27
KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan bagi penyusun dalam menyelesaikan makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Dalam makalah ini, penyusun membahas tentang “Akad Jual Beli Murabahah dan Salam”. Dalam materi makalah ini akan diuraikan dua jenis akad yakni akad murabahah dan akad salam. Dalam pembahasan makalah ini penyusun mengutip dari berbagai sumber sebagai referensi yaitu dari buku-buku yang berkaitan dengan materi akad jual beli murabahah dan salam. Penyusun menyadari bahwa pembahasan materi yang disampaikan dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan dan menerima kritikan yang bersifat membangun dari para pembaca, sehingga makalah ini dapat dijadikan sebagai pedoman yang lebih berguna dan bermanfaat. Yogyakarta, 23 Februari 2014 Penyusun 1

Makalah Akad Murabahah Dan Salam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Akuntansi Syariah

Citation preview

Page 1: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan kelancaran dan kemudahan bagi penyusun dalam menyelesaikan makalah ini

sehingga selesai tepat pada waktunya.

Dalam makalah ini, penyusun membahas tentang “Akad Jual Beli Murabahah dan

Salam”. Dalam materi makalah ini akan diuraikan dua jenis akad yakni akad murabahah dan

akad salam.

Dalam pembahasan makalah ini penyusun mengutip dari berbagai sumber sebagai

referensi yaitu dari buku-buku yang berkaitan dengan materi akad jual beli murabahah dan

salam.

Penyusun menyadari bahwa pembahasan materi yang disampaikan dalam makalah ini

masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan dan menerima

kritikan yang bersifat membangun dari para pembaca, sehingga makalah ini dapat dijadikan

sebagai pedoman yang lebih berguna dan bermanfaat.

Yogyakarta, 23 Februari 2014

Penyusun

1

Page 2: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan perekonomian identik dengan transaksi jual-beli barang. Seringkali

transaksi yang dilakukan baik antara penjual dan pembeli tidak sesuai dengan syariah

yang berakibat terjadinya kerugian kepada salah satu pihak antara penjual dan

pembeli. Oleh karena itu, transaksi yang sesuai dengan syariah perlu diketahui yang

kemudian nantinya diharapkan dapat diimplementasikan baik oleh penjual maupun

pembeli agar setidaknya dapat meminimalisir kerugian yang terjadi. Dalam makalah

ini akan dijelaskan transaksi jual beli barang yang disertai dengan akad, dalam hal ini

akad murabahah dan akad salam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, muncul

beberapa rumusan masalah, antara lain:

1. Apa pengertian akad jual beli murabahah dan salam?

2. Apa saja jenis akad baik murabahah maupun salam?

3. Bagaimana rukun dan ketentuan akad murabahah dan salam?

4. Bagaimana ilustrasi akuntansi akad murabahah dan salam?

5. Bagaimana akad jual beli salam dikatakan berakhir?

2

Page 3: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Akad Murabahah

Akad jual beli Murabahah diatur dalam

1. Pengertian Murabahah

Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Jual-

beli dengan akad murabahah memiliki perbedn dengan akad jual-beli yang lain, yakni

penjual secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa harga perolehan barang

(harga pokok) dan berapa besar keuntungan (margin) yang diinginkan penjual

sehingga disini nanti akan terjadi proses penawaran dan terjadilah harga yang

disepakati oleh penjual dan pembeli.

2. Jenis Akad Murabahah

Jenis akad murabahah ada dua macam, yaitu:

a. Murabahah dengan pesanan (Murabahah to the Purchase Order)

Penjual melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari pihak

pembeli. Murabahah pesanan dapat bersifat mengikat dan juga tidak mengikat.

Bersifat mengikat artinya apabila pembeli telah memesan barang kepada

penjual, maka pembeli nantinya tidak dapat membatalkan pesanan tersebut

dikemudian hari. Apabila sebelum diserahkan kepad pembeli barang tersebut

mengalami penurunan nilai, maka hal itu menjadi beban penjual dan

mengurangi nilai akad.

3

(1)

(4)Penjual Pembeli

Produsen Supplier

(2)

(5)

(3)

Page 4: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

Keterangan:

1) Melakukan akad murabahah

2) Penjual memesan dan membeli pada supplier

3) Barang diserahkan kepada produsen

4) Barang diserahkan kepada pembeli

5) Pembayaran dilakukan oleh pembeli

b. Murabahah tanpa pesanan

Murabahah yang bersifat tidak mengikat

Keterangan:

1) Melakukan akad murabahah

2) Barang diserahkan kepada pembeli

3) Pembayaran dilakukan oleh pembeli

3. Rukun dan Ketentuan Akad Murabahah

a. Pelaku

Memiliki cakap hukum dan baligh sehingga bisa mengerti dan mampu

membedakan mana yang baik dan benar. Jual beli dengan anak kecil dianggap

sah apablia mendapat izin dari walinya.

b. Objek jual beli

1) Barang yang diperjualbelikan adalah barang halal.

“Sesungguhnya Allah mengharamkan menjualbelikan khamr, bangkai,

babi, patung-patung” (HR Bukhari Muslim)

4

Penjual Pembeli(1)

(3)(2)

Page 5: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

2) Barang yang diperjualbelikan harus memiliki nilai sehingga tidak

merugikan pembeli.

3) Barang tersebut dimiliki oleh penjual (bukan milik orang lain/barang

curian)

Barangsiapa membeli barang curian sedangkan ia tahu bahwa itu hasil

curian, maka sesungguhnya ia telah bersekutu didalam dosa dan aibnya”

(HR Al Baihaqi)

4) Barang tersebut dapat diserahkan keada pembeli tanpa tergantung dengan

kejadian tertentu dimasa depan demi menghindari gharar (ketidakpastian),

misalnya hasil panen,dll.

5) Barang harus dapat diketahui secara spesifik baik bentuk, jenis, rupa,

kualitas, maupun kuantitasnya.

6) Harga barang tersebut harus jelas diketahui oleh pembeli berikut cara

pembayarannya dengan cara tunai atau tangguh.

7) Barang yang akan dijual harus berada ditangan penjual.

c. Ijab Kabul

Ijab kabul merupakan pernyataan dan ekspresi saling rela diantara pihak-

pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui

korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi modern.

4. Ilustrasi Akuntansi Akad Murabahah dan Jurnal bagi Penjual dan Pembeli

Tunai Pesanan Mengikat

Transaksi (dalam ribuan rupiah)

Jurnal

Penjual Pembeli

1 Januari 2013

Penjual dan pembeli melakukan akad Murabahah. penjual membeli kepada pihak lain

Aset Murabahah 250000

Kas 250.000

5

Page 6: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

barang yang akan dijual kepada pembeli. Penjual membeli persediaan dari pihak lain seharga Rp.250.000 dan akan diserahkan pada 1 Februari 2013. Pesanan Mengikat.

20 Februari 2013

Jika terjadi penurunan nilai sebelum barang pesanan diserahkan kepada pembeli sebesar Rp. 10000.

Beban Penurunan nilai 10.000

Aset Murabahah 10.000

1 Februari 2013

Penjual sesuai akad menyerahkan barang kepada pembeli dengan nilai Rp. 260.000

Kas 260.000

Pend. margin murabahah 20.000

Aset Murabahah 240.000

Aset 260.000

Kas 260.000

6

Page 7: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

B. Akad Salam

1. Pengertian Akad Salam

Salam didefinisikan sebagai transaksi atau akad jual-beli di mana barang yang

diperjualbelikan belum ada ketika transaksi dilakukan, dan pembeli melakukan

pembayaran dimuka sedangkan penyerahan barang baru dilakukan di kemudian hari.

PSAK 103 mendefinisikan salam sebagai akad jual beli barang pesanan (muslam fiih)

dengan pengiriman di kemudian hari oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya

dilakukan oleh pembeli (al muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-

syarat tertentu.

2. Jenis Akad Salam

Terdapat dua jenis akad salam, antara lain:

a. Salam

Akad salam merupakan transaksi jual beli dimana barang yang

diperjualbelikan belum ada ketika transaksi dilakukan, pembeli melakukan

pembayaran di muka sedangkan penyerahan barang baru dilakukan di kemudian

hari.

Skema Salam

Barang

Keterangan:

1) Pembeli dan penjual menyepakati akad salam

2) Pembeli membayar kepada penjual

3) Penjual menyerahkan barang

7

Penjual Pembeli(1)

(3)(2)

Page 8: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

b. Salam Paralel

Dalam pelaksanaannya ada dua transaksi salam yaitu antara pemesan

pembeli dan penjual serta antara penjual dan pemasok (supplier) atau pihak ketiga

lainnya. Hal ini terjadi ketika penjual tidak memiliki barang pesanan dan

memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan tersebut.

Salam paralel diperbolehkan asalkan akad salam kedua tidak bergantung

pada akad pertama yaitu akad antara penjual dan pemasok tidak bergantung pada

akad antara pembeli dan penjual. Dalam hal ini, akad antara pemasok dan penjual

terpisah dari akad penjual dan pembeli.

Skema Salam Paralel

Prosedur skema salam paralel kurang lebih sama dengan skema salam, hanya saja

ada pihak ketig yang terlibat.

3. Sumber Hukum Akad Salam

a. Al-Quran

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai

untuk waktu yang ditentukan, hendaknya kamu menuliskannya dengan benar…”

(QS. 2:282)

“Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad itu…” (QS. 5:1)

b. Al-Hadis

“Barang siapa melakukan salam, hendaknya ia melakukannya dengan takaran

yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka waktu yang diketahui.”

(HR. Bukhari Muslim)

8

Pembeli

1

3

2Pemasok Penjual

1a

3a

2a

Page 9: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

Tiga hal yang di dalamnya terdpat keberkahan: jual beli secara tangguh

muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk

keperluan rumah, bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah)

4. Rukun dan Ketentuan Akad Salam

Rukun salam ada tiga, yaitu:

a. Pelaku, terdiri atas penjual (muslam ilaihi) dan pembeli (al muslam).

b. Objek akad berupa barang yang akan diserahkan (muslam fiih) dan modal salam

( ra’su maalis salam).

c. Ijab Kabul/serah terima.

Ketentuan syariah terdiri dari:

a. Pelaku adalah cakap hukum dan baligh

b. Objek akad

1) Ketentuan syariah yang terkait dengan modal salam, yaitu:

a) Modal salam harus diketahui jenis dan jumlahnya.

b) Modal salam berentuk uang tunai.

c) Modal salam diserahkan ketika akad berlangsung, tidak boleh utang atau

merupakan pelunasan piutang.

2) Ketentuan syariah barang salam

a) Barang tersebut harus dapat diidentifikasi spesifikasi dan karakteristik

yang jelas seperti kualitas, jenis, ukuran dan lain sebagainya.

b) Barang tersebut harus dapat dikuantifikasi/ditakar/ditimbang.

c) Waktu penyerahan barang harus jelas.

d) Barang tidak harus ada di tangan penjual tetapi harus ada pada waktu yang

ditentukan.

e) Apabila barang yang dipesan tidak ada pada waktu yang ditentukan, maka

akad menjadi rusak dan pembeli dapat memilih apakah akan menunggu

sampai barang yang dipesan tersedia atau membatalkan yang diikuti

pengembalian dana yang telah diterima penjual.

9

Page 10: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

f) Apabila barang cacat atau tidak sesuai dengan yang disepakati dalam akad,

maka pembeli boleh memilih untuk menerima atau menolak. Jika

menolak, maka penjual memiliki utang yang berbentuk pengembalian dana

atau menyerahkan barang sesuai dengan akad.

g) Apabila barang yang dikirim memiliki kualitas lebih baik, maka enjual

tidak boleh meminta tambahan pembayaran dan hal ini dianggap sebagai

pelayanan kepuasan pelanggan.

h) Apabila barang yang dikirim kualitasnya lebih rendah, pembeli boleh

memilih menolak atau menerimanya. Jika menerima, pembeli tidak boleh

meminta penurunan harga.

i) Barang boleh dikirim sebelum jatuh tempo asalkan disetujui oleh kedua

belah pihak dengan syarat kualitas dan jumlah barang yang sesuai dengan

kesepakatan, dan tidak boleh menuntut penambahan harga.

j) Penjualan kembali barang yang dipesan sebelum diterima tidak dibolehkan

secara syariah.

k) Kaidah penggantian barang yang dipesan dengan barang lain. Hal ini

dibolehkan asalkan kualitas dan spesifikasinya sama walaupun dengan

sumber yang berbeda.

l) Apabila tempat penyerahan barang tidak disebutkan, akad tetap sah.

Namun sebaiknya dijelaskan dalam akad.

3) Ijab Kabul

Pernyataan dan ekspresi saling rela di antara pihak-pihak pelaku akad yang

dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan

cara-cara komunikasi modern.

5. Berakhirnya Akad Salam

Hal-hal yang dapat membatalkan kontrak, antara lain:

a. Barang yang dipesan tidak ada pada waktu yang ditentukan.

b. Barang yang dikirim cacat atau tidak sesuai dengan yang disepakati dalam

akad.

c. Barang yang dikirim kualitasnya lebih rendah, dan pembeli memilih untuk

menolak atau membatalkan akad.

10

Page 11: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

d. Barang yang dikirim kualitasnya tidak sesuai akad tetapi pembeli

menerimanya.

e. Barang diterima.

6. Perlakuan Akuntansi (PSAK 103)

a. Akuntansi untuk pembeli

Hal-hal yang harus dicatat oleh pembeli dalam transaksi secara akuntansi :

1) Pengakuan piutang salam,piutang salam diakui pada saat modal usaha salam

dibayarkan atau dialihkan kepada penjual.Modal usaha salam disajikan

sebagai piutang salam.

2) Pengukuran modal usaha salam

Modal salam dalam bentuk kas di ukur sebesar jumlah yang dibayarkan

Jurnal :

Dr.Piutang salam                                            xxx

            Kr.kas                                                     xxx

Modal usaha salam dalam bentuk aset non kas diukur sebesar nilai

wajar,selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat modal usaha non kas yang

diserahkan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penyerahan

modal usaha tersebut.

a) Pencatatan apabila nilai wajar lebih kecil dari nilai tercatat

Jurnal :

Dr. Piutang Salam                                                   xxx

Dr.Kerugian                                                           xxx

       Kr.Aset non kas                                                           xxx

b) Pencatatan apabila nilai wajar lebih besar dari nilai tercatat

Jurnal :

Dr.Piutang Salam                                                  xxx

Kr.Aset non kas                                                      xxx

       Kr.keuntungan                                  xxx

11

Page 12: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

3) Penerimaan barang pesanan

a) Jika barang pesanan sesuai dengan akad,maka dinilai sesuai dengan nilai

yang disepakati.

Jurnal :

Dr.Aset salam                                                       xxx

       Kr.Piutang salam                                               xxx

b) Jika barang pesanan berbeda kualitasnya.

Nilai wajar dari barang pesanan yang diterima nilainya sama atau lebih

tinggi dari nilai barang pesanan yang tercantum dalam akad,maka

barang pesanan yang diterima diukur sesuai nilai akad.

Jurnal :

Dr.Aset Salam                                             xxx

      Kr.piutang salam                                      xxx

Jika nilai wajar dari barang pesanan yang diterima lebih rendah dari

nlai barang pesanan yang tercantum dalam akad,maka barang pesanan

yang diterima diukur sesuai dengan nilai wajar pada saat diterima dan

selisihnya diakui sebagai kerugian.

Jurnal :

Dr.Persediaan-Aset Salam(diukur pada nilai wajar)   xxx

Dr.kerugian Salam                                                        xxx

     Kr.Piutang Salam                                              xxx

c) Jika pembeli tidak menerima sebagian atau seluruh barang pesanan pada

tanggal jatuh tempo pengiriman,maka:

Jika tanggal pengiriman diperpanjang,maka nilai tercatat piutang salam

sebesar bagian yang belum dipenuhi sesuai dengan nilai yang

tercantum dalam akad,dan jurnal atas bagian barang pesanann yang

diterima ;

Jurnal :

Dr.Aset Salam (sebesar jumlah yang diterima)      xxx

12

Page 13: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

            Kr.Piutang Salam                                              xxx

Jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya,maka piutang

salam berubah menjadi piutang yang harus dilunasi oleh penjual

sebesar bagian yang tidak dapat dipenuhi.

Jurnal :

Dr.Aset lain-lain-Piutang                          xxx

Kr.Piutang Salam                                             xxx

Jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya dan pembeli

mempunyai jaminanatas barang pesanan serta hasil penjualan

jaminantersebut lebih kecil dari nilai piutang salam,maka selisih antara

nilai tercatat piutang salam dan hasil penjualan jaminan tersebut diakui

sebagai piutang kepada penjual.

Jurnal :

Dr.Kas                                                             xxx

Dr.Aset lainnya-Piutang pada penjual             xxx

        Kr.Piutang Salam                                          xxx

Jika hasil penjualan jaminan tersebut lebih besar dari nilai tercatat piutang

salam maka selisihnya menjadi hak penjual.

Jurnal :

Dr.Kas                                                 xxx

            Kr.Utang Penjual                                          xxx

             Kr.Piutang Salam                                          xxx

4) Denda yang diterima dan diberlakukan oleh pembeli diakui sebagai bagian

dana kebajikan.

Jurnal :

Dr.Dana Kebajikan-Kas                                 xxx

          Kr.Kebajikan-Pendptan Denda                      xxx

Denda hanya boleh dikenakan kepada penjual yang mampu menyelesaikan

kewajibannya,tetapi sengaja tidak melakukannya lalai. Hal ini tidak berlaku

13

Page 14: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

bagi penjual yang tidak mampu menunaikan kewajibannya karena Force

majeur.

5) Penyajian

a.       Pembeli menyajikan modal usaha salam yang diberikan sebagai piutang

salam

b.      Piutang yang harus dilunasi oleh penjual karena tidak dapat mmemenuhi

kewajibannya dalam transaksi salam disajikan secara terpisah dari

piutang salam.

c.       Persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam diukur sebesar nilai

terendah biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi.Apabila

nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya

perolehan,maka selisihnya diakui sebagai kerugian.

6) Pengungkapan

a.       Besarnya modal usaha salam,baik yang dibiayai sendiri maupun yang

dibiayai secara bersama-sama dengan pihak lain.

b.      Jenis dan kuantitas barang pesanan

c.       Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK No.101 tentang penyajian

laporan keuangan syariah.

b. Akuntansi untuk penjual

1) Pengakuan kewjiban salam,kewajiban salam diakui pada saat penjual

menerima modal usaha salam.Modal usaha salam yang diterima disajikan

sebagai kewajiban salam.

2) Pengukuran kewajiban salam.

a) Jika modal usaha salam dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang

diterima.

Jurnal:

Dr.Kas                                                      xxx

            Kr.Utang Salam                                           xxx

b) Jika modal usaha salam dalam bentuk aset non kas diukur sebesar nilai

wajar.

14

Page 15: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

Jurnal :

Dr.Aset non Kas (nilai wajar)                    xxx

       Kr.Utang Salam                                     xxx

3) Kewajiban salam dihentikan pengakuannya (derecognation) pada saat

penyerahan barang kepada pembeli.

Jurnal :

Dr.utang Salam                                          xxx

             Kr.Penjualan                             xxx

4) Jika Penjual melakukan transaksi salam paralel,selisih antara jumlah yang

dibayar oleh pembeli akhir dan biaya perolehan barang pesanan diakui sebagai

keuntungan atau kerugian pada saat penyerahan barang pesanan oleh penjual

ke pembeli akhir.

Jurnal ketika membeli persediaan:

Dr.Aset Salam                                          xxx

              Kr.Kas                                xxx

Pencatatan ketika menyerahkan persediaan,jika jumlah yang dibayar oleh

pembeli akhir lebih kecil dari biaya perolehan barang pesanan.

Dr.Utang Salam                                              xxx

Dr.Kerugian Salam                                            xxx

           Kr.Aset Salam                                                 xxx

Pencatatan ketika menyerahkan persediaan,jika jumlah yang dibayar oleh

pembeli akhir lebih besar dari biaya perolehan barang pesanan.

Dr.Utang Salam                                                 xxx

            Kr.Aset Salam                                               xxx

             Kr.Keuntungan Salam                                    xxx

5) Pada akhir periode pelaporan keuangan,persediaan yang diperoleh melalui

transaksi salam diukur sebesar nilai terendah biaya perolehan atau nilai bersih

yang dapat direalisasi.Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah

dari biaya perolehan,maka selisihnya diakui sebagai kerugian.

6) Penyajian, penjual menyajikan modal usaha salam yang diterima sebagai

kewajiban salam.

7) Pengungkapan l

15

Page 16: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

a. Piutang salam kepada produsen (dalam salam paralel) yang memiliki

hubungan istimewa

b. Jenis dan kuantitas barang pesanan,dan

c. Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK 101 tentang penyajian laporan

keuangan syariah.

7. Ilustrasi Akuntansi Akad Salam

Modal salam dalam bentuk uang tunai

Transaksi (dlm ribuan rupiah) Penjual Pembeli

1 Jan 2013

Pembeli memberikan modal salam

senilai Rp 100.000 secara tunai.

Pengiriman dilakukan setelah Tgl 31

Mar 2013/masa panen.

Kas 100.000 (D)

Utang Salam 100.000 (K)

Piutang Salam 100.000 (D)

Kas 100.000 (K)

31 Mar 2013

Barang dikirim penjual

Barang sesuai akad

Barang tidak sesuai akad

(tetapi pembeli menerima)

1. Nilainya >100.000 (asumsi nilai

barang 110.000)

2. Nilainya <100.000 (asumsi nilai

barang 95.000)

3. Jika dilakukan salam parallel

dengan membeli aset salam

harga 95.000

o Jurnal pembelian aset salam

o Jurnal penyerahan aset salam

ke pembeli

(pembeli tidak menerima)

1. Penjual diberi tambahan waktu

2. Pembeli membatalkan pesanan,

penjual melunasi

Utang Salam 100.000 (D)

Penjualan 100.000 (K)

Utang Salam 100.000 (D)

Penjualan 100.000 (K)

Utang Salam 100.000 (D)

Penjualan 100.000 (K)

Aset Salam 95.000 (D)

Kas 95.000 (K)

Utang Salam 100.000 (D)

Aset Salam 95.000(K)

Keuntungan Salam 5.000 (K)

Perubahan dilakukan secara

teknis operasional

Utang Salam 100.000 (D)

Utang lain-lain 100.000 (K)

Utang lain-lain 100.000 (D)

Aset Salam 100.000 (D)

Piutang Salam 100.000 (K)

Aset Salam 100.000 (D)

Piutang Salam 100.000 (K)

Aset Salam 95.000 (D)

Kerugian 5.000 (D)

Piutang Salam 100.000 (K)

Aset Salam 95.000 (D)

Kerugian 5.000 (D)

Piutang Salam 100.000 (K)

Perubahan dilakukan secara

teknis operasional

Piutang lain-lain 100.000 (D)

Piutang Salam 100.000 (K)

Kas 100.000 (D)

16

Page 17: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

Kas 100.000 (K) Piutang lain-lain 100.000 (K)

17

Page 18: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Murabahah merupakan transaksi jual beli barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Jual-beli

dengan akad murabahah memiliki perbedaann dengan akad jual-beli yang lain, yakni

penjual secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa harga perolehan barang (harga

pokok) dan berapa besar keuntungan (margin) yang diinginkan penjual sehingga disini

nanti kemungkinan akan terjadinya proses penawaran yang kemudian terjadilah harga

yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

Jenis akad lainnya, Salam dapat diartikan sebagai salah satu jenis akad jual beli,

dimana pembeli membayar terlebih dahulu atas suatu barang yang spesifikasi dan

kuantitasnya jelas sedangkan barangnya baru akan diserahkan pada saat tertentu

dikemudian hari. Akad salam dapat membantu produsen dalam penyediaan modal

sehingga ia dapat menyerahkan produk sesuai dengan yang telah dipesan sebelumnya.

Sebaliknya, pembeli dapat jaminan memperoleh barang tertentu, pada saat ia

membutuhkan dengan harga yang disepakatinya diawal.

B. Saran

Dengan melihat mekanisme transaksi yang dilakukan, dalam akad murabahah

transaksi antara penjual dan pembeli bersifat transparan, dalam arti penjual member tahu

seberapa besar keuntungan yang dia dapatkan kepada calon pembeli. Sedangkan dalam

akad salam, kedua belah pihak, baik penjual maupun pembeli sama-sama memperoleh

keuntungan dimana penjual dapat mendapatkan modal dan pembeli mendapat jaminan

akan barang yang dipesan. Tentunya dengan spesifikasi dan kualitas barang yang jelas

dan telah disepakati pada saat akad. Kami menyarankan, transaksi jual beli baik akad

murabahah dan salam untuk diterapkan pada saat melakukan pembelian barang. Jika

transaksi jual-beli akad ini diterapkan, maka berbagai kemungkinan kerugian atas

transaksi yang dilakukan bisa dikurangi melihat dengan kelebihan secara ekonomis yang

bisa didapatkan baik penjual maupun pembeli.

18

Page 19: Makalah Akad Murabahah Dan Salam

DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati Sri,Wasilah.2009.Akuntansi Syariah Di Indonesia.Jakarta : Salemba Empat.

19