17
MAHKOTA PASAK ( DOWEL CROWN, POST CROWN, STIF TAND ) Drg. Etty A. M. Khusna Amal Mahkota pasak dapat didefinisikan sebagai restorasi pengganti gigi yang terdiri dari inti berpasak yang dilekatkan dengan suatu mahkota. Dengan demikian restorasi ini merupakan restorasi dengan konstruksi dua unit yaitu ; inti yang berpasak dan mahkota yang nantinya disemenkan pada inti ( gambar 1 ) Gambar 1. Konstruksi dua unit Restorasi dengan konstruksi dua unit ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain; 1. Jika mahkota berubah warna setelah pemakaian beberapa tahun, maka mahkota jaket akan mudah diganti tanpa harus mengeluarkan atau merusak pasak inti. 2. Adaptasi pinggiran mahkota terhadap permukaan akar dan posisi mahkota terhadap gigi sebelahnya dan gigi-gigi lawan tidak tergantung pada fit pasak dengan saluran akar. 3. Restorasi ini dapat digunakan untuk mengubah posisi mahkota 1 1 Mahkota ( crown ) Pasak Inti

mahkota pasakbarudoc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: mahkota pasakbarudoc

MAHKOTA PASAK( DOWEL CROWN, POST CROWN, STIF TAND )

Drg. Etty A. M. Khusna Amal

Mahkota pasak dapat didefinisikan sebagai restorasi pengganti gigi yang terdiri dari inti

berpasak yang dilekatkan dengan suatu mahkota. Dengan demikian restorasi ini merupakan

restorasi dengan konstruksi dua unit yaitu ; inti yang berpasak dan mahkota yang nantinya

disemenkan pada inti ( gambar 1 )

Gambar 1.

Konstruksi dua unit

Restorasi dengan konstruksi dua unit ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain;

1. Jika mahkota berubah warna setelah pemakaian beberapa tahun, maka mahkota jaket

akan mudah diganti tanpa harus mengeluarkan atau merusak pasak inti.

2. Adaptasi pinggiran mahkota terhadap permukaan akar dan posisi mahkota terhadap gigi

sebelahnya dan gigi-gigi lawan tidak tergantung pada fit pasak dengan saluran akar.

3. Restorasi ini dapat digunakan untuk mengubah posisi mahkota

Indikasi

Restorasi ini dapat dibuat pada mahkota gigi post perawatan endodontik yang mengalami

kerusakan tetapi tidak dapat direstorasi dengan inlay, resin akrilik, mahkota ¾.. Selain itu dapat

dilakukan untuk memperbaiki posisi gigi pada perawatan orthodonti atau untuk abutmen bridge.

Kontra Indikasi

Restorasi mahkota pasak tidak dapat dilakukan pada kasus close bite / cervikal bite, akar

gigi yang terlalu pendek atau tipis, kesehatan umum yang buruk, kesehatan mulut ( oral hygiene )

yang buruk dan juga bad oral habit

.

Restorasi ini dilakukan pada gigi yang telah mengalami perawatan endodontik baik pada

gigi anterior maupun posterior. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan mengapa gigi yang telah

dirawat endodontik memerlukan suatu pasak, antara lain ;

1

1

Mahkota ( crown )

Pasak Inti

Page 2: mahkota pasakbarudoc

1. Gigi yang telah dirawat endodontik menjadi non vital dan sehat, tetapi jaringan non

vital yang tersisa memiliki kelembaban yang lebih rendah daripada gigi vital, sehingga

gigi menjadi rapuh.

2. Pada gigi yang telah mengalami perawatan endodontik kontinuitas jaringan telah

terputus akibat dari pembuangan jaringan sehingga mahkota menjadi rapuh apabila

hanya dilakukan dengan pembuatan mahkota jaket saja.

3. Suplai nutrisi pada gigi post endodontik otomatis terputus sehingga gigi menjadi

rapuh.

4. Gigi mengalami kehilangan banyak mahkota akibat dari karies.

Pada perawatan endodontik, seluruh jaringan yang ada pada ruang pulpa dan saluran

akar dibuang. Dan diganti dengan bahan / obat pengisi saluran akar. Bahan pengisi ini tidak cukup

kuat untuk menahan tekanan yang datang dari gigi lawan pada proses pengunyahan. Untuk itu

diperlukan kekuatan dalam ruang pulpa dan saluran akar yang sama dengan kekuatan yang

datang dari luar sehingga tidak terjadi fraktur karena gigi dapat menahan tekanan. Sebuah

penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kekuatan resistensi pada gigi yang telah dirawat

endodontik dan dibuatkan pasak dengan gigi yang telah dirawat endodontik tetapi tidak dibuatkan

pasak dimana gigi yang dibuatkan pasak inti lebih bisa bertahan terhadap fraktur dibandingkan gigi

yang tidak dibuatkan pasak inti.

Sebagai pengganti jaringan yang hilang tadi maka dibuatlah suatu inti ( core ) yang terbuat

dari logam atau bahan lain. Inti atau core ini satu kesatuan dengan suatu pasak atau dowel yang

masuk ke dalam saluran akar gigi yang telah dipreparasi, oleh karena itu restorasi ini sering juga

dinamakan sebagai restorasi interradikuler.

Pasak inti ada yang diproduksi oleh pabrik ( Manufactured post and core/fabricated ) dan

ada dalam bentuk logam tuang.

MACAM MACAM CORE

1. Gold post

Suatu restorasi dimana mahkota gigi asli masih ada dan dipreparasi sesuai dengan

preparasi mahkota jaket.

2. Full Gold Core

Mahkota gigi asli telah hilang setelah saluran akar dipreparasi.

3. Partial Gold Core

Sebagian mahkota gigi asli masih tertinggal sedikit, di sebelah palatinal atau labial dan

masih cukup kuat untuk dipertahankan.

4. Gold Core With Window

Window diisi dengan bahan akrilik atau porselen atau semen silikat.

5. Off Centre Gold Core

Pasak inti dibuat sesuai dengan kemauan operator. Hampir sama dengan full gold core

hanya saja pasak inti dibuat untuk koreksi posisi gigi.

MACAM-MACAM PASAK

2

2

Page 3: mahkota pasakbarudoc

1. Endopost.

Terbuat dari campuran logam mulia dengan ukuran sesuai standar alat endodontik, yaitu :

70 – 140. Merupakancampuran emas atau logam mulia lainnya.

2. Endowel.

Pasak plastik, ukuran sesuai dengan alat endo 80 – 140. Pada saat pengecoran logam

pasak ini dapat mencair keluar dari investment.

3. Parapost.

Pasak plastik ukuran tidak disesuaikan dengan alat endo, tetapi preparasi saluran akar

memakai rotary instrument khusus yang nantinya disesuaikan panjangnya dengan pasak.

MACAM-MACAM MAHOTA PASAK ( POST CROWN )

1. Davis crown

Suatu mahkota yang keseluruhannya terbuat dari porselen dan diberi dowell dari silver.

Terdapat dua tipe, yaitu;

a). Ground in type : Pada kasus belum ada kerusakan gigi dibawah permukaan gusi.

b). Case base type : Pada kasus dimana terjadi kerusakan gigi di bawah permukaan gusi.

2. Richmond crown

Mahkota pasak yang terbuat dari porselen dengan facing dari porselen dan backing

logam. Digunakan pada kasus yang memerlukan kekuatan besar, misalnya GTC dengan

empat insisvus hilang.

3. Porselen jacket crown dengan dowell crown

Untuk gigi anterior dimana sebagian mahkota klinis masih utuh, tetapi sudah tidak cukup

kuat untuk menahan tekanan daya kunyah.

4. Akrilik crown

Restorasi pada gigi anterior dimana gigi anterior dalam keadaan berjejal, sehingga sulit

untuk menentukan lebar mesio distal gigi tersebut.

Syarat keberhasilan mahkota pasak

Untuk keberhasilan suatu mahkota pasak, harus memenuhi syarat sebagai berikut ;

1. Pengisian saluran akar yang lengkap, hermetis, sampai ke ujung akar.

2. Pada akar tidak boleh terdapat peradangan periapikal.

3. Jaringan pendukung harus dalam keadaan sehat. Tidak terdapat resorbsi tulang alveolar

baik vertikal maupun horizontal.

4. Jaringan akar masih padat, keras dan dinding saluran akar cukup tebal.

5. Posisi gigi lawan dalam segala kedudukan rahang bawah menyediakan tempat yang

cukup bagi inti dan mahkota jaket.

6. Pada gigi yang mengalami apikoektomi rasio panjang akar dengan dowel crown harus

seimbang.

HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN POST CROWN

1. Pengisian saluran akar

3

3

Page 4: mahkota pasakbarudoc

Harus hermetis sampai ke ujung akar

Pengisisan paling baik dengan gutapercha point, setelah satu bulan kontrol dan

tidak terdapat tanda-tanda peradangan; perkusi -, tekan -,mobiliti -

Tidak terdapat peradangan periapikal, seperti tidak ada abses, granuloma, kista

maupun over filling.

Jaringan pendukung sehat, tidak terdapat resorbsi baik vertikal maupun

horizontal.

Metode pengisian dengan sectional methode. Metode lain boleh dilakukan dengan

cataan pengambilan gutapercha tidak boleh dengan rotary instrument tetapi

menggunakan; pesoreamers, bur drill dengan putaran rendah, alat plugger yang

dipanaskan.

2. Keadaan mahkota gigi harus sesuai dengan indikasi

3. Keadaan oklusal

Apabila terdapat cervikal bite,close bite. Ketebalan gigi dalam arah labio-lingual kurang, ini

menjadi indikasi untuk pembuatan mahkota jenis Richmond Crown.

A. PREPARASI MAHKOTA PASAK

1. PREPARASI BAGIAN MAHKOTA

a. Preparasi dimulai dengan membuang sisa jaringan

mahkota. Pemotongan bagian distal dimulai dari

sudut mesial menuju distoservikal. Bagian mesial

yang tersisa dipotong serong mulai dari tengah

diagonal menuju sudut mesio-servikal. Cara ini

dilakukan agar gigi sebelahnya tidak ikut

terpreparasi.

b. Sisa bagian tengah digerinda sehingga hasilnya

terdiri dari dua bidang yaitu labial dan lingual.

c. Sebaiknya jaringan gigi pada bagian labial dan

lingual jangan dipreparasi sampai di bawah tepi

gusi agar tidak terjadi penutupan pinggiran

preparasi oleh gusi yang dapat mengganggu

ketepatan pencetakan. Nanti sebelum pasak

dipasang barulah pinggiran gigi dapat dpreparasi

kembali sampai 0,5 mm di bawah permukaan gusi

pada bagian labial. Setelahnya baru dilakukan

pencetakan untuk pembuatan crown.

2. PREPARASI SALURAN AKAR

a. Preparasi dirintis terlebih dahulu dengan menggunakan bor bundar diameter 0,9

sampai 1,2 mm tergantung pada besarnya garis tengah akar.

4

4

Page 5: mahkota pasakbarudoc

b. Dilakukan pengambilan gutapercha menggunakan ekskavator yang telah

dipanaskan, sedikit demi sedikit diambil. Perlu diusahakan agar bahan pengisi

saluran akar tidak tertarik keluar semua tetapi pada daerah apeks masih terisi

dengan gutapercha dan pasta pengisi saluran akar.

c. Pengambilan gutapercha dapat dilakukan dengan instrumen putar yang disebut

dengan peso reamers/ drill yang dipasang pada contra angle low speed. Menurut

Tillman bisa menggunakan bur bulat dengan putaran lambat mula-mula

membuat jalan masuk dengan bur bulat kecil kemudian dengan roundbur lebih

besar sesuai dengan saluran akar yang ada dan jika gutap dalam saluran akar

telah diambil sepanjang posterior yang dikehendaki maka bor bulat dapat diganti

dengan bor fisur untuk memuat bentuk dari pasak.

d. Dengan bor fisur saluran perintis dilebarkan

dan dibentuk sehingga penampangnya

berbentuk oval dengan sumbu panjang dalam

arah labiolingual untuk mencegah terjadinya

rotasi.

e. Diameter saluran akar kurang lebih 1/3 ukuran

penampang permukaan akar. Dalamnya 2/3

panjang akar atau sedikitnya sama dengan

panjang mahkota gigi asli yang diganti.

f. Dibuat seat atau dudukan berbentuk shoulder

sedalam 0,7 – 1 mm dengan bentuk mengikuti

keliling akar dengan lebar 1/6 diameter akar,

tujuannya untuk mencegah patahnya inti oleh

adanya daya gigit dari gigi lawan.

g. Untuk memeriksa hasil preparasi digunakan santigen yang dipanaskan sampai

lunak kemudian dicetakkan ke dalam preparasi. Jika preparasi sudah memadai

tahap selanjutnya adalah membuat pola lilin pasak inti.

B. PEMBUATAN POLA LILIN UNTUK PASAK INTI

Pembuatan pola lilin dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu ; langsung (direct methode)

dan cara tidak langsung (indirect methode)

1) Tidak Langsung (indirect methode)

5

5

Page 6: mahkota pasakbarudoc

a. Bahan cetak elastomer dimasukkan ke dalam saluran akar dengan semprotan.

b. Sebatang kawat yang telah diulasi dengan perekat ( tray-adhesif ). Kawat tersebut

dilumuri dengan bahan cetak. Kemudian dimasukkan ke dalam saluran akar

dengan gerakan memompa.

c. Dengan kawat pada tempatnya dilakukan pencetakan dengan bahan cetak

elastomer

d. Pada cetakan yang telah jadi dilakukan pembuatan pola lilin pasak inti.

2) Langsung (direct methode)

a. Lilin inlay dipanaskan di atas lampu spirtus ditekan bentuk kerucut sampai lunak.

Lilin dimasukkan ke dalam saluran akar yang telah dibasahi dengan aquades.

Dipadatkan penuh pada seluruh preparasi saluran akar dan membentuk atap

6

6

Gbr 1).a Gbr 1).b

Gbr 1).c Gbr 1).d

Page 7: mahkota pasakbarudoc

b. Dipasang stift kawat yang dipanaskan terlebih dahulu,ditekan masuk ke dalam lilin

di saluran akar. Pada bagian atap stift disisakan tidak tertutup lilin dan

dibengkokkan sebagai tanda yang membedakan bagian palatal dan labial.

c. Setelah lilin mengeras dan melekat pada kawat, pola lilin ditarik keluar dari saluran

akar untuk melakukan koreksi. Koreksi ini dapat dilakukan dengan

membandingkan hasil preparasi saluran akar yang tercetak pada santigen.

d. Bentuk akhir pola inti menyerupai bentuk preparasi mahkota jaket hanya saja

ukurannya lebih kecil.

C. PEMBUATAN MAHKOTA SEMENTARA

Oleh karena dalam pembuatan mahkota pasak seluruh jaringan mahkota dihilangkan,

maka untuk melekatkan suatu mahkota diperlukan pasak sementara. Pasak sementara dapat

dibuat dari sisa paper-clips yang dilipat sampai kedua ujungnya merapat seperti pada gambar.

Kedua ujung yang merapat dapat direnggangkan seperlunya agar jika dimasukkan dalam

saluran akar terdapat friksi/gesekan terhadap didnding saluran akar dapat memegang pasak

pada tempatnya.

Mahkota sementara untuk keperluan ini dapat digunakan

mahkota sementara buatan pabrik yang ukuran, bentuk dan

warna disesuaikan. Dapat juga menggunakan gigi artifisial yang

7

7

a b c d

Gambar 4

Gambar 5

Page 8: mahkota pasakbarudoc

terbuat dari akrilik dan harus memenuhi syarat estetik. Bagian

palatal gigi akrilik dikurangi sedemikian rupa sehingga tersedia

tempat yang cukup untuk penempatan kawat paper clips yang

berfungsi sebagai pasak sementara (gambar 5). Kemudian

mahkota ini disemenkan pada preparasi. Untuk memudahkan

pengeluaran digunakan semen fletcher yang biasa digunakan

sebagai bahan tambalan sementara.

D. PENGECORAN PASAK

Tahap kerja pengecoran logam terdiri dari :

a. Pemasangan saluran cor ( sprue ) pada pola lilin

Kawat yang dipakai untuk membuat pola lilin dapat berfungsi sebagai sprue. Untuk

mencegah terjadinya porositas pengisutan (shringkage porosity) pada sprue ditambahkan

reservoir.

b. Pemendaman ( investing )

Sebelum pemendaman dilakukan, terlebih dahulu dibuat pembentuk kawah ( crucible

form ) dari lilin pada sebuah tabung casting ring. Kawah pengecoran dengan slinger

sebaiknya dibuat dangkal yaitu kerucut kawah yang bersudut ± 120 º, sedangkan jika

pengecoran dilakukan dengan mesin sentrifugal harus dibentuk lebih curam yaitu 80º-

90º. Pola lilin harus dibersihkan terlebih dahulu menggunakan kwas dan air sabun atau

dapat juga digunakan alkohol untuk menghilangkan tegangan permukaan. Adukan bahan

pendam diulaskan secara tipis pada permukaan pola lilin sampai semua lilin diliputi oleh

adukan semen. Pola lilin yang telah terulas dimasukkan ke dalam tabung cor. Kemudian

tabung cor diletakkan pada pembentuk kawah kemudian diisi dengan bahan pendam.

c. Pembakaran ( Burning out )

d. Pengecoran ( Casting )

e. Penyelesaian ( finishing )

Pada tahap ini, hasil coran tidak perlu dipoles karena permukaan yang kasar menjadi

tempat retensi antara semen dengan permukaan pasak.

E. PEMASANGAN PASAK

a. Pasak dicoba dimasukkan ke dalam saluran akar. Jika terdapat kelebihan logam seperti

bintil logam yang dapat menghalangi arah masuk atau insersi, maka kelebihan logam

tersebut dipotong / dibuang.

b. Inti tidak boleh tergigit gigi antagonis. Khusus untuk koreksi posisi gigi, inti dapat

dibengkokkan sesuai dengan maksud koreksi maksimal 30 derajad.

c. Pada pasak terlebih dahulu dibuat alur lolos ( escape vent ) sebagai tempat mengalirnya

semen dengan mudah untuk menghilangkan adanya tekanan balik dari pasak pada saat

penyemenan. Tekanan balik ini akan menyulitkan pengepasan pasak ( gambar 6.d )

8

8

Page 9: mahkota pasakbarudoc

d. Untuk melekatkan pasak dalam saluran akar digunakan adukan semen yang agak encer

dimasukkan ke saluran akar menggunakan sonde atau reamers

e. Pasak juga dilumuri dengan adukan semen tersebut kemudian dimasukkan ke dalam

saluran akar dan dipertahankan kedudukan yang semestinya sampai semen mengeras.

Untuk memudahkan pekerjaan, kelebihan semen dibuang sebelum semen mengeras.

f. Selanjutnya dilakukan pencetakan, kemudian model dari hasil cetakan ini digunakan untuk

pembuatan mahkota jaket.

F. PEMBUATAN MAHKOTA

Prosedur pembuatan mahkota pasak sama dengan pembuatan mahkota jaket untuk gigi vital.

G. PEMASANGAN MAHKOTA PASAK ( POST CROWN )

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat uji coba pemasangan / try in mahkota pasak, ( post

crown ) antara lain ;

a. Estetik

Warna dari post crown harus sesuai dengan gigi asli yang ada dalam rongga

mulut. Bentuk dan ukuran harus disesuaikan dengan anatomi gigi.

b. Oklusi

Tidak boleh terjadi prematur kontak yang akan mengakibatkan trauma oklusi.

Untuk mengetahuinya digunakan kertas artikulasi, adanya teraan yang lebih tebal

menunjukkan terjadinya traumatik oklusi.

c. Adaptasi

Terutama keakuratan / kerapatan pinggiran servikal antara tepi mahkota jaket

dengan bagian servikal gigi asli. Pada bagian pundak, pinggiran mahkota tidak boleh

menekan gusi ( overhang ), karena kelebihan mahkota dapat menjadi tempat

tertimbunnya plak yang akan mengakibatkan peradangan gusi.

d. Kedudukan

Mahkota tidak boleh labioversi ataupun palatoversi, disesuaikan dengan

kedudukannya terhadap gigi lain yang ada dalam rongga mulut.

e. Daerah titik kontak

Untuk pemeriksaan daerah titik kontak digunakan dental floss. Daerah titik kontak

harus dapat dilalui oleh dental floss ini.

9

9

Gambar 6.c. Gambar 6.d.

Page 10: mahkota pasakbarudoc

H. PENYEMENAN POST CROWN

Semen yang akan digunakan harus disesuaikan dengan bahan crown. Semen-semen

yang mengandung eugenol ( zinc oxide eugenol cement, Alumina EBA cement ) tidak cocok

untuk menyemen mahkota yang terbuat dari bahan akrilik, karena akan bereaksi dengan

bahan akrilik dimana akrilik akan berubah warna, menjadi lunak dan permukaannya menjadi

retak-retak (crazing).

Semen jenis komposit memiliki sifat mekanis yang lebih baik. Semen jenis polokarboksilat

memiliki sifat adhesi terhadap dentin dan glasir lebih baik daripada semen zinc-phospat

dimana semen Zinc phospat lenih mudah larut dalam cairan mulut.

Mahkota diisi penuh dengan adukan semen dan sebagian diulaskan merata pada

sekeliling preparasi post untuk mencegah terkurungnya gelembung udara pada sudut pundak.

Setelah mahkota masuk dengan seksama pada tempatnya, operator harus mepertahankan

kedudukannya sampai semen mengeras. Kemudian sisa-sisa semen dibersihkan.

I. INSTRUKSI PADA PENDERITA

Instruksi yang diberikan sama dengan instruksi pada pembuatan mahkota jaket, dimana

pasien diminta tidak menggunakan mahkota pasak untuk menggigit sesuatu yang keras dengan

sengaja. Pasien diminta untuk datang kembali 3 – 7 hari setelah pemasangan untuk diperiksa

oklusi, keadaan sela gusi dan kebersihan mulutnya.

DAFTAR PUSTAKA

- Martanto. P., drg. Ilmu Mahkota danJembatan jilid 1 dan 2 1985

- S Weine. Franklin, Endodontic Therapy, sixth edition, 2004

- Bence Richard, Buku Pedoman Endodontik Klinik, penerjemah E.H Sundoro &

Narlan,1990

10

10