Upload
bilhad-hard
View
2.206
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH
KAJIAN TENTANG BISNIS RASULULLAH SAW DAN PERSAINGAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliahPendidikan Agama Islam
KELOMPOK 13 :
Ayu Wulandari ( 113500007)
Aprodita Delvia (113500005)
Arnisa Defani (113500006)
Dezan Mahesa (113500010)
M Wilden Jeffti Justice (113500022)
Muhammad Abassi Ali Bilhadj (113500025)
PRODI / KELAS :
ILMU KOMUNIKASI / A
Telkom Economics & Business School
Ilmu Komunikasi
2013 - 2014
Kata Pengantar
Puji Syukur atas kehadirat Allah ‘Azza wa Jalla yang telah memberikan
nikmat iman dan Islam kepada kita. Shalawat serta salam kita haturkan pada
Rosulullah Muhammad SAW , keluarga , sahabat , dan kita sebagai generasi
penerusnya hingga akhir zaman.
Adapun penulisan karya tulis ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam, yang diberikan bapak Deden sebagai dosen pengampu.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam makalah. Untuk itu saya
memohon bimbingan lebih lanjut dari Bapak dosen guna penyempurnaan makalah
ini. Dalam kesempatan ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak dosen selaku pembimbing yang telah membantu terciptanya makalah ini.
Akhir kata , semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi amal sholeh bagi
penulis , amin.
Bandung, 6 Oktober 2013
Penyusun
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 : Pendahuluan
1.1. Latar belakang penulisan makalah
1.2. Tujuan penulisan
1.3. Manfaat penulisan
Bab 2 : Kajian Tentang Bisnis Rasulullah SAW dan Persaingannya
1.1. Mengenal sejarah bisnis Rasulullah SAW
1.2. Manajemen dan prinsip bisnis Rasulullah SAW
1.3. Etika bisnis Rasulullah SAW
1.4. Strategi marketing bisnis Rasulullah SAW
1.5. Rahasia sukses bisnis Rasulullah SAW
Bab 3 : Kesimpulan
Daftar Pustaka
Bab 1
Pendahuluan
1.1. Latar belakang penulisan masalah
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memnuhi tugas mata kuliah
pendidikan agama islam. Tugas ini disusun dengan mempelajari materi tentang
“kajian tentang bisnis rasulullah SAW dan persaingan” dimana materi ini akan
menjadi pembelajaran kepada kita untuk menerapkan bisnis yang dicontohkan
rasulullah SAW.
1.2. Tujuan penulisan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mendapatkan nilai pada mata
kuliah pendidikan agama islam dan menuntaskan tugas dari kajian materi yang telah
diberikan. Selain itu tugas ini bertujuan untuk pelatihan dalam mengenali dan
menganalisis suatu bisnis yang dicontohkan rasulullah SAW.
1.3. Manfaat penulisan
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah kita dapat mempelajari dan
menganalisis bisnis yang dicontohkan rasulullah, dan kita bisa mengambil hikmah
atas semua yang dicintohkan rasulullah serta menerapkan pada kehidupan sehari –
hari.
Bab 2
Kajian Tentang Bisnis Rasulullah SAW dan Persaingannya
1.4. Mengenal bisnis rasulullah SAW
Nabi Muhammad SAW tercatat dalam sejarah adalah pembawa
kemaslahatan dan kebaikan yang tiada bandingan untuk seluruh umat manusia.
Bagaimana tidak karena Rasulullah SAW telah membuka zaman baru dalam
pembangunan peradaban dunia. Beliaulah adalah tokoh yang paling sukses dalam
bidang agama (sebagai Rasul) sekaligus dalam bidang duniawi (sebagai pemimpin
negara dan peletak dasar peradaban Islam yang gemilang selama 1000 tahun
berikutnya).
Kesuksesan Rasulullah SAW itu sudah banyak dibahas dan diulas oleh para
ahli sejarah Islam maupun Barat. Namun ada salah satu sisi Muhammad SAW
ternyata jarang dibahas dan kurang mendapat perhatian oleh para ahli sejarah maupun
agama yaitu sisinya sebagai seorang pebisnis ulung. Padahal manajemen bisnis yang
dijalankan Rasulullah SAW hingga kini maupun di masa mendatang akan selalu
relevan diterapkan dalam bisnis modern. Setelah kakeknya yang merawat
Muhammad SAW sejak bayi wafat, seorang pamannya yang bernama Abu Thalib
lalu memeliharanya.
Abu Thalib yang sangat menyayangi Muhammad SAW sebagaimana
anaknya sendiri adalah seorang pedagang. Sang paman kemudian mengajari
Rasulullah SAW cara-cara berdagang (berbisnis) dan bahkan mengajaknya pergi
bersama untuk berdagang meninggalkan negerinya (Makkah) ke negeri Syam (yang
kini dikenal sebagai Suriah) pada saat Rasulullah SAW baru berusia 12 tahun. Tidak
heran jika beliau telah pandai berdagang sejak berusia belasan tahun. Kesuksesan
Rasulullah SAW dalam berbisnis tidak terlepas dari kejujuran yang mendarah daging
dalam sosoknya.
Kejujuran itulah telah diakui oleh penduduk Makkah sehingga beliau
digelari Al Shiddiq. Selain itu, Muhammad SAW juga dikenal sangat teguh
memegang kepercayaan (amanah) dan tidak pernah sekali-kali mengkhianati
kepercayaan itu. Tidak heran jika beliau juga mendapat julukan Al Amin
(Terpercaya). Menurut sejarah, telah tercatat bahwa Muhammad SAW melakukan
lawatan bisnis ke luar negeri sebanyak 6 kali diantaranya ke Syam (Suriah), Bahrain,
Yordania dan Yaman. Dalam semua lawatan bisnis, Muhammad selalu mendapatkan
kesuksesan besar dan tidak pernah mendapatkan kerugian.
Lima dari semua lawatan bisnis itu dilakukan oleh beliau atas nama
seorang wanita pebisnis terkemuka Makkah yang bernama Khadijah binti Khuwailid.
Khadijah yang kelak menjadi istri Muhammad SAW, telah lama mendengar reputasi
Muhammad sebagai pebisnis ulung yang jujur dan teguh memegang amanah.
Lantaran itulah, Khadijah lalu merekrut Muhammad sebagai manajer bisnisnya.
Kurang lebih selama 20 tahun sebelum diangkat menjadi Nabi pada usia 40 tahun,
Muhammad mengembangkan bisnis Khadijah sehingga sangat maju pesat. Boleh
dikatakan bisnis yang dilakukan Muhammad dan Khadijah (yang menikahinya pada
saat beliau berusia 25 tahun) hingga pada saat pengangkatan kenabian Muhammad
adalah bisnis konglomerat.
1.1. Manajemen dan prinsip bisnis Rasulullah SAW
Seperti dikatakan oleh Prof. Aflazul Rahman dalam bukunya “Muhammad: A
Trader” bahwa Rasulullah SAW adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam membuat
perjanjian bisnis. Ia tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh. Dia sering
menjaga janjinya dan menyerahkan barang-barang yang dipesan dengan tepat waktu.
Muhammad SAW pun senantiasa menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar dan
integritas yang tinggi dalam berbisnis. Dengan kata lain, beliau melaksanakan prinsip
manajemen bisnis modern yaitu kepuasan pelanggan (customer satisfaction),
pelayanan yang unggul (service exellence), kemampuan, efisiensi, transparansi
(kejujuran), persaingan yang sehat dan kompetitif. Dalam menjalankan bisnis,
Muhammad SAW selalu melaksanakan prinsip kejujuran (transparasi). Ketika sedang
berbisnis, beliau selalu jujur dalam menjelaskan keunggulan dan kelemahan produk
yang dijualnya. Ternyata prinsip transparasi beliau itu menjadi pemasaran yang
efektif untuk menarik para pelanggan. Beliau juga mencintai para pelanggannya
seperti mencintai dirinya sehingga selalu melayani mereka dengan sepenuh hatinya
(melakukan service exellence) dan selalu membuat mereka puas atas layanan beliau
(melakukan prinsip customer satisfaction). Dalam melakukan bisnisnya, Muhammad
SAW tidak pernah mengambil margin keuntungan sangat tinggi seperti yang biasa
dilakukan para pebisnis lainnya pada masanya. Beliau hanya mengambil margin
keuntungan secukupnya saja dalam menjual produknya.Ternyata kiat mengambil
margin keuntungan yang dilakukan beliau sangat efektif, semua barang yang
dijualnya selalu laku dibeli Orang-orang lebih suka membeli barang-barang jualan
Muhammad daripada pedagang lain karena bisa mendapatkan harga lebih murah dan
berkualitas. Dalam hal ini, beliau melakukan prinsip persaingan sehat dan kompetitif
yang mendorong bisnis semakin efisien dan efektif. Boleh dikatakan Rasulullah SAW
adalah pelopor bisnis yang berdasarkan prinsip kejujuran, transaksi bisnis yang adil
dan sehat. Beliau juga tidak segan mensosialisasikan prinsip-prinsip bisnisnya dalam
bentuk edukasi dan pernyataan tegas kepada para pebisnis lainnya. Ketika menjadi
kepala negara, Rasulullah SAW mentransformasikan prinsip-prinsip bisnisnya
menjadi pokok-pokok hukum. Berdasarkan hal itu, beliau melakukan penegakan
hukum pada para pebisnis yang nakal. Beliau pula yang memperkenalkan asas “Facta
Sur Servanda” yang kita kenal sebagai asas utama dalam hukum perdata dan
perjanjian. Di tangan para pihaklah terdapat kekuasaan tertinggi untuk melakukan
transaksi bisnis yang dibangun atas dasar saling setuju.
Dan berikut prinsip- prinsip yang dicontohkan rasulullah untuk menjadi
pebisnis yang sukses :
a. Memiliki pengetahuan yang cukup
b. Jujur dan amanah
c. Menghindari sumpah
d. Toleransi
e. Memilih yang halal
f. Rapi dalam adminisrasi
g. Bersilaturahmi
h. Banyak beristigfar dan berdoa
i. Membayar zakat dan banyak bersedekah
1.1. Etika bisnis Rasulullah SAW
Salah satu sumber rujukan etika dalam bisnis adalah etika yang bersumber
dari tokoh teladan agung manusia di dunia, yaitu Rasulullah SAW. Beliau telah
memiliki banyak panduan etika untuk praktek bisnis kita, yaitu tidak boleh berlaku
curang, merusak, mengeksploitasi pihak pihak lain sehingga kita untung sementara
orang lain itu rugi. Berikut adalah panduan etika untuk bisnis kita :
1. Kejujuran
Kejujuran merupakan syarat fundamental dalam kegiatan bisnis. Rasulullah
sangat intens menganjurkan kejujuran dalam aktivitas bisnis. Dalam tataran ini,
beliau bersabda: "Tidak dibenarkan seorang muslim menjual satu jualan yang
mempunyai aib, kecuali ia menjelaskan aibnya," (H.R. Al-Quzwani). "Siapa yang
menipu kami, maka dia bukan kelompok kami," (H.R.Muslim).
Rasulullah sendiri selalu bersikap jujur dalam berbisnis. Beliau melarang para
pedagang meletakkan barang busuk di sebelah bawah dan barang baru di bagian atas.
2. Menolong atau memberi manfaat kepada orang lain
Kesadaran tentang signifikansi sosial kegiatan bisnis. Pelaku bisnis menurut
Islam, tidak hanya sekedar mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya, sebagaimana
yang diajarkan bapak ekonomi kapitalis, Adam Smith, tetapi juga berorientasi kepada
sikap ta’awun (menolong orang lain) sebagai implikasi sosial kegiatan bisnis.
Tegasnya, berbisnis, bukan mencari untung material semata, tetapi didasari kesadaran
memberi kemudahan bagi orang lain dengan menjual barang.
3. Tidak boleh menipu, takaran, ukuran dan timbangan yang benar
Dalam perdagangan, timbangan yang benar dan tepat harus benar-benar
diutamakan. Firman Allah: "Celakalah bagi orang yang curang, yaitu orang yang
apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka
menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi". (QS 83: 112).
4. Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain
Agar orang membeli kepadanya. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Janganlah
seseorang di antara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang
dijual oleh orang lain," (H.R. Muttafaq ‘alaih).
5. Tidak menimbun barang
Ihtikar ialah menimbun barang (menumpuk dan menyimpan barang dalam masa
tertentu, dengan tujuan agar harganya suatu saat menja di naik dan keuntungan besar
pun diperoleh). Rasulullah melarang keras perilaku bisnis semacam itu.
6. Tidak melakukan monopoli
Salah satu keburukan sistem ekonomi kapitalis ialah melegitimasi monopoli dan
oligopoli. Contoh yang sederhana adalah eksploitasi (penguasaan) individu tertentu
atas hak milik sosial, seperti air, udara dan tanah dan kandungan isinya seperti barang
tambang dan mineral.Individu tersebut mengeruk keuntungan secara pribadi, tanpa
memberi kesempatan kepada orang lain. Ini dilarang dalam Islam.
7. Komoditi bisnis yang dijual adalah barang yang suci dan halal
Bukan barang yang haram, seperti babi, anjing, minuman keras, ekstasi, dsb.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah mengharamkan bisnis miras,
bangkai, babi dan patung-patung," (H.R. Jabir).
8. Bsnis yang dilaksanakan bersih dari unsur riba
Firman Allah, "Hai orang-orang yang beriman, tinggalkanlah sisa-sisa riba jika
kamu beriman," (QS. al-Baqarah:: 278). Pelaku dan pemakan riba dinilai Allah
sebagai orang yang kesetanan (QS. 2: 275). Oleh karena itu Allah dan Rasulnya
mengumumkan perang terhadap riba.
9. Bisnis dilakukan dengan suka rela
Firman Allah, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan cara yang batil, kecuali dengan jalan bisnis yang berlaku
dengan suka-sama suka di antara kamu," (QS. 4: 29).
10. Membayar upah sebelum kering keringat karyawan
Muhammad Saw bersabda,"Berikanlah upah kepada karyawan, sebelum kering
keringatnya. " Hadis ini mengindikasikan bahwa pembayaran upah tidak boleh
ditunda-tunda. Pembayaran upah harus sesuai dengan kerja yang dilakukan.
1.1. Strategi marketing bisnis Rasulullah SAW
Nabi Muhammad SAW merupakan suritauladan bagi seluruh umat manusia.
Selain sebagai Nabi, beliau juga banyak menunjukkan cara berbisnis yang benar.
Bisnis yang benar menurut islam adalah bisnis yang menerapkan nilai-nilai syariat
islam tentunya. Kesuksesan Nabi Muhammad dalam berbisnis telah dirasakan sejak
usia mudanya. Beliau banyak menerapkan strategi marketing bisnis yang sangat
cerdas, tidak merugikan orang lain tapi menguntungkan bagi pebisnis yang
menerapkannya.
Berikut adalah strategi yang diajarkan rasulullah SAW untuk menuju
kesuksesan dan eberhasilan :
1. Sayangi pelanggan
Pelanggan atau pembeli adalah raja, demikianlah prinsip dalam bisnis.
Menarik satu pelanggan memang sulit tapi mempertahankannya justru lebih
sulit. Nabi Muhammad memberikan contoh bahwa keuntungan dalam
berbisnis hanyalah sekedar “hadiah” dari upaya kita. Nabi selalu melayani
costumers dengan ikhlas, beliau tidak relah jika pelanggannya tertipu saat
membeli barangnya. Pesan yang disampaikan oleh beliau adalah “Cintailah
saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri”.
2. Bedakan produk anda
Rasulullah saw juga memberikan contoh untuk memisahkan antara barang
yang bagus dan barang yang jelek. Selain itu, beliau juga membedakan harga
sesuai kualitas produknya. Bukan menyamakan semua produk tanpa melihat
kualitas produknya
3. Jujur
Kalau kita menginginkan sukses dalam berbisnis maka yang pertama yang
harus kita miliki adalah kejujuran, karena kalau tidak memiliki kejujuran
orang tidak akan mau berbisnis dengan kita.
1.1. Rahasia sukses bisnis Rasulullah SAW
Rahasia besar kepemimpinan Rasulullah dalam membangun megabisnis yang
selalu untung sepanjang sejarah. Berikut 12 rahasia bisnis Muhammad Rasulullah
saw :
1. Menjadikan bekerja sebagai ladang menjemput surga.
Sabda-sabda Rasulullah mengisyaratkan bahwa tidak hanya akhirat saja yang
penting, tapi urusan dunia juga penting. Bukankah sebelum sampai ke akhirat,
manusia harus melewati kehidupan dunia terlebih dahulu? Dengan bekerja keras
itulah pintu surga makin mudah dibuka. Bukankah untuk menunaikan ibadah haji
memerlukan kekayaan? Demikian juga untuk berzakat dan membangun tempat
ibadah.
2. Dalam dunia bisnis, kejujuran dan kepercayaan tak boleh ditawar sama sekali.
Muhammad tidak pernah membuat para pelanggannya komplain. Beliau
selalu menjaga janjinya dan menyerahkan pesanan tepat waktu. Senantiasa
menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar dan integritas yang tinggi dengan
siapapun. Muhammad juga meyakini bahwa bisnis/dagang adalah “jalan tol” untuk
meraih kesuksesan dunia.
Pada zamannya, beliau menjadi pelopor perdagangan berdasarkan prinsip
kejujuran, transaksi bisnis yang fair dan sehat. Prinsip bisnis modern, seperti tujuan
dan kepuasan pelanggan (customer satisfaction), pelayanan yang unggul (service
excellence), kompetensi, efisiensi, transparansi, persaingan yang sehat dan
kompetitif, telah menjadi gambaran pribadi dan etika bisnis Muhammad ketika masih
muda.
3. Tak cuma bisa mimpi, tapi harus jago mewujudkan mimpi itu.
Semua orang memiliki impian, tapi sedikit yang benar-benar mau
mengusahakan untuk meraih impiannya. Impian yang mereka miliki jauh sebelum
terwujud telah dijegal lebih dulu oleh ketakutan-ketakutan yang mereka ciptakan
sendiri.
Bagi Rasulullah, setelah memiliki impian, yang terpenting adalah bertindak. Setelah
beriman, baru beramal dan berbuat baik. Itulah konsepnya.
4. Berpikir visioner, kreatif dan siap menghadapi perubahan.
Dalam dunia bisnis, kreativitas seperti sebuah mata air. Jangan biarkan
sumbernya mengering. Orang kreatif adalah orang yang berani mengambil resiko.
Segala sesuatu yang ada selalu berubah, di dunia ini tidak ada sesuatu pun
yang tidak berubah. Oleh karena itu, siapa pun yang tidak menyiapkan diri untuk
menghadapi perubahan, maka dia akan tergilas kalah oleh perubahan tersebut. Orang
yang hari ini lebih buruk dari kemarin, adalah orang yang celaka. Orang yang hari ini
sama dengan kemarin, adalah orang yang rugi. Bila hari ini lebih baik dari kemarin,
inilah orang yang beruntung. Sikap yang diharapkan ada pada seorang muslim,
sehingga tidak akan pernah tertinggal. Selalu antisipatif terhadap perubahan dan siap
menyikapi perubahan.
5. Rasulullah memiliki planning dan goal setting yang jelas.
Sesungguhnya rahasia di balik kesuksesan seseorang adalah adanya sebuah
tujuan hidup yang dimilikinya, yang menjadi landasan tindakannya sehari-hari.
Mereka juga memiliki target dan strategi, orang-orang yang pandai menyesuaikan
keadaan dan bergerak dengan cepat. Hidup mereka penuh semangat, menjadikan
setiap kendala dan masalah sebagai sebuah petualangan yang mengasyikkan. Mereka
tahu benar bagaimana memperlakukan pesaing-pesaingnya. Pesaing bukanlah musuh,
tapi mitra yang akan membuatnya semakin berkembang.
6. Pintar mempromosikan diri.
Rasulullah sama sekali tidak tergoda menggunakan cara-cara kotor dalam
melakukan promosi. Kejujurannya akan membuat orang merasa nyaman bertransaksi
dengannya, dan itu berarti bertambahnya pelanggan setia. Dan saat ini telah menjadi
trend apa yang disebut sebagai Word of Mouth Marketing. Dimana pelanggan yang
puas akan merekomendasikan produk ini kepada orang lain.
7. Menggaji karyawan sebelum kering keringatnya.
Keterlambatan pembayaran gaji/upah dikategorikan sebagai perbuatan zalim
dan orang yang tidak membayar gaji para pekerjanya termasuk orang yang dimusuhi
Rasulullah di hari kiamat. Janganlah seseorang merugikan orang lain, dengan cara
mengurangi hak-hak yang seharusnya diperolehnya.
Hadits riwayat Muslim : “Mereka (para budak dan pelayanmu) adalah
saudaramu, Allah menempatkan mereka di bawah asuhanmu. Sehingga barang siapa
mempunyai saudara di bawah asuahannya, maka harus diberinya makan seperti apa
yang dimakannya (sendiri) dan memberi pakaian seperti apa yang dipakainya
(sendiri). Dan tidak membebankan pada mereka dengan tugas yang sangat berat, dan
jika kamu membebankannya dengan tugas seperti itu, maka hendaklah kamu
membantu mereka (mengerjakannya)”.
Mengutip hadits yang lain, kelayakan gaji/upah yang diterima oleh pekerja
dilihat dari 3 aspek : pangan, sandang dan papan. Bahkan bagi pekerja yang belum
menikah, menjadi tugas majikannya untuk mencarikan jodoh. Artinya hubungan
majikan-pekerja bukan hanya sebatas pekerjaan formal dan karyawan sudah dianggap
bagian dari keluarga majikan. Konsep ini telah dicetuskan Islam sejak 14 abad yang
lalu.
8. Mengetahui rumus “bekerja dengan cerdas”.
Ada orang-orang tertentu yang bekerja dengan kecerdasannya. Ia
menggunakan waktu yang terbatas dengan kualitas yang maksimal, mampu
melipatgandakan pendapatan finansialnya dalam waktu yang sedikit. Bekerja cerdas
itulah yang sesungguhnya kita butuhkan untuk mendulang kesuksesan, bukan hanya
bekerja keras. Orang-orang yang bekerja dengan kecerdasannya memiliki keuntungan
berlipat dibandingkan orang yang hanya bekerja keras. Seperti perbedaan antara
bekerja dengan target dan tanpa target. Pasti berbeda antara bekerja dengan konsep
dan tanpa konsep.
9. Mengutamakan sinergisme.
Sinergisme bukanlah melenyapkan keunikan-keunikan. Sebaliknya
menampakkan keunikan itu secara gamblang dan nyata. Sinergi juga memungkinkan
menyatukan 2 pesaing atau lebih pada satu ranah yang sama. Sabda Rasulullah
“Keberkahan sesungguhnya berada dalam jamaah. Dan tangan Allah sesungguhnya
bersama jamaah”. Dalam dunia bisnis, jamaah bisa diartikan dengan sinergisme. Dan
keuntungan atau pertambahan nilai akan terjadi jika dilakukan oleh sekelompok
orang, yaitu sinergi. Dan dahsyatnya Rasulullah telah mencontohkan hal ini berabad-
abad yang silam.
10. Berbisnis dengan cinta.
Cinta seorang entrepreneur kepada relasinya, merupakan aspek yang tak boleh
ditinggalkan begitu saja. Semakin besar rasa cinta Anda kepada para pelanggan,
semakin baik perlakuan Anda pada para pelanggan, semakin baik pula perlakuan
mereka kepada Anda dan semakin nyamanlah pelanggan Anda. Semakin nyaman
pelanggan Anda, semakin suka ia berbisnis dengan Anda. Belum lagi jika
relasi/pelanggan Anda menceritakan kepada teman-temannya betapa baiknya Anda
terhadap mereka. Dan itu berarti akan menambah relasi/pelanggan dan keuntungan
dalam bisnis Anda. Karyawan juga mesti diajak untuk memperlakukan pelanggan
dengan baik, banyak tersenyum dan memberikan perhatian khusus dalam melayani
pelanggan. Rasulullah mencintai pekerjaannya, karena bekerja adalah ibadah. Beliau
mencintai relasi-relasinya karena mencintai relasi juga ibadah dalam bermuamalah.
11. Pandai bersyukur dan berucap terima kasih.
Rasa syukur merupakan tanda dari rasa terima kasih kepada Allah swt. Di
setiap detik dan menit mestinya ada sesuatu yang patut disyukuri dalam kehidupan
ini. Jangan lewatkan hari-hari Anda dengan bermurung dan bermuram durja.
Perasaan bersyukur atau menerima apa yang ada dengan rasa syukur, akan
mengundang datangnya tambahan kenikmatan.
Rasulullah telah mencanangkan bahwa kita bisa kukuh dan kuat justru dengan
kewirausahaan. Kunci entrepreneur sejati tergantung dari masa kecilnya. Modal yang
beliau miliki adalah Al Amin, yaitu orang yang kredibel dan dapat dipercaya. Mulai
sekarang, kita harus membuat track record menjadi orang yang terpercaya dalam
kehidupan kita. Modal kita adalah nama baik kita.
Muhammad Rasulullah menjadi pedagang sukses karena mampu melewati tahap
berikut :
a. Mampu menghilangkan mental blocking.
b. Mampu menguasai pasar.
c. Mampu memproduksi sebagian barang sesuai tuntutan pasar, yang tidak dapat
dipenuhi oleh pemasok.
d. Mampu mengelola organisasi secara efektif dan efisien.
e. Mampu menarik dan meyakinkan pemilik modal untuk ikut serta dalam bisnis
yang dilaksanakan.
12. Menjadi manusia paling bermanfaat.
Kebahagiaan sesungguhnya adalah cara memandang dan bertindak. Ketika
memandang dengan penuh cinta, seluruh perilaku kita pun mencerminkan perasaan
itu. Kala bertemu orang lain, begitu mudah kita menebarkan senyum. Saat melihat
saudara kita yang sedang kesusahan, begitu mudah kita memberikan pertolongan.
Sehingga orang-orang pun merasa nyaman dengan perlakuan kita. Orang yang terus
menebarkan cinta dan pertolongan, akan selalu diliputi oleh energi cinta. Orang-orang
pun akan mendekatinya dengan penuh cinta.
Bab 3
Kesimpulan
1. Manajemen bisnis yang dijalankan Rasulullah SAW hingga kini maupun di
masa mendatang akan selalu relevan diterapkan dalam bisnis modern
2. Dan berikut prinsip- prinsip yang dicontohkan rasulullah untuk menjadi
pebisnis yang sukses :
j. Memiliki pengetahuan yang cukup
k. Jujur dan amanah
l. Menghindari sumpah
m. Toleransi
n. Memilih yang halal
o. Rapi dalam adminisrasi
p. Bersilaturahmi
q. Banyak beristigfar dan berdoa
r. Membayar zakat dan banyak bersedekah
3. Etika dalam berbisnis diantaranya ialah :
a. Jujur dalam berdagang
b. Menolong dan memberi manfaat kepada orang lain
c. Tidak boleh minipu takaran dan berbohong kepada orang lain
d. Tidak boleh mengganggu atau menjelekkan bisnis orang lain
e. Tidak boleh menimbun barang
f. Tidak melakukan monopoli
g. Komoditi bisnis yang dijual adalah barang yang suci dan halal
h. Bisnis yang dilaksanakan bersih dari unsur riba
i. Bisnis dilakukan dengan suka rela
j. Membayar upah sebelum kering keringat karyawan
4. Berikut strategi yang dicontohkan rasulullah SAW agar dapat mendapatkan
hasil yang maksimal dalam bisnis :
a. Sayangi pelanggan
b. Bedakan produk anda
c. Jujur
5. Dan berikut rahasia rasulullah SAW dalam berbisnis dan dapat kita ambil
hikmah agar bisnis kita seperti rasulullah SAW :
a. Menjadikan bekerja sebagai ladang menjemput surga
b. Dalam dunia bisnis, kejujuran dan kepercayaan tak boleh ditawar sama
sekali.
c. Tak cuma bisa mimpi, tapi harus jago mewujudkan mimpi itu.
d. Berpikir visioner, kreatif dan siap menghadapi perubahan.
e. Rasulullah memiliki planning dan goal setting yang jelas.
f. Pintar mempromosikan diri.
g. Menggaji karyawan sebelum kering keringatnya.
h. Mengetahui rumus “bekerja dengan cerdas”.
i. Mengutamakan sinergisme.
j. Berbisnis dengan cinta.
k. Pandai bersyukur dan berucap terima kasih.
l. Menjadi manusia paling bermanfaat
Daftar Pustaka
Kamaluddin, Laode. 2007. Rahasia Bisnis Rasulullah. Jakarta : wisata ruhani
Baidan, Nashrudin. 2011. Etika Islam dalam Berbisnis. Solo : zada hanivah
Yasin, Yuli. 2010. 10 Prinsip Bisnis Rasulullah: kataelha
Guntara, Tharik. Hardiono, Sudibyo, Utus. Marketing Muhammad. Jakarta : salamadani
http://rahasiabisnisrasulullah-sofyan.blogspot.com/
http://gudangdoa.blogspot.com/2013/06/bisnis-dan-berdagang-ala-nabi-muhammad.html