Upload
alex-candra
View
227
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
“Efektivitas Pelayanan Prima (Service Excellent) di Koperasi Keluarga Semen
Padang”
A. Latar Belakang
Pada pasar tingkat persaingan bisnis yang ketat saat ini, perusahaan harus
memiliki pelayanan dengan kualitas yang lebih baik dan tinggi, agar tetap dapat
meningkatkan nilai kompetitif perusahaan, sehingga pelayanan yang diberikan dapat
menciptakan kepuasan bagi konsumen. Perusahaan yang memiliki suatu skill yang
tinggi dalam memberikan pelayanan prima akan memiliki kemampuan dalam
menguasai pasar, sehingga dapat mendominasi pasar. Dalam menjalankan suatu
kegiatan bisnis, pada umumnya yang harus dilihat perusahaan adalah orientasi
pelanggan atau (customer orientation) yaitu mengenai apa yang harus dipuaskan
perusahaan terhadap pelanggan. Dengan lebih memprioritaskan aspek tersebut
tentunya tujuan yang ingin dicapai perusahaan akan dapat terwujud. Dalam
perkembangan dunia jasa dewasa ini dikenal istilah pelayanan prima (service
excellent). Defenisi pelayanan prima mengandung tiga hal pokok, yaitu adanya
pendekatan sikap yang berkaitan dengan kepedulian kepada nasabah, upaya melayani
dengan tindakan yang terbaik dan tujuan untuk memuaskan nasabah dengan
berorientasi pada standar layanan tertentu. Untuk mencapai suatu pelayanan yang
prima, pihak perusahaan haruslah memiliki keterampilan tertentu, diantaranya
berpenampilan baik dan rapi, bersikap ramah, memperlihatkan gairah kerja, dan sikap
selalu siap untuk melayani, tenang dalam bekerja, tidak tinggi hati karena merasa
dibutuhkan, menguasai pekerjaannya baik tugas yang berkaitan dengan bagiannya
maupaun bagian lainnya, mampu berkomunikasi dengan baik, mampu mengerti dan
memahami bahasa isyarat pelanggan serta memiliki kemampuan dalam menangan
keluhan para pelanggan secara professional.
Koperasi bukan hanya melayani anggota Koperasi Keluarga Besar Semen Padang
ditambah anak perusahaan (APLP) yakni: PT Igasar, KKSP, Dana Pensiun, Yayasan
Igasar, PT Asoka, PT Yasiga, tetapi juga terbuka bagi umum, artinya siapa saja boleh
melakukan transaksi pada Koperasi PT Semen Padang ini.
Dengan demikian dapat dilihat bahwa untuk memberikan sebuah pelayanan yang
prima kepada pelanggan atau nasabah bukanlah pekerjaan yang mudah. Tetapi bila
beberapa hal tersebut dapat dilakukan maka perusahaan yang bersangkutan akan
dapat meraih manfaat yang besar , terutama berupa kepuasan dan loyalitas anggota
dan pelanggan yang besar.
Untuk mencapai tingkat pelayanan yang prima maka prusahaan harus mampu
melayani anggota atau pelanggan secara memuaskan, baik dengan keterampilan yang
dimilki oleh karyawan (kemampuan, sikap, penampilan, perhatian tindakan, tanggung
jawab, kecepatan, ketepatan, dan keramahan) maupun dengan memaksimalkan
fasilitas-fasilitas penunjang (gedung, desain interior, exterior serta
perlengkapan/peralatan yang mampu menimbulkan kenyamanan bagi konsumen
dengan menggabungkan kemampuan dari para staf dan memaksimalkan fasilitas-
fasilitas penunjang. Dalam mengembangkan pelayanan prima terdapat 7 element
yaitu Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan), Attention
(Perhatian), Action (Tindakan), Accounttability (Tanggung jawab), Freshnesh
(Kenyamanan).
Untuk mengetahui dan memahami lebih jauh tentang pelayanan prima ini, maka
penulis merasa tertarik untuk menulis pembahasan ini dengan judul “Efektifitas
Pelayanan Prima (Service Excellent) di Koperasi Keluarga Besar Semen
Padang”
B. Permasalahan
Koperasi keluarga besar Semen Padang mempunyai beberapa unit yang akan
membantu anggotanya dalam melaksanakan atau pun memenuhi kebutuhan sehari-
hari anggotanya maupun masyarakat umum.
1. Unit-unit itu antara lain :
a) Unit Simpan Pinjam
b) Unit Toserbadan
c) Unit SPBU
d) Unit distribusi dan transportasi
e) Unit SDM
f) Unit Perdu
g) Unit Gudang
h) Unit Varia Usaha
Pada dasarnya unit-unit yang ada pada koperasi dapat dikatakan telah melakukan
dan memberikan pelyanan yang baik. Tetapi penulis menilai ada beberap unit
koperasi yang belum memberikan pelayanan prima kepada anggotanya maupun
masyarakat umum, berdasarkan uraian di atas penulis mengangkat permasalahannya
adalah “ Apakah sudah efektif pelayanan prima (Service Excellent) di Koperasi
Keluarga Besar Semen Padang”.
C. Kajian Teori
1. Pelayanan
Pelayanan adalah suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung
antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan
kepuasan kepada pelanggan. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan
(mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Kep. Men.Pan No. 81/93 menyatakan
bahwa pelayanan umum adalahsegala bentuk pelayanan yangdiberikan oleh
pemerintah pusat / daerah , BUMN, BUMD, dalam rangka pemenuhan kebutuhan
masyarakat dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelayanan (Kotler, 1997), adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat tidak
berwujud fisik (intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan.
Service berasal dari orang-orang yang bukan perusahaan. Tanpa memberi
nilai pada diri sendiri, tidak akan member arti nilai apa-apa. Demikiannya pada
organisasi atau perusahaan yang secara complicated merupakan kumpulan orang-
orang. Oleh karena itu, harga diri yang tinggi adalah unsure yang paling mendasar
bagi kebeerhasilan organisasi yang menyediakan jasa pelayanan yang berkualitas.
Tjiptono (1961:61) menyimpulkan bahwa citra layanan yang baik
bukanlah berdasarkan sudut pandang / persepsi penyedia jasa, melainkan
berdasarkan sudut pandang / persepsi konsumen. Hal ini disebabkan karena
konsumenlah yang mengkonsumsi dan menikmatijasa layanan, sehingga merekalah
yang seharusnya menentukan kualitas jasa. Persepsi terhadap konsumen terhadap
kualitas jasa merupakan penilaian yang menyeluruh terhadap keunggulan terhadap
jasa layanan.
Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang
lain secara langsung. Untuk mencapai pelayanan yang baik dan bermutu perlu
memperhatikan unsur-unsur pelayanan itu sendiri dan unsur-unsur pelayanan yang
baik menurut Catherine Devrye dalam Eris Aprianto (2004) adalah:
a. self esteem (kebanggaan atau harga diri), pelayanan akan menjadi
bermutu apabila dilakukan dengan rasa bangga oleh petugas pelayanan
yang tercermin dari sikap keramah-tamahan.
b. Exceed expectation (melebihi apa yang diharapkan), pelayanan akan
semakin bermutu apabila dilaksanakan lebih baik dari standar yang ada.
c. Recovery (pembenahan), dalam pelayanan sering muncul keluhan
masyarakat yang mencerminkan ketidakpuasan, untuk itu perlu
pembenahan sesuai dengan tuntutan masyarakat dalam batas kewajaran.
d. Vision yaitu dalam pelayanan bukan saja memacu kepekaan dan
responsivitas petugas melainkan juga memberikan gambaran yang jelas
kepada pelanggan mengenai tujuan apa yang hendak dicapai dengan
prosedur tersebut.
e. Improve (pengembangan) yaitu tuntutan dan dinamika pelanggan akan
semakin tinggi hal ini harus diimbangi dengan pemikiran-pemikiran dan
inovasi di bidang pelayanan.
f. Care (kepedulian), mutu pelayanan juga akan sangat tergantung dari ada
tidaknya atau tinggi rendahnya kepedulian terhadap kebutuhan
pelanggan.
g. Empower (pemberdayaan), pelayanan akan semakin bermutu apabila
pelaksanaannya mampu memberdayakan segenap potensi yang ada, baik
dari sisi mekanisme pelayanan maupun dari sisi kebutuhan pelanggan.
2. Pelayanan Prima
Dalam perkembangan dunia jasa dewasa ini dikenal istilah pelayanan
prima (service excellent). Istilah pelayanan prima, yang artinya adalah kepedulian
kepada pelanggan dengan memberikan layanan terbaik untuk memfasilitasi
kemudahan pemenuhan kebutuhan dari mewujudkan kepuasannya, agar mereka
selalu royal kepada perusahaan (Barata, 2004:37).
Untuk mencapai suatu pelayanan yang prima pihak perusahaan haruslah
memiliki keterampilan tertentu, diantaranya berpenampilan baik dan rapi, bersikap
ramah, memperlihatkan gairah kerja dan sikap selalu siap untuk melayani, tenang
dalam bekerja, tidak tinggi hati karena merasa dibutuhkan, menguasai pekerjaannya
baik tugas yang berkaitan pada bagian atau departemennya maupun bagian lainnya,
mampu berkomunikasi dengan baik, mampu mengerti dan memahami bahasa
isyarat (gesture) pelanggan serta memiliki kemampuan menangani keluhan
pelanggan secara profesional.
Dalam memberikan pelayanan yang prima sebagai usaha untuk mencapai
kepuasan dan loyalitas pelanggan, pihak produsen jasa dapat berpedoman pada
variable pelayanan prima (service excellence) yang dijelaskan oleh beberapa
penulis. Menurut Barata (2004:31) pelayanan prima (service excellence) terdiri dari
6 unsur pokok antara lain: kemampuan (Ability), sikap (Attitude), penampilan
(Appearance), perhatian (Attention), tindakan (Action), dan tanggung jawab
(Accounttability).
Dalam memberikan pelayanan yang prima sebagai usaha untuk mencapai
kepuasan dan loyalitas pelanggan atau nasabah, pihak produsen jasa dapat
berpedoman pada variabel pelayanan prima (service excellent) yang dijelaskan oleh
beberapa penulis. Menurut Barata (2004:32) pelayanan prima (service excellent)
terdiri dari 6 unsur pokok, yaitu :
a. Ability (Kemampuan)
b. Attitude (Sikap)
c. Appearance (Penampilan)
d. Attention (Perhatian)
e. Action (Tindakan)
f. Accountability (Tanggung jawab)
Sedangkan menurut Tjiptono (2002:58) pelayanan prima (service
excellent) terdiri dari :
a. Kecepatan
b. Ketepatan
c. Keramahan
d. Kenyamanan
Layanan prima adalah layanan yang memberikan kepuasan bagi
pelanggan. Hal ini sesuai dengan Keputusan Mentri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara (MenPAN) Nomor 81/1995. Dalam keputusan ini dijelaskan
sendi-sendi pelayanan prima :
1. Kesederhanaan, dalam arti bahwa prosedur / tata cara pelayanan
diselenggarakan secara mudah, lancar,cepat, tidak berbelit-belit, mudah
dipahami dan mudah dilaksanakan.
2. Kejelasan dan kepastian, dalam arti adanya kejelasan dan kepastian :
a. Prosedur / tata cara pelayanan umum;
b. Persyaratan pelayanan umum, baik teknis maupun
administratif;
c. Unit kerja dan / atau pejabat yang berwenang dan bertanggung
jawab dalam memberikan pelayanan umum;
d. Rincian biaya / tarif pelayanan umum dan tata cara
pembayarannya;
e. Jadwal waktu penyelesaian pelayanan umum;
f. Hak dan kewajiban baik adri pemberi maupun penerima
pelayanan umum berdasarkan bukti-bukti penerimaan
permohonan / kelengkapannya, sebagai lat untuk memastikan
pemrosesan pelayanan umum;
g. Pejabat yang menerima keluhan masyarakat.
3. Keamanan dalam arti bahwa proses serta hasil pelayanan umum dapat
memberikan keamanan dan kenyamanan sertamemberikan kepastian
hukum.
4. Keterbukaan dalam arti prosedur / tata cara, persyaratan, satuan kerja /
pejabat penanggung jawab pemberi pelayanan umum, waktu penyelesaian
dan rincian biaya / tarif dan hal-hal lain yang berkaitan dengan proses
pelayanan umumnya wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah
diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun tidak
diminta.
5. Efisien, dalam arti :
a. Persyaratan pelayanan umumhanya dibatasi pada hal-hal yang
berkaitan langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan
dengan tetap memperhatikan kepaduan antara persyaratan
dengan produk pelayanan umum yang diberikan.
b. Dicegah karena adanya pengulangan pemenuhan kelengkapan
persyaratan, dalam hal proses pelayanan mempersyaratkan
kelengkapan persyaratan dari satuan kerja / Instansi pemerintah
yang terkait.
6. Ekonomis, dalam ari pengenaan biaya pelayanan umum harus ditetapkan
secara wajar dengan memperhatikan :
a. Nilai barang atau jasa pelayanan umum tidak menuntut biaya
yang tinggi di luar kewajaran,
b. Kondisi dan kemampuan masyarakat untuk membayar secara
umum,
c. Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Keadilan yang merata, dalam arti cakupan / jangkauan pelayanan umum
harusdiusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan
diperlukan secara adil.
8. Ketepatan waktu, dalam arti pelaksanaan pelayanan umumdapat
diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
D. Pembahasan
E. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian mengenai Efektivisasi Promosi Penjualan Pada Unit
Toserba di koperasi keluarga besar Semen Padang,maka penulis mencoba
mengemukakan beberapa kesimpulan diantaranya:
Promosi penjualan pada unit Toserba keluarga besar Toserba di koperasi
keluarga besar Semen Padang untuk anggotanya sudah efektif
dilakukan,itu terlihat dengan beberapa karyawan yang sudah mendapatkan
hadiah,voucher-voucher barang, diskon harga, keringanan dalam
pembelian barang-barang di toserba koperasi keluarga besar Semen
Padang.
Promosi penjualan pada unit Toserba di koperasi keluarga besar Semen
Padang untuk umum belum cukup efektif dilakukan,karena dilihat
kenyataannya promosi penjualan hanya berlaku pada acara-acara penting
seperti:Perayaan Ulang Tahun PT Semen Padang saja,sedangkan
kesehariannya untuk umum dalam melakukan pembelian tidak ada diskon
harga,jika pembeli melakukan pembelian dalam jumlah yang banyak,
undian-undian, tidak adanya sampel produk yang dicoba oleh
konsumen,untuk memperkenalkan produk baru dan lain sebagainya.
Dalam melakukan transaksi jual beli, kurangnya efektifnya karyawan-
karyawan yang bekerja disana dalam mengajak atau merangsang
keinginan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap barang-barang
yang ada.
Minimnya sarana dan prasarana pada Toserba di kopersi keluarga besar
Semen Padang ini,seperti tidak adanya pengadaan kontestan atau
pameran-pameran terhadap produk-produk baru, poster-poster, yang
sifatnya mengajak konsumen untuk mencoba produk baru.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang penulis ambil,maka penulis mencoba untuk
memberikan saran,mudah-mudahan dapat membantu demi kemajuan koperasi
keluarga besar Semen Padang ini.,adapun saran-sarannya:
Sebaiknya promosi penjualan bukan hanya dilakukan untuk anggota saja
tetapi juga untuk umum, sehingga dapat meningkatkan penjualan, karena
Toserba melayani anggota dan juga umum.
Untuk menjadikan efektivitas promosi penjualan pada unit Toserba di
koperasi keluarga besar Semen Padang ini,sebaiknya di daftar pengunjung
badi setiap pembeli yang melakukan pembelian di Toserba baik itu untuk
anggota dan umum,barang siapa yang sering melakukan pembelian di
Toserba itu,akan di undi untuk mendapatkan hadiah atau paket harga.
Agar ditambahnya sarana dan prasarana yang menunjang untuk promosi
penjualan pada unit Toserba di koperasi keluarga besar Semen Padang ini
seperti poster-poster,buku daftar pengujung.