25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agama dan kesehatan merupakan suatu hubungan yang cenderung telah banyak ditelusuri dari zaman kuno yang masih menganggap suatu penyakit sebagai intervensi makhluk gaib, hingga zaman modern yang menggunakan alat medis dalam mendiagnosa adanya suatu penyakit. Masyarakat modern pada saat ini memandang bahwa penyakit hanya akan terdiagnosis apabila muncul gejala-gejala biologis. Teknologi yang telah mengalami kemajuan pada saat ini membawa manusia kepada keyakinan bahwasannnya suatu penyakit muncul hanya karena faktor fisik saja. Asumsi pada zaman kuno yang menyatakan bahwa makhluk halus ada hubungannya dengan suatu penyakit dapat dipatahkan dengan penggunaan alat medis yang canggih yang membuktikan bahwa itu adalah kuman atau virus. Sejak awal-awal abad kesembilan belas oleh dikatakan para ahli kedokteran mulai menyadari akan adanya hubungan antara penyakit dengan kondisi psikis manusia. Hubungan timbal balik ini menyebabkan manusia dapat menderita gangguan fisik yang disebabkan oleh gangguan mental dan sebaliknya gangguann mental dapat menyebabkan penyakit fisik. Terkait dengan kesehatan mental tentunya tidak lepas dengan peran serta agama. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana konsep mengenai agama yang kaitannya dengan kesehatan.

Makalah Agama Dan Kesehatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

soal

Citation preview

Page 1: Makalah Agama Dan Kesehatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama dan kesehatan merupakan suatu hubungan yang cenderung telah banyak

ditelusuri dari zaman kuno yang masih menganggap suatu penyakit sebagai intervensi

makhluk gaib, hingga zaman modern yang menggunakan alat medis dalam mendiagnosa

adanya suatu penyakit. Masyarakat modern pada saat ini memandang bahwa penyakit

hanya akan terdiagnosis apabila muncul gejala-gejala biologis. Teknologi yang telah

mengalami kemajuan pada saat ini membawa manusia kepada keyakinan bahwasannnya

suatu penyakit muncul hanya karena faktor fisik saja. Asumsi pada zaman kuno yang

menyatakan bahwa makhluk halus ada hubungannya dengan suatu penyakit dapat

dipatahkan dengan penggunaan alat medis yang canggih yang membuktikan bahwa itu

adalah kuman atau virus.

Sejak awal-awal abad kesembilan belas oleh dikatakan para ahli kedokteran mulai

menyadari akan adanya hubungan antara penyakit dengan kondisi psikis manusia.

Hubungan timbal balik ini menyebabkan manusia dapat menderita gangguan fisik yang

disebabkan oleh gangguan mental dan sebaliknya gangguann mental dapat menyebabkan

penyakit fisik. Terkait dengan kesehatan mental tentunya tidak lepas dengan peran serta

agama. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana konsep mengenai agama

yang kaitannya dengan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan dari latar belakang di atas, yaitu :

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan konsep agama dan kesehatan?

1.2.2 Bagaimana pola hubungan antara agaman dan kesehatan?

1.2.3 Apa saja aspek kesehatan dalam agama?

1.2.4 Apa saja fungsi agama bagi kesehatan?

1.2.5 Bagaimana wacana antara agama dan kesehatan?

Page 2: Makalah Agama Dan Kesehatan

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan penyusunan makalah ini berdasarkan rumusan masalah di atas, yaitu :

1.3.1 Dapat mengetahui dan memahami konsep agama dan kesehatan

1.3.2 Dapat memahami pola hubungan antara agaman dan kesehatan

1.3.3 Dapat mengetahui aspek kesehatan dalam agama

1.3.4 Dapat mengetahui dan memahami fungsi agama bagi kesehatan

1.3.5 Dapat memahami wacana antara agama dan kesehatan

Page 3: Makalah Agama Dan Kesehatan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Agama dan Kesehatan

2.1.1 Definisi Agama

Agama merupakan salah satu struktur institusional penting yang

melengkapi keseluruhan sistem sosial, bahkan ke masalah tentang kesehatan.

Agama adalah seperangkat aturan dan peraturan yang menata hubungan manusia

dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain dan manusia dengan

lingkungannya. Aturan – aturan tersebut penuh dengan muatan sistem nilai, karena

pada dasarnya aturan – aturan bersumber pada etos dan pandangan hidup (Dwi,

2013).

Dengan demikian, sistem religi yang mendapat pengakuan resmi dari

suatu Negara disebut Agama. Koentjaraningrat (1974: 137 – 138) mengemukakan

pendapatnya dan membagi sistem religi dalam komponen – komponen sebagai

berikut:

a. Emosi keagamaan yang menyebabkan manusia menjadi religious

b. Sistem kepercayaan yang mengandung keyakinan serta bayangan – bayangan

manusia tentang sifat – sifat Tuhan serta tentang wujud dari alam ghaib

(supranatural)

c. Sistem upacara yang bertujuan mencari hubungan – hubungan dengan Tuhan.

Dewa – dewi atau makhluk – makhluk yang mendiami alam ghaib.

d. Kelompok – kelompok religius atau kesatuan – kesatuan sosial yang menganut

sistem kepercayaan tersebut dan yang melakukan sistem upacara religius

tersebut.

Keempat komponen tersebut terjalin erat satu sama lain menjadi satu

sistem yang terintegrasi secara bulat. Adapun komponen utama yakni emosi

keagamaan dikatakan bahwa hal itu terjadi karena adanya getaran dari Tuhan. Dan

religi merupakan suatu sistem bagian dari kebudayaan.

2.1.2 Definisi Kesehatan

Menurut wikipedia, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,

jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomis. Namun, secara umum pengertian kesehatan yaitu suatu kondisi atau

keadaan secara umum seseorang dari segi semua aspek. Dalam pengertian

Page 4: Makalah Agama Dan Kesehatan

kesehatan ini dimaksudkan yaitu tingkat keefisienan dari fungsional dengan atau

tanpa metabolisme dari suatu organisme dan juga termasuk manusia.

Pengertian kesehatan juga diungkapkan ketika WHO atau yang kita

kenal sebagai Organisasi Kesehatan Dunia di dirikan yaitu pada tahun 1948. Yang

mana pengertian kesehatan merupakan sesuatu yang tidak hanya dimaksudkan

sebagai suatu kelemahan atau ketiadaan suatu penyakit melainkan juga merupakan

keadaan mental dan fisik serta juga kesejahteraan sosial.

2.1.3 Hubungan antara Agama dan Kesehatan

Pergeseran zaman dan kemajuan tekhnologi tidak dapat terelakkan

lagi, saat ini penyakit sudah dapat dilihat dan diobati dengan obat-obatan yang

bagus dengan menggunakan metode pengolahan canggih, perkembangan ilmu

pengetahuan dapat lebih menspesifikkan penyakit-penyakit tersebut. Ada penyakit

yang bersumber dari virus, bakteri atau baksil-baksil sehingga untuk mengobatinya

membutuhkan obat-obatan medis, tetapi ada juga penyakit yang bersumber dari

jiwa atau hati suatu individu, jadi secara fisik individu tersebut tidak terkena virus,

bakteri atau baksil-baksil, namun pada kenyataannya individu sakit (Dwi, 2013).

Dengan demikian, berkembanglah ilmu kesehatan yang dapat

mengurangi atau malah dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Salah satunya

dengan operasi, menurut sebagian orang operasi itu bisa mengurangi atau

menyembuhkan penyakit. Pada zaman dahulu, pengobatan modern seperti yang

kita saksikan saat ini belum sempurna, peralatannya pun masih sederhana,

misalnya dengan tanaman – tanaman yang di sekitar kita (herbal), kita juga

menggunakan alat yang sederhana pula, seperti untuk menutup luka hanya

menggunakan kain seadanya (Dwi, 2013).

Namun, kita juga belum bisa menghubungkan mana yang berdasarkan

ajaran agama atau tidak. Semisal, pengobatan dengan cara bekam, bekam

merupakan pengobatan yang dibawa Rasulullah SAW, berarti ini dapat kita

amalkan kepada orang lain. Disamping itu, bekam juga dapat meringankan

penyakit-penyakit tertentu, seperti halnya pada orang yang mengalami pegal-pegal

pada bunggung, tengkung dan bagian tubuh yang lain dengan cara mengeluarkan

darah kotor yang dapat menyumbat sirkulasi darah pada jaringan tertentu (Dwi,

2013).

Ada pula pengobatan yang haram bagi ajaran agama, terutama agama

Islam, seperti terapi urine yang sudah terbukti mengurangi resiko diabetes mellitus

Page 5: Makalah Agama Dan Kesehatan

dengan cara meminum air kencing yang pertama kali keluar saat pagi hari. Dari

pandangan agama, itu sangat diharamkan, karena seperti halnya minum alkohol

ataupun makan bangkai, air kencing merupakan zat sisa dari metabolism tubuh

yang mengandung racun (toksik) , dan apabila terlalu sering dikonsumsi maka akan

terjadi kerusakan pada hati dan organ lainnya (Dwi, 2013).

2.2 Pola Hubungan antara Agama dan Kesehatan

Secara teoritis ada empat kemungkinan pola hubungan antara agama dan kesehatan

(Momon, 2008) yaitu:

1) Saling berlawanan

Pola hubungan ini adalah tidak mendukungnya antara segi ilmu kesehatan

dengan pandangan ajaran agama. Agama dan kesehatan potensial muncul sebagai dua

bidang kehidupan yang saling berlawanan atau setidaknya tema kesehatan tersebut

masih menjadi wacana prokontra (Momon, 2008).

Dalam batasan tertentu, hal ini menunjukkan bahwa apa yang dianjurkan

dalam bidang kesehatan tidak selaras dengan apa yang dianjurkan dalam agama.

Misalnya mengenai terapi dengan urine, pengobatan dengan hal yang memabukkan

atau transplantasi organ (Momon, 2008).

Dalam konteks ini, ajaran agama Islam melarang penggunaan najis untuk obat.

Memang pada segi medis terbuktinya perusahaan farmasi dan kosmetik yang terdapat

di Amerika selalu memburu penelitian ilmiah tentang khasiat urine untuk dijadikan

bahan baku produk urine. Layaknya, Dr. Dr. Iwan T Budiarso menjelaskan 95%

kandungan urine terdiri air. Sementara 2/5% lainnya mengandung mineral vitamin,

asam amino, antibodi, antigen, garam, hormon dan enzim. Zat-zat ini sangat

dibutuhkan tubuh manusia. Urine hanya mengandung zat-zat makanan dan hasil

metabolisme tubuh. Sementara bahan-bahan yang meracuni tubuh, disaring dan

dikeluarkan melalui hati dan pernafasan. Karena itu, kandungannnya steril (Dwi,

2013).

Tawaran pengobatan urine begitu menggiurkan, terutama bagi masyarakat

kelas menengah ke bawah, yang tidak bisa mengeluarkan terlalu banyak biaya ke

dokter, karena persoalan ekonomi yang menghimpit. Ternyata air seni yang dianggap

menjijikkan, berbau pesing, dan kotor ini, malah membuat tubuh sehat, segar bugar

dan sembuh dari sakit. Terapi urine digunakan untuk menyembuhkan hampir setiap

yang didera si pasien seperti ginjal, kanker, diabetes, jantung, psoasiasis, eksim,

Page 6: Makalah Agama Dan Kesehatan

sampai penyakit terganas saat ini, AIDS. Jika parah, terutama bagi penderita penyakit

kanker, jantung dan AIDS, minimal 5 gelas (1000 cc) sehari. Atau, kalau si pasien

menginginkan kesegaran tubuh dan kecantikan kulit cukup dengan 1-2 gelas perhari.

Caranya cukup yang diminum harus urinenya sendiri (Dwi, 2013).

Akan tetapi, berbeda pula jika dipandang pada sudut hukum islam. Di dalam

ajaran Islam masih kita kenal dengan membedakan, mana yang najis, mana yang tidak

najis. Mana yang berhak di makan atau di minum. Mana yang haram dan mana yang

halal. Oleh karena itu, makna dari kemashlahatan dan kemafsadatan kerap saling tarik

menarik (legitimasi) demi menemukan titik kejelasan (benang merah) yang tertuang

(terlampir) di dalam ajaran Islam (syāri’); al-Quran, al-Hadits, dan Fiqh. Pada kaidah

rukhsah (dispensasi) yang memberikan kelonggaran dan keringanan bagi orang yang

sakit gawat dengan ketentuan (Dwi, 2013).

Contohnya, seperti transplantasi organ tubuh manusia. Transplantasi adalah

pemindahan suatu jaringan atau organ manusia tertentu dari suatu tempat ke tempat

lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan dan kondisi

tertentu. Pada segi medis, transplantasi organ diperbolehkan, Menurut Zamzam Saleh

(dalam artikel Syariah Project, 2009) juga menjelaskan bahwa tujuan dari

transplantasi adalah “sebagai pengobatan dari penyakit karenan islam sendiri

memerintahkan manusia agar setiap penyakit diobati, karena membiarkan penyakit

bersarang dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian, sedangkan membiarkan diri

terjerumus dalam kematian (tanpa ikhtiyar) adalah perbuatan terlarang” (Dwi, 2013).

Namun disisi lain, transplantasi organ pada orang yang masih hidup itu tidak

boleh (haram). Meskipun pendonoran tersebut untuk keperluan medis (pengobatan)

bahkan sekalipun telah sampai kondisi darurat. Firman Allah SWT “dan janganlah

kamu jatuhkan dirimu dalam kebinasaan dan berbuat baiklah sesungguhnya Allah

mencintai orang – orang yang berbuat baik”(Q.S.Al- Baqarah:2:195).

Dimaksudkan adalah bahwa Allah SWT melarang manusia untuk membunuh

dirinya atau melakukan perbuatan yang membawa kepada kehancuran dan

kebinasaan. Sedangkan orang yang mendonorkan salah satu organ tubuhnya secara

tidak langsung telah melakukan perbuatan yang membawa pada kehancuran. Padahal

manusia disuruh berbuat demikian, manusia hanya disuruh menjaganya (Dwi, 2013).

2) Saling Mendukung

Agama dan ilmu pengetahuan kesehatan memiliki potensi saling mendukung.

(Momon, 2008). Seperti halnya tradisi puasa dan khitan (sirkumsisi).

Page 7: Makalah Agama Dan Kesehatan

Tradisi puasa atau diet merupakan salah satu terapi yang telah diakui oleh

kalangan medis dalam meningkatkan kesehatan. Itu ajaran agama sejatinya memiliki

potensi untuk memberikan dukungan terhadap kesehatan. Berikut manfaat dari

berpuasa:

a. Dengan berpuasa, tubuh dan sistem pencernaan mendapatkan waktu untuk

beristirahat. Dengan begitu, organ pencernaan seperti kerongkongan, lambung serta

usus bisa bekerja lebih baik dan maksimal ketika bekerja mengolah makanan

kembali pada saat sahur atau berbuka.

b. Puasa membantu meredakan rasa nyeri pada persendian. Sebuah penelitian

menunjukkan, adanya hubungan antara membaiknya radang sendi dan peningkatan

kemampuan sel netrofil dalam membasmi bakteri. Netrofil, atau sel penetral

merupakan unsur yang mampu menetralkan racun maupun bakteri penyebab

radang sendi.

c. Puasa membantu menghilangkan racun-racun yang berbahaya dalam tubuh. Oleh

karena itu, puasa sering dijadikan sebagai metode untuk detoksifikasi tubuh secara

alami. Hal ini karena, kondisi lambung yang kosong saat puasa akan bekerja lebih

optimal saat berbuka. Ketika lambung kosong, penyerapan nutrisi akan berjalan

lebih efektif sehingga mengurangi risiko penimbunan sisa makanan atau nutrisi

yang tidak berhasil terserap sempurna oleh tubuh. Sehingga tubuh pun tidak lagi

menyimpan tumpukan sisa makanan yang bisa membusuk.

d. Puasa bisa mengatasi tekanan darah tinggi tanpa pengobatan medis. Selain itu juga

menurunkan kadar gula dalam darah dan kolesterol. Saat berpuasa, otomatis kita

akan lebih sedikit mengonsumsi makanan terutama yang mengandung lemak, gula

dan kolesterol tinggi. Hal ini yang kemudian berdampak pada penurunan kolesterol

dan gula darah. Jika disertai dengan diet makanan sehat saat sahur dan buka puasa,

manfaatnya akan didapatkan dengan lebih optimal.

e. Pengurangan konsumsi air selama puasa, bisa membantu mengatasi akumulasi

cairan yang berlebihan pada tubuh. Proses ‘pengeringan’ ini akan mengatasi

pembengkakan pada perut, kaki dan lutut yang sering dialami saat seseorang

mengalami menstruasi.

f. Meskipun tidak terlalu signifikan, puasa juga bermanfaat bagi Anda yang ingin

menurunkan berat badan berlebih. Dengan berpuasa, otomatis kita akan menahan

keinginan untuk ngemil dan frekuensi makan juga berkurang. Tapi ingat, proses

penurunan berat badan saat berpuasa sulit terjadi jika saat berbuka, Anda lebih

Page 8: Makalah Agama Dan Kesehatan

banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan kalori dibandingkan sayuran dan

buah (Dwi, 2013).

Selain itu ada juga contoh dari khitan, hhitan sendiri merupakan proses

dipotongnya kulit kulup (foreskin) yang menutupi kepala penis (glands). Khitan

dilakukan biasanya karena alasan medis dan agama (Dwi, 2013).

3) Saling Melengkapi

Saling melengkapi maksudnya yaitu adanya peran dari agama untuk

mengoreksi praktik kesehatan/ ilmu kesehatan yg mengoreksi praktik (kesehatan)

keagamaan (Momon, 2008).

Islam memberikan ajaran bahwa buka puasa akan lebih baik dengan cara

memakan makanan yang manis – manis. Perintah ini dianggap oleh para penganutnya

sebagai sesuatu hal yang dianjurkan. Namun sesungguhnya secara kesehatan buka

puasa dengan yang manis-manis bukan dimaksudkan sebagai sesuatu hal yang

menyehatkan, namun lebih ditujukan untuk memulihkan kondisi tubuh sehingga tidak

kaget ketika akan menerima asupan yang lebih banyak lagi (Momon, 2008).

Saat berbuka puasa, diperlukan makanan yang menghasilkan energi dan zat

besi agar tubuh kita tidak drop, seperti meminum dan makan yang mengandung

manis, sebagai netralisir air mineral sebagai pengembali ion tubuh yang hilang setelah

seharian berpuasa (Dwi, 2013).

Misalnya adalah buah kurma selain rasanya yang manis serta teksturnya yang

lembut ternyata juga sangat kaya dengan unsur kalsium dan zat besi. Kadar zat besi

dan kalsium yang dikandung buah kurma menggantikan tenaga yang berkurang

banyak saat berpuasa. juga Buah kurma kaya dengan zat garam mineral seperti

kalsium dan potasium yang dapat menetralisasi zat asam yang ada pada perut. Dan

buah kurma mengandung Vitamin A yang dapat memlihara kelembaban mata dan

menguatkan penglihatan. Selain itu buah kurma juga dapat menguatkan sel – sel usus

dan dapat membantu melancarkan saluran pencernaan karena mengandung serabut –

serabut yang bertugas mengontrol laju gerak usus. Makanan yang cocok untuk

memulai berbuka puasa, Seperti nabi Muhammad S.A.W yang mengawali berbuka

puasa dengan memakan 3 Kurma dan meminum air mineral (Dwi, 2013).

4) Saling terpisah dan bergerak dalam kewenangannya masing – masing

Dalam konteks ini, ilmu kesehatan dan agama berjalan dalam jalannya sendiri-

sendiri. tanpa berhubungan satu dengan yang lain (Dwi, 2013).

Page 9: Makalah Agama Dan Kesehatan

2.3 Aspek Kesehatan dalam Agama

Didalam kesehatan, agama memiliki pengaruh yang sangat penting terutama bagi

kesembuhan seorang pasien. Bukan hanya untuk pasien, tetapi untuk semua tenaga

kesehatan, Agama sangat berpengaruh untuk kelancaran kerjanya. Ada 2 hal yg perlu

diperhatikan untuk tenaga kesehatan (Momon, 2008), sebagai berikut:

a. Ajaran agama secara normatif 

Agama memberikan ajaran atau panduan tentang pentingnya menjaga

kesehatan. Dalam pandangan agama, kesehatan merupakan kemaslahatan duniawi

yang harus dijaga selagi tidak bertentangan dengan kemaslahatan ukhrawi atau

kemaslahatan yang lebih besar. Kesehatan, kedokteran dan semacamnya sudah

menyangkut kepentingan umum yang dalam pandangan Islam merupakan kewajiban

kolektif (fardu kifayah) bagi kaum Muslimin (Dwi, 2013).

Sebagai gejala jasmani murni, sehat dan sakit, boleh dibilang tidak secara

langsung berkaitan dengan agama. Dalam pandangan agama, sehat belum tentu lebih

baik daripada sakit, begitu pula sebaliknya. Sehat dan sakit merupakan dua kondisi

yang sama-sama memiliki potensi untuk mendapat label baik atau buruk. Jika

manusia bisa mendapat pahala atau dosa dari kondisi sehatnya, maka ia juga bisa

mendapatkan pahala atau dosa dari kondisi sakitnya. Di situlah sebetulnya fokus

pandangan agama mengenai sehat dan sakit. Selebihnya dari itu, merupakan

pengembangan dari prinsip-prinsip moral seperti telah disebutkan di atas (Dwi, 2013).

Pada dasarnya, agama sangat menganjurkan kesehatan, sebab apa yang bisa

dilakukan oleh seseorang dalam keadaan sehat lebih banyak daripada yang apa yang

bisa dilakukannya dalam keadaan sakit. Manusia bisa beribadah, berjihad, berdakwah

dan membangun peradaban dengan baik, jika faktor fisik berada dalam kondisi yang

kondusif. Jadi, kesehatan fisik, secara tidak langsung, merupakan faktor yang cukup

menentukan bagi tegaknya kebenaran dan terwujudnya kebaikan (Dwi, 2013).

Namun demikian, posisi kesehatan tetap sebagai sarana, bukan tujuan. Tujuan

agama adalah tegaknya kebenaran dan terwujudnya kebaikan itu sendiri. Maka, oleh

karena itu, dalam sabda-sabda Rasulullah dapat dengan mudah kita temukan janji-

janji manis untuk orang-orang yang sakit: bahwa penyakit merupakan penghapus dosa

dan mesin pahala yang besar (Dwi, 2013).

b. Ada perilaku keagamaan yg riil atau tampak dan dilakukan oleh masyarakat

Dari sisi perilaku nyata ada penganut agama yg tidak memerhatikan aspek

kesehatan. Contoh yang paling dekat dengan kita pengaturan pola makan, larangan

Page 10: Makalah Agama Dan Kesehatan

makanan yang haram, seperti halnya darah, urine (air kencing), bangkai binatang

darat. Pelarangan makanan yang berlebihan, karena dapat menyebabkan obesietas dan

penyakit yang lain seperti diabetes melitus dan gagal jantung, serta anjuran minum

madu , karena madu manfaat madu untuk kesehatan begitu banyak sekali. Salah

satunya yakni bisa menambah stamina tubuh kita. Untuk mengobati luka, memperkuat

sel darah putih, menstabilkan tekanan darah, mencegah osteoporosis, menjaga

kesehatan mata, mengobati anemia dan masih banyak lagi (Dwi, 2013).

Contoh lain aspek kesehatan dalam tata aturan makan menurut ajaran agama.

Lagu spiritual monophonic  misalnya tahlil atau zikir mengandung hikmah sebagai

terapi musik. Ini terbukti, Ayat Al-Quran yang merupakan wahyu kepada kita umat

manusia, jelas diterangkan Allah SWT sebagai obat bagi kita juga dan bila digunakan

untuk therapi penyakit stroke, maka penderita akan mengalami penurunan depresi,

ketenangan jiwa dan semangat ibadah serta hidup yang lebih baik dan besar dari pada

penderita yang tidak di therapi ayat SuciAl-Qur-an (Dwi, 2013).

Setelah beberpa bulan setelah serangan stroke, memori verbal meningkat

sebanyak 60 persen bagi pendengar lantunanayat suci Al - Qur'an. Hal ini senanda

dengan yang telah dilakukan oleh Teppo Sarkamo, penyusun utama kajian itu dan

seorang pakar syaraf dari Universitas Helsinki (Dwi, 2013).

2.4 Fungsi Agama Bagi Kesehatan

Agama mempunyai beberapa fungsi bagi kesehatan, yaitu sebagai berikut:

1) Sebagai sumber moral

Agama memiliki fungsi yang strategis untuk menjadi sumber kekuatan moral

baik bagi pasien dalam proses penyembuhan maupun tenaga kesehatan. Misalnya

bagi seorang yg beragama, sehat/ sakit adalah bagian dari perilaku Tuhan terhadap

hambanya dan sakit adalah karena takdir Tuhan serta hanya Tuhan jugalah yang

memiliki kemampuan menyembuhkan. Dengan keyakinan seperti ini, seorang pasien

dapat memiliki semangat hidup yang lebih baik dan optimis (Momon, 2008).

Selain menjadi motivasi, ajaran agama pun menjadi bagian dari sumber etika

bagi penyelenggaraan layanan kesehatan. Suatu kewajiban moral bagi perawat, dalam

menemukan kepastian tentang dua sistem pendekatan etika yang dilakukan yaitu

pendekatan berdasarkan prinsip dan asuhan. Perawat atau yang memiliki komitmen

tinggi dalam mempraktekkan keperawatan profesional dan tradisi tersebut perlu

mengingat hal-hal sebagai berikut:

Page 11: Makalah Agama Dan Kesehatan

a. Pastikan bahwa loyalitas staf atau kolega agar tetap memegang teguh komitmen

utamanya terhadap pasien.

b. Berikan prioritas utama terhadap pasen dan masyarakat pada umumnya.

c. Kepedulian mengevaluasi terhadap kemungkinan adanya klaim otonomi dalam

kesembuhan pasien (Dwi, 2013).

Posisi perawat yang mempunyai jam kerja 8 sampai 10 atau 12 jam

memungkinkannya mempunyai banyak waktu untuk mengadakan hubungan baik dan

mengetahui keunikan klien sebagai manusia holistik sehingga berposisi sebagai

advokat klien (Dwi, 2013).

2) Sebagai sumber keilmuan

Dalam konteks Islam, Al-Qur·an dan Hadist merupakan sumberi inspirasi

pengembangan ilmu kesehatan mental. Agama menjadi sumber informasi untuk

pengembangan ilmu kesehatan gizi (nutrisi) atau farmakoterapi herbal (Momon,

2008).Praktik - praktik keagamaan menjadi bagian dari sumber ilmu dalam

mengembangkan terapi kesehatan, misalnya meditasi,yoga, bekam, dan tenaga prana

adalah beberapa ilmu agama yg dikonversikan menjadi bagian dari terapi kesehatan.

kita ambil contoh bekam (Dwi, 2013).

Bekam adalah satu teknik pengobatan menggunakan sarana gelas, tabung, atau

bambu yang prosesnya di awali dengan melakukan pengekopan (membuat tekanan

negatif dalam gelas, tabung, atau bambu) sehingga menimbulkan bendungan lokal di

permukaan kulit dengan tujuan agar sirkulasi energi Qi dan Xue meningkat,

menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun

angin lembap, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh. Pada teknik bekam

basah, setelah terjadi bendungan lokal, terapis lanjutkan prosesnya dengan penyayatan

permukaan kulit memakai pisau bedah atau penusukan jarum bekam agar darah kotor

bisa dikeluarkan (Dwi, 2013).

Berbekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam

mengobati berbagai kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik

arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan)

serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental (Dwi, 2013).

Bekam merupakan pengobatan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad

SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Bukhari : Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah

bersabda : "Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum madu, pisau

Page 12: Makalah Agama Dan Kesehatan

hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi

panas." (Hadist Bukhari) (Dwi, 2013).

3) Sebagi amalan kesehatan

Puasa dan sholat dalam ajaran Islam merupakan salah satu contoh amal agama

yang relevan dengan aktivitas kesehatan jasmaniah.Sedangkan penekanan pada

hukum makanan yangharus memuat syarat halal dan bersih merupakan amal agama

yang terkait dengan nutrisi.Sementara pembiasaan berpikir positif merupakan bagian

dari upaya membangun jiwa yang sehat (Momon, 2008).

Untuk contoh, kami ambil dari gerakan sholat dan manfaatnya bagi kesehatan

untuk kita.

a. Takbiratul ikhram

Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di

depan perut atau dada bagian bawah.

Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan

otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke

seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran

darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan

perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan

persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

b. Rukuk

Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila

diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala

lurus dengan tulang belakang. Manfaatnya Postur ini menjaga kesempurnaan posisi

dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat

syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh

bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot

bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah

gangguan prostat.

c. I’tidal

Postur tubuh kita bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat

kedua tangan setinggi telinga. Manfaatnya I’tidal adalah variasi postur setelah

rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan

pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami

Page 13: Makalah Agama Dan Kesehatan

pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih

lancar.

d. Sujud

Postur tubuh kita yaitu menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung

kaki, dan dahi pada lantai. Manfaatnya Aliran getah bening dipompa ke bagian

leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa

mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang.

Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah

mencukupi kapasitasnya di otak (Dwi, 2013).

2.5 Wacana antara Agama dan Kesehatan

Berdasarkan kasus yang biasa terjadi dan ada dilingkungan masyarakat mengenai

agama dan kesehatan, dapat diambil contoh dari kasus khitan. Khitan merupakan proses

dipotongnya kulit kulup (foreskin) yang menutupi kepala penis (glands). Khitan

dilakukan biasanya karena alasan medis dan agama. Pada artikel ini akan dibahas manfaat

dari berkhitan dilihat dari aspek medis dan agama (Dwi, 2013).

Manfaat khitan secara medis antara lain adalah sebagai berikut:

1. Mudah dalam menjaga kebersihan penis, terutama bagian kepala penis (glands)

dimana jika tidak dikhitan maka kotoran dan bau yang tidak sedap bersarang di

tempat itu.

2. Mengurangi resiko infeksi saluran kencing, karena dengan terbukanya kepala penis

maka  air kencing (urine) tidak terhalang untuk keluar.

3. Dapat mencegah inflamasi/bengkak di kepala penis dan kulit kulup

4. Dapat mencegah timbulnya bekas luka pada kulit kepala penis, yang mungkin

disebabkan oleh phimosis (ketidakmampuan untuk menarik masuk kulup) dan

paraphimosis

(kemampuan untuk menarik kulit kulup hingga kepala penis terlihat, tetapi tidak

dapat kembali lagi ke bentuk semula).

5. Dapat mengurangi resiko terkenanya infeksi yang ditularkan dari kegiatan

seksual,seperti syphilis

6. Khitan dapat mengurangi resiko terkena human immunodeficiency virus (HIV)

7. Dapat mengurangi resiko terkena kanker penile

8. Khitan dapat mengurangi resiko terkena kanker cervix (leher rahim) pada pasangan

anda (Dwi, 2013).

Page 14: Makalah Agama Dan Kesehatan

Manfaat khitan dari aspek agama:

Khitan itu sendiri berasal dari bahasa Arab dari kata kerja “khatana al-ghulama wa

al-jariyata, yakhtinuhuma, khitnan”. bentuk kata benda adalah khitan dan khitanah, yang

artinya memotong dari kulit kemaluan, baik laki-laki atau perempuan. Manfaat khitan

ditinjau dari aspek agama sudah jelas, yaitu bahwa dengan melaksanakan khitan berarti

menjalankan perintah dalam agama khususnya agama islam yang mewajibkan khitan bagi

laki-laki yang telah dewasa (akhil baliqh) dan suatu anjuran, keutamaan dan kemuliaan

bagi perempuan (Dwi, 2013).

Pada laki-laki jika kulupnya tidak dikhitan, maka air kencing yang bersifat najis

tersebut akan menempel di kulit penis, sehingga orang tersebut sama dengan membawa

najis pada badannya jika melaksanakan sholat, sebagai ibdah yang wajib dan utama, maka

sholatnya menjadi tidak sah karena salah satu syarat sahnya sholat adalah suci dari najis

(Dwi, 2013).

Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa kaitan antara agama dan kesehatan

berkaitan sangat erat karena selain khitan merupakan kewajiban seseorang dalam

melakukan ibadah sesuai dengan ajaran agama, juga sangat bermanfaat bagi kesehatan

seseorang.

Page 15: Makalah Agama Dan Kesehatan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa :

1. Agama merupakan salah satu struktur institusional penting yang

melengkapi keseluruhan sistem sosial, bahkan kemasalah tentang

kesehatan.

2. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial

yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomis.

3. Secara teoritis ada empat kemungkinan pola hubungan antara

agama dan kesehatan yaitu: saling mendukung, saling berlawanan,

saling melengkapi, dan saling terpisah dan bergerak dalam

kewenangannya masing – masing.

4. Agama memberikan ajaran atau panduan tentang pentingnya

menjaga kesehatan. Dalam pandangan agama, kesehatan

merupakan kemaslahatan duniawi yang harus dijaga selagi tidak

bertentangan dengan kemaslahatan ukhrawi atau kemaslahatan

yang lebih besar.

5. Aspek agama termasuk dalam kesehatan dan sebaliknya kesehatan

juga ada pada agama. Seperti halnya, di dalam proses pelaksanaan

pelayanan kesehatan, tenaga medis tidak boleh melakukan

diskriminasi terhadap pasien terutama dalam hal keagamaan. Ada

dua hal yang perlu diperhatikan yaitu ajaran agama secara

normatif dan ada perilaku keagamaan yang riil atau tampak dan

dilakukan oleh masyarakat.

6. Agama mempunyai beberapa fungsi bagi kesehatan, yaitu sebagai

berikut: sebagai sumber moral, sebagai sumber keilmuan, dan

sebagai sumber amalan kesehatan.

3.2 Saran

Page 16: Makalah Agama Dan Kesehatan

Saran dari para pembaca sangat diharapkan oleh penyusun makalah sehingga

dalampembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi dan dapat lebih bermanfaatn

bagi penyusunan dan pembaca

DAFTAR PUSTAKA

Sudarma, Momon. 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika

Wulan, Dwi. 2013. Hubungan antara Religi dengan Kesehatan. Akademi Keperawatan

Dharna Husada Kediri. (Online)

(http://dwicheeprutezz.blogspot.com/2013/07/makalah-sosiologi-hubungan-

antara.html), diakses pada tanggal 17 November 2014