Upload
melforce
View
821
Download
14
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ini adalah makalah proyek interfacing saya,, semoga bisa bermanfaat..:)
Citation preview
PROYEK REGULER ATA 2010/2011
PRAKTIKUM PENGANTARMUKAAN & PESAWAT PERIPHERAL
(INTERFACING-LAB)
ALAT UNDI ELEKTRONIK DENGAN PORT INTERFACE
PARALEL
DISUSUN OLEH :
LABORATORIUM MENENGAH ELEKTRONIKA & KOMPUTER (ELKOM)
JURUSAN SISTEM KOMPUTER, FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA 2011
KELAS : 3KB04
NAMA ANGGOTA :
1. Dani Nurhasan / 20108488
2. Dany Ridha Oky cahyo Kuncoro / 20108495
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini,
N a m a : 1. Dani Nurhasan
2. Dany Ridha Oky Cahyo Kuncoro
N.P.M : 1. 20108488
2. 20108495
Jurusan : Sistem Komputer
Fakultas : Ilmu Komputer
Dengan ini menyatakan bahwa hasil Penulisan Proyek yang telah
saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya.
Apabila ternyata di kemudian hari Penulisan Proyek ini merupakan
hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya
bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi
berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Gunadarma.
Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan
tidak dipaksakan.
Depok,1 april 2011
(Dani Nurhasan) (Dany Ridha Oky C. K. )
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL PROYEK : Alat Undi Elektronik dengan Port Interface
Paralel
NAMA / NPM : 1. Dani Nurhasan / 20108488
2. Dany Ridha Oky C. K. / 20108495
KELAS : 3KB04
Diperiksa tanggal : .......................
Penanggung Jawab
Praktikum
( Nia Nofrianti )
Penanggung Jawab
Konsultasi
( Danang Saputra )
ABSTRAKSI
REG/IFC69-ATA10/11
Alat Undi Elektronik dengan Port Interface Paralel
Proyek Interfacing-Lab. Fakultas Ilmu Komputer. Universitas
Gunadarma. 2011
Kata Kunci: Interface, Port Paralel, Pengacak, Angka, Undi
(xiii + 26 + Lampiran)
Penelitian ini dimaksudkan untuk membuat suatu alat dimana
alat tersebut dapat berfungsi untuk mengacak angka yang ditampilkan
dalam bentuk 7’segment dengan Port Interface Paralel.
Port paralel DB-25 berfungsi sebagai sistem kontrol dimana
dapat mengendalikan inputan dan juga output untuk alat ini. 7
segment berfungsi untuk menampilkan output yang merupakan hasil dari
proses yang berupa pengacakan angka.
IC 74LS247 memiliki fungsi sebagai decoder yang terhubung
dengan 7 segment dan port I/O DB-25. Untuk membuat program Alat Undi
elektronik kami menggunakan Software Borland Delphi 7.
Daftar Pustaka (2010-2011)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan
limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya, serta segala kemudahan yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan proyek Praktikum
Pengantarmukaan dan Pesawat Peripheral ini dengan judul “Alat Undi
Elektronik dengan Port Interface Paralel”.
Penulisan ini dimaksudkan untuk menyelesaikan proyek Praktikum
Pengantarmukaan & Pesawat Peripheral (interfacing) Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Gunadarma jurusan Sistem Komputer.
Dalam penulisan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Prof. Dr. E.S. Margianti, SE, MM, selaku rektor Universitas
Gunadarma.
2. Bambang Wahyudi, Skom, MMSi, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Komputer.
3. Seluruh asisten lab Interfacing yang telah memberikan
pembinaan dalam pembuatan alat undi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan ilmiah ini masih belum
sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman pada
diri penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan penulisan ilmiah
ini dimasa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga dengan tersusunnya
penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Bekasi, 11 April 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pernyataan.........................................i
Lembar Pengesahan........................................ii
Abstraksi...............................................iii
Kata Pengantar ...........................................iv
Daftar Isi................................................v
Daftar Gambar...........................................vii
Daftar Tabel...........................................viii
Bab I Pendahuluan....................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah............................ 1
1.2 Masalah dan Pembatasan Masalah.................... 1
1.3 Tujuan Penulisan.................................. 1
1.4 Metoda Penelitian................................. 2
1.5 Sistematika Penulisan............................. 2
Bab II Tinjauan Pustaka................................. .4
2.1 Port DB25......................................... 4
2.1.1 Simple I/O.................................. 5
2.1.2 Simple strobe I/O........................... 5
2.1.3 Single Handshake I/O........................ 6
2.1.4 Double Handshake Data Transfer.............. 6
2.2 Resistor.......................................... 8
2.2.1 Resistor tetap.............................. 9
2.2.2 Resistor tidak tetap........................10
2.3 IC 74LS247........................................11
2.4 Display 7 Segment................................12
2.4.1 Common anoda................................13
2.4.1 Common katoda...............................13
2.5 Pemrograman......................................15
Bab III Perancangan dan Analisa Kerja Alat............... 17
3.1 Analisa Rangkaian secara Blok Diagram............ 17
3.1.1 Masukkan angka.............................18
3.1.2 Start......................................18
3.1.3 Stop.......................................18
3.1.4 Sumber Tegangan 5 volt.....................18
3.1.5 Konektor DB25..............................18
3.1.6 Seven segment..............................18
3.1.7 Close......................................18
3.2 Analisa Logika Pemrograman....................... 18
3.2.1 Perancangan Program....................... 18
3.2.2 Flowchart..................................21
3.2.3 Penjelasan Program.........................22
Bab IV Cara Pengoperasian dan Uji Coba Alat..............24
4.1 Cara Pengoperasian Alat...........................24
4.2 Uji Coba Alat.....................................24
Bab V Penutup...........................................26
Daftar Pustaka............................................27
Lampiran..................................................ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Simple I/O.................................... 5
Gambar 2.2 Simple Strobe I/O..............................5
Gambar 2.3 Single Handshake I/O...........................6
Gambar 2.4 Double Handshake data Transfer................7
Gambar 2.5 Port Pararel..................................7
Gambar 2.6 Resistor.......................................9
Gambar 2.7 Urutan gelang resistor.........................9
Gambar 2.8 Trimpot.......................................11
Gambar 2.9 IC 74LS247....................................11
Gambar 2.10 Konfigurasi pin IC 74LS247....................12
Gambar 2.11 Common Anoda..................................13
Gambar 2.12 Common Katoda.................................13
Gambar 2.13 Seven Segment.................................14
Gambar 2.14 Jenis dan konfigurasi Seven Segment...........14
Gambar 2.15 Tampilan Bilangan Desimal pada Seven Segment..14
Gambar 3.16 Blok Diagram..................................17
Gambar 3.17 Tampilan Program..............................19
Gambar 3.18 Flowchart Program.............................20
Gambar 4.19 Tampilan program..............................24
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Fungsi Pin pada DB25............................8
Tabel 2.2 Nilai warna pada cincin resistor................10
Tabel 2.3 Tabel Kebenaran Seven Segment...................15
Tabel 3.4 Properties objek-objek program..................20
Tabel 4.5 Tabel data pengamatan...........................25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Saat ini kita masih dapat menemukan teknik pengundian secara
manual, walau kini teknik itu telah mulai berkurang atau telah
ditinggalkan oleh para penggunanya. Untuk menentukan nomor undian
secara manual biasanya menggunakan gulungan kertas ataupun bola yang
telah dinomori. Dengan menggunakan teknik seperti itu kita
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan bola dan juga
mungkin ribuan kertas untuk peserta undian. Dimana teknik secara
manual jelas tidak mungkin lagi dapat digunakan seandainya peserta
yang mengikuti suatu undian berjumlah jutaan. Sesuai dengan
kemajuan teknologi alat undi manual ini dapat digantikan dengan alat
undi elektronik melalui port paralel (DB 25) yang kemudian hasil
dari pengacakan angka akan tampil pada 7’segment.
1.2. Masalah dan Pembatasan Masalah
Dalam penulisan ini kami mempunyai batasan dimana alat hanya
berfungsi untuk mengacak angka yang telah diinput melalui port
paralel. Dimana angka yang diinputkan juga mempunyai ketentuan diman
hasil dari yang ditampilkan merupakan kisaran atau angka yang
letaknya diantara angka inputan pertama dan angka inputan kedua,
dalam inputan harus dipastikan angka inputan pertama harus lebih
besar dari angka inputan kedua. Dan juga dalam alat yang kami buat
hanya dapat menampilkan sesuai seven segment yang kami gunakan yaitu
dua buah. kami menggunakan komponen tertentu seperti IC 74247,
7’segment dan port paralel. Dan kami juga menggunakan software
borland delphi 7 untuk mendukung kinerja dari alat undi elektronik
ini.
1.3. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk mempermudah kerja manusia dimana
manusia tidak perlu lagi bersusah-susah untuk mencari suatu hasil
atau nilai dengan proses pengacakan dan juga bagi penulis untuk
dapat memahami cara kerja IC 74247 yang dapat merubah BCD menjadi
angka desimal yang ditampilkan dalam 7’segment.
1.4. Metoda Penelitian
Data dalam makalah ini diperoleh dari berbagai sumber, yaitu :
a) Studi Lapangan dengan melakukan kegiatan pengamatan yang
dilakukan selama pembuatan alat dan selama praktikum.
b) Studi Pustaka, dengan mengambil data dari berbagai buku dan
sumber informasi lainnya (internet).
c) Analisa alat.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini dibahas tentang latar belakang, masalah dan
pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini diuraikan tentang teori – teori dasar dan cara
kerja komponen – komponen yang digunakan dalam rangkaian.
BAB III Perancangan dan Analisa Kerja Alat
Pada bab ini dijelaskan tentang analisa dari rangkaian yang
telah dibuat, yaitu secara blok diagram dimana akan dijelaskan
secara detail maksud dari blok-blok itu sendiri, selain itu juga
terdapat flowchart dan berikut penjelasannya yang menjelaskan suatu
proses dan kondisi dimana program ini berjalan dan secara detail
(per komponen), serta penjelasan mengenai cara perancangan dan
pengujian dan cara kerja alat secara menyeluruh.
BAB IV Cara Pengoperasian dan Uji Coba Alat
Dalam bab ini dibahas mengenai bagaimana alat dioperasikan dan
teknik-teknik pengujian alat.
Bab V Kesimpulan
Bagian ini merupakan kesimpulan dari seluruh pembahasan mengenai
alat undi elektronik.
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Port DB25
Port paralel (DB-25) adalah salah satu jenis soket pada
personal komputer untuk berkomunikasi dengan peralatan luar seperti
printer model lama. Karena itu parallel port sering juga disebut
printer port. Perusahaan yang memperkenalkan port ini adalah
Centronic, maka port ini juga disebut dengan Centronics port.
konektor DB-25 male juga untuk port second serial (COM2) dalam PC
ketika port – port serial popular. Konektor – konektor tersebut
masih digunakan secara meluas, yang menggunakan variasi RS-232 untuk
device komunikasi.
Konektor DB25 merupakan colokan analog dengan 25-pin dari
keluarga konektor D-Subminiature (D-Sub atau Sub-D). Sama seperti
halnya dengan DB9, konektor DB25 dapat digunakan untuk koneksi
serial, memungkinkan untuk transmisi data asynchronous yang
disediakan oleh standard RS-232. Itu juga digunakan untuk port
koneksi parallel.
Port paralel (DB-25) pada komputer didesain pertama kali untuk
menghubungkan komputer dengan sebuah printer. Sekarang port yang
sama dihubungkan untuk menginterface banyak jenis dari peralatan ke
komputer. Untuk membuat proses interface menjadi lebih efisien maka
seiring dengan berkembangnya teknologi, sekarang port paralel dapat
menangani mode – mode operasi yang berbeda seperti SPP, ECP dan EPP.
Panjang kabel maksimum untuk sebuah kabel printer, saat sedang
mempertahankan kapabilitas IEEE-1284 ECP/EPP adalah 10 meter. Saat
sedang tidak dalam kondisi mempertahankan IEEE-1284 panjang kabelnya
tergantung dari kualitas kabelnya itu sendiri. Dengan proteksi yang
sangat bagus dan berat bagi kabel printer dan peralatan yang bagus
pada akhirnya data paralel dapat ditransmisikan dengan mudah dalam
jangkauan 10 meter dalam mode SPP (Standard Parallel Port mode).
Kesederhanaan port ini dari sisi pemrograman dan antarmuka
dengan hardware membuat port ini sering digunakan untuk percobaan-
percobaan sederhana dalam perancangan peralatan elektronika.
Sebuah port paralel juga dapat digunakan untuk menghubungkan
dua komputer dengan menggunakan koneksi direct cable. Proses
transfer data pada pararel merupakan transfert data yang relatif
lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan transfer data secara
serial. Proses tersebut dibagi menjadi empat tata – cara (protokol)
komunikasi, yaitu
2.1.1 Simple I/O
Simple I/O adalah jenis protokol yang sangat sederhana,
dimana hanya memiliki mode ada dan siap digunakan, tanpa
adanya sinyal – sinyal khusus yang menandakan telah terjadinya
transfer data.
Gambar 2.1 Simple I/O
2.1.2 Simple Strobe I/O
Ada kalanya data valid pada rangkaian luar hanya ada pada
saat – saat tertentu dan harus dibaca pada saat itu juga.
Contohnya adalah data keyboard. Data hanya ada jika keyboard
ditekan. Pada saat ditekan, keyboard akan mengeluarkan sinyal
strobe yang menandakan adanya data valid di rangkaian output.
Dengan adanya sinyal strobe ini, mikroprosesor dipersilahkan
untuk mengambil data valid yang telah tersedia.
Gambar 2.2 Simple Strobe I/O
2.1.3 Single Handshake I/O
Contohnya adalah printer paralel. Mikroprosesor
mengeluarkan sinyal strobe ke printer, seolah – olah
mengatakan “ada data untukmu, terimalah” lalu printer akan
mengeluarkan sinyal pengakuan (aknowledge) telah menerima data
dari mikroprosesor yang seolah – olah mengatakan “data sudah
saya terima, silahkan kirimkan data yang lain”. Percakapan
antara mikroprosesor dan printer membentuk suatu protokol
jabat tangan (handshake).
Gambar 2.3 Single Handshake I/O
2.1.4 Double Handshake Data Transfer
Jika koordinasi antara mikroprosesor dan rangkaian
periferal perlu ditingkatkan, digunakan double handshake
protokol. Percakapan antara mikroprosesor dan periferal dapat
diibaratkan sebagai percakapan antara pengirim dan penerima.
Pertama, pengirim mengatakan “Anda siap?” (ditandakan dengan
STB low), penerima menjawab “saya siap” (sinyal ACK high).
Selanjutnya pengirim mengatakan “Anda siap?” (STB high),
selanjutnya penerima menutup pembicaraan (sinyal ACK low)
seraya mengatakan “data anda telah saya terima, terima kasih
silahkan mengirim data yang lain”.
Gambar 2.4 Double Handshake data Transfer
Gambar 2.5 Port Pararel
Tabel 2.1 Fungsi Pin pada DB25
2.2 Resistor
Resisitor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghambat
arus listrik pada sebuah rangkaian listrik, resistor digunakan untuk
mendapatkan arus yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian.
Untuk mengendalikan arus dalam sebuah rangkaian lisrtik, digunakan
komponen yang mempunyai resistansi. Artinya komponen tersebut
mempunyai kemampuan untuk membatasi arus listrik yang mengalir pada
rangkaian.
Berdasarkan alat yang kami buat, kami menggunakan resistor tetap
2.2.1 Resistor tetap
Resistor Biasa (tetap nilainya), ialah sebuah resistor
penghambat gerak arus, yang nilainya tidak dapat berubah, jadi
selalu tetap (konstan). Karena nilai dari resistor ini telah
ditentukan dari susunan warna pada badan resistor. Resistor ini
biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.
Gambar 2.6 Resistor
Gambar 2.7 Urutan gelang resistor
Keterangan :
Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka.
Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol).
Gelang ke-4 menyatakan toleransinya.
Tabel 2.2 Nilai Warna pada Cincin Resistor
2.2.2 Resistor tidak tetap
Yaitu Resistor yang nilai hambatannya tidak tetap. Jenis
dari resistor tidak tetap yaitu potensiometer, hambatan geser
dan trimpot. Alat kami menggunakan trimpot.
a) Trimpot : timer potensiometer adalah resistor yang nilai
hambatannya dapat diubah-ubah dengan cara memutar
porosnya dengan menggunakan obeng. Untuk mengetahui nilai
hambatan dari suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang
tercantum pada badan trimpot tersebut. Digunakan pada
rangkaian sensor untuk mengatur resistansi dari tegangan
yang diterima oleh sensor.
b) Potensiometer : resistor yang nilai resistannya dspst
diubsh dengan cara memutar porosnya yang telah
disediakan.
2.3 IC 74LS247
IC 74lS247 adalah sebuah Ic yang berfungsi sebagai pencacah
BCD yang kemudian hasil dari cacahan di tampilkan pada seven
segment. Ic ini memiliki beberapa gerbang NAND.
IC 74LS247 mempunyai 16 pin sebagaimana diperlihatkan pada
gambar di bawah ini.
Gambar 2.9 IC 74LS247
Gambar 2.8 Trimpot
Gambar 2.10 Konfigurasi pin IC 74LS247
2.4 Seven segment
Seven segment display adalah sebuah rangkaian yang dapat
menampilkan angka-angka desimal maupun heksadesimal. Seven segment
display biasa tersusun atas 7 bagian yang setiap bagiannya merupakan
LED (Light Emitting Diode) yang dapat menyala. Jika 7 bagian diode
ini dinyalakan dengan aturan yang sedemikian rupa, maka ketujuh
bagian tersebut dapat menampilkan sebuah angka heksadesimal.
Seven-segment display membutuhkan 7 sinyal input untuk
mengendalikan setiap diode di dalamnya. Setiap diode dapat
membutuhkan input HIGH atau LOW untuk mengaktifkannya, tergantung
dari jenis seven-segmen display tersebut. Jika Seven-segment bertipe
common-cathode, maka dibutuhkan sinyal HIGH untuk mengaktifkan
setiap diodenya. Sebaliknya, untuk yang bertipe common-annide,
dibutuhkan input LOW untuk mengaktifkan setiap diodenya.
Salah satu cara untuk menghasilkan sinyal-sinyal pengendali
dari suatu seven segment display yaitu dengan menggunakan sebuah
sevent-segment decoder. Seven-segment decoder membutuhkan 4 input
sebagai angka berbasis heksadesimal yang dinyatakan dalam bahasa
mesin (bilangan berbasis biner) kemudian sinyal-sinyal masukan
tersebut akan “diterjemahkan” decoder ke dalam sinyal-sinyal
pengendali seven-segment display. Sinyal-sinyal pengendali berisi 7
sinyal yang setiap sinyalnya mengatur aktif-tidaknya setiap LED.
Seven Segment mempunyai dua tipe yaitu :
2.4.1 Common Anoda
Dalam tipe ini kaki – kaki anoda secara bersamaan
dihubungkan dengan tegangan (Vcc).
Gambar 2.11 Common Anoda
2.4.2 Common Katoda
Sedangkan dalam tipe ini kaki – kaki katoda yang secara
bersamaan dihubungkan dengan ground.
Gambar 2.12 Common Katoda
Gambar 2.13 Seven Segment
Gambar 2.14 Jenis dan konfigurasi Seven Segment
Gambar 2.15 Tampilan Bilangan Desimal pada Seven Segment
Tabel 2.3 Tabel Kebenaran Seven Segment
2.5 Pemrograman
Pada proyek Interface yang kami buat membutuhkan software
DELPHI 7 dimana berfungsi untuk mengoptimalkan kerja atau fungsi
dari alat yang kami buat.
Delphi adalah bahasa tingkat tinggi yang merupakan compiler
atau penterjemah. Bahasa pemrograman Delphi disebut bahasa
procedural, artinya bahasa atau mengikuti urutan tertentu atau
prosedur. Yang merupakan bahasa non-prosedural seperti pemrgraman
untuk kecerdasan buatan seperti bahasa Prolog. Delphi termasuk
keluarga Visual sekelas Visual Basic, Visual C, artinya perintah –
perintah untuk membuat objek dapat dilakukan secara visual.
Pemrogram tinggal memilih objek apa yang ingin dimasukkan kedalam
Form atau Window, lalu tingkah laku objek tersebut saat menerima
event atau aksi tinggal dibuat programnya. Delphi merupakan bahasa
pemrograman berorientasi objek, yaitu property dan method atau
procedure dikemas menjadi satu kemasan (encapsulate). Ciri dari
sebuah objek adalah memiliki nama, property dan method atau
procedure.
BAB III
PERANCANGAN DAN ANALISA KERJA ALAT
3.1 Analisa Rangkaian secara Blok Diagram
Gambar 3.16 Blok Diagram
3.1.1 Masukkan angkaPada proses ini user diminta untuk menginput angka
pertama dan angka kedua. Dimana output yang tampil pada seven segment merupakan angka yang berada dari inputan pertama dan inputan kedua.3.1.2 Start
Merupakan tombol yang berfungsi untuk memproses yakni mengacak (random) angka yang telah diinput oleh user. Proses ini tidak akan berhenti selama tidak ada instruksi selanjutnya. 3.1.3 Stop
Button ini berfungsi untuk menghentikan proses pengacakan (random).3.1.4 Sumber tegangan 5 volt
Berfungsi sebagai aktivator untuk menyalakan atau memfungsikan komponen yang ada pada PCB.3.1.5 Konektor DB25
Sebagai sarana untuk menghubungkan komputer dengan alat (pcb). Dimana sebagai penghantar data atau inputan dari program yang telah diproses.3.1.6 Seven segment
Sarana untuk menampilkan hasil output yang telah diproses berupa angka.3.1.7 Close
Untuk mengakhiri program
3.2 Analisa Logika Pemrograman
Pada bagian ini akan menganalisa dari segi program dan
juga flowchart.
3.2.1 Perancangan Program
Untuk membantu mengoptimalkan kerja dari alat yang kami
buat kami menggunakan software delphi 7 untuk memberikan
inputan dari komputerke alat yang kami buat dengan bantuan
alat port DB25 untuk menghubungkan komputer dengan alat kami.
Berikut ini adalah objek delphi 7 yang dibutuhkan untuk
membuat program alat undi otomatis :
1) 1 buah form, untuk dasar dari peletakkan objek – objek
dan image yang digunakan.
2) 2 buah text box, digunakan untuk memberikan nilai
inputan berupa angka.
3) 3 buah button, yakni tombol START, tombol STOP dan
tombol CLOSE yang memiliki fungsi berbeda-beda.
4) 2 buah timer, dimana timer yang pertama digunakan untuk
menjalankan fungsi START, dan timer yang kedua
digunakan untuk menjalankan fungsi STOP.
5) 2 buah label, untuk memberi keterangan.
Berikut merupakan bentuk dari tampilan program delphi.
Gambar 3.17 Tampilan Program
Tabel 3.4 Properties Objek-Objek Program
Nama Objek Caption Text Interval
Form1
Pengundi
Angka
Otomatis
- -
Button1 START - -
Button2 STOP - -
Button3 CLOSE - -
Edit1 - (kosongkan) -
Edit2 - (kosongkan) -
Timer1 - - 50
Timer2 - - 50
Label1
Masukkan
Angka
Pertama
- -
Label2Masukkan
Angka Kedua- -
3.2.2 Flowchart
Mulai
Masukkan
angka pertam
a
Masukkan
angka kedua
Klik START
Acak Angka
Klik STOP
Tampilan angka
berkedip
Klik CLOSE
Selesai
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
1
1
2
Ya
2Tida
Gambar 3.18 Flowchart Program
Keterangan flowchart :1. Langkah pertama dengan memasukkan angka pertama, jika telah
dimasukkan maka lanjut ke langkah kedua. Jika angka belum
dimasukkan kita dapat menekan tombol CLOSE untuk mengakhiri
program.
2. Langkah kedua dengan memasukkan angka kedua, jika telah
dimasukkan maka lanjut ke langkah ketiga. Jika angka belum
dimasukkan kita dapat menekan tombol CLOSE untuk mengakhiri
program.
3. Langkah ketiga dengan menekan tombol START yang berfungsi
untuk mengacak (random) angka. Jika kita telah menekan tombol
START maka kita dapat lanjut ke langkah keempat. Jika tidak
kita dapat menekan tombol CLOSE untuk mengakhiri program.
4. Langkah keempat kita dapat menekan tombol STOP untuk
menghentikan proses pengacakan dan mendapatkan hasil angka.
Jika tidak maka proses pengacakan angka akan terus berjalan.
Jika telah mendapatkan hasil kita dapat lanjut ke langkah
kelima.
5. Langkah kelima kita dapat menekan tombol CLOSE untuk
memberikan nilai inputan yang baru atau mengakhiri program.
3.2.3 Penjelasan Program
Pada saat pertama kali alat terhubung dengan komputer
yang dihubungkan dengan port paralel DB25 dan program
dijalankan maka seven segment akan menampilkan angka 00.
Setelah itu kita diminta untuk menginput bilangan desimal
dikedua text box. Dan kemudian angka yang kita input itu akan
diubah kedalam biner setelah kita menekan button play.
Dengan bantuan IC decoder BCD yaitu IC 74LS247 maka angka
yang telah kita input dan dikirim dalam bentuk biner tersebut
akan dicacah atau dikonversikan kedalam seven segment,
tergantung dari user memberikan nilai inputan. Karena pada
dasarnya IC 74LS247 merupakan sebuah pencacah BCD to 7 segmen
yang terdiri dari 7 gerbang.
Tampilan angka yang telah dikirim dari inputan pada seven
segment akan terus berubah (random) hal ini dikarenakan proses
pengacakan akan terus berlansung selama user belum menekan
button STOP. Setelah user menekan button STOP maka hasil dari
proses pengacakan akan tampil berkedip pada seven segment.
Apabila user menekan button CLOSE setelah ia memperoleh
hasil dari pengacakan, maka program yang dijalankan akan
selesai.
BAB IV
Cara Pengoperasian dan Uji Coba Alat
4.1 Cara Pengoperasian Alat
Berikut merupakan tahapan untuk menjalankan alat undi
elektronik :
1) Hubungkan port paralel komputer dengan DB25 yang ada di alat.
2) Nyalakan komputer, kemudian buka program yang telah dibuat
dengan menggunakan software delphi 7.
Gambar 4.19 Tampilan program
3) Masukkan angka pertama dan kemudian angka kedua, pastikan
angka kedua lebih besar dari angka pertama.
4) Tekan tombol START untuk mengacak angka.
5) Tekan tombol STOP untuk menghentikan pengacakan angka dan kita
akan mendapatkan hasilnya pada seven segment.
6) Tekan tombol CLOSE untuk mengakhiri pemrograman.
4.2 Uji Coba Alat
Uji coba Alat Undi Elektronik ini dimaksudkan untuk melihat
apakah alat sudah bekerja sesuai program yang telah dibuat. Untuk
melakukan percobaan ini, Masukan angka yang diinginkan di kedua text
box (kotak isian). Text box ke-2 dikurangi text box ke-1 untuk
menghasilkan nilai jarak (interval jarak). Kemudian, nilai jarak itu
diacak antara 0 sampai nilai jarak dan ditambahkan dengan nilai
angka input pada text box ke-1 (lihat tabel 4.1).
No Angka pertama Angka kedua Output (secara acak)
1 1 5 1, 2 , 3, 4, 5
2 10 1710, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17
3 25 3125, 26, 27, 28, 29, 30,
31, 32, 33, 34, 35, 36, 37
4 A BIsilah kedua kolom dengan
angka!
Tabel 4.5 Tabel Data Pengamatan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian terhadap proyek tersebut,
diambil suatu kesimpulan bahwa alat yang telah dibuat dapat
membantu untuk mendapatkan hasil angka yang telah diacak, dan
sebelumnya angka diinput pada komputer dengan menggunakan
software delphi 7. Hasil dari program tersebut akan
ditampilkan pada seven segment yang telah terhubung dengan
komputer yang dihubungkan dengan menggunakan port DB25.
5.2 Saran
Alat undi elektronik yang kami buat ini masih terdapat
kekurangan. Bagi para pembaca yang ingin mengembangkan alat
ini dapat menambahkan jumlah seven segment yang berpengaruh
pada digit angka yang akan ditampilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktikum Pengantarmukaan dan Pesawat Peripheral. 2010
http://electrizmatchz.blogspot.com
LAMPIRAN
Gambar Rangkaian Alat Undi Elektronik
Gambar jalur rangkaian
Listing Program Alat Undi Elektronik:unit UnitPERFECTION;
interface
uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics,
Controls, Forms,
Dialogs, ExtCtrls, StdCtrls;
function Out32(wAddr:word;bOut:byte):byte; stdcall; external
'inpout32.dll';
type
TForm1 = class(TForm)
Button1: TButton;
Button2: TButton;
Button3: TButton;
Timer1: TTimer;
Timer2: TTimer;
Edit1: TEdit;
Edit2: TEdit;
procedure Button1Click(Sender: TObject);
procedure Button2Click(Sender: TObject);
procedure Button3Click(Sender: TObject);
procedure Timer1Timer(Sender: TObject);
procedure Timer2Timer(Sender: TObject);
procedure FormCreate(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;
var
Form1: TForm1;
Number,data,n1,n2,na,nb,blink,salah,angka1,angka2,jarak:integer;
num:string;
implementation
{$R *.dfm}
Procedure outport(port:longint;data:integer);
begin
asm
push ax
push dx
mov eax, data
mov edx, port
out dx,ax
pop dx
pop ax
end;
end;
procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);
begin
angka1:=0;
angka2:=0;
jarak:=0;
out32($378,0);
timer1.Enabled :=false;
timer2.Enabled :=false;
blink:=0;
end;
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
begin
timer2.Enabled:=false;
val(Edit1.Text,angka1,salah);
val(Edit2.Text,angka2,salah);
if salah=1 then
begin
showmessage('Isilah kedua kolom dengan angka!');
end
else begin
jarak:=angka2-angka1;
if jarak<0 then jarak:=jarak*-1;
timer1.Enabled:=true;
end;
end;
procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);
begin
timer1.Enabled :=false;
timer2.Enabled :=true;
end;
procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject);
begin
close;
end;
procedure TForm1.Timer1Timer(Sender: TObject);
Begin
Number:=random(jarak);
Number:=number+angka1;
If number>10 then
Begin
Str(number,num);
Val(copy(num,1,1),n1,salah);
Val(copy(num,2,1),n2,salah);
End;
Data:=(n1*16)+(n2);
Out32($378,data);
End;
procedure TForm1.Timer2Timer(Sender: TObject);
Begin
If Blink=0 then
Begin
Blink:=1;
Out32($378,255);
End
Else begin
Blink:=0;
Val(copy(num,1,1),na,salah);
Val(copy(num,2,1),nb,salah);
Data:=(n1*16)+(nb);
Out32($378,data);
End;
End;
end.