25
MENGHARGAI PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA DI INDONESIA MAKALAH Diajukan sebagai salahsatu syarat guna memperoleh nilai Ujian Tengah Sem (UTS) Disusun oleh: KELOMPOK V Siti Rahayu Solihah Olis Olivia Yuni Parlina Ihat Fasihatul Jannah Yayasan Pendidikan Islam SMK Miftahul Huda II Ciamis 2012

Makalah ayu

Embed Size (px)

Citation preview

MENGHARGAI PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA DI INDONESIA MAKALAH Diajukan sebagai salahsatu syarat guna memperoleh nilai Ujian Tengah Semester (UTS)

Disusun oleh: KELOMPOK V Siti Rahayu Solihah Olis Olivia Yuni Parlina Ihat Fasihatul Jannah

Yayasan Pendidikan Islam SMK Miftahul Huda II Ciamis 2012

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO : Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit Rendahkanlah dirimu serendah karang yang ada dilautan Do the best but dont feel the best Ulah ngemutan ilmu saalit atanapi teu gaduh Katsu kangae wa motsu na makenu kangae wa hit soyu Tong cicing sanajan teu lumpat

PERSEMBAHAN : Makalah ini penulis persembahkan kepada untuk ibu Erna Yuliana, S.Sos dan wali kelas penulis yang terhormat

LEMBAR PENGESAHAN

Makalah ini telah disetujui dan disahkan pada : Hari Tanggal : . : .

Oleh yang terhormat : Guru Mata Pelajaran Ketua Kelompok

ERNA YULIANA, S.Sos

OLIS OLIVIA

Mengetahui; Wali kelas x Restaurant SMK Miftahul Huda II

IMA APRIANI, S.Pd

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil persentase ini dengan baik. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan siswa SMK Miftahul Huda II. Makalah isi berisi tentang hasil presentase kelompok kami yang berjudul MENGHARGAI PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA INDONESIA. Semoga pembaca dapat memetik ilmu dari isi makalah ini. Dalam kesempatan ini mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat : 1. Kepala Sekolah SMK Miftahul Huda II, Bapak Sobirin S.Pd, M.Pd yang tidak pernah lelah menasihati kami. 2. Para Guru dan staf Tata Usaha yang tidak pernah mengeluh dalam membimbing kami. 3. Wali kelas X Restaurant, Ibu Ima Apriani S.Pd yang tidak pernah lelah membimbing dan menuntut kami selama ini. 4. Pada teman-teman seperjuangan kelas X Restaurant dan X Multimedia. 5. Dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Bayasari, Mei 2012 Penulis,

DAFTAR ISI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1.2. Metode Penulisan ........................................................................... 1.3. Sistematika Penulisan .................................................................... BAB II PEMBAHASAN MASALAH ........................................................ 2.1. Persamaan kedudukan warga negara di Indonesia ........................ 2.1.1. Jaminan persamaan hidup (Pendekatan Kultural) .............. 2.1.2. Jaminan persamaan hidup dalam konstitusi Negara ........... 2.2. Menghargai persamaan kedudukan warga negara di Indonesia ... 2.2.1. Ras ....................................................................................... 2.2.2. Agama .................................................................................. 2.2.3. Gender ................................................................................. 2.2.4. Golongan ............................................................................. 2.2.5. Budaya dan Suku ................................................................. BAB III PENUTUP ...................................................................................... 3.1 Simpulan .........................................................................................

3.2 Saran ................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA BIOGRAFI PENULIS

BAB I PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG MASALAH Berbicara tentang warga negara, pada zaman globalisasi ini banyak sekali

deskriminasi bagi kelompok-kelompok tertentu. Seperti halnya kelompok yang kaya yang mendeskriminasin kelompok miskin atau prang-orang yang berkulit putih mendeskriminasi orang-orang yang berkulit hitam. Ini semua merupakan perbuatan yang tidak manusiawi. Oleh sebab itu, sebagai warga negara Indonesia yang berlandaskan konstitusi dan Pancasila kita harus menjunjung tinggi persamaan hak dan kewajiban kewarganegaraan Indonesia. Kami sebagai pelajar muda tergerak untuk meluruskan persimpangan ini. Kami berharap dalam pembahasan makalah ini dapat menciptakan warga negara yang saling menghargai persamaan kedudukan warga negara Indonesia.

1.2

METODE PENULISAN Dalam rangka mengumpulkan materi yang dibutuhkan penulis berusaha

mencari informasi yakni penulis berusaha membaca dan menelaah buku pendidikan kewarganegaraan ini. Juga dari hasil presentasi kami minggu sebelumnya.

1.3

SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika karya tulis ini adalah sebagai berikut:

MOTTO DAN PERSEMBAHAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Metode Penulisan 1.3. Sistematika Penulisan BAB II PEMBAHASAN MASALAH 2.1. Persamaan kedudukan warga negara di Indonesia 2.1.1. Jaminan persamaan hidup (Pendekatan Kultural) 2.1.2. Jaminan persamaan hidup dalam konstitusi Negara 2.2. Menghargai persamaan kedudukan warga negara di Indonesia ... 2.2.1. Ras 2.2.2. Agama 2.2.3. Gender 2.2.4. Golongan 2.2.5. Budaya dan Suku BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA BIOGRAFI PENULIS

BAB II PEMBAHASAN MASALAH

2.1.

PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA DI INDONESIA

2.1.1. Jaminan Persamaan Hidup (Pendekatan Kultural) Jaminan persamaan hidup dalam kehidupan bangsa Indonesia secara kultural telah tertanam melalui adat dan budaya yang relatife memiliki nilai-nilai yang hampir sama. Semboyan Bhineka Tunggal Ika menunjukan bahwa perbedaan dalam bangsa kita bukanlah penghalang dalam pergaulan hidup. Namun perbedaan tersebut menjadi sarana untuk mwujudkan persatuan dan kesatuan. Ada beberapa nilai cultural bangsa Indonesia yang harus kita lestarikan dalam berbagai lingkungan kehidupan. a. Nilai Religius Inti dari nilai religious adalah menghargai persamaan hidup dan memberi jaminan bahwa setiap manusia yang diciptakan mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Perbedaan di hadapan Tuhan hanya terletak pada derajat ilmu pengetahuan, adab, dan keimanan.b. Nilai Gotong Royong.

Nilai gotong royong merupakan wujud kepedulian untuk membantu sesama. Dalam nilai ini kita tidak membeda-bedakan status sosial, suku, agama, ras, dan antar golongan. Intinya gotong royong adalah adanya keinginan yang kuat dalam setiap anggota masyarakat dalam meringankan beban orang lain sehingga mampu menjadi mandiri.

c. Nilai Ramah Tamah Esensi dari sikap sopan dan ramah tamah adalah ketulusan melakukan suatu perbuatan dengan berprasangka baik terhadap orang lain, baik yang sudah dikenal maupun tidak dikenal. Nilai ini adalah satu keunggulan dan kebanggaan bangsa Indonesia. d. Nilai Kerelaan Berkorban dan Cinta Tanah Air Rela berkorban dan cinta tanah air merupakan wujud ketulusan pengorbanan seseorang, baik dalam bentuk harta benda maupun nyawa untuk kepentingan harga diri, harkat dan martabat bangsa dan negara.

2.1.2. Jaminan Persamaan Hidup Dalam Konstitusi Negara Jaminan persamaan hidup dalam dalam konstitusi negara Indonesia adalah sebagai berikut : a. Pembukaan UUD 1945 Pada alinea pertama Pembukaan UUD 1945 mengandung makna adanya pengakuan jaminan persamaan hidup bagi bangsa beradab dimana di dunia ini. Hal ini dikarenakan tidak ada satu pun bangsa di dunia ini mau di jajah oleh bangsa lain. Adapun alinea kedua, mengandung makna bahwa negara mampu memberikan jaminan persamaan yang berkeadilan sosial, baik internal bangsa maupun parsitipasi aktif terhadap dunia internasional.

b. Sila-Sila Pancasila

Pengakuan jaminan persamaan hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia telah dirumuskan dalam sila-sila Pancasila sebagai berikut : 1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Sila ini memiliki makna adanya pengakuan persamaan jaminan hidup bagi warga negara Indonesia untuk beragama dan melaksanakan ajaran agamanya sesuai keyakinan masing-masing. 2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Sila ini menunjukkan keinginan bangsa Indonesia dalam aspek hubungan antarmanusia terdapat jaminan persamaan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan moralitas yang adil dan beradab. 3. Sila Persatuan Indonesia Setiap warga negara harus sanggup memberikan jaminan persamaan hidup antar warga dan siap berkorban untuk bangsa dan negara atas dasar cinta tanah air. 4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Permusyawaratan/ Perwakilan. Sila ini menunjukan kehidupan demokrasi yang memberikan jaminan persamaan hidup bagi setiap warga negara, mewujudkan cita-cita luhur melalui consensus, adanya persamaan politik, hukum, ekonomi, dan sosial budaya. 5. Sila Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Setiap anggota masyarakat diharapkan mampu menciptakan kondisi untuk semua golongan mendapatkan kesempatan yang sama dan berkeadilan menuju kehidupan yang layak bagi kemanusiaan.

c. UUD 1945 dan Peraturan Perundang-undangan Lainnya.

1. Pasal 26 ayat 1 berbunyi : Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. 2. Pasal 27 ayat 1 berbunyi : Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pasal 27 ayat 2 ; Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

3. Pasal 28 :

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.4. Pasal 28 a :

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya

5. Pasal 29 ayat 2 :

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.6. Pasal 30 ayat 1 :

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.7. Pasal 31 ayat 1 :

Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.8. Pasal 32 ayat 1 :

Negara

memajukan

kebudayaan

nasional

Indonesia

ditengah

peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya.9. Pasal 33 ayat 3 :

Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan10. Pasal 34 ayat 4 :

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini di atur dalam undang-undang

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 1. Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 yaitu jaminan kepada warga negara untuk mengeluarkan pikiran dan tulisan melalui media massa.

2. Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 yaitu jaminan kepada warga negara untuk membela negara. 3. Undang-Undang No. 31 Tahun 2002 yaitu jaminan kepada warga negara untuk mendirikan partai politik. 4. Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 yaitu jaminan kepada warga negara untuk hak praduga tak bersalah melalui kekuasaan kehakiman.

Selain mengatur tentang jaminan persamaan kedudukan warga negara, dalam UUD 1945 juga mengatur tentang hak dan kewajiban warga negara. Berkaitan dengan hak, kewajiban dan kewenangan , hak dan kewajiban WNI lebih luas dibanding dengan hak dan kewajiban WNA. Hak dan kewajiban WNI antara lain kesamaan hak dan kewajiban dalam hukum dan pemerintahan, kewajiban menjunjung hukum, hak mendapatkan penghidupan dan pekerjaan yang layak, hak berkumpul dan berserikat, hak beragama, hak membela negara, hak mendapat pendidikan dan pengajaran, hak menikmati kekayaan alam Indonesia. Hak dan kewajiban WNA tidak seluas hak WNI, WNA memiliki hak dalam lapangan ekonomi, sosial dan budaya dalam batas tertentu, misalnya :1. Dalam pemilu, WNA tidak memiliki hak pilih dan dipilih.

2. Dalam bidang ekonomi ada pembatasan bidang usaha. 3. Dalam bidang hankam, WNA tidak bisa menjadi tentara. Negara atau pemerintah memiliki kewajiban untuk menjamin keamanan dan ketertiban, mewujudkan kemakmuran, keadilan dan kesejahteraan. Konsep negara modern terhadap hal ini ialah negara kesejahteraan (Welfare State).

Tugas dan kewajiban negara atau pemerintah kaitannya dengan hak dan martabat manusia adalah: 1. Memerhatikan warga negaranya sesuai dengan harkat dan martabat sebagai makhluk tuhan. 2. Meningkatkan harkat dan martabat manusia berarti juga meningkatkan sikap dan tindakan pemerintah terhadap warga negara.

2.2.

MENGHARGAI PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA DI INDONESIA Setiap warga negara dan menghormati sebagai wujud pengamalan

Pancasila. Persamaan warga negara merupakan sesuatu yang sangat pentingdalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini dikarenakan perinsip persamaan kedudukan wargaa negara akan mewujudkan kehidupan yang egalitarian atau sederajat. Egalitarian ini memberikan hak dan kewajiban serta kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk mewujudkan dan mempertahankan negaranya sesuai dengan kemampuan masing masing. Hal ini sangat di perlukan untuk menjamin eksistensi negara. Dengan perinsip persamaan warga negara ini, juga akan melahirkan berbagai komitmen warga negara seperti persatuan, solidaritas, toleransi yang sangat di perlukan bagi bangsa Indonesia yang majemuk, yang rentan terhadap konplik. Dengan kata lain, persamaan warganegara dapat untuk mewujudkan bhineka tunggal ika. Dengan cara apa saja menghargai persamaan kedudukan warga negara? Banyak cara dapat di gunakan antara lain:

1. Tunjukan solidaritas terhadap golongan lain yang memperjuangkan

hak-haknya sebagai warga negara untuk menuntut pemerintah memenuhi kebutuhan dasarnya. 2. Menerapkan asas persamaan di depan hukum dalam peradilan, tanpa memandang perbedaan status, sosial, etnis, gender, dan agama. 3. Pemerintah tidak membuat berbagai kebijakan baik dibidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang bersifat diskriminatif atau menghapus berbagai kewajiban diskriminatif yang ada. 4. Menegmbangkan sikap toleransi terhadap WNA ataupun WNI yang berbeda latar belakang, etnis, budaya, agama untuk mewujudkan identitas dalam kehidupan nasional dalam bentuk seni budaya, politik lokal, sebatas dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Sebagai mana di ketahuibersama bahwa semboyan bangsa Indonesia adalah Bineka Tunggal Ika. Dengan perbedaan hendaknya jangan di anggapsebagai ancaman tetapi lebih merupakan anugrah yang harus di syukuri bersama dan untuk lebih meningkatkan persatuan dan kesatuan di antara semua komponen bangsa, memakai perbedaan itu harus diminimalis sedemikian rupa sehingga terjali keserasian hidup. Berikut ini merupakan contoh persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan vaiabel pembeda seperti ras, agama, gender, golongan, budaya dan suku. 2.2.1 Ras

Ras adalah warna kulit yang menjadi cirri khas suku bangsa tertentu. Seseorang dengan ras tertentu terkadang memperoleh perlakuan menguntungkan atau merugikan. Kita menyadari bahwa semua orang memiliki hak yang sama.

Mengenai perbedaan ras yang ada hendaknya jangan dijadikan masalah yang berlebihan. Sesungguhnya bangsa Indonesia memiliki ras, misalnya : a. Ras keturunan atau etnis tionghoa. b. Ras keturunan Belanda atau Etnis Belanda. c. Ras Keturnan Arab atau Etnis Arab. Semua itu adalah warga negara Indonesia yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan orang-orang bangsa Indonesia asli di dalam mewujudkan kejayaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita harus saling menghormati satu sama lain. 2.2.2 Agama

Indonesia memiliki 5 lembaga keagamaan yang keberadaannya diakui oleh pemerintah, yaitu : a. MUI (Majelis Ulama Indonesia). b. PGI (Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia). c. KWI (Konfrensi Wali Gereja Indonesia) d. WALUBI (Perwakilan Umat Budha Indonesia) e. PHDI (Perisada Hindu Darma Indonesia) Agama Islam merupakan agama mayoritas penduduk Indonesia. Namun bukan berarti semua kebijakan negara harus berdasarkan ajaran Islam. Sejarah mencatat bahwa sikap kebersamaan antarumat beragama di Indonesia telah menciptakan suasana damai. Kita harus melestarikan sikap damai tersebut. 2.2.3 Gender

Gender merupakan jenis kelamin yang menyebabkan terjadinya perbedaan hak dan kewajiban antara pria dan wanita. Saat ini, sudah tidak terlihat lagi perbedaan gender. Perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki. 2.2.4 Golongan

Di Indonesia banyak terdapat golongan , baik yang berbasis agama, partai politik, maupun organisasi. Setiap golongan diharapkanmemposisikan dirinya sejajar dengan golongan lain dan saling melengkapi satu sama lain. 2.2.5 Budaya dan suku

Indonesia terdiri dari sekitar 250 suku bangsa yang memiliki budaya berbeda satu sama lain. Perbedaan ini seharusnya diintegrasikan dan bukan diperbandingkan. Misalnya suku Tionghoa memiliki kebudayaan Barongsai. Oleh karena suku Tionghoa di Indonesia merupakan bagian dari warga negaraIndonesia. Maka kebudayaannya pun menjadi kebudayaan Indonesia yang sejajar dengan kebudayaan Minangkabau, Batak, dan Jawa. Disamping itu, kita diharapkan untuk berprilaku sesuai dengan budaya nasional dalam kehidupan sehari-hari, antara lain : a. Di lingkungan keluarga, yaitu : 1. Hormat pada orang tua 2. Bertutur kata yang sopan 3. Selalu berpamitan apabila keluar rumah b. Di lingkungan sekolah, misalnya : 1. Hormat pada guru 2. Melaksanakan upacara bendera

3. Kegiatan napak tilas c. Di lingkungan masyarakat, misalnya : 1. Kegiatan siskamling 2. Menjaga bangunan sejarah 3. Membina kesenian lingkungan hidup

BAB III PENUTUP

3.1

SIMPULAN 1. Warga negara Indonesia adalah orang-orang Indonesia asli dan orangorang bangsa lain yang menetap di negara Indonesia yang di sahkan melalui undang-undang sebagai warga negara Indonesia.

2. Pewarga negaraan Indonesia adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia. 3. Cara memperoleh kewarganegaraan adalah melalui permohonan pernyataan pemberian kewarga negaraan, dan mengikuti kewarganegaraan orang tua. 4. Persamaan diantara warga negara antara lain dalam bidang politik di muka hukum, kesempatan, ekonomi dan sosial.5. Jaminan persamaan hidup warga negara di dalam konstitusi negara,

antara lain pembukaan UUD 1945, sila-sila pancasila, dan UUD 1945, dan peraturan perundang-undangan.

3.2

SARAN 1. Sebagai seorang wanita janganlah merasa rendah diri karena perbedaan gender. Kita harus maju dengan menegakkan persamaan kedudukan warga negara di Indonesia. 2. Sebagai warga negara Indonesia kita tidak boleh pilih kasih dengan membeda-bedakan ras, agama, budaya dan suku karena kita Bhineka Tunggal Ika.

DAFTAR PUSTAKA

Lelono, Putri Setyo. Buku Kerja Siswa Pendidikan Kewarganegaraan. Srakarta; Suara Media Sejahtera.

Buku UUD 1945

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap : Olis Olivia TTL Alamat Sekolah : Majalengka, 25 Juni 1996 : Cidulang, Cikijing, Majalengka : TK Thoriqul Huda : SDN Cidulang 2 : SMP IT Mitahul Huda II

: SMK Mitahul Huda II

Nama lengkap : Siti Rahayu Solihah TTL Alamat Sekolah : Cianjur, 15 Agustus 1995 : Cirumput, Cugenang, Cianjur 43252 : SDN Talaga 2 : SMPN I Cugenang : SMK Mitahul Huda II

Nama lengkap : Yuni Parlina TTL Alamat Sekolah : Ciamis, 29 Juni 1996 : Panjalu, Panjalu, Ciamis : SDN 3 Panjalu : SMPN I Panjalu : SMK Mitahul Huda II

Nama lengkap : Ihath Fasihatul Jannah TTL Alamat Sekolah : Kotabaru, 14 Desember 1996 : Kotabaru, Padangratu, Lampung Tengah : MI Miftahul Ulum

: MTs Mitahul Ulum : SMK Mitahul Huda II