Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Mahasiswa :
Dian Pramita Eka Laksmiyanti / 3210204003
Dosen Pembimbing : Ir. IGN Antaryama, Ph.D Dr. Ir. V. Totok Noerwasito, MT
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya (2013)
LATAR BELAKANG
1 Permasalahan penggunaan energi di Indonesia
2 Terdapat keterkaitan antara energi dengan bentuk dan material bangunan
3
Karakteristik bangunan bertingkat
RUMUSAN MASALAH
1 Bagaimana kinerja energi pendinginan pada bangunan bertingkat menengah?
2 Bagaimana bentuk dan material bangunan bertingkat menengah yang efisien
terhadap penggunaan energi pendinginan?
TINJAUAN PUSTAKA
Yeang (1996) Bentuk bangunan dan material merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi besarnya energi pada sebuah bangunan
Crawford dkk
(2010) Bentuk bangunan akan mempengaruhi struktur, konstruksi dan
material yang akhirnya juga akan berpengaruh terhadap energi, baik
terhadap embodied energy maupun energi operasional bangunan.
Markus & Moris
(1980) Semakin kecil s/v ratio maka makin kecil permukaan bangunan yang
merambatkan panas ke dalam bangunan sehingga makin kecil pula
beban pendinginan bangunan.
Depecker
(2001) Konsumsi energi berbanding lurus dengan kekompakan modul
Zefros (2012) Geometri bangunan juga akan mempengaruhi beban pendinginan.
Bangunan prismatik dan bangunan dengan dinding bersudut akan
memiliki beban pendinginan yang berbeda walaupun s/v ratio yang
dimiliki sama
TINJAUAN PUSTAKA
Gratia & Herde
(2003) Penebalan insulasi pada dinding hanya memiliki sedikit pengaruh jika
dibandingkan dengan merubah bentuk bangunan itu sendiri
Priatman
(2000)
Bangunan dengan bentuk yang berbeda, akan berbeda pula
kombinasi material yang digunakan
Evaluasi
efisiensi energi
Kristensen (2010) menjelaskan bahwa negara negara Asia Tenggara
menggunakan standart EEI (Energi Efficient Index) sebesar 200
kWh/m2/Tahun
BPPT (2009) menetapkan pembagian prosentase penggunaan
energi dalam bangunan perkantoran sebagai berikut: 47% untuk AC,
25% untuk pencahayaan, 22% elevator, dan 6% untuk peralatan lain.
SNI 03-6389-2000, untuk Indonesia OTTV maksimal untuk tower
adalah 35 W/m2
METODE PENELITIAN
Tujuan Penelitian: merumusan kombinasi material yang efisien pada bangunan
bertingkat menengah
Paradigma Postpositivistik Metode Eksperimen
Variabel
Variabel bebas : Bentuk, Material
Variabel terikat : Efisiensi energi pendinginan
Simulasi
Bentuk Jumlah %
Persegi 3 11,11
Persegi panjang 17 62,96
Lingkaran 0 0,00
Oktagon 2 7,41
H 1 3,70
L 2 7,41
Modifikasi persegi 2 7,41
stratified random sampling
Persegi panjang prismatik, L prismatik, H
prismatik, oktagon prismatik, persegi
prismatik dan persegi panjang wedding
cake.
Rancangan Eksperimen
Base case Geometri : Persegi panjang prismatik Volume : 14.756m3
w/l ratio : 1:1,7
WWR : 20%
Orientasi : utara-selatan
Material : Bata konvensional dan clear glass
Perlakuan 1 :
Bentuk
Rancangan Eksperimen
Perlakuan 2 :
Material
Dinding Jendela
Base Case a Clear glass 6mm
b Stopsol dark blue
c Double clear glass
d low-e
e Double low-e
f Clear glass 6mm
g Stopsol dark blue
h Double clear glass
i low-e
j Double low-e
k Clear glass 6mm
l Stopsol dark blue
m Double clear glass
n low-e
o Double low-e
p Clear glass 6mm
q Stopsol dark blue
r Double clear glass
s low-e
t Double low-e
Kategori Kode
Bata ringan
plester +
polyurethane
board
Material
Bata plester
Bata ringan
plester
Bata ringan
plester +
Aluminium
cladding
Treatment
HASIL PENELITIAN
Analisa Data Iklim
20
30
40
50
60
70
80
90
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des
Temperatur tinggi
Radiasi tinggi
sQc tinggi
sQs tinggi
Indoor
temp.
tinggi
Pengaruh Iklim pada Bangunan Bertingkat
Luas dinding besar
Luas dinding besar
HASIL PENELITIAN
Kinerja Energi
0
200
400
600
800
1.000
1.200
1.400
1 2 3 4 5 6 7
kWh
Model
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
1 2 3 4 5 6 7
Be
ban
Pe
nd
ingi
nan
(k
Wh
/Tah
un
)
Model
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
1 2 3 4 5 6 7
Day
a lis
trik
(
kWh
/m²/
tah
un
)
Model
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1 2 3 4 5 6 7
Luas
Lan
tai (
m²)
Model
HASIL PENELITIAN
Pengaruh Bentuk terhadap Beban Pendinginan
55.000
60.000
65.000
70.000
75.000
80.000
0,15 0,20 0,25 0,30
Be
ban
Pe
nd
ingi
nan
(k
Wh
/tah
un
)
s/v ratio
0,21
0,24
0,27
0,18
0,21
0,23
0,30
1 2 3 4 5 6 7
400
500
600
700
800
900
1.000
1.100
1.200
1.300
1500 2000 2500 3000 3500
sQc
(kW
h)
Luas Dinding (m²)
2476
2749
3443
1781
2566
2701
2786
1 2 3 4 5 6 7
• s/v ratio kecil belum tentu memiliki beban
pendinginan kecil
• Beban pendinginan bangunan
dipengaruhi oleh luas dinding total dan
perbandingan luas dinding terhadap
selubung
• Makin besar luas dinding barat makin
besar sQs
HASIL PENELITIAN
Pengaruh Bentuk terhadap Energi Pendinginan
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
0,17 0,22 0,27
Day
a Li
stri
k
(kW
h/m
²/Ta
hu
n)
s/v ratio
0,21
0,24
0,27
0,18
0,21
0,23
0,30
1 2 3 4 5 6 7
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
1500 2000 2500 3000 3500
Day
a Li
stri
k (
kWh
/m²/
tah
un
)
Luas Dinding (m²)
2476
2749
3443
1781
2566
2701
2786
1 2 3 4 5 6 7
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
400 500 600 700 800 900 1000
Day
a lis
trik
(k
Wh
/m²/
Tah
un
)
Luas Lantai
608
730
606
914
529
936
527
1 2 3 4 5 6 7
Dengan volume yang sama bangunan yang lebar
dan pendek akan lebih baik dibanding bangunan
tinggi dengan luas lantai kecil.
HASIL PENELITIAN
Pengaruh Material Dinding terhadap Energi Pendinginan
0,00200,00400,00600,00800,00
1000,001200,001400,00
Bata Plester bata ringanplester
bata ringan +aluminium
cladding
Bata ringan +panel insulasi
sQc
(kW
h)
Material Dinding
Model 1 Model 2 Model 3 Model 4
Model 5 Model 6 Model 7
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1400 1600 1800 2000 2200 2400 2600 2800
sQc
(kW
h)
A opaque wall (m2)
Bata Plester bata ringan plester
bata ringan + aluminium cladding Bata ringan + panel insulasi
406080
100120140160180200
Bata Plester bata ringanplester
bata ringan +aluminium
cladding
Bata ringan +panel insulasi
sQs
(kW
h)
Material Dinding
Model 1 Model 2 Model 3 Model 4
Model 5 Model 6 Model 7
40
60
80
100
120
140
160
180
200
0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,40
sQs
(kW
h)
A opaque (barat+timur)/S
Bata Plester bata ringan plester
bata ringan + aluminium cladding Bata ringan + panel insulasi
Model 1
(Base
case) Model 2 Model 3 Model 4 Model 5 Model 6 Model 7
Luas dinding
tidak tembus
cahaya 1.980,41 2.199,25 2.754,45 1.425,10 2.053,01 2.160,99 2.228,98
Properti material opaque wall
a. Bata plester
b. Bata ringan
c. Bata ringan
dengan cladding
d. Bata ringan
dengan panel
insulasi
sQc
a. Bata plester 579,65 739,70 1.253,86 525,36 661,26 880,14 798,40
b. Bata ringan 590,94 753,71 1.268,69 528,06 667,47 850,66 803,08
c. Bata ringan dengan cladding295,08 348,46 609,82 223,97 283,13 414,37 409,78
d. Bata ringan dengan panel insulasi275,59 320,13 587,89 207,07 256,26 383,86 384,46
sQs
a. Bata plester 104,16 113,83 173,34 90,88 127,70 119,33 85,72
b. Bata ringan 104,11 113,83 180,51 84,47 129,35 121,86 88,47
c. Bata ringan dengan cladding75,40 91,83 136,51 60,27 104,60 94,64 72,52
d. Bata ringan dengan panel insulasi71,39 80,83 134,31 60,27 101,30 87,98 68,12
Beban pendinginan
a. Bata plester 65.688,48 69.502,85 76.788,02 59.988,30 63.888,20 73.305,60 73.219,46
b. Bata ringan 66.315,05 75.178,18 83.981,55 60.490,69 69.186,33 78.883,22 77.823,90
c. Bata ringan dengan cladding48.780,49 52.769,40 55.879,26 48.826,22 48.257,34 56.775,79 39.638,62
d. Bata ringan dengan panel insulasi47.610,94 53.749,16 54.099,84 48.089,76 46.931,46 55.379,99 38.486,32
Energi Pendinginan
a. Bata plester 141,79 124,95 166,26 86,15 158,50 102,78 145,65
b. Bata ringan 143,14 135,15 181,84 86,88 171,64 110,60 193,80
c. Bata ringan dengan cladding105,29 94,87 120,99 70,12 119,72 79,61 98,71
d. Bata ringan dengan panel insulasi102,77 96,63 117,14 69,07 116,43 77,65 95,84
Kinerja
Energi
Variabel Parameter
Material
Dinding
Dinding bata plester, U-value = 3,02W/mK, Dcr factor = 0,83, Abs = 0,3
Dinding bata ringan plester, U-value = 2,34W/mK, Dcr factor = 0,92, Abs =
0,3
Dinding bata ringan dengan cladding, U-value = 0,41W/mK, Dcr factor =
0,69, Abs = 0,26
Dinding bata ringan dengan panel insulasi, U-value = 0,22W/mK, Dcr factor
= 0,65, Abs = 0,28
• Semakin luas bidang dinding pada
sebuah bangunan, bangunan
tersebut memerlukan material
dinding dengan u-value dan
decrement factor makin kecil.
• Bangunan dengan luas dinding barat
dan timur besar juga memerlukan
dinding dengan u-value, decrement
factor, absorbtance dan Rso yang
lebih kecil.
HASIL PENELITIAN
Pengaruh Material Kaca terhadap Energi Pendinginan
0,00200,00400,00600,00800,00
1000,001200,001400,00
Clear glass6mm
Stopsol darkblue
Doubleclear glass
low-e Double low-e
sQc
(kW
h)
Material Kaca
Model 1 Model 2 Model 3Model 4 Model 5 Model 6Model 7
200
400
600
800
1000
1200
1400
300 400 500 600 700 800
sQc
(kW
h)
Luas Kaca
Clear glass 6mm Stopsol dark blue Double clear glass
low-e Double low-e
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
0,022 0,032 0,042 0,052 0,062 0,072 0,082 0,092 0,102
sQs
(kW
h)
A glass (barat+timur)/S
Clear glass 6mm Stopsol dark blue Double clear glass
low-e Double low-e
0
50
100
150
200
Clear glass6mm
Stopsol darkblue
Double clearglass
low-e Double low-e
sQs
(kW
h)
Material Kaca
Model 1 Model 2 Model 3 Model 4
Model 5 Model 6 Model 7
Model 1
(Base
case) Model 2 Model 3 Model 4 Model 5 Model 6 Model 7
Luas dinding
tembus cahaya 1.980,41 2.199,25 2.754,45 1.425,10 2.053,01 2.160,99 2.228,98
Properti material fenestration wall
a. Clear glass
b. Stopsol
c. Double clear
glass
d. Low-e
e. Double low-e
sQc
a. Clear glass 579,65 739,70 1.253,86 525,36 661,26 880,14 798,40
b. Stopsol 593,67 754,49 1.259,40 541,08 721,90 954,67 813,40
c. Double clear glass 412,34 646,28 944,07 440,95 595,13 788,34 703,72
d. Low-e 413,05 647,06 949,85 431,61 588,52 789,11 704,51
e. Double low-e 332,93 558,31 829,34 380,33 502,55 701,90 614,56
sQs
a. Clear glass 104,16 113,83 173,34 90,88 127,70 119,33 85,72
b. Stopsol 55,45 49,19 121,01 31,13 72,34 47,24 30,82
c. Double clear glass 92,10 88,64 158,20 74,17 118,99 107,49 70,97
d. Low-e 44,25 35,99 101,02 27,69 68,19 33,49 28,55
e. Double low-e 48,49 38,64 102,26 27,69 72,34 38,82 28,29
Beban pendinginan
a. Clear glass 65.688,48 69.502,85 76.788,02 59.988,30 66.888,20 73.305,60 73.219,46
b. Stopsol 66.850,79 70.500,98 78.048,34 54.231,09 67.819,99 74.286,36 58.194,65
c. Double clear glass55.713,49 63.284,78 68.907,77 46.830,38 61.006,22 67.111,18 57.175,63
d. Low-e 55.764,85 63.337,30 68.974,12 46.883,61 61.055,25 67.162,82 57.209,69
e. Double low-e 49.970,83 57.348,50 61.408,99 40.816,83 55.467,52 53.328,38
Energi Pendinginan
a. Clear glass 141,79 124,95 166,26 86,15 165,94 102,78 182,34
b. Stopsol 144,30 126,74 168,99 83,58 168,25 104,16 135,05
c. Double clear glass 120,26 113,77 149,20 82,11 151,35 94,10 116,62
d. Low-e 120,37 113,87 149,34 82,16 151,47 94,17 116,75
e. Double low-e 107,86 103,10 132,96 76,59 137,61 85,92 101,64
Kinerja
Energi
Variabel Parameter
Material
Dinding
Clear glass, u-value = 6W/mK, asg = 0,47
Stopsol, U-value = 6,38 W/mK, asg = 0,15
Double clear glass, u-value = 3,6W/mK, asg = 0,42
Double low-e, u-value = 1,34 W/mK, asg = 0,12
Low-e, u-value = 3,62 W/mK, asg = 0,11
• Merubah base case menjadi model 4
menyebabkan bangunan menjadi efisien
dengan material kaca apapun
• Merubah base case menjadi model 6
dengan mengganti material kaca
menggunakan double low-e akan
menjadikan bangunan tersebut efisien
Pengaruh Kombinasi Material Dinding dan Kaca terhadap Energi Pendinginan
Dinding Jendela
a Clear glass 6mm 55,61 55,55 57,98 56,90 57,13 55,78 43,66
b Stopsol dark blue 42,53 42,50 43,65 43,14 43,25 42,61 37,23
c Double clear glass 45,79 45,75 47,47 46,71 46,87 45,92 37,51
d low-e 50,21 50,16 52,30 51,35 51,55 50,36 39,75
e Double low-e 38,59 38,56 39,81 39,26 39,37 38,68 43,56
f Clear glass 6mm 54,85 54,79 57,22 56,15 56,37 55,03 42,90
g Stopsol dark blue 41,77 41,74 42,89 42,39 42,49 41,85 36,47
h Double clear glass 45,04 44,99 46,72 45,96 46,11 45,16 36,75
i low-e 49,09 49,04 51,18 50,59 50,43 49,24 38,63
j Double low-e 37,83 37,80 39,05 38,50 38,61 37,92 42,81
k Clear glass 6mm 35,63 35,57 38,00 36,93 37,15 35,80 23,68
l Stopsol dark blue 32,99 32,94 35,08 23,16 34,33 33,14 17,25
m Double clear glass 25,81 25,77 27,49 26,73 26,89 25,94 17,53
n low-e 30,23 30,18 32,32 31,37 31,57 30,38 19,77
o Double low-e 18,61 18,58 19,83 19,28 19,39 18,70 23,58
p Clear glass 6mm 33,74 33,68 36,10 35,08 35,25 33,91 21,79
q Stopsol dark blue 20,66 20,63 21,78 21,32 21,38 20,74 15,36
r Double clear glass 23,92 23,88 25,60 24,89 25,00 24,04 15,63
s low-e 28,34 28,28 30,42 29,53 29,67 28,49 17,88
t Double low-e 16,72 16,69 17,94 17,43 17,50 16,81 21,69
Bentuk 3 Bentuk 6 Bentuk 7
Bata
Plester
bata
ringan
plester
Bentuk 4 Bentuk 5
Bata
ringan +
panel
insulasi
Bentuk 1 Bentuk 2
bata
ringan +
aluminium
cladding
Skena
rio
Material
Memenuhi
Standar
Tidak
memenuhi
standar
Keterangan
Pengaruh Bentuk dan Material terhadap Energi Pendinginan
Dinding Jendela
a Clear glass 6mm 141,79 124,95 166,26 86,15 158,50 102,78 182,34
b Stopsol dark blue 135,66 126,74 168,99 83,58 160,81 104,16 135,05
c Double clear glass 120,26 113,77 149,20 82,11 143,90 94,10 116,62
d low-e 120,37 113,87 149,34 82,16 144,03 94,17 116,75
e Double low-e 107,86 103,10 132,96 76,59 130,16 85,92 101,64
f Clear glass 6mm 143,14 135,15 181,84 86,88 171,64 110,60 144,00
g Stopsol dark blue 141,82 136,95 184,57 87,80 173,95 111,98 146,52
h Double clear glass 127,74 123,82 164,59 81,01 157,05 101,92 128,09
i low-e 127,85 123,91 164,74 81,06 157,17 101,99 128,22
j Double low-e 116,18 113,30 148,36 75,48 143,31 93,74 113,11
k Clear glass 6mm 105,29 94,87 120,99 70,12 119,72 79,61 98,71
l Stopsol dark blue 107,01 96,66 123,72 71,05 122,03 80,98 101,23
m Double clear glass 92,78 83,53 103,75 64,26 105,12 70,92 82,80
n low-e 92,88 83,63 103,89 64,30 105,24 70,99 82,93
o Double low-e 81,21 72,86 87,51 58,73 91,37 62,74 82,80
p Clear glass 6mm 102,77 96,63 117,14 69,07 116,43 77,65 95,84
q Stopsol dark blue 104,68 94,11 119,87 69,99 118,74 79,02 98,36
r Double clear glass 90,46 80,98 99,89 63,20 101,83 68,96 79,93
s low-e 90,56 81,07 100,04 63,25 101,95 69,04 80,06
t Double low-e 78,89 70,31 83,66 57,67 88,08 60,78 64,95
Bentuk 3 Bentuk 6 Bentuk 7
Bata
Plester
bata
ringan
plester
Bentuk 4 Bentuk 5
Bata
ringan +
panel
insulasi
Bentuk 1 Bentuk 2
bata
ringan +
aluminium
cladding
Skena
rio
Material
Efisien
Tidak
efisien
Keterangan
KESIMPULAN
Bangunan paling efisien adalah bangunan dengan bentuk oktagon dengan material bata konvensional dan clear glass.
Dinding tidak tembus cahaya Dinding tembus cahaya
Persegi panjang, prismatik Bata ringan dengan cladding aluminium Double glass atau low-e
bentuk L, prismatik Bata ringan dengan cladding aluminium Double glass atau low-e
Bentuk H, prismatik Bata ringan dengan cladding aluminium Kaca double low-e
Oktagon, prismatik Bata konvensional atau bata ringan Clear glass
Persegi prismatik Bata ringan dengan cladding aluminium Kaca double low-e
Persegi panjang, wedding cake Bata konvensional atau bata ringan Kaca double low-e
Bata ringan dengan cladding aluminium Clear glass
Persegi panjang, inclined Bata ringan dengan cladding aluminium Double glass atau low-e
Material
Bentuk
1
Bagaimana kinerja energi pendinginan pada bangunan bertingkat menengah?
Kinerja energi pada bangunan bertingkat menengah di Surabaya buruk
2
Bagaimana bentuk dan material bangunan bertingkat menengah yang efisien terhadap
penggunaan energi pendinginan?
KESIMPULAN
No Variabel Teori
Hasil
Penelitian
1 BentukMeningkatnya s/v ratio mengakibatkan naiknya beban
pendinginan (Markus & Morris, 1980)X
2 BentukBentuk dengan dinding bersudut atau bidang lipat akan memiliki
beban pendinginan lebih rendah (Zefros, 2012)V
3 BentukOrientasi dan volume tidak terlalu banyak berpengaruh pada
energi operasional bangunan (Craford dkk, 2011)X
4Bentuk dan
Material
Merubah bentuk akan memiliki pengaruh yang lebih besar
terhadap beban pendinginan dari pada meningkatkan kualitas
material dinding (Gratia & Herde, 2003)
V
SARAN
Untuk pemahaman yang lebih dalam berkaitan dengan pengaruh bentuk dan material
Keterbatasan:
• Bentuk
• Material
• Variabel
• Software
SARAN
1. Bangunan perkantoran bertingkat menengah sebaiknya dibangun dengan bentuk
oktagon karena dengan volume yang sama, bentuk ini memiliki luas dinding yang
lebih kecil dari luas atapnya. Dengan demikian pada jam kerja heat loss dari atap
akan lebih besar (jika atap yang digunakan adalah atap beton).
2. Sebaiknya luas sisi timur dan barat bangunan lebih kecil dari dinding utara dan
selatan
3. Bangunan dengan dinding bersudut dapat membantu mengurangi radiasi matahari
yang menerpa bangunan
4. Untuk bangunan yang memiliki luas dinding timur dan barat yang besar, sebaiknya
menggunakan dinding dengan u-value dan decrement factor kecil dan kaca dengan
u value dan asg rendah.
Untuk mencapai efisiensi energi pada perkantoran bertingkat menengah