Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
2
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
PEMBENAHAN lingkup internal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) terus dilakukan guna peningkatan kinerja dan pergerakan inovasi,
seperti halnya pembentukan unit organisasi dan unit kerja baru beberapa waktu lalu.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengungkapkan pesannya agar ASN dilingkup Ke-
menterian PUPR dapat tinggalkan zona nyaman serta terus tingkatkan kualitas, ‘‘Kita ingin
ASN PUPR menjadi SDM yang unggul, meninggalkan zona nyaman dan terus meningkat-
kan kapasitas masing-masing serta selalu siap berkompetisi secara positif’’.
Sejalan dengan itu, KIPRAH edisi 97 kali ini mempublikasikan apa saja unit organi-
sasi serta unit kerja baru yang telah dibentuk di tiga Direktorat Jenderal (Ditjen) yaitu
Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Ditjen Cipta Karya,
serta Ditjen Bina Konstruksi.
Perkenalkan, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan.
Unit organisasi ini merupakan pengembangan dari Ditjen Pembiayaan Perumahan
yang telah ada sebelumnya, dimana saat ini pembiayaannya terfokuskan pada pengem-
bangan model non APBN serta ruang lingkupnya menjadi lebih luas, bukan hanya ter-
fokus pada infrastruktur perumahan saja.
Dilingkup Ditjen Cipta Karya, telah dibentuk dua Unit Kerja baru yaitu Balai Infra-
struktur Permukiman serta Pusat Sarana dan Prasarana Pendidikan Olahraga dan Pa-
sar (PSPPOP). Tugas dan fungsi Unit Kerja PSPPOP ialah melakukan rehabilitasi serta
membangun prasarana dan sarana pendidikan, olahraga dan juga pasar. Sarana dan
prasarana Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 yang tengah dibangun merupa-
kan salah satu contohnya.
Berbeda dengan itu, Ditjen Bina Konstruksi dibentuk Balai Pengadaan Barang dan
Jasa (PBJ) dimana bertujuan untuk meningkatkan disiplin dan kualitas PJB menjadi
lebih transparan, bersaing dan akuntabel. Seluruh informasi tersebut dapat disimak
pada Rubrik Utama, dimana terdapat juga wawancara eksklusif KIPRAH dengan ketiga
Direktur Jenderal (Dirjen) terkait.
Informasi lainnya juga telah kami kemas pada berbagai rubrik. Seperti Rubrik Aktua-
lita, bagaimana perkembangan pembangunan infrastruktur PON Papua 2020 yang saat
ini pembangunannya tengah digenjot dan ditargetkan akan rampung seluruhnya pada
tahun 2019 ini. Pada rubrik yang sama, kami hadirkan hasil dari kunjungan kerja Men-
teri Basuki Hadimuljono ke dua Negara, Amerika dan Korea Selatan.
Beralih pada Rubrik Teknologi, kami hadirkan informasi terkait Sistem Manajemen
Pengetahuan (SIMANTU) yang dibentuk oleh Badan Pengembangan Sumber Data Ma-
nusia (BPSDM) merupakan sistem manajemen pengetahuan berbasis Teknologi 4.0.
Rubrik dan informasi lainnya telah kami rangkum dan kemas pada KIPRAH edisi 97
‘’Inovasi Baru Harapan Baru’’ kali ini. Inovasi dan evaluasi yang terus dilakukan tak lain
untuk memaksimalkan kinerja Kementerian PUPR kepada negeri. Selamat Membaca.
Salam Infrastruktur! n
3
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
NUANSA
INOVASI BARU
HARAPAN BARUREDAKSI KIPRAH
12Laporan UTaMa ReoRganisasi Demi
Peningkatan kualitas
kineRja
n Satu Pintu Pembiayaan Infrastruktur hal 15
n Jadi Simbol KPBU, Tugas Kami
Cari Sumber Pendanaan Baru
di Luar APBN hal 20
n Akuntabel Mengawal Barang
Jasa Konstruksi hal 24
n P2JK Harus Mampu Menjaga Integritas
dan Bebas Intervensi hal 28
n PSPPOP Siap Revitalisasi
Sekolah Hingga Pasar Rakyat hal 32
n Prioritas yang Direhab itu Masuk
Kategori Rusak hal 36
n Apa Kata Mereka hal 40
LAPORAN UTAMA
Dewan Redaksi: Anita Firmanti • Luthfil Annam • Sudirman Pemimpin Umum: Endra S Atmawidjaja Pemimpin
Redaksi: Anum Kurniawan Redaktur Pelaksana: Arif Fajar Redaksi: Krisno Yuwono • Muhammad Danial • Djoko Karsono • Mirah N • Warjono • A B Hartati • Gustav S Editor: Santi I Astuti • Wayan Yoke • Sri Rizqi Gustiarini • Anisah FB Desain/Artistik: E Prananta • Hedi Hardiyansyah • Rangga • Amelia • Harits Fotografer: Odhy A • Andika • Agus Iwan S Sekretaris: Juariah • Nur Aisyah • Umi Fatimah S • Fitria MP Kontributor: Djadjuri Luciana R • Asep Kurniawan • Warsono Sirkulasi/Distribusi: Karina • Nadi Tarmadi • Yusron • Anas • Arifin Diterbitkan oleh: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Alamat: Biro Komunikasi Publik, Gedung Utama Lt.4 Jl Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta 12110 Telp./Fax: 021-725 1538, 021-724 8932 e-mail: [email protected]
Redaksi Majalah KIPRAH menerima kiriman artikel, atau tulisan lain yang (1) bersifat populer dan (2) sesuai dengan isi Majalah KIPRAH. (3) Panjang tulisan minimal 400 kata, maksimal 1600 kata. (4) Pengiriman naskah dapat dilakukan melalui email ke [email protected], disertai dengan data diri berupa biografi singkat dan alamat, nomor telepon, fax atau E-mail (bila ada). (5) Naskah yang tidak dimuat biasanya tidak akan dikembalikan, kecuali atas permintaan penulis. (6) Redaksi berhak melakukan perubahan naskah tanpa mengubah isi dari tulisan.
@KemenPU
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
@kemenpupr KemenPU
4 Daftar isi
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
42akTUaLiTa PaPua BeRBenah
jelang Pon 2020
n Sulawesi Utara Apresiasi
Kinerja Pemerintah hal 60
n Hidup Sehat dengan Sadar Sanitasi hal 62
n Peneliti yang Bermanfaat Bagi
Masyarakat hal 64
n Bijak Kelola Sumber Daya
Manusia PDAM hal 66
OPINI
AKTUALITA
n Tol Balikpapan–Samarinda, Magnet Baru
Ekonomi di Kalimantan hal 45
n Belajar Tanggap dari Banjir
Madiun dan Papua hal 48
n Peran BPIW Mengembangkan
Infrastruktur hal 52
n Jalin Kerjasama dengan
Amerika dan Korea Selatan hal 56
5
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
6 Daftar isi
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
68SeLingan seleksi mahasiswa BaRu
Politeknik Pu
n Tambah Ilmu melalui Aplikasi SIMANTU hal 71
n Raih Penghargaan Manajemen
Informasi Arus Mudik 2019 hal 74
SELINGAN
7
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
78JeLaJah sentuhan PemeRintah
memoles laBuan Bajo
n Suplai Infrastruktur Pulau Dewata hal 81
JeLaJah
8 Daftar isi
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
85Wacana memaDu PaRiwisata
Dan inDustRi
sulawesi utaRa
n Pacu Target Tol Cisumdawu hal 88
WACANA
9
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
10
91JendeLa PenDiDikan untuk
masa DePan
Bangsa
92LegiSLaTif komisi V DPR tinjau
akses DaRat Di meDan
n Menteri Basuki Raih
Penghargaan Outstanding Minister hal 10
n Acoustic Music Show,
Ajang Keakraban Insan PUPR hal 11
n Komisi V DPR Dukung Infrastruktur
di Tanah Sumba hal 93
LINTAS INFO
LEGISLATIF
94karikaTUr
10
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
mimpinan Menteri Basuki di Kementerian PUPR dalam
menjalankan tugas pembangunan infrastruktur di Indone-
sia untuk mewujudkan negara berdaya saing. “Kami juga
menilai kemampuan Menteri untuk berkolaborasi dengan
para pemangku kepentingan lain sehingga kebijakan-
nya efektif dan menjadikan situasi bisnis lebih kondusif,”
sanjung Hariyadi.
Secara garis besar, penilaian penghargaan didasarkan
pada inovasi dan prestasi Menteri Basuki yang telah men-
jadi pengungkit bagi perubahan ekonomi dan bisnis di
Indonesia menjadi lebih baik. Kementerian PUPR dinilai
telah berhasil memberikan perhatian bagi daerah-daerah
tertinggal melalui pendekatan pembangunan wilayah serta
program yang dilakukan dapat menggerakkan perekono-
mian, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkat-
kan nilai tambah produksi dalam negeri.
Hariyadi menilai Kementerian PUPR mampu mempere-
rat persatuan bangsa melalui pembangunan infrastruktur
seperti bendungan, perumahan rakyat, Trans Jawa, Trans
Papua, Trans Sumatera dan lainnya. “Pembangunan infra-
struktur tersebut telah menciptakan kemudahan logistik,
peningkatan ekonomi dan menjadikan Indonesia berdaya
saing,” tuturnya.
Pemenang penghargaan dipilih setelah melalui riset dan
evaluasi oleh dewan juri yang terdiri dari unsur akademisi,
perbankan, praktis industri finansial, pakar investasi, dan
jajaran redaksi Harian Bisnis Indonesia. Kriteria penilaian
mencakup strategi, program, portofolio, capaian, termasuk
apresiasi dukungan dari publik secara luas. n
MeNTeRI Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerima
penghargaan Outstanding Minister dari Harian
Bisnis Indonesia, dalam acara Penganugerahan Bisnis
Indonesia Award 2019. Mewakili Menteri Basuki, peng-
hargaan itu diterima langsung Dirjen Bina Konstruksi
Syarief Burhanudin dari Deputi Direktur Pemasaran Bis-
nis Indonesia Group Asep MH Mulyana, di Hotel Raffles
Jakarta, Jumat (11/7).
Penghargaan tersebut merupakan apresiasi kepada se-
jumlah menteri Kabinet Kerja era Presiden Joko Widodo
dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dinilai memiliki ko-
mitmen, semangat, dan langkah-langkah kongkrit dalam
mendukung peningkatan ekonomi di Indonesia.
Selain Menteri Basuki, penerima penghargaan tersebut
yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri
Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Kela-
utan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri energi dan
Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan.
Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanudin bersyukur
atas apresiasi Harian Bisnis Indonesia. “Penghargaan ini
bukan merupakan akhir dari perjalanan pembangunan in-
frastruktur, tapi merupakan cambuk bagi kami di Kemen-
terian PUPR untuk bekerja lebih baik dan lebih giat agar
dapat menyediakan infrastruktur yang handal bagi masya-
rakat,” kata Syarif Burhanuddin.
Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group, Hariyadi
Sukamdani, mengatakan penganugerahan ini merupakan
bentuk apresiasi Bisnis Indonesia atas sepak terjang kepe-
Menteri Basuki RaihPenghargaan Outstanding Minister
OLEH: TiM kiprah/ Tri haTnanTo - BiRo komunikasi PuBlik, kementeRian PuPR
Lintas info
11
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
DeMI meningkatkan kenyamanan kerja dan ke-
akraban antarkaryawan, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar
acara Acoustic Music Show di taman sekitar Lapangan Sapta
Taruna Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (5/7). Acara yang
digagas oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ini direnca-
nakan untuk diadakan secara rutin dua minggu sekali setiap
Jumat pukul 16.30-18.00 WIB.
“Acara ini idenya Pak Menteri. Beliau ingin adik-adik mi-
lenial di Kementerian PUPR akrab dan kenal satu sama lain
karena komunikasi kan mempengaruhi hasil kerja. Dengan
acara yang santai dan relaks ini, yang tidak kenal bisa nyanyi
bersama lama-lama bisa kenal dan akrab. Hubungan akrab
antar pegawai bisa meningkatkan kinerja,” terang Sekretaris
Jenderal Kementerian PUPR, Anita Firmanti.
Lebih lanjut, Anita menjelaskan acara Acoustic Music
Show akan diisi bergantian oleh perwakilan setiap unit orga-
nisasi (unor). “Untuk acara perdana ini diisi oleh band per-
wakilan Setjen. Ke depannya, bergilir setiap unor mendapat
kesempatan,” kata Anita.
Selain bertujuan untuk mengakrabkan generasi muda
Kementerian PUPR, acara Acoustic Music Show ini juga ber-
tujuan untuk memanfaatkan fasilitas ruang terbuka hijau
(RTH) yang ada di sekitar Kampus PUPR. “Dengan kawa-
san kerja yang nyaman akan mendukung kualitas kerja. Apa
yang sudah dibangun harus dipelihara dan dijaga kebersi-
hannya,” ujar Menteri Basuki, beberapa waktu lalu.
Anita berharap acara ini bisa terus dilaksanakan secara
mandiri oleh generasi muda PUPR. Selain acara musik, ia
mengatakan Sekretariat Jenderal akan memfasilitasi ak-
tivitas luar kantor lain yang diajukan oleh karyawan PUPR.
“Saya sudah mengumpulkan adik-adik milenial PUPR, me-
reka bisa ajukan aktivitas apa saja seperti operet, gamelan,
atau bela diri apa yang diusulkan akan kami fasilitasi selama
permintaannya masih realistis,” tambah Anita.
Putra Harry, salah seorang CPNS 2018 menilai acara ini
sangat menarik karena baru pertama kali digelar di Kemen-
terian PUPR. Ia berharap acara ini bisa terus rutin berlanjut
dan sosialisasinya lebih masif agar lebih banyak karyawan
yang bisa berpartisipasi. n
Acoustic Music Show,Ajang Keakraban Insan PUPROLEH: TiM kiprah/ MeSSi Sabrina - BiRo komunikasi PuBlik, kementeRian PuPR
Lintas info
12
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Perubahan struktur organisasi dilakukan dengan membentuk beberapa unit kerja baru. Upaya ini sebagai bagian dari reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian PUPR.
LAPORAn UtAMA | InOvASI BARU HARAPAn BARU
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
OLEH: TiM kiprah
13
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Reorganisasi Demi Peningkatan kualitas kinerja
RAGAM cara dilaku-
kan Kementerian Pe-
kerjaan Umum dan Pe-
rumahan Rakyat (PUPR)
untuk meningkatkan kualitas ki-
nerjanya. Salah satu upaya itu de-
ngan restrukturisasi organisasi. Pada
semester pertama tahun ini, Kemen-
terian PUPR melakukan perubahan
nomenklatur dan membentuk bebe-
rapa unit kerja baru dengan hadir-
nya Direktorat Jenderal Pembiayaan
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Perumahan (DJPIPUP), Balai P2JK,
hingga Pusat Pengembangan Sarana
Prasarana Pendidikan, Olahraga dan
Pasar (PSPPOP).
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljo-
no menyikapi kebijakan tersebut se-
bagai bagian dari reformasi birokrasi.
Penguatan organisasi ini diharapkan
memacu meningkatnya kualitas ki-
nerja lembaga dan insan PUPR dalam
penyediaan infrastruktur nasional.
“Ini bagian dari upaya untuk mening-
katkan pelayanan kita kepada publik.
Apalagi pembangunan infrastruktur
menjadi tulang punggung ekonomi
nasional,” tutur Menteri Basuki.
Perubahan nomenklatur Direk-
torat Jenderal Pembiayaan Peru-
mahan menjadi Direktorat Jenderal
Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan
Umum dan Perumahan merupakan
salah satu terobosan yang dilakukan.
Dulunya unit organisasi itu hanya
spesifik mengurusi bidang pembia-
yaan perumahan saja. Kini seluruh
urusan pembiayaan infrastruktur
yang berada di lingkup masing-ma-
sing direktorat jenderal telah diga-
bung dalam tugas DJPIPUP.
DJPIPUP bertugas menyelenggara-
kan perumusan dan pelaksanaan ke-
bijakan di bidang pembiayaan infra-
struktur bidang pekerjaan umum dan
perumahan. “Fokusnya mencari pen-
danaan di luar penggunaan anggaran
negara yaitu dengan mendorong
skema lewat kerja sama dengan badan
usaha (KPBU),” kata Dirjen DJPIPUP,
eko D. Heripoerwanto.
Penguatan organisasi juga dilaku-
kan dengan membentuk Balai Pelak-
sana Pemilihan Jasa Konstruksi (P2JK)
di 34 provinsi di Indonesia. Lembaga
ini menggantikan Unit Layanan
Pengadaan (ULP) yang dulunya ber-
ada di unit organisasi (unor) teknis.
Secara struktural, Balai P2JK masuk
dalam ranah Direktorat Jenderal Bina
Konstruksi.
Menteri Basuki saat Rapat Kerja Kementerian PUPR
Ilustrasi Desain Ruang Rektorat Universitaas Islam negeri Mataram
14
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
LAPORAn UtAMA | InOvASI BARU HARAPAn BARU
Dirjen Bina Konstruksi, Syarif
Burhanuddin mengatakan, pemben-
tukan Balai P2JK merupakan langkah
Kementerian PUPR mengimplemen-
tasikan strategi pencegahan penyim-
pangan dalam pengadaan barang dan
jasa. Dengan begitu, proses Peng-
adaan Barang dan Jasa (PBJ) kons-
truksi semakin lebih efektif, efisien,
transparan, berkualitas dan akunta-
bel. “Harus kredibel, profesional, dan
berintegritas, terutama dalam proses
lelang pengadaan barang jasa,” cetus
Syarif.
Unit kerja lainnya yang juga baru
dibentuk Kementerian PUPR yaitu
Pusat Pengembangan Sarana Prasa-
rana Pendidikan, Olahraga dan Pasar
(PSPPOP). Strukturnya berada di ba-
wah Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Kepala Pusat PSPPOP, Iwan Supri-
janto menjelaskan, PSPPOP memi-
liki tugas untuk merehabilitasi dan
membangun lembaga pendidikan,
pasar, dan sarana olahraga. Kegiatan
itu merupakan peralihan tugas yang
sebelumnya ditangani kementerian
terkait.
Iwan menyatakan tidak semua
infrastruktur tersebut ditangani Ke-
menterian PUPR. Sebagian urusan
tersebut masih ada di Kemendikbud,
Kemenag, Kemenristekdikti, Kemen-
pora, Kemendag dan Pemerintah
Daerah. “Ada kriterianya tersendiri
yang ditangani (PSPPOP),” jelas Iwan.
Total sekitar ribuan sekolah, ma-
drasah, pasar, dan sarana olahraga di
seluruh Indonesia yang dibangun dan
diperbaiki. Kementerian PUPR pun
berkomitmen akan menyelesaikan
rehabilitasi dan renovasi infrastruk-
tur tersebut secara bertahap dengan
tetap mengutamakan pada kualitas
hasil bangunan yang baik. n
Pelantikan Dirjen PIPUP, Eko D. Herpoerwanto
Para Pekerja Konstruksi
15
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
DIReKTORAT Jenderal
Pembiayaan Infrastruk-
tur Pekerjaan Umum dan
Perumahan (DJPIPUP)
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) lang-
sung tancap gas usai resmi dibentuk.
Dulunya unit organisasi itu masih
bernama Direktorat Jenderal Pembia-
yaan Perumahan yang spesifik meng-
urusi bidang perumahan saja. Kini
seluruh urusan pembiayaan infra-
struktur yang berada di lingkup ma-
sing-masing direktorat jenderal telah
digabung dalam tugas DJPIPUP.
Perubahan nomenklatur memang
sempat mencuat pada pertengahan
2017 lalu. Kemudian pergantian itu
akhirnya direalisasikan pada Desem-
ber 2018 dengan terbitnya Peraturan
Presiden (Perpres) Nomor 135 Tahun
2018 tentang Kementerian PUPR.
Dalam isinya, perpres tersebut me-
mutuskan mengubah nomenklatur
Ditjen Pembiayaan Perumahan men-
jadi Ditjen Pembiayaan Infrastruktur
(DJPIPUP).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljo-
no mengatakan, DJPIPUP merupakan
pengembangan dari Ditjen Pembia-
yaan Perumahan yang sebelumnya
hanya fokus pada pengembangan
inovasi pembiayaan kreatif di bidang
perumahan. Namun, besarnya keper-
luan pembiayaan infrastruktur yang
mendesak saat ini mendorong perlu-
nya membentuk unit kerja baru. Se-
bab selama ini belum tidak ada Direk-
torat Jenderal yang fokus menangani
Satu Pintu Pembiayaan InfrastrukturAwalnya hanya menangani pembiayaan perumahan. Kini segala urusan pembiayaan infrastruktur digabung dan dilimpahkan dalam satu lingkup Direktorat Jenderal.
satu Pintu Pembiayaan infrastruktur
OLEH: TiM kiprah/ diTJen peMbiayaan infraSTrUkTUr pekerJaan UMUM dan perUMahan
Dirjen PIPUP, Eko D. Herpoerwanto tinjau proyek pembangunan jalan tol
16
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
pembiayaan infrastruktur.
Kini dengan hadirnya DJPIPUP,
maka unit kerja tersebut punya tugas
besar. Menyelenggarakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembiayaan infrastruktur bidang pe-
kerjaan umum dan perumahan. Fo-
kusnya ialah mencari alternatif pem-
biayaan infrastruktur di luar dana
negara (APBN), yakni dengan skema
KPBU.
Dia menambahkan, nantinya be-
berapa unit Kementerian PUPR se-
perti Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)
serta Badan Pendukung Sistem Pe-
nyediaan Air Minum (BPSPAM) akan
masuk di dalam Direktorat Jenderal
yang baru tersebut. Hal ini dikare-
nakan cakupan pembiayaan infra-
struktur sifatnya sangat luas. “Ditjen
ini memang khusus didesain untuk
bisa mengimplementasikan KPBU,
baik itu di jalan tol, sumber daya air,
perumahan, air minum. Jadi semua
KPBU ada dalam satu wadah Dirjen
pembiayaan infrastruktur pekerjaan
umum dan perumahan,” kata Men-
teri Basuki.
Dengan demikian, DJPIPUP ber-
tugas melaksanakan kebijakan dibi-
dang fasilitasi dan layanan investasi
infrastruktur serta penetapan sumber
pendanaan dan skema pembiayaan
infrastruktur pekerjaan umum. Da-
lam implementasinya, DJPIPUP fokus
pada pengembangan model pembia-
yaan non-APBN seperti Pembiayaan
Investasi Non-Anggaran Pemerintah
(PINA) atau Kerja sama Pemerintah
dan Badan Usaha (KPBU). Inovasi
sumber pembiayaan non-APBN itu
LAPORAn UtAMA | InOvASI BARU HARAPAn BARU
Maket Rusun Paspampres
Menteri Basuki tinjau progres pembangunan Jalan tol Cisumdawu
17
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
satu Pintu Pembiayaan infrastruktur
demi mempercepat ketersediaan in-
frastruktur sebagai alternatif APBN
yang terbatas. “Karena itu, pembia-
yaan ini harus kreatif untuk penye-
lenggaraan infrastruktur ke depan,”
pungkas dia.
Jadi ‘nahkoda’ Dirjen PIPUP, eko D Heripoerwan-
to menyatakan siap menjalankan
tugas dan fungsi lembaganya. Meski
baru dibentuk beberapa bulan lalu, ia
menilai DJPIPUP langsung bergerak
cepat untuk meng-implementasikan
tugas yang telah diamanatkan.
Sebagai ‘nahkoda’ DJPIPUP, Heri
menyampaikan dia menempat-
kan orang-orang yang memiliki pe-
ngalaman mumpuni di pos-pos tiap
direktoratnya. “Kami pastikan bahwa
di Direktorat Pelaksanaan Pembia-
yaan Perumahan, kami menempat-
kan orang-orang yang dulu paham
urusan itu, sehingga tidak perlu bela-
jar lagi,” tegas dia.
Secara organisasi, Heri menegaskan
DJPIPUP melibatkan sebagian unit or-
ganisasi lain di Kementerian PUPR un-
tuk dapat memberikan layanan yang
lebih baik dan terintegrasi. Perubahan
organisasi tidak membuat lepasnya
tanggung jawab terhadap pelaksanaan
misi Pemerintah untuk membantu
pembiayaan perumahan bagi Masyara-
kat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Selain itu, menurut dia, kehadiran
Ditjen juga didasarkan karena dalam
visi PUPR 2020-2024, kebutuhan ang-
garan untuk penyediaan infrastruk-
tur sebesar Rp2.058 triliun. Jumlah
kebutuhan anggaran tersebut akan
dialokasikan untuk proyek Sumber
Daya Air (Rp577 triliun), Jalan dan
Jembatan (Rp573 triliun), Infrastruk-
tur Permukiman (Rp128 triliun), dan
Perumahan (Rp780 triliun).
Akan tetapi, Heri menjelaskan
bahwa kapasitas posisi proyeksi
APBN 2020-2024 baru mencapai
Rp623 triliun atau 30 persen dari to-
tal kebutuhan anggaran untuk pe-
nyediaan infrastruktur. Untuk men-
cukupi sisa kebutuhan lainnya, maka
diperlukan pembiayaan non-APBN
sebesar Rp1.435 triliun. “Inilah yang
kami lakukan bersama-sama dengan
unit-unit organisasi sektoral untuk
memenuhi yang non-APBN sebagai
tugas utamanya,” imbuh pria yang
sebelumnya menjabat Direktur Pe-
rencanaan Pembiayaan Perumahan
2016-2019 tersebut.
Dalam pemaparannya, Heri
Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat
18
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
menuturkan bahwa DJPIPUP akan
membantu penyediaan dan pem-
bangunan infrastruktur dengan cara
menggandeng investor melalui skema
KPBU. Prosesnya mulai dari perenca-
naan, merancang, mendesain, mem-
bangun, membiayai, mengoperasi-
kan melalui entitas namanya badan
usaha. “Beda kalau dengan APBN,
kita mengenal yang membangun ada-
lah kontraktor,” papar Heri perihal
skema KPBU.
Heri mengatakan skema KPBU
memberikan manfaat berupa transfer
pengetahuan dari swasta ke Pemerin-
tah dan Pemerintah Daerah, alokasi
risiko dua belah pihak, baik swasta
dan Pemerintah, penyelesaian pro-
yek sesuai dengan kesepakatan yang
dapat menghindari siklus anggaran
multitahun, serta peluang investasi
bagi pihak swasta.
Dulunya simpul KPBU ditangani
oleh Direktorat Bina Investasi di
Ditjen Bina Konstruksi. Sekarang,
dilimpahkan ke DJPIPUP melalui Ke-
putusan Menteri PUPR Nomor 379
Tahun 2019. Di Indonesia yang meng-
urus KPBU hanya Kementerian PUPR
dan di level Direktorat Jenderal. “Kita
berharap dengan cara demikian bisa
lebih cepat untuk membangun infra-
struktur bidang PUPR,” ujar dia.
Tahun ini beberapa pembangunan
infrastruktur berskema KPBU telah
mencakup empat tahap. Pertama, ta-
hap perencanaan yaitu Proyek Batam
sewerage system yang memasuki fase
2. Kemudian, tahap persiapan yang
terdiri dari 12 proyek. Tahap ketiga
yaitu proses transaksi yang meliputi
delapan proyek. Terakhir, tahap im-
plementasi atau pelaksanaan kons-
truksi yang mencakup 1 proyek non-
tol dan 33 proyek tol. n
LAPORAn UtAMA | InOvASI BARU HARAPAn BARU
Dirjen PIPUP, Eko D. Herpoerwanto
19
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
20
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
LAPORAn UtAMA | InOvASI BARU HARAPAn BARU
Jadi Simbol KPBU, tugas Kami Cari Sumber Pendanaan Baru di Luar APBn
Eko Djoeli Heripoerwanto, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan
MeNJADI seorang pim-
pinan bukan tugas mu-
dah bagi eko Djoeli
Heripoerwanto. Terlebih
lagi dirinya orang pertama yang diper-
caya menahkodai unit kerja baru di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Pe-
rumahan Rakyat (PUPR), yaitu Direk-
torat Jenderal Pembiayaan Infrastruk-
tur Pekerjaan Umum dan Perumahan
(Ditjen PIPUP). “Ini pengembangan
dari Direktorat Pembiayaan Peru-
mahan yang dulunya hanya ngurus
pembiayaan perumahan,” tutur Heri
saat berbincang dengan Kiprah di ru-
ang kerjanya, pekan lalu.
Heri mengatakan, Ditjen PIPUP
dibentuk khusus mengurusi pem-
biayaan infrastruktur dengan skema
Kerja Sama Pemerintah dan Badan
Usaha (KPBU). Semua KPBU kini ma-
suk dalam satu wadah. Artinya, segala
urusan yang berkaitan dengan kepen-
gusahaan, pembiayaan, investasi kini
menjadi tugas Unit Organisasi (unor)
tersebut.
Konsep KPBU ini didorong
sebagai inovasi untuk meng-
hadirkan infrastruktur
demi efisiensi anggaran
negara. Karena itu, sebagai pionir baru
di Kementerian PUPR, dirinya ber-
upaya mewujudkan tim yang solid. Sa-
lah satu caranya dengan meningkatkan
kompetensi sumber daya manusia di
internalnya. “Saya ingin secepat mung-
kin membuat organisasi ini menjadi
kuat,” ujar pria yang sebelumnya men-
jabat Direktur Perencanaan Pembia-
yaan Perumahan periode 2016-2019
tersebut. Berikut petikan wawancara
selengkapnya.
Apa alasan yang mendasari unit
organisasi ini dibentuk?
Ini amanat dari Perpres Nomor 135
Tahun 2018 tentang perubahan atas
Perpres Nomor 15 Tahun 2015. Kalau
dulu hanya menyangkut perumahan,
Direktorat Pembiayaan Perumahan.
Sekarang lingkupnya lebih luas. Per-
luasan tugas ini menyangkut juga
Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta
Karya, dan Perumahan. Upaya ini
dimaksudkan untuk
OLEH: TiM kiprah/ diTJen peMbiayaan infraSTrUkTUr pekerJaan UMUM dan perUMahan
21
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
wawancara Dirjen Pembiayaan infrastruktur Pu dan Perumahan
mendukung ketersediaan pembiayaan
infrastruktur lebih luas dan layanan se-
makin cepat dirasakan masyarakat.
Kalau selama ini bangun infra-
struktur dengan dana APBN, sekarang
alternatif skema yang didorong me-
lalui KPBU. Sebetulnya skema ini su-
dah advanced berjalan di Kementerian
PUPR. Tapi ke depan, (skema) ini lebih
diutamakan dibanding dengan (pakai)
APBN dalam pembangunan infra-
struktur.
Dibandingkan dengan siklus APBN,
kadang suatu proyek tidak bisa sele-
sai dalam 1-2 tahun, tetapi bisa berta-
hun-tahun (multiyears) terutama yang
skalanya besar. Itu tergantung pada
anggaran pemerintah. Tapi kalau ada
KPBU, karena dananya bukan dari pe-
merintah, siapa pun yang taruh uang
(proyek), itu entah investor, lander, dan
lainnya, maunya infrastruktur yang di-
bangun itu cepat selesai.
Dulunya investasi dan pembiayaan
infrastruktur ada di unor teknis.
Bagaimana strategi DJPIPUP
bersinergi dengan unit organisasi
lain?
Memang selama ini mitra-mitra
kerja di luar PUPR, seperti Bappenas,
Kementerian Keuangan, BKPM, Ke-
mendagri, dan lainnya, dalam penyia-
pan KPBU itu biasanya mereka lang-
sung ke unor-unor teknis. Semua hal
yang menyangkut teknis atau yang si-
fatnya di lapangan, maka jaringan dan
hal yang berbau teknis itu ada di unor
teknis. Tetapi kalau kepengusahaan,
pembiayaan, investasi itu ada di kami.
Pembagiannya seperti itu.
Makanya kami mengenalkan diri
agar segala urusan pembiayaan infra-
struktur itu langsung berhubungan de-
ngan kami. Tidak perlu datang ke ma-
sing-masing unor teknis. Begitu pun
sebaliknya, kalau unor teknis ingin ber-
hubungan dengan pihak luar, misalnya
terkait PPP (Public Private Partnerships)
Book di Bappenas, tidak perlu lagi sen-
diri-sendiri, tetapi melalui kami. Isti-
lahnya sekarang satu pintu.
Peran ini sebelumnya dilakukan
oleh Direktorat Jenderal Bina Kons-
truksi. Mereka ditunjuk sebagai simbol
KPBU. Tetapi dengan adanya DJPIPUP
ini, kami sekarang ditunjuk sebagai
simbol KPBU. Tugas kami cari sumber
dana infrastruktur di luar APBN.
Ada kendala…
Alhamdullilah sampai sekarang
kami mendapat support dari semua
Unit Organisasi (Unor) teknis karena
kehadiran kami sangat membantu me-
mudahkan tersedianya layanan. Kami
bukan dalam pengertian mempunyai
masterplan sendiri untuk infrastruktur
nasional. Masterplan yang punya itu
sektor-sektor dan diintegrasikan de-
ngan BPIW.
Mengapa memilih skema KPBU?
KPBU beda dengan anggaran peme-
rintah. Kalau skema KPBU, mulai dari
desain, pembangunan, mengoperasi-
kan, maintenance, selama masa kon-
sesi itu dilakukan oleh badan usaha.
Jadi, pemerintah diuntungkan karena
APBN tidak perlu menyediakan dana
tahun ini atau tahun depan. Kalau pun
skemanya nanti ada istilah KPBU AP
(availability payment), pemerintah bisa
mencicil dengan rentang waktu 10-15
tahun ke depan. Layanan ini sudah ada
sekarang.
KPBU ini sesuai amanat Presiden
Jokowi yang ingin mengundang inves-
tasi sebanyak mungkin. Kalau tanpa
investasi, masyarakat tidak bisa men-
dapatkan layanan lebih cepat dari
yang mereka harapkan. Masyarakat
sekarang ini dalam posisi menuntut
kualitas layanan yang tinggi. Misal-
nya dengan adanya tol Trans Jawa, itu
menjadi standar. Makanya masyarakat
di wilayah lain menginginkan hal se-
perti itu. Begitu juga transportasi, se-
karang ada MRT LRT, masyarakat di
daerah lain juga ingin seperti itu: kapan
di tempat saya ada? Itu tidak bisa dari
kami yang menjamin anggaran. Maka-
nya lewat KPBU.
Kalau dulu, semua proyek infra-
Dirjen PIPUP, Eko D. Herpoerwanto
22
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
struktur langsung dianggarkan peme-
rintah. Sekarang dibalik, kalau swasta
berminat, finansial layak, ya sudah
silakan untuk swasta. Itulah yang Pre-
siden minta kalau ijin urusan ini di-
permudah. Yang penting investor ber-
tanggungjawab proyeknya tidak akan
mangkrak.
Ada beberapa jenis KPBU. Apa saja
artinya?
Sebenarnya istilahnya lebih ke scree-
ning, jadi melihat apakah suatu proyek
sebaiknya dibiayai KPBU atau negara.
Ada empat. Kalau sudah layak secara
ekonomi dan finansial, maka yang
digunakan adalah KPBU tanpa du-
kungan. Bisa solicited maupun unsoli-
cited. Kalau solicited itu pemrakarsanya
dari pemerintah, sedangkan unsolicited
itu dari pihak swasta.
Kedua, proyek layak secara ekonomi
namun secara finansial marjinal. Kalau
ini yang ditawarkan KPBU dengan du-
kungan pemerintah. Pemerintah bisa
dalam bentuk VGF maupun PDF yang
sudah disiapkan Kementerian Keuan-
gan.
Ketiga, proyek layak secara ekonomi
namun tidak layak finansial. Misalnya
membangun rusunawa bagi masyara-
kat berpenghasilan rendah (MBR). Da-
lam hal ini, skema yang digunakan ada-
lah KPBU dengan availability payment
(AP). Jadi nanti dibayar pemerintah di
belakang kalau proyek itu selesai.
Keempat, proyek layak secara eko-
nomi namun tidak layak finansial dan
tidak ada alternatif pembiayaan yang
lain.
Keunggulan pembiayaan ini…
Selain penghematan anggaran, un-
tuk kecepatan pelayanan. Misalnya
proyek air minum, kalau nunggu ang-
garan pemerintah maka belum tentu
satu tahun bisa selesai. Bisa multiyears,
2-3 tahun. Kalau terjadi gejolak politik,
bisa jadi diskontinu. Tapi dengan ada-
nya KPBU, bisa cepat karena sifatnya
kompetitif. Siapa yang akan menjalan-
kan proyek ini diperoleh melalui kom-
petisi. Jadi ada procurement, siapa yang
bisa memberikan pelayanan tertinggi
dengan cost (biaya) terendah, itulah
yang menang proyek kerjasama.
Bukan itu saja yang diharapkan dari
KPBU. Kami berharap ada transfer of
knowledge pengetahuan maupun tek-
nologi. Ini dibuka seluas-luasnya kalau
ada inovasi teknologi dan lainnya.
Kalau di pemerintah, biasanya perja-
lanannya relatif konvensional. Tetapi
kalau KPBU, siapa layanan terbagus
dengan biaya terendah, biasanya tek-
nologi baru itu cost-nya lebih rendah,
lebih environtment friendly, itu yang di-
pilih.
Bagusnya KPBU itu dunia usaha
dilibatkan sehingga membuat mereka
bergairah. Selain itu, di dalam KPBU
ada risk sharing. Jadi badan usaha
menanggung risiko apa, pemerintah
menanggung risiko apa. Risiko politik
itu ditanggung pemerintah. Misalnya,
masa konsesi proyek 20 tahun, semua
itu dijamin. Sehingga kalau ada per-
gantian pemerintahan, proyek itu ti-
dak terganggu. Itu dari sisi risiko yang
dijamin.
Bagaimana proses penentuan
proyek KPBU?
Saat memilih badan usaha, kami
memastikan bahwa badan usaha itu
mampu bisa mengerjakan. Yang tidak
boleh itu kalau ada badan usaha coba
masuk di bidang ini tetapi tidak pu-
nya kemampuan. Itu yang dihindari
agar proyek tidak mangkrak nantinya.
Itulah menjadi tugas kami. Kami ti-
dak ingin kejadian dulu terulang lagi,
ada proyek-proyek infrastruktur yang
mangkrak.
Siapa yang menentukan proyek
tersebut KPBU?
Ini keputusan bersama. Pemutus
tertinggi adalah Pak Menteri. Kami
juga punya track record badan usaha,
termasuk dibantu juga dengan data-
base dari kementerian/lembaga lain,
seperti BKPM mengenai reputasi ba-
dan usaha.
Ada kesan KPBU seperti
menyerahkan aset ke pihak badan
usaha swasta?
Semua infrastruktur KPBU itu
milik pemerintah. Itu seperti build
operate transfer. Misalnya, jalan tol di-
bangun badan usaha X, konsesi dan
operasinya 20-30 tahun, maka tahun
berikutnya milik pemerintah. Jadi ba-
dan usaha itu mulai dari design, build,
operation, maintenance. Itu memang
pengusahaannya oleh swasta, tapi te-
tap asetnya pemerintah.
Baru beberapa bulan dibentuk,
apa saja yang sudah dikerjakan
DJPIPUP?
LAPORAn UtAMA | InOvASI BARU HARAPAn BARU
Dirjen PIPUP, Eko D. Herpoerwanto
23
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
wawancara Dirjen Pembiayaan infrastruktur Pu dan Perumahan
Perpres terbit di akhir 2018, semen-
tara kami di sini dilantik baru Februari
2019. Baru hampir 6 bulan. Tentu ada
beberapa hal yang harus dikonsoli-
dasikan, antara lain SOP internal di
Kementerian PUPR. Sekarang ini ka-
rena belum semuanya tahu adanya
DJPIPUP, kami sering rapat rutin di
internal, termasuk melaporkan ke Pak
Menteri tentang kaitan proyek infra-
struktur KBPU. Kalau dilihat pesannya,
alasan DJPIPUP ini dibentuk untuk
mempercepat pelayanan di lapangan.
Jadi ke depannya, 2020-2024 itu ang-
garan (infrastruktur) pemerintah ha-
nya sekitar sepertiga, selebihnya atau
dua pertiga anggaran dari pihak swasta.
Tantangan DJPIPUP dalam
menjalankan tugas ini?
Tantangan kami adalah mencoba
bagaimana investasi yang dimiliki
orang Indonesia jangan lari ke luar.
Makanya pemerintah sudah membe-
rikan tawaran menarik berbagai jenis
investasi yang lebih kompetitif diban-
dingkan kalau investasi di luar negeri.
Sekarang ini yang sudah berjalan dan
operasional itu yang memang leading
adalah jalan. Sekarang yang proses
konstruksi adalah SPAM. Kami ber-
harap masih ada dua sektor lagi yang
belum jalan dan masih pendahuluan
yaitu sumber daya air (bendungan, wa-
duk) dan perumahan. Itu KPBU belum
jalan karena selama ini perumahan
skemanya belum KPBU.
Sejauh ini, adakah peningkatan
investasi di sektor infrastruktur?
Minat meningkat. Banyak yang
mengapresiasi Kementerian PUPR
mempunyai Direktorat Jenderal ini.
Apresiasi pertama itu datang dari mitra
kerja terdekat di pemerintahan se-
perti Bappenas, Kemenko Perekono-
mian, Kementerian Keuangan, BKPM,
Kemendagri. Mereka semua angkat
topi karena koordinasi antarlembaga
nantinya jadi lebih mudah. Termasuk
membantu sosialisasi ke perusahaan
tentang investasi KPBU sekarang su-
dah lewat DJPIPUP.
Investornya dari mana saja?
Sementara ini (badan usaha) masih
banyak dari Indonesia. Alhamdullilah
mereka masih percaya investasi di da-
lam negeri masih bagus. Tapi kami ti-
dak menutup kemungkinan kalau ada
investor dari luar negeri dengan tek-
nologi dan manajemen yang lebih ba-
gus, biar suasana kompetisi di sini lebih
hidup.
Bagaimana kebutuhan sumber daya
manusia di DJPIPUP?
Dibilang kurang, memang kurang.
Tapi menurut saya itulah challenge, apa
yang sudah diputuskan pimpinan itu
harus dijalankan dan kita harus meli-
hat apa yang sudah diarahkan itu ada-
lah yang terbaik.
Terkait itu, kami dalam 2-3 bulan
pertama memprioritaskan capacity
building. Semua orang mulai dari dirjen
sampai staf itu mengikuti program pe-
latihan khusus KPBU. Kami berterima
kasih kepada BPSDM yang memberi-
kan pelatihan.
Di sini kami juga memastikan se-
tiap unit kerja itu ada champion KPBU
yang kami tarik dari unit organisasi
lain. Ada beberapa direktorat di DJPI-
PUP. Direktorat Perumusan Kebijakan
dan evaluasi, Direktorat Pelaksana
Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan
Jembatan, Direktorat SDA, Direktorat
Perumahan, Direktorat Permukiman.
Kami tempatkan di sana orang-orang
yang selama ini ngurusin KPBU. Kami
mendapatkan bantuan SDM dari Bina
Konstruksi yang dulunya urus simpul
KPBU. Termasuk kalau ada yang akan
purnatugas, kami akan pantau siapa
yang layak mengisi posisi itu.
Target DJPIPUP mengenai KPBU?
Penyediaan pembiayaan untuk ba-
ngun infrastruktur dengan porsi dua
pertiga dari kebutuhan itulah target
kami yang harus dipenuhi. Syukur
kalo bisa lebih dari itu. Tahun ini, kami
targetkan menyelesaikan sekian per-
siapan proyek. Bukan fisiknya sudah
jadi, tapi lebih ke proses perencanaan-
nya yang selesai.
Target pribadi setelah ditunjuk
menjadi Dirjen PIPUP?
Kepercayaan. Ini lembaga baru,
pionir. Untuk menjaga tim tetap solid,
harus segera fokus ke KPBU, capacity
building tetap diutamakan. Saya ingin
secepat mungkin membuat organisasi
ini menjadi kuat. n
Dirjen PIPUP, Eko D. Herpoerwanto
24
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
LAPORAn UtAMA | InOvASI BARU HARAPAn BARU
tAHUN ini Kementerian
Pekerjaan Umum dan Pe-
rumahan Rakyat (PUPR)
mendapatkan anggaran be-
lanja sebesar Rp110,73 triliun. Sekitar
84% atau senilai Rp93 triliun dari total
anggaran tersebut merupakan belanja
modal melalui mekanisme Pengadaan
Barang dan Jasa (PBJ). Di sisi lain, se-
tiap tahun ada ribuan paket pekerjaan
yang ditangani Kementerian PUPR.
Kondisi itu mendorong Menteri
PUPR, Basuki Hadimuljono melaku-
kan terobosan dengan mendirikan
Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Kons-
truksi (P2JK) di setiap provinsi. Tuju-
annya untuk meningkatkan akunta-
bilitas dan kualitas pengadaan barang/
jasa menjadi lebih transparan dan ber-
saing. “Sehingga dapat mencegah ter-
jadinya kecurangan atau persekongko-
lan antara pengguna jasa dan penyedia
jasa dalam proses pengadaan,” tutur
Menteri Basuki.
Balai P2JK melengkapi Balai Besar/
Balai Wilayah Sungai dan Balai Be-
sar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional
yang sudah ada di Kementerian PUPR.
Dulunya balai-balai tersebut juga me-
miliki peran sebagai Unit Layanan
Pengadaan (ULP) yang sekarang dise-
but Unit Kerja Pengadaan Barang dan
Jasa (UKPBJ).
Akuntabel Mengawal Barang Jasa KonstruksiDirektorat Jenderal Bina Konstruksi melakukan perubahan struktur organisasi. Salah satunya dengan membentuk Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi.
Dirjen Bina Konstruksi, Syarif Burhanuddin tinjau pembuatan alat konstruksi
OLEH: TiM kiprah/ diTJen bina konSTrUkSi
25
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
akuntabel mengawal Barang jasa konstruksi
Kini pekerjaan itu sepenuhnya
menjadi tugas Balai P2JK. Unit-unit
organisasi lainnya tidak lagi melak-
sanakan pemilihan barang/jasa. Me-
reka hanya melaksanakan tugas dan
fungsi teknis yang diberikan.
Merujuk pada Pasal 75 ayat (3)
Perpres Nomor 16 Tahun 2018, UKPBJ
harus berbentuk struktural. Lantaran
itu, Kementerian PUPR pun memben-
tuk organisasi yang berfungsi sebagai
center of excellence pengadaan barang/
jasa yakni Direktorat Pengadaan Jasa
Konstruksi.
Unit organisasi itu kini bergabung
di Direktorat Jenderal Bina Kons-
truksi. Langkah itu diikuti dengan
merubah struktur organisasi. Satu dari
lima direktorat dipindah. Direktorat
Bina Investasi Infrastruktur melebur
ke Direktorat Jenderal Pembiayaan In-
frastruktur Pekerjaan Umum dan Pe-
rumahan.
Direktorat lainnya masih tetap. Di-
rektorat Bina Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi, Direktorat Bina Kelem-
bagaan dan Sumber Daya Jasa Kons-
truksi, Direktorat Bina Kompetensi
dan Produktivitas Konstruksi serta
Direktorat Kerjasama dan Pember-
dayaan.
Khusus Direktorat Pengadaan
Jasa Konstruksi dibagi lagi menjadi
tiga subdirektorat, yaitu Subdirekto-
rat Pengaturan dan Pengembangan
Sistem Pelaksanaan Pengadaan Jasa
Konstruksi, Subdirektorat Advokasi
dan Fasilitasi Pengelolaan Pengadaan
Jasa Konstruksi, dan Subdirektorat
evaluasi Pelaksanaan Pengadaan Jasa
Konstruksi serta (satu) bagian tata
usaha.
Ketiga subdirektorat ini juga ber-
tugas sebagai UKPBJ. Sesuai dengan
Peraturan Lembaga LKPP Nomor 14
Tahun 2018, UKPBJ memiliki lima
fungsi utama. Pengelolaan pengadaan
barang/jasa, pengelolaan layanan
pengadaan secara elektronik, pembi-
naan sumber daya manusia dan ke-
lembagaan pengadaan barang/jasa pe-
laksanaan pendampingan, konsultasi
dan/atau bimbingan teknis pengadaan
barang/jasa, serta pelaksanaan tugas
lain yang diberikan oleh menteri.
Banyaknya paket-paket yang terse-
bar di berbagai provinsi, UKPBJ pun
memperluas jaringannya ke daerah
melalui UPTPBJ dengan membentuk
34 Balai P2JK di semua provinsi. Ma-
sing-masing terdiri dari satu kepala
balai, kepala sub bagian (kasubag) tata
usaha merangkap sekretaris UPTPBJ,
dan pejabat fungsional pengadaan ba-
rang/jasa. Adapun kelompok pejabat
fungsional ditugaskan sebagai tim ke-
lompok kerja (Pokja) pemilihan dan
tim peneliti.
Jalin Sinergi Dirjen Bina Konstruksi, Syarif Bu-
rhanuddin berpesan agar Balai P2JK
yang baru dibentuk dapat menjunjung
integritas dan profesionalisme da-
lam melaksanakan tugasnya. “Unit ini
Rapat Koordinasi Pengadaan Jasa Konstruksi
26
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
27
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
akuntabel mengawal Barang jasa konstruksi
bagian dari wajah Kementerian PUPR.
Artinya, harus menjadi cerminan baik
bagi masyarakat dan seluruh pihak
berkepentingan,” cetus Syarif mem-
buka Rapat Kerja UKPBJ-UPTPBJ di
Citeureup, Jawa Barat, beberapa waktu
lalu.
Dirinya juga menghimbau 34 Balai
P2JK tidak hanya terbatas pada pro-
ses pemilihan saja. Harus juga mampu
menjadi pembina stakeholders dan
pusat informasi pengadaan jasa kons-
truksi Kementerian PUPR. “Karena
itu, sangat perlu keseragaman langkah
agar pelaksanaan lelang mempunyai
kualitas mutu yang baik,” imbuh dia.
Sebagai informasi, tahun ini Ke-
menterian PUPR mendapatkan seba-
nyak 8.933 paket pengadaan barang/
jasa dengan total pagu sekitar Rp87
triliun. Sekitar 8.000 paket di antara-
nya telah diproses dengan total nilai
Rp65 triliun.
Terkait banyaknya paket itu, kata
Syarif, Balai P2JK serta Pokja pada ta-
hap proses pelelangan harus efektif dan
efisien mengacu pada regulasi yang te-
lah ditetapkan. Pelaksanaannya harus
secara adil, tidak diskriminatif, dan te-
tap bersaing sehat. “Sesuai arahan Pak
Menteri (Basuki Hadimuljono), harus
kredibel, profesional, dapat dipercaya,
cepat, dan jangan takut melangkah.
ULP/Pokja jadi simpul penting untuk
mencapai target pelelangan dini tahun
ini,” pesan dia.
Syarif menilai, dukungan insan
PUPR yang berkualitas dan saling
bersinergi juga diperlukan untuk me-
wujudkan lembaga yang kuat. Bila itu
terwujud, maka pengadaan barang/
jasa akan berlangsung secara efek-
tif, efisien, dan akuntabel. Selain itu,
pengadaan jasa konstruksi juga bisa
berjalan tepat waktu dan tepat mutu. n
Mobile training Unit pada acara Pameran Indo Build tech, Jakarta
Menteri Basuki saat acara Sertifikasi Tenaga Konstruksi
28
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
LAPORAn UtAMA | InOvASI BARULAPORAn UtAMA | InOvASI BARU HARAPAn BARU
PeNGADAAN barang jasa
(PBJ) Konstruksi menjadi
sektor yang tengah dibe-
nahi Kementerian Peker-
jaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR). Pembenahan itu sebagai
bagian reformasi PBJ dalam men-
dukung pembangunan infrastruk-
tur. Salah satunya dengan memben-
tuk Balai Pelaksana Pemilihan Jasa
Konstruksi (P2JK) di setiap provinsi.
Balai ini menggantikan Unit Layanan
Pengadaan (ULP).
Dirjen Bina Konstruksi, Syarif
Burhanuddin mengatakan, hadirnya
Balai ini diharapkan dapat mewujud-
kan proses dan hasil PBJ yang lebih
efektif, efisien, transparan, berkuali-
tas, dan akuntabel. “Kalau selama ini
pengadaan dilakukan unor (Unit Or-
ganisasi), sekarang balai inilah yang
melaksanakan tugas tersebut. Ini
strategi pencegahan agar tidak terjadi
penyimpangan dalam pelelangan pa-
ket,” kata Syarif kepada Kiprah, akhir
Juli lalu.
Balai P2JK bertugas mulai dari
proses pelelangan hingga penentuan
pemenang lelang paket. Setiap tahun
ada ribuan paket tender di Kemen-
terian PUPR. Lantaran itu, balai ini
harus berintegritas dan tidak boleh
mudah diintervensi oleh unit organi-
sasi lain. Berikut petikan wawancara
selengkapnya.
Apa yang menjadi pertimbangan
unit ini dibentuk dan masuk lingkup
Ditjen Bina Konstruksi?
Unit Organisasi (unor) itu mempu-
nyai empat tugas yaitu perencanaan,
pengadaan, pelaksanaan, dan peng-
awasan. Khusus pengadaan, itu ke-
mudian dikeluarkan dari tugas unor
dan dibentuk badan baru.
Dasar pemikirannya sederhana.
Pertama, ada regulasi yang mengatur
hal tersebut yakni Perpres Nomor 16
tentang Pembentukan UKPBJ (Unit
Kerja Pengadaan Barang Jasa) yang
sifatnya struktural. Kalau dulu itu
sifatnya ad hoc saja dan melekat di
unor-nya.
Kedua, unit ini dibutuhkan. Kalau
ingin melaksanakan pekerjaan itu de-
ngan baik, maka harusnya pengadaan
itu dilakukan oleh badan tersendiri
dan independen sehingga tidak ada
intervensi. Karena dari pengalaman
sebelumnya, kecenderungannya be-
lum bisa kita dapatkan ideal sesuai
dengan aturan-aturan yang ada. Ber-
P2JK Harus Mampu Menjaga Integritas dan Bebas Intervensi
Dr. Ir. Syarif Burhanuddin, M.Eng.Direktur Jenderal Bina Konstruksi
OLEH: TiM kiprah/ diTJen bina konSTrUkSi
29
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
wawancara Dirjen Bina konstruksi
30
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
LAPORAn UtAMA | InOvASI BARU HARAPAn BARU
harap lembaga ini bisa menghasilkan
sesuai dengan aturan yang ada.
Jadi dasar pemikirannya bukan
karena tidak mampu dilakukan oleh
unor, tetapi karena memang amanat
dari Undang-undang, regulasi yang
ada. Kemudian Pak Menteri meli-
hat, dari semua unor yang ada tugas-
nya dalam hal pembinaan konstruksi
ada di Ditjen Bina Konstruksi. Maka
dibentuklah satu badan struktur or-
ganisasi baru yang ada di 34 provinsi
yaitu Balai P2JK. Jadi semua provinsi
tidak lagi kesulitan karena sudah ada
balai yang melaksanakan tugas peng-
adaan barang jasa itu.
Artinya, seluruh tugas pengadaan di
setiap unor dialihkan ke balai ini?
Dulunya pengadaan dilakukan
unor. Sekarang Balai ini yang me-
laksanakan tugas tersebut. Jadi tugas
Balai P2JK ini, mulai dari proses le-
lang sampai menentukan pemenang.
Tidak ada lagi intervensi dari unor-
unor. Nanti pemenangnya diberikan
kepada PPK yang berada di wilayah
unor. Tapi PPK juga bisa menolak,
asalkan ada alasan yang sesuai dan
bisa dipertanggungjawabkan. Jadi ti-
dak ada lagi evaluasi di luar P2JK, se-
mua bebannya sudah ada di balai ter-
sebut. Pelaksananya baru diserahkan
kepada unor yang bersangkutan.
Siapa yang menentukan terkait jum-
lah pengadaan tersebut?
Pokja itu berdasarkan paket. Se-
makin banyak paket yang akan dila-
kukan, maka semakin banyak pokja
yang ditentukan. Pokja itu bagian dari
Balai P2JK, sehingga balai tersebut
harus mempersiapkan pokja-pokja
untuk melaksanakan paket-paket ter-
sebut.
Berapa jumlah paketnya?
Kalau kemarin itu jumlah paketnya
sekitar 8 ribuan dengan kebutuhan
sekitar 800 orang. Kalau kurang dari
800, sulit untuk dilaksanakan. Dari
mana orangnya? Padahal P2JK sendiri
minim orang. Maka untuk tahap per-
tama ini dilakukan BKO yaitu kerja
sama dengan unor-unor. Mereka
mengirim sesuai dengan kebutuhan
pokja-pokja yang melaksanakan pe-
lelangan atau pengadaan barang/jasa
konstruksi. Misalnya, ada 100 paket
di Cipta Karya, maka di setiap kabu-
paten akan menggunakan tenaga-te-
naga di daerah yang terkait dengan
Cipta Karya. Kemudian dipadu de-
ngan personel lain. Jadi tidak lagi se-
mua tenaga hanya dari Cipta Karya.
Skenarionya itu ketua, sekretaris mi-
nimal dari Cipta Karya. Anggotanya
yang bisa dicampur, bisa dari Bina
Marga, Sumber Daya Air (SDA), mau-
pun Perumahan. Kalaupun ada pa-
ket di tempat lain, pokja ini juga bisa
ditempatkan ke daerah lain. Semua
itu di bawah kendali P2JK. Sehingga
tanggung jawabnya pokja itu melak-
sanakan tugas yang diberikan Balai
P2JK, bukan lagi tugas dari unor sebe-
lumnya.
Supaya pokja ini ideal...
Maka itu perlu perangkat lagi di
dalam P2JK yaitu tim peneliti. Tu-
gasnya meneliti hasil pekerjaan yang
dilakukan pokja. Semacam evaluasi.
Walaupun ujungnya nanti pokja yang
menetapkan. Tapi sebelum ditetap-
kan, tim peneliti punya tugas mene-
liti pekerjaan pokja. Kalau (paket) di
atas Rp100 miliar, sebelum ditetap-
kan oleh Pak Menteri, keputusan pe-
menangnya harus melalui penelitian.
Dirjen Bina Konstruksi, Syarif Burhanuddin
31
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
naik empat kali lipat.
Proses sertifikasi ini dilakukannya di
mana saja?
Dilakukan di LPJK. Di setiap pro-
vinsi ada. Mereka tinggal mengusul-
kan, misalnya melalui asosiasinya.
Karena untuk mendapatkan sertifikat
harus ada asosiasinya, apakah itu aso-
siasi perusahaan atau SBU (sertifikat
badan usaha), asosiasi tenaga kerja
atau profesi.
Kedua, bisa juga dilakukan melalui
balai-balai yang ada. Jadi yang belum
punya pekerjaan itu bisa dilatih oleh
balai. Jadi mereka tidak harus sudah
bekerja baru bisa ikut sertifikasi. Yang
tidak punya pengetahuan pun, itu
bisa dilatih. Balai ini memberikan pe-
latihan. Ada 7 balai di Indonesia yang
menangani pelatihan dan sertifikasi.
Di Sumatera ada 2 balai. Di Jawa, ada
di Jakarta dan Surabaya. Satu di Kali-
matan, tepatnya di Banjarmasin. Di
Sulawesi yaitu di Makassar. Di Ma-
luku dan Papua, ada di Jayapura.
Seperti apa pelatihannya...
Tidak hanya di kelas saja, ada pe-
latihan juga di lapangan. Sudah ada
Mobile Training Unit (MTU) yang bisa
datang daerah, ke kabupaten. Setiap
provinsi sudah punya MTU. Jadi tidak
perlu khawatir, mau di kabupaten
mana saja, itu didatangi. Jadi mo-
bilnya yang datang dengan instruktur
dan asesornya. Kalau sudah dilatih
dan lulus uji kompetensi, maka bisa
dapat sertifikat dari P2JK.
Berapa banyak MTU?
Rata-rata punya dua MTU.
Apa saja program Bina Konstruksi
ke depan?
Pertama, membenahi Balai P2JK
karena mereka ini masih baru. Pem-
benahannya itu dengan memberi-
kan insentif yang cocok untuk para
SDM-nya. Misalnya honor lembur,
pelatihan, honor setiap paket, hingga
remunasinya diusulkan ke Pak Men-
teri agar jabatan mereka dinaikkan.
Kedua, kami mencoba meningkat-
kan kapabilitas SDM-nya. Jadi kalau
kapasitasnya masih kurang, maka tu-
gas kami untuk meningkatkan capacity
building SDM. Ketiga, berharap ada te-
naga-tenaga bantuan dari setiap unor
untuk bekerja menjadi tenaga ahli sta-
tus di P2JK. Jadi bukan lagi hanya BKO,
tapi mereka bisa jadi pegawai tetap di
P2JK yang suatu saat nanti dalam 1-2
tahun bisa kembali lagi ke unornya.
Jadi tidak menetap seumur hidup di
P2JK dan ada juga jenjang karirnya.
Ada kepastian naik pangkat di pokja,
bahkan bisa lebih cepat dibandingkan
dengan jalur struktural. Kalau struktu-
ral proses naik pangkatnya sekitar 4 ta-
hun, sedangkan fungsional bisa lebih
cepat sekitar 2 tahun. n
Begitu juga di bawah Rp100 miliar,
dilakukan di tingkat Balai di provinsi.
Bagaimana dengan sertifikasi
tenaga konstruksi?
Ya, itu terus dilakukan sekarang
ini yaitu bagaimana memenuhi ke-
butuhan tenaga kerja konstruksi.
Karena dalam UU Nomor 2 Tahun
2017, memang menjadi kewajiban
pengguna maupun penyedia jasa un-
tuk memiliki sertifikat. Jadi bukan
hanya penyedia saja, kontraktor atau
konsultan, si pengguna jasa pun wajib
memiliki sertifikat.
Karena itu, ada dua target besar
kami. Kalau dia PNS, maka itu tugas-
nya BPSDM untuk melakukan ser-
tifikasi. Misalnya bidang Pengadaan
Barang/Jasa (PBJ), semua PNS wajib
tidak boleh jadi Pokja, PPK, kalau ti-
dak bersertifikat. Kalau dari sisi pe-
nyedia jasa, para tenaga ahli atau te-
naga terampilnya juga harus memiliki
sertifikat. Itu pun banyak sekali klasi-
fikasi sertifikasinya di bidang apa, ter-
gantung dari jabatan kerjanya.
Hingga saat ini, berapa jumlah te-
naga yang sudah bersertifikat?
Kemarin lebih sedikit, rata-rata
sekitar 40 ribu per tahun. Dengan
adanya percepatan, sudah mencapai
110 ribu. Tahun ini targetnya 212 ribu
yang bersertifikasi dan terlatih.
Jika targetnya sebanyak itu, bagai-
mana dengan dananya?
Pada saat kita bicara percepatan
sertifikasi, tidak mungkin kalau dana
APBN saja. Tidak akan mungkin
menyelesaikan persoalan sertifikasi
yang begitu besar kebutuhannya di-
bandingkan dengan tenaga kons-
truksi yang tersedia. Makanya kami
libatkan universitas, politeknik,
SMK atau tenaga terampil, swasta,
BUMN, pemerintah daerah. Jadi se-
mua stakeholder itu menjadi sinergi
sehingga hasilnya yang tadi dengan
dana APBN hanya rata-rata 40 ribu
per tahun yang bersertifikat, setelah
bersinergi di 2018 meningkat tiga kali
lipat. Sekarang ini kita harapkan lagi
wawancara Dirjen Bina konstruksi
Dirjen Bina Konstruksi, Syarif Burhanuddin uji joba alat konstruksi
32
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
LAPORAn UtAMA | InOvASI BARULAPORAn UtAMA | InOvASI BARU HARAPAn BARU
ReHABILITASI sekolah dan
madrasah kini tak lagi dita-
ngani Kementerian Pendi-
dikan dan Kebudayaan. Misi
itu telah dialihkan ke Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR). Selain Sekolah dan
Madrasah, rehabilitasi itu juga men-
cakup perguruan tinggi, pasar, dan
sarana prasarana olahraga.
Demi memenuhi tugas itu, Ke-
menterian PUPR membentuk Pu-
sat Pengembangan Sarana Prasarana
Pendidikan, Olahraga dan Pasar (PS-
PPOP) di bawah Direktorat Jenderal
Cipta Karya. Unit kerja baru tersebut
resmi bekerja mulai Mei 2019.
Dirjen Cipta Karya Kementerian
PUPR, Danis H. Sumadilaga mengata-
kan, PSPPOP merupakan tindaklanjut
amanat Presiden Jokowi pada Sidang
Kabinet Paripurna di Bogor, 18 Juli
2018. Ketika itu Kementerian PUPR
mendapat amanah tambahan un-
tuk kegiatan pembangunan sarana
dan prasarana guna menunjang pe-
nguatan SDM. Salah satunya ialah un-
tuk rehabilitasi dan renovasi sekolah.
Amanat itu diperkuat dengan ter-
bitnya Perpres Nomor 43 Tahun 2019
yang ditandatangani Presiden Jokowi
pada 3 Juli 2019. “Isinya menugaskan
Kementerian PUPR untuk memba-
PSPPOP Siap Revitalisasi Sekolah Hingga Pasar RakyatKementerian PUPR membentuk unit kerja baru dengan misi khusus. Tugasnya merehabilitasi dan membangun lembaga pendidikan, pasar, dan sarana olahraga.
OLEH: TiM kiprah/ diTJen cipTa karya
Ilustrasi Desain bangunan Pasar Sukawati, Bali
33
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
PsPPoP siap Revitalisasi sekolah hingga Pasar Rakyat
ngun dan rehabilitasi lembaga pen-
didikan, renovasi pasar rakyat, dan
sarana olahraga,” kata Danis kepada
Kiprah, pekan lalu.
Kepala Pusat PSPPOP, Iwan Supri-
janto mengatakan, tugas PSPPOP
adalah melaksanakan pembinaan
teknis dan penyelenggaraan pem-
bangunan Sarana dan Prasarana
Pendidikan, Olahraga dan Pasar. Na-
mun tidak semuanya ditangani Ke-
menterian PUPR. Sebagian urusan
tersebut masih ada di Kemendikbud,
Kemenag, Kemenristekdikti, Kemen-
pora, Kemendag dan Pemerintah
Daerah. “Yang kami tangani ada krite-
rianya tersendiri,” jelas Iwan.
Total sekitar 10.000 sekolah dan
madrasah di seluruh Indonesia yang
dibangun dan diperbaiki. Khusus ta-
hun ini, Kementerian PUPR secara
bertahap akan menyelesaikan rehabi-
litasi dan renovasi sekolah yang rusak
dengan target 2.000 sekolah dan 300
madrasah.
Untuk dua tahun mendatang, se-
kolah dan madrasah yang menjadi
prioritas untuk ditangani adalah yang
berada di wilayah 3T (Terdepan, Ter-
luar, dan Tertinggal). Termasuk juga
yang sesuai dengan Keputusan Men-
teri Desa Nomor 126 Tahun 2017
tentang Penetapan Desa Prioritas
Sasaran Pembangunan Desa, Pem-
bangunan Daerah Tertinggal (PDT),
dan Transmigrasi.
Selanjutnya prioritas untuk se-
kolah negeri, tanah merupakan mi-
lik Pemerintah Daerah dan bersedia
menerima aset, memiliki Izin Men-
dirikan Bangunan (IMB), tidak ada
sumber pendanaan lain, dan masuk
kategori rusak berat dari hasil verifi-
kasi Kementerian PUPR.
Selain sekolah, Kementerian PUPR
akan melakukan pembangunan lan-
jutan untuk 41 Perguruan Tinggi Ne-
geri (PTN) dan 9 Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)
yang mangkrak. Pembangunannya
ditargetkan selesai pada pertengahan
2020. Adapun anggaran yang disedia-
kan bagi seluruh fasilitas pendidikan
tersebut sebesar Rp6,5 triliun.
Iwan menyatakan, penanganan
sangat memperhatikan aspek kehati-
hatian. Karena itu prosesnya harus di-
awali dengan audit teknis kelayakan
bangunan, kajian teknis terhadap
struktur bangunan, hingga melaku-
kan perencanaan teknis atau review
terhadap perencanaan sebelumnya.
“Ada tahapannya sebelum memba-
ngun kembali,” jelas Iwan.
Untuk pembangunan PTN dan
PTKIN, kriterianya adalah tanah mi-
lik PTN, PTKIN atau Lembaga dan
Kementerian terkait, bangunan tidak
dalam sengketa atau masalah hukum.
Selain itu, diprioritaskan bangunan
yang kondisi tidak rampung lebih dari
50 persen, memiliki Amdal dan IMB,
telah dilakukan audit dari BPKP dan
audit kelaikan bangunan.
Beralih ke pasar rakyat, rehabilitasi
Ilustrasi Desain bangunan Pasar Klewer, Surakarta, Jateng
34
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
yang dilakukan juga berdasarkan kri-
teria. Pasar yang akan dikerjakan ha-
rus diutamakan yang mengalami ben-
cana kebakaran, lahan milik Pemda
dan tidak dalam sengketa, serta bu-
kan kategori pasar rakyat tipe A, B, C,
dan D. Pasar yang direhabilitasi tahun
ini diantaranya Pasar Atas Bukittinggi
di Kota Bukittinggi, Pasar Aksara di
Kota Medan, dan Pasar Prawirotaman
di Kota Yogyakarta.
Tugas lain PSPPOP yakni memba-
ngun fasilitas olahraga dalam rangka
menyambut Pekan Olahraga Nasio-
nal (PON) XX 2020 yang berlangsung
di Provinsi Papua. Bangunan baru
yang dikerjakan adalah empat venue,
yakni istora, akuatik, hoki, dan kriket.
Total anggaran yang digunakan un-
tuk pembangunan berbagai fasilitas
olahraga tersebut sebesar Rp1 triliun.
Pengerjaannya sudah berjalan dengan
skema-skema tahun jamak (multiyears)
dari 2018 sampai 2020. “Target paling
lambat selesai Juli 2020 karena akan
digunakan pada dua bulan berikutnya,
September 2019,” pungkas dia. n
LAPORAn UtAMA | InOvASI BARU HARAPAn BARU
Rencana Rehabilitasi Politeknik negeri Bali
Rencana Rehabilitasi SD negeri Samderaw 01, Papua Barat
35
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
titian apung Pertama di indonesia
LAPORAn UtAMA | InOvASI BARU
Prioritas yang Direhab itu Masuk Kategori Rusak
Danis H. Sumadilaga, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR
tAHUN ini Kementerian
Pekerjaan Umum dan Pe-
rumahan Rakyat (PUPR)
mendapat tugas baru dari
Presiden Joko Widodo yaitu merevi-
talisasi di sektor pendidikan dan per-
dagangan. Tugas itu meliputi rehabi-
litasi dan renovasi sekolah, madrasah,
perguruan tinggi, pasar, dan sarana
prasarana olahraga.
Sebagai respon atas tugas tersebut,
Kementerian PUPR membentuk
Pusat Pengembangan Sarana Prasa-
rana Pendidikan, Olahraga dan Pasar
(PSPPOP) di lingkungan Direktorat
Jenderal Cipta Karya. Tugas PSPPOP
tersebut meliputi pembinaan teknis
dan penyelenggaraan pembangunan
sarana dan prasarana pen-
didikan, olahraga dan
pasar. “Jadi karena
dapat tugas
t a m b a h a n ,
unit kerja
baru ini ha-
dir. Tugas-
nya mem-
b a n g u n ,
merehabil i-
tasi pasar rak-
yat dan gedung-
gedung sekolah, terutama yang rusak
dan sebagainya,” terang Danis H.
Sumadilaga, Direktur Jenderal Cipta
Karya Kementerian PUPR, kepada
Kiprah beberapa hari lalu.
Tak hanya itu, ada juga balai baru
yang dibentuk yakni Balai Prasarana
Permukiman Wilayah (BPPW) yang
tersebar di seluruh wilayah Indone-
sia. Berikut penjelasan selengkapnya
mengenai kedua unit kerja baru ter-
sebut.
Direktorat Jenderal Cipta Karya
memiliki unit kerja baru yaitu Pusat
Sarana dan Prasarana Pendidikan,
Olahraga dan Pasar (PSPPOP). Apa
yang menjadi alasan mengapa unit
tersebut dibentuk?
Ini sebenarnya menindak-
lanjuti Peraturan Presiden
Nomor 43 Tahun 2019 ten-
tang Pembangunan, Reha-
bilitasi, atau Renovasi Pasar
Rakyat, Prasarana Perguruan
Tinggi, Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam, dan Satuan Pendi-
dikan Dasar dan Menengah. Setelah
itu, lewat Peraturan Menteri PUPR
Nomor 3/PRT/M/2019 tentang Or-
ganisasi dan Tata Kerja Kementerian
PUPR maka dibentuk PSPPOP ini.
Apa saja tugas unit ini?
Sesuai dengan namanya, mereka
bertugas melaksanakan pembinaan
teknis dan penyelenggaraan pem-
bangunan Sarana dan Prasarana Pen-
didikan, Olahraga dan Pasar. Dimulai
dari penyiapan perencanaan teknis,
anggaran dan pembiayaan kegiatan,
pelaksanaan pembangunan, peman-
tauan dan evaluasi, pengendalian pe-
laksanaan, hingga laporan secara ber-
kala kepada Dirjen Cipta Karya.
Program pembangunan mana saja
yang sedang ditangani PSPPOP?
Yang sudah berjalan itu program
pembangunan, rehabilitasi, dan re-
novasi sarana prasarana pendukung
PON PAPUA XX sejak 2018 sampai
2020 nanti, antara lain gedung Istora,
arena akuatik, arena kriket, serta la-
pangan hoki indoor dan outdoor.
Progresnya…
Kalau targetnya semua selesai ta-
hun depan. Sekarang ini pengerjaan
konstruksinya sudah sekitar 30-an
OLEH: TiM kiprah/ diTJen cipTa karya
36
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
LAPORAn UtAMA | InOvASI BARU HARAPAn BARU
wawancara Dirjen Cipta karya
persen. Istora sekitar 33,84%, arena
akuatik 22,64%, sedangkan arena kri-
ket, lapangan Hoki indoor maupun
outdoor sudah 22,77%.
Rencananya akan renovasi sekolah
juga…
Ya, itu juga masuk. Mengenai reha-
bilitasi dan renovasi sarana prasarana
pendidikan dasar dan menengah atau
madrasah dan sekolah keagamaan,
kita juga sudah berkoordinasi dengan
Kemendikbud, Kementerian Agama,
dinas pendidikan setempat, serta kan-
tor wilayah Kementerian Agama se-
tempat untuk menentukan lokasi-lo-
kasi sekolah dan madrasah yang akan
ditangani. Setelah itu, dilaksanakan
survey untuk menilai tingkat keru-
sakan di tiap lokasi yang telah diten-
tukan tersebut. Selanjutnya, untuk
sekolah dan madrasah yang teriden-
tifikasi rusak berantakan dilanjutkan
untuk penyusunan dokumen peren-
canaan.
Termasuk perguruan tinggi…
Ya, termasuk PTN (Perguruan
Tinggi Negeri) dan Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Ini
berdasarkan surat usulan Menristek-
dikti Nomor 252/N/XI/2018 tentang
Revisi Usulan Prioritas Pendanaan
Bangunan Belum Terselesaikan.
Sedangkan untuk PTKIN berdasar-
kan Surat Menteri Agama Nomor
465/DJ.I/Dt/I.III.3/KU.00/02/2019.
Semuanya dilakukan setelah lebih
dahulu melalui survei verifikasi dan
identifikasi kondisi bangunan mang-
krak dan dilanjutkan dengan pro-
ses uji struktur sebelum dilakukan
penyiapan dokumen lelang.
Kalau pasar…
Tahapan awal kegiatan Pem-
bangunan Pasar adalah identifikasi
usulan pasar yang akan ditangani me-
lalui Kementerian PUPR dan Kemen-
dag, lalu melakukan review dokumen
perencanaan yang telah disusun oleh
Dirjen Cipta Karya, Danis H. Sumadilaga beri arahan saat tinjau lapangan
37
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Dirjen Cipta Karya, Danis H. Sumadilaga
38
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
LAPORAn UtAMA | InOvASI BARU HARAPAn BARU
Pemerintah Daerah dengan ber-
koordinasi bersama Kementerian
Perdagangan agar sesuai dengan ke-
tentuan dan peraturan yang berlaku
mengenai bangunan gedung maupun
standar pasar rakyat.
Berapa target yang dibangun atau
direnovasi?
Sesuai amanat Pak Presiden Jo-
kowi, secara keseluruhan itu target-
nya ada 10 ribu sekolah dan madrasah
yang dibangun atau direhab di selu-
ruh Indonesia. Tapi itu kan rencana
besarnya. Kalau tahun ini targetnya
ada sekitar 2.000-an sekolah dan 300
madrasah yang diperbaiki. Selain itu,
juga akan membangun 41 PTN dan
9 PTKIN yang mangkrak. Pemba-
ngunannya ditargetkan selesai pada
pertengahan 2020 nanti. Untuk pena-
nganan fasilitas pendidikan tersebut
dianggarkan sebesar Rp6,5 triliun.
Kalau pasar, ada sekiatr 9 pasar
yang mengalami bencana kebakaran
di lahan milik Pemda dan tidak dalam
sengketa. Tahun ini yang direhab itu
diantaranya ada Pasar Atas Bukittinggi
di Bukittinggi, Pasar Aksara di Medan,
dan Pasar Prawirotaman di Yogyakarta.
Sedangkan olahraga, ya fokusnya ke
penyelesaian pembangunan venue
PON di Papua tahun depan.
Terkait pemilihan atau penentuan
sasaran lokasi program ini, apa saja
persyaratannya?
Memang tidak semua itu diba-
ngun. Ada kriteria tertentu. Kalau
sekolah atau madrasah itu harus se-
kolah negeri, kondisinya rusak berat
dan berada di wilayah 3T (Tertinggal,
Terdepan, Terluar), berada di lokasi
atau lahan milik negara. Selain itu ti-
dak sedang mendapat bantuan pen-
danaan, baik dari dana alokasi khusus
(DAK), APBD, atau pun CSR.
Kalau PTN/PTKIN, syaratnya
hampir sama dengan sekolah atau
madrasah. Statusnya perguruan
tinggi negeri. Tapi ada tambahan lain-
nya yaitu sudah ada atau akan dilaku-
kan review/audit KDP mangkrak oleh
BPKP, harus ada dokumen perenca-
naan dan as built drawing pekerjaan
sebelumnya. Prioritasnya itu KDP
konstruksi, bukan KDP zona merah
atau bukan PTN BH dan PTN BLU.
Untuk kategori pasar, yang diba-
ngun itu bukan termasuk pasar rak-
yat Tipe A, B, C, dan D. Selain itu,
memiliki kontribusi terhadap pereko-
nomian nasional atau regional, pas-
cabencana seperti kebakaran, gempa,
tsunami, bencana alam lainnya. Ti-
dak sedang dalam pendanaan pihak
lain, baik dari pinjaman luar negeri,
SBSN, PNBP/BLU, dan sumber dana
lainnya. Yang terpenting juga, tidak
dalam status sengketa atau masalah
hukum dan berada di lokasi atau la-
han milik Pemda.
Ada juga balai baru di Ditjen Cipta
Karya. Apa saja menjadi tugas balai
tersebut?
Ya, ada balai baru yang dibentuk
yaitu Balai Prasarana Permukiman
Wilayah (BPPW). Totalnya 34 balai
yang tersebar di seluruh Indonesia.
Nah, balai ini kerjanya menyusun
dari perencanaan, penyiapan teknis,
pelaksanaan, pemantauan, hingga
evaluasi pembangunan sarana dan
wawancara Dirjen Cipta karya 39
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
prasarana permukiman. Selain itu,
menangani sarana permukiman ter-
utama di daerah pascabencana, fasi-
litasi pengadaan lahan, dan serah
terima aset.
Dengan dibentuknya dua unit kerja
ini, bagaimana dengan kebutuhan
dan penempatan SDM yang
kompeten di bidangnya?
BPPW sebagai UPT (Unit Pelak-
sanaTeknis) merupakan satuan kerja
yang bersifat mandiri yang melak-
sanakan tugas teknis operasional ter-
tentu atau tugas teknis penunjang
tertentu dari organisasi induknya.
Nah, berkaitan dengan SDM yang
handal, harus sesuai dengan ruang
lingkup tugas UPT itu sendiri. Bersi-
fat mandiri dalam menangani kepe-
gawaian, keuangan, perlengkapan, lo-
kasi. Harus melayani secara langsung
masyarakat, mendukung pelaksanaan
tugas organisasi induknya, dan men-
jadi perwakilan organisasi induk di
wilayah kerja.
Inovasi apa saja yang dilakukan
oleh balai baru yang telah
dibentuk?
Sesuai dengan filosofi pemben-
tukan balai yaitu Satu Cipta Karya,
Cipta Karya Satu, maka BPPW sela-
ku UPT di daerah melakukan tero-
bosan menjalankan peran sebagai
perwakilan pemerintah pusat untuk
mendukung fungsi koordinasi de-
ngan pemerintah daerah. Mereka
juga melaksanakan sinkronisasi pro-
gram prasarana permukiman, me-
lakukan pembinaan, fasilitasi, dan
konsultasi teknis ke pemerintah dae-
rah. Termasuk juga dalam penyiapan
perencanaan dan usulan anggaran,
hingga efisiensi pendanaan dalam
pengerjaan prasarana permukiman.
Ada harapan tersendiri bagi Ditjen
Cipta Karya dalam menjalankan
program ke depannya?
Kalau mengacu pada peta strategi
Renstra (Ditjen Cipta Karya) 2015-
2019, saya berharap ke depannya in-
san SDM di Cipta Karya ini bisa ma-
kin meningkat kehandalannya dalam
mengerjakan infrastruktur bidang
Cipta Karya sehingga bisa memberi-
kan dukungan layanan infrastruktur
dasar yang memadai untuk kesejah-
teraan masyarakat. n
Dirjen Cipta Karya, Danis H. Sumadilaga tinjau lapangan
40
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
KETERBATASAN APBN dalam pem-
biayaan pembangunan infrastruktur
menyebabkan adanya selisih pen-
danaan (funding gap) yang harus di-
penuhi. Untuk mengatasi itu, Pe-
merintah berupaya menggunakan
beberapa alternatif pendanaan. Sa-
lah satunya dengan skema kerjasama
pembangunan yang melibatkan pihak
badan usaha atau dikenal KPBU.
Kini simbol KPBU di sektor in-
frastruktur ada di Ditjen Pembiayaan
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Perumahan Kementerian PUPR. Mes-
kipun baru dibentuk dan berganti no-
menklaturnya, badan ini punya tugas
penting yang fokusnya pada pembia-
yaan infrastruktur di luar dana APBN.
Skema KPBU menjadi solusinya.
Walaupun baru beberapa bulan
bekerja, saya yakin Ditjen ini mampu
memenuhi tugasnya mengurusi
KPBU. Apalagi Presiden Jokowi me-
nyatakan mendukung agar banyak in-
vestasi masuk ke Indonesia, tak terke-
cuali di bidang infrastruktur.
Bappenas pun siap mendukung
upaya pemenuhan kebutuhan dana
itu lewat Pembiayaan Infrastruktur
Non Anggaran Pemerintah (PINA)
yang ada di lembaga kami. Melalui al-
ternatif skema pembiayaan itu, diha-
rapkan gap pembiayaan dalam pem-
bangunan infrastruktur di Indonesia
dapat dipenuhi.
Kita tahu Indonesia menjadi pa-
sar ekonomi potensial di Asia saat ini.
Berdasarkan sumber dari Badan Pusat
Statistik (BPS), kita berada pada pe-
ringkat 15 dalam perekonomian dunia.
Sedangkan berdasarkan sumber dari
PWC, Indonesia berada di peringkat
keempat dalam perkembangan infra-
struktur. Indonesia juga masuk dalam
tiga besar negara tujuan investasi yang
menarik di Asia.
Ini kesempatan kita untuk me-
nunjukkan Indonesia bisa bersaing
dengan negara maju. Salah satunya
dengan membangun backbone pereko-
nomian yaitu ketersediaan infrastruk-
tur secara merata di berbagai penjuru
Nusantara. n
Bambang P.S Brodjonegoro, Menteri PPN/Kepala Bappenas
KPBU Solusi Dana Infrastruktur
LAPORAn UtAMA | InOvASI BARU HARAPAn BARU
41
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
apa kata mereka
PEMERINTAH tengah menghadapi kesulitan fiskal untuk mengejar gap pembiayaan di proyek infrastruk-tur. Demi mengejar ketertinggalan tersebut, Kementerian PUPR sudah membentuk organisasi baru yang khusus menangani pembiayaan in-frastruktur, yakni Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan.
Langkah itu menurut saya untuk menangani selisih kebutuhan dana infrastruktur yang begitu besar. Ini sejalan dengan Kementerian Keuang-an yang menginisiasi pembentukan Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia (LPPI) pada 2016.
Pembentukan lembaga tersebut melalui penguatan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Kenapa membuat ini? Supaya ketika ada permasalahan
anggaran institusi ini bisa jadi yang pertama. Bisa yang membiayai, men-cari pembiayaan, penjaminan juga segala macam yang tidak langsung terkena ke APBN.
Bayangkan saja, kebutuhan pen-danaan infrastruktur mencapai Rp4.792,6 triliun menurut RPJMN 2015-2019. Sementara kebutuhan pendanaan industri tembus Rp4.150
triliun merujuk data Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RI-PIN) 2015-2035. Dari jumlah tersebut, pemerintah belum bisa mengkover kebutuhan dana itu semua.
Masalahnya, kebutuhan dana be-sar tapi bagaimana cara menanganinya. Maka itu kami mempunyai aset SMI dan amanat undang-undang soal in-dustri untuk membiayai pembangunan di Indonesia, terutama infrastruktur.
Ini merupakan salah satu tugas SMI sebagai perpanjangan tangan pe-merintah untuk mencoba mengkomu-nikasikan proyek-proyek pemerintah jangka panjang ke swasta serta mem-persiapkan proyek pengembangan. Perseroan juga ikut menyumbangkan investasi ke pembiayaan proyek. Du-kungan pembiayaan infrastruktur ter-sebut akan menopang pembangunan
Meirijal Nur, Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan Kementerian Keuangan
Penguatan Organisasi Demi Atasi Biaya Infrastruktur
JIKA dulunya renovasi madrasah ma-
suk ranah Kementerian Agama, seka-
rang tugas ini sudah dilimpahkan ke
Kementerian PUPR. Tentu saja kami
menyambut baik upaya Kementerian
PUPR merenovasi sekitar 2.000 sekolah
dan 300 madrasah pada tahun ini. Mes-
kipun kami sebenarnya berharap jum-
lah itu bisa ditambah lagi.
Dengan ditangani oleh Kementerian
PUPR, saya yakin kualitas bangunan
akan lebih baik karena digarap oleh ahli-
nya. Menurut Umar, Kemenag kini ting-
gal menunggu hasil renovasi itu sesuai
dengan waktu yang ditentukan. Kendati
demikian, rehabilitasi madrasah sebaik-
nya juga menyentuh milik swasta tidak
hanya madrasah negeri.
Selama ini yang dikerjakan hanya
rusak.
Kondisi madrasah kita sekitar 95
persen adalah swasta. Mereka juga
memerlukan bantuan pemerintah agar
meningkat kualitasnya tidak hanya dari
sisi akademik tapi juga sarana prasa-
rana. Sebagai harapan kami, sentuhan
dari pemerintah itu kiranya bisa juga
sampai ke madrasah swasta. n
Ahmad Umar, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama
Bisa Menyentuh Madrasah Swasta
madrasah-madrasah negeri. Kalau seki-
ranya dana cukup dan madrasah negeri
tidak perlu lagi ada yang direhab, saya
berharap alokasi itu bisa diarahkan
untuk madrasah swasta. Artinya, sisa
waktu beberapa bulan di ini bisa me-
nyasar ke madrasah-madrasah swasta
yang jumlahnya lebih besar dan kondisi
fisiknya jauh kurang beruntung alias
Proses Pembangunan Sarana Olahraga POn PAPUA 2020
42
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
KeMeNTeRIAN Pekerjaan
Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) telah meng-
anggarkan Rp936,8 miliar
dalam pembangunan empat arena
olahraga (venue) untuk mendukung
pelaksanaan Pekan Olahraga Nasio-
nal (PON) XX di Provinsi Papua tahun
2020. empat arena olahraga sedang
dibangun Kementerian PUPR mela-
lui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta
Karya di Kabupaten Jayapura, yakni
arena aquatic dan Istora Papua Bang-
kit di kawasan Olahraga Kampung
Harapan, Distrik Sentani Timur dan
venue Cricket dan Lapangan Hockey
(indoor dan outdoor) di kompleks olah-
raga Doyo Baru, Distrik Waibu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljo-
no terus mendorong percepatan
penyelesaian pembangunan venue
olahraga dalam mendukung PON
XX di Papua yang berlangsung pada
20 Oktober-2 November 2020. “Pem-
bangunan infrastruktur dalam rangka
mendukung PON XX 2020 di Pa-
pua, harus diperhatikan secara detail
mulai dari tahap desain, tahap pem-
bangunan hingga tahap pengawasan-
nya,” kata Menteri Basuki, beberapa
waktu lalu.
Kepala Pusat Pengembangan
Sarana Prasarana Pendidikan, Olah-
raga dan Pasar, Ditjen Cipta Karya,
Iwan Suprijanto mengatakan terda-
pat empat tantangan utama dalam
pembangunan venue PON XX di Pa-
pua yakni, pertama jarak tempuh pe-
ngiriman material bangunan (barang)
yang sebagian besar berasal dari luar
Papua. Kedua ketersedian peralatan
yang kurang di Papua sehingga pe-
ngerjaan konstruksi memakan waktu
Papua Berbenah Jelang P OProgres konstruksi empat venue lebih cepat. Kementerian PUPR menargetkan seluruh pengerjaan rampung pada Juni 2020.
oleh: TiM kiprah/ dTJen cipTa karya
42 Aktualita
43
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Papua Berbenah jelang Pon 2020
benah Jelang P On 2020lama karena alat yang digunakan ber-
gantian antara proyek satu dengan
proyek lainnya. Tantangan ketiga pro-
ses pengiriman tenaga kerja terampil
dan keempat adalah perawatan arena.
Kendati demikian, tidak mempe-
ngaruhi terhadap target pengerjaan
konstruksi maupun menurunkan
spesifikasi bangunan venue. Menurut-
nya seluruh arena olahraga yang diba-
ngun Kementerian PUPR telah me-
menuhi standar internasional.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan
Prasarana dan Permukiman Wila-
yah II Provinsi Papua Anggoro Putro
mengatakan progres pembangunan
arena aquatik yang telah mulai sejak
Desember tahun 2018, hingga 21 Juni
2019 progres pengerjaannya men-
capai 16,4%. Capaian pengerjaan fisik
tersebut lebih cepat dari rencana se-
besar 13,8%.
Arena Aquatic ditargetkan selesai
pada Juli tahun 2020. Biayanya dari
APBN Kementerian PUPR sebesar
Rp389,6 miliar yang dibagi dalam tiga
kontrak, yakni pekerjaan konstruksi
sebesar Rp381 miliar, konsultan ma-
najemen konstruksi sebesar Rp6,7 mi-
liar, dan pengawasan berkala sebesar
Rp1,8 miliar.
Saat ini pembangunannya su-
dah tahap pengerjaan kolam diving,
pembesian pile cap, bekisting balan-
cing tank, dan pabrikasi kolom area
tribun. Nantinya area akuatik akan
dilengkapi dengan fasilitas kolam
renang yang sesuai dengan standar
Federation Internationale de Natation
(FINA), induk organisasi internasio-
nal olahraga renang.
Selain itu juga dilengkapi tata
lampu berstandar field of play (FOP),
alat penghitung waktu pertandingan
(master clock) di lantai 1 dan lantai 2,
papan skor serta tata suara, tata uda-
ra, kamera pengawas (CCTV), dan tri-
bun penonton. Kemudian dilengkapi
fasilitas parkir, lansekap, drainase,
dan bangunan penunjang disesuaikan
dengan batas kawasan.
Pembangunan Istora Papua Bangkit
telah dimulai November 2018, saat ini
progresnya mencapai 25,3 % atau lebih
cepat dari rencana 23,4%. Pengerjaan-
nya masuk tahap pengecoran lantai
kerja dan pembesian tie beam. Kontrak
pekerjaan konstruksi dikerjakan PT PP
(Persero) dengan biaya sebesar Rp257,5
miliar, konsultan manajemen sebesar
Rp4,8 miliar, dan pengawasan berkala
sebesar Rp1,4 miliar. Total anggaran-
nya sebesar Rp263,8 miliar dan ditar-
getkan selesai Juni 2020.
Proses Pembangunan Sarana Olahraga POn PAPUA 2020
Sarana Olahraga POn PAPUA 2020
44
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Aktualita
Arena aquatik dan Istora berada di
kawasan Olahraga Kampung Harapan
seluas 32 hektare. Kompleks ini juga
telah dibangun Stadion Utama Papua
Bangkit yang dilengkapi papan skor
dari Italia, peralatan sistem waktu dari
Swiss, dan lampu LeD standar FIFA
dari Jerman dengan kekuatan 1.800
lux. Kemudian fasilitas lain, yakni
lapangan latihan/pemanasan, zona
aman stadion, dan area parkir.
Pembangunan arena Cricket dan
lapangan Hockey (indoor dan outdoor)
telah mencapai 13% atau lebih cepat
dari rencana 9,2%. Saat ini tengah di-
kerjakan pengecoran pile cap arena
Cricket, pengecoran borepile Hoc-
key Indoor, pengecoran kolom beton
Hockey Outdoor, dan bekisting GWT
Hockey Indoor dan Hockey Outdoor.
Biaya pembangunannya sebe-
sar Rp283,4 miliar yang dibagi tiga
kontrak, yakni konstruksi sebesar
Rp277 miliar, konsultan manajemen
Rp4,9 miliar dan pengawasan berkala
sebesar Rp1,5 miliar. Pembangunan
venue Cricket dan Hockey mulai di-
laksanakan sejak Desember 2018 dan
ditargetkan selesai pada Juni 2020.
Semua proyek yang menjadi tang-
gung jawab Ditjen Cipta Karya ter-
masuk pendampingan dari Balai Pra-
sarana Permukiman Provinsi Papua,
Ditjen Cipta Karya n
Proses Pembangunan Jalan tol Balikpapan-Samarinda
45
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
tol Balikpapan–samarinda, magnet Baru ekonomi di kalimantan
JALAN tol pertama di Kali-
mantan bakal segera hadir.
Jalur bebas hambatan itu
menghubungkan Balikpa-
pan dan Samarinda. Panjang ruasnya
membentang sepanjang 99,35 Km.
Tol itu dibangun sejak November
2016 dan terbagi menjadi lima Seksi.
Pertama, ruas Balikpapan–Samboja
sepanjang 22,03 Km. Seksi II ruas
Samboja – Muara Jawa sepanjang
30,98 Km. Kemudian, Seksi III meng-
hubungkan Muara Jawa–Palaran se-
panjang 17,50 Km. Seksi IV Palaran–
Samarinda sepanjang 17,95 Km dan
Seksi V ruas Balikpapan–Sepinggan
sepanjang 11,09 Km.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljo-
no mengungkapkan, pembangunan
tol Balikpapan–Samarinda, Magnet Baru Ekonomi di KalimantanProgres konstruksinya sudah hampir rampung. Jalan tersebut diharapkan menciptakan kawasan ekonomi baru dan memantik daerah lainnya lebih berkembang.
oleh: TiM kiprah
Proses Pembangunan Jalan tol Balikpapan-Samarinda
46
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
tol itu sebagai wujud nyata pe-
laksanaan infrastruktur guna meng-
hasilkan pemerataan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan masya-
rakat di Provinsi Kalimantan Timur.
“Tidak hanya kota dan kawasan maju,
tetapi juga untuk mendorong per-
kembangan ekonomi kawasan sedang
berkembang dan perbatasan sehingga
bisa mengurangi disparitas sosial,
ekonomi dan wilayah,” kata Menteri
Basuki.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol
(BPJT) Kementerian PUPR, Danang
Parikesit, menjelaskan saat ini progres
konstruksi jalan tol Seksi I-V secara
keseluruhan telah mencapai sebesar
90,19%.
Pembangunan jalan tol Balikpa-
pan–Samarinda Seksi I hingga Seksi
IV diharapkan mulai bisa dioperasi-
kan pada Juli 2019. Sementara, penye-
lesaian Seksi V yang bakal dioperasi-
kan pada Agustus 2019. Total biaya
investasi pembangunan jalan tol ini
yaitu mencapai sebesar Rp9,97 triliun
dengan kontraktor pelaksana kons-
truksi yaitu PT. Jasamarga Balikpapan
Samarinda.
Setelah dioperasikannya Jalan Tol
Balikpapan–Samarinda, nantinya tol
ini dapat memangkas biaya logistik
pendistribusian barang dan jasa yang
semakin cepat antar dua kota ter-
sebut. “Perjalanan antara wilayah Ba-
likpapan dan Samarinda dari waktu
semula dapat menghabiskan waktu 3
jam, nantinya dapat ditempuh hanya
dengan waktu 1 jam,” terang Danang.
Gubernur Provinsi Kalimantan
Timur Isran Noor menyampaikan,
kehadiran jalan tol yang merupakan
cikal bakal jalan Trans Kalimantan
ini disambut baik masyarakat. Me-
reka terus mendukung terbangunnya
jalan tol ini hingga tahap penyele-
saian. “Terbangunnya jalan tol ini di-
harapkan akan menciptakan kawasan
perekonomian baru di Kalimantan,
sekaligus mendorong pertumbuhan
kawasan tersebut menjadi lebih ber-
kembang,” ujar Isran.
Jalan tol Balikpapan–Samarinda
menjadi pendukung pengembangan
sektor kawasan-kawasan industri
yang bergerak di sektor kelapa sa-
wit, batubara, migas, dan pertanian.
Nantinya kawasan yang dilintasi jalan
tol ini semakin meningkatkan mutu
pembangunan selanjutnya, serta ke-
hadiran jalan tol ini dapat menjadi
kebanggaan bagi masyarakat Kali-
mantan.
Selanjutnya, jalan Tol Balikpapan–
Samarinda juga menjadi akses peng-
hubung Bandara Internasional Sultan
Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan.
Akses menuju bandara ini dapat di-
tempuh dalam waktu 15-20 menit de-
ngan melewati Seksi V ruas Balikpa-
pan–Sepinggan yang hanya berjarak
sekitar 8 Km dari bandara tersebut. n
Aktualita
47
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
48
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
BeNCANA banjir masih
momok bagi masyarakat
Indonesia di beberapa wi-
layah. Menengok beberapa
bulan terakhir, ada dua bencana ban-
jir yang menjadi sorotan. Banjir di
Madiun, Jawa Timur yang sempat
merendam jalan tol dan bencana ban-
jir bandang di Jayapura, Papua diser-
tai dengan tanah longsor.
Banjir yang melanda Kabupaten
Madiun pada awal Maret lalu men-
jadi yang terbesar dalam 33 tahun
terakhir. Genangan air itu diakibat-
kan meluapnya Kali Jeroan, anak Kali
Madiun yang mengalir ke Sungai
Bengawan Solo.
Dirjen Sumber Daya Air Kemen-
terian Pekerjaan Umum dan Peru-
mahan Rakyat (PUPR) Hari Suprayogi
mengatakan, banjir terjadi akibat Kali
Jeroan tidak mampu membendung
debit air hujan. Tingginya curah hu-
jan yang terjadi sejak 5 Maret hingga
7 Maret menyebabkan debit air di
Hulu DAS Jeroan mengalami ke-
naikan hingga 150 milimeter. “Air di
Kali Jeroan sudah hampir penuh di-
tambah dengan hujan selama tiga jam
sehingga air meluap ke kanan kiri,”
jelas Hari.
Luapan Kali Jeroan itu juga meng-
akibatkan longsornya tanggul di be-
berapa titik serta putusnya parapet
sepanjang 20 meter di Kecamatan
Balirejo. Selain itu, mengakibatkan
genangan seluas 253 hektare meli-
puti 6 desa dan beberapa persawahan,
termasuk ruas jalan Tol Ngawi-Ker-
tosono di Km+603 sampai dengan
Km+604 sepanjang 400 meter.
“Jalan (Tol Ngawi-Kertosono) ter-
genang. Besoknya hujan mereda
dan muka air sungai turun. Sebelum
subuh, sudah surut. Setelah itu sudah
dapat dilewati. Jadi khusus untuk ja-
lan tol selama 32 jam tergenangnya,”
urai Hari.
Upaya tanggap darurat telah di-
laksanakan dengan menutup tang-
gul-tanggul yang jebol menggunakan
sandbag. Sedangkan untuk pena-
nganan permanen, pada tahun ini Di-
rektorat Jenderal SDA melalui BBWS
Bengawan Solo telah menganggar-
Belajar tanggap dari Banjir Madiun dan PapuaUpaya yang dilakukan memfokuskan pada rehabilitasi tanggul sungai yang jebol dan kritis. Mitigasi lainnya dengan membangun fasilitas dan menata permukiman yang terdampak.
oleh: TiM kiprah/ diTJen SUMber daya air
Aktualita
Dampak Banjir Danau Sentani, Papua
Dampak Banjir Danau Sentani, Papua
49
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Belajar tanggap dari Banjir madiun dan Papua
kan dana sebesar Rp10 miliar untuk
memperbaiki parapet dan tanggung-
tanggul yang kritis secara permanen.
Dalam jangka menengah, antisipasi
terhadap banjir dilakukan dengan
merehabilitasi sekitar 15 kilometer
parapet karena sebagian kondisinya
sudah berumur 20 tahun.
Hari mengatakan pihaknya me-
lalui BBWS Bengawan Solo bersama
Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan
BPBD Jawa Timur akan terus melaku-
kan peninjauan lapangan dan pena-
nganan darurat sebelum memasuki
musim hujan.
Mitigasi Papua Papua, provinsi paling timur In-
donesia juga mengalami bencana
banjir dengan dampak paling besar
sepanjang sejarah. Bencana itu me-
nimpa Sentani. Umumnya banjir ter-
jadi setiap 5-6 tahun sekali. Namun
tahun ini merupakan yang terparah
karena diiringi dengan longsor dari
Pegunungan Cycloop.
Longsor dari pegunungan mem-
bawa material batu dan pasir yang
tidak dapat ditampung oleh aliran su-
ngai hingga akhirnya meluap. empat
aliran sungai yang terkena dampak
longsor adalah Sungai Dobokurung,
Doyo Baru, Kemiri, dan Bello.
Bencana banjir dan tanah longsor
ini juga dipicu oleh perubahan lans-
kap. Wilayah yang dahulunya per-
bukitan tersebut telah beralih fungsi
menjadi permukiman.
Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki
Hadimuljono mengatakan pihaknya
akan menganalisis dua hal dalam pe-
nanganan bencana banjir bandang
yang terjadi di Kabupaten Jayapura
pada 16 Maret lalu. Analisa dilakukan
sebagai salah satu bentuk mitigasi
tinjuan Presiden Jokowi dan Menteri Basuki ke lokasi terdampak Banjir Danau Sentani, Papua
50
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Aktualita
bencana alam ke depannya.
“Kami akan menganalisis, ka-
rena selain perumahan ini (yang
terkena dampak) di hilir masih ada
pemukiman padat. Kami harus me-
ngamankan itu, terutama membuat
bangunan yang akan mengarahkan
kembali air ke sungai aslinya. Kalau
batu dan pasir masih terbawa maka
kita akan buat sabo dam seperti di Me-
rapi agar material bisa tertahan supaya
tidak membahayakan,” ujar Menteri
Basuki saat meninjau lokasi bencana
di Kampung Doyo Baru, Kabupaten
Jayapura, Papua, Maret lalu.
Sementara itu
Balai Wilayah
Sungai (BWS)
Papua Direk-
torat Jenderal
Sumber Daya Air
(Ditjen SDA) yang
dikomandani oleh
Kepala BWS Yulianus
M. Mambrasar memulai
tanggap darurat dengan men-
gecek langsung di lokasi terdampak
bencana setelah banjir dan longsor me-
nerjang. Beberapa lokasi dengan dam-
pak bencana terberat di antaranya Desa
Doyo Baru, Su-
ngai Abheale dan
Batalyon 751.
“Ketika men-
dengar kabar
bencana banjir
dan tanah long-
sor, kami langsung
bergerak menuju pu-
sat bencana. Di sana arus
cukup deras dan membawa
material batu-batu besar, pohon, serta
kayu. Yang kami lakukan pertama ada-
lah membersihkan jalan dibantu de-
ngan alat berat. Hari berikutnya kami
mencoba ke hulu dengan bantuan 4
alat berat,” jelas Mambrasar.
Dalam pelaksanaan tanggap daru-
rat, BWS Papua berkoordinasi dengan
balai-balai Kementerian PUPR lain-
nya yang terdapat di Jayapura, BPBD
Provinsi, TNI, Polri, Basarnas, SKPD,
relawan berserta warga. Tidak hanya
membersihkan jalan dan daerah hulu,
tim gabungan ini juga melakukan
evakuasi warga terdampak ke tempat
yang lebih aman.
Selain itu, BWS Papua juga menye-
diakan air bersih untuk para korban
banjir dengan membangun 5 intake
di darat dan 1 intake di pulau. “Lima
intake kami sediakan untuk melayani
enam posko pengungsian. Satu intake
lagi kami bangun di pulau karena
masyarakat di pulau tidak bisa lagi
mengkonsumsi air danau yang sudah
tercemar akibat bencana,” ujar Kepala
BWS Papua.
Kelima intake itu tersebut, yaitu
intake di posko pengungsian Gunung
Merah dengan debit kurang lebih
5 liter/detik, 2 buah intake di BTN
Sosial Kemiri dengan debit 10 liter/
detik, Venue Pon Kampung Harapan
10 liter/detik, dan 1 intake Suplay air
bersih sebesar 10.000 liter/detik di
Pantai Klimbay di pinggir Danau
Sentani. Satu intake lagi dibangun di
Pulau Ayapo dengan debit sebesar 10
liter/detik. Intake di Pantai Klimbay
dan di Pulau Ayopo juga digunakan
untuk penyediaan air bersih ke pulau-
pulau di Danau Sentani yang belum
mendapatkan akses air bersih. n
51
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Hadi Sucahyo
52
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
MeNATAP periode 2020-
2024, Badan Pengem-
bangan Infrastruktur
Wilayah (BPIW) Kemen-
terian PUPR melakukan penajaman
output dan perannya dalam pem-
bangunan infrastruktur di seluruh
Indonesia. Upaya itu dimulai dengan
mengidentifikasi risiko tugas dan
fungsi BPIW 2015-2019 sebagai upaya
perumusan ‘blue print’ pengembangan
organisasi BPIW ke depan. Hal itu un-
tuk memadukan arah kebijakan pro-
gram pengembangan infrastruktur
wilayah dengan sektor Sumber Daya
Air, Bina Marga, Cipta Karya, dan Pe-
nyediaan Perumahan (ABCP) di ling-
kungan PUPR.
Kegiatan ini nantinya akan ber-
muara pada penguatan struktur or-
ganisasi yang kemudian dituangkan
dalam peraturan Menteri PUPR. “Pe-
nguatan BPIW akan difokuskan ke-
pada struktur yang semula lebih heavy
pada perwilayahan yang bersifat sekto-
ral seperti, pulau, kawasan, dan kota/
desa, menjadi perwilayahan nasional
berbasis pulau dan kepulauan sebagai
satu kesatuan unit perencanaan,” ujar
Sekretaris BPIW, Firman Hatorangan
Napitupulu, saat membuka kegiatan
tersebut di Bandung, Kamis lalu.
Firman menyampaikan, BPIW di-
harapkan dapat memberikan arah
kebijakan program Unit Organisasi
(Unor) di lingkungan PUPR untuk
mendukung kawasan-kawasan mau-
pun sektor-sektor strategis nasional
secara terpadu. “Sehingga mampu
mendorong peningkatan nilai tam-
bah ekonomi wilayah untuk kesejah-
teraan masyarakat pada satu sisi, dan
mengendalikan kerusakan lingkungan
bagi keberlanjutan pembangunan
pada sisi lain,” ujar Firman.
Agar dapat mengoptimalkan pe-
manfaatan APBN yang semakin ter-
batas, BPIW juga diharapkan mampu
mengupayakan program-program in-
frastruktur yang dapat dikerjasamakan
dengan pihak lain melalui skema Kerja
sama Pemerintah dan Badan Usaha
(KPBU). Hal itu diatur dalam Permen
21 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pe-
Peran BPIW Mengembangkan InfrastrukturFokus pada struktur semula di wilayah sektoral seperti pulau, kawasan, dan kota/desa. Selain itu, mengoptimalkan pengelolaan anggaran dalam penataan infrastruktur.
oleh: tim kiPRah/ Badan Pengembangan infrastruktur wilayah
Aktualita
53
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Peran BPiw mengembangkan infrastruktur
laksanaan Kerja sama KPBU yang
diharapkan dapat mendukung pe-
laksanaan usulan program infrastruk-
tur PUPR untuk diwujudkan.
Prinsip-prinsip kewilayahan nanti-
nya akan diperjelas dan menjadi basis
perencanaan. Basis perencanaan pro-
gram pembangunan harus berbasis
rencana tata ruang wilayah yang me-
miliki fokus tematik kawasan. Nanti-
nya BPIW menjabarkan arahan ke-
bijakan pembangunan wilayah dan
memprioritaskan pembangunan bebe-
rapa infrastruktur yang akan dibangun
untuk peningkatan perekonomian na-
sional.
Kepala Bagian Kepegawaian, Or-
ganisasi dan Tata Laksana BPIW
Kementerian PUPR, Hasna Widias-
tuti, mengatakan ada delapan usulan
output BPIW 2020-2024 sesuai ha-
sil rapat. Seluruhnya yaitu Rencana
Pengembangan Infrastruktur PUPR
Jangka Panjang (RPIJP) dan Rencana
Pengembangan Infrastruktur PUPR
Jangka Menengah (RPIJM), yang te-
lah memperhitungkan kebutuhan
dan skema pembiayaan Infrastruktur
PUPR dimaksud. Usulan berikutnya
yakni Renstra PUPR, Renstra BPIW,
Rumusan Program dan Pembiayaan
Tahunan, Monitoring, dan evaluasi
(Output), serta evaluasi Manfaat (Out-
come).
Anggaran Indikatif Adapun pagu anggaran BPIW un-
tuk tahun depan diperkirakan sebesar
Rp199,3 miliar. Jumlah itu berdasarkan
rapat dengar pendapat (RDP) Komisi V
DPR dengan unit-unit organisasi Ke-
menterian PUPR, pertengahan Juni
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Hadi Sucahyo
Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata nasional (KSPn) Danau toba, Sumatera Utara
54
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Aktualita
lalu.
Kepala BPIW Kementerian PUPR,
Hadi Sucahyono memaparkan, pagu
anggaran BPIW pada 2020 akan dia-
lokasikan untuk mendukung tujuan
tugas dan fungsi BPIW menyelengga-
rakan perencanaan keterpaduan in-
frastruktur PUPR. “Untuk dukungan
manajemen sebesar Rp42,1 miliar.
Operasional mulai gaji, tukin serta
layanan perkantoran sebesar Rp51,5
miliar. Kemudian, dana perencanaan
Kawasan Strategis Nasional (KSN) Pa-
riwisata, Kawasan Industri, Kawasan
ekonomi serta Kawasan Metropolitan
sebesar Rp34,8 miliar,” terang Hadi.
Dia menambahkan, ada juga alokasi
untuk pemrograman dan evaluasi ke-
terpaduan infrastruktur PUPR sebesar
Rp10,9 miliar serta dana penanganan
perencanaan sistem perkotaan nasio-
nal sebesar Rp10,1 miliar. Selain itu,
kerjasama pengembangan infrastruk-
tur kawasan ekonomi terpadu sebesar
Rp1,3 miliar. Perencanaan pengem-
bangan kawasan pesisir sebesar Rp1,4
miliar dan ketahanan bencana serta
perubahan iklim sebesar Rp4,9 miliar.
Selain itu, ada rencana pengenda-
lian pengembangan infrastruktur wi-
layah sebesar Rp7 miliar, instrumen
simulasi kebijakan dan skema pembia-
yaan sebesar Rp30,9 miliar serta peren-
canaan perumahan dan permukiman
sebesar Rp4,1 miliar.
Hadi menjelaskan, BPIW memiliki
kebijakan untuk program 2020 antara
lain, memastikan Masterplan and Deve-
lopment Plan (MPDP) yang disusun da-
pat diimplementasikan setiap unit or-
ganisasi (Unor) di Kementerian PUPR.
“Salah satunya, dokumen hasil konsul-
tasi regional Kementerian PUPR yang
merupakan hasil musyawarah rencana
pembangunan infrastuktur PUPR ha-
rus ditandatangani pejabat eselon I se-
tiap Unor, agar hal yang direncanakan
dapat direalisasikan dengan optimal,”
jelasnya.
BPIW juga saat ini, lanjut Hadi, te-
lah menghasilkan banyak produk stra-
tegis yang mengacu pada tugas dan
fungsi. Misalnya, penyusunan doku-
men Rencana Strategis (Renstra) Ke-
menterian PUPR 2015-2019 dan review
Renstra, dokumen Rencana Induk
Pengembangan Infrastruktur PUPR
tingkat pulau. “Termasuk penyusunan
21 MPDP kawasan strategis, seperti
untuk Kawasan Industri (KI) Konawe,
Bantaeng, Teluk Bintuni dan lainnya,”
terang Hadi.
Selanjutnya, ada juga 49 MPDP pe-
ngembangan kawasan perkotaan, 26
MPDP Kawasan Perdesaan Strategis
(KPS), 59 MPDP Kawasan Perdesaan
Prioritas Nasional (KPPN) yang 20
KPPN disusun BPIW Kementerian
PUPR. Selain itu ada juga dokumen
keterpaduan perencanaan dan sin-
kronisasi program serta evaluasi ke-
terpaduan 35 Wilayah Pengembangan
Strategis (WPS), analisa manfaat infra-
struktur PUPR, serta turut serta dalam
penanganan Integrated Tourism Master
Plan (ITMP), Inkubasi Integrated Rest
Area, penyiapan penanganan National
Urban Development Project (NUDP). n
Aktualita
Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata nasional (KSPn) Danau toba, Sumatera Utara
55
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
56
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Aktualita
Jalin Kerja sama dengan Amerika dan Korea Selatan
AJANG internasional 4th UN
Special Thematic Session on
Water and Disasters menjadi
kesempatan emas bagi Men-
teri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono
menginisiasi pentingnya manajemen
bencana. Perhelatan di markas Per-
satuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New
York, akhir Juni lalu itu merupakan
rangkaian dari pertemuan 13th HELP on
Water and Disasters. Ketika itu, Men-
teri Basuki menjadi Wakil Ketua High-
Level Experts and Leaders Panel (HELP)
on Water and Disasters.
HeLP merupakan salah satu panel
tenaga ahli yang memberikan ma-
sukan bagi Sekretariat Jenderal PBB
bidang pengelolaan sumber daya air
dan penanggulangan bencana. Saat
ini HeLP dipimpin mantan Perdana
Menteri Korea Selatan, Han Seung So.
Pertemuan ini dihadiri para peng-
Momentum forum membahas mengenai pengelolaan air dan penanganan bencana. Salah satu yang menjadi topik utama yaitu inisiasi pembentukan pusat penelitian likuifaksi yang melibatkan para peneliti lintas negara.
Perjanjian kerja sama Indonesia - Korea Selatan
oleh: TiM kiprah/ biro komunikasi publik pUpr
57
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
jalin kerja sama dengan amerika dan korea selatan
ambil keputusan, pucuk pimpinan
pemerintahan, para ahli dan praktisi
dari berbagai negara. Selain Indonesia,
mereka antara lain Jepang, Belanda,
Korea Selatan, Australia hingga nega-
ra-negara Afrika.
Ajang kali ini terasa spesial, khusus-
nya bagi Indonesia. Sebab forum ter-
sebut juga mengangkat masalah ben-
cana yang terjadi di Tanah Air. Salah
satunya mengenai gempa bumi yang
menerjang sejumlah wilayah di Su-
lawesi Tengah pada akhir September
2018. Peristiwa itu dibarengi dengan
terjadinya tsunami dan likuifaksi atau
pergerakan tanah secara masif.
Fenomena dahsyat itu pun mena-
rik minat para anggota HeLP untuk
mengkaji lebih jauh. Mereka tak sung-
kan untuk berbagi pengalaman dan
pengetahuan dalam manajemen ben-
cana.
Terlebih lagi bila menilik Indonesia
yang berada pada sabuk vulkanik (ring
of fire) sehingga rentan dengan ben-
cana gempa dan tsunami yang dapat
terjadi setiap waktu. Dampak negatif
dari fenomena itu acapkali menyebab-
kan kerugian besar seperti korban jiwa
maupun kehilangan materi.
Walaupun demikian, pemerintah
Indonesia tidak hanya fokus mencari
penyebab bencana. Upaya lainnya
yakni mencari solusi lewat penelitian
sebagai langkah mitigasi agar lebih
aman dan tangguh bencana.
Kajian dari data pengeboran
geoteknik dan analisis menunjukkan
ada beberapa kondisi tipikal area yang
terkena likuifaksi. Pertama, permu-
kaan air tanah dangkal. Kemudian,
terdapat lapisan akuifer tertekan. Ke-
tiga ialah adanya kemiringan permu-
kaan tanah, walaupun sudut kemirin-
gan sangat kecil atau tanah tidak datar
sempurna.
Indikator berikutnya yakni lapi-
san endapan didominasi oleh tanah
berpasir (tanah aluvial) dengan ting-
kat kepadatan rendah. Terakhir ada-
lah terdapat lapisan tanah mendatar
dengan tingkat permeabilitas rendah
(agak kedap).
Lantaran itu, Menteri Basuki dalam
sambutannya mengatakan bencana
gempa di Sulawesi Tengah menjadi
pelajaran berharga bagi Indonesia un-
tuk meningkatkan perencanaan dan
kesiapan infrastruktur serta kesiagaan
masyarakat. Pemerintah Indonesia
saat ini tengah menaruh perhatian
serius untuk mengembangkan pusat
penelitian terkait likuifaksi dengan
melibatkan banyak praktisi yang akan
diberi nama Nalodo Center. “Kata
Nalodo berasal dari bahasa lokal di
Kota Palu yang berarti terkubur lum-
pur atau tanah yang tenggelam,” kata
Menteri Basuki.
Tujuan utama dibentuknya Nalodo
Center tersebut adalah untuk mening-
katkan pemahaman terkait likuifaksi
melalui penelitian yang maju dan ino-
vatif, termasuk upaya pengembangan
dan penyebaran sistem teknologi
canggih penanganan likuifaksi.
Selain pengenalan pusat penelitian
likuifaksi, forum itu juga dimanfaat-
kan Menteri Basuki dengan mengajak
kerjasama internasional yang lebih
erat dalam membangun ketangguhan
negara menghadapi bencana. Dia i-
ngin meningkatkan kesadaran dunia,
khususnya negara-negara tertentu
yang mungkin memiliki kondisi geo-
logis serupa seperti Palu. “Lewat pusat
penelitian tersebut, diharapkan dapat
dihasilkan penelitian likuifikasi yang
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono
58
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Aktualita
semakin kaya dan berkualitas tinggi di
seluruh dunia,” ujar dia.
Dalam ajang pertemuan itu, Men-
teri Basuki didampingi beberapa peja-
bat antara lain, Duta Besar dan Wakil
Tetap RI untuk PBB Dian Triansjah
Djani, Direktur Jenderal (Dirjen) Sum-
ber Daya Air Hari Suprayogi, Direk-
tur Utama PT Adhi Karya Budi Harto
Harjo Sudarmo, Presiden NARBO
(Network of Asian River Basin Organiza-
tions) Imam Santoso, dan Kepala Biro
Komunikasi Publik endra S. Atmawi-
djaja.
Infrastruktur dengan Korsel Kerjasama Indonesia dan Korea
Selatan (Korsel) dalam bidang infra-
struktur terus diperluas dan diperkuat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Peru-
mahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi-
muljono dalam pertemuannya dengan
Menteri Pertanahan, Infrastruktur
dan Transport (MoLIT) Korsel Kim
Hyun Mee, mengusulkan perluasan
lingkup kerjasama yakni perencanaan
dan pengelolaan keselamatan publik,
pengembangan infrastruktur cerdas
untuk kotabaru, serta pengembangan
intelligent transport system (ITS).
“Kami menyambut baik penawaran
dari MoLIT untuk pembaharuan MoU
mengenai kerjasama pengelolaan ke-
selamatan publik yang berakhir pada
13 April 2019 lalu, khususnya di bi-
dang keselamatan jembatan. Kami
juga mengusulkan perluasan kerja-
sama juga mencakup perencanaan
dan implementasi pengembangan in-
frastruktur kota baru berbasis konsep
kota cerdas - berkelanjutan dan pe-
ngembangan Intelligent Transport Sys-
tem (ITS)” ujar Menteri Basuki, Jumat
(28/6/2019).
Pertemuan dengan Kim Hyun
Mee menjadi agenda hari kedua kun-
jungan Menteri Basuki di Kota Seoul,
Korea Selatan setelah kemarin meng-
hadiri Special Bureau Meeting Asia
Water Council, penandatanganan MoU
antara Perum Jasa Tirta (PJT) 2 dan
K-Water, dan pertemuan dengan Pre-
siden Korea International Cooperation
Agency (KOICA) Lee Mi Kyung.
Topik bahasan lainnya adalah me-
ngenai perpanjangan nota kesepa-
haman kerjasama di bidang Sumber
Daya Air (SDA), jalan dan kota cerdas
yang akan berakhir pada Oktober
2019. Melalui kerjasama ini, Indonesia
mendapatkan kesempatan untuk sa-
ling bertukar pengalaman dan pe-nge-
tahuan dengan Korsel dalam pengem-
bangan kota cerdas.
Sementara dalam bidang Sumber
Daya Air, kedua negara juga terlibat
dalam kerjasama sejumlah proyek in-
frastruktur diantaranya pembangunan
Bendungan Karian di Banten, serta
dukungan 2 ahli bendungan Korea
Selatan untuk mensupervisi dan
memberikan masukan dalam proses
pembangunan 49 bendungan baru di
Indonesia.
“Kami juga berharap kerjasama ini
bisa terus dilanjutkan dan diperluas.
Hal lainnya yang dapat kita pelajari
yakni langkah-langkah Pemerintah
Korsel dalam perencanaan, desain dan
implementasi untuk pengembangan
infrastruktur Kotabaru Sejong yang
akan menjadi pusat pemerintahan
baru dengan melibatkan Badan Usaha
Milik Pemerintah (BUMN) Korea Land
& Housing. Tentunya bisa menjadi re-
ferensi bagi Indonesia yang juga se-
dang merencanakan pemindahan Ibu-
kota,” jelas Menteri Basuki.
Pemerintah Korsel mempersiap-
kan Sejong sebagai kota cerdas dengan
teknologi tinggi. Disamping itu tem-
pat tinggal warga kota juga didesain
tidak jauh dari tempat kerja sehingga
mobilitas orang dapat dikurangi. Kan-
tor-kantor pemerintahan seperti Kan-
tor Perdana Menteri dan Kementerian
telah pindah ke Sejong.
Kementerian PUPR juga meng-
gandeng MoLIT melalui Korean
Foundation dalam pengembangan
kompetensi SDM bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat yakni
program pengembangan SDM un-
tuk pembangunan kota dan rumah
berkelanjutan. Sedangkan kerjasama
dalam bidang jalan adalah pengem-
bangan Intelligent Transport System
(ITS) di Indonesia untuk mendukung
rencana pemerintah menerapkan sis-
tem pembayaran tol tanpa henti atau
Multi Lane Free Flow (MLFF) pada ta-
hun 2020 mendatang. nMenteri PUPR, Basuki Hadimuljono saksikan prosesi perjanjian kerja sama
59
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
60
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Opini
SeMUA sektor pembangunan
di Sulawesi Utara terus me-
nunjukkan pencapaian posi-
tif. Tidak dimungkiri, tren
itu tumbuh pesat sejak kepemim-
pinan Presiden Jokowi. Banyak hal
yang sudah dibuat beliau untuk Su-
lawesi Utara. Jadi wajar saja bila apa
yang sudah diberikan selama kepe-
mimpinan Presiden Jokowi membuat
masyarakat merasa sangat puas de-
ngan pembangunan infrastrukturnya.
Kalau dilihat dari anggaran dae-
rah yang ada dan dibandingkan de-
ngan provinsi lainnya, memang tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan infrastruktur di sini.
Tapi berkat perhatian Pemerintah
melalui program proyek nasionalnya,
satu persatu kebutuhan itu perlahan
mulai disediakan. Kinerja pemerin-
tah pusat sudah maksimal di Sulawe-
si Utara.
Bukan ucapan kosong belaka. Itu
semua bisa dilihat dari infrastruktur
proyek nasional yang berjalan de-
ngan baik. Beberapa sudah selesai,
sisanya masih dikerjakan. Misalnya,
Jembatan Soekarno yang telah tun-
tas. Kemudian, Bendungan Kuil.
Berikutnya yaitu jalan Tol Mana-
do–Bitung yang telah difungsikan.
Itulah tol pertama di Sulawesi Utara.
Pengoperasian jalan Tol Manado-Bi-
tung seksi 1B dan 2A yang terbentang
dari Airmadidi hingga Danowudu
sepanjang 14,5 kilometer. Kalau jalur
normal itu waktu tempuhnya bisa
mencapai 45-60 menit, sedangkan
melalui jalan tol Manado-Bitung
hanya membutuhkan waktu 25-30
menit.
Jembatan Soekarno
oleh: TiM kiprah
Sulawesi Utara Apresiasi Kinerja Pemerintah
Olly Dondokambey, Gubernur Sulawesi Utara
61
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
olly Dondokambey, gubernur sulawesi utara
Memang belum selesai dan ma-
sih tahap penyelesaian. Kalau menu-
rut rencana, dalam waktu dekat lagi
akan selesai dan rencananya diresmi-
kan September nanti. Begitu juga de-
ngan jalan-jalan nasional yang juga
akan dibangun agar akses ke berbagai
daerah makin mudah.
Begitu juga dukungan pemerintah
terhadap KeK Bitung yang ditetap-
kan melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2014. KeK Bitung
memiliki lokasi yang sangat strategis
dan merupakan pintu gerbang eko-
nomi ke negara-negara di Asia Pasi-
fik. Dengan adanya akses ke kawasan
tersebut yang didukung dengan Pe-
labuhan Hub Internasional Bitung
sebagai hub perdagangan bagi Kawa-
san Timur Indonesia bisa makin me-
nguatkan perekonomian daerah dan
meningkatkan kesejahteraan masya-
rakat Sulut.
Tidak hanya itu saja, perhatian
juga diberikan bagi dalam bentuk
pembangunan rumah susun maha-
siswa UKIT (Universitas Kristen In-
donesia Tomohon) dan rumah susun
mahasiswa IAIN (Institut Agama I-
slam negeri). Itu semua bantuan yang
luar biasa bagi masyarakat Sulut.
“Karena itu, atas nama Pemprov
Sulut, saya sangat berterima
kasih atas semua yang Bapak
Presiden lakukan untuk Su-
lut. Sekarang pertumbuhan
ekonomi Sulut meningkat,
angka kemiskinan menurun,
jumlah pengangguran me-
nurun, pembangunan infra-
struktur terus dikerjakan, dan
semakin banyaknya jumlah
turis yang berkunjung di
Sulut. Ini semua ka-
rena dukungan
dari Bapak Pre-
siden.”
S e c a r a
k h u s u s ,
m a s y a -
rakat berharap agar pembangunan
ini tetap berlanjut ke depannya.
Kalau perlu sampai ke daerah-dae-
rah pedesaan. Agar mereka juga
merasakan pembangunan
infrastruktur yang di-
kerjakan. Tentunya
kami selaku peme-
rintah daerah siap
mendukung bila
ada rencana pem-
bangunan dari pu-
sat untuk di Sulawe-
si Utara. n
Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey
62
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Opini
MINIMNYA akses masya-
rakat terhadap air mi-
num bersih dan layanan
sanitasi kerap memicu
masalah kesehatan. Kondisi ini umum
menimpa masyarakat berpenghasilan
rendah terutama yang tinggal di ling-
kungan padat penduduk, kumuh, dan
saluran pembuangan limbahnya yang
tak sehat.
SANIMAS atau Sanitasi Berbasis
Masyarakat menjadi solusinya. Pro-
gram ini merupakan upaya penye-
diaan air minum, sanitasi, prasarana
air limbah bagi masyarakat di dae-
rah kumuh padat perkotaan maupun
perdesaan. Dengan harapan, tersedia-
nya fasilitas tersebut dapat mening-
katkan derajat kesehatan masyarakat
seperti menurunkan angka penyakit
diare dan penyakit lainnya yang ditu-
larkan melalui air dan lingkungan.
Program ini dulunya dimulai dari
kesuksesan enam kota sebagai pilot
program di periode 2003-2004. Kemu-
dian pada 2005, Pemerintah berko-
mitmen meningkatkan sumber daya
dalam mendukung replikasi dan sca-
ling-up pendekatan fasilitas sanitasi
terdesentralisasi berbasis masyarakat
(decentralized wastewater treatment
systems – DeWATS) secara nasional
berwujud program SANIMAS.
Pemberdayaan masyarakat men-
jadi kunci keberhasilan dari program
ini. Mereka harus menjadi aktor
utama dalam proses perencanaan,
pembangunan, operasional, dan pe-
meliharaan fasilitas sanitasi komunal.
Tujuannya agar fasilitas yang terba-
ngun dapat memberikan manfaat
yang berkelanjutan.
Sanimas terus digalakkan. Se-
jak 2010, pembangunan fasilitasnya
didukung penuh oleh Dana Alokasi
Khusus (DAK) bidang Sanitasi yang
sudah terpisah dengan DAK bidang
Air Minum. Bersumber dari dana ne-
gara (APBN) porsi Direktorat Jenderal
Cipta Karya Kementerian Pekerjaan
Umum. Seiring waktu berjalan, fasi-
litas sanimas pun mulai mendapat
sokongan dana luar negeri dan dana
pemerintah daerah (APBD) melalui
berbagai kerangka program.
Saat ini dukungan dana yang be-
Sanimas Kelurahan Bajak Kota Bengkulu
oleh: Siti darul khayati, ST, MSi - Auditor Madya di Itjen Kementerian PUPR
Hidup Sehat dengan Sadar Sanitasi
63
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
hidup sehat dengan sadar sanitasi
sar tersedia dari Asian Development
Bank. Bantuan itu untuk membangun
fasilitas sanimas di 1.350 kelurahan di
30 kota/kabupaten di 5 provinsi. Sum-
ber lainnya dari Islamic Development
Bank yang rencananya berkomitmen
mendukung pembangunan sebanyak
lebih dari 2.000 fasilitas sanimas di 48
kota/kabupaten di 14 provinsi.
Hingga 2011, telah terbangun se-
banyak 551 fasilitas Sanimas di 131
kabupaten/kota di 30 provinsi di In-
donesia. Capaian pembangunan fasi-
litas sanimas itu sebagai wujud upaya
mendukung target RPJMN 2010-2014
bidang sanitasi, yaitu menyediakan
akses terhadap layanan pengelolaan
air limbah terpusat skala komunal un-
tuk 5% penduduk Indonesia di 2014.
Kini sasaran program terus di-
lanjutkan. Mereka adalah kelompok
marjinal di perdesaan dan pinggiran
kota (peri-urban) yang belum men-
dapatkan akses layanan air minum
dan sanitasi serta memiliki prevalensi
penyakit. Ada 13 provinsi yang men-
jadi lokasi penataan sanitasi.
Bentuk kegiatannya serupa. Pem-
buatan instalasi pengolahan air lim-
bah yang fungsional dan mudah digu-
nakan, peningkatan pembuangan air
limbah dan kotoran dan mengurangi
kemungkinan kontaminasi terhadap
manusia dan lingkungan, dan melatih
masyarakat setempat untuk merawat
fasilitas-fasilitas tersebut.
Salah satu kendalanya adalah ke-
siapan masyarakat di perdesaan ma-
sih sangat kecil karena pemahaman
masalah serta pola hidup sehat belum
sepenuhnya dipahami. Karena itu,
sosialisasi dan pendampingan pro-
gram ini sangat membantu masyara-
kat di perdesaan untuk memperbaiki
ke dalam pola hidup sehat. Dengan
begitu, mereka bisa terhindar dari
potensi penyakit-penyakit dan ling-
kungan menjadi asri, bersih, dan se-
hat. Dampak lainnya, anak-anak pun
hidup nyaman dan menempuh pen-
didikan serta terhindar dari masalah
kesehatan karena lingkungan tempat
tinggalnya sudah sehat. n
Sanimas Kelurahan Bajak Kota Bengkulu
Sanimas Kelurahan Bajak Kota Bengkulu
64
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Opini
MeNJADI peneliti bukan-
lah profesi yang mu-
dah bagi Rulli Ranastra
Irawan. Apalagi dalam
urusan penelitian mengenai kons-
truksi. Namun panggilan tugas itu te-
tap dipilih dan diemban Rulli dengan
penuh tanggung jawab.
Menurut dia, peneliti merupakan
salah satu jabatan fungsional yang
menjanjikan terhadap dirinya dan
orang lain. Melalui jabatan fungsional
peneliti, dia dapat mengerahkan te-
naga dan pikirannya untuk dapat me-
ngembangkan potensi sumber daya
konstruksi, khususnya material kons-
truksi sehingga dapat memberikan
manfaat bagi pembangunan bahkan
bagi masyarakat.
Pria yang memiliki hobi travelling
ini mengawali karirnya di Pusat Lit-
bang Jalan dan Jembatan (Pusjatan)
sebagai Teknisi Laboratorium dan
Lapangan Jembatan dan Bangunan
Pelengkap Jalan (saat ini Balai Pene-
litian dan Pengembangan Struktur
Jembatan).
Bagi Rulli, bekerja di lembaga lit-
bang merupakan sarana terbaik da-
lam mengembangkan diri bagi para
engineer muda. “Karena berkesem-
patan mengunjungi berbagai daerah
dengan kekayaan sumber daya dan
potensi yang beraneka ragam se-
hingga dapat menambah wawasan,”
ungkapnya belum lama ini.
Ketertarikannya meneliti sudah
dimulai sejak terlibat dalam pena-
nganan bencana lumpur Sidoarjo
pada 2006. Atas kerja kerasnya ter-
sebut, Menteri eSDM memberikan
penghargaan kepada Rulli berupa Pia-
gam Penghargaan Tim Nasional pada
September 2006 s.d 7 April 2007.
Ia kemudian terlibat juga dalam
beberapa kegiatan uji coba skala pe-
nuh (prototype) pembangunan infra-
struktur jalan dan jembatan. Hal itu
menjadi bekal penting baginya men-
jadi seorang peneliti. Ia berhadapan
langsung dengan berbagai persoalan
nyata di lapangan. Ketika itu, diri-
nya menjadi bagian tim dan bekerja
sama membangun prototype jemba-
tan beruji kabel (cable stayed bridge)
untuk lalu lintas ringan di Kabupaten
Sukabumi dari 2007 hingga 2009.
“Hasilnya bisa dirasakan oleh pen-
duduk sekitar sampai hari ini. Tadi-
nya terisolir akibat tidak tersedianya
akses jalan. Ini bentuk kepuasan ter-
sendiri yang sulit diukur,” jelasnya.
Salah satu prestasi yang cukup
membanggakan bagi Rulli adalah
pada saat memenuhi undangan dari
Sheffield University di Inggris pada ta-
hun 2014 untuk berbicara pada acara
“Wokshop of Waste Cementation”, ter-
kait penelitiannya mengenai peman-
faatan tailing di Papua sebagai bahan
untuk pembangunan infrastruktur.
Berbagai latar belakang itulah yang
menguatkan dirinya memilih men-
jadi peneliti sejak 2015.
Beberapa hasil riset yang pernah
dikerjakannya. Penelitian penggu-
naan abu terbang (fly ash) dengan vo-
lume tinggi dalam pekerjaan beton
untuk struktur jembatan, peneli-
tian mengenai penggunaan semen
portland di Indonesia untuk aplikasi
beton kinerja tinggi, penelitian tek-
nologi beton tanpa semen, dan masih
banyak penelitian yang telah dikem-
bangkan di bidang konstruksi.
Rulli menilai, profesi peneliti seha-
oleh: ani Mulyani, Humas Pusjatan – Balitbang Kementerian PUPR
Peneliti yang Bermanfaat Bagi Masyarakat
Rulli Ranastra Irawan, Peneliti Muda Kementerian PUPR
65
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Peneliti yang Bermanfaat Bagi masyarakat
rusnya semakin dihargai dengan ben-
tuk pengakuan yang setara seperti pe-
neliti atau dosen di perguruan tinggi.
Sebaliknya, peneliti pun selalu diberi
tantangan untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi dalam pem-
bangunan dan dinilai hasilnya secara
terukur, misalnya dengan kewajiban
menghasilkan teknologi yang dapat
dipatenkan.
Menurut dia, lembaga litbang ide-
alnya diisi secara mayoritas oleh pene-
liti maupun perekayasa. Namun jum-
lah peneliti saat ini masih di bawah
kebutuhan ideal Kementerian PUPR.
“Makanya masih banyak tantangan
penelitian dan pengembangan yang
belum dapat dipenuhi,” imbuh dia.
Rulli mengakui ada beberapa man-
faat sekaligus yang didapat ketika
menjadi peneliti. Secara materi misal-
nya, peneliti adalah salah satu jabatan
fungsional dengan tunjangan yang
cukup tinggi. Manfaat lain yaitu se-
cara rohani. Hasil penelitian menjadi
ladang amal yang tidak akan pernah
terputus sepanjang masih digunakan
oleh masyarakat.
Berbekal pengalamannya itu, kini
pria kelahiran Bandung 4 September
1976 itu diamanahkan menjabat seba-
gai Kepala Sub Bagian Kerja sama di
Bidang Standar dan Kerja sama Pu-
sat Litbang Jalan dan Jembatan sejak
2016. Namun jabatan struktural lan-
tas itu tidak menyurutkan semangat
Rulli untuk tetap berkarya sebagai
peneliti. Dirinya pun aktif mendise-
minasikan hasil-hasil penelitian dan
pengembangan Pusjatan lainnya.
Rulli berhasil menjalin kerja sama
penelitian, baik dengan instansi di
dalam negeri maupun kerja sama
internasional. Beberapa kerja sama
tersebut antara lain kerja sama pe-
nerapan teknologi dengan beberapa
Pemerintah Daerah di Indonesia,
kerja sama riset dengan perusahaan
ternama seperti PT Pertamina dan
lembaga riset di Jepang. “Kesempatan
mengunjungi negara lain dan me-
ngamati kemajuan teknologinya se-
cara langsung merupakan salah satu
pengalaman yang sangat berharga,”
ungkap Rulli.
Di sela-sela kesibukannya, Rulli
kerap diundang sebagai narasumber
pada berbagai acara, diantaranya se-
bagai narasumber pada Bimbingan
Teknis dan Diseminasi Teknologi di
berbagai daerah, mulai dari Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku
dan Papua. n
Rulli Ranastra Irawan, hadiri undangan lembaga riset di Jepang
Rulli Ranastra Irawan, hadiri undangan lembaga riset di Jepang
66
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Opini
SUMBeR Daya Manusia
(SDM) memiliki peran pen-
ting sebagai potensi pengge-
rak seluruh aktivitas perusa-
haan. Berhasil atau tidaknya suatu
perusahaan mencapai tujuan sangat
dipengaruhi oleh hasil kerja yang
dicapai pegawainya melakukan tugas
sesuai dengan tanggung jawabnya.
Semakin baik kualitas SDM dalam su-
atu perusahaan, maka semakin tinggi
pula daya saing perusahaan tersebut
terhadap perusahaan lain.
Mengingat pentingnya peran ma-
nusia dalam mencapai tujuan perusa-
haan, Badan Peningkatan Penyeleng-
garaan Sistem Penyediaan Air Minum
(BPPSPAM) memasukkan aspek SDM
dalam penilaian kinerja PDAM. Me-
todenya menggunakan balance score
card (kartu skor berimbang).
Salah satu perspektif balance score
card yang berhubungan dengan aspek
SDM adalah pembelajaran dan per-
tumbuhan. Artinya, manajemen di-
minta untuk meningkatkan kompe-
tensi karyawan dan mengembangkan
sistem informasi yang sesuai dengan
proses bisnis perusahaan.
Berdasarkan metode itu, ada tiga
indikator yang dianggap dapat me-
wakili penilaian kinerja SDM PDAM.
Pertama, rasio pegawai terhadap pe-
langgan. Indikator ini dipakai untuk
menggambarkan tingkat efisiensi dan
efektivitas penggunaan tenaga kerja
untuk memberikan pelayanan kepada
pelanggan. Semakin tinggi rasio yang
diperoleh menggambarkan rendah-
nya efisiensi dan efektivitas tenaga
kerja yang ada begitu pula sebaliknya.
Secara umum, standar rasio jum-
lah pegawai di PDAM yang terletak
di kabupaten yaitu 8 orang tiap 1.000
pelanggan. Sementara rasio pegawai
PDAM yang ada di kota sekitar 6 orang
berbanding 1.000 seribu pelanggan.
Berdasarkan hasil penilaian ki-
nerja PDAM periode 2016- 2018,
diperoleh data bahwa rasio rata-rata
pegawai PDAM terhadap pelanggan
di Indonesia dalam kurun waktu tiga
tahun terakhir telah mencapai angka
ideal. Pada 2016, rasionya di angka 5.1.
Berikutnya angkanya menjadi 5,07.
Tahun lalu, rasionya menjadi 4,95.
Hanya saja, PDAM yang kategori ‘Ku-
rang Sehat’ dan ‘Sakit’ masih diperlu-
kan perbaikan rasio pegawai terhadap
pelanggan agar mendekati ideal.
Kepala Dukungan Teknis BPPS-
PAM, Ir. Desrah Sibarani, MT me-
nyampaikan bahwa PDAM Kurang
Sehat dan Sakit perlu menambah
pelanggan dan atau melakukan re-
view analisa jabatan dan kompetensi
pegawai sesuai kebutuhan. “Ideal-
nya, analisa jabatan perlu dilakukan
2 tahun sekali sehingga manajemen
oleh: elmi diah - BPPSPAM
Bijak Kelola Sumber Daya Manusia PDAM
Sosialisasi kerja SDM PDAM
67
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Bijak kelola sumber Daya manusia PDam
PDAM dapat mengevaluasi apakah
jumlah pegawainya sudah memenuhi
rasio ideal,” kata Desrah.
Indikator selanjutnya yaitu rasio
diklat pegawai. Ini dilakukan untuk
mengukur kepedulian perusahaan
dalam upaya meningkatkan kompe-
tensi pegawai. Indikator ini juga me-
nunjukkan seberapa besar tingkat
kompetensi pegawai yang dimiliki
PDAM sehingga dapat memberikan
dampak positif pada peningkatan pe-
layanan pelanggan.
Rasio diklat pegawai dinilai ren-
dah apabila kurang dari 80%. Hasil
penilaian kinerja PDAM pada 2018
menunjukkan bahwa nilai rata-rata
indikator ratio diklat pegawai PDAM
di Indonesia adalah 41.47%.
Untuk meningkatkan rasio diklat
pegawai PDAM, Kementerian PUPR
melalui Balai Teknik Air Minum
(BTAM) sejak 2016 telah mengalo-
kasikan dana pelatihan gratis untuk
PDAM yang memiliki kinerja kurang
sehat dan sakit. PDAM dapat meng-
ajukan usulan pelatihan langsung ke-
pada BTAM atau melalui BPPSPAM.
Indikator terakhir yakni rasio be-
ban diklat terhadap pegawai. Ini un-
tuk mengukur upaya perusahaan
dalam hal peningkatan kompetensi
pegawai. Ada korelasi erat dengan
rasio diklat pegawai karena rasio be-
ban diklat muncul sebagai akibat dari
pelaksanaan diklat pegawai.
Rasio beban diklat dinilai rendah
apabila memiliki nilai kurang dari
10%. Hal tersebut dapat terjadi karena
alokasi biaya diklat minim dan pro-
gram diklat yang diikuti masih sedi-
kit. Untuk meningkatkan rasio beban
diklat, PDAM dapat melakukan on
the job training (OJT) di kantor PDAM
mengundang narasumber dari PDAM
sekitar yang berpengalaman. Selain
itu PDAM dapat mengikuti twinning
program antar PDAM yang difasilitasi
oleh Persatuan Perusahaan Air Mi-
num Seluruh Indonesia (Perpamsi).
Sejak 2011, Kementerian PUPR
melalui Direktorat Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum telah
menggagas program Center of Excel-
lence (COe), yakni program pening-
katan kapasitas PDAM dengan cara
mencetak trainer di tingkat Provinsi
dan Kabupaten/Kota dengan pende-
katan multilevel marketing. n
Sosialisasi kerja SDM PDAM
Pertemuan acara Manajemen Aset
68
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Selingan
Seleksi Mahasiswa Baru Politeknik PU
SeBANYAK 1.054 dari 1.266
pendaftar dinyatakan lulus
administrasi Penerimaan
Mahasiswa Baru (PMB) Po-
liteknik Pekerjaan Umum (PU) Sema-
rang Tahun Akademik 2019/2020.
Mereka selanjutnya mengikuti tes
kemampuan akademik berupa ujian
tertulis yang meliputi pelajaran Ma-
tematika, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, dan Fisika.
Direktur Politeknik PU Indratmo
Soekarno mengatakan seleksi ter-
sebut diselenggarakan serentak di
lima lokasi. Sebanyak 798 peserta di
Kota Semarang, 20 orang di Palang-
karaya (Kalimantan Tengah), 100 pe-
serta di Kota Makassar (Sulawesi Se-
latan), 5 orang di Manokwari (Papua
Barat), dan 131 calon lainnya di Medan
(Sumatera Utara). Dari 1.054 peserta
yang mengikuti ujian, nantinya yang
akan diterima sebagai hanya sekitar
150 orang.
Indratmo menceritakan, proses
seleksi mahasiswa baru Politeknik PU
ini sangat ketat. Ada beberapa syarat
Lebih dari seribu peserta mengikuti tes penerimaan mahasiswa baru Politeknik Pekerjaan Umum. Ada tiga program studi diploma (D-III) yang ditawarkan.
Gedung Perkuliahan Politeknik UI
oleh: TiM kiprah/ biro komunikasi publik pUpr
69
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
seleksi mahasiswa Baru Politeknik Pu
utama di antaranya yaitu tidak buta
warna dan bebas narkoba. Pelak-
sanaannya mengutamakan prinsip
adil, akuntabel, transparan, dan ti-
dak diskriminatif tanpa membedakan
jenis kelamin, agama, suku, ras. “Kami
mencari calon mahasiswa yang benar-
benar berdedikasi dan juga sehat se-
cara jasmani rohani,” kata Indratmo
saat meninjau pelaksanaan ujian PMB
di Politeknik PU, Kota Semarang, pe-
kan lalu.
Ada tiga tiga program studi di-
ploma (D-III) yang ditawarkan Po-
liteknik PU. Teknologi Konstruksi
Bangunan Air, Teknologi Konstruksi
Jalan dan Jembatan, dan Teknologi
Konstruksi Bangunan Gedung. Ma-
sing-masing kurikulum bidang studi
dapat ditempuh selama tiga tahun.
Indratmo menyebutkan, Politek-
nik PU memiliki keunggulan diban-
dingkan dengan politeknik lainnya.
Misalnya dalam hal kurikulum mata
kuliah khusus seperti Green Contruc-
tion, Preservasi Jalan dan Jembatan,
Pengenalan Teknologi Maju, Mitigasi
Keadaan Darurat (bencana), Drainase
dan Pengendalian Banjir, Peraturan
Perundangan, dan keterlibatan indus-
tri konstruksi. Termasuk program ca-
reer planning dengan menggandeng
pihak industri untuk menyalurkan
lulusan Politeknik PU.
Keunggulan lainnya menurut In-
dratmo yaitu lulusan akan mendapat-
kan sertifikasi profesi level terampil
dan kompetensi lulusan sesuai ke-
butuhan di lapangan. “Kalau memang
lulusan kita sesuai dengan kebutuhan
perusahaan konstruksi, pasti akan
direkrut. Indonesia sebetulnya le-
bih banyak membutuhkan lulusan
politeknik daripada perguruan tinggi
biasa,” ujar dia.
Ada sejumlah fasilitas yang diberi-
kan. Pada tahun akademik pertama,
mahasiswa/mahasiswi yang diterima
mendapatkan fasilitas tinggal secara
gratis di asrama selama setahun. Se-
lain itu, ada fasilitas sarana prakti-
kum di laboratorium, workshop, dan
magang atau praktik kerja.
Politeknik PU juga memberikan
beasiswa bagi 10 mahasiswa/maha-
siswi yang diterima pada tiap prodi
berdasarkan hasil peringkat Seleksi
Kemampuan Dasar. Beasiswa juga
akan diberikan berdasarkan indeks
prestasi (IP) terbaik pada semester be-
rikutnya. Selain itu, pemberian sub-
sidi 50 persen dari biaya pendidikan
atau Uang Kuliah Tunggal (UKT) se-
besar Rp6 juta tiap semester. Artinya,
UKT yang dibayarkan mahasiswa se-
besar Rp3 juta per semester.
Dalam pelaksanaan kuliah, Indrat-
mo mengatakan Politeknik PU lebih
mengedepankan praktik lapangan.
Adapun porsinya yaitu sebanyak 70%
praktik lapangan (on the job training)
terutama di proyek-proyek pem-
bangunan infrastruktur PUPR dan
30% materi dalam ruangan. “Ke de-
pannya, Politeknik PU akan mening-
katkan ragam bidang studi, seperti
teknologi sanitasi, perumahan, dan
lainnya sejalan dengan penambahan
gedung, jumlah dosen maupun per-
alatan praktik,” ujar dia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljo-
no mengatakan pendirian Politeknik
PU bertujuan menghasilkan lulusan
spesialis bidang PU yang terbaik. Diri-
nya ingin Kementerian PUPR menjadi
institusi yang kredibel dan bisa di-
banggakan. Tidak hanya oleh pegawai
PUPR, melainkan juga masyarakat.
“Karena itu, perlu didukung tenaga
terampil. Kami ingin Politeknik ini
menjadi unggulan tidak hanya di Jawa
Tengah, tapi juga di Indonesia karena
ini milik rakyat Indonesia,” kata Men-
teri Basuki beberapa waktu lalu.
Kehadiran Politeknik PU diharap-
kan akan memenuhi kebutuhan te-
naga terampil dalam pembangunan
infrastruktur serta menjadi bagian
dari fokus Pemerintah mengembang-
kan Sumber Daya Manusia (SDM) In-
donesia. Dalam penyelenggaraannya,
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) melalui
Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) bekerjasama de-
ngan Universitas Diponegoro. (*)
Sebagai informasi, pengumuman
kelulusan tes akademik nantinya di-
sampaikan pada 2 Agustus 2019 de-
ngan diikuti tahap validasi data admi-
nistrasi dan dilanjutkan daftar ulang
pada 6 Agustus 2019. Peserta ujian
tertulis dapat melihat pengumuman
kelulusan di laman https://bpsdm.
pu.go.id/. n
Gedung Perkuliahan Politeknik UI
Proses seleksi Mahasiswa
Gedung Perkuliahan Politeknik UI
70
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
71
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
RAGAM cara Kementerian
Pekerjaan Umum dan Pe-
rumahan Rakyat (PUPR)
dalam meningkatkan mutu
sumber daya manusia di lingkungan-
nya. Salah satunya dengan mengha-
dirkan Sistem Informasi Manajemen
Pengetahuan (SIMANTU), sebuah
aplikasi yang memuat beragam infor-
masi mengenai bidang PUPR.
Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM)
Kementerian PUPR, Lolly Martina
Martief, memaparkan SIMANTU
merupakan salah satu inovasi un-
tuk menjawab tantangan era revolusi
industri 4.0 yang ditandai dengan
perkembangan pemanfaatan tekno-
logi informasi dan
komunikasi. “Ini
salah satu bentuk
keseriusan Kemen-
terian PUPR da-
lam upaya untuk
meningkatkan pe-
ngembangan SDM-
nya,” tutur Lolly
di Kementerian
PUPR, pekan lalu.
Aplikasi ini me-
miliki banyak ma-
teri pengetahuan
bidang PUPR yang dapat diakses de-
ngan mudah. Sistem tersebut juga da-
pat menjadi portal penghubung an-
tara seluruh pegawai dan para tenaga
ahli di Kementerian PUPR untuk sa-
ling bertukar informasi pengetahuan
bidang PUPR.
Sejak diresmikan awal Maret lalu,
SIMANTU sudah diakses lebih dari
13.000 pengunjung. Keberadaannya
dinilai sangat membantu ASN da-
lam mengakses informasi maupun
pengetahuan baru terkait Kemen-
terian PUPR. “Hanya menggunakan
NIP (Nomor Induk Pegawai), ASN
sudah bisa melihat dinamika perkem-
bangan infrastruktur yang merupa-
kan kontribusi dari Ditjen-Ditjen dan
Badan-Badan,” ujar Lolly.
tambah Ilmu melalui
Aplikasi SIMAntU
Dapat diakses secara mudah melalui komputer
maupun smartphone. Inovasi ini memudahkan
penggunanya menambah pengetahuan terkait
bidang PUPR.
oleh: TiM kiprah/ bpSdM pUpr
tambah ilmu melalui aplikasi simantu
Launching Aplikasi SIMAntU
tampilan Aplikasi Simantuoliteknik UI
72
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
yang dimiliki di BPSDM.
Saat ini SIMANTU sudah dapat
diakses melalui perangkat komputer
(PC) dan maupun telepon seluler ber-
basis Android. Sistem ini didesain se-
perti perpustakan dunia maya (library
3.0) yang menyajikan dokumentasi
tentang keilmuan yang ada di Kemen-
terian PUPR dan menjadi sumber
pengetahuan serta solusi atas ber-
bagai permasalahan teknis maupun
non-teknis di bidang PUPR.
Data yang tersaji dalam SIMANTU
telah terintegrasi dengan beberapa
sistem besar (big data) seperti e-Pela-
tihan dan e-HRM. Sistem e-Pelatihan
secara otomatis menampilkan data
mengenai materi dan modul pelatihan
sehingga insan PUPR dapat membaca
modul dan materi pelatihan yang di-
laksanakan BPSDM Kementerian
PUPR. Selain itu, adanya layanan
e-HRM juga memudahkan penggu-
nanya masuk ke dalam sistem untuk
berinteraksi dan turut serta membagi-
kan informasi dalam SIMANTU.
Layanan unggulan lainnya yaitu
Ruang Diskusi. Fitur tersebut terhu-
bung langsung dengan para ahli Ke-
menterian PUPR melalui aplikasi
Whatsapp sehingga memudahkan
berdiskusi dan mendapat jawaban
langsung dari para pengunjung mau-
pun para ahli Kementerian PUPR.
Mengelola data digital yang besar
dan banyak di Kementerian PUPR
bukanlah hal mudah. Melalui apli-
kasi SIMANTU, seluruh data tersebut
nantinya dapat dikelola dan secara
otomatis tersimpan aman dalam ser-
ver SIMANTU.
SIMANTU juga telah mengadopsi
artificial intelengence (AI). Sistem ini
memiliki kecerdasan untuk dapat
memberikan referensi ilmu pengeta-
huan yang tepat untuk pengunjung.
SIMANTU bekerja berdasarkan ak-
tivitas pengunjung dan selalu me-
nampilkan informasi terbaru pen-
getahuan yang sedang hangat dicari
oleh pengunjung. Untuk mendapat-
kan kemudahan layanan ini, pengun-
jung bisa mengaksesnya melalui la-
man https://SIMANTU.pu.go.id. n
Selain informasi pembangunan
infrastruktur, peraturan-peraturan
terkini juga bisa diakses lewat SI-
MANTU. Karena itu, Lolly mengklaim
pegawai PUPR di lapangan menyukai
SIMANTU karena selama ini mereka
hanya membangun-membangun saja
tanpa tahu ada peraturan baru. “Ini
digemari oleh para CPNS, karena bisa
mendahului pengetahuannya sebe-
lum mereka ditempatkan,” imbuh dia.
Pujian dan saran pun datang
dari internal PUPR terkait aplikasi
SIMANTU. Rahmi Fadillah Busyra
misalnya, mengaku sangat memer-
lukan pengetahuan dasar mengenai
PUPR. Sebagai pegawai baru di unit
organisasi BPIW, SIMANTU mem-
permudahnya dalam bekerja. Di sisi
lain, dirinya menyarankan agar apli-
kasi tersebut juga didukung dengan
kamus atau glossary untuk memper-
mudah memahami beragam istilah
PUPR. “Termasuk juga karya tulis
ilmiah terbaik atau pemenang dari
Lomba Karya Tulis dari pegawai
PUPR bisa dibagikan dalam SIMAN-
TU,” usul dia.
Hal senada diutarakan Riyandi
eko Pambudi dari Sekretariat Jende-
ral. Ia mendorong agar SIMANTU
juga fokus pada generasi milenial. Sa-
lah satunya dengan mengisi lebih ba-
nyak mengenai konten-konten PUPR
yang diperlukan generasi milenial.
Salah satu inovator pengembang
sistem tersebut, Kepala Subbag Pe-
ngembangan Sistem Sekretariat
BPSDM Kementerian PUPR Satya
Raharja mengungkapkan, ada ragam
fitur tersedia di dalam aplikasi ter-
sebut. Selain informasi tertulis dan
video, ada fitur ruang diskusi interak-
tif dengan para tenaga ahli diharap-
kan berjalan interaktif. Selain itu juga
terkoneksi modul-modul pelatihan
teknologi
Launching Aplikasi SIMAntU
Launching Aplikasi SIMAntU
73
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
tambah ilmu melalui aplikasi simantu
Selingan
Raih Penghargaan Manajemen Informasi Arus Mudik 2019
LeBARAN 2019 membawa be-
rkah tersendiri bagi Kemen-
terian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR).
Pertengahan Juli lalu, Kementerian
PUPR menerima penghargaan Ma-
najemen Informasi Arus Mudik 2019
kategori Informatif dan Inovatif yang
diselenggarakan Kantor Staf Kepresi-
denan (KSP), Kementerian Komuni-
kasi dan Informatika (Kementerian
Kominfo), dan Komisi Informasi Pu-
sat (KIP).
Penghargaan itu diterima Staf Ahli
Menteri Bidang Hubungan Antar
Lembaga Luthfiel Annam Achmad
yang mewakili Menteri PUPR Basuki
Hadimuljono, di Gedung Bina Graha,
Kompleks Istana Kepresidenan, Ja-
karta.
Apresiasi itu diberikan kepada Ke-
menterian PUPR atas peran aktifnya
memberikan informasi seputar infor-
masi arus mudik 2019 sebagai bagian
pelayanan informasi kepada masyara-
kat. Kementerian PUPR juga meman-
faatkan teknologi digital sehingga
informasi lebih mudah diakses, lebih
cepat, dan akurat.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan
Jenderal (Purn) Moeldoko mengata-
Apresiasi itu diberikan atas pelayanan informasi dan pemanfaatan teknologi digital selama arus mudik Lebaran lalu.
Penghargaan yang diraih Kementerian PUPR
oleh: TiM kiprah/ biro komunikasi publik pUpr
74
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Raih Penghargaan manajemen informasi arus mudik 2019
kan penghargaan yang diberikan ke-
pada Kementerian PUPR merupakan
suatu apresiasi atas kinerja yang di-
lakukan dengan sangat baik dalam
memberikan informasi kepada publik.
“Seperti yang telah sering di-
sampaikan oleh Bapak Presiden
Jokowi bahwa kita harus selalu me-
lakukan edukasi, melakukan hal-hal
yang bersifat kreatif di dalam segala
jenis pekerjaan. Kita tidak mau terje-
bak dalam cara kerja yang rutin, harus
keluar dari situasi itu. Alhamdulillah,
Kementerian PUPR bisa menjalankan
misi mulia ini dengan sangat baik.
Ada beberapa hal yang juga dikem-
bangkan serta melakukan koordinasi
dengan berbagai pihak,” kata Moel-
doko.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang
Hubungan Antar Lembaga, Luth-
fiel Annam Achmad, menyampaikan
terima kasih atas penghargaan yang
diberikan. Ia berharap penghargaan
yang kedua kalinya diterima oleh Ke-
menterian PUPR itu akan lebih me-
macu kinerja dalam memberikan pe-
layanan publik yang optimal. Tidak
hanya dari segi infrastruktur fisiknya
saja, melainkan pelayanan informasi
saat mudik Lebaran.
“Di era sekarang ini dan memang
sudah ada Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik, tuntutan masyara-
kat, ekspektasi yang tinggi, semuanya
serba ingin dilayani dengan cepat, se-
hingga Kementerian PUPR mau tidak
mau harus memberikan layanan yang
tidak hanya cepat, tetapi juga akurat
dan bermanfaat. Kami bersyukur ini
sudah tahun ke-2 Kementerian PUPR
mendapatkan penghargaan, walau-
pun sesungguhnya tanpa itu memang
sudah tugas kita. Alhamdulillah dari
tahun ke tahun lebih meningkat, se-
hingga lebih baik lagi kedepannya,”
tutur Luthfiel.
Dalam rangka mendukung kelan-
caran arus mudik Lebaran 2019 lalu,
Kementerian PUPR tidak hanya me-
nyiapkan infrastruktur jalan, tetapi
juga menyiapkan layanan informasi
dan pengaduan yang dapat diakses
melalui website, call center 0812-8383-
5757, Broadcast WhatsApp, Aplikasi
Jalan Kita, pemantauan CCTV, dan
aplikasi Sistem Informasi Dini Lalu
Lintas (Sindila).
Kementerian PUPR juga menye-
diakan mobile toilet umum dan fasi-
litas pendukung lainnya. Terdapat
584 posko mudik yang tersebar di
seluruh jalan nasional di Indonesia
dengan dilengkapi oleh personel, alat
berat, dan material. Sehingga, begitu
masyarakat menghubungi call center
untuk melaporkan hambatan di jalan
nasional, petugas akan menghubungi
posko mudik terdekat dan hambatan
bisa langsung diselesaikan.
Penghargaan diberikan berdasar-
kan penilaian Program Pemantauan
Manajemen Informasi Arus Mudik
yang diselenggarakan sejak awal April
hingga 13 Juni 2019. Dalam menentu-
kan pemenang penghargaan, dilaku-
kan pemantauan melalui kuesioner,
website, dan visitasi oleh KIP, Kemen-
terian Kominfo, dan KSP. Selanjutnya
penilaian didasarkan atas keterse-
diaan dan keefektifan layanan infor-
masi publik Kementerian/Lembaga
dan BUMN melalui platform website
khusus yang dilakukan oleh KSP be-
kerjasama dengan Google Indonesia.
Selain Kementerian PUPR, pene-
rima penghargaan lainnya kategori
Inovatif dan Informatif adalah PT
KAI. Kemudian Kementerian Per-
hubungan dan PT Jasa Marga untuk
kategori Informatif, Responsif, dan
Inovatif, serta BMKG dan PT Perta-
mina untuk kategori Responsif. Se-
lain itu juga diberikan enam piagam
apresiasi kepada PT Angkasa Pura I,
PT Angkasa Pura II, PT ASDP Indone-
sia Ferry, Korlantas Polri, Pelindo III,
dan PT Pelni. n
Penyerahan Piagam Penghargaan
75
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
76
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
77
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Sentuhan Pemerintah Memoles Labuan Bajo
infrastruktur kawasan. Contohnya,
peningkatan trotoar dan Jalan Soe-
karno Hatta. “Jadi turis bisa berjalan
di sini sambil menikmati peman-
dangan,” terang dia.
Presiden Jokowi juga menyambut
baik rencana penataan kawasan Pun-
cak Waringin yang akan menjadi sa-
lah satu pilihan lokasi wisata baru di
Labuan Bajo. Menurutnya, lokasi ter-
sebut akan ditata menjadi pusat cin-
deramata di Labuan Bajo.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljo-
no menyatakan Kementerian PUPR
terus melanjutkan dukungan penye-
diaan infrastruktur bagi KSPN Labuan
Bajo untuk mendukung peningkatan
jumlah kunjungan wisatawan. Pasal-
nya, kawasan wisata yang berada di
Pulau Flores itu merupakan gerbang
masuk bagi wisatawan yang ingin
berwisatanya ke Pulau Komodo, Pulai
Rinca, dan Pulau Padar.
Pembangunan lanjutan untuk
penataan kawasan wisata Labuan
Bajo akan dilakukan secara bertahap
hingga 2021. “Kawasan wisata harus
ditata betul, selanjutnya diperlukan
KeINDAHAN panorama
alam menjadi daya pikat dari
Labuan Bajo. Dalam dekade
terakhir, sektor pariwisata
perlahan tumbuh pesat dan men-
jadi salah satu kawasan primadona
di Nusa Tenggara Timur. Tak ayal
bila Pemerintah pun memasukkan
Labuan Bajo sebagai Kawasan Strate-
gis Pariwisata Nasional atau populer
dikenal 10 ‘Bali Baru’.
Pengembangan pariwisata nasio-
nal ini mendapat dukungan penuh
Presiden Joko Widodo. Salah satunya
dengan mendorong pembangunan
infrastruktur kawasan wisata. Bila
kawasan wisata semakin tertata de-
ngan baik, Labuan Bajo diyakininya
dapat menjadi destinasi wisata pre-
mium yang menarik minat turis man-
canegara.
Segmentasi Labuan Bajo dinilainya
berbeda dengan di Manado. “Karena
di sini segmentasinya premium. Maka
dari itu penataan kawasan di Labuan
Bajo ini penting sekali,” kata Presiden
Jokowi kala meninjau kawasan Pun-
cak Waringin, Labuan Bajo, Kabu-
paten Manggarai Barat, pekan lalu.
Upaya meningkatkan target wisa-
tawan ke Labuan Bajo akan dilakukan
secara bertahap. Salah satu prioritas-
nya yakni dengan membenahi sektor
Penataan kawasan dilakukan demi menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium. Beragam infrastruktur pun sedang dibangun.
Pantai Labuan Bajo, ntt
oleh: TiM kiprah/ biro komunikasi publik pUpr
sentuhan Pemerintah memoles labuan Bajo
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
78
Akses Lintas Utara Dukungan infrastruktur di KSPN
Labuan Bajo juga mencakup konekti-
vitas. Kementerian PUPR melalui Di-
rektorat Jenderal Bina Marga memba-
ngun Jalan Lingkar Utara Flores dari
Labuan Bajo-Kedindi sepanjang 141,29
km. Tujuannya untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi dan pemera-
taan hasil-hasil pembangunan, ter-
utama di daerah pinggiran.
Kepala Balai Jalan Nasional (BPJN)
X NTT Kupang, Muktar Napitupulu,
mengatakan pembangunan Jalan Lin-
tas Utara Flores tersebut akan men-
jadi jalur logistik. Jalan tersebut akan
menghubungkan sentra produksi per-
tanian di Kawasan Pertanian Terang
seluas sekitar 2.000 Ha dengan Pela-
buhan Bari yang akan dibangun se-
bagai pelabuhan niaga menggantikan
Pelabuhan Labuan Bajo.
partisipasi masyarakat untuk menjaga
kebersihan, agar menjadi kota yang
betul-betul dirawat,” kata Menteri
Basuki.
Lingkup pekerjaan yang akan dila-
kukan yakni penataan Puncak Warin-
gin, penataan kawasan Kampung Baru,
penataan integrasi Tempat Pelelangan
Ikan (TPI) dengan kawasan wisata ku-
liner Kampung Ujung, peningkatan
trotoar dan Jalan Soekarno Hatta, pe-
ngembangan kawasan wisata Goa Batu
Cermin, serta pengembangan sektor
air minum dan sanitasi Labuan Bajo.
Untuk penataan kawasan Puncak
Waringin, Kabupaten Manggarai Ba-
rat, akan dikerjakan secara bertahap
hingga tahun depan. Tahap pertama
di tahun ini meliputi pembangunan
Gedung Utama seluas 350 m2 setinggi
2 lantai untuk lounge dan pusat cinde-
ramata serta viewing deck.
Selanjutnya tahun depan akan di-
bangun bangunan komersil seluas 525
m2 setinggi 2 lantai, termasuk kios,
mushala, toilet dan area tenun. Se-
lain itu juga akan dibangun Ruang
Terbuka Publik sekitar 1.700 m2 yang
dilengkapi dengan amphiteater seluas
267 m2 dan area parkir seluas 235 m2.
Penataan lanjutan juga akan dila-
kukan di salah satu daerah penyangga
Labuan Bajo yaitu Kampung Baru
dengan pekerjaan pembangunan ru-
ang terbuka publik, toilet wisata,
dermaga nelayan, dan Jalan Gertak
Bukit Pramuka (460 m). Sebelumnya
pada tahun 2017-2018, Kementerian
PUPR melalui Ditjen Cipta Karya te-
lah membelanjakan anggaran sebesar
Rp40,35 miliar untuk penataan kawa-
san di 4 lokasi yakni Kampung Ujung,
Kampung Air, Kampung Tengah, dan
Pulau Komodo.
Jalan Lintas Utara Flores, ntt
79
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Pacu kerja membangun Borneo
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
80
Muktar menambahkan, jalan ini
juga akan menjadi jalur alternatif un-
tuk memperlancar pengiriman logis-
tik dan bahan bakar minyak (BBM)
dari wilayah Kedindi yang terdapat
Depo Pertamina di Kecamatan Reo,
wilayah di pantai utara Kabupaten
Manggarai ke Labuan Bajo.
“Pengiriman BBM seperti solar,
bensin, minyak tanah, termasuk avtur
akan menjadi cepat karena kendaraan
tidak perlu memutar lagi ke Ruteng
baru melanjutkan perjalanan ke La-
buan Bajo. Pengiriman BBM juga sem-
pat terhambat beberapa waktu lalu,
karena Jalan Labuan Bajo-Malwatar
menuju Roteng mengalami longsor,”
ujar Muktar.
Ia menambahkan, dengan diban-
gunnya Jalan Lintas Utara tersebut
juga akan membantu akses dari Pem-
bangkit Listrik Tenaga Mikro Gas
(PLTMG), Mobile Power Plant (MPP)
Flores (Labuan Bajo) milik PT PLN
yang berkapasitas 20 MW di Dusun
Rangko, Desa Tanjung Boleng, Keca-
matan Boleng, menuju Labuan Bajo.
Muktar menyatakan, Kemen-
terian PUPR melalui BPJN X NTT
telah memulai pembangunan Jalan
Lintas Utara Flores Labuan Bajo-Ke-
dindi sejak tahun 2015 dengan total
anggaran yang sudah dikeluarkan se-
besar Rp201 miliar. Saat ini progres-
nya dari total panjang 141,29 km su-
dah tembus sepanjang 60 km dengan
kondisi jalan yang sudah teraspal se-
panjang 18 km.
“Untuk target keseluruhan ram-
pung dengan kondisi teraspal yakni
pada tahun 2023. Namun untuk men-
dukung pembangunan Pelabuhan
Bari kita fokuskan untuk penyelesaian
pengaspalan hingga ke Bari pada ta-
hun 2021,” ujar Muktar.
Pembangunan Jalan Lintas Utara
Flores terbagi atas empat segmen ja-
lan, yakni Labuan Bajo-Boleng (28,18
km), Boleng-Terang (32,15 km), Te-
rang-Pelabuhan Bari (20,55 km), dan
Pelabuhan Bari-Kendidi (60,4 km).
Muktar menyebutkan, berdasarkan
rencana kerja 2019-2023, masih dibu-
tuhkan sekitar Rp525 miliar untuk
pembangunan jalan, termasuk pena-
nganan pascabencana longsoran ruas
Labuan Bajo-Malwatar, preservasi
jalan Labuan Bajo-Malwatar, pem-
bangunan jalan pintas (shortcut) Ban-
dara Komodo (0,25 km).
Ditjen Bina Marga juga ditugaskan
untuk melebarkan Jalan Soekarno
Hatta di pusat kota Labuan Bajo di-
lengkapi dengan jalur pejalan kali (pe-
destrian walk) yang nyaman, serta me-
ningkatkan kualitas jalan dari Labuan
Bajo ke Wae Cicu yang akan menjadi
pusat pelayanan akomodasi wisata
premium di Labuan Bajo. n
Presiden Jokowi didampingi Menteri Basuki beserta Rombongan Kerja di KSPn Labuan Bajo, ntt
81
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Suplai Infrastruktur Pulau Dewata
Presiden Jokowi didampingi Menteri Basuki beserta Rombongan Kerja tinjau proyek infrastruktur di Bali
DUA bendungan baru bakal
segera hadir di Bali. Ben-
dungan Sidan di Kabupaten
Badung dan Bendungan
Tamblang di wilayah Buleleng Timur.
Pembangunan keduanya melengkapi
lima bendungan lainnya yang te-
lah dibangun yaitu Bendungan Titab
di Kabupaten Buleleng, Bendungan
Benel di Kabupaten Jembrana, Ben-
dungan Telaga Tunjung di Kabupaten
Tabanan, Bendungan Grokgak di
Kabupaten Buleleng, dan Bendungan
Palasari di Kabupaten Jembrana.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljo-
no mengatakan dua bendungan baru
tersebut untuk meningkatkan kapa-
sitas tampungan air sehingga konti-
nuitas suplai air baku tetap terjaga.
“Semua untuk mencukupi kebutuhan
air baku di Bali. Karena pengem-
bangan pariwisata, demand untuk ke-
butuhan air minum di Bali naik terus,”
ujar Menteri Basuki di Bali, beberapa
pekan lalu.
Bendungan Sidan terletak di dae-
rah aliran Sungai Tukad (Sungai)
Ayung. Dibangun di atas lahan seluas
82,73 hektare yang meliputi lima desa
bertetangga di tiga kabupaten, yaitu
Desa Sidang di Kabupaten Badung,
Desa Buahan Kaja di Kabupaten Gia-
nyar. Tiga desa lainnya yaitu Desa
Bunuti Bunutin, Desa Mengani, dan
Desa Langgahan di Kabupaten Bangli.
Bendungan Sidan dirancang de-
Ragam infrastruktur tengah dibangun di Bali. Salah satu tujuannya untuk mendukung kawasan pariwisata.
oleh: TiM kiprah/ biro komunikasi publik pUpr
suplai infrastruktur Pulau Dewata
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
82
ngan tinggi bangunan bendungan
mencapai sekitar 68 meter dengan
volume tampung total sebesar 3,8 juta
m3. Air dari bendungan ini akan digu-
nakan sebagai sumber air baku sebe-
sar 1.750 liter/detik dan energi listrik
tenaga air sebesar 0,65 MW.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS)
Bali Penida Airlangga Mardjono me-
ngatakan Bendungan Sidan diproyek-
sikan mampu memasok air baku ke
wilayah Kabupaten Badung, Tabanan,
Gianyar, dan Kota Denpasar. Tak ha-
nya memasok air baku, air Bendungan
Sidan juga akan mengairi sawah di se-
jumlah kabupaten. Manfaat lainnya
lagi, keberadaan bendungan tersebut
dapat menjadi objek wisata baru.
Biaya pembangunan bendungan
tersebut senilai Rp786,3 miliar yang
digunakan untuk konstruksi, super-
visi konstruksi dan pengadaan lahan.
Untuk konstruksi pekerjaannya telah
dimulai sejak Oktober 2018 melalui
kerjasama operasi (KSO) antara PT
Brantas Abipraya–PT Universal Surya
Prima yang ditargetkan selesai pada
2021.
Lain lagi dengan Bendungan Tam-
bang di wilayah Buleleng Timur yang
mulai dibangun Februari 2019. Ben-
dungan tersebut dibangun di atas
lahan seluas 58,79 hektare di empat
desa bertetangga di kawasan Keca-
matan Kubutambahan dan Kecamatan
Sawan, Kabupaten Buleleng.
Bendungan Tamblang diproyeksi-
kan mampu menampung air hingga
7,4 juta m3 bersumber dari Tukad
Daya di Desa Tamblang, Kecamatan
Kubutambahan untuk penyediaan air
baku dengan debit 410 liter/detik. Di
samping itu, juga akan menjadi objek
wisata baru dan airnya sekaligus un-
tuk mengairi persawahan di dua keca-
matan wilayah Buleleng Timur.
Biaya pembangunan bendungan
tersebut senilai Rp793,8 miliar yang
digunakan untuk konstruksi, super-
visi konstruksi dan pengadaan lahan.
Untuk konstruksi pekerjaannya telah
dimulai dengan kontrak tahun jamak
oleh kontraktor PT Pembangunan Pe-
rumahan (Persero)-Adi Jaya melalui
KSO. Konstruksinya ditargetkan sele-
sai pada 2022.
Selain bendungan, Kementerian
PUPR juga tengah merampungkan
konstruksi pengendali banjir Tukad
(sungai) Mati di Denpasar. Program
penataan dan normalisasi sungai ter-
sebut diyakini akan mengurangi risiko
banjir di Kabupaten Badung dan Kota
Denpasar, termasuk area Kuta, Semi-
nyak, dan Legian yang menjadi pusat
kegiatan pariwisata internasional.
Tukad Mati merupakan aliran su-
ngai yang tidak memiliki pusat mata
air yang memiliki fungsi utama seba-
Pembangunan infrastruktur kawasan pantai Bali
83
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
84
gai drainase wilayah perkotaan. Tukad
Mati membelah sebagian Kota Denpa-
sar dan Kabupaten Badung dengan
luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 39,43
km2 dan panjang sungai utama men-
capai 22,49 km.
Selama ini banjir diakibatkan Tu-
kad Mati yang tidak dapat menam-
pung debit air hujan sehingga meluap
dan menggenangi wilayah sekitar-
nya, ditambah terjadinya air rob dari
muara. Tukad Mati memiliki area ge-
nangan seluas 94 ha dengan tinggi ge-
nangan sampai 2 meter dengan lama
genangan air cukup lama yakni sekitar
4-6 jam.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljo-
no mengatakan perubahan iklim
menjadi tantangan dalam pengelolaan
sumber daya air di Indonesia. Perge-
seran dan perubahan masa musim
hujan dan kemarau, serta pola hujan
dengan durasi pendek namun inten-
sitasnya tinggi kerap mengakibatkan
banjir. “Saya mengajak semua pihak
untuk menjaga daerah tangkapan
air melalui penghijauan kembali dan
menahan laju alih fungsi lahan,” kata
Menteri Basuki.
Pembangunan prasarana pengen-
dalian banjir Tukad Mati yang dilaku-
kan Kementerian PUPR melalui Balai
Wilayah Sungai Bali Penida Ditjen
Sumber Daya Air (SDA) dibagi dalam
dua segmen, yakni Tukad Mati Hilir
dan Tengah. Pelaksanaan proyeknya
dikerjakan secara bertahap mela-
lui kontrak tahun jamak (multi years)
yang ditargetkan selesai tahun ini.
Selain sebagai pengendali ban-
jir, penataan Tukad Mati juga bertu-
juan memperbaiki kualitas air sungai
yang sebelumnya kotor, dan bera-
roma tidak sedap bisa menjadi ber-
sih sehingga mendukung fungsi Kota
Denpasar dan Kabupaten Badung se-
bagai tujuan pariwisata di Pulau Bali.
Akses Pariwisata Sebagai dukungan pengembangan
pariwisata di Bali, khususnya kawasan
Bali bagian Selatan dan Utara, Kemen-
terian PUPR tengah membangun ja-
lan pintas (shortcut) ruas Mengwitani-
Singaraja dengan panjang sekitar 12,76
km. Jalan pintas tersebut lebih pendek
dari jarak tempuh semula sepanjang
13,46 km. Metodenya yaitu dengan
mengurangi jumlah kelokan yang ada.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljo-
no mengatakan, pengembangan jalan
yang menghubungkan dari Denpasar
ke Singaraja tersebut sangat dibutuh-
kan karena saat ini kondisinya sempit
dan berkelok-kelok. Jalan pintas ter-
sebut dibangun di sepuluh lokasi. Lo-
kasi titik 1 sampai 4 di wilayah Kabu-
paten Tabanan yang tujuannya untuk
mengurai kemacetan. Sedangkan titik
5 sampai 10 dibangun di Kabupaten
Buleleng.
Saat ini progres pembangunan ja-
lan pintas pada titik 5 dan 6 sepanjang
1.950 meter tersebut saat ini progres-
nya sudah 50,73%. Kontraktor pelak-
sananya yakni PT Adhi Karya dan
PT Cipta Strada (KSO) dengan nilai
kontraknya sekitar Rp128 miliar untuk
shortcut titik 5 dan 6. “Mudah-muda-
han Desember 2019 selesai,” harapnya.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan
Jalan Nasional (BBPJN) VIII Sura-
baya Kementerian PUPR, I Ketut
Darmawahana, mengatakan pem-
bangunan shortcut titik 5-6 bertujuan
untuk meningkatkan kenyamanan
pengguna jalan. Sedangkan untuk ti-
tik 3-4 juga akan membantu mengurai
simpul kemacetan lalu lintas di Sim-
pang Kebun Raya Bedugul.
Ketut menilai keberadaan shortcut
sangat penting untuk menciptakan
pemerataan pembangunan antara Bali
Utara dan Selatan. Apalagi di Kabu-
paten Buleleng yang memiliki dengan
potensi pariwisata yang luar biasa. Ada
wisata lumba-lumba di kawasan Pan-
tai Lovina. Selain itu, terdapat kawa-
san air terjun dan danau. Ada sepuluh
air terjun yang ada di Buleleng, ter-
masuk di antaranya Air Terjun Gitgit,
Munduk, dan Aling-Aling. Ada juga
Danau Buyan di Buleleng yang diapit
oleh Danau Tamblingan di sisi barat
dan Danau Beratan di sisi timur. n
85
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
memadu Pariwisata dan industri sulawesi utara
Memadu Pariwisata dan Industri Sulawesi Utara
tahun depan. Jembatan itu meng-
hubungkan Pelabuhan Bitung ke Pu-
lau Lembeh dengan panjang sekitar 1
Km. “Kebutuhan anggarannya sekitar
Rp500 miliar dan mulai konstruksinya
pada tahun depan,” tambah dia.
Tol Manado-Bitung dibangun de-
ngan skema Kerjasama Pemerintah
dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai
investasi total Rp6,19 triliun. Kehadiran
tol pertama di Sulawesi Utara ini akan
memangkas waktu tempuh Manado ke
Bitung dan sebaliknya. Bila waktu tem-
puh sebelumnya sekitar 90-120 menit,
kini menjadi sekitar 30 menit. Selain
itu, juga dapat mengurangi risiko kece-
lakaan lalu lintas di jalan arteri yang
mulai mengalami kepadatan.
Jalan Tol Manado-Bitung memiliki
dua seksi. Seksi 1 Ring Road Mana-
do-Sukur-Air Madidi (14 Km) dikerja-
kan oleh Kementerian PUPR dengan
progres Seksi 1A (7 Km) sudah men-
capai 90,65% dan ditargetkan bisa sele-
sai pada Oktober 2019 dan Seksi 1B (7
Km) sudah rampung 100% dan ditar-
getkan beroperasi pada Oktober 2019.
Pendanaan pemerintah untuk kons-
truksi Seksi 1 sebesar Rp3 triliun, meru-
pakan dukungan pemerintah untuk
JALAN Tol Manado-Bitung
(Mabit) dalam beberapa bulan
ke depan akan mulai berope-
rasi. Jalur bebas hambatan se-
panjang 39,9 Km itu diproyeksikan siap
melayani kendaraan pada April 2020
nanti. Lebih lama beberapa bulan dari
target rampung pada akhir tahun ini
lantaran masih ada proses pembebasan
lahan sejauh 13 Km.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
menyambut positif kabar operasionali-
sasi tol tersebut. Sebab jalur itu memi-
liki peranan penting di Sulawesi Utara.
Tol Mabit akan mendukung sektor in-
dustri dan pariwisata.
Di bidang industri, akses itu
ditujukan mendukung industri per-
ikanan dan Kawasan ekonomi Khusus
(KeK) Bitung. Secara khusus, memu-
dahkan distribusi barang dan jasa ke
Pelabuhan Internasional Bitung yang
pintu ekspor impor bagi kawasan In-
donesia bagian timur. Peranan lainnya
ialah mendukung sektor pariwisata
yang baru dikembangkan, khususnya
di Pulau Lembeh. “Ini akan men-trig-
ger perekonomian di Bitung berkem-
bang,” kata Menteri Basuki saat men-
dampingi Presiden Jokowi meninjau
pembangunan Tol Mabit, awal Juli lalu.
Untuk mendukung pariwisata di
Pulau Lembeh, akan dibangun jem-
batan ke pulau tersebut yang dimulai
Ruas tol Manado-Bitung
Tol pertama bakal rampung dan mulai digunakan tahun depan. Selain itu, akses terhadap sumber daya air juga terus ditingkatkan.
oleh: TiM kiprah/ biro komunikasi publik pUpr
86
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
meningkatkan tingkat kelayakan in-
vestasj jalan tol Mabit. Sedangkan Seksi
2 Air Madidi - Bitung (25 Km) dikerja-
kan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)
PT Jasa Marga Manado Bitung yang
terbagi Seksi 2A Air Madidi – Danowu-
du (11,5 Km) progresnya 87,23% dan
Seksi 2B Danowudo – Bitung (13,5 Km)
progresnya 19,37%. Jalan tol ini memi-
liki lima Simpang Susun (SS) yaitu, SS
Manado SS Air Madidi, SS Kauditan, SS
Danowudu dan SS Bitung.
Kementerian PUPR melalui Ditjen
Bina Marga juga melakukan pena-
nganan terhadap jalan nasional non-
tol yang menghubungkan Manado-Bi-
tung-Likupang. Pada 2016 dilakukan
peningkatan Jalan Likupang sepanjang
7,7 Km dengan anggaran Rp41 mi-
liar. Tahun ini dilaksanakan dua ke-
giatan yakni peningkatan Jalan Girian
(Bitung)-Likupang sejauh 7,9 Km de-
ngan anggaran Rp57 miliar dan jalan
akses pariwisata Likupang sepanjang 6
Km dengan anggaran Rp48 miliar.
Peningkatan jalan itu berlanjut
hingga tahun depan. Penanganan tam-
bahan Jalan Girian (Bitung)-Likupang
sejauh 5 Km dengan anggaran Rp40
miliar dan jalan akses pariwisata Liku-
pang sepanjang 3 Km dengan alokasi
dana sebesar Rp25 miliar.
Bangun Bendungan Kementerian PUPR meningkat-
kan jumlah tampungan air di Sulawesi
Utara untuk mendukung program ke-
tahanan pangan dan air nasional. Saat
ini ada dua bendungan yang sedang
dibangun. Bendungan Kuwil Kawan-
gkoan di Kabupaten Minahasa Utara
dan Bendungan Lolak di Kabupaten
Bolaang Mongondow. Di samping itu,
juga dilakukan revitalisasi Danau Ton-
dano yang kondisinya kritis karena ter-
jadinya pendangkalan dan pencemaran
tanaman eceng gondok.
Bendungan Kuwil Kawangkoan me-
miliki kapasitas tampung 23,37 juta m3
dan luas genangan 139 hektare (Ha) di-
bangun sejak 2016 dengan biaya Rp1,46
triliun. Saat ini progresnya telah men-
capai 46% dan ditargetkan selesai pada
akhir tahun depan.
Bendungan ini diyakini berman-
faat dalam pengendalian banjir Kota
Manado dan sekitarnya. Apalagi kota
tersebut pernah mengalami banjir ban-
dang pada 2014. Manfaat lainnya yaitu
penyediaan air baku untuk Kota Mana-
do, Kecamatan Kalawat, Kota Bitung
dan KeK Bitung sebesar 4,5 m /detik,
PLTM dengan kapasitas 2 x 0,70 MW
serta pengembangan pariwisata.
Kementerian PUPR melalui Balai
Wilayah Sulawesi Sungai I Direktorat
Sumber Daya Air (SDA) juga mengang-
garkan Rp52,5 miliar untuk memba-
ngun pengendalian banjir pada empat
sungai di Kota Manado. Pengerjaannya
dibagi tiga paket, yakni paket persiapan
yang meliputi desain dikerjakan ta-
hun ini dengan biaya Rp2 miliar, paket
dokumen lingkungan Rp500 juta, dan
paket fisik Rp50 miliar di tahun depan.
Adapun Bendungan Lolak berdaya
tampung hingga 16,10 juta m3 dengan
luas genangan mencapai 97,46 Ha. De-
ngan kapasitas tersebut mampu me-
menuhi pasokan air bagi daerah irigasi
seluas 2.214 Ha, penyediaan air baku
500 liter per detik, dan pembangkit
tenaga listrik sebesar 3,3 MW. Pemba-
ngunannya telah dimulai sejak 2016
dengan biaya sebesar Rp1,71 triliun.
Konstruksinya ditargetkan rampung
pada 2021.
Sokongan berikutnya berupa pem-
bangunan embung Wanua Ure di
Kabupaten Minahasa Utara. Menelan
biaya Rp6,6 miliar dengan masa pe-
laksanaan tahun 2018. embung ini me-
miliki kapasitas tampung 31,1 m3, luas
genangan 9,9 m2 dan bermanfaat un-
tuk penyediaan air baku sebesar 8 liter/
detik serta irigasi seluas 5 Ha.
Program lainnya yakni revitalisasi
Danau Tondano di Kabupaten Mina-
hasa. Tondano masuk dalam 15 danau
kritis yang menjadi prioritas nasional
untuk ditangani. Pengerjaannya sudah
dimulai sejak 2016.
Revitalisasi danau ditujukan untuk
mengembalikan fungsi alami danau
sebagai tampungan air melalui penge-
rukan, pembersihan gulma air atau
eceng gondok, pembuatan tanggul,
termasuk penataan di kawasan daerah
aliran sungai.
Danau Tondano memiliki volume
tampung 668,6 juta/m2 dan luas 4.616
Ha. Sekitar 500 Ha di antaranya dige-
nangi eceng gondok. Menilik ke bela-
kang, luas danau tersebut terus meng-
alami penyusutan. Pada 1992, luasnya
masih sekitar 4.800 Ha. Dalam kurun
25 tahun terakhir telah menyusut 184
Ha. Kedalaman danau dari semula 4,3
meter setelah dilakukan pengerukan
sendimen menjadi 14 meter. n
87
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
88
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Pacu targettol Cisumdawu
Menteri Basuki menyatakan, seksi
1-3 ruas Cileunyi-Cimalaka (33 km)
ditargetkan dapat rampung pada akhir
2019. Seksi 1 dan 2 sepanjang 27,62 Km
mulai dari Cileunyi hingga Sumedang
dikerjakan oleh Kementerian PUPR
sebagai bagian dari viability gap fund
(VGF) guna menaikkan kelayakan in-
vestasi tol tersebut.
Untuk progres pembebasan lahan,
pada Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong
(10,57 Km) sudah mencapai 68,53%
dan progres konstruksi 32,1%. Seksi 2
(17,05 Km) Fase I dari Rancakalong-
Ciherang sudah selesai pada 2017.
Sementara di Fase II Ciherang-Sume-
dang, proses pembebasan lahannya
mencapai 92,2% dan tahap konstruksi
sudah mencapai 69,14%.
Adapun pengerjaan Seksi 3 hingga
Seksi 6 yang menghubungkan Sume-
dang-Cimalaka-Legok-Ujung Jaya-
Dawuan sepanjang 32,65 Km ditangani
oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)
yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT).
Nilai investasinya sebesar Rp8,41 tri-
liun. Seksi 3 dari Sumedang ke Cima-
PeMBANGUNAN jalan Tol
Cileunyi-Sumedang-Dawuan
(Cisumdawu) kian menun-
jukkan hasil. Jalur bebas
hambatan sepanjang 61 kilometer di
Jawa Barat tersebut perlahan tersam-
bung. Pemerintah pun menargetkan
ruas tol yang terbagi dalam enam seksi
itu bakal rampung akhir tahun depan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Pe-
rumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi-
muljono mengatakan tol Cisumdawu
akan menghubungkan Cileunyi de-
ngan Bandara Internasional Jawa
Barat (BIJB) Kertajati yang telah bero-
perasi. Hal tersebut diungkapkannya
saat meninjau proyek pembangunan
Jalan Tol Cisumdawu, awal Juli lalu.
Peninjauan tersebut dilakukan mulai
dari Seksi 1 di Cileunyi hingga Seksi 3
di exit tol Cimalaka, Kabupaten Sume-
dang.
Jika berdasarkan kontrak, jalan Tol
Cisumdawu ditargetkan selesai pada
2021. Namun dengan percepatan ope-
rasional BIJB Kertajati, maka kons-
truksi jalan tol ini makin dipacu untuk
meningkatkan pergerakan lalu lintas
menuju Bandara Kertajati. “Tol ini
sudah ditunggu kehadirannya untuk
mendukung konektivitas ke Bandara,”
kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki tinjau pembangunan proyek Jalan tol Cisumdawu
Sebagai akses menuju Bandara Kertajati, Tol Cisumdawu ditargetkan rampung seluruhnya akhir 2020 mendatang.
oleh: TiM kiprah/ biro komunikasi publik pUpr
89
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
Pacu target tol Cisumdawu
90
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
laka sepanjang 4,05 Km yang dikerja-
kan BUJT pembebasan lahannya sudah
lebih dari 99% dan progres fisiknya su-
dah sekitar 74%. “Makanya kami opti-
mis akhir 2019 ini akan selesai. Jadi se-
lanjutnya tinggal pembangunan seksi
4-6,” ujar Menteri Basuki.
Terkait konstruksi di Seksi 6 ruas
Ujungjaya - Dawuan sepanjang 6,07
Km, Menteri Basuki menyampaikan
pihaknya telah berkoordinasi dengan
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) untuk percepatan
pengadaan lahan. Pasalnya, sebagian
besar lahan tersebut merupakan milik
Perum Perhutani.
Kementerian PUPR pun mengaku
sudah bersurat ke Perum Perhutani
dan Kementerian BUMN untuk me-
manfaatkan tanah Perhutani seluas
100 hektare. Menurut dia, KLHK
sudah menyetujui sehingga proses
konstruksi pun sudah bisa dimulai.
“Tinggal seksi 4 dan 5 yang tanahnya
memang masih dalam proses pembe-
basan, kita akan upayakan percepat,”
jelas Menteri Basuki.
Dia pun yakin dengan beroperasi-
nya seluruh ruas jalan Tol Cisumdawu
akan memangkas jarak Bandung –
BIJB Kertajati. Apalagi ditambah de-
ngan jalan provinsi sebagai penghu-
bung sepanjang 74 Km, jaraknya lebih
dekat bila dibandingkan jalur jalan na-
sional Bandung-Jatibarang sejauh 202
Km. Belum lagi ditambah jalur Jatiba-
rang-Kertajati sepanjang 29 Km atau
via jalan Tol Cipularang-Cipali-jalan
provinsi sekitar 135 km.
Selain itu, beroperasinya Jalan Tol
Cisumdawu juga dinilai akan mem-
perlancar konektivitas antara Jawa
Barat bagian Selatan menuju Utara
karena menghubungkan dua Tol yang
telah beroperasi yakni Tol Purbaleu-
nyi dengan jalan Tol Cikopo - Palima-
nan (Cipali).
Dalam peninjauan Tol Cisumdawu
tersebut, Menteri Basuki turut didam-
pingi Direktur Jenderal Bina Marga
Sugiyartanto, Kepala Badan Pengatur
Jalan Tol Danang Parikesit, Direktur
Preservasi Jalan Ditjen Bina Marga
Atyanto Busono, Kepala Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN)
VI Ditjen Bina Marga Hari Suko Se-
tiono, dan Kepala Biro Komunikasi
Publik Kementerian PUPR endra S.
Atmawidjaja. n
Proses pembangunan proyek Jalan tol Cisumdawu
91
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
TEKS TIM KIPRAH FOTO ISTIMEWA
SEDIH rasanya bila melihat masih banyaknya
fasilitas pendidikan di Indonesia belum
seluruhnya layak. Bahkan, ada saja sekolah yang
kondisinya sangat memprihatinkan dengan bangunan
yang buruk. Masalah itu terjadi di berbagai daerah,
salah satunya di Papua.
Perbaikan tidak bisa lagi ditunda. Renovasi
memang harus dilakukan. Apalagi anak-anak kita
berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Mereka
masa depan bangsa. Karena itu tentu pendidikan
mereka harus didukung dengan sarana prasarana
yang memadai sehingga aktivitas belajar lancar tanpa
gangguan.
Mendengar niat pemerintah untuk merenovasi
ribuan sekolah, hati saya senang. Apalagi ada badan
khusus yang dibentuk di Kementerian PUPR untuk
menangani masalah tersebut. Apapun badan itu,
berharap bisa memberikan yang terbaik. Karena
masalah ini sudah tidak bisa lagi ditunda.
“Harus segera ditangani
walaupun harus secara
bertahap. Kalau enggak segera,
mau kapan lagi, iya kan?” ujar
dara kelahiran Juni 1995.
Pendidikan merupakan
jalan menuju masa depan yang
lebih baik. Kalau ingin bangsa
Indonesia terus maju, salah
satunya dengan menjamin
hadirnya sekolah dengan sarana
yang memadai. n
Jendela
Pendidikan untuk Masa Depan Bangsa
Chelsea Islan
92
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
komisi V DPR tinjau akses Darat di medan
Kementerian PUPR terus mendu-
kung pembangunan infrastruktur di
Provinsi Sumatera Utara. Salah satu-
nya adalah peningkatan konektivitas
melalui pembangunan jalan lingkar
dan flyover di Kota Medan. Kebera-
daan akses itu dirasakan sangat pen-
ting lantaran lalu lintas yang semakin
padat.
Tahun ini Balai Besar Pelaksana
Jalan Nasional (BBPJN) II Medan me-
neruskan pembangunan jalan lingkar
dan flyover tersebut. “Kalau semua ja-
lan lingkar sudah tersambung, akan
menjadi outer ring road sehingga da-
pat mengurai kemacetan,” ujar Ach-
mad Trunajaya, Kepala Satuan Kerja
(Kasatker) Pemrograman dan Peren-
canaan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi
Sumatera Utara.
Untuk mendukung pariwisata di
Danau Toba, Kementerian PUPR me-
nargetkan penyelesaian preservasi dan
pelebaran Jalan Lingkar Pulau Samo-
sir sepanjang 123 Km pada tahun ini.
Pekerjaan ini telah dilaksanakan se-
cara bertahap sejak 2016. Akses darat
itu diharapkan dapat meningkatkan
konektivitas dan mendukung Kawasan
Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Danau Toba sebagai salah satu dari 10
“Bali Baru” yang dikembangkan oleh
Pemerintah. Selain itu, Kementerian
PUPR juga akan membangun Jemba-
tan Tano Ponggol yang akan menjadi
sebuah ikon wisata baru Danau Toba.
Kunjungan kerja itu turut didam-
pingi Kepala BBPJN II Medan Selamet
Rasidi, Kepala Balai Prasarana Per-
mukiman Wilayah Sumatera Utara
Syafriel Tansier dan Kepala Balai Pe-
laksana Pemilihan Jasa Konstruksi
Wilayah Sumatera Utara Agus Kur-
niawan. n
SUMATeRA Utara menjadi
tujuan Komisi V DPR untuk
meninjau langsung pem-
bangunan infrastruktur.
Kunjungan Kerja Spesifik (kunfik) ke
Medan, Provinsi Sumatera Utara itu
berlangsung Kamis, 11 Juli yang dipu-
satkan di Pelabuhan Belawan.
Kunfik dipimpin langsung oleh
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Sigit So-
siantomo dan dihadiri oleh mitra kerja
dari Kementerian PUPR, Kementerian
Perhubungan, BMKG dan BASAR-
NAS. “Kami melaksanakan kunfik ini
sebagai tugas pengawasan terhadap
kinerja pemerintah,” kata Sigit.
oleh: Marieska ramiarto, Biro komunikasi Publik PuPR
komisi V DPR Dukung infrastruktur di tanah sumbaoleh: Marieska ramiarto, Biro komunikasi Publik PuPR
kiman Wilayah Nusa Tenggara Ti-
mur, Ditjen Cipta Karya Kementerian
PUPR. Menggunakan dana Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp4,3 miliar
dan Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp7,3 miliar.
Kepala Balai Prasarana Permu-
kiman Wilayah Nusa Tenggara Timur,
Herman Tobo, mengatakan nama
Pasola merupakan permainan perang
dua kelompok berkuda yang saling
melempar lembing di sebuah padang
savana. “Hingga saat ini, seluruh pe-
kerjaan fisik telah selesai dilaksana-
kan dan siap untuk diserahterimakan
kepada Pemerintah Kabupaten Sum-
ba Barat,” ujar Herman.
Pada hari kedua kunjungan, Ko-
misi V menggelar pertemuan dengan
Bupati Sumba Barat Daya, Markus
Dairo Talu dan Bupati Sumba Barat,
Agustinus Niga Dapawole di Kantor
Bupati Sumba Barat Daya. Kegiatan
itu sekaligus dibarengi dengan pe-
nyerahan secara simbolis bantuan P3-
TGAI dan BSPS kepada masyarakat.
Tahun ini Ditjen Sumber Daya Air
Kementerian PUPR menganggarkan
kegiatan P3-TGAI di Kabupaten Sum-
ba Barat Daya untuk 20 lokasi sebesar
Rp3,9 miliar dan di Kabupaten Sumba
Barat untuk 10 lokasi sebesar Rp1,9
Miliar. Sementara itu, Ditjen Penye-
diaan Perumahan Kementerian PUPR
tahun ini menganggarkan program
BSPS di Kabupaten Sumba Barat se-
besar Rp2,1 miliar untuk 120 rumah
dan Kabupaten Sumba Barat Daya
sebesar Rp7 miliar untuk 400 rumah.
Kunjungan kerja spesifik Komisi
V DPR ke Tambolaka turut didam-
pingi Direktur Bina Operasi dan Pe-
meliharaan Ditjen Sumber Daya Air,
Agung Djuhartono; Kepala Balai Wi-
layah Sungai Nusa Tenggara II Agus
Sosiawan; Direktur Pembangunan Ja-
lan Ditjen Bina Marga Achmad Herry
Marzuki; Kepala Balai Pelaksanaan
Jalan Nasional X Kupang, Muktar
Napitupulu; Kepala Balai Prasarana
Permukiman Wilayah Nusa Tenggara
Timur, Herman Tobo dan Direktur
Rumah Umum dan Komersil Ditjen
Penyediaan Perumahan, Moch. Yusuf
Hariagung. n
Komisi V DPR RI mengapre-
siasi progres pembangunan
jalan akses menuju kawasan
wisata Nihiwatu di Nusa
Tenggara Timur. Saat ini konstruksi
jalan sepanjang 8,2 Km itu sudah me-
lampaui 30 persen dan ditargetkan
rampung pada Oktober 2019. Ung-
kapan itu disampaikan saat kun-
jungan kerja spesifik ke Tambolaka,
NTT, 20-21 Juni lalu.
Ketua Komisi V DPR Fary Djemi
Francis mengatakan, Komisi V akan
mengusulkan agar di tahun depan ada
akses jalan dari obyek wisata Nihiwatu
ke tempat arena Pasola di Kabupaten
Sumba Barat. “Sehingga keduanya
menjadi terpadu dan akan menunjang
pariwisata di daerah itu,” ujar dia.
Saat ini penataan bangunan kawa-
san Pasola di Kabupaten Sumba Barat
ditangani Balai Prasarana Permu-
93
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
94
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
OPINI
INOVASI BARU
95
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019
96
Majalah KIPRah Vol 97 th XIX | Juli 2019