64
cover

Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Majalah Manunggal Edisi Skripsi ini di terbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Universitas Diponegoro Semarang

Citation preview

Page 1: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

cover

Page 2: Majalah Manunggal Edisi Skripsi
Page 3: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Gong Xi Fat Chai2561

Page 4: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Manunggal tidak akan ada tanpa dukungan para pembaca. Itulah yang memotivasi kami

untuk selalu memberikan yang terbaik bagi para pembaca. Selalu berusaha memberikan yang terbaik di setiap terbitan kami . Banyak masalah yang bisa diangkat, tetapi kami memilih skripsi sebagai sajian utama majalah kali ini dengan diikuti rubrik-rubrik lain yang tak kalah menariknya.

Berbagai syarat harus dipenuhi mahasiswa untuk menyandang gelar sarjana. Salah satunya adalah menyelesaikan skripsi . Inilah yang mendorong mahasiswa untuk dapat menyelesaikan skripsi secepat mungkin agar gelar sarjana cepat disandang. Banyak mahasiswa yang bekerja keras untuk menyelesaikan dengan harapan hasilnya akan memuaskan . Tetapi ternyata masih ada beberapa mahasiswa yang berpikiran picik, mereka lebih memilih cara gampangnya dan tidak mau bersusah payah menyelesaikan skripsinya. Melainkan memilih jasa pembuatan skripsi tentunya, sehingga tidak memerlukan banyak waktu dan tenaga untuk mendapatkan gelar sarjana.

Bertujuan mengantisipasi kejenuhan , kita bisa memanfaatkan waktu luang untuk naik gunung, atau mungkin plesir ke tempat-tempat yang bernuansa alam. Tak ada salahnya pula kita menilik beberapa tips sehat dan tips skripsi untuk menyeimbangkan pikiran kita, agar tidak melulu dijejali dengan tugas-tugas kuliah dan tentunya sebagai sarana refreshing.

Prolog

4 ~ edisi skripsi ~

Page 5: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

DITERBITKAN OLEH LEMBAGA PERS MAHASISWA MANUNGGAL UNIVERSITAS

DIPONEGORO Pelindung:

Prof dr Susilo Wibowo MS MED SpAnd Penasehat:

Prof Dr Ignatius Riwanto SpBD, Dr H Muhammad Nasir MSi Akt,

Sukinta SH MHum, Dr Muhammad Nur DEA,

Dr Adi Nugroho, Ardiansyah H SH Pemimpin Umum:

Ridha Swasti Hapsari Sekretaris Umum: Mia Aulia Hasana

Pemimpin Redaksi: Bambang Rakhmanto Pemimpin Litbang:

Puthing Amanah Utami Pemimpin Perusahaan: Vivi Christine Magdalena

Sekretaris Redaksi: Allaely Hardhiani

Redaktur Pelaksana: Arvinda Hanugrahaeningtias

Ratna TrianingsihStaf Redaksi:

Nova Rizky P, Wahyu Fajar U, Anna Kurnia, Muhamad Aji F

Redaktur Foto: Tomas Titus Kurniawan

Staf Fotografer: Okta Ardiawan, Doni Kristianto,

Indra Prayoga (non-aktif)Redaktur Artistik:

Taufik Hidayat Redaktur Cyber:

Hendra Kusuma Wahyu H. Staf Cyber:

Mohammad Akrim W (non-aktif), Angling Aditya Purbaya

Manajer Iklan: Siti Nuraini Staf Iklan:

Irin Febriani (non-aktif) Manajer Rumah Tangga:

Puput Pujiwati Produksi dan distribusi:

Vania Arviana Putri

Alamat Redaksi, Iklan dan Sirkulasi: Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Joglo Universitas Diponegoro Jl. Imam Bardjo, SH No.2 Semarang 50241 Telp: (024) 8446003 E-mail: [email protected]

website:www.manunggal.undip.ac.id

dok.

dok.

Page 6: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Skripsi sebagai syarat kelulusan seringkali dianggap sebagai momok bagi para mahasiswa. Bukan hanya masalah pemahaman materi dari awal hingga bangku perkuliahan, tetapi ketekunan, ketelitian dan kedisiplinan mutlak diperlukan.

Kompleksitas yang dipersyaratkan untuk mewujudkan karya akademis berjudul skripsi ini boleh jadi menakutkan bagi sebagian mahasiswa. Akan tetapi malahan, hal ini yang dimanfaatkan sebagian oknum untuk menjadi ladang bisnis.

Maraknya jasa penjualan dan pembuatan skripsi baik yang muncul dengan per-caya diri tingkat tinggi maupun masih malu-malu bersembunyi di balik kamuflase bertagline “jasa konsultasi” perlu dianalisis sebagai fenomena sosial yang secara tidak langsung berkaitan dan terkait dengan posisi kita sebagai mahasiswa. Ya, mahasiswa-sebuah gelar tertinggi bagi syuhada ilmu pengetahuan di tingkatan formal- seharusnya memiliki kesadaran moral tentang status, peran, dan tanggung jawab sosial.

Dan skripsi, boleh jadi merupakan salah satu parameter seberapa berhasil sistem pendidikan kita menciptakan intelektual muda yang tidak saja mempunyai kecer-dasan intelektual, akan tetapi kecerdasan moral dan spiritual. Yah, ketika membuat skripsi dimaknai sebagai sebuah pengabdian, dan bukan beban.

Proses pembuatan skripsi sendiri, memadukan kemampuan teoritis dan analisis. Skripsi bisa dianggap pula sebagai bentuk lain pengabdian Tri Dharma Perguruan Tinggi, karena proses pengerjaannya mewajibkan mahasiswa turun langsung ke lapangan, sesuai disiplin ilmunya, mengamati fenomena, menggunakan teori seba-gai acuan berpikir dan menganalisa, kemudian menentukan serangkaian problem solving yang diharapkan mampu membantu masyarakat yang bersangkutan me-nyelesaikan problem yang dihadapinya.

Ekspektasi nilai yang tinggi, jatah waktu kuliah yang hampir menyentuh limit 7 tahun, malas repot mencari bahan referensi agaknya menjadi beberapa alasan yang mendorong oknum mahasiswa tidak lagi membuat “sendiri” skripsinya.

Gayung pun bersambut, ketika jasa pembuatan skripsi maupun usaha serupa yang bersembunyi di balik nama “jasa konsultasi skripsi” dengan sangat mudah ditemukan.

Faktor internal oknum mahasiswa dan faktor lingkungan tersebut seolah-olah bersepakat melahirkan generasi muda yang semakin pragmatis, tidak lagi me-nikmati proses dan hasil akhir dari sebuah perjuangan intelektual bernama “mem-buat skripsi”.

Edit

oria

l

Skripsi :

Tradisi dan Relevansi

6 ~ edisi skripsi ~

Page 7: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Edit

oria

l

SAJI

AN U

TAM

A

Angling7 ~ edisi skripsi ~

Page 8: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Adanya p e l u a n g tersebut membuat banyak oknum membuka jasa pem-

buatan skripsi atau menjual skripsi. Pen-jual ataupun penyedia jasa pembuatan skripsi ini tidak duduk manis menunggu pelanggan.

Usaha yang bertujuan membantu me-luluskan orang ini semakin menjadi-jadi. Untuk mendapatkan pelanggan, mereka telah memiliki akses atau jaringan di beberapa universitas yang memudahkan pekerjaannya.

Namun untuk sekarang ini akses yang didapatakan agak sulit. Menurut sumber Manunggal di sebuah universitas, seka-

rang agak susah mencari celah. “Seka-

rang susah mas, katanya dari kampus sudah dilebur. Jadi harus makin pinter nyari celah”, paparnya.

Danang, penjual skripsi lain seolah menguatkan argumen sumber diatas. Ia mengatakan “Sekarang sulit mas, ngga tau datang kapan lagi deh pesenannya,” keluh Danang. Pengakuan serupa juga datang dari Doni, penyedia jasa pen-jualan skripsi yang biasa melayani ma-hasiswa Perguruan Tinggi Swasta (PTS ) di Semarang.

“Ini aja yang pesenan dari swasta (per-guruan tinggi swasta-red) makin jarang, kata anak-anak aturan di kampus makin ketat,” tuturnya. Kampus juga makin canggih, ada semacam database dari skripsi yang sudah pernah dibuat.

Bisnis Skripsi

Makin Menjadi

Kesibukan seorang mahasiswa yang

sudah bekerja, lalu sifat malas

dan sulitnya membuat tugas akhir membuat

beberapa mahasiswa mengambil jalan

pintas yaitu dengan cara membeli

skripsi atau tugas akhir agar dapat

mengantarkan mereka menjadi

seorang wisudawan.

Akses

8 ~ edisi skripsi ~

Page 9: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

“Yah, makin sulitlah kita nyari kon-sumen. Mungkin sekarang harus lebih berani, mau jemput bola dari yang sem-ula cuman nunggu pesenan dari temen,” tegasnya.

Akses dan link mutlak diperlukan un-tuk mempermudah pekerjaaan ini, teru-tama untuk mendapatkan skripsi yang nilai jualnya tinggi, yakni skripsi yang bahasannya masih relevan di zaman sekarang.

Mereka biasa bekerja sama dengan orang dalam (kampus). “Sekarang sain-gan makin banyak, jadi harus ada orang dalam. Kalau ngga, wah bakal seret bis-nis ini. Kalah sama pemain lain, terang Doni.

Berbeda dengan Sri, ia tetap berani membuka jasa penjualan skripsi walau-pun mengaku tidak memiliki koneksi se-cara khusus dengan orang dalam Pergu-ruan Tinggi manapun di Semarang. “Di sini (di rukonya-red) biasanya diantar te-men, teman saya itu yang punya koneksi sama orang dalam, jadi saya tinggal nunggu saja,” jelas Sri.

Dia juga berkata bahwa sekarang su-sah untuk mendapatkan skripsi, sehingga tidak dapat diperkirakan datangnya, seh-ingga tidak dapat dipesan terlebih dahulu. Berbagi Kue

Bagi penyedia jasa pembuatan skripsi mereka tidak mengerjakan proyek terse-but sendirian tetapi ada partner. Mereka biasanya berbagi tugas dan juga keuntun-gan dari sebuah karya skripsi yang dibe-bankan kepada mereka.

Partner mereka adalah lulusan Sarjana (S1), dan beberapa lulusan Magister (S2) yang membantu mereka dalam menyele-saikan proyek dari mahasiswa. Sumber Manunggal lainnya mengatakan bahwa beda jurusan beda patner.“Kalau partner

saya buat skripsi hukum itu S1, tapi kalau untuk bidang ekonomi saya punya part-ner S2 Dia dosen ekonomi di salah satu perguruan tinggi ternama di Semarang,” papar Ali (bukan nama sebenarnya).

Seorang penyedia jasa pembuatan skripsi yang sudah cukup lama beropera-si di Semarang atau disebut juga pemain lama, mereka telah memiliki langganan yang sebagian besar mahasiswa ekonomi yang merasa kesulitan menyelesaikan skripsinya.

Partner inilah yang membantu penye-dia jasa skripsi dalam menyelesaikan order-order mereka.”Partner saya ada banyak mas dan bisa membuat skripsi hukum,ekonomi, psikologi dan keseha-tan. Jadi hasil kerjaan saya bisa dijamin kualitasnya,” tegasnya.

“Saya nggak pernah berani bikin skrip-si kalo nggak punya partner di bidang itu. Jadi ya kalo pesenan skripsi di bidang hu-kum ya lulusan hukum juga yang bikin.” tambah Ali.

“Kecuali skripsi ekonomi atau buatin makalah atau proposal itu saya, kalau saya semua repot mas, jadi kalau pas skripsi ekonomi nggak ada yang mesen ya tugas saya cuman nyari order sama nglayanin klien aja.” kata Nyoman yang juga mempunyai ruko di pusat penjualan buku-buku di Semarang. Sulit tidaknya membuat skripsi, dan sesibuk apapun kita, itu adalah tugas seorang mahasiswa dalam membuat skripsi. Kualitas seorang mahasiswa bisa diukur dari sebuah karya skripsi yang berasal dari tangannya send-iri.(Arvinda & Wahyu)

9 ~ edisi skripsi ~

Page 10: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Harga tiap – tiap skripsi tidak-lah sama, bergantung pada kualitas yang dilihat dari tebal dan kondisi jual. Skripsi yang

sudah terlihat usang di jual dengan harga Rp. 20.000 – Rp.25.000 sedangkan yang terlihat masih bagus dibandrol seharga Rp.25.000 – Rp. 45.0000.

Tempat penjualan skripsi juga mem-pengaruhi harga yang ditawarkan. Ber-dasarkan penelusuran Manunggal, jasa penjualan skripsi di salah satu pasar tra-disional di Semarang cenderung lebih murah daripada penjual di kawasan pusat perbelanjaan buku di Semarang.

Hanya saja di pusat perbelanjaan buku itu pembeli akan lebih mudah menemu-kan jenis skripsi yang diperlukannya kar-ena skripsi yang ada disusun berdasarkan jurusan, sedangkan di pasar tradisional stok skrispsi ditumpuk secara horizontal tanpa mengkategorikannya berdasarkan

Merebaknya para penjual skripsi dan jasa pembuatan skripsi membuat harganya

bersaing dengan para wirausaha yang bergerak

dalam bidang tersebut. Boleh dibilang, harga

jual skrispi bekas (bukan pesanan) tidaklah mahal.

Ada Harga,Ada Rupa

realitasdok. m

anunggal

10 ~ edisi skripsi ~

Page 11: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

jurusan.Tomy, penjual skripsi di pasar tra-

ditional itu mengaku harga di tentu-kan berdasarkan keadaan skripsi itu. “Yang ini (sudah usang) 20 ribu mas, kalau yang ini (masih bagus) 25 ribu mas,” ujar Tomy.

Lain tempat, lain pula harga sebuah skripsi. Sebut saja ruko “Rizki”, yang terletak di kawasan pusat buku di kota Semarang ini menawarkan harga sebuah skripsi Rp. 45.000, ini untuk semua skripsi yang ada di ruko itu. Tanpa membedakan apakah skripsi itu sudah usang atau pun skripsi itu masih bagus.

“Skripsi yang ada di sini harganya 45 ribu mas”, ujar Ning penjaga ruko menjelaskan. Selain itu, jika di ruko lain skripsi yang sudah dibeli boleh dibawa pulang, di ruko ini pembeli hanya mendapatkan fotokopian dari skripsi tersebut, dengan meninggal-kan KTP (Kartu Tanda Penduduk) atau KTM (Kartu Tanda Maha-siswa).

Fotokopian skripsi dapat di-ambil keesokan harinya sekaligus mengambil KTP atau KTM yang sebelumnya ditinggal.“Mas cuma dapat fotokopian dari skripsinya, skripsinya ga boleh dibawa pulang. Nanti di fotokopikan. Mas juga ning-gal KTP disini,” kata Ning kepada seorang pembeli yang setuju melaku-kan transaksi.

Harga-harga di atas tidaklah sebanding dengan jerih payah orang-orang yang membuat skripsi. Dengan seenak hati mereka mencontoh dan menjual bebas karya mahasiswa yang disusun dengan pengorbanan yang tidak sedikit.

Sedangkan untuk pembuatan skripsi pengguna jasa harus merogoh kocek sekitar Rp 1 juta – Rp 2 juta.

Ini tergantung dari tingkat kesulitan yang dilihat dari pokok bahasan yang diinginkan oleh pengguna jasa. Untuk jurusan hukum, harganya sekitar RP 1.250.000, sedangkan untuk jurusan ekonomi antara Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000. “Skripsi jurusan-jurusan ekonomi cenderung lebih mahal mas, lebih susah, banyak hitung-hitungannya jadi harus ekstra teliti dan cermat dalam pengerjaannya”, jelas seorang pemilik jasa pembuatan skripsi yang tidak mau disebut namanya.

“Dan karena jurusan ekonomi yang paling banyak diminati, jadi bu-tuh energi ekstra buat mikir biar ide skripsi yang satu nggak sama den-gan yang sudah-sudah. Sampai saat ini kami nggak berani nerima skripsi di bidang eksak, mas. Itu lebih sulit lagi, lebih detail dan saya nggak pu-nya partner di bidang itu”, tambah-nya.

Harga-harga yang ditawarkan diatas sudah sudah termasuk penga-juaan judul skripsi, proposal skripsi, skripsi dan juga revisi – revisi dari skripsi itu. Jadi, pengguna jasa pem-buatan skripsi bisa dibilang hanya tinggal pergi ke kampus untuk kon-sultasi. Dan apabila semua sesuai rencana, maka pengguna jasa pem-buatan skrispi dapat bernapas lega dan menunggu wisuda.

Para penyedia jasa-jasa skripsi akan selalu ada selama masih ban-yak mahasiswa yang memanfaatkan servis mereka. Alangkah disayang-kan hasil kelulusan seorang maha-siswa ditentukan oleh orang lain bukan dari jerih payah dan pengor-banan mereka yang tentu hasilnya pasti akan lebih membanggakan. (Arvinda dan Wahyu)

11 ~ edisi skripsi ~

Page 12: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Keberadaan jasa pem-buatan skripsi ini selalu mendapat ci-

biran dari pihak akademisi. Nada-nada sumbang atau fals selalu mewarnai ke-tika para pengajar dimintai pendapatnya tentang oknum yang bergerak dalam bidang jasa pembuatan skripsi ini.

Kalangan akademisi “mengharamkan” praktek pembuatan skripsi tersebut. Ketua Jurusan Sastra Indo-nesia Universitas Dipone-goro M Abdullah berpenda-pat, skripsi pada hakikatnya merupakan tugas akhir yang menandai proses belajar yang selama ini dilakukan mahasiswa. Ia juga menam-bahkan skripsi adalah suatu karya ilmiah, orisinil ber-dasarkan penelitian tertentu. Untuk itulah, dipilih dosen pembimbing skripsi untuk penyelesaian skripsi secara maksimal.

Menanggapi perihal pe-langgaran skripsi seperti maraknya jasa pembuatan skripsi di luar sana, “Hal yang demikian merupakan tindakan-tindakan yang da-

pat mencoreng etika akade-mik itu sendiri,” tegas Ab-dullah.

Sekarang ini memang su-dah terjadi penyimpangan terhadap etika itu sendiri, mahasiswa sudah mulai tidak memandang etika akademik. Ini ditandai tidak hanya dari pelanggaran dalam pembua-tan skripsi, tetapi juga pada hal-hal kecil seperti pem-buatan tugas kuliah. Tidak jarang mahasiswa yang melakukan copy paste tugas mahasiswa lain maupun dari sumber lain tanpa pencantu-man sumber aslinya.

Tentunya bisnis jasa pembuatan skripsi sangatlah merugikan dan membodohi mahasiswa itu sendiri, serta tidak dapat dipertanggung- jawabkan di sidang ujian. Hal ini akan mempersulit mahasiswa yang menggu-nakan jalan pintas sebagai pilihan mereka. Oleh karena itu, sudah seharusnya bis-nis jasa pembuatan skripsi segera diberantas.

Bagi M.Abdullah skripsi merupakan hal yang san-gat penting, “karena disitu-

Jasa Skripsi

“Mahasiswa belum berhak

memakai toga sebelum

mereka mengerjakan

skripsi. Tugas akhir

itu seolah-olah menjadi momok bagi mahasiswa,

karena para calon

sarjana harus melakukakan

penelitian yang memakan

waktu dan pikiran.

Oleh sebab itu, banyak mahasiswa

yang memanfaatkan

jasa pembuatan

skripsi”

Bernada FalsKomentar

Dosen :

12 ~ edisi skripsi ~

Page 13: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

lah seorang mahasiswa diketahui pola pikir dan memperlihatkan hasil pembelajarannya selama ini.” Untuk itu, maha-siswa juga sudah sepa-tutnya membuktikan ka-pasitasnya melalui cara yang benar.

Sedangkan Dekan Fi-sip, Warsito mengung-kapkan bahwa pembua-tan skripsi melalui jasa pihak lain ini adalah tin-dakan amoral. Artinya di sini adalah, sesuatu yang berkaitan dengan akade-mis kok diperjualbeli-kan, “pelacuran intelek-tual” itu namanya.

Perguruan Tinggi yang dijadikan tempat untuk menimba ilmu pengetahuan kini men-jadi tempat plagiatisme suatu karya. Untuk se-lanjutnya, tindakan ini dapat dikatakan melang-gar pidana, bahkan bisa dikaitkan dengan aparat penegak hukum.

“Saya sendiri belum menjumpai kasus seperti ini, dan mudah-mudahan tidak akan terjadi “harap Dekan FISIP ini. Ada beberapa sebab yang bisa menjadi koreksi kita mengapa hal ini bisa ter-jadi, yang pertama adalah karena budaya akademik dimana mahasiswa su-

dah tidak lagi cinta pada ilmu, sudah tidak lagi memaknai proses yang bisa bermanfaat.

Selain itu adanya kemiskinan, baik itu kemiskinan berupa materiil maupun pe-mikiran atau kreativitas. Kemiskinan materiil ini berkaitan dengan moti-vasi ekonomi, banyak penyediaan jasa skripsi yang tujuannya adalah mencari uang, mereka mengkomersilkan karya. Kalau dari kreativitas, mahasiswa sendiri yang tidak mau mengembang-kan pengetahuannya, faktor kemalasan mung-kin menjadi faktor utama disini, selain itu, kurang nya aktualisasi dari ma-hasiswa.

Ternyata tidak hanya kesalahan mahasiswa, maupun penyedia jasa. Tetapi andil kedua elemen inilah yang berdampak pada degradasi moral bangsa ini. Untuk kasus-kasus seperti ini, perlu dilakukan pengusutan lebih mendalam. Karena skripsi merupakan hak paten seseorang, berbeda halnya jika yang memperjualbelikan adalah pemiliknya sendiri, ini sudah menyangkut harkat

martabat seseorang. Kalau hanya sekedar

melakukan konsultasi, itu tidak masalah, selama belum dikomersilkan. Artinya, hanya sekedar konsultasi dengan seseorang, yang mungkin nanti imbalannya pencantuman nama pada halaman kata pengantar skripsi. Tetapi kalau sudah berkaitan dengan jasa pembuatan skripsi, tetap saja ini dinyatakan sebagai suatu pelanggaran.

“Yang jelas, ka-sus maraknya biro jasa pembuatan skripsi tidak efektif jika ditindak se-cara hukum sebagaima-na kasus korupsi. Se-bab, masalahnya hanya menyangkut persoalan moral, jadi cukup dis-elesaikan di lingkungan internal kampus,”jelas Warsito.

Pelakunya juga tidak tepat disebut sebagai kriminal karena tinda-kannya tidak merugikan orang lain, tapi hanya diri sendiri. Jadi, lang-kah yang harusditempuh adalah antisipasi atau tin-dakan preventif (pence-gahan) saja. (Ratna,Aji)

Bernada Fals

13 ~ edisi skripsi ~

Page 14: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Komik

14 ~ edisi skripsi ~

Page 15: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

15 ~ edisi skripsi ~

Page 16: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Secara leksikal gaul diartikan sebagai suatu sistem berteman. Gaul merupa-kan sebuah cara menjalin relasi akrab

antar-individu. Dari pengertian ini gaul jelas tidak bermasalah. Justru gaul merupa-kan indikator manusia sebagai ens sociale; makhluk sosial yang secara kodrati membu-tuhkan orang lain

Konsep-konsep tersebut rupanya relevan dengan kemunculan tren gaul dalam kalangan generasi muda saat ini. Faktanya kaum muda abad ini tergoda untuk membangun pola persahabatan dalam nuansa populer yang dinamakan gaul. Tren gaul merujuk pada gaya hidup up to date yang menjadi ciri generasi muda kini. Di sini tampak jelas bahwa gaul bukanlah sekedar bentuk picisan belaka. Gaul menampilkan potret pembudidayaan nilai-nilai baru dalam diri individu. Dengan demikian gaul dapat dipandang sebagai sebuah bentuk kebudayaan baru. Prospek gaul sebagai bentuk kebudayaan baru merupakan sebuah wacana menarik untuk melihat fenomena perjumpaannya dengan kebudayaan yang telah ada.

Profil kebudayaan baru di sini mengandaikan adanya suatu bentuk kebudayaan terdahulu; yang telah ada sebelumnya. Kebudayaan tersebut berupa tradisi-tradisi, adat istiadat, norma-norma dan tatanan hidup lainnya yang dikenal sebagai bentuk artistik ekspresi masyarakat. Jika demikian maka perjumpaan ‘gaul’ dengan tradisi-tradisi memiliki kekuatan yang dapat saling mempengaruhi.Bagaimana pun juga

gebyar globalisasi telah merambah ke setiap dimensi kehidupan dan kebudayaan salah satunya.

Dunia di tengah konteks globalisasi tak lebih dari sebuah kampung besar atau global village. Setiap orang bebas berkomunikasi tanpa dibatasi kendala berarti. Hal ini memungkinkan terbukanya kesempatan untuk memperluas jangkauan relasi. Gaul tercipta dalam atmosfer ini. Arus globalisasi memungkinkan timbulnya seperangkat budaya kosmopolitan baik elit maupun pop, ilmiah maupun artistik yang dihubungkan dengan pengantar bahasa internasional. Maka tercipta pula tren penggunaan bahasa internasional dalam kehidupan sehari-hari. Tren ini diminati kaum muda. Tren penggunaan istilah –istilah asing menghasilkan kosakata-kosakata baru dalam bahasa anak gaul

Bahasa Indonesia mengalami begitu banyak penambahan kosakata. Apakah datang dari bahasa daerah, dari bahasa gaul anak baru gede (ABG), atau bahkan yang datang dari luar Indonesia, dari negeri China misalnya. Banyak yang merasa prihatin dan menganggap kosakata baru tesebut merusak bahasa bakunya. Hal tersebut tentu saja sulit dielakkan mengingat teknologi informasi yang sudah sangat terbuka sekarang ini dan tentu saja aliran informasi yang “bersliweran” tersebut akan saling mempengaruhi.

Terlepas merusak bahasa baku atau tidak, istilah dan kosakata baru (gaul) semakin memperkaya khasanah bahasa Indonesia.

BAHASA :PARAMETER GAUL

PALING MUTAKHIR

Gaya Hidup

16 ~ edisi skripsi ~

Page 17: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Para pengguna Bahasa Indonesia harus mampu membedakan antara yang baku dan yang berkembang. Kita semua tahu bahwa bahasa Indonesia telah memiliki format yang baik dan benar. Namun tak bisa “dipungkiri”, akibat perubahan jaman yang begitu cepat melesat, munculah istilah-istilah baru. Entah siapa yang menciptakan dan mempopulerkan, tiba-tiba saja kita sering diperdengarkan oleh kosakata-kosakata yang tidak pernah kita dengar sebelumnya.

Sebagai contoh, bagi kita yang memiliki anak-anak baru gede (ABG), seringkali menjadi bingung, karena banyak percakapan yang mereka gunakan banyak yang tidak kita mengerti. Jika ditanya mereka menjawab ini adalah “Bahasa Gaul”.

Bahasa gaul sudah muncul sejak awal 70-an. Awalnya digunakan para “bromocorah” agar orang diluar komunitas mereka tidak mengerti, jadi mereka tidak perlu sembunyi-sembunyi jika membicarakan hal yang negatif. Lama kelamaan kebiasaan itu mulai ditiru oleh anak-anak remaja usia belasan tahun, bahkan menjadi semakin bervariatif kosakatanya misalnya kata “saya”yang dalam dialek jakarta atau betawi menjadi “gue”berubah menjadi “ogut” atau “gout”.

Yang agak ekstrim misalnya sebutan untuk orang tua seperti Ibu atau Bapak berubah menjadi “nyokap” dan “bokap”. Jika anak-anak muda tidak menggunakan bahasa gaul ini, mereka merasa ketinggalan jaman, kuno, nggak gaul, dlsb. Bahkan menurut kamus bahasa gaul sendiri, bergaul itu artinya supel, pandai berteman, nyambung diajak ngomong, periang, cerdas, dan serba tau info-info yang aktual, tajam dan terpercaya alias luwes wawasan.

Karena begitu seringnya mereka gunakan di berbagai tempat, lama-lama orang awam pun mengerti yang mereka maksud sehingga bahasa prokem tidak lagi menjadi bahasa rahasia lagi.

Kalangan orang tua seringkali merasa prihatin terhadap fenomena bahasa gaul, mereka menganggap jaman sekarang semakin anak bergaul, efek buruknya anak berpotensi lebih menyerap kata kata yang tidak pantas dan sopan.

Dari sekian banyaknya kosakata bahasa gaul sejak awalnya dulu, sejalan dengan perubahan jaman dan generasi, bahasa gaulpun juga ikut mengalami perubahan sesuai dengan selera generasinya

Berikut ini beberapa istilah gaul anak remaja sekarang di akhir dekade 1990-an dan di awal abad 21 ini lain lagi gaya bahasa gaulnya seperti :

Jayus Ucapan ini sangat populer, dan diartikan

sebagai suatu usaha untuk melucu tetapi dianggap tidak lucu, sering juga disebut “garink“. Menurut sumber dari dunia maya, kosakata “jayus” ini asal mulanya dari sekelompok remaja SMU yang bergaul di sekitaran Kemang. Konon ada seseorang bernama Herman Setiabudhi, dia dipanggil teman-temannya Jayus karena bapaknya bernama Jayus Kelana, seorang pelukis di kawasan Blok M. Si Herman alias Jayus ini kalau melawak tidak pernah lucu. Teman-temannya sering mengomentari tiap lawakan yang tidak lucu dengan celetukan Jayus (nama Bapaknya). Ucapan inilah yang kemudian diikuti teman-teman setongkrongannya di Kemang, dan tempat-tempat nongkrong anak remaja gaul

Jaim Konon ucapan Jaim ini di populerkan

oleh seorang bapak yang menasehati anak perempuannya jika bergaul dengan teman laki-lagi jangan mengumbar kata maupun tingkah laku alias harus bisa “Jaim” . Sang anak bertanya apa itu Jaim, dan dijawab Jaim alias jaga Image. Sang anakpun meniru dan mempopulerkan kata jaim itu disekolahnya

CupuSebutan ini lazim ditujukan untuk

seseorang yang berpenampilan kuno, jadul (jaman dulu). Dengan kata lain dianggap tidak mencerminkan kekinian, misalnya berkacamata tebal dan modelnya tidak trendy, kutu buku (terlalu rajin belajar), kurang bergaul di kalangan anak muda. Cupu sendiri merupakan kependekan dari kalimat “culun punya”. Culun dapat berarti “lugu-lugu bego”, punya dapat berarti “benar-benar”, jika digabung menjadi : benar-benar lugu/bego.

(Arvinda)

17 ~ edisi skripsi ~

Page 18: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Bangsa yang baik adalah bangsa yang selalu mengenang seja-rah. Apa salahnya kalau kita

sejenak menilik peninggalan leluhur kita terdahulu. Banyak media yang bisa mengingatkan kita tentang sejarah In-donesia. Tentunya tidak melulu berasal dari buku bacaan, sekarang kita dapat mengalihkannya ke objek wisata. Mata kita tidak akan mudah jenuh kalau disuguhi dengan pemandangan alam, akan berbeda jadinya, jika kita harus menghadapi tulisan-tulisan pada lembaran kertas.

Salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang berbatasan dengan Laut

Jawa di Utara terdapat wisata religius yang bernama Sendang Sani. Ya, di Pati lebih tepatnya. Sendang Ti r t a

Plesir

Sembari Mengenang Sejarahdok. manunggal

Page 19: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Marta Sani berasal dari kata “Sani” yang berarti “disisani” dalam bahasa Jawa. Objek wisata yang terletak di desa Tamansari kecamatan Tlogowugu ini merupakan salah satu tempat berse-jarah yang ada di kota Pati. Sendang Tirta Marta Sani atau popular dengan nama Sendang Sani dulunya adalah sumber air tempat Sunan Kalijogo akan mengambil air wudlu, kemudian disisani (dilancangi) oleh pengawalnya sehingga disabdalah beliau menjadi seekor bulus dan ditempatkan di area objek wisata ini dengan nama Bilik Sani. Di kompleks area objek juga ter-dapat Makam Adipati Pragola beserta pengawalnya yang masih dianggap keramat oleh masyarakat sekitar. Kar-ena itulah, setiap bulan Maulud (nama bulan dalam hitungan Jawa) dan set-iap malam Senin dan Kamis diadakan nyandran atau upacara selamatan.

Objek wisata yang berjarak kurang lebih 4 Km dari kota Pati dengan luas area 4350 m² dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Kalau dari Se-marang dapat ditempuh dengan meng-gunakan transportasi umum jurusan Semarang-Surabaya dengan biaya Rp. 10.000 kemudian perjalanan dilanjut-kan dengan naik angkutan kota juru-

san Tlogowungu dengan perkiraan biaya Rp. 3000 dan turun di gang masuk menuju Sendang Tirta Marta Sani kemudian dilanjut-kan dengan jalan kaki menuju tempat lokasi yang berjarak kira-kira 50 m, atau dapat mengguna-kan alternatif lain yaitu perjalan-

an ditempuh dengan ojek yang ada di sekitar pemberhentian bus yang akan langsung mengantar sampai ke objek wisata hanya dengan mengeluarkan Rp. 5000 per orang.

Siapa yang tidak senang dengan suasana alam yang masih asri. Pertama kali kita masuk objek wisata, pemandangan indah akan kita jumpai sepanjang mata memandang. Tidak hanya karena lokasinya yang berada di kompleks pedesaan tetapi juga konsep perencanaan objek wisata ini. Untuk masuk objek wisata ini pengunjung tidak ditarik biaya tiket, biaya hanya dikenakan bagi pengunjung yang ingin menikmati dan memanfaatkan berbagai macam fasilitas dan jenis wisata. Objek wisata ini dibuka untuk umum setiap hari, baik hari kerja maupun hari libur dengan harga tiket berbeda. Jenis-jenis wisata yang dapat dinikmati oleh pengunjung antara lain adalah kolam pemancingan, kolam renang (water boom), panggung/joglo untuk pentas seni dan flying fox.

Kolam pemancingan akan terlihat begitu anda memasuki area objek wisata, kolam pe-mancingan yang semula adalah kolam renang dan mengalami rekonstruksi ulang. Di sini terse-dia berbagai jenis ikan, seperti gurami, bawal, dan patin. Dise-

Sembari Mengenang Sejarah

Page 20: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

diakan juga sampan dan persewaan alat pancing bagi pengunjung yang ingin memancing, dengan biaya sewa Rp. 3000. Selain itu juga disediakan permainan sepeda air, harga tiket untuk permainan ini Rp. 6000 per orang.

Ada juga kolam renang (water boom), wahana ini mempunyai dua kolam renang (water boom), yaitu kolam renang atas dan kolam renang bawah yang dilengkapi dengan fasilitas papan seluncuran yang berkelok-kelok. Bagi pengunjung yang ingin menikmati permainan ini dapat mengeluarkan uang Rp. 12.500 sebagai harga tiket pada hari biasa, dan untuk hari libur Rp. 15.000. Di sana juga disediakan persewaan pakaian renang dan perlengkapan lainnya. Pengunjung yang ingin menguji adrenalin dapat mencoba permainan flying fox sekaligus dari sana kita akan dapat melihat pemandangan Sendang Marta Tirta Sani dari atas, dan turun melewati kolam pemancingan.

Pengunjung hanya perlu mengeluarkan Rp. 6000 untuk bermain flying fox.

Resto Nuansa TradisionalRestoran menjadi daya tarik lain

bagi pengunjung. Restoran ini menyu-guhkan berbagai macam menu masa-kan asli daerah Pati seperti nasi gandul, soto kemiri maupun masakan-masakan

khas Sendang Sani, atau hasil pancingan pengunjung sendiri di kolam pemancingan juga da-pat disajikan di rumah makan ini seperti ikan gurami bakar.

Konsep tradisional menjadi pilihan pengelola dalam merancang rumah makan ini. Berada di tepi kolam pemancingan dengan pemandangan alam yang sangat asri dilengkapi gazebo-gazebo dengan tatanan yang cantik semakin

dok.

dok.

Page 21: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

memikat mata pengunjung. Di sini pengunjung dapat bersantai

sambil menunggu pesanan tiba sembari menunggu keluarganya memancing dan berenang.

Di sekitar rumah makan juga terdapat panggung atau joglo yang digunakan sebagai tempat pentas seni,

seperti pentas menyanyi, karaoke, pentas tari, wayang

guna menghibur dan memberi-kan nuansa rileks bagi pengun-

jung, selain itu juga dimaksudkan untuk ikut andil dalam melestarikan budaya adat. Joglo tersebut dapat pula digunakan penyewaan acara per-temuan, acara ulang tahun, arisan ibu-ibu, dan lain sebagainya.

Tempat Sejarah vs Tempat Hiburan

Tempat wisata yang baru dibuka ini mampu menyedot perhatian orang. Cerita mengenai Bilik Sani yang konon merupakan tempat tin bulus jelmaan dari pengawal Sunan Kalijogo belum banyak didengar oleh masyarakat di luar kota Pati.

Tidak dapat sembarangan orang diperbolehkan masuk ke Bilik Sani, karena tempat ini masih dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat kera-mat, oleh karena itu bagi pengun-jung yang ingin melihat harus di-dampingi oleh sang juru kunci. Perbedaan suasana apabila kita memasuki area Sendang Marta Tirta Sani dengan ketika kita me-masuki area Bilik Sani akan san-

gat berbeda. Di luar area Bilik Sani kita sudah dapat melihat pintu gerbang yang kuno dan tua, akan tetapi masih terawat dan terlihat kuat, atapnya dibi-arkan terbuka, sehingga kita dapat me-lihat pohon-pohon yang menjulang ke atas. Berbeda dengan Sendang Sani yang sudah mengalami rekonstruksi, meskipun suasana alamnya masih ter-lihat dan dapat kita rasakan akan tetapi tidak ada suasana mistik seperti yang dapat kita rasakan ketika berada di Bi-lik Sani.

Suasana mistik yang ada di Bilik Sani ternyata menjadi salah satu daya tarik yang ada di area wisata Send-ang Marta Tirta Sani, selain beberapa wahana permainannya sendiri. Bagi anda yang menyukai suasana pede-saan dengan aroma persawahan, mi-numan dan makanan khas pedesaan, dapat berkunjung ke sini. Ternyata, tidak hanya menghibur diri dari kepe-natan, tetapi kita mendapatkan banyak pengetahuan baru. Jadi, buat apa kela-maan mikir, kalau ada tempat sebagus ini buat meluapkan kepenatan kita. Si-lahkan saja berkunjung ke tempat ini untuk membuktikan rasa penasaran kalian. (Nova)

dok.

Page 22: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Jalan Pintas Menuju LulusPOLLING

22 ~ edisi skripsi ~

Page 23: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Untuk menyelesaikan skripsi membutuhkan banyak waktu, tenaga dan materi sesuai dengan

kapasitas mahasiswa maupun faktor lain yang memiliki andil didalamnya. Semakin lama mahasiswa dalam menyusun skripsinya, maka semakin jauh hari mahasiswa tersebut dapat mengenakan pakaian kebesaran toga. Sebaliknya, semakin giat mahasiswa dalam meyelesaikan tugas akhir ini, maka semakin dekat ia dengan kelulusan.

Tugas akhir ini menjadi proses yang harus dilewati dan tidak dapat dipungkiri keberadaannya, sehingga mahasiswa dengan masing-masing disiplin ilmu yang mereka tekuni mau tidak mau harus menjalaninya. Beberapa mahasiswa yang mengalami stress akibat skripsinya belum kelar-kelar. Oleh karena itu, ada beberapa mahasiswa yang lebih memilih mengeluarkan uangnya untuk memesan skripsi kepada jasa pembuatan skripsi yang telah disediakan di beberapa tempat. Si mahasiswa hanya perlu mengeluarkan sejumlah uang tanpa harus bersusah payah mengikuti alur pembuatan skripsi sampai selesai.

Berkaitan dengan hal itu, Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal mengada-kan jajak pendapat yang telah dilakukan pada bulan Agustus 2009. Penelitian ini melibatkan 222 responden yang diambil secara acak dari masing-masing fakultas yang ada di Undip.

Tergambar dalam hasil jajak penda-pat LPM Manunggal, 88,43% respon-den yang semuanya adalah mahasiswa mengaku bahwa skripsi bermakna seba-gai pengembangan kemampuan diri. Se-mentara 11,57% mahasiswa berpendapat bahwa skripsi tidak cukup berarti sebagai sarana pengembangan kemampuan diri.

Mengikuti ujian akhir nasional

merupakan syarat seorang siswa

dapat dinyatakan lulus dari bangku

sekolah. Bagaimana dengan perguruan

tinggi? Apakah yang perlu dilalui seseorang untuk dapat dinyatakan lulus? Ya, skripsi merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh

seseorang untuk mendapatkan gelar

sarjana. Selain itu, ada juga tugas

akhir, untuk program diploma, maupun

disesuaikan dengan programnya masing-

masing yang pada intinya, seseorang

diharuskan menyelesaikan

syarat kelulusan.

23 ~ edisi skripsi ~

Page 24: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Dari hasil jajak pendapat tersebut, maka muncul golongan pro dan kon-tra mengenai skripsi sebagai syarat kelulusan, meskipun hal tersebut telah ditetapkan oleh semua perguruan ting-gi yang ada di Indonesia. Sebanyak 75,93% responden tetap menyetujui kalau skripsi sebagai syarat kelulu-san untuk mendapatkan gelar sarjana. Sedangkan 24,07% responden tidak meyetujui jika syarat kelulusan tingkat sarjana harus membuat skripsi.

Beberapa pendapat pun muncul se-bagai syarat kelulusan tingkat sarjana, diantaranya dengan menggunakan jalur non-skripsi. Sejumlah 36,41% responden lebih memilih jalur non-skripsi sebagai syarat kelulusan. Jalur skripsi masih lebih banyak dipilih ma-hasiswa sebagai syarat kelulusan yaitu dengan prosentase 63,59%. Banyak faktor yang menyebabkan mahasiswa lebih memilih jalur non-skripsi seba-gai syarat kelulusan. Akan tetapi, ba-gaimanakah pendapat masyarakat jika perguruan tinggi menyediakan jalur tersebut? Sebanyak 48,61% responden setuju dengan jalur non-skripsi terse-but dan 51,38% responden tidak me-nyetujuinya.

Fenomena penggunaan jasa skripsi tersebut telah diketahui oleh 55,56% responden. Sedangkan 44,44% responden mengaku tidak mengetahui adanya fenomena tersebut. Terlepas dari itu, beberapa pihak setuju terhadap fenomena jasa pembuatan skripsi. Hal ini terbukti dari hasil jajak pendapat

yang memperlihatkan sebanyak 10,65% responden menyetujuinya. Sementara sisanya yaitu 89,35% menyatakan tidak setuju dengan jasa pemesanan skripsi tersebut.

Selain menggunakan jasa pembuatan skripsi, banyak jalan pintas yang ditempuh mahasiswa untuk dapat menyelesaikan skripsinya, misalkan dengan cara mengopi skripsi orang lain. Fenomena seperti ini biasa disebut dengan plagiat. Berbeda dengan jasa pembuatan skripsi, plagiat melibatkan pembuat skripsi secara lebih intensif. Setidaknya 11,11% responden menyetujui fenomena plagiat dalam pembuatan skripsi. Sedangkan lebih dari separuh responden (88,89%) tidak menyetujui fenomena tersebut.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa skripsi merupakan tugas akhir yang dijadikan syarat kelulusan. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk mencapainya, ada beberapa mahasiswa menggunakan jalan pintas. Dan ternyata, dari beberapa mahasiswa yang memilih untuk memakai jasa pembuatan skripsi, lebih banyak yang masih melewatinya dengan cara yang benar. Maka dari itu, untuk perbaikan ke depan, hendaknya mahasiswa menggunakan cara yang benar. Membutuhkan kesabaran memang, tetapi sebuah proses itu harus dilewati dan dapat diambil maknanya jika sesuatu itu dilakukan sesuai jalannya. Jadi, untuk temen-teman mahasiwa tetap semangat ya….

Jajak pendapat ini dilaksanakan oleh LPM Manunggal. Pengambilan sample dilakasanakan pada bulan Agustus 2009, dengan responden mahasiswa sebanyak 222 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah simple random sampling,

dengan tingkat kepercayaan 95%.

24 ~ edisi skripsi ~

Page 25: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Keberadaan Dipotech kurang populer di lingkungan Uni-versitas yang berdiri 52 tahun

yang lalu ini. Tidaklah banyak civi-tas akademika Undip baik mahasiswa maupun dosen mengetahui apa itu Di-potech.Markas Dipotech yang berada di Widya Puraya tak banyak orang yang tahu.

Tanpa disadari Dipotech telah banyak membantu untuk mempublikasikan karya-karya Dosen Undip namun tidak dapat dipungkiri pula bahwa embrio unit usaha jasa industri di Undip ini membutuhkan dukungan untuk dapat tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan berguna bagi masyarakat.

Dipotech merupakan salah satu program Dikti pada sekelompok dosen yang mau menyumbangkan pemikiran-nya untuk mengembangkan inovasi-inovasi agar dapat menjadi sebuah produk yang layak untuk dikomersil-

kan. Sang penggagas Pembantu Rek-tor (PR) Muhammad Nur mempunyai inovasi berbasis tekhnologi plasma pada tahun 2006.

Dari sana kemudian dikembangkan hingga menjadi industri manufacture yang harapannya dapat memunculkan produk baru. Dari tahun 2006-2008 program kerja Dipotech ini sepenuhnya dibiayai Dikti sebanyak Rp 75 juta/ta-hun yang digunakan untuk melengkapi produksi dan menggaji sejumlah pen-gurus di Dipotech yang direkturnya.

Saat ini Dipotech dipegang oleh Alumni Undip sendiri. Sayangnya, dari pihak Undip hanya mampu mem-berikan saham berupa sumber daya manusia untuk sementara waktu. Akan tetapi menurut Muhammad Nur, “do-ing bisnis not only money,” jelasnya, sehingga PR IV yang juga Dosen Fisi-ka ini sangat menyayangkan jika usaha ini mati hanya karena terbentur perso-alan dana.

MENUTUP LEMBAH KEMATIAN

TEKNOLOGI

Semua hasil karya dan teori-teori Dosen-

dosen Universitas Dipone-goro (Undip) tidak hanya ter-

simpan rapi dalam perpustakaan, atau laboratorium. Jerih payah mereka dapat bermanfaat karena ada wadah-

nya yang yang mengembangkan maupun menyalurkan produk

mereka, wadah tersebut bernama Dipotech.

DIPOTECH

Techno

25 ~ edisi skripsi ~

Page 26: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Dipotech dapat dijadikan sarana un-tuk membawa hasil riset dengan ber-bagai inovasinya agar dapat dinikmati oleh masyarakat. “Tetapi sangat ironis jika hasil-hasil inovasi tersebut han-ya sebagai “alat kenaikan pang-kat” tanpa ada bukti atau produk nyata yang dapat dinikmati oleh masyarakat,” tutur Muhammad Nur.

Beberapa hasil karya yang dikem-bangkan oleh Dipotech telah menda-pat hak paten (HAKI). Tentu ini men-ingkatkan kredibilitas Dipotech di kancah nasional. Area kerja Dipotech tidak hanya di lingkungan Undip, tetapi sesuai dengan produk yang se-dang dikembangkan. Selain itu kinerja Dipotech yang lain adalah mengisi seminar-seminar bisnis, meningkatkan marketing, dan mengikuti pameran-pameran teknologi.

Kriteria utama suatu karya dapat dikomersilkan adalah karya itu mem-punyai produk yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Di-potech. Jadi, unit usaha ini bisa diikuti oleh mahasiswa maupun dosen dari fakultas manapun selama memenuhi standar Dipotech.

Meskipun Dipotech kurang diapre-siasi oleh berbagai kalangan, tetapi Dipotech tetap harus berjalan untuk menutup lembah kematian teknologi. Maksud dari lembah kematian teknolo-gi itu sendiri, lebih jelasnya Pak Nur menggambarkan sebagai berikut :

Inilah yang dikhawatirkan, sebuah inovasi (ide produk) harus berhenti di lembah kematian sebelum hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat. Minimnya respon mahasiswa terhadap unit usaha jasa industri ini akan memperdalam lembah tersebut. Hambatan lain yang dirasakan yaitu kurangnya perhatian pengurus untuk memajukan usaha dan belum seragamnya persepsi antar pengurus.

Sekarang ini banyak sekali maha-siswa setelah lulus disibukkan dengan aktvitasnya sebagai “job seeker”. Pa-dahal sebuah universitas riset mestinya mampu menciptakan alumni yang dap-at menghasilkan ilmu baru dan produk baru yang aplikatif bagi kemajuan masyarakat Indonesia. Bisa bayang-kan jika sebuah universitas dapat men-ciptakan lapangan kerja, tentu bangsa ini tak perlu mengekspor tenaga kerja ke luar negeri. (Anna)

Page 27: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Keuntungan besar semula tidak ter-bayangkan Ibnu Pratomo alumnus Fakultas Mipa Jurusan Biologi Undip ini. Lelaki yang biasa dipanggil Iprat ini kini telah mampu mengantongi omzet sebesar Rp. 2 juta perharinya dari usaha photo studionya.

Omzet Rp 2 Juta /hari

Bisnisiana

Usaha yang digelutinya saat ini memang jauh dari background pendidikannya yaitu Jurusan

Biologi, namun Iprat mampu membuktikan bahwa untuk sukses bekal kuliah saja tidaklah cukup.

Boleh dikata, usaha digital photo studio yang dirintisnya saat ini berawal dari tugasnya menjadi fotografer kegiatan organisasi saat menempuh studi. Iprat memulai kariernya semenjak kuliah dengan menjadi fotografer acara teman-temannya sesama mahasiswa.

Kini, pemuda kelahiran 30 Juli 1983 ini telah memiliki studio foto dua lantai yang beralamat di Tembalang Raya Nomor 1 Ruko Dahlia Kapling C. Iprat mengaku usahanya ini berdiri karena bantuan dari banyak orang.

“Usaha ini banyak dibantu orang,

dari modal yang terkumpul dari iuran keluarga besar saya, terutama Bapak, trus desain interiornya sumbangan kakak perempuan saya, jadi ini emang usaha sama doa orang banyak gitu ya…”. Nama Potrait yang menjadi label photo studio miliknya juga berasal dari sumbangan kawannya.

Potrait dirintis sejak April 2006, dengan bermodal uang pesangon pensiun ayahnya sebagai pegawai Pertamina, Iprat membeli ruko yang dijadikan studio foto. Kini studio yang berumur 3 tahun ini telah bermozet 2 juta perhari.

Di musim-musim wisuda seperti bulan Januari, April, Juli dan September kenaikan omzet mencapai 5 kali hari biasa. Kualitas dan pelayanan yang diunggulkan portrait mampu menarik

dok.

27 ~ edisi skripsi ~

Page 28: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

banyak orang. Pelanggannya bukan saja mahasiswa Undip yang memang berkampus dekat dengan potrait, tetapi juga mahasiswa dari universitas lain di yang berdomisili di Semarang.

Untuk menunjang perkembangan usahanya, Iprat rajin berpromosi. Ia sempat beriklan di media cetak. Potrait juga menggelar program diskon dan promo secara regular setiap bulannya. Ia tidak hanya memperhatikan lini eksternal, untuk menguatkan internal manajemen, Iprat selalu mengadakan rapat dan sharing.

Menjadi wirausahawan memang menjadi pilihan Iprat sejak masa kuliahnya. Selain penghobi fotografi dan terinspirasi dari sang kakak, menariknya, usahanya ini bukan saja proyek komersil pribadinya. Ya, dengan usahanya ini Iprat berhasil mewujudkan cita-cita sang Ayah yang ingin memiliki studio foto. Kakak perempuannya juga menyumbangkan desain interior yang membuat potrait terkesan simple, chic,dan elegant.

Keanekaragaman Pacu Kreativitas

Kesuksesannya di usia muda ini bukan berarti tanpa halangan, masalah teknis seperti listrik mati harus disiasati dengan menyewa genset. Dengan 10 orang anak muda yang masih mahasiswa sebagai partner, Iprat bercita-cita untuk membuka cabang usaha di Semarang dan Jogjakarta pada tahun ini.

Iprat juga berprinsip bahwa semua partnernya dalam bisnis ini haruslah anak muda, yang easy going. “Saya senang setiap bekerja dengan mahasiswa, mereka masih muda, punya semangat untuk maju, loyal dan itung-itung saya ngasi duit tambahan ke mereka. Sebagai mantan mahasiswa, saya tahu banget gimana rasanya dapat duit tambahan, apalagi dari keringat sendiri. Nikmat. Saya kan dulu juga udah mulai cari side job gitu”, cerita Iprat mengenang awal profesinya ini.

Bisnis ini sangat menjanjikan.”, Coba siapa sih yang nggak senang difoto. Belum lagi semua orang pasti pinginnya semua moment indah dalam hidupnya didokumentasikan. Mulai dari kelahiran, akikahan, upacara adat, khitanan, ulang tahun, lulus sekolah, lulus kuliah, lalu menikah. Nah, begitu seterusnya. Jadi saya mantap berbisnis di bidang ini. dalam 10 tahun ke depan, Potrait akan dijumpai di seluruh Indonesia, itu impian besar saya,” beber Iprat menutup perbincangan. (Arvinda)

Page 29: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

LylaKeanekaragaman Pacu Kreativitas

Face 2 Face

Berbicara mengenai musik memang suatu hal yang sangat menarik. Banyak kalangan dapat menikmati keindahan musik dengan berbagai

aliran yang mereka sukai. Apalagi dengan kehadiran band-band baru yang siap memberikan warna baru bagi dunia permusikan di Indonesia. Kreativitas anak muda di Indonesia memang patut diacungi jempol. Band-band baru banyak muncul dengan ciri khasnya masing-masing dan cukup memberikan warna segar di dalam industri musik tanah air.

Perangai sederhana ditampilkan oleh Lyla, salah satu band pendatang baru yang kehadirannya cukup diterima masyarakat saat ini. Lyla Band adalah metamorfosis dari Mahameru Band. Grup yang

digawangi Indra Perdana Sinaga (Naga) ; Vocal, Fare Adinata (Fare) ;

Guitars, Dharma ; Keyboard, Dennis Rizky (Dennis) ; Bass, dan Amec Jen Aris (Amec) ; Drum ini sudah merilis single

ke-3.Meskipun persaingan yang

ketat, tetapi anak-anak yang ham-pir semua rantau ini mencoba mengadu

kemampuannya di

kancah musik Indonesia. Dan terbukti dengan ber-modalkan keberanian, mereka telah berhasil me-masuki dunia rekaman.

Kapan group band ini terbentuk?Sebenarnya berdirinya sudah lama, yaitu 1 Juli

2006. Tetapi baru muncul pertengahan April 2008, pertama terbentuk setelah pertemuan kita di Jakarta. Untuk pertama kalinya manggung, Lyla memakai nama Mahameru dengan mengusung alternatif musik rock. Kemudian akhir tahun 2001 diubah menjadi Lyla Band dengan mengubah genre musik menjadi pop. Tahun 2008 awal, band ini melakukan rekaman di label Alfarecords, dan inilah yang sekaligus men-jadi pembuka jalan band ini menuju kancah musik Indonesia.

Dari mana band Lyla berasal?Kebanyakan dari kami adalah anak rantau dari

Pekanbaru, cuma Dharma yang berasal dari Jakarta. Kebetulan sebelumnya kami berempat sudah sering main band, dan pada waktu ke Jakarta kami ber-temu dengan Dharma yang sebelumnya mempunyai background editional planner. Dan akhirnya kami bersepakat membentuk band bareng, dan muncullah nama Lyla.

Naga, sang vokalis kemudian berbicara secara detail tentang sejarah singkat Lyla Band, kata Lyla berarti malam yang indah.

dok. 29 ~ edisi skripsi ~

Page 30: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Lyla

Bagaimana dengan lagu-lagu Lyla yang sekarang berubah genre menjadi pop?

Konsistensi kami memilih pop itu dibuktikan melalui lagu-lagu yang kami bawakan. Konsep Musik Lyla sendiri menawarkan nuansa pop easy listening namun tidak terus-menerus mellow, sound vintage tapi tetap masa kini, berbicara cinta dari berbagai sudut pandang. “Lagu mantan kekasi-hku adalah curhatan dari Amec ”, ucap Naga sem-bari tertawa. Inspirasai penulisan lirik-lirik pada se-tiap lagu dapat diciptakan mulai dari iseng sampai pengalaman pribadi dari masing-masing personil

Band dari dalam maupun dari luar mana yang menjadi inspirasi Lyla?

Kami sangat menyukai band luar negeri The Free, Five four fighting, The Collin. Kalau dalam negeri, ya…kami masih sering mendengarkan lagu-lagu Padi.

Sudah berapa banyak copy yang terjual?Kalau secara fisik memang belum memuaskan,

tetapi Alhamdulillah Ring Back Tone (RBT) Man-tan kekasihku masuk 10 besar. Keberadaan Lyla dalam dunia musik membawa kesan tersendiri. Genre musik pop dengan syair-syair cinta menjadi ciri khas band ini. Tergolong band baru Lyla telah banyak mengapresiasikan karya-karyanya melalui acara musik di beberapa stasiun televisi, meskipun belum masuk sebagai salah satu nominator pada ajang Festival Musik Indonesia, hal ini sudah mem-buktikan musik Lyla telah menempati ruang di hati masyarakat.

Apa perbedaan dari album pertama sebel-umnya?

Basic awalnya sih masih pop, tetapi lebih vari-atif aja

Bagaimana Lyla menghadapi banyaknya band lain, untuk tetap menjaga eksistensi di kancah music Indoneia?

Yang terpenting kita tetap berkarya. Band yang sudah hampir 4 tahun berdiri ini mempunyai hara-pan dan salah satu keinginannya adalah ingin terus menuangkan karya-karyanya dalam bentuk musik.

B a -ga imana L y l a menghadapi fans?

Ya kita menyadari Lyla ada juga karena mereka, makanya selama masih bisa kami akan perlakukan mereka dengan baik. Pernah ada yang sampai ekstrim mengancam akan bunuh diri, ya sudah, kami suruh dia datang ke hotel, padahal setelah ketemu juga nggak diapa-apain, palingan Cuma kasih bunga atau bingkisan, tapi kami terima kasih banget pada mereka.

Sudah pernah manggung di mana?Kalau daerah di Jawa sudah semua, dan luar Jawa

paling Sumatera, dan kami mempunyai keinginan untuk ke Papua, pengin tahu respon mereka seperti apa. Untuk Semarang sendiri Lyla sudah dua kali ini. “Semarang adalah kota kenangan”, tambahnya.

Apa hobby masing-masing dari kalian?Masing-masing personil yang beberapa

diantaranya ternyata masih duduk di bangku kuliah ini mempunyai hobi yang berbeda, Kalau Dharma dia apa saja bisa dan paling suka pelihara ikan, sedangkan Amec paling suka fitness, untuk Dennis dia paling suka fashion, Fare suka bisnis, kayak dagang, kalau Naga paling suka menulis.

Apa sebenarnya cita-cita kalian?Jadi anak band. Dan sekarang sudah terwujud,

tetapi meskipun anak band tetep pendidikan yang utama.

Lima kata yang bisa menggambarkan Lyla?Sederhana, pop, piano, easy listening, kompak.( Nova, Ratna )

Page 31: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

To be Fit

Para perempuan saatnya harus waspada dengan penyakit kanker serviks. Kanker serviks adalah

jenis penyakit kanker paling berbahaya kedua di seluruh dunia yang diderita wanita berusia diatas

15 tahun. Faktanya, di dunia sekitar 500 ribu wanita di diagnosa menderita kanker serviks dan rata-rata 270.000 kematian setiap tahunnya atau dengan kata lain setiap dua menit seorang wanita meninggal karena

kanker serviks.Sementara di Asia, kanker serviks

merupakan penyakit kanker pada wanita kedua terbanyak dan lebih dari setengah wanita Asia

yang menderita kanker serviks meninggal dunia. Ini sama dengan 226 ribu

wanita yang didiagnosa menderita kanker serviks dan sebanyak 143 ribu

penyebab kematian atau dengan kata lain setiap 4 menit, seorang wanita di

Asia Pasifik meninggal dunia karena kanker serviks.

Kanker servik seringkali menjangkiti dan dapat membunuh wanita di usia produktif sekitar

30-50 tahun yang pada saat itu mereka masih memiliki tanggung jawab ekonomi dan

sosial terhadap anak-anak dan anggota keluarga lainnya.

Karena kenyataan yang sungguh ironis itulah, kita semua khususnya wanita

harus mulai lebih mewaspadai kanker serviks dengan penanganan dan pengetahuan yang tepat

serta mendalam untuk menghindari kematian yang biasanya tidak disadari oleh

penderita. Layaknya semua kanker, kanker

leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher

rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker.

Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu test yang disebut “Pap smear test“, sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher rahim.

Pap smear testPap smear tes adalah suatu tes

yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Tes ini ditemukan pertama kali oleh Dr. George Papanicolou, sehingga dinamakan Pap smear test. Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker.

Tes ini hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Dalam keadaan berbaring terlentang, sebuah alat yang dinamakan spekulum akan

KANKER SERVIKS ANCAMAN KAUM HAWA

Lyla 31 ~ edisi skripsi ~

Page 32: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

dimasukan ke dalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk membuka dan

menahan dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga memungkinkan pandangan

yang bebas dan leher rahim terlihat dengan jelas. Sel-sel leher rahim kemudian diambil dengan

cara mengusap leher rahim dengan sebuah alat yang dinamakan spatula, suatu alat yang

menyerupai tangkai pada es krim, dan usapan tersebut dioleskan pada object-glass, dan

kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan yang lebih teliti.

Prosedur pemeriksaan Pap smear test mungkin sangat tidak menyenangkan, tetapi

tidak akan menimbulkan rasa sakit. Mungkin kita lebih memilih dokter wanita untuk prosedur ini,

tetapi pada umumnya para dokter umum dan klinik Keluarga Berencana dapat

dimintai bantuan untuk pemeriksaan Pap smear test. Usahakan melakukan

Pap smear test ini pada waktu seminggu atau dua minggu setelah berakhirnya masa

menstruasi. Jika anda sudah mati haid, Pap smear test dapat anda lakukan kapan saja.

Tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy

atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim), kita tidak perlu lagi

melakukan pap smear test karena sudah terbebas dari resiko menderita kanker

leher rahim. Pap smear test biasanya dilakukan setiap dua tahun sekali, dan lebih

baik dilakukan secara teratur. Hal yang harus selalu diingat adalah tidak ada kata terlambat

untuk melakukan pap smear test.

Se l a in pap smear, langkah mencegah munculnya kanker serviks pada para wanita adalah dengan vaksinasi. Kini upaya untuk memerangi permasalahan kanker serviks semakin terbantu dengan hadirnya vaksin Human Papiloma Virus (HPV) yang dikenalkan ke tengah masyarakat.

Vaksinasi HPV sebaiknya dilakukan sejak usia 9-26 tahun baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Karena laki-laki juga cenderung dapat menularkan kanker serviks. Usia ideal bagi perempuan untuk melakukan vaksinasi adalah mereka yang berumur 14 - 27 tahun.

Pemberian vaksin dilakukan 3 kali berturut-turut. Setelah vaksin pertama, dua bulan berikutnya pasien harus kembali untuk vaksinasi kedua. Vaksin ketiga atau terakhir berjarak enam bulan kemudian. Harga persuntikan vaksin 950 ribu sampai 1 juta rupiah.

Penyuntikkan vaksin HPV dilakukan sebanyak 3 kali pada bulan ke-0, ke-2 dan ke-6. Cara kerja dari vaksin ini dengan merangsang antibodi respon kekebalan tubuh terhadap HPV di mana antibodi ditangkap untuk membunuh HPV sehingga virus HPV tidak dapat masuk ke leher rahim (serviks).

Sekarang pilihan ada di tangan anda, jaga diri anda dan orang-orang yang anda sayangi dari kanker serviks! (Arvinda, dari berbagai sumber)

KreatiVItas Di tengah

Keterbatasan

32 ~ edisi skripsi ~

Page 33: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Siapa sangka masyarakat yang di-anggap kelas bawah itu tidak me-memiliki kreativitas dalam menga-tasi problema hidupnya. Kemiskinan dan keterbatasan yang selama ini mengungkungnya, tidak menutup lahirnya kreativitas yang bisa dibil-ang jenaka.

Terobsesi memiliki bentuk tubuh kekar berotot, menarik serta bentuk perut berkotak enam (six packs) layaknya

model pria yang biasa dilihat di layar kaca, mendorong Kardi dan rekan-rekannya yang terdiri dari para tukang becak, tukang mi ayam, dan beberapa pemuda pengangguran membangun sarana pembentuk kebugaran tubuh.

Kardi yang seorang tukang las itu dengan telaten merangkai besi-besi bekas dan alat sederhana lainnya menjadi perlengkapan pembentuk otot tubuh yang serupa dengan alat fitness lazimnya. Kegiatan Kardi mendapat dukungan dari rekan-rekannya yang lain, mereka pun bergabung dalam komunitas Gorila Power.

Nama Gorila dijadikan label komunitas ini Kardi sang kreator mengatakan dia dan keluarganya memiliki tubuh yang besar seperti Gorila, “Saat itu orang-orang yang latihan spontan memberi nama Gorila,” tutur pria yang memiliki badan besar ini.

Berkat sarana kebugaran sederhana itu kini para tukang becak dan penjual mi ayam yang ada di sekitar Gang Buntu Pecinan Se-marang memiliki tubuh yang kekar. Mereka mampu memiliki tubuh yang proporsional

KreatiVItas Di tengah

Keterbatasan

Intermezzodo

k.

33 ~ edisi skripsi ~

Page 34: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

walaupun dengan alat yang sangat sederhana, dan serba terbatas.

Kardi mengaku sarana yang di-gunakan di Gorila Power merupakan alat-alat yang sederhana, yang dibuat dari besi-besi sisa mengelas.” Kalo ada orang buat pager terus besinya sisa saya kumpulkan, setelah ter-kumpul semua baru saya buat men-jadi alat alat fitness.”

Walaupun alat-alat di Gorila sangat sederhana, tetapi jangan khawatir karena kesemua alatnya yang terbuat dari besi-besi bekas itu semua dijamin aman.”Dalam membuat alat fitness saya nggak asal bikin semuanya ada ukurannya,” jelas Kardi.

Letak Gorila yang berada di sebuah gang bernama Gang Buntu yang hanya mampu dilewati satu mobil ini menjadi tempat pangkalan anggota-anggota gorilla untuk lati-han. Mereka harus berbagi dengan pemakai jalan. Anggota Gorila Agus Waluyo mengatakan “Jika ada mobil lewat, atau motor lewat otomatis kita harus minggir,”kata Agus yang ber-profesi sebagai penjual soto.

Gorila juga menjadi pelarian orang-orang yang ekonomi menengah ke bawah untuk berolahraga fitness karena di Gorila cukup mendaftar dengan membayar Rp.8000,- dan mengisi kas seikhlasnya anggota sudah bisa menggunakan alat-alat yang tersedia.

Keanggotaan di Gorila tidak di-batasi oleh waktu seperti tempat fit-ness pada umumnya, mereka cukup daftar sekali keanggotaannya untuk seumur hidup. Olahraga ini dikenal sebagai salah satu jenis olahraga yang memerlukan uang yang cukup dan jarang bisa dijangkau masyarakat biasa.

Olahraga ini memang sering didesain untuk kalangan masyarakat mampu. Olahraga fitness di Indonesia semakin hari semakin memperlihat-kan kemajuannya. Olahraga ini per-tama kali booming, setelah seorang atlit yang dipunyai Indonesia yaitu Ade Rai, berkiprah dan menunjukan prestasinya di dunia Internasional.

Olahraga ini booming di tanah air sejak 1997, ditandai dengan banyaknya event- event dan kejuaran olahraga fitness dan binaraga yang diselenggarakan oleh berbagai klub fitness center yang ada di seantero nusantara. Ade Rai adalah pemrakarasa dan pencetus ide dari event- event tersebut.

Klub - klub kebugaran banyak bermunculan di Indonesia, baik itu skala kecil atau gym biasa maupun skala besar dan biasa disebut dengan Mega Gym. Kebutuhan akan hidup sehat adalah yang sangat utama. Memiliki badan sehat adalah yang utama. Fitness center dulunya merupakan sesuatu yang luxurious dan hanya menjadi rekreasi semata, tetapi sekarang tidak lagi. Fitness Center adalah sarana untuk menuju sehat dan kebutuhan akan badan sehat akan terus meningkat dengan seiringnya waktu.

Untuk memiliki badan yang sehat dan tubuh proporsional tidaklah dinilai dari tempat yang mewah atau alat-alat yang modern, yang terpenting adalah semangat untuk memiliki badan sehat. Karena dengan semangat itu walaupun dengan keterbatasan seseorang maupun sekelompok orang mampu memiliki badan yang menarik seperti yang dicontonhkan komunitas Gorila Power. ( Bambang , Ratna)

Selamat dan sukses atas diwisudanya rekan-rekan

dok.

34 ~ edisi skripsi ~

Page 35: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Farid Syafrodhi jabatan Pemred 2005/2006

1. Isma Savitri jabatan Pemred 2008/2009

2. Lia Afiani jabatan Redpel Majalah 2008/2009

3. Malikul Adil jabatan Redpel JoP 2009/2010

4. Niswatul Qonita jabatan Staff Artistik 2006/2007

5. Nurul Anifah jabatan Manajer Event Organizer 2008/2009

6. Vania Arviana Putri jabatan Manajer Dispro 2009/2010

7. Eva Khoirunnisa jabatan Kadiv Data dan Informasi 2008/2009

8.

Selamat dan sukses atas diwisudanya rekan-rekan

Who’s next ??

Ditunggu Syukuran nya.. =)

1 23

4 56

7 8

35 ~ edisi skripsi ~

Page 36: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Kanker mulut adalah kanker yang mengenai jaringan keras mulut, biasanya terdapat pada rahang. Istilah kedokteran-nya yaitu Ameloblastoma. Atau bisa juga disebut kanker yang mengenai jaringan lunak terdapat pada bibir, lidah, dan gusi. Bentuknya menyerupai seriawan

Tumor mediastinum adalah tu-mor yang terdapat di dalam mediasti-num yaitu rongga di antara paru-paru ka-nan dan kiri yang berisi jantung, aorta, dan arteri besar, pembuluh darah vena besar, trakea, kelenjar timus, saraf, jaringan ikat, kelenjar getah bening dan salurannya. Karena rongga mediastinum tidak dapat diperluas, maka pembesaran tumor dapat menekan organ penting di sekitarnya dan dapat menganjam jiwa. Tumor mediasti-num dibagi atas tumor jinak dan tumor ganas.

Limfoma adalah tipe kanker yang terjadi pada limfosit (tipe sel darah putih pada sistem kekebalan tu-

buh vertebrata). Terdapat banyak tipe limfoma. Limfoma adalah bagian dari

grup penyakit yang disebut kanker hema-tological. Pada abad ke-19 dan abad ke-20, penyakit ini disebut penyakit Hodg-

kin karena ditemukan oleh Thomas Hodgkin tahun 1832. Limfoma

dikategorikan sebagai limfo-ma Hodgkin dan limfoma non-

Hodgkin.Kanker usus be-

sar atau kanker kolorektal, ter-masuk pertumbuhan sel kanker

pada usus, anal dan usus buntu. Kanker ini adalah salah satu dari bentuk kanker yang paling umum dan penyebab kedua kema-tian yang disebabkan oleh kanker di dunia Barat. Kanker usus besar menyebabkan 655.000 kematian di seluruh dunia setiap tahun. Banyak kanker usus besar yang diketahui berasal dari polip adenoma pada usus dan penumpukan tinja akibat kon-stipasi yang terlalu lama. Perkembangan polip tersebut terkadang berkembang menjadi kanker. Terapi untuk kanker ini biasanya melalui operasi, yang biasanya diikuti dengan kemoterapi.

Kanker pankreas Ketika kanker pankreas menyebar, ia biasanya berjalan memalui sistim limpatik. Sistim limpatik mencakup suatu jaringan dari saluran-saluran halus yang bercabang, seperti pembuluh-pembuluh darah, kedalam jaringan-jaringan diseluruh tubuh. Sel-sel kanker dibawa melalui pembuluh-pembuluh oleh getah bening, suatu cairan air yang tidak berwarna yang membawa sel-sel yang melawan infeksi. Sepanjang jaringan pembuluh-pembuluh limpatik ada kelompok-kelompok dari organ-organ kecil yang berbentuk seperti kacang yang disebut simpul-simpul (nodul) getah bening. Ahli-ahli bedah seringkali mengangkat nodul-nodul getah bening dekat pankreas untuk mempelajari apakah mereka mengandung sel-sel kanker.

Sel-sel kanker dapat juga dibawa melalui aliran darah ke hati, paru-paru, tulang, atau organ-organ lain. Kanker

KENAL BIAR NGGAK KENA!TIpS SEHAT

36 ~ edisi skripsi ~

Page 37: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

pankreas yang menyebar ke organ-organ lain disebut kanker pankreas metastatik.

Kanker otak, gejala yang umum da-pat ditunjukkan berupa sakit kepala dan muntah-muntah. Kemudian jika menge-nai daerah motorik ada gejala kelema-han anggota gerak sampai kelumpuhan, penurunan penglihatan sampai kebutaan, hilangnya keseimbangan, kesemutan, sampai tidak berasa sama sekali, gang-guan penciuman, gangguan bicara kalau terkena di area atau pusat bicara, hingga turunnya kesadaran bila yang terkena ba-tang otaknya.

Kanker kulit adalah kanker pada kulit yang biasanya tumbuh di epidermis (lapisan kulit paling luar), sehingga tumor dapat terlihat dengan jelas, sehingga kanker kulit merupakan kanker yang stadium awalnya paling mudah diketahui. Daerah yang paling sering di serang kanker kulit adalah terdapat di bagian hidung, kelopak mata, pipi atau badan. Kanker ini ditandai dengan benjolan di permukaan kulit, kerak lunak, bagian tangan terjadi luka, batas Nampak seperti lilin dengan bekas kulit agak menebal.

Kanker hati gejala kanker hati sama halnya dengan melakukan trial error. Gejala yang sering ditunjukkan kadang tidak menunjukkan seseorang menderita kanker hati. Beberapa hal yang dirasa cukup menunjukkan seseorang kanker hati adalah sebagai berikut: ascites (kondisi di mana liver mengalami akumulasi cairan sehingga mengganggu keseluruhan kinerja liver dan metabolisme tubuh), jaundice (kulit menjadi berwarna kuning dan keseluruhan mata menjadi putih), demam, menggigil, merasa lelah yang

luar biasa, nyeri pada perut, kehilangan gairah makan, berat badan yang turun drastis, nyeri pada punggung dan bahu, urin yang berwarna gelap, terjadi pendarahan di bagian dalam tubuh

Kanker tulang terbagi dalam beberapa jenis yaitu osteosarcoma (paling umum mempengaruhi laki-laki yang berumur antara 10 dan 25 tahun, tetapi dapat lebih kurang umum mempengaruhi dewasa-dewasa yang lebih tua. Ia seringkali terjadi di tulang-tulang yang panjang dari lengan-lengan dan kaki-kaki pada area-area dari pertumbuhan yang cepat sekitar lutut-lutut dan bahu-bahu (pundak) dari anak-anak), Ewing’s sarcoma (tumor tulang yang paling agresif dan mempengaruhi orang-orang yang lebih muda yang berumur antara 4-15 tahun. Paling umum terjadi pada laki-laki dan sangat jarang pada orang-orang yang berumur lebih dari 30 tahun. Ia paling umum terjadi pada pertegahan dari tulang-tulang panjang dari lengan dan kaki), chondrosarcoma (adalah tumor tulang yang paling umum kedua dan bertanggung jawab pada kira-kira 25% dari semua tumor-tumor tulang yang ganas. Tumor-tumor ini timbul dari sel-sel tulang rawan (cartilage cells) dan dapat tumbuh dengan sangat agresif atau relatif perlahan), fibrosarcoma (paling umum mempengaruhi jaringan-jaringan lunak dari kaki dibelakang lutut)

(Arvinda, dari berbagai sumber)

dok.

37 ~ edisi skripsi ~

Page 38: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

TIpS SKRIpSI

–- Perhatikan semua materi sejak awal kuliahKarena skripsi dikerjakan di akhir menempuh kuliah, boleh dibilang skripsi adalah karya in-telektual yang memadukan semua mata kuliah dari semester satu. Terutama materi yang bakal berhubungan sama skripsi, seperti Metodologi Penelitian, Latihan Penelitian, dan Seminar Proposal.

Sering menulisMenulis apa saja, nggak masalah. Kenapa? Karena dalam mem-buat skripsi dibutuhkan ke-mampuan merangkai kata. Nggak perlu sehiperbola pujangga, cukup ada ko-relasi dan koherensi. Dan kebiasaan menulis juga membantu kita untuk mendeskripsikan keadaan dan data ke da-lam kata-kata serta mer-angkai penjelasan dengan mudah.

Buat time schedulePengaturan jadwal yang pasti akan membantumu semakin cepat menyelesaikan skripsi. Ini penting agar penulisan skripsi tidak terlalu makan banyak waktu. Ren-canakan dengan jelas mengenai kapan kamu men-cari referensi, kapan harus mendapatkan judul, kapan melakukan bimbingan/konsultasi, juga tar-get waktu kapan skripsi harus sudah benar-benar selesai.

Referensi onlineInternet memang membuat kita lebih produktif. Manfaatkan untuk mencari referensi secara cepat dan tepat untuk mendukung skripsimu. Jangan lupa mencantumkan alamat sourcenya ya!

Jangan malas ke kampusYah, walaupun sudah tidak ada jadwal kuliah dan cuma tinggal membuat skripsi, jangan pernah malas ke kampus. Percaya deh, ngelihat temen-temen (bah-kan adik kelas) masih rajin menuntut ilmu, bakal ngaruh banged ke diri kita sendiri. Dengan tetap rajin ke kampus, bakal membuat kita jauh dari yang na-manya stuck dan bosan membuat skripsi. Atmosfer

kampus dengan segala aktivitasnya bakal jadi endorser semangat kita.Coba!Be FlexibleSkripsi mempunyai tingkat “ketidakpastian” tinggi. Bisa saja skripsi yang dikerjakan su-dah setengah jalan, namun dosen pembimb-ing meminta kamu untuk mengganti topik. Tidak jarang dosen pembimbing tiba-tiba membatalkan janji untuk bimbingan pada

waktu yang sudah disepakati sebel-umnya. Terkadang kamu merasa

bahwa kesimpulan atau pe-nelitianmu sudah benar, tetapi dosen pembimbingmu

merasa sebaliknya. Jadi, tetaplah fleksibel dan tidak usah merasa sakit hati dengan hal-hal yang demikian itu.

JujurJelas dong ya, karena

skripsi adalah pembuktian akhir (tapi bukan terakhir-red) dari intelektualitas kita, sayang

banget kalau masa-masa per-juangan kuliah kita bertahun-tahun

(inget masa-masa musti bangun pagi, be-gadang demi tugas kuliah, belajar mati-matian kalau UTS dan UAS) diakhiri dengan sesuatu yang tidak indah seperti itu. Sayang banged, dan nantinya nggak bakal ada waktu mengulang masa pendewasaan kita melalui skripsi. Hehhehee…

Skripsi itu pembuktian diri. Pembuktian ke diri sendiri, kalau kita benar-benar mampu me-nyerap ilmu, bukti kita cukup dewasa, sabar, tang-guh, dan memenangkan pertarungan dengan ego dan rasa malas. Pembuktian kepada orang tua, ka-lau nggak percuma ngebayar kuliah kita dan ngasih makan ke anaknya selama ini. Pembuktian ke ling-kungan bahwa kita mampu melewati ujian kademik bernama skripsi dan cukup tangguh menghadapi se-gala proses di dalamnya. Pembuktian ke orang tua pacar kalau kita cukup pantas buat anaknya, karena dengan menyelesaikan skripsi, berarti satu tahap menuju masa depan yang mandiri sudah kita lalui. Ngga lucu, kalau sampai umur segini masih takut sama yang namanya skripsi! (Arvinda)

3S : SKRIPSI

SEMANGATSUKSES!

Page 39: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Olahraga

dok.

Keinginan manusia untuk mendaki gunung sebelumnya sudah muncul pada abad 19, ketika orang-orang

Swiss (The Alps) mulai mendaki gunung-gunung untuk mencapai puncaknya, dan Edward Whymper, seorang berkebangsaan Inggris, adalah orang yang pertama berhasil mencapai puncak gunung Matterhorn pada tahun 1865.

Sejak saat itu, banyak ekspedisi-ekspedisi untuk mencapai puncak-puncak gunung di dunia. Klub pendakian gunung Alpine Club dari Inggris telah melakukan lebih dari 600 ekspedisi semenjak Alpine Club didirikan pada tahun 1857. Tercatat dalam Russian Mountaineering Federation, bahwa telah dilakukan 48 ekspedisi untuk mencapai puncak-puncak Himalaya pada tahun 1994-1998.

Di Indonesia juga banyak orang yang senang olah raga yang memacu andrenalin. ini direkam pada sebuah data statisiti disetiap tempat pendakian, salah satunya Gunung Pangrango yang sudah mengoleksi 145.151 orang yang mendaki gunung yang berada di

Jawa Barat pada tahun 1996-2000. Dijelaskan pula dalam Diktat Sekolah

Manajemen Ekspedisi Wanadri 2000 bahwa hampir semua perguruan tinggi atau SLTA mempunyai kelompok-kelompok penggiat kegiatan alam terbuka. Secara perorangan maupun berkelompok mereka mengembangkan segi petualangan, segi ilmu pengetahuan, segi olahraga, segi rekreasi dan segi wisata. Perkembangan ini dilakukan secara luas baik hanya mencakup satu segi saja ataupun secara berkaitan (misalnya mendaki gunung untuk melakukan petualangan saja, olahraga saja, atau untuk olahraga, rekreasi dan wisata) yang mengembangkan segi ilmu pengetahuan dan petualangan.Kepuasan Menjadi Alasan Utama

Menurut seorang penggiat kelompok pecinta alam Nebula Fakultas Hukum Undip, Wahyu, mendaki gunung memiliki unsur petualangan. “Petualangan adalah sebagai satu bentuk pikiran yang mulai dengan perasaan tidak pasti mengenai hasil perjalanan dan selalu berakhir dengan perasaan puas karena suksesnya perjalanan tersebut,” tuturnya.

SEJUTA SENSASI

Dari sejarahnya, pendakian gunung tertinggi pertama kalinya terjadi dengan pencapaian puncak Everest. Sir Edmund Hillary asal New Zealand dan Tenzing Norgey, seorang sherpa (Pemandu atau porter) asal Tibet mampu menaklukan Gunung Everest di tahun 1953 sekaligus mencatatkan rekor sebagai pendaki pertama di gunung tertinggi di dunia itu.

BERMODAL NYALI

39 ~ edisi skripsi ~

Page 40: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Perasaan yang muncul saat bertualang adalah rasa takut menghadapi bahaya secara fisik atau psikologis. Tanpa adanya rasa takut maka tidak ada petualangan karena tidak ada pula tantangan.

Risiko mendaki gunung yang tinggi, tidak menghalangi para pendaki untuk tetap melanjutan pendakian dan mencapai kepuasaan. Zuckerma menyatakan bahwa para pendaki gunung memiliki kecenderungan sensation seeking (pemburuan sensasi) tinggi. Para sensation seeker menganggap dan menerima risiko sebagai nilai atau harga dari sesuatu yang didapatkan dari sensasi atau pengalaman itu sendiri.

Pendaki yang baik sadar adanya bahaya yang bakal menghadang dalam aktivitasnya yang diistilahkan dengan bahaya obyektif dan bahaya subyektif. Bahaya obyektif adalah bahaya yang datang dari sifat-sifat alam itu sendiri. Misalnya saja gunung memiliki suhu udara yang lebih dingin ditambah angin yang membekukan, adanya hujan tanpa tempat berteduh, kecuraman permukaan yang dapat menyebabkan orang tergelincir sekaligus berisiko jatuhnya batu-batuan, dan malam yang gelap pekat.

Sifat bahaya tersebut tidak

dapat diubah, tetapi manusia pendakilah yang mampu beradaptasi dengan lingkungan ekstrem baru tersebut. “Sedangkan bahaya subjektif berasal dari diri pendaki itu sendiri, yaitu seberapa siap ia mampu mendaki gunung. Apakah ia cukup sehat, cukup kuat, cukup pengetahuan dan ketrampilannya untuk berpetualang di gunung,” tambah Wahyu.

Hanya saja, sering kali pendaki pemula menganggap mendaki gunung sebagai rekreasi biasa. Apalagi untuk gunung-

gunung populer dan “mudah” didaki, seperti Gede, Pangrango atau Salak. Akibatnya, mereka lalai dengan persiapan fisik maupun

perlengkapan pendakian. Tidak jarang di antara tubuh mereka hanya berlapiskan kaus oblong dengan bekal biskuit atau air ala kadarnya. Meski tidak dapat diubah, sebenarnya pendaki dapat mengurangi dampak negatifnya. Misalnya dengan membawa baju hangat dan jaket tebal untuk melindungi diri dari dinginnya udara. Membawa tenda untuk melindungi diri dari hujan

dok.

dok.

Page 41: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

bila berkemah dan membawa lampu senter.

Teguh dan Putri yang gemar naik gunung walaupun tidak tergabung dalam organisasi pecinta alam ber-pendapat bahwa olah raga satu ini sangat menarik. “Nggak cuma olah-raga capek-capek gitu, tapi juga be-lajar bagaimana

m e n g h a r g a i alam karena dengan naik gunung kita

bisa melihat sendiri keindahan

alam dan keagungan Tuhan. Sensasi, itu hal utama yang kita cari.

Walaupun capek, begitu dapat sunrise di pun-cak…Woww! Beneran langsung hilang pegel-pegelnya,” kata Putri.

Teguh, yang berhasil menaklukan gunung Ungaran, Merbabu, Lawu dan Gede ini mengatakan makin sulit track yang dilalui, makin semangat kita cepat-cepat sampai ke puncaknya.

Ada beberapa hal yang harus diwaspadai ketika melakukan olahraga yang satu ini.

Persiapan umum untuk mendaki gunung antara lain kesiapan mental, fisik, etika, pengetahuan, dan ketrampilan.

Kesiapan MentalMental amat berpengaruh, karena kondisi

mental yang baik akan mempengaruhi fisik, begitu juga sebaliknya.

Kesiapan FisikHal ini perlu disiapkan mengingat bahwa

gunung bukanlah habitat kita sehari-hari dan setiap gunung memiliki karakteristik yang berbeda. Beberapa latihan fisik yang bisa dilatih sebelum naik gunung antara lain :

stretching/ perenggangan (dilakukan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas olahraga agar tubuh kita dapat terlatih kelenturannya serta mencegah terjadinya cedera), jogging (waktu, jarak, dan kecepatan tempuh disesuaikan dengan kemampuan tetapi perlu ditambah secara teratur), sit-up, push-up, pull-up.

Kesiapan AdministrasiSebelum naik gunung, siapkanlah seluruh

prosedur dan administrasi untuk perizinan memasuki kawasan yang akan dituju.

Kesiapan PengetahuanKita bisa mencari informasi dari internet,

buku panduan naik gunung, maupun organisasi pecinta alam tentang karakteristik medan dan track gunung yang akan didaki, lama perjalanan. Hal ini diperlukan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Kemampuan membaca peta dan melakukan orientasi mutlak diperlukan.

Kesiapan AlatMisalnya alat navigasi berupa peta lokasi,

pendakian, altimeter atau kompas, jaket antiair atau ponco, sepatu karet atau boot (jangan pernah bersandal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras, peralatan media seperti obat merah, oksigen, perban dan obat khusus bagi penderita penyakit tertentu.

Selamat naik gunung, menjajal nyali berbuah sensasi! (Arvinda)

dok.

Page 42: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Tak berbeda dengan ritual tahunan yang dilakukan salah satu daerah di Jawa Tengah. Ya, di Kabupaten Pati

tepatnya di Desa Mintomulyo. Sebuah desa yang terletak agak jauh dari Pati Kota, tetapi kehidupan warganya yang sangat rukun menjadi ciri khas desa yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan.

Desa yang warganya mayoritas ber-matapencaharian petani ini setiap setahun sekali menggelar ritual tolak bala sekali-gus syukuran terhadap nikmat Sang Pen-cipta.

Banyak cara untuk mensyukuri nikmat dan ritual inilah yang dijadikan pilihan warga Desa Mintomulyo untuk mensyu-kuri segala sesuatu yang telah dberikan Nya. Terutama di sini adalah syukuran ha-sil bumi, “Sedekah Bumi” namanya. Pe-nyelenggaraan dilakukan pada saat musim

panen tiba. Acara ini lebih menarik perha-tian masyarakat sekitar. Warga desa di sini lebih menghargai acara ini dibandingkan dengan momen disaat lebaran.

Pernyataan ini dapat dilihat dari ra-mainya warga yang mendatangi acara, dan salah seorang warga mengaku bahwa dia rela pulang ke kampung halamannya hanya untuk menyaksikan acara “Sedekah Bumi”.

Ritual Sedekah BumiAcara ini adalah even terbesar tahu-

nan yang ada di Desa Mintomulyo. Ac-ara yang diawali dengan arak-arakan be-berapa warga dengan berbagai kostum ini banyak menarik perhatian warga. Gunun-gan tumpeng dipikul warga dan dibawa ke makam Mbah Tareko yang dipercayai sebagai leluhur desa. Setelah itu, warga melakukan upacara yang kemudian dilan-

Banyak Cara Menuju Syukur

Adat istiadat merupakan hal yang sudah terinternalisasi pada suatu kelompok masyarakat. Ada

istilah dari Bahasa Jawa yang menyebutkan bahwa “mawa

desa mawa cara,” maksudnya disini adalah masing-masing

desa mempunyai cara tersendiri untuk memaknai suatu kegiatan atau dalam istilah lain, masing-masing

daerah memiliki adat-istiadat yang berbeda-beda

dan tentunya itu mempunyai filosofi yang dipahami oleh

sekelompok orang.

Pendidikan

dok.

42 ~ edisi skripsi ~

Page 43: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

jutkan pembagian nasi tumpeng.Warga rela untuk berdesak-

desakan hanya untuk mendapatkan beberapa bulir nasi tumpeng, bahkan banyak dijumpai warga yang mengais sisa tumpeng di meja yang dijadikan tempat tumpeng sebelumnya. Setelah mereka mendapatkan potongan tumpeng, kemudian dijemur dan dipercayai sebagai alat pembuang sial.

Untuk warga yang bermatapencaharian sebagai pedagang, mereka akan meletakkan potongan tumpeng yang telah kering itu kedalam barang dagangannya, sedangkan yang bermatapencaharian sebagai petani, mereka akan meletakkannya di sawah yang

diyakini akan menambah hasil panen.Setelah ritual di makam Mbah Tareko

ini selesai, warga disibukkan dengan persiapan untuk pertunjukan selanjutnya, yaitu wayang orang yang diselenggarakan pada malam harinya. Acara ini bertujuan menjaga eksistensi kebudayaan Jawa. Pergelaran

wayang orang inipun menceritakan bahwa segala kejelekan seseorang itu nantinya akan selalu kalah dengan kebaikan.

Setelah itu dilanjutkan dengan pertun-jukan musik dangdut. Banyaknya acara inilah yang mampu menyedot perhatian warga untuk menyaksikannya.

Kepala desa sangat berperan di sini, baik itu konsep acaranya maupun dana yang sebagian berasal dari iuran masyarakat sekitar. Acara ini dilakukan setelah musim panen, untuk tahun 2008 lalu, “Sedekah Bumi” dilakukan pada tanggal 12 November, untuk tahun 2009 diselenggarakan pada 28 Oktober, karena kepala desa sudah berganti.

Eksistensi kebudayaan seperti inilah yang perlu dipertahankan. Dengan keanekaragaman di Indonesia sangat bagus kalau warganya selalu diingatkan dengan adat-istiadat daerahnya tanpa mengurangi kepercayaan kepada Sang Kuasa. (Ratna)

dok.

dok.

43 ~ edisi skripsi ~

Page 44: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Persaingan yang ketat dengan prosedur-prosedur yang tidak mudah akhirnya menetapkan mahasiswi Fakultas Ilmu

Budaya Jurusan Sastra Indonesia angkatan 2005, Eva Ardiana Indrariani sebagai juara pertama dalam acara bergengsi tersebut.

Mahasiswi yang aktif di berbagai organisasi ini mengangkat tulisan dengan judul Penghitungan Waktu Pisah antara Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda dengan Metode Leksikostatistik, bidang Ilmu Humaniora. Beberapa mahasiswa lainnya yang juga mengikuti perlombaan adalah perwakilan dari Buana Course dan Sastra Inggris.

Eva mengatakan riset adalah kegiatan untuk mencari jawaban dari suatu permasalahan. Pengambilan judul dan pemilihan objek penelitian yang ia buat membutuhkan waktu

satu setengah sampai dua bulan untuk menyelesaikannya.

Leksikostatistik adalah suatu teknik pengelompokan bahasa yang cenderung mengutamakan peneropongan kata-kata (leksikon) secara statistik, untuk kemudian berusaha menetapkan pengelompokan itu berdasarkan persentase kesamaan dan perbedaan suatu bahasa dengan bahasa lain.

Teknik Leksikostatistik berusaha mencapai kepastian mengenai usia bahasa, yaitu mengenai kapan sebuah bahasa muncul dan bagaimana hubungannya dengan bahasa-bahasa kerabat lainnya.

Menurutnya, ini merupakan gerakan evolusi, karena selama ini dalam penelitian mahasiswa secara umum jarang mengangkat kajian humaniora, dan yang sering dilakukan

Evolusi Bahasa Jawa

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan sebuah

acara yang bertajuk “Hibah Penelitian Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya dan Lomba

Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa” pada tahun 2008. Even ini cukup sukses dan diikuti oleh

beberapa mahasiswa, baik dari Fakultas Ilmu Budaya maupun dari luar.

Artikel Penelitian

dok.

44 ~ edisi skripsi ~

Page 45: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

adalah penelitian seperti kekerasan dalam rumah tangga, dan orator dalam mempengaruhi public speaking yang diketahui penelitian-penelitian seperti ini sudah sering dilakukan.

Penelitian di bidang humaniora ini dilatarbelakangi perbedaan dialek dalam satu periode suatu bahasa yang semakin besar dan mengakibatkan terjadinya ragam bahasa. Tetapi bahasa-bahasa tersebut masih berkerabat atau mempunyai satu bahasa proto (bahasa-bahasa kerabat). Bahasa dianggap berkerabat dengan sejumlah kosakata dari suatu kelompok bahasa tertentu apabila secara relatif memperlihatkan kesamaan yang besar bila dibandingkan dengan kelompok-kelompok lainnya.

Bahasa yang dikaji dalam penelitian ini adalah bahasa Jawa dan bahasa Sunda yang juga termasuk ke dalam rumpun Austronosia atau Melayu Polinesia. Asumsi mengenai kekerabatan kedua bahasa tersebut dapat dilihat baik dari segi leksikal maupun korespondensi fonemisnya. Adanya bentuk-bentuk kerabat antara lain dapat terlihat dari pasangan identik untuk gloss (bentuk dasar) seperti “hidung” yang disebut dengan irung dalam kedua bahasa, bentuk mirip untuk gloss “miskin” yang disebut dengan mlarat (bahasa Jawa) dan melarat (bahasa Sunda) dan bentuk mirip untuk gloss “tiga” yang disebut telu (bahasa Jawa dan tilu (bahasa Sunda), dan lain sebagainya.

Sedangkan dialek daerah ini didasarkan pada wilayah, karakter dan budaya setempat. Perbedaan antara dialek satu dengan dialek lainnya bisa antara 0-70% (ibid). Bahasa Sunda merupakan bahasa daerah dalam kelompok bahasa di Jawa, dan tergolong ke dalam bahasa Nusantara Bagian Barat, serta termasuk bahasa daerah di wilayah Republik Indonesia dengan jumlah penuturnya relatif besar dipergunakan oleh sebagian besar penduduk Jawa Barat. Sebagian penduduk Jawa Barat lainnya menggunakan dialek Jawa (Banten, Cirebon, Indramayu), dialek Melayu Jakarta (Jakarta dan sekitarnya), dan di kota-kota besar sebagian penduduk menggunakan bahasa Indonesia.

Hubungan kekerabatan dan waktu perpisahan antara bahasa Jawa dan bahasa Sunda dalam penelitian ini dikaji dengan menggunakan metode leksikostatistik. Pertama, mengumpulkan 200 kosakata dasar

yang disusun oleh Morris Swades. Teknik yang digunakan dalam penyediaan data ini adalah teknik catat langsung dengan metode studi pustaka atau menggunakan data sekunder yang bersumber dari Kamus Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda. Kedua, menetapkan pasangan mana dari kedua bahasa tadi yang merupakan bahasa kerabat. Ketiga, menghitung usia dan waktu pisah kedua bahasa. Keempat, menghitung jangka kesalahan untuk menetapkan kemungkinan waktu pisah yang lebih tepat

Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari dua perspektif, yakni teoretis dan praktis. Secara teoretis, penelitian ini mengisi kekosongan studi leksikostatistik bahasa Jawa dan bahasa Sunda yang belum dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Dengan demikian, hal ini merupakan suatu informasi berharga untuk melakukan penelitian selanjutnya.

Secara praktis, penelitian ini merupakan informasi berharga bagi siapa saja dalam studi linguistik historis komparatif. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kekerabatan antara bahasa Jawa dan bahasa Sunda dengan menggunakan dasar-dasar leksikostatistik, mengetahui angka leksikostatistik pada kedua bahasa tersebut sehingga dapat disusun tingkat-tingkat urutan perpisahan antara bahasa Jawa dan bahasa Sunda.

Hasil analisis tersebut menghasilkan persentase kata kerabat bahasa Jawa dan bahasa Sunda sebesar 60%. Hasil akhir diperoleh temuan bahwa bahasa Jawa dan bahasa Sunda merupakan bahasa tunggal pada 1.290 – 1.064 tahun yang lalu (diperkirakan mulai berpisah dari suatu bahasa Proto kira-kira 718 - 945 M (dihitung sampai dengan tahun 2009).

”Sudah ada dasar dari ilmu Linguistik”, jawab Eva menanggapi pertanyaan seputar kendala-kendala selama melakukan penelitian. Dengan mata yang berbinar – binar Ia berharap ajang seperti ini mampu dipergunakan oleh mahasiswa lain untuk mencari pengalaman but not plagiarism. (Nova)

45 ~ edisi skripsi ~

Page 46: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Seminggu sudah kepergian ayah-ku ke perantauan untuk mencari

nafkah demi kelang-sungan hidup keluarga kami. Aku tak menyang-ka, jika perusahaan tem-pat ayahku bertekad untuk mengembangkan perusahaannya dengan membuka cabang peru-sahaan sekaligus men-jadi pemimpinnya di Ka-limantan. Sedih sekali kehilangan figur ayah di dalam rumah kami. Hal ini aku rasakan karena setiap hari kami selalu berkumpul, bercanda ria, menonton televisi bersama juga berdis-kusi mengenai masalah yang sedang kami alami. Sebenarnya, kalau boleh jujur, aku diperlaku-kan berbeda dari kedua kakakku. Namun, itu tak menyurutkan hatiku un-tuk kagum pada ayahku.

* * *

Seminggu setelah kepergian ayah ke Ka-limantan, aku mera-sakan kesepian. Tak ada lagi gurauan hangat dari ayahku. Meski ada bunda di rumah, tapi aku lebih suka bila ada ayah, sosok yang selalu mem-buatku kagum.

Beliau sosok yang begitu kuat, tegar, selalu menjaga komitmen dan konsistensi dalam peker-jaannya sebagai direk-tur perusahaan yang di-wariskan dari kakekku. Beliau juga sosok yang profesional. Meskipun pekerjaannya menyita waktu, tapi masih sem-pat memberikan perha-tian pada keluarga.

Saat ini, aku duduk di bangku kelas 3 SMA. Secara tidak langsung, tentu saja aku butuh perhatian ekstra dari orang-orang terdeka-tku. Ayah, Bunda, Mas Arya, Mbak Anne dan

kekasihku, Lita adalah orang-orang yang selalu ada di dekatku dan selalu bersamaku. Sehari saja aku tak bertemu dengan mereka, rasanya kurang lengkap. Layaknya yang terjadi padaku sekarang, aku tak bisa bertemu dengan ayah setiap hari semenjak kepergiannya ke Kalimantan.

Lita tahu bagaimana aku di rumah diperlakukan berbeda dari kedua kakakku. Namun, aku boleh bangga ketika ayah memujiku karena aku mampu mendapatkan sosok pendamping yang pintar, cantik dan mengerti aku yang lagaknya seperti berandalan.

Bundaku tak ikut serta ke Kalimantan. Ayah memang tak mengizinkan Bunda menemaninya di Kalimantan. Alasannya, ayah ingin bunda

AYAHHana Ratri Septianing Widya*

Cerpen

46 ~ edisi skripsi ~

Page 47: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

memberikan perhatian ekstra pada kami anak-anaknya, terutama aku yang sebentar lagi ujian akhir. Aku bernapas lega setelah mengetahui alasan mengapa ayah tidak mengajak serta bunda. Awalnya, aku berpikir kemungkinan ayah punya wanita idaman lain di Kalimantan. Namun, setelah mendengar penjelasan ayah tadi, aku jadi percaya pada ayah.

* * *”Bunda, Andra kan-

gen sama ayah. Kok ayah nggak pernah telepon Andra ya?” tanyaku pada bundaku suatu saat.

”Andra, kamu tahu kalau pekerjaan ayah sangat berat, sibuk seka-li, Ndra. Kamu jangan khawatir, ayah tetap pu-nya waktu untuk telepon bunda dan menanyai keadaan kalian. Malah, ayah ingin kamu seka-

rang lebih fokus untuk belajar,” ujar bunda.

Aku hanya mengang-gukan kepala. Aku tahu ayah di sana sibuk sekali. Namun, mengapa sampai sekarang ayah tak juga meneleponku. Padahal, aku punya HP sendiri. Pernah, aku mencoba menelepon ayah, namun teleponku bukannya di-angkat tapi dimatikan. Aku sempat curiga. Na-mun, penjelasan bunda selalu membuat hatiku nyaman.

* * *”Sayang, kamu ke-

napa sih, kok wajahnya nggak ceria akhir-akhir ini?” tanya Lita.

”Aku kangen sama ayah, Sayang. Akhir-akhir ini aku mencoba menelepon ayah tapi nggak pernah diangkat, yang ada malah dima-tikan. Aku jadi curiga nih,” kataku.

Lita terdiam me-

mandangiku. Aku tahu, mungkin ia kesal karena tak sedikitpun memper-hatikan Lita seminggu ini. Padahal, saat ayah ada di sini, aku selalu senang dan selalu ingin menyenangkan hati Lita yang sudah dua tahun ini menghiasi hidupku.

”Sayang, mungkin di Kalimantan sinyal teleponnya jelek. Ng-gak sekuat di Semarang. Kamu jangan mikir yang aneh-aneh. Doain agar ayah di sana sehat dan nggak kurang apapun,” jelas Lita.

Aku kaget mendengar pernyataan Lita barusan.

”Lho, kamu nggak cemburu kalau sekarang ini aku lebih memikirkan ayahku daripada kamu?” tanyaku.

”Buat apa aku cem-buru. Aku senang kalau kamu lebih memperha-tikan keluargamu karena itu akan terbawa sampai

47 ~ edisi skripsi ~

Page 48: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

nanti kelak kita menikah, kamu pasti juga akan memperhatikan keluar-gamu, terutama aku dan anak-anak kita,” jelasnya diakhiri senyuman yang indah dari bibirnya.

Aku mencium dahi Lita dan memeluknya erat. Aku bersyukur Tu-han sudah mengirimkan malaikat yang benar-benar aku cintai saat ini dan mungkin untuk sela-manya.

* * *Pagi yang indah, aku

awali dengan doa pagi penuh dengan ucapan syukurku pada Tuhan. Selesai mandi, aku me-makai seragamku dan le-kas menuju ruang makan. Sampai di ruang makan, aku menemukan banyak orang duduk mengena-kan baju yang selalu aku lihat setiap ada orang yang meninggal.

”Mbak, ada apa?” tanyaku heran

”Ndra, maaf kalau aku memberitahukan sekarang. Inilah saatnya

kamu tahu apa yang se-dang terjadi hari ini. Ayah meninggal karena ke-celakaan. Pesawat yang ditumpanginya jatuh dan sekarang Mas Arya ke Jakarta untuk mengam-bil jenazah ayah,” kata Mbak Anne.

Aku lemas tak berda-ya. Seketika itu juga aku pingsan. Aku tak ingat apa-apa, tahu-tahu sudah berbaring di tempat tidur dan ditemani Lita.

”Sayang, kamu yang sabar, ya. Kata Mbak Anne, ayah pulang ke Semarang tergesa-gesa karena kangen sama kamu dan ingin mengu-rusi persiapan pendidi-kan kamu selanjutnya,” kata Lita.

”Pendidikan selanjut-nya, maksudnya apa?” tanyaku.

”Sayang, ayah tahu kamu memiliki jiwa yang sama dengannya. Punya bakat untuk memimpin dan komitmen kamu yang selalu teguh serta kedisiplinan yang ketat.

Beliau ingin kamu kelak menjadi pewaris perusa-haan ayah. Dan ayah su-dah menyiapkan sekolah yang cocok untuk pen-didikan lanjutan kamu. Rekan ayah di Australia memberikan beasiswa untuk kamu,” jelasnya.

Aku menangis ter-haru. Ayah yang selalu menjadi inspirasiku har-us meninggalkan dunia ini untuk selamanya. Aku baru menyadari bahwa ayah memang lebih sayang padaku meskipun hingga akhir hidupnya, aku diper-lakukan berbeda dengan kedua kakakku.

”Selamat jalan, Ayah. Pengabdianmu selalu kami kenang untuk se-lamanya,” kataku dalam hati saat tubuh ayah akan ditutupi segunduk tanah merah yang menjadi per-istirahatannya terakhir.

TAMAT *Mahasiswi jurusan

Sastra Indonesia Fakul-tas Ilmu Budaya Undip Semester 5

48 ~ edisi skripsi ~

Page 49: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Kecenderungan politik pascareformasi setidaknya mengerucut pada dua

fenomena yang selalu berulang dan bahkan semakin menguat. Yaitu timbulnya budaya kartel politik yang kemudian disusul oleh pembentukan “kabinet pelangi” di jajaran pemerintahan.

Dua kecenderungan tersebut kian terasa mengental ketika konsep pemi-lihan presiden (pilpres) secara lang-sung diselenggarakan, sejak Pilpres 2004 silam. Namun demikian benih-nya telah tertanam sejak pertama kali era reformasi bermula.

Kartel Politik Semenjak era kepemimpinan KH.

Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (1999-2001) hingga realitas politik kekinian di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dinamika demokrasi yang direpresentasikan secara faktual melalui aktivitas politik kepartaian memperlihatkan pola yang selalu berulang dalam konteks menjelang, ketika maupun paska penyelenggaraan

pemilu. Oleh Dan Slater

(2004) fenomena politik yang pertama ini disebutnya sebagai kartel politik. Kartel politik, menurutnya, merupakan kondisi dimana elit dalam parlemen, yang merupakan representasi dari partai politik, gagal melakukan fungsi kontrolnya terhadap penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini dikarenakan paradigma pragmatis yang lekat digunakan sebagai landasan tindak-tanduk para elit di dalam tubuh partai politik.

Fenomena kartel politik kekinian tampak nyata ketika koalisi besar pendukung pasangan “SBY Berboedi” terbentuk. Di mana partai-partai politik yang berbeda secara ideologis dan platform politik saling “cakar” dalam pelaksanaan pemilu legislatif seketika “guyub dan rukun” di dalam satu barisan menjelang penyelenggaraan pilpres lalu berlangsung. Bahkan hal ini kian dipertegas dengan (kembali)

Oleh: Achmad Mauludini*

Kartel Politik dan Kabinet Pelangi

Corner

dok.

49 ~ edisi skripsi ~

Page 50: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

bergabungnya Partai Golkar dalam kubu koalisi pendukung pemerintah paska kekalahannya.

Telah menjadi rahasia umum bahwa fondasi pembentukan koalisi besar ini adalah karena iming-iming kekuasaan. Dengan bekal kemenangan Partai Demokrat dan popularitas menjulang, SBY seolah menjadi “kartel” yang menyedot perhatian partai-partai politik “haus” kuasa.

Dalam hal ini, logika kekuasaan (bahwa segala cara adalah ha-lal demi meraih kekuasaan) menjadi kian dominan meminggirkan idealisme yang tak lagi dipandang menguntungkan. Se-cara faktual memang benar bahwa tak ada kawan atau lawan sejati dalam pergaulan politik keseharian.

Budaya kartel politik demikian tidak tak memiliki ekses (baca: dampak negatif). Hal ini salah sa-tunya mengakibatkan semakin di-hindari atau tidak populernya posisi sebagai oposisi. Dengan demikian kontrol (check and balances) terh-adap eksekutif menjadi lemah. Daya kritis lembaga perwakilan (legislatif) terancam “mandul”. Dan akhirnya Gedung Dewan (kembali) menjadi tempat melantunkan “lagu setuju”.

Kabinet PelangiMunculnya fenomena “kabinet pe-

langi” saat ini memang bukan kali

pertama. Istilah “kabinet pelangi” mulai populer sejak era kepemimpi-nan Gus Dur. Kala itu Gus Dur me-menangi pemilihan presiden di DPR (dikarenakan belum menerapkan sistem pemilihan secara lengsung) melalui dukungan koalisi poros ten-gah yang didukung oleh partai-partai kecil.

“Tradisi” ini kemudian menurun hingga saat ini, Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Padahal dalam sistem presidensialisme yang dikom-

binasikan dengan pemilihan se-cara langsung presiden memi-

liki otoritas penuh (baca: hak prerogratif) untuk me-nyusun kabinetnya. Hal

ini karena secara faktual, presiden dipilih langsung oleh rakyat dan secara

langsung pula bertang-gung jawab kepada rakyat.

Padahal bila dihitung secara matematis, menurut Eep Saefullah Fatah (Kompas, 27 Oktober 2009), kontribusi partai pengusung koalisi dalam kemenangan SBY-Boediono di luar Demokrat dan Golkar (karena Golkar mengusug calon sendiri) hanya sebesar 24,25 persen bila berpatokan pada hasil Pilleg 2009.

Bila dihitung berdasarkan kursi parlemen, kekuatan partai pengga-lang koalisi membengkak menjadi sekitar 75,5 persen. Namun demiki-an berdasarkan realitas dan pengala-man politik yang ada, disiplin koalisi yang digalang dapat seketika rapuh

50 ~ edisi skripsi ~

Page 51: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

pada saat tertentu. Sebagaimana keluarnya hak interpelasi DPR (hak meminta keterangan terhadap kebi-jakan pemerintah) pada kasus Iran, kenaikan BBM dan kasus impor beras yang cukup menggangu dan merepotkan Presiden.

Saat ini terdapat 19 dari 37 menteri yang dilantik oleh presiden terpilih (baca: SBY) memiliki latar belakang partai politik. Bahkan beberapa di-antara mereka merupakan elit strat-egis di partai politik masing-mas-ing. Sebut saja, Tifatul Sembiring (PKS), Agung Laksono (P. Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB), Suryad-harma Ali (PPP), Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan (PAN).

Dominasi elit dari berbagai partai berbeda dalam tubuh kabinet tentu bukan tanpa resiko. Politik tran-saksional (baca: balas jasa) yang menjadi karakteristik pembentukan “kabinet pelangi” memiliki beberapa kerentanan.

Di antaranya: Pertama, pemaksaan untuk mengakomodasi elit politik ke dalam tubuh kabinet sering tidak ses-uai antara beban kinerja dengan latar belakang keahlian elit bersangkutan. Penempatan elit politik dalam jabatan menteri sering terkesan “asal duduk” tanpa mempertimbangkan kualifikasi pihak yang bersangkutan. Alhasil “kabinet pelangi” rentan terkena re-shuffle bahkan dalam waktu singkat.

Kedua, timbulnya loyalitas ganda. Di satu sisi sebagai kader partai dan di sisi lain sebagai “pembantu” pres-

iden yang notabene tidak berasal dari satu partai. Ancaman loyalitas ganda tersebut dapat menghambat kinerja kabinet terlebih menjelang masa akhir jabatan (baca: menjelang pemilu selanjutnya).

Ketiga, besarnya potensi peny-alahgunaan wewenang alias korupsi. Tak dapat disangkal bahwa jabatan menteri yang paling banyak diincar oleh partai politik adalah kursi “ba-sah”. Karenanya tak ayal bila elit politik yang duduk dalam jajaran kabinet sekaligus berperan sebagai “mesin ATM” partai. Hal ini semakin dimungkinkan melihat lemahnya transparansi keuangan partai politik sekarang ini.

Keempat, munculnya tradisi politik baru, yaitu saling klaim keberhasilan kinerja pemerintahan di satu sisi dan saling lempar tanggung jawab terh-adap kegagalan kinerja di sisi lain. Fakta ini kian menguat mendekati masa kampanye pemilu.

Bahkan dalam kampanye pemilu 2009 lalu partai oposisi pun meng-klaim keberhasilannya dalam men-gawal kinerja pemerintah dalam pelaksanaan program BLT yang se-mula dikecamnya. Kondisi seperti ini tak jauh berbeda dengan upaya pem-bodohan dan pembohongan publik.

*Mahasiswa Ilmu PemerintahanAnggota Himpunan Mahasiswa Islam

Fakultas Ilmu Sosial dan PolitikUniversitas Diponegoro

51 ~ edisi skripsi ~

Page 52: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Perempuan ibarat bunga yang bermekaran di tengah padang ilalang. Dari sebuah benih ia selalu berjuang untuk lebih

tinggi dari ilalang di sekelilingnya. Sebagian dari mereka ada yang layu ataupun berhasil menampakkan keindahannya. Keleluasaan dari sekuntum bunga di padang ilalang adalah sebuah cerminan kondisi peranan perempuan masa kini.

Berbicara mengenai peran perempuan sebagai salah satu komponen terpenting dalam masyarakat sudah berlangsung lama. Di dunia sendiri, pembahasan peran perempuan lebih dikaitkan pada isu-isu feminisme liberal yang tumbuh sekitar abad 18 dan 19 di Eropa. Eksistensi perempuan sebagai ‘penjaga rumah’ diperdebatkan.

Sedangkan di Indonesia tradisi patriarki selalu menghiasi rekonstruksi peran perem-puan dan laki-laki di masyarakat. Kartini men-jadi ikon tersendiri bagi perempuan yang bera-ni mendobrak tradisi patriarki pada zamannya. Eksistensi Kartini kini tidak lebih dari sekedar alat legislasi perempuan yang berjuang men-erjang pakem-pakem tradisi. Perempuan yang berarti kedigdayaan sosok keibuan, bahkan di-pandang mengancam eksistensi kaum laki-laki yang mendominasi dunia terlebih dahulu.

Penyempitan peran perempuan di masyarakat dunia ketiga secara umum, ternya-ta cukup menjadi argumentasi yang sulit di-patahkan dari para aktivis perempuan dalam memperjuangkan hak-haknya. Namun, dalam perkembangannya pemahaman masalah terse-but dalam masyarakat selalu dihiasi dengan

pemahaman yang bias gender.

K e s -etaraan yang seharusnnya dilaksakan dengan konsensus bersama antar kedua kelompok gender, beralih menjadi kegiatan yang tidak lebih dari pelong-garan atau penyempitan suatu pintu hukum administratif dengan mengorbankan salah satu kelompok gender. Kesetaraan yang diharap-kan oleh bayak pihak, ternyata tidak berjalan seharusnya. Pembahasan mengenai peran perempuan di masyarakat, ternyata tidak lepas dari agenda politis belaka.

Ironisnya, kini dalam pelaksanaan pemilu 2009 di negeri ini, banyak pihak berdalih atas nama kesetaraaan. Mereka memperjuangkan kelonggaran politis mereka. Bagaimanapun semua aspek kehidupan menjadi bias ke-tika ada kepentingan politis berperan di sana. Apakah benar ia memperjuangkan perempuan atau hanya ambisi politis saja?

Masih segar di ingatan kita ketika ber-bondong-berbondong para caleg perempuan memperjuangkan kuota minimal 30 % bagi keterwakilan perempuan di gedung senayan. Namun, ditetapkannya sistem suara terbanyak untuk pemilu 2009, menjadi momok tersendiri bagi mereka. Betapa tidak, melihat tradisi pa-triarki yang masih kental, caleg perempuan semakin tersubordinasi dalam ranah panggung politik.

Perjuangan mereka seakan tanpa henti untuk mematahkan keputusan MA, dengan

Oleh: Itsnani Mardlotillah)*

Perempuan Sebagai Simbol Pergolakan

Artikel Mahasiswa

dok.

Page 53: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

alasan menyalahi UUD 45, agaknya logis. Padahal mereka tidak sadar bahwasanya per-juangan mereka pada tataran tersebut, semakin memojokkan posisi perempuan ditengah ke-inginan mereka untuk berdiri sejajar dengan kaum lelaki.

Kelonggaran politis ini mengindikasikan terbentuknya pandangan yang bias gender di tengah masyarakat. Kelonggaran demi kel-onggaran seakan menganakemaskan perem-puan di ranah politis belaka. Padahal semua itu belum tentu ikut diamini oleh semua kaum perempuan negeri ini. Perjuangan mereka pada kebijakan afirmatif (sementara) sebagai kebijakan akomodatif syarat politis ternyata tidak kunjung disetujui. Karena jelas menjadi edukasi politik dan gender yang tidak baik bagi masyarakat.

Peristiwa tersebut hanyalah contoh dari ke-salahan perempuan indonesia dalam memper-juangkan hak-hak mereka. Isu gender selalu menjadi perdebatan yang tidak rampung. Kar-ena agaknya egoisme gender masih menghiasi pandangan kedua belah pihak. Pembahsaan ini, bahkan merambah pada ranah liberalisasi buta moralitas perempuan di depan masyarakat. Ada yang berkedok workaholic, lesbian, dan lain-lain yang cenderung asosial sekaligus miskin nilai.

Sikap ini dipengaruhi egoisme gender yang berasal dari pandangan yang bias gender, dan keinginan untuk lepas dari dominasi lelaki yang dianggap selalu mengekang kebebasan-nya sebagai perempuan sekaligus manusia.

Lambang PergolakanPerempuan di tengah pergulatan dunia ini,

pada dasarnya mendapatkan tempat yang amat krusial di segala aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial, maupun budaya. Keindahan fisiknya yang selalu mengundang kecaman, pemikirannya selalu mendapatkan tanggapan dari partner gendernya di tengah masyarakat. Perempuan dalam masyarakat di berbagai lini selalu ditempatkan sebagai pihak yang tertin-das dan memberontak. Perempuan seakan menjadi lambang kebebasan berekspresi pada era abad 21 ini.

Tentu kita tidak lupa dengan Kartini yang berhasil menuntut keterbukaan pakem kraton Jawa yang amat mengekang perempuan untuk

menuntut ilmu di zamannya, Madona yang menjadi trend setter budaya pop, atau tokoh pemimpin perempuan seperti Megawati, Benazir Butho, Arroyo dan lain-lain yang mengubah persepsi pemimpin diharuskan dari kaum laki-laki. Tidak sedikit juga dari mereka yang sukses dalam periode kepemimpinannya maupun peran mereka di duniannya.

Perjuangan peran perempuan, pada hakikatnya adalah tidak jauh dari naturalisasi hak-hak asasi manusia dalam masyarakat. Sehingga, kebiasaan kita untuk memisahan antara perempuan dan masyarakat, menjadi sebab perkembangan emansipasi perempuan keblinger. Kebebasan dalam menentukan na-sib pada dasarnya adalah karunia-Nya yang tak ternilai bagi kedua golongan gender.

Pergolakan perempuan yang ada di tengah masyarakat sekarang bukan merupakan kesalahan perempuan maupun lelaki sebagai partnernya. Namun kesalahan dari lingkungan masyarakat secara keseluruhan yang telah menzaliminya. Kondisi yang cenderung tidak seimbang antara lelaki dan perempuan telah memposisikan perempuan menjadi kelompok yang inferior di tengah masyarakat.

Penciptaan kondisi masyarakat yang me-lek gender dan terbuka atas perubahan yang sedang berkembang harus terus diupayakan. Penciptaan masyarakat yang melek gender da-pat diupayakan melalui media yang merupakan komponan penting dalam membentuk pandan-gan masyarakat. Dengan menciptakan media yang kondusif dan ramah terhadap isu gender tentunya akan memperbaiki kondisi gender yang dipandang masih kabur. Yaitu memben-tuk pemahaman tetang kondisi masyarakat yang tidak cenderung diskriminatif kepada salah satu kelompok gender.

)* Mahasiswa Ilmu Administrasi Publik 2007

FISIP-Undip

Page 54: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

vv

Mungkin banyak orang yang masih asing den-gan carica. Ya, carica adalah buah yang sekilas mirip dengan pepaya dan hanya dapat hidup di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo.

Kini carica mulai dipasarkan dalam aneka variasi, salah sat-unya Carica Blended. Carica yang sudah diolah dan ditawar-kan dalam bentuk minuman segar ini memang menggugah selera. Selain rasanya yang memang khas, Carica blended diolah melalui pengovenan untuk mematangkan citarasa serta menjaga kehigienisan bahan. Varian carica blended yang bisa anda coba adalah CaNal (carica original), Ca-Bel (carica belimbing), CarRy (carica strawberry), CaPel (carica apel), CaMel (carica melon), dan Carica Blended Spesial.

Harga yang ditawarkan berkisar Rp 5.000 – Rp 7.500, sepadan dengan kenikmatan serta kesegaran yang ditawarkan. Carica Blended ini adalah ide sekelompok mahasiswa Undip yang jeli melihat peluang bisnis

kuliner. Menurut Bangkit (21), carica tidak saja enak, tapi mengandung banyak manfaat bagi kesehatan. Buah manis ini mengandung vitamin A lebih banyak daripada wortel dan kandungan vitamin C-nya lebih kaya daripada jeruk dalam porsi yang sama, kaya antioksidan, menghaluskan kulit serta mampu menetralisir racun rokok.

Kenikmatan dan manfaat kesehatan yang ditawar-kan ini bahkan mampu membuat Niko (21), mahasiswa Teknik Mesin Undip rela turun dari Tembalang setiap dua hari sekali untuk mendapatkan secup carica blend-ed. Ya, Carica blended yang diklaim oleh si penjual se-

bagai yang pertama dan satu-satunya di dunia ini hanya dapat ditemukan di halaman Indomaret Lamper Tengah. Keistimewaan yang ditawarkan bukan hanya dari segi kuliner yang dijual, tetapi servis yang ramah menjadi nilai tambah. Jika anda ingin membuktikan kenikma-tan Carica blended ini silahkan datang kapan saja kar-ena kedai hijau besar ini buka setiap hari dari pukul 11.00 -21.00. (Arvinda)

CARICA BLENDED

KEUNIKAN DAN CITARASA

= SATE BATIBUL =

Kuliner

dok.

54 ~ edisi skripsi ~

Page 55: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Tegal merupakan kota kecil di pesisir Pantai Utara Jawa yang terkenal dengan pesona bahari-nya, bahasa masyrakatnya yang unik serta wartegnya yang sangat

khas. Hal inilah yang menarik para wisatawan untuk mengunjunginya. Selain itu, wisatawan juga disuguhkan dengan aneka makanan khas kota ini. Salah satunya adalah Sate Kambing Batibul atau Sate Kambing Bawah Tiga Bulan. Anda tak perlu kaget atau heran mendengar nama ini, justru inilah keunikan yang diangkat oleh bapak Saeful Malawi atau akrab dipang-gil dengan sebutan Bang Awi, pemilik warung sate untuk bisa menarik konsumen mampir ke warung satenya.

Nama yang diberikan tidak hanya sekedar mencari sensasi. Sate ini berbeda dengan sate lain karena dalam pengolahannya mengguna-kan daging anak kambing yang dalam bahasa Jawa disebut ‘cempe’ berumur di bawah 3 bu-lan. Dari bahannya, tentu Anda sudah berpikir perbedaan sate ini dengan sate-sate pada um-umnya. Sate ini tidak berbau amis , sangat em-puk dan lembut. Keterangan ini senada dengan penuturan Ade salah satu pengunjung “Sate

batibul beda den-gan yang lain, kar-ena empuk, yang jelas enak”

Warung Sate Batibul cabang Tegal terletak di Jalan Raya Ujungrusi Adiwena – Tegal, war-ung ini hampir tak pernah sepi pengunjung, apalagi setiap akhir pekan dan hari libur. War-ung sate ini mulai beroperasi dari pukul 08.00 – 23.00 WIB. Ada dua macam menu yang di-tawarkan warung sate Batibul yaitu sate kamb-ing dan sup kambing. Harga yang ditawarkan tergolong cukup mahal namun dengan kepua-san dan citarasa yang didapatkan, hal ini tidak menjadi masalah seperti penuturan Nurhayati salah satu pengunjung “Bagi saya yang pent-ing puas, masalah harga mahal atau tidak, itu relatif”.

Harga satu kodi sate Batibul ini 35 ribu rupiah, dan untuk satu porsi sup daging, 10 ribu rupiah. Bagi anda yang merasa pecinta kuliner sejati tentu tak ada salahnya mampir dan menikmati citarasa sate Batibul jika sedang berkunjung ke Tegal. (Aji)

KEUNIKAN DAN CITARASA

= SATE BATIBUL =

dok.

55 ~ edisi skripsi ~

Page 56: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Saya

seri

ng se

kali

tidur

den

gan

kipa

s ang

in y

ang

men

yala

, apa

k-ah

bai

k un

tuk

kese

hata

n?(A

lfi)

Jaw

aban

: A

pabi

la d

igun

akan

seca

ra b

erle

biha

n, k

ipas

angi

n te

ntu

tidak

ba

ik b

agi k

eseh

atan

. Sua

sana

din

gin

di s

ekita

r te

mpa

t tid

ur y

ang

dit-

imbu

lkan

nya

akan

mem

nyeb

abka

n pe

nyem

pita

n pe

mbu

luh

dara

h ya

ng

men

galir

ke

kulit

dan

jarin

gan

di se

kita

rnya

.La

ma

kela

maa

n ha

l in

i ak

an m

empe

ngar

uhi

pula

alir

an d

arah

, pen

g-at

uran

tran

spor

tasi

mak

anan

dan

oks

igen

. Seb

aikn

ya p

engg

unaa

n ki

pas

angi

n in

i dib

atas

i sep

erlu

nya.

Dal

am k

ondi

si te

rtent

u, k

ebia

saan

tela

n-ja

ng b

ulat

jug

a da

pat

men

yeba

bkan

men

urun

nya

keke

bala

n ku

lit d

an

mem

udah

kan

mas

ukny

a ku

man

. Cob

alah

men

jadi

bija

k de

ngan

keb

i-as

aan

kita

, dem

i keb

aika

n da

n ke

seha

tan

kita

juga

kan

.

Tela

pak

tang

an d

an k

aki

saya

se-

lalu

ber

keri

ngat

leb

ih,

tida

k pe

duli

kond

isi

apap

un.

Tapi

men

urut

say

a,

kead

aan

tubu

h sa

ya

seha

t-se

hat

saja

. N

ah a

paka

h ju

stru

itu

mem

pu-

nyai

pen

garu

h pa

da p

siko

logi

s sa

ya?

(Faz

a)

Jaw

aban

: B

isa

jadi

beg

itu s

ih. T

erka

-da

ng k

alau

kita

dal

am k

ondi

si g

ugup

da

n ng

gak

nyam

an, t

elap

ak ta

ngan

ata

u ka

ki m

enda

dak

berk

erin

gat.

Hal

ini b

isa

dian

tisip

asi

deng

an m

enen

angk

an d

iri

sebe

lum

men

ghad

api

sesu

atu,

mis

alny

a de

ngan

mem

pers

iapk

an j

auh-

jauh

har

i at

au

berd

oa

supa

ya

dibe

ri

keku

atan

. D

enga

n se

lalu

ber

latih

dan

ber

latih

, kita

ak

an m

enja

di s

emak

in p

erca

ya d

iri

dan

ngga

k m

udah

gro

gi.

Tapi

kal

au m

asal

ahny

a se

lalu

ber

ker-

inga

t, m

ungk

in p

erso

alan

nya

buka

n di

ps

ikol

ogis

nya,

ta

pi

ada

sesu

atu

yang

te

rjad

i di t

ubuh

kam

u. C

oba

kam

u ko

n-su

ltasi

ke

dokt

er, a

da “

kela

inan

” ap

a di

tu

buh

kam

u. R

asan

ya,

bisa

ban

get

kok

dise

mbu

hkan

asa

l bel

um te

rlam

bat y

a.

Sud

ah S

aatn

ya

Kit

a Ta

hu

!!!

Dia

suh

Ole

h : Fi

tria

Sas

imar

dika

Pr

ojec

t O

ffice

r LS

M P

ILAR

MASA

LAH

KESE

HATA

N

Kon

sult

asi

56 ~ edisi skripsi ~

Page 57: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Bag

i lak

i-lak

i, ke

tika

buan

g ai

r ke

cil t

idak

tun

tas,

apak

ah it

u ad

a m

asal

ah p

ada

peni

s? D

an a

paka

h be

rpen

garu

h pa

da k

eseh

a-ta

n re

prod

uksi

bag

i lak

i-lak

i? (F

and)

Jaw

aban

: B

isa

jadi

beg

itu. R

asa

yang

tim

bul s

eper

ti bu

ang

air

keci

l ya

ng ti

dak

tunt

as b

isa

berin

dika

si a

da s

edik

it m

asal

ah d

enga

n sa

lura

n ke

ncin

gnya

, sa

lah

satu

nya

bisa

kar

ena

ada

infe

ksi.

Pada

hal,

salu

ran

kenc

ing

dan

salu

ran

sper

ma

cow

ok k

an ja

di s

atu,

mak

a be

sar k

emun

g-ki

nan

kala

u ad

a ga

nggu

an d

i situ

, ber

peng

aruh

juga

ke

fung

si re

prod

uk-

si k

ita. S

ebab

nya

bisa

ban

yak

hal,

yang

pal

ing

serin

g ad

alah

kar

ena

kura

ng m

enja

ga k

eber

siha

n da

erah

gen

ital.

Dis

ampi

ng d

iseb

abka

n ol

eh

kebi

asaa

n m

enah

an k

enci

ng a

tau

adan

ya in

feks

i men

ular

sek

sual

. Ada

ba

ikny

a se

gera

per

iksa

kan

ke d

okte

r ya.

..

Sese

oran

g ya

ng m

empu

nyai

in-

som

nia

dan

kepr

ibad

ian

intr

over

t, ap

akah

mem

puny

ai p

enga

ruh

terh

-ad

ap k

ondi

si p

siko

logi

snya

?(N

ia)

Jaw

aban

: S

ecar

a ng

gak

lang

sung

, bi

sa a

ja h

al it

u be

rpen

garu

h te

rhad

ap

kond

isi

psik

olog

isny

a. S

eseo

rang

yg

inso

mni

a, c

ende

rung

men

jadi

men

-ga

ntuk

di

sian

g ha

ri, d

iman

a se

mua

or

ang

seda

ng b

erak

tifita

s. Se

dang

kan

kare

na k

ita k

uran

g tid

ur m

alah

men

ja-

di m

enga

ntuk

dan

tida

k be

rsem

anga

t. A

khirn

ya k

ita le

bih

suka

men

yend

iri

untu

k m

engh

inda

ri be

rtem

u de

ngan

ba

nyak

ora

ng k

aren

a ki

ta se

dang

mer

-us

aha

men

gusi

r ka

ntuk

yan

g m

ulai

m

enye

rang

.A

ntar

a in

som

nia

deng

an

intro

vert

bisa

jad

i ad

a hu

bung

anny

a. K

aren

a se

ring

men

yend

iri, k

ita b

isa

men

jadi

pr

ibad

i yan

g in

trove

rt. Y

ang

mau

nya

Cum

a m

ikiri

n di

ri se

ndiri

dan

eng

gan

bers

osia

lisai

den

gan

oran

g la

in. N

ah,

mum

pung

uda

h m

enya

dari

kead

aan

ini,

sege

ra b

uat

peru

baha

n ya

. A

tur

pola

tid

ur y

g ba

ik d

an s

eger

a m

ulai

be

rsos

ialis

asi d

enga

n or

ang

lain

.

Saya

per

nah

men

abra

k se

ekor

bin

atan

g di

ten

gah

jala

n, s

e-ja

k sa

at it

u sa

ya s

elal

u gu

gup

mel

ihat

bin

atan

g di

jal

an, d

an j

us-

tru

mem

baha

yaka

n ba

gi sa

ya. B

agai

man

akah

saya

men

ghila

ngka

n tr

aum

a ya

ng b

erke

panj

anga

n in

i?(U

ni)

Jaw

aban

: R

asa

gugu

p ya

ng k

amu

alam

i itu

bia

sany

a ha

nya

pera

saan

ka

mu

saja

aga

r kam

u le

bih

hati-

hati

lagi

dal

am m

enge

ndar

ai k

enda

raan

. K

alau

kej

adia

n itu

bar

u aj

a te

rjadi

, mem

ang

sulit

sek

ali m

elup

akan

nya

atau

men

ghila

ngka

n da

ri in

gata

n ki

ta, a

salk

an n

ggak

sela

lu k

amu

inga

t-in

gat,

lam

a ke

lam

aan

akan

hila

ng ju

ga k

ok k

etak

utan

kam

u itu

. Yak

in

aja

bahw

a ap

a ya

ng te

rjadi

ada

lah

kece

laka

an b

elak

a da

n bu

kan

kese

n-ga

jaan

kam

u m

elak

ukan

nya.

Yak

in s

ama

diri

send

iri, b

erpa

srah

sam

a Tu

han

dan

lebi

h ce

rmat

di j

alan

aka

n m

embu

at tr

aum

a itu

sedi

kit d

emi

sedi

kit m

enja

di m

emud

ar.

MASA

LAH

PSI

KO

LOGI

57 ~ edisi skripsi ~

Page 58: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Artist : Sherina MunafAlbum : Gemini

Release : Juli 2009Label : Trinity Optima Production

Image penyanyi anak nampaknya masih melekat dalam diri Sherina. Sinna Sherina Munaf (lahir di Bvandung, Jawa Barat, 11

Juni 1990) adalah penyanyi Indonesia yang mulai tenar di tahun 1999. Kepiawaiannya dalam hal menyanyi tak perlu diragukan lagi, kini dia coba-coba untuk membuat album baru yang bertajuk Gemini, setelah tujuh tahun vakum dari industri musik, dan ini album remaja pertamanya.

Sherina muncul pertama kali pada tahun 1999 dengan album Andai Aku Besar Nanti dan muncul dengan lagu-lagu gubahan Elfa Secioria. Sherina juga pertama kali muncul di layar lebar pada 2001 melalui ‘Petualangan Sherina’ bersama Derby Romero dan Butet Kertaradjasa. Selain itu, Sherina bersama beberapa rekannya seperti Maisy, Saskia, Geofany, Joshua dan Kenny bermain dalam Operet Bobo berjudul Misteri Naga Ungu. Tak hanya itu, Sherina muncul bersama Westlife, grup band asal Inggris menyanyikan lagu ‘I Have A Dream’.

Di awal tahun 2007, Sherina merilis album barunya yang bertajuk “Primadona”. Keponakan dari penyanyi senior Indonesia, Fariz Rustam Munaf, ini muncul dengan jenis lagu yang sangat berbeda dari sewaktu ia masih kecil. Pada tahun ini juga, Sherina ditunjuk sebagai ikon Panasonic menggantikan Dian Sastrowardoyo. Pada tahun 2008, selain membuat lagu untuk film ‘Laskar Pelangi’ dan ‘Ayat-ayat Cinta’, Sherina ditunjuk sebagai ikon Grand Indonesia Shopping Town.

Dan pada tahun 2009, dengan bertambahnya umur, Sherina mulai menunjukkan kepiawaiannya dalam hal menyanyi, Album yang diberi nama Gemini ini release pada Juli 2009, yang merupakan tonggak baru bagi Sherina karena inilah album pertamanya setelah beranjak dari masa anak-anak. Di album ini, Sherina memberikan karakter dirinya yang seutuhnya. Pada album Gemini, Ia menawarkan

10 lagu yang semuanya adalah hasil ciptaannya sendiri, kecuali

lagu dengan judul

“ G r e g e t a n ” yang merupakan karya lawas ayahnya yaitu Triawan Munaf, saat dirinya masih tergabung dalam sebuah band bernama Giant Step. Kesepuluh lagu keluaraanya yaitu Ku Mau Kau Mau, Cinta Pertama Dan Terakhir, Geregetan, Simfoni Hitam (Versi Band), Pikir Lagi!, Battle Dance, Bukan Cinta Segitiga, Pergilah Kau, Semoga Kau Datang, Simfoni Hitam (Versi Orkestra), Jalan Cinta, Ku Bahagia.

Lagu dengan judul ‘Cinta Pertama dan Terakhir’ akhirnya dipilih menjadi single pertamanya di album Gemini ini. Lagu ini merupakan pilihan dari pihak label sebagai single, dan nuansanya yang lembut dan bercampur ballads serta menceritakan cinta hasil pengalaman pribadi dirinya menjadi alasan tersendiri kenapa memilih lagu ini menjadi single pertamanya.

Di album ini, ia tidak hanya sebagai penyanyi, tetapi juga sebagai produser sekaligus komposernya. Dan nama Gemini diambil dari bintang gadis berparas cantik ini, selain itu pada lagu-lagu sekarang lebih menggambarkan diri Sherina seutuhnya. Bintang Gemini mempunyai filosofi tersendiri bagi dirinya. Menurutnya, Gemini merupakan jajaran bintang dan bintang itu ada di atas, harapannya album ini bisa sampai ke tingkat paling tinggi juga. Dan harapan ini tentunya tak lepas dari dukungan para pembaca untuk menikmatii musiknya.(Ratna)

Resensi Musik

dok.

58 ~ edisi skripsi ~

Page 59: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Changeling adalah sebuah drama berdasarkan true story. Film hasil arahan sutradara Clint Eastwood ini dibuat

berdasar kisah nyata yang terjadi di Los Angeles sekitar tahun 20-an. Universal Picture mulai mengedarkan film bergenre thriller ini sekitar akhir Oktober 2008 yang kemudian dirilis ulang 2 Februari 2009 yang dinominasikan untuk 3 Oscar, 3 penghargaan, dan 30 nominasi lainnya.

Film ini tidak lepas dari unsur feminisme, dimana perjuangan seorang wanita menjadi pusat yang dominan. Cerita ini berawal dari kehidupan sebuah keluarga yaitu Christin Collins (Angelina jolli) yang berperan sebagai ibu dan putranya Walter. Christine tidak pernah mengira bahwa pagi itu adalah hari terakhir ia bertemu dengan putranya. Sepulang Christine dari bekerja sebagai operator telepon, ia mendapati putranya tak lagi berada di rumah. Dengan kebingungan Christine melaporkan kasus ini pada Los Angeles Police Department (LAPD).

Meski sudah berusaha mencari, pihak kepolisian Los Angeles gagal menemukan Walter. Pihak kepolisian putus asa dan menghentikan misi pencarian. Akan tetapi tidak bagi Christin, dia tetap memperjuangkan agar kepolisian Los Angles dapat menemukan putranya. Lima bulan sejak menghilangnya Walter, Christin mendapat kabar dari pihak kepolisian yang telah menemukan putranya, dan betapa terkejutnya ia ketika mengetahui bahwa itu bukan putranya meskipun anak laki-laki tersebut berusia sama dengan Walter, dengan rasa tertekan dan beberapa alasan dia memutuskan untuk membawa anak tersebut tinggal di rumahnya.

Clint eastwood telah mentransformasi Jolie menjadi seorang wanita depressed, dingin, dan emosional. Perannya sebagai Christin menjadi kuat ketika ia harus berhadapan dengan pihak kepolisian dan berjuang untuk bertemu dengan putranya. Film ini juga mengangkat bagaimana kehidupan pada saat itu telah dikuasai oleh lembaga-lembaga tinggi Negara dan orang-orang yang berkuasa.

Dalam keadaan yang depresi, Christin tidak berhenti meminta bantuan kepada pihak kepolisian agar tetap mencari putranya karena keyakinannya bahwa anak laki-laki yang berada di rumahnya bukanlah Walter. Pihak kepolisian yang merasa tertekan justru menjatuhkan Christin dalam situasi yang berbahaya, sehingga pihak kepolisian memasukkan dia ke dalam Rumah Sakit Jiwa. Di

dalam tempat itu Christin menemukan beberapa orang yang juga mengalami hal yang sama dengan dia, yaitu dalam kesewenang-wenangan dan kekuasaan lembaga tinggi Negara.

Dengan bantuan seorang pendeta, Christine mantap untuk menghadapi seluruh sistem kepolisian Los Angeles yang saat itu dianggap korup. Christin mencari bukti-bukti otentik yang dapat memperkuat argumennya tersebut dibantu oleh seorang pengacara dan di hadapan media pers dia berbicara tentang kebenaran. Di tengah-tengah proses persidangan tersebut ditemukan kenyataan lain dari kepolisian bahwa Walter diduga meninggal dalam kasus penculikan. Dua persidanganpun dimulai dengan menghadirkan Kapten Jones serta tersangka penculik Walter dan 19 anak lainnya.

Film ini mencapai klimaks ketika Christin mendapati dua pernyataan berbeda dari penculik mengenai keadaan putranya dan dia tidak mendapatkan jawaban mengenai kebenaran itu sampai pelaku penculikan meninggal.

Lima tahun tidak banyak membuat kota Los Angles mengalami perubahan, termasuk Christin yang saat itu mendapat kabar bahwa salah satu dari tiga orang anak yang melarikan diri dari penculikan termasuk Walter masih hidup.

Film yang dibuat tanpa dramatisir yang berlebihan, akting aktor dan aktris kelas satu, serta penceritaan yang berbasis pada kronologis, semuanya sudah pernah dilakukan pada film-film based on true story sebelumnya. Untuk urusan itu, “Changeling” tidak memberikan warna baru, tetapi polesan terhadap setting, dan totalitas cast yang mendukung film ini layak diapresiasi lebih dan dijadikan referensi untuk menjadi tontonan ringan dan memberikan pembelajaran dengan pesan moral yang ingin disampaikan. (Nova)

Angelina Jolie returns to make surprise in

film Changeling“ Satu hal yang indah pada hari ini, aku tidak akan

berhenti untuk berharap”

Diarahkan oleh : Clint Eastwood Disusun oleh : Clint Eastwood , Brian Grazer , Ron Howard ,Robert Lorenz Ditulis oleh : J. Michael Straczynski Bintangi : Angelina Jolie, Jeffrey Donovan , John Malkovich, Jason Butler

Harner, Colm Feore Musik oleh : Clint Eastwood Film : Tom Stern Editing oleh : Joel Cox , Gary D. kakerlak

Resensi Film

dok.

Page 60: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Resensi Buku

Apabila pada 21 Desember 2012 merupakan waktu jatuh tempo Anda harus membayar utang, apa yang akan Anda lakukan? Tentu-

nya Anda akan berusaha sebaik mungkin untuk bisa melunasi utang tersebut tepat pada waktu. Sehingga, di kemudian hari Anda tak akan terbebani atau jika ingin meminjam kembali Anda tetap mendapat ke-percayaan.

Nah, sekarang bila semua itu dianalogikan den-gan “jatuh tempo” seluruh kehidupan di dunia, apa yang bisa Anda lakukan? Jawabannya, bisa jadi tak terlalu jauh berbeda, Anda akan berusaha sebaik mungkin memperbaiki perilaku dan berbuat baik, agar tak akan ada lagi penyesalan.

Namun, itu hanya sebuah perumpamaan yang mungkin dianggap omong kosong tentang isu hari akhir atau kiamat. Karena tak seorangpun mengeta-hui secara pasti misteri terjadinya hari akhir. Jadi bila ada orang yang meramal bahwa hari akhir jatuh pada hari H, bulan B, dan tahun T, pasti dianggap sudah kebelinger.

Lalu, dari mana datangnya ramalan pada 21 Desember 2012 diprediksi sebagai waktu terjadinya hari akhir? Apalagi saat ini prediksi terjadinya hari akhir pada 2012 menjadi pembicaraan yang hangat.

Sumber tersebut berasal dari Kalender (suku) Maya yang hitungannya berakhir pada 2012. Hitun-gan tersebut bukan hanya ramalan Suku Maya Kuno, tapi berdasarkan fakta yang logis secara hitungan kosmis dan siklus penanggalan mereka. Penghitun-gan Kalender Maya sebenarnya sudah lama ditemu-kan para ilmuwan, namun kini menjadi pembicaraan yang hangat.

Fenomena 2012 yang menarik ini pun diulas se-cara menarik dalam buku The Mystery of 2012 yang menyajikan analisis dan prediksi sekitar 23 ahli ten-tang fenomena Kalender Maya ini. Buku ini mem-berikan pemahaman yang lengkap bagaimana Suku Maya menetapkan kalender waktu dan prediksi apa yang akan terjadi sebelum dan setelah 2012.

Jadi, buku ini tak terjebak dalam pembahasan tak berujung soal hari akhir, sebaliknya buku ini men-gajak kita mengarungi berbagai fenomena menarik tentang tahun 2012 dari Suku Maya. Bagaimana Suku Maya yang diketahui primitif, namun memi-

liki pengetahuan astronomi yang maju. Mereka memiliki sistem kalender sendiri

dengan siklus 260 hari setahun yang dikenal tzolkin (baca = zol-keen) yang terdiri atas 13 angka dan 20 tanda hari.

Salah satu pe-neliti bernama John Major Jenkins mengungkapkan keunikan sistem kalender itu. Di antaranya, digunakan untuk mem-prediksi waktu kelahiran bayi, waktu tanam sampai panen. Selain itu, yang menarik dari siklus tzolkin ternyata memiliki persilangan dengan kelender yang kita gunakan saat ini dengan masa 365 hari setahun. Setiap 52 tahun memiliki siklus akhir yang sama, ter-masuk yang terjadi pada 21 Desember 2012 nanti.

Bukan itu saja, Suku Maya pun mampu mem-prediksi terjadinya fenomena kosmis, ketika titik balik matahari menyatu dengan celah gelap dan inti pusat galaktika pada 2012. Padahal fenomena itu hanya terjadi dalam 26.000 tahun sekali. Belum fenomena lain, seperti berakhirnya siklus badai ma-tahari dan titik balik medan magnet bumi yang ter-jadi pada 2012.

Tak heran bila Ervin Laszlo, peneliti dan Kepala General Evolution Research Group dari Hungaria menganalisis pada saat itu terjadi ‘titik kekacauan’ dalam kehidupan manusia. Bisa jadi ‘titik kekecauan’ ini sebagai gejala akhir dunia. Namun, James O’Dea –Presiden Institut of Noetic Sciences yang berkantor di Washington – juga mitra Laszlo- memiliki pan-dangan berbeda yang lebih elegan.

Dia mengakui kebenaran siklus akhir kalender maya. Hanya dia menganalisis itu bukan berarti se-bagai waktu terjadinya hari akhir. Siklus itu hanya menandai terjadinya akhir hari dan masih ada hari berikutnya yang baru. Setelah 2012 akan ada masa yang lebih baik bagi manusia.

Terserah Anda percaya atau tidak dengan fenom-ena 2012, namun yang jelas buku ini menantang un-tuk mengarungi berbagai tanda-tanda besar dalam sejarah kehidupan manusia. Serta memahami apakah ini hanya akhir hari dan bukan hari akhir. (Wasis Wi-bowo)

Judul Buku : The Mystery of 2012 Penulis : Gregg Braden, Peter Russell, Daniel Pinchbeck, dkk Penerbit : Ufuk Publishing House Tebal : 579 Halaman Terbit : Juni 2009 Harga : Rp89.900

Resensi Buku Baru

The Mystery of 2012Resensi Buku

dok.

60 ~ edisi skripsi ~

Page 61: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Jadi mahasiswa yang aktif dan berprestasi hingga tingkat nasional

bahkan internasional me-mang menjadi dambaan tiap mahasiswa. Tidak gam-pang untuk menjadi maha-siswa ‘paket lengkap’ ini, karena kita butuh niat dan tekat yang kuat untuk jadi mahasiswa yang eksis di or-ganisasi tapi juga pintar di bidang akademiknya. Salah satu sosok mahasiswa yang memenuhi kriteria ‘paket lengkap’ bisa kita temukan di diri Lamiya Mu’nisatus Zahro, seorang mahasiswi Teknik Kimia angkatan 2006 Universitas Dipone-goro. Gadis yang biasa dis-apa Miya ini, memang patut dijadikan sumber motivasi untuk mahasiswa yang in-gin berprestasi sekaligus pandai berorganisasi.

Salah satu prestasi yang baru-baru ini disumbangkan Lamiya untuk Undip adalah 5 besar Daihatsu Innova-tion for Scholarship yang di adakan di Sunter, Jakarta. Acara bergengsi yang dilak-sanakan pada bulan Desem-ber 2009 ini diikuti oleh

perwakilan sepuluh universitas besar di Indonesia dan ber-tujuan untuk men-ciptakan inovasi mobil terbaru un-tuk dipasarkan ke masyarakat.

“ Sebenarnya nggak menyang-ka juga bisa masuk lima be-sar inovasi mobil terbaik. Soalnya inovasi-inovasi dari universitas lain juga bagus-bagus. Saat kompetisi ini, inovasi mobil yang saya buat adalah mobil yang mengandung magnet den-gan kutub yang sama di se-mua bagiannya, Selain itu, mobil satu dengan yang lain juga harus memiliki kutub yang sama sehingga kalau sewaktu-waktu akan terjadi tabrakan, mereka akan be-reaksi saling tolak-menolak. “ jelas Lamiya tentang ino-vasi mobil yang dia buat.

“Untuk lomba Daihatsu Innovation for Scholarship ini kita dituntu untuk men-ciptakan suatu inovasi yang

tidak biasa melalui sebuah es-say yang kita buat. Dan es-say inilah yang menentukan apakah kita bisa maju jadi finalis atau tidak. Selain itu, seleksinya juga dilihat dari kesibukan kita di organ-isasi kemahasiswaan. Yang dicari di sini bukan hanya mahas i swa-mahas i swa yang bagus di akademiknya tapi juga keaktifan di or-ganisasi. Yang diutamakan adalah mahasiswa ‘sibuk’.” Tambah Lamiya.

Tak hanya itu prestasi yang berhasil diraih oleh

Si Aktif yang InovatifLamiya Mu’nisatus Zahro

Profil

dok.

61 ~ edisi skripsi ~

Page 62: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

gadis asal Pati ini. Pada Desember 2008, Lamiya adalah salah satu dari 17 maha-siswa Indonesia yang dikirim ke Malaysia sebagai delegasi untuk mewakili Univer-sitas Diponegoro dalam rangka pelatihan bagi para mahasiswa teknik se-Asia Pas-ifik yang diadakan di Universitas Malaya, Malaysia. Lamiya tidak menyangkal bah-wa prestasinyalah yang membuatnya men-jadi sering dikirim sebagai wakil universi-tas ke berbagai kota di Indonesia maupun luar negeri untuk mengikuti ajang-ajang bergengsi bagi mahasiswa. Sehingga di organisasi, Lamiya sering dijuluki seba-gai Kadept yang Hobi Jalan-jalan. Gadis kelahiran 22 Desember 1988 ini memang menjabat sebagai Kepala Departemen Riset dan Teknologi Badan Eksekutif Ma-hasiswa Fakultas Teknik tahun 2008/2009. Lamiya memegang peran penting sebagai biro Jurnalistik di majalah teknik kimia, Kinetika. Keaktifannya di organisasi dan tuntutan untuk semakin meningkatkan prestasinya membuat Lamiya menjadi pu-nya segudang kesibukan. Namun berbagai keaktifannya di organisasi tidak membuat prestasi akademiknya merosot. Terbukti dengan IPK 3,46 yang berhasil dia dapat-kan.

“ Tidak sulit untuk menjalankan ber-bagai bidang di waktu yang hampir ber-samaan. Kita harus yakin bahwa kita bisa menjalankan semuanya dengan to-tal, 100%. Saat berorganisasi kita harus melakukaannya 100% dan saat belajar di kelas kitapun harus 100%. Dengan de-mikian insyaallah pasti kita bisa mendap-atkan hasil yang maksimal. Terkadang juga terjadi bentrokan jadwal tetapi itu pintar-pintarnya kita memanajemen waktu dan memilih mana yang lebih mendatangkan manfaat bagi diri kita dan orang lain.”kata

Lamiya dengan bersemangat.

Namun, bagi Lamiya niat dan tindakan yang riil tidak cukup untuk menunjang prestasinya di akademik dan keaktifannya di organisasi. Dukungan dari orang-orang terdekat diakui Lamiya sebagai salah satu sumber semangatnya untuk selalu menc-etak prestasi. Lamiya menandaskan, bah-wa setiap ia mengikuti sebuah kompetisi, dukungan dari keluarga dan teman-teman berupa semangat dan doa sangat ia butuh-kan. “ Alhamdulillah kalau ada kompetisi keluarga dan teman-teman pasti mendu-kungku dengan doa dan semangat. Bah-kan tidak jarang, kalau kompetisinya di luar kota, mereka pasti bilang jangan lupa oleh-olehnya ya.” kata Lamiya sambil tersenyum

Di akhir perbincangan Lamiya ber-harap supaya semua yang dia dapatkan baik pengalaman organisasi maupun prestasi akademik dapat menginspirasi orang lain khususnya mahasiswa Uni-versitas Diponegoro untuk selalu berbuat yang terbaik dan bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Dia juga berharap agar mahasiswa bisa menghasilkan inovasi- inovasi kepa-da masyarakat untuk memberi solusi dari masalah dalam seluruh aspek kehidupan.

”Saya berpesan kepada para pembaca untuk selalu membuat suatu inovasi mem-bangun negeri dan kontribusi yang tiada henti. Lakukan apapun yang bisa kita lakukan asalkan hal tersebut bisa meng-hasilkan segala sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan kita. Dan ingatlah bahwa lakukan semua kegiatan dengan total, tidak setengah-setengah, karena dengan demikian kita bisa mendapatkan hasil yang terbaik pula.” tutup Lamiya.

(2MG9)

62 ~ edisi skripsi ~

Page 63: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

Dahulu, Borobudur dikenal sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Ironinya, sekarang kondisi sudah berbalik. Ini ditunjukkan dengan imaji-imaji yang menonjolkan bahwa terjadi sebuah kerusakan besar atas Borobudur itu sendiri. Seorang seniman

asal Jerman pernah mengungkapkan persepsinya bahwa Borobudur adalah teratai Sang Budha yang terletak di atas Bukit Budur yaitu bukit pilihan para dewa. Tetapi hal ini tidak menjadikan masyarakat mencintai Borobudur, Borobudur sudah mengalami banyak pemugaran. Semoga masyarakat bisa tetap menjaga Borobudur agar tetap bisa dinikmati anak cucu.

Tommas Titus K.Narasi dan Foto :

Ironi Borobudur

Lensa

Page 64: Majalah Manunggal Edisi Skripsi

erlangga