31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan kendaraan bermotor saat ini telah menjadi suatu keharusan, tingkat mobilitas dan aktifitas yang tinggi menuntut manusia untuk selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Banyaknya kegiatan ditempat yang berbeda mengharuskan untuk datang tepat waktu, oleh karena itu diciptakan suatu alat transportasi untuk mengatasi masalah tersebut. Saat ini sudah cukup banyak alat transportasi yang dapat digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan akan kemudahan untuk berpindah- pindah. Seperti contohnya mobil, motor, kereta, bis dan lain-lain sudah banyak diperjual bebaskan dengan kisaran harga yang bervariasi dengan tingkat kenyamanan yang berbeda pula. Mobil, motor, bis dan lain-lain tidak terlepas dari peran penting komponen-komponen yang berperan 1

Makalah Ban

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MAKALAH BAN

Citation preview

Page 1: Makalah Ban

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan kendaraan bermotor saat ini telah menjadi suatu

keharusan, tingkat mobilitas dan aktifitas yang tinggi menuntut manusia untuk

selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Banyaknya

kegiatan ditempat yang berbeda mengharuskan untuk datang tepat waktu, oleh

karena itu diciptakan suatu alat transportasi untuk mengatasi masalah tersebut.

Saat ini sudah cukup banyak alat transportasi yang dapat digunakan manusia

untuk memenuhi kebutuhan akan kemudahan untuk berpindah-pindah. Seperti

contohnya mobil, motor, kereta, bis dan lain-lain sudah banyak diperjual bebaskan

dengan kisaran harga yang bervariasi dengan tingkat kenyamanan yang berbeda

pula.

Mobil, motor, bis dan lain-lain tidak terlepas dari peran penting

komponen-komponen yang berperan penting pada setiap bagiannya. Makalah ini

akan membahas dari salah satu komponen penting tersebut, yakni komponen yang

dapat membawa transportasi tersebut agar dapat berjalan. Komponen tersebut

adalah ban/tire, ban merupakan komponen yang berbentuk bulat penuh dengan

karet sebagai bahan bakunya.

Anda tentu tahu betapa pentingnya peran ban mobil. Satu-satunya

komponen yang memiliki kontak langsung ini memiliki beberapa tugas utama. Di

antaranya sebagai penyangga mobil, meredam guncangan akibat jalan yang tidak

rata, memindahkan tenaga mesin ke jalan, dan yang tak kalah penting adalah

1

Page 2: Makalah Ban

mengontrol arah laju mobil. Bayangkan jika ban tidak dapat melakukan tugas-

tugas ini dengan baik. Kecelakaan dengan mudah bisa terjadi.

Ban baik untuk kendaraan beroda dua, maupun kendaraan bermotor

beroda empat yang terbuat dari karet alam proses pembuatannya dapat terbagi

dalam tiga bagian utama yaitu pembuatan tepung karet, pembuatan bagian ban

(kawat tepi, kain ban dan tapak ban), dan vulkanisasi. Bahan utama yang

digunakan untuk pembuatan ban ini terdiri dari karet alam, kawat untuk tepi ban

(bead wire), kain ban (terbuat dari tekstile dan jalinan kawat baja), tepung karbon

(carbon black) dan bahan penolong lainnya.

Karet merupakan hasil bumi yang bila diolah dapat menghasilkan berbagai

macam produk yang amat dibutuhkan dalam kehidupan. Ada dua jenis karet yang

biasa digunakan dalam industri yaitu karet alam dan karet sintesis. Karet alam

(natural rubber) merupakan air getah dari tumbuhan Hevea brasiliensis, yang

merupakan polimer alam dengan monomer isoprena, sedangkan karet sintetis

sebagian besar dibuat dengan mengandalkan bahan baku minyak bumi.

1.2 Rumusan Masalah

- Apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan ban?

- Bagaimana proses pembuatan ban?

- Bagaimana ciri-ciri ban yang baik untuk digunakan?

- Apa saja jenis-jenis ban yang beredar di pasaran?

1.3 Tujuan Penulisan

- Mengetahui bahan baku dalam pembuatan ban

- Mengetahui tahap-tahap dalam proses pembuatan ban

- Mengetahui ciri-ciri ban yang baik digunakan2

Page 3: Makalah Ban

- Mengetahui jenis-jenis ban yang beredaran di pasaran

1.4 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah dengan studi

literatur dari buku yang berhubungan dengan judul diatas, selain itu juga penulis

melakukan studi literatur dari berbagai website yang dapat dipertanggungjawab-

kan.

3

Page 4: Makalah Ban

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Pembentukan Ban

Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk

mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan,

melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara

kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah

pergerakan.

Pada tahun 1839, Charles Goodyear berhasil menemukan teknik

vulkanisasi karet. Vulkanisasi sendiri berasal dari kata Vulkan yang merupakan

dewa api dalam agama orang romawi. Pada mulanya Goodyear tidak menamakan

penemuannya itu dengan nama vulkanisasi melainkan karet tahan api. Untuk

menghargai jasanya, nama Goodyear diabadikan sebagai nama perusahaan karet

terkenal di Amerika Serikat yaitu Goodyear Tire and Rubber company yang

didirikan oleh Frank Seiberling pada tahun 1898. Goodyear Tire & Rubber

Company mulai berdiri di tahun 1898 ketika Frank Seiberling membeli pabrik

pertama perusahaan ini dengan menggunakan uang yang dia pinjam dari salah

seorang iparnya.

Pada tahun 1845 Thomson dan Dunlop menciptakan ban atau pada waktu

itu disebut ban hidup alias ban berongga udara. Sehingga Thomson dan Dunlop

disebut Bapak Ban. Dengan perkembangan teknologi Charles Kingston Welch

menemukan ban dalam, sementara William Erskine Bartlett menemukan ban luar.

4

Page 5: Makalah Ban

2.2 Karet Alam dan Karet Sintesis

Kedua jenis karet ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-

masing. Karet alam memiliki daya elastis atau daya lenting yang sempurna,

memiliki plastisitas yang baik, tidak mudah panas dan memiliki daya tahan yang

tinggi terhadap keretakan. Karet sintetis lebih tahan terhadap berbagai bahan

kimia dan harganya relatif stabil.

Untuk mengubah sifat fisik dari karet dilakukan proses vulkanisasi.

Vulkanisasi adalah proses pembentukan ikatan silang kimia dari rantai molekul

yang berdiri sendiri, meningkatkan elastisitas dan menurunkan plastisitas. Suhu

adalah faktor yang cukup penting dalam proses vulkanisasi, namun tanpa adanya

panas pun karet tetap dapat divulkanisasi.

Sejak Goodyear melakukan percobaan memanaskan karet dengan

sejumlah kecil sulfur, proses ini menjadi metode terbaik dan paling praktis untuk

merubah sifat fisik dari karet. Proses ini disebut vulkanisasi. Fenomena ini tidak

hanya terjadi pada karet alam, namun juga pada karet sintetis. Telah diketahui

pula bahwa baik panas maupun sulfur tidak menjadi faktor utama dari proses

vulkanisasi. Banyak pula bahan yang tidak mengandung sulfur tapi dapat

memvulkanisasi karet. Bahan ini terbagi dua yaitu oxidizing agents seperti

selenium, telurium dan peroksida organik. Serta sumber radikal bebas seperti

akselerator, senyawa azo dan peroksida organik.

5

Page 6: Makalah Ban

2.3 Komposisi ban

2.3.1 Innerliner

Merupakan lapisan terdalam yang berfungsi sebagai pengganti ban dalam.

Lapisan ini memiliki pori-pori yang sangat rapat sehingga udara tidak dapat

menembus keluar

2.3.2 Ply Cord

Lapisan yang dibuat dari benang polyester  ini berfungsi untuk menahan

beban maupun kecepatan.

2.3.3 Apex

Karet keras yang berfungsi untuk menjaga stabilitas saat menikung

sekaligus sebagai tumpuan beban.

2.3.4 Bead Wire

Kawat yang diberi lapisan karet dan berfungsi sebagai pemegang pelek.

2.3.5 Sidewall compound

Bagian dinding ban yang dibuat dari kompon khusus sehingga tahan

terhadap benturan samping namun tetap empuk sehingga berfungsi juga sebagai

suspensi. Sidewall  ini sangat berpengaruh terhadap keempukan sebuah ban.

2.3.6 Rim Cushion

Lapisan karet khusus untuk melindungi bead wire  di area pelek. Lapisan

ini bersentuhan langsung dengan pelek.

2.3.7 Belt layer

Ada dua lapis yang terbuat dari steel cord.  Berfungsi untuk menjaga

stabilitas dan ketahanan di kecepatan tinggi termasuk menjaga agar permukaan

ban tetap rata saat menikung.

6

Page 7: Makalah Ban

2.3.8 Capply

Bahan khusus untuk melindungi steel cord  dari panas saat ban berputar

cepat.

2.3.9 Under tread compound

Berada di antara tread compound  dan capply.  Berfungsi sebagai perekat.

2.3.10 Tread Coumpound

Lapisan terluar yang menapak langsung ke jalan. Bahan ini dituntut

memiliki tingkat keausan yang kecil, namun tetap empuk.

2.4 Jenis-jenis Ban

2.4.1 Ban Bias

Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai. Dibuat dari

banyak lembar cord yang digunakan sebagai rangka dari ban. Cord ditenun

dengan cara zig-zag membentuk sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap

keliling lingkaran ban.

Gambar: Ban bias

Komposisi ban bias:

- Telapak Kembang Ban / Tread

- Lapisan Benang / Ply

- Lapisan Pelindung / Bead Wrapping

7

Page 8: Makalah Ban

- Alur-Alur Kembang Ban

2.4.2 Ban Radial

Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat

sudut terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord

adalah dalam arah radial terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban

berhubungan langsung dengan permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk

pengikat yang dinamakan "Breaker" atau "Belt". Ban jenis ini hanya menderita

sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya sentrifugal, walaupun pada

kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai "Rolling Resistance" yang kecil.

Gambar: Ban radial

Komposisi ban radial:

- Sabuk Penguat Telapak / Breaker Cord

- Ban radial tekstil menggunakan benang fiber sintetis, sedangkan kawat baja

digunakan untuk menambah kekuatan

- Lapisan Benang Radial / Radial Plies

- Kanpas disusun melingkar dari kawat ke kawat

2.4.3 Ban Tubless

Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam.

Ban tubeless ini diciptakan sekitar tahun 1990.

8

Page 9: Makalah Ban

Perbedaan ban bias dan radial adalah pada ban radial benangnya lebih kuat

sehingga mempunyai tahanan gelinding lebih rendah dan keausan kembang ban

lebih kecil. Menikung bisa lebih tajam karena fleksibilitas radial ply lebih besar

dibanding bias ply. Namun pengendaraannya terasa lebih keras sedikit dari ban

bias di jalan kasar pada kecepatan rendah.

2.5 Bagian-bagian Ban

2.5.1 Tread

Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi carcass terhadap keausan

dan kerusakan yang disebabkan oleh permukaan jalan. Ini adalah bagian yang

langsung berhubungan dengan permukaan jalan dan menghasilkan tahanan gesek

yang memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke permukaan

jalan. Pola tread terdiri dari alur yang terdapat pada permukaan tread, dan

dirancang untuk memperbaiki kemampuan ban dalam memindahkan gaya ke

permukaan jalan.

2.5.2 Breaker

Breaker adalah lapisan yang terletak diantara Carcass dengan Tread yang

memperkuat daya rekat keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul dari

permukaan jalan ke Carcass dan biasanya digunakan pada ban dengan bias-ply.

Ban untuk bus dan truck serta truck ringan menggunakan breaker yang terbuat

dari nylon, sedangkan untuk mobil penumpang menggunakan bahan polyester.

2.5.3 Cashing(carcass)

Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan

udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam

perubahan beban dan benturan. Carcass terdiri dari ply (layer) dari tire cord 9

Page 10: Makalah Ban

(lembaran anyaman paralel dari bahan yang kuat) yang direkatkan menjadi satu

dengan karet. Cord pada ban-ban bus atau truck biasanya dibuat dari nylon atau

baja, sedangkan untuk mobil-mobil penumpang kecil biasanya terbuat dari

polyester atau nylon.

2.5.4 Belt

Ini adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radialply dan diletakkan

seperti sarung mengelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk menahan

Carcass dengan kuat. Ban untuk mobil penumpang menggunakan rigid breaker

yang tersusun dari kawat baja, rayon atau polyester, sedangkan untuk bus dan

truck menggunakan rigid breaker dari kawat baja.

2.5.5 Sidewall

Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan

melindungi Carcass terhadap kerusakan dari luar. Sebagai bagian ban yang paling

besar dan paling fleksibel, sidewall secara terus menerus melentur di bawah beban

yang dipikulnya selama berjalan. Di sidewall tercantum nama pabrik pembuat,

ukuran ban, dan informasi lainnya.

2.5.6 Bead

Untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya yang

bekerja, sisi bebas atau bagian samping ply dikelilingi oleh kawat baja yang

disebut kawat bead. Udara bertekanan di dalam ban mendorong bead keluar pada

rim pelek dan tertahan kuat disana. Bead dilindungi dari kerusakan karena

gesekan dengan pelek dengan jalan memberinya lapisan karet keras yang disebut

Chafer strip.

10

Page 11: Makalah Ban

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Bahan Dasar Pembuatan Ban

1. Benang/kawat baja, nylon, aramid fiber, rayon, fiberglass, atau polyester

(biasanya bahan kombinasi, misalnya benang polyester pada lapisan ban dan

kawat baja pada bagian sabuk baja dan bead yang umumnya terdapat pada

ban mobil penumpang radial)

2. Karet alam dan sintetis (terdapat ratusan jenis karet/polimer)

3. Campuran kimia - Karbon black, silica, resin

4. Anti-degradants - antioksidan, ozonan, parafin wax

5. Adhesion promoters -- cobalt salt, brass untuk kawat baja,resin dan benang

6. Curatives -- cure accelerators, activators, sulfur

7. Processing aids -- minyak, tackifier, peptizer, softener

3.2 Proses Pembuatan Ban

3.2.1 Mixing

Proses pembuatan ban diawali dengan pencampuran bahan-bahan dasar

karet seperti karet alam atau karet sintetis dengan oli proses, karbon hitam,

pigmen, zinc oksida (ZnO), akselerator dan berbagai zat tambahan lainnya dengan

memerhatikan takarannya. Masing-masing dari bahan ini menambahkan sifat

tertentu dari campuran ini. Semua bahan ini diaduk dalam blender raksasa yang

dikenal sebagai mesin banburry mixer hingga dihasilkan bahan yang disebut

11

Page 12: Makalah Ban

compound. Mesin ini bekerja dengan tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Bahan

campuran yang panas, hitam dan lembek ini diproses berulang-ulang kali.

Gambar 3.1 Karet sintesis sebagai bahan dasar

3.2.2 Extruding

Gambar 3.2 Pencetakan ban

Bahan yang telah dicampur didinginkan ke dalam beberapa bentuk,

kemudian diproses menjadi lembaran-lembaran. Lembaran-lembaran ini

kemudian dibawa ke kilang pemisah. Kilang ini memasukkan karet tadi di antara

pasangan penggulung (roller) berulang-ulang sehingga menjadi komponen-

komponen ban. Setelah itu, komponen-komponen tersebut dibawa dengan

conveyor dan dibentuk menjadi dinding samping, telapak, ataupun bagian-bagian 12

Page 13: Makalah Ban

lain dari ban. Ada jenis karet yang melapisi rajutan benang yang akan menjadi

badan dari ban. Rajutan ini datang dalam rol-rol yang besar. Berbagai jenis

benang dipakai, termasuk polyester, rayon atau nilon. Sebagian besar dari ban

untuk kendaraan penumpang menggunakan badan yang terbuat dari benang

polyester.

3.2.3 Calender

Salah satu proses setelah mixing adalah pembuatan innerliner dengan mengubah

adonan menjadi lembaran tipis setebal 1,2 mm. Adonan untuk ini memang khusus

sehingga dihasilkan innerliner yang memiliki pori-pori rapat sehingga tak dapat ditembus

udara.

Selain innerliner, pada seksi calender ini juga dibuat lapisan lain seperti belt

layer, capply, dan plycord dengan membuat lembaran seperti anyaman benang polyester

yang dibuat silang untuk menambah kekuatan.

3.2.4 Bead

Salah satu komponen berbentuk gulungan yang disebut bead terbuat dari

kawat baja high-tensile yang berfungsi untuk menjaga ban agar tetap berbentuk

lingkaran dan juga untuk memperkuat jepitan ban ke pelek agar bisa terus

terpasang sempurna. Kawat baja tersebut diselaraskan dengan pita yang dilapis

dengan karet untuk pelekat, kemudian digulung dan diikat untuk selanjutnya

disatukan dengan bagian ban lainnya. Ban-ban radial dibuat menggunakan satu

atau dua mesin ban. Di bagian dalam dari ban ada dua lapis karet lembek sintetis

yang disebut interliner. Lapisan-lapisan ini akan mengurung udara dan membuat

ban menjadi tubeless.

13

Page 14: Makalah Ban

Gambar 3.3 Pembuatan bead

3.2.5 Cutting

Berbahagialah pekerja di bagian cutting. Sebab ruangan di bagian ini dilengkapi

AC. Di sini proses yang dilakukan adalah pemotongan hasil dari seksi calender.

Lembaran dipotong presisi seesuai dengan ukuran ban.

3.2.6 Building

Masih di ruang ber-AC, di sini hasil dari seksi-seksi sebelumnya disatukan.

Meski prosesnya menggunakan mesin secara otomatis, namun masih diperlukan bantuan

manusia. Tidak mungkin proses building bisa dilakukan mesin secara fully otomatis.

Dari mesin ini, dihasilkan ban utuh namun masih mentah. Bentuknya

menggembung seperti donat tanpa kembangan di bagian luar. Jika diperhatikan

permukaannya seperti ban slick.

3.2.7 Curing

Tidak seperti proses building, di bagian ini suhu ruangan mencapai 41 derajat

Celcius. Proses curing merupakan akhir dari proses pembuatan ban.

Di sini ban mentah dicetak dengan suhu sekitar 178° Celcius selama kira-kira 8

menit, tergantung ukuran bannya. Keluar dari mesin curing, ban sudah terbentuk

termasuk profil, tulisan merek, tipe, ukuran ban dan semua informasi yang ada di dinding

ban.

14

Page 15: Makalah Ban

3.2.8 Finishing/quality control

Setelah selesai, ban diperiksa secara visual apakah ada cacat atau tidak. Proses ini

tentu saja tidak menggunakan mesin, jadi ketelitian pekerja sangat dibutuhkan. Selain

visual, kontrol juga dilakukan dengan pemeriksaan balance dan menggunakan sinar X.

Ban tidak mungkin bisa 100% balance seperti pelek, namun ada batasannya. Jika

melebihi batas, berarti ada kesalahan pada proses produksi. Selain itu, kami juga

memiliki laboratorium untuk memeriksa sampel ban yang diambil secara acak demi

menjaga kualitas.

3.3 Persentase Campuran Antara Karet Alami dan Sintesis

Campuran umum antara bahan karet sintetis dan karet alam menurut jenis

ban adalah :

- Ban Mobil Penumpang 55% 45%

- Ban Truk Kecil 50% 50%

- Ban Mobil Balap 65% 35%

- Ban Off-The-Road (giant/earthmover) 20% 80%

15

Page 16: Makalah Ban

3.4 Tahap dalam Pembuatan Ban

3.5. Proses Pembuatan Ban radial

1) Proses pembuatan ban radial dimulai dari berbagai macam bahan baku, zat

warna, bahan kimia, 30 macam bahan karet, benang kawat, dan sebagainya. Proses

dimulai dengan pencampuran dari bahan karet alam, minyak, bahan karbon,

zat warna, anti-oksidan, Akselerator dan bahan kimia lainnya, yang

menghasilkan bahan yang disebut compound. Campuran bahan bahan tersebut

dicampur dalam blender raksasa yang disebut mas Banbury yang dioperasikan

dalam suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Bahan campuran berwarna hitam,

lembek & panas tersebut di proses dalam blender raksasa secara berulang kali.

2) Kemudian setelah bahan campuran karet didinginkan, proses selanjunya adalah

proses pemilahan berbagai macam compound menurut jenis dan peruntukannya,

mulai dari compound untuk dinding-samping, telapak ban sampai bagian ban

lainnya.Dalam tahap ini juga dilakukan pelapisan benang dengan karet yang

nantinyadipakai sebagai "tulang" ban. Dari gulungan benang raksasa tersebut

16

Page 17: Makalah Ban

seperti halnya bahan compound juga akan dibuat menjadi bermacam-macam

bahan untuk keperluan setiap bagian dari ban. Beragam benang dipakai seperti

polyester, rayon atau nylon. Pada umumnya untuk ban mobil penumpang

sekarang telah memakai benang polyester.

3) Komponen lainnya berbentuk gulungan disebut bead yang terbuat dari kawat baja

high-tensile yang berfungsi sebagai pelindung ban terhadap tekanan velg mobil.

Kawat baja tersebut dilapisi dengan karet kemudian digulung dan diikat untuk

selanjuntnya disatukan dengan bagian ban lainnya. Ban radial dibuat pada satu

atau dua mesin untuk membuat innerliner atau lapisan karet sintentis khusus

pada bagian dalam ban tipe tubeless yang berfungsi mencegah angin agar

tidak dapat keluar.

4) Selanjutnya proses pembuatan dua lapisan benang cord, dua lapisan karet Apex

untuk melapisi bead dan sepasang lapisan chafer yang melindungi daerah bead

terhadap tekanan velg mobil. Bahan-bahan untuk ban radial tersebut akan

disatukan secara teliti dan akurat didalam mesin tire building sebelum

kemudian menuju ke mesin cetak atau mold.

5) Pada proses pembuatan ban di bagian mesin tire bulding selanjutnya

ditambahkan sabuk kawat baja yang berfungsi melapisi dan melindungi ban

terhadap tusukan & benturan serta ban agar dapat menapak rata di permukaan

jalan. Telapak ban adalah bagian terakhir yang kemudian disatukan dalam

proses ini. Setelah kemudian mesin tire bulding akan menyatukan bagian

bagian ban tersebut menjadi satu secara otomatis, maka jadilah ban yang

belum di masak yang disebut green tire.

6) Proses pembuatan ban berakhir di mesin cetak untuk dimasak atau yang yang

disebut proses vulkanisasi. Proses ini akan mencetak pola telapak ban dan tulisan 17

Page 18: Makalah Ban

pada dinding-samping seperti nama ban & pembuat ban dan juga tulisan

tulisan yang berkenaan dengan peraturan hukum. Ban tersebut dimasak selama

12 sampai 25 menit dalam temperature lebih dari 150 derajat celcius

tergantung dari ukuran ban. Setelah mesin cetak terbuka maka keluarlah ban

jadi yang kemudian menuju conveyor panjang untuk proses pemeriksaan

terakhir.

7) Jika dalam pemeriksaan terakhir ditemukan kesalahan atau kerusakan maka ban

tersebut akan ditolak. Beberapa kerusakan dapat ditemukan oleh para inspektor

yang terlatih, sisa kerusakan lainnya akan ditemukan oleh mesin khusus.

Pemeriksaan tidak hanya dilakukan terhadap permukaan ban saja, beberapa

ban akan dibawa menuju alat X-ray untuk diperiksa apakah ada kesalahan atau

kerusakan pada bagian dalam ban. Selain itu, petugas quality control secara

berkala akan memotong ban secara acak untuk diperiksa dan dipelajari setiap

detil bagian ban untuk memastikan unsur performa, kenyamanan dan

keamanannya.

8) Itulah proses dimana semua bagian ban disatukan mulai dari telapak & dinding-

samping ban, benang, dan kawat baja. Apapun itu, pada dasarnya bahan pokok ban

adalah sama yaitu kawat baja, benang, karet ditambah oleh proses kerja keras,

keseriusan, desain dan rekayasa yang matang.

18

Page 19: Makalah Ban

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

- Bahan baku untuk membuat ban adalah karet alam dan karet sintesis

- Ban yang ada saat ini memiliki beberapa komposisi-komposisi untuk

meningkatkan kualitas suatu ban

- Proses pembentukan menjadi ban dilakukan dengan cara proses

vulkanisasi

- Ban dibagi beberapa bagian sesuai dengan kebutuhannya

4.2 Saran

- Dalam menentukan jenis beserta komposisi yang tepat dalam pemilihan

ban harus disesuaikan dengan keadaan dengan kebutuhannya

- Jangan terlalu lama menaruh ban, karena seiring lamanya waktu kualitas

ban akan semakin menurun

19

Page 20: Makalah Ban

Daftar Pustaka

Anonim. “Pabrik Ban Goodyear.” http://www.scribd.com/doc/39116742/Pabrik-

Ban-Goodyear (jam 21.58 tanggal 8 Desember 2010).

Anonim. “Sekilas Info tentang Ban.”

http://champion-vulkanisir.blogspot.com/2010/11/sekilas-pengetahuan-

tentang-ban-baru.html (jam 21.58 tanggal 8 Desember 2010).

Riyadhi, Adi. “Vulkanisasi Karet.”

http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_material/vulkanisasi_karet/

(jam 21.58 tanggal 8 Desember 2010).

Rohman, Bangun Eko. “Mengenal Seluk Beluk Ban Mobil dan Motor.”

http://ekobangunrohman.blogspot.com/2010/03/mengenal-seluk-beluk-ban-

mobil-dan.html (jam 21.27 tanggal 8 Desember 2010).

Supriadi, Dadang. “Mengenal Istilah Karet Vulkanisasi/Vulkanisir.”

http://dadangsupriadi.wordpress.com/2009/08/08/mengenal-istilah-karet-

vulkanisasivulkanisir/ (jam 22.00 tanggal 8 Desember 2010).

Suyatno, dkk. 2007. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Grasindo.

20