13
e-MAGRI Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

MAGRI Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAGRI Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

e-MAGRIJurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

Page 2: MAGRI Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

e-MAGRIJurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

Page 3: MAGRI Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

e-MAGRIJurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

PERILAKU KONSUMEN BANDENG TANPA DURI DI AKADEMIPERIKANAN SIDOARJO

1). Prayoto*2). Sudiyarto *

1). Dosen Akademi Perikanan Sidoarjo;2). Dosen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.

AbstractThe boneless milkfish is half-ripe of fisheries product formed from fresh

milkfish that had picked up their bones. The fresh milkfish was obtained fromentrepreneur’s boneless milkfish through small scale seller of milkfish or microscale seller that connected from fish farmer of this producer directed to buy fromfish farmer. The consumers attitude was process or activity when the someoneconnected with looking for selection, using product’s evaluation and service tofulfill the need and wanting. For the low-involvement their decision did easily,meanwhile for high-involvement their decision through the good consideration.The purpose that will be rechead in this research are as follow : (1) To analyzethe purchase behavior by consumer of boneless milkfish in Sidoarjo FisheriesAcademy, (2) To analyze the consumer’s comprehension about mixing productthe boneless milkfish in Sidoarjo Fisheries Academy, (3) To analyze the beliefattitude of consumer to multi attribute product of boneless milkfish compare withnon boneless milkfish in Sidoarjo Fisheries Academy.The Analyzes of consumer’s behavior that used was Model of BehaviorAttribute Multi for Fishbein. Model of Behavior Attribute Multi explained byconsumer’s attitude to object (product or brand) is more determinate byconsumer’s attitude to attributes that evaluated. The most of consumer’s of boneless milkfish in Sidoarjo Fisheries Academygave the reason that the boneless milkfish product had good quality. That wastold by consumers as many as 47,5 % and second as many as 25 % gavereason that boneless milkfish was interesting product because that newinnovative. Key Words : The Boneless milkfish, Consumers attitude.

1. PENDAHULUAN

a. Latar BelakangIkan bandeng merupakan

salah satu jenis ikan yang memilikirasa yang spesifik, dan telah dikenaldi Indonesia bahkan luar negeri.Menurut penelitian BalaiPengembangan dan Penelitian MutuPerikanan (1996), kandunganomega 3 bandeng sebesar 14.2%melebihi kandungan omega-3 pada

ikan salmon (2.6%), ikan tuna(0.2%) dan ikan sardines/ mackerel(3.9%). Dengan kandungan proteinyang tinggi (20.38%), bandengmerupakan salah satu sumberpangan bergizi. Namun salah satufaktor yang membatasi peningkatan konsumsiikan bandeng adalah struktur tubuhdengan banyak duri halus yangmengganggu preferensi konsumenkhususnya bagi golongan usia

Page 4: MAGRI Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

e-MAGRIJurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

remaja, anak-anak dan manula.Upaya peningkatan preferensikonsumsi ikan bandeng dilakukanmelalui berbagai pengolahanterutama dengan tujuanmenghilangkan duri halus tersebut.Berbagai produk olahan bandengpun kemudian berkembang sepertibandeng presto, bandeng asap,otak-otak bandeng dan lain-lain.

Bandeng tanpa durimerupakan produk perikanansetengah jadi berupa bandengmentah segar yang telah dibuangtulang dan durinya. Bandengmentah segar ini diperolehpengusaha Bandeng tanpa durimelalui pedagang bandeng skalakecil maupun skala mikro yangmengumpulkan dari petani tambakbandeng, atau produsen inilangsung membeli dari petanitambak. Kelebihan dari Bandengtanpa duri ini yaitu tidak mengurangiatau menghilangkan kandungan giziyang terdapat pada bandengmentah, karena pengolahannyahanya menghilangkan duri yang adapada bandeng, bukan memasaknya.

Pada kebanyakan orang,perilaku pembelian konsumenseringkali diawali dan dipengaruhioleh banyaknya rangsangan(stimuli) dari luar dirinya, baikberupa rangsangan pemasaranmaupun rangsangan darilingkungannya yang lain.Rangsangan tersebut kemudiandiproses (diolah) dalam diri, sesuaidengan karakteristik pribadinya,sebelum akhirnya diambil keputusanpembelian. Karakteristik pribadikonsumen yang dipergunakan untukmemproses rangsangan tersebutsangat komplek, dan salah satunyaadalah motivasi konsumen untukmembeli.

Perilaku konsumen adalahproses dan aktivitas ketikaseseorang berhubungan denganpencarian, pemilihan, pembelian,penggunaan, serta pengevaluasianproduk dan jasa demi memenuhikebutuhan dan keinginan. Perilakukonsumen merupakan hal-hal yangmendasari konsumen untukmembuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah(low-involvement) prosespengambilan keputusan dilakukandengan mudah, sedangkan untukbarang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilankeputusan dilakukan dengandengan pertimbangan yang matang,Kotler (1998 ).

Faktor-faktor yangmempengaruhi perilaku konsumendibedakan menjadi dua bagian yaitufaktor-faktor yang berasal daridalam diri pribadi seorangkonsumen dan faktor-faktor yangberasal dari lingkungan sekitarkonsumen. Faktor-faktor yangberasal dari dalam diri konsumenantara lain : kepribadian, motivasikonsumen, pengetahuan konsumen,kepercayaan dan perasaankonsumen. Faktor-faktor yangberasal dari lingkungan sekitarkonsumen antara lain : budaya,etnisitas, kelas sosial, keluarga danpengaruh rumah tangga.b. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapaidalam penelitian ini adalah sebagaiberikut :

1. Menganalisis perilakukonsumen dalam pembelianBandeng tanpa duri diAkademi Perikanan Sidoarjo

2. Menganalisis pemahamankonsumen tentang bauranproduk Bandeng tanpa duri diAkademi Perikanan Sidoarjo

Page 5: MAGRI Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

e-MAGRIJurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

3. Menganalisis sikapkepercayaan konsumenterhadap multi atribut produkBatari di bandingkan denganNon-Batari di AkademiPerikanan Sidoarjo.

2. TINJAUAN PUSTAKABandeng merupakan salah

satu komoditas perikanan payauyang rasanya cukup enak danbanyak digemari oleh masyarakat.Selain itu harganya juga terjangkauhampir segala lapisan masyarakat.Ikan bandeng termasuk ikanbertulang keras, dagingnyaberwarna putih susu dan strukturdaging padat dengan duri-duri halusyang banyak terdapat di antaradagingnya, terutama daging disekitar dekat ekor.

Agar pengerjaannya mudahada beberapa petunjuk carapencabutan duri bandeng yaitu :a. Pencabutan duri pada

dinding rongga perut(ventral). Duri dicabut denganmenggunakan pinset, ada 16pasang duri pada dindingrongga perut yang berupaduri kasar dan keras.

b. Pencabutan duri pada bagianpunggung. Buat goresanmemanjang pada guratandaging punggung denganmenggunakan ujung pisauatau ujung pinset, lalumasukkan ujung pinset padagoresan tersebut dan lakukanpencabutan duri satu demisatu, ada 42 pasang durihalus yang berbentuk cabangpada bagian punggung.

c. Pencabutan duri pada bagiantengah depan (dada), duridicabut satu per satu denganmenggunakan pinset yangdimulai dari belakang kepala

ke arah ekor, ada 12 pasangduri halus dan bercabang.

d. Pencabutan duri di bagianbawah belakang (anal),buatlah goresan memanjangpada guratan daging bawahbelakang (anal), lakukanpencabutan duri dimulai daribelakang menuju ke depan,ada 12 pasang duriberbentuk halus agak keras.Perilaku konsumen adalah

proses dan aktivitas ketikaseseorang berhubungan denganpencarian, pemilihan, pembelian,penggunaan, serta pengevaluasianproduk dan jasa demi memenuhikebutuhan dan keinginan. Perilakukonsumen merupakan hal-hal yangmendasari konsumen untukmembuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah(low-involvement) prosespengambilan keputusan dilakukandengan mudah, sedangkan untukbarang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilankeputusan dilakukan denganpertimbangan yang matang. Faktor-Faktor tahap dalam

mengambil suatu keputusanuntuk melakukan pembelianmeliputi :

1. Pengenalan Masalah2. Pencarian informasi3. Evaluasi alternatif4. Keputusan Pembeli Tipe – Tipe Perilaku Pembelian

Menurut Wilkie (1990), tipeperilaku konsumen dalammelakukan pembeliandikelompokkan menjadi empatberdasarkan tingkat keterlibatanpembeli dan tingkat keterlibatandiferensiasi merek, yang dijelaskansebagai berikut:a. Budget Allocation

(Pengalokasian budget)

Page 6: MAGRI Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

e-MAGRIJurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

Pilihan konsumen terhadapsuatu barang dipengaruhioleh cara bagaimanamembelanjakan ataumenyimpan dana yangtersedia, kapan waktu yangtepat untuk membelanjakanuang dan apakah perlumelakukan pinjaman untukmelakukan pembelian.

b. Product Purchase or Not(Membeli produk atau tidak)Perilaku pembelian yangmenggambarkan pilihan yangdibuat oleh konsumen,berkenaan dengan tiapkategori produk atau jasa itusendiri.

c. Store Patronage (Pemilihantempat untuk mendapatkanproduk)Perilaku pembelianberdasarkan pilihankonsumen, berdasarkantempat atau di manakonsumen akanmelaksanakanpembelian produk atau jasatersebut. Misalnya, apakahlokasi bakery menjadi salahsatu faktor yang menentukankonsumen dalammelakukan prosespembelian.

d. Brand and Style Decision(Keputusan atas merek dangaya) Pilihan konsumenuntuk memutuskan secaraterperinci mengenai produkapa yang sebenarnya ingindibeli.

3. METODE PENELITIANPenelitian ini mempelajari

perilaku konsumen Batari diAkademi Perikanan Sidoarjosebagai salah satu tujuan akhirpemasaran. Batari yang ditawarkankepada pasar akan menghadapi

perilaku konsumen yang memiliki‘selera’ dalam menentukan pilihanberbagai macam multi atribut padaproduk Batari. Oleh karenanyaobyek utama (unit populasi)penelitian ini adalah : konsumen/pembeli Batari di AkademiPerikanan Sidoarjo yang ditemui/dijumpai pada saat pengambilansample penelitian. Untukmelengkapi data yang dibutuhkandalam obyek penelitian yangdipelajari, para individu ataulembaga (swasta maupun Dinas)yang terkait menjadi sumberinformasi data yang mendukung.Lingkup kajian penelitian ini padasubsistem pemasaran yang tentujuga dilengkapi dengan nara sumberdata yang terkait dengan lingkupstudi.

Analisis yang digunakanadalah menggunakan Model MultiAtribut Sikap dari Fishbein. Modelsikap multiatribut menjelaskanbahwa sikap konsumen terhadapsuatu obyek sikap (produk ataumerek) sangat ditentukan oleh sikapkonsumen terhadap atribut-atributyang dievaluasi. Menurut Engel. et al (1993), modelFishbein menggambarkan bahwasikap konsumen terhadap sebuahproduk atau merek sebuah produkditentukan oleh dua hal, yaitu : 1).Kepercayaan terhadap atribut yangdimiliki produk atau merek(komponen bi) dan 2). Evaluasipentingnya atribut dari produktersebut (komponen ei). Model inimenggunakan rumus sebagaiberikut :

nAo = biei i =1

Dimana :

Ao : Sikap terhadap suatu objek

Page 7: MAGRI Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

e-MAGRIJurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

bi : Kekuatan kepercayaanbahwa objek tersebutmemiliki atribut I

ei : Evaluasi terhadap atribut IN : Jumlah atribut yang dimilikiobjek,

4. HASIL DAN PEMBAHASANa. Penilaian Evaluasi Atribut

Atribut-atribut yang dinilaiadalah harga, rasa, ukuran,tampilan, kesegaran, aroma, teksturdan kebersihan duri. Sedangkanhasil penilaian konsumen terhadapatribut evaluasi (ei) terhadap semuaatribut dari Batari dan Non Batarisecara lengkap sebagaimanadisajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Skor Evaluasi Tingkat Kepentingan (ei) Atribut produk bandeng(n=40)

Nomor AtributTotal(ei)

Rata-rata(ei)

1 Harga 26 0,652 Rasa 54 1,353 Ukuran 74 1,854 Tampilan 75 1,8755 Kesegaran 77 1,9256 Aroma 49 1,2257 Tekstur 73 1,8258 Kebersihan duri 79 1,975

Skor evaluasi untuk hargasebesar 0,65, rasa 1,35, ukuran1,85, tampilan 1,875, kesegaran1,925, aroma 1,225, tekstur 1,825,kebersihan duri 1,975. Dari nilai skorevaluasi tersebut atribut yangmempunyai nilai tertinggi adalahatribut kebersihan duri dengan nilaisebesar 1,975.

Seperti kita ketahui bahwaikan bandeng mengandung proteintinggi namun realitanya tingkatkonsumsinya sangat rendah. Hal inidisebabkan adanya kandungan duripada ikan bandeng yang sangatbanyak. Dengan dihilangkanya duridalam ikan bandeng tersebut akandapat mendorong peningkatankonsumsi ikan bandeng sebagaibahan makanan yang mememliki

kandungan protein tinggi yang dapatdapat dijadikan alternative sebagaipengganti daging dan telur(Anonimous, 2011).

Atribut yang memiliki skortinggi yang lainnya adalahkesegaran, ikan termasuk barangkonsumsi yang cepat busuk apabilasetelah ditangkap ikan tidak segeraditangani dengan baik maka ikantersebut akan cepat busuk dan tidakbisa dikonsumsi. Kesegaran ikanmenjadi syarat utama bagikonsumen dalam memilih danmembeli ikan, disamping atributpenampilan dan tekstur ikan.

2. Penilaian Kepercayaan AtributTabel 2. Frekuensi Skor Tingkat Kepercayaan (bi) Atribut Batari (n=40)

Page 8: MAGRI Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

e-MAGRIJurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

Nomor AtributTotal(ei)

Rata-rata(ei)

1 Harga 73 1,8252 Rasa 49 1,2253 Ukuran 42 1,054 Tampilan 72 1,85 Kesegaran 79 1,9756 Aroma 48 1,27 Tekstur 72 1,88 Kebersihan duri 78 1,95

Berdasarkan hasil penelitianskor tingkat kepercayaan atributBatari diperoleh skor sebagaiberikut, harga sebesar 1,825, rasa1,225, ukuran 1,05, tampilan 1,8,kesegaran 1,975, aroma 1,2, tekstur1,8, kebersihan duri 1,95. Dari datatersebut dapat diketahui atribut yangmempunyai nilai tingkatkepercayaan tertinggi adalah atributkesegaran dengan nilai skor 1,975.Hal ini disebabkan pentingnyakesegaran produk Batari lebihmemikat pembeli dari pada membelibandeng yang kurang segar.Konsumen akan memilih produkBatari yang segar karena apabilaikan masih segar akan terjagakualitasnya. Selanjutnya nilai tingkatkepercayaan konsumen berikutnyaadalah terhadap kandungan duripada ikan yang mendapat skor 1,95.Hal ini menunjukan bahwa Batariyang diproduksi Akademi PerikananSidoarjo dapat memberikankepercayaan yang tinggi pada

konsumennya yang tidak merasaterganggu akan keberadaan duripada Bandeng. Dan atribut tersebutakan dijadikan dasar pertimbangankonsumen dalam pembelian Batari.

Seperti diketahui bersamabahwa produk perikanan merupakankomoditas yang cepat busuk ataurusak apabila tidak sesegeramungkin ditangani dengan baik.Agar suatu olahan khususnyaolahan hasil perikanan bermutubaik, maka persyaratan mutu bahanbaku menjadi syarat yang utama.Proses perubahan pada tubuh ikanterjadi karena adanya aktivitasenzim, mikroorganisme atauoksidasi oksigen. Setelah Ikan matiberbagai proses perubahan fisikmaupun kimiawi berlangsung lebihcepat. Semua perubahan iniakhirnya mengarah ke penurunanmutu yang ditandai denganpembusukan. Setelah permukaantubuh ikan yang sedang mengalamiproses pembusukan dipenuhi lendir.

Tabel 3. Frekuensi Skor Tingkat Kepercayaan (bi) Atribut Non Batari(n=40)

Page 9: MAGRI Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

e-MAGRIJurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

Nomor AtributTotal (ei) Rata-rata (ei)

1 Harga 65 1,625

Page 10: MAGRI Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

e-MAGRIJurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

2 Rasa 38 0,953 Ukuran -23 -0,5754 Tampilan -30 -0,755 Kesegaran -3 -0,0756 Aroma 35 0,8757 Tekstur 50 1,258 Kebersihan duri -80 -2

Berdasarkan tabel 3 diketahuibahwa skor tingkat kepercayaanNon Batari untuk harga sebesar1,625, rasa 0,95, ukuran -0,575,tampilan -0,75, kesegaran -0,075,aroma 0,875, tekstur 1,25,kebersihan duri -2. Skor tingkatkepercayaan tertinggi yangdilakukan oleh konsumen adalahatribut harga, selanjutnya atributterendah terhadap atributkebersihan duri. Hai ini menunjukanbahwa tingkat kepercayaankonsumen terhadap harga NonBatari yang tinggi dapat dipahamimengingat bahwa selama inikonsumen dalam melakukanpembelian bandeng Non Batari dipasar masih sangat murah danmenjadi meningkat setelah diprosesmenjadi Batari. Selain atribut harga,atribut kebersihan duri yangmendapat tingkat kepercayaanterendah atau dapat dikatakan tidak

mendapat kepercayaan konsumenbahwa konsumen selama ini telahmemahami dan mengerti betulbahwa Non Batari dikenal memilikikandungan duri yang tinggisehingga menjadi penyebab tingkatkonsumsi yang rendah.

Mutu bandeng sangatmenentukan hasil akhir pengolahan.Kalau mutu bandengnya rendahmaka hasil bandeng cabut durinyajuga mempunyai mutu yang tidakbaik. Baik dan tidaknya mutubandeng dipengaruhi oleh faktorintrinsik dan ekstrinsik. Faktorintrinsik yang berperan adalah sifatyang dipengaruhi oleh gen danumur. Sedangkan faktor ekstrinsikadalah perlakuan yang dikerjakanoleh manusia, misal carpenangkapan, cara pengangkutan,pencucian dan pendinginan.

3. Analisis Sikap Kepercayaan Kosumen

Tabel 4. Hasil Analisis Sikap Kepercayaan Terhadap Multi Atribut Fishbein(Ao) Untuk Bandeng tanpa duri dan non bandeng tanpa duri(n=40)

Page 11: MAGRI Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

e-MAGRIJurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

No AtributEvaluasi

(ei)

Kepercayaanbi

SikapKepercayaan

SikapKepercayaan

BatariNon

BatariBatari(eibi)

Non Batari(eibi)

1 Harga 0,65 1,825 1,625 1,18625 1,056252 Rasa 1,35 1,225 0,95 1,65375 1,28253 Ukuran 1,85 1,05 -0,575 1,9425 -1,063754 Tampilan 1,875 1,8 -0,75 3,375 -1,406255 Kesegaran 1,925 1,975 -0,075 3,801875 -0,1443756 Aroma 1,225 1,2 0,875 1,47 1,0718757 Tekstur 1,825 1,8 1,25 3,285 2,28125

8Kebersihan

duri 1,975 1,95 -2 3,85125 -3,95∑ bi ei 20,565625 -0,8725

Berdasarkan hasil penelitiandari 40 responden pada Tabel 4menunjukkan sikap (Ao) bahwasecara keseluruhan konsumen lebihmenyukai Batari sebesar 20,56daripada non Batari yang memilikinilai -0,8725.

Hasil dari analisis sikap Batariyang memiliki skor teringgi adalahatribut kebersihan duri sebesar 3,85.Kemudian yang kedua adalahatribut kesegaran sebesar 3,80,selanjutnya atribut tampilan 3,3,selanjutnya atribut tekstur sebesar3,28, selanjutnya atribut ukuransebesar 1,94, selanjutnya atributrasa sebesar 1,65, selanjutnyaatribut aroma sebesar 1,47 danyang mempunyai nilai terendahadalah atribut harga sebesar 1,18.

Bandeng merupakan salahsatu komoditas perikanan payauyang rasanya cukup enak danbanyak digemari oleh masyarakat.Selain itu harganya juga terjangkauhampir segala lapisan masyarakat.Ikan bandeng termasuk ikanbertulang keras, dagingnyaberwarna putih susu dan strukturdaging padat dengan duri-duri halusyang banyak terdapat di antara

dagingnya, terutama daging disekitar dekat ekor. Jika bandengmempunyai cita rasa yang spesifikdan banyak digemari olehmasyarakat banyak namun dibalikprospek tersebut ikan bandnegmempunyai kelemahan yaituterdapatnya duri-duri yang tersebardiseluruh bagian daging. Untukmengantisipasi dari kendala-kendalatersebut maka proses pengolahanbandeng tanpa duri merupakanalternatif yang sangat tepat.

Hasil analisis sikap yangdilakukan oleh konsumen pada NonBatari yang mempunyai skortertinggi adalah atribut teksturdengan nilai skor 2,28. Kemudianyang kedua adalah atribut rasadengan skor sebesar 1,28,selanjutnya atribut aroma sebesar1,07, selanjutnya atribut hargasebesar 1,05, selanjutnya atributkesegaran sebesar -0,14,selanjutnya atribut ukuran sebesar -1,06, selanjutnya atribut tampilansebesar -1,4, selanjutnya atributkebersihan duri sebesar -3,95. Darihasil analisis diatas maka dapatdisimpulkan bahwa tingkatkepercayaan konsumen terhadap

Page 12: MAGRI Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

e-MAGRIJurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

produk non batari khususnya untukmasalah kebersihan duri cukuprendah.

5. KESIMPULAN1. Berdasarkan hasil penelitian

yang dilaksanakan terhadapPerilaku Konsumen BatariAkademi Perikanan Sidoarjoyaitu bahwa sebagaian besarkonsumen mulai mengenalBatari sejak tahun 2009melalui informasi yangdiperoleh dari teman.Konsumen dalam melakukanpembelian dengan datangsendiri di Akademi PerikananSidoarjo seminggu sekalidengan volume 1 – 5 Kg danuntuk dikonsumsi sendiri.Adapun alasan konsumenmembeli Batari selainberkualitas juga mudahdidapat.

2. Pemahaman konsumenterhadap Batari AkademiPerikanan Sidoarjo bahwaBatari diproses denganmemperhatikan sanitasi danhygines sehingga memilikidaya disimpan yang cukuplama. Batari yang diproduksiselalu tersedia dalamberbagai ukuran (size ; 2 ; 3 ;4 ; 5 ) dan yang palingbanyak dibeli konsumenadalah size 3. Konsumenyang membeli sebagianbesar tidak mengetahuikandungan protein Batari.

3. Sikap kepercayaankonsumen terhadap atributproduk Batari AkademiPerikanan Sidoarjo yangtertinggi adalah KebersihanDuri, sedangkan yang

terendah adalah atributHarga. Sedangkan Sikapkepercayaan konsumenterhadap atribut produk NonBatari yang tertinggi adalahharga, dan yang terendahadalah Kebersihan duri.

DAFTAR PUSTAKA

Assael. H. 1992. ConsumerBehavior and MarketingAction. New York. PWS-KENTPublishing Company.

Dinas Perikanan dan Kelautan.Laporan Statistik PerikananJawa Timur Tahun 2010.2010. Surabaya Jawa Timur.

Hadie, W dan Suoriatna, J. 1986.Teknik Budidaya Bandeng.Bhratara Karya Aksara.Jakarta

Idel, A dan Wibowo, S. 1996.Budidaya Tambak BandengModern. Gitamedia press.Surabaya.

Kolter P. Manajemen Pemasaran,Analisis, Perencanaan,Implementasi danPengendalian. LembagaPenerbit Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia, 1993

Murniati A.S.dan Sunarman, 2000.Pendinginan Pembekuan danPengawetan Ikan, Kanisius2000.

Puspatiningsih. E. 2003. Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Buah Apel Studi Kasus Di Toko Swalayan Alfa, Jalan Ahmad Yani Surabaya. Universitas Pembangunan

Page 13: MAGRI Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

e-MAGRIJurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Agribisnis

Nasional “Veteran” . Surabaya.

Saparinto, C. 2009. Bandeng CabutDuri. Dahara Prize. Semarang.

Sudarmiatin. 2009. Model PerilakuKonsumen Dalam PerspektifTeori dan Empiris Pada JasaPariwisata. Fakultas EkonomiUniversitas Negeri Malang.Jurnal Ekonomi Bisnis.

Sumarwan U, Djunaiidi A, Aviliani,Singgih HC Royke, Sayono JAgus, Budidarmo Rico R,Rambe S, PemasaranStrategik, 2008