contact : 085255508935 Email : [email protected]

Citation preview

Page 1: Mading Edisi 13

SENIN8 AGUSTUS 2011 Mading Gazeb

Mencerahkan Untuk Menggerakkan

Lembaga Pers MahasiswaSekolah Tinggi Agama Islam Sangatta

Kabupaten Kutai Timur

Edisi 13/Tahun 1

Redaksi Gazebo menerima tulisan dalam bentuk artikel, opini, cerpen atau cerita bersambung. Tulisan max 1250 karakter. Kirim keemail: [email protected] atau langsung diserahkan ke Nur Habibudin - 085742989690

stais news– Lembaga Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta gelar Buka Bareng (Bukbar) ber-sama Ketua STAI Sangatta Kutai Timur (Kutim) di Musholla Kampus STAIS yang baru saja diresmikan, Jalan Apt.Pranoto I Kamis (4/8).

Bukbar petang itu menjadi ajang silaturrahim Ketua STAI Sangatta, Prof. Hj. Siti Muri’ah dengan staf administrasi, dosen-dosen pengajar serta pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2011-2012. Nampak diantaranya Presi-

den BEM, Muchtar. Menteri Pem-berdayaan Perempuan, Sri Suryani. Menteri Sosial dan Agama, M. Nur Awalin dan beberapa menteri BEM lainnnya.

Selain itu lembaga juga beker-jasama dengan TV Kutim dalam program Jelang Petang. Dimana kegiatan Bukbar petang itu, diisi dengan tausiyah dengan judul “Pua-sa Membentuk Kepribadian yang Tangguh’’. Tausiah yang langsung disampaikan oleh Ketua STAIS pada pukul 17.00 WITA. Ibu Muri’ah

menyampaikan beberapa rahasia puasa, nilai-nilai ketuhanan dan beberapa pesan untuk mahasiswa.

Diantara pesan yang disampai-kan yakni “Hadirkanlah Allah da-lam setiap aktifitas kita, agar puasa kita lebih bermakna sehingga kita terlatih menjadi kepribadian yang tangguh”, ujarnya.

Wiwi Widyana,Mahasiswa Semester III

STAIS ADAKAN BUKA PUASA BARENG

Demikian juga dalam hal materi istri muda selalu mendapatkan “something special”, den-gan demikian jelas istri pertama yang dirugi-kan.

Menilik lebih dalam sebenarnya ayat ini diturunkan untuk melarang orang kawin lebih dari empat, atau membatasi jumlah istri hingga empat orang saja, bukan sengaja membolehkan atau menganjurkan. Hal ini se-suai dengan misi ke-Rasulan. Artinya, bahwa Rasulullah diutus untuk mengubah budaya “kawin banyak” masyarakat jahiliyah, namun Nabi tidak melarang secara total poligami yang membudaya di masyarakat jahiliyah karena akan menyebabkan keguncangan di tengah masyarakat, yang dilakukan beliau ialah memberikan batasan yakni cukup empat orang isteri. Seperti sabda beliau kepada se-orang sahabat yang baru masuk Islam ber-nama Ghaila, yang semula memiliki sepuluh orang istri: “ambil empat saja dan ceraikan yang lain”.

Namun disaat sekarang ini banyak orang yang melakukan praktek poligami dengan dalih sunnah rasul dan untuk ibadah den-gan merujuk pada surah An Nisa: 3 serta apa yang telah dipraktekkan Rasulullah, padahal mereka belum memiliki pemahaman yang dalam mengenai poligami yang sesungguhnya. Mereka berani mengambil hukum kebolehan poligami tapi meninggalkan hukum yang lain yakni keadilan (berpoligami tapi tidak adil).

Mereka melakukan poligami hanya karena sahwat kemudian dengan “embel embel” iba-dah sebagai pembenaran

Jika ingin mengikuti sunnah Rasul maka harus dilaksanakan seutuhnya, jangan sebagian sebagian. Maksudnya, jika ingin berpoligami jangan hanya mengikuti praktek poligaminya tapi meninggalkan konsep kea-dilannya. Karena berdasaarkan ayat 3 sebe-lumnya adil merupakan syarat yang utama. Namun itu hanya dalam tataran teori. Dalam tataran praktis syarat tersebut sangat sulit tercapai. Perlakuan tidak adil tersebut pasti terjadi diantara para istri. Sebagaiman Allah menegaskan dalam An Nisa: 129

“dan kamu sekali-kali tidak akan dapat Ber-laku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. dan jika kamu Mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Jadi agama sengaja memasang syarat yang sulit dipenuhi agar manusia tidak semba-rangan melakukan praktek poligami. Apalagi secara serampangan gonta ganti istri semudah gonta ganti baju.

Irmayanti,Mahasiswa semester V

Kritik dan Saran Mading GazeboRedaksi Gazebo

FOKUSMenggugat

POligami (2)

Contact : 085255508935Email : [email protected]

Bulan ramadhan bukan menjadi penghalang bagi mahasiswa untuk masuk kuliah. Justru akan lebih baik karena waktu takkan terbuang sia-sia. Apalagi kampus STAIS yang banyak kegiatan-kegiatan yang memacu pada nilai-nilai inspirasi keagamaan. Dalam hal ini bu-lan ramadhan bukan berarti bulan berhentinya suatu kegiatan. Tetapi bulan yang baik untuk mengisi suatu kegiatan yang positif menjurus kepada peningkatan kei-manan dan ketaqwaan. Sebagaimana yang telah dike-tahui bahwasanya bulan ramadhan adalah bulan yang penuh berkah atau yang disebut juga bulan suci.

Adapun yang telah diketahui tentang kuliah di bu-lan ramadhan adalah merupakan pengujian tingkat kesabaran dan ketahanan mahasiswa dalam menerima suatu materi pembelajaran. Pada dasarnya otak akan mudah bekerja, jika kondisi tubuh seimbang dan nya-man. Tetapi tidak menutup kemungkinan, jikalau di bulan ramadhan dapat demikian. Justru banyak yang menyatakan bahwasanya di bulan ramadhan ini apapun yang dilakukan atau kegiatan apapun yang dijalankan dengan ikhlas, maka kondisi jasmani dan rohani akan lebih baik.

Ada beberapa kecenderungan mahasiswa yang pada saat menjalani kuliah di bulan ramadhan yaitu seperti, perut terasa lapar yang itu merupakan salah satu yang mempengaruhi konsentrasi belajar. Dengan munculnya kecenderungan tersebut mahasiswa dapat berasumsi mengapa harus kuliah di bulan ramadhan? Selain te-lah diketahui kondisi tubuh kurang vit, pastinya juga system otak kurang bisa menerima materi sepenuhnya. Kenyataan itu mungkin secara tidak langsung melatih pola pikiran kita, bagaimana menyikapi kecenderungan tersebut. Maka pertanyaan-pertanyaan tersebuat akan terjawab apabila mahasiswa telah menjalani dan mera-sakan sendiri.

Sampai saat ini STAIS memiliki tujuan untuk mem-bangun suatu karakter komitmen yang cerdas yang memiliki nilai-nilai keislaman. Dan ditulis dengan ka-limat “walaupun perut boleh kosong, tetapi ilmu dan pikiran harus tetap maju.” Artinya walaupun perut kosong, pikiran tidak harus ikut kosong. Tubuh boleh puasa karena puasa merupakan sunah Rosulullah. Tetapi ilmu tidak harus puasa karena dalam hidup ilmu dan pendidikan lah yangpling utama yang akan menun-tun ke dalam suatu kepribadian yang beradab, dalam jalinan keimanan dan ketaqwaan.

Eka Ariyani,Mahasiswa Semester I

MASUK STAIS, KULIAH DI BULAN RAMADHAN

Mempunyai tugas menyiap-kan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupaya-kan seirama dengan tuntutan za-man. Perkembangan zaman selalu emunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terfikirkan sebelumnya. Bab ini akan meng-kaji mengenai permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersebut. Faktor yang mempengaruhi perkembangan dan masalah-masalah aktual serta cara penagggulangannya.

Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang penidikan? Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi bidang ekonomi akan ber-masalah karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana Negara dan bangsa ini akan hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini.

Pemerintah dan solusi per-masalahan pendidikan

Mengenai masalah pendidikan perhatian pemerintah kita masih sangat minim. Gambaran ini ter-cermin dari beragam masalah pen-didikan yang makin rumit. Kuali-tas siswa makin rendah, pendidik kurang professional, biaya pendidi-kan yang mahal, bahkan aturan UU pendidikan yang kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu Negara kita ke depannya makin terpuruk. Keterpurukan ini terjadi juga karena akibat kecilnya alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi maupun kota dan kabupaten.

Penyelesaian masalah pendidi-kan tidak seharusnya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus

ditempuh dengan langkah-langkah yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan pada kenaikan anggaran saja. Se-bab hal itu akan percuma saja jika kualitas SDM dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan wajib belajar Sem-bilan tahunsejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang kurang memadai. Dengan terbe-langkainya program pendidikan wajib Sembilan tahunmenjadikan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mer-eka pendidikanya selama Sembilan tahun tersebut. Dengan kondisi tersebut, dengan masalah pendidi-kan yang ada, maka tidak akan ber-tahan terhadap kompetensi di Era global.

Kondisi Ideal dalam bidang pen-didikan di Indonesia adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan. Jika mencermati per-masalahan di atas, maka terjadi adanya ketidak adilan antara si kaya dan si miskin. Seolah sekolah hanya milik orang kaya saja seh-ingga orang yang kekurangan akan merasa minder untuk bersekolah dan bergaul dengan mereka. Ditam-bah lagi publikasi dari sekolah men-genai beasiswa sangatlah minim.

Sekolah-sekolah gratis di In-donesia seharusnya mempunyai fasilitas yang memadai, staf penga-jar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat dan memiliki sistim administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan

tetapi pada kenyataanya, sekolah-sekolah gratis adalah sekolah yang terdapat di daerah terpencil serta kumuh dan segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku perseko-lahan sehingga timbul perkataan “Benarkah sekolah tersebut gratis? Kalaupun iya, itu wajar karena kondisi sekolah itu sangatlah mem-prihatinkan”.

Kundori,Mahasiswa Semester III

Peranan Pendidikan dalam Pembangunan

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) GazeboSTAI Sangatta Kutai Timur mengucapkan:

selamat menunaikan ibadah puasa «Takaballahu mina waminkum, mina

waminkum takobal ya karim»