24
ASAM NUKLEAT BIOKIMIA Oleh Dzalilah Zharva Livia Asri 13030194004 Mamik Damayanti 13030194029 Nur Laili Indah R 13030194089

MAKALAH ASAM NUKLEAT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Nucleic Acid

Citation preview

Page 1: MAKALAH ASAM NUKLEAT

ASAM NUKLEAT

BIOKIMIA

Oleh

Dzalilah Zharva Livia Asri 13030194004

Mamik Damayanti 13030194029

Nur Laili Indah R 13030194089

International Chemistry Education 2013

Page 2: MAKALAH ASAM NUKLEAT

ASAM NUKLEAT

PENDAHULUAN

Pada tahun 1869 Friedrick Miescher, seorang muda bangsa Swis yang belajar

pada Hoppe-Seyler terkemuka di Jerman, mengisolasi inti dari sel darah putih dan

menemukan bahwa inti mengandung suatu zat kaya fosfat yang sampai sekarang ini

tidak diketahui yang dinamakan nuklein. Riset mengenai biomolekul ini pada dekade

pertama dari abad ini menemukan bahwa asam nukleat, seperti protein, merupakan

polimer. Unit monomerik dari suatu asam nukleat disebut nukleotida.

Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya adalah

nukleotida. Asam nukleat adalah salah satu dari empat kelas molekul biokimia. (Tiga

kelas lainnya adalah karbohidrat, protein, dan lemak.) Asam nukleat termasuk RNA

(asam ribonukleat) serta DNA (asam deoksiribonukleat). Kedua jenis asam nukleat

mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan fosfor. Asam nukleat

terdiri dari rantai molekul kecil yang disebut nukleotida, yang dibangun bersama oleh

ikatan kovalen.

Disamping itu terdapat dua jenis asam nukelat: asam ribonukleat (RNA) dan

asam diosiribonukelat (DNA). Secara kimiawi, RNA berbeda dengan DNA dimana RNA

memiliki ribose pada pentosanya dan DNA mempunyai 2-deoksiribosa. RNA juga

mempunyai basa nitrogenosa urasil dan DNA memiliki timin. Penelitian berlanjut

mengenai asam nukleat menemukan bahwa unit nukleotida ini terkait satu sama lain

melalui ikatan fosfodiester membentuk struktur makromolekular.

TINGKATAN STRUKTUR ASAM NUKLEAT

A. Basa Nitrogenosa

Asam nukleat mengandung dua kelas nitrogen, yaitu purin dan pirimidin.

Peranan nukleotida purin dan pirimidin paling dikenal adalah berfungsi sebagai

prazat monomerik DNA dan RNA. Akan tetapi ribonukleotida purin juga

berperan dalam system biologi sebagai sumber energy tinggi yang terdapat

dimana-mana, yaitu ATP, sebagai isyarat pengatur pada (siklik AMP dan siklik

GMP) pada berbagai macam jaringan dan organisme, dan sebagai komponen

koenzim yang banyak dipakai yaitu FAD, NAD, dan NADP dan komponen donor

metil yang penting, S-adenosilmetionin.

1

Page 3: MAKALAH ASAM NUKLEAT

Nukleotida pirimidin, selain berfungsi sebagai prazat monomerik untuk

asam nukleat, juga berperan sebagai zat antara bernergi tinggi seperti, UDP-

glukosandan UDP-Galaktosa pada mebolisme karbohidrat dan CDP-asigliserol

pada sistesis lipid.

Tiga basa pirimidin utama yang terdapat paa nukleotida prokariot

maupun eukarirot adalah sitosin, adenine dan urasil. Di dalam DNA dan RNA

sama-sama mengandung basa sitosin. Timin ada pada DNA, dan urasil ada pada

RNA. Basa purin adalah adenine dan guanine, adalah 2 purin terpenting yang

ditemukan pada organisme hidup. Dua basa purin lainnya, hipoxantin dan

xantin, juga terdapat sebagai zat antara pada metabolisme adenine dan guanine.

Pada manusia, basa purin yang teroksidasi secara sempurna, asam urat,

dibentuk sebagai produk akhir katabolisme purin.

B. Nukleosida

Nukleosida merupakan senyawa yang memiliki purin atau pirimidin yang

berikatan secara kovalen dengan D-ribofuranosa (ribonukleosida) atau

berikatan dengan 2-deoksi-D-ribofuranosa (deoksiribonukleosida) dalam suatu

ikatan N-β-glikosidik (gambar 12.6). Ikatan ini melibatkan gugusan hemiasetal

C-1’ dari pentosa dan atom nitrogen N-9 dari suatu pirin atau N-1 dari suatu

pirimidin.

2

Page 4: MAKALAH ASAM NUKLEAT

Satu nukleosida yang ditemukan dalam tRNAs yang memiliki ikatan

berbeda adalah pseudouridin (gambar 12.7), yang C-1’ ribosanya melekat

langsung pada C-5 urasil. Campuran urasil pada pH fisiologis memiliki satu

gugusan oksi dalam bentuk keto dan yang lain dalam bentuk enol.

Gambar 12. 6 Gambar 12.7

Tabel berikut ini adalah data nama lazim nukleosida utama dari DNA dan RNA

C. Nukleotida

Nukleotida adalah nukleosida yang mengalami fosforilasi pada satu atau

lebih gugus hidroksil gula (ribose atau deoksiribosa). Terdapat beberapa kelas

nukleotida karena ester fosfat dapat berada pada karbon 2’- 3’-, atau 5’- dari

suatu ribonukleotida atau pada karbon 3’- atau 5’- dari suatu

3

Page 5: MAKALAH ASAM NUKLEAT

deoksiribonukleatida. Nukleotida yang terdapat secara alamiah lazimnya

merupakan 5’- monofosfat.

Ada empat basa utama yang terdapat dalam DNA

Empat basa utama dalam RNA

Fungsi secara umum asam nukleat

1. DNA menyimpan informasi genetik dalam sel-sel semua makhluk hidup. Ini

berisi kode genetik. Ini adalah kode yang menginstruksikan sel bagaimana

membuat protein. Instruksi yang dikodekan dalam urutan basa nitrogen dalam

4

Page 6: MAKALAH ASAM NUKLEAT

rantai nukleotida DNA. Salinan RNA dan menafsirkan kode genetik dalam DNA

dan juga terlibat dalam sintesis protein berdasarkan kode.

2. Fungsi utama adalah menyimpan dan mentransfer informasi genetik.

3. Untuk menggunakan informasi genetik untuk mengarahkan sintesis protein

baru.

4. Asam deoksiribonukleat adalah penyimpanan untuk tempat untuk informasi

genetik dalam sel.

5. DNA mengontrol sintesis RNA dalam sel.

6. Informasi genetik ditularkan dari DNA ke synthesizer protein dalam sel.

7. RNA juga mengarahkan produksi protein baru dengan mengirimkan informasi

genetik pada struktur bangunan protein.

8. Fungsi urutan basa nitrogen dalam backbone DNA menentukan protein yang

disintesis.

9. Fungsi dari helix ganda DNA adalah bahwa tidak ada gangguan terjadi pada

informasi genetik jika hilang atau rusak.

10. RNA mengarahkan sintesis protein.

11. m-RNA mengambil pesan genetik dari RNA.

12. transfer t-RNA aktif asam amino, ke tempat sintesis protein.

13. r-RNA sebagian besar hadir dalam ribosom, dan bertanggung jawab atas

stabilitas m-RNA.

5

Page 7: MAKALAH ASAM NUKLEAT

DNA (Deoxyribo Nucleic Acid)Tiap penilaian penemuan-penemuan utama dalam ilmu pengetahuan sekitar kwartal ke empat abad ke 20, tentu akan tampak bahwa penemuan tentang informasi genetik yang di kode sepanjang molekul polimer yang hanya terdiri atas 4 macam unit monomer akan dipandang sebagai prestasi ilmu pengetahuan penting dalam abad ini. Molekul polimer ini, DNA secara kimia merupakan dasar dari keturunan. Bukti bahwa DNA mengandung informasi genetika pertama kali dibuat pada 1944, dalam serangkaian percobaan oleh Avery, Mac Leod, dan McCarty, yang menunjukkan bahwa penentuan genetika dari sifat (tipe) kapsul pneumokokus spesifik dapat di pindahkan ke sel lain yang jelas berbeda jenis kapsul nya dengan memasukkan DNA murni yang berasal dari kokus yang pertama ke dalam kokus terakhir. Penyelidik-penyelidik ini menamakan zat (DNA) yang melakukan perubahan in “transforming factor” .

Kemudian, jenis manipulasi genetika ini menjadi biasa dalam bakteriologi dan laboratorium-laboratorium genetika. Misalnya, 6

Page 8: MAKALAH ASAM NUKLEAT

penyelidikan-penyelidikan yang sama telah di lakukan dengan memakai kultur sel-sel mamalia, embrio binatang pengerat dan serangga sebagai akseptor dan DNA yang di isolasi sebagai donor informasi genetika. Sifat Kimia DNA

Sifat kimia unit monomer DNA-deoksi adenilat, deoksi guanilat, deoksitidilat, dan timidilat-. Unit-unit monomer DNA dijadikan bentuk polimer oleh ikatan-ikatan 3’,5’ –forfodister menyusun satu utas, seperti di lukiskan pada gambar 27-1. Isi informasi DNA terletak dalam urutan dimana susunan monomer-monomer, purin dan pirimidin deoksiribonukleotida-. Polimer seperti yang digambarkan mempunyai polaritas ; satu ujung mempunyai terminal 5’ –hidroksilasi atau fosfat, sedangkan ujung lainnya mempunyai bagian 3’-fosfat atau hidroksil. Kegunaaan polaritas ini akan menjadi jelas. Karena informasi genetika tempatnya di deretan unit-unit monomer dalam polimer, harus terdapat suatu mekanisme yang mereproduksi atau meniru (replikasi) informasi spesifik ini dengan ketelitian yang tinggi. Keperluan ini, bersama dengan data difraksi dengan sinar-x dari molekul DNA dan observasi Chargaff bahwa dalam molekul DNA, konsentrasi nukleotida deoksiadenosim (A) sama dengan konsentrasi nukleotida timidin (T), (A=T). Sedangkan konsentrasi nukleotida deoksiguanosin (G) sama dengan nukleotida deoksisitidin (S), (G=S), menyebabkan watson, crick dan wilkins mengemukakan pada permulaan tahun 1950 an suatu model molekul DNA berutas tangkap ( dobule stranted ). Model DNA bentuk B dilukiskan pada gambar 27-2. Kedua utas ke arah kana molekul “double stranded” (berutas rangkap) ini dihubungkan satu sama lain dengan ikatan hidrogen antara basa purin dan pirimidin dari masing-masing molekul linear. Pasangan antara nukleotida purin dan pirimidin pada utas yang berlawanan adalah sangat spesifik dan tergantung pada ikatan hidrogen dari A dengan T dan G dengan S. 7

Page 9: MAKALAH ASAM NUKLEAT

Dalam molekul utas rangkap, hambatan-hambatan yang di sebabkan oleh rotasi sekitar ikatan fosfodiester, menguntungkan konfigurasi anti ikatan glikosida dan tautomer 4 basa (A,G,T dan S) yang banyak jumlahnya, maka A hanya dapat berpasangan dengan T, dan G hanya dengan S. Pembatasan pasangan basa ini menerangkan penyelidikan yang sebelumnya bahwa dalam molekul DNA yang berutas rangkap jumlah A adalah sama dengan T dan jumlah G sama dengan S. Dua utas molekul berpilin rangkap yang masing-masing mempunyai polritas adalah antiparalel, yaitu satu utas berjalan dengan arah 5’ ke 3’ dan yang lainnya dengan arah 3’ ke 5’. Isi analog dengan 2 jalan yang paralel, masing-masing satu arah tapi kendaraan yang lewat arahnya berlawanan. Pada molekul DNA yang berutas rangkap, karena informasi terletak dalam urutan neuklotida pada satu utas, utas yang berlawanan dianggap sebagai anti template, yaitu kompenen dari utas template.

Seperti diterangkan pad gambar 27-3, 3 ikatan hidrogen menghubungkan nukleotida deoksi guanosin dengan nukleotida deoksi sitosin, sedangkan pasangan yang lain, pasangan A-T, dihungkan oleh 2 ikatan hidrogen. Jadi, ikatan G-S lebih kuat kira-kira 50%.8

Page 10: MAKALAH ASAM NUKLEAT

Struktur DNA Bentuk B, yang paling banyak terdapat pada DNA dalam kondisi fisiologis mempunyai kemiringan 3,4 nm setiap putaran. Dalam satu putaran terdapat 10 pasang basa, bidang masing-masing basa berkumpul menyerupai dua kumpulan mata uang yang melilit berdampingan. Dua kumpulan itu dihubungkan oleh dua ikatan hidrogen pada tiap tingkat antara 2 mata uang yang terletak pada tumpukan yang berlawanan dan oleh 2 pita yang melingkari tumpukan itu ke kanan dan merupakan tulang punggung fosfodiester.

Struktur berutas rangkap ini dalam larutan dapat di lebur oleh kenaikan suhu atau penurunan konsentrasi garam. Tidak hanya 2 tumpukan basa di jauhkan, tetapi basa-basa itu sendiri tidak tertumpuk sementara masih tetap di hubungkan dalam polimer oleh tulang punggung fordiofester. Bersamaan dengan denataurasi molekul DNA ini ada kenaikan daya serap optik basa purin dan pirimidin. Peristiwa ini disebut sebagai hiperkromisitas dari denaturasi. Karena penumpukan basa-basa dan ikatan hidrogen antara tumpukan-tumpukan, molekul berutas rangkap DNA menunjukkan sifat suatu serabut dan dalam larutan merupakan suatu zat kental yang kehilangan viskositasnya pada denaturasi. Penyelidikan yang seksama dari model yang di lukiskan pada gambar 27-2 memperlihatkan adanya celah mayor dan celah minor yang berbelit belit sepanjang molekul sejajar dengan tulang punggung fosfodiester. Dalam celah-celah ini, protein-protein berinteraksi spesifik tanpa mennganggu pasangan basa utas rangkap molekul DNA. Seperti

9

Page 11: MAKALAH ASAM NUKLEAT

diterangkan dalam bab 29 dan 31, protein pengatur dapat mengatur ekspresi gen-gen spesifik melalui interaksi serupa.

DNA utas rangkap yang sebelumnya tidak dikenal, telah di temukan tahun 1980 dengan penyelidikan kristalografi sinar x 6 pasang basa molekul DNA sintetik yang terdiri dari deoksiribonukleotida S dan G yang berselang seling. Bentuk baru DNA ini membentuk utas rangkap (double helix) ke arah kiri (left handed) dimana tulang punggung forfodiester ber zig zag sepanjang molekul (gambar 27-4); karena itu disebut DNA Z oleh penemu-penemunya, Alexander Rich dan kawan-kawan. DNA Z paling kurang membelit (12 pasangan basa perputaran ) dan merupakan utas DNA paling tipis yang dikenal. Adanya DNA Z dan (4) metilasi karbon -5 dari sebagian nukleotida deoksisitidin dalam urutan selang seling. Yang terakhir paling menarik karena menyatakan secara tidak langsung peranan dalam pengaturan ekspresi gen.

10

Page 12: MAKALAH ASAM NUKLEAT

Meskipun DNA manusia mengandung DNA –Z potensial membentuk daerah-daerah yang tersebar di seluruh genom, DNA – Z yang terdapat pada kromosom drosophila (lalat buah) telat di perlihatkan dengan memakai anti bodi yang mengenali dan mengikat secara spesifik DNA-Z. Selain itu, secara in vitro telah dibuktikan bahwa DNA-Z dapat timbul sebagai rangkaian pendek sepanjang bentuk B dari DNA yang lebih panjang daerah transisi terentang sepanjang sekitar 5 pasang basa. Fungsi DNA-Z tidak diketahui, tetapi diduga mempunyai kemampuan efek pengatur pada ujung proksimal dan distal tempat kedudukannya. Misalnya, beberapa protein yang terikat pada celah minor atau mayor DNA bentuk B mungkin terjadi sebagai akibat hilangnya gugus metil dari 5-metildeoksisitidin, tampaknya menghasilkan perbedaan putaran DNA distal terhadap tempat DNA-Z yang sebenarnya. Seperti yang dibicarakan dibawah, putaran diduga nenpengaruhi aktivitas gen.

11

Page 13: MAKALAH ASAM NUKLEAT

Pada beberapa organisme seperti bakteri, bakteri ofaga, dan banyak virus binatang yang mengandung DNA, kedua ujung molekul DNA bergabung membentuk cincin tertutup tanpa ujung. Ini tidak merusak polaritas molekul, tetapi menghilangkan semua gugus 3’ dan 5’ hidroksil dan semua gugus fosforil. Fungsi DNA

Informasi genetik yang tersimpan dalam rangkaian nukleotida DNA mempunyai 2 fungsi. Sebagai sumber informasi untuk sintesis semua molekul protein dari sel dan organisme, dan memberikan informasi yang di turunkan ke sel anak atau keturunan. Kedua fungsi ini memerlukan molekul DNA sebagai template (model pembentuk) pada yang pertama untuk transkripsi informasi ke dalam, RNA dan pada yang kedua untuk replikasi informasi ke dalam molekul DNA anak.

Cara penggenapan (komplementasi) model beratas rangkap dari DNA Watson dan Crick ini menunjukkan bahwa replikasi molekul DNA terjadi secara semik onservatif. Jadi, bila tiap-tiap utas molekul DNA berutas rangkap memisahkan diri dari komplemennya (pelengkapnya) selama replikasi, masing-masing kemudian dapat berperan sebagai model pembentuk (template) dimana utas pelengkap (complementary) baru dapat di sintesis. Dua molekul Dna berutas rangkap yang baru terbentuk, masing-masing mengandung satu utas ( tetapi lebih bersifat komplementer daripada identik) dari molekul DNA induk berutas rangkap, kemudian dapat di bagikan antara 2 sel anak. Tiap-tiap sel anak 12

Page 14: MAKALAH ASAM NUKLEAT

akan mengandung molekul DNA dengan informasi yang sama dengan yang dimiliki oleh induk hanya diawetkan setengah (semiconserved). Sifat semikonservatif replikasi DNA pada bakteri Escherichia coli secara jelas diperlihatkan oleh Meselson dan Stahl pada percobaan klasik dengan memakai isotop nitrogen dan teknik keseimbangan sentrifugal (centrifugal equilibrium technics). Percobaan klasik ini dilukiskan pada gambar 27-7. DNA E.coli secara kimia adalah identik dengan DNA manusia,walaupun rangkaian nukleotida tentu saja berbeda, dan sel manusia mengandung kira-kira 1000 kali lebih banyak DNA per sel daripada sel bakteri. Lagi pula, kimia replikasi DNA pada prokariot seperti E.coli tampak identik dengan eukariot, termasuk manusia, meskipun enzim-enzim yang melakukan reaksi sintesis DNA dan replikasi berbeda. Jadi, setiap observasi mengenai sifat kimia atau reaksi kimia asam-asam nukleat prokariot mungkin sekali dapat di pergunakan pada organisme eukariot. Memang,jenis percobaan Meselson dan Stahl sekarang telah di lakukan pada sel-sel mamalia dan telah memberikan hasil yang sebanding seperti yang di peroleh dengan E.coli .

13

Page 15: MAKALAH ASAM NUKLEAT

RNA (Ribonucleic Acid)

Sifat Kimia RNA

Asam Ribonukleat adalah suatu polimer dari ribonukleaotida purin dan pirimidin yang

dihubungkan satu sama lain dengan jembatan 3’, 5’-fosfodiester yang analog dengan

yang terdapat pada DNA. Walaupun mempunyai persamaan dengan DNA, RNA

mempunyai perbedaan yang spesifik:

1) Seperti ditunjukkan dengan namanya. Bagian gula pada RNA di mana fosfat dan

basa-basa purin dan pirimidin terikat adalah ribose sedangkan pada DNA adalah

2’-deoksiribosa.

2) Walaupun RNA mengandung ribonukelotida adenine, guanine dan sitosin, ia

tidak mempunyai timin kecuali pada peristiwa yang jarang seperti yang

diterangkan dibawah. Sebagai pengganti timin, RNA mengandung

ribonukelaotida urasil, jadi komponen pirimidin dari RNA berbeda dari

komponen pirimidin DNA.

3) RNA dari semulanya merupakan molekul yang berutas tunggal, sedangkan DNA

molekulnya adalah heliks berutas rangkap. Kan tetapi bila diberi urut-urutan

basa pelengkap yang lebih cocok dengan polaritas yang berlawanan, utas tungga

mampu melipat dirinya kembali seperti jepitan rambut dan dengan demikian

mempunyai sifat-sifat utas rangkap.

4) Karena molekul RNA adalah berutas tunggal dan hanya merupakan komplemen

dari salah satu 2 utas dari gen, jumlah guanine tidak perlu sama dengan jumlah

sitosin, juga jumlah adenine tidak perlu sama dengan urasil.

5) RNA dapat dihidrolisis oleh alkali menjadi 2’, 3’siklik diester dari

mononukleotida. Suatu zat antara dari hidrolisis ini yang penting adalah 2’, 3’, 5’

trimester, suatu zat antara yang tidak dapat dibentuk pda DNA yang diberi alkali

karena tidak adanya gugus 2’-hidroksil. Kelebihan RNA Dallam alkali berguna

baik untk diagnostic maupun analitik.

Informasi dalam suatu utas RNA terdapat dalam urut-urutannya (struktur primer) dari

nukleotida purin dan pirimidin dalam polimer. Urut-urutan merupakan pelengkap

untuk utas “template” gen dari mana itu disalin. Urut-urutan molekul RNA adalah

(kecuali untuk U yang menggantikan T) sama dengan urut-urutan utas “antitemplate”

dari gen.

14

Page 16: MAKALAH ASAM NUKLEAT

Struktur RNA

Pada semua organisme prokariotik dan eukariotik, terdapat 3 golongan utama

molekul RNA, mRNA= RNA duta, RNA transport=tRNA dan RNA ribosom=rRNA.

Tiap-tiap golongan berbeda dengan yang lainnya dalam hal ukuran, fungsi dan

kestabilan umum.

Golongan RNA duta (mRNA) adalah yang paling heterogen dalam ukuran dan

kestabilan, tetapi semua anggota golongan berfungsi sebagai pesuruh yang membawa

informasi dalam gen ke tempat pembentukan protein, dimana masing-masing bertindak

sebagai cetakan di mana urut-urutan asam amino spesifik dipolimerkan untuk

membentuk molekul protein spesifik, hasil akhir gen.

RNa duta adalah berutas tunggal dan merupakan pelengkap untuk utas template

dari masing-masing gen struktur. Molekul RNA, khususnya eukariotik mempunyai

bberapa sifat kimia yang unik. Ujung 5’ dari RNA duta “ditutup” oleh 7-metil- guanosin

trifosfat yang terikat dengan 2’-O-metil guanosin trifosfat yang berdekatan pada 5’-

hidroksilnya melalui 3 fosfat. Molekul RNA duta sering mengandung 6-metildenilat dan

nukleotida termetilasi 2’-O-ribosa lain. Walaupun fungsi penutupan RNA duta tidak

diketahui keseluruhannya, tutupnya mungkin ikut serta dalam pengenalan RNA duta

oleh alat translasi. Beberapa RNA duta seperti histon tidak mengandung poli A.

Molekul RNA transport = transfer RNA (tRNA) terdiri dari sekitar 75

nukleotida dan dengan demikian mempunyai berat molekul 25.000. Molekul tRNA

berperan sebagai adaptor untuk translasi dari informasi urut-urutan nukleotida RNA

duta ke dalam asam-asam amino spesifik. Paling sedikit terdapat 20 molekul tRNA

dalam setiap sel, paling sediit satu sesuai dengan masing-masing dari 20 asam amino

yang diperlukan untuk sintesis protein. Walaupun tiap-tiap tRNA spesifik berbeda

status satu dengan yang lainnya dalam urut-urutan nukelotidanya, molekul-molekul

tRNA sebagai golongan mempunyai banyak ciri-ciri yang sama. Struktur primer yaitu,

urut-urutan nkelotida dar semua RNA mengizinkan lipatan yang luas dan penggenapan

di dalam utas untuk membentuk struktur sekunder.

15

Page 17: MAKALAH ASAM NUKLEAT

Ciri-ciri yang semua molekul trNA bersama-sama memilikinya antara lain adalah

urut-urutan ACC pada ujung 3’ gugus karboksil asam-

asam amino terikat pada gugus 3’-hidroksil bagian

adenosil melalui suatu ikatan ester.

Ribosomal RNA adalah struktur nucleoprotein

sitoplasma yang berperan sebagai alat untuk sintesis

protein dari cetakan RNA duta. Pada ribosom,

molekul-molekul RNA dutan dan RNA transport

saling bereaksi untuk menterjemahkan (translasi) ke

dalam molekul protein spesifik informasi yang disalin

(transkrip) dari gen. partikel=partikel ribosom sangat kompleks dibentuk sendiri dari

paling sedikit 4 molekul RNA yang berbeda dan hamper 100 molekul protein spesifik.

Fungsi RNA

Molekul RNA yang terdapat di alam mengandung informasi dalam rangkaiannya,

hanya beberapa dari molekul-molekul itu mempunyai informasi yang ditranslasi ke

dalam rangkaian asam amino spesifik dari molekul protein. Molekul RNA sitoplasmik

ini, yang berperan sebagai model pembentukan template untuk sintesis protein

dinamakan mRNA. Banyak molekul RNA sitoplasmik lain mempunyai peranan

structural di mana mereka membantu pembentukan ribosom atau berperan sebagai

molekul adapter (tRNA) untuk translasi informasi RNA ke dalam rangkaian spesifik

asam asam amino terpolimerisasi.

16

Page 18: MAKALAH ASAM NUKLEAT

Sebagian besar molekul RNA

ditranskripsi dalam inti sel kelihatannya

berperan dalam sintesis protein, tetapi

dalam kultur sel-sel manusia terdapat jenis

inti kecil yang tidak secara langsung

berperan dalam sintesis protein tetapi

mempunyai peranan dalam RNA

pemrosesan dan pembangunan sel. Molekul-

molekul yang relative kecil ini dengan

macam-macam ukuran dari 90-300

nukleotida.

RNA lebih cenderung merupakan

bahan genetika untuk beberapa virus binatang dan tumbuh-tumbuhan daripada DNA.

Walaupun beberapa virus RNA ini formasinya tidak pernah ditranskripsi ke dalam

molekul DNA, banyak virus RNA binatang, khususnya virus retrogenik-ditranskripsi

oleh DNA polymerase yang memerlukan RNA untuk menghasilkan salinan DNA berutas

rangkap dari genom RNA-nya.

Ringkasan

Asam nukleat adalah salah satu dari empat kelas molekul biokimia. Asam nukleat

termasuk RNA (asam ribonukleta) dan DNA (asam deoksiribonukleat).

Asam nukleat terdiri dari rantai molekul kecil yang disebut nukleotida, yang

diikat bersama oleh ikatan kovalen.

RNA terbuat dari satu rantai nukleotida, dan DNA terbuat dari dua. Kedua rantai

DNA yang diikat bersama oleh ikatan hidrogen dalam bentuk heliks ganda.

DNA berisi kode genetik, yang memerintahkan sel bagaimana membuat protein.

RNA menyalin kode genetik dalam DNA dan membantu mensintesis protein

berdasarkan kode

17