36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adapun latar belakang pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pendidikan jasmani (PENJAS) dan juga sebagai dasar pembelajaran dibidang atletik. Atletik sangat berguna untuk diberikan kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD), dan juga untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan kuat. 1.2 Tujuan - Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pendidikan jasmani (PENJAS). - Untuk mengetahui cabang-cabang atletik - Untuk mengetahui kegunaan atletik. BAB II ISI 1.1 Lari Jarak Menengah

Makalah Atletik Kelas XI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Membahas tentang atletik (lari lompat dan lempar) Untuk tingkat SMK/Setara

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar BelakangAdapun latar belakang pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah

satu tugas mata kuliah pendidikan jasmani (PENJAS) dan juga sebagai dasar pembelajaran dibidang atletik. Atletik sangat berguna untuk diberikan kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD), dan juga untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan kuat.

1.2    Tujuan-          Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pendidikan jasmani (PENJAS).-          Untuk mengetahui cabang-cabang atletik-          Untuk mengetahui kegunaan atletik.

BAB II

ISI

1.1    Lari Jarak MenengahYang termasuk nomor lari jarak menengah yaitu lari 800 m dan 1.500 m.

Yang perlu diperhatikan dalam lari jarak menengah adalah sebagai berikut.

a.       Teknik dasar.

Pada dasarnya sama dengan lari jarak pendek (sprint). Gerakan kaki, lengan, sikap badan, dan kepala sama dengan lari cepat.

b.       Langkah kaki panjang/lebar, sedang kecepatan langkah sedikit lebih lambat daripada lari jarak pendek. Hal ini mengingat, karena harus mengatur tenaga selama menempuh lari yang cukup jauh.

c.       Start yang digunakan yaitu start berdiri.d.      Pada saat melewati tikungan harus berlari sedekat mungkin dengan garis

lintasan yang sebelah dalam.e.       Pada lari 800 m, semua pelari yang menempati lintasan II, III, dan seterusnya,

baru boleh berebut lintasan I setelah mereka melewati tikungan I.Tempat untuk berebut lintasan ini ditandai dengan garis. Garis ini merupakan garis start untuk lari 1.500 m.

f.        Untuk pelari 800 m yang mulai berebut lintasan dan pelari 1.500 m yang baru lepas dari garis start, sebaiknya jangan secara mendadak untuk masuk ke lintasan I. Tetapi cukup dengan lari serong saja.

g.       Menjelang melewati garis finish, lari dipercepat dengan kecepatan penuh.h.       Lari 1.500 m dilakukan 4 kali melewati garis finish.

1.2    Lempar Lembing Awalan Langkah Jingkat (Hopstep)

Lempar lembing (javeline throwing) merupakan bagian dari nomor lempar, yang pelaksanaannya lebih mudah jika dibandingkan dengan nomor lempar lainnya. Karena gerakan dalam lempar lembing adalah . gerakan yang alami, maka hampir setiap orang dapat melakukannya.

Alat-alat.dan Perlengkapan

Lembing untuk SLTP biasanya memakai lembing dari bambu.Panjang untuk putra : 260 s.d. 270 cmPanjang untuk putri : 200 cm s.d. 230 cm

Berat untuk putra : 800 gramBerat untuk putri : 600 gram

Lebar lilitan tali pegangan untuk putra : 15 s.d. 16 cm.Lebar lilitan tali pegangan untuk putri : 14 s.d. I5 cm.Meteran gulungan yang telah disyahkan untuk mengukur jarak lemparan.Bendera untuk tanda bekas lemparan.

Teknik Dasar

Teknik dalam melempar lembing yang menentukan baik buruknya lemparan adalah mengenai cara memegang, membawa lembing, awalan, dan cara melempar.

a.       Cara MemegangCara memegang lembing ada 3 macam, yaitu sebagai berikut.

1)      Cara biasa (Amerika style)Ibu jari dan jari telunjuk berada di pangkal bulatan lembing, sedangkan jari lainnya menelakup wajar.

2)      Cara Finlandia (Fin style)Ibu jari dan jari telunjuk bertemu pada unjungnya tepat di pangkal balutan, jari telunjuk agak lurus ke atas, jari lainnya menelakup wajar.

3)      Cara menjepit (Tang style) Jari tengah dan jari telunjuk sebagai tumpu pegangan, saling menjepit, ibu

jari dan jari lainnya menelakup wajar.Dari ketiga cara memegang lembing tersebut di atas, sulit untuk

menentukan mana yang lebih efisien, karena cara memegang lembing sangat relatif dari masing-masing atlet, satu sama yang lain tidak sama kecocokan cara memegangnya.

b.      Cara MembawaYang dimaksud membawa lembing di sini yaitu pada sikap permulaan

sampai melakukan lari awalan.Cara membawa lembing ada 2 macam, yaitu:

1) Tangan kanan memegang lembing diangkat setinggi badan lebih sedikit.

2) Lengan kanan lurus ke bawah sedikit ke belakang, telapak tangan menghadap ke belakang, lembing serong ke atas. Tetapi cara ini jarang sekali dipergunakan.

c.       Cara AwalanCara mengambil awalan adalah sangat mudah, sedangkan yang agak sulit

adalah gerakan langkah sewaktu akan melempar, dan gerakan langkah inilah yang membedakan gaya dalam lempar lembing. Gaya Lempar Lembing

Gaya langkah jingkat (gaya hop step).Gaya ini pada waktu akan mengambil posisi atau sikap lempar didahului dengan berjingkat. Setelah gerakan berjingkat berakhir, maka kaki jingkat menumpu/mendaratkan ke tanah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan memijakkan kaki kiri ke tanah. Setelah sikap ini lembing segera dilemparkan dan diikuti gerak lanjutan (follow through).

d.      Cara Melempar LembingSebelum melempar lembing, terlebih dahulu pelempar harus mengambil posisi melempar yang sempuma. Adapun posisi itu adalah sebagai berikut.

1)      Jarak kaki cukup jauh.2)      Tangan kanan memegang lembing diluruskan jauh ke samping kanan.3)      Berat badan berada pada kaki kanan.

Setelah mengambil posisi tersebut, kemudian dilanjutkan dengan gerakan sebagai berikut.

1)      Meluruskan kaki kanan, setelah itu memutar dan mendorong pinggul ke kiri.2)      Sesaat kaki kanan hampir lurus, siku kanan ditekuk dan mengangkat lembing

ke depan atas, bersamaan dengan itu berat badan dipindahkan ke kiri selanjutnya kaki kiri berpijak pada tanah.

3)       Dalam posisi ini lembing segera dilempar dan diikuti dengan gerak lanjutan (followthrough).

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam lari jarak menengah diantaranya :

Teknik dasar, langkah kaki panjang/lebar, star yang digunakan, dan cara berlari yang benar.

Ada 4 cara dalam melakukan lempar lembing yaitu :1.       Cara memegang2.       Cara membawa3.       Cara awalan4.       Cara melempar lembing

DAFTAR PUSTAKA

-    SR. Slamet. 1994. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Solo, PT. Tiga Serangkai

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan inayah-Nya yang diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

Akhirnya kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Tasikmalaya, September 200614

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... iDAFTAR ISI.................................................................................................... iiBAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

1.1   Latar Belakang.................................................................................... 11.2   Tujuan................................................................................................. 1

BAB II ISI......................................................................................................... 22.1   Lari Jarak Menengah........................................................................... 22.2   Lempar Lembing Awalan Langkah Jingkat (Hopstep)....................... 2

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 7

MAKALAH

ATLETIKDiajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Pendidikan Jasmani dan Keshatan

logo universitas

Disusun Oleh Kelompok I1.       Ati Rismayati (051112)

Kelas 2 F

Makalah tentang atletik | sejarah atletik | jenis" atletik

 

Makalah tentang atletik | sejarah atletik | jenis" atletik

Sejarah   Sebelum masuk ke inti masalah, kita akan  mencoba mengetahui sedikit tentang sejarah atletik. Kata atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon atau Athlum artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan. Istilah athletic dalam bahasa Inggris dan athletic dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan. Atletik adalah olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia. Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik Eropa : Panhellenik Games The Pythian Game(dimulai 6 Sebelum Masehi) digelar di Argolid setiap dua tahun.The Isthmian Game (dimulai 523 Sebelum Masehi) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun. The Roman Games Berasal dari akar Yunani murni, Roman game memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang juga sama-sama 527 Sebelum Masehi) digelar di Delphi tiap empat tahun . The Nemean Games(dimulai 51 memakai panggung). Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik, dan Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Di masa abad

pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar rival dan sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi.

     Di abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini termasuk

dengan olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary

College di Sandhurst mengklaim menggunakan ini pertamakali di tahun 1812

dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan

di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh Royal Shrewsbury School Hunt. Ada

detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T

Robinson dimana dia seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841.

Eeck Military Academy dimana Woolwich menyelenggarakan sebuah

kompetisi yang diorganisir pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari

pertemuan digelar di Exeter College,Oxford dari 1850.

     Atletik modern biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir

semua even yang ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya

memakai tempat di dalam trek. Atletik termasuk di dalam Olimpiade modern

di tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian. Wanita pertama

kali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event Olimpiade

tahun 1928. Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAF dibentuk

tahun 1912. IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor di

tahun 1983. Ada beberapa pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa,

Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai tambahan ada

sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final

dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship. Olahraga

tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade,

tetapi yang lain kurang populer.

     AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat

sampai runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 1970.

Sebuah badan baru bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan

akhirnya dinamai USA Track and Field (USATF atau USA T&F). Sebuah

tambahan, organisasi dengan struktural yang lebih kecil, Road Runner Club

of America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap jalanan. Di

masa modern, atlet sekarang bisa menerima uang dari balapan, mengakhiri

sebutan “amatirisme” yang ada sebelumnya.

Lintasan dan Lapangan Dalam Ruangan

     Ada dua musim dalam lintasan dan lapangan. Ada musim

indoor,selama musim dingin dan musim outdoor, digelar selama musim semi dan

panas. Kebanyakan lintasan indoor adalah 200m dan terdiri dari empat atau

enam jalur. Seringkali sebuah lintasan indoor memiliki belokan yang lurus

untuk mengkompensasikan belokan yang ketat. Dalam lintasan indoor atlet

berkompetisi sama dengan event lintasan di outdoor dengan pengecualian

untuk lari 100m dan 110/100m haling rintang (diganti dengan sprint 60m

dan 60 m hlang rintang di tingkat kebanyakan dan kadang 55m sprint dan

55m haling rintang di tingkat SMA) dan lari 10.000m, jalan cepat 300m, dan

400m haling rintang. Indoor juga mendapat tambahan lari 3000m yang

normalnya pada tingkat kampus dan elit dibandingkan memakai 10.000m.

marathon 5.000m adalah event lari jauh yang paling umum, walaupun ada

situasi dengan jarak lebih jauh pernah dilombakan. Di medio abad 20, ada

seri perlombaan duel di MadisonSquare Garden (New York) lintasan indoor,

beberapa menampilkan dua orang berlomba marathon (26,2 mil). Tetapi, ini

sangat jarang terjadi. Dalam keadaan tertentu, ada juga balapan 500m

dibandingkan 400m yang ada normalnya di event outdoor, dan di kejuaraan

kampus indoor dua-duanya dilombakan.

     Di event lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi,

lompat galah, lompat jauh, lompat ganda dan menembak. Lembar lembing,

lempar bola besi dan tolak peluru ditambahkan hanya untu event outdoor,

dimana normalnya tidak ada ruang yang cukup dalam stadion indoor pada

perlombaan tersebut. Event unik dari perlombaan indoor (terutama di

Amerika Utara) adakah lempar beban seberat 300, 600, 1000 dan 35 pon. Di

Negara lain, terutama Norwegia, lompat jauh berdiri dan lompat tinggi berdiri

juga dilombakan, bahkn di Kejuaraan Nasional untuk atlet multi-event ada

Pentathlon untuk wanita (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru

dan 800m) dan heptathlon untuk pria (yaitu 60m halang rintang, lompat

jauh, tolak peluru, 60m lari, lompat galah dan 1000m lari) indoor. Untuk

outdoor ada heptathlon untuk wanita dan decathlonLintasan dan Lapangan Luar Ruangan

      Lintasan dan Lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri

selama musim semi. Kebanyakan lintasan adalah berbentuk oval untuk

keadaan 400m. Tetapi, beberapa lintasan tua berukuran 440 yardm dimana

ada beberapa lintasan yang tidak oval dan tidak 400m/440 yard karena

keadaan geografis. Lintasan modern memakai permukaan yang dikaretkan,

dan lintasan yang lebih tua memakai pasir atau kerikil. Lintasan normalnya

memakai 6-10 jalur dan bisa termasuk sebuah jalur langkah dan selokan di

salah satu belokan. Jalur ini isa ada di luar atau di dalam lintasan, membuat

tikungan yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum dimana lintasan itu

akan mengelilingi sebuah lapangan bermain yang dipakai untukAmerican

Football, sepak bola, atau lacrosse. Lapangan di dalam ini biasanya dikenal

dengan lapangan dalam dan permukaanya memakai rumput atau karpet

buatan, dan tempat diaman tim menggelar kamping selama turnamen

panjang. Tetapi lempar lembing, bola besi dan cakram biasanya dilombakan

di luar lapangan di lapangan lain karena membutuhkan ruangan yang lebih

luas, dan implementasinya mungkin bisa merusak lapangan yang dipakai

atau lintasan.

 Event

Ada variasi lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba dengan panjang

tidak biasa (contohnya 300m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang

tidak lazim biasanya digelar selama musim indoor karena lintasan 200m

dalam ruangan. Dengan pengecualian lari mil, lomba berdasarkan jarak

kerajaan jarang sekali digelar di lintasan sejak kebanyakan lintasan diubah

dari seperempat mil (402,3m) ke 400m. Hampir semua catatan rekor untuk

jarak kerajaan tidak dilangsungkan kembali. Bagaimanapun, IAAF dalam

buku rekornya masih memasukan rekor dunia mil (dipegang oleh Hicham El

Guerroj dariMaroko dan Svetlana Masterkova dari Rusia untuk wanita) karena

perbedaan signifikan yang mendunia.

Event Lintasan 

event lari di lintasan 400m.

§ Sprint: event yang termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m (hanya di

dalam ruangan), 100m, 200m dan 400m.

§  Jarak Menengah: event dari 800m sampai 3000m, 800m, 1500m, satu mil dan

3000m.

§  Lari berintang – lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus melewati

rintangan seperti penghalang dan rintangan air.

§  jarak Jauh: berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan 10000 m. yang

kurang lazim ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan.

§  Halang Rintang: 110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m

haling rintang menengah (300 m di beberapa SMA).

§  Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m estafet , 4 x 800 m

estafet , dll. Beberapa event, seperti estafet medley, jarang dilangsungkan

kecuali estafet karnaval besar.

§  Lari jalanan: dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di

lintasan. Event biasa adalah 5km, 10km, setengah marathon dan marathon.

§  lomba jalan cepat event biasa adalah 10km, 20 km dan 50 km.

§  Event lapangan

§  Event melempar

§  tolak peluru

§  lempar peluru

§  lempar lembing

§  lempar cakram

§  Event lompat

§  lompat tinggi

§  lompat galah

§  lompat jauh

§  lompat ganda

§  yang sangat tidak biasa

§  lompat tinggi berdiri

§  lompat jauh berdiri

§  lompat ganda berdiri

Event ganda atau kombinasi

§  Triathlon / Trilomba

§  Pentathlon / Pancalomba

§  Heptathlon

§  Decathlon / Dasalomba

Lari

   

     Lari merupakan salah satu nomor yang paling dominan di kecabangan

atletik yaitu dimana nomor-nomor lari itu paling banyak diperlombakan.

Dalam perlombaan nomor lari tidak hanya melakukan lari saja, tapi

dibutuhkan suatu reaksi yang cepat ketika melakukan awalan lari dan juga

dibutuhkan kecepatan yang maksimal untuk nomor-nomor pendek seperti

nomor 60m, 100m, 200m, dan lainnya. Dengan reaksi yang cepat seorang

atlet bisa melakukan awalan yang lebih baik dibandingkan dengan atlet yang

reaksi lambat. Maka dari itu diperlukan sekali latihan-latihan yang bisa

mendukung reaksi kita untuk bisa cepat lagi. Ini adalah salah satu contoh

latihan-latihan reaksi untuk pemula, untuk latihannya kita bisa

menggunakan suara (bunyi), atau dengan sentuhan, seperti contoh untuk

suara, kita bisa menyuruh atlet untuk berbaring tengkurap dengan posisi

kepala berada pada arah berlawanan dengan arah yang digunakan untuk

berlari (belakang). Kemudian kita memberitahu kepada atlet, bahwa jika

anda terdengar suara hitungan angka 5, anda harus berlari kebelakang. Kita

bisa mengecoh konsentrasi mereka dengan menyebut angka 15, 50, dan

lain-lainnya. Dan jika kita menyebut angka 5, mereka pasti bereaksi dengan

membangun badan mereka, berbalik dan lari kearah belakang. Inilah salah

satu contoh untuk melatih reaksi untuk atlet pemula tetapi menggunaakan

tepuk tangan.

TEKNIK LARI SPRINT

Lari jarak pendek adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari

dengan kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh.

Lari cepat meliputi jarak: 100 m, 200 m, 400m. kelangsungan gerak pada

sprint secara teknik sama, kalau ada perbedaan hanyalah terletak pada

penghematan penggunaan tenaga karena perbedaan jarak yang harus

ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin membutuhkan daya

tahan yang besar, sehingga ada yang dinamakan “edurance”.

Teknik lari jarak pendek terbagi menjadi tiga, yaitu start jongkok, gerakan

lari, dan teknik memasuki garis finish.

1). Start jongkok

Cara melakukan start jongkok adalah sebagai berikut:

• Posisi berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada sandaran blok start,

lutut kaki belakang berada sejajr dengan ujung kaki depan.

• Kedua lengan lurus sejajr dengan bahu, dan jari-jari tangnan diletakkan

dibelakang garis start.

• Berat badan bertumpu di kedua tangan, sehingga sikap seimbang dapat

dipertahankan sampai ada aba-aba.

Start jongkok yang digunakan oleh pelari jarak pendek, dapat dibedakan

menjadi 3, yaitu:

• Start jongkok pendek (bunch start) : jarak kaki saat jongkok 14-28 meter

• Start jongkok menengah (medium start) : jarak kaki saat jongkok 35-42

meter

• Start jongkok panjang (long start) : jarak kaki saat jongkok 50-70 meter

Aba – aba start pada perlombaan lari sprint adalah sebagai berikut:

• Bersedia

Pelari menuju tempat start didepan blok start dengan melangkahkan mundur

seperti merangkak, dengan meletakkan kaki pada blok start, yang disusul

kaki belakang, kedua ujung kaki tetap menyentuh tanah, jari-jari tangan

tepat di belakang garis start. Kedua lengan tetap dalam posisi lurus dengan

sidikit melebar dari bahu. Bahu sedikit condong ke depan berat badan

berada di tengah-tengah sehinggabadan dalam posisi seimbang. Punggung

diangkat sedikit agak rata,otot leher dan rahang rileks, kepala bagian

belakang segaris dengan punggung, pandanmgan ke bawah atau ke depan

sekitar 1-2 meter dengan garis start dan konsentarsi dengan aba-aba

selanjutnya.

• Siap

Angkat pinggul ke atas, dengan barat badan berada di kedua tangan dan

pandangan ke bawah dengan mengikuti gerakan badan, kedua lengan dalam

sikap lurus membentuk sudut 120 derajat.

• Ya

Tolakkan kaki pada blok start, ayunkan kedua lengan ke depan secara

bergantian dan berlawanan dengan gerakan kaki (jika tangan kanan didepan

maka kaki kanan dibelakang, begitu juga sebaliknya).

 

 2). Gerakan lari

Gerakan sprint, dibagi menjadi 3 gerakan,. Yaitu:

Posisi tubuh pada saat lari

Posisi tubuh/badan condong ke depan secara wajar, serta otot sekitar leher

dan rahang tetap rileks dengan kepala dan punggung dalam posisi segaris.

Pada saat lari mulut tertutup dan rapat serta pandangan ke depan lintasan.

• Ayunan kedua lengan

Ayunan lengan dilakukan dari belakang ke depan secara berganti-ganti

dengan siku sedikit dibengkokkan.

• Gerakan langkah kaki

Langkah kaki panjang dan dilakukan secepat mungkin. Pendaratan

kaki/tumpuan selalu pada ujung telapak kaki, sedangkan lutut sedikit

dibengkokkan.

 

3). Memasuki finish

Memasuki garis finish merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

mencapai sukses. Keterlambatan persekian detik memasuki garis finish

sangatlah rugi.

Teknik memasuki garis finish:

• Membusungkan dada kedepan, saat menjelang garis finish.

• Menjatuhkan salah satu bahu kedepanbawah, saat masih dalam posisi lari.

Yang dilarang adalahg:

• Meloncat pada saat memasuki garis finish

• Menarik/menggapai pita finish

• Berhenti mendadak atau mengurangi kecepatan digaris finish.

Dari ketiga teknik dalam lari sprint tersebut dapat disimpulkan sebagai

berikut:

• Konsentrasilah pada saat start dan lari

• Pertahankan lari dari mulai start sampai garis finish

• 30 meter menjelang finish lari harus dipercepat

• Sikap lari tetap pada jalur lurus

• Badan tidak oleng ke kiri maupun kanan.

Lompat

Di atletik tidak hanya ada nomor lari saja, tetapi juga ada nomor-nomor yang

lainnya seperti lompat, sedangkan lompat itu sendiri terbagi menjadi; lompat

jauh, lompat tinggi, dan lompat gala. Dimana pada ini semua merupakan

gabungan antara kecepatan, kekuatan, dan ketangkasan dalam upaya untuk

melompat semaksimal mungkin. Pada nomor lompat sangat diperlukan

sekali kekuatan kaki, karena kaki digunakan sebagai tumpuan dan mendarat

ketika melakukan lompatan. Pada model latihan lompat untuk pemula kita

bisa memilih beberapa permainan yg sering kita jumpai dalam kehidupan

kita sehari-hari, seperti contoh;  lari  karung  karena  sehingga  dengan     

otomatisnya     kita    akan   meloncat – loncat   sampai   ke  garis   finish,

dan inilah  yang kita  perlukan   pada cabang  atletik  terutama pada nomor

lompat.

     Selain lomba lari karung kita juga bisa menggunakan permainan yang

lainnya, yang tujuannya biar seorang atlet pemula itu tidak merasa jenuh

dan bosen terhadap latihan dan permainan yang seperti itu terus, kita

seorang pelatih harus mampu berfikir kreatif, yaitu mencari permainan sperti

apa lagi yang harus digunakan untuk latihan melompat. Ini adalah contoh

yang kedua untuk model latihan   melompat   untuk    pemula, yaitu;

permaianan melompat kardus, dimana kita bisa menyuruh atlet kita  untuk

melompat kardus mie baik  dengancara  kekiridan kekanan maupun  

depan   belakang   dengan  satu syarat tanpa  menyentuh karsus tersebut.

Tolak

Cabang olah raga ini dilakukan denag cara melemparkan bola besi yang

sangat berat ( peluru ) sejauh mungkin.

Cara memegang peluru

Peluru diletakan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak

tangan yang dekat dengan jari tangan. Jari tangan diregangkan atau dibuka,

jari manis, jari tengah dan jari penunjuk dipergunakan untuk menahan

peluru bagian belakang.Sedangkan jari kelingking dan ibu jari digunakan

untuk menahan peluru bagian samping. Yaitu agar peluru tidak tergelincir

kedalam atau keluar

Sikap badan pada waktu akan menolak

Mengambil posisi awal dengan membelakangi arah tolakan badan, berdiri

tegak dengan kaki dibuka lebar ( kangkang ) dengan posisi kaki kiri lurus

kedepan dan berat badan ada di atas kaki kanan, pada saat badan

diturunkan, tumit kaki penunjang diangkat, kaki belakang juga diangkat

sedikit bengkok, kearah belakang atas, kemudian badan dibungkukkan

kedepan dan lutut kanan ditekuk lurus kedepan demikian juga ujung

kakinya.sedangkan keadaan tangan kanan memegang pelurudan

ditempelkan pada bahu dan tangan kiri dengan siku dibengkokkan berada

didepan sedikit agak serong keatas lemas. Tangan kiri berfungsi untuk

membantu dan menjaga keseimbangan.

Cara menolakan peluru

Kaki kanan sekarang segera diluruskan, memberi dorongan bermula dari sol

tumit kaki belakang, sedang kaki kiri menendang ke belakang kuat-kuat

terhadap / ke arah balok batas tolakan.Bersamaaan dengan memutar badan

dari belakang kearah samping kiri atau kearah tolakan, siku ditarik serong

keatas kebelakang ( kearah samping kiri ),pinggul, pinggang dan perut

didorong kedepan agak keatas hingga dada terbuka menghadap kedepan

serong keatas kearah tolakan. Dagu diangkat dan pandangan kearah

tolakan. Pada saat seluruh badan menghadap kearah tolakan, secepatnya

peluru itu ditolakan sekuat-kuatnya kedepan kearah tolakan ( parabola ).

 Lempar

a)    Lempar lembing

Lempar lembing termasuk salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga

atletik, prestasi yang diukur adalah hasil lemparan sejauh mungkin. Ada

beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh atlet lempar lembing yaitu :

cara memegang lembing, cara membawa lembing, lempar lembing tanpa

awalan, dan lempar lembing    dengan awalan. Lembing yang digunakan

terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70 m,

sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.

 

Teknik dalam lempar lembing. yang pertama, yaitu:

Cara Memegang

1.  Cara Finlandia 

Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung atau mata

lembing serong hamper menuju arah badan. Kemudian jari tengah

memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian belakang

(dilingkarkan, dibantu dengan ibu jari ndiletakkan pada tepi belakang dari

pegangan dan pada badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang

membantu menahan badan lembing. Sedangkan jari-jari yang lainnya turut

memegang lilitan pegangan di atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara

Finlandia ini, jari tengah dan ibu jari yang memegang peranan penting untuk

mendorong tali pegangan pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).

2.  Cara Amerika

Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan ujung atau mata

lembing serong hamper menuju kea rah badan. Kemudian jari telunjuk

memegang tepian atau pangkal dari ujung tali bagian belakang lembing,

dibantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan

pada badan lembing serta dalam keadaan lurus. Sedangkan ketiga jari lainya

berimpit dan renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan menutupi

lilitan tali lembing. Jadi dengan pegangan cara Amerika ini jari telunjuk dan

ibu jari memegang peranan mendorong tali pegangan lembing pada saat

melempar (Syarifuddin, 1992).

3.  Cara menjepit

Caranya hanya  menjepitkan lembing diantara dua jari tengah dan jari

telunjuk, sedangkan jari jari lainnya memmegang biasa.

Peraturan lomba lempar lembing

1.  Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali

pegangan lembing

Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3

m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600 gram

2. Lembing harus dipegang pada tempat pegangan

3. Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah

4. Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan

lengkung lemparan

Cara membawa lembing :

Cara mengambil awalan pada lempar lembing sangat erat kaitannya dengan

cara membawa lembing. Oleh karena itu perlu juga diketahui oleh para atlet

lempar lembing

ü  Membawa lembing diatas pundak

Lembing dipegang di atas pundak di samping kepala dengan mata lembing

serong ke atas, siku tangan dilipat atau ditekuk menuju depan. Cara ini

digunakan oleh para pelempar yang menggunakan awalan gaya jangkit

(hop-step) pada waktu akan melempar

ü  Membawa lembing Di bawah

Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan kanan lurus ke bawah,

mata lembing menuju serong ke atas dan ekornya menuju serong ke bawah

hamper dekat dengan tanah.

ü  Membawa lembing di depan dada

Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan ekornya menuju serong

ke atas melewati pundak sebelah kanan.

I. Awalan

     Dalam lempar lembing ada dua macam awalan yang sering digunakan,

yaitu : awalan silang (cross-step) dan awalan jangkit (hop-step). Lempar

lembing yang mempergunakan awalan silang (sross-step) lebih dikenal

dengan lempar lembing gaya silang, sedangkan lempar lembing yang

mempergunakan awalan jingkat (hop-step) lebih dikenal dengan lempar

lembing gaya jingkat (Adisasmita, 1986).

II. Gerakan Melempar

       Saat kaki kiri mendarat, kaki kanan ditekuk hingga badan benar-benar

jauh condong ke belakang dan badan sebagian besar pada kaki kanan. Pada

saat ini lengan yang membawa lembing sudah dalam sikap lurus serong ke

bawah, mata lembing dan pandangan terarah kesudut lemparan dan tangan

kiri tetap rileks. Saat inilah terjadi sikap melempar yang sebenarnya. Setelah

lembing ditarik melaui pundak/bahu mendekat telinga, seluruh badan

ditinggikan dan dengan secepat-cepatnya melecutkan lembing. Bersamaan

dengan itu lepasnya lembing dengan hentakan pergelangan tangan sebagai

sumber kekeuatan terakhir (Adisasmita, 1986)

Ø  Sikap Badan Setelah Melempar\

       Dengan lepasnya lembing dari pergelangan tangan secara otomatis

keseimbangan atau yang lebih dikenal dengan titik berat badan akan

menjadi labil dan hilang. Hal ini disebabkan kekuatan yang yang dikeluarkan

untuk melempar dimulai dari kaki sampai kepergelangan tangan yang

diawali kecepatan lari . sehingga secara ototomatis kaki yang menjadi

tumpuan untuk titik berat badan tidak bias menahan badan yang terdorong

ke depan untuk itu, agar keseimbangan dapat terjaga dan dikembalikan

secara baik, maka pada saat tubuh condong kedepan, tangan yang

melempar lembing turun dari hasil pecutan yang dilakukan.

Ø  Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah

ü  Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar

lewat atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak

dilempar secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk

dipakai.

ü  Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah

sebelum bagian lembing lainnya.

ü  Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong

salah satu garis atau jalur paralel.

ü  Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian

tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis

lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah

didepan garis lempar dan garis-garis itu semua.

ü  Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan

dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh

sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan.

ü  Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing

yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari

awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan.

ü  Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi

dan tidak melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali

pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau

benjolan.

ü  Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3

m. Berat untuk putra 800 gr dan putri 600 gr.

Jalur Lari Awalan

     Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang

dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang

saling terpisah sejauh 4 m. Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max

1 : 1.000.

Garis Lengkung Lemparan

     Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau

sebuah busur dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas

lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan

dipasang rata dengan tanah. Garis lempar ini di perpanjang ke arah kanan

dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak lurus dengan garis paralel 4 m.

Garis perpanjangan inipun dicat putih, lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m.

Sektor Lemparan

     Semua lemparan (lembing) yang di anggap syah harus jatuh di dalam

sektor lemparan, suatu daerah yang dibatasi oleh garis 5 cm di sebelah

kanan dan kiri garis lempar. Garis 5 cm ini di buat di tanah dari titik A yaitu

titik dari busur atau garis lempar, garis itu ditarik melalui titik Bdan C pada

titik mana busur atau garis lempar itu berpotongan dengan garis 5cm untuk

membentuk sektor lemparan. Sektor lemparan ini boleh atau dapat di beri

tanda jarak : 30 cm, 50 cm, 70 cm, dst.  

b)    Lempar cakram

Lempar cakram adalah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang di lempar

berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki,1 kg untuk

perempuan. Lempar cakram di perlombakan sejak olimpiade I tahun 1896

di Athena, Yunani.

Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya

yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan,

lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan

badan, kaki kanan agak di tekuk, berat badan sebagian besar ada di kanan,

cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan

cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului

putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong ke depan.

Latihan dasar menggunakan ring karet atau rotan

1.Diawali dengan sikap tegap

2.Langkahkan salah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan

3.Lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang

ring tetap lurus dan berada di bawah ketinggian bahu

4.Langkahkan kaki lurus ke depan (berlawanan dengan arah tangan). Ikuti

gerakan pinggul dan dada ke depan. Kemudian lepaskan ring, ayunkan

tangan ke atas dan langkahkan kaki belakang ke depan.

Cara memegang cakram:

Pegang dgn buku ujung jari-jari tangan, ibu jari memegang samping cakram,

kemudian pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam

Mengayunkan cakram

mengayunkan cakram, tangan yang memegang cakram direntangkan

sampai lurus. Jangan sampai lepas.

Gerakan lempar cakram

Ada 3 tahap dalam melempar cakram

1. Persiapan

§  Berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar

§  Pegang cakram dengan tangan kanan. Ayunkan sampai di atas bahu

sambil memutar badan ke kiri, kemudian ke kanan secara berulang-ulang.

Saat cakram diayun ke kiri, bantu tangan kiri dengan cara menyangganya.

2. Pelaksanaan

§  Ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang

§  Pada saat cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke

samping-depan-atas (membentuk sudut 40o )

§  Lepaskan cakram pada saat berada di depan muka

MAKALAH ATLETIK

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis seperti: jalan, lari, lompat dan lempar.

Atletik merupakan aktivitas jasmani yang mendasar untuk cabang olah raga lainnya, juga merupakan unsure olahgara yang amat penting dalam acara pesta olahraga seperti PON, SEA GAMES, ASIAN GAME dan OLIMPIADE.

Atletik juga merupakan sarana untuk pendidikan jasmani dalam upaya meningkatkan daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan dan lain sebagainya, selain untuk sarana pendidikan juga sebagai sarana penelitian bagi para ilmuan.

Atletik berasal dari bahasa Yunani Athlon atau Athlum yang berarti perlombaan, pertandingan, pergulatan atau suatu perjuangan, orang yang melakukannya disebut Athleta (atlet).

Lari gawang adalah lari cepat menempuh jarak dengan melompati gawamg-gawang yang tingginya diatur dalam peraturan perlombaan.Dalam Lari Gawang kita harus konsentrasi penuh dalam, pembelajaran,maupun dalam pelaksanannya.Sebab konsentrasi dalam melakukan gerakan akan menghasilkan hasil yamg maksimal.Begitupun dalam paraturannya harus sangat diperhatikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Dari Lari Gawang?

2. Bagaimana Tehnik dalam olahraga Lari Gawang?

C. Maksud Dan Tujuan Makalah

Adapun Maksud Dala Pembuatan Makalah ini Adalah Kami Ingin mengetahui Apa arti dari Lari gawang,Dan Bagaimana tehnik dalam melakukan olahraga Lari Gawang.

Tujuan dalam pembutan makalah ini adalah menerangkan pengertian dan tehnik dalam pembelajaran olahraga Lari gawang.

D. Sistematika

Sistematika dalam penyusunan makalah ini kami bagi dalam 3 bagian,yaitu:

1. BAB I : Pendahuluan

2. BAB II : Pembahasan

3. BAB III : Penutup

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Olahraga Lari Gawang

Lari gawang adalah lari cepat menempuh jarak dengan melompati gawamg-gawang yang tingginya diatur dalam peraturan perlombaan.Gerakan lari gawang, baik lari 110m mupun 200m serta 400m (untuk pria) atau 100m (untuk wanita sedapat mungkin harus dilakukan seperti pada gerakan lari cepat.pada waktu melompati gawang harus dilakukan secara beruntun, lancar dan rileks. Pada saat berlari diusahakan tidak melayang terlalu lama, sehingga kecepatan lari tetap dipertahankan.Usahakan ketika berada diatas gawang keseimbangan tetap terjaga.

B. Tehnik Olahraga Lari Gawang

Sebelum ke tehik lari gawang,terlebih dahulu kita melakukan Start.Start yang dilakukan adalah Start jongkok.berikut tehnikNya.

1. Tehnik Start

a. Teknik Dasar Start Jongkok Pada Aba-aba “Bersedia”Cara melakukannya :

Letakkan tangan lebih lebar sedikit dari lebar bahu. Jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik. Bahu condong ke depan, sedikit di depan tangan dan lengan lurus.

Kepala sedemikian rupa sehingga leher tidak tegang, dan pandangan ke depan kira-kira 2,5 meter di muka garis start.

Jarak letak kaki terhadap garis start tergantung dari bentuk start yang digunakan.

b. Teknik Dasar Start Jongkok Pada Aba-aba “Siap”Cara melakukannya :

a. Angkat penggul ke depan atas dengan tenang sampai sedikit lebih tinggi dari bahu, garis punggung sedikit menurun ke depan, dan erat badan lebih ke depan.

b. Kepala rendah, leher tetap kendor, pandangan ke bawah kira-kira 1-1,5 meter di muka garis start.

c. Lengan tetap lurus dan lengan tidak boleh bengkok.

d. Pada waktu mengangkat panggul, ambil napas dalam-dalam

e. Pusatkan perhatian pada bunyi pistol start.

c. Teknik Dasar Start Jongkok Pada Aba-aba “Ya”Cara melakukannya :

a. Ayunkan lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat,

b. Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai tekejang lurus. Kaki kanan melangkah secepat mungkin, dan secepat itu pula mencapai tanah.

c. berat badan harus meluncur ke depan.

d. Langkah lari makin lama makin menjadi lebar. 6-9 langkah pertama merupakan langkah peralihan dari langkah-langkah start ke langkah-langkah lari dengan kecepatan penuh.

d. Gerakan LariSetelah melakukan gerakan Start dengan langkah-langkah peralihan yang meningkat makin lebar dan condong badan yang berangsur-angsur berkurang, kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan lari cepat. Cara melakukan gerakan lari cepat yaitu :

a. Kaki menolak dengan kuat sampai terkejang lurus. Lutut diangkat setinggi panggul, tungkai bawah mengayun ke depan untuk mencapai langkah lebar.

b. Usahakan agar badan tetap rileks, badan condong ke depan dengan lutut antara 25-30%. gerakan lengan jangan terlalu berlebihan.

e. Gerakan Melewati Garis FinishDalam praktiknya, teknik melewati garis finish biasanya pelari tanpa melakukan apa-apa dan berusaha berhenti kira-kira setelah 5 meter melewati garis finish.

2. Tehnik Olahraga Lari Gawang

a) Dari mulai start ke gawang pertama

Menggunakan start jongkok. Gerakan yang dilakukan dari mulai start ke gawang pertama sangat penting untuk dilakukan dengan benar, karena dapat mempengaruhi ritme gerakan terutama saat melompati gawang berikutnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :1. Saat hendak menolak pinggang diangkat tinggi dan agak jauh dari gawang, untuk menghindari kesalahan ujung kaki menyentuh dan menjatuhkan gawang dan untuk memperoleh lintasan serendah mungkin saat diatas gawang.2. Lutut kaki depan harus diangkat tinggi dan membentuk sudut 90 - 95o. Sedangkan lututbelakang diluruskan dan tumit diangkat tinggi.3. Saat kaki belakang melakukan tolakan, lutut kaki depan diluruskan dengan gerakanseperti menendang Sikap badan diatas gawang

b) Sikap badan saat diatas gawang

1. Gerakan tubuh pada waktu diatas gawang diusahakan sesingkat mungkin guna menjagakecepatan setelah mendarat. Posisi badan condong ke depan dan lutut dibengkokkan.2. Kaki tolakan ditarik ke depan dengan jalan memutar kesamping. Kaki harus tetapdiangkat tinggi agar dapat menjangkau jarak yang jauh setelah kaki depan mendarat.3. Setelah kaki depan melewati gawang, kaki segera diturunkan dan diluruskan. Lenganmembantu keseimbangan.

c) Sikap badan dan gerakan kaki pada waktu mendarat

1. Badan dicondongkan kedepan untuk memudahkan menarik kaki belakang.2. Kaki belakang segera ditarik ke depan untuk membuat langkah panjang.

d) Langkah diantara gawang

Jumlah langkah disesuaikan dengan jarak antar gawang, panjang tungkai kaki dan kemampuan sprint.

C. Peraturan Olahraga lari Gawang

Peraturan perlombaan lari gawang pada dasarnya sama dengan peraturan pada lari jarak pendek. Perbedaannya hanya terletak pada gawang yang harus dilewati. Pokok-pokok peraturan dalam perlombaan lari gawang yang perlu diketahui antara lain sebagai berikut:

1) Semua perlombaan lari gawang harus dilakukan pada jalurnya masing-masing; mulai dari start sampai melewati garis finish.

2) Seorang peserta lomba lari gawang yang menarik kakinya di luar bidang horizontal atas gawang pada saat rnelampauinya, atau melompati gawang yang tidak berada di lintasan sendiri, atau menurut pendapat wasit dengan sengaja menjatuhkan gawang dengan tangan atau kaki dinyatakan diskualifikasi.

3) Dalam perlombaan lari gawang, jumlah gawang yang harus dilewati oleh setiap pelari jumlahnya 10 buah, baik untuk jarak 100 m,110 m,maupun 400 m, dengan ketentuan seperti pada tabel berikut ini.

Komposisi gawang yang harus dilewati pada lari gawang

Jarak Lomba

Timggi Gawang

Jumlah gawang

Jarak Garis Start Ke

GW-1Jarak Antar

Gawang

Jarak GW Akhir Ke Garis Finish

Putra Senior

110 m

200 m

400 m

106,7 cm

76,2 cm

91,4 cm

10

10

10

13,72 m

18,29 m

45 m

9,14 m

18,29 m

35 m

14,02 m

17,10 m

40 m

Putra

Junior

110 m

200 m

99,0 cm

76,2 cm

10

10

13,72 m

18,29 m

9,14 m

18,29 m

14,02 m

17,10 m

400 m 91,4 cm 10 45 m 35 m 40 m

Pemuda

100 m

400 m

91,4 cm

84 cm

10

10

13 m

45 m

8,5 m

35 m

10,5 m

45 m

Putri senior

100 m

200 m

400 m

84,0 cm

76,2 cm

76,2 cm

10

10

10

13 m

16 m

45 m

8,5 m

19 m

35 m

10,5 m

13 m

40 m

Putri junior

75 m

80 m

76,2 cm

76,2 cm

8

8

11,5 m

12 m

8 m

8 m

11 m

12 m

D. Cara Pembelajaran Atletik ( Lari Gawang )

Bagian pertama.

memaparkan tentang strategi pembelajaran atletik,Yang membahas prinsip-prinsip pengembangan kesegaran jasmani, prinsip pengembangan keterampilan gerak, prinsip pengembangan konsep gerak,prinsip modifikasi, serta prinsip pengembangan pengalaman belajar.

Bagian kedua.

akan memaparkan tentang pengembangan pembelajaranpola gerak dasar dan pola gerak dominan dalam atletik yang berisi rangkaian gerak nomor atletik berupa gambar dan keterangan singkat,dan pengembangan pembelajaran gerak-gerak dasarnya.

Rangkaian gerak merupakan pola gerak dominan dari nomor-nomor atletik dirasakan perlu, agar guru pendidikan jasmani mempunyai gambaran yang lebih jelas tentang rangkaian gerak standar nomor-nomor atletik yang akan ia berikan kelak.Selanjutnya diikuti oleh pengembangan pembelajaran gerak-gerak dasar nomor jalan, lari, lompat dan lempar. Dari beberapa contoh yang ditampilkan,diharapkan para guru pendidikan jasmani dapat mengadopsi dan mengaplikasikan kepada siswa dengan beberapa modifikasi,disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan dan perkembangan siswa.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Lari gawang adalah lari cepat menempuh jarak dengan melompati gawamg-gawang yang tingginya diatur dalam peraturan perlombaan.Gerakan lari gawang, baik lari 110m mupun 200m serta 400m (untuk pria) atau 100m (untuk wanita sedapat mungkin harus dilakukan seperti pada gerakan lari cepat.pada waktu melompati gawang harus dilakukan secara beruntun, lancar dan rileks.

B. Saran

Kami menyadari akan kekurangan dari makalah yang kami buat ini,tapi besar harapan kami akan manfaat dari makalah yang kami buat ini.untuk itu basar akan saran dari pembaca demi menyempurnakan makalah yang kami buat iniagar dapat bermanfaat bagi pembaca.