41
TUGAS MAKALAH HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA Dosen Pembimbing : Habibullah, S.Ag., MH. BERITA ACARA PERSIDANGAN Disusun oleh : RONALDFRI WILIAM. NIM : 141.2189 SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM (STIH)

Makalah Ba Persidangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

berita acara persidangan

Citation preview

Page 1: Makalah Ba Persidangan

TUGAS MAKALAH

HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA

Dosen Pembimbing : Habibullah, S.Ag., MH.

BERITA ACARA PERSIDANGAN

Disusun oleh :

RONALDFRI WILIAM. NIM : 141.2189

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM (STIH)

YAYASAN PENDIDIKAN PASAMAN (YAPPAS)

LUBUK SIKAPING

T.A. 2016 / 2017

Page 2: Makalah Ba Persidangan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya

dengan judul “Berita Acara Persidangan”

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Hukum Acara Peradilan Agama, dan penulis mencoba untuk

memaparkan apa yang telah penulis tuliskan kedalam makalah ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapakan banyak terima

kasih, khususnya kepada bapak Habibullah, S.Ag., MH., selaku dosen

mata kuliah Hukum Acara Peradilan Agama yang telah membimbing dan

mengarahkan penulis dalam pembuatan makalah ini, Pustakawan /

Pustakawati serta dukungan dari seluruh rekan-rekan mahasiswa

Semester IV Hukum STIH Yappas Lubuk Sikaping.

Penulis menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini,

dan Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Lubuk Sikaping, Maret 2016

Penulis

i

Page 3: Makalah Ba Persidangan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .................................................................. 2

BAB II BERITA ACARA PERSIDANGAN

A. Pengertian Berita Acara Persidangan ...................................3

B. Susunan Berita Acara Persidangan ...................................... 3

C. Tata cara penyusunan berkas Berita Acara Persidangan .....4

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ........................................................................... 29

B. Saran .....................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: Makalah Ba Persidangan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berita Acara Persidangan (BAP) adalah sebuah potret jalanya proses

pemeriksaan perkara dalam persidangan yang dimulai dari awal dan

diakhiri sampai dibacakannya putusan / penetapan hakim. Hakim

dalam melaksanakan pemeriksa perkara harus benar-benar

menerapkan hukum acara yang berlaku serta kelaziman beracara, dan

apabila hakim melanggar rambu-rambu hukum acara maka dengan

sendirinya putusan atau penetapannya batal demi hukum.

Berita Acara Persidangan sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan

sebuah putusan atau penetapan hakim, sebaik apapun putusan atau

penetapan hakim tanpa didukung dengan suatu berita acara sidang

yang memadai, baik dan benar yang sesuai dengan fakta persidangan

maka hanyalah sebuah karangan mejelis hakim belaka.

Bagaimanakah sistematika dari sebuah Berita Acara Persidangan

serta tata cara penyusunan berkas Berita Acara Persidangan tersebut

sebagaimana yang akan diuraikan di bawah ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari Berita Acara Persidangan ?

2. Bagaimana susunan Berita Acara Persidangan ?, serta

3. Bagaimana tata cara penyusunan sebuah berkas Berita Acara

Persidangan ?

Page 5: Makalah Ba Persidangan

2

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut dapat disimpulkan tujuan dari

penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dari Berita Acara Persidangan.

2. Untuk mengetahui susunan Berita Acara Persidangan.

3. Untuk mengetahui tata cara penyusunan sebuah berkas Berita

Acara Persidangan.

Page 6: Makalah Ba Persidangan

BAB IIBERITA ACARA PERSIDANGAN

A. Pengertian Berita Acara Persidangan

Kata berita acara merupakan kata majemuk yang berasal dari kata

“berita” dan “acara”. Secara klasikal kata berita berarti1 cerita atau

keterangan mengenai kejadian atau peristiwa, kabar,  Pemberitahuan,

pengumuman. Sedangkan kata acara berarti2; Hal atau pokok yang

akan dibicarakan; Hal atau pokok isi karangan; Kegiatan yang

dipertunjukkan, disiarkan atau diperlombakan; Pemeriksaan dalam

pengadilan.

Dalam bahasa Belanda berita acara disebut “dossier” atau “proces

verbaal” atau “verslag” yang artinya berita acara atau berkas perkara.

Sebutan yang sama dalam bahasa Inggris “dossier” atau “official

report” yang juga berarti berita acara.3

Berita acara dilihat dari hukum adalah akta resmi yang mempunyai

nilai autentik karena dibuat oleh pejabat resmi yang berwenang,

sedangkan bila dilihat dari segi fungsinya berita acara adalah akta

resmi yang memuat segala kejadian dalam persidangan pengadilan

berkaitan dengan perkara yang diperiksa, sebagai dasar pembuatan

putusan.4

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

berita acara persidangan adalah akta yang dibuat oleh pejabat resmi

yang berwenang tentang proses pemeriksaan perkara dalam

persidangan yang dijadikan pedoman hakim dalam penyusunan

putusan, sedangkan berita acara sebagai akta autentik, karena semua

1  Team Pustaka Phoenix, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Pustaka Phoenix, hal 140

2 Djambatan, 2002, Kamus Hukum Belanda Indonesia , Jakarta, hal 105.3 Yan Pramdya Puspa, 1977, Kamus Hukum Edisi Lengkap, Bahasa Belanda,

Indonesia, Inggris, Semarang, Aneka Ilmu, hal 6864 MARI Pelatihan Tehnis Yustisial, 1995, Panitera dan Jurusita, Jakarta, Proyek

Pembinaan Tehnis Yustisial MARI, hal 14

Page 7: Makalah Ba Persidangan

4

yang tercantum dalam berita acara adalah keterangan resmi,

sepanjang tidak terbukti palsu. Jika ada orang yang menilai palsu

maka harus membuktikan kepalsuannya (Pasal 165 HIR/305 Rbg).

Pasal 97 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 menyebutkan :

“Panitera, Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti

bertugas membantu Hakim dengan menghadiri dan mencatat jalannya

sidang pengadilan”.

Penjelasan resmi pasal 97 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989

menyatakan: “Berdasarkan catatan Panitera disusun berita acara

persidangan”.

Dari penjelasan tersebut dapat dipahami hal-hal berikut :

1. Istilah yang dipakai adalah “Berita Acara Persidangan”.

2. Berita Acara Persidangan (BAP) harus dibuat sesudah sidang

berdasarkan catatan sidang dari Panitera sidang.

Dalam buku II Edisi Revisi5 juga dipakai istilah “Berita Acara

Persidangan” dan disebutkan beberapa ketentuan sebagai berikut 6:

1. Hakim/Ketua Majelis bertangung jawab atas pembuatan dan

kebenaran berita acara persidangan dan menandatanganinya

sebelum sidang berikutnya.

2. Panitera Pengganti yang ikut bersidang wajib membuat BAP yang

memuat segala sesuatu yang terjadi di persidangan, yaitu memuat

susunan persidangan, siapa-siapa yang hadir, serta jalannya

pemeriksaan perkara tersebut dengan lengkap dan jelas.

3. Pada waktu musyawarah semua berita acara harus sudah selesai

dibuat dan ditandatangani sehingga dapat dipakai sebagai bahan

musyawarah oleh Majelis Hakim yang bersangkutan.

4. Perkembangan suatu perkara harus dilaporkan oleh Panitera

sidang kepada petugas register untuk dicatat dalam buku register.

5 Ibrahim Ahmad Harun, S.Ag., 2013, Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama, Mahkamah Agung RI Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, hal 39.

6 Damang, Hukum Acara Peradilan Agama, http://www.damang.web.id/2012/09/ h-u-k-u-m-c-r-peradilan-agama.html, diakses pada hari Kamis tanggal 18 Februari 2016

Page 8: Makalah Ba Persidangan

5

Kedudukan BAP ditinjau dari segi hukum, BAP adalah akta autentik,

adapun nilai otentiknya terletak pada :

1. Dibuat oleh pejabat resmi yang berwenang untuk itu yaitu Panitera /

Panitera Pengganti.

2. Ditandatangani oleh Panitera sidang bersama Ketua sidang yang

bersangkutan.

3. Dibuat berdasarkan sumpah jabatan.

Sebagai akta otentik / resmi maka semua yang tertulis dalam berita

acara adalah sah dan resmi, kecuali dapat dibuktikan sebaliknya

(misalnya dipalsukan). Keabsahan dan keresmian yang melekat pada

BAP ini diperlukan bagi kepastian hukum, sebab jika tidak maka tidak

dapat dijadikan sumber rujukan bagi Hakim dalam mengambil

keputusan dan akan berkait hancurnya seluruh hasil pemerksaan

perkara. Karena itu BAP harus dibuat, disusun dan diketik secara hati-

hati, teliti dan cermat serta jujur, disamping tepat waktu.

Berita acara Persidangan berfungsi sebagai sumber landasan fakta

dan data dalam pengambilan keputusan oleh Hakim karena dalam

BAP dicatat semua kejadian dalam persidangan termasuk di dalamnya

keterangan-keterangan Penggugat, Tergugat, saksi-saksi dan segala

sesuatu tentang alat bukti. Pertimbangan hukum oleh Hakim akan

selalu mengacu kepada fakta-fakta yang tercatat dalam BAP.

B. Susunan Berita Acara Persidangan.

Untuk mudahnya susunan dan berntuk BAP dapat kita bagi menjadi 3

(tiga) bagian yaitu Pendahuluan, Isi dan Penutup.

1. Bagian Pendahuluan BAP berisi 

a. Judul (“Berita Acara Persidangan”)

b. Nomor Perkara yang disidangkan

c. Sidang ke berapa

Page 9: Makalah Ba Persidangan

6

d. Nama Pengadilan yang menyidangkan, jenis perkara yang

disidangkan, hari dan tanggal sidang serta tempat

dilangsungkannya sidang.

e. Nama, identitas dan kedudukan pihak-pihak berperkara.

f. Jika pihak prinsifal diwakili oleh kuasanya, maka lebih dahulu

disebut prinsifalnya baru kemudian kuasa hukumnya (pada

sidang pertama sebaiknya tanggal surat kuasa juga disebutkan)

g. Susunan Majelis Hakim dan Panitera dan Panitera sidang.

Pada Berita Acara Persidangan Pertama nama dan kedudukan

serta identitas lengkap Hakim dan Panitera serta para pihak ditulis

dengan lengkap, sedang pada sidang-sidang berikutnya cukup

ditulis : Susunan Persidangan sama dengan persidangan yang lalu

dan pihak-pihak cukup ditulis nama dan kedudukannya.

Jika terjadi perubahan susunan Majelis Hakim misalnya Hakim

Anggota berganti harus dicatat dalam BAP dengan menyebut nama

Hakim pengganti dan sebab-sebabnya, sedang apabila Ketua

Majelis yang diganti harus dibuatkan Penunjukan Majelis Hakim

(PMH) yang baru oleh Ketua Pengadilan Agama

2. Bagian isi BAP.

Bagian isi ini merupakan yang terpenting dari BAP, bagian ini

dimulai dari pernyataan Hakim tentang sidang dibuka dan

dinyatakan terbuka untuk umum, atau tertutup untuk umum, diakhiri

dengan pernyataan penundaan atau penutupan sidang. Dalam

bagian ini semua jalannya pemeriksaan dibuat dalam bentuk tanya

jawab.

Selain itu perlu diperhatikan hal-hal berikut:

a. Hadir tidaknya para pihak.

b. Panggilan kepada pihak-pihak sudah patut atau belum, jika

belum patut sidang tidak dapat dilanjutkan.

Page 10: Makalah Ba Persidangan

7

c. Upaya perdamaian harus tergambar dalam BAP (Pasal 154

HIR/130 RBg., SEMA Nomor 2 Tahun 2003) kecuali perkara

volunteer (permohonan).

d. Pembacaan surat gugatan/permohonan.

e. Jawaban, replik dan duplik yang diajukan dengan tertulis, dapat

dijadikan menjadi bagian dari BAP dengan teknik tertentu.

f. Bukti tertulis berupa potocopy harus dijelaskan dibubuhi meterai

cukup atau tidak, dicocokkan atau tidak dengan aslinya, lalu

diminta tanggapan pihak lawan.

g. Bukti tertulis diberi kode untuk Penggugat diberi tanda P.1.

hitam, dst. Untuk Tergugat diberi tanda T.1. biru, dst.

h. Keterangan saksi harus dimuat secara lengkap, disumpah atau

tidak, hubungan dengan pihak-piak berperkara dan keterangan

saksi tersebut harus dimintai tanggapan pihak-pihak berperkara.

3. Bagian Penutup BAP

Bagian penutup ini berisi :

a. pernyataan hakim Ketua bahwa persiangan telah selesai dan

ditutup.

b. jika ada pihak yang tidak hadir, dicatat perintah Hakim Ketua

untuk memangil kembali pihak yang tidak hadir.

c. pada BAP sidang terakhir, mencatat penjelasan Hakim Ketua

kepada pihak-pihak tentang maksud isi amar dan upaya hukum

yang dapat ditempuh, danperintah melakukan pemberitahuan isi

putusan jika ada pihakyang tidak hadir.

d. Nama dan tandatagan Hakim Ketua dan panitera sidang.

C. Tata Cara penyusunan berkas Berita Acara Persidangan.

Secara rinci berita acara persidangan tersebut harus berisi hal-hal

pokok yang terjadi dalam persidangan yang dirangkaikan dalam

Page 11: Makalah Ba Persidangan

8

ungkapan kalimat- kalimat, dengan variable sebagaimana contoh

berikut : 7

1. Judul dan Nomor Perkara.

a. Pada persidangan pertama :

BERITA ACARA PERSIDANGANNomor : ..... / Pdt.G / 20.. / PA .....

b. Pada persidangan lanjutan, di bawah nomor perkara

ditambahkan kata lanjutan.

BERITA ACARA PERSIDANGANNomor : ..... / Pdt.G / 20.. / PA .....

lanjutan

2. Penyebutan tentang pengadilan yang memeriksa perkara dan

tentang hari, tanggal, bulan, dan tahun persidangan.

Pengadilan Agama ................. yang memeriksa perkara

tertentu dalam tingkat pertama pada hari ..................

tanggal ........................... 20.., dalam perkara ..................... antara :

3. Identitas dan kedudukan pihak dalam perkara.

a. Jika Penggugat mengajukan gugatannya sendiri.

.................... bin ........................, umur .... tahun, agama Islam,

pekerjaan .................... bertempat tinggal di ............................

RT ...... RW ......., Desa ....................

Kecamatan ........................., Kabupaten / Kota ..................,

selanjutnya disebut Penggugat, L a w a n

.................... bin ........................, umur .... tahun, agama Islam,

pekerjaan .................... bertempat tinggal di ............................

RT ...... RW ......., Desa .................... 7 Drs. H. Abu Amar, SH.,MH. Berita Acara Persidangan Pada Pengadilan Agama,

http://kuliahhukumindonesia.blogspot.co.id/2008/12/pembuatan-berita-acara-sidang.html, diakses pada hari Kamis tanggal 18 Februari 2016.

Page 12: Makalah Ba Persidangan

9

Kecamatan ........................., Kabupaten / Kota ..................,

selanjutnya disebut Tergugat,

b. Jika Penggugat memberikan kuasa dalam berperkara, maka

ditambahkan kalimat sebagai berikut :

yang dalam hal ini diwakili oleh kuasanya .................., Advokad /

Pengacara yang beralamat dan berkantor di ............,

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal ................... terdaftar

pada Register kepaniteraan Pengadilan Agama ...................

tanggal .................

c. Jika Tergugat memberikan kuasa dalam berperkara, maka

ditambahkan kalimat sebagai berikut :

yang dalam hal ini diwakili oleh kuasanya .................., Advokad /

Pengacara yang beralamat dan berkantor di ............,

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal ................... terdaftar

pada Register kepaniteraan Pengadilan Agama ...................

tanggal .................

4. Susunan Majelis Hakim dan Panitera sidang.

a. Dalam persidangan pertama :

Susunan persidangan adalah sebagai berikut :

Drs. ...................................., SH., MH sebagai Hakim Ketua

Dra. Hj. ..............................., SH. sebagai Hakim Anggota

............................................, SAg., SH., sebagai Hakim Anggota

............................................, SHI., sebagai Panitera Pengganti

b. Dalam persidangan lanjutan, apabila tidak ada pergantian

Majelis Hakim.

5. Pernyataan sidang dibuka dan terbuka untuk umum.

Setelah persidangan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum

oleh Hakim Ketua, maka para pihak dipanggil masuk ke ruang

persidangan.

Page 13: Makalah Ba Persidangan

10

6. Keterangan kehadiran dan ketidakhadiran para pihak atau

kuasanya.

a. Dalam hal Penggugat dan Tergugat hadir di persidangan.

Penggugat / Kuasa Penggugat hadir menghadap sendiri ke

persidangan.

Tergugat / Kuasa Tergugat hadir menghadap sendiri ke

persidangan.

b. Dalam hal masing-masing pihak didampingi oleh kuasanya :

Penggugat hadir menghadap sendiri ke persidangan dengan

didampingi oleh Kuasanya.

Tergugat hadir menghadap sendiri ke persidangan dengan

didampingi oleh Kuasanya.

c. Dalam hal masing-masing pihak diwakili oleh kuasanya :

Untuk kepentingan Penggugat telah hadir kuasanya.

Untuk kepentingan Tergugat telah hadir kuasanya.

d. Dalam hal Penggugat tidak hadir, Tergugat hadir dan mohon

keputusan, diterangkan sebagai berikut :

Penggugat / Kuasa Penggugat tidak hadir menghadap sendiri

ke persidangan.

Tergugat / Kuasa Tergugat hadir menghadap sendiri ke

persidangan.

Tergugat kemudian mohon keputusan.

e. Dalam hal Tergugat tidak hadir, Penggugat hadir dan mohon

keputusan, diterangkan sebagai berikut :

Penggugat / Kuasa Penggugat hadir menghadap sendiri ke

persidangan.

Tergugat / Kuasa Tergugat tidak hadir menghadap sendiri ke

persidangan.

Penggugat kemudian mohon putusan.

Page 14: Makalah Ba Persidangan

11

f. Dalam hal Penggugat atau Tergugat tidak hadir

Penggugat / Tergugat tidak hadir dan tidak menyuruh orang lain

untuk menghadap sebagai wakilnya, meskipun ia menurut

relaas panggilan tanggal ................. yang telah dibacakan di

persidangan, telah dipanggil secara sah dan patut.

7. Pernyataan penundaan persidangan pada hari, tanggal, bulan,

tahun, jam yang telah ditentukan, dengan alasan :

a. Karena ketidakhadiran salah satu pihak Penggugat atau

Tergugat atau kedua belah pihak, dan Majelis Hakim

memandang perlu untuk menunda persidangan, maka Majelis

Hakim melalui Panitera Pengganti memerintahkan kepada Juru

Sita Pengganti untuk memanggil lagi pihak yang tidak hadir,

serta memerintahkan pihak yang hadir untuk menghadap

persidangan pada hari dan tanggal yang telah ditentukan tanpa

dipanggil lagi.

Penggugat / Tergugat tidak datang menghadap persidangan,

namun Majelis Hakim sesuai ketentuan pasal 150 RBg / 126

HIR, akan memanggil lagi yang bersangkutan, dan kemudian

menunda persidangan pada hari ............ tanggal ..............

jam ....., dengan memerintahkan kepada Juru Sita Pengganti

melalui Panitera Pengganti memanggil Penggugat / Tergugat

agar hadir pada hari dan tanggal persidangan yang telah

ditetapkan, serta memerintahkan kepada Tergugat / Penggugat

agar hadir dalam persidangan tersebut tanpa dipanggil lagi.

b. Para pihak wajib mengikuti prosedur penyelesaian sengketa

melalui mediasi berdasarkan ketentuan Perma Nomor 1 Tahun

2008.

Ketua Majelis Hakim selanjutnya menunda persidangan sampai

dengan hari ....... tanggal ................ untuk memberi kesempatan

Page 15: Makalah Ba Persidangan

12

para pihak menempuh proses mediasi tersebut, dengan

memerintahkan kepada Penggugat / Tergugat atau kuasanya

dan mediator agar hadir dalam persidangan tersebut tanpa

dipanggil lagi, untuk melaporkan hasil mediasinya.

c. Untuk melaksanakan tahapan proses pemeriksaan perkara

dengan agenda penyampaian jawaban Tergugat, replik

Penggugat, duplik Tergugat, pembuktian, kesimpulan, dan

musyawarah Majelis Hakim dan lain-lainnya, disertai penjelasan

perintah kepada para pihak untuk hadir dalam persidangan

tanpa dipanggil lagi atau akan dipanggil lagi melalui juru sita.

Ketua Majelis Hakim selanjutnya menunda persidangan sampai

dengan hari ....... tanggal ................ dengan agenda ..............,

dan memerintahkan kepada Penggugat / Tergugat atau

kuasanya agar hadir dalam persidangan tersebut tanpa

dipanggil lagi.

d. Untuk memberikan kesempatan kepada Penggugat / Tergugat

mengajukan alat bukti.

Ketua Majelis Hakim selanjutnya menunda persidangan sampai

dengan hari ....... tanggal ................ untuk memberikan

kesempatan kepada Penggugat / Tergugat mengajukan alat

pembuktian, dan memerintahkan kepada Penggugat / Tergugat

atau kuasanya agar hadir dalam persidangan tersebut tanpa

dipanggil lagi.

e. Untuk keperluan Majelis Hakim mendengarkan keterangan

Saksi Ahli.

Ketua Majelis Hakim selanjutnya menunda persidangan sampai

dengan hari ....... tanggal ................ untuk meminta pendapat

seorang ahli ............... , dan kemudian memerintahkan kepada

Page 16: Makalah Ba Persidangan

13

Penggugat / Tergugat atau kuasanya agar hadir dalam

persidangan tersebut tanpa dipanggil lagi.

f. Untuk keperluan Majelis Hakim melakukan Pemeriksaan

Setempat.

Ketua Majelis Hakim selanjutnya menunda persidangan sampai

dengan hari ....... tanggal ................ untuk terlebih dahulu

melakukan pemeriksaan setempat, dan kemudian

memerintahkan kepada Penggugat / Tergugat atau kuasanya

agar hadir dalam persidangan tersebut tanpa dipanggil lagi.

Pada pemeriksaan perkara di mana Hakim menunda persidangan

pada waktu yang telah ditentukan, maka langsung diikuti dengan

pernyataan penutupan sidang.

8. Dalam persidangan pertama dan lanjutan yang dihadiri para pihak,

memuat keterangan bahwa majelis hakim telah melakukan upaya

mendamaikan para pihak, berdasarkan ketentuan Pasal 154 RBg /

Pasal 130 HIR.

Ketua berusaha untuk mendamaikan para pihak, tetapi tidak

berhasil.

9. Keterangan tentang pelaksanaan mediasi.

a. Majelis Hakim memerintahkan kepada para pihak untuk

melakukan mediasi dengan menjelaskan prosedur mediasi

sesuai Perma Nomor 1 Tahun 2008, dan menunda proses

persidangan untuk memberikan kesempatan para pihak

menempuh proses mediasi.

Ketua Majelis Hakim menjelaskan kepada para pihak atau

kuasanya bahwa berdasarkan ketentuan Perma Nomor 1 Tahun

2008, para pihak wajib mengikuti prosedur penyelesaian

sengketa melalui mediasi. Ketua Majelis Hakim kemudian

memerintahkan kepada para pihak melaksanakan mediasi.

Page 17: Makalah Ba Persidangan

14

Selanjutnya Ketua Majelis mempersilahkan para pihak

meninggalkan ruang sidang untuk memberi kesempatan para

pihak berunding memilih mediator. Persidangan di skors.

Beberapa saat kemuadian skorsing dinyatakan dicabut, para

pihak dipersilahkan masuk ke ruang sidang. Para pihak

kemudian menyampaikan kepada Majelis bahwa mereka telah

berhasil/gagal memilih mediator. (pilih salah satu, berhasil atau

gagal).

b. Apabila para pihak berhasil memilih mediator.

Ketua Majelis Hakim kemudian membuat penetapan tentang

mediator yang dipilih yaitu ...................... dan memberitahukan

kepadanya untuk segera melaksanakan tugas.

c. Apabila para pihak gagal memilih mediator, diterangkan sebagai

berikut :

Ketua Majelis Hakim kemudian menunjuk mediator dari hakim

bukan pemeriksa pokok perkara yang bersertifikat (jila tidak ada,

dari hakim pemeriksa pokok perkara dengan atau tanpa

sertifikat) pada Pengadilan Agama ..............., dan membuat

penetapan tentang mediator yang ditunjuk tersebut serta

memberitahukan kepadanya untuk segera melaksanakan tugas.

10.Dalam persidangan berikutnya keterangan mengenai laporan para

pihak tentang pelaksanaan mediasi.

a. Apabila mediasi berhasil, isi kesepakatan dikuatkan dalam

bentuk akta perdamaian. Berita acara persidangan diawali

dengan judul berita acara persidangan, nomor perkara dan

keterangan lanjutan, setelah keterangan tentang kehadiran para

pihak atau kuasanya, kemudian diterangkan sebagai berikut :

Page 18: Makalah Ba Persidangan

15

Atas pertanyaan Ketua Majelis Hakim, mediator menyampaikan

pernyataan tertulis kepada Majelis Hakim, bahwa upaya mediasi

telah berhasil.

Para pihak kemudian menyampaikan hasil kesepakatan secara

tertulis yang ditandatangai oleh para pihak / kuasanya dan

mediator. Selanjutnya para pihak mohon kepada Majelis Hakim

untuk dikuatkan dalam Akta Perdamaian.

b. Apabila para pihak tidak menghendaki Akta Perdamaian, tetapi

ada kesepakatan untuk pencabutan gugatan atau menyatakan

perkara telah selesai sebagaimana dimuat dalam kesepakatan

tertulis, diterangkan sebagai berikut :

Para pihak kemudian menyampaikan hasil kesepakatan secara

tertulis yang ditandatangani oleh para pihak dan mediator.

Selanjutnya para pihak mohon kepada Majelis Hakim untuk

mencabut gugatannya / menyatakan perkaranya telah selesai.

Majelis Hakim kemudian memberikan Penetapan mengabulkan

permohonan pencabutan gugatan.

c. Apabila mediasi gagal, diterangkan sebagai berikut :

Atas pertanyaan Ketua Majelis Hakim, mediator menyampaikan

pernyataan tertulis tertanggal ................ kepada Majelis Hakim,

yang menyatakan bahwa upaya mediasi yang dilaksanakan

pada tanggal ............... telah gagal.

Ketua Majelis Hakim kemudian menyatakan untuk melanjutkan

pemeriksaan perkara ini.

11.Pernyataan sidang dilakukan tertutup untuk umum dalam hal

undang-undang menentukan bahwa pemeriksaan perkara yang

bersangkutan dilakukan dalam sidang tertutup untuk umum,

misalnya dalam pemeriksaan permohonan cerai talak dan atau

gugatan perceraian.

Page 19: Makalah Ba Persidangan

16

Selanjutnya Ketua Majelis Hakim menyatakan, karena persidangan

ini untuk memeriksa perkara permohonan cerai talak / gugatan

cerai, maka persidangan dinyatakan tertutup untuk umum.

12.Pembacaan surat gugatan.

a. Apabila Penggugat tetap pada isi gugatannya.

Lalu dibacakan surat gugatan (catatan gugatan secara lisan),

yang atas pertanyaan Ketua Majelis Hakim, Penggugat

menyatakan tetap pada isi gugatannya.

b. Apabila ada perubahan surat gugatan, dibuat pernyataan

sebagai berikut :

Lalu dibacakan surat gugatan, yang atas pertanyaan Ketua

Majelis Hakim, Penggugat menyatakan ada perubahan /

tambahan pada surat gugatannya, perubahan / tambahan surat

gugatan mana kemudian disampaikan oleh Penggugat kepada

Majelis Hakim.

c. Apabila ada perubahan catatan gugatan secara lisan, dibuat

pernyataan sebagai berikut :

Lalu dibacakan catatan gugatan secara lisan.

Ketua Majelis Hakim kepada Penggugat :

Apakah ada perubahan / tambahan pada gugatan sdr ?

Ya, ada perubahan dan akan saya sampaikan secara lisan, yaitu : a. .......... b. .......... c. Dst ....

13.Pemeriksaan pihak-pihak berkaitan dengan jawaban, replik dan

duplik.

Page 20: Makalah Ba Persidangan

17

Atas pertanyaan Ketua Majelis Hakim, Tergugat / Kuasanya atau

Penggugat / Kuasanya menyatakan telah siap dengan jawaban /

replik / dupliknya secara tertulis. Tergugat / Kuasanya atau

Penggugat / Kuasanya kemudian menyerahkannya kepada Majelis

Hakim dan tembusan / foto copynya kepada pihak lawan.

(Apabila dipandang perlu, Ketua Majelis dapat mempersilahkan

Tergugat / Kuasanya atau Penggugat / Kuasanya untuk

membacakan jawaban / replik / duplik / kesimpulan tersebut).

14.Pemeriksaan alat-alat bukti surat dan saksi-saksi serta tanggapan

pihak lawan.

Sesuai dengan agenda persidangan yang telah ditetapkan oleh

Majelis Hakim, persidangan pada hari ini memasuki tahap

pembuktian.

Atas pertanyaan Ketua Majelis, Penggugat menyatakan telah siap

dengan bukti surat, yang kemudian diserahkan kepada Majelis

Hakim disertai dengan aslinya.

Majelis Hakim kemudian memeriksa bukti surat tersebut dan

setelah dicocokkan, ternyata sesuai dengan aslinya, selanjutnya

diberi kode P.1, P.2, P.3 dst.

Majelis Hakim lalu memberikan kesempatan kepada pihak

Tergugat untuk memeriksa dan bukti surat tersebut.

Ketua Majelis Hakim kepada Tergugat :

Apakah ada tanggapan terhadap bukti surat Tergugat ?

Ya, saya akan menanggapi sebagai berikut : a. Bukti P.1 ................... b. Bukti P.2 ................... c. Dst............................

Selanjutnya Penggugat juga menyatakan bahwa ia telah siap

dengan saksi-saksinya dan mohon kepada Majelis Hakim saksi

tersebut didengar keterangannya.

Page 21: Makalah Ba Persidangan

18

Maka dipanggil masuklah saksi-saksi Penggugat ke dalam ruang

persidangan yaitu :

Saksi I : ..................... bin ...................., umur ... tahun, agama

Islam, pekerjaan ......................, bertempat tinggal di RT

..... RW ....., Desa .....................,

Kecamatan .......................,

Kota/Kabupaten .............................

Saksi II : ..................... bin ...................., umur ... tahun, agama

Islam, pekerjaan ......................, bertempat tinggal di RT

..... RW ....., Desa .....................,

Kecamatan .......................,

Kota/Kabupaten .............................

Atas pertanyaan Ketua Majelis para saksi menerangkan, bahwa

mereka masing-masing kenal dengan para pihak yang berperkara,

tidak ada hubungan keluarga sedarah maupun semenda dan tidak

ada hubungan pekerjaan dengan mereka. Sesudah bersumpah

menurut cara agama Islam, para saksi menyatakan akan

menerangkan yang sebenarnya dan tidak lain dari yang

sebenarnya.

Para saksi kemudian memberikan keterangan secara terpisah

sebagai berikut :

Ketua Majelis Hakim kepada saksi I :

Sejak kapan saudara kenal dengan Penggugat dan Tergugat ?

Saya kenal dengan Penggugat sejak ......... dan kenal dengan Tergugat sejak ................

Dst .......................

Atas keterangan Saksi I tersebut Tergugat menyatakan keberatan

dan menolaknya, karena ........

15.Keterangan saksi ahli jika ada.

Page 22: Makalah Ba Persidangan

19

Untuk memperoleh kejelasan mengenai perkara yang

disengketakan, maka dipanggil masuk menghadap ke persidangan,

seorang ahli .................... yaitu :

................... bin ..................., umur ..., agama Islam,

pekerjaan .................., bertempat tinggal di Desa /

Kelurahan..............., Kecamatan .................., Kabupaten /

Kota ..................

Atas pertanyaan Ketua Majelis saksi menerangkan, bahwa ia tidak

kenal dengan para pihak yang berperkara, tidak ada hubungan

keluarga sedarah maupun semenda dan tidak ada hubungan

pekerjaan dengan mereka.

Sesudah bersumpah menurut cara agama Islam, maka saksi ahli

menyatakan akan menerangkan yang sebenarnya yakni menurut

ilmu pengetahuannya.

Ketua Majelis Hakim kepada saksi ahli :

Sebagi seorang ahli ............... bagaimana pendapat sdr tentang .......................... ?

Menurut pengetahuan saya, tentang hal tersebut adalah sebagai berikut : 1. ..... 2. .....

Dst .......................

16.Pernyataan sidang terbuka untuk umum sebelum pernyataan

penundaan hari sidang dan pembacaan putusan, apabila

pemeriksaan perkara ybs berdasarkan ketentuan undang-undang

harus dilakukan dalam persidangan tertutup untuk umum, misalnya

dalam perkara perceraian.

Selanjutnya persidangan dinyatakan terbuka untuk umum.

17.Pembacaan putusan.

Page 23: Makalah Ba Persidangan

20

a. Dalam hal pada persidangan pertama Penggugat tidak hadir,

Tergugat mohon putusan dan dikabulkan, lalu Majelis Hakim

menjatuhkan putusan.

Maka Majelis hakim memutuskan untuk memulai pemeriksaan

perkara ini. dan selanjutnya Majelis Hakim menjatuhkan putusan

sebagai berikut :

Mengadili :

- Menggugurkan gugatan Penggugat

- Dst ......

b. Dalam hal pada persidangan pertama Tergugat tidak hadir,

Penggugat mohon putusan dan dikabulkan, lalu Majelis Hakim

menjatuhkan putusan.

Majelis hakim memutuskan untuk memulai pemeriksaan perkara

ini. Kemudian dibacakan surat gugatan dan atas pertanyaan

Hakim, Penggugat menyatakan tetap pada gugatannya.

Selanjutnya Penggugat mohon keputusan, dan berikutnya

Majelis Hakim menjatuhkan putusan sebagai berikut :

Mengadili :

- Menyatakan bahwa Tergugat telah dipanggil secara patut

tetapi tidak hadir ;

- Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek ;

- Dst ......

c. Dalam hal Penggugat dan Tergugat hadir, atau salah satu

diantara Penggugat atau Tergugat tidak hadir, setelah perkara

melalui seluruh tahapan pemeriksaan.

Majelis Hakim berusaha untuk mendamaikan para pihak namun

tidak berhasil. Kemudian Ketua Majelis menjelaskan tentang

Page 24: Makalah Ba Persidangan

21

agenda persidangan pada hari ini adalah pembacaan hasil

musyawarah Majelis Hakim.

Selanjutnya Ketua Majelis Hakim membacakan putusan yang

amarnya berbunyi sebagai berikut :

MENGADILI

- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian.

- Menyatakan ..........

- Menghukum...........

- Membebankan kepada Tergugat untuk membayar seluruh

biaya perkara yang sampai dengan saat ini diperhitungkan

sebesar Rp. .........,- ( ......................).

18.Pernyataan persidangan ditutup.

Sesudah itu, persidangan dinyatakan ditutup.

19.Penandatanganan berita acara persidangan oleh ketua majelis dan

panitera / panitera pengganti.

Demikian berita acara persidangan ini dibuat, yang ditandatangani

oleh Ketua Majelis Hakim dan Panitera Pengganti.

Hal-hal pokok sebagaimana uraian di atas, dalam rangkaian

pembuatan berita acara persidangan penggunaannya disesuaikan

dengan variable situasi tahapan persidangan, apakah persidangan

yang pertama atau lanjutan atau terakhir.

Page 25: Makalah Ba Persidangan

BAB IIIPENUTUP

A. Simpulan

Berita Acara Persidangan adalah akta yang dibuat oleh pejabat resmi

yang berwenang tentang proses pemeriksaan perkara dalam

persidangan yang dijadikan pedoman hakim dalam penyusunan

putusan, sedangkan berita acara sebagai akta autentik, karena semua

yang tercantum dalam berita acara adalah keterangan resmi,

sepanjang tidak terbukti palsu. Jika ada orang yang menilai palsu

maka harus membuktikan kepalsuannya (Pasal 165 HIR/305 Rbg).

Untuk mudahnya susunan dan berntuk BAP dapat kita bagi menjadi 3

(tiga) bagian yaitu Pendahuluan, Isi dan Penutup.

1. Bagian Pendahuluan BAP berisi Judul, Nomor Perkara, Sidang ke

berapa, Pengadilan yang menyidangkan, jenis perkara, hari dan

tanggal sidang serta tempat dilangsungkannya sidang, Nama,

identitas dan kedudukan pihak-pihak, dan Susunan Majelis Hakim

dan Panitera dan Panitera sidang.

2. Bagian isi BAP, bagian ini dimulai dari pernyataan Hakim tentang

sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum, atau tertutup

untuk umum, diakhiri dengan pernyataan penundaan atau

penutupan sidang. Dalam bagian ini semua jalannya pemeriksaan

dibuat dalam bentuk tanya jawab.

3. Bagian Penutup BAP yang berisi pernyataan hakim Ketua bahwa

persidangan telah selesai dan ditutup, jika ada pihak yang tidak

hadir, dicatat perintah Hakim Ketua untuk memangil kembali pihak

yang tidak hadir, pada BAP sidang terakhir, mencatat penjelasan

Hakim Ketua kepada pihak-pihak tentang maksud isi amar dan

upaya hukum yang dapat ditempuh, dan perintah melakukan

pemberitahuan isi putusan jika ada pihakyang tidak hadir serta

Nama dan tandatagan Hakim Ketua dan panitera sidang.

Page 26: Makalah Ba Persidangan

23

Secara rinci berita acara persidangan tersebut harus berisi hal-hal

pokok yang terjadi dalam persidangan yang dirangkaikan dalam

ungkapan kalimat - kalimat, dengan variable situasi tahapan

persidangan, apakah persidangan yang pertama atau lanjutan atau

terakhir.

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas, menimbang berita acara sebagai akta

autentik, karena semua yang tercantum dalam berita acara adalah

keterangan resmi, sepanjang tidak terbukti palsu. Maka untuk

mempermudah proses pembuatan Berita Acara Tersebut dapat

kiranya di bantu dengan alat perekam yang digunakan selama

berlansungnya sidang, dan untuk pembuatan berita acara sidang

panitera disamping berpedoman pada catatannya selama sidang juga

dapat mendengarkan hasil dari rekaman sidang untuk menghindari

kesalahan dalam pembuatan Berita Acara Sidang tersebut.

Page 27: Makalah Ba Persidangan

Daftar Pustaka

Djambatan, 2002, Kamus Hukum Belanda Indonesia , Jakarta.

Ibrahim Ahmad Harun, S.Ag., 2013, Pedoman Pelaksanaan Tugas dan

Administrasi Peradilan Agama, Mahkamah Agung RI Direktorat

Jenderal Badan Peradilan Agama.

MARI Pelatihan Tehnis Yustisial, 1995, Panitera dan Jurusita, Jakarta,

Proyek Pembinaan Tehnis Yustisial MARI.

Team Pustaka Phoenix, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta,

Pustaka Phoenix.

Yan Pramdya Puspa, 1977, Kamus Hukum Edisi Lengkap, Bahasa

Belanda, Indonesia, Inggris, Semarang, Aneka Ilmu.

Damang, Hukum Acara Peradilan Agama, http://www.damang.web.id/

2012/09/h-u-k-u-m-c-r-peradilan-agama.html.

Drs. H. Abu Amar, SH.,MH. Berita Acara Persidangan Pada Pengadilan

Agama,

http://kuliahhukumindonesia.blogspot.co.id/2008/12/pembuatan-be -

rita-acara-sidang.html.