24
BAB I: PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Auditor berfungsi memastikan bahwa representansi keuangan seutuhnya bebas dari bias dan tersaji secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum. Fungsi audit ini berkaitan dengan kerangka-kerangka konseptual seperti agency theory, information economics, permintaan dan penawaran audit, atribut-atribut produk audit, dan asuransi dan hipotesis informasi. Kesimpulan dasarnya adalah insentif-insentif ekonomi melandasi pihak-pihak untuk memiliki dan menawarkan suatu audit. Menurut Prof. Wallace, audit memenuhi 3 permintaan eksplisit: (1) Permintaan akan adanya suatu mekanisme pengawasan, (2) permintaan bagi produksi informasi untuk memperbaiki keputusan-keputusan investor, dan (3) permintaan bagi asuransi/jaminan agar terlindung dari kerugian yang diakibatkan oleh informasi yang menyimpang. Biaya operasi yang disebabkan oleh saran auditor untuk memperbaiki efisiensi operasi dapat dihemat, biaya property dan asuransi kerugian keuangan menjadi lebih rendah, berkurangnya kerugian karena kesalahan-kesalahan, biaya jasa-jasa pendukung menjadi lebih rendah, dan semakin tinggi ketaatan pada peraturan. Suatu audit memungkinkan kreditor, banker, investor, dan pihak-pihak lain untuk menggunakan laporan keuangan 1

Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

BAB I:

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Auditor berfungsi memastikan bahwa representansi keuangan seutuhnya bebas

dari bias dan tersaji secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang

diterima secara umum. Fungsi audit ini berkaitan dengan kerangka-kerangka

konseptual seperti agency theory, information economics, permintaan dan penawaran

audit, atribut-atribut produk audit, dan asuransi dan hipotesis informasi. Kesimpulan

dasarnya adalah insentif-insentif ekonomi melandasi pihak-pihak untuk memiliki dan

menawarkan suatu audit. Menurut Prof. Wallace, audit memenuhi 3 permintaan

eksplisit: (1) Permintaan akan adanya suatu mekanisme pengawasan, (2) permintaan

bagi produksi informasi untuk memperbaiki keputusan-keputusan investor, dan (3)

permintaan bagi asuransi/jaminan agar terlindung dari kerugian yang diakibatkan oleh

informasi yang menyimpang. Biaya operasi yang disebabkan oleh saran auditor untuk

memperbaiki efisiensi operasi dapat dihemat, biaya property dan asuransi kerugian

keuangan menjadi lebih rendah, berkurangnya kerugian karena kesalahan-kesalahan,

biaya jasa-jasa pendukung menjadi lebih rendah, dan semakin tinggi ketaatan pada

peraturan.

Suatu audit memungkinkan kreditor, banker, investor, dan pihak-pihak lain untuk

menggunakan laporan keuangan dengan penuh keyakinan. Walaupun audit tidak

menjamin ketepatan laporan keuangan, audit memberikan kepastian yang layak

kepada para pemakai bahwa laporan keuangan entitas yang dimaksud menyajikan

secara wajar, dalam semua yang material posisi keuangan, hasil-hasil operasi, arus kas

sesuai GAAP. Suatu audit mempertinggi keyakinan pemakai bahwa laporan keuangan

tidak mengandung salah saji yang material karena auditor adalah seorang yang

independent, ahli yang objektif, yang paham mengenai bisnis dan kewajiban-

kewajiban pelaporan keuangan dan entitas yang bersangkutan.

Walaupun aspek teknis auditing secara internasional lebih homogen daripada

akuntansi dan pelaporan keuangan internasional, sejumlah variasi penting

menyiratkan agar lebih banyak perhatian dicurahkan pada harmonisasi auditing

internasional. Variasi-variasi ini dimulai dari aspek-aspek procedural (penekanan pada

laporan audit bentuk panjang di Eropa Daratan vs laporan pendek dan teknik-teknik

1

Page 2: Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

kertas kerja yang rumit di Negara-negara yang berbahasa Inggris) hingga filosofi-

filosofi mengenai kualifikasi-kualifikasi yang pantas (persyaratan minimal gelar Mster

di Jerman vs tidak ada persyaratan pendidikan sama sekali di Inggris). Tiga dimensi

audit internasional untuk memungkinkan pengamatan yang agak lebih seksama:

histories, karakteristik-karakteristik komparatif, dan bahasa-bahasa laporan auditor.

Pembentukan kantor akuntan multinasional adalah Inggris. Badan akuntansi

paling awal adalah Society of Accountants di Edinburg. Di AS, American

Accountants dibentuk pada tahun 1887. Pada tahun 1913 dan 1914, akuntan AS

memberlakukan pajak: penghasilan federal dan pembentukan Federal Reserve Board

dan Federal Trade Commission. Selama tahun 1980-an, kantor-kantor akuntan

berkembang dan akuntansi professional akan terus menjadi suatu sector pertumbuhan

dari ekonomi dunia.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang kelompok kami akan kaji dalam kesempatan kali

ini, adalah:

1. Lingkungan Audit Internasional

2. Sejarah Kantor Akuntan Publik Internasional

3. Pertumbuhan KAP Internasional

4. Lingkungan Auditing di Jepang dan Belanda

5. Laporan Auditor

2

Page 3: Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

BAB II:

PEMBAHASAN

A. LINGKUNGAN AUDIT INTERNASIONAL

Walaupun aspek-aspek teknis dari auditing (yaitu definis, tujuan, kerangka,

standar dan prosedur) secara internasional lebih homogen daripada akuntansi dan

pelaporan keuangan internasional sejumlah variasi penting menyiratkan agar lebih

banyak perhatian dicurahkan bagi harmonisasi auditing internasional. Variasi-variasi

ini dimulai dari aspek-aspek prosedural (misalnya penekanan pada audit bentuk

panjang di eropa Daratan vs laporan pendek dan teknik-teknik kertas kerja yang rumit

di negara-negara yang berbahasa inggris) hingga filosofi-filosofi mengenai

kualifikasi-kualifikasi auditor yang pantas (misalnya persyaratan minimal gelar

Master di Jerman dibandingkan dengan tidak adanya persyaratan pendidikan tinggi

sama sekali di Inggris).

Sebagai suatu cara untuk menjelaskan lingkungan audit internasional, kami

memilih 3 dimensi audit internasional untuk memungkinkan pengamatan yang agak

lebih seksama (1) Poin-poin historis (2) karakteristik-karakterisitk komparatif, dan (3)

bahasa-bahasa laporan auditor.

B. Asal Muasal dan Pertumbuhan Perusahaan-Perusahaan Jasa Akuntansi

Profesional Multinasional

Basis awal pembentukan kantor-kantor akuntan multinasional adalah Inggris,

yang merupakan negara pertama yang memiliki profesi akuntansi yang terkelola.

Pertumbuhannya selama abad ke-19 didorong oleh diundang-undangkannya, pada

tahun 1845, ketentuan yang mewajibkan perusahaan untuk memelihara perkiraan-

perkiraan, yang harus diaudit oleh seseorang selain direktur. John L. Carey telah

mengemukakan bahwa walaupun banyak auditor pada awalnya adalah amatir-amatir

yang tak terlatih, hukum perusahaan “membuat perkembangan profesi akuntansi yang

terorganisir tak terelakkan, yang praktisi-praktisinya kompeten dan independen.”

Badan akuntansi paling awal adalan Society or Accountants di Edinburg yang

dihadiahi Piagam Kerajaan tahun 1854. Namun, badan akuntansi nasional pertama

adalah Institute Chartered Accountants in England dan Wales (the English Institute),

3

Page 4: Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

yang didirikan tahun 1880 dan pada tahun 1882 telah memiliki 1200 anggota dan

telah memprakarsai serangkaian profesi.

Di AS, American Association of Public Accountants dibentuk pada tahun 1887,

dengan anjuran dan partisipasi dari Akuntan-Akuntan resmi Inggris dan Skotlandia

yang pada saat itu tinggal di AS. Karena tidak adanya kewajiban audit statustori,

badan ini awalnya tumbuh lambat, dengan keanggotaan hanya 35 pada tahun 1892.

Namun, pada saat namanya diubah menjadi Institute of Accountants in the United

States of America tahun 1916, sudah ada 1.169 anggota. Perkembangan-

perkembangan tahun 1913 dan 1914 yang memicu permintaan akan akuntan AS

adalah pemberlakuan pajak penghasilan federal dan pembentukan Federal Reserve

Board dan Federal Trade Commission. Daya pemicu berikutnya muncul selama masa

depresi, dengan dibentuknya SEC dan diwajibkannya audit bagi emiten-emiten New

York Stock Exchange.

Bertahun-tahun, hubungan multinasional yang paling kuat terjadi antara kantor-

kantor akuntan AS dan Inggris. Dalam beberapa kasus, nama baru dibentuk untuk

digunakan bersama-sama di AS dan Inggris dan di tempat-tempat lain kadang-kadang

setelah bertahun-tahun berasosiasi dibawah dua nama atau lebih. Contoh awal nama

“internasional” adalah persetujuan yang dicapai tahun 1925 antara kantor akuntan

Inggris W.B. Peat & Co. dengan kantor akuntan AS Marwick, Mitchell & Co.

Selama tahun 1980-an, terjadi lebih banyak persekutuan antara kantor-kantor

akuntan besar nasional maupun internasional. Dalam edisi sebelumnya dari buku ini,

kami memuat 9 kantor akuntan multinasional besar, yang melalui serangkaian merger

dan akuisisi kemudian menjadi “BIG SIX”. Nama masing-masing kantor akuntan

yang berpraktik secara internasional adalah:

Athur Andersen

Coopers & Lybrand

Deloitte Ross Tohmatsu

Ernst & Young

KPMG Peat Marwick

Price Waterhouse

Di antara kantor-kantor akuntan internasional yang lebih kecil, juga terjadi

persekutuan yang serupa. Di AS, misalnya, Alexander Grant & Co. dan Fox & Co.

sekarang merupakan bagian dari Grant Thornton. Pada tahun 1990, Spicer &

Oppenheim (New York) bubar dan Laventhol and Howart jatuh bangkrut. Di Eropa,

4

Page 5: Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

paling tidak karena tekanan gerakan unifikasi Eropa 1992, terdapat berita yang terus-

menerus mengenai kantor-kantor akuntan penting nasional yang bubar melakukan

reorganisasi, dan/atau persekutuan. Hiruk-pikuk organisasional ini pada satu sisi

merupakan konsekuensi dari meningkatnya kompetisi antar kantor-kantor akuntan

professional, tetapi pada sisi lain juga menyiratkan pengharapan bahwa pendapatan

bahwa pendapatan dan profitabilitas jasa-jasa akuntansi profesional akan terus

tumbuh.

Kami telah membahas persekutuan internasional bagi operasi-operasi kantor

akuntan multinasional. Prof. K. W. Kubin telah menulis tentang "continuum of

internationality" berkenaan dengan kantor kantor akuntan:

Pada sisi ekstrem yang satu adalah kantor kantor akuntan yang klien kliennya

hanya menghadapi sedikit masalah akuntansi internasional, yang tidak

mengharuskan auditor untuk pergi ke luar negeri, apalagi membuka kantor di luar

negeri. Pada sisi ekstrem yang lain adalah kantor kantor akuntan besar dan

bergengsi yang memiliki kantor sendiri hampir di semua pusat bisnis dunia. Di

antara dua titik ekstrem internasionalitas tersebut kita menemui (1) kantor kantor

akuntan yang hanya memiliki kantor di AS, tetapi auditor-auditornya sering

bepergian ke luar negeri untuk melakukan audit bagi perusahaan penisahaan anak

dari klien klien mereka di luar negeri, (2) kantor kantor akuntan yang tergantung

pada jaringan korespondensi antar kantor akuntan untuk melakukan semua peketjaan

akuntansi di luar negeri, dan (3).suatu sistem kemitraan afiliasi dengan kantor kantor

akuntan lokal di negara negara lain.

Kutipan diatas menyiratkan dua poin: (1) sebuah kantor akuntan bisa bergantung

pada hubungan-hubungan yang berbeda di negara-negara yang berbeda, dan (2) suatu

hubungan di suatu negara tertentu bisa berkembang dari korespondensi menjadi

kemitraan afiliasi.

Terlepas dari persoalan-persoalan organisasional, dalam beberapa tahun terakhir

tekanan-tekanan bagi pembentukan standar-standar profesional yang seragam untuk

dipakai oleh kantor-kantor akuntan multinasional terus meningkat. Praktik “peer

review” yang berawal di AS merupakan sumber dari sebagian tekanan ini. Sumber-

sumber lain berkaitan dengan kaidah bahwa laporan-laporan audit yang membawa

nama kantor akuntan yang sama harus didasarkan pada kualitas kerja yang sama,

apakah laporan tersebut ditanda-tangani di Baltimore, Berlin, Bombay, Brisbane atau

Bogota. Walaupun sejumlah perusahaan mengklaim telah menyesuaikan diri dengan

5

Page 6: Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

atau tengah mengarah pada standar-standar dan prosedur-prosedur auditing yang

seragam, termasuk kebijakan independensi yang seragam, prinsip-prinsip akuntansi

yang dipakai dalam laporan keuangan biasanya ditentukan oleh hukum negara tempat

perusahaan klien dibentuk (yaitu, prinsip-prinsip nasional)

Untuk menyimpulkan pembahasan kami mengenai asal mula dan pertumbuhan

kantor-kantor akuntan profesional, kami memperkirakan bahwa akuntansi profesional

akan terus menjadi suatu sektor pertumbuhan dari ekonomi dunia. Data-data berikut

berkaitan dengan badan-badan akuntansi profesional di negara-negara berbahasa

inggris:

NAMA INSTITUSIJUMLAH ANGGOTA

1989 1990

The Institute of Charteered Accountants in Australia 19,447 20,690

Canadian Institute of Chartered Accountants 48,297 50,359

Institute of Chartered Accountants in Ireland 6,817 7,181

New Zealand Society of Accountants 16,485 17,401

Institute of Chartered Accountants in England and Wales 91,762 95,935

American Institute of Certified Public Accountants 286,358 304,654

*angka awal 1991.

Sumber: The Accountant, April 1991.

C. LINGKUNGAN AUDITING DI JEPANG DAN BELANDA

1. Lingkungan Auditing di Jepang

Auditing profesional di Jepang sulit dimengerti. Walaupun hukum AP

Jepang telah diratifikasi bulan Juni 1948, dan Japanese Institute of (JICPA)

dibentuk tahun 1949, profesi akuntan di Jepang masih berjuang untuk

memperoleh status sosial. Sulit untuk menarik lulusan universitas yang bagus

ke dalam profesi akuntan. Pegawai sipil tingkat tinggi menikmati gengsi

pribadi yang lebih tinggi dibandingkan para pratisi AP. Pertumbuhan jumlah

akuntan di Jepang sedang-sedang saja. Jumlah AP yang ada di Jepang pada

akhir tahun 1990 adalah sekitar 9.000 orang.

Kesulitan utama yang kedua berhubungan dengan fakta bahwa profesi

akuntan di Jepang memiliki berbagai peran. Segala hal tampaknya serba

beragam. Ada hukum perusahaan yang berlaku bagi semua perusahaan Jepang

dan pada saat yang sama berlaku hukum SEC bagi perusahaan-perusahaan

6

Page 7: Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

yang sahamnya diperdagangkan kepada publik. Korporasi-korporasi Jepang

yang sebagian keperluan modal jangka panjangnya dibiayai dari luar Jepang

biasanya mengikuti standar-standar pelaporan dan auditing Inggris-Amerika.

Ini merupakan dimensi ke-3 dari auditing profesional di Jepang.

Proses penyusunan standar juga terpencar. Menteri kehakiman terlibat

dalam proses tersebut karena menteri kehakiman mengatur kode etik

perdagangan yang berlaku bagi semua perusahaan. Meteri keuangan juga

terlibat karena menteri keuangan mengontrol legislasi SEC Jepang. JICPA

terlibat karena institute menginginkan pengaruh profesi yang lebih besar dalam

penyusunan standar. Business Accounting Deliberation Council (Badan

Penasehat Menteri Keuangan, beranggotakan pejabat-pejabat pemerintah,

profesor-profesor, eksekutif-eksekutif bisnis, dan AP mungkin merupakan

“kekuatan dibelakang layar” yang sebenarnya. Dan sistem politik (yaitu,

kepentingan publik) Jepang secara konsisten beranggapan bahwa setiap

penyimpangan dari kode etik perdagangan atau ketetapan-ketetapan

implementasi khususnya harus dipertimbangkan sebagai penyimpangan

terhadap prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Standar ini dan

perbedaan-perbedaan penerapannya menciptakan kesulitan yang tinggi bagi

mereka yang berprofesi sebagai akuntan di Jepang.

Keprihatinan ke-3 berkenaan dengan kecenderungan pelaporan dan auditing

Jepang dewasa ini untuk meniru dan menyamai praktik-praktik dan organisasi-

organisasi AS. Walaupun ini menyenangkan bagi egoism AS, kecenderungan

tersebut tidak kondusif dengan infrastruktur Jepang, yang, diantaranya, melihat

Akuntan Publik (AP) sebagai orang luar dimana pun mereka berada,

menjunjung keseragaman kelompok daripada kinerja perorangan, dan tumbuh

dan berkembang diatas “kewajiban saling bahu membahu” antar pribadi.

Pengadopsian gaya AS secara besar-besaran tidak melayani kepentingan-

kepentingan profesi dengan baik karena gaya baru tersebut tidak mengantikan

apa yang telah hilang sebelumnya tetapi menimpa gaya sebelumnya dan

keduanya berlaku secara bersamaan dewasa ini.

Terakhir, kami mengamati bahwa Jepang tidak mau berinovasi. Standar-

standar auditing yang berlaku dewasa ini meniru habis standar-standar AS.

Dalam dewan-dewan dan komite-komite internasional, Jepang seringkali

menyetujui saja konsensus yang timbul daripada mengejar titik pandangnya

7

Page 8: Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

sendiri. Sebelum Jepang mengurangi sebagian sifat “multi peran”,

menghimpun status politik dan sosial yang lebih tinggi bagi CPA-CPA-nya,

dan mulai melaksanakan sejumlah kepemimpinan independen (diwilayah Asia

pasifik paling tidak), kita harus setuju dengan penilaian Stamp dan Moonitz

bahwa peranan Jepang dalam proses-proses auditing internasional “kurang dari

semestinya”.

Bab 2 dari monograf AICPA’s Accounting Profession in Japan (1988)

menggambarkan kewajiban, standar dan praktik auditing Jepang baik secara

ringkas maupun secara komprehensif. Appendiks D dalam booklet ini memuat

“Rincian bagi Perbandingan antara Generally Accepted Auditing Standards

(GAAS) AS dengan Standar-standar Auditing Jepang”. Dalam menanggapi

pertanyaan apakah GAAS ada di Jepang, AICPA memberikan jawaban

berikut:

Standar Auditing Jepang terdiri dari 10 Standar Auditing (Auditing

Standards-AS), dan Ketentuan Pekerjaan Lapangan (Working Rules of Field

Work-WRFW) dan Ketentuan Pelaporan (Working Rules of Reporting-WRR)

yang dikeluarkan oleh Business Accounting Deliberation Council, yang

dilengkapi oleh makalah-makalah yang diterbitkan oleh Komite Audit JICPA

(ACP). Commercial Code, Special Measures Law Concerning Audit, Segala

Hukum yang menyangkut Kabushiki Kaisha, Peraturan yang Berkenaan

dengan Laporan Audit Korporasi Berskala Besar (Menteri Kehakiman), dan

Ministerial Ordinance of Audit and Certification of Financial Statements, dsb.

(MOA) (Menteri Keuangan juga mengatur Auditing).

Kutipan diatas dengan jelas mengilustrasikan keanekaan kewajiban-

kewajiban auditing Jepang.

2. Lingkungan Auditing di Belanda

Orang Belanda merupakan profesional- profesional akuntansi yang

mengagumkan. Mereka telah berada pada tingkat pengembangan profesional

dan teknis yang tinggi secara internasional. Mereka telah mencapai status yang

tinggi melalui penyusunan standard dan pembuatan ketentuan yang minimum.

Dutch Institute (NIVRA) telah mengeluarkan pedoman- pedoman dan

interpretasi- interpretasi code of conduct, telah mengumumkann sekitar selusin

pendapat audit sebagai tuntunan umum bagi anggota-anggotanya, telah

8

Page 9: Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

menerbitkan sekitar 20 laporan studi mengenai berbagai topik, dan

mempublikasikan seri Pilot berbahasa Inggris yang penting bagi profesi.

Meningkatnya kewajiban-kewajiban audit dari EC telah menciptakan

bottleneck tidak hanya di Jerman, tetapi juga di semua Negara EC yang

berbahasa non-Inggris. Tidak terkecuali Belanda. 1974 Act mengenai

Accountants-Administratieconsulenten (AA) telah menciptakan segmen

profesi akuntan tingkat kedua di Belanda, yang bias menawarkan jasa-jasa

berikut:

1) Merancang dan memelihara catatan-catatan akuntansi, mengulas cara-

cara pemeliharaan catatan-catatan tersebut, dan menyiapkan laporan

keuangan.

2) Menganalisa dan menginterpretasikan dalam laporan-laporan

penjelasan data-data yang diambil dari catatan-catatan perusahaan dan

memberikan informasi dan nasehat berkaitan dengan data-data

tersebut.

Catat bahwa AA tidak berwewenang untuk melakukan audit independen dan

mengeluarkan pendapat atas laporan keuangan. Meskipun begitu, kurangnya

RA (CPA-nya Belanda) ditambah meningkatnya kewajiban audit telah

memunculkan langkah-langkah tradisional terbatas untuk memudahkan

kualifikasi AA tertentu menjadi RA.

Aspek unik lain dari profesi akuntan di Belanda adalah keeratannya dengan

pendidikan di universitas-universitas. Banyak praktisi terkemuka juga

menjabat sebagai staf pengajar di universitas dan begitu juga sebaliknya. Ini

merupakan situasi yang jarang ditemui dalam profesi kedokteran dan hukum di

AS. Di Belanda syarat-syarat pendidikan dan pengalaman praktik sangat tinggi

ditinjau dari standar internasional.

D. LAPORAN AUDITOR

Bahasa laporan auditor berbeda secara signifikan dari satu negara dengan

negara lain. Laporan ini ada yang hanya berupa laporan sederhana mengenai

ketaatan terhadap kewajiban-kewajiban hukum hingga berupa suatu prosa

yang cukup panjang mengenai standar-standar dan prosedur yang dipakai;

lingkup audit; proses yang digunakan hingga dikeluarkannya pendapat audit;

kesesuaian dengan standar akuntansi yang terkait; konsistensi dari standar

9

Page 10: Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

akuntansi, auditing, dan pelaporan yang dipakai; pembebasan manajemen dari

tugas-tugasnya; dan sebagainya. Untuk memperjelas mengenai hal ini, 3

laporan audit telah dipilih secara acak dari 3 kelompok laporan keuangan non-

AS, untuk tahun pelaporan 1990. Laporan-laporan ini direproduksi dalam

Ekshibit 8.1, 8.2 dan 8.3.

Laporan-dual dalam Ekshibit 8.1 (Belanda) diambil dari laporan Tahunan

1990 Royal Dutch Petroleum Company. Pertama-tama kami mengamati bahwa

dua laporan disajikan keduanya mengacu kepada laporan keuangan yang sama.

Kedua, salah satu laporan menunjuk ketaatan terhadap sekelompok kebijakan-

kebijakan akuntan si yang khusus di sebutkan satu persatu, sedangkan laporan

kedua menegaskan “kesesuaian dengan kewajiban-kewajiban hukum Belanda

yang berkenan dengan laporan tahunan”. Pada dimensi ke-3, salah satu laporan

menjamin bahwa laporan keuangan yang di audit “menyajikan secara wajar”,

sedangkan laporan yang lain menyatakan bahwa laporan keuangan

memberikan “pandangan yang jujur dan wajar”. Terakhir, salah satu laporan

ditanda tangani oleh 3 kantor akuntan besar, sedangkan yang lain Cuma

ditandatangani oleh satu kantor akuntan saja. Mengapa kedua laporan ini

berbeda? Apakah laporan kedua laporan ini memiliki arti yang sama atau

identik? Apakah laporan yang satu merupakan sesuatu yang “nyata”

sedangkan yang lain merupakan dokumen ketaatan yang dimandatkan secara

hukum? Jelas, pelaporan semacam ini oleh auditor independen menimbulkan

lebih banyak pertanyaan dari yang mungkin ingin ditanyakan.

10

EKSHIBIT 8.1 Laporan Auditor dari Belanda

LAPORAN AUDITOR

Kepada Royal Dutch Petroleum Company dan The "Shell Transport and TradingCompany, p.l.c.

Kami telah mengaudit laporan keuangan yang terdapat pada halaman 32 hingga 47 dari GrupPerusahaan Royal Dutch/Shell untuk tahun 1990,1989 dan 1988 sesuai dengan standarauditing yang diterima umum.Menurut pendapat kami. Laporan keuangan yang kami maksudkan diatas menyajikansecara wajar posisi keuangan dari Grup Perusahaan Royal Dutch/Shell pada tanggal 31Desember 1990, sesuai dengan kebijakan kebijakan akuntansi yang dijelaskan pada halaman32 dan 33.

Page 11: Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

Laporan dari Swiss, walaupun juga dua bagian, mungkin lebih mudah untuk

dipahami. Laporan pertama berkaitan dengan “laporan-laporan konsolidasi

grup”. Laporan tersebut memuat pendapat dari kantor akuntan yang

menandatanganinya, memberitahukan kesesuaian dengan pedoman-pedoman

auditing internasional, dan mungkin merupakan laporan paling ringkas yang

bisa di buat. Laporan kedua berkebalikan dengan pertama, mucul sebagai

suatu item diantara “laporan direktur”, dan laporan tersebut menyatakan

secara khusus mengenai kesesuaian dengan hukum perusahaan swiss, dan

mengundang pesan bahwa semacam ketaatan statutory telah dilibatkan. Bisa

dilihat bahwa bahwa 4 auditor yang menandatangani laporan tersebut

kualifikasi-kualifikasi profesionalnya tidak diketahui oleh pembaca. Walaupun

laporan-laporan tersebut menyangkut sebuah korporasi yang berbasis di swiss,

laporan tersebut menyangkut sebuah korporasi yang berbasis di Swiss, laporan

pertama diselesaikan di inggris dan laporan kedua diselesaikan di Swiss,

mungkin saja penting bagi pembaca dan mungkin saja tidak.

11

Kami telah mengaudit perkiraan perkiraan tahunan dari Royal Dutch Petroleum Companyuntuk tahun 1990 sesuai dengan standar auditing yang diterima umum.Menurut pendapat kami perkiraan - perkiraan ini sebagai pembentuk laporan keuanganGrup Perusahaan Royal Dutch/shell yang ada pada halaman 32 hingga 47 memberikanpandangan jujur dan wajar mengenai posisi keuangan Perusahaan tanggal 31 Desember 1990,dan hasil. operasi dan arus kas untuk tahun 1990, telah disiapkan sesuai dengan kewajibankewajibanhukum Belanda yang berkenaan dengan perkiraan perkiraan tahunan.

EKSHIBIT 8.2 Laporan Auditor dari Swiss

Laporan Auditor Kepada Dewan Komisaris Nestle S.A.

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasi yang terdapat pada halaman 42 hingga 56sesuai dengan Pedoman Auditing Internasional.Menurut Pendapat kami laporan keuangan konsolidasi memberikan pandangan yang jujurdan wajar mengenai kondisi Grup pada tanggal 31 Desember 1990 dan mengenai laba dansumber dan penggunaan dana untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1990.

KPIVIG Peat Marwick McLintockChartered AccountantsLondon

Page 12: Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

Laporan Astra Corporation dari Swedia adalah unik karena laporan tersebut

mengindikasikan bahwa auditor tyidak hanya menguji laporan keuangan

ytetyapi juga menguji admnistrasi oleh dewan komisaris dan presiden unt5uk

tahun 1990. Diantara rekomendasi yang diberikan oleh auditor kita

menemukan bahwa anggota dari dewan komisaris dan presiden dibebaskan

dari kewajibannya untuk tahun fiscal. Pemegang saham hanya dapat

memberikan kekebalan/kebebasan semacam itu di Swedia.

Laporan auditor yang ada dewasa ini diseluruh dunia menimbukan banyak

kebingungan yang tidak perlu. Walaupun mungkin ada sejumlah kesamaan

dalam subtansinya jelas terdapat pebedaan besar dalam tujuan audit yang

mendasarinya, standar akuntansi dan auditing yang menjadi acuan, dan format

12

Laporan Auditorkepada Rapat Umum Blasa Nestid S.A. Pada Tanggal 30 Mei 1991

Kepada para pemegang saham,

Sebagai auditor dari Perusahaan anda, kami telah, sesuai dengan kewajiban kewajibanhukum, menguji laporan tahunan Nestle S.A. untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1990 dantelah memperhatikan laporan yang bertanggal 31 Maret 1991 yang telah dibuat oleh KPIVIGPeat Marwick McLintock, Independent Chartered Accountants, sesuai dengan pasal 723 dariTode des obligations".

Kami puas bahwa:- neraca dan laporan laba rugi sesuai dengan buku buku perkiman,- buku buku perkiman telah dipelihara dengan semestinya,- posisi keuangan dan hasil hasil operasi disajikan sesuai dengan prinsip prinsippenilaian hukum dan dengan ketentuan ketentuan dari Articles of Association.

Berdasarkan hasil pengujian kami, kami merekomendasikan agar laporan laporan yangdisampaikan kepada anda disetujui.

Terakhir kami mengkonfirmasikan bahwa usulan dari Dewan Komisaris bagi penyisihanlaba adalah sesuai dengan hukum dan Articles of Association.

Vevey, 22 Maret 1991

Page 13: Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

umum. Perbedaan ini saja cukup untuk melandasi upaya harmonisasi

internasional dalam bidang auditing.

13

EKSHIBIT 8.3 Laporan Auditor dari Swedia (Laporan Tahunan Astra 1990)

LAPORAN AUDITOR

Kami telah menguji Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Konsolidasi, catatan catatanakuntansi dan administrasi yang telah dilakukan oleh Dewan Kornisaris dan Presiden untuktahun 1990. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar auditing yang diterirna umum.

Perusahaan Induk

Laporan Tahunan telah disiapkan sesuai dengan Swedish Companies Act

Kami merekomendasikanagar Laporan Laba Rugi dan Neraca disetujui,agar laba yang tidak disishkan ditangani sesuai dengan usulan dalam laporan admininstrasi danagar anggota anggota Dewan Kornisaris dan Presiden dibebaskan dari kewajiban untuk tahunfiskal yang bersangkutan.

Kelompok

Laporan Keuangan Konsolidasi telah disiapkan sesuai dengan Swedish Companies Laporankeuangan laporan keuangan dari perusahaan perusahaan anak di luar negeri telah di periksaoleh auditor – auditor local, yang telah mengirimkan laporan audit kepada kami.

Kami merekomendasikanagar Laporan Laba Rugi Konsolidasi dan Neraca Konsolidasi disetujui.

Page 14: Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

BAB III:

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Lingkungan Audit Internasional

1) Beberapa aspek dalam audit internasional telah memiliki kesamaan antara

lain dalam definisi, tujuan, kerangka, standar dan prosedur.

2) Adapula perbedaan antara lain dalam teknis pembuatan kertas kerja, dan

laporan audit.

3) Juga ada perbedaan dalam hal latar belakang pendidikan seorang auditor

internasional. Di satu negara mensyaratkan auditor internasional harus

bergelar master, sedangkan di negara lain tidak.

Sejarah Kantor Akuntan Publik Internasional

1) Pada awalnya KAP dibentuk di Inggris pada abad 19 dan berlanjut di

Amerika Serikat.

2) Karena ada peningkatan hubungan perdagangan antara Inggris dan AS

dirasa perlu adanya KAP yang beroperasi secara internasional.

3) KAP-KAP kecil bergabung melalui proses merger dan akuisisi

membentuk KAP yang lebih besar dan dapat beroperasi di berbagai

negara.

Pertumbuhan KAP Internasional

1) KAP dapat tumbuh menjadi bertaraf internasional dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain hubungan antara negara yang terlibat bisnis

internasional dan adanya hubungan antar negara yang awalnya hanya

korespondensi menjadi hubungan kemitraan dagang.

2) Dengan beroperasinya KAP secara internasional diperlukan standardisasi

yang dapat dipakai oleh para akuntan publik di berbagai negara agar

laporan audit dapat digunakan di berbagai negara yang berbeda.

14

Page 15: Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

3) The big six merupakan 6 KAP terbesar yang bekerja secara Internasional.

KAP tersebut adalah:

1.  Arthur Andersen

2. Coopers & Lybrand

3. Deloitte Ross Tohmatsu

4. Ernst & Young

5. KPMG Peat Marwick

6. Price Waterhouse

Perbandingan Profesi Akuntan Publik di Beberapa Negara

Jepang Belanda

Profesi akuntan belum

terlalu diminati.

Penyusunan Standar

Akuntansi terpencar ke

berbagai Departemen

Banyak praktisi akuntan

yang menjadi pengajar di

universitas.

Telah dibuat Standar

Akuntansi oleh Dutch

Institute

Laporan Audit

Di berbagai negara memiliki standar laporan audit yang berbeda-beda. Di satu

negara, laporan audit hanya berupa laporan singkat yang menerangkan ketaatan

terhadap kewajiban hukum. Di negara lainnya, laporan audit berupa uraian yang

panjang mengenai standar dan prosedur yang dipakai, lingkup audit, konsistensi

dari standar akuntansi hingga proses yang digunakan sampai muncul pendapat

audit.

B. SARAN

a. Semoga semua pengertian-pengertian yang ada dalam makalah ini mengenai

”AKUNTANSI INTERNASIONAL: LINGKUNGAN AUDIT INTERNASIONAL

DI JEPANG DAN BELANDA” anda pahami benar-benar.

b. Pelajarilah sekali lagi guna pendalaman pemahaman anda.

c. Usahakan seluruh kosentrasi anda tercurah dalam proses pembelajaran ini.

15

Page 16: Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan belanda (jiantari c 301 09 013)

DAFTAR PUSTAKA

Literature:

Choi & Mueller; AKUNTANSI INTERNASIONAL (terjemahan Indonesia) buku dua

edisi kedua; Salemba Empat 1999.

Situs dan Website:

http://nitha-lian.blogspot.com/2011/05/lingkungan-audit-internasional.html

http://onlydeedee.blogspot.com/2012/01/audit-internasional.html

http://uchiiqu.blogspot.com/2011/03/lingkungan-audit-internasional.html

http://dandyakuntansiinternasional.blogspot.com/2012/01/bab-9-internationa-

audit.html

16