25
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 233 “Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiba ayah memberi makan dan pakaian epada para ibu dengan cara yang makruf”. Manusia merupakan bagian dari kehidupan yang ada di muka bumi dalam kehidupannya manusia terjadi proses regenerasi. Dalam hal ini peran seorang ibu memegang peranan yang sangat penting untuk menciptakan generasi atau keturunan yang berkualitas, untuk itu diperlukan pengetahuan dan wawasan kepada calon ibu untuk memberikan ASI yang baik kepada calon bayinya. Berdasarkan ilmu kessehatan No.450/2003, bahwa ASI memberikan dampak positif bagi bayi yaitu berupa kecerdasan, kesehatan pencernaan, kesehatan tulang, kesehatan gigi dan kesuburan pertumbuhan badan. B. MAKSUD DAN TUJUAN Untuk mengetahui pandangan islam tentan ASI i

Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 233 “Para ibu hendaklah menyusui

anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan

penyusuan. Dan kewajiba ayah memberi makan dan pakaian epada para ibu dengan cara

yang makruf”.

Manusia merupakan bagian dari kehidupan yang ada di muka bumi dalam

kehidupannya manusia terjadi proses regenerasi. Dalam hal ini peran seorang ibu

memegang peranan yang sangat penting untuk menciptakan generasi atau keturunan yang

berkualitas, untuk itu diperlukan pengetahuan dan wawasan kepada calon ibu untuk

memberikan ASI yang baik kepada calon bayinya.

Berdasarkan ilmu kessehatan No.450/2003, bahwa ASI memberikan dampak

positif bagi bayi yaitu berupa kecerdasan, kesehatan pencernaan, kesehatan tulang,

kesehatan gigi dan kesuburan pertumbuhan badan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Untuk mengetahui pandangan islam tentan ASI

i

Page 2: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

ASI adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung berbagai zat gizi dan

antibody yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang mendapatkan ASI

secara eksklusif terbukti lebih cerdas dan tidak mudah terserang penyakit.

Menurut para ahli, saat lahir ke dunia, seorang bayi telah memiliki otak yang

berkapasitas 100 miliar sel otak (neuron) dengan koneksi-koneksi awal. Artinya, jumlah

neuron di dalam otak si kecil 16 kali lebih banyak daripada jumlah penduduk bumi.

Bahkan, lebih banyak daripada jumlah bintang di Galaksi Bima Sakti.

Akan tetapi, otak bayi dengan potensi sedahsyat ini bukanlah “barang jadi”. Ia

“belum matang” karena belum terhubung dalam jaringan, antarsatu dengan yang lainnya.

Ia membutuhkan sentuhan agar bisa berkembang secara optimal. “Otak bayi masih

berupa produk mentah yang belum selesai. Otak neonatal hanyalah sebuah lukisan

berbentuk sketsa, cetak biru yang sama sekali belum sempurna. Tangan-tangan

lingkunganlah yang akan menyelesaikan atau membengkalaikannya,” demikian ungkap

Dr. Jalaluddin Rakhmat (2005: 223).

Berbagai penelitian melaporkan bahwa struktur otak, termasuk pula kualitas daya

ingat, konsentrasi, penilaian, kecerdasan, perasaan, dan emosi anak, sangat dipengaruhi

oleh kualitas dan kuantitas asupan zat makanan yang dikonsumsinya. Dengan kata lain,

terdapat hubungan antara konsumsi makanan dan fungsi kognitif pada bayi.

Pada anak yang baru lahir, nutrisi atau zat gizi sebagai sumber energi untuk

menjalankan berbagai proses metabolisme sebagian besar digunakan untuk melakukan

proses tumbuh kembang, termasuk tumbuh kembang otaknya.

Dari manakah anak bisa mendapatkan asupan nutrisi tersebut? Asupan gizi

seimbang pada balita, khususnya bayi, tidak lain dan tidak bukan berasal dari ASI alias

Air Susu Ibu. Inilah cairan ajaib tiada tanding ciptaan Yang Mahakuasa untuk memenuhi

kebutuhan gizi bayi sekaligus melindunginya dari serangan penyakit.

Bagi bayi, khususnya dalam rentang usia 0-6 bulan, ASI adalah makanan utama

sekaligus makanan paling sempurna. Komposisi gizinya sangat pas untuk mendukung

proses tumbuh kembang bayi. Keseimbangan aneka zat gizi yang terkandung di

dalamnya pun berada pada tingkat terbaik dan memiliki bentuk paling baik bagi tubuh

bayi.

i

Page 3: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

ASI pun kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel

otak dan perkembangan sistem saraf. Betapa tidak berkhasiat, ASI mengandung lebih

dari 1000 jenis nutrien. Itulah mengapa, jumlah asupan zat gizi yang dibutuhkan bayi

dapat terpenuhi secara seimbang dan proporsional. Artinya, jumlah protein, karbohidrat,

dan lemak, berkisar antara 10-15 persen, 60-70 persen, dan 20-25 persen dari kalori yang

dibutuhkan per kilogram berat badan dapat terpenuhi.

Penelitian para ahli pun menunjukkan bahwa ASI mampu memberikan

perlindungan terhadap penyakit dengan menyediakan lingkungan yang ramah bagi flora

normal (bakteri baik). Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus,

dan parasit berbahaya. ASI pun mengandung taurin, DHA (decosahexanoic acid), dan

AA (arachidonic acid) yang sangat dibutuhkan oleh bayi yang baru lahir.

Taurin merupakan asam amino kedua terbanyak dalam ASI yang berfungsi

sebagai neurotransmitter dan membantu proses pematangan sel otak. Adapun DHA dan

AA adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang yang diperlukan untuk mengoptimalkan

pembentukan sel-sel otak. Komponen-komponen gizi ini terkandung dalam ASI dalam

jumlah yang mencukupi sehingga seorang bayi tidak memerlukan makanan tambahan

hingga berusia enam bulan.

Fakta tentang keunggulan ASI tidak berhenti sampai di sini. Peranannya dalam

mendukung tumbuh kembang bayi akan berubah seiring dengan tahapan-tahapan yang

dilalui bayi dan jenis zat-zat makanan yang dibutuhkan pada tahapan tertentu. Kandungan

zat gizi dalam ASI berubah guna memenuhi kebutuhan yang sangat khusus ini.

Sebagai contoh, dua minggu setelah kelahiran merupakan waktu kolostrum, air

susu pertama berupa cairan bening berwarna kekuning-kuningan. Antara 2-4 minggu

disebut waktu susu peralihan. Setelah satu bulan disebut waktu ASI biasa. Oleh karena

itu, ASI yang diberikan pada masa awal menyusui berbeda kualitasnya dengan ASI yang

keluar belakangan. Pada masa awal, ASI mengandung lebih banyak protein, kemudian

komposisinya berubah dengan didominasi oleh lemak.

ASI, yang senantiasa berada pada suhu yang paling sesuai, adalah makanan yang

paling mudah dicerna bayi karena mengandung whey dan casein yang sesuai untuk bayi.

Perbandingan whey dan casein dalam ASI adalah 65:35 sehingga protein ASI lebih

mudah dicerna oleh bayi. Karena proses pencernaan dilakukan dengan mudah, energi

yang digunakan bayi untuk mencerna ASI pun menjadi sangat minimal sehingga ia dapat

menggunakan cadangan energi untuk kegiatan tubuh lainnya, seperti pertumbuhan dan

perkembangan organ.

i

Page 4: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

Itulah mengapa, sehebat apa pun susu formula tidak akan pernah mampu

menandingi kehebatan ASI, baik dari segi komposisi, kualitas, maupun proses

penyerapannya oleh bayi. Dengan demikian, pemberian ASI eksklusif kepada bayi

menjadi sebuah keharusan.

B. MANFAAT ASI

1. Mengandung kolostrum yang berfungsi sebagai antibody alami, terutama ASI yang

pertama kali keluar.

2. Menggandung berbagai zat gizi lengkap bagi pertumbuhan, seperti karbohidrat,

lemak, protein, berbagai vitamin dan mineral.

3. Prktis, higienis dan selalu tersedia.

4. Tidak pernah basi seperti susu formula.

5. Mudah dicerna.

6. Murah karena tidak perlu membeli.

7. Meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi.

C. ASI DAN KECERDASAN

Menurut James W. Anderson seorang ahli dari universitas ketucky membuktikan

bahwa IQ (tingkat kecerdasan) bayi yang diberi ASI lebih tinggi lima angka darp pada

bayi lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga

enam bulan bermanfaat bagi kecerdasan bayi, dan anak yang disusui kurang dari delapan

minggu tidak memberikan manfaat pada IQ.

D. ASI MENURUT BERBAGAI PANDANGAN AGAMA ISLAM

Susu merupakan makanan terpenting dan sumber kehidupan satu-satunya bagi

bayi di bulan-bulan pertama usianya. Susu terbaik untuk anak adalah air susu ibu karena

dengan menyusui terjadilah kontak cinta dan kasih sayang antara ibu dan anak. Ibu

adalah orang yang paling mampu memberikan cinta dan kehangatan yang sesungguhnya

kepada anak dengan naluri keibuannya yang diberikan Allah kepadanya.

“Dengan menyusui, hubungan cinta dan kasih sayang antara ibu dan anak akan semakin

erat dan akan membuat anak merasa tenang dan aman”. (riwayat-riwayat Ahlul bait a.s)

Imam Amirul Mu’minin Ali a.s. berkata yang artinya , “Tidak ada air susu yang

lebih berbarokah bagi anak bayi dari air susu ibunya sendiri.”

i

Page 5: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

Riset ilmiah telah membuktikan bahwa ASI merupakan makanan terbaik bagi

bayi. Selain itu, dengan menyusui anak akan merasa aman dan tenang berada di dalam

pelukan ibunya.

a. Air susu dan ibu yang menyusui

Baik air susu maupun ibu yang menyusi berpengaruh pada perkembangan

jasmani dan rohani anak, ada bebrapa kriteria bagi ibu susu yang dijelaskan oleh

Imam Muhamad Baqir a.s. “Susukanlah anak kalian pada wanita yang cantik dan

jangan kalian susukan kepada wanita yang buruk rupa karena air susu akan

berpengaruh pada parasnya”.

Ada larangan dari Ahlul Bait a.s. untuk menyusukan anak pada beberapa

wanita, diantaranya wanita majusi dengan syarat mereka harus melarang wanita

tersebut meminum minuman keras.

“Jika wanita ahlul kitab akan menyusui anakmu, pertama kali, laranglah ia dari

minuman keras”. (riwayat Imam ja’far Shadiq a.s)

Imam Ja’far Shadiq a.s juga melarang kita untuk menyusukan anak pada

wanita pelacur dan wanita yang memiliki air susu hasil dari perzinaan.

Hikmah dari larangan tersebut adalah karena air susu sangat berpengaruh pada

kepribadian anak. Wanita pezina selalu hidup dalam keresahan hati dan

ketidaktenangan. Ia selalu dihantui oleh perasaan bersalah dan berdosa pada tuhan

pada hari pertama terbentuknya janin di rahimnya. Semenjak saat itu sampai ia

melahirkan, perasaan yang tidak menentu selalu hadir si hatinya. Kondisi jiwa dan

mental deperti itu sangat berpengaruh pada kestabilan mental dan keseimbangan jiwa

anaknya. Karena itulah, air susu anak hasil zinapun tidak baik bagi anak kita.

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa rosulullah SAW. Mengingatkan kita

untuk berhati-hati terhadap air susu wanita pelacur dan wanita gila. Beliau bersabda

yang artinya “jagalah anak kalian dari air susu wanita pezina dan wanita gila karena

air susu akan meninggalkan kesannya pada anak tersebut”.

b. Tatacara dan masa menyusui

Para pakar psikologi menekankan agar para ibu hendaknya dalam keadaan

yang tenang saat menyusui, lalu menyentuh kening anaknya dengan lembut. Selain

itu mereka menyebutkan bahwa ibu tidak boleh memaksa anaknya untuk menghadap

ke payudaranya, karena dikhawatirkan hal itu akan mengejutkan dan

membingungkan anak.

i

Page 6: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

Dalam konsef yang diajarkan oleh Ahlul Bait a.s disebutkan juga tatacara dan

masa menyusui. Mereka menegaskan bahwa cara meyusui anak adalah dengan

memberikan kedua payudara ibu kepada anak bulan. Imam ja’far Shadiq a.s kepada

Ummu Ishak binti Sulaeman mengatakan yang artinya “ Wahai Ummu Ishaq, jangan

kau susui anak dengan satu payudara saja. Susuilah dari keduanya secara bergantian

karena salah satu mengeluarkan makanan bagi anak dan lainnya mengeluarkan

minuman untuknya.

Dalam riwayat lain beliau juga mengatakan “Masa menyusui adalah 21 bulan.

Jika kurang dari masa ini berarti anak tersebut telah dizalimi haknya”.

Masa yang cukup panjang ini sangat baik bagi perkembangan mental dan

psikis anak, karena masa menyusu adalah masa yang sangat sensitif bagi anak dan

masa yang membentuk kepribadiannya. Saat sang ibu mendekapnya, ia akan

merasakan cinta dan kehangatan.

c. Makanan yang baik untuk ibu yang menyusui

Imam Ja’far shadiq a.s menganjurkan untuk memakan satu jenis kurma, yaitu

kurma barni. Beliau mengatakan “Berilah isi kalian yang baru melahirkan kurma

barni karena dapat membuat anak kalian berhati lembut “. Riwayat lain menyebutkan

bahwa beliau berkata: “ berilah istri kalian yang baru melahirkan kurma barni karena

dapat mempercantik paras anak kalian.

Ahlul Bait a.s dalam banyak riwayat menyebutkan daftar makanan yang baik

untuk pertumbuhan dan kesehatan diantaranya adalah roti untuk mencegah

datangnya penyakit, bubur gandum untuk menumbuhkan daging, menguatkan tulang

dan memudahkan pencernaan, bubur kacang adas untuk menurunkan darah tinggi

dan mengurangi temperatur badan, daging untuk mengurangi rasa amarah, bubur

daging untuk menyegarkan dan membuatnya penuh energi, buah jaitun untuk

mengeluarkan angin dari tubuh, anggur untuk mengurangi amarah dan buah pir untuk

manguatkan jantung. Selain itu, ahlul Bait a.s. menekankan pentingnya madu, telur,

susu, dan semua jenis buah-buahan. Semua paedah yang dihasilkan makanan-

makanan diatas juga akan didapatkan oleh bayi melalui ASI yang ia minum.

i

Page 7: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

E. KAITAN BANK ASI DENGAN RADLA'AH

a.      Pengertian ar-Radha'ah

Para ulama berbeda pendapat dalam mendefinisikan ar -radha' atau susuan. Menurut

Hanafiyah bahwa ar-Radha' adalah seorang bayi yang menghisap puting payudara seorang

perempuan pada waktu tertentu. Sedangkan Malikiyah mengatakan bahwa ar-Radha'

adalah masuknya susu manusia ke dalam tubuh yang berfungsi sebagai gizi. As-Syafi'iyah

mengatakan ar-Radha' adalah sampainya susu seorang perempuan ke dalam perut seorang

bayi. Al-Hanabilah mengatakan ar-Radha' adalah seorang bayi di bawah dua tahun yang

menghisap puting payudara perempuan yang muncul akibat kehamilan, atau meminum

susu tersebut atau sejenisnya.1[15]

b.      Batasan Umur

Para ulama berbeda pendapat di dalam menentukan batasan umur ketika orang menyusui yang bisa menyebabkan kemahraman.2[16] Mayoritas ulama mengatakan bahwa batasannya adalah jika seorang bayi berumur dua tahun ke bawah. Dalilnya adalah firman Allah swt:

Artinya: Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu

bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi makan dan

Pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut

kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan Karena anaknya

1[15] Cholil, Uman, Agama Menjawab Tentang Berbagai Masalah Abad Modern, Cet. 2, Surabaya: Ampel Suci, 1994, h. 267.

2[16] Ibid

i

Page 8: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

dan seorang ayah Karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila

keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan

permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu

disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan

pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan Ketahuilah bahwa

Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. 2 [al - Baqarah] : 233)

Hadist Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda:

�م�ج�اع�ة� ال ض�اع�ة م�ن� �م�االر� �ن ف�إ"Sesungguhnya persusuan (yang menjadikan seseorang mahram) terjadi karena lapar"

(HR Bukhari dan Muslim)

c.       Jumlah Susuan

Madzhab Syafi'i dan Hanbali mengatakan bahwa susuan yang mengharamkan adalah jika

telah melewati 5 kali susuan secara terpisah. Hal ini berdasarkan hadits Aisyah ra,

bahwasanya beliau berkata:

م� ث م�ن� ح�ر� ي وم�ات� م�ع�ل ض�ع�ات� ر� ر ع�ش� آن� �ق ر� ال م�ن� �ز�ل� ن أ ف�يم�ا �ان� ك

وم�ات� م�ع�ل �خ�م�س� ب س�خ�ن� ن �ه� �ي ع�ل �ه الل ص�ل�ى �ه� الل س ول ر� و ف�ي� ف�ت

آن� �ق ر� ال م�ن� أ ق�ر� ي ف�يم�ا و�ه ن� �م� ل و�س�"Dahulu dalam Al Qur`an susuan yang dapat menyebabkan menjadi mahram ialah sepuluh kali

penyusuan, kemudian hal itu dinasakh (dihapus) dengan lima kali penyusuan saja. Lalu

Rasulullah saw wafat, dan ayat-ayat Al Qur`an masih tetap di baca seperti itu." (HR Muslim)

Kapan seorang bayi menyusui dan dianggap sebagai satu susuan? Yaitu jika dia

menyusui, setelah kenyang dia melepas susuan tersebut menurut kemauannya. Jika dia menyusu

lagi setelah satu atau dua jam, maka terhitung dua kali susuan dan seterusnya sampai lima kali

menyusu. Kalau si bayi berhenti untuk bernafas, atau menoleh kemudian menyusu lagi, maka hal

itu dihitung satu kali susuan saja. (Sidiq Hassan Khan, Raudhatu an Nadiyah, 2/174)

d.      Cara Menyusu

Para ulama berbeda pendapat tentang tata cara menyusu yang bisa mengharamkan. Mayoritas

ulama mengatakan bahwa yang penting adalah sampainya air susu tersebut ke dalam perut bayi,

sehingga membentuk daging dan tulang, baik dengan cara menghisap puting payudara dari

perempuan langsung, ataupun dengan cara as-su'uth (memasukkan susu ke lubang hidungnya),

atau dengan cara al-wujur (menuangkannya langsung ke tenggorakannya), atau dengan cara yang

i

Page 9: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

lain.3[17] Sebagaimana Riwayat Abu Daud dan Daar Kuthny dari Ibnu Mas'ud bahwasannya

Rasulullah Saw. Bersabda,

�ح�م� لل ا �ت� �ب و�ان �ع ظ�م� ال ز� �ش� �م�اان �ال ا ض�اع� �ر� الTidak ada penyusuan kecuali yang membesarkan tulang dan menumbuhkan daging. (HR. Abu

Dawud).

F. HUKUM JUAL BELI ASI

Air Susu Ibu (ASI) adalah bagian yang mengalir dari anggota tubuh manusia, dan tidak

diragukan lagi itu merupakan karunia Allah bagi manusia dimana dengan adanya ASI tersebut

seorang bayi dapat memperoleh gizi. ASI tersebut merupakan sesuatu hal yang urgen di dalam

kehidupan bayi4[18]. Karena pentingnya ASI tersebut untuk pertumbuhan maka sebagian orang

memenuhi kebutuhan tersebut dengan membeli ASI pada orang lain. Jual beli ASI manusia itu

sendiri di dalam fiqih Islam merupakan cabang hukum yang para ulama berbeda pendapat di

dalamnya. Ada dua pendapat ulama tentang hal tersebut.

Pertama, tidak boleh menjualnya. Ini merupakan pendapat ulama madzhab Hanafi kecuali Abu

Yusuf, salah satu pendapat yang lemah pada madzhab Syafi'i dan merupakan pendapat sebagian

ulama Hanbali. Kedua, pendapat yang mengatakan dibolehkan jual beli ASI manusia. Ini

merupakan pendapat Abu Yusuf (pada susu seorang budak), Maliki dan Syafi'i, Khirqi dari

madzhab Hanbali, Ibnu Hamid, dikuatkan juga oleh Ibnu Qudamah dan juga madzhab Ibnu

Hazm.5[19]

G.   HUKUM MENDIRIKAN BANK ASI.

Bahwa di dalam pembolehan menjual ASI itu ada kemungkaran karena bisa menimbulkan

rusaknya pernikahan yang disebabkan kawinnya orang sesusuan dan hal tersebut tidak dapat

diketahui jika antara lelaki dan wanita meminum ASI yang dijual bank ASI tersebut. 6[21]

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa menjual ASI tersebut membawa manfaat bagi

manusia yaitu tercukupinya gizi bagi bayi karena kita melihat bahwa banyak bayi yang tidak

3[17] ] Masjfuk, Zuhdi, Masail Fiqhiyah: Kapita Selekta Hukum Islam, Cet. XI, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2000, h. 157.

4[18] Ibid., h. 165

5 [19] Abdul Qadim, Zallum, Beberapa Problem Kontemporer Dalam Pandangan Islam : Kloning, Transplantasi Organ, Abortus, Bayi Tabung, Penggunaan Organ Tubuh Buatan, Definisi Hidup dan Mati, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2003, h. 234.

6[21] Masjfuk, Zallum, Masail Fiqhiyah: Kapita Selekta Hukum Islam,.... h. 312

i

Page 10: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

memperoleh ASI yang cukup baik karena kesibukan sang ibu ataupun karena penyakit yang

diderita ibu tersebut. Tetapi pendapat tersebut dapat ditolak karena kemudaratan yang

ditimbulkan lebih besar dari manfaatnya yaitu terjadinya percampuran nasab. Padahal Islam

menganjurkan kepada manusia untuk selalu menjaga nasabnya. Kaidah ushul juga menyebutkan

bahwa :7[22]

ال�ح� ال�م�ص� ل�ب� ج� م�ن� ل�ى ا�و� ار� ر� الض� ع� د�ف�Menolak kemadharatan lebih utama dari pada menarik kemaslahatan.

Ibnu Sayuti di dalam kitab Asybah Wa Nadhaair menyebutkan bahwa di dalam kaidah

disebutkan bahwa diantara prinsip dasar Islam adalah :

ار ر� ب�الض� ال� ي�ز� ال� ار� ر� �ا�لض�

Kemudaratan itu tidak dapat dihilangkan dengan kemudaratan lagi.

Hal ini jelas, karena akan menambah masalah. Kaitannya dengan pembahasan kita yaitu,

ketiadaan ASI bagi seorang bayi adalah suatu kemudaratan, maka memberi bayi dengan ASI

yang dijual di bank ASI adalah kemudaratan pula. Maka apa yang tersisa dari bertemunya

kemudaratan kecuali kemudaratan. Karena Fiqih bukanlah pelajaran fisika dimana bila bertemu

dua kutub yang sama akan menghasilkan hasil yang berbeda. Maka penulis sependapat bahwa

hendaknya kita melihat mana yang lebih besar manfaatnya daripada kerusakannya.

H. SEBAGIAN ULAMA KONTEMPORER MEMBOLEHKAN BANK ASI.

Sebagian ulama kontemporer membolehkan pendirian bank ASI ini, diantara mereka adalah Dr.

Yusuf al-Qardhawi. Mereka beralasan :8[23]

a.       Bahwa kata kata radha'(menyusui) di dalam bahasa Arab bermakna menghisap puting

payudara dan meminum ASI-nya. Maka oleh karena itu meminum ASI bukan melalui menghisap

payudara tidak disebut menyusui, maka efek dari penyusuan model ini tidak membawa pengaruh

apa-apa di dalam hukum nasab nantinya.

b.      Yang menimbulkan adanya saudara sesusu adalah sifat "keibuan", yang ditegaskan Al-

Qur'an itu tidak terbentuk semata-mata diambilkan air susunya, tetapi karena menghisap teteknya

dan selalu lekat padanya sehingga melahirkan kasih sayang si ibu dan ketergantungan si anak.

Dari keibuan ini maka muncullah persaudaraan sepersusuan. Jadi, keibuan ini merupakan asal

(pokok), sedangkan yang lain mengikutinya.9[24]

7[22] Ibid., h. 320.

8[23] Cholil, Uman, Agama Menjawab Tentang Berbagai Masalah Abad Modern...., h. 311

9[24] Ibid., h. 314.

i

Page 11: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

c.       Alasan yang dikemukakan oleh beberapa madzhab dimana mereka memberi ketentuan

berapa kali penyusuan terhadap seseorang sehingga antara bayi dan ibu susu memilki ikatan

yang diharamkan nikah, mereka mengatakan bahwa jika si bayi hanya menyusu kurang dari lima

kali susuan maka tidaklah membawa pengaruh di dalam hubungan darah.

Setelah memperhatikan berbagai pendapat yang disampaikan oleh para ulama, penulis

tampaknya cenderung kepada yang membolehkan keberadaan Bank ASI dengan alasan

sebagaimana yang disebutkan.

i

Page 12: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Anak harus mendapatkan Air susu Ibunya jika hal tersebut tidak memungkinkan,

dianjurkan untuk mencari ibu susu mukmin dan sehat lahir dan batin. Namun bila ibu susu

dengan kriteria tersebut tidak didapatkan, kita diperbolehkan untuk mengambil ibu susu

yang tidak beragama (agama islam) dengan syarat melarangnya meminum-minuman keras

dan memakan atau meminum segala sesuatu yang dapat membahagiakan kaselamatan anak.

Kestabilan mental dan emosional ibu dan kesehatan jasmaninya haruslah

diperhatikan. Selain itu, untuk mendapatkan air susu dalam jumlah yang banyak dan

berkrealitas tinggi, dianjurkan agar ibu memakan makanan yang mengandung banyak gizi

karena hal itu sangat penting untuk pertumbuhan fisik dan psikis anak.

B. SARAN

Disarankan kepada Ibu-ibu untuk dapat memberikan ASI kepada bayinya secara

ekslusif. Karena selain dianjurkan oleh medis untuk kesehatan Ibu dan bayi, juga dianjurkan

dalam agama islam.

i

Page 13: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

DAFTAR PUSTAKA

Zuhdi Masjfuk, Masail Fiqhiyyah, (Jakarta: Haji Masagung, 1991)

MUI, Himpunan Keputusan dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia, (Jakarta:

Sekretariat MUI, 1415 H/1994 M)

Panji Masyarakat, No. 514 Tahun XXVIII, 1 September 1986

Ridho, Rasyid, Tafsir al-Manar, Vol. II, (Mesir: Dar-al-Manar, 1373)

Sabiq, Vide Sayyid, Fiqh as-Sunnah, Vol III, (Lebanon: Dar-al-Fikr, 1981)

Musbikin, Imam, Qawa’id Fiqhiyyah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Cet. I,

Mei 2001

i

Page 14: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ka hadirat Allah yang Maha Kuasa atas ridhonya kami dapat

menyelesaikan makalah ini. Peran dari makalah ini sebagai media atau sarana belajar bagi

pembaca untuk mengetahui tentang ASI Menurut Pandangan Islam.

Walaupun makalah ini sebagai media belajar pembaca, peran,dosen atau fasilitator

sangat menentukan keberhasilan pembaca dalam mencapai tingkat pengetahuan yang tertuang

dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kpada dosen atau fasilitator untuk

selalu membimbing, mengarahkan, dan memotivasi sehingga penulis tidak ada kesulitan dalam

mengerjakan.

Penulis menyadari isi dari makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari segi

penyajian maupun isi materinya. Karena kami masih tahap pembelajaran. Akhirnya kepada

semua pihak yang telah memberikan bantuan moral dan material, sehingga makalah ini selesai

dibuat, penulis mengucapkan terimakasih semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Raha, November 2013

Penyusun

i

Page 15: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................................ii

BAB I PENADAHULUAN

A. Latar Belakang .....................................................................................1

B. Maksud dan Tujuan .............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian ............................................................................................2

B. Manfat ASI ..........................................................................................4

C. ASI dan Kecerdasan ............................................................................4

D. ASI Menurut Berbagai Pandangan Agama ..........................................4

E. Kaitan bank ASI dengan radla’ah........................................................7

F. Hukum jual beli ASI.....................................................................9

G. Hukum mendirikan bank ASI........................................................9

H. Sebagian Ulama Membolehkan Bank ASI...........................................10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................12

B. Saran ....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................13

i

Page 16: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................... i

Daftar Isi.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................ 1

B. Tujuan............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Aborsi.............................................................................................................. 3

2. pandangan islam terhadap nyawa...................................................................................... 8

3. Hukum Aborsi dalam islam.............................................................................................. 9

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN................................................................................................................10

3.2 SARAN............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................1

i

Page 17: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

MAKALAH

PANDANGAN ISLAM TENTANG ASI

DI SUSUN OLEH:

NAMA : WA ODE FITRIYANTI

NIM : 2013.IB.0045

TINGKAT : I A.

AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA

KABUPATEN MUNA

2013 / 2014

i

Page 18: Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA

i