39
AIR TANAH DAN AKUIFER DISUSUN OLEH : 1204108010058 Iqbal januari Pratama 1204108010068 Hamzah Nailan Edward PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNSYIAH BANDA ACEH

Makalah Akuifer Air Tanah Sungai Iqbal Jp Hamzah Final

Embed Size (px)

DESCRIPTION

akuifere

Citation preview

AIR TANAH DAN AKUIFER

DISUSUN OLEH :1204108010058 Iqbal januari Pratama 1204108010068Hamzah Nailan Edward

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIK UNSYIAHBANDA ACEH 2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah tim Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.Makalahyang berjudul Air Tanah dan Akuifer ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Penyaliran Tambang. Makalah ini membahas tentang pembentukan air tanah dan jenis-jenis akuifer Kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan penulisan dimasa yang akan datang. Semoga makalahini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.

Banda Aceh, Februari 2015Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN1.1. LATARBELAKANG11.2. TUJUAN PENYUSUNAN1BAB II AIR TANAH DAN AKUIFER2.1. AIR TANAH22.2. AKUIFER82.3. KARAKTERISTIK BATUAN AKUIFER152.4. GERAKAN AIR MELALUI AQUIFER162.5. PARAMETER AKUIFER182.6. SUNGAI BAWAH TANAH19

BAB III PENUTUP3.1. KESIMPULAN22

DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Setiap kegiatan penambangan dipengaruhi oleh kondisi lapangan area pertambangan. Salah satu kondisi yang berpengaruh adalah keterdapatan air di area pernambangan. Keterdapatan air di area pertambangan mempengaruhi cara penambangan dan keselamatan pekerja. penyaliran tambang adalah suatu usaha yang diterapkan pada daerah penambangan untuk mencegah, mengeringkan, atau mengeluarkan air yang masuk ke daerah penambangan. Upaya ini dimaksudkan untuk mencegah terganggunya aktivitas penambangan akibat adanya air dalam jumlah yang berlebihan, terutama pada musim hujan. Selain itu, sistem penyaliran tambang ini juga dimaksudkan untuk memperlambat kerusakan alat serta mempertahankan kondisi kerja yang aman, sehingga alat-alat mekanis yang digunakan pada daerah tersebut mempunyai umur yang lama. Makalah ini menjelaskan tentang jenis-jenis air tanah, konsep pembentukan air tanah, jenis-jenis akuifer dan sungai bawah tanah. Informasi ini dibutuhkan untuk mengetahui jenis air tanah dan akuifer yang terdapat di area penambangan agar sistem pengendalian air tepat dan sesuai. 1.2. TUJUAN PENYUSUNANAdapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:1. Memenuhi Tugas mata Kuliah Penyaliran Tambang2. Menambah Pengetahuan mengenai air tanah3. Mengetahui konsep pembentukan air tanah4. Mengetahui lapisan akuifer5. Mengetahui jenis-jenis akuifer6. Mengetahui sungai bawah tanah

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. AIR TANAHAir tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah, Air tanah tersebut tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer. Akuifer tersebut dapat dijumpai pada dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan daerah topografi karst. Kedalaman air tanah tidak sama ada setiap tempat tergantung pada tebal-tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapian air tanah tersebut. Permukaan yang merupakan bagian atas dari tubuh air disebut permukaan preatik. Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Terdapat dua jenis lapisan dalam tanah yaitu :1. Lapisan kedap air (impermeable) 2. Lapisan tak kedap air (permeable).

Gambar 1. Lapisan air tanah

Kadar pori lapisan kedap sangat kecil sehigga kemampuan untuk meneruskan air juga kecil. Kadar pori adalah jumlah ruang di celah butir-butir tanah yang dinyatakan dalam bilangan persen. Sedangkan pori kadar lapisan tak kedap air cukup besar. Oleh karena itu kemampuan untuk meneruskan air juga besar. Air hujan yang jatuh di daerah ini akan terus meresap ke bawah sampai berhenti di suatu tempat setelah tertahan oleh lapisan yang kedap. Contoh lapisan tembus air ialah pasir, padas, kerikil dan kapur. Lapisan-lapisan ini merupakan tempat-tempat persediaan air yang baik karena merupakan tempat berkupulnya air sehingga pada-lapisan-lapisan tersebut terbentuk tubuh air.Selain lapisan kedap dan lapisan tak kedap juga terdapat lapisan peralihan yang merupakan variasi dari kedua jenis lapisan tersebut. Tekanan air yang timbul dari air tanah tak bebas tergantung pada perbedaan tinggi antara suatu tempat dengan daerah tangkapan hujannya. Pada daerah yang letak air tanahnya lebih rendah dari permukaan air tanah pada daerah tangkapan hujannya, air akan memancar keluar dari sumur yang di bor atau biasa disebut sumur artesis. Air artesis ini biasanya sangat penting bagi daerah yang kondisi tanahnya kering, air artesis ini dapat memberikan air sebanyak 8.000.000 m3 per hari.

Lapisan tanah kaitannya dengan kemampuan menyimpan dan meloloskan air dibedakan atas empat lapisan yaitu :1. Aquifer, adalah lapisan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah besar. Lapisan batuan ini bersifat permeable seperti kerikil, pasir dll.2. Aquiclude, adalah lapisan yang dapat menyimpan air tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah besar, seperti lempung, tuff halus dan silt.3. Aquifuge, adalah lapisan yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air, contohnya batuan granit dan batuan yang kompak.4. Aquifard, adalah lapisan atau ormasi batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya dapat melooskan air dalam jumlah yang terbatas.

2.1.1 Air bawah tanah berdasarkan kedalaman Air bawah tanah itu sendiri dapat di bagi menjadi dua yaitu : a. Air tanah dangkal Air tanah dangkal atau disebut juga air freatis, merupakan air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari permukaan tanah. Air tanah dangkal ini sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis ini berkurang dan begitu juga sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis ini akan meningkat. Air Freatis ini biasanya yang digunakan oleh masyarakat sebagai sumur. Komposisi zat terlarut setiap air freatis juga berbeda tergantung pada tanah di lingkungan sekitarnya. Air freatis ini juga mudah tercemar oleh lingkungan sekitarnya, pencemaran air tanah dangkal ini bisa dari tempat pembuangan sampah yang tidak terkendali dan letaknya berada di sekitar aliran air masuk kedalam permukaan tanah, pembuangan limbah dan sejenisnya yang bersifat cair juga dapat mempengaruhi pencemaran air tanah dangkal tersebut. a. Air tanah dalam Air tanah dalam atau disebut juga dengan air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan kedap air. Pada umumnya air artesis ini bebas dari mikroba karena mendapat saringan alam yang sempurna, dan biasanya air tanah dalam ini lebih jernih di bandingkan air freatis karena letaknya yang berada di antara lapisan kedap air dan proses pendapatannya yang sedikit lebih lama di bandingkan dengan air freatis. Kelemahannya di bandingkan dengan air freatis adalah jumlah ion yang terlarut di air artesis ini akan lebih banyak karena kontak langsung antara air dengan tempat di dalam tanah dengan waktu yang lama dan juga bergantung dengan komposisi tanahnya sendiri, dan biasanya air tanah dalam mengandung mineral yang cukup tinggi.

2.1.2 Pembentukan Air TanahAir tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada lajur/zona jenuh air (zone of saturation). Air tanah terbentuk berasal dari air hujan dan air permukan , yang meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan kemudian meresap makin dalam (percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah. Air tanah adalah salah satu faset dalam daur hidrologi , yakni suatu peristiwa yang selalu berulang dari urutan tahap yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer; penguapan dari darat atau laut atau air pedalaman, pengembunan membentuk awan, pencurahan, pelonggokan dalam tanih atau badan air dan penguapan kembali (Kamus Hidrologi, 1987). Dari daur hidrologi tersebut dapat dipahami bahwa air tanah berinteraksi dengan air permukaan serta komponen-komponen lain yang terlibat dalam daur hidrologi termasuk bentuk topografi, jenis batuan penutup, penggunaan lahan, tetumbuhan penutup, serta manusia yang berada di permiukaan. Air tanah dan air permukaan saling berkaitan dan berinteraksi. Setiap aksi (pemompaan, pencemaran dll) terhadap air tanah akan memberikan reaksi terhadap air permukaan, demikian sebaliknya.2.1.3 Wadah Air TanahSuatu formasi geologi yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan melalukan air tanah dalam jumlah berarti ke sumur-sumur atau mata air mata air disebut akuifer. Lapisan pasir atau kerikil adalah salah satu formasi geologi yang dapat bertindak sebagai akuifer. Wadah air tanah yang disebut akuifer tersebut dialasi oleh lapisan lapisan batuan dengan daya meluluskan air yang rendah, misalnya lempung, dikenal sebagai akuitard. Lapisan yang sama dapat juga menutupi akuifer, yang menjadikan air tanah dalam akuifer tersebut di bawah tekanan (confined aquifer). Di beberapa daerah yang sesuai, pengeboran yang menyadap air tanah tertekan tersebut menjadikan air tanah muncul ke permukaan tanpa membutuhkan pemompaan. Sementara akuifer tanpa lapisan penutup di atasnya, air tanah di dalamnya tanpa tekanan (unconfined aquifer), sama dengan tekanan udara luar. Semua akuifer mempunyai dua sifat yang mendasar: (i) kapasitas menyimpan air tanah dan (ii) kapasitas mengalirkan air tanah. Namun demikaian sebagai hasil dari keragaman geologinya, akuifer sangat beragam dalam sifat-sifat hidroliknya (kelulusan dan simpanan) dan volume tandoannya (ketebalan dan sebaran geografinya). Berdasarkan sifat-sifat tersebut akuifer dapat mengandung air tanah dalam jumlah yang sangat besar dengan sebaran yang luas hingga ribuan km2 atau sebaliknya. Ditinjau dari kedudukannya terhadap permukaan, air tanah dapat disebut (i) air tanah dangkal (phreatic), umumnya berasosiasi dengan akuifer tak tertekan, yakni yang tersimpan dalam akuifer dekat permukaan hingga kedalaman tergantung kesepakatan 15 sampai 40 m. (ii) air tanah dalam, umumnya berasosiasi dengan akuifer tertekan, yakni tersimpan dalam akuifer pada kedalaman lebih dari 40 m (apabila kesepakatan air tanah dangkal hingga kedalaman 40 m). Air tanah dangkal umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat (miskin) dengan membuat sumur gali, sementara air tanah dalam dimanfaatkan oleh kalangan industri dan masyarakat berpunya. Sebaran akuifer serta pengaliran air tanah tidak mengenal batas-batas kewenangan administratif pemerintahan. Suatu wilayah yang dibatasi oleh batasan-batasan geologis yang mengandung satu akuifer atau lebih dengan penyebaran luas, disebut cekungan air tanah.2.1.3 Pengaliran dan Imbuhan Air TanahAir tanah dapat terbentuk atau mengalir (terutama secara horisontal), dari titik daerah imbuh (recharge), seketika itu juga pada saat hujan turun, hingga membutuhkan waktu harian, mingguan, bulanan, tahunan, puluhan tahun, ratusan tahun, bahkan ribuan tahun,, tinggal di dalam akuifer sebelum muncul kembali secara alami di titik/daerah luah (discahrge), tergantung dari kedudukan zona jenuh air, topografi, kondisi iklim dan sifat-sifat hidrolika akuifer. Oleh sebab itu, kalau dibandingkan dalam kerangka waktu umur rata-rata manusia, air tanah sesungguhnya adalah salah satu sumber daya alam yang tak terbarukan. Saat ini di daerah-daerah perkotaan yang pemanfaatan air tanah dalamnya sudah sangat intensif, seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Denpasar, dan Medan, muka air tanah dalam (piezometic head) umumnya sudah berada di bawah muka air tanah dangkal (phreatic head). Akibatnya terjadi perubahan pola imbuhan, yang sebelumnya air tanah dalam memasok air tanah dangkal (karena piezometic head lebih tinggi dari phreatic head), saat ini justru sebaliknya air tanah dangkal memasok air tanah dalam. Jika jumlah total pengambilan air tanah dari suatu sistem akuifer melampaui jumlah rata-rata imbuhan, maka akan terjadi penurunan muka air tanah secara menerus serta pengurangan cadangan air tanah dalam akuifer. (Seperti halnya aliran uang tunai ke dalam tabungan, kalau pengeluaran melebihi pemasukan, maka saldo tabungan akan terus berkurang). Jika ini hal ini terjadi, maka kondisi demikian disebut pengambilan berlebih (over exploitation) , dan penambangan air tanah terjadi.

2.1.4. Mutu Air TanahSifat fisika dan komposisi kimia air tanah yang menentukan mutu air tanah secara alami sangat dipengaruhi oleh jenis litologi penyusun akuifer, jenis tanah/batuan yang dilalui air tanah, serta jenis air asal air tanah. Mutu tersebut akan berubah manakala terjadi intervensi manusia terhadap air tanah, seperti pengambilan air tanah yang berlebihan, pembuangan libah, dll Air tanah dangkal rawan (vulnerable) terhadap pencemaran dari zat-zat pencemar dari permukaan. Namun karena tanah/batuan bersifat melemahkan zat-zat pencemar, maka tingkat pencemaran terhadap air tanah dangkal sangat tergantung dari kedudukan akuifer, besaran dan jenis zat pencemar, serta jenis tanah/batuan di zona takjenuh, serta batuan penyusun akuifer itu sendiri. Mengingat perubahan pola imbuhan, maka air tanah dalam di daerah-daerah perkotaan yang telah intensif pemanfaatan air tanahnya, menjadi sangat rawan pencemaran, apabila air tanah dangkalnya di daerah-daerah tersebut sudah tercemar. Air tanah yang tercemar adalah pembawa bibit-bibit penyakit yang berasal dari air (water born diseases).

2.2. Akuifer Akuifer adalah lapisan batuan dibawah permukaan tanah yang mengandung air dan dapat dirembesi air. Akuifer adalah formasi geologi atau grup formasi yang mengandung air dan secara signifikan mampu mengalirkan air melalui kondisi alaminya. Batasan lain yang digunakan adalah reservoir air tanah, lapisan pembawa air. Todd (1955) menyatakan bahwa akuifer berasal dari Bahasa Latin yaitu aqui dari aqua yang berarti air dan ferre yang berarti membawa, jadi akuifer adalah lapisan pembawa air.Akuifer merupakan formasi geologi yang jenuh sehingga dapat dijadikan pemasok air dalam jumlah yang ekonomis (jumlahnya cukup untuk suatu keperluan seperti domestik, pertanian, peternakan, industri dan lainnya). Oleh sebab itu formasi ini harus mampu menyimpan dan melewatkan air. Serta suatu unit geologi yang jenuh dan mampu memasok air kepada sumur atau mata air sehingga dapat digunakan sebagai sumber air. Istilah lain adalah water bearing formation (formasi yang mengandung air) atau juga groundwater reservoir (waduk air tanah). Untuk dapat berpungsi sebagai akuifer, suatu batuan haruslah berpori atau berongga yang berhubungan satu sama lain, sehingga dapat menyimpan dan membiarkan air bergerak dari rongga ke rongga (M Akib Abro).Menurut Hendra Bakti, Air tanah merupakan air yang tersimpan dibawah permukaan tanah dan pergerakannya mengikuti hukum-hukum fluida. Keberadaanya di alam sangat tergantung dari ada tidaknya batuan yang dapat menyimpan dan meloloskan air dalam jumlah yang bearti atau dalam hal ini disebut sebagai akuifer secara alami tidak semua batuan dapat bertindak sebagai akuifer mengingat akan sangat bergantung pada ruang antar butiran (pori-pori batuan) dan permeabilitasnya. Tentunya batu pasir atau batuan sedimen berbutir kasar memiliki persyaratan untuk itu, terutama batuan-batuan yang belum terkompakan (unconsolidatet rock), karena itu juga sangat tergantung pada umur batuan. Secara umum dalam ilmu hidrogeologi, akifer merupakan suatu batuan/formasi yang mempunyai kemampuan menyimpan dan mengalirkan airtanah dengan jumlah yang berarti (significant). Batuan-batuan yang berumur tua biasanya telah mengalami kompaksi dan sementasi sehingga ruang antar butiran menjadi rapat termampatkan, menyebabkan tidak bisa menampung dan meloloskan air dalam jumlah banyak dan bahkan menjadi kedap air (impermeable). Dengan kata lain permeablitas dan porositasnya kecil demikian juga halnya dengan batuan beku dan batuan metamorfik. Pada zona-zona seperti ini sangat sulit sekali diharapkannya ada air tanah kecuali batuan-batuan tersebut banyak mengandung rekahan (fracture) yang selanjutnya disebut sebagai akuifer rekahan (fracture akuifer) Rekahan dapat disebabkan oleh tiga kemungkinan yaitu :(1) Pendinganan yang berlangsung pada saat pembentukan batuan, (2) erosi batuan dan pelepasan tekanan dari overburden, (3) efek struktur regional (flexing and faulting). Batuan beku dan metamorfik memiliki porositas yang kecil karena kristalnya yang saling interlocking. Kombinasi proses pelapukan (weathering) dan fracturing menyebabkan meningkatnya porositas. Batuan yang memilki rekahan porositasnya akan meningkat 2-5% sedangkan akibat pelapukan porositasnya meningkat 30-60%, akibatnya kemampuan air meresap kedalam batuan menjadi lebih besar.2.2.1 Pembentukan AquiferAkuifer adalah lapisan bawah tanahbatuan berpori atau pasir yang memungkinkangerakan air antara lapisan non-poribatuan (batu pasir, kerikil, atau batu kapur retak atau granit). Banyak orang cenderung berpikir akuifersebagai "danau bawah tanah" yang tidak terjadi karena air diadakan antara partikel batuan. Air infiltrat ke dalam tanah melalui pori-pori, celah, dan tempat lain sampai mencapai zona kejenuhan di mana semua ruang diisi dengan air(bukan udara). Zona kejenuhan terjadi karena infiltrasi air tanah mencapai lapisanbatuan kedap air sehingga tidak mampu menembus lebih jauh ke dalam bumi (lapisan kedap air yang dikenal sebagai "akuitar" atau "akiklud"). Air yang diselenggarakan di akuifer ini kenal sebagai air tanah.

Gambar proses pengisian akuiferBagian atas zona kejenuhan dikenal sebagai tabel air. Tabel biasanya air mengikuti bentuk topografi tanah di atas. Kedalaman muka air biasanya lebih besar padadaerah dengan curah hujan rendah daripada di daerah dengan curah hujan tinggi.Tabel air dapat meningkat dalam beberapa tahun basah dan jatuh di musim kemarau.

2.2.2. Jenis Jenis Akuifer2.2.2.1 Jenis-jenis akuifer berdasarkan jenis lithologi( lapisan batuan) a. Akuifer bebas atau akuifer tidak tertekan (Unconfined Aquifer) Akuifer bebas atau akuifer tak tertekan adalah air tanah dalam akuifer tertutup lapisan impermeable, dan merupakan akuifer yang mempunyai muka air tanah. Unconfined Aquifer adalah akuifer jenuh air (satured). Lapisan pembatasnya yang merupakan aquitard, hanya pada bagian bawahnya dan tidak ada pembatas aquitard di lapisan atasnya, batas di lapisan atas berupa muka air tanah. Permukaan air tanah di sumur dan air tanah bebas adalah permukaan air bebas, jadi permukaan air tanah bebas adalah batas antara zone yang jenuh dengan air tanah dan zone yang aerosi (tak jenuh) di atas zone yang jenuh. Akuifer jenuh disebut juga sebagai phriatic aquifer, non artesian aquifer atau free aquifer (Wuryantoro, 2007).

Gambar confined akuifer dan uncofined akuiferAir tanah ini banyak dimanfaatkan oleh penduduk untuk berbagai keperluan dengan kedalaman sumur umumnya antara 1 25 meter. Air tanah bebas masih merupakan sumber utama air bersih bagi sebagian besar penduduk dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemanfaatannya dilakukan dengan cara pembuatan sumur gali dan sumur pantek pada kedalaman kurang dari 20 meter di bawah permukaan, umumnya terdapat pada lapisan pasir, pasir kerikilan, tufa pasiran dan pasir lanauan. Air tanah bebas di dataran aluvial terdapat dalam lapisan pasir, pasir lempungan, pasir kerikilan dan pasir lempungan.

Mutu air tanah bebas bervariasi dari baik hingga jelek, asin rasa airnya hingga tawar, berwarna keruh hingga jernih. Kesadahannya berkisar antara 8,5 16,7, pH sekitar 6,7 11,2, sisa kering 353 580, sisa pijar 252 420, kadar kandungan ion klorida berkisar 25,5 6.685 mg/l, SO4 antara 40,5 246,9 mg/l. Khususnya untuk keperluan rumah tangga sehari-hari, kandungan air tanah bebas di dataran aluvial terkecuali daerah-daerah sekitar pantai, pemanfaatannya masih dapat dikembangkan. Sedangkan untuk daerah-daerah yang terletak sekitar 1 3 km dari garis pantai, penggunaan air tanah bebasnya sangat terbatas sekali disebabkan asin hingga payau rasa airnya. (Anonim3, 2008).yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini disebut dengan water table (preatik level), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.b. Akuifer tertekan (Confined Aquifer) Akuifer tertekan adalah suatu akuifer dimana air tanah terletak di bawah lapisan kedap air (impermeable) dan mempunyai tekanan lebih besar daripada tekanan atmosfer. Air yang mengalir (no flux) pada lapisan pembatasnya, karena confined aquifer merupakan akuifer yang jenuh air yang dibatasi oleh lapisan atas dan bawahnya. c. Akuifer bocor (Leakage Aquifer)Akuifer bocor dapat didefinisikan suatu akuifer dimana air tanah terkekang di bawah lapisan yang setengah kedap air sehingga akuifer di sini terletak antara akuifer bebas dan akuifer terkekang.

gambar akuifer bocor

d. Akuifer melayang (Perched Aquifer)Akuifer yang disebut akuifer melayang jika di dalam zone aerosi terbentuk sebuah akuifer yang terbentuk di atas lapisan impermeable. Akuifer melayang ini tidak dapat dijadikan sebagai suatu usaha pengembangan air tanah, karena mempunyai variasi permukaan air dan volumenya yang besar.2.2.2.2 Jenis-jenis akuifer berdasarkan Berdasarkan sifat fisik dan kedudukannya dalam kerak bumi Sedangkan menurut Kruseman dan deRieder, 1994. Berdasarkan sifat fisik dan kedudukannya dalam kerak bumi, akifer dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu a. Akifer bebas, yaitu akifer tak tertekan (unconfined aquifer) dan merupakan airtanah dangkal (umumnya 40 m) dan terletak di bawah akifer bebas. Airtanah dalam adalah airtanah yang kualitas dan kuantitasnya lebih baik daripada airtanah dangkal, oleh karenanya umum dipergunakan oleh kalangan industri termasuk di dalamnya kawasan pertambangan (Iskandarsyah, 2008).yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.

Gambar Ilustrasi tiga jenis akuifer menurut kruseman dan deRieder, 1994Struktur geologi sangat berpengaruh terhadap arah gerakan air tanah, tipe dan potensi akuifer. Stratigrafi yang tersusun atas beberapa lapisan batuan akan berpengaruh terhadap akuifer, kedalaman dan ketebalan akuifer, serta kedudukan air tanah. Jenis dan umur batuan juga berpengaruh terhadap daya hantar listrik, dan dapat menentukan kualitas air tanah. Pada mulanya air memasuki akuifer melewati daerah tangkapan (recharge area) yang berada lebih tinggi daripada daerah buangan (discharge area). Daerah tangkapan biasanya terletak di gunung atau pegunungan dan daerah buangan terletak di daerah pantai. Air tersebut kemudian mengalir kebawah karena pengaruh gaya gravitasi melalui pori-pori akuifer. Air yang berada dibagian bawah akuifer mendapat tekanan yang besar oleh berat air diatasnya, tekanan ini tidak dapat hilang atau berpindah karena akuifer terisolasi oleh akiklud diatas dan dibawahnya, yaitu lapisan yang impermeabel dengan konduktivitas hidrolik sangat kecil sehingga tidak memungkinkan air melewatinya. Jika sumur di bor hingga confined aquifer, maka air akan memancar ke atas melawan gaya gravitasi bahkan hingga mencapai permukaan tanah. Sumur yang airnya memancar keatas karena tekanannya sendiri di sebut sumur artesis (Wuryantoro, 2007).

Gambar confined aquifer, unconfined aquifer dan recharge area2.3. Karakteristik Batuan akuifer a.Aquicludeadalah formasi geologi yang mungkin mengandung air, tetapi dalam kondisi alami tidak mampu mengalirkannya, misalnya lapisan lempung. Untuk keperluan praktis, aquiclude dipandang sebagai lapisan kedap airb.Aquitard adalah formasi geologi yang semikedap, mampu mengalirkan air tetapidengan laju yang sangat lambat jika dibandingkan dengan akuifer. Meskipun demikian dalam daerah yang sangat luas, mungkin mampu membawa sejumlah besar air antara akuifer yang satu dengan lainnya. Aquiclude ini juga dikenaldengan nama formasi semi kedap atau leaky aquifer.c. Aquifugemerupakan formasi kedap yang tidak mengandung dan tidak mampu mengalirkan air.

2.4. Gerakan Air Melalui Aquifer Terdapat dua kekuatan utama mendorong pergerakan air tanah. Pertama air bergerak dariketinggian yang lebih tinggi ke elevasi yang lebih rendah karena pengaruhgravitasi. Kedua, air bergerak dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekananrendah. Bersama dua kekuatan membentuk kekuatan pendorong di belakangbergerak air tanah yang dikenal sebagai kepala hidrolik.Air memiliki potensi untuk bergerak melalui empat jenis batuan: batu yang tidak dikonsolidasi, batuan sedimen berpori, batuan vulkanik berpori, dan batuan retak.Dalam bahan yang tidak dikonsolidasi, partikel tidak melekat satu sama laindengan cara yang koheren (misalnya, pasir akan dikonsolidasi tetapi batu pasirakan dikonsolidasikan). Air dapat bergerak melalui ruang antara partikel. Kerikildan pasir akuifer yang umum. Karena ada ruang antara partikel lebih ketika partikel lebih besar, air bergerak lebih cepat melalui lapisan partikel besar (misalnya, kerikil) daripada yang dilakukannya melalui lapisan partikel kecil(misalnya, tanah liat).Karbonat batu, seperti batu gamping, yang rapuh sehingga mereka cenderunguntuk patah dan patah tulang ini memungkinkan beberapa gerakan air. Lebih penting lagi, karena air akan melarutkan batuan karbonat setelah air mampumemasuki patah tulang, bukaan di batu menjadi lebih besar memungkinkan gerakan lebih banyak air. Kapur batuan yang memiliki bukaan besar terlarut di dalamnya dikenal sebagai karst.Batuan vulkanik seperti basal diproduksi sebagai hasil dari aktivitas gunung berapi.Jika batu mendinginkan dengan cepat, patah tulang dapat diproduksi di bebatuanmemungkinkan gerakan air yang signifikan. Batuan metamorf dan kristal seperti granit, kuarsit, dan batu tulis pada dasarnya kedap gerakan air. Namun, patah tulang yang terjadi dalam batuan dapat memungkinkan gerakan air. Jumlah gerakan melalui batuan retak tergantung pada frekuensi dan keterkaitan dari patah tulang

a. Terkekang dan tidak terkekang Aquifer Semua akuifer memiliki lapisan kedap air di bawah mereka yang menghentikan air tanah dari infiltrasi lebih lanjut. Jika suatu akuifer memiliki lapisan kedap air di bawahnya tapi lapisan atasnya adalah permeabel, maka itu dianggap sebagaiakuifer bebas. Pada beberapa kesempatan lapisan permeabel dapat terjebak di antara dua lapisan kedap menghasilkan akuifer terbatas.

b. Recharge and Discharge akuiferAir dapat menjadi ditambahkan ke akuifer secara alami sebagai infiltrat air ke dalam tanah. Daerah di mana air infiltrat ke akuifer yang dikenal sebagai "zona resapan". Zona resapan akuifer bebas di atas umumnya daerah di atas akuiferkarena air dapat bergerak secara langsung dari permukaan ke dalam akuifer.Namun, untuk kasus aquifer tertekan, zona resapan mungkin terbatas pada kisarandi mana lapisan kedap mencapai permukaan.Karena air harus menyusup melalui lapisan tanah dan batuan untuk mencapaisuatu akuifer, harga resapan bisa sangat lambat dan rendah. Beberapa akuiferterbentuk sejak lama dan mereka tidak lagi secara aktif diisi ulang (beberapa orang menyebut jenis akuifer sebagai mengandung "air fosil").Air tanah dapat bergerak melalui akuifer hingga mencapai pembukaan ke permukaan. Dalam meresap, air mencapai permukaan atas area yang luas. Pada musim semi, air mengalir dari bumi pada titik kecil. Karena tekanan air di atasnya,air dari aquifer umumnya di bawah tekanan tinggi dan dapat mengakibatkanproduksi musim semi artesis. Mata air dan merembes hanya akan terus mengalirselama permukaan air lebih tinggi daripada mereka. Karena gerakan air, lokasizona resapan mungkin jauh dari lokasi rembesan dan mata air.Air juga dapat dihapus dari akuifer oleh aktivitas manusia pengeboran sumur.Akuifer secara historis sangat penting bagi manusia yang telah menggunakan airuntuk menyiram ternak, mengairi tanaman, powering pabrik, dan sebagai sumberair kota. Jika tingkat penghilangan air untuk digunakan manusia melebihi tingkat, sangat lambat alami resapan, maka jumlah total air dalam akuifer akan berkurang yang menyebabkan penurunan dari tabel air (deplesi akuifer). Tabel air rendahmemerlukan sumur yang lebih dalam yang sangat meningkatkan biaya memompaair dari akuifer dan selanjutnya menguras air dari tingkat, sudah lambat alami resapan.2.5. Parameter AkuiferSuatu akuifer mempunyai dua fungsi penting, yaitu sebagai penyimpan laksana sebuah waduk dan sebagai penyalur air seperti jaringan pipa. Kedua fungsi itu diemban oleh pori-pori atau rongga di dalam batuan akuifer itu. Dua sifat yang berhubungan dengan fungsinya sebagai penyimpan adalah porositas (porosity) dan hasil jenis (specific yield).Kemampuan suatu akuifer dalam kedua fungsi diatas dinyatakan dengan parameter akuifer.a. Koefisien KelulusanKoefisien kelulusan (K) adalah angka yang menunjukkan volume air per satuan waktu yang dapat melewati suatu satuan luas penampang yang tegak lurus arah aliran. Secara matematis dapat dinyatakn sebagai berikut :Dimana :v = volume per satuan waktu per luas penampang (m/det)dh/dL = gradient hidrolikb. TransmissivitasTransmissivitas adalah angka yang menyatakan laju aliran air yang dapat melewati satu satuan lebar akuifer. Harga T merupakan hasil kali K dengan tebal akuifer.T = K x b

Dimana :b = tebal akuiferT = transmissivitas.Nilai T dapat ditentukan dengan pengujian contoh akuifer di laboratorium, uji pemompaan atau pengkajian peta muka air tanah.c. Koefisien PenyimpananKoefisien penyimpanan adalah volume air yang keluar dari atau masuk ke akuifer per satuan luas permukaan per satuan perubahan head normal permukaan tersebut. Koefisien ini merupakan angka tanpa satuan sebagai perbandingan volume air dengan volume akuifer. Untuk akuifer harga S berkisar anata 10-1 sampai 10-62.6. SUNGAI BAWAH TANAHSungai bawah tanah adalah sungai yang mengalir sebagian atau seluruhnya di bawah tanah, dengan kata lain permukaan air dan tepi sungai tidak terekspos cahaya matahari. Sungai bawah tanah tidak sama dengan air tanah dan akuifer di mana air mengalir namun tidak seperti sungai melainkan melalui retakan kecil bebatuan dan pori-pori tanah. sungai yang alirannya berada di bawah tanah lazim disebut sebagai sungai bawah tanah.aliran sungai bawah tanah umumnya berada di kawasan pegunungan karst (batu gamping) yang tandus. terbentuknya aliran sungai bawah tanah didaerah karst terkait dengan sistem hidrologi di daerah tersebut. sistem hidrologi air bawah tanah didaerah karst berbeda dengan sistem hidrologi di kawasan non karstik. faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah adanya sifat fisik kimia karst atau batu gamping. batu gamping bersifat porous atau berpori sehingga ketika air hujan mengenainya akan langsung jatuh melewati celah celah pada lapisan batuan vertikal dan horizontal. air yang jatuh ke bawah permukaan tanah kemudian terakumulasi dan dalam suatu pola aliran tertentu membentuk aliran sungai dan melewati lorong-lorong gua, dan terbentuklah sungai bawah tanah.

2.6.1.Pembentukan karstFord dan Williams (1989) mendefinisikan karst sebagai medan dengan kondisi hidrologi yang khas sebagai akibat dari batuan yang mudah larut dan mempunyai porositas sekunder yang berkembang baik. Karst dicirikan oleh: (1) terdapatnya cekungan tertutup dan atau lembah kering dalam berbagai ukuran dan bentuk; (2) langkanya atau tidak terdapatnya drainase atau sungai permukaan, dan (3) terdapatnya gua dari sistem drainase bawah tanah.Karstifikasi atau proses permbentukan bentuklahan karst pada batuan karbonat didominasi oleh proses pelarutan. Proses pelaturan batugamping diawali oleh larutnya CO2 di dalam H2O membentuk H2CO3. Larutan H2CO3 tidak stabil terurai menjadi H- dan HCO32-. Ion H- inilah yang selanjutnya menguraikan CaCO3 menjadi Ca2+ dan HCO32- Secara ringkas proses pelarutan dirumuskan dengan reaksi sebagai berikut :CaCO3 + H2O + CO2 Ca2+ + 2 HCO3-Faktor pengontrol pembentukan karst meliputi : (1) batuan mudah larut, kompak, tebal, dan mempunyai banyak rekahan(2) curah hujan yang cukup(3) batuan terekspos di ketinggian yang memungkinkan perkembangan sirkulasi air atau drainase secara vertikal. Sementara faktor pendorong adalah : (1) temperatur (2) penutupan lahan. Teori tentang perkembangan karst paling pertama menjelaskan bahwa gua berkembang di zona vados oleh pergerakan air melului rekahan batuan. Tahapan dari pergerakan karst adalah sebagai berikut : Tahap I : rekahan (bidang perlapisan dan atau struktur) terlarut Tahap II : sungai bawah tanah mulai terbentuk Tahap III : sungai mengikis saluran hingga membentuk gua-gua

Sungai bawah tanah dapat dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup seperti ikan Amblyopsidae dan organisme troglobite yang telah beradaptasi dengan kegelapan total. Sungai bawah tanah dapat terbentuk secara alami maupun buatan. Sungai bawah tanah buatan dapat merupakan hasil dari penutupan permukaan sungai atau pengalihan aliran sungai, yang biasanya merupakan bagian dari pembangunan kawasan urban. Contoh sungai yang telah dialihkan arah alirannya yaitu Sungai Cheonggye di Seoul

BAB IIIKESIMPULAN

3.1. KesimpulanAir tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah, Air tanah tersebut tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer. Akuifer adalah formasi geologi atau grup formasi yang mengandung air dan secara signifikan mampu mengalirkan air melalui kondisi alaminya. Sungai bawah tanah adalah sungai yang mengalir sebagian atau seluruhnya di bawah tanah, dengan kata lain permukaan air dan tepi sungai tidak terekspos cahaya matahari. Sungai bawah tanah tidak sama dengan air tanah dan akuifer di mana air mengalir namun tidak seperti sungai melainkan melalui retakan kecil bebatuan dan pori-pori tanah. sungai yang alirannya berada di bawah tanah lazim disebut sebagai sungai bawah tanah. Air tanah yang terdapat dalam akuifer dan sungai bawah tanah merupakan sumber air bersih yang sangat penting bagi lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

1. Civilizer,Yudha. AIR TANAH http://yudhacivilizer.blogspot.com/2012/01/air-tanah.html (Diakses tanggal 22 Februari 2015)2. Hendrayana, Heru.2002.Dampak Pemanfaatan Air Tanah.Geologycal Engineering.Dept.Gajah Mada University/ www.heruhendrayana. staff.ugm.ac,id3. M. Uliana,Matthew. 2012. Hydrogeology Lecture Notes 4. http://id.wikipedia.org/wiki/Akuifer (Diakses tanggal 22 Februari 2015)5. http://id.wikipedia.org/wiki/Akuifer_artesis (Diakses tanggal 22 Februari 2015)6. Regal Tjerita, Pasca. http://tukangbata.blogspot.com/2013/02/pengertian-akuifer-atau-aquifer-dan.html (Diakses tanggal 22 Februari 2015)7. http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_bawah_tanah (Diakses tanggal 22 Februari 2015)8. Panduan KKL Bentanglahan Geografi http://geo.fis.unesa.ac.id/web/index.php/en/pkl-plk/232-karst-gunungkidul(Diakses tanggal 22 Februari 2015)23